bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. gambaran...

66
59 Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kondisi Geografis Lokasi penelitian terletak di Sumedang Utara yaitu Kelurahan kota kaler kecamatan Sumedang utara dimana LKP Inge berada. Tepatnya di Kabupaten Sumedang, secara geografis kecamatan sumedang utara memiliki posisi strategis karena berada dibagian tengah kabipaten sumedang yang juga merupakan pusat pertumbuhan dan mobilitas kegiatan penduduk serta merupakan daerah lintasan utama mobilitas penduduk. Dilihat dari batas-batas administratif wilayahnya, kecamatan sumedang utara berbatasan dengan 5 (lima) kecamatan lainnya dikabupaten sumedang yaitu: a. Sebelah Utara : Kecamatan Cimalaka b. Sebelah Timur : Kecamatan Ganeas c. Sebelah Selatan : Kecamatan Sumedang Selatan d. Sebelah Barat : Kecamatan Rancakalong dan Kecamatan Tanjung Kerta Kecamatan sumedang utara merupakan ibu kota yang sekaligus jantung kotanya kabupaten sumedang memiliki luas wilayah sekitar 29,412 km 2 . Jarak antara kecamatan sumedang utara dengan ibukota Negara propinsi adalah 50km, sedangkan dari ibu kota Negara memiliki jarak 250km. Menurut potensi kecamatan wilayah kecamatan sumedang utara memiliki ketinggian rata-rata 50m dpl, karena itu berdasarkan kriteria pembagian iklim termasuk kriteria termasuk iklim pada kategori iklim panas dengan

Upload: votuyen

Post on 16-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

59

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Kondisi Geografis

Lokasi penelitian terletak di Sumedang Utara yaitu Kelurahan kota kaler

kecamatan Sumedang utara dimana LKP Inge berada. Tepatnya di Kabupaten

Sumedang, secara geografis kecamatan sumedang utara memiliki posisi strategis

karena berada dibagian tengah kabipaten sumedang yang juga merupakan pusat

pertumbuhan dan mobilitas kegiatan penduduk serta merupakan daerah lintasan

utama mobilitas penduduk.

Dilihat dari batas-batas administratif wilayahnya, kecamatan sumedang

utara berbatasan dengan 5 (lima) kecamatan lainnya dikabupaten sumedang yaitu:

a. Sebelah Utara : Kecamatan Cimalaka

b. Sebelah Timur : Kecamatan Ganeas

c. Sebelah Selatan : Kecamatan Sumedang Selatan

d. Sebelah Barat : Kecamatan Rancakalong dan Kecamatan Tanjung Kerta

Kecamatan sumedang utara merupakan ibu kota yang sekaligus jantung

kotanya kabupaten sumedang memiliki luas wilayah sekitar 29,412 km2. Jarak

antara kecamatan sumedang utara dengan ibukota Negara propinsi adalah 50km,

sedangkan dari ibu kota Negara memiliki jarak 250km.

Menurut potensi kecamatan wilayah kecamatan sumedang utara memiliki

ketinggian rata-rata 50m dpl, karena itu berdasarkan kriteria pembagian iklim

termasuk kriteria termasuk iklim pada kategori iklim panas dengan

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

60

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

temperaturudara rata-rata 20-25 dan mempunyai curah hujan rata-rata 2.361

mm/tahun.

Jumlah penduduk Kabupaten/Kota yaitu 1.091.323 jiwa, kecamatan dimana

LPK Inge ini berada jumlah penduduknya 87.978 jiwa dan desa dimana LPK Inge

berada jumlah penduduknya 25.866 jiwa. Adapun data lainnya yaitu data

penduduk miskin 6.455 jiwa, data pengangguran usia 18-23 tahun disekitar

lembaga ada 939 jiwa.

B. Profil Lembaga

1. Legalitas LKP Inge Sumedang

Lembaga Pendidikan Kursus dan Pelatihan INGE diditikan

Pada tanggal : 6 Juni 1978 di Sumedang

SIUP dengan Nomor : 01644/10-13/PK/V/2005

Pendiri : NY. Hj. Y. OTTO SUHANA

Susunan Pengelola

Ketua : NY. Hj. Y. OTTO SUHANA

Sekretaris : NY. ELKE INTAN PRIANTI, SH

Bidang Keuangan : NY. INGE LIDIA MEDIAWATI

Bidang Akademis : NY INGE LIDIA MEDIAWATI

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

61

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Sejarah LKP Inge Sumedang

Lembaga Pendidikan Kursus dan Pelatihan Inge didirikan pada tanggal 6

Juni 1978 di Sumedang. SIUP dengan nomor 01644/10-13/PK/V/2005. Dan yang

menjadi pendiri LPK ini adalah Hj . Y. OTTO SUHANA, dimana beliau memiliki

keterampilan ahli dibidang tata rias dan tata kecantikan karena lulusan dari SGKP,

Nama LKP Inge ini diambil dari nama anak puteri keduanya yang diabadikan

dalam salon kecantikan yang disebut “INGE” itu. Ibu Inge ini juga sekaligus

sebagai instruktur di LKP Inge dan memiliki keahlian keterampilan khusunya

dibidang tata rias dan tata kecantikan kulit. LKP Inge ini sebagai lembaga yang

menyelenggarakan pendidikan keterampilan sekaligus sebagai pelayanan kerja

dibidang jasa yaitu salon yang menyediakan pelayanan jasa gunting rambut, tata

kecantikan kulit, tat arias pengantin dan dekorasi pengantin.

Ungulan LPK Inge ini adalah nama sebuah salon unggulan di Sumedang

yang sudah tidak asing lagi bagi pelanggannya. Selama ini berkiprah sebagai

penata rias. Sejak berdirinya hingga kini terbilang sukses sebab tidak sedikit

mantan pekerjanya teah berhasil membuka salon sendiri atau wirausaha dibidang

pelayanan jasa. Dapat dikatakan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi

pengangguran. Tepatlah kiranya jika LKP ini mendapat bantuan PRODAK-2006

dari pemerintah kabupaten Sumedang. Dengan adanya menerima bantuan prodak

tersebut makan LKP akan lebih mengembangkan lagi usahanya. Yakni mendidik

para pekerjanya agar kelak akan membuka salon sendiri dan memiliki keahlian

yang lebih terampil.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

62

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pelatihan tata kecantikan khususnya didaerah kota sumedang yang menjadi

pelopor adalah LKP”INGE” karena tidak sedikit penghargaan yang diterima oleh

salon ini, tepatnya tahun 2002 mendapat julukan “best of beauty evolution” dari

DPD Tiara Kusumah Jawa Barat. Dan penghargaan dari kepala Daerah Tingkat I

Jabar. Tahun 2004 juara II Lomba keteladanan PLS (Pendidikan Luar Sekolah),

Tahun 2005 menempati peringkat II Lomba Kursus Tata Kecantikan Tingkat

Provinsi Jawa Barat. Dan Tahun 2006 ini menempati peringkat I keteladanan

PLS, TRP dan TKR untuk tingkat Kabupaten Sumedang.

3. Visi dan Misi LKP Inge Sumedang

Visi:

Lembaga sebagai mitra harus mewujudkan keberhasilan warga belajar dengan

memberikan pengetahuan dan keterampilan serta mampu menambah

penghasilan baik bekerja atau berwiraswasta lulusan dari lemabaga harus terjun

dimasyarakat.

Misi:

Mengadakan kursus pendidikan keterampilan:

a. Tata Rias Pengantin dari berbagai daerah

b. Tata Kecantikan Rambut dan Tata Kecantikan Kulit

c. Hantaran dan Pengembangan Kepribadian dari dasar, termapil dan mahir

sehingga mendapat ijazah nasioanl ataupun Internasional

d. Mendidik siswa sehingga kompetens dalam bidangnya dan dapat bersaing

dalam masyarakat

e. Mewujudkan peserta didik dalam meningkatkan kesejahteraan

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

63

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

f. Lembaga menjadi berkembang yang berfungsi sebagai tempat menguji

keterampilan

g. Selalu terjun dalam pengembangan di berbagai profesi

h. Menyelenggarakan seminar-seminar yang menunjang bakat dan minat

dalam bidang keterampilan

i. Mengadakan penggalian-penggalian pengantin daerah, mengadakan

pembelajaran dibidang tata kecantikan kulit dan tat arias pengantin lebih

bermanfaat

j. Meningkatkan mutu dalam bidang sebagai profesi dalam tata kecantika

rambut, tata kecantikan kulit, dan tat arias pengantin

k. Mengadakan pendidikan nonformal dengan tidak membedakan suku,

agama, sosial, latar belakang karena semua diperlakukan sama

l. Mengadakan seminar-seminar yang menunjang

4. Program yang dikembangkan di LPK Inge Sumedang

Jenis kegiatan yang dilaksanakan di LPK Inge , antara lain sebagai berikut:

a. Tata Rias Pengantin

b. Tata Kecantikan Kulit,

c. Tata Kecantikan Rambut

d. dan Hantaran

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

64

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Struktur Organisasi/Lembaga LKP Inge Sumedang

Untuk Mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan yang diselenggaraka LKP

Inge maka disusun kepanitian sebagai berikut:

Gambar 4.1 Struktur Organisasi LPK Inge Sumedang

Sumber : Profil LPK Inge Sumedang

Seperti dalam gambar struktur diatas Ketua pelaksana sekaligus pendiri

lembaga pendidikan pelatihan dan Kursus yang bernama NY.Hj.Y.Otto Suhanna

dan merangkap sebagai tenaga pendidik, selanjutnya yang bertanggun jawab

dalam bendahara yaitu Inge Anwar yang merangkap sekaligus sebagai tenaga

pendidik. Yang bertanggung jawab sebagai sekretaris yaitu Elke Intan Prianti SH

salah satu pengelola yang menempuh pendidikan Strata 1 (S1), serta tenaga

pendidik selanjutnya yaitu IIs Susilawati. Untuk struktur paling bawah yaitu

kedudukan untuk peserta. Namun melihat dari gambar diatas tersebut

kekurangannya tidak dijelaskan alur panah strukturnya dimulai dari mana

kemananya hanya sebatas garis saja.

KETUA

NY.Hj. Y. OTTO SUHANA

BENDAHARA

INGE ANWAR

SEKRETARIS

ELKE INTAN PRIANTI. SH

TENAGA PENDIDIK

IIS SUSILAWATI

TENAGA PENDIDIK

Hj. OTTO SUHANA

TENAGA PENDIDIK

INGE ANWAR

WARGA BELAJAR

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

65

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6. Pengelola LKP Inge Sumedang

Penyelenggaraan pelatihan Tata Kecantikan Kulit pengelola yang

bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan ini adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.1

Pengelola Pelatihan Tata Kecantikan Kulit LPK Inge Sumedang

PENGELOLA LPK INGE SUMEDANG

A. Ketua Pelaksana NY.Hj.Y.OTTO SUHANNA

B. Sekretaris NY. ELKE INTAN PRIANTI, SH

C. Bidang Keuangan NY.INGE LIDIA MEDIAWATI

D. Bidang Akademis NY. INGE LIDIA MEDIAWATI

E. Bidang Administrasi NY. IIS SUSILAWATI

(Sumber Laporan Penyelenggara Pelatihan Tata Kecantikan Kulit )

Ketua pelaksana sekaligus pendiri lembaga pendidikan pelatihan dan

Kursus yang bernama NY.Hj.Y.Otto Suhanna, selanjutnya yang bertanggung

jawab dalam bidang keuangan NY. Inge Lidia Mediawati merangkap tugas

sebagai penanggung jawab akademis dan menjadi tenaga pendidik juga, yang

bertanggung jawab dalam bidang admnisitrasi yaitu NY. Iis Susilawati merangkap

tugas sebagai tenaga pendidik. Yang bertanggung jawab sebagai pengelola

dilembaga tersebut tanggung jawabnya merangkap tugas manajerial

penyelenggaraan sekaligus tenaga pendidik. Kegiatan merangkap tugas ini

diasumsikan tidak akan efektif dalam mengelola suatu kegiatan untuk

memfasilitasi dan pelayanan dalam pelaksanaan kegiatan.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

66

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

7. Ketenagaan LPK Inge Sumedang

Tabel 4.2

Ketenagaan Pelatihan Tata Kecantikan Kulit LPK Inge Sumedang

KETENAGAAN LPK INGE SUMEDANG

IIS SUSILAWATI Tenaga Pendidik

Hj. OTTO SUHANA Tenaga Pendidik

Inge Lidia Mediawati Tenaga Pendidik

(Sumber Laporan Penyelenggara Pelatihan Tata Kecantikan Kulit )

Pengelola yang bertanggung jawab dalam ketenagaan pelatihan Tata

Kecantikan Kulit yaitu IIS SUSILAWATI, Hj. Y. OTTO SUHANA dan INGE

LIDIA MEDIAWATI, semuanya merangkap tugas sebagai pengelola. Semua

penanggung jawab ketenagaan di atas semuanya menguasai semua keterampilan

yang dilaksanakan dilembaga.

Latar belakang ketenagaan LPK Inge semuanya hanya lulusan SMA, yang

menjadi ketua atau pendiri lulusan dari SGKP setara SMA khusu dibidang Tata

Rias dan Kecantikan dan dilengkapi pengalaman pendidikan nonformal

khususnya pelatihan yang ada di LPK Inge dan memiliki ijazah Tata Kecantikan

Kulit, serta memiliki ijazah Pendidik dan Penguji Praktek Tata Kecantikan Kulit.

8. Mitra Kerja LPK Inge Sumedang

a. Salon dan LPK Ardena Panyileukan-Bandung

b. Salon dan LPK Puji Lestari Jl. P. Geusan Ulun-Sumedang

c. Salon dan LPK Haedy Jl. Ahmad Yani No. 233 Jatiwangi-Majalengka

9. Profil Pelatihan Tata Kecantikan Kulit

Terwujudnya insan Indonesia yang cerdas, kreatif adalah semangat

kebangkitan bangsa Indonesia mempersiapkan generasi yang baru menyongsong

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

67

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

era globalisasi. Munculnya persaingan yang ketat disegala bidang baik formal atau

nonformal merupakan tantangan yang harus dihadapi.

Keadaan yang mendesak dengan adanya program kursus untuk mengatasi

masalah kesejahteraan sosial. Sektor pendidikan nonformal melalui pendidikan

dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu yang mencari kerja

untuk mewujudkan pemerataan dalam pendidikan.

Jumlah penduduk yang makin padat di kabupaten Sumedang dan sekitarnya

yang datang dari daerah - daerah sekitarnya merupakan sumber penghasilan di

bidang tata usaha Tata Kecantikan Kulit. Dengan banyaknya pengangguran yang

disebabkan faktor ekonomi diantaranya tak bisa melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi atau drop out (DO), peningkatan mutu dan daya saing,

hal ini diharapkan dapat memberikan dampak, sehingga dapat hidup bersama

dalam keragaman sosial dan budaya, untuk meningkatkan taraf hidup dan daya

saing. Oleh karea itu LPK Inge mengajukan dan bantuan sosial PKH, untuk

mewujudkannya LPK Inge menyelenggrakan pendidikan dan pelatihan dalam

bidang keterampilan Tata Kecantikan Kulit.

10. Tujuan

a. Tujuan Umum

Tujuan umum program dana bantuan sosial PKH diselenggarakan adalah

sebagai berikut:

1) Mengentaskan kemiskinan

2) Membantu pemerintah menangani masalah pengangguran di Kabupaten

Sumedang, khususnya di desa-desa kecamatan Sumedang Utara

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

68

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3) Menciptakan lapangan kerja bru dan berkelanjutan

4) Masyarakat yang ekonomi lemah dibekali dengan keterampilan tata

kecantikan kulit kulit, diharapkan para lulusannya dapat menularkan keahlian

mereka kepada masyarakat yang lainnya yang kurang mampu, sebagai

pemerataan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup khususnya yang berada

dipedesaan

5) Meningktkan kualitas sumberdaya manusia melalui pembinaan keterampilan

kewirausahaan

b. Tujuan Khusus

Dari Program ini tujuan khusus ialah untuk memberi keterampilan pada

masyarakat tentang Tata Kecantikan Kulit khususnya di Kabupaten Sumedang

untuk yang kurang mampu (Drop Out) sekolah sehingga peserta memepunyai

kesempatan yang sama dengan masyarakat yang tergolong mampu, sehingga

dalam jangka pendek diharapkan mampu mengurangi pengangguran dikabupaten

Sumedang. Selain itu dipersiapkan untuk membuka usaha mandiri dalam Tata

Kecantika Kulit.

c. Tujuan Jangka Panjang

Masyarakat kurang mampu, terutama yang diperkotaan dapat juga

menularkan kehliannya kepada yang lain. Pendidikan pelatihan yang akan

diselenggarakan, selain mata pelajaran teori dan praktik juga diberikan

pengetahuan, Etika jabatan sebagai pengetahuan, sesuai dengan keahliannya, P4

(Pedoman Pengahayatan dan Pengamalan Pancasila) yaitu Eka Prasetya

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

69

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pancakarsa dan sebagai pemahaman usaha mandiri dengan pengetahuan

kewirausahaan secara umum, dalam Tata Kecantika Kulit.

11. Waktu dan Tempat Pelatihan

Pelatihan Tata Kecantikan Kulit dilaksanakan mulai dari bulan April 2012

sampai dengan bulan Juni tahun 2012 selama 3 bulan efektif pembelajaran

sampai evaluasi yang dilaksanakan oleh lembaga selama 200 jam dalam jagka

waktu 3 bulan. Bertempat di LPK Inge Sumedang Jl. Mayor Abdurachman No.

22. Sumedang 45322.

12. Kurikulum

Kurikulum yang digunakan dalam pelatihan Tata Kecantikan Kulit ada 2

(dua) tahap atau biasa disebutnya level. Yang terdiri dari leve II dan level III,

adapun kurikulum yang digunakan level I dinamakan level dasar dan level II

dinamakan terampil.

Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit pada umumnya masih banyak level

selanjutnya sampai level mahir namun yang digunakan di LPK Inge ini hanya

dilaksanakan level dasar dan terampil saja khusus pembelajar pemula untuk tahap

selanjutnya peserta masih perlu melanjutkan level berikutnya namun lembaga

hanya memberikan kesempatan level dasar sama terampil saja. Serta alat peraktik

yang digunakan hanya peralatan manual dengan menggunakan tangan langsung

dan peralatan kecantikan atau peralatan perawatan kulit. Dalam kurikulum ini

dibedakan level dasar sama level terampil yaitu pearawatan kulit wajah tidak

bermasalah dan perawatan kulit wajah bermasalah.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

70

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kurikulum berdasarkan level dan standar kompetensi serta waktu yang

dipakai dalam proses pembalajaran dapat dilihat di table sebagai berikut:

a. Level II.

Tabel 4.3

Kurikulum Pelatihan Tatan Kecantikan Kulit

No. Kode Unit Standar Kompetensi Waktu

1. KEC.TK.02.001.01 Merwat kulit wajah tidak

bermasalah

50 Jam

2. KEC.TK.02.002.01 Merias wajah sehari-hari (pagi

dan malam)

50 Jam

3. KEC.TK.02.003.01 Merawat tangan dan mewarnai

kuku (manicure)

40 jam

4. KEC.TK.02.004.01 Merawat kaki dan mewarnai

kuku (pedicure)

40 jam

Jumlah: 180 Jam

(Sumber Laporan Penyelenggara Pelatihan Tata Kecantikan Kulit )

Pada Level II yaitu perwatan kulit wajah tidak bermasalah selanjutnya tata

cara merias wajah sehari-hari siang dan malam,dan perawatan tangan dan kaki

dengan dilengkapi pewarnaan kuku. Level ini termasuk level pemula yang

dinamakan level dasar.

b. Level III

Tabel 4.4

Kurikulum Pelatihan Tatan Kecantikan Kulit

No. Kode Unit Standar Kompetensi Waktu

1. KEC.TK.02.006.01 Merwat wajah berjerawat/

berkomedo secara manual

40 Jam@45’

2. KEC.TK.02.007.01 Merawat kulit wajah

berpigmentasi secara manual

40 Jam

3. KEC.TK.02.008.01 Merawat kulit wajah kering

kasar /dehidrasi secara manual

40 Jam

4. KEC.TK.02.010.01 Melakukan penambahan bulu

mata

15 Jam

5. KEC.TK.02.011.01 Merias wajah Sikatri 35 Jam

6. KEC.TK.02.012.01 Merias wajah geriatric 35 Jam

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

71

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

7. KEC.TK.02.013.01 Merias wajah panggung 40 Jam

8. KEC.TK.02.014.01 Melakukan pengangkatan bulu

yang tidak di kehendaki

(depilasi dan epilasi)

30 Jam

Jumlah: 275 Jam

(Sumber Laporan Penyelenggara Pelatihan Tata Kecantikan Kulit )

Pada Level II ini dinamakan level terampil karena peserta sebelum mengikuti

kurikulum ini sudah melakukan pembelajaran pemula melalui level I. Pada Level

ini bisa dikatakan perawatan yang lumayan sangat sulit karena jenis kulit wajah

yang dirawatnya yaitu bermacam masalah dan tata cara merias wajah berbagai

kebutuhan yang tidak sederhana.

13. Peserta Kursus/Pelatihan LKP Inge Sumedang

Peserta yang mengikuti Pelatihan Tata Kecantikan Kulit berdasarkan usia

pendidikan dan daerah tempat tinggal. Peserta yang mengikuti pelatihan tata

kecantikan kulit semuanya berasal dari sumedang daerah sekitar lembaga.

Mengenai data peserta secara lengkap dapat Nampak dibawah table ini:

Tabel 4.5.

Peserta Pelatihan Tata Kecantikan Kulit

No Nama Usia Pendidikan Alamat

1 Vian Reni 21 SMA Cimalaka, Sumedang

2 Dede Sumiati 36 SMP Cimalaka, Sumedang

3 Ai Eci Kuraesin 30 SMA Cisitu, Sumedang

4 Yunita Gustiana 16 SMP Sembir, Sumedang

5 Dita Medina 16 SMEA Sembir, Sumedang

6 Siska Rismawati 17 SMP Conggeang,Sumedang

7 Santi Puspitasari 19 SMP Galudra, Sumedang

8 Siti Rahayu 34 SMA Baginda, Sumedang

9 Neng Dede. N 28 SMP Ciherang, Sumedang

10 Neng Dewi 26 SMP Ketib, Sumedang

11 Tina Ardiani 22 SMA Citimun,Sumedang

12 Nina Nurhayati 30 SMP Sindang, Sumedang

13 Nia Roheati 36 SMA Jl. Cut NyakDienSumedang

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

72

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No Nama Usia Pendidikan Alamat

14 Rini Nurlinda 22 SMP Sumedang

15 Rismayanti 28 SMA Conggeang Sumedang

16 Martini 28 SMP Panyingkiran, Sumedang

17 Puji Astuti 24 SMA Sumedang

18 Sri Yulianti 23 SMP Padasuka, Sumedang

19 Nenden Runi. H 33 SMA Citamiang,Sumedang

20 Fitri 24 SMA Cimalaka,Sumedang

(Sumber Laporan Penyelenggara Pelatihan Tata Kecantikan Kulit )

Dari keseluruhan peserta diatas latar belakang pendidikan lebih dominan

lulusan SMP, namun menurut kriteria usia peserta masih termasuk usia produktif

yang dimaksud masih mampu untuk melakukan aktivitas penerapan hasil pelatiha.

Sedangkan kriteria peserta yang diusulkan lembaga persyaratan kriteria peserta

mulai dari 18-45 tahun, dan latar belakanh ekonomi lemah serta DO atau tidak

dapat meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, tidak memiliki pekerjaan

dan belum pernah mengikuti pendidikan pelatihan sebelumnya.

14. Sarana dan Prasarana LPK Inge Sumedang

Sarana dan prasarana yang dimiliki LPK Inge sebagai penunjang dalam

proses pembelajaran Pelatihan Tata Kecantikan Kulit dimulai dari ruangan-

ruangan yang ada dilembaga sampai peralatan peraktik khususnya peralatan

kecantikan untuk perawatan kulit dapat dilihat secara lengkap pada tabel dibawah

ini:

Tabel 4.6.

Sarana dan Prasarana

No. Sarana dan Prasarana Jumlah

Status Kepemilikan

(sendiri, sewa, dan

Sebagainya)

1. Kantor LPK Inge 1 lokal Milik Sendiri

2. Ruang Praktek 1 lokal Milik Sendiri

3. Ruang Materi 1 lokal Milik Sendiri

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

73

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No. Sarana dan Prasarana Jumlah

Status Kepemilikan

(sendiri, sewa, dan

Sebagainya)

4. Ruang Senam 1 lokal Milik Sendiri

5. Mushola 1 lokal Milik Sendiri

6. Kamar mandi/WC 2 lokal Milik Sendiri

7. Lemari buku 1 unit Milik Sendiri

8. Lemari peralatan praktek 2 unit Milik Sendiri

9. Tempat olahraga/halaman 1 ruang Milik Sendiri

10. Kursi belajar 25 unit Milik Sendiri

11. Salon sound system 3 unit Milik Sendiri

12. Kelompok usaha lahan pertanian 5000 m2 Milik Sendiri

13. Dorongan kecantikan 3 unit Milik Sendiri

14. Uap muka 2 unit Milik Sendiri

15. Kursi kecantikan 2 unit Milik Sendiri

16. Beauty class 3 set Milik Sendiri

17. Kaca 10 unit Milik Sendiri

18. High frekwensi 1 set Milik Sendiri

19. Kosmetik pembersih 4 set Milik Sendiri

20. Kosmetik penyegar 4 set Milik Sendiri

21. Kosmetik dasar bedak 25 set Milik Sendiri

22. Bedak tabur 2 set Milik Sendiri

23. Bedak padat 2 set Milik Sendiri

24. Shadow 6 set Milik Sendiri

25. Bulu mata 6 set Milik Sendiri

26. Pemerah pipi 4 set Milik Sendiri

27. Lipstick 4 set Milik Sendiri

28. Kuas Hadow 6 unit Milik Sendiri

29. Spon bedak 6 unit Milik Sendiri

30. Sikat kuku 2 unit Milik Sendiri

31. Handuk kecil 10 unit Milik Sendiri

32. Handuk besar 2 unit Milik Sendiri

33. Tutup kain facial 3 unit Milik Sendiri

34. Bando handuk 3 unit Milik Sendiri

35. Sikat kaki 1 buah Milik Sendiri

36. Masker muka 10 dus Milik Sendiri

37. Lulur badan 1 set Milik Sendiri

38. Massage 3 set Milik Sendiri

39. Minyak telon 1 set Milik Sendiri

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

74

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

40. Sikat alis 2 set Milik Sendiri

41. Lem bulu mata 1 set Milik Sendiri

42. Maskara 1 set Milik Sendiri

43. Busa pembersih 2 set Milik Sendiri

44. Sikat lipstick 1 set Milik Sendiri

45. Waskom Kecantikan 4 unit Milik Sendiri

46. Tempat air 1 buah Milik Sendiri

47. Peling cream 2 set Milik Sendiri

48. Sabun Muka 2 Set Milik Sendiri

49. Kapas 10 set Milik Sendiri

50. Tisu 10 set Milik Sendiri

(Sumber Laporan Penyelenggara Pelatihan Tata Kecantikan Kulit )

C. Hasil Penelitian

1. Identitas Responden

No Kode L/P-Usia Pendidikan Kedudukan

1 P P/55 SGKP Pengelola

2 IT P/42 S1 Instruktur

3 WB 1 P/31 SMP Peserta Pelatihan

4 WB 2 P/27 SMP Peserta Pelatihan

5 WB 3 P/31 SMP Peserta Pelatihan

Tabel 4.7.

Data Responden Penelitian

Data atau informasi yang akan disajikan merupakan hasil wawancara,

observasi dan studi dokumentasi. Wawancara dilakukan terhadap 5 (orang)

responden yang meliputi 1 (orang) pengelola yang bernama Hj. Y. Otto Suhanna

diberi kode (P), 1 (orang) instruktur atau tenaga pendidik NY. Inge Lidia

Mediawati diberi kode (IT) dan 3 (orang) peserta pelatihan tata kecantikan kulit

yaitu Yunita Gustiana, Dede Sumiati dan Rismayanti diberi kode (WB1, WB2,

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

75

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

WB3). Data mengenai latar belakang responden secara lengkap nampak pada

tabel dibawah ini.

2. Deskripsi hasil wawancara

Pembahasan mengenai proses pelatihan tata kecantikan kulit dalam

meningkatkan kemampuan kewirausahaan peserta LPK Inge Sumedang, berikut

ini penulis sajikan sejumlah data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan

responden yang disesuaikan dengan indikatornya, yaitu :

a. Persiapan Proses Pembelajaran Pelatihan Tata Kecantikan Kulit yang

dapat Meningkatan Kemampuan Kewirausahaan Peserta LKP Inge

Sumedang

1) Identifikasi Kebutuhan

Berikut ini hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3 yang

meliputi tentang aspek identifikasi kebutuhan dalam persiapan proses

pembelajaran.

Tabel 4.8.

Jawaban Responden mengenai Identifikasi Kebutuhan

Pertanyaan Kode Jawaban

Apakah sebelum melakukan

proses pemebelajaran pelatihan

tata kecantikan kulit dilakukan

identifikasi kebutuhan?

IT

Ya, dilakukan identifikasi

kebutuhan karena peserta yang

mengikuti pelatihan tata

kecantikan kulit benar-benar

peserta yang minat belajar untuk

memiliki keterampilan, tidak

memiliki pekerjaan, belum

pernah mengikuti pelatihan

sebelumnya dan putus sekolah

serta dari keluarga yang kurang

mampu, identifikasi ini dilihat

dari kriteria peserta

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

76

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Apakah anda ikut terlibat

sebelum melakukan Proses

Pembelajaran pelatiha tata

kecantikan kulit dilakukan

identifikasi kebutuhan?

Apakah anda mengetahui

langkah apa saja yang dilakukan

oleh pengelola sebelum

melakukan pembelajaran

dimulai?

P

Ya, karena tanggung jawab saya

dalam penerimaan peserta maka

dilakukan identifikasi karena

lembaga kami mengusulkan

dana bantuan (PKH) pendidikan

kecakapan hidup sasarannya

untuk orang-orang yang benar-

benar membutuhkan

keterampilan.

WB 1

WB 2

WB 3

Ya, hanya di Tanya-tanya saja

asal dari mana, lulusan

pendidikan, umur. Saat

registrasi pendaftaran calon

peserta untuk mengisi format

biodata.

Saya disuruh perkenalan terus

ditanya-tanya sekitar aktivitas

yang biasa dilakukan.

Adanya pembukaan dan

sambutan-sambutan selanjutnya

perkenalan dan ditanya-tanya

sekitar aktivitas saya serta

alasan mengikuti pelatihan.

Aspek apa saja yang dijadikan

acuan dalam identifikasi

kebutuhan?

IT

Aspek yang menjadi acuan

identifikasi kebutuhan yaitu

latar belakang peserta melalui

Pendidikan , Tujuan , Harapan

dan pengalaman .

P

Yang menjadi aspek dalam

identifikasi yaitu keterangan

biodata peserta.

Metode apa yang digunakan

dalam melakukan identifikasi

kebutuhan?

IT Dalam identifikasi yang

digunakan Melalui Tanya jawab

dari tahap pendaftaran calon

peserta serta dalam pembukaan

proses pembelajaran dengan

memperkenalkan diri dari

keseluruhan peserta.

P Ya peserta banyak ditanya-tanya

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

77

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sekitar latar belakangnya saja.

Apakah dalam melakukan

identifikasi kebutuhan

menggunakan instrument?jika

ya, instrumen seperti apa yang

digunakan dalam identifikasi

kebutuhan?

IT Ya, dilakukan melalui format

pengisian biodata peserta, dari

biodata ada aspek-aspek yang

harus di isi menurut latar

belakang biodata

peserta.sebagai ajang registrasi

peserta juga.

P Ya,karena dalam registrasi

pendaftaran calon peserta di

adakan pengisian biodata

terlebih dahulu. Maka selebaran

biodata tersebut dijadikan

sebagai alat identifikasi

kebutuhan.

(Sumber PW I dan PW II bagian no. 1,2,3,4 dan Sumber PW III bagian no 1)

Berdasarkan hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3, dalam

penyelenggaraan pelatihan tata kecantikan kulit telah dilakukan identifikasi

kebutuhan terlebih dahulu karena dalam penyelenggaraan pelatihan pengelola dan

instruktur benar-benar melihat peserta mana yang memang membutuhkan

pendidikan keterampilan khususnya pelatihan tata kecantikan kulit karena kriteria

peserta yang diharapkan lembaga peserta yang benar-benar minat belajar

mendapatkan keterampilan serta belum punya pekerjaan dan belum pernah

mengikuti pelatihan sebelumnya karena tujuan pelatihan ini yaitu sebagaimana

yang di muat dalam visi misi.

Aspek dalam identifikasi kebutuhan pelatihan tata kecantikan kulit ini

dilihat dari latar belakang peserta dari tingkat lulusan pendidikan, tujuan peserta

mengikuti pelatihan tata kecantikan kulit dan harapan peserta setelah mengikuti

pelatihan tata kecantikan kulit. Dimana identifikasi kebutuhan pelatihan ini

dilakukan melalui metode Tanya jawab saat perkenalan peserta sebelum proses

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

78

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran dan saat pendaftaran calon peserta melalui pengisian format

pengisian biodata calon peserta, identifikasi kebutuhan ini agar memudahkan

pengelola dan instruktur untuk mengahadapi dan memebrikan pelayanan peserta

dalam proses pembelajaran melalui pendekatan kepada peserta yang berbeda-beda

latar belakangnya

Instrument khusus identifikasi kebutuhan ini yaitu format pengisian biodata

calon peserta. Karena dari format ini berisi latar belakang peserta dari lulusan

jenjang pendidikan, pengalaman, tempat tinggal peserta dll.

2) Bina Suasana Keakraban

Berikut ini hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3 yang

meliputi tentang aspek bina suasana keakraban yang dilakukan dalam persiapan

proses pembelajaran.

Tabel 4.9

Jawaban Responden mengenai Suasana Keakraban

Pertanyaan Kode Jawaban

Apakah Instruktur menggunakan

teknik dalam pembinaan suasana

keakraban sebelum memulai

proses pemebelajaran?jika ya,

teknik apa yang digunakan

dalam melakukan pembinaan

keakraban?

IT

Ya, karena tidak langsung

begitu saja proses

pemebelajaran dimulai,

sebelumnya kita mengadakan

ramah tamah perkenalan peserta

dengan peserta karena berbeda

daerah tempat tinggal.

Perkenalan saya sebagai

instruktur dan pengelola yang

ada dilembaga. Agar dalam

proses pembelajaran dimulai

semuanya sudah membuka diri

saling menerima dan saling

terbuka.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

79

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Apakah dilakukan kegiatan bina

suasana keakraban antara

instruktur dan peserta serta

peserta sebelum pembelajaran

dimulai?

P

Ya, karena saya sendiri sebagai

pengelola ikut serta hari

pertama sebelum poses

pembelajaran dimulai ikut

memperkenalkan diri

kedudukan saya dan tanggung

jawab saya dilembaga. Sebelum

bina suasana dilakukan terlebih

dahulu adanya pembukaan dari

pihak lembaga sebagai

sambutan-sambutan dari pihak

yang bersangkutan dari

penyelenggaraan pelatihan tata

kecantikan kulit ini untuk

memotivasi peserta.

WB 1

WB 2

Peserta 3

Ya, karena sebagai peserta

berbeda-beda daerah tempat

tinggal dan sama sekali tidak

kenal, maka sebelum proses

pembelajaran dimulai saya dan

yang lainnya saling

memperkenalkan diri terlebih

dahulu agar saling mengenal

dan saling membuka diri

menerima perbedaan latar

belakang, agar saya dan yang

lainnya tidak canggung dan

kaku dalam proses

pembelajaran.

Saat pertama saya dan

semuanya saling

memperkenalkan diri.

Sebelumnya juga dalam acara

pembukaan adanya ramah

tamah dan saya banyak ditanya-

tanya saat perkenalan.

Ya. Ada karena kami semua

saling memperkenalkan diri

selanjutnya sedikit guyonan-

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

80

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

guyonan saat perkenalan karena

kita berbeda latar belakang

tempat tinggal untuk lebih

terbuka dan saling mengenal

satu sama lain.

(Sumber PW I dan PW II bagian no. 5 dan Sumber PW III bagian no. 2)

Berdasarkan hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3 bahwa

proses pembelajaran agar berlangsung dengan nyaman dan kondisi yang

interaktif antara peserta dengan peserta dan pengelola dengan peserta dan peserta

dengan instruktur maka dalam tahap persiapan proses pembelajaran pelatihan tata

kecantikan kulit dilakukan pembinaan suasana keakraban dengan acara ramah

tamah atau perkenalan dari peserta, pengelola serta tenaga kependidikan lembaga.

Tujuan bina suasana keakraban ini agar peserta dengan peserta saling

mengenal dan saling membuka diri agar tidak kaku dan saling interaktif satu

sama lain demi kenyamanan dalam proses pembelajaran. Selain bina suasana

keakraban dalam tahap persiapan pelatihan tata kecantikan kulit ini di adakan

pembukaan terlebih dahulu salah satunya yaitu sambutan-sambutan dari pihak

yang bersangkutan dalam penyelenggaraan pelatihan tata kecantikan kulit ini

yang bertujuan untuk memotivasi peserta.

3) Penetapan Kontrak Belajar

Berikut ini hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3 yang

meliputi tentang aspek bina suasana keakraban yang dilakukan dalam persiapan

proses pembelajaran.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

81

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.10

Jawaban Responden mengenai Kontrak Belajar

Pertanyaan Kode Jawaban

1. Apakah dilakukan penetapan

kontrak belajar?jika ya,

bagaiaman cara penetapan

kontrak belajar?

2. Apakah ada kontrak belajar

antara peserta dan lembaga

sebelum melakukan

pembelajaran?

IT Ya, dilakukan karena peserta

yang mengikuti pelatihan ini

harus benar-benar mengikuti

aturan yang sudah disepakati,

karena peserta mengikuti

pelatihan ini didukung melalui

dana bantuan PKH, dan

tanggung jawab lembaga

melaporkan hasil kegiatan

selama pembelajaran dimulai

sampai akhir penilaian uji

kompetensi

P

Ya, karena tanggung jawab

lembaga sangat berat, karena

pelatihan ini atas dukungan

pemerintah maka tanggung

jawab lemabaga harus

melaporkan hasil pelatihannya.

WB 1

Ya, ada. Karena setelah diterima

menjadi peserta saya harus

menanda tangani surat

perjanjian kesepakatan, saya

sebagai peserta harus

menyanggupi aturan serta

sungguh-sungguh mengikuti

proses pembelajaran karena

saya sebagai peserta dituntut

harus mampu menguasai hasil

pelatihan dan diaplikasikan

untuk bekerja dibidang jasa

pelayanan kepada masyarakat

sebagai wirausaha mandiri.

Karena sudah diberi seperangkat

alat kecantikan dan peralatan

praktek yang mendukung untuk

peraktek proses pembelajaran

dan diberikan uang saku.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

82

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

WB 2

WB 3

Namun peralatan biasanya suka

sudah habis sambil berjalan

pembelajaran. uang saku dan

pearalatan yang tahan lama

biasnya dikasihkan diakhir

pelatihan sebagai daya dukung

untuk berwirausaha.

Yang saya tahu sebagai peserta

harus menanda tangani kesiapan

yang harus di ikuti karena kami

dituntut harus sungguh-sungguh

mengikuti pembelajaran karena

sudah didukung dari fasilitas

pembelajaran.

Saya sebagai peserta harus hadir

terus karena dituntut sungguh-

sungguh belajar,karena saya

sudah menjadi warga belajar

difasilitasi karena dimasukkan

kedalam laporan untuk tanda

bukti peserta mengikuti kegiatan

pembelajaran dan peserta diberi

pembelajaran tambahan tentang

ciri-ciri wirausaha

3. Aspek apa saja yang

dijadikan acuan dalam

penetapan kontrak belajar?

IT Yang menjadi aspek penetapan

kontrak belajar ya, tidak jauh

meliputi. Waktu, Jadwal,

Materi, dan Media

P Ya, meliputi kesepakatan jadwal

dan lainnya saja yang

mendukung proses

pembelajaran karena peserta

harus benar-benar mematuhi

aturan yang ada agar proses

pembelajaran tersampaikan

dengan maksimal

4. Siapa yang dilibatkan dalam

penyusunan penetapan

IT

Saya ikut dilibatkan,sebagai

intruktur saya dan pengelola

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

83

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kontrak belajar?

yang merumuskan susunan

materi dan silabus untuk proses

pembelajaran serta jadwal yang

dibuat juga dari kesepakatan

pengelola lembaga.

P Saya sendiri serta instrukutur

dan pengurus lainnya yang ada

dilembaga ini karena kegiatan

direncanakan sebelumnya dan

disepakati oleh semua aktivis

yang ada dilembaga.

(Sumber PW I dan PW II bagian no.6,7,8 dan Sumber PW III bagian no.3)

Berdasarkan hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3 dalam

tahap persiapan proses pembelajaran pelatihan tata kecantikan kulit adanya

penetapan kontrak belajar dimana peserta yang mengikuti pelatihan ini harus

mengikuti tata tertib aturan yang ada dilembaga, karena tanggung jawab lembaga

dalam pembuatan laporan hasil pelatihan tata kecantikan kulit maka lembaga

menetap kontrak belajar kepada calon peserta, dan peserta pun harus mematuhi

aturan yang telah disepakati dan menanda tangani sebagai tanda bukti peserta

bertanggung jawab untuk mengikuti aturan yang telah dimuat dalam penetapan

kontrak belajar.

Aspek dalam penetapan kontrak belajar ini yaitu meliputi waktu, jadwal,

materi dan media. Dimana kesiapan dalam proses pembelajaran harus tepat waktu

mengikuti proses pembelajaran baik waktu masuk jam pelajaran dan waktu masuk

setelah istirahat. Sedangkan jadwal yang dimuat dalam penetapan kontrak belajar

ini untuk menyesuaikan pembelajaran yang disampaikan sesuai jadwalnya,

misalnya saat jadwal pembahsan materi peserta harus membawa alat tulis. Dan

materi serta media yang ditetapkan dalam penetapan kontrak belajar sangat

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

84

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

berhubungan karena dalam pembelajaran pelatihan tata kecantika kulit saling

melengkapi selain materi yang dipaparkan media juga sebagai pendukung alat

peraktik dalam proses pembelajaran, maka peserta harus membawa alat peraktik

yang disesuaikan pembelajaran. Serta instruktur mempersiapkan media praktek

terlebih dahulu dalam proses pembelajaran. Adapaun penetapan kontrak yang

dilaksanakan karena ada tuntutan penuh kepada peserta untuk belajar dengan baik

dan bertanggung jawab, peserta tidak hanya mengikuti pembelajaran begitu saja

namun sudah dibekali oleh lembaga beberapa peralatan praktik yang sudah

menjadi hak milik pribadi, serta diberikan uang saku namun dukungan perlatan

biasanya habis disaat berjalan pembelajaran. Uang saku dan peralatan yang tahan

lama biasanya diberikan diakhir pelatihan sebagai daya dukung untuk

berwirausaha. Adapun tambahan materi pelajaran dasar tentang kewirausahaan

dan materi pelajaran dasar psikologi sebagai daya dukung peserta dalam

mengaplikasikan setelah mengikuti pelatihan untuk berwirausaha.

Adanya terlibat dalam penyusuna penetapan kontrak belajar ini adalah

instruktur dan pengelola lembaga dimana pengelola dan instruktur harus

merencanakan dengan matang persiapan proses pembelajaran dimulai agar tujuan

yang diharapkan dapat tercapai dengan maksimal.

4) Setting Ruangan

Berikut ini hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3 yang

meliputi tentang aspek bina suasana keakraban yang dilakukan dalam pelaksanaan

proses pembelajaran.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

85

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.11

Jawaban Responden mengenai Setting Ruangan

Pertanyaan Kode Jawaban

Sebelum proses belajar dimulai

apa dilakukan setting ruangan

untuk kenyamana dalam proses

pemebelajaran?jika ya, setting

apa yang digunakan untuk

kenyamanan dalam proses

pembelajaran?

Apakah anda ikut serta dalam

melakukan setting ruangan

pembelajaran?

IT Untuk ruang teori setting

ruangan tidak ada perubahan

atau pola yang dirubah-rubah

karena terpaku tempat dan

ruangan yang kurang luas maka,

kursi hanya begitu saja

seadanya, namun diruang

praktek selalu dibuat pola-pola

tempat duduk seperti pola

lingkaran atau pola berbentuk U

karena dalam praktek sebagai

instruktur harus dapat dicermati

oleh semua peserta untuk

kenyamanan dan hasil

pembelajaran dapat diterima

dengan maksimal.,

P

Ya, selalu dirubah-rubah pola

tempat duduk apabila diruangan

praktek karena ruang praktek

dan ruang teori terpisah,

sedangkan ruang teori hanya

begitu saja seadanya karena

ruangannya yang sempit.

WB 1

WB 2

Ya, saya sebagai peserta ikut

serta dalam setting ruangan

seperti merubah tempat duduk

sendiri karena mengikuti

perintah instruktur membuat

pola tempat duduk, biasanya

pola yang digunakan lingkaran

dan berbentuk U, dan

pembelajaran praktek peserta

harus terfokus kepada

instruktur.

Tentu ya, karena kita harus

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

86

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

WB 3

mengubah kursi masing-masing

untuk mengikuti praktik tu

harus keliatan lebih jelas dan

ikut apa yang disuruh pengelola

dan instruktur dalm mengubah

posisi tempat duduk.

Ya, karena kursi masing-masing

yang dipakai diubah oleh

masing-masing peserta. Kadang

pengelola menyarankan kursi

yang peserta pakai mengikuti

aturan instruktur.

(Sumber PW I dan PW II bagian no. 9 dan Sumber PW III bagian no. 4)

Berdasarkan hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3 yang

meliputi setting ruangan dalam proses pembelajaran agar tercapai sesuai tujuan

yang diharapkan maka perlu adanya setting ruangan, dalam persiapan proses

pembelajaran tata kecantikan kulit ini dilakukan setting ruangan saat penyampaian

pembelajaran praktik dimana pembelajaran praktik instruktur harus benar-benar

dapat menyebarkan variasi praktik dan penggunaan media praktik agar peserta

dapat cermat menerima pembelajaran praktik karena inti dari pelatihan yaitu lebih

mengutamakan praktik.

Setting ruangan yang dilakukan pada pelatihan tata kecantikan kulit diLPK

ini biasanya dengan merubah pola tempat duduk dengan pola lingkaran atau pola

tempat duduk berbentuk U. Dalam proses setting ruangan ini peserta, instruktur

serta pengelola semuanya berperan dan ikut terlibat untuk kenyamanan dan

pencapaian proses pembelajaran yang maksimal dan sesuai yang diharapkan.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

87

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Pelaksanaan Proses Pembelajaran Pelatihan Tata Kecantikan Kulit yang

dapat Meningkatan Kemampuan Kewirausahaan Peserta LKP Inge

Sumedang

1) Penerapan teknik membuka

Berikut ini hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3 yang

meliputi penerapan teknik membuka yang dilakukan dalam pelaksanaan proses

pembelajaran.

Tabel 4.12

Jawaban Responden mengenai Teknik Membuka

Pertanyaan Kode Jawaban

Sebelum proses belajar dimulai

apa dilakukan penerapan teknik

membuka?jika ya. langkah-

langka apa saja yang digunakan

dalam penerapan teknik

membuka?

Apakah anda mengetahui

sebelum proses pembelajaran

dimulai apa dilakukan penerapan

teknik membuka?jika ya.

Langkah-langkah apa saja yang

digunakan dalam penerapan

teknik membuka?

Apa yang anda ketahui mengenai

pembukaan yang dilakukan

instruktur?

IT

Ya, karena proses pembelajaran

hari pertama kita mengadakan

ramah tamah dan perkenalan

maka hari keduanya kita

langsung terfokus pembelajaran

hanya diawali baca doa saja

sebelum dimulai pembelajaran

dan sedikit menyisipkan

harapan saya sebagai intruktur

kepada peserta agar mengikuti

pembelajaran dengan baik.

P

Ya pembukaan seperti biasa

pembacaan doa dan instruktur

meminta perhatian kesiapan

belajar saja kepada semua

peserta.

WB 1

WB 2

Yang saya tahu saat pembukaan

proses pembelajaran hanya baca

doa. Dan instruktur langsung

mengarahkan apa yang akan

dipelajari.

Instruktur suka menyapa kami

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

88

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

WB 3

semua kabar, dan kesan

mengikuti selama pembelajaran

serta dilanjut membaca doa

serta mengarahkan materi

pembelajaran.

Sebelum belajara biasa

instruktur membaca

doa,menyapa kabar peserta

sambil sumringah dan meminta

peserta memulai materi yang

akan dipelajari.

(Sumber PW I dan PW II bagian no.10 dan Sumber PW III bagian no.5)

Berdasarkan hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3 pada

tahap pelaksanaan pelatihan tata kecantikan kulit penerapan teknik membuka

yang dilakukan oleh instruktur yaitu pembacaan doa sebelum memulai proses

pembelajaran serta instruktur mengutarakan harapan yang diinginkan agar peserta

semuanya mengikuti pembelajaran dengan baik serta instruktur mengarahkan

kepada peserta materi yang akan dipelajari dalam proses pembelajaran yang

dilangsungkan. Upaya instruktur dalam penerapan teknik membuka pada

pelatihan tata kecantikan kulit ini hanya berdoa saja dan mengarahkan harapan

instruktur untuk memotivasi peserta berpartispasi dalam proses pembelajaran.

tanggung jawab instruktur mengarhakan materi dan penggunaan media yang akan

dilaksanakan.

2) Penerapan teknik menjelaskan

Berikut ini hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3 yang

meliputi tentang penerapan teknik menjelaskan yang dilakukan dalam

pelaksanaan proses pembelajaran.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

89

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.13

Jawaban Responden mengenai Teknik Menjelaskan

Pertanyaan Kode Jawaban

Bagaimana cara

mengaplikasikan dalam

penerapan teknik menjelaskan

pada proses pemebelajaran?

Apakah penjelasan yang

diberikan oleh instruktur dapat

anda mengerti

IT Sebelumnya saya merencanakan

cara penyampaian penjelasan

pada proses pembelajaran

bagian mana, dan apa dulu yang

akan dimulai,untuk

menyampaikan penjelasan

kepada peserta. Terus

membantu peserta apabila ada

hal yang tidak difahami dan

saya memberikan gambaran

atau ilustrasi dengan contoh

yang sederhana untuk

pemahaman daya talar peserta.

Dibiasakan suara jelas, dan

pemberian tekanan pada bagian-

bagian yang penting dengan

penekanan suara dan saya tidak

berada disatu titik tempat saya

selalu berpindah-pindah tidak

terpusat satu titik pandang. Serta

penjelasan yang saya sampaikan

tidak terpusat pada pemaparan

saya saja namun saya juga

meminta peserta untuk aktif

dalam menjelaskan isi materi,

saya suka meminta partispasi

peserta dalam penerapan teknik

menjelaskan.

P

Yang saya liat instruktur selalu

mengulang-ngulang penjelasan

materi dengan suara tinggi

instruktur memberian tekanan

agar diterima oleh peserta.

WB 1

Penjelasan yang disampaiakan

cukup dimengerti karena

instruktur cara menjelaskan isi

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

90

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

WB 2

WB 3

materi dengan suara yang jelas,

lancar dan penggunaan ilustrasi

pemaparan materinya dapat

diterima.dan pemaparan

materinya instruktur selalu

sambil berpindah-pindah

tempat. Dan instruktur suka

meminta kepada semua peserta

untuk aktif dan berpartisipasi

dalam menjelaskan isi materi

melalui Tanya jawab

Kadang tidak faham karena saat

teori kita sambil membayangkan

bagaimana praktik olah tangan

saat memijit muka untuk

praktiknya, namun saya suka

bertanya saat teori karena

meminta instruktur

memperaktikan meskipun

sepintas. Dan untuk lebih jelas

dan faham dianjutkan saat

praktik.

Ya dimengerti meskipun saat

pembelajaran teori instruktur

pun selalu mempraktikan sekilas

karena saya selalu bertanya apa

yang diutarakan instruktur untuk

memperagakan

Langkah apa saja yang

digunakan dalam penerapan

teknik menjelaskan pada proses

pembelajaran?

IT Ya meliputi perencanaan

penjelasan dari isi materi dan

silabus dan menyajikan

penjelasan dengan kejelasan

bahasa yang jelas berbicara

lancar itu yang diutamakan dan

mendefinisikan atau

menjelaskan dengan istilai-

istilah mudah dan sederhana.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

91

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

P Instruktur biasanya

merencanakan langkah-langkah

apa saja yang perlu disajikan

dan difahami sebelum memulai

pembelajaran instruktur

membacanya terlebih dahulu isi

materi dalam menyajikan

penjelasannya.

(Sumber PW I dan PW II bagian no. 11,12 dan Sumber PW III bagian no.6)

Berdasarkan hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3 upaya

instruktur dalam penerapan teknik menjelaskan yaitu instruktur merencanakan

cara penyampaian penjelasan pada proses pembelajaran bagian mana, dan apa

dulu yang akan dimulai, untuk disampaikan penjelasan kepada peserta. Dan

instruktur membantu peserta apabila ada hal yang tidak difahami dengan

memberikan gambaran atau ilustrasi dengan contoh yang sederhana untuk

pemahaman daya talar peserta. Instruktur dalam penyampaian penjelasan harus

mengggunakan suara yang jelas dan lancar, dan pemberian tekanan pada bagian-

bagian yang penting dengan penekanan suara dan kedudukan instruktur tidak

berada disatu titik tempat namun selalu berpindah-pindah tidak terpusat satu titik

pandang.

Upaya instruktur dalam penerapan teknik penjelasan, agar penyampaian isi

materi tersampaikan dan dapat diterima oleh semua peserta. Pada proses

pembelajaran tata kecantikan kulit ini harus lebih cermat diterima oleh peserta

karena akan mempengaruhi prkatik dan pemahaman peserta. Upaya yang

dilakukan instruktur ini sudah menunjuakan pengelolaan kelas yang partisipatif

dalam variasi gaya mengajarnya karena instruktur adalah sumber belajar untuk

mentransfer penjelasan isi materi.yang dapat menentukan kualitas peserta.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

92

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menurut peserta penjelasan yang disampaiakan insruktur cukup dimengerti

karena instruktur cara menjelaskan isi materi dengan suara yang jelas, lancar dan

penggunaan ilustrasi pemaparan materinya dapat diterima.dan pemaparan

materinya instruktur selalu sambil berpindah-pindah tempat. Dan instruktur suka

meminta kepada semua peserta untuk aktif dan berpartisipasi dalam menjelaskan

isi materi melalui Tanya jawab.

3) Penerapan teknik bertanya

Berikut ini hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3 yang

meliputi tentang penerapan teknik bertanya yang dilakukan dalam pelaksanaan

proses pembelajaran.

Tabel 4.14

Jawaban Responden mengenai Teknik Bertanya

Pertanyaan Kode Jawaban

Langkah-langkah apa saja yang

dilakukan dalam penerapan

teknik bertanya untuk meninjau

hasil pembelajaran?

IT Langkah yang digunakan paling

penyebaran pertanyaan

keseluruh kelas

mengutarakannya dengan suara

jelas dan tampak mimik untuk

meminta peserta mendengarkan

pertanyaan yang saya ajukan.

Memindahkan giliran menjawab

kepada peserta lain apabila

siswa tidak dapat menjawab

pertanyaan dan memberikan

waktu berpikir kepada peserta

untuk menjawab pertanyaan

P Yang saya tau instruktur selalu

menunjuk salah satu peserta

untuk menjawab pertanyaan,

dan di pindahkan ke peserta

lainnya lagi untuk menjawab

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

93

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Apakah anda dapat menjawab

saat instruktur dalam

memberikan pertanyaan

pembelajaran?

pertanyaan. Dalam memberikan

pertanyaan instruktur selalu

memberikan waktu dan lebih

menggali dalam kemampuan

berpikir peserta melalui

pertanyaan yang semakin lama

semakin mendalam.

WB 1

WB 2

WB 3

Ya, selalu menjawab meskipun

hanya sedikit dan sederhana

yang saya jawab karena apa

yang dijawab hasil pemikiran

sendiri namun instruktur selalu

menunggu lebih lama dan

banyak memperdalam jawaban

saya.

Kadang menjawab, kadang

tidak, tapi untuk Tanya jawab

soal tes teori sangat sulit

bahasanya, dibandingkan

praktik saya lebih cepat

menjawab karena sudah

diaplikasikan hasil teori ke

praktik sehingga saya lebih

mudah menjawabnya.

Ya selalu menjawab tapi saat

pertanyaan praktik, kalau teori

itu hanya hapal sesaat lebih jelas

dan mengerti saat peraktik dan

saya selalu menjawab karena

sudah dilakukan

pembelajarannya melalui

praktik. Dan saya lebih suka pas

pembelajaran praktik. Jika

instruktur memberikan

pertanyaan Tanya jawab lebih

sering menjawab saat

pembelajaran praktik karena

sudah mengetahui gambaran isi

materi langsun dipraktikkan.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

94

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Sumber PW I dan PW II bagian no.13 dan Sumber PW III bagian no.7)

Berdasarkan hasil wawancara yang didapat dari IT, P dan WB1, WB2 dan

WB3 dalam penerapan teknik bertanya upaya yang dilakukan oleh instruktur

yaitu menggunakan langkah-langkahnya, penyebaran pertanyaan keseluruh kelas

karena instruktur tidak berada disatu titik pandang, sambil berkeliling

mengutarakan pertanyaannya dengan suara jelas, dan instruktur selalu

melemparkan pertanyaan kepeserta lainnya apabila ada hambatan terhadap

pertanyaan yang diajukan maka instruktur mengupayakan memberikan waktu

berpikir peserta serta membantu menggali jawaban yang lebih kritis dan lebih

tepat serta dari pertanyaan yang diajukan instruktur peserta pun mampu untuk

menjawab.

Berdasarkan hasil wawancara peserta dalam kegiatan penerapan teknik

bertanya peserta lebih mengerti banyak dalam proses pembelajaran secara praktik

dan saat teori peserta cenderung tidak faham dan sering bertanya untuk meminta

instruktur memaparkan ilustrasi isi materi secara leih jelas dan diperagakan

meskipun secara sekilas dan peserta lebih senang saat pembelajaran praktik

peserta lebih aktif dalam sesi Tanya jawab setelah pembelajaran peraktik.

4) Penerapan teknik dalam memberi penguatan (Reinforcement)

Berikut ini hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3 yang

meliputi penerapan teknik dalam memberi penguatan yang dilakukan dalam

pelaksanaan proses pembelajaran.

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

95

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.15

Jawaban Responden mengenai Teknik dalam Memberi Penguatan

Pertanyaan Kode Jawaban

Apakah dilakukan penerapan

teknik memberikan penguatan

untuk memotivasi peserta dalam

proses pemebalajaran? Jika ya,

teknik apa saja yang digunakan

dalam penerapan teknik

memberikan penguatan untuk

memotivasi peserta dalam proses

pembelajaran?

Apakah anda mengetahui

mengenai penerapan teknik

dalam memeberikan penguatan

(reinforcement) untuk

memotivasi dalam proses

pembelajaran?

IT Jelas ya. Pastinya untuk

memotivasi peserta itu harus

diberi penghargaan agar peserta

merasa nyaman dan diterima.

Biasanya saya selalu bilang ok,

bagus acungan jempol. Dimana

dengan beberapa kalimta yang

saya berikan tu sangat

menggugah rasa percaya diri

peserta.

P

Biasanya instruktur selalu

mengacungkan jempol dan

menanyakan siapa namanya

kepada peerta tersebut dalam

memberikan penguatan sebagai

penghargaan kepada peserta

untuk memotivasinya

WB 1

WB 2

Ya, yang saya ketahui melihat

instruktur sukanya bilang OK,

bagus sambil mengacungkan

jempol. Dan yang saya rasakan

saat instruktur bilang OK itu

membuat saya lebih diterima

dan dipercaya serta menggugah

rasa percaya diri untuk

mengikuti proses pembelajaran.

Ya, karena selalu ada tes Tanya

jawab langsung setelah belajar

baik teori atau praktik dan itu

sangat senang karena serasa

termotivasi untuk menjawab

sapa yang duluan diberikan

penilaian langsung dan selalu

bilang bagus atau Ok yang biasa

instruktur bilang.

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

96

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

WB 3 Ya, kalo untuk memberikan

motivasi setelah menjawab

pertanyaan nstruktur selalu

bilang Ok.

(Sumber PW I dan PW II bagian no. 14 dan Sumber PW III bagian no. 8)

Berdasarkan hasil wawancara yang didapat dari IT, P dan WB1, WB2 dan

WB3, dukungan dan motivasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran adalah

tanggung jawab instruktur. Dimana instruktur harus mengupayakan peserta dapat

termotivasi mengikuti pembelajaran pelatihan tata kecantikan kulit, instruktur

berupaya dalam penerapan teknik memberikan penguatan dengan cara

memberikan penghargaan agar peserta merasa nyaman dan merasa diterima atas

argumennya dalam proses pembelajaran, biasanya instruktur memberikan

penghargaan dengan mengutarakan kata “BAGUS”, “OK” berdampak pada

peserta dapat memiliki rasa termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.

Maka upaya yang dilakukan intruktur berdampak pada peserta memiliki perasaan

diterima dan dipercaya serta menggugah rasa percaya diri untuk mengikuti proses

pembelajaran.

5) Upaya mengadakan variasi

Berikut ini hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3 yang

meliputi tentang upaya mengadakan variasi yang dilakukan dalam pelaksanaan

proses pembelajaran.

Tabel 4.16

Jawaban Responden mengenai Mengadakan Variasi

Pertanyaan Kode Jawaban

Apakah ada upaya mengadakan

variasi dalam proses

pembelajaran?jika ya, teknik

IT Selalu mengadakan variasi,

karena saya sebagai instruktur

juga merasa bosan dengan gaya

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

97

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

apa saja yang digunakan dalam

upaya mengadakan variasi pada

proses pembelajaran?

Apakah ada variasi lain yang

diberikan oleh instruktur dalam

menyampaikan materi pelatihan?

mengajar yang lurus-lurus

saja.ekspresi muka dan gerak

tangan badan saya pun ikut serta

dalam variasi mengajar. Saya

selalu mengambil alih perhatian

peserta jika sudah tidak

kondusif dengan berhenti

sejenak dan selalu mengadakan

suara tinggi untuk menunjukkan

hal yang penting misalnya

dalam penggunaan media. Dan

tak lupa saya selalu membuat

variasi belajar secara

berkelompok dan perorangan.

P

Yang saya lihat dalam variasi

mengajarnya instruktur selalu

gerak-gerak badan dan

tangannya, suaranya naik turun

dari suara rendah dan suara

tinggi dalam gaya mengajarnya.

Terus biasanya instruktur

menyuruh peserta berkelompok

dalam proses pembelajaran

karena dalam peraktik tata

kecantikan kulit peralatan yang

digunakan kadang tidak dapat

memenuhi kebutuhan peserta

perseorangan karena

keterbatasan peralatan dan

sarana prasaran.

WB 1

Ya biasa saja gaya mengajar

instruktur seperti guru-guru

lainnya disekolahan, gerak-

gerak tangan badan,

mengarhakan penggunaan

media dengan menunjukkan

salah satu media sesuai

penggunaannya, selalu

mengadakan pembelejaran

berkeompok, perseorangan

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

98

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

WB 2

WB 3

dengan membagikan tes tertulis

dengan beda-beda soal.

Selalu mengarahkan peserta

dalam pembelajaran kelompok

atau perorangan.

Biasanya instruktur selalu

mengingatka kalau sudah tidak

kondusif dan langsung

memberikan kuis diberikan

penilaian langsung untuk

memancing peserta agar

terpusat perhatian.dan

selanjutnya mengarahkan

kembali materi yang sedang

dipaparkan karena dalam

praktik kita khusu aplikasi dan

instruktur sambil mengecek

yang peserta peraktikan.

(Sumber PW I dan PW II bagian no.15 dan Sumber PW III bagian no. 9)

Berdasarkan hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3, bahwa

upaya mengadakan variasi bertujuan untuk menciptakan agar kondisi kelas yang

tidak membosankan karena dalam pembelajaran pelatihan lebih mengutamakan

praktik, peserta lebih terpusat pada instruktur membantu dalam proses

pembelajaran meragakan alat praktik, dimana upaya mengadakan variasi yang

dilakukan instruktur selalu membuat ekspresi muka dan gerak tangan, badan pun

ikut serta dalam variasi mengajar sebagai gaya penampilan. Instruktur selalu

mengambil alih perhatian peserta jika sudah tidak kondusif dengan berhenti

sejenak dan selalu mengadakan suara tinggi untuk menunjukkan hal yang penting

misalnya dalam penggunaan media. Dan instruktur selalu membuat variasi belajar

secara berkelompok dan perorangan dalam proses pembelajaran.

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

99

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6) Penerapan teknik menutup

Berikut ini hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3 yang

meliputi tentang penerapan teknik menutup yang dilakukan dalam pelaksanaan

proses pembelajaran.

Tabel 4.17

Jawaban Responden mengenai Teknik Menutup

Pertanyaan Kode Jawaban

Bagaimana cara penerapan

teknik menutup setelah

melaksanakan proses

pembelajaran dilaksanakan?

IT Biasanya yang dilakukan

menutup pembelajaran diakhiri

dengan mengucapkan doa

hamdalah bersama-sama,

mengucapkan terimakasih

kepada peserta atas perhatian

dalam proses pembelajaran.

Saya selalu meminta peserta

meminta kembali penegasan

atau rangkuman atau

kesimpulan. Dan selalu

memotivasi peserta untuk

dapat mengaplikasikan atau

menerapkan kembali hasil

pembelajaran agar memperoleh

hasil yang optimal.

P Yang saya tau instruktur selalu

mengulas kembali materi yang

sudah dijelaskan dari awal dan

meminta peserta berargumen

pemahaman materi yang sudah

dijelaskan dan instruktur selalu

memberikan tes tertulis atau

beberapa pertanyaan setelah

proses pembelajaran berakhir.

Serta instruktur pun menutup

pembelajaran dengan

membacakan doa bersama-sama

peserta lainnya

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

100

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Langkah apa saja yang

digunakan dalam teknik

penerapan menutup setelah

melaksanakan proses

pembelajaran?

Bagaimana pelaksanaan

penutupan yang dilakukan oleh

instruktur?

IT Biasanya mengulas kembali

materi yang sudah dijelaskan,

memberikan tes tertulis dan

memberikan beberapa

pertanyaan kepada peserta.

P

Yang saya pernah lihat

Langkah-langkahnya biasanya

instruktur menutup dengan

mengulas kembali materi secara

singkat dan meminta peserta

untuk berargumen untuk

menyimpulkan.

WB 1

WB 2

WB 3

Memberikan tes tertulis.

Memberikan beberapa

pertanyaan dan berdoa bersama-

sama. Serta meminta peserta

untuk belajar kembali selain

pembelajaran dikelas.

Membaca doa selanjutnya

mengarahkan agar diaplikasikan

dirumah, karena peserta sudah

didukung fasilitas pembelajaran.

Selalu ada tes Tanya jawab dan

tertulis dan trakhir membaca

doa setealah belajar berakhir.

(Sumber PW I dan PW bagian no. 16,17 dan Sumber PW III bagian no. 10)

Berdasarkan hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3 bahwa

penerapan teknik menutup dalam pelatihan tata kecantikan kulit instruktur

biasanya instruktur mengakhiri dengan mengucapkan doa hamdalah bersama-

sama, mengucapkan terimakasih kepada peserta atas perhatian dalam proses

pembelajaran instruktur sambil menyisipkan sedikit humoran kepada peserta.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan instruktur dalam penerapan teknik

menutup, instruktur selalu memberikan tes tertulis dalam mengakhiri

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

101

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran, meminta peserta untuk penegasan rangkuman atau kesimpulan

materi yang sudah disampaikan. Dan selalu memotivasi peserta untuk dapat

mengaplikasikan atau menerapkan kembali hasil pembelajaran agar memperoleh

hasil yang optimal.

c. Penilaian Proses Pembelajaran Pelatihan Tata Kecantikan Kulit yang

dapat Meningkatan Kemampuan Kewirausahaan Peserta LKP Inge

Sumedang

1) Bentuk Evaluasi

Berikut ini hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3 yang

meliputi bentuk evaluasi yang dilakukan dalam penilaian proses pembelajaran.

Tabel 4.18

Jawaban Responden mengenai Bentuk Evaluasi

Pertanyaan Kode Jawaban

Bentuk evaluasi apa saja yang

dijadikan sebagai bahan atau

perimbangan penilaian?

IT Biasanya saya membuat

evaluasi itu setelah materi

disampaikan, selama proses

pemebelajaran atau ditengah-

tengah penyampaian meteri juga

selalu diberikan evaluasi.untuk

peraktik saya selalu

mengadakan evaluasi diakhir

karena praktek harus lebih

dicermati untuk lebih optimal

dalam pemahaman praktek.

P

Instruktur biasanya memberikan

tes untuk penilaian setelah akhir

pembelajaran dalam praktik,

kalau untuk tes dalam penilaian

teori suka langsung saat proses

pembelajaran berlangsung atau

ditengah-tengah proses

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

102

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bentuk evaluasi apa yang

diberikan kepada anda?

pembelajaran. Dan dilanjut

diakhir dalam mengadakan tes

untuk memberikan penilaian

secara keseluruhan dari teori

dan praktek

WB 1

WB 2

WB 3

Yang pernah saya ikuti dalam

tes biasanya ibu Inge

memberikan tes tertulis dan tes

dalam menjawab pertanyaan

secara langsung atau secara

lisan. Dari tes beberapa bentuk

tes yang diberikan dapat

dirasakan pemahaman setelah

evaluasi kemampuan

ketrampilan saya langsung

diaplikasikan baik tertulis dan

tes praktik dari tes materi

khusus tata kecantikan kulit, dan

untuk menambah pengetahuan

saya sebagai peserta diberikan

tes materi tentang

kewirausahaan dan tes materi

dasar psikologi.

Ibu selalu mengarahkan tes

setelah memberikan materi

secara teori untuk praktik ibu

inge memberikan tes terulis di

akhir dan memberikan tes

Tanya jawab.

Ibu Inge memberikan tes Tanya

jawab yang sudah dipelajari saat

itu juga atau yang sudah

dipelajari dari beberapa hari

yanglalusetelah belajar berakhir.

(Sumber PW I dan PW II bagian no. 18 dan Sumber PW III bagian no. 11)

Berdasarkan hasil wawancara IT, P dan WB1, WB2 dan WB3 penilaian

proses pembelajaran pada pelatihan tata kecantikan kulit menggunakan bentuk

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

103

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

evaluasi pada saat proses pembelajaran berlangsung dan setelah materi

disampaikan,untuk saat praktik selalu mengadakan evaluasi diakhir karena

praktek harus lebih cermat dan agar lebih optimal dalam pemahaman praktek

sebagai penilaian akhir dari keseluruhan pada proses pembelajaran. Adapun

bentuk evaluasi yang diguanakan sebagai bahan dasar petimbangan dalam

penilaian yaitu memberikan tes tertulis dan tes dalam menjawab pertanyaan secara

langsung atau secara lisan dan terakhir tes praktik.pada pelatihan tata kecantikan

kulit ini tidak hanya diberikan materi khusus tata kecantikan kulit, namun ada

materi tambahan sebagai daya dukung untuk berwirausaha peserta untuk

pengetahuan dasar dengan mempelajari materi dasar kewirausahaan dan materi

dasar psikologi.maka di ujikan tes tertulis dari materi tersebut.

2) Tahapan Evaluasi

Berikut ini hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3 yang

meliputi tahapan evaluasi yang dilakukan dalam penilaian proses pembelajaran.

Tabel 4.19

Jawaban Responden mengenai Tahapan Evaluasi

Pertanyaan Kode Jawaban

Tahapan apa saja yang dilakukan

dalam penilaian?

IT

Tahapan penilaian biasanya

saya memberikan tes dalam

proseas pembelajaran atau

diakhir seacara keseluruhan baik

praktik atau teori selanjutnya

ada tahapan evaluasi akhir

untuk mendapatkan ijasah yaitu

uji kompetensi yang

penilaiannya bukan melibatkan

saya sebagai instruktur namun

pihak lain yang bertanggung

jawab atas penilaian peserta

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

104

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

untuk mendapatkan ijasah dan

sebagai penilaian

penyelenggaraan kegiatan yang

sudah dilaksankan oleh

lembaga.

P Tahapan dilakukan dilembaga

sendiri oleh instruktur kami,

melalui tes tertulis tes lisan dan

tes keseluruhan teori dan

peraktik. Selanjutnya ada uji tes

kompetensi yang dinilai oleh

pihak Lembaga Sertifikasi dan

Kompetensi yang bertanggung

jawab dalam mengeluarkan

atau memberi pertimbangan

peserta untuk mendapatkan

ijasah

WB 1

WB 2

Biasanya saya ikut tes yang

biasa dilakukan oleh ibu inge

baik tertulis atau lisan.lalu saya

ikut ujian kompetensi yang

dinilai dari pihak dinas

LSK.dalam uji kompetensi saya

merasa puas minimalnya saya

punya keberanian dalam

mengaplikasikan hasil

pemebelajaran secara praktek

dengan merasa bangga dan apa

adanya apa yang sudah saya

kuasai karena di uji dan

dipraktekkan langsung serta

dinilai sejauh mana hasil

keterampilan yang saya kuasai

Tahapan tes itu bu inge

mengadakan beberapa kali tes

saat mata pelajaran berlangsung

dan ada tahapn selanjutnya yang

diselenggarakan lembaga untuk

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

105

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

WB 3

peserta mendapatkan ijazah

yaitu penilainya dari LSK

(lembaga sertifikasi dan

kompetensi) sebagai uji

kompetensi saat uji kompetensi

semua peserta lulus dan

mendapatkan ijazah saya merasa

senang karena mampu

mengaplikasikan hasil

pembelajaran dan merasa

percaya diri atas keterampilan

yang sudah saya miliki untuk

diaplikasikan selanjutnya.

Tes yang biasa dilakukan oleh

ibu inge berkali-kali saat

pembelajaran namun ada tahap

tes selanjutnya untuk

mendapatkan ijazah yaitu uji

kompetensi dan penilainya dari

luar lembaga.

(Sumber PW I dan PW II bagian no. 19 dan Sumber PW III bagian no. 12)

Berdasarkan hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3 beberapa

tahapan evaluasi pada pelatihan tata kecantikan kulit sebagai bahan penilaian yang

pertama dilakukan evaluasi memberikan tes dalam proses pembelajaran atau

diakhir seacara keseluruhan baik praktik atau teori yang di evaluasi langsung oleh

instruktur, selanjutnya ada tahapan evaluasi akhir untuk mendapatkan ijasah yaitu

uji kompetensi yang penilaiannya melibatkan pihak lain yang bertanggung jawab

atas penilaian peserta untuk mendapatkan ijasah dan sebagai penilaian

penyelenggaraan kegiatan yang sudah dilaksankan oleh lembaga. Penilaiannya

yaitu dilaksankan oleh pihak LSK (Lembaga Sertifikasi Kompetensi) yang

mengeluarkan ijazah sebagai uji kompetensi.

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

106

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah tahapan evaluasi yang dilewati oleh peserta dapat dirasakan

manfaatnya dalam uji kompetensi peserta merasa puas minimalnya peserta punya

keberanian dalam mengaplikasikan hasil pemebelajaran secara praktik dengan

merasa bangga dan apa adanya apa yang sudah peserta kuasai keterampilannya

karena sudah di uji dan dipraktikkan langsung serta dinilai sejauh mana hasil

keterampilan yang dikuasai peserta.

3) Aspek Evaluasi

Berikut ini hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3 yang meliputi

tentang aspek evaluasi yang dilakukan dalam penilaian proses pembelajaran.

Tabel 4.20

Jawaban Responden mengenai Aspek Evaluasi

Pertanyaan Kode Jawaban

Aspek apa saja yang dijadikan

bahan atau pertimbangan

penilaian?

IT Aspek yang dijadikan penilaian

yaitu sikap, dari sikap ini

diharapkan peserta rajin,

teliti,rapi penampilan dalam

praktik sebagai penguasaan

materi. Kecermatan penguasaan

waktu dalam praktik, hati-hati,

peka,dan terampil serta cekatan.

Aspek lainnya yaitu secra

tertulis dan tes lisan secara

langsung dalam Tanya jawab.

P Biasanya yang menjadi aspek

penilaian yang ditentukan oleh

lembaga dilihat dari aspek

sikap, ketaatan peraturan,

penampilan praktik.tertulis dan

lisan.

WB 1

Aspek yang saya ketahui dalam

penilaian biasanya tes-tes

tertulis langsung saat proses

pembelajaran. Penampilan saat

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

107

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

WB 2

WB 3

praktik.

Aspek penilaian biasanya hanya

tes tertulis dan praktik atau ada

sesi Tanya jawab.

Biasanya ibu inge memberikan

penilaian saat tes Tanya jawab,

tertulis setelah pembelajaran

disampaikan dan

peraktik.didalam peraktik kita

dituntut cermat dan diberikan

batas waktu dan kerapihan hasil

praktik.

(Sumber PW I dan PW II bagian no. 20 dan Sumber PW III bagian no. 13)

Berdasarkan hasil wawancara dari IT, P dan WB1, WB2 dan WB3 pada

pelatihan tata kecantikan kulit ada aspek evaluasi sebagai bahan pertimbangan

penilaian yang meliputi tes-tes tertulis langsung saat proses pembelajaran aspek

tes lisan langsung secara Tanya jawab . Penampilan saat praktik dilihat dari aspek

sikap peserta yang diharapkan meliputi: rajin, teliti dalam pelaksanaan prakti,

disiplin mengikuti aturan waktu, kecermatan penguasaan waktu dalam praktik,

hati-hati, peka,dan terampil serta cekatan dalam pelaksanaan pembelajaran

praktik.

4) Instrumen Evaluasi

Berikut ini hasil wawancara dari instruktur, pengelola dan peserta yang

meliputi tentang instrument evaluasi yang dilakukan dalam penilaian proses

pembelajaran.

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

108

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.21

Jawaban Responden mengenai Instrumen Evaluasi

Pertanyaan Kode Jawaban

Instrumen apa saja yang

digunakan dalam dalam

melakukan penialain?

IT Instrument atau alat penialain

biasanya berupa soal

pertanyaan, Tanya jawab secara

langsung. Alat penggunaan

peraga dalam praktik

pembelajaran

P

Alat atau instrument penilaian

yang biasa diapakai dilembaga

kursus pelatihan kami terfokus

pada tes tulis berupa soal

pertanyaan, Tanya jawab, dan

alat peraga sebagai pendukung

praktik pembelajaran inti dari

proses pembelajaran yaitu

penggunaan alat peraga praktik

dalam penguasaan keterampilan

WB 1

WB 2

WB 3

Berupa soal pertanyaan,

peralatan peraga sebagai

pendukung praktik.

Yang dijadikan alat penilain

disaat ibu inge menilaia praktik

dan Tanya jawab serta tes

tertulis diakhir pembelajaran

Ibu menilaia saat memberikan

kuis Tanya jawab, tes tertulis

berupa soal dan inti penilaian

saat praktik.

(Sumber PW I dan PW II bagian no. 21 dan Sumber PW III bagian no. 14)

Berdasarkan hasil wawancara dari IT, P dan WB 1,WB2 dan WB3

instrument evaluasi yang digunakan sebagai alat penilaian pada pelatihan tata

kecantikan kulit yang biasa diapakai di LPK Inge adalah instrument tes tertulis

berupa soal pertanyaan, Tanya jawab, dan aplikasi praktik dan penggunaan alat

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

109

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

peraga sebagai pendukung praktik, karena pembelajaran inti dari proses

pembelajaran yaitu aplikasi praktik dan penggunaan alat peraga praktik dalam

penguasaan keterampilan

Lebih memperkuat hasil penelitian yang didapatkan dari hasil pendapat

responden melalui wawancara maka peneliti akan menambahkan hasil penelitian

melalui hasil pengamatan observasi yang dilakukan saat proses pembelajaran

pada pelatihan Tata Kecantikan Kulit yang diselenggarakan LPK Inge Sumedang,

serta upaya-upaya yang dilakukan instruktur dalam penyampain isi materi dan

respon peserta pada proses pembelajaran berlangsung tertera pada tabel sebagai

berikut:

Table 4.22

Hasil observasi

No. Aspek Yang di

Observasi

Indikator Kegiatan Deskripsi Kegiatan

di Lapangan

1. Persiapan proses

pemebelajaran pada

pelaksanaan

pelatihan tata

kecantikan kulit

1. Proses bina suasana

keakraban sebagai

interaksi awal

Hari pertama

pembukaan proses

pembelajaran bina

suasana keakraban

dilakukan saat

pembukaan sebelum

dimulai pembelajaran

pertama dengan

mengadakan ramah

tamah secara

memperkenalkan diri

antara peserta.

Instruktur dan

pengelola . serta

sambutan-sambutan

dari pihak terkait pada

penyelenggaraan

pelatihan. Dan adanya

serah terima secara

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

110

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Penetapan kontrak

belajar untuk memenuhi

perencanaan

3. setting ruangan untuk

menunjang kenyamanan

proses pembelajaran

simbolis seperangkat

peralatan kecantikan

dan peralatan

peraktik.

Penetapan kontrak

belajar sama dengan

bina suasana saat

pertama sebelum

dimulai pembelajaran

dilakukan penetepan

kontrak belajar

peserta

menandatangani surat

kontrak belajar dan

tanda tangan

kehadiran selanjutny

ramah tamah atau

perkenalan.

Setting ruangan yang

dilakukan hanyan

setting pola tempat

duduk dibagian

ruangan praktik,

peserta instruktur dan

pengelola ikun serta

terlibat dalam setting

pola tempat duduk

untun membenahi

posisi kursi dan alat

praktik.

Pada hari kedua

pembelajaran prakik

peserta antusias

dengan sendirinya

mengubah pola

tempat duduk

meskipun instruktur

belum meminta

mengubahnya.

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

111

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Proses Pembelajaran

pada pelaksanaan

pelatihan tata

kecantikan kulit

1. penerapan teknik

membuka

2. penerapan teknik

menjelaskan

penyampaian materi

3. Perhatian peserta

menerima penjelasan

materi

Hari kedua setelah

pembukaan prose

pembelajaran

instruktur membuka

pembelajaran hanya

membuka dengan

membaca doa saja

tidak ada simulasi

lainnya yang

dilakukan saat

membuka prosas

pembelajaran.

Instruktur berupaya

mengadakan variasi

suara gaya gerak

badan serta mimik

muka saat

penyampaian materi.

dalam teknik

menjelaskan

instruktut

mengarahkan

penggunaan media

praktik saat

pembelajaran praktik.

Perahatian peserta

cukup m

enyimak dengan baik

dan salah satu peserta

yang aktif

berpartisipasi

mengutarakan

pertanyaan saat

penjelasan materi.

Namun kondisi

peserta lebih aktif

setelah pembelajaran

praktik saat instruktur

Page 54: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

112

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Langkah-langkah

penerapan teknik

bertanya

5. Cara memberi

penguatan untuk

memotivasi peserta

6. Penguasaan

mengadakan variasi

memeberikan sesi

Tanya jawab

Instruktur

memeberikan

pertanyaan atau kuis

setelah pembelajaran,

instruktur menunjuk

salah satu peserta dan

selalu melemparkan

kepeserta lainnya

untuk bisa menjawab

serta memberikan

waktu berpikir untuk

menjawab

Saat Instruktur

memberikan

pertanyaan dan

dijawab oleh peserta

instruktur

memberikan

penguatan berupa

penghargaan dengan

kalimat “Bagus”

kepada peserta.

Saat pembelajaran

materi peserta

cenderung tidak

kondusif dan

gemuruh instruktur

mengadakan variasi

mengajar

menggunakan variasi

suara,pause,dan

selanjutnya instruktur

mengarahkan

pembelajaran

kelompok

Page 55: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

113

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

7. Penerapan teknik

menutup

pembelajaran berakhir

baik teori atau praktik

teknik menutup

instruktur hanya

membaca doa saja

dan memeberikan

motivasi kepada

peserta untuk

diaplikasikan lagi.

3. Penilaian Proses

Pembelajaran pada

pelaksanaan

pelatihan tata

kecantikan kulit

1. Proses evaluasi selama

proses pembelajaran

Instruktur

mengadakan evaluasi

tertulis setelah

pembelajaran materi,

dan Tanya jawab,

setelah pembelajaran

praktek, serta

tahapannya dilakukan

penilaian oleh

instruktrur langsung

saat proses

pembelajaran

berlangsung.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan deskripsi dan analisis hasil penelitian yang telah dibahas

sebelumnya, maka pada bagian ini penulis akan membahas mengenai hasil

penelitian dengan menghubungkan data yang telah dikumpulkan melalui

wawancara dan observasi, lalu diolah dan kemudian disimpulkan. Berikut aspek-

aspek yang akan di analis dengan mengacu kepada tujuan penelitian sebagaimana

di tuangkan pada Bab I, yaitu sebagai berikut :

Page 56: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

114

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Persiapan Proses Pembelajaran Pelatihan Tata Kecantikan Kulit yang

dapat Meningkatan Kemampuan Kewirausahaan Peserta LKP Inge

Sumedang

Suatu kegiatan akan berjalan dengan baik jika dipersiapkan dengan baik dan

semua pihak yang terlibat memilki kesamaan persepsi tentang tugas dan

kewajibannya masing-masing. Kartika (2011: 126), bahwa sebelum melakukan

fasilitasi pelatihan, fasilitator sebaiknya mempersiapkan diri terlebih dahulu agar

proses pelatihan berjalan optimal.

Pada tahap persiapan proses pembelajaran pelatihan Tata Kecantikan Kulit

LPK Inge Sumedang dilakukannya identifikasi kebutuhan terlebih dahulu karena

dalam penyelenggaraan pelatihan pengelola dan instruktur benar-benar melihat

peserta mana yang memang membutuhkan pendidikan keterampilan khususnya

pelatihan tata kecantikan kulit karena kriteria peserta yang diharapkan lembaga

peserta yang benar-benar minat belajar mendapatkan keterampilan serta belum

punya pekerjaan dan belum pernah mengikuti pelatihan sebelumnya karena tujuan

pelatihan ini yaitu sebagaimana yang di muat dalam visi misi.

Aspek dalam identifikasi kebutuhan pelatihan tata kecantikan kulit ini

dilihat dari latar belakang peserta dari tingkat lulusan pendidikan, tujuan peserta

mengikuti pelatihan tata kecantikan kulit dan harapan peserta setelah mengikuti

pelatihan tata kecantikan kulit.dalam identifikasi kebutuhan Dimana identifikasi

kebutuhan pelatihan ini dilakukan melalui metode tanya jawab saat perkenalan

peserta sebelum proses pembelajaran. Adapun yang menjadi instrument khusus

identifikasi kebutuhan ini yaitu format pengisian biodata calon peserta saat

Page 57: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

115

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

perekrutan peserta pelatihan. Karena dari format ini berisi latar belakang peserta

dari lulusan jenjang pendidikan, pengalaman, tempat tinggal peserta dll.

Dilihat dari identifikasi kebutuhan yang dilakukan LPK Inge ini

menunjukan untuk mengetahui data dan informasi peserta, bahwa peserta mana

yang benar-benar harus diberdayakan melalui pendidikan dan pelatihan khususnya

tata kecantikan kulit yang diselenggarakan dengan dukungan dana dari pemerintah

dilihat dari karakteristik peserta.

Sudjana (1996) dalam kamil (2010: 17). Karakteristik pesreta bisa dilihat

secara internal atau eksternal. Yang termasuk internal diantaranya adalah

kebutuhan, minat, pengalaman, tugas, pekerjaan, dan pendidikan. sedangkan yang

tergolong karaketristik eksternal adalah lingkungan keluarga, status sosial,

pergaulan, dan status ekonomi.

Selain identifikasi kebutuhan dalam persiapan proses pembelajaran

pelatihan tata kecantikan kulit LPK Inge Sumedang adanya bina suasana

keakraban diawali dengan pembukaan dari pihak yang berkait atas pelaksanaan

pelatihan untuk memotivasi peserta dan selanjutnya bina suasana dilakukan

melalui ramah tamah peserta dengan saling memperkenalkan diri, selain itu

adanya penetapan kontrak belajar dimana peserta harus bersungguh-sungguh

mengikut proses pembelajaran karena peserta sudah didukung seperangkat

peralatan praktik pelatihan dan uang saku untuk mendukung proses pembelajaran

serta daya dukung untuk berwirausaha setelah mengiktui pelatihan dan diberikan

tambahan materi dasar kewirausahaan dan materi dasar psikologi sebagai daya

Page 58: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

116

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dukung untuk aplikasi peserta untuk mampu berwirausaha selain keterampilan

khusus tata kecantikan kulit.

Persiapan proses pembelajaran tata keacantikan kulit selalu dilakukan

setting ruang untuk kenyamanan proses pembelajaran berlangsung biasanya

instruktur, pengelola dan peserta terlibat langsung dalam setting ruangan

khususnya pola tempat duduk diruang praktek yang biasa dipakai setting pola

tempat duduk yaitu pola lingkaran dan pola bentuk “U”, dalam pelatihan lebih

mengutamakan praktek dimana peserta harus lebih cermat menaggapi

pembelajaran saat praktik. Respon peserta saat pembelajaran praktik peserta

antusias sendiri mengubah pola tempat duduk.

Kartika (2011: 128), menyebutkan penentuan setting ruangan pelatihan

dengan bantuan panitia penyelenggara. Ruang pelatihan yang ideal adalah yang

berbentuk bujur sangkar, dan dilengkapi dengan kursi dan meja yang mudah

dipindahkan. Kursi yang ideal pelatihan partispatif adalah kursi yang dilengkapi

dengan meja lengan untuk menulis (kursi kuliah), agar susunan kursi mudah

diubah untuk diskusi kelompok, maupun simulasi/games. Jika tidak

memungkinkan, susunlah meja dan kursi menjadi bentuk U agar para peserta bisa

saling bertatap muka.

Persiapan proses pembelajaran yang dilakukan LPK Inge pada pelatihan

tata kecantikan kulit sudah cukup memenuhi pengelolaan pelatihan secara

partispatif. Karena cara yang dilakukan dari tahap persiapan memakai setting

ruangan dengan pola tempat duduk yang ideal untuk pelatihan partispatif serta

Page 59: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

117

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tahap persiapan proses pembelajaran peserta sudah diberikan dukungan tambahan

untuk berwirausaha.

Kamil (2010:39). Menyebutkan program pendidikan luar sekolah yang

sasarannya dikategorikan usia dewasa seperti halnya pelatihan, menggunakan

pendekatan andragogi atau pendekatan pendidikan dan orang dewasa dan

pendekatan partisipatif. Maka dari dua pendekatan ini adalah bahwa dalam

pelaksanaan pelatihan, peserta diasumsikan sebagai orang yang telah memiliki

pengalaman, kesiapan belajar dan orientasi belajar sehingga mereka dilibatkan

dalam setiap tahapan kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan

penilaian.

2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran Pelatihan Tata Kecantikan Kulit yang

dapat Meningkatan Kemampuan Kewirausahaan Peserta LKP Inge

Sumedang

Gagne (1984) dalam Syaiful Sagala pada Kamil (2007:36) menyebutkan

bahwa belajar adalah suatu proses dimana organisme berubah perilakunya sebagai

akibat dari pengalaman. Sementara Henry E. Garet berpendapat bahwa belajar

merupakan proses yang berlangsung dalam jangka waktu lama melalui latihan

maupun pengalaman yang membawa kepada perubahan diri dan perubahan cara

bereaksi terhadap suatu perangsang tertentu.

Pelaksanaan proses pembelajaran pada pelatihan Tata Kecantikan Kulit di

LPK Inge Sumedang dilaksanakan melalui hasil identifikasi kebutuhan dengan

didasarkan karakteristik peserta yang memang benar-benar membutuhkan dan

pendidikan pelatihan maka dalam pelaksanaan proses pembelajarannya pelatihan

Page 60: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

118

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tata kecantikan kulit menggunakan beberapa tahapan penerapan yang dilakukan

instruktur untuk berlangsungnya pembelajaran yang dicapai sesuai harapan yang

dimulai dari penerapan teknik membuka, instruktur selalu membuka dengan

langka penerapan teknik membuka dengan diawali membaca doa bersama,

instruktur selalu mengarahkan peserta dan memotivasi peserta untuk aktif dan

berpartisipasi dengan baik saat pembelajaran dimulai,serta tanggung jawab

instruktur adalah mengarahakan materi yang akan dipelajari serta penggunaan

media yang akan dipakai pada pelaksanaan pembelajaran.

Tahapan selanjutnya yaitu dilakukannya penerapan merencanakan cara

penyampaian penjelasan pada proses pembelajaran bagian mana, dan apa dulu

yang akan dimulai, untuk disampaikan penjelasan kepada peserta. Dan instruktur

membantu peserta apabila ada hal yang tidak difahami dengan memberikan

gambaran atau ilustrasi dengan contoh yang sederhana untuk pemahaman daya

talar peserta. Upaya penerapan teknik menjelaskan instruktur selalu menjelaskan

dengan suara jelas dan lancar dan pemberian tekanan pada bagian-bagian yang

penting dengan penekanan suara dan kedudukan instruktur tidak berada disatu

titik tempat namun selalu berpindah-pindah tidak terpusat satu titik pandang.

Peserta dapat menerima penjelasan yang disampaiakan insruktur cukup

dimengerti karena instruktur cara menjelaskan isi materi dengan suara yang jelas,

lancar dan penggunaan ilustrasi pemaparan materinya dapat diterima.dan

pemaparan materinya instruktur selalu sambil berpindah-pindah tempat. Dan

instruktur suka meminta kepada semua peserta untuk aktif dan berpartisipasi

dalam menjelaskan isi materi melalui Tanya jawab.

Page 61: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

119

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penerapan teknik menjelaskan instruktur pun berupaya menggunakan teknik

penerapan bertanya, instruktur menggunakan langkah-langkahnya, penyebaran

pertanyaan keseluruh kelas karena instruktur tidak berada disatu titik pandang,

sambil berkeliling mengutarakan pertanyaannya dengan suara jelas, dan instruktur

selalu melemparkan pertanyaan kepeserta lainnya apabila ada hambatan terhadap

pertanyaan yang diajukan maka instruktur mengupayakan memberikan waktu

berpikir peserta serta membantu menggali jawaban yang lebih kritis dan lebih

tepat serta dari pertanyaan yang diajukan instruktur peserta pun mampu untuk

menjawab dan peserta lebih senang saat pembelajaran praktik peserta lebih aktif

dalam sesi Tanya jawab setelah pembelajaran peraktik.

Dari penerapan teknik bertanya peserta mampu menjawab dan menanggapi

pertanyaan yang diajukan instruktur, pada pelaksanaan proses pembelajaran

pelatihan Tata Kecantikan Kulit instruktur beruapaya menerapkan teknik memberi

penguatan dimana bertujuan untuk memotivasi peserta. Karena dukungan dan

motivasi dalam proses pembelajaran adalah tanggung jawab instruktur pada

proses pembelajaran ini instruktur selalu berupaya memberikan penghargaan

kepada peserta dengan mengatakan kalimat “OK”, Bagus” serta penghargaan

yang diberikan oleh instruktur dapat berdampak pada perasaan peserta merasa

nyaman, diterima dan dipercaya serta menggugah rasa percaya diri peserta untuk

mengikuti proses pembelajaran.

Agar kondisi kelas pada saat pembelajaran berlangsung instruktur beruapaya

umengadakan variasi bertujuan untuk menciptakan agar kondisi kelas yang tidak

membosankan karena dalam pembelajaran pelatihan lebih mengutamakan praktik,

Page 62: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

120

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

instruktur selalu mengambil alih perhatian peserta jika sudah tidak kondusif

dengan berhenti sejenak dan selalu mengadakan suara tinggi untuk menunjukkan

hal yang penting misalnya dalam penggunaan media. Dan instruktur selalu

membuat variasi belajar secara berkelompok dan perorangan dalam proses

pembelajaran. Serta penampilan yang menjadi dukungan variasi instruktur saat

proses pembelajaran nampak mimik yang nyaman untuk dipandang peserta dan

tidak selalu diam ditempat pada satu titik namun selalu menyebar berpidah-indah

tempat untuk mengambil perhatian peserta.

Terakhir instruktur menerapkan teknik menutup dalam proses pembelajaran

dengan membaca doa serta memotivasi peserta untuk mengulas kembali hasil

pembelajaran sambil menyisipkan humor kepada peserta dan diakhir

pembelajaran instruktur selalu membrikan tes tertulis atau tes lisan secara Tanya

jawab langsung untuk penegasan merangkum hasil pembelajaran yang diberikan.

Upaya instruktur dalam proses pembelajaran tata kecantikan kulit diterima

oleh peserta dan didalam prose pembelajarannya peserta dapat berpartisipasi dan

aktif denga penuh rasa percaya diri mengikuti pembelajaran, serta upaya yang

dilakukan instruktur ini sudah menunjukan pengelolaan kelas yang partisipatif

dalam variasi gaya mengajarnya instruktur melakukan beberapa tahapan

pengelolaan pelatihan partisipatif, karena instruktur adalah sumber belajar untuk

mentransfer penjelasan isi materi yang dapat menentukan kualitas peserta.

Penekanan dalam proses pembelajaran semakin lama semakin diarahkan

pada pembelajar, pemberdayaan mereka, serta manfaatnya bagi mereka, sehingga

belajar dikatakan sebagai usaha untuk membangun pemahaman yang mengarah

Page 63: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

121

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pada tindakan, menjadikan kita merasa menjadi bagian dari kelompok yang

membuat kita saja mendefinisikan dan berpartisipasi aktif dalam menciptakan

dunia tempat kita hidup bersama, namun juga benar-benar berpartisipasi aktif

didalamnya (Ranson dalam Kamil 2007:37).

3. Penilaian Proses Pembelajaran Pelatihan Tata Kecantikan Kulit yang

dapat Meningkatan Kemampuan Kewirausahaan Peserta LKP Inge

Sumedang

Penilaian pelaksanaan pembelajaran mencakup nilai terhadap proses, hasil,

dan dampak pembelajaran. Penilaian terhadap proses pembelajaran untuk

mengetahui sejauhmana kesesuaian antara proses yang telah direncanakan dengan

pelaksanaannya.

Penilaian terhadap hasil pembelajaran dilakukan untuk mengetahuin

mengenai perubahan perilaku (pengetahuan, keterampilan, nilai, aspirasi) yang

dialami peserta didik atau lulusan setelah mengikuti program pembelajaran.

Penilaian terhadap dampak pembelajaran adalah mengetahui perubahan kehidupan

lulusan setelah penerapan hasil belajarnya seperti dalam perolehan atau

peningkatan pendapatan, pembelajaran orang lai, dan ke ikut sertaannya dalam

pembangunan masyarakat. Kamil. (2010: 40).

Penilaian pada pelatihan tata kecantikan kulit ada beberapa bentuk, tahapan

penilaian, aspek dan instrument penilaian yang dilakukan. Dari bentuk penilaian

atau evaluasi yang dilakukan LPK Inge pada pelatihan Tata Kecantikan Kulit

yaitu Penilaian pada awal proses pembelajaran berlangsung dan setelah materi

disampaikan,untuk peraktik mengadakan evaluasi diakhir karena praktek harus

Page 64: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

122

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

lebih cermat dan agar lebih optimal dalam pemahaman praktek sebagai penilaian

akhir dari keseluruhan pada proses pembelajaran. Adapun bentuk evaluasi yang

digunakan sebagai bahan dasar petimbangan dalam penilaian yaitu memberikan

tes tertulis dan tes dalam menjawab pertanyaan secara langsung atau secara lisan

dan terakhir tes praktik.pada pelatihan tata kecantikan kulit ini tidak hanya

diberikan materi khusus tata kecantikan kulit, namun ada materi tambahan

sebagai daya dukung untuk berwirausaha peserta untuk pengetahuan dasar dengan

mempelajari materi dasar kewirausahaan dan materi dasar psikologi.maka di

ujikan tes tertulis dari materi tersebut.

Tahapan penialain yang menjadi bahan penilaian yaitu dilakukan dilembaga

tersebut saat proses pembelajaran berlangsung dan diakhir pembelajaran tahapan

selanjutnya untuk uji kompetensi dan mendapatkan ijazah dilakukan evaluasi

lanjutan yang diuji dan dinilai dari pihak yang berkait untuk mengeluarkan ijazah

yaitu dari lembaga LSK (Lembaga Sertifikas Kompetensi) dan peserta merasa

puas atas adanya tahapan evaluasi yaitu uji kompetensi yang diujinya selain

intruktur karena peserta merasa lulus, mampu dan dapat mengaplikasikan dalam

menguasai keterampilan.

Instrumen penilaian yang dilakukan menggunakan alat tes secara tertulis

serta Tanya jawab secara langsung saat proses pembelajaran dan tes praktik

sebagai ujian akhir aplikasi keterampilan serta aspek evaluasi yang menjadi

penilaian pelatihan Tata Kecantikan Kulit yaitu meliputi aspek tes-tes tertulis

langsung saat proses pembelajaran aspek tes lisan langsung secara Tanya jawab .

Penampilan saat praktik dilihat dari aspek sikap peserta yang diharapkan meliputi:

Page 65: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

123

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

rajin, teliti dalam pelaksanaan prakti, disiplin mengikuti aturan waktu, kecermatan

penguasaan waktu dalam praktik, hati-hati, peka,dan terampil serta cekatan dalam

pelaksanaan pembelajaran praktik semuanya termasuk bagian dari aspek kognitif,

afektif dan psikomotor.

Tahapan evaluasi yang dilakukan pada pelatihan Tata Kecantikan kulit

ternyata dapat dirasakan peserta yaitu penguasaan keterampilan dan dukungan

yang diberikan oleh instruktur dan pengelola baik dari peralatan dan uang saku

serta materi dasar kewirausahaan dan psikologi hanya mampu aplikasi penguasaan

materi saja setelah mengikuti tahapan evaluasi yang dilakukan. Dari evaluasi ini

belum menunjukkan bahwa peserta, tidak dapat meningkatkan kemampuan

kewirausahaannya karena tidak memenuhi keriteria kecakapan kemampuan

kewirausahaan.

Kemampuan kewirausahaan adalah suatu kecakapan-kecakapan yang

dimiliki oleh seseorang wirausahawan yang dapat diperguanakan dalam

melakukan suatu usaha. Menurut Yuyun Wirasasmita(1999: 3) dalam Suryana dan

Bayu (2010:43), mengemukakan beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh

wirausahawan yaitu:

1. Self knowledge, yaitu memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan

dilakukan atau ditekuninya.

2. Imagination, yaitu memiliki imajinasi, ide, dan perspektif serta tidak

mengandalkan pada sukses masa lalu.

Page 66: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pls_0700742_chapter4(1).pdf · dan pelatihan dilembaga kursus berusaha meningkatkan mutu

124

Melani Septora, 2012 Proses Pembelajaran Pada Pelatihan Tata Kecantikan Kulit Dalam Meningkatkan Kemampuan Kewirausahaan Peserta Lkp Inge Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Practical knowledge, yaitu memiliki pengetahuan praktis, misalnya

pengetahuan teknik, desain, prosesing, pembukuan, administrasi, dan

pemasaran.

4. Search skill, yaitu kemampuan menemukan, berkreasi dan berimajinasi

5. Foresight, yaitu kemampuan memandang jauh kedepaan.

6. Communication skill, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi, bergaul, dan

berhubungan dengan orang lain.

Senada dengan pendapat di atas Hendro (2005: 38) dalam Suryana Dan

Bayu (2010:44), menyatakan setiap wirausaha yang berhasil memiliki empat

unsur penting yaitu:

1. Kemampuan berhubungan dengan skill atau keterampilan

2. Keberanian hubungannya dengan emosional dan mental

3. Keteguhan hati hubungannya dengan motivasi diri

4. Kreativitas yang memerlukan sebuah inspirasi sebagai cikal bakal ide untuk

menemukan peluang berdasarkan intuisi.