bab iv. gambaran umum lokasi penelitian a. …digilib.unila.ac.id/16040/24/bab iv.pdf · 1998...

21
BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Sejarah Singkat Kota Bandarlampung Kota Bandarlampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung dengan luas total 19,722 Ha yang juga merupakan pusat kegiatan pemerintahan dan perekonomiannya. Selain itu, letaknya yang strategis sebagai ‘gerbang’ Pulau Sumatera dari Pulau Jawa, sehingga menjadi daerah transit kegiatan perekonomian yang mendorong pertumbuhan dan pengembangan Kota Bandarlampung sebagai pusat perdagangan, industri, dan pergudangan. Provinsi Lampung pada awalnya merupakan keresidenan yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964. Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Provinsi Lampung dengan Ibu Kotanya yaitu Tanjungkarang-Telukbetung. Pada perkembangannya selanjutnya, status Kota Tanjungkarang dan Kota Telukbetung terus berubah dan mengalami beberapa kali perluasan hingga pada tahun 1965 setelah Keresidenan Lampung dinaikkan statusnya menjadi Provinsi Lampung (berdasarkan Undang-Undang Nomor : 18 tahun 1965). Kota Tanjungkarang-Telukbetung berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung dan sekaligus menjadi ibukota Provinsi Lampung.

Upload: vonga

Post on 02-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/16040/24/BAB IV.pdf · 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung

1. Sejarah Singkat Kota Bandarlampung

Kota Bandarlampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung dengan luas total

19,722 Ha yang juga merupakan pusat kegiatan pemerintahan dan

perekonomiannya. Selain itu, letaknya yang strategis sebagai ‘gerbang’ Pulau

Sumatera dari Pulau Jawa, sehingga menjadi daerah transit kegiatan

perekonomian yang mendorong pertumbuhan dan pengembangan Kota

Bandarlampung sebagai pusat perdagangan, industri, dan pergudangan. Provinsi

Lampung pada awalnya merupakan keresidenan yang ditetapkan oleh Peraturan

Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

14 tahun 1964. Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Provinsi Lampung

dengan Ibu Kotanya yaitu Tanjungkarang-Telukbetung.

Pada perkembangannya selanjutnya, status Kota Tanjungkarang dan Kota

Telukbetung terus berubah dan mengalami beberapa kali perluasan hingga pada

tahun 1965 setelah Keresidenan Lampung dinaikkan statusnya menjadi Provinsi

Lampung (berdasarkan Undang-Undang Nomor : 18 tahun 1965). Kota

Tanjungkarang-Telukbetung berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II

Tanjungkarang-Telukbetung dan sekaligus menjadi ibukota Provinsi Lampung.

Page 2: BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/16040/24/BAB IV.pdf · 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah

52

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1983, Kotamadya Daerah

Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung diganti menjadi Kotamadya Daerah

Tingkat II Bandarlampung (Lembaran Negara tahun 1983 Nomor 30, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3254) terhitung sejak tanggal 17 Juni 1983. Pada tahun

1999 Kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 tahun

1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah

Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II se-Indonesia yang kemudian

ditindaklanjuti dengan Keputusan Walikota Bandarlampung nomor 17 tahun 1999

terjadi perubahan penyebutan nama dari “Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat

II Bandar Lampung” menjadi “Pemerintah Kota Bandarlampung” dan tetap

dipergunakan hingga saat ini.

2. Wilayah Administratif Kota Bandarlampung

Bandarlampung terbagi atas 20 kecamatan berdasarkan Peraturan Daerah Kota

Bandarlampung Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penataan dan Pembentukan

Kelurahan dan Kecamatan, maka wilayah administrasi pemerintahan Kota

Bandarlampung dimekarkan menjadi 20 kecamatan yang meliputi 126 kelurahan.

Secara lebih lengkap dapat terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1. Wilayah Administratif Kota Bandar Lampung

No Kecamatan Kelurahan

1. Panjang Ketapang

Karang Maritim

Srengsem

Panjang Utara

Page 3: BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/16040/24/BAB IV.pdf · 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah

53

Panjang Selatan

Pidada

Way Lunik

2. Sukabumi Sukabumi

Sukabumi Indah

Nusantara Permai

Campang Raya

Campang Jaya

Way Gubak

Way Laga

3. Tanjungkarang Barat Gedong Air

Sukajawa

Susunan Baru

Sukadana Ham

Kelapa Tiga Permai

Sukajawa Baru

Segalamider

4. Teluk Betung Timur Kota Karang

Kota Karang Raya

Perwata

Keteguhan

Sukamaju

Way Tataan

Page 4: BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/16040/24/BAB IV.pdf · 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah

54

5. Way Halim Perumnas Way Halim

Way Halim Permai

Gunung Sulah

Jagabaya I

Jagabaya II

Jagabaya III

6. Labuhan Ratu Labuhan Ratu

Labuhan Ratu Raya

Sepang Jaya

Kota Sepang

Kampung Baru

Kampung Baru Raya

7. Tanjung Karang Pusat Durian Payung

Gotong Royong

Palapa

Kaliawi

Kelapa Tiga

Pasir Gintung

Kaliawi Persada

8. Kemiling Sumber Rejo

Beringin Jaya

Kemiling Permai

Sumber Agung

Page 5: BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/16040/24/BAB IV.pdf · 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah

55

Kedaung

Pinang Jaya

Sumberejo Sejahtera

Kemiling Raya

Beringin Raya

9. Kedaton Kedaton

Sidodadi

Sukamenanti

Sukamenanti Baru

Bukit Jati Seminung

Surabaya

Penengahan

10. Sukarame Sukarame

Sukarame Baru

Way Dadi

Way Dadi Baru

Korpri Jaya (Harapan Jaya)

Korpri Raya

11. Tanjung Karang Timur Kota Baru

Tanjung Agung

Kebon Jeruk

Sawah Lama

Sawah Brebes

Page 6: BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/16040/24/BAB IV.pdf · 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah

56

12. Telukbetung Selatan Telukbetung

Pesawahan

Gedong Pakuon

Talang

Sumur Putri

Gunung Mas

13. Telukbetung Barat Kuripan

Bakung

Negeri Olok Gading

Batu Putuk (Batu Putu)

Sukarame II

14. Telukbetung Utara Kupang Kota

Kupang Raya

Kupang Teba

Pengajaran

Gulak Galik

Sumur Batu

15. Rajabasa Rajabasa

Rajabasa Nunyai

Rajabasa Pemuka

Gedong Meneng

Gedong Meneng Baru

16. Tanjung Senang Tanjung Senang

Page 7: BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/16040/24/BAB IV.pdf · 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah

57

Pematang Wangi

Perumnas Way Kandis

Way kandis

Labuhan Dalam

Rajabasa Raya

Rajabasa Jaya

17. Langkapura Langkapura

Langkapura Baru

Gunung Terang

Segalamider

Bilabong Jaya

18 Enggal Enggal

Pelita

Tanjungkarang

Gunung Sari

Rawa Laut

Pahoman

19. Kedamaian Kedamaian

Bumi Kedamaian

Tanjung Agung Raya

Tanjung Baru

Kalibalau Kencana

Tanjung Raya

Page 8: BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/16040/24/BAB IV.pdf · 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah

58

Tanjung Gading

20. Bumi Waras Sukaraja

Bumi Waras

Garuntang

Bumi Raya (Pecoh raya)

Kangkung

Way Kuala(Sumber: Bandarlampung dalam Angka Tahun 2014, BPS Kota Bandarlampung)

3. Indeks Kesejahteraan Rakyat (Insekra) Kota Bandarlampung Tahun

2014

a. Derajat Kesehatan Masyarakat

Status kesehatan masyarakat dapat diukur dari angka kesakitan dan rata-rata lama

sakit. Angka kesakitan dapat diartikan sebagai persentase banyaknya penduduk

yang mengeluh sakit sehingga tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari

terhadap jumlah penduduk keseluruhan. Sedangkan rata-rata lama sakit diartikan

sebagai rata-rata lamanya penduduk tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari

yang diukur dalam hari.

Tabel 4.2. Angka Kesakitan dan Rata-Rata Lama Sakit (hari) Menurut DaerahTempat Tinggal (2011-2013)Daerah Angka Kesakitan (%) Rata-Rata Lama Sakit (%)

2011 2012 2013 2011 2012 2013(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Perkotaan 18.42 20.7 6.4 4.6 4.7 5.8Pedesaan 0.15 12.3 17.2 3.8 5.4 3.9Total 9.3 20.5 6.5 4.6 5.2 4.0

Sumber:Dokumen Insekra Kota Bandarlampung Tahun 2014, Bappeda KotaBandarlampung

Page 9: BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/16040/24/BAB IV.pdf · 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah

59

Tabel 4.3. Presentase Penduduk Menurut Jenis Keluhan Kesehatan (2011-2013)Jenis Keluhan 2011 2012 2013

Jiwa (%) Jiwa (%) Jiwa (%)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Panas 28.096 15.5 59.044 17.3 28.129 13.6Batuk 42.939 23.7 75.061 22.0 54.768 26.5Pilek 37.928 20.9 78.816 23.1 45.575 22.0Asma 4.817 2.7 4.845 1.4 2.079 1.0Diare 5.633 3.1 10.240 3.0 4.845 2.3Batuk Berulang 20.595 11.4 37.197 10.9 16.156 7.8Sakit Gigi 3.727 2.1 10.194 3.0 5.178 2.5Lainnya 37.431 20.7 66.112 19.4 50.241 24.3Jumlah 181.166 100.0 34.510 100.0 206.241 100.0

Sumber:Dokumen Insekra Kota Bandarlampung Tahun 2014, Bappeda KotaBandarlampung

Ada sedikit perbedaan status kesehatan antara masyarakat perkotaan dan

pedesaan, dimana persentase masyarakat pedesaan yang mengalami gangguan

kesehatan lebih banyak dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di

perkotaan. Besarnya angka kesakitan pedesaan di Bandarlampung ini

mengindikasikan bahwa sebagian penduduk pedesaan belum menerapkan pola

hidup sehat dan memahami pentingnya arti kesehatan. Jika dilihat angka

kesakitan, pola rata rata lama sakit penduduk yang tinggal di pedesaan jauh lebih

rendah dari pada di perkotaan.

b. Kependudukan

Tabel 4.4. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan (2013)No Kecamatan Luas Area

(Km2)JumlahDesa/

Kelurahan

JumlahPenduduk

Kepadatanpenduduk

1 Teluk Betung Barat 11,02 5 28.671 2,6022 Telukbetung Timur 14,83 6 40.070 2,7023 Teluk Betung

Selatan3,79 6 37.864 9,991

4 Bumi Waras 3,75 5 54.595 14,5595 Panjang 15,75 8 71.495 4,5396 Tanjung Karang

Timur2,03 5 35.703 17,588

Page 10: BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/16040/24/BAB IV.pdf · 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah

60

7 Kedamaian 8,21 7 50.601 6,1638 Teluk Betung Utara 4,33 6 48.679 11,2429 Tanjung Karang

Pusat4,05 7 49.189 12,145

10 Enggal 3,49 6 27.019 7,74211 Tanjung Karang

Barat14,99 7 52.640 3,512

12 Kemiling 24,24 9 63.153 2,60513 Langkapura 6,12 5 32.657 5,33614 Kedaton 4,79 7 47.197 9,85315 Rajabasa 13,53 7 46.210 3,41516 Tanjung Seneng 10,63 5 44.042 4,14317 Labuhan Ratu 7,97 6 43.145 5,41318 Sukarame 14,75 6 54.765 3,71319 Sukabumi 23,60 7 55.182 2,33820 Way Halim 5,35 6 59.162 11,058Jumlah 197,22 126 942.039 4,777

Sumber: Dokumen Insekra Kota Bandarlampung Tahun 2014, Bappeda KotaBandarlampung

Tabel 4.5. Hasil Tahapan Keluarga Sejahtera (2012)kecamatan Hasil Tahapan Keluarga Sejahtera

Keluargapra-

Sejahtera

KeluargaSejahtera

I

KeluargaSejahtera

II

KeluargaSejahtera

III

KeluargaSejahteraIII Plus

Jumlah

Kedaton 2.616 2.654 3.172 1.742 675 10.859Sukarame 2.676 2.920 3.576 2.362 1.731 13.265Tk. Barat 4.388 2.487 3.163 1.917 852 12.807Tk. Timur 2.383 2.075 2.296 1.558 672 8.984Tk. Pusat 2.983 4.468 3.430 1.530 225 12.636Panjang 4.868 4.211 3.550 2.990 789 16.408Tb. Selatan 3.494 2.447 2.227 1.051 187 9.406Tb. Barat 2.512 1.855 1.757 1.256 265 7.645Tb. Utara 2.690 3.163 3.019 1.885 801 11.558Tb. Timur 4.273 2.496 2.416 1.119 608 10.912Rajabasa 1.566 2.808 3.490 1.949 887 10.700Tj. Senang 1.156 3.237 2.467 2.042 997 9.899Sukabumi 4.397 4.201 2.730 2.034 614 13.976Kemiling 3.057 7.330 5.359 3.246 911 19.903Enggal 1.233 2.490 2.416 1.138 380 6.499Way Halim 4.206 4.548 2.055 2.891 965 14.655Kedamaian 2.816 3.649 2.968 2.248 623 12.304Langkapura 2.399 2.090 1.672 1.251 643 8.055Labuhan Ratu 1.873 4.314 2.765 1.177 422 10.551Bumi Waras 4.123 3.039 3.589 2.051 96 12.862Jumlah 59.709 66.482 56.959 37.401 13.343 233.894

Sumber: Dokumen Insekra Kota Bandarlampung Tahun 2014, Bappeda Kota Bandarlampung

c. Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan sangat erat hubungannya dengan kesejahteraan masyarakat

karena penduduk yang bekerja menunjukkan penduduk yang mampu secara

Page 11: BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/16040/24/BAB IV.pdf · 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah

61

ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sebaliknya,

banyaknya pengangguran menunjukkan banyaknya penduduk yang tidak mampu

memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Oleh karena itu, pengangguran

berkaitan erat dengan kemiskinan. Indikator keberhasilan pembangunan

ketenagakerjaan yang paling umum digunakan adalah Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).

1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Tabel 4.6. Presentase Penduduk Usia Produktif menurut Kegiatan Utamanya(2014)

Kegiatan Utama 2010 2011 2012 2013(%) (%) (%) (%)

Bekerja 55,3 58,2 51,4 52,4Pengangguran 7,5 7,5 7,0 6,3Sekolah 12,3 8,6 14,6 15,2Mengurus Rumah Tangga 20,2 20,3 20,2 20,1Lainnya 4,6 5,4 6,8 6,1

Jumlah 100,0 100,0 100,0 100,0Sumber: Dokumen Insekra Kota Bandarlampung Tahun 2014, Bappeda KotaBandarlampung

2. Pengangguran Terbuka (TPT)

Tabel 4.7. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Jenis Kelamin (2010-2013)Tahun Jenis Kelamin Jumlah

Laki-Laki (%) Perempuan (%)2010 8,3 18,3 11,92011 9,1 15,7 11,42012 9,0 17,8 12,02013 10,3 11,4 10,7

Sumber: Dokumen Insekra Kota Bandarlampung Tahun 2014, Bappeda KotaBandarlampung

B. Gambaran Umum Kecamatan Telukbetung Barat

1. Sejarah Singkat Kecamatan Telukbetung Barat

Kecamatan Telukbetung Barat pada mulanya merupakan bagian dari wilayah

Kecamatan Telukbetung-Panjang, Kabupaten Daerah Tingkat II, Lampung

Selatan. Berdasarkan PP Nomor 3 Tahun 1983 tentang “Perluasan Kotamadya

Page 12: BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/16040/24/BAB IV.pdf · 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah

62

Dati II Tanjung Karang-Telukbetung”, maka wilayah Kecamatan Telukbetung

Barat masuk ke dalam wilayah Kodya Dati II Bandarlampung yang terdiri dari

enam Kelurahan, yaitu :

1. Kuripan

2. Negeri Olok Gading

3. Kota Karang

4. Keteguhan

5. Sukamaju

6. Sukarame II

Sejalan dengan kebutuhan dan pertimbangan tentang kendali pelayanan terhadap

masyarakat, maka dilakukan pemekaran terhadap tiga Kelurahan berdasarkan

Keputusan Gubernur Kepala Dati I Lampung Tahun 1998, yaitu:

1. Kelurahan Bakung, pemekaran dari Kelurahan Kuripan

2. Kelurahan Perwata, pemekaran dari Kelurahan Kuripan dan Kota Karang

3. Kelurahan Batu Putuk, pemekaran dari Kelurahan Sukarame II

Sebagai upaya untuk memperkecil rentang kendali pelayanan kepada masyarakat

ditengah pesatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan Kota

Bandarlampung, maka dilakukan penataan pemekaran wilayah kecamatan dan

kelurahan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2012 tentang

“Penataan dan Pembentukan Wilayah Kecamatan dan Kelurahan”.

Page 13: BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/16040/24/BAB IV.pdf · 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah

63

Dampak dari kebijakan tersebut adalah bertambahnya jumlah kecamatan dan

kelurahan di Bandarlampung termasuk di Kecamatan Telukbetung Barat sehingga

sebagian wilayahnya dibagi menjadi sebagian wilayah Kecamatan Telukbetung

Timur. Kecamatan Telukbetung Barat membawahi lima Kelurahan yang terdiri

dari:

1. Bakung

2. Kuripan

3. Negei Olok

4. Sukarame II

5. Batu Putuk

2. Letak Geografis Kecamatan Telukbetung Barat

Kecamatan Telukbetung Barat berada pada lahan seluas 13.828 Ha, dengan

ketinggian tanah antara 30 hingga 200 meter di atas permukaan laut dan suhu

udara rata-rata mencapai 27 hingga 37 derajat celcius. Batas-batas wilayah

Kecamatan Telukbetung Barat adalah sebagai berikut:

a. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tanjungkarang Barat,

Kemiling, dan Kabupaten Pesawaran

b. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Telukbetung Selatan

c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Telukbetung Timur

d. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Telukbetung Utara

Kecamatan Telukbetung Barat berada di dataran tinggi dengan kontur tanah

berbatu, Kelurahan yang paling terkena dampak dari letak geografis tersebut

adalah Kelurahan Bakung dan Kuripan.

Page 14: BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/16040/24/BAB IV.pdf · 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah

64

3. Data Kependudukan Kecamatan Telukbetung Barat

Jumlah penduduk Kecamatan Telukbetung Barat secara keseluruhan mencapai

30.643 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) mencapai 7.533 KK. Data

lebih lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.8. Data Kependudukan Kecamatan Telukbetung Barat tahun 2014NO. KELURAHAN JUMLAH PENDUDUK (KK/JIWA)

KK L P JUMLAH1. BAKUNG 1.707 3.566 3.316 6.8822. KURIPAN 1.112 2.165 2.159 4.3243. NEGERI OLOK GADING 1.821 3.559 3.565 7.1244. SUKARAME II 1.444 2.857 4.023 6.8805. BATU PUTUK 1.449 2.711 2.722 5.433

JUMLAH 30.643Sumber: Profil Kecamatan Telukbetung Barat Tahun 2014

C. Gambaran Umum Kelurahan Bakung, Telukbetung Barat

1. Sejarah Singkat Kelurahan Bakung

Tertanggal 06 Juli 1988, Kelurahan bakung memekarkan diri dari Kelurahan

Kuripan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Nomor

6/185/B/III/HK/1988. Kelurahan Bakung memiliki wilayah seluas 120 Ha, dengan

jumlah penduduk mencapai 6.882 jiwa, dan 1.707 KK. Secara geografis,

Kelurahan Bakung berada pada ketinggian 1-70 meter di atas permukaan laut

yang merupakan dataran rendah dan pegunungan dengan curah hujan antara 2.500

hingga 3.000 mm/th, dan memiliki suhu rata-rata antara 25-32 derajat celcius.

Diantara kelima kelurahan yang ada di Kecamatan Telukbetung Barat, Kelurahan

Bakung adalah Kelurahan yang diprioritaskan mendapat bantuan air bersih atau

air minum karena letak geografisnya yang kering, dataran tinggi, dan kondisi

tanahnya berbatu sehingga sumber mata air tanah sulit ditemukan. Akses jalan di

Page 15: BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/16040/24/BAB IV.pdf · 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah

65

Kelurahan Bakung juga masih terbilang buruk karena tidak adanya kendaraan

umum yang menjangkau daerah itu, selain itu keadaan jalannya yang banyak

kerusakan dan hanya memungkinkan untuk dilewati sebuah mobil. Kelurahan

Bakung memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kelurahan Negeri Olok Gading

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kelurahan Perwata (Kuripan)

c. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kelurahan Sukarame II

d. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kelurahan Keteguhan

2. Visi dan Misi Kelurahan Bakung

Visi Kelurahan Bakung adalah “Terwjudnya Pelayanan Prima pada Masyarakat

dan Meningkatkan Kinerja Aparatur melalui Partisipasi Masyarakat dalam

Pembangunan.” Sementara Misi Kelurahan Bakung, yaitu :

1. Meningkatkan tertib administrasi yang berkualitas, dinamis, dan

bertanggung jawab.

2. Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, berwibawa, jujur, dan

berkeadilan rakyat.

3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan yang

demokratis, dan berkeadilan bagi masyarakat.

3. Data Pendidikan Kelurahan Bakung

Masyarakat di Kelurahan Bakung dapat dikatakan masih berpendidikan rendah

karena kebanyakan masyarakatnya hanya mencapai jenjang Sekolah Dasar (SD),

Page 16: BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/16040/24/BAB IV.pdf · 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah

66

Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Data

tersebut disajikan secara lengkap pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.9. Tingkat Perkembangan Pendidikan Kelurahan Bakung Tahun 2010(dalam jiwa)No. Keterangan Tahun1. Tingkat pendidikan usia > 15 tahun Buta Huruf -

Tidak tamat SD 234Tamat SD 2.699Tamat SMP 1.743Tamat SMA 1.399Tamat D1 29Tamat D2 17Tamat D3 52Tamat S1 50Tamat S2 2Tamat S3 -

2. Wajib Belajar 9 Tahun dan Angka PutusSekolah (APK)

Masyarakat usia 7-15 tahun 953

Usia 7-15 tahun masihsekolah

698

Usia 7-15 tahun putussekolah

264

Sumber: Profil Kelurahan Bakung, Telukbetung Barat Tahun 2010

Berdasarkan data pada tabel tersebut dapat terlihat bahwa mayoritas masyarakat

Kelurahan Bakung masih berpendidikan SD/sederajat, hal ini tentunya

mempunyai dampak tersendiri pada kehidupan perekonomian mereka.

4. Data Perekonomian Kelurahan Bakung

Masyarakat Kelurahan Bakung masih banyak yang berpenghasilan rendah karena

kebanyakan masyarakatnya berprofesi sebagai buruh dan asisten rumah tangga,

selain itu masih banyak angkatan kerja usia produktif yang tidak bekerja.

Mayoritas masyarakatnya bekerja pada sektor perdagangan, perkebunan, jasa, dan

industri rumah tangga.

Page 17: BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/16040/24/BAB IV.pdf · 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah

67

Tabel 4.10. Perekonomian Masyarakat Kelurahan Bakung Tahun 2010No. Kondisi Jumlah1. Angkatan Kerja dan Pengangguran

a. Usia Produktif 15-56 Tahun 3.520 (jiwa)b. Usia Produktif yang Tidak Bekerja (Pengangguran) 546 (jiwa)c. Wanita di Usia Produktif yang menjadi IRT 485 (jiwa)d. Usia Produktif yang Cacat dan tidak Bekerja 14 (jiwa)

2. Pendapatana. Sektor Pertanian -b. Sektor Perkebunan Rp 80 Juta/Tahunc. Sektor Perdagangan Rp 30 JutaTahund. Sektor Pariwisata -e. Sektor Jasa Rp 50 juta/Tahunf. Sektor Industri Rumah Tangga (IRT) 15 Juta/Tahun

3. Tingkat Kesejahteraana. Jumlah Keluarga 1.707 Keluargab. Keluarga Prasejahtera 768 Keluargac. Keluarga Sejahtera 1 296 Keluargad. Keluarga Sejahtera 2 304 Keluargae. Keluarga Sejahtera 3 253 Keluarga

Sumber: Profil Kelurahan Bakung, Telukbetung Barat Tahun 2010

D. Gambaran Umum PDAM Way Rilau Kota Bandarlampung

1. Sejarah Singkat PDAM Way Rilau Kota Bandarlampung

Sistem penyediaan air bersih di Kota Bandarlampung telah dimulai sejak zaman

Pemerintah kolonial Belanda tahun 1917, yaitu dengan pengusahaan sumber

Mata Air “Way Rilau” yang berkapasitas terpasang sebesar 18 liter/detik (lpd)

pada elevasi +237 m, yang bertujuan untuk melayani kebutuhan air bersih bagi

masyarakat Tanjung Karang dan sekitarnya. Kemudian pada tahun 1920, sistem

tersebut ditingkatkan yaitu dengan dibangunnya bronkaptering (broncebouw)

sumber Mata Air “Egaharap” pada elevasi +255 m.

Setelah Indonesia Merdeka pada tahun 1945, pengelolaan sistem air bersih

dilaksanakan oleh Seksi Air Minum Pemerintah Daerah Tingkat II Tanjung

Karang - Teluk Betung. Pada tanggal 11 Maret 1976 diterbitkan Peraturan Daerah

Page 18: BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/16040/24/BAB IV.pdf · 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah

68

(PERDA) Nomor 02 Tahun 1976, yang disahkan dengan Surat Keputusan (SK)

Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Lampung Nomor: G/395/B/

III/HK/1976 Tanggal 26 Juni 1976, dan diundangkan dalam Lembaran Daerah

Seri D Nomor 22 Tanggal 14 Juli 1976. Perda ini mengatur tentang pendirian

Perusahaan Daerah Air Minum, dengan nama PDAM “Way Rilau” Kotamadya

Daerah Tingkat II Tanjung Karang - Teluk Betung, dan merupakan salah satu

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kotamadya Tingkat II Tanjung Karang -

Teluk Betung.

Dengan adanya perubahan nama Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjung Karang-

Teluk Betung menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandarlampung, sesuai

dengan Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 1983, maka nama Perusahaan Daerah

Air Minum “Way Rilau” berubah menjadi Perusahaan Daerah Air Minum “Way

Rilau Kota Bandarlampung”.

2. Visi dan Misi PDAM Way Rilau Kota Bandarlampung

Untuk memproyeksikan perubahan dari kondisi “sakit” pada tahun 2010 menjadi

PDAM yang “sehat” dan jumlah pelanggan yang meningkat pesat pada tahun

2018, PDAM Way Rilau Kota Bandarlampung mempunyai Visi, yaitu:

“Mewujudkan Pelayanan yang Terbaik, Professional dan Mandiri”

Agar dapat memenuhi Visi tersebut, PDAM Way Rilau telah menetapkan 5 Misi

sebagai berikut:

1. Memberikan pelayanan dengan kualitas air sesuai dngan persyaratan yang

berlaku dan kuantitas yang memadai secara terus menerus (24 jam);

Page 19: BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/16040/24/BAB IV.pdf · 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah

69

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia;

3. Meningkatkan kinerja keuangan perusahaan;

4. Meningkatkan cakupan pelayanan;

5. Meningkatkan hubungan dengan stakeholders.

3. Tugas Pokok dan Fungsi PDAM Way Rilau Kota Bandarlampung

Tugas pokok PDAM Way Rilau Kota Bandarlampung sesuai dengan Surat

Keputusan (SK) Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 269/KPTS/1984 Tanggal 8

Agustus 1984 tentang Tugas Pokok Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

adalah melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana penyediaan air bersih

dengan tujuan memberikan pelayanan air bersih bagi seluruh masyarakat secara

adil dan merata, terus menerus sesuai dengan persyaratan hygienis.

PDAM Way Rilau Kota Bandarlampung di samping mempunyai fungsi sosial

juga mempunyai fungsi profit dengan menerapkan prinsip-prinsi ekonomi

perusahaan. Fungsi Sosial yaitu PDAM Way Rilau Kota Bandarlampung sebagai

BUMD yang memproduksi air minum, yang merupakan kebutuhan pokok

manusia sehingga senantiasa dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan

masyarakat dari semua golongan.Fungsi Ekonomi adalah bahwa PDAM Way

Rilau Kota Bandarlampung sebagai BUMD yang senantiasa dituntut untuk

meningkatkan kemampuan pelayanan dan lainnya dengan cara pengelolaan

PDAM secara sehat berdasarkan azas ekonomi perusahaan.

Page 20: BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/16040/24/BAB IV.pdf · 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah

70

4. Dewan Pengawas dan Direksi PDAM Way Rilau Kota Bandarlampung

Susunan Dewan Pengawas dan Direksi PDAM Way Rilau Kota Bandarlampung

sampai dengan 31 Desember 2010 sesuai dengan Keputusan Walikota

Bandarlampung Nomor: 107/PAM/HK/2009 tanggal 05 Maret 2009, Keputusan

Walikota Bandarlampung Nomor: 821.32/02/25/2010 tanggal23 Agustus 2010,

serta Keputusan Walikota Bandarlampung Nomor: 330/PDAM/HK/2010 tanggal

09 Juli 2010 adalah sebagai berikut:

Pembina : Walikota Bandar Lampung

:Wakil Walikota Bandar Lampung

Susunan Dewan Pengawas:

- Ketua merangkap anggota : Sekretaris Daerah Kota Bandarlampung

- Sekretaris merangkap anggota : Kepala Bagian Perekonomian Kota

Bandar lampung

- Anggota : 1. Kepala Dinas Kesehatan Kota

Bandarlampung

2.Unsur Masyarakat/Konsumen (Drs.

Hi. Somad Raku)

3.Unsur Profesional (Prof. Dr.lr. Ali

Kabul, MS)

Susunan Direksi:

- Direktur Utama : Drs. Hi. AZP Gustimigo, MM

- Direktur Bidang Umum : M. Ali Hasanudin, SE / Simon Mirza,

SE (sejak Agustus 2010)

- Direktur Bidang Teknik : Ir. Hj. Herrie Eny Widayati

Page 21: BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. …digilib.unila.ac.id/16040/24/BAB IV.pdf · 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah

71

Dari Struktur Direksi ini diidentifikasi bahwa PDAM Way Rilau mempunyai

beberapa bidang sebagai berikut:

a. Satuan Pengawas Intern (SPI), bertanggungjawab langsung kepada Direktur

Utama;

b. Bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang) dan LAN, bertanggungjawab

langsung kepada Direktur Utama;

c. Bagian Keuangan, Bagian Umum, Bagian Personalia dan Bagian Hubungan

Pelanggan (Hublang), bertanggungjawab langsung kepada Direktur Umum;

d. Bagian Keuangan, Bagian Perencanaan Teknik, Bagian Produksi, Bagian

Distribusi, Bagian Perawatan dan Bagian Peralatan, bertanggungjawab

langsung kepada Direktur Teknik.

5. Jumlah Karyawan PDAM Way RilauKota Bandarlampung

Jumlah karyawan PDAM Way Rilau Kota Bandarlampung pada tahun 2010

sebagaimana disajikan pada diidentifikasi sebanyak 307 orang yang terdiri 3

orang Direktur, 276 pegawai tetap dan 28 orang pegawai kontrak atau honorer

dengan berbagai latar belakang pendidikan.

Tabel 4.5. Jumlah dan Tingkat Pendidikan Karyawan PDAM Way Rilau KotaBandarlampung

Sumber: Dokumen Studi Kelayakan PDAM Way Rilau Kota Bandarlampung, 2010

No. Pendidikan Jumlah (jiwa)1. S2 12. S1 583. D3 64. SLTA/SMK 1705. SLTP/SMP 246. SD 48

Jumlah 307