bab iii objek dan metode penelitian 3.1. objek...

33
45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Suharsimi (2002:118) menyatakan bahwa objek penelitian (variabel penelitian) adalah apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2006:13) objek penelitian adalah “sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliabel tentang sesuatu hal (variabel tertentu)”. Objek penelitian dari penelitian ini adalah orientasi profesional, orientasi manajerial, konflik peran, dan partisipasi penyusunan anggaran pada Universitas Pendidikan Indonesia. 3.2. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2011:2) metode penelitian adalah “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, empiris berarti cara-cara tersebut dapat diamati oleh indera manusia, dan sistematis berarti proses yang digunakan menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Upload: nguyenhanh

Post on 18-Aug-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

45

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Suharsimi (2002:118) menyatakan bahwa objek penelitian (variabel

penelitian) adalah “apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Sedangkan

menurut Sugiyono (2006:13) objek penelitian adalah “sasaran ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal

objektif, valid, dan reliabel tentang sesuatu hal (variabel tertentu)”.

Objek penelitian dari penelitian ini adalah orientasi profesional, orientasi

manajerial, konflik peran, dan partisipasi penyusunan anggaran pada Universitas

Pendidikan Indonesia.

3.2. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:2) metode penelitian adalah “cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Cara ilmiah berarti

kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris,

dan sistematis. Rasional berarti kegiatan dilakukan dengan cara-cara yang masuk

akal, empiris berarti cara-cara tersebut dapat diamati oleh indera manusia, dan

sistematis berarti proses yang digunakan menggunakan langkah-langkah tertentu

yang bersifat logis.

Page 2: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

46

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.1. Desain Penelitian

Nazir (1999:84) mendefinisikan bahwa desain penelitian adalah “semua

proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Sehingga

desain penelitian diperlukan untuk melakukan penelitian dari tahap awal

penelitian sampai tahap akhir penelitian.

Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian deskriptif analitis.

Menurut Nazir (1999: 6) penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif

dan kuantitatif yang bertujuan untuk menyajikan gambaran secara terstruktur,

faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar variabel

yang diteliti selanjutnya dianalisis secara statistik untuk diambil suatu kesimpulan.

Untuk membuktikan hipotesis yang telah disusun, maka akan diteliti

variabel-variabel yang terkait. Variabel-variabel yang terkait itu adalah orientasi

profesional, orientasi manajerial, konflik peran, dan partisipasi penyusunan

anggaran. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan maka akan dilakukan

penelitian di lapangan dengan cara wawancara, kuisioner, dan data-data lain yang

diperlukan.

3.2.2. Definisi dan Operasionalisasi Variabel

3.2.2.1. Definisi Variabel

Menurut Sugiyono (2012:38) variabel adalah “suatu atribut atau sifat atau

nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.

Page 3: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

47

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian dengan judul “Pengaruh orientasi profesional dan orientasi

manajerial terhadap konflik dalam partisipasi penyusunan anggaran Studi pada

Universitas Pendidikan Indonesia” memiliki dua varibel independen yaitu

orientasi profesional dan orientasi manajerial, satu variabel dependen yaitu

konflik peran dalam partisipasi penyusunan anggaran. Adapun definisi dari

variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Orientasi Profesional

Salim & Salim (1991) mendefinisikan orientasi sebagai “dasar pemikiran

untuk menentukan sikap dan arah secara tepat dan benar”. Menurut Goode

(1960) dalam Abernethy & Stoelwinder (1991) profesional adalah

„seseorang yang memiliki keahlian yang diperoleh melalui

pendidikan khusus dalam jangka panjang dengan mendasarkan

pada seperangkat pengetahuan (body of knowledge) dan profesional

tersebut lebih berorientasi untuk menghasilkan jasa (service

orientation)‟.

Sehingga orientasi profesional adalah dasar pemikiran untuk menetukan

sikap dan arah secara tepat dan benar yang harus dimiliki oleh seseorang

yang profesional.

Orientasi profesional terdiri dari lima indikator dengan skala lima poin.

Poin terendah menandakan tingkat orientasi profesional yang dimiliki

individu rendah dan sebaliknya poin tinggi menandakan tingkat orientasi

profesional yang dimiliki individu tinggi.

b. Orientasi Manajerial

Salim & Salim (1991) mendefinisikan orientasi sebagai “dasar pemikiran

untuk menentukan sikap dan arah secara tepat dan benar”. Sedangkan

Page 4: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

48

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

manajerial adalah “tujuan yang menyinggung berbagai kondisi yang

diinginkan dari suatu organisasi” (Abernethy & Stoelwinder, 1991).

Sehingga orientasi manajerial adalah dasar pemikiran untuk menetukan

sikap dan arah secara tepat dan benar menyinggung berbagai kondisi yang

diinginkan dari suatu organisasi.

Orientasi manajerial terdiri dari empat indikator dengan skala lima poin.

Poin terendah menandakan tingkat orientasi manajerial yang dimiliki

individu rendah dan sebaliknya poin tinggi menandakan tingkat orientasi

manajerial yang dimiliki individu tinggi.

c. Konflik Peran

Menurut Gregson et al. (1994) konflik peran adalah “ketidaksesuaian

pengharapan yang berhubungan dengan peran”.

Konflik peran terdiri dari delapan indikator dengan skala lima poin. Poin

terendah menandakan tingkat konflik peran yang dihadapi individu rendah

dan sebaliknya poin tinggi menandakan tingkat konflik peran yang

dihadapi individu tinggi.

d. Partisipasi Penyusunan Anggaran

Partisipasi penyusunan anggaran adalah “luasnya manajer terlibat dalam

penyiapan anggaran dan besarnya pengaruh manajer terhadap sasaran

anggaran unit organisasi yang menjadi tanggung jawabnya” (Kenis, 1979).

Partisipasi penyusunan anggaran terdiri dari enam indikator dengan skala

lima poin. Poin terendah menandakan tingkat patisipasi dalam penyusunan

anggaran yang dilakukan individu rendah dan sebaliknya poin tinggi

Page 5: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

49

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menandakan tingkat partisipasi dalam penyusunan anggaran yang

dilakukan individu tinggi.

3.2.2.2. Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel atau disebut pengoperasian konsep oleh

Jogiyanto (2010:62) adalah “menjelaskan karakteristik dari objek (property) ke

dalam elemen-elemen (elements) yang dapat diobservasi yang menyebabkan

konsep dapat diukur dan dioperasionalkan di dalam riset”.

Operasionalisasi variabel ini dibutuhkan untuk memahami variabel-

variabel yang digunakan. Variabel-variabel yang digunakan dijabarkan ke dalam

indikator tertentu dan ditentukan data apa saja yang akan digunakan untuk

mempermudah pengukurannya. Sehingga dapat mempermudah dalam

pengumpulan data dan dalam menjawab masalah-masalah yang ditemukan karena

variabel dalam penelitian ini telah dibatasi secara operasional.

Penelitian ini menggunakan empat variabel penelitian, yaitu orientasi

profesional dan orientasi manajerial sebagai variabel independen, konflik peran

sebagai variabel dependen, dan partisipasi penyusunan anggaran maka keempat

variabel tersebut didefinisikan secara operasional ke dalam penjabaran konsep

berikut ini:

Page 6: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

50

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1.

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala Item

Orientasi Profesional

(Miller & Wager,

1971)

(Abernethy &

Stoelwinder, 1995)

(Comerford &

Abernehty, 1999)

- Mengajukan dan mengeluarkan

ide-ide

- Mempublikasikan hasil kerja

- Melakukan penelitian sebagai

kontribusi kedudukan profesi

- Lebih peduli pada profesi dan

keahlian

- Bangga dikenal sebagai ahli

Ordinal 1

2

3

4, 5

6, 7

Orientasi Manajerial

(Abernethy &

Stoelwinder, 1995)

- Bekerja sesuai dengan job deskripsi

- Efisiensi biaya

- Loyalitas terhadap institusi

- Meningkatkan dan

mempertahankan image institusi

Ordinal 8

9

10

11

Konflik Peran

Rizzo et.al (1970)

- Melakukan hal secara berbeda

- Penugasan tanpa tenaga kerja

- Melanggar aturan untuk tugas

- Bekerja pada dua tugas yang

berbeda

- Dua tugas yang bertentangan

- Kecocokan tugas

- Tugas tanpa sumber daya materi

- Tugas yang sebenarnya tidak perlu

Ordinal 12

13

14

15

16

17

18

19

Partisipasi

Penyusunan

Anggaran

(Milani, 1975)

(Fertakis, 1967)

(Abernethy &

Stoelwinder, 1995)

- Keikutsertaan ketika anggaran

sedang disusun

- Keterlibatan manajer dalam

memberikan pendapat pada waktu

anggaran dalam proses revisi

- Frekuensi menyatakan permintaan,

memberikan pendapat dan usulan

tentang anggaran dapat diminta

- Keterlibatan manajer dalam

mempengaruhi anggaran final

- Keterlibatan manajer sebagai atasan

dalam meminta pendapat dan/atau

usulan ketika anggaran sedang

disusun

- Keterlibatan manajer dalam

memeberikan kontribusi dalam

anggaran

Ordinal 20

21

22

23, 24

25

26

Page 7: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

51

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.3. Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.3.1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:215), populasi adalah “wilayah generalisasi yang

terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh program studi yang ada pada Universitas Pendidikan

Indonesia. Dan yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah ketua

program studi. Alasan peneliti menjadikan ketua program studi sebagai responden

adalah karena ketua program studi merupakan orang-orang yang lebih memahami

tentang proses penyusunan anggaran karena mereka terlibat secara langsung

dalam pembuatan anggaran dan mereka yang merasakan apa pengaruh yang

mereka dapat dengan memiliki peran ganda sebagai seorang dosen dan juga

sebagai seorang ketua program studi.

Tabel 3.2.

Daftar Populasi Penelitian

No Fakultas Jumlah Program Studi

1. Fakultas Ilmu Pendidikan 9 Program Studi

2. Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial 11 Program Studi

3. Fakultas Pendidikan Bahasan dan Seni 12 Program Studi

4. Fakultas Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam 11 Program Studi

5. Fakultas Pendidikan Terknik dan

Kejuruan 15 Program Studi

6. Fakultas Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan 5 Program Studi

7. Fakultas Pendidikan Ekonomi dan

Bisnis 7 Program Studi

8. Sekolah Pasca Sarjana 36 Program Studi

Jumlah 106 Program Studi

Sumber: www.upi.edu

Page 8: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

52

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.3.2. Sampel Penelitian

Menurut Suharsimi (2010:174) sampel adalah “sebagian wakil populasi

yang diteliti”. Sedangkan Sugiyono (2008:80) menyatakan bahwa sampel

didefinisikan sebagai “bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”. Selanjutnya menurut Husein Umar (2008:136) menyatakan

bahwa “sampel merupakan bagian dari populasi”.

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah probability

sampling. Sugiyono (2012:82) menyatakan bahwa probability sampling adalah

“teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap

unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel”. Teknik probability

sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling.

Menurut Sugiyono (2012:82) “simple random sampling dikatakan simple

(sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu”. Metode yang

digunakan untuk menentukan jumlah sampel ini adalah menggunakan rumus

Slovin (Sevilla et. al., 1993:182), dengan rumus sebagai berikut:

dimana:

n : jumlah sampel

N : jumlah populasi

E : batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas toleransi

kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase. Semakin

kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi.

Page 9: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

53

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan 5% berarti memiliki tingkat akurasi

95%. Penelitian dengan batas kesalahan 2% memiliki tingkat akurasi 98%.

Dengan jumlah populasi yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin

besar jumlah sampel yang dibutuhkan.

Sesuai dengan penjelasan di atas maka jumlah sampel minimal yang akan

digunakan adalah sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan di atas maka sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah sebanyak 84 responden.

Setelah jumlah seluruh sampel didapatkan, maka ditentukan jumlah

sampel untuk setiap fakultas yang dihitung secara proporsional. Dengan jumlah

sampel sebanyak 84 responden, maka menurut Harun Al Rasyid (1993:80)

penentuan sampel dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana:

ni = ukuran sampel yang harus diambil

Ni = ukuran populasi ke-i

N = populasi

N = sampel

Page 10: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

54

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3.

Distribusi Sampel Proporsional

No Fakultas Jumlah

Program Studi Sampel

1. Fakultas Ilmu Pendidikan 9 7

2. Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial 11 9

3. Fakultas Pendidikan Bahasan

dan Seni 12 10

4. Fakultas Pendidikan Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam 11 9

5. Fakultas Pendidikan Terknik

dan Kejuruan 15 12

6. Fakultas Pendidikan Olahraga

dan Kesehatan 5 4

7. Fakultas Pendidikan Ekonomi

dan Bisnis 7 5

8. Sekolah Pasca Sarjana 36 28

Jumlah 106 84

Sumber: Data Penelitian (diolah kembali)

3.2.4. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

3.2.4.1. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2012:137) menyatakan bahwa:

pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber

sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder

merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

Terdapat tiga teknik pengumpulan data menurut Sugiyono, yaitu

pengumpulan data melalui wawancara, angket, dan observasi. Adapun penjelasan

mengenai ketiga teknik pengumpulan data ini adalah sebagai berikut:

Page 11: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

55

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Interview (Wawancara)

Wawancara digunakan apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti, dan juga apabila

peneliti ingin mengetahui hal-hal yang mendalam dari responden dan

jumlah respondennya sedikit. Wawancara terbagi ke dalam dua bagian

yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara

terstruktur digunakan apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti

tentang informasi apa saja yang akan diperoleh sedangkan wawancara

tidak terstruktur digunakan dalam penelitian pendahuluan atau untuk

penelitian lebih mendalam tentang responden. Model wawancara yang

digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur.

2. Kuisioner (Angket)

Kuisioner dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pertanyaan tertulis kepada responden. Kuisioner merupakan teknik yang

efisien apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yang akan

diukur dan apabila responden yang diberikan kuisioner jumlahnya cukup

besar dan tersebar di wilayah yang cukup jauh.

3. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara wawancara dan kuisioner. Observasi

tidak hanya terbatas pada orang, akan tetapi dapat dilakukan terhadap

objek-objek alam yang lainnya. Observasi terbagi dalam empat bagian

yaitu observasi berperan serta, observasi nonpartisipan, observasi

terstruktur dan observasi tidak terstruktur. Observasi berperan serta yaitu

Page 12: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

56

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti berperan serta dalam kegiatan sehari-hari orang yang menjadi

sumber penelitian, observasi nonpartisipan yaitu peneliti hanya sebagai

pengamat independen saja, observasi terstruktur yaitu observasi yang telah

dirancang secara sistematis tentang apa yang akan diamati, dan observasi

tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dirancang secara sistematis

tentang apa yang akan diteliti. Model observasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah observasi nonpartisipan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data primer dan teknik

pengambilan data yang digunakan melalui kuisioner. Menurut Sugiyono

(2012:142) kuisioner merupakan “teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya”. Menurut Uma Sekaran (2010) dalam Sugiyono

(2012:142) terdapat tiga prinsip dalam penulisan angket yaitu „prinsip penulisan

angket, prinsip pengukuran, dan prinsip penampilan fisik angket‟. Adapun

penjelasan dari ketiga prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

1. Prinsip Penulisan Angket

Prinsip ini menyangkut beberapa faktor yaitu: isi dan tujuan

pertanyaan, bahasa yang digunakan mudah, pertanyaan tertutup

terbuka-negatif positif, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan

hal-hal yang sudah lupa, pertanyaan tidak mengarahkan, panjang

pertanyaan, dan urutan pertanyaan.

2. Prinsip Pengukuran

Angket yang diberikan kepada responden adalah merupakan instrumen

penelitian, yang digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti.

Oleh karena itu instrumen angket tersebut harus dapat digunakan untuk

mendapatkan data yang valid dan reliabel tentang variabel yang

diukur. Supaya diperoleh data penelitian yang valid dan reliabel, maka

sebelum instrumen angket tersebut diberikan pada responden, maka

perlu diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dulu. Instrumen yang

Page 13: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

57

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak valid dan reliabel bila digunakan untuk mengumpulkan data,

akan menghasilkan data yang tidak valid dan reliabel pula.

3. Prinsip Penampilan Fisik Angket

Penampilan fisik angket sebagai alat pengumpul data akan

mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi

angket. Angket yang dibuat dari kertas buram, akan mendapat respon

yang kurang menarik bagi responden, bila dibandingkan angket yang

dicetak dalam kertas yang bagus dan berwarna akan menjadi mahal.

3.2.4.2. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2010:146) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah

“alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati”. Sedangkan menurut Suharsimi (2002:136) instrumen penelitian adalah

“alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,

lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.

Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner

(angket) yang disebarkan kepada para responden. Kuisioner yang akan disebarkan

kepada para responden ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian awal merupakan

data diri responden dan bagian selanjutnya adalah pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan kepada responden yang berkaitan dengan variabel-variabel yang akan

diukur dalam penelitian ini (orientasi profesional, orientasi manajerial, konflik

peran, dan partisipasi penyusunan anggaran). Data yang diperoleh dari pengisian

kuisioner oleh responden selanjutnya akan dianalisis skornya. Sehingga akan

ditemukan skor akhir dari setiap objek yang diteliti. Skala pengukuran untuk

Page 14: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

58

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variabel dalam penelitian ini adalah ordianal, dan tipe skala yang digunakan

adalah tipe skala Likert.

Sugiyono (2012:93) menyatakan bahwa:

skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kenudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak

untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan.

Dengan menggunakan skala Likert, jawaban dari setiap instrumen terdiri

dari sangat positif sampai sangat negatif. Setiap jawaban diberi skor masing-

masing dengan skor tertinggi lima poin dan skor terendah satu poin. Instrumen

penelitian dapat menggunakan bentuk ckecklist atau pilihan ganda. Adapun

kriteria jawaban dan skor yang didapat adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4.

Pemberian Skor Jawaban

Kriteria Skor

Sangat Setuju/Selalu/Sangat Positif/Sangat Baik 5

Setuju/Sering/Positif/Baik 4

Ragu-ragu/Kadang-kadang 3

Tidak Setuju/Hampir Tidak Pernah/Negatif/Tidak Baik 2

Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah/Sangat Negatif/Sangat Tidak Baik 1

Menurut Sugiyono (2010:133) kriteria interpretasi skor berdasarkan hasil

jawaban dari responden adalah “skor maksimal setiap kuisioner adalah 5 dan skor

minimum adalah 1, atau berkisar antar 20%-100%, maka jarak antara skor yang

berdekatan adalah 16% ((100%-20%)/5)”. Berikut ini adalah kriteria yang

diperoleh dari interpretasi skor berdasarkan hasil jawaban responden:

Page 15: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

59

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5.

Interpretasi Skor

Hasil Kategori

20% - 35,99% Tidak Baik/Tidak Efektif

36% - 51,99% Kurang Baik/Kurang Efektif

52% - 67,99% Cukup Baik/Cukup Efektif

68% - 83,99% Baik/Efektif

84% - 100% Sangat Baik/Sangat Efektif

Sumber: Sugiyono (2010:133)

Interpretasi skor diperoleh dengan membandingkan skor item yang

diperoleh dari jawaban yang diberikan oleh responden dengan skor tertinggi hasil

jawaban dikalikan 100%.

Hasil skor item diperoleh dari nilai skala pertanyaan dikalikan dengan

jumlah responden yang menjawab. Sedangkan skor tertinggi diperoleh dari hasil

perkalian jumlah nilai skala pertanyaan paling tinggi dengan jumlah responden

secara keseluruhan.

Interpretasi skor di atas akan digunakan sebagai pedoman untuk

menginterpretasikan hasil penelitian data jawaban kuisioner yang telah diisi oleh

para responden. Setelah itu, hasil jawaban akan dianalisis untuk mendeskripsikan

hasil jawaban yang berkaitan dengan variabel orientasi profesional, orientasi

manajerial, konflik peran, dan partisipasi penyusunan anggaran.

3.2.5. Teknik Analisis Data

Husein Umar (2008: 107) mengemukakan bahwa:

setelah data yang dibutuhkan terkumpul, langkah berikutnya

adalah melakukan pengolahan data agar data yang masih terkesan

Page 16: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

60

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bertebaran dapat disusun sedemikian rupa, sehingga lebih mudah untuk

dianalisis dalam rangka menjawab tujuan risetnya.

Analisis yang dilakukan dengan menggunakan metode statistika akan

tergantung pada skala pengukuran variabel, karena tidak semua prosedur analitis

cocok untuk skala pengukuran variabel. Metode statistik yang digunakan untuk

menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Analisis Jalur (Path

Analysis).

3.2.5.1. Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2012:147) analisis statistik deskriptif adalah “statistik

yang digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi”. Analisa statistik deskriptif ditujukan untuk memberikan gambaran

mengenai demografi responden. Gambaran tersebut meliputi umur, jenis kelamin,

pendidikan terakhir, dan kedudukan atau jabatan di tempat responden bekerja.

3.2.5.2. Perubahan Data dari Skala Ordinal ke Interval

Penelitian ini menggunakan penelitian kuesioner yang alternatif jawaban

dalam skala ordinal, sedangkan analisis data dengan Analisis Jalur (Path Analysis)

mensyaratkan tingkat pengukuran variabel sekurang-kurangnya interval. William

L.Hays (1969) menemukan metode untuk mengalihkan skala ordinal menjadi

skala interval, metode ini bernama Method Succesice Interval (MSI). Langkah -

langkah dalam menerapkan metode ini sebagai berikut :

Page 17: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

61

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Tentukan frekuensi tiap skor pertanyaan. Semua item pertanyaan dapat

dihitung frekuensi jawabannya dan berapa responden yang menjawab untuk

mendapat masing-masing skor

2. Tentukan proporsi tiap skor jawaban dengan membagi frekuensi dengan

jumlah responden.

3. Tentukan proporsi tiap skor jawaban secar kumulatif.

4. Hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif dari tiap skor dengan

menggunakan tabel distribusi normal.

5. Tentukan nilai densitas yang diambil dari nilai Z setiap skor dengan

menggunakan tabel Densitas atau menghitung niali fungsi kepadatan dengan

menggunakan rumus:

6. Tentukan nilai skala untuk setiap Z dengan rumus :

NS =

7. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus:

NT = NS + ( 1 + | NSim | ) dimana NSim adalah harga mutlak NS

yang paling kecik dari skor yang tersedia.

3.2.5.3. Uji Instrumen Penelitian

“Kualitas data dalam suatu pengujian hipotesis akan mempengaruhi hasil

ketepatan uji hipotesis” (Wirjono dan Raharjono, 2007). Dalam penelitian ini, uji

istrumen penelitian menggunakan uji validitas dan uji realibilitas.

Page 18: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

62

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.5.3.1. Uji Validitas Data

Menurut Sugiyono (2010:172) “instrumen yang valid berarti alat ukur

yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur”.

Menurut Umar (2008:110) langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji

validitas adalah sebagai berikut:

1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur.

2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden.

3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan

dengan skor total memakai rumus teknik korelasi Product Moment

Pearson, dengan rumus seperti berikut:

Adapun rumus Product Moment Pearson yang digunakan adalah:

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi

n = banyaknya responden

ΣXY = Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden

ΣX = Jumlah skor X

ΣY = Jumlah skor Y

(ΣX)2 = Kuadrat jumlah skor X

(ΣY)2 = Kuadrat jumlah skor Y (Suharsimi, 2006:162)

Page 19: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

63

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah diperoleh r xy kemudian dikonsultasikan dengan nilai tabel dengan

taraf signifikansi tkritis>0,3. Kriteria pengujian instrumen dapat dikatakan valid

adalah dengan ketentuan :

Jika rxy > 0,3 berarti valid, sebaliknya

jika rxy ≤ 0,3 berarti tidak valid (Suharsimi, 2006:170)

3.2.5.3.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan “terjemahan dari kata reliability yang berarti

keterpercayaan, keterandalan, konsistensi dan sebagainya” (Imam Ghozali, 2007).

“Uji reliabilitas terhadap instrumen penelitian (kuisioner) dilakukan untuk

menguji apakah hasil pengukuran dapat dipercaya, dalam hal ini jawaban

responden terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu”

(Nurcahyani, 2010). Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu hasil

pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran terhadap aspek yang sama pada

alat ukur yang sama. Reliabilitas kuesioner menunjukkan pada suatu pengertian

bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Keandalan suatu alat ukur

menunjukkan ketepatan, kemantapan suatu alat ukur yang baik, dalam hal ini

kuesioner haruslah berisi pertanyaan-pertanyaan yang jelas sehingga hasilnya

memang benar-benar sesuai dengan kenyataan. Dalam penelitian ini untuk

menguji reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha

menurut Suharsimi Arikunto (1998:193):

Page 20: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

64

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

{

} {

}

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

12

= varians total

2 = jumlah varians butir tiap pertanyaan

Dalam Umar (2008:172) jumlah varian butir dapat dicari dengan cara

mencari nilai varians tiap butir, kemudian jumlahkan seperti berikut ini:

∑ ∑

Keterangan:

n = jumlah sampel

= jumlah varians

X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)

Koefisien Cronbach alpha merupakan statistik yang paling umum

digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Insturmen dapat

dikatakan handal (reliable) bila memiliki koefisien Cronbach Alpha yang semakin

mendekati 1 (>0,06), semakin tinggi koefisien internal reliabilitasnya (Nunnally,

1967, dalam Imam Ghozali, 2007:42). Dan seperti yang dikemukakan oleh Uma

Sekaran (2011:110):

Cronbach alpha adalah koefisien keandalan yang menunjukkan

seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkolerasi atau

satu sama lain. Cronbach alpha dihitung dalam rata-rata interkolrasi antar

item yang mengukur konsep.Semakin dekat Cronbach alpha dengan 1,

semakin tinggi keandalan konsistensi internal.

Page 21: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

65

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.5.4. Analisis Jalur (Path Analysis)

Untuk menjawab permasalahan dalam rumusan masalah, maka teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Jalur (Path

Analysis).

„Analisis jalur pada awalnya dikembangkan oleh seorang ahli genetika,

Sewall Wright, pada tahun 1920-an untuk menguji pengaruh yang dihipotesiskan

di model studi phylogenetic’ (Lleras dalam Nindjo, 13: 2011). Analisis yang

dilakukan oleh Wright membuat suatu sistem persamaan berdasarkan korelasi

antara variabel-variabel yang mempengaruhi hasil dan kemudian untuk

menyelesaikan parameter-parameter yang tidak diketahui di dalam model.

Menurut Wright, metode analisis tersebut dimaksudkan untuk mengukur „…

pengaruh langsung setiap jalur tersendiri di sistem tersebut dan penemuan tingkat

mana variasi satu pengaruh yang diberikan kepastian oleh tiap penyebab khusus‟

(Lleras dalam Nindjo, 13: 2011). Lebih lanjut dinyatakan bahwa Wright juga

membenarkan kenyataan tersebut bahwa hubungan sebab akibat sering tidak pasti

dan mengingatkan bahwa metode ini tidak dimaksudkan untuk menyimpulkan

hubungan kausal sekedar dari koefisien korelasi. Sebaliknya, metode tersebut

memanfaatkan informasi yang disediakan oleh korelasi statistik bersama-sama

dengan infomasi yang kualitatif sehubungan denga relasi kausal untuk

menemukan akibat dari struktur hipotesis (Nindjo, 2011).

Untuk menentukan keeratan hubungan antar variabel digunakan kriteria

Guilford (Sugiyono, (2012:216)) dengan kriteria sebagai berikut:

Page 22: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

66

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6.

Kriteria Guilford

≥ 0,00 - < 0,20 Hubungan yang sangat rendah dan bisa diabaikan

≥ 0,20 - < 0,40 Hubungan yang rendah

≥ 0,40 - < 0,70 Hubungan yang sedang

≥ 0,70 - < 0,90 Hubungan yang kuat

≥ 0,90 - < 1,00 Hubungan yang sangat kuat

Langkah-langkah dalam menggunakan analisis jalur (Path Analysis)

adalah sebagai berikut dalam Harun Al Rasyid (2005:7):

1. Menggambar struktur hubungan antar variabel berdasarkan diagram

kerangka pemikiran.

Gambar 3.1.

Struktur Model Penelitian dan Analisis Jalur

Orientasi

Profesional

(X1)

Konflik

Peran (Y)

Partisipasi Penyusunan

Anggaran (Z)

Orientasi

Manajerial (X2)

rX1X2

Y

X2

Y

X1

ZX1

ZX2

YZ

Page 23: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

67

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Menghitung besaran pengaruh antara variabel penyebab dan variabel akibat

yang didasarkan pada substruktur hubungan.

a. Pengujian sub hipotesis pertama: hubungan orientasi profesional

(X1), orientasi manajerial (X2), dan konflik peran (Y).

Untuk menguji sub hipotesis pertama, maka digunakan bentuk sub

struktur sebagai berikut:

Gambar 3.2.

Sub Struktur Hubungan antara Variabel X1, Variabel X2, dan Variabel Y

Sub struktur di atas memiliki persamaan struktural sebagai berikut:

Y =

Berdasarkan substruktur di atas maka koefisien dihitung dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Menghitung Matrik Korelasi antar seluruh Variabel (R)

R =

X1 X2 Y

1,0000 rX1X2

rX1Y

X1

rX1X2

1,0000 rX2Y

X2

rX1Y

rX2Y

1,0000 Y

X1

X2

Y rX1X2

YX1

YX2

Page 24: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

68

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yang mana untuk menghitung korelasi tersebut dipergunakan rumus:

∑ ∑

√ ∑

∑ ∑

b. Menghitung Matrik Korelasi antar Variabel Independen (Eksogen) saja (R1):

R1 =

X1 X2

1,0000 rX1X2

X1

rX1X2

1,0000 X2

c. Menghitung Invers Matrik Korelasi antar Variabel Independen (Eksogen)

tersebut:

R1-1

=

X1 X2

CrX1X1 CrX1X2

X1

CrX1X2 CrX2X2 X2

d. Menghitung Korfisien Jalur variabel independen, melalui perhitungan sebagai

berikut:

PYX1X1 = CrX1X1 CrX1X2 rX1Y

PYX2X2 CrX1X2 CrX2X2 rX2Y

e. Perhitungan Koefisien yang menyatakan determinasi total seluruh variabel

independen terhadap variabel dependen.

(R2Yi(X1,X2) = [PYX1X1 . PYX2X2]

rX1Y

rX2Y

Page 25: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

69

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Perhitungan Pengaruh Variabel Lain di Luar X1, X2 terhadap Variabel Y

g. Perhitungan Pengaruh Parsial

- Pengaruh X1 terhadap Y secara langsung

Y =

- Pengaruh langsung X2 terhadap Y

Y =

- Pengaruh X1 terhadap Y melalui X2 atau pengaruh X1 secara tidak langsung

terhadap Y

Y =

h. Sedangkan untuk mengetahui keberartian dari koefisien jalur, maka dilakukan

pengujian hipotesis dengan bentuk hipotesis statistic sebagai berikut:

Ho : PYX1 = PYX2 = 0;

H1 : Sekurang-kurangnya ada sebuah PYX1 ≠ 0;

Hipotesis dalam bentuk kalimat

Ho : Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial tidak berpengaruh

signifikan terhadap Konflik Peran.

Page 26: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

70

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H1 : Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial berpengaruh signifikan

terhadap Konflik Peran.

Dengan rumus Pengujian Hipotesis sebagai berikut:

(Nirwana SK Sitepu, 1994:38)

Apabila F > Fα;k;(n-k-1), maka Ho ditolak, yang berarti dapat diteruskan pada

pengujian secara individu dan statistik uji yang digunakan:

(Nirwana SK Sitepu, 1994:39)

(Nirwana SK Sitepu, 1994:39)

Keterangan:

n = ukuran sampel

k = banyaknya variabel eksogen yang sedang diuji

t = berdistribusi t-student dengan derajat kebebasan n-k-1

PYX1 = merupakan koefisien jalur atau besarnya pengaruh variabel

penyebab (Xi) terhadap variabel akibat (Y)

R2Y(X1X2) = korfisien determinasi total variabel X1 dan X2 terhadap variabelY

Bila harga-harga t1 dan t2 jatuh di daerah Ho ditolak, artinya koefisien jalur

signifikan dan diagram jalurnya tidak mengalami perubahan.

Page 27: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

71

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari hasil pengujian koefisien jalur diperoleh keterangan bahwa koefisien

jalur dari X1 ke X2, X1 ke Y, dan dari X2 ke Y, ketiga-tiganya secara statistik

dapat diketahui.

Sedangkan pengaruh variabel lainnya dapat ditentukan melalui:

b. Pengujian sub hipotesis kedua: hubungan orientasi profesional (X1),

orientasi manajerial (X2), konflik peran (Y), dan partisipasi

penyusunan anggaran (Z)

Untuk menguki hipotesis kedua, maka digunakan bentuk substruktur

sebagai berikut:

Gambar 3.3.

Sub Struktur Hubungan antara Variabel X1, Variabel X2, Variabel Y, dan

Variabel Z

(X1)

(Y) (Z)

(X2)

rX1X2

Y

X2

Y

X1

ZX1

ZX2

YZ

Page 28: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

72

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sub struktur di atas memiliki persamaan struktural sebagai berikut:

Z =

Berdasarkan substruktur di atas maka koefisien dihitung dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Menghitung Matrik Korelasi antar seluruh Variabel (R)

R =

X1 X2 Y Z

1,0000 rX1X2

rX1Y

rX1Z

X1

rX1X2

1,0000 rX2Y

rX2Z

X2

rX1Y

rX2Y

1,0000 rYZ

Y

rX1Z

rX2Z

rYZ 1,0000 Z

Yang mana untuk menghitung korelasi tersebut dipergunakan rumus:

∑ ∑

√ ∑

∑ ∑

b. Menghitung Matrik Korelasi antar Variabel Independen (Eksogen) saja (R1):

R1 =

X1 X2 Y

1,0000 rX1X2

rX1Y

X1

rX1X2

1,0000 rX2Y

X2

rX1Y

rX2Y

1,0000 Y

c. Menghitung Invers Matrik Korelasi antar Variabel Independen (Eksogen)

tersebut:

R1-1

= X1 X2 Y

CrX1X1 CrX1X2 CrX1Y X1

Page 29: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

73

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

CrX1X2 CrX2X2 CrX1Y

X2

CrYX1

CrYX2

CrYY

Y

d. Menghitung Koefisien Jalur variabel independen, melalui perhitungan sebagai

berikut:

PYX1X1 = CrX1X1 CrX1X2 rX1Y

PYX2X2 CrX1X2 CrX2X2 rX2Y

e. Perhitungan Koefisien yang menyatakan determinasi total seluruh variabel

independen terhadap variabel dependen.

(R2Zi(X1,X2,Y) = [PZX1X1 . PZX2X2 . PZYY]

rX1Y

rX2Y

rYZ

f. Perhitungan Pengaruh Variabel Lain di Luar X1, X2 terhadap Variabel Y

g. Perhitungan Pengaruh Parsial

- Pengaruh X1 terhadap Z secara langsung

Y =

- Pengaruh langsung X2 terhadap Y

Y =

- Pengaruh langsung Y terhadap Z

Page 30: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

74

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Y =

- Pengaruh tidak langsung X1 terhadap Z melalui Y

Y =

- Pengaruh tidak langsung X2 terhadap Z melalui Y

Y =

h. Sedangkan untuk mengetahui keberartian dari koefisien jalur, maka dilakukan

pengujian hipotesis dengan bentuk hipotesis statistic sebagai berikut:

Ho : PYiXi ≤ 0, (dengan Yi = 1,2,3; Xi = 1,2)

H1 : PYiXi > 0

Hipotesis dalam bentuk kalimat

Ho : Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial tidak berpengaruh

signifikan terhadap konflik peran dalam partisipasi penyusunan anggaran.

H1 : Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial berpengaruh signifikan

terhadap konflik peran dalam partisipasi penyusunan anggaran.

Dengan rumus Pengujian Hipotesis sebagai berikut:

(Nirwana SK Sitepu, 1994:38)

Page 31: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

75

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Apabila F > Fα;k;(n-k-1), maka Ho ditolak, yang berarti dapat diteruskan pada

pengujian secara individu dan statistik uji yang digunakan:

(Nirwana SK Sitepu, 1994:39)

(Nirwana SK Sitepu, 1994:39)

(Nirwana SK Sitepu, 1994:39)

Keterangan:

n = ukuran sampel

k = banyaknya variabel eksogen yang sedang diuji

t = berdistribusi t-student dengan derajat kebebasan n-k-1

PYX1 = merupakan koefisien jalur atau besarnya pengaruh variabel

penyebab (Xi) terhadap variabel akibat (Y)

R2Y(X1X2) = korfisien determinasi total variabel X1 dan X2 terhadap variabelY

Bila harga-harga t1 dan t2 jatuh di daerah Ho ditolak, artinya koefisien jalur

signifikan dan diagram jalurnya tidak mengalami perubahan.

Sedangkan pengaruh variabel lainnya dapat ditentukan melalui:

3.2.5.5. Pengujian Hipotesis

Page 32: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

76

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengujian hipotesis menurut (Suharyadi dan Purwanto, 2009:82) yaitu:

prosedur yang didasarkan pada bukti sampel yang dipakai untuk

menentukan apakah hipotesis merupakan suatu pernyataan yang wajar dan

oleh karenanya tidak ditolak. Atau hipotesis tersebut tidak wajar dan oleh

karena itu harus ditolak.

Hipotesis statistik yang akan diuji berdasarkan hipotesis dalam penelitian

ini adalah:

Ho1: < 0 : Orientasi Profesional (X1) tidak berpengaruh positif terhadap

Konflik Peran (Y)

Ha1: > 0 : Orientasi Profesional (X1) berpengaruh positif terhadap Konflik

Peran (Y)

Ho2: < 0 : Orientasi Manajerial (X2) tidak berpengaruh positif terhadap Konflik

Peran (Y)

Ha2: > 0 : Orientasi Manajerial (X2) berpengaruh positif terhadap Konflik

Peran (Y)

Ho3: < 0 : Orientasi Profesional (X1) tidak berpengaruh positif terhadap

Partisipasi Penyusunan Anggaran (Z)

Ha3: > 0 : Orientasi Profesional (X1) berpengaruh positif terhadap Partisipasi

Penyusunan Anggaran (Z)

Ho4: < 0 : Orientasi Manajerial (X2) tidak berpengaruh positif terhadap

Partisipasi Penyusunan Anggaran (Z)

Page 33: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitianrepository.upi.edu/12134/6/S_PEA_1002028_Chapter III.pdf45 Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi

77

Ashma Nurul Fajri,2014 Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ha4: > 0 : Orientasi Manajerial (X2) berpengaruh positif terhadap Partisipasi

Penyusunan Anggaran (Z)

Ho5: < 0 : Konflik Peran (Y) tidak berpengaruh positif terhadap Partisipasi

Penyusunan Anggaran (Z)

Ha5: > 0 : Konflik Peran (Y) berpengaruh positif terhadap Partisipasi

Penyusunan Anggaran (Z)

Ho6: < 0 : Orientasi Profesional (X1) tidak berpengaruh positif terhadap

Konflik Peran (Y) dalam Partisipasi Penyusunan Aggaran (Z)

Ha6: > 0 : Orientasi Profesional (X1) berpengaruh positif terhadap Konflik

Peran (Y) dalam Partisipasi Penyusunan Aggaran (Z)

Ho7: < 0 : Orientasi Manajerial (X1) tidak berpengaruh positif terhadap Konflik

Peran (Y) dalam Partisipasi Penyusunan Aggaran (Z)

Ha7: > 0 : Orientasi Manajerial (X1) berpengaruh positif terhadap Konflik

Peran (Y) dalam Partisipasi Penyusunan Aggaran (Z)