bab iv by steffy pratiwi copy

51
Pengantar Pendidikan tentang Aliran-aliran pendidikan dan implikasi terhadap dunia Oleh : Steffy pratiwi DOSEN : Dra. ELDARNI, M. P d ENGLISH DEPARTMENT SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN dan PENDIDIKAN (STKIP) DHARMA BAKTI LUBUK ALUNG

Upload: steffipratiwi

Post on 25-Jun-2015

148 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Pengantar Pendidikantentang

Aliran-aliran pendidikan dan implikasi terhadap dunia

Oleh :

Steffy pratiwi

DOSEN : Dra. ELDARNI, M. P dENGLISH DEPARTMENT

SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN dan PENDIDIKAN (STKIP)DHARMA BAKTI LUBUK ALUNG

Page 2: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Aliran Klasik Aliran Empirisme Aliran Nativisme Aliran Naturalisme Aliran Konvergensi

Page 3: Bab iv by steffy pratiwi   copy

A. Aliran Empirisme

Empirisme berasal dari bahasa latin, empiri yang artinya pengalaman. Menurut John Locke (1632-1704), filosof kebangsaan Inggris dengan teorinya “Tabularasa” artinya meja berlapis lilin yang belum ada tulisan di atasnya.

Menurut konsep empirisme pendidikan adalah maha kuasa dalam membentuk anak didik menjadi apa yang diinginkannya. Oleh karena itu aliran ini dinamakan aliran optimis dalam pendidikan.

Page 4: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Menurut John Locke (dalam Bl ishen, 1970) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendidikan adalah:

1. Pendidikan harus diberikan sejak awal mungkin

2. Pembiasaan dan latihan lebih penting daripada peraturan, perintah atau nasehat

Page 5: Bab iv by steffy pratiwi   copy

3. Anak didik harus diamati dari dekat untuk melihat:

a. Apa yang paling tepat bagi anak itu sesuai dengan umurnya (tingkat perkembangannya)b. Hasrat-hasratnya yang amat kuatc. Kecenderungannya mengikuti orang tua tanpa merusak semangat anak itud. Anak harus dianggap sebagai makhluk sosial, dalam hal ini kepada anak harus diberikan alasan tentang hal-hal yang dituntut darinyae. Pelajaran di sekolah jangan sampai menjadi beban bagi anak, namun hendaknya menyenangkan dan merupakan suasana bermain yang membuka seluas-luasnya berbagai kemungkinan yang dapat timbul

Page 6: Bab iv by steffy pratiwi   copy

B. Aliran NativismeNativisme berasal dari bahasa Latin, asal katanya “natives” berarti terlahir.

Menurut Sckophenhauer Dia berpendapat bahwa “Pendidikan ialah membiarkan

seseorang bertumbuh berdasarkan pembawaannya”.Bagi nativisme, lingkungan sekitar tidak ada artinya,

sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam mempengaruhi perkembangan, dan pendidikan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perkembangan seseorang. Oleh karena itu aliran ini merupakan aliran pesimis dalam pendidikan (pesimisme)

Page 7: Bab iv by steffy pratiwi   copy

C. Aliran NaturalismeAliran ini dinamakan juga nagatiivisme ialah aliran yang

meragukan pendidikan untuk perkembangan seseorang karena dia dilahirkan dengan pembawaan yang baik.

Ciri utama aliran ini dalam mendidik sesorang kembalilah kepada alam agar pembawaan seseorang yang baik itu tidak dirusak oleh pendidik. Dengan kata lain pendidikan hendaklah dimulai dengan mempelajari perkembangan anak.

Page 8: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Pelopor aliran ini menulis beberapa buah buku yaitu:a. La Nouvelle Heloise

b. Le Constract sosialc. Emile ou de ‘L’ educationd. ConfessionGagasan dasar terletak pada kalimat pertama dalam bukunya “semua adalah baik dari tangan Pencipta, semua menjadi buruk di tangan manusia”. Kesimpulan dari pandangan tersebut sebagai berikut: kodrat atau alam manusia adalah baik; masyarakat adalah buruk; dan untuk memperbaiki kesusilaan, kebiasaan dalam masyarakat orang wajib kembali ke alam atau kodrat.

Page 9: Bab iv by steffy pratiwi   copy

D. Aliran KonvergensiMenurut William Stern seorang ahli pendidikan Jerman

(1871-1937). Aliran ini mempertemukan atau mengawinkan dua aliran yang berlawanan di atas antara nativisme dan empirisme. Perkembangan seseorang tergantung kepada pembawaan dan lingkungan mempengaruhi perkembangan seseorang.

Page 10: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Pengaruh Aliran Klasik terhadap Pemikiran dan Praktek Pendidikan di IndonesiaAliran pendidikan klasik dikenal melalui upaya pendidikan, utamanya

persekolahan dari penguasa penjajah Belanda dan disusul oleh orang Indonesia yang belajar di Belanda pada masa penjajahanan. Sebelum itu, pendidikan di Indonesia terutama oleh keluarga dan masyarakat (kelompok belajar/padepokan, lembaga keagamaan/pesantren dan lain-lain).Meskipun dalam hal-hal tertentu sangat diutamakan bakat dan potensi lainnya dari anak. Namun upaya penciptaan lingkungan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan itu diusahakan juga secara optimal. Dengan kata lain, meskipun peranan pandangan empirisme dan nativisme tidak sepenuhnya ditolak, tetapi penerimaan itu dilakukan dengan pendekatan eklektis fungsional yakni diterima sesuia dengan kebutuhan, namun di tempatkan dalam latar pandangan konvergensi

Page 11: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Gerakan Baru Dalam pendidikan1. Pengajaran Alam Sekitar

2. Pengajaran Pusat Perhatian

3. Sekolah Kerja

4. Pengajaran Proyek

Page 12: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Pengajaran Alam SekitarGerakan pendidikan yang mengajarkan atau mendekat kan anak pada alam

sekitar FR.A.FINGER (1808-1888) di Jerman dengan heitmakunde(pengajaran alam

sekitar), memiliki beberapa prinsip yaitu:a. Dengan pengajaran alam sekitar ini guru dapat memeragakan secara

langsung.b. Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya

agar anak aktif.c. Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran

totalitasd. Pengajaran alam sekitar memberi kepada anak bahan apersepsi

intelektual yang kokoh dan tidak verbalitas.e. Pengajaran alam sekitar memberikan apersepsi emosional, karena alam

mempunyai ikatan emosional dengan anak.

Page 13: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Ciri-ciri bentuk pengajaran

1.Suatu pengajaran yang tidak mengenal pembagian mata pelajaran dalam daftar pengajaran , tetapi guru memahami tujuan pengajaran dan mengarah kan usahanya mencapai tujuan.

2.Suatu pengajaran menarik minat , karena segala sesuatu di pusat kan atas suatu bahan pengajaran yang menarik perhatian anak dan di ambil dari alam sekitarnya.

3.Segala bahan pengajaran berhubungan satu sama lain seerat-erat nya secara teratur.

Page 14: Bab iv by steffy pratiwi   copy

J.LINGHART (1959-1916)DI BELANDAMengemukakan pegangan dalam Het Vol Leven yaitu:1.Anak harus mengetahui barang nya terlebih dahulu

sebelum mendengar nama nya tidak kebalikan nya , sebab kata itu hanya suatu tanda dari pengertian tentang barang itu.

2.Pengajaran sesungguhnya itu harus mendasari pengajaran selanjutnya,atau mata pelajaran yang lain harus di pusatkan atas itu.

3.Haruslah di adakan perjalanan memasuki hidup senyatanya ke semua jurusan apa murid faham akan hubungan antara bermacam-macam lapangan hidupnya

Page 15: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Langkah-langkah pokok pengajaran alam sekitar

Menetapkan tujuan.Persiapan guru dan muridPelaksanaan pengamatan

Pengolahan kegiatan pengamatan

Page 16: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Keuntungan pengajaran alam sekitarAnak –anak bekerja sesuai fakta dan kenyataanObyek alam sekitar akan dapat membangkitkan

perhatian spontan dari anak-anakyang akan mendorongnya melakukan kegiatan dengan sepenuh hati

Anak akan aktif dan kreatifBahan yang di ajar kan lebih praktisAnak –anak di jadikan subyek bagi alam sekitarnya

Page 17: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Pengajaran pusat perhatianPengajaran pusat perhatian di rintis oleh Ovideminat

Decroly(1871-1932) dari Belgia pendidikan menurut decroly berdasarkan pada

semboyan’’ Ecole pour la vie,par la vie (sekolah untuk hidup dan oleh hidup)

Page 18: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Pendapat declory tentang pendidikan dan pengajaranMetode global (keseluruhan). Anak-anak mengamati

dan mengingat secara global. Dalam mengajarkan membaca dan menulis ternyata dengan kalimat ledih mudah dari pada kata-kata.

Centre d’interest(pusat-pusat minat) . Anak-anak mempunyai minat yang spontan.

Spontan terhadap diri sendri dapat di bedakan menjadi: a. Dorongan mempertahan kan diri

b.Dorongan mencari makan dan minum. c. Dorongan memelihara diri

Page 19: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Asas-asas pengajaran pusat perhatianPengajaran di dasarkan atas kebutuhan anak dalam

hidup dan perkembangannya .Setiap bahan pengajaran harus merupakan suatu

keseluruhan( totalitas).Hubungan harus hubungan simbiosis.Anak harus aktif dan dididik menjadi bertdi

bertanggung jawabHubungan kerjasama yang erat antara rumah dan

sekolah

Page 20: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Minat terhadap masyarakat(biosial) ialaha. Dorongan sibuk bermain-main.b. Dorongan meniru orang.

Page 21: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Sekolah kerjaJ.A.Comenius (1592-1670) menekan kan agar pendidikan

mengembangkan : pikiran, ingatan, bahasa dan tangan ( keterampilan kerja tangan)

G.Kereschensteiner(1854-1932) Mengatakan bahwa pendidikan itu tidak hanya demi kepentingan individu tetapi berkewajiban menyiapkan warga negara yang baik yakni: 1.tiap orang adalah pekerja dalam salah satu lapangan jabatan. 2. tiap orang wajib menyumbangkan tenaganya untuk kepentingan negara.3. warga negara menjunjung tinggi kesusilaan dan keselamatan negara

Page 22: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Tujuan sekolah kerjaMenurut G.kereschensteriner tujuan sekolah kerja yaitu:a. Menambah pengetahuan anakb. Agar anak dapat memiliki kemampuan dan kemahiran

tertentu.c. Agar anak dapat memiliki pekerjaan sebagai persiapan

jabatan dalam mengabdi negara.

Page 23: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Banyak nya macam pekerjaan yang menjadi pusat pelajaran, maka dibagi dalam 3 golongan:

a.Sekolah-sekolah perindustrian(tukang cukur , tukang cetak , tukang kayu, tukang daging , masinis, dll.).

b. Sekolah-sekolah perdagangan( makanan , pakaian, bank, asuransi , porselin, pisau, gunting,dll.).

c. Sekolah-sekolah rumah tangga, bertujuan mendidik para calon ibu yang di harap kan akan menghasilkan warga negara yang baik.

Page 24: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Leo de Paeue dari belgiamendirikan 5 sekolah kerja di negaranya yaitu :Sekolah teknik kerajinanSekolah dagangSekolah pertanian bagi anak laki-lakiSekolah rumah tangga kotaSekolah rumah tangga desa

Page 25: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Dasar- dasar sekolah kerjaAnak aktif berbuat,mengamati sendiri ,memikirkan dan

memecahkan sendiri persoalan yang ada.Pusat kegiatan pendidikan dan pengajaran ialah anak.Mendidik anak menjadi berani dan bertanggung jawab.Bahan pelajaran di susun dalam suatu keseluruhan yang

berpusat pada masalah kehidupan.Pengetahuan fungsional yang dapat di pergunakan untuk

berprakarsa mencipta dan berbuatAnak harus berpikir sesuai dengan tingkat kemampuanAnak mendapatkan latihan dan pengalaman yang penting

bagi pendidikan moral,kecerdasan, soial.

Page 26: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Macam-macam sekolah kerjaSekolah kerja sosiologis digerakkan oleh

G.Kereschensteiner. Aliran pendidikan sosial ekstrem yang berpendapat bahwa masyarakatlah yang primer.

Sekolah kerja yang di dasarkan atas konsepsi O.deckroly dinamakan sekolah kerja psikologis karena menekankan perkembangan anak didik.

John Dewey mengikuti aliran pendidikan sosial modern yang menekankan secara seimbang peranan individu dan masyarakat.

Sekolah kerja yang di pelopori H.Gaudig, menekankan pengembanngan kepribadian anak.

Page 27: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Pengajaran proyekDalam pengajaran proyek anak bebas menentukan

pilihannya(terhadap pekerjaannya) merancang serta memimpinnya.

Proyek yang ditentukan oleh anak ,mendorong nya mencari jalan pemecahan bila ia menemukan kesukaran.

Pengajaran proyek akan menumbuhkan pengembangan kemampuan untuk memandang dan memecahkan persoalan secara komprehensif.

Page 28: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Langkah-langkah pokok pengajaran proyekPersiapan. Penetapan masalah yang akan di bahasKegiatan belajar.pelaksanaan dari rencana yang telah di

siapkanPenilaian. Bentuk penilaian yang sering di lakukan

adalah mengadakan pameran. Misalnya anak membuat gambar, karangan , laporan dan model. dll

Page 29: Bab iv by steffy pratiwi   copy

LEMBAGA PENDIDIKAN YANG BERJIWA NASIONAL DI INDONESIA SEBELUM KEMERDEKAAN PERGURUAN TAMAN SISWA

Peguruan taman siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta. (Burhanuddin, 2010). Peguruan ini didirikan dalam bentuk yayasan. Latar belakang pendirian adalah bahwa sekolah-sekolah yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda sesungguhnya tidaklah diperuntuhkan bagi kepentingan rakyat Indonesia melainkan untuk kepentingan politik kolonia Belanda, meskipun Mr. C. Th. Van Den Venter mengatakan untuk penebusan dosa kepada rakyat Indonesia.

Page 30: Bab iv by steffy pratiwi   copy

a. Azas Taman Siswa

1. Setiap orang berhak mengatur hidupnya sendiridengan mengigat persatuan dalam prikehidupan umum

2. Pendidikan yang diberikan kepada anak hendaklah menjadikannya merdeka batinnya

3. Pendidikan hendaklah didasarkan pada keadaan dan kebudayaan indonesia yang selaras

4. Pendidikan harus diberikan kepada seluruh rakyat tanpa terkecuali5. Untuk mendapatkan asas kemerdekaan kita harus berkerja6. Oleh karena kita bersandar pada kekuatan sendiri kita harus

mampu memikul semua beban dengan uang sendiri7. Pendidik hendaklah mendidik dengan sepenuh hati, ikhlas dan

bersabar

Page 31: Bab iv by steffy pratiwi   copy

b. Dasar Taman SiswaPanca dharma:1) kebudayaan;2) kemerdekaan;. 3) kodrat alam;4) kemanusiaan; dan 5) kebangsaan.

Page 32: Bab iv by steffy pratiwi   copy

c. Tujuan Perguruan Taman Sisiwa Tujuannya adalah menciptakan manusia merdeka

lahir batin, dengan kata lain manusia yang merdeka lahir batin adalah manusia yang mampu mewujudkan kemanusiaannya itu.

Page 33: Bab iv by steffy pratiwi   copy

d. Semboyan Taman Siswa

1. Suci tata ngesti tunggal2. Bibit, bebet, bobot3. Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso,

tut wuri handayani4. Lebih baik mati terhormat daripada hidup nista5. Rawe-rawe rantas malang-malang punting6. Neng ning nung nang

Page 34: Bab iv by steffy pratiwi   copy

e. Jenis-Jenis Pendidikan Taman Siswa

1. Taman Indria (taman kanak-kanak, umur sekitar 5 tahun)

2. Taman Anak (kelas I-III SD, umur 8-10 tahun)3. Taman Muda (kelas IV-VI SD, umur 11-14 tahun)4. Taman Dewasa (SLTP, umur 15-18 tahun)5. Taman Dewasa Raya/Taman Madya (SLTA, umur 19

-21)6. Taman Guru (B1,B2,B3,Dan Taman Guru Indria) (Ilham, 2011)

Page 35: Bab iv by steffy pratiwi   copy

f.hasil-hasil yang dicapai taman siswa

1. Gagasan/pemikiran tentang pendidikan nasional (kebangsaan)

2. Lembaga-lembaga pendidikan dari taman indria sampai sarjana wiyata

3. Sejumlah alumni perguruan yang telah menjadi tokoh nasional seperti Ki Hajar Dewantara, Ki Mangusarkoro, Ki Suratman

Page 36: Bab iv by steffy pratiwi   copy

2. RUANG PENDIDIKAN INS KAYU TANAM Ruang Pendidikan INS (Indonesian Nederlandsche School)

didirikan oleh Muhammad Syafei pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam. Muhammad Syafei di lahirkan di Mantan, Kalimantan Barat tahun 1893. INS pada mulanya dipimpin oleh bapak angkatnya Marah Sultan kemudian oleh Muhammad Syafei sendiri. Dimulai dengan 79 murid, di bagi dalam dua kelas, serta masuk sekolah secara bergantian karena gurunya hanya satu yakni Muhammad Syafei.

“Ruang Pendidikan” artinya suatu tempat yang luas yang di gunakan untuk belajar dan mengajar yang bukan hanya terbatas pada adanya guru murid tetapi dapat di laksanakan dari pengalaman dan kehadiran alam di sekitarnya (sekolah kerja).

Page 37: Bab iv by steffy pratiwi   copy

a. Asas Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam1. Berfikir logis dan rasional 2. Keaktifan atau kegiatan 3. Pendidikan masyarakat4. Memperhatikan pembawaan anak 5. Menentang Intelektualisme

Page 38: Bab iv by steffy pratiwi   copy

b. Tujuan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam 1. Mendidik rakyat kearah kemrdekaan2. Memberikan pendidikan yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat3. Mendidik para pemuda agar berguna bagi masyarakat 4. Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan

bertanggung jawab5. Mengusahakan sendiri dalam pembiayaan

Page 39: Bab iv by steffy pratiwi   copy

c. Usaha-Usaha Pendidikan INS Kayu Tanam

1. INS pada zaman Belanda menyediakan ruang pendidikan

2. Pada zaman kemerdekaan INS mendirikan Ruang Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (RPPK)

3. Tahun 1952 didirikan percetakan dan penerbitan yang diberi nama Sridharma

4. Tahun 1953 didirikan ruang khusus untuk menjadi guru5. Mencetak buku pelajaran dan lain-lain

Page 40: Bab iv by steffy pratiwi   copy

PERGURUAN MUHAMMADIYAH Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 November

1912 di Yogyakarta yang didirikan oleh Kiyai Haji Ahmad Dachlan.muhammadiyah merupakan gerakan Islam Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al Qur’an dan Sunnah serta bertujuan untuk menunjung tinggi agama Islam sehingga tercipta masyarakat Islam yang benar-benar diridhoi Allah SWT.

Page 41: Bab iv by steffy pratiwi   copy

a. Latar Belakang Berdirinya Pendidikan Muhammadiyah1. Kerusakan dibidang kepercayaan/agama (aqidah umat

Islam) 2. Kebekuan dalam bidang hukum fiqih3. Kemunduran dalam pendidikan Islam4. Kemajuan sending Kristen dan misi Katolik

Page 42: Bab iv by steffy pratiwi   copy

b. Asas Pendidikan Muhammadiyah Yaitu berpedoman pada Al-Quran dan Sunnah.

Page 43: Bab iv by steffy pratiwi   copy

c. Tujuan dan Target Muhammadiyah

1. Aqidah yang lurus2. Akhlaqul karimah 3. Akal yang sehat dan cerdas4. Keterampilan5. Pengamdiyan kepada masyarakat

Page 44: Bab iv by steffy pratiwi   copy

d. Cita-Cita Pendidikan 1. Baik budi alim dan beragama2. Luas pandangan dan ilmu-ilmu dunia (ilmu-ilmu

umum)3. Bersedia berjuang demi kemajuan masyarakatnya

Page 45: Bab iv by steffy pratiwi   copy

Dasar Pendidikan Muhammadiyah

1. Tajdid2. Kemasyarakatan 3. Aktivitas4. Kreativitas5. Optimisme

Page 46: Bab iv by steffy pratiwi   copy

f. Fungsi Pendidikan Muhammadiyah

1) Alat dakwah kedalam dan keluar anggota Muhammadiyah

2) Tempat pembibitan kader3) Gerakan amal anggota

4. PERGURUAN DINIYAH PUTERI PADANG PANJANGDidirikan pada tanggal 1 November 1923 di Padang Panjang oleh Rahmah El Yunusiah. Ia lahir pada tanggal 29 Desember 1900 ibunya bernama Rafiah sedangkan ayahnya bernama Syekh Muhammad Yunus.

Page 47: Bab iv by steffy pratiwi   copy

a. Latar Belakang Berdirinya Diniyah Putri Karena adanya rasa ketidakpuasan terhadap Diniyah

School yang didirikan tahun 1915 oleh kakak kandungnya Zainudin Labay.

b. Tujuan Pendidikan Diniyah PutriYaitu: melaksanakan penndidikan dan pengajaran

berdasarkan Islam dengan tujuan membentuk putri yang berjiwa Islam dan ibu pendidikan yang cakap, aktif serta bertanggung jawab terhadap tanah air atas dasar pengabdian terhadap Allah swt.

Page 48: Bab iv by steffy pratiwi   copy

c. Dasar Pendidikan Diniyah PutriDidasarkan pada ajaran islam dan berpedoman terhadap

Al-Quran dan Sunnah.

d. Cara Mencapai Tujuan Pendidikan1. Program Pendidikan Umum (General Education)

2. Program Pendidikan Agama Islam3. Program Pendidikan Untuk Menjadi Ibu Pendidik yang

Baik4. Program Pendidikan Keterampilan

Page 49: Bab iv by steffy pratiwi   copy

e. Program Pendidikan Asrama

Asrama sebagai salah satu wahana pembinaan para santri yan mempunyai program yaitu: melatih anak didik bagai mana cara hidup bermasyarakat, memimpin serta dipimpin dan mempraktekkan semua ilmu yang diperoleh pada pagi hari tadi.

f. Sikap Perguruan Terhadap Pemerintahan Belanda Ia tidak mau dibujuk bahkan berkompromi terhadap pemerintahan Belanda, sehingga tawaran untuk menjadi sekolah negeri ditolaknya.

Page 50: Bab iv by steffy pratiwi   copy

g. Jenis Pendidikan1. Sekolah Menyesal2. Sekolah Taman Kanak-Kanak3. Sekolah Diniyah Putri Rendah4. Sekolah Diniyah Putri Bagian A5. Sekolah Diniyah Putri Bagian B6. Sekolah Diniyah Putrid Bagian Pertama (DPM) Bagian C, lama belajar 2

tahun7. Sekolah Kulliyatul Mu’amalat Al-Islamiyah (Kmi), lama belajar 3 tahun8. Perguruan Tinggi Diniyah Puteri(Ilham, 2011) Jenis Sekolah Yang Ada Sampai Saat Sekarang

Adalah:1) Taman kanak-kanak rahmah el yunusiah.2) Madrasah ibtidaiyah (MI).3) Sekolah diniyah putrid menengah pertama (DMP).4) Kuliyatul mu’alimat el islamiyah (KMI).5) Pendidikan guru taman kanak-kanak islam (PGTKI).6) Sekolah tinggi ilmu tarbiyah (STIT).

Page 51: Bab iv by steffy pratiwi   copy

ASSALAMUALAIKUMBy:steffy pratiwi

Thank you See u next time