bab i.pdf

5
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Air tanah merupakan salah satu sumberdaya alam yang terbaharui (renewable). Meskipun sifatnya demikian, waktu pembaharuan sangat relatif, tergantung dari kecepatan pengimbuhan (recharge) yang dapat berlangsung dalam ukuran detik hingga milenium. Di wilayah Kabupaten Bandung pemanfaatan air tanah dalam dimulai sejak 1893, saat setelah pengeboran yang sukses di Hoofdienschool, sebuah sekolah (sekarang kira-kira berada di Tegalega). Sejak saat itu pemanfaatan air tanah dalam untuk penyediaan air bersih, mengalami peningkatan yang berarti. Namun demikian, pemanfaatan air tanah hingga periode 1950, tercatat sebesar 6,3 juta m 3 masih memadai untuk memasok kebutuhan akan air bagi penduduk daerah Bandung tanpa mengganggu hidrolika maupun lingkungan sekitarnya. Laju perkembangan Kota Bandung yang pesat pada setiap sektor kehidupan, yang mengarah ke barat, utara, dan selatan (wilayah kabupaten Bandung) dan ke timur (wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang), menyebabkan kebutuhan air bersih terus meningkat. Ironisnya, total kebutuhan akan air bersih tersebut tergantung dengan sumberdaya air tanah, yang

Upload: margareth

Post on 18-Aug-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Airtanahmerupakansalahsatusumberdayaalamyangterbaharui (renewable).Meskipunsifatnyademikian,waktupembaharuansangatrelatif, tergantung dari kecepatan pengimbuhan (recharge) yang dapat berlangsung dalam ukuran detik hingga milenium.DiwilayahKabupatenBandungpemanfaatanairtanahdalamdimulai sejak1893,saatsetelahpengeboranyangsuksesdiHoofdienschool,sebuah sekolah(sekarangkira-kiraberadadiTegalega).Sejaksaatitupemanfaatanair tanahdalamuntukpenyediaanairbersih,mengalamipeningkatanyangberarti. Namun demikian, pemanfaatan air tanah hingga periode 1950, tercatat sebesar 6,3 juta m3 masih memadai untuk memasok kebutuhan akan air bagi penduduk daerah Bandung tanpa mengganggu hidrolika maupun lingkungan sekitarnya. LajuperkembanganKotaBandungyangpesatpadasetiapsektor kehidupan,yangmengarahkebarat,utara,danselatan(wilayahkabupaten Bandung)danketimur(wilayahKabupatenBandungdanSumedang), menyebabkankebutuhanairbersihterusmeningkat.Ironisnya,totalkebutuhan akanairbersihtersebuttergantungdengansumberdayaairtanah,yang 2 diperkirakansekitar60%(DadiHamdani,1997).Peningkatanpemanfaatanair tanah yang berarti, yakni pemanfaatan yang telah mengubah kondisi hidrolika.Peran sumberdaya air tanah yang cukup penting tersebut, disisi lain justru menimbulkandampaknegatifterhadapsumberdayaairtanahitusendirimaupun terhadaplingkungansekitarnya.Dampaknegatifyangdapatdiamatiberdasarkan hasilpenelitianDGTL(DirektoratGeologiTataLingkungan)(2001),adalah penurunan muka air tanah yang menjadi semakin dalam. Dampak negatif tersebut menjadigejalaakanterjadinyaamblesantanahdidaerahyangpengambilanair tanahnya intensif. Penelitianinidilakukanuntukmengungkapkandaerahkrisissampai daerahamandalamsumberdayaairtanah.Informasigeologiditunjangdengan teori-teori hidrologiyang selama ini diperoleh dan diharapkan dapat menjelaskan kondisigeologisertahidrologidaerahtersebutdituangkandalambentukstrategi konservasi air tanah. Hasil penelitian lapangan diharapan dapat bermanfaat untuk pembangunan daerah, khususnya pada Cekungan Air Tanah Bandung-Soreang. Berdasarkanteoridiatasmakapenulismengambiltemahidrogeologi dalam tugas akhir dalam area penelitian dengan judul Strategi Konservasi Air Tanah berdasarkan analisis neraca air pada Cekungan Air Tanah Bandung-Soreang. 3 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Permasalahanyangditelitidaridaerahpenelitianinimeliputihal-halsebagai berikut: 1.Daerah mana saja yang mengalami krisis air tanah? 2.Daerah mana saja yang menjadi daerah konservasi air tanah? 3.Bagaimanasolusiatassetiappermasalahanyangadadidaerah penelitian? 1.3Maksud dan/atau Tujuan Penelitian Maksuddaripenelitianiniadalahuntukmengetahuiperubahansistemair tanah berdasarkan kuantitasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1.Menentukan zona krisis sampai zona aman di daerah penelitian 2.Menentukan daerah-daerah konservasi air tanah. 3.Untukmemberimasukanbagiparapengambilkeputusandalamrangka manajemenpengelolaansumberdayaairtanah,agarterjamin pemanfaatannya. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasilpenelitianyangdilakukandiharapkandapatmenjadipembelajarandan memberikanmanfaatmengenaigambarankeadaanhidrologidaerahpenelitian, yang lebih terperinci dan akurat. Lebih jauh lagi mungkin dapat menjadi informasi tambahandalampengembanganataupembangunandaerahpenelitiankhususnya dalam konservasi air tanah. Laporan ini juga diharapkan dapat menjadi data dasar untuk pengembangan atau studi yang lebih lanjut dan spesifik. 4 1.5 Kerangka Pemikiran Pengembangan suatu daerah yang semakin tinggi memberi pengaruh terhadap penggunaanairtanah.Penggunaanairtanahyangtidakberdasarkandengan kondisihidrogeologidanperaturanyangadadapatmenyebabkankrisisairtanah pada daerah tersebut. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini dititik beratkan kepada analisis neraca air untuk mengetahui kondisi air tanah daerah penelitian sehingga dapat ditentukan strategi konservasi yang sesuai pada daerah penelitian. 1.6 Metodologi Penelitian Metodepenelitianyangdilakukanadalahmenggunakandatasekunder(studi literatur).DatayangdidapatberasalatasijindaridinasPemerintahan(BMKG, DGTL)antaralain:datacurahhujan,klimatologi,penggunaanairtanah,peta mukaairtanah,petageologiregional,petahidrogeologiregional.Perhitungan data sekunder dilakukan untuk memulai proses analisis. Metode perhitungan yang dipakaidisesuaikandengankeadaandaerahpenelitian.Setelahmemperolehhasil perhitungan,datatersebutdianalisisdandicaripenanganannya.Hasilanalisis tersebut memberikan strategi konservasi air tanah pada CAT Bandung-Soreang. 1.7 Lokasi dan WaktuPenelitian Lokasi penelitian secara administratif terletak pada koordinat 6 48 25 - 7 1444LSdan1072244-1075606BT.Secaraadministratifdaerah penelitianterdiriatas,KotaBandung,KotaCimahi,KabupatenBandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Garut. 5 Gambar 1.1 Lokasi Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan, dengan jadwal penelitian sebagai berikut: Tabel 1.1 Jadwal Penelitian KEGIATAN Bulan ke-1Bulan ke-2Bulan ke-3 123412341234 TAHAP PENGAMBILAN DATA TAHAP PERHITUNGAN DATA TAHAP ANALISIS DATA TAHAP PENYUSUNAN DATA & BIMBINGAN Daerah Penelitian