bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1. gambaran...
TRANSCRIPT
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD N Rapah 03 sebagai kelas exsperimen
dan SD N Banyubiru 05 sebagai kelas kontrol Kecamatan Banyubiru Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012. Yang dijadikan subyek dalam penelitian
adalah kelas 5, yaitu kelas 5 SD N Rapah 03 sebagai kelas eksperimen berjumlah
31 siswa yang terdiri dari 15 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Kelas 5 SD
N Banyubiru 05 sebagai kelas kontrol berjumlah 31 siswa yang terdiri dari 20
siswa laki-laki dan 11 siswa prempuan.
Latar belakang sosial siswa dari kedua kelas ini mayoritas sama yaitu dari
keluarga petani dan pegawai pabrik,
Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SD N Rapah 03
kecamatan Banyubiru kabupaten Semarang dan SD N Banyubiru 05 Kecamatan
Banyubiru Kabupaten Semarang yang terdiri dari 1 kelas eksperimen dan 1 kelas
kontrol. subyek penelitian berdasarkan data siswa tahun pelajaran 2012 semester
2. Subyek dalam penelitian ini adalah kelas 5 A ( SD N Rapah 03) sebagai kelas
eksperimen yang berjumlah 31 siswa dan kelas V B ( SD N Banyubiru 05)
sebagai kelas kontrol yang berjumlah 31 siswa. Jadi jumlah seluruh subyek
penelitian sebanyak 62 siswa. Tabel 4.1. di bawah ini disajikan jumlah siswa SD
N Rapah 03 dan SD N Banyubiru 05 yang digunakan untuk penelitian :
Tabel 4.1.
Data Subyek Penelitian SD N Rapah 03 dan SD N Banyubiru 05 Kec
Banyubiru Kab Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012
Kelas Kelompok Jenis Kelamin
Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan
V A Eksperimen 16 15 31
V B Kontrol 11 20 31
Jumlah Seluruhnya 62
42
43
4.1.1. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian di SD N Rapah 03 dan SD N Banyubiru 05
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012
keduanya dilakukan 3 kali pertemuan seperti tercantum dalam jadwal penelitian.
Jadwal kegiatan yang dilaksanakan seperti pada Tabel 4.2. berikut :
Tabel 4.2.
Jadwal Kegiatan Penelitian di SD N Rapah 03 Dan SD N Banyubiru 05
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang
Tahun Ajaran 2011/2012
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan
1. VA Rabu, 09 Maret 2012
VB Senin 02 April 2012 Perkenalan dengan siswa (kelas
eksperimen dan kelas kontrol)
Memberikan pre-tes kepada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
2. VA Kamis, 10 Maret 2012
VB Selasa 03 April 2012 Kegiatan pembelajaran pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol .
3. VA Sabtu, 12 Maret 2012
VB Kamis 04 April 2012 Mengulas pembelajaran kemarin.
Memberikan post test kepada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
4.2 Hasil Uji Validitas
4.2.1 Hasil Uji Validitas Sebelum Penelitian
Hasil uji validitas instrument tes sebelum penelitian yang dilakukan dari
35 item soal, ada 26 soal yang valid seperti yank telah dicantumkan di bab
sebelumnya.
4.2.2 Hasil Uji Validitas Setelah Penelitian
Setelah dilakukan penelitian, instrument yang telah digunakan pre-tes dan
post tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji validitas lagi. Uji
validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0 for window. Dasar pengambilan
keputusan item yang valid berdasarkan kriteria r hitung>0,3 (Sugiyono,
2008:178). hasil uji validitas diketahui bahwa 15 soal yang telah digunakan untuk
pre-test dan post test, ditunjukkan pada varian 1 sampai varian 15 menunjukkan
44
Corrected Item Total Correlation > 0,3 sehingga semua item soal sebanyak 15
item dinyatakan valid, lebih jelasnya dapat dilihat pada table
Table 4.3.
Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Setelah Penelitian
Indikator
Empirik
R Ket Indikator
Empirik
R Ket
Soal 1 .640 Valid Soal 9 .320 Valid
Soal 2 .740 Valid Soal 10 .640 Valid
Soal 3 .557 Valid Soal 11 .531 Valid
Soal 4 .557 Valid Soal 12 .740 Valid
Soal 5 .740 Valid Soal 13 .723 Valid
Soal 6 .740 Valid Soal 14 .576 Valid
Soal 7 .300 Valid Soal 15 .463 Valid
Soal 8 .802 Valid
4.3 Uji Reliabilitas
4.3.1 Hasil Uji Reliabilitas Setelah Penelitian
Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau konsistensi alat tersebut
dalam menilai apa yang dinilainya, artinya, kapan pun penilaian tersebut
digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama (Sudjana, 2008: 16). dapat
diartikan sejauh mana instrument dapat diandalkan,Uji reliabilitas penelitian
dengan menggunakan teknik Alpha yang dikembangkan oleh George dan Mallery
(1995) dalam Saulistyaningsih (2011) untuk menentukan tingkat reliabilitas
instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut :
α≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7< ≤ 0,8 : dapat diterima
0,8< ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
α > 0,9 : reliabilitas memuaskan
Dari pengolahan data instrument penelitian yang telah dilakukan,
intrumen tes dan lebih jelasnya dapat di lihat dari table di bawah ini.
45
Table 4.4
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Setelah Penelitian di SD N Rapah 03
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.895 15
Dari table 4.4 di atas menunjukan bahwa tingkat reabilitas intstrumen pos
tes yang berjumlah 15 soal adalah 0, 895 > 0,8 maka instrument ini masuk dalam
kategori bagus .
4.4 Hasil Uji Homogenitas
Di bawah ini disajikan tabel hasil uji homogenitas menggunakan nilai pre-
test kedua kelas yang digunakan dalam penelitian, yaitu kelas V A kelas
eksperimen dan kelas V B kontrol yaitu SD N Rapah 03 dan SD N Bnyubiru 05
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012.
Tabel 4.5.
Hasil Uji Homogenitas Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol SD N Rapah 03
dan SD N Banyubiru 05 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran
2011/2012
Test of Homogeneity of Variances
UJI KESETARAAN
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.101 1 60 .751
Berdasarkan table 4.5. di atas populasi tidak homogen Jika signifikansi
< 0,05, maka Ho ditolak, tapi dari tabel diatas terlihat besarnya signifikansi 0,751
> 0,05, maka Ho diterima berarti data yang diperoleh bersifat homogen. Jadi
kedua kelas homogen, Setelah dilaksanakan uji homogenitas yang menunjukkan
bahwa kedua kelas terbukti homogen maka kelas V A dan kelas V B SD N Rapah
46
03 dan SD N Banyubiru 05 Kecamatan Banyubiru Kabupaten semarang maka
kedua kelas tersebut dapat digunakan dalam penelitian ini.
4.5. Analisis Data
Dalam penelitian ini diawali dengan memberikan uji coba pre-test kepada
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji coba alat ukur bertujuan untuk menguji
validitas dan reliabilitas soal, sehingga hasil yang diperoleh dapat
dipertanggungjawabkan. Setelah semua data terkumpul maka langkah selanjutnya
adalah melakukan skoring untuk melakukan analisis data yang diperoleh. Analisis
data yang dilakukan antara lain : 1) Pengecekan kembali data yang terkumpul, 2)
Penskoran jawab dalam tabulasi data, 3) Data diinput pada komputer dan diukur
menurut tujuan analisis, 4) Perhitungan uji coba tes dengan menggunakan
computer melalui program SPSS versi 16,0 for window. 5) Analisis data yang
diperoleh.
Dalam metode analisis data ada beberapa hal yang perlu dilakukan antara
lain adalah teknik uji reliabilitas dan validitas instrument, analisis deskriptif, uji
normalitas data, dan uji hipotesis. Kualifikasi data dan uji persyaratan analisis data
berarti menterjemahkan data dalam bentuk angka, sedangkan uji persyaratan
analisis berarti sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji
persyaratan analisis. Persyaratan analisis data dengan menggunakan statistik
parametric adalah skor yang diperoleh berdasarkan distribusi normal. Oleh karena
itu, sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
dengan hasil perhitungan dapat diketahui kondisi skor yang diperoleh. Pengujian
ini dengan menggunakan teknik uji normalitas kolmogrov-smirnov, dengan
menggunakan komputer melalui program Statistik Product and Service Solution
(SPSS) versi 16,0 dan dengan uji t-test. Azwar; Gumbreg, 2010:27 (Dalam Fenty
2011).
47
4.5.1 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Sebelum dilaksanakan analisis uji t-test, agar data tidak menyimpang maka
harus dilakukan uji deskriptif dan uji normalitas dahulu. Dengan uji normalitas
dapat dilihat data dalam penelitian normal atau tidak. Syarat data yang digunakan
dalam penelitian harus normal. Analisis deskriptif dan uji normalitas dengan
menggunakan bantuan SPSS 16,0 for window. Berikut disajikan tabel-tabel hasil
analisis deskriptif dan normalitas pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
4.5.2 Analisis Deskriptif Pre-tes Kelas Eksperimen
Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for window.
Sebelum analisis deskriptif dilakukan terlebih dahulu distribusi frekuensi pre-tes
kelas eksperimen. Untuk menentukan tinggi rendahnya variabel kelas eksperimen
peneliti menggunakan lima kategori mengikuti acuan penilaian pada SD N Rapah
03 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang, yaitu : baik sekali, baik, cukup,
hampir cukup, kurang.
Tabel 4.6.
Distribusi Frekuensi Pre-test Kelas Eksperimen SD N Banyubiru 03
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/2012
No
.
Interval Kelas Frekuensi (f) Prosentase (%) Kategori
1. 81 – 100 10 32% Baik sekali
2. 61 – 80 4 13% Baik
3. 41 – 60 8 26% Cukup
4. 21 – 40 5 16% Hampir cukup
5. 0 – 20 4 13% Kurang
Dari Tabel 4.6. di atas dapat diketahui siswa yang mendapat nilai 0 sampai
20 terdiri dari 4 anak dengan prosentase 13%. Siswa yang mendapat nilai 21
sampai dengan 40 sebanyak 5 anak dengan prosentase 16%. Siswa yang mendapat
nilai 41 sampai dengan 60 sebanyak 8 anak dengan prosentase 26 %. Siswa yang
mendapat nilai 61 sampai dengan 80 sebanyak 4 anak dengan prosentase 13 %.
Dan siswa yang mendapat nilai 81 sampai dengan 100 sebanyak 10 anak dengan
presentase 32%. Setelah dilakukan analisis distribusi frekuensi dilakukan analisis
48
deskriptif. Di bawah ini merangkum data empirik hasil belajar sebelum mengikuti
pembelajaran pada mata pelajaran matematika materi ajar mengidentifikasi sifat –
sifat bangun datar dengan menggunakan RME dan disajikan gambaran visual
diagram lingkaran pre-tes kelas eksperimen. yang telah diklasifikasikan Deskriptif
statistik dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentang skor, mean, standar
deviasi.
Tabel 4.7.
Hasil Analisis Deskriptif Nilai Pre-tes Kelas Eksperimen SD N Rapah 03
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/2012
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KELAS EKSPERIMEN 31 20.00 100.00 60.8710 28.53506
Valid N (listwise) 31
Tabel 4.7. di atas menunjukkan variabel discovery dengan jumlah data (N)
sebanyak 31 mempunyai skor maksimal 100 sedangkan skor minimal sebesar 20
dengan rata-rata nilai 60,87 dan standar deviasi 28,53.
Gambar 4.1. Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Pre-tes Kelas
Eksperimen.
49
4.5.3 Analisis Deskriptif Post tes Kelas Eksperimen
Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for window.
Sebelum analisis deskriptif dilakukan terlebih dahulu distribusi frekuensi post-tes
kelas eksperimen. Untuk menentukan tinggi rendahnya variabel kelas eksperimen
digunakan lima kategori mengikuti acuan penilaian pada SD N Rapah 03
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang, yaitu : baik sekali, baik, cukup,
hampir cukup, kurang. Berikut disajikan tabel distribusi frekuensi nilai post test
kelas eksperimen.
Tabel 4.8.
Distribusi Frekuensi Post-tes Kelas Eksperimen SD N Rapah 03 Kecamatan
Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/2012
No. Interval Kelas Frekuensi (f) Prosentase (%) Kategori
1. 81 – 100 20 65% Baik sekali
2. 61 – 80 10 32% Baik
3. 41 – 60 1 3% Cukup
4. 21 – 40 0 0% Hampir cukup
5. 0 – 20 0 0% Kurang
Dari Tabel 4.8. di atas dapat diketahui tidak ada siswa yang mendapat nilai
0 sampai 20 dan nilai 21 sampai dengan 40. Siswa yang mendapat nilai 41 sampai
dengan 60 sebanyak 1 anak dengan prosentase 3%. Siswa yang mendapat nilai 61
sampai dengan 80 sebanyak 10 anak dengan prosentase 32%. Dan siswa yang
mendapat nilai 81 sampai dengan 100 sebanyak 20 anak dengan prosentase 65 %.
Di bawah ini disajikan gambaran visual diagram lingkaran post tes kelas
eksperimen. Setelah dilakukan analisis distribusi frekuensi dilakukan analisis
deskriptif. Selain itu table ini merangkum data empirik hasil belajar sesudah
mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran matematika materi ajar
mengidentifikasi sifat – sifat bangun datar dengan menggunakan RME yang telah
diklasifikasikan Deskriptif statistik dengan ukuran skor minimum, maksimum,
rentang skor, mean, standar deviasi.
50
Tabel 4.9.
Hasil Analisis Deskriptif Nilai Post Tes Kelas Eksperimen SD N Rapah 03
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/2012
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KELAS EKSPERIMEN 31 60.00 100.00 85.1290 10.81894
Valid N (listwise) 31
Tabel 4.9. di atas menunjukkan variabel discovery dengan jumlah data (N)
sebanyak 31 mempunyai skor maksimal 100 sedangkan skor minimal sebesar 60
dengan rata-rata nilai 85,12 dan standar deviasi 10,81
Gambar 4.2.Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Pos-tes Kelas
Eksperimen.
4.5.4 Analisis Deskriptif Pre-tes Kelas Kontrol
Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for window.
Sebelum analisis deskriptif dilakukan terlebih dahulu distribusi frekuensi pre-tes
kelas kontrol. Untuk menentukan tinggi rendahnya variabel kelas kontrol
digunakan lima kategori mengikuti acuan penilaian pada SD N Banyubiru 05
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang, yaitu : baik sekali, baik, cukup,
hampir cukup, kurang. Berikut disajikan tabel distribusi frekuensi nilai pre-test
kelas kontrol.
51
Tabel 4.10.
Distribusi Frekuensi Pre-tes Kelas Kontrol SD N Banyubiru 05 Kecamatan
Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/2012
No. Interval Kelas Frekuensi (f) Prosentase (%) Kategori
1. 81 – 100 12 39% Baik sekali
2. 61 – 80 6 19% Baik
3. 41 – 60 6 19% Cukup
4. 21 – 40 4 13% Hampir cukup
5. 0 – 20 3 10% Kurang
Dari Tabel 4.10. di atas dapat diketahui siswa yang mendapat nilai 0
sampai dengan 20 terdiri dari 3 anak dengan prosentase 10%. Siswa yang
mendapat nilai 21 sampai dengan 40 sebanyak 4 anak dengan prosentase 13%.
Siswa yang mendapat nilai 41 sampai dengan 60 sebanyak 6 anak dengan
prosentase 19%. Siswa yang mendapat nilai 61 sampai dengan 80 sebanyak 6
anak dengan prosentase 19%. Dan siswa yang mendapat nilai 81 sampai dengan
100 sebanya 12 anak dengan prosentase 39%. Di bawah ini disajikan gambaran
visual diagram lingkaran pre-tes kelas kontrol. setelah dilakukan analisis distribusi
frekuensi dilakukan analisis deskriptif. Dibawah ini juga merangkum data empirik
hasil belajar sebelum mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran matematika
materi ajar mengidentifikasi sifat – sifat bangun datar dengan cara konvensional
yang telah diklasifikasikan Deskriptif statistik dengan ukuran skor minimum,
maksimum, rentang skor, mean, standar deviasi.
Tabel 4.11.
Hasil Analisis Deskriptif Nilai Pre-tes Kelas Kontrol SD N Banyubiru 05
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/2012
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KELAS KONTROL 31 20.00 100.00 67.1290 27.65109
Valid N (listwise) 31
52
Tabel 4.11. menunjukkan variabel discovery dengan jumlah data (N)
sebanyak 31 mempunyai skor maksimal 100 sedangkan skor minimal sebesar 20
dengan rata-rata nilai 67,12 dan standar deviasi 27,65 .
Gambar 4.3 .Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Pre-tes Kelas Kontrol
4.5.5 Analisis Deskriptif Post tes Kelas Kontrol
Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for window.
Sebelum analisis deskriptif dilakukan terlebih dahulu distribusi frekuensi post-tes
kelas kontrol. Untuk menentukan tinggi rendahnya variabel kelas kontrol
digunakan lima kategori mengikuti acuan penilaian pada SD N Banyubiru 05
Kecamatan Banyubiru Kabupaten semarang, yaitu : baik sekali, baik, cukup,
hampir cukup, kurang. Berikut disajikan tabel distribusi frekuensi nilai pos test
kelas kontrol.
Tabel 4.12.
Distribusi Frekuensi Post-tes Kelas Kontrol SD N Bnayubiru 05 Kecamatan
Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/2012
No. Interval Kelas Frekuensi (f) Prosentase (%) Kategori
1. 81 – 100 6 19% Baik sekali
2. 61 – 80 14 45% Baik
3. 41 – 60 9 29% Cukup
4. 21 – 40 2 6% Hampir cukup
5. 0 – 20 0 0% Kurang
53
Dari Tabel 4.12. di atas dapat diketahui tidak ada siswa yang mendapat
nilai 0 sampai dengan 20 dan nilai 21 sampai dengan 40 ada 2 anak dengan
prosentase 6%. Siswa yang mendapat nilai 41 sampai dengan 60 sebanyak 9 anak
dengan prosentase 29%. Siswa yang mendapat nilai 61 sampai dengan 80
sebanyak 14 anak dengan prosentase 45%. Dan siswa yang mendapat nilai 81
sampai dengan 100 sebanyak 6 anak dengan prosentase 19%. Di bawah ini
disajikan gambaran visual diagram lingkaran post tes kelas kontrol. Setelah
dilakukan analisis distribusi frekuensi dilakukan analisis deskriptif. Kemudian
juga disajikan rangkuman data empirik hasil belajar sesudah mengikuti
pembelajaran matematika materi ajar mengidentifikasi sifat – sifat bangun datar
dengan menggunakan cara konvensional yang telah diklasifikasikan Deskriptif
statistik dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentang skor, mean, standar
deviasi. Berikut adalah tabel hasil analisis deskriptif post tes kelas kontrol.
Tabel 4.13.
Hasil Analisis Deskriptif Nilai Post tes Kelas Kontrol SD N Banyubiru 05
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/2012
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KELAS KONTROL 31 33.00 100.00 68.3548 16.35145
Valid N (listwise) 31
Tabel 4.13. di atas menunjukkan variabel discovery dengan jumlah data
(N) sebanyak 31 mempunyai skor maksimal 100 sedangkan skor minimal sebesar
33 dengan rata-rata nilai 68,35 dan standar deviasi 16,35 .
54
Gambar 4.4 .Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Pos-tes Kelas Kontrol.
4.6 Analisis Uji T
Dalam analisis ini dilakukan uji normalitas data yaitu nilai pre-tes kelas
eksperimen dan kelas kontrol serta post tes kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Setelah dilakukan uji normalitas dat dilakukan uji t menggunakan nilai post tes
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk mengetahui hasil uji normalitas dan
uji-t di sajikan pada tabel-tabel di bawah ini.
4.6.1 Normalitas Data
Sebelum dilakukan uji t-test perlu dilakukan analisis uji normalitas data.
Bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya penyebaran data dari variabel
penelitian. Uji normalitas variabel media realia menggunakan teknik One Sample
Kolmogrov-Smirnov Test. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS
16,0 for window.
55
4.6.1.1 Uji Normalitas Pre-tes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Untuk melihat normal tidaknya penyebaran data pada data nilai pre-tes
kelas eksperimen dilakukan dengan uji normalitas data. Di bawah ini disajikan
tabel hasil uji normalitas nilai pre-tes kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4.14.
Hasil Uji Normalitas Nilai Pre-tes Kelas Eksperimen Dan Kelas
Kontrol SD N Rapah 03 Dan SD N Banyubiru 05 Kecamatan
Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/2012
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KELOMPOK
EXPERIMEN
KELOMPOK
KONTROL
N 31 31
Normal Parametersa Mean 60.8710 67.1290
Std. Deviation 28.53506 27.65109
Most Extreme Differences Absolute .168 .195
Positive .140 .120
Negative -.168 -.195
Kolmogorov-Smirnov Z .936 1.088
Asymp. Sig. (2-tailed) .345 .188
a. Test distribution is Normal.
Dari Tabel 4.14. di atas tampak bahwa hasil uji Kolmogrov-Smirnov Z
untuk hasil pre-test kelas eksperimen normal yaitu sebesar 0,936 dengan
probabilitas signifikasi 0,345. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil
pengukuran untuk variabel pre-tes pada nilai pre-tes kelas eksperimen adalah
normal. Sedangkan untuk hasil pre-test kelas kontrol normal yaitu sebesar 1.088
dengan probabilitas signifikasi 0,188. Gambaran visual kenormalan penyebaran
data karakteristik dilihat pada Grafik 4.1 dan 4.2 berikut.
56
Grafik 4.1. Uji Normalitas Pretes Kelas Eksperimen
Grafik 4.2. Uji Normalitas Pretes Kelas Kontrol
57
4.6.1.2 Uji Normalitas Post tes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Untuk melihat normal tidaknya penyebaran data pada data nilai post tes
kelas eksperimen dilakukan dengan uji normalitas data. Di bawah ini disajikan
tabel hasil uji normalitas nilai post tes kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4.15.
Hasil Uji Normalitas Pos-tes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol SD
N Rapah 03 Dan SD N Banyubiru 05 Kecamatan Banyubiru
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/2012
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KELOMPOK
EXPERIMEN
KELOMPOK
KONTROL
N 31 31
Normal Parametersa Mean 85.1290 68.3548
Std. Deviation 10.81894 16.35145
Most Extreme Differences Absolute .214 .112
Positive .127 .098
Negative -.214 -.112
Kolmogorov-Smirnov Z 1.190 .624
Asymp. Sig. (2-tailed) .117 .830
a. Test distribution is Normal.
Dari Tabel 4.15. di atas tampak bahwa hasil uji Kolmogrov-Smirnov Z
untuk hasil post-test kelas eksperimen normal yaitu sebesar 1,190 dengan
probabilitas signifikasi 0,117. Sedangkan hasil untuk kelas control uji Kolmogrov-
Smirnov Z untuk hasil post-test kelas eksperimen normal yaitu sebesar 0,642
probabilitas signifikasi 0,830. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil
pengukuran untuk variabel post-tes pada nilai post-tes kelas eksperimen adalah
normal. Gambaran visual kenormalan penyebaran data karakteristik dapat dilihat
pada Grafik 4.3 dan 4.4 berikut.
58
Grafik 4.3. Uji Normaltas Postes Kelas Eksperimen
Grafk 4.4. Uji Normalitas Postes Kelas Kontrol
59
4.7 Uji-T
Untuk menguji signifikasi perbedaan mean antar kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test
digunakan untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji t-test nilai post test kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4.16.
Hasil Uji T-Test Nilai Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Dan
Kelas Kontrol SD N Rapah 03 Dan SD N Banyubiru 05 Kecamatan
Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/2012
Independent Samples Test
POS TEST
Equal
variances
assumed
Equal
variances not
assumed
Levene's Test for Equality
of Variances
F 3.797
Sig. .056
t-test for Equality of
Means
T 4.763 4.763
Df 60 52.042
Sig. (2-tailed) .000 .000
Mean Difference 16.77419 16.77419
Std. Error Difference 3.52145 3.52145
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower 9.73024 9.70802
Upper 23.81815 23.84037
Berdasarkan Tabel 4.16. di atas terlihat hasil F hitung levene test sebesar
3,797 dengan probabilitas 0,56 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua
populasi memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen.
Dengan demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal
variance assumed. Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai t adalah 4,763 dengan
probabilitas signifikasi 0,00 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan untuk pembelajaran dengan menggunakan media realia
60
dengan pembelajaran konvensional. Perbedaan rata-ratanya berkisar antara 9,730
sampai 23,840 dengan perbedaan rata-rata 16,774 .
4.8 Hasil Uji Hipotesis
Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, setelah diperoleh dari hasil t-
hitung maka analisis hipotesisnya adalah :
Ho : Mean nilai post tes kelas eksperimen setelah menggunakan media realia
sama dengan mean nilai post tes kelas kontrol setelah menggunakan metode
konvensional.
Ha : Mean nilai post tes kelas eksperimen setelah menggunakan media realia
berbeda dengan mean nilai post tes kelas kontrol setelah menggunakan
metode konvensional.
Berdasarkan analisis uji hipotesis, Ho diterima jika signifikasi lebih besar
dari 0,05 (Ho > 0,05). Dan Ho ditolak jika signifikasi lebih kecil dari 0,05 (Ho <
0,05). Dari hasil t-hitung yang telah dilakukan diperoleh signifikasi 0,00 lebih
kecil dari 0,05 (0,00 < 0,05). Karena signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka Ho
ditolak. Jadi kesimpulannya Ha diterima.
4.9 Pembahasan
Pembelajaran yang dilakukan yaitu menggunakan RME dan hasil
belajarnya menunjukan bahwa ada perbedaan hasil belajar pada pembelajaran
yang menggunakan RME dan yang tidak menggunakan RME (Konvensional).
Hal ini dapat dilihat pada hasil analisis yang menunjukan nilai probabilitas 0.00 <
0,05. Hasil belajar siswa yang menggunakan RME mempunyai rata-rata yang
lebih tinggi dari pada pembelajaran siswa yang menggunakan metode
konvensional.
Hasil analisis persyaratan kedua kelompok adalah homogen, karena nilai
sig adalah 0,751 > 0,05, maka didapat kesimpulan bahwa kedua varian tersebut
(kelas kontrol dan kelas eksperimen) homogen, sehingga kelompok tersebut dapat
dilakukan penelitian. Dari uji normalitas untuk pretest kelompok eksperimen nilai
dari Asimp. Sig (2tailed) adalah 0,345 > 0,05, sedangkan untuk kelompok control
61
0,188 > 0,05 maka diambil kesimpulan nilai pretest kelompok eksperimen
berdistribusi normal, sehingga kedua kelompok tersebut berdistribusi normal.
Kegiatan pembelajaran pada kelompok eksperimen adalah dengan
penggunaan RME , sedangkan pada kelompok kontrol tidak menggunakan RME,
tetapi menggunakan pembelajaran konvensional. Dalam kegiatan pembelajaran
dengan penggunaan RME terlihat bahwa hasil belajar siswa kelas V SD N Rapah
03 Banyubiru pada mata pelajaran Matematika yang berjumlah 31 (kelompok
eksperimen) lebih tinggi dibanding dengan hasil belajar siswa kelas V SD N
Banyubiru 05 Banyubiru pada mata pelajaran Matematika yang berjumlah 31
(kelompok kontrol). Data yang diperoleh membuktikan bahwa rata-rata hasil
postest siswa kelas V SD Negeri Rapah 03 Banyubiru pada mata pelajaran
Matematika yaitu kelompok eksperimen sebesar 85,12 dan kelompok kontrol
sebesar 68,35.
Perhitungan pretest kelompok eksperimen nilai tertinggi 100 dan nilai
terendah 20, kelompok eksperimen untuk postest nilai tertinggi 100 dan terendah
60, sedangkan kelompok kelas kontrol untuk nilai pretest tertinggi 100 dan
terendah 20 dan untuk posttest kelompok kontrl nilai tertinggi 100 dan nilai
terendah 33. Rata-rata postest kelompok eksperimen adalah 85,12 dan rata-rata
postest kelompok kontrol adalah 68,35, itu membuktikan bahwa hasil belajar
kelompok eksperimen yang dikenai penggunaan RME lebih baik dibanding
dengan kelompok kontrol yang tidak dikenai penggunaan RME.
Namun hasil penelitian sudah sangat memuaskan karena bukan hanya
melebihi syarat KKM yaitu 6,1 ada perbedaan yang signifikan dari penggunaan
RME dan pembelajaran konvensional perbedaan dari kedua metode tersebut juga
dapat dilihat dari rata-rata nilai postest kelas eksperimen lebih baik dari kelas
kontrol, yaitu pada kelas eksperimen 85,12, dan pada kelas kontrol 68,35. Selisih
hasil rata-rata postest pada kelas eksperimen dan kontrol sebesar 23,81, hasil ini
sudah sesuai seperti yang diinginkan oleh peneliti karena melebihi KKM yang
telah ditentukan yaitu 6,1.
62
Kemudian berdasarkan hasil penelitian dengan analisis data yang
dilakukan dengan teknik uji t-tes diketahui bahwa nilai t adalah 4,763 dengan
probabilitas signifikan sebesar 0,00. Berdasarkan hasil uji-t dan nilai signifikansi
0,00<0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan pada pembelajaran dengan
menggunakan RME dari pada pembelajaran dengan konvensional. Bahwa ada
efektivitas Pendekatan Matematika Realistik pada mata pelajaran Matematika
terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Rapah 03 Kecamatan Banyubiru
Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.
Hasil penelitian ini sebagai bukti dan sekaligus mengingatkan tentang
pernyataan (Hadi, 2005) dalam Yusuf Hartono, seperti yang telah d tulis dalam
bab 1 tentang kehebatan RME yaitu “Siswa menjadi lebih tertarik dan senang
belajar matematika serta menunjukkan peningkatan hasil belajar yang cukup
memuaskan”. Begitu juga dengan hasil penelitian yang dilakukan dua peneliti
sebelumnya mengenai RME, seperti yang telah dicantumkan di bab 2, pada bagian
kajian penelitian yang relevan, ternyata mempunyai hasil yang sama. Yaitu
penelitian mengenai penggunaan RME dalam pembelajaran matematika hasilnya
bagus, dalam arti aspek kognitif yang berupa nilai hasil pembelajaran sangat
memuaskan. Seperti hasil yang telah didapat dalam penelitian ini. Hal ini
memperkuat pernyataan dan sekaligus sebagai bukti bahwa penggunaa RME
sangat efektiv dan signifikan guna mendapatkan hasil belajar yang memuaskan
dalam pembelajaran Matematika.