bab iii psdp individu.docx

Upload: andi-saputra

Post on 04-Nov-2015

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IIIHASIL WAWANCARA

A. IDENTITAS NASASUMBER

NAMA: Miftahurrahmi,S.PdMP: Bahasa Inggris

B. DESKRIPSI WAWANCARA

Di SMA ADABIAH Padang ada dua jenis Bahasa Inggris yang digunakan yaitu, Bahasa Inggris pelajaran umum dan Bahasa Inggris muatan local atau dikenal dengan Eglish Coversation. English Conversation dilaksanakan 2jam sekali pertemuan.

English Conversation lebih menekankan seorang siswa untuk speaking atau kemampuan berbicara dan ketetapan pengucapan serta kefasihan dalam mengucapkan kata demi kata dalam sebuah percakapan.

Bu Mifta,dalam pembelajarannya menggunakan metode ceramah dan metode diskusi. Dalam proses pembelajaran,tidak semua bahasa yang digunakan bahasa Inggris. Di awal pelajaran,Bu Mifta menggunkan bahasa Indonesia untuk pengantar.

Selain Bu Mifta sebagai sumber belajar untuk siswa,Bu Mifta juga menggunakan sumber belajar yang lain seperti buku cetak (Go ahead) ,artikel-artikel dari internet serta modul Bahasa Inggris.

C. MASALAH-MASALAH DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Seperti sudah dijelaskan di atas, English Conversation itu menekankan seorang siswa untuk speaking atau kemampuan berbicara dan ketetapan pengucapan serta kefasihan dalam mengucapkan kata demi kata dalam sebuah percakapan.

Masalah yang dihadapi Bu Mifta dalam pembelajaran Bahasa Inggris yaitu siswa kurang percaya diri dalam pengucapan Bahasa Inggris. Walaupun tidak semua yang kurang fasih dalam pengucapan,tapi karena salah seorang atau dua orang yang tidak percaya diri,berdampak ke siswa lain yang ikut-ikutan rasa percaya diri mereka menjadi luntur. Tetapi pada umumnya di SMA Adabiah sudah baik dalam pengucapan dan hanya itu masalah yang dihadapi tutur Bu Mifta.

D. SOLUSI DALAM PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan masalah yang dihadapi,Bu Mifta mencoba mencari solusi untuk pemecahan masalah yang dihadapi,yaitu dengan meminta siswa yang kurang percaya diri untuk memulai percakapan dengan teman sebangku. Ini bertujuan agar siswa tidak meras amalu-malu karena bercakap- dengan teman dekat.

Setelah merasa cukup fasih dan merasa percaya diri,barulah siswa tersebut diminta maju ke depan kelas untuk melakukan percakapan dengan teman sebangku.