bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil...

35
59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian dilakukan di SDN Sidorejo Lor 01 yang beralamatkan di Jalan Diponegoro Nomor 134 Kota Salatiga. Guru dan staff di SDN Sidorejo Lor 01 berjumlah 15 orang terdiri dari 1 kepala sekolah, 8 guru kelas, 1 guru mata pelajaran Agama Islam, 1 guru mata pelajaran Agama Kristen, 1 guru mata pelajaran Bahasa Inggris, 1 guru PJOK, 1 pengurus perpustakaan, serta 2 penjaga sekolah. SDN Sidorejo Lor 01 memiliki 8 ruang kelas, 1 ruang kantor kepala sekolah dan 1 kantor guru, 1 ruang komputer, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang kesenian, 1 gudang, 3 rumah dinas, 1 ruang PSB, 1 mushola, 1 ruang PKG dan 7 bilik WC. Jumlah keseluruhan siswa SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga saat ini adalah 219 siswa. Penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2017/2018. Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 yang berjumlah 35 siswa. Siswa perempuan berjumlah 17 siswa dan siswa laki-laki berjumlah 18 siswa. Peneliti terlebih dahulu melakukan observasi untuk mengetahui kondisi awal sebelum dilakukan pelaksanaan tindakan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada pembelajaran Matematika dan diskusi dengan guru kelas ditemukan beberapa permasalahan diantaranya siswa sering sibuk bermain sendiri ketika pembelajaran berlangsung, siswa kurang konsentrasi dan kurang serius dalam menyimak pelajaran yang disampaikan oleh guru, siswa kurang bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas sehingga tugas selesai tidak tepat waktu, dan kerjasama siswa dengan teman yang lain masih kurang. Permasalahan tersebut menyebabkan motivasi belajar siswa rendah. Hal ini dibuktikan dengan hasil angket motivasi belajar yang telah diberikan kepada siswa. Motivasi ini menggunakan skala Likert yang terdiri 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Berikut hasil motivasi belajar Matematika siswa kelas 4 dapat dilihat pada table 4.1 sebagai berikut:

Upload: vonguyet

Post on 28-Apr-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal

Pelaksanaan penelitian dilakukan di SDN Sidorejo Lor 01 yang

beralamatkan di Jalan Diponegoro Nomor 134 Kota Salatiga. Guru dan staff di

SDN Sidorejo Lor 01 berjumlah 15 orang terdiri dari 1 kepala sekolah, 8 guru

kelas, 1 guru mata pelajaran Agama Islam, 1 guru mata pelajaran Agama Kristen,

1 guru mata pelajaran Bahasa Inggris, 1 guru PJOK, 1 pengurus perpustakaan,

serta 2 penjaga sekolah.

SDN Sidorejo Lor 01 memiliki 8 ruang kelas, 1 ruang kantor kepala

sekolah dan 1 kantor guru, 1 ruang komputer, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang

kesenian, 1 gudang, 3 rumah dinas, 1 ruang PSB, 1 mushola, 1 ruang PKG dan 7

bilik WC. Jumlah keseluruhan siswa SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga saat ini adalah

219 siswa.

Penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2017/2018. Subjek

penelitian adalah siswa kelas 4 yang berjumlah 35 siswa. Siswa perempuan

berjumlah 17 siswa dan siswa laki-laki berjumlah 18 siswa. Peneliti terlebih

dahulu melakukan observasi untuk mengetahui kondisi awal sebelum dilakukan

pelaksanaan tindakan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada

pembelajaran Matematika dan diskusi dengan guru kelas ditemukan beberapa

permasalahan diantaranya siswa sering sibuk bermain sendiri ketika pembelajaran

berlangsung, siswa kurang konsentrasi dan kurang serius dalam menyimak

pelajaran yang disampaikan oleh guru, siswa kurang bertanggungjawab dalam

mengerjakan tugas sehingga tugas selesai tidak tepat waktu, dan kerjasama siswa

dengan teman yang lain masih kurang. Permasalahan tersebut menyebabkan

motivasi belajar siswa rendah. Hal ini dibuktikan dengan hasil angket motivasi

belajar yang telah diberikan kepada siswa. Motivasi ini menggunakan skala Likert

yang terdiri 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Berikut hasil motivasi

belajar Matematika siswa kelas 4 dapat dilihat pada table 4.1 sebagai berikut:

60

Tabel 4.1

Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas 4

SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga

No. Nilai Motivasi Belajar Kriteria Jumlah

Siswa

Presentase

(%)

1. ≤59 Rendah − −

2. 60−79 Sedang 20 57

3. ≥80 Tinggi 15 43

Jumlah 35 100

Rata-Rata 77

Tertinggi 86

Terendah 69

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa hasil motivasi belajar Matematika

siswa kelas 4 SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga pada pra siklus jumlah siswa pada

kriteria sedang yang jumlahnya 20 siswa atau 57% siswa. Sedangkan jumlah

siswa yang berada di kriteria tinggi berjumlah 15 siswa atau 43% siswa dari

keseluruhannya. Rata-rata yang diperoleh pada pra siklus 77 dimana masih berada

pada kriteria sedang perlu ditingkatkan lagi.

Rendahnya motivasi mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Matematika masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang telah ditetapkan di SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga yaitu ≥ 70. Hal ini

dapat dilihat berdasarkan dokumentasi yang diperoleh dari guru kelas pada nilai

ulangan harian semester II tahun pelajaran 2017/2018, dengan Kompetensi Dasar

3.2 menjelaskan bentuk pecahan (biasa, campuran, desimal dan persen) dan

hubungan di antaranya dan Kompetensi Dasar 3.3 menjelaskan dan melakukan

penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua bilangan cacah

maupun pecahan desimal. Data hasil belajar Matematika siswa pada kondisi awal

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

61

Tabel 4.2

Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4

SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga Pada Kondisi Awal

No Nilai Frekuensi Presentase (%)

1. 15-28 2 6

2. 29-42 8 23

3. 43-56 4 11

4. 57-70 6 17

5. 71-84 8 23

6. 85-100 7 20

Jumlah 35

Rata-Rata 61

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 15

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui hasil belajar Matematika siswa kelas

4 SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga masih rendah, hal ini dapat dilihat banyaknya

siswa yang belum tuntas karena belum mencapai KKM yang ditentukan yaitu ≥

70. Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa siswa yang mendapat rentang nilai 15-

28 dengan kategori belum tuntas sebanyak 2 siswa atau 6% dari keseluruhan

siswa, siswa yang mendapatkan rentang nilai 29-42 dengan kategori belum tuntas

sebanyak 8 siswa atau 23% dari keseluruhan siswa, siswa yang mendapatkan

rentang nilai 43-56 dengan kategori belum tuntas sebanyak 4 siswa atau 11% dari

keseluruhan siswa, siswa yang mendapatkan rentang nilai 57-70 dengan kategori

belum tuntas sebanyak 6 siswa atau 17% dari keseluruhan siswa, siswa yang

mendapatkan rentang nilai 71-84 dengan kategori tuntas ada 8 siswa atau 23%

dari keseluruhan siswa, dan siswa yang mendapatkan nilai 85-100 ada 7 siswa

atau 20% dari keseluruhan siswa. Nilai rata-rata adalah 61 dengan nilai tertinggi

adalah 100 sedangkan nilai terendah adalah 15. Hasil belajar siswa kelas 4 SDN

Sidorejo Lor 01 Salatiga pada kondisi awal juga dapat disajikan pada diagram

berikut:

62

Gambar 4.2

Diagram Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4

SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga pada Kondisi Awal

Berdasarkan KKM yang telah ditentukan pada mata pelajaran Matematika

yaitu ≥70, nilai siswa pada kondisi awal dapat disajikan secara ringkas pada tabel

4.3 berikut ini:

Tabel 4.3

Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4 SDN Sidorejo

Lor 01 Salatiga pada Kondisi Awal

No Ketuntasan Nilai Frekuensi Presentase (%)

1 Tuntas ≥70 15 43

2 Belum Tuntas <70 20 57

Jumlah 35 100

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa siswa yang belum tuntas

dengan nilai kurang dari 70 berjumlah lebih banyak dari siswa yang belum tuntas

yaitu 20 siswa atau 57% dari total keseluhan siswa sedangkan siswa yang sudah

tuntas berjumlah 15 orang atau 43% dari total keseluruhan siswa dengan nilai

lebih dari sama dengan 70. Ketuntasan hasil belajar siswa pada kondisi awal dapat

dilihat pada diagram 4.3 berikut ini:

0

2

4

6

8

10

15-28 29-42 43-56 57-70 71-84 81-100

Jum

lah

Sis

wa

Rentang Nilai

63

Gambar 4.3

Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4

SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga Pada Kondisi Awal

Hasil belajar Matematika siswa yang rendah dikarenakan motivasi belajar

yang dimiliki siswa masih rendah. Berdasarkan motivasi belajar siswa yang masih

rendah, maka dilakukan penelitian tindakan kelas sebagai upaya untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Think Pair Share yang dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga

pertemuan.

4.1.2 Deskripsi Tindakan Siklus 1

4.1.2.1 Perencanaan

Pada tahap ini peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) berdasarkan Kompetensi Dasar 3.8 menganalisis sifat-sifat segi banyak

beraturan dan segi banyak tidak beraturan dan Kompetensi Dasar 4.8

Mengidentifikasi segi banyak beraturan dan segi banyak tidak beraturan, yang

digunakan untuk penelitian. RPP disusun dengan masukan dari dosen

pembimbing yang mencakup langkah-langkah pembelajaran menggunakan model

Think Pair Share. Selain itu guru kelas IV juga memberikan masukan mengenai

indikator dan materi pembelajaran. Indikator pada siklus 1 antara lain:

menyebutkan jenis-jenis bangun datar (segitiga, segi empat dan segi banyak),

Menyimpulkan sifat-sifat bangun datar (segitiga, segiempat, dan segi banyak),

Membandingkan sidat-sifat bangun datar (segitiga, segi empat, segi banyak),

Membuat bangun datar (segitiga, segiempat, segi banyak). Setelah itu peneliti dan

43%

57% Tuntas

Belum Tuntas

64

guru kelas menentukan waktu pelaksanaan tindakan pertemuan pertama siklus I

yaitu pada hari Senin tanggal 12 Maret 2018 pada jam 2-3. Pertemuan kedua

dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 13 Maret 2018 sedangkan pertemuan ketiga

pada hari Kamis tanggal 15 Maret 2018. Selain itu peneliti juga mempersiapkan

lembar observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa pada saat

pelaksanaan model pembelajaran Think Pair Share.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama siklus I dilakukan pada hari Senin tanggal 12 Maret

2018 pada jam pelajaran ke 2 sampai ke 3 selama 2 x 35 menit. Guru yang

mengajar adalah peneliti dibantu oleh teman sebagai observer. Kegiatan

pembelajaran dibagi dalam tiga tahap sesuai dengan standar proses yaitu kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Sebelum pembelajaran dimulai,

peneliti menata ruang kelas agar lebih memudahkan siswa dalam mengikuti model

pembelajaran Think Pair Share dan mempersiapkan gambar-gambar yang akan

digunakan dalam pembelajaran.

a. Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal guru membuka pembelajaran dengan memberikan

salam dan dilanjutkan dengan menanyakan kabar kepada siswa. Setelah itu guru

mengecek kehadiran siswa dengan bertanya kepada siswa “siapa yang tidak

masuk hari ini?”. Siswa menjawab “masuk semua bu”. Setelah itu guru meminta

siswa yang datang paling awal untuk memimpin doa yaitu Noel. Setelah selesai

berdoa siswa diajak bangkit berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya

sebagai penanaman rasa semangat Nasionalisme. Setelah selesai siswa diajak

untuk memeriksa kerapian diri dan kerapian kelas kemudian duduk dengan rapi.

Setelah itu guru menjelaskan mengenai tujuan pembelajaran yang akan

dilaksanakan yaitu mengenai sifat-sifat bangun datar. Guru menjelaskan

pentingnya sikap disiplin, kerjasama dan mandiri yang akan diterapkan dalam

pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan cerita mengenai tokoh Matematika

yaitu Galileo Galilei. Salah satu siswa yaitu Corine ditunjuk untuk memberikan

kesimpulan atau ringkasan cerita Galileo Galilei yang merupakan ahli

65

matematika, astronom, dan ahli fisika Italia yang membantu menemukan metode

ilmiah modern untuk menarik kesimpulan dari hasil pengamatan dan eksperimen.

Setelah itu siswa diajak menyanyi lagu di sini senang di sana senang untuk

menyegarkan suasana.

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti guru memberikan sebuah pertanyaan kepada siswa

“Pernahkah kalian melihat kerangka rumah? Bangun datar apa saja yang ada pada

kerangka rumah?”. Guru menyuruh siswa untuk tunjuk tangan dan mengutarakan

jawaban. Hampir separuh kelas, siswa dapat menyebutkan jenis-jenis bangun

datar yang terbentuk pada kerangka rumah, antara lain segitiga, trapesium,

persegi, persegi panjang dan lingkaran. Kemudian guru memperlihatkan buku

kepada siswa dan bertanya “buku ini berbentuk bangun datar apa?” dan siswa

menjawab “persegi panjang”. Lalu guru bertanya “bagaimana sifat bangun datar

persegi panjang?”. Guru menyuruh siswa untuk angkat tangan dan menjawab

pertanyaan dan guru menunjuk empat siswa untuk mengutarakan jawaban yaitu

Corine, Artha, Panji Galang dan Noel. Sifat bangun datar persegi panjang yang

telah diutarakan antara lain, mempunyai 4 sisi, mempunyai 4 sudut, mempunyai 2

diagonal, mempunyai 2 pasang sisi sejajar, mempunyai 4 sudut siku-siku.

Selanjutnya guru menyuruh siswa untuk berpasangan dan memberikan tugas

untuk mengamati benda-benda sekitar serta mengelompokkan benda-benda

tersebut ke dalam jenis bangun datar dan menuliskan sifat-sifatnya. Kegiatan ini

berlangsung selama 5 menit. Setelah selesai guru menyuruh setiap pasangan

untuk bergabung dengan pasangan lain dan membentuk kelompok. Setiap

kelompok berisi 3 pasangan dan mereka saling bertukar informasi baik itu

membenarkan ataupun menambah hasil tugas yang telah mereka selesaikan.

Setelah itu perwakilan dari kelompok membacakan hasil diskusinya masing-

masing.

c. Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup, siswa bersama guru melakukan refleksi mengenai

pembelajaran yang telah berlangsung. Setelah itu siswa diajak menyimpulkan

hasil pembelajaran dengan melakukan tanya jawab. Belum semua siswa merespon

66

dengan baik saat guru bertanya. Selanjutnya guru memberikan penjelasan

mengenai pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemua selanjutnya. Guru

mengingat mengingatkan mengenai pentingnya sikap disiplin, kerjasama dan

syukur serta kebersihan kelas. Guru mengakhiri pembelajaran dengan

mengucapkan salam dan mempersilahkan anak-anak untuk istirahat.

Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilakukan pada hari Selasa tanggal 13 Maret 2018 pada

jam ke 2-3 (2x35 menit). Penelitian dilakukan oleh peneliti sebagai guru dibantu

oleh teman sebagai observer. Berikut rincian kegiatan yang telah dilakukan.

a. Kegiatan Awal

Kegiatan diawali dengan guru memberikan salam dan menanyakan kabar

serta mengecek kehadiran siswa. siswa menjawab dengan antusias yang baik.

Setelah itu guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa yaitu Noel.

Siswa bersama-bersama menyanyikan lagu Indonesia Raya untuk penguatan

Nasionalisme. Setelah itu guru memberikan penjelasan mengenai tujuan

pembelajaran yang akan di lakukan pada pertemuan ini yaitu membandingkan

sifat-sifat bangun datar dan membuat bangun datar. Siswa diajak untuk membaca

buku pelajarannyaselama 5 menit. Setelah selesai siswa diajak untuk

menyanyikan lagu “kalau kau suka hati” untuk mencairkan suasana.

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti guru bertanya mengenai materi sebelumnya. Siswa

menjawab materi sebelumnya yaitu mengenai sifat-sifat bangun datar. Kemudian

guru bertanya lagi “apa perbandingan bangun datar segitiga, persegi, persegi

panjang serta bangun datar lainnya?” Siswa di suruh menuliskan jawaban mereka

masing-masing pada kertas. Kegiatan ini berlangsung selama 5 menit. Setelah

selesai siswa disuruh untuk berpasangan dan bertukar pikiran mengenai apa yang

telah mereka kerjakan. Diskusi secara berpasangan berjalan dengan baik dan

masing-masing pasangan mampu untuk bertukar pikiran memecahkan

permasalahan. Setelah itu masing-masing pasangan bergabung dengan pasangan

lain dan membentuk kelompok, setiap kelompok berisi 6 siswa atau 3 pasangan.

Sehingga terdapat 6 kelompok besar. Diskusi kelompok ini berjalan dengan baik

67

dan berlangsung selama 5 menit. Setelah selesai perwakilan masing-masing

kelompok bergantian membacakan hasil diskusi. Ada tiga kelompok yang berani

mengacungkan tangan untuk membacakan hasilnya yaitu kelompok Radyan,

Corine dan Salma. Sedangkan kelompok lain diwajibkan untuk memberikan

masukan dan saran sehingga kegiatan diskusi berjalan dengan lancar. Kelompok

dengan hasil kerja terbaik diberikan reward berupa tepuk tangan dari semua

siswa. Setelah selesai guru membagikan kertas warna kepada siswa yang

digunakan untuk membuat bangun datar. Hal ini bertujuan untuk menambah

pemahaman siswa mengenai bentuk-bentuk bangun datar agar tidak mengetahui

hanya sekedar teori saja.

c. Kegiatan Penutup

Pada kegiatan ini guru bertanya kepada siswa “pelajaran apa saja yang

telah kita pelajari hari ini?”. Hampir semua siswa tunjuk tangan ingin menjawab

pertanyaan yang telah dilontarkan. Guru menunjuk 3 siswa yaitu Dewi, Estu dan

Galang untuk menjelaskan pelajaran apa yang telah mereka dapat. Setelah itu guru

mengajak siswa untuk membuat kesimpulan pembelajaran yang telah dilakukan.

Selanjutnya kelas ditutup dengan salam dan siswa dipersilahkan untuk istirahat.

Pertemuan Ketiga

Pada pertemuan ketiga siklus 1 dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Maret

2018 pada jam pelajaran 2-3 untuk evaluasi hasil belajar siswa menggunakan soal

tes yang sudah disiapkan dan telah diuji validitas dan reliabilitas soal. Selain itu

guru juga menyebarkan angket motivasi untuk diisi oleh siswa setelah proses

pembelajaran selesai.

a. Kegiatan Awal

Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar, dan kehadiran siswa.

Selanjutnya salah satu siswa memimpin untuk berdoa dandilanjutkan

menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan sikap siap berdiri. Siswa dipersilahkan

untuk membaca materi sebelumnya selama 5 menit. Setelah selesai guru

mengajak siswa menyanyikan lagu “kalau kau suka hati” agar suasana kembali

mencair.

68

b. Kegiatan Inti

Guru mengulang sekilas pembelajaran sebelumnya mengenai sifat-sifat

bangun datar. Setelah itu, guru membagikan soal evaluasi berjumlah 30 soal yang

harus dikerjakan siswa selama 120 menit. Soal yang dikerjakan berbentuk pilihan

ganda. Setelah selesai, siswa dipersilahkan untuk mengumpulkan lembar jawab

yang telah diisi. Setelah selesai siswa dibagikan lembar angket motivasi untuk

diisi sesuai dengan keinginannya.

c. Kegiatan Penutup

Guru bertanya kepada siswa mengenai kesulitan dalam mengerjakan soal

evaluasi. Siswa kebanyakan menjawab masih kebingungan dalam membedakan

sifat-sifat bangun datar. Guru menjelaskan secara singkat dan mengajak siswa

membuat kesimpulan bersama. Setelah selesai guru memberikan salam dan

mempersilahkan siswa untuk istirahat.

d. Hasil Tindakan

Motivasi Belajar Siswa

Hasil tindakan pada siklus I berupa motivasi belajar dan hasil belajar

Matematika siswa. Motivasi belajar diperoleh dari pengisisan angket oleh siswa di

akhir siklus I (pertemuan ketiga). Mengukur skala motivasi belajar siswa, dalam

mengikuti pembelajaran Matematika menggunakan model pembelajaran Think

Pair Share pada siklus I, digunakan skala Likert yang terdiri dari 3 kategori yaitu

tinggi, sedang dan rendah. Berdasarkan hasil total perhitungan dapat dilihat pada

tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4

Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas IV

SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga pada Siklus I

No Nilai Motivasi

Belajar

Kriteria Jumlah

Siswa

Presentase

(%)

1 ≤59 Rendah - -

2 60-79 Sedang 16 46

3 ≥80 Tinggi 19 54

Jumlah 35 100

Rata-Rata 79

Tertinggi 95

Terendah 65

69

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui hasil motivasi belajar Matematika siswa

kelas 4 SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga pada siklus 1, jumlah siswa yang berada

pada kriteria sedang berjumlah 16 siswa atau 46% dari keseluruhan siswa.

Sedangkan jumlah siswa yang berada pada kriteria tinggi berjumlah 19 siswa atau

54% dari keseluruhan siswa. Rata-rata yang diperoleh untuk motivasi belajar pada

siklus I yaitu 79 dimana masih berada pada kriteria motivasi sedang sehingga

perlu ditingkatkan lagi.

Hasil Belajar Siswa

Hasil evaluasi di akhir siklus (pertemuan ketiga) setelah penerapan model

pembelajaran Think Pair Share. Hasil belajar Matematika siswa pada siklus I

dengan kompetensi dasar 3.8 menganalisis sifat-sifat segi banyak beraturan dan

segi banyak tidak beraturan dan 4.8 mengidentifikasi segi banyak beraturan dan

segi banyak tidak beraturan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4

SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga pada Siklus I

No Interval Frekuensi Presentase (%)

1 40-49 3 9

2 50-59 3 9

3 60-69 7 20

4 70-79 7 20

5 80-89 6 17

6 90-100 9 26

Jumlah 35 100

Rata-rata 74

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 40

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui hasil belajar Matematika siswa kelas 4

SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga pada siklus I sudah mengalami peningkatan, hal ini

dapat dilihat banyaknya siswa yang mendapat rentang nilai 40-49 dengan kategori

belum tuntas sebanyak 3 siswa atau 9% dari keseluruhan siswa, siswa yang

mendapat rentang nilai 50-59 dengan kategori belum tuntas sebanyak 3 siswa atau

9% dari keseluruhan siswa, siswa yang mendapat rentang nilai 60-69 dengan

kategori belum tuntas sebanyak 7 siswa atau 20% dari keseluruhan siswa, siswa

70

yang mendapatkan rentang nilai 70-79 dengan kategori tuntas sebanyak 7 siswa

atau 20% dari keseluruhan siswa, siswa yang mendapatkan rentang nilai 80-89

dengan kategori tuntas ada 6 siswa atau 17% dari keseluruhan siswa, dan ada 9

siswa atau 26% dari keseluruhan siswa yang mendapat rentang nilai 90-100. Nilai

rata-rata juga mengalami peningkatan yaitu 74 dengan nilai tertinggi adalah 100

sedangkan nilai terendah adalah 40. Hasil belajar siswa kelas 4 SDN Sidorejo Lor

01 Salatiga pada siklus dapat ditunjukkan pada diagram berikut:

Gambar 4.4

Diagram Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas 4 SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga

4.1.2.3 Observasi

Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, juga dilakukan observasi

terhadap aktivitas guru dan siswa pada saat pelaksanaan model pembelajaran

Think Pair Share. Kegiatan observasi dilakukan oleh teman sebagai observer

dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan. Selain itu

observer juga mencatat hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran

berlangsung. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada pertemuan

pertama, peneliti telah melakukan sebagian besar langkah-langkah model

pembelajaran Think Pair Share. Hanya ada dua indikator yang belum dilakukan

yaitu indikator ke 12: guru belum memfasilitasi siswa untuk saling memberikan

kritik saran terhadap kelompok yang membacakan hasil diskusinya sehingga

diskusi di dalam kelas kurang aktif dan siswa kurang bersemangat dalam

0

2

4

6

8

10

40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

Jum

lah

Sis

wa

Interval Niai

71

berdiskusi. Selain itu indikator nomor 13: guru belum memberikan penghargaan

atau reward untuk kelompok yang mengerjakan dengan baik sehingga siswa

kurang semangat dalam mengikuti diskusi kelompok. Berdasarkan kekurangan

tersebut dilakukan perbaikan pada pertemuan kedua. Sedangkan pada pertemuan

kedua guru belum memberikan motivasi yang kuat terhadap siswa sehingga

indikator nomor 4 belum terlaksana dengan baik.

Peneliti juga melakukan observasi aktivitas siswa pada saat pembelajaran,

hasil observasi menunjukkan siswa telah mengikuti sebagian besar langkah-

langkah model pembelajaran Think Pair Share namun pada pertemuan pertama

indikator nomor 11 yaitu siswa berbagi dengan kelompok lain untuk

menyelesaikan permasalahan belum terlaksana dengan baik dikarenakan guru

kurang mengkondisikan kelas dengan baik sehingga dalam berdiskusi kelompok

cenderung ramai, selain itu pada indikator nomor 12 yaitu beberapa kelompok

maju kedepan untuk menyampaikan hasil diskusi sedangkan kelompok lain

memberikan kritik saran juga belum terlaksana dengan baik. Begitu juga pada

indikator nomor 13 yaitu kelompok mengerjakan soal kurang semangat

dikarenakan guru belum memberikan motivasi berupa reward untuk kelompok

terbaik. Sedangkan pada pertemuan kedua siswa juga belum termotivasi

dikarenakan motivasi yang diberikan oleh guru belum optimal sehingga indilator

nomor 4 belum terlaksana.

Tabel 4.6

Hasil Observasi Tindakan Guru dalam Menerapkan Model Pembelajaran

Think Pair Share di SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga Tahun Pelajarn 2017/2018

No Aspek yang

diamati

Indikator

Pengamatan

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Jumlah Presentase

(%)

Jumlah % Jumlah %

1. Kegiatan

Awal

4 24 4 24 3 18

2. Kegiatan Inti 9 53 7 41 9 53

3. Kegiatan

Penutup

4 24 4 24 4 24

Jumlah 17 100% 15 89% 16 95%

72

Berdasarkan tabel 4.6 mengenai observasi tindakan guru diatas dapat

diketahui bahwa indikator pada kegiatan awal telah dilakukan 4 atau 24% dari

keseluruhan indikator, pada kegiatan inti telah dilakukan 7 atau 41% dari

keseluruhan indikator dan pada kegiatan penutup telah dilakukan 4 atau 24% dari

keseluruhan indikator sehingga, pertemuan pertama telah berhasil melakukan

sesuai dengan indikator sebesar 89% dari keseluruhan indikator. Sedangkan pada

pertemuan kedua telah mengalami perbaikan sehingga pada kegiatan awal telah

dilakukan 3 atau 18% dari keseluruhan indikator, pada kegiatan inti telah

dilakukan 9 atau 53% indikator dan pada kegiatan penutup telah dilakukan 4 atau

24% dari keseluruhan kegiatan. Dari pertemuan kedua didapat persentase

sebanyak 95% dari keseluruhan indikator tindakan guru.

Tabel 4.7

Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Menerapkan Model Pembelajaran

Think Pair Share di SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga Tahun Pelajarn 2017/2018

No Aspek

yang

diamati

Indikator

Pengamatan

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Jumlah Presentase

(%)

Jumlah % Jumlah %

1. Kegiatan

Awal

4 24 4 24 3 24

2. Kegiatan

Inti

9 53 6 41 9 47

3. Kegiatan

Penutup

4 24 4 24 4 24

Jumlah 17 100% 15 89% 16 95%

Berdasarkan tabel 4.7 mengenai observasi aktivitas siswa di atas diketahui

bahwa pada pertemuan pertama kegiatan awal diikuti oleh siswa sesuai dengan

indikator yaitu 4 atau 24%, kegiatan inti 6 atau 41% dan kegiatan penutup 4 atau

24%. Pertemuan pertama hanya berjalan 89% dari keseluruhan kegiatan siswa.

Sedangkan pada pertemuan kedua hampir seluruh kegiatan terlaksana dengan baik

walaupun masih kurang 1 kegiatan. Pada kegiatan awal hanya 3 atau 24%

73

kegiatan saja yang berjalan dengan baik, kegiatan inti terlaksana 9 atau 47%

kegiatan, kegiatan penutup terlaksana 4 atau 24% kegiatan sehingga presentase

aktivitas siswa pada pertemuan kedua yaitu 95%. Sehingga dapat disimpulkan

aktivitas siswa dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua mengalami

peerbaikan.

4.1.2.4 Refleksi

Setelah pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama selesai, peneliti

melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang dilakukan. Refleksi dilakukan

untuk memperbaiki pertemuan selanjutnya. Berdasarkan hasil refleksi yang telah

dilakukan terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan pada pembelajaran yang

telah dilakukan. Kelebihannya pembelajaran yang dilakukan tidak lagi hanya

terpusat pada guru, siswa lebih terlibat dalam pembelajaran, guru dan siswa juga

sudah melakukan sebagian besar langkah pembelajaran dengan model Think Pair

Share. Siswa terdorong untuk mencari tahu dan memecahkan masalah baik secara

individu, berpasangan maupun kelompok. Namun juga terdapat kekurangan

terhadap pembelajaran yang dilakukan yaitu guru belum mengadakan diskusi

untuk kelompok memberikan kritik saran kepada kelompok lain, sehinga diskusi

berjalan kurang aktif dan ada beberapa kelompok yang ribut sendiri. Pada

kegiatan diskusi belum semua siswa bekerjasama dalam memecahkan masalah

yang ada. Guru juga belum memberikan penguatan tentang materi yang dipelajari.

Berdasarkan kekurangan tersebut maka dilakukan perbaikan pada pertemuan

berikutnya dengan cara guru memberikan motivasi di awal pembelajaran. Guru

memberikan dorongan agar anak semakin aktif dalam kegiatan tanya jawab. Guru

lebih memantau kegiatan diskusi agar semua siswa dalam kelompok aktif bekerja

sama. Pada saat dilakukan pembahasan jawaban mengenai permasalahan yang ada

guru harus memastikan bahwa setiap kelompok memperhatikan dan memberikan

kesempatan pada kelompok untuk memberikan tanggapan, jika ada kelompok

yang tidak memperhatikan guru bisa memberikan teguran. Guru memberikan

penguatan tentang materi yang telah dipelajari.

74

4.1.3 Deskripsi Tindakan Siklus II

4.1.3.1 Perencanaan

Hasil refleksi pada siklus I dengan observer menjadi salah satu

pertimbangan untuk melaksanakan pembelajaran yang lebih baik lagi. Persiapan

yang dilakukan untuk melaksanakan pertemuan pada siklus II ini adalah dengan

mempersiapkan instrumen berupa RPP dengan kompetensi dasar 3.9 Menjelaskan

dan menentukan keliling dan luas persegi, persegi panjang dan segitiga serta

hubungan pangkat dua dengan akar pangkat dua dan kompetensi dasar 4.9

menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luas persegi, persegi

panjang, dan segitiga termasuk melibatkan pangkat dua dengan akar pangkat dua,

lembar observasi, angket motivasi serta evaluasi dan mempersiapkan alat peraga

dan bahan untuk penelitian agar efektifitas pembelajaran dapat meningkat

dibanding siklus I. Penelitian siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Senin, 19 Maret 2018, pertemuan kedua pada hari Selasa, 20 Maret 2018, dan

pertemuan ketiga pada hari Kamis, 22 Maret 2018.

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan Pertama

Siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 20 Maret 2018

dilakukan pada jam pelajaran ke 2-3 (2x35 menit). Peneliti telah mempersiapkan

media berupa power point serta lembar observasi guru dan siswa. Berikut rincian

kegiatan yang telah dilakukan.

a. Kegiatan Awal

Kegiatan diawali dengan guru memberikan salam, menanyakan kabar dn

mengecek kehadiran siswa. kemudian dilanjutkan dengan doa bersama yang

dipimpin oleh salah satu siswa yaitu Noel yang berangkat lebih awal untuk

menghargai dan menanamkan jiwa disiplin pada anak. Dilanjutkan dengan

menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan sikap berdiri dan siap. Selesai itu, guru

menjelaskan mengenai tujuan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu mengenai

keliling bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga. Selanjutnya guru

menyuruh siswa untuk membaca buku yang mereka punya sebelum pembelajaran

dimulai selama 5 menit. Literasi berjalan dengan baik dan terkendali. Semua

75

siswa fokus pada buku bacaan mereka masing-masing. Setelah selesai kegiatan

literasi, guru mengajak siswa untuk bernyanyi lagu “Maju Tak Gentar”. Semua

siswa ikut menyanyi dengan baik.

b. Kegiatan Inti

Guru bertanya mengenai penerapan keliling dan luas bangun datar pada

kehidupan sehari-hari yaitu panjang lintasan lari yang menggunakan konsep

keliling Setelah itu guru bertanya pendapat siswa mengenai pengertian keliling.

Hampir separuh lebih sari keseluruhan siswa berani mengacungkan tangannya

untuk menjawab pertanyaan dari guru. Guru menunjuk tiga anak untuk

mengutarakan definisi keliling. Salma menjawab “keliling adalah jumlah

keseluruhan sisi bangun datar”. Jawaban serupa juga diutarakan oleh Noel dan

Galang. Setelah itu siswa diajak untuk memperhatikan penjelasan guru dengan

menggunakan power point mengenai keliling bangun datar. Semua siswa

memperhatikan dengan sangat antusias. Kemudian guru memberikan soal untuk

dikerjakan secara individu selama 5 menit. Setelah selesai masing-masing

individu berpasangan dengan lainnya dan bertukar pikiran cara yang digunakan

untuk menyelesaikan soal yang ada. Setelah itu masing-masing pasangan

bergabung dengan pasangan lain dan membentuk sebuah kelompok diskusi yang

terdiri dari tiga pasangan. Mereka saling bertukar pendapat dan berusaha untuk

menyelesaikan soal dengan benar. Selesai dengan kegiatan diskusi, guru

menyuruh perwakilan setiap kelompok untuk maju menuliskan hasil diskusinya

dalam menyelesaikan soal. Kegiatan ini mendorong siswa untuk aktif dalam

menyampaikan pendapat mereka dalam kelompok. Guru bersama siswa

menyocokkan hasil yang telah dituliskan dan kelompok dengan skor tertinggi

yaitu kelompok Radyan mendapatkan tepuk tangan.

c. Kegiatan Penutup

Guru melakukan refleksi bersama siswa atas pembelajaran yang telah

berlangsung. Kemudian dilanjutkan dengan membuat kesimpulan bersama

melalui pendapat beberapa siswa. Setelah itu kelas ditutup dengan salam, dan

siswa dipersilahkan untuk istirahatdi luar kelas.

76

Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua siklus II dilakukan pada har Selasa, 20 Maret Maret

padajam pembelajaran ke 2-3 atau selama 2 jam pelajaran (2x35 menit). Pada

pertemuan kedua peneliti akan membahas mengenai luas bangun datar yaitu

persegi, persegi panjang dan segitiga. Peneliti sudah mempersiapkan materi dalam

bentuk power point serta lembar observasi.

a. Kegiatan Awal

Kegiatan diawali dengan guru memberikan salam, menanyakan kabar dn

mengecek kehadiran siswa. kemudian dilanjutkan dengan doa bersama yang

dipimpin oleh salah satu siswa yaitu Noel yang berangkat lebih awal untuk

menghargai dan menanamkan jiwa disiplin pada anak. Dilanjutkan dengan

menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan sikap berdiri dan siap. Selesai itu, guru

menjelaskan mengenai tujuan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu mengenai

luas bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga. Selanjutnya guru

menyuruh siswa untuk membaca buku yang mereka punya sebelum pembelajaran

dimulai selama 5 menit. Literasi berjalan dengan baik dan terkendali. Semua

siswa fokus pada buku bacaan mereka masing-masing. Setelah selesai kegiatan

literasi, guru mengajak siswa untuk bernyanyi lagu “Maju Tak Gentar”. Semua

siswa ikut menyanyi dengan baik.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan dimulai dengan guru memberikan pertanyaan kepada siswa

“pernahkah kalian melihat bapak tukang yang mengukur luas rumah atau

pekarangan?”. Siswa menjawab “pernah bu”. Kemudian guru bertanya kepada

siswa “apa yang kalian ketahui mengenai luas?”. Lebih dari separuh siswa

mengacungkan tangannya, dan menjawab bahwa luas adalah keseluruhan

permukaan dari bangun datar tersebut. Kemudian guru mengajak siswa untuk

memperhatikan materi yang telah disajikan dalam bentuk power point. Kegiatan

berjalan dengan baik dan kondusif. Selanjutnya siswa diberikan soal mengenai

luas dan memberikan waktu kepada mereka untuk mengerjakan secara individu

soal yng ada. Kegiatan berlangsung selama 5 menit. Setelah selesai, dilanjutkan

dengan masing-masing individu bergabung dan membentuk pasangan untuk

77

bertukar pikiran mengenai cara penyelesaian soal yang ada. Kegiatan ini juga

berlangsung selama 5 menit. Setelah selesai berpasangan, masing-masing

pasangan bergabung menjadi satu kelompon yang terdiri dari 3 pasangan atau 6

orang.

Kemudian mereka melakukan diskusi kelompok untuk bertukar pikiran

mengenai cara untuk menyelesaikan soal yang ada. Setelah selesai, perwakilan

masing-masing kelompok maju ke depan dan menuliskan hasil diskusi mereka

masing-masing. Setelah selesai menuliskan, masing-masing kelompok

memberikan tanggapan terhadap pekerjaan kelompok lain. Kegiatan diskusi

berjalan dengan baik dan terkendali. Selanjutnya guru bersama siswa membahas

soal yang telah diselesaikan. Kemudian bagi kelompok yang mendapatkan skor

tertinggi mendapatkan tepuk tangan dari teman-temannya. Sedangkan untuk

kelompok yang belum mendapatkan skortertinggi guru tetap memberikan

motivasi ataudorongan agar tetap semangat untuk dapat memperoleh nilai

tertinggi.

c. Kegiatan Penutup

Guru melakukan refleksi bersama siswa atas pembelajaran yang telah

berlangsung. Kemudian dilanjutkan dengan membuat kesimpulan bersama

melalui pendapat beberapa siswa. Setelah itu kelas ditutup dengan salam, dan

siswa dipersilahkan untuk istirahatdi luar kelas.

Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Maret

2018 sama seperti pertemuan ketiga siklus I yaitu dilaksanakan evaluasi hasil

belajar siswa menggunakan soal tes yang sudah disiapkan dan telah diuji validitas

dan reliabilitas soal. Selain itu guru juga menyebarkan angket motivasi untuk diisi

oleh siswa setelah proses pembelajaran selesai.

a. Kegiatan Awal

Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar, dan kehadiran siswa.

Selanjutnya salah satu siswa memimpin untuk berdoa dandilanjutkan

menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan sikap siap berdiri. Siswa dipersilahkan

untuk membaca materi sebelumnya selama 5 menit. Setelah selesai guru

78

mengajak siswa menyanyikan lagu “kalau kau suka hati” agar suasana kembali

mencair.

b. Kegiatan Inti

Guru mengulang sekilas pembelajaran sebelumnya mengenai keliling dan

luas persegi, persegi panjang dan segitiga. Setelah itu, guru membagikan soal

evaluasi berjumlah 30 soal yang harus dikerjakan siswa selama 120 menit. Soal

yang dikerjakan berbentuk pilihan ganda. Setelah selesai, siswa dipersilahkan

untuk mengumpulkan lembar jawab yang telah diisi. Kemudian guru

menyebarkan angket motivasi untuk diisi siswa sesuai keinginannya.

c. Kegiatan Penutup

Guru bertanya kepada siswa mengenai kesulitan dalam mengerjakan soal

evaluasi. Selanjutnya guru menjelaskan secara singkat dan mengajak siswa

membuat kesimpulan bersama. Setelah selesai guru memberikan salam dan

mempersilahkan siswa untuk istirahat.

d. Hasil Tindakan

Motivasi Belajar Siswa

Hasil tindakan pada siklus II berupa motivasi belajar dan hasil belajar

Matematika siswa. Motivasi belajar diperoleh dari pengisisan angket oleh siswa di

akhir siklus II (pertemuan ketiga). Mengukur skala motivasi belajar siswa, dalam

mengikuti pembelajaran Matematika menggunakan model pembelajaran Think

Pair Share pada siklus II, digunakan skala Likert yang terdiri dari 3 kategori yaitu

tinggi, sedang dan rendah.

Berdasarkan hasil total perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai

berikut:

Tabel 4.8

Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas 4

SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga pada Siklus II

No Nilai Motivasi

Belajar

Kriteria Jumlah

Siswa

Presentase

(%)

1 ≤59 Rendah - -

2 60-79 Sedang 6 17

3 ≥80 Tinggi 29 83

Jumlah 35 100

Rata-Rata 84

79

Tertinggi 96

Terendah 67

Berdasarkan tabel 4.8 diketahui hasil motivasi belajar Matematika siswa

kelas 4 SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga pada siklus II, jumlah siswa yang berada

pada kriteria sedang berjumlah 6 siswa atau 17% dari keseluruhan siswa.

Sedangkan jumlah siswa yang berada pada kriteria tinggi berjumlah 29 siswa atau

83% dari keseluruhan siswa. Rata-rata yang diperoleh untuk motivasi belajar pada

siklus II yaitu 84 dimana telah terjadi peningkatan dari siklus I dan sudah berada

pada kriteria motivasi tinggi.

Hasil Belajar Siswa

Hasil evaluasi di akhir siklus (pertemuan ketiga) setelah penerapan model

pembelajaran Think Pair Share. Hasil belajar Matematika siswa pada siklus II

dengan kompetensi dasar 3.9 menjelaskan dan menentukan keliling dan luas

persegi, persegi panjang dan segitiga serta hubungan pangkat dua dengan akar

pangkat dua dan 4.9 menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luas

persegi, persegi panjang dan segitiga termasuk melibatkan pangkat dua dengan

akar pangkat dua dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9

Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4

SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga pada Siklus II

No Interval Frekuensi Presentase (%)

1 63-68 6 17

2 69-74 12 34

3 75-80 8 23

4 81-86 0 0

5 87-92 0 07

6 93-100 9 26

Jumlah 35 100

Rata-rata 79

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 63

Berdasarkan tabel 4.9 diketahui hasil belajar Matematika siswa kelas 4

SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga pada siklus II telah mengalami peningkatan, hal ini

dapat dilihat banyaknya siswa yang mendapat rentang nilai 63-68 sebanyak 6

siswa atau 17% dari keseluruhan siswa, siswa yang mendapat rentang nilai 69-74

80

dengan kategori belum tuntas sebanyak 12 siswa atau 34% dari keseluruhan

siswa, siswa yang mendapat rentang nilai 75-80 sebanyak 8 siswa atau 23% dari

keseluruhan siswa, siswa yang mendapatkan rentang nilai 81-86 dan 87-92

sebanyak 0 siswa atau 0% dari keseluruhan siswa dan siswa yang mendapatkan

rentang nilai 93-100 ada 9 siswa atau 26% dari keseluruhan siswa. Nilai rata-rata

pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 79 dengan nilai tertinggi adalah 100

sedangkan nilai terendah adalah 63. Hasil belajar siswa kelas 4 SDN Sidorejo Lor

01 Salatiga pada siklus II dapat ditunjukkan pada diagram berikut:

Gambar 4.9

Diagram Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4

SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga pada Siklus II

4.1.3.3 Observasi

Pada pertemuan pertama maupun kedua guru telah melaksanakan semua

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Think Pair Share dengan baik

begitu juga dengan siswa. Penyampaian materi dan pemecahan masalah yang

melibatkan siswa membuat siswa semakin berkonsentrasi dalam pembelajaran

yang dilakukan. Siswa semakin aktif dalam kegiatan tanya jawab. Siswa sudah

bekerjasama dengan anggota kelompoknya untuk memecahkan permasalahan

yang diberikan guru. Hasil observasi dapat dilihat pada tabel berikut.

0

2

4

6

8

10

12

14

63-68 69-74 75-80 81-86 87-92 93-100

Jum

lah

Sis

wa

Interval Niai

81

Tabel 4.10

Hasil Observasi Tindakan Guru dalam Menerapkan Model Pembelajaran

Think Pair Share di SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga Tahun Pelajarn 2017/2018

No Aspek

yang

diamati

Indikator

Pengamatan

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Jumlah Presentase

(%)

Jumlah % Jumlah %

1. Kegiatan

Awal

4 24 4 24 4 24

2. Kegiatan

Inti

9 53 9 53 9 53

3. Kegiatan

Penutup

4 24 4 24 4 24

Jumlah 17 100% 17 100% 17 100%

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, diketahui bahwa hasil observasi tindakan

guru dalam menerapkan model pembelajaran Think Pair Share pada pertemuan

pertama sudah melakukan 4 (24%) indikator pada kegiatan awal, 9 (53%)

indikator pada kegiatan inti, dan 4 (24%) indikator pada kegiatan penutup. Hal ini

berarti keseluruhan indikator sudah terlaksana dengan baik. Begitu pula dengan

pertemuan kedua peneliti sudah melakukan 4 (24%) indikator pada kegiatan awal,

9 (53%) indikator pada kegiatan inti, dan 4 (24%) indikator pada kegiatan penutup

dimana semua indikator telah terlaksana semua dengan baik.

Tabel 4.11

Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Menerapkan Model Pembelajaran

Think Pair Share di SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga Tahun Pelajarn 2017/2018

No Aspek

yang

diamati

Indikator

Pengamatan

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Jumlah Presentase

(%)

Jumlah % Jumlah %

1. Kegiatan

Awal

4 24 4 24 4 24

2. Kegiatan

Inti

9 53 9 53 9 53

3. Kegiatan

Penutup

4 24 4 24 4 24

Jumlah 17 100% 17 100% 17 100%

Berdasarkan tabel 4.11 diatas, diketahui bahwa hasil observasi aktivitas

siswa dalam penerapkan model pembelajaran Think Pair Share pada pertemuan

82

pertama sudah melakukan 4 (24%) indikator pada kegiatan awal, 9 (53%)

indikator pada kegiatan inti, dan 4 (24%) indikator pada kegiatan penutup. Hal ini

berarti keseluruhan indikator sudah terlaksana dengan baik. Begitu pula dengan

pertemuan kedua, siswa sudah melakukan 4 (24%) indikator pada kegiatan awal,

9 (53%) indikator pada kegiatan inti, dan 4 (24%) indikator pada kegiatan penutup

dimana semua indikator telah terlaksana semua dengan baik.

4.1.3.4 Refleksi

Setelah diselesaikan tindakan pada siklus II, dilakukan refleksi. Dengan

hasil yang diperoleh, maka dikatakan setelah melakukan perbaikan-perbaikan

selama tindakan pada siklus II, pembelajaran Think Pair Share (TPS) berhasil.

4.2 Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dan dibandingkan. Data

yang dianalisis antara lain:

4.2.1 Analisis Perbandingan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran

Pada saat pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I dan II peneliti

melakukan observasi yang dilakukan oleh teman sebagai observer terhadap

aktivitas guru (peneliti) dalam pembelajaran Matematika menggunakan model

pembelajaran Think Pair Share dengan mengisi lembar observasi yang telah

dipersiapkan sebelumnya. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terjadi

peningkatan aktivitas guru dalam pembelajaran yang dilakukan. Berikut ini

peningkatan aktivitas guru dalam pembelajaran Matematika menggunakan model

pembelajaran Think Pair pada siklus I dan siklus II:

Tabel 4.12

Perbandingan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Matematika

Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share pada Siklus I dan

Siklus II

No Aktivitas Guru Siklus I Siklus II

Pertemuan

Pertama

Pertemuan

Kedua

Pertemuan

Pertama

Pertemuan

Kedua

1 Dilakukan 15 16 17 17

2 Tidak

Dilakukan

2 1 0 0

Jumlah 17 17 17 17

83

Berdasarkan tabel 4.12 diatas terdapat perbaikan aktivitas guru dalam

menerapkan model pembelajaran Think Pair Share, dari pertemuan pertama siklus

I guru hanya melakukan 15 tindakan, tindakan yang tidak dilakukan adalah

indikator nomor 12 yaitu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

memberikan masukan atau saran terhadap kelompok lain yang maju dan indikator

nomor 13 yaitu guru memberikan penghargaan atas hasil yang dicapai siswa.

Sedangkan pada pertemuan kedua siklus I guru telah melakukan 16 tindakan,

hanya satu tindakan yang belum dilakukan yaitu guru menyampaikan motivasi

pada siswa. Pada siklus II pada pertemuan pertama dan kedua semua tindakan

telah dilakukan dengan baik. Peningkatan aktivitas guru pada siklus I dan II dapat

disajikan pada diagram 4.12:

Peningkatan Aktivitas Guru dari Siklus I ke Siklus II

Gambar 4.12

Diagram Perbandingan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Matematika

Menggunakan Model Pmbelajaran Think Pair Share

pada Siklus I dan Siklus II

4.2.2 Analisis Perbandingan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Selain melakukan observasi terhadap aktivitas guru, peneliti juga

melakukan observasi terhadap aktivitas siswa dengan menggunakan model

14

14,5

15

15,5

16

16,5

17

17,5

Pertemuan ISiklus I

Pertemuan IISiklus 1

Pertemuan ISiklus II

Pertemuan IISiklus II

Tin

dak

an y

ang

dila

kuka

n

Pelaksanaan Tindakan

84

pembelajaran Think Pair Share menggunakan lembar observasi yang telah

disiapkan. Hasil observasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.13

Perbandingan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika

Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share pada

Siklus I dan Siklus II

No Aktivitas Guru Siklus I Siklus II

Pertemuan

Pertama

Pertemuan

Kedua

Pertemuan

Pertama

Pertemuan

Kedua

1 Dilakukan 14 16 17 17

2 Tidak

Dilakukan

3 1 0 0

Jumlah 17 17 17 17

Berdasarkan tabel 4.13 terdapat peningkatan aktivitas siswa dalam

pembelajaran Matematika menggunakan model pembelajaran Think Pair Share,

dari pertemuan pertama silkus I siswa hanya melakukan 14 tindakan sedangkan

tindakan yang belum dilakukan adalah indikator nomor 11 yaitu siswa berbagi

dengan kelompok pasangan lain untuk menyelesaikan permasalahan, indikator

nomor 12 yaitu siswa memberikan masukan atau saran terhadap kelompok lain

yang sedang maju kedepan dan indikator nomor 13 siswa mengerjakan tes

evaluasi dengan semangat. Pada pertemuan kedua siklus I siswa telah melakukan

16 tindakan, hanya satu tindakan yang belum dilakukan yaitu siswa menerima

motivasi yang diberikan oleh guru. Pada siklus II pada pertemuan pertama dan

kedua semua tindakan telah dilakukan dengan baik. Peningkatan aktivitas siswa

pada siklus I dan II dapat dilihat pada diagram berikut:

85

Peningkatan Aktivitas Siswa dari Siklus I ke Siklus II

Gambar 4.13

Diagram Perbandingan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika

Menggunakan Model Pmbelajaran Think Pair Share

pada Siklus I dan Siklus II

4.2.3 Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan terjadi peningkatan

motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran Think Pair Share pada mata

pelajaran Matematika dengan pokok bahasan bangun datar siswa kelas 4 SDN

Sidorejo Lor 01 Salatiga pada semester 2 tahun ajaran 2017/2018. Keberhasilan

tersebut dapat dilihat pada tabel 4.14 analisis komparatif motivasi belajar siswa di

bawah ini.

Tabel 4.14

Analisis Komparatif Motivasi Belajar Matematika Siklus I dan Siklus II

Siswa Kelas 4 SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga Semester 2/2017-2018

Kriteria Siklus I Siklus II

Frekuensi % Frekuensi %

Motivasi

Tinggi

19 54 29 83

Motivasi

Sedang

16 46 6 17

Motivasi

Rendah

- - - -

Jumlah 35 100 35 100

02468

1012141618

Pertemuan ISiklus I

Pertemuan IISiklus I

Pertemuan ISiklus II

Pertemuan IISiklus II

Jum

lah

Tin

dak

an

Pelaksanaan Tindakan

86

Berdasarkan tabel perbandingan motivasi belajar Matematika pada siklus I

dan II ini yang menempati kriteria motivasi tinggi pada siklus I yaitu 19 siswa

atau 54% dan pada siklus II yaitu 29 siswa atau 83% siswa dikatakan menduduki

tingkat motivasi tinggi atau hampir seluruh siswa dikatakan termotivasi dengan

baik dalam pembelajaran. Disini terdapat kenaikan antara siklus I ke siklus II

yaitu 29%. Sedangkan pada kriteria motivasi sedang dari siklus I yang semula 16

siswa atau 46% menjadi 6 siswa atau 17%. Jadi siswa telah mengalami kenaikan

motivasi belajar dari siklus I dan siklus II. Berikut disajikan diagram

perbandingan antara siklus I, II.

Gambar 4.14

Perbandingan Hasil Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas 4

pada Siklus I dan Siklus II.

4.2.4 Analisis Ketuntasan dan Analisis Komparatif Hasil Belajar Siswa

Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Think Pair Share dapat diketahui hasil belajar Matematika siswa

kelas IV SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga pada siklus I dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Siklus I Siklus II

Motivasi Tinggi 54% 83%

Motivasi Sedang 46% 17%

Motivasi Rendah 0% 0%

Pro

sen

tase

87

Tabel 4.15

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus I

Siswa Kelas IV SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga

Semester 2/2017-2018

No Ketuntasan Frekuensi Presentase

1 Tuntas 22 63

2 Tidak Tuntas 13 37

Rata-Rata 74

Maksimun 100

Minimun 40

Berdasarkan tabel 4.15 Dapat diketahui hasil belajar dalam pembelajaran

Matematika menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dari siklus I ada

22 siswa atau 63% dari keseluruhan siswa yang tuntas dan 13 siswa atau 37% dari

keseluruhan siswa yang tidak tuntas. Rata-rata nilai yang diperoleh dari siklus I

yaitu 74, dengan nilai maksimum 100 dan nilai minimun 40. Perbandingan

ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat disajikan pada gambar 4.15

Gambar 4.15

Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus I

Siswa Kelas IV SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga

Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Think Pair Share siklus I, maka peneliti melakukan siklus II guna

memperbaiki atau meningkatkan hasil belajar siklus I. Hasil belajar Matematika

Tuntas 63%

Tidak Tuntas

37%

88

siswa kelas IV SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga pada siklus II dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.16

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus II

Siswa Kelas IV SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga

Semester 2/2017-2018

No Ketuntasan Frekuensi Presentase

1 Tuntas 29 83

2 Tidak Tuntas 6 17

Rata-Rata 79

Maksimun 100

Minimun 63

Berdasarkan tabel 4.16 Dapat diketahui hasil belajar dalam pembelajaran

Matematika menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dari siklus II

ada 29 siswa atau 83% dari keseluruhan siswa yang tuntas dan 6 siswa atau 17%

dari keseluruhan siswa yang tidak tuntas. Rata-rata nilai yang diperoleh dari siklus

II yaitu 79, dengan nilai maksimum 100 dan nilai minimun 63. Perbandingan

ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat disajikan pada gambar 4.16

Gambar 4.16

Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus II

Siswa Kelas IV SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga

Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model Think Pair

Share dapat diketahui hasil belajar Matematika siswa kelas 4 SDN Sidorejo Lor

Tuntas 83%

Tidak Tuntas

17%

89

01 Salatiga mengalami peningkatan dari kondisi awal atau pra siklus, siklus I dan

siklus II, peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.17

Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar Matematika

Siswa Kelas IV SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga

Semester 2/2017-2018

No Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

f % f % f %

1 Tuntas 20 57 22 63 29 83

2 Tidak Tuntas 15 43 13 37 6 17

Rata-Rata 61 74 79

Maksimun 100 100 100

Minimun 15 40 63

Berdasarkan data tabel 4.17 dapat dilihat terjadi peningkatan hasil belajar

siswa dari kondisi awal, ke siklus I dan siklus II. Dari 20 siswa atau 57% dari

keseluruhan siswa yang tuntas pada kondisi awal meningkat menjadi 22 siswa

atau 63% dari keseluruhan siswa yang tuntas dan pada siklus II meningkat lagi

menjadi 29 siswa atau 83% siswa sudah tuntas. Berdasarkan hasil tersebut maka

tindakan penelitian menggunakan model pembelajaran Think Pair terbukti dapat

meningkatkan hasil belajar dan telah mencapai indikator keberhasilan yang

ditentukan yaitu 80% siswa mencapai ketuntasan belajar. Perbandingan

ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat disajikan

pada diagram 4.16:

Gambar 4.17

Diagram Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV

SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

0

10

20

30

40

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

90

Selain itu nilai rata-rata siswa kelas IV juga mengalami peningkatan yaitu

pada kondisi awal 61 meningkat menjadi 74 pada siklus I dan meningkat lagi pada

siklus II menjadi 79. Peningkatan nilai rata-rata siswa dapat disajikan pada

diagram berikut ini:

Gambar 4.18

Diagram Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas

IV SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga Pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

4.3 Pembahasan

Sebelum dilakukan tindakan, siswa yang tuntas belajar adalah 20 siswa

(57%) dari 35 siswa. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi pertambahan

siswa yang tuntas menjadi 22 siswa (63%). Setelah diberikan tindakan pada siklus

II, terjadi lagi peningkatan ketuntasan belajar siswa menjadi 29 siswa (83%).

Siswa yang belum tuntas sebelum diberikan tindakan adalah 15 siswa

(43%). Setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi penurunan menjadi 13

siswa (37%). Setelah diberikan tindakan pada siklus II, terjadi lagi penurunan

menjadi 6 siswa (17%) yang belum tuntas. Dengan hasil ini dapat dikatakan

bahwa menggunakan pembelajaran Think Pair Share (TPS), berhasil dalam

meningkatkan hasil belajar Matematika atau ketuntasan belajar Matematika pada

materi bangun datar pada siswa kelas IV SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga Semester

2 Tahun 2017/2018.

Selain meningkatkan hasil belajar Matematika, hasil penelitian ini juga

membuktikan bahwa menggunakan pembelajaran Think Pair Share (TPS),

mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan, pada

61 74 79

0

20

40

60

80

100

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Nilai Rata-Rata

91

siklus I motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan

pembelajaran Think Pair Share (TPS) berada pada kategori sedang dengan nilai

79,4. setelah dilaksanakan perbaikan-perbaikan kinerja pada siklus II, terjadi

peningkatan motivasi belajar dalam mengikuti pembelajaran Think Pair Share

(TPS) berada pada kategori tinggi dengan nilai 84,4.

Penerapan model Think Pair Share membuat pembelajaran lebih

menyenangkan karena pembelajaran yang dilakukan mendorong siswa untuk lebih

aktif baik secara individu maupun secara kelompok dengan bertukar pikiran

sehingga lebih dimengerti bagi mereka karena penjelasan diperoleh dari teman

sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Hartina (dalam Rosita, Leonad, 2013:7-8),

yang memaparkan kelebihan model pembelajaran Think Pair Share yaitu siswa

akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dengan temannya

untuk memperoeh kesepakatan dalam memecahkan masalah. Selain itu siswa

lebih aktif dalam pembelajaran baik secara individu, berpasangan maupun

berkelompok.

Penggunaan model Think Pair Share memberikan dampak positif dalam

pembelajaran yang dapat dilihat dari proses pembelajaran yang tidak lagi berpusat

pada guru melainkan lebih melibatkan siswa, siswa lebih aktif memecahkan

permasalahan baik secara individu, berpasangan maupun dalam berkelompok.

Model pembelajaran Think Pair Share juga melatih siswa untuk berpikir kritis

yaitu menanggapi jawaban yang disampaikan oleh siswa lain maupun kelompok

lain untuk mendapatkkan pemecahan masalah yang tepat. Melalui proses

pembelajaran yang mengaktifkan dan memberikan semangat pada siswa, maka

pemahaman konsep materi pelajaran menjadi lebih baik sehingga siswa dapat

mencapai hasil belajar yang optimal. Hal ini sesuai dengan pendapat Slavin dalam

(Thobroni, 2015) bahwa Think pair Share merupakan sebuah model yang

sederhana, tetapi sangat berguna. Langkah-langkah model pembelajaran Think

Pair Share diawali dengan guru menyajikan permasalahan kemudian siswa diberi

waktu untuk memecahkan masalah secara individu, kemudian bertukar pikiran

atau pendapat dengan pasangan, dan kemudian berbagi dalam sebuah kelompok

sangat efektif. Menerapkan pembelajaran model Think Pair Share memungkinkan

92

siswa untuk terlibat lebih aktif, memungkinkan siswa untuk menggali

pengetahuan dari rekan sekitarnya, memungkinkan siswa untuk berperan lebih

penuh dalam belajar, sehingga memungkinkan siswa untuk meningkatkan

motivasi belajar dan hasil belajarnya.

Hasil penelitian ini melengkapi dan memperkuat penelitian terdahulu

antara lain yang telah dilakukan oleh Sigit Rizkiawan (2013) terkait penggunaan

model pembelajaran Think Pair Share untuk meningkatkan motivasi belajar dan

hasil belajar Matematika pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Ampel Kecamatan

Ampel Kabupaten Boyolali, menunjukkan bahwa pada kondisi awal, dari total

keseluruhan siswa sebanyak 46 siswa, ditemukan yaitu 24 siswa yang lulus KKM

atau 52,17% kemudian setelah diberikan tindakan perbaikan pada siklus I siswa

yang lulus KKM menjadi 36 siswa atau meningkat menjadi 78,26%, pada siklus II

43 siswa lulus KKM dengan prosentase 93,48%. Motivasi belajar siswa juga

meningkat dari siklus I ke siklus II, yaitu pada siklus I motivasi belajar

Matematika dengan penerapan model kooperatif tipe Think Pair Share sebesar

72,80% menjadi 87,66% pada siklus II. Penelitian serupa juga telah dilakukan

oleh Normalasarie, Muhammad Rizki Zukkarnain (2017) dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) menggunakan alat peraga

untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar Matematika pada siswa kelas V

SDN Pakauman 1 Banjarmasin menunjukkan telah berhasil meningkatkan hasil

belajar dan motivasi siswa. Pada kondisi awal hasil belajar dan motivasi siswa

berada di 50% masih di bawah ketuntasan minimal. Pada siklus pertama diperoleh

data dengan kriteria baik, namun ada beberapa siswa yang masih belum

memahami konsep. Hasil belajar siswa secara klasikal tuntas sebanyak 60%

sehingga tindakan ini belum mencapai keberhasilan. Setelah perbaikan

pembelajaran dilakukan siklus kedua mencapai 80% dengan rata-rata nilai

keseluruhan sebesar 86,31%. S

elain itu penelitian yang telah dilakukan oleh Dian Febriani (2016) terkait

penggunaan model pembelajaran Think Pair Share untuk meningkatkan hasil

belajar Matematika pada siswa kelas IV SDN Kutowinangun 01 Kota Salatiga,

hasilnya menunjukkan peningkatan dari kondisi awal 63,84% meningkat pada

93

siklus I menjadi 68,71% dan telah meningkat lagi mencapai 88,43% pada siklus

II. Penelitian seupa juga dilakukan oleh Supardi (2013) dalam meningkatkan hasil

belajar matematika melalui pembelajaran Kooperatif Think Pair Share pada siswa

kelas IV semester 1 SD Negeri 3 Tambakrejo tahun Pelajaran 2012/2013 telah

berhasil. Diketahui hasil penelitian yang dilakukan melalui dua siklus

menunjukkan adanya peningkatan pada siklus ke II. Dari hasil analisis didapatkan

bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II

yaitu, siklus I (60,25%), siklus II (89,00%). Penelitian juga telah dilakukan oleh

Sri Novianti (2013) yaitu peningkatan hasil belajar Matematika melalui model

pembelajaran Think Pair Share pada kelas V SDN Karangwage 02 Trangkil Pati

Semester 1 tahun pelajaran 2013/2014 berhasil meningkatkan hasil belajar siswa.

pada kondisi awal hanya 35% dari 20 siswa yang memenuhi hasil belajar sesuai

KKM 75. Setelah dilakukan tindakan penelitian yang berlangsung dalam dua

siklus diketahui hasil penelitian siklus I siswa memperoleh nilai >75 mencapai

45%. Pada siklus II telah mengalami peningkatan yaitu siswayang memperoleh

nilai >75 mencapai 90%. Sehingga penelitian yang dilakukan telah berhasil.