bab iv deskripsi hasil penelitian dan...
TRANSCRIPT
1
BAB IV
DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas V Sekolah
Dasar Negeri 7 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango dengan jumlah siswa 23
orang. Sementara yang menjadi tim peneliti dalam penelitian ini adalah saya
sendiri dan yang menjadi mitra kerja adalah guru yang ada disekolah lokasi
penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan masing–masing siklus
dilaksanakan dua kali pertemuan atau tindakan. Untuk memperoleh data – data
yang akurat tentang penelitian tindakan kelas ini maka peneliti mengadakan
observasi awal terhadap subjek penelitian sebagai data awal kriteria dasar untuk
penilaian dalam penelitian ini, disamping itu selama ini peneliti hanya melihat
gejala rendahnya gerak dasar tolak peluru pada sebagian besar siswa, untuk lebih
jelasnya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dideskripsikan sebagai berikut :
4.1.1 Observasi Awal
Dari kegiatan pembelajaran atletik khususnya gerak dasar tolak peluru siswa
kelas V Sekolah Dasar Negeri 7 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango
dilakukan dengan menggunakan indikator pengamatan yang terdiri dari : (a) Cara
memegang peluru, (b) Cara meletakkan peluru dibawah telinga dekat leher, (c)
cara mengambil awalan dengan gaya menyamping (d) Cara menolak peluru dan
sikap akhir menolak peluru. Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh data awal
sebagai berikut :
2
Hasil Observasi Awal
Siswa Kelas V SDN 7 Tilongkabila
No Nama
L
/
P
Indikator Tolak Peluru Jmlh Rata-
Rata
Predikat
S
M
M
C
K
SK
A B C D
1 Abdurahaman Hamid L 3 3 3 3 12 60 √
2 Franki Yusuf L 4 4 3 4 15 75 √
3 Franki Mohamad L 4 4 3 4 15 75 √
4 Fajrin Mohamad L 3 3 3 3 12 60 √
5 Ismail Rustam L 3 3 3 3 12 60 √
6 Ismail Abubakar L 4 4 3 4 15 75 √
7 Kipran Ahmad L 3 3 3 3 12 60 √
8 Nawir wahab L 3 3 3 3 12 60 √
9 Rizal Zakaria L 3 3 3 3 12 60 √
10 Rahman Fardin L 3 3 3 3 12 60 √
11 Rahman Amali L 3 3 3 3 12 60 √
12 Sadik Datinggula L 3 3 3 3 12 60 √
13 Usman Ibrahim L 4 4 3 4 15 75 √
14 Mujrin Yaumini P 4 4 3 4 15 75 √
15 Fitrawati Karim P 2 1 2 2 7 35 √
16 Fitriani Rahman P 3 3 3 4 12 60 √
17 Muniati Daud P 2 1 2 2 7 35 √
18 Miati Kilimala P 4 3 4 4 15 75 √
19 Marsela Niode P 2 1 2 2 7 35 √
20 Safitri Adam P 2 1 2 2 7 35 √
21 Siti Mutia Harun P 2 1 2 2 7 35 √
22 Yulianti Tumaili P 4 3 4 4 15 75 √
23 Diva Nuraida M P 3 3 3 3 12 60 √
JUMLAH 71 61 66 71 272 1.360 7 11 5
RATA-RATA
3.08
%
2,65
%
2,86
%
3.08
%
11,82
% 59,13 3,43 48 22
Persentase Kelulusan Kurang √
3
Berdasarkan hasil observasi awal dari 23 siswa, bahwa kemampuan dalam
melakukan aspek- aspek yang dinilai seperti analisis berikut:
1. Cara memegang peluru telah mencapai rata-rata 3,08 peningkatannya 7% dari
23 siswa.
Baik = 7 orang (30,43%)
Cukup = 11 orang (47,82%)
Kurang = 5 orang (21,73%)
2. Cara meletakkan peluru di bawah telinga dekat leher dari 23 siswa belum
sesuai dengan indikator kinerja yakni nampak 18 siswa dengan rata-rata
2,65% .
Baik = 5 orang (21,73%)
Cukup = 13 orang (56,52%)
Tidak mampu = 5 orang (21,73%)
3. Cara mengambil awalan gaya menyamping rata-rata 2,86% masih nampak
belum mencapai indikator yang diharapkan yakni 21 siswa.
Baik = 2 orang (8,69%)
Cukup = 16 orang (69,56%)
Kurang = 5 orang (21,73%)
4. Cara menolak peluru dan sikap akhir menolak rata-rata 3,08% peningktannya
8 siswa yang menunjukkan kemampuannya dalam gerak dasar tolak peluru.
Baik = 8 orang (34,78%)
Cukup = 10 orang (43,47%)
Kurang = 5 orang (21,73%)
4
Tabel 1. Klasifikasi Akhir Kemampuan Menolak Peluru
Klasifikasi Jumlah Siswa Persentase Rata-Rata
Nilai
Daya Serap
Klasikal
Sangat Baik - -
Baik 7 30,43% 76,65
Cukup 11 47,82% 65,25 59,13
Kurang 5 21,73% 55,25
Sangat kurang
Jumlah 23 100%
( sumber : Data Penelitian )
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada siswa kelas V SDN 7
Tilongkabila, masih belum menguasai gerak dasar tolak peluru dengan gaya
menyamping, dari 23 orang siswa yang diajar menolak peluru hanya 7 orang
(30,43%) dengan rata-rata nilai 76,65 yang mampu melakukan gerak dasar
menolak peluru dengan baik, kemudian 11 orang (47,82%) dengan rata-rata 65,25
tergolong cukup baik, dan 5 orang (21,73%) dengan rata-rata 55,5 dikatakan
kurang mampu. Sedangkan daya serap klasikal 59,13, termasuk klasifikasi
“cukup”. Oleh karena itu, perlu adanya suatu tindakan yang memungkinkan
terjadinya peningkatan hasil belajar siswa tersebut, yakni dengan melaksankan
tindakan atau pembelajaran pada siklus I dengan menerapkan model Pembelajaran
Modifikasi Tolak Peluru.
4.1.2 Hasil Siklus 1
Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sesuai Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan sebelumnya dengan alokasi
waktu 4 jam pelajaran. Pelaksanaan tindakan siklus I ini diawali dengan
pelasanaan apersepsi, yakni penyampaian sesuatu yang mengarah kepada materi
5
yang akan dipelaajri (menggali pengetahuan awal siswa) sehingga siswa merasa
terpancing untuk mencari tahu tentang materi yang akan dipelajarinya nanti,
kemudian guru memberikan motivasi agar siswa semangat dalam belajar. Tahap
selanjutnya guru mengatur barisan siswa menjadi beberapa barisan. Kemudian,
pelaksanaan pemanasn (stretching) sebagai upaya dalam menyiapkan siswa secara
fisik dan mental untuk dapat melaksanakan kegiatan belajar. Selanjutnya guru
menjelaskan materi secara lisan yang disertai dengan demonstrasi gerakan tolak
peluru. Selanjutnya pada kegiatan inti, terdapat kegiatan eksplorasi dan
konfirmasi yang dilakukan guru. Untuk indikator kegiatan eksplorasi dan
konfirmasi tersebut dapat dilihat pada lampiran observasi pembelajaran. Terakhir,
kegiatan penutup mencakup pemberian kesempatan kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan bila terdapat hal-hal yang belum dipahaminya, pada akhir
pembelajaran, guru bersama siswa merefleksi proses pembelajaran yang telah
berlangsung, evaluasi; dan pendinginan, berdoa,dan bubar.
Disamping kegiatan guru seperti dikemukakan diatas, adapula aktivitas
siswa yang kan diamati. Adapun indikator-indikator pengamatan terkait aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut : (1) cara memegang
peluru; (2) cara meletakkan peluru di bawah telinga dekat leher; (3) cara
mengambil awalan dengan gaya menyamping; (4) cara menolak peluru dan sikap
akhir menolak peluru; (5) respon siswa terhadap pelajaran; (6) ketepatan gerakan
menolak (7)keaktifan dalam belajar; (8) interaksi dengan guru; (9) disiplin dalam
menerima pelajaran; (10) interaksi dengan sumber belajar; (11) tingkat keceriaan
6
atau kesenangan terhadap dalam kegiatan belajar; dan (12 ) bermain bola peluru
dengan peraturan yang sederhana.
a. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran
Untuk mengetahui proses kegiatan pembelajaran melalui model
pembelajaran modifikasi tolak peluru, maka peneliti menggunakan lembar
observasi pembelajaran berupa kegiatan guru dan aktivitas siswa yang akan diisi
oleh pengamat sesuai dengan keterangan maupun informasi yang diperoleh pada
saat proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil yang didapat pada
pelaksanaan siklus I, maka dapat dijelaskan sebagai berikut.
Untuk kegiatan guru, dari 20 indikator yang diamati, terdapat 14 indikator
atau 70% yang terlaksana dalam pembelajaran, sedangkan 6 indikator lainnya atau
30% tidak terlaksana dalam pembelajaran. Selengkapnya hasil tersebut dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. Klasifikasi Akhir Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Pada Siklus I
Keterlaksaan Jumlah Indikator Persentase
Ya 14 70%
Tidak 6 30%
Jumlah 20 100%
(sumber : Data Penelitian )
Selanjutnya untuk aktivitas siswa dari 12 indikator yang diamati, telah
terdapat 7 indikator atau 58% yang terlaksana dalam pembelajaran, sedangkan 5
indikator lainnya atau sebesar 42% tidak terlaksana dalam pembelajaran
Selengkapnya dapat dilihat pada sajian tabel berikut.
7
Tabel 3. Klasifikasi Akhir Observasi Aktivasi Siswa pada Siklus I
Keterlaksaan Jumlah Indikator Persentase
Ya 7 58%
Tidak 5 42%
Jumlah 12 100%
(sumber : Data Penelitian )
b. Hasil Observasi Kemampuan Menolak Peluru
Selain melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran, pada siklus I
peneliti juga melakukan analisis terhadap hasil observasi kemampuan menolak
peluru melalui model modifikasi tolak peluru yang dicapai siswa ada 5 (lima)
indikator yang diamati sebagaimana telah diuraikan di depan.
8
Hasil Observasi Siklus I
Siswa Kelas V SDN 7 Tilongkabila
No Nama
L
/
P
Indikator Tolak Peluru Jmlh Rata-
Rata
Predikat
S
M M C K
S
K
A B C D
1 Abdurahaman Hamid L 4 4 3 4 15 75 √
2 Franki Yusuf L 4 4 3 4 15 75 √
3 Franki Mohamad L 4 3 4 4 15 75 √
4 Fajrin Mohamad L 4 3 4 4 15 75 √
5 Ismail Rustam L 3 3 3.5 4 13,5 67,5 √
6 Ismail Abubakar L 4 4 3 4 15 75 √
7 Kipran Ahmad L 4 3 3 4 14 70 √
8 Nawir wahab L 3 3 3 3,7 12,7 63,5 √
9 Rizal Zakaria L 4 3 3 4 14 70 √
10 Rahman Fardin L 3 3 3,5 4 13,5 67,5 √
11 Rahman Amali L 4 3 3 4 14 70 √
12 Sadik Datinggula L 4 3 3 4 14 70 √
13 Usman Ibrahim L 4 3 3 4 14 70 √
14 Mujrin Yaumini P 4 4 3 4 15 75 √
15 Fitrawati Karim P 3 3 3 3 12 60 √
16 Fitriani Rahman P 4 3 3 4 14 70 √
17 Muniati Daud P 3 3 3 3 12 60 √
18 Miati Kilimala P 4 3 3 4 14 70 √
19 Marsela Niode P 3 3 3 3 12 60 √
20 Safitri Adam P 3 3 3 3 12 60 √
21 Siti Mutia Harun P 3 3 3 3 12 60 √
21 Yulianti Tumaili P 4 3 3 4 14 70 √
23 Diva Nuraida M P 4 3 3 4 14 70 √
JUMLAH 84 73 72 86,7 1578,5 1588,5 15 8
RATA-RATA 3,65 3,17 3,13 3,76 68,63 69,06 65.21 35
Persentase kelulusan Cukup √
9
Berdasarkan hasil observasi siklus I dari 23 siswa, bahwa kemampuan
dalam melakukan :
1. Cara memegang peluru telah mencapai rata-rata 3,65% peningkatannya 15%
dari 23 siswa
Baik = 15 orang (65,21%)
Cukup = 8 orang (34,78%)
2. Cara meletakkan peluru di bawah telinga dekat leher dari 23 siswa terjadi
peningkatan yakni dengan rata-rata 3,17% .
Baik = 4 orang (17,39%)
Cukup = 19 orang (82,60%)
3. Cara mengambil awalan gaya menyamping rata-rata 3,16% telah nampak
indikator yang diharapkan.
Baik = 2 orang (8,69%)
Cukup = 21 orang (91,30%)
4. Cara menolak peluru dan sikap akhir menolak rata-rata 3,76% yang
menunjukkan kemampuannya dalam gerak dasar tolak peluru.
Baik = 17 orang (73,91%)
Cukup = 6 orang (39,13%)
Tabel 4. Klasifikasi Akhir Kemampuan Menolak Peluru
Klasifikasi Jumlah Siswa Persentase Rata-Rata
Nilai
Daya Serap
Klasikal
Sangat Baik - -
Baik 15 65,21% 76,65
Cukup 8 34,78% 70.63 68,63
10
Kurang
Sangat kurang
Jumlah 23 100%
( sumber : Data Penelitian)
Berdasarkan tabel klasifikasi diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut: pada
klasifikasi “baik” sudah dicapai sebanyak 15 orang atau sebesar 62,21% dengan
nilai rata-rata 76,65; kemudian pada klasifikasi “cukup”sebanyak 8 orang atau
sebesar 34,78% dengan nilai rata-rata 70,63; sedangkan daya serap secara klasikal
meningkat hingga mencapai sebesar 68,63 namun masih termasuk dalam
klasifikasi “cukup”.
c. Refleksi
Melihat hasil yang dicapai pada siklus I, tentang kegiatan pembelajaran
(kegiatan guru dan aktivitas siswa) dan kemampuan siswa dalam melakukan tolak
peluru, maka dapat diketahui kegiatan guru dalam pembelajaran masih kurang
optimal dilakukan dan perlu ditingkatkan pada pelaksanaan siklus berikutnya.
Demikian pula, aktivitas siswa hasilnya sudah seperti yang diharapkan. Oleh
karena itu, perlu adanya suatu tindakan yang memungkinkan terjadinya
peningkatan hasil belajar siswa tersebut, yakni dengan melaksanakan tindakan
atau pembelajaran pada siklus II dengan tetap menerapkan model Pembelajaran
Modifikasi Tolak Peluru.
4.1.3 Hasil Siklus II
Mekanisme pelaksanaan tindakan siklus II ini sama halnya dengan
pelaksanaan siklus I. Pelaksanaan tindakan siklus II ini dimaksudkan sebagai
tindak lanjut dari siklus I mengingat hasil belajar siswa dalam hal ini kemampuan
11
menolak dalam tolak peluru belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan kriteria
yang telah ditentukan. Termasuk kegiatan guru dan aktifitas siswa yang belum
keseluruhan terlaksana dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, dilanjutkan
pelaksanaan siklus II dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi
pada siklus I dengan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa tersebut
hingga mencapai kriteria yang ditentukan sebagaimana telah ditetapkan dalam
indikator kinerja.
a. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran
Untuk mengamati perkembangan kegiaatn pembelajaran pada siklus II,
maka dilakukan hal yang sama seperti pada siklus I, yakni dengan menggunakan
lembar observasi. Namun, tindakan siklus II ini lebih diarahkan pada perbaikan
aspek-aspek kegiatan pembelajaran, baik menyangkut kegiatan guru dan atau
aktivitas siswa sesuai dengan pelaksanaan tindakan yang terlaksana pada siklus I.
Pengamatan pada siklus II terkait dengan kegiatan guru tampak terjadi
perkembangan yang sangat signifikan dimana hasil pengamatan tersebut didapat
bahwa 20 indikator yang diamati secara keseluruhan telah dilaksanakan.
Selengkapnya hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5. Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam pembelajaran pada siklus II
Keterlaksaan Jumlah Indikator Persentase
Ya 20 100%
Tidak - -
Jumlah 20 100%
(sumber : Data Penelitian )
12
Selanjutnya untuk aktivitas siswa juga menunjukkan perubahan secara
posotif. Dari 12 indikator yang diamati secara keseluruhan memperlihatkan sesuai
harapan. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 atau tabel berikut ini.
Tabel 6. Klasifikasi Akhir Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada siklus II
Keterlaksaan Jumlah Indikator Persentase
Ya 12 100%
Tidak - -
Jumlah 12 100%
(sumber : Data Penelitian )
13
Hasil Observasi Siklus II
Siswa Kelas V SDN 7 Tilongkabila
No Nama
L
/
P
Indikator Tolak
Peluru Jmlh
Rata-
Rata
Predikat
SM M C K SK
A B C D
1 Abdurahaman Hamid L 4 4 3 4 15 75 √
2 Franki Yusuf L 4 4 3 4 15 75 √
3 Franki Mohamad L 4 4 3,5 4 15,5 77,5 √
4 Fajrin Mohamad L 4 3 4 4 15 75 √
5 Ismail Rustam L 4 4 3 4 15 75 √
6 Ismail Abubakar L 4 4 3,5 4 15,5 77,5 √
7 Kipran Ahmad L 4 3 4 4 15 75 √
8 Nawir wahab L 4 3 4 4 15 75 √
9 Rizal Zakaria L 4 3 4 4 15 75 √
10 Rahman Fardin L 4 3 4 4 15 75 √
11 Rahman Amali L 4 3 4 4 15 75 √
12 Sadik Datinggula L 4 3 4 4 15 75 √
13 Usman Ibrahim L 4 4 3,5 4 15,5 77,5 √
14 Mujrin Yaumini P 4 4 3,3 4 15 75 √
15 Fitrawati Karim P 4 3 3 4 14 70 √
16 Fitriani Rahman P 4 3 4 4 15 75 √
17 Muniati Daud P 4 4 3 4 15 75 √
18 Miati Kilimala P 4 4 3,5 4 15,5 77,5 √
19 Marsela Niode P 4 3 3 4 14 70 √
20 Safitri Adam P 4 3 3 4 14 70 √
21 Siti Mutia Harun P 4 4 3 4 15 75 √
21 Yulianti Tumaili P 4 4 3,5 4 15,5 77,5 √
23 Diva Nuraida M P 4 4 3 4 15 75 √
JUMLAH 92 81 80 92 345 1.725 20 3
RATA-RATA 4%
3,52
%
3,47
% 4% 1500 75 87 13,04
Persentase kelulusan Baik √
14
Berdasarkan hasil observasi siklus II dari 23 siswa, bahwa kemampuan
dalam melakukan:
1. Cara memegang peluru telah mencapai rata-rata 4% peningkatannya 23%
dari 23 siswa
Baik = 23 orang (100%)
2. Cara meletakkan peluru di bawah telinga dekat leher dari 23 siswa terjadi
peningkatan yakni dengan rata-rata 3,52% .
Baik = 12 orang (52,17%)
Cukup = 11 orang (47,82%)
3. Cara mengambil awalan gaya menyamping rata-rata 3,47% telah nampak
indikator yang diharapkan.
Baik = 8 orang (34,78%)
Cukup = 15 orang (65,21%)
4. Cara menolak peluru dan sikap akhir menolak rata-rata 4% yang
menunjukkan kemampuannya dalam gerak dasar tolak peluru.
Baik = 23 orang (100%)
b. Hasil Observasi Kemampuan Menolak tolak peluru
Sesuai hasil pengamatan, diperoleh data siklus II yang disajikan tabel berikut.
Tabel 7. Klasifikasi Akhir Kemampuan Menolak Peluru
Klasifikasi Jumlah Siswa Persentase Rata-Rata
Nilai
Daya Serap
Klasikal
Sangat Baik - -
Baik 20 86,95% 77,70
Cukup 3 13.04% 73.58 75
15
Kurang
Sangat kurang
Jumlah 23 100%
( sumber : Data Penelitian)
Berdasarkan tabel klasifikasi di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut: Pada
klasifikasi “baik” telah dicapai sebanyak 20 orang atau sebesar 86,95% dengan
nilai rata-rata 77,70; dan 3 orang lainnya atau sebesar 13,04% dengan nilai rata-
rata 73,58 termasuk klasifikasi “cukup”, sedangkan daya serap klasikal menjadi
75 termasuk klasifikasi “baik”.
c. Refleksi
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus II tersebut secara keseluruhan
kegiatan pembelajaran baik berupa kegiatan guru maupun aktivitas telah optimal
dilaksankan. Hal ini terbukti dengan tercapainya kriteria indikator kinerja.
Meskipun terdapat 3 orang yang hanya mencapai klasifikasi “cukup”, namun tidak
mempengaruhi kriteria hasil belajar siswa secara keseluruhan.
4.2. Pembahasan
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada siswa kelas V SDN 7
Tilongkabila, masih belum menguasai gerak dasar tolak peluru dengan gaya
menyamping, dari 23 orang siswa yang diajar menolak peluru hanya 7 orang
(30,76%) dengan rata-rata nilai 76,65 yang mampu melakukan gerak dasar
menolak peluru dengan baik, kemudian 11 orang (47,83%) dengan rata-rata 65,25
tergolong cukup baik, dan 5 orang (21,74%) dengan rata-rata 55,5 dikatakan
kurang mampu. Sedangkan daya serap klasikal 59,13, termasuk klasifikasi
16
“cukup”. Oleh karena itu, dilakukan penelitian tindakan kelas sebanyak dua
siklus.
Tindakan siklus I dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah dibuat.
Perencanaan dimaksud, yakni penyusun RPP, menyediakan alat/sarana dan
prasarana belajar, menyiapkan lembar pengamatan proses pembelajaran dan
lembar evaluasi hasil belajar siswa serta kehadiran peneliti dan guru mitra. Pada
tahap pelaksanaannya mengacu pada rencana yang telah disusun dan metode yang
diterapkan adalah metode modifikasi. Ketika proses pembelajaran berlangsung,
guru mitra melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran, baik berupa
kegiatan guru maupun aktivitas siswa. Pada akhir pembelajaran, peneliti dengan
didampingi guru mitra melakukan evaluasi hasil belajar siswa dengan
menggunakan lembar pengamatan tentang penampilan siswa terhadap gerak
menolak tolak peluru. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengamatan proses
pembelajaran dan evaluasi hasil belajar siswa, peneliti dan guru mitra
menganalisisnya dan mengintepretasikannya kemudian merefleksinya. Hasil dari
refleksi tersebut dijadikan acuan untuk pelaksanaan tindakan siklus berikutnya.
Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan, pelaksanaan tindakan
pembelajaran pada siklus I membuahkan peningkatan hasil belajar siswa dengan
klasifikasi sebagai berikut: pada klasifikasi “baik” sudah dicapai sebanyak 15
oarang atau sebesar 62,21% dengan nilai rata-rata 76,65; kemudian pada
klasifikasi “cukup” sebanyak 8 orang atau sebesar 34,78% dengan nilai rata-rata
70,63; sedangkan daya serap secara klasikal meningkat hingga mencapai sebesar
68,63 namun masih termasuk dalam klasifikasi “ cukup”. Hal ini berarti, terjadi
17
penambahan jumlah siswa yang mencapai kriteria ketuntasan belajar dari
observasi awal ke siklus I sebanyak 8 orang atau sebesar 34,78% dan peningkatan
daya serap 6,97.
Selanjutnya pada siklus II diselenggarakan berdasarkan rencana yang telah
dibuat. Rencana tersebut disusun berdasarkan hasil refleksi dari kegiatan
pembelajaran siklus I. Pelaksanan pembelajaran siklus II berlangsung
sebagaimana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, namun pada siklus II ini
lebih berorientasi pada perbaikan-perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang
terjadi pada siklus I.
Mengacu pada hasil observasi atau pengamatan pada siklus II, kemampuan
siswa pada gerak tolak peluru telah memenuhi indikator kinerja. Hasil klasifikasi
data diperoleh sebagai berikut: pada klasifikasi “baik” telah dicapai sebanyak 20
orang atau sebesar 86,95% dengan nilai rata-rata 77,70; dan 3 orang lainnya atau
sebesar 13,04% dengan nilai rata-rata 73,58; klasifikasi “cukup”, sedangkan daya
serap klasikal menjadi 75,0 termasuk klasifikasi “baik”. Hal ini berarti, dari
capaian saat observasi awal ke siklus II terjadi penambahan jumlah siswa yang
mencapai kriteria ketuntasan belajar secara signifikan.penambahan tersebut
sebanyak 13 orang atau sebesar 56,52%; sedangkan peningkatan daya serap
klasikal dari hasil observasi awal sampai ke siklus II sebesar 10,06.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pencapaian hasil
pembelajaran melalui data hasil observasi belum memperlihatkan hasil seperti
yang diharapkan. Dengan pelaksanaan siklus I, diperoleh keberagaman capaian
18
hasil belajar dengan variasi nilai cukup berbeda pada setiap klasifikasi. Bahkan
capaian hasil belajar siswa secara klasikal tidak memenuhi standar nilai minimal.
Tindakan lanjutan dilakukan pada pelaksanaan siklus II dengan format
pembenahan dan peningkatan pada indikator-indikator yang belum terlaksana
dengan baik. Oleh karena itu, guru memberikan muatan dan bimbingan yang lebih
optimal dengan tujuan agar hasil belajar siswa meningkat hingga mencapai hasil
yang memuaskan. Proses pembelajaran menunjukkan keragaman penerimaan
yang semakin optimal. Hampir seluruh siswa telah melewati standar ketuntasan
belajar dan hanya tersisa 3 orang siswa yang bertahan pada capaian klasifikasi
cukup. Selengkapnya dapat dilihat pada histogram berikut.
Kategori
Observasi Awal
Siklus I
Siklus II
Sangat Baik _ _ _
Baik 30,43 % 62,21 % 86,95 %
Cukup 47,83 % 34,78 % 13,04 %
Kurang 21,74 % _ _
19
Melalui serangkaian pelaksanaan siklus pembelajaran, kemampuan siswa
menerima dan melaksanakan materi pembelajaran mengalami peningkatan yang
sangat menggembirakan. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan tolak peluru pada
siswa kelas V SDN 7 Tilongkabila melalui model pembelajaran modifikasi tolak
peluru telah terwujud dengan berbagai optimalisasi pembelajaran pada siklus I
dan II.
Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi “ dengan model Pembelajaran
Modifikasi, kemampuan tolak peluru siswa kelas V SDN 7 Tilongkabila akan
meningkat” dinyatakan diterima. Dan indikator kinerja yang berbunyi “jika
kemampuan siswa kelas V SDN 7 Tilongkabila terhadap tolak peluru telah
meningkat menjadi 80% keatas pada klasifikasi baik, maka penelitian ini
dinyatakan selesai”, terpenuhi.