bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4 · inti bermain berlari lurus dengan rintangan, tujuan...

19
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek a. Jumlah subyek berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.1 Subyek Penelitian berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin f % P 15 60% L 10 40% Jumlah 25 100% Berdasarkan tabel 4.1 sebagian besar subyek penelitian adalah Siswa berjenis kelamin perempuan 60%. b. Jumlah subyek berdasarkan usia Tabel 4.2 Subyek Penelitian berdasarkan usia Usia f % <6 Tahun 9 36% >6 Tahun 16 64% Jumlah 25 100% Berdasarkan tabel 4.2 sebagian besar subyek penelitian ini adalah siswa dengan usia 6 tahun (64%).

Upload: others

Post on 11-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 · inti bermain berlari lurus dengan rintangan, tujuan melakukan kegiatan senam pemanasan, berdiri statis selama 30 detik dan berjalan dinamis

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Subyek

a. Jumlah subyek berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.1 Subyek Penelitian berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin f %

P 15 60%

L 10 40%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel 4.1 sebagian besar subyek penelitian adalah Siswa

berjenis kelamin perempuan 60%.

b. Jumlah subyek berdasarkan usia

Tabel 4.2 Subyek Penelitian berdasarkan usia

Usia f %

<6 Tahun 9 36%

>6 Tahun 16 64%

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel 4.2 sebagian besar subyek penelitian ini adalah

siswa dengan usia 6 tahun (64%).

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 · inti bermain berlari lurus dengan rintangan, tujuan melakukan kegiatan senam pemanasan, berdiri statis selama 30 detik dan berjalan dinamis

34

4.2 Kondisi Awal Motorik Kasar

Berdasarkan kondisi awal Motorik Kasar anak sebelum penelitian

tindakan kelas dilakukan, hasil Tes Perbuatan pertama tanggal 14 Agustus 2015

yang telah dilakukan di TK B Dharma Wanita 1 Kalongan Purwodadi dalam

kegiatan motorik kasar berlari lurus dengan rintangan, sebagian besar (44%) anak

dalam kegiatan berlari lurus dengan melewati 4 rintangan yang dibuat

menggunakan styrofoam dengan panjang jalur rel 1 meter yang dibuat

menggunakan lakban hitam, berada pada Kategori Kurang, padahal semua anak

diharapkan sudah dapat menguasai motorik kasar berlari lurus pada usia 5-6

tahun. (Permendikbud No.137 tahun 2014), ini menunjukkan bahwa

perkembangan motorik kasar anak TK B Dharma Wanita 1 Kalongan Purwodadi

masih rendah, belum sesuai dengan perkembangan motorik kasar anak pada

umumnya, sehingga perlu adanya tindakan yang dilaksankan agar motorik kasar

berlari lurus dengan rintangan anak mencapai hasil yang optimal yaitu 80%.

Tabel 4.3 Prasiklus Tes Perbuatan Motorik Kasar berlari lurus dengan

rintangan TK B Dharma Wanita 1 Kalongan Purwodadi

No Kategori f Prosentase

1 Kurang(6-9) 11 44%

2 Cukup(10-13) 6 24%

3 Baik(14-18) 8 32%

Jumlah 25 100 %

Pada tabel 4.3 Kondisi awal Motorik Kasar sebagian besar berada pada

kategori Kurang (44%).

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 · inti bermain berlari lurus dengan rintangan, tujuan melakukan kegiatan senam pemanasan, berdiri statis selama 30 detik dan berjalan dinamis

35

Gambar 4.1 Diagram Batang prosentase kemampuan motorik kasar berlari lurus

dengan rintangan (Prasiklus).

4.3 Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH)

b. Menentukan materi dan tema kegiatan

c. Menyiapkan bahan lakban berwarna hitam, cuter, 4 rintangan yang di buat

menggunakan styrofoam, menyiapkan lembar observasi

d. Membuat lembar evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam

kegiatan pembelajaran

4.4 Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai

dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah dibuat ditahap perencanaan

oleh peneliti dengan dibantu guru kelas dan satu asisten. Tahap pelaksanaan pada

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

50%

Kurang Cukup Baik

Kurang

Cukup

Baik

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 · inti bermain berlari lurus dengan rintangan, tujuan melakukan kegiatan senam pemanasan, berdiri statis selama 30 detik dan berjalan dinamis

36

Siklus I ini terdiri dari 3 pertemuan. Adapun gambaran pelaksanaan pembelajaran

sebagai berikut:

4.4.1 Pelaksanaan Siklus I

a. Siklus I Tahap Tindakan 1

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 24

September 2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap

perencanaan penelitian.

a) Kegiatan Awal

Pembelajaran dimulai dengan membaca doa dan

mengabsen anak, menyanyikan lagu selamat datang, di sekolah,

lihat kebunku, mengingatkan hari, tanggal, dan tahun kepada

anak, menyampaikan tema/sub tema yang akan dipelajari,

mengajak anak berkeliling lingkungan sekolah untuk mengamati

ciptaan Tuhan.

b) Kegiatan Inti

Guru mengajak anak untuk melakukan senam pemanasan dan

berlatih melakukan kegiatan berdiri statis selama 30 detik,

berjalan dinamis dengan merentangkan kedua tangan, berjalan

lurus mengikuti lakban hitam sepanjang 1 meter, berlari lurus

mengikuti lakban hitam sepanjang 1 meter, berlari lurus dengan

waktu ditentukan melewati jalur rel yang telah di buat guru dan

peneliti menggunakan lakban namun belum memiliki rintangan

dan berlari lurus dengan rintangan sebelum melakukan kegiatan

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 · inti bermain berlari lurus dengan rintangan, tujuan melakukan kegiatan senam pemanasan, berdiri statis selama 30 detik dan berjalan dinamis

37

inti bermain berlari lurus dengan rintangan, tujuan melakukan

kegiatan senam pemanasan, berdiri statis selama 30 detik dan

berjalan dinamis dengan merentangkan kedua tangan, berlari lurus

mengikuti lakban hitam sepanjang 1 meter, berlari lurus dengan

waktu ditentukan melewati jalur rel yang telah di buat guru dan

peneliti menggunakan lakban namun belum memiliki rintangan

dan berlari lurus dengan rintangan supaya kegiatan berlari lurus

dengan rintangan dapat berjalan lancar dan anak-anak tidak

mengalami keram saat melakukan kegiatan motorik kasar berlari

lurus dengan rintangan mengikuti jalur rel kereta api.

c) Kegiatan Akhir

Guru menanyakan kepada anak pengalaman main yang

telah dilakukan selama belajar dan bermain bersama di sekolah.

Guru menanyakan perasaan anak selama bermain bersama. Doa

pulang.

b. Siklus I Tahap Tindakan 2

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 25 September

2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan

penelitian, Adapun kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pembelajaran dimulai dengan membaca doa dan

mengabsen anak, menyanyikan lagu selamat datang, dan bungaku,

mengingatkan hari, tanggal, dan tahun kepada anak,

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 · inti bermain berlari lurus dengan rintangan, tujuan melakukan kegiatan senam pemanasan, berdiri statis selama 30 detik dan berjalan dinamis

38

menyampaikan tema/sub tema yang akan dipelajari, mengajak

anak untuk menyiram tanaman.

b) Kegiatan Inti

Guru mengajak anak untuk melakukan senam pemanasan,

latihan berdiri statis selama 30 detik, kemudian melakukan latihan

kegiatan berjalan dinamis mengikuti lakban hitam sepanjang 1

meter dengan merentangkan kedua tangan, berlari lurus mengikuti

lakban hitam sepanjang 1 meter, berlari lurus dengan waktu

ditentukan melewati jalur rel yang telah di buat guru dan peneliti

menggunakan lakban namun belum memiliki rintangan dan

berlari lurus dengan rintangan yang sudah di buat guru dan

peneliti tujuan melakukan kegiatan senam pemanasan, berdiri

statis selama 30 detik dan berjalan dinamis dengan merentangkan

kedua tangan, berlari lurus dengan waktu yang ditentukan

mengikuti jalur rel yang telah di buat guru dan peneliti sepanjang

1 meter tapi belum diberi rintangan, supaya dalam melakukan

kegiatan motorik kasar berlari lurus dengan rintangan mengikuti

jalur rel kereta api dapat berjalan lancar dan anak-anak tidak

mengalami keram saat melakukan kegiatan ini.

c) Kegiatan Akhir

Guru menanyakan kepada anak pengalaman main yang telah

dilakukan selama belajar dan bermain bersama di sekolah. Guru

menanyakan perasaan anak salama bermain bersama. Doa pulang.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 · inti bermain berlari lurus dengan rintangan, tujuan melakukan kegiatan senam pemanasan, berdiri statis selama 30 detik dan berjalan dinamis

39

c. Siklus I Tahap Tindakan 3

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 26 September

2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan

penelitian, Adapun kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pembelajaran dimulai dengan membaca doa dan

mengabsen anak, menyanyikan lagu selamat datang, di sekolah,

menanam jagung, mengingatkan hari, tanggal, dan tahun kepada

anak, menyampaikan tema/sub tema yang akan dipelajari,

mengajak anak untuk menirukan gerakan pohon yang sedang

tertiup angin.

b) Kegiatan Inti

Guru mengajak anak untuk melakukan senam pemanasan,

sebelum melakukan kegiatan inti bermain berlari lurus dengan

rintangan, anak-anak mengulang kembali latihan kegiatan berdiri

statis selama 30 detik di lanjutkan kegiatan berjalan lurus dan

kemudian berlatih melakukan kegiatan berjalan lurus mengikuti

jalur yang dibuat guru menggunakan lakban hitam sepanjang 1

meter dengan merentangkan kedua tangan, berlari lurus mengikuti

lakban hitam sepanjang 1 meter, berlari lurus dengan waktu yang

ditentukan mengikuti jalur rel yang telah di buat guru dan peneliti

sepanjang 1 meter tapi belum diberi rintangan, tujuan melakukan

semua latihan ini supaya dalam melakukan kegiatan motorik kasar

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 · inti bermain berlari lurus dengan rintangan, tujuan melakukan kegiatan senam pemanasan, berdiri statis selama 30 detik dan berjalan dinamis

40

berlari lurus dengan rintangan mengikuti jalur rel kereta api dapat

berjalan lancar dan anak-anak tidak mengalami kram saat

melakukan kegiatan ini.

c) Kegiatan Akhir

Guru menanyakan kepada anak pengalaman main yang telah

dilakukan selama belajar dan bermain bersama di sekolah. Guru

menanyakan perasaan anak salama bermain bersama. Doa pulang.

4.4.2 Observasi dan hasil tindakan pelaksanaan siklus I

Selama kegiatan siklus I kegiatan yang peneliti berikan yang

berupa berdiri statis, berjalan dinamis, berjalan lurus, berlari lurus, berlari

lurus dengan waktu yang ditentukan dan berlari lurus dengan rintangan,

guru dan peneliti melakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan pada

saat kegiatan berlangsung dengan mencatat perkembangan yang dialami

anak dan mendokumentasikan hasil observasi.

Pelaksanaan siklus I dilakukan pada tanggal 24, 25, dan 26

september 2015. Pada kegiatan hari pertama anak-anak merasa senang

karena setelah melakukan kegiatan senam pemanasan, berlatih berdiri

statis selama 30 detik, berjalan dinamis, berjalan lurus, berlari lurus,

berlari lurus dengan waktu yang ditentukan mengikuti jalur rel yang telah

di buat guru dan peneliti sepanjang 1 meter tapi belum diberi rintangan

dan berlari lurus dengan rintangan, anak-anak di beri kesempatan bermain

bebas di luar kelas selama 5 menit, sebelum melanjutkan kegiatan belajar

di dalam kelas.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 · inti bermain berlari lurus dengan rintangan, tujuan melakukan kegiatan senam pemanasan, berdiri statis selama 30 detik dan berjalan dinamis

41

Biasanya dalam pembelajaran anak jarang diberi kesempatan

bermain bebas setelah melakukan kegiatan motorik. Pada saat melakukan

kegiatan berdiri statis, berjalan dinamis dan berjalan lurus anak-anak

melakukan kegiatan ini dengan perasaan senang, tertib dan mengikuti

perintah dari guru dan peneliti yang mengawasi dengan baik.

Dari tindakan yang dilakukan pada siklus I maka diperoleh data

dari observasi. Data nilai anak pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4 Tabel Tindakan Siklus I

Hasil Penilaian Siklus I

Kategori

Tindakan I Tindakan II Tindakan III

f % f % f %

Kurang (6-9) 11 44% 10 40% 8 32%

Cukup (10-13) 5 20% 4 16% 4 16%

Baik (14-18) 9 36% 11 44% 8 52%

Dari hasil Tes Perbuatan siklus I pada tabel III Gambar Tabel 4.4 yang

diperoleh, kenaikan prosentase terletak pada kategori Baik, sedangkan kategori

Cukup dan Kurang menurun. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel III dapat

dibuat diagram seperti pada gambar 4.2.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 · inti bermain berlari lurus dengan rintangan, tujuan melakukan kegiatan senam pemanasan, berdiri statis selama 30 detik dan berjalan dinamis

42

Gambar 4.2 Diagram Batang prosentase Hasil Belajar Siklus I

Dari diagram Batang 4.2 prosentase keterampilan motorik kasar berlari

lurus dengan rintangan melalui bermain jalur rel kereta api pada siklus I

pertemuan III anak yang mencapai kriteria Kurang (K) 8 anak atau 32%,

sedangkan anak yang mencapai kriteria Cukup (C) sebanyak 4 orang atau16% dan

anak yang mendaptkan kriteria Baik (B) sebanyak 11 anak atau 52%. Hasil

tindakan siklus I sudah mengalamai peningkatan namun belum mencapai

indikator yang di tentukan.

4.4.3 Refleksi

Refleksi dari hasil observasi pada siklus I masih ada beberapa anak yang

masih mendapat kriteria Cukup (C) sebanyak 4 orang anak dan Kurang (K) 8

orang anak, sehingga perlu dilakukan perbaikan agar hasil belajar anak mencapai

kategori Baik yaitu 80%. Dari hasil observasi kegiatan anak selama siklus I, masih

ada beberapa anak yang belum dapat mengikuti semua kegiatan pembelajaran

dengan baik, seperti senam pemanasan, berdiri statis, berjalan dinamis, berlari

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Tindakan 1 Tindakan 2 Tindakan 3

Kurang

Cukup

Baik

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 · inti bermain berlari lurus dengan rintangan, tujuan melakukan kegiatan senam pemanasan, berdiri statis selama 30 detik dan berjalan dinamis

43

lurus, berlari lurus dengan menggunakan waktu dan berlari lurus dengan rintangan.

Selain itu anak juga masih banyak yang berbicara bersama temannya, maka

peneliti perlu menggadakan perbaikan pada pembelajaran siklus II agar ada

peningkatan pada keterampilan motorik kasar berlari lurus dengan rintangan. Hal

yang dapat dilakukan sebagai perbaikan pada siklus II, antara lain:

a. Peneliti lebih meningkatkan penguasan kelas agar anak tidak berbicara atau

bercerita bersama temannya saat diberi penjelasan mengenai kegiatan

pembelajaran yangg akan di laksanakan.

b. Lebih efektif membagi waktu agar kegiatan bisa terlaksana semua dan anak

tidak merasa bosan.

c. Lebih tegas terhadap peraturan yang sudah disepakati bersama.

4.5 Tahap Perencanaan Siklus II

Tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH)

b. Menentukan materi dan tema kegiatan

c. Menyiapkan bahan lakban berwarna hitam, cuter, 4 rintangan yang di

buat menggunakan styrofoam, menyiapkan lembar observasi

d. Membuat lembar evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam

kegiatan pembelajaran

4.5.1 Tahap Tindakan

Tahap pelaksanaan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai

dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah dibuat ditahap perencanaan

oleh peneliti dengan dibantu guru kelas dan satu asisten. Tahap pelaksanaan pada

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 · inti bermain berlari lurus dengan rintangan, tujuan melakukan kegiatan senam pemanasan, berdiri statis selama 30 detik dan berjalan dinamis

44

Siklus I ini terdiri dari 3 pertemuan. Adapun gambaran pelaksanaan

pembelajaran sebagai berikut

a. Siklus II Tahap Tindakan I

Pertemuan pertama Siklus II Tahap Tindakan I dilaksanakan pada hari

Sabtu, tanggal 01 Oktober 2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada

tahap perencanaan penelitian, Adapun kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pembelajaran dimulai dengan membaca doa dan mengabsen anak,

menyanyikan lagu selamat datang, di sekolah, menanam jagung,

mengingatkan hari, tanggal, dan tahun kepada anak, menyampaikan

tema/sub tema yang akan dipelajari, mengajak anak untuk menirukan

gerakan pohon yang sedang tertiup angin.

b) Kegiatan Inti

Guru mengajak anak untuk melakukan senam pemanasan, mengulang

kembali latihan kegiatan berdiri statis selama 30 detik di lanjutkan kegiatan

berjalan lurus, berlatih melakukan kegiatan berjalan lurus mengikuti jalur

yang di buat menggunakan lakban hitam sepanjang 1 meter dengan

merentangkan kedua tangan, kemudian dilanjutkan dengan latihan berlari

lurus mengikuti jalur ubin yang ada di teras kelas sepanjang 1 meter, berlari

lurus dengan waktu yang ditentukan mengikuti jalur rel yang telah di buat

guru dan peneliti sepanjang 1 meter tapi belum diberi rintangan, tujuan

melakukan semua latihan ini supaya dalam melakukan kegiatan motorik

kasar berlari lurus dengan rintangan mengikuti jalur rel kereta api dapat

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 · inti bermain berlari lurus dengan rintangan, tujuan melakukan kegiatan senam pemanasan, berdiri statis selama 30 detik dan berjalan dinamis

45

berjalan lancar dan anak-anak tidak mengalami keram saat melakukan

kegiatan ini.

c) Kegiatan Akhir

Guru menanyakan kepada anak pengalaman main yang telah dilakukan

selama belajar dan bermain bersama di sekolah. Guru menanyakan

perasaan anak salama bermain bersama. Doa pulang.

b. Siklus II Tahap Tindakan II

Siklus II Tahap Tindakan II dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 02

Oktober 2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan

penelitian, Adapun kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pembelajaran dimulai dengan membaca doa dan mengabsen anak,

menyanyikan lagu selamat datang, di sekolah, mengamati pertumbuhan

jagung, mengingatkan hari, tanggal, dan tahun kepada anak, menyampaikan

tema/sub tema yang akan dipelajari, mengajak anak untuk menirukan

gerakan pohon yang sedang tertiup angin.

b) Kegiatan Inti

Guru mengajak anak untuk melakukan senam pemanasan sebelum

melakukan kegiatan inti bermain berlari lurus dengan rintangan, mengulang

kembali latihan kegiatan berdiri statis selama 30 detik di lanjutkan kegiatan

berjalan lurus, berlatih melakukan kegiatan berjalan lurus mengikuti jalur

yang dibuat menggunakan lakban hitam sepanjang 1 meter dengan

merentangkan kedua tangan, kemudian dilanjutkan dengan latihan berlari

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 · inti bermain berlari lurus dengan rintangan, tujuan melakukan kegiatan senam pemanasan, berdiri statis selama 30 detik dan berjalan dinamis

46

lurus mengikuti jalur ubin yang ada di teras kelas, berlari lurus dengan

waktu yang ditentukan mengikuti jalur rel yang telah di buat guru dan

peneliti sepanjang 1 meter tapi belum diberi rintangan, tujuan melakukan

semua latihan ini supaya dalam melakukan kegiatan motorik kasar berlari

lurus dengan rintangan mengikuti jalur rel kereta api dapat berjalan lancar

dan anak-anak tidak mengalami keram saat melakukan kegiatan ini.

c) Kegiatan Akhir

Guru menanyakan kepada anak pengalaman main yang telah dilakukan

selama belajar dan bermain bersama di sekolah. Guru menanyakan perasaan

anak salama bermain bersama. Doa pulang.

c. Siklus II Tahap Tindakan III

Siklus II Tahap Tindakan III dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 03

Oktober 2015. Sesuai dengan RKH yang telah dibuat pada tahap perencanaan

penelitian, Adapun kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pembelajaran dimulai dengan membaca doa dan mengabsen anak,

menyanyikan lagu selamat datang, di sekolah, mengamati tumbuhan jagung,

mengingatkan hari, tanggal, dan tahun kepada anak, menyampaikan

tema/sub tema yang akan dipelajari, mengajak anak untuk menirukan

gerakan pohon yang sedang tertiup angin.

b) Kegiatan Inti

Guru mengajak anak untuk melakukan senam pemanasan sebelum

melakukan kegiatan inti bermain berlari lurus dengan rintangan, mengulang

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 · inti bermain berlari lurus dengan rintangan, tujuan melakukan kegiatan senam pemanasan, berdiri statis selama 30 detik dan berjalan dinamis

47

kembali latihan kegiatan berdiri statis selama 30 detik di lanjutkan kegiatan

berjalan lurus, berlatih melakukan kegiatan berjalan lurus mengikuti jalur

yang dibuat menggunakan lakban hitam sepanjang 1 meter dengan

merentangkan kedua tangan, kemudian dilanjutkan dengan latihan berlari

lurus mengikuti jalur ubin yang ada di teras kelas, berlari lurus dengan

waktu yang ditentukan mengikuti jalur rel yang telah dibuat guru dan

peneliti sepanjang 1 meter tapi belum diberi rintangan, tujuan melakukan

semua latihan ini supaya dalam melakukan kegiatan motorik kasar berlari

lurus dengan rintangan mengikuti jalur rel kereta api dapat berjalan lancar

dan anak-anak tidak mengalami keram saat melakukan kegiatan ini.

c) Kegiatan Akhir

Guru menanyakan kepada anak pengalaman main yang telah dilakukan

selama belajar dan bermain bersama di sekolah. Guru menanyakan perasaan

anak salama bermain bersama. Doa pulang.

4.5.2 Observasi dan hasil tindakan pelaksanaan siklus II

Dari tindakan yang sudah dilakukan pada siklus II maka dapat diperoleh

data melalui penilaian kegiatan pembelajaran berlangsung dan data anak

dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5 Tabel Siklus II

Hasil Penilaian Siklus II

Kategori

Tindakan I Tindakan II Tindakan III

f % F % f %

Kurang (6-9) 7 28% 5 20% 2 8%

Cukup (10-13) 3 12% 2 8% 2 8%

Baik (14-18) 15 60% 18 72% 21 84%

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 · inti bermain berlari lurus dengan rintangan, tujuan melakukan kegiatan senam pemanasan, berdiri statis selama 30 detik dan berjalan dinamis

48

Dari hasil perbaikan siklus II pada tabel 4.5, kenaikan prosentase terletak

pada kriteria Baik. Dalam siklus II Tindakan III masih ada 2 orang anak yang

memiliki kategori Cukup (C) dan 2 orang anak memiliki kategori Kurang (K).

Berikut gambar 4.3 grafik hasil Ketuntasan siklus II.

Gambar 4.3

Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

Berdasarkan gambar diagram Batang 4.3 hasil pengamatan yang dilakukan

dengan lembar observasi dari siklkus II pertemuan III anak yang mencapai

kategori Kurang (K) 2 anak atau 8%, sedangkan yang berada pada kategori Cukup

(C) 2 anak atau 8% dan anak yang mencapai kategori Baik (B) 21 anak atau 84%.

Dari hasil tersebuat dapat dikatakan berhasil karena sudah mencukupi indikator

keberhasilan yang ditentukan yaitu 80%.

4.5.3 Refleksi

Berdasarkan refleksi dan hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus

II sebagian besar sudah mencapai kategori Baik. Dari hasil pelaksanaan

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Tindakan 1 Tindakan 2 Tindakan 3

Kurang

Cukup

Baik

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 · inti bermain berlari lurus dengan rintangan, tujuan melakukan kegiatan senam pemanasan, berdiri statis selama 30 detik dan berjalan dinamis

49

pembelajaran siklus II menunjukan terjadinya peningkatan keterampilan berlari

lurus dengan rintangan melalui bermain jalur rel kereta api. Hal ini menunjukan

bahwa indikator yang diharapkan telah tercapai.

4.6 Pembahasan hasil penelitian

Analisa penelitian tindakan kelas pada Prapenelitian, siklus I, siklus II

berlari lurus dengan rintangan melalui bermain jalur rel kereta api diperoleh

hasil belajar seperti tabel 4.6

Gambar tabel 4.6

Hasil Perbandingan Siklus I Dan Siklus II

No Nilai Siklus I Siklus II

f % f %

1 Kurang (6-9) 8 32% 2 8%

2 Cukup (10-13) 4 16% 2 8%

3 Baik (14-18) 13 52% 21 84%

Jumlah 25 100% 25 100%

Berdasarkan tabel 4.6 anak yang mencapai keterampilan motorik kasar

berlari lurus dengan rintangan melalui bermain jalur rel kereta api pada siklus I

Tindakan III Siswa yang berada pada kategori Baik 13 anak atau 52%,

selanjutnya pada siklus II Tindakan III kategori Baik meningkat menjadi 8 anak

atau 84%.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 · inti bermain berlari lurus dengan rintangan, tujuan melakukan kegiatan senam pemanasan, berdiri statis selama 30 detik dan berjalan dinamis

50

Gambar Diagram Batang 4.4 Hasil Penelitian Perkembangan Motorik

Kasar Berlari Lurus Dengan RintanganSiklus I, Siklus II

Berdasarkan data yang diperoleh melalui siklus I, dan siklus II

pada Gambar 4.4 membuktikan bahwa kegiatan berlari lurus dengan

rintangan melalui bermain jalur rel kereta api dapat membantu guru untuk

meningkatkan kemampuan motorik kasar siswa.

Dalam penelitian ini menunjukan bahwa melalui bermain jalur rel

kereta api dapat meningkatkan motorik kasar berlari lurus anak Kelompok

TK B Dharma Wanita 1 Kalongan Purwodadi. Hal ini dapat diketahui

melalui peningkatan prosentase keberhasilan dari hasil siklus I dan siklus

II seperti sudah tertera pada gambar grafik 4.7 pada siklus II Tindakan III

sebesar 84%.>80%.

4.7 Pembahasan

Penggunaan permainan berlari lurus dengan rintangan melalui

bermain jalur rel kereta api bertujuan untuk meningkatkan motorik kasar

anak untuk melakukan kegiatan sehari-hari salah satunya berlari lurus.

Dengan hasil penelitian ini dapat dibuktikan terjadi peningkatan terhadap

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Siklus I Siklus II

Kurang

Cukup

Baik

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 · inti bermain berlari lurus dengan rintangan, tujuan melakukan kegiatan senam pemanasan, berdiri statis selama 30 detik dan berjalan dinamis

51

perkembangan motorik kasar berlari lurus dengan rintangan anak di TK B

Dharma Wanita 1 Kalongan Purwodadi dapat dilihat dari lembar penilaian

yang digunakan untuk menilai pada saat proses tindakan pada saat

penelitian, kemampuan motorik kasar berlari lurus dengan rintangan pada

siklus I 52 % meningkat menjadi 84% atau 21 anak dari 25 anak berada

pada kategori Baik pada Siklus II, serta pengaruh dari usia sebagian besar

16 anak atau 64% berusia 6 Tahun dan sebagian besar siswa 15 atau 60 %

berjenis kelamin perempuan, serta melakukan tindakan Berdiri Statis,

Berjalan Dinamis, Berjalan Lurus, Berlari Lurus, Berlari lurus Dengan

Waktu yang Ditentukan, Berlari Lurus Dengan Rintangan. Sehingga

penelitian ini mendukung penelitian yang terdahulu dari penelitian

Ayuning (2012) berjudul “peningkatkan motorik kasar berlari melalui

aktivitas bermain halang rintang anak kelompok B2 TK Negeri Pembina

Panjatan Kulon Progo”, yang menunjukan bahwa melalui permainan berlari

lurus dengan rintangan melalui bermain jalur rel kereta api didalam

pembelajaran anak usia dini dapat meningkatkan motorik kasar anak. Hasil

penelitian ini sesuai dengan pendapat (Ray,2013) yang mengatakan bahwa

bermain rel kereta api dapat meningkatkan motorik kasar.