bab iii.docx
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB III.docx](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022072009/55cf91bd550346f57b90342c/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep
satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin di teliti. Konsep adalah
suatu abstraksi yang di bentuk dengan menggeneralisasikan suatu pengertian. Oleh
sebab itu konsep tidak dapat diukur dan diamati secara langsung. Agar dapat
diamati dan dapat diukur, maka konsep tersebut harus dijabarkan kedalam variabel
– variabel, dari variabel itulah konsep dapat diamati dan diukur. ( Soekidjo
Notoatmodjo, 2012 )
Pada dasarnya ada beberapa faktor yang berhubungan dengan praktek
kesehatan reproduksi remaja, namun sehubungan dengan penelitian ini maka
kerangka konsep yang diajukan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 3.1Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
38
Akses Informasi
![Page 2: BAB III.docx](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022072009/55cf91bd550346f57b90342c/html5/thumbnails/2.jpg)
39
B. Hipotesa
1. Ada hubungan antara akses informasi dengan praktek kesehatan reproduksi
remaja di Jorong Ampang Gadang tahun 2014.
2. Ada hubungan antara pengetahuan remaja dengan praktek kesehatan
reproduksi remaja di Jorong Ampang Gadang tahun 2014.
3. Ada hubungan antara sikap remaja dengan praktek kesehatan reproduksi
remaja di Jorong Ampang Gadang tahun 2014.
4. Ada hubungan antara peran orang tua dengan praktek kesehatan reproduksi
remaja di Jorong Ampang Gadang tahun 2014.
5. Ada hubungan antara peran teman sebaya dengan praktek kesehatan
reproduksi remaja di Jorong Ampang Gadang tahun 2014.
Pengetahuan Remaja
Sikap Remaja
Peran Orang Tua
Peran Teman Sebaya
Peran Guru
Praktek Kesehatan Reproduksi Remaja di Jorong Ampang
Gadang
![Page 3: BAB III.docx](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022072009/55cf91bd550346f57b90342c/html5/thumbnails/3.jpg)
40
6. Ada hubungan antara peran guru dengan praktek kesehatan reproduksi remaja
di Jorong Ampang Gadang tahun 2014.
C. Definisi Operasional
Tabel 3.1Definisi Operasional
Variabel Definisi opersional Cara ukur Alat ukur
Hasil ukur Skala ukur
Variabel Independen
Akses Informasi
Suatu cara untuk memperoleh informasi mengenai kesehatan repnformasi meliputi masa pubertas, penyakitIMS, kehamilan tidak diinginkan dan aborsi.
Wawancara Angket 1 = Keluarga ( orang tua)
0 = Bukan keluarga (Orang tua)
Nominal
Pengetahuan Remaja
Tingkat pengetahuan remaja yang dapat mempengaruhipraktek dalam upaya memelihara kesehatan reproduksinya
Wawancara Angket ≤ mean = Rendah
≥mean = Tinggi
Ordinal
Sikap Remaja Reaksi atau respon dari remaja dalam upayamemelihara kesehatan reproduksi
Wawancara Angket ≤mean= Negative
≥mean= Positif
Ordinal
Peran Orang Tua
Merupakan cara orang tua dalam memberikan informasi dan
Wawancara Angket ≤mean= Tidak berperan
≥mean=
Ordinal
![Page 4: BAB III.docx](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022072009/55cf91bd550346f57b90342c/html5/thumbnails/4.jpg)
41
pengetahuan sebagai penguat terbentuknya praktek kesehatanreproduksi remaja
Berperan
Peran Teman Sebaya
Merupakan peran teman remaja dalam memberikan informasi dan pengetahuan sebagai penguat terbentuknya prilaku kesehatan reproduksi remaja tentang masa pubertas, IMS, KTD dan aborsi.
Wawancara Angket ≤mean= Tidak berperan
≥mean= Berperan
Ordinal
Peran guru Merupakan peran guru dalam memberikan pendidikan dan informasi tentang kesehatan reproduksi di sekolah yang dapat mendorong terbentuknya praktek kesehatan reproduksi remaja.
Wawancara Angket ≤mean= Tidak berperan
≥mean= Berperan
Ordinal
Variabel Dependen
Praktek Kesehatan Reproduksi
Prilaku remaja dalam upaya memelihara kesehatanReproduksi
Wawancara Angket ≤mean= Buruk
≥mean= Baik
Ordinal