bab-iv
DESCRIPTION
hasil dan pembahsanTRANSCRIPT
![Page 1: BAB-IV](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022051403/577c78051a28abe0548e6678/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Data dalam penelitian ini adalah skor tes prestasi belajar matematika
siswa serta skor quisioner kemandirian belajar matematika siswa yang
diperoleh dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut ini
disajikan data hasil penelitian tentang prestasi dan kemandirian belajar
matematika siswa baik kelompok eksperimen yang mengikuti pembelajaran
….. dan kelompok kontrol yang mengikuti pembelajaran konvensional.
4.1.1 Prestasi Belajar Matematika Siswa
Data prestasi belajar matematika diperoleh dari post-test kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Skor post-test yang diperoleh dari dua
kelompok tersebut ditunjukkan pada Lampiran. Rangkuman analisis
mengenai data prestasi belajar matematika siswa pada kedua kelompok
disajikan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Analisis Data Prestasi Belajar Matematika Siswa
VariabelKelompok
Eksperimen Kontrol
N 21 20
79,29 72,65
SD 10,738 9,343
Keterangan :
n : banyak siswa
: rata-rata skor prestasi belajar matematika siswa
SD : standar deviasi
![Page 2: BAB-IV](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022051403/577c78051a28abe0548e6678/html5/thumbnails/2.jpg)
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa rata-rata skor prestasi
belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) pada kelompok eksperimen
yaitu dengan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-
rata skor prestasi belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran
dengan model pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol yaitu
dengan .
Berdasarkan hasil analisis deskriptif berdasarkan nilai rata-rata dan
standar deviasi maka dapat dijelaskan bahwa model pembelajaran Means-
Ends Analysis (MEA) lebih efektif untuk meningkatkan prestasi belajar
dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional yang diterapkan
pada mata pelajaran matematika.
4.1.2 Kemandirian Belajar Matematika Siswa
Perolehan data kemandirian belajar matematika siswa yang diperoleh
dengan melakukan standarisasi skor yang didapat melalui pemberian angket
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan pada Lampiran.
Rangkuman hasil analisis deskriftif data kemandirian belajar matematika
siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskriptif Data Kemandirian Belajar
Matematika Siswa
VariabelKelompok
Eksperimen Kontrol
N 21 20
71,10 66,90
SD 3,081 5,108
Keterangan :
n : banyak siswa setiap kelas
![Page 3: BAB-IV](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022051403/577c78051a28abe0548e6678/html5/thumbnails/3.jpg)
: rata-rata skor kemandirian belajar matematika siswa
SD : standar deviasi
Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa rata-rata skor kemandirian
belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) pada kelompok eksperimen
yaitu dengan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-
rata skor kemandirian belajar matematika siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional yaitu
dengan pada kelompok kontrol.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif berdasarkan nilai rata-rata dan
standar deviasi maka dapat dijelaskan bahwa model pembelajaran Means-
Ends Analysis (MEA) lebih efektif dalam meningkatkan kemandirian siswa
dalam belajar dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional yang
diterapkan pada mata pelajaran matematika.
4.2 Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pengaruh
pembelajaran dengan model pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA)
terhadap prestasi dan kemandirian belajar matematika siswa, dilakukan uji
hipotesis seperti berikut :
1) Terdapat perbedaan prestasi dan kemandirian belajar matematika
antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) dan siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional
2) Terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang
mengikuti pembelajaran model pembelajaran Means-Ends Analysis
(MEA) dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran konvensional.
![Page 4: BAB-IV](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022051403/577c78051a28abe0548e6678/html5/thumbnails/4.jpg)
3) Terdapat perbedaan kemandirian belajar matematika antara siswa yang
mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Means-Ends
Analysis (MEA) dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan
model pembelajaran konvensional.
Sebelum dilakukan uji hipotesis yang menggunakan uji MANOVA,
terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas sebaran
data, uji homogenitas varians, dan uji korelasi variabel terikat.
4.2.1 Hasil Pengujian Normalitas Sebaran Data
Pengujian normalitas sebaran data dilakukan untuk meyakinkan bahwa
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk mengetahui
normalitas sebaran data digunakan rumus Kolmogorov-Smirnovpada
signifikan 0,05. Jika maka datanya bedistribusi normal, sebaliknya
jika maka datanya berdistribusi tidak normal. Untuk mengetahui
apakah sebaran data skor kemandirian dan prestasi belajar matematika siswa
berdistribusi normal, analisis data dilakukan dengan bantuan SPSS 17.00 for
Windows. Rangkuman hasil uji normalitas disajikan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Analisis Uji Normalitas Sebaran Data
Kolmogorov-Smirnova
Statistik db Sig.
Y1 X1 0,149 21 0,200
X2 0,135 20 0,200
Y2 X1 0,180 21 0,073
X2 0,173 20 0,121
Keterangan:
![Page 5: BAB-IV](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022051403/577c78051a28abe0548e6678/html5/thumbnails/5.jpg)
Y1 = Prestasi belajar matematika siswa
Y2 = Kemandirian belajar matematika siswa
X1 = Kelompok eksperimen
X2 = Kelompok kontrol
Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa untuk semua variabel, signifikan
pada uji Kolmogorov-Smirnov lebih dari 0,05. Dengan demikian semua
sebaran data berdistribusi normal.
4.2.2 Hasil Pengujian Homogenitas Matriks Varians-Kovarians
Uji Homogenitas matriks varians-kovarians dimaksudkan untuk
memperlihatkan bahwa matriks varians-kovarians variabel terikat sama.
Pengujian homogenitas dilakukan dengan uji kesamaan matriks varians-
kovarians menggunakan SPSS 17.00 for windowsmelalui uji Box’s M.
Rangkuman hasil uji coba homogenitas disajikan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Box’s M
Box's M 5,663
F 1,783
db1 3
db2 2,984
Sig. 0,148
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa harga Box’s M = 5,663
dengan signifikansi 0,148, jika ditetapkan taraf signifikansi 0,05 maka harga
Box’s M yang diperoleh tidak signifikan. Dengan demikian matriks varians-
![Page 6: BAB-IV](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022051403/577c78051a28abe0548e6678/html5/thumbnails/6.jpg)
kovarians dari variabel terikat sama, sehingga uji MANOVA bisa
dilanjutkan (Candiasa, 2010b).
4.2.3 Hasil Pengujian Kolinearitas Variabel Terikat
Uji kolinearitas variabel terikat dilakukan terhadap data prestasi dan
kemandirian belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan
model pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA)sertadata prestasi dan
kemandirian belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan
model pembelajaran konvensional. Uji kolinearitas dilakukan menggunakan
korelasi product moment pada taraf signifikansi 5% (0,05) guna menentukan
jenis statistik yang digunakan untuk uji hipotesis. Apabila diantara kedua
data tidak berkorelasi maka uji hipotesis dilanjutkan dengan MANOVA,
namun bila kedua data berkorelasi maka uji hipotesis dilakukan dengan jenis
statistik yang lain. Hasil uji korelasi dengan product moment disajikan pada
Tabel 4.5 dan Tabel 4.6.
Tabel 4.5Hasil AnalisisUji Kolinearitas Prestasi dan kemandirian Belajar Matematika Siswa Kelompok Eksperimen
Y1 Y2
Y1 Korelasi Pearson 1 0,264Sig. (2-ekor) 0,248N 21 21
Y2 Korelasi Pearson 0,264 1Sig. (2-ekor) 0,248N 21 21
Keterangan :
![Page 7: BAB-IV](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022051403/577c78051a28abe0548e6678/html5/thumbnails/7.jpg)
Y1= Prestasi belajar matematika di kelompok eksperimen
Y2 = Kemandirian belajar matematika di kelompok eksperimen
Dari Tabel 4.5 menunjukkan bahwa untuk Pearson Correlation
sebesar 0,292 dengan taraf signifikansi 0,052 > 0,05, dengan demikian
antara prestasi dan kemandirian belajar matematika siswa di kelompok
eksperimen tidak berkolerasi.
Tabel 4.6 Hasil Analisis Uji Kolinearitas Prestasi dan Kemandirian Belajar Matematika Siswa Kelompok Kontrol
Y1 Y2
Y1 Pearson Correlation 1 0,429Sig. (2-ekor) 0,059N 45 45
Y2 Pearson Correlation 0,429 1Sig. (2-ekor) 0,059N 21 21
21 apa 20
Keterangan :
Y1 = Prestasi belajar matematika di kelompok kontrol
Y2 = Kemandirian belajar matematika di kelompok kontrol
Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa uji kolinearitas prestasi dan
kemandirian belajar matematika siswa di kelompok kontrol menunjukkan
bahwa untuk Pearson Correlation sebesar 0,117 dengan taraf signifikansi
0,246 > 0,05, dengaan demikian antara prestasi dan kemandirian belajar
matematika siswa di kelompok kontrol tidak berkolerasi.
![Page 8: BAB-IV](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022051403/577c78051a28abe0548e6678/html5/thumbnails/8.jpg)
4.2.4 Hasil Pengujian Hipotesis
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, uji hipotesis
dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan MANOVA untuk
hipotesis pertama sedangkan hipotesis kedua dan ketiga menggunakan
ANAVA 1 jalur (Uji F). Adapun hasil pengujian hipotesis tersebut secara
berurutan sebagai berikut.
4.2.4.1 Uji Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat
perbedaan prestasi dan kemandirian belajar matematika antara siswa yang
mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Means-Ends Analysis
(MEA) berbantuan web dengan video ekspositori dan siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian
dapat diuraikan hipotesis-hipotesis statistik sebagai berikut.
melawan
yaitu tidak terdapat perbedaan prestasi dan
kemandirian belajar matematika antara siswa yang
mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) dan
siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran konvensional.
![Page 9: BAB-IV](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022051403/577c78051a28abe0548e6678/html5/thumbnails/9.jpg)
yaitu terdapat perbedaan prestasi dan kemandirian
belajar matematika antara siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran Means-
Ends Analysis (MEA) dan siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran
konvensional.
Pengujian hipotesis menggunakan analisis varians multivariat
(MANOVA). Hasil analisis dengan MANOVA disajikan pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Analisis Uji MANOVA
Nilai F db hipotesis db dalam Sig.X Pillai's Trace 0,226 5,561a 2,000 38,000 0,008
Wilks' Lambda 0,774 5,561a 2,000 38,000 0,008Hotelling's Trace 0,293 5,561a 2,000 38,000 0,008Roy's Largest Root 0,293 5,561a 2,000 38,000 0,008
Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh nilai-nilai statistik Pillai’s Trace,
Wilks’Lambda, Hotelling’s Trace, dan Roy’s Largest Root masing-masing F
= 5,561a, dan memiliki signifikansi (Sig. = 0,008) kurang dari 0,05 (p <
0,05). Hasil ini dijadikan dasar dalam mengambil keputusan.Adapun
keputusan yang dapat diambil adalah ditolak dan diterima. Hasil ini
menyatakan bahwa terdapat perbedaan prestasi dan kemandirian belajar
matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model
![Page 10: BAB-IV](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022051403/577c78051a28abe0548e6678/html5/thumbnails/10.jpg)
pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) berbantuan web dengan video
ekspositori dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran konvensional.
4.2.4.2 Uji Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian yaitu terdapat
perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA)
berbantuan web dengan video ekspositori dan siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian
dapat diuraikan hipotesis-hipotesis secara statistik sebagai berikut.
melawan
yaitu tidak terdapat perbedaan prestasi belajar matematika
antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) berbantuan
web dengan video ekspositori dan siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional.
yaitu terdapat perbedaan prestasi belajar matematika
antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) berbantuan
web dengan video ekspositori dan siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional.
![Page 11: BAB-IV](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022051403/577c78051a28abe0548e6678/html5/thumbnails/11.jpg)
Untuk menguji hipotesis kedua digunakan uji ANAVA 1 Jalur (Uji F).
Analisis data untuk hipotesis pertama ditunjukkan pada Tabel 4.8
Tabel 4.8Hasil Analisis Uji ANAVA Satu Jalur untuk Hipotesis Kedua
Sumber Variasi Jumlah Kuadrat (JK) Db
Rerata Jumlah Kuadrat (RJK)
F Sig.
X 451,067 1 451,067 4,437 0,042Dalam 3964,836 39 101,662Total 241536,000 41
Hasil pada Tabel 4.8 mendapatkan koefisien F = 4,437 dan memiliki
signifikansi (Sig. = 0,042) kurang dari 0,05 (p < 0,05), sehingga nilai F
signifikan. Adapun keputusan yang dapat diambil adalah ditolak dan
diterima. Terdapat perbedaan prestasi belajar matematika yang signifikan
antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran
Means-Ends Analysis (MEA) berbantuan web dengan video ekspositori dan
siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran
konvensioal.
4.2.4.3 Uji Hipotesis Ketiga
Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian yaitu terdapat
perbedaan kemandirian belajar matematika antara siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA)
berbantuan web dengan video ekspositori dan siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian
dapat diuraikan hipotesis-hipotesis secara statistik sebagai berikut.
![Page 12: BAB-IV](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022051403/577c78051a28abe0548e6678/html5/thumbnails/12.jpg)
melawan
yaitu tidak terdapat perbedaan kemandirian belajar
matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran
dengan model pembelajaran Means-Ends Analysis
(MEA)berbantuan web dengan video ekspositoridan siswa
yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran
konvensional.
yaitu terdapat perbedaan kemandirian belajar matematika
antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA)berbantuan web
dengan video ekspositori dan siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan Model pembelajaran konvensional.
Untuk menguji hipotesis kedua digunakan uji ANAVA 1 Jalur (Uji F).
Analisis data untuk hipotesis kedua ditunjukkan pada Tabel 4.9
Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji ANAVA Satu Jalur untuk Hipotesis Pertama
Sumber Variasi Jumlah Kuadrat (JK) Db
Rerata jumlahKuadrat (RJK)
F Sig.
X 180,293 1 180,293 10,256 0,003Dalam 685,610 39 17,580Total 196343,000 41
![Page 13: BAB-IV](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022051403/577c78051a28abe0548e6678/html5/thumbnails/13.jpg)
Hasil pada Tabel 4.9 mendapatkan koefisien F = 10,256 dan memiliki
signifikansi (Sig. = 0,003) kurang dari 0,05 (p < 0,05), sehingga nilai F
signifikan. Adapun keputusan yang dapat diambil adalah ditolak dan
diterima. Terdapat perbedaan kemandirian belajar matematika yang
signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) berbantuan web dengan video
ekspositori dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran konvensional.
4.3 Pembahasan
Hasil analisis deskriptif mendeskripsikan perbedaan skor rata-rata
prestasi dan kemandirian belajar matematika antara siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA)
berbantuan web dengan video ekspositori dan siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Siswa yang
mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Means-Ends Analysis
(MEA) berbantuan web dengan video ekspositori, setelah diberikan
perlakuan memiliki skor rata-rata prestasi belajar matematika sebesar 79.29
dengan standar deviasi sebesar ……… dan skor rata-rata kemandirian
belajar matematika sebesar 71,10 dengan standar deviasi sebesar ……….
Kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran
konvensional setelah diberikan perlakuan memiliki skor rata-rata
prestasibelajar matematika sebesar 72,65 dengan standar deviasi sebesar
![Page 14: BAB-IV](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022051403/577c78051a28abe0548e6678/html5/thumbnails/14.jpg)
…….. dan skor rata-rata kemandirian belajar matematika sebesar 66,90
dengan standar deviasi sebesar ………..
Kualifikasi skor rata-rata prestasi dan kemandirian belajar matematika
kedua kelompok berbeda, di mana skor rata-rata prestasi dan kemandirian
belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) berbantuan web dengan video
ekspositori lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata siswa yang
mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional.
Hasil penelitian yang diperoleh memberikan makna bahwa model
pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) berbantuan web dengan video
ekspositori cocok diterapkan untuk menciptakan proses pembelajaran yang
lebih bermakna dan menghasilkan keluaran berupa prestasi dan kemandirian
belajar matematika yang lebih baik. (berikan hasil penelitian yang relevan
yang mendukung hasil penelitian) Adapun pembahasan lengkap untuk
mendukung berpengharuhnya model pembelajaran Means-Ends Analysis
(MEA) berbatuan web dengan video eksporisoti berpengaruh positif sebagai
berikut:
(Bahas juga terkait dengan hasil pengujian hipotesis dan ini jauh penting
dibandingkan dengan hasil analisis deskriftif sekaligus hasil penelitian yang
relevan)
4.3.1 Berdasarkan Penilaian
![Page 15: BAB-IV](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022051403/577c78051a28abe0548e6678/html5/thumbnails/15.jpg)
4.3.1.1 Dilihat Rata-rata Nilai Prestasi dan Kemandirian Belajar
Matematika Siswa
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, terlihat bahwa
prestasi dan kemandirian belajar matematika siswa yang di lihat dari rata-
rata nilai prestasi dan kemandirian belajar matematika siswa, daya serap
klasikal siswa, dan ketuntasan belajar klasikal siswa telah memenuhi
indikator kerberhasilan.
Berdasarkan proses pembelajaran yang dilaksanakan ternyata rata-rata
prestasi dan kemandirian belajar matematika di kelas eksperimen yaitu
79,29 dan 71,10, sedangkan nilai rata-rata prestasi dan kemandirian di kelas
kontrol yaitu 72,65 dan 66,90. Walaupun rata-rata nila prestasi belajar
matematika dan daya serap siswa sudah mencapai kriteria yang ditetapkan,
tetapi ketuntasan belajar siswa secara klasikal sudah mencapai 80%.
4.3.1.2 Dilihat dari Penilaian Lembar Observasi
Berdasarkan hasil observasi kepada siswa bahwa peneliti menemukan
adanya peningkatan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran di kelas
yaitu meningkatnya prestasi dan kemandirian belajar matematika siswa di
kelas eksperimen, seperti pada diagram batang di bawah.
![Page 16: BAB-IV](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022051403/577c78051a28abe0548e6678/html5/thumbnails/16.jpg)
Sedangkan hasil observasi dikelas kontrol tidak stabil, yaitu kadang-
kadang mengalami kenaikan maupun mengalami penurunan. Terlihat seperti
pada diagram di bawah.
Berdasarkan penilaian tersebut, ternyata pembelajaran matematika
dengan model pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) berbantuan web
![Page 17: BAB-IV](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022051403/577c78051a28abe0548e6678/html5/thumbnails/17.jpg)
dengan video ekspositori mampu berpengaruh positif terhadap prestasi dan
kemandirian belajar matematika siswa kelas X SMA N 1 Sukasada. Hal
tersebut terjadi karena dengan 4 kegiatan yang diberikan, yaitu: fase
memahami masalah, fase merencanakan penyelesaian, fase menyelesaikan
penyelesaian, dan fase melihat kembali (looking back).Dan diberikannya
video ekspositori sebelum melakukan aktivitas pembelajaran disekolah
dimulai, melaui web guru sehingga siswa lebih awal mendapatkan
pembelajaran dirumah. Selain itu, model pembelajaran Means-Ends
Analysis (MEA) mampu mendorong siswa dalam kelompoknya untuk
berperan aktif dalam argumentasinya, mendengarkan pendapat temennya,
mencermati apa yang disampaikan temannya, bertukar pikiran, memahami
konsep yang masih keliru serta melengkapi pengetahuannya. Pada model
pembelajara Means-Ends Analysis (MEA) berbantuan web dengan video
ekspositori, siswa tidak hanya menunggu penjelasan dari guru untuk
melakukan pembelajaran tetapi sudah bisa melakukan pembelajaran
dirumah terlebih dahulu.
4.3.2 Pelaksanaan Pembelajaran
Melaksanakan pelajaran merupakan tindak lanjut dari proses
perencanaa. Melaksanakan pembelajaran yang dimaksud ialah guru mampu
menginplementsikan perencanaan pembelajran yang telah disusun dalam
proses belajar mengajar. Proses pembelajaran mengandung serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas hubungan timbal balik yang berlangsung
![Page 18: BAB-IV](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022051403/577c78051a28abe0548e6678/html5/thumbnails/18.jpg)
dalam situasi edukatif utntuk mencapai tujuan tertentu, di mana dalam
proses tersebut terkandung multi peran dari guru.
Dalam melaksanakan pembelajaran, guru memegang peran yang
sangat penting, karena disinilah proses interaksi pembelajaran dilaksanakan.
Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian guru,
diantaranya adalah kemampuan mengatur waktu berlangsungnya proses
pembelajaran, melatih siswa untuk berargumentasi dan terbiasa menghadapi
dan menghargai perbedaan pendapat, memberikan dorongan atau penguatan
kepada siswa agar tumbuh semangat untuk belajar sehingga minat belajar
tumbuh kondusif dalam diri siswa, melatih siswa untuk menggunakan daya
pikir dan daya nalarnyasecara maksimal dengan cara mengajukan suatu
permasalahan, memberikan respon terhadap pertanyaan yang diajukan
siswa.
Selain itu, guru harus mempertimbangkan sumber serta media
pembelajaran yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran.
Kemampuan seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran dapat
digambarkan melalui delapan ketrampilan mengajar, yaitu: ketrampilan
bertanya, ketrampilan memberipenguatan, ketrampilan mengadakan variasi,
ketrampilan menjelaskan, ketrampilan membuka dan menutup pelajaran,
ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil, ketrampilan mengelola
kelas, dan ketrampilan pembelajaran perseorangan.
![Page 19: BAB-IV](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022051403/577c78051a28abe0548e6678/html5/thumbnails/19.jpg)
4.3.3 Faktor Penyebab Berpengharuhnya Prestasi dan Kemandirian
Belajar Matematika
Faktor yang dapat menyebabkan berpengharuhnya prestasi dan
kemandirian belajar matematika yang dialami siswa dintijau dari adanya
masalah belajar atau karena kemampuan siswa. Peneyebab berpengharuhnya
siswa dalam menyelesaikan soal matematika dari siswa antara lain adalah
cara belajar siswa yangsangat baik, latihan soal yang sangat baik. Faktor
berpengharuhnya prestasi dan kemandirian belajar mtematika siswa antara
lain:
a) Penguasaan bahasa yang baik
Siswa paham terhadap soal, maksudnya siswa tahu apa yang
akan dia kerjakan setelah memperoleh informasi dari soal, sehingga
siswa mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang
dihadapi.
b) Pemahaman siswa terhadap materi prasyarat dan prosedur
pengerjaan
Hal ini disebabkan karena pengalaman belajar siswa sebelumnya
dan gaya belajar siswa. Pada pengalaman belajar sebelumnya siswa
terbiasa untuk menyelesaiakan soal, sehingga siswa memliki
pemahaman yang lebih akan prosedur pengerjaan soal-soal, inilah
yang menyebabkan siswa mampu menuliskan informasi yang
diketahui, apakah informasi tersebut penting atau tidak dalam
menyelesaikan soal.
![Page 20: BAB-IV](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022051403/577c78051a28abe0548e6678/html5/thumbnails/20.jpg)
c) Proses belajar mengajar
Penyebab berpengharuhnya prestasi belajar dan kemandirian
belajar matematika dilihat dari proses belajar mengajar adalah
kegiatan belajar mengajar yang di dominasi oleh siswa, sumber dan
sarana pembelajaran yang tersedia seperti buku, media
pembelajaran. Guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas
menggunakan alat peraga maupun sebelum pembelajaran guru sudah
menyiapkan media pembelajaran yang di upload di web guru.