bab iv kondisi kepariwisataan ... - visit bangka belitung · granit, perairan di kepulauan bangka...
TRANSCRIPT
4-1
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
4.1 DAYA TARIK WISATA
4.1.1 Sebaran Daya Tarik Wisata
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki karakteristik alam yang khas, mulai dari bentang alam,
sebaran flora dan fauna, keanekaragaman biota laut, serta karakteristik sosial budaya yang unik dan
beragam. Berbagai potensi alam dan kekhasan budaya tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai daya
tarik wisata yang mampu mendatangkan kunjungan wisatawan. Umumnya, daya tarik wisata di
Kepulauan Bangka Belitung didominasi oleh wisata alam, terutama wisata bahari, baik di dua pulau
besarnya, Pulau Bangka dan Pulau Belitung, maupun pulau-pulau kecil di sekitarnya. Pantai-pantai
dengan batuan granit yang eksotik merupakan kekuatan utama pariwisata Kepulauan Bangka Belitung
dan menjadi keunggulan yang tidak dimiliki daerah lain di Indonesia. Selain populer dengan bongkahan
granit, perairan di Kepulauan Bangka Belitung pun kaya akan biodiversitas laut sehingga daerah ini
menjadi salah satu tujuan wisata diving, khususnya di Pulau Belitung yang wilayah perairannya relatif
jernih. Atraksi diving pun diperkaya dengan beberapa titik kapal karam, baik di perairan Pulau Bangka
maupun Pulau Belitung. Akan tetapi, di beberapa wilayah perairan di Pulau Bangka misalnya, telah
mengalami degradasi kualitas air laut karena aktivitas penambangan timah lepas pantai.
Selain itu, kehidupan sosial budaya masyarakat serta sejarah yang melatarbelakangi akulturasi di
daerah ini juga menjadi keunikan Kepulauan Bangka Belitung. Terdapat berbagai upacara adat yang
diselenggarakan pada waktu tertentu, seperti Perang Ketupat, Buang Jong, dan Maras Taun. Sebagai
wilayah yang pernah ditempati Belanda untuk tujuan penambangan timah, tersebar bangunan lama
bekas hunian Belanda, seperti di beberapa kawasan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Bangunan
tersebut kini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu daya tarik wisata budaya (heritage). Berbagai daya
tarik wisata ini saling melengkapi dan menciptakan variasi/keragaman destinasi pariwisata di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung sehingga diharapkan wisatawan akan lebih lama tinggal serta
membelanjakan pengeluarannya di destinasi tersebut. Dengan karakter wilayah yang multikultural ini,
diharapkan juga daerah dapat meningkatkan daya saing pariwisata provinsi untuk skala nasional atau
bahkan dunia. Berikut tersaji Gambar 4.1 tentang Peta Sebaran Daya Tarik Wisata (DTW) di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai gambaran bahwa daya tarik wisata yang terdapat di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyebar hampir di setiap kabupaten dengan jenis DTW
didominasi berbasis alam. Lebih lanjut, dalam Tabel 4.1 dijelaskan rincian sebaran DTW yang
diklasifikasikan berdasarkan jenis dan letak administrasi sebagai ilustrasi bahwa DTW di wilayah ini
masih didominasi oleh wisata alam (khususnya wisata pesisir dan pulau-pulau kecil), diikuti oleh
ragam wisata budaya, dan wisata buatan.
BAB IV – KONDISI KEPARIWISATAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
4-2
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Sumber : Hasil Olahan Peta RTRW Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2014 – 2034 Gambar 4.1 Peta Sebaran Daya Tarik Wisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
4-3
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Tabel 4.1 Sebaran Daya Tarik Wisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Menurut Jenis dan Wilayah Administrasi
Kecamatan Kelurahan/
Desa
Daya Tarik Wisata Menurut Jenis
Wisata Alam Wisata Budaya (Sejarah) Wisata Buatan
KABUPATEN BANGKA BARAT
Parittiga
Bakit
- Pantai Tanjung Ru
- Pantai Bakit
- Pulau Nenas
- Makam H. Hatama Rasyid
(Khotamarrasyid bin H. Usman)
Bakik - Sumur Dewa
Teluk Limau
- Pantai Siangau
- Pantai Pala
- Pantai Batu Besimpuh
Jebus Bakik - Pulau Nenas
Sungai Buluh - Pantai Bembang - Benteng Sungai Buluh
Simpang
Teritip
Rambat - Pantai Air Mas
Air Nyatoh - Pantai Air Nyatoh - Rebo Kasan
Simpang Gong - Pantai Tungau
Pangek - Pantai Mentibak
Rambat - Pantai Aikemas
Muntok
Tanjung
- Pantai Tanjung Kelian
- Pantai Asmara
- Pantai Batu Rakit
- Batu Balai
- Mercusuar Tanjung Kelian
- Klenteng Kong Fuk Miau
- Masjid Jami’ Muntok
- Rumah Mayor Cina
- Makam Mayor Cina
- Makam Tumenggung Bangsawan
- Kapal Karam SS Vyner Brooke
- Kapal Karam Van der Parra
Sungai Daeng
- Museum Timah Indonesia
- Wisma Ranggam (Pesanggrahan
Muntok)
- Makam Hario Pakoeningprang
- Gereja Katolik Santa Maria
- Bangunan Pastoral
Air Putih
- Pantai Tanjung Ular
- Pantai Angel
- Pantai Menggris
- Hutan Konservasi
Menumbing
- Pesanggrahan Menumbing
- Kapal Karam Ashigara
Air Belo - Eks Benteng/Polsek Muntok
- Pawai Obor di Pal 4
Kampung Ulu - Rumah Panggung Melayu
Belo Laut - Pembuatan Empek-empek
Kelapa Dendang - Air Panas Dendang
Bakit
Tempilang
Tempilang - Perang Ketupat
Air Lintang - Pantai Pasir Kuning
Benteng Kota - Benteng Kota Tempilang
Tanjung Nur - Pantai Kedacak
KABUPATEN BANGKA
Belinyu
Bukit Ketok
- Pantai Romodong
- Pantai Penyusuk
- Pulau Putri
- Pulau Lampu
- Pantai Simpang
- Pulau Karang
- Acara Sepintu Sedulang
- Jalan Salib
Tanjung
Gudang
- Pantai Batu Bedinding
- Pantai Tanjung Gudang
- Pelabuhan Tanjung Gudang
4-4
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Kecamatan Kelurahan/
Desa
Daya Tarik Wisata Menurut Jenis
Wisata Alam Wisata Budaya (Sejarah) Wisata Buatan
Desa Gedong - Kelenteng Gedong
Bukit Moh
Thian
- Goa Maria
Kuto Panji
- Benteng Kuto Panji
- Kelenteng Kuto Panji
- Phak Kak Liang
Riau Silip Berbura - Gunung/Bukit Maras
Bakam Dalil
- Hutan/Rimbe Mambang
- Air Terjun Dalil (Bukit
Maras)
Pemali Pemali
- Kolong Air Simpur - Air Panas Tirta
Tapta Pemali
Air Duren - Kelenteng Cetya Dharma Abadi
Sungai Liat
Sinar Baru
- Pantai Parai Tenggiri
- Pantai Matras
- Pantai Batu Bedaun
Teluk Limau - Pantai Teluk Limau
Jelitik - Pantai Rambak - Vihara Dewi Kwan Im
- Kelenteng Kwan Im
Teluk Uber - Pantai Tanjung Pesona
- Pantai Teluk Uber
Bedukang - Pantai Bedukang
(Pantai Bio)
Rebo
- Pantai Nirwana
- Pantai Rebo
- Pantai Tikus
- Puri Tri Agung
- Kelenteng Jaya Bakti
- Agrowisata Pantai
Rebo
Kuala - Pantai Kuala
Parit Padang - Pantai Tanjung Berlayar - Makam N. Leveysen
Tanjung Ratu - Pantai Tanjung Ratu
- Perkebunan Lada Putih
Srimenanti - Tugu Otto Tooroop - Kolam Renang
Tirta
Lubuk - Bukit Betung (Bukit
Fahin San)
- Kelenteng Mahayana Bukit
Betung
Kenanga - Peringatan 1 Muharram
Merawang
Air Anyir - Pantai Air Anyir
- Pantai Temberan
- Rebo Kasan
Riding Panjang - Hutan Pelawan
Kimak - Makam Depati Bahrin
Jada Bahrin - Mandi Belimau
Puding
Besar Kota Waringin
- Benteng Kota Waringin
- Acara Sepintu Sedulang
Mendo
Barat
Kemuja - Maulid Nabi Muhammad SAW
Penagan - Pantai Tanjung Raya
Penagan
Petaling - Makam Umar Mansyur
Kota Kapur - Situs Kota Kapur
KOTA PANGKALPINANG
Gerunggang
Tuatunu Indah - Masjid Raya Tuatunu (Masjid Al-
Mukarrom)
- Perigi Pekasem
- Tradisi Nganggung
- Hutan Wisata
Tuatunu Indah
Bukit Baru - Menara Air
Minum
(Watertoren)
Taman Bunga - Rumah Sakit Bakti Timah
4-5
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Kecamatan Kelurahan/
Desa
Daya Tarik Wisata Menurut Jenis
Wisata Alam Wisata Budaya (Sejarah) Wisata Buatan
Taman Sari
Batin Tikal - Tugu Pergerakan Kemerdekaan
- Alun-alun Taman Merdeka
(ATM)
- Hollandsche-Chinese School
(HCS)
- Post Telegraf en Telefoondienst
(PTT)
- Europeesce Lagere School (ELS)
- Rumah Residen
- Taman Kota
Taman Sari
(Wilhelmina Park)
Rangkui Pasir Padi - Pantai Pasir Padi - Kelenteng Kwan Tie Miaw
Melintang - Pemakaman Belanda (Kerkhof)
Ketapang Air Itam - Bangka Botanical
Garden
Bukit Intan Temberan - Pantai Tanjung Bunga - Pura Jagadnatha Surya Kencana
KABUPATEN BANGKA TENGAH
Pangkalan
Baru
Dul - Bukit Kejora
Tanjung
Gunung
- Pulau Semujur
Batu Belubang - Pantai Batu Belubang
- Pantai Tapak Hantu
Namang
Namang - Hutan Lindung Namang
(Hutan Pelawan)
- Ritual Panen Padi ‘Muruk Jerami’
Tanah Merah - Pantai Tanah Merah
Baskara Bakti - Pantai Kedimpel
- Pantai Keranji
- Campak Dalong
Sungai
Selan
Tanjung
Tedung - Pulau Pelepas
Sungai Selan - Pulau Nangka - Mercusuar Pulau Pelepas
Simpang
Katis
Keretak - Ruwah Kubur - Hot Water
Keretek
Terak - Bukit Mangkol
Koba
Penyak - Pantai Penyak
Koba - Pantai Tanjung Langka
- Pantai Sumur Tujuh
- Pantai Karang Jahe
- Sembahyang Rebut
Terentang III - Penangkaran
Penyu
Kurau - Pulau Ketawai
- Pulau Gusung Asam
- Pulau Bebuar
- Pulau Ketugar
- Kehidupan nelayan Desa Kurau
- Benteng Jepang/Benteng Kurau
Arung Dalam - Pantai Gebang Kemilau - Rebo Kasan (Menolak 1000
Bala)
Lubuk
Besar
Kulur - Pantai Kulur Ilir
Belimbing - Bangkanesia
Perlang - Air Terjun Sadap
- Danau Sadap
Tanjung
Berikat
- Pantai Tanjung Berikat
- Kepulauan Gelasa
- Tugu Pahlawan/ Tugu
Perjuangan Berikat
Beriga - Pantai Batu Beriga - Taber Laut
KABUPATEN BANGKA SELATAN
Simpang
Rimba
Rajik - Pantai Batu Berdaun
- Bukit Muntai
- Makam Jati Sari
Simpang Rimba - Pura Bali
Sebagin - Pantai Taman Sebagin Ritual Rebo Kasan
Permis - Air Panas Permis
4-6
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Kecamatan Kelurahan/
Desa
Daya Tarik Wisata Menurut Jenis
Wisata Alam Wisata Budaya (Sejarah) Wisata Buatan
- Pantai Tanjung Karak
- Pantai Pekapur
Gudang - Bukit Nenek - Rambut Batin Tikal
Bangka Kota - Makam Karang Panjang
- Makam Ratu Bagus
Malik - Kompleks Pemakaman Jatisari
Payung
Panca Tunggal - Perkebunan Salak
Pondoh
Batu
Betumpang
- Pantai Batu Betumpang
- Mercusuar Lampu
Besar
Irat - Ritual Sikok Silawang
Payung - Makam Kreo Panting
Air Gegas
Nyelanding - Air Panas Nyelanding
- Perkebunan Lada
- Ritual Hikok Helawang
- Tradisi Nganggung
Pergam - Peninggalan Sejarah Pergam
Mayang - Air Terjun Gunung
Pading
Delas - Perkebunan Lada
Toboali
Tanjung
Ketapang
- Pantai Batu Perahu
- Pantai Kapur
- Benteng Toboali
- Kompleks Wisma Samudra
- Klenteng Dewi Sin Mu Tahun
1800
- Ritual Rebut
Tanjung Kubu - Pantai Kubu
Toboali - Pantai Tanjung
Kelayang
Gadung - Gedung Nasional Suhaili Toho
Bahar - Makam Keramat Bahar (Makam
Syeikh Said Jamaluddin Al Afany)
Gusung - Pantai Batu Ampar
- Pantai Tanjung Zibur
Pulau Dapur
Keposang - Kelenteng Dewa Kuanti
Serdang - Perkebunan Jeruk - Upacara Adat Kawin Massal
Bikang - Perkebunan Nanas
Tukak
Sadai Pasir Putih
- Pantai Tanjung Kerasak
- Pantai Tanjung Kemirai
Pulau Besar
Batu
Betumpang
- Pantai Batu Betumpang
- Perkebunan Salak
- Mercusuar Willem II
Panca Tunggal - Perkebunan Salak
Lepar
- Pulau Lepar
Tanjung Labu - Pantai Tanjung Labu
Tanjung
Sangkar
- Pantai Tanjung Bugis - Ritual Buang Jung
Penutuk - Batu Sumber Air - Benteng Penutuk
Kumbung - Pantai Kumbung - Ritual Buang Jung
- Kehidupan Suku Sekak
Kepulauan
Pongok
Pongok
- Pulau Pongok
- Pantai Batu Tambun
Pongok
- Kapal karam : Tek Sing Cargo
di Selat Gaspar, Tang Cargo di
perairan Batu Hitam
- Jewel of Muscat asal Oman
Kapal tenggelam di :
- Situs Batumandi
- Situs Karanglucan
Celagen - Pantai Celagen
4-7
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Kecamatan Kelurahan/
Desa
Daya Tarik Wisata Menurut Jenis
Wisata Alam Wisata Budaya (Sejarah) Wisata Buatan
KABUPATEN BELITUNG
Tanjung
Pandan
Tanjung
Pendam
- Pantai Tanjung Pendam
- Pulau Pasir
- Pulau Batu Berlayar
- Pulau Seliu
- Pulau Kalamoa
- Danau Kaolin
- Toapekong Ho A Joen
Kacang Butor - Gunung Tajam
Perawas - Pemandian Alam Jerry
Kampung Parit - Museum Pemerintah Kabupaten
Belitung
Lesung Batang - Rumah Adat Belitung - Taman Hiburan
Kolong Keramik
Air Beruta
Pkllg
- Gedung Nasional
Cerucuk - Situs Benteng Kuehn
- Situs Dockyard
Sijuk
Tanjung Binga
- Pantai Tanjung Binga
- Pantai Bukit Perahu
- Pulau Babi (Pulau
Kepayang)
- Pulau Bebilai
- Pulau Burung
- Pulau Lengkuas
- Indomarine Shipwreck
- Mercusuar Pulau Lengkuas
Tanjung
Kelayang
- Pantai Tanjung
Kelayang
Sijuk
- Pantai Pendaunan Indah
- Pantai Penyaeran
- Pantai Batu Rakit
- Kelenteng Sijuk
- Masjid Lama Al Ikhlas
- Upacara Maras Taun
- Seni Musik Hadran
Keciput
- Pantai Marina
- Pantai Mabai
- Pantai Tanjung Tinggi
- Kesenian Bagendong
- Tari Selamat Datang & Tari Spen
- Ritual Buang Jong
Sungai Padang - Pantai Siantu
- Pantai Batu Bedil
Air Seru - Pemandian Tirta
Marundang Indah
Air Selumar - Bukit Paramont - Situs Mentikus
Batu Item - Rindu Kampung
Pelepak Putih - Kampung Bali
Secupak - Pantai Secupak
Badau
Sungai Samak
- Pemandian Suci Indah
- Pulau Bayan
- Pulau Mentikus
- Kampung Orange
Kacang Butor - Air Terjun Gurok
Beraye
Badau - Museum Badau
Cerucuk
- Benteng Abu Bakar Abdullah
- Situs Kota Tanah Cerucuk
- Kompleks Makam Keramat
Cerucuk
Aik Begantong - Makam Datuk Gunung Tajam
Ibul - Batu Mentas
Sanctuary
4-8
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Kecamatan Kelurahan/
Desa
Daya Tarik Wisata Menurut Jenis
Wisata Alam Wisata Budaya (Sejarah) Wisata Buatan
Membalong
Mentigi
- Pantai Mentigi
- Pantai Tanjung Kiras
- Pantai Batu Lubang
- Bukit Baginde
Padang Kandis
- Pantai Awan Mendung
- Pantai Teluk Gembira
- Pantai Penyabong
- Pantai Batu Lubang
Pegantungan - Pantai Pegantungan
Gunung Riting - Bukit Batu Telaga
Bulan
Perpat - Goa Nek Santen
Tanjung Rusa - Pantai Tanjung Rusa
Kembiri - Situs Ai’ Labu Kembiri
- Makam KA. Rahat
Selat Nasik Selat Nasik
- Pantai Pasir Panjang
- Pulau Batu Dinding
- Kawasan Pulau Lima
- Pulau Mendanau
- Mercusuar Tanjung Lancar
KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Damar
Burung Mandi
- Pantai Burung Mandi
- Bukit Batu
- Bukit Malang Lepau
- Pulau Letang
- Pulau Sentigi
- Vihara Dewi Kuan Im
(Kelenteng terbesar di Belitung)
- Benteng Gunong Burong Mandi
Mempayak - Danau Mampayak
Sukamandi - Pantai Tambak
Simpang
Renggiang Simpang Tiga
- Gurok Tindongan
- Gurok Berangan (Aik
Kepiris)
- Galeri & Kampung Seni
Dendang
Dendang - Pantai Lalang Permai
Balok
- Situs Balok Lama
- Situs Balok Baru (Keramat
Sisilan)
Nyuruk - Air Terjun Sukma
Alam
- Galeri & Kampung Seni
Manggar
Baru - Pantai Serdang - Warung Kopi Manggar - Bandoeng River
Lalang
- Pantai Nyiur Melambai
- Pantai Keramat
- Pantai Olivier
- Bukit Samak/Gubok
Berangsai
- Kulong Kero (Wisata
Pemancingan)
- Kulong Minyak
Buku Limau
- Pulau Buku Limau
- Pulau Memperak
- Pulau Siadong
- Pulau Nangka
- Pulau Bakau
- Pulau Meranai
- Pulau Telaga Pahat
- Pulau Penyampai
- Pulau Penyamuk
- Pulau Pekandis
- Pulau Tempuling
4-9
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Kecamatan Kelurahan/
Desa
Daya Tarik Wisata Menurut Jenis
Wisata Alam Wisata Budaya (Sejarah) Wisata Buatan
- Pulau Gersik
- Pulau Karang Jaya
- Pulau Belian
- Pulau Pesemut
Mekar Jaya - Wisata Mangrove S.
Manggar
Padang - Pantai Tanjung Mudong
Gantung
Lenggang
- Museum Kata Andrea Hirata
- Kuil Kwan Im
- Batik de Simpor
- Bendungan Pice
- Replika SD
Muhammadiyah
- Kolam Renang
Lenggang
Gantung - Danau Nujau
Lilangan
- Kawasan Gunung
Duren
- Pulau Nepi
- Pulau Panjang
- Pulau Air
- Pulau Lindung
- Pulau Serukat
- Pulau Sekacang
Jangkar Asam
- Pulau Melidang
- Pulau Selanduk
- Pulau Rassau
- Pulau Nipa Bekurong
Selinsing
- Danau Meranteh
- Pulau Dapor (Sirkuit
Grasstrack)
- Pulau Long
- Pulau Pangau
- Pulau Simtuang
- Pulau Pengapit
- Pulau Air Masin
- Pulau Sukun
- Pulau Menenterus
- Pulau Long
- Pulau Pangau
- Bendungan Pice
- Wisata Sastra Desa Selinsing
Batu Penyu
- Pantai Gusong Cine
- Pulau Sekunyit
- Pulau Selanduk
- Pulau Batu Gajah
- Pulau Karang Burok
- Pulau Gusong Yuk
- Pulau Marai
- Pulau Rotan
- Pulau Sekepar
- Vihara Kwan Im
- Makam K.A. Loeso
- Cagar Budaya Batu Penyu
Limbongan
- Pulau Kinek
- Pulau Pakuk
- Pulau Tapok
Parit Tebu - Situs makam K.A Loesoh
Simpang
Pesak
Tanjung
Kelumpang
- Pantai Pangkalan Limau
- Pantai Punai
- Pulau Berukik
- Pulau Pandan
- Pulau Babi
- Pulau Pandang
- Pulau Batu
- Rumah Masa Kecil Aidit
4-10
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Kecamatan Kelurahan/
Desa
Daya Tarik Wisata Menurut Jenis
Wisata Alam Wisata Budaya (Sejarah) Wisata Buatan
- Pulau Ketapang
- Pulau Ipil
Simpang Pesak
- Pulau Keluang
- Pulau Berumput
- Pulau Pipit
- Pulau Lalang
Tanjung Batu
Itam
- Pulau Putih (Gusong
Ipil)
- Pantai Batu Buyong
- Pantai Batu Belida
- Pantai Batu Lalang
- Pantai Pengkalan Kili
- Pantai Gunong
Kelapa
Kampit
Mentawak - Bukit Pangkuan
Cendil - Pantai Pesairan
- Pantai Batu Pulas
Buding - Pulau Keran - Museum Istiqomah Buding
Pembaharuan - Pulau Pekandis
Senyubuk
- Pantai Selindang - Stoven
- Open Pit (eks. BHP)
- Bukit Pangkuan
- Wisata Agro
Durian Montong
Mayang - Pantai Sengaran
- Pantai Pering
*Disari dari berbagai sumber
4-11
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Selain terdapat beragam daya tarik wisata, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pun telah
mengembangkan desa wisata yang didukung melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri Pariwisata, sebuah inisiasi dari Kementerian Pariwisata. Bantuan yang berkisar antara
Rp. 75 juta-Rp. 100 juta tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN)
sebagai bentuk dukungan terhadap desa wisata potensial. Dana tersebut dimanfaatkan antara lain
untuk peningkatan kapasitas masyarakat maupun pengadaan sarana dan prasarana penunjang
kepariwisataan. Adapun penetapan suatu desa menjadi desa wisata dilihat dari beberapa kriteria,
salah satunya adalah memiliki daya tarik wisata yang berpotensi dikembangkan dan mendatangkan
kunjungan wisatawan. Selain itu, pembentukan desa wisata juga dimaksudkan agar masyarakat tidak
hanya sebagai ‘penonton’, namun menjadi penggerak utama dan garda terdepan dalam pembangunan
kepariwisataan di daerahnya masing-masing. Dengan terbentuknya desa wisata, diharapkan pula
masyarakat dapat mengembangkan segala potensi dan keahlian dalam upaya diversifikasi produk
wisata yang dimiliki oleh desa sehingga memiliki daya saing dengan daerah di sekitarnya.
Adanya dukungan dari pusat dan daerah tersebut memicu pertumbuhan beberapa desa wisata di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pada periode tahun 2009 hingga saat ini, sudah terbentuk
beberapa desa wisata di tiap kabupaten/kota, sebagaimana yang dijabarkan dalam tabel berikut.
Tabel 4.2 Data Desa Wisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Kabupaten/
Kota Kecamatan Desa Wisata Deskripsi Singkat
Bangka Barat Muntok Kelurahan
Tanjung
- Bagian dari kawasan hutan konservasi
- DTW unggulan : Pantai Tanjung Kelian
Desa Sungai
Daeng - Mendapatkan bantuan dana PNPM
Pariwisata pada tahun 2012
- DTW unggulan adalah Wisma Ranggam
(Pesanggrahan Muntok)
- DTW lainnya antara lain Pondok Pesantren
Al Hikmah III yang berbasis pariwisata;
menjadi kawasan percontohan yang
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS); kuliner (kue) khas Bangka
Barat
Desa Air Putih - Mendapatkan bantuan dana PNPM
Pariwisata pada tahun 2012 dan menjadi
salah satu Desa Mandiri di Kabupaten
Bangka Barat
- Terdapat Kawasan Industri Muntok dengan
luas lahan 578,74 ha
- DTW unggulan adalah Pesanggrahan
Menumbing dan Pantai Tanjung Ular
- DTW lainnya antara lain Pantai Jungku,
namun kondisi pantai rusak karena aktivitas
penambangan timah serta kondisi beberapa
ruas jalan rusak akibat beban truk-truk
pengangkut peralatan TI apung
Desa Belo Laut - DTW unggulan adalah home industry
pempek udang dengan cita rasa khas dan
awet; sudah dipasarkan hingga ke Palembang
dan Jakarta
- DTW lainnya adalah usaha budidaya kerang
darah oleh 60 rumah tangga petani
4-12
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Kabupaten/
Kota Kecamatan Desa Wisata Deskripsi Singkat
- Ditetapkan sebagai Desa Mandiri
Parittiga Desa Bakit - Dicanangkan sebagai Desa Mandiri dengan
potensi pariwisata kelautan
- DTW unggulan adalah kuliner berbahan
baku siput gunggung
- DTW lain antara lain Pulau Nanas di
kawasan Teluk Kelabat
Bangka Sungai Liat Desa Rebo - Mendapatkan bantuan dana PNPM
Pariwisata pada tahun 2012
- DTW unggulan adalah Pantai Rebo, menjadi
salah satu spot sunrise terbaik.
- Terdapat homestay di sekitar lokasi daya
tarik
Desa Matras - Mendapatkan bantuan dana PNPM
Pariwisata pada tahun 2012
- DTW unggulan adalah Pantai Matras
- DTW lainnya adalah kesenian dambus dan
olahan makanan seperti kemplang, rusip,
blacan, dan lada bubuk
- Fasilitas pariwisata sudah tersedia, seperti
gazebo dan akomodasi
Belinyu Kampung
Gedong - Mendapatkan bantuan dana PNPM
Pariwisata pada tahun 2012
- DTW unggulan adalah perkampungan
masyarakat asli Tionghoa dengan arsitektur
bangunan yang kental dengan gaya Tionghoa
- Sudah tersedia homestay bagi pengunjung
Desa Air Abik - DTW unggulan adalah kultur masyarakat
asli Bangka, yaitu Suku Lom (Suku Mapur),
yang masih memegang teguh kepercayaan
terhadap nenek moyang dan leluhur
Merawang Desa Air Anyir - Mendapatkan bantuan dana PNPM
Pariwisata pada tahun 2013
- DTW unggulan adalah Pantai Air Anyir dan
upacara Rebo Kasan yang kerap
diselenggarakan di pantai tersebut
Pangkalpinang Air Itam Desa Tuatunu
Indah - Ditetapkan sebagai desa wisata pada
November 2013
- DTW unggulan adalah budaya Kampung
Melayu Tuatunu Indah yang kental dengan
nuansa Melayu
Desa Tembran - Mendapatkan bantuan dana PNPM
Pariwisata pada tahun 2013
- DTW unggulan adalah Pantai Tanjung Bunga
dan Pura Jagadnatha Surya Kencana
Bangka
Tengah
Namang Desa Namang - Mendapatkan bantuan dana PNPM
Pariwisata pada tahun 2013
- DTW unggulan adalah Hutan Lindung
Namang yang berfungsi sebagai paru-paru
kota; terdapat budidaya jamur pelawan yang
serbuk bunganya diserap lebah dan
menghasilkan madu pahit khas Bangka
Tengah
- Selain agrowisata, diselenggarakan pula
ritual panen padi ‘Muruk Jerami’
Koba Desa Kurau - Ditetapkan sebagai desa wisata berbasis
bahari pada tahun 2012 karena berlokasi di
4-13
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Kabupaten/
Kota Kecamatan Desa Wisata Deskripsi Singkat
pesisir pantai serta menjadi pintu gerbang
utama menuju Pulau Ketawai
- Terdapat pasar ikan (TPI), warung makan,
dan lokasi penambatan perahu.
Desa Belilik - Ditetapkan sebagai desa wisata pada tahun
2014
- Keindahan sungai yang membelah Desa
Namang dan Belilik
Desa Sadap - Ditetapkan sebagai desa wisata pada tahun
2014
- DTW unggulan adalah Air Terjun Sadap
Bangka
Selatan
Toboali Desa Nyelanding - Mendapatkan bantuan dana PNPM
Pariwisata pada tahun 2012
- DTW unggulan adalah air panas Nyelanding
dan ritual Sikok Selawang
Kelurahan
Tanjung
Ketapang
- Mendapatkan bantuan dana PNPM
Pariwisata pada tahun 2012
- DTW unggulan adalah Benteng Toboali.
Selain itu terdapat pula industri olahan
rumah tangga berupa berupa blacan dan
kemplang.
Desa Pasir Putih - Mendapatkan bantuan dana PNPM
Pariwisata pada tahun 2012
- DTW unggulan adalah Pantai Tanjung
Kerasak
Belitung Sijuk Desa Tanjung
Binga - Mendapatkan bantuan dana PNPM
Pariwisata pada tahun 2011
- DTW unggulan adalah Pantai Bukit Berahu
- Merupakan salah satu desa untuk mencapai
pulau-pulau sekitarnya, seperti Pulau
Lengkuas dan Pulau Burung
Desa Terong - Mendapatkan bantuan dana PNPM
Pariwisata pada tahun 2010
- Berada dalam koridor kawasan
pengembangan pariwisata Belitung
Desa Pelepak
Putih - Mendapatkan bantuan dana PNPM
Pariwisata pada tahun 2012
- DTW unggulan adalah pemukiman
masyarakat Bali dengan unsur budaya,
arsitektur, maupun produk seni yang lekat
dengan nuansa Bali
Desa Tanjung
Tinggi
- Mendapatkan bantuan dana PNPM
Pariwisata sejak tahun 2012
Desa Keciput - Mendapatkan bantuan dana PNPM
Pariwisata sejak tahun 2010
- DTW unggulan adalah Pantai Tanjung
Kelayang dan pulau-pulau kecil di sekitarnya,
salah satunya Pulau Lengkuas
Membalong Desa Padang
Kandis - Mendapatkan bantuan dana PNPM
Pariwisata pada tahun 2013
- DTW unggulan adalah Pantai Penyabong dan
Pantai Teluk Gembira
Tanjung
Pandan
Desa Air Saga - Mendapatkan bantuan dana PNPM
Pariwisata pada tahun 2013
Belitung
Timur
Manggar Desa Burong
Mandi
- Mendapatkan bantuan dana PNPM
Pariwisata pada tahun 2012
- DTW unggulan adalah Pantai Burung Mandi
4-14
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Kabupaten/
Kota Kecamatan Desa Wisata Deskripsi Singkat
dan Vihara Dewi Kuan Im
- Meraih juara pertama kelompok sadar
wisata/desa wisata se-Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung pada tahun 2015
Damar Desa Tanjung
Kelumpang
- Mendapatkan bantuan dana PNPM
Pariwisata sejak tahun 2012
- DTW unggulan adalah corak kehidupan
masyarakat pesisir Pantai Punai
Desa Sukamandi - Mendapatkan bantuan dana PNPM
Pariwisata sejak tahun 2013
- DTW unggulan adalah Pantai Tambak
Gantung Desa Lenggang - Mendapatkan bantuan dana PNPM
Pariwisata sejak tahun 2013
- DTW unggulan adalah Museum Kata
Andrea Hirata, Replika SD Muhammadiyah
dan kedai kopi Manggar
- Mulai populer sejak munculnya novel Laskar
Pelangi yang mengambil latar Desa Lenggang *Disari dari berbagai sumber
4.1.2 Penilaian Daya Tarik Wisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
A. Kriteria Penilaian Daya Tarik Wisata Skala Provinsi
Penilaian daya tarik wisata akan dilakukan dengan menggunakan metode Skala Guttman atau disebut
juga skalogram. Tolok ukur untuk masing-masing indikator akan diberi nilai angka 1 (satu) jika
terpenuhi dan nilai angka 0 (nol) jika tidak terpenuhi. Indikator dan tolok ukur yang menjadi dasar
penilaian terbagi menjadi dua, yaitu 1) indikator dan tolok ukur untuk memenuhi kriteria daya tarik
wisata alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai skala
provinsi atau berdaya saing nasional, dan 2) indikator dan tolok ukur untuk memenuhi kriteria
daya tarik wisata alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang sudah menjadi sasaran atau tujuan
kunjungan wisatawan dari luar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
a) Indikator dan tolok ukur untuk memenuhi kriteria daya tarik wisata alam, budaya, dan hasil
buatan manusia yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai skala provinsi atau berdaya
saing nasional
Indikator dan tolok ukur untuk kriteria ini lebih bersifat pilihan, artinya setiap indikator hanya diukur
dengan pemenuhan satu tolok ukur. Artinya, untuk setiap indikator hanya salah satu tolok ukur yang
akan terpenuhi. Untuk mengukur kriteria ini, terdapat 3 (tiga) indikator sehingga nilai total dari
masing-masing calon DTWP yang memenuhi indikator untuk kriteria ini adalah 3 (tiga). Indikator dan
tolok ukur untuk kriteria ini adalah:
INDIKATOR TOLOK UKUR
1.1 Memiliki keunikan skala provinsi/
berdaya saing nasional
1.1.1 Keunikannya menunjukkan kekhasan Kepulauan
Bangka Belitung, tidak ada di wilayah lainnya di
Indonesia.
1.1.2 Keunikannya dimiliki juga oleh provinsi lain, tetapi
sangat terbatas jumlahnya (kurang dari 5)
1.2 Memiliki keindahan skala
provinsi/berdaya saing nasional
1.2.1 Keindahannya menunjukkan kekhasan Kepulauan
Bangka Belitung, tidak ada di wilayah lainnya di
Indonesia.
4-15
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
INDIKATOR TOLOK UKUR
1.2.2 Keindahannya dimiliki juga oleh provinsi lain,
tetapi sangat terbatas jumlahnya (kurang dari 5).
1.3 Memiliki nilai skala provinsi/
berdaya saing nasional
1.3.1 Nilai (nilai sosial, nilai budaya, nilai sejarah, nilai
pengetahuan, nilai filosofis, dan lain-lain) yang
dimiliki menunjukkan kekhasan Kepulauan Bangka
Belitung, tidak ada di wilayah lainnya di Indonesia.
1.3.2 Nilai (nilai sosial, nilai budaya, nilai sejarah, nilai
pengetahuan, nilai filosofis, dan lain-lain) dimiliki
juga oleh provinsi lain, tetapi sangat terbatas
jumlahnya (kurang dari 5).
b) Indikator dan tolok ukur untuk memenuhi kriteria daya tarik wisata alam, budaya, dan hasil
buatan manusia yang sudah menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan dari luar
Jawa Barat.
Berbeda dengan indikator dan tolok ukur untuk kriteria sebelumnya, indikator dan tolok ukur untuk
kriteria ini tidak bersifat pilihan. Semakin banyak tolok ukur yang terpenuhi untuk suatu indikator,
akan semakin tinggi nilai calon DTWP tersebut, dan semakin besar peluangnya untuk terpilih menjadi
DTWP. Untuk mengukur kriteria ini, terdapat 2 (dua) indikator dan masing-masing indikator memiliki
2 (dua) tolok ukur. Dengan demikian nilai total tertinggi dari masing-masing calon DTWP yang
memenuhi indikator untuk kriteria ini adalah 4 (empat). Indikator dan tolok ukur untuk kriteria ini
adalah:
INDIKATOR TOLOK UKUR
2.1 Kunjungan wisatawan nusantara
dari luar Kepulauan Bangka
Belitung sudah signifikan.
2.1.1 Proporsi kunjungan wisatawan nusantara dari luar
Kepulauan Bangka Belitung sedikitnya 50% dari
jumlah total kunjungan wisatawan nusantara ke
daya tarik wisata.
2.1.2 Pertumbuhan kunjungan wisatawan nusantara luar
Kepulauan Bangka Belitung dalam lima tahun
terakhir cenderung meningkat.
2.2 Cakupan pasar wisatawan
nusantara luar Kepulauan Bangka
Belitung sudah luas.
2.2.1 Jumlah daerah asal wisatawan nusantara dari luar
Kepulauan Bangka Belitung meningkat dalam 5
(lima) tahun terakhir.
2.2.2 Jumlah wisnus dari luar Kepulauan Bangka
Belitung menunjukkan kecenderungan yang terus
meningkat dalam 5 (lima) tahun terakhir.
Berikut ini adalah penilaian daya tarik wisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
4-16
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Tabel 4.3 Penilaian Daya Tarik Wisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
No. Kabupaten/
Kota Daya Tarik Wisata
1.1 Memiliki
keunikan
skala
provinsi/
berdaya
saing
nasional
1.2 Memiliki
keindahan
skala
provinsi/
berdaya
saing
nasional
1.3 Memiliki
nilai skala
provinsi/
berdaya
saing
nasional
2.1 Kunjungan
wisatawan
nusantara
dari luar
Kepulauan
Bangka
Belitung
sudah
signifikan
2.2 Cakupan
pasar
wisatawan
nusantara
luar
Kepulauan
Bangka
Belitung
sudah luas
NILAI
TOTAL
Tolok
ukur
1.1.1
Tolok
ukur
1.1.2
Tolok
ukur
1.2.1
Tolok
ukur
1.2.2
Tolok
ukur
1.3.1
Tolok
ukur
1.3.2
Tolok
ukur
2.1.1
Tolok
ukur
2.1.2
Tolok
ukur
2.2.1
Tolok
ukur
2.2.2
1. Bangka Barat 1. Kota Tua Muntok 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 4
2. Pantai Tanjung Kelian +
Mercusuar Tanjung Kelian
0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2
3. Pesanggarahan Menumbing
, Pesanggrahan Muntok
0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 5
4. Desa Belo Laut
(Pembuatan Pempek)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5. Pasar Kuliner Khas Bangka
Barat
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6. Bangunan Heritage (Rumah
Mayor Cina-Perumahan
Eropa)
1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 4
7. Mersjid Jami Mentok 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
8. Klenteng Cina Kong Pu
Miau
0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2
9. Kain Cual 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 3
10.Danau Sekarbiru 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2
2. Bangka 11. Pantai Parai Tenggiri 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 5
12. Pantai Tanjung Pesona 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 5
13. Pantai Matras 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 5
14. Desa Wisata Gedong 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 3
15. Kawasan Pulau Puteri-
Pulau Lampu
0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 3
4-17
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
16. Situs Kota Kapur 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2
17. Pantai Tong Aci
(Penangkaran Penyu)
0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 3
18. Rumah Tradisional Bangka 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 4
19. Kuliner Otak-otak dan
Kerupuk Khas Bangka
1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 4
20. Pantai Romodong – Teluk
Kelabat
0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2
21. Puri Tri Agung 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 5
3. Pangkalpinang 22. Civic Center 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2
23. Museum Timah 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 4
24. Pantai Pasir Padi 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 5
25. Kawasan Cagar Budaya
Kampung Melayu Indah
0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2
26. Kerkhof 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
27. Bangka Botanical
Garden
0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 3
4. Bangka Tengah 28. Pulau Ketawai 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 5
29. Hutan Lindung Namang 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 4
30. Pantai Gebang Kemilau
Arung Dalam
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
31. Pantai Tanjung Berikat 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2
32. Sumur Tujuh 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2
33. Kaw. Desa Wisata
Kurau-Namang
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
34. Kaw. Perkebunan Lada 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2
35. Agrowisata Bangkanesia 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2
5. Bangka Selatan 36. Pantai Tanjung Kerasak 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1
37. Pelabuhan Sadai 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2
38. Benteng Toboali 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 3
39. Agrowisata Desa
Nyelanding
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
40. Pulau Lepar –Pongok 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 4
41. Pulau Tinggi 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 3
42. Pantai Batu Perahu 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 3
6. Belitung 43. Pantai Tanjung Tinggi 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7
44. Pulau Lengkuas 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 5
4-18
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Sumber: Hasil Analisis, 2015
45. Pantai Tanjung Kelayang 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 5
46. Batu Mentas (Tarsius) 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 5
47. Pulau Kepayang 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 4
48. Pantai Tanjung Binga 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 5
49. Pulau Mendanau 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 3
50. Pantai Penyabong 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 3
51. Bukit Baginde 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2
52. Desa Wisata Sijuk 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2
7. Belitung Timur 53. Kepulauan Memperak 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 5
54. Pantai Burung Mandi 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 3
55. Klenteng Dewi Kwan Im 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 3
56. Kaw. Stoven, Open Pit,
Perumahan Pekerja PT.
TImah
1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 4
57. Pantai Nyiur Melambai
sampai Bukit Samak
0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 3
58. Agrowisata Bukit
Pangkuan
0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2
59. Museum Kata, Desa
Lenggang, Laskar Pelangi
1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 6
60. Bendungan Pice 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
61. Pantai Punai – Tanjung
Kelumpang
0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2
62. Kaw. Warung Kopi
Manggar
1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 5
4-19
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Berdasarkan penilaian daya tarik wisata provinsi tersebut menghasilkan beberapa daya tarik wisata
berskala provinsi sebagai berikut.
Tabel 4.4 Hasil Penilaian Daya Tarik Wisata Skala Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Daya Tarik Wisata Unggulan Provinsi Berpotensi Menjadi DTWP
1. Pantai Tanjung Tinggi (7)
2. Budaya Nganggung dan upacara pernikahan (7)
3. Museum Kata, Desa Lenggang, Laskar Pelangi (6)
4. Kota Muntok (Pesanggarahan Menumbing, Pesanggrahan
Muntok (6)
5. Museum Timah (6)
6. Pantai Penyusuk (6)
7. Pulau Ketawai (5)
8. Pulau Lengkuas (5)
9. Pantai Tanjung Kelayang (5)
10. Batu Mentas (Tarsius) (5)
11. Pantai Tanjung Binga (5)
12. Kepulauan Memperak (5)
13. Kaw. Warung Kopi Manggar (5)
14. Vihara Dewi Kwan Im (5)
15. Pantai Burung Mandi (5)
16. Pantai Serdang (5)
17. Kawasan agrowisata dan hutan lindung Namang (5)
18. Puri Tri Agung (5)
19. Patai Matras (5)
20. Pantai Tanjung Pesona (5)
21. Pantai Pasir Padi (5)
22. Pantai Parai Tenggiri (5)
23. Bangunan Herritage (Perumahan Eropa) (4)
24. Kuliner Otak-otak dan Kerupuk Khas Bangka (4)
25. Kaw. Stoven, Open Pit, Perumahan Pekerja PT.
Timah (4)
26. Pulau Lepar –Pongok (4)
27. Pulau Kepayang (4)
28. Kain Cual (3)
29. Desa Wisata Gedong (3)
30. Kawasan Pulau Puteri-Pulau Lampu (3)
31. Pantai Tongachi (Penangkaran Penyu) (3)
32. Bangka Botanical Garden (3)
33. Benteng Toboali (3)
34. Pulau Tinggi (3)
35. Pantai Batu Perahu (3)
36. Pulau Mendanau (3)
37. Pantai Penyabong (3)
38. Pantai Nyiur Melambai (3)
39. Gunung Tajam (3)
Sumber: Hasil Analisis, 2015
4-20
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
4.2 FASILITAS PARIWISATA
4.2.1 Fasilitas Akomodasi
Akomodasi merupakan salah satu fasilitas pariwisata yang memegang peranan penting terhadap
tingkat kenyamanan wisatawan selama berkunjung ke suatu destinasi pariwisata. Keberadaan fasilitas
akomodasi yang memadai, baik dari jumlah maupun kualitasnya dapat menopang keberlangsungan
penyelenggaraan kepariwisataan. Perkembangan jumlah akomodasi di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
Hal ini menunjukan bahwa kunjungan wisatawan ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
mempengaruhi peningkatan jumlah fasilitas akomodasi yang tersebar di Kepulauan Bangka Belitung
setiap tahunnya. Pertumbuhan yang positif ini salah satunya dipicu oleh peluncuran film Laskar Pelangi
di tahun 2008 silam yang mengangkat keindahan alam Pulau Belitung. Berikut gambar yang menyajikan
grafik perkembangan jumlah akomodasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
20 23 24 28 31
74 7985
93102
0
20
40
60
80
100
120
2010 2011 2012 2013 2014
Bintang
Akomodasi Lain
Sumber : Direktori Hotel Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2014
Gambar 4.2 Perkembangan Jumlah Hotel Bintang dan Akomodasi Lain Tahun 2010 - 2014
Pada tahun 2014, Kepulauan Bangka Belitung memiliki 133 hotel dan penginapan dengan total jumlah
kamar sebanyak 3.793 kamar, yang dilengkapi dengan 5.372 tempat tidur. Sementara itu, dari
persebarannya, fasilitas akomodasi tersebut terkonsentrasi pada wilayah yang memiliki jumlah
penduduk cukup besar serta sarana dan prasarana yang lengkap, seperti Kota Pangkalpinang,
Kabupaten Belitung, dan Kabupaten Bangka. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.5 Jumlah Fasilitas Akomodasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013
No. Kabupaten/Kota
Hotel Jumlah Kamar Jumlah Tempat Tidur
Bintang Non
Bintang Bintang
Non
Bintang Bintang
Non
Bintang
1. Bangka 6 14 325 174 505 247
2. Belitung 8 27 577 584 823 785
3. Bangka Barat 1 11 24 183 36 261
4. Bangka Tengah 4 - 498 - 659 -
5. Bangka Selatan - 5 - 120 - 162
6. Belitung Timur 1 16 26 195 33 250
7. Pangkalpinang 11 29 504 583 772 839
Total 31 102 1954 1839 2828 2544
Sumber : Direktori Hotel Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2014
4-21
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
4.2.2 Fasilitas Makan dan Minum
Sebagai daerah yang sudah cukup maju dan mendukung pengembangan pariwisata, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung memiliki fasilitas makan dan minum yang tersebar di tiap kabupaten. Fasilitas tentu
turut mendukung aktivitas wisatawan dalam memenuhi kebutuhannya akan makanan dan minuman
selama berwisata. Berbagai ragam kuliner khas tradisional (lempah kuning, rusip, pantiaw, pempek,
otak-otak, dsb.) maupun luar daerah (masakan khas Padang dan masakan khas Sunda misalnya)
meramaikan usaha pariwisata di bidang makan dan minuman di daerah ini. Berikut tabel yang
menjabarkan sebaran restoran, rumah makan, serta fasilitas makan dan minum lainnya yang terdapat
di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Namun, jumlah di bawah ini belum termasuk rumah makan
skala kecil seperti warung makan.
Tabel 4.6 Jumlah Fasilitas Makan dan Minum di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014
No. Kabupaten/Kota
Jenis Fasilitas Makan & Minum
Jumlah Restoran &
Rumah Makan
Fasilitas Makan &
Minum Lainnya
1. Bangka 14 1 15
2. Bangka Barat 21 1 22
3. Bangka Tengah 17 - 17
4. Bangka Selatan 62 1 63
5. Belitung 29 7 36
6. Belitung Timur 33 - 33
7. Pangkal Pinang 31 21 52
JUMLAH 207 31 238
Sumber: Direktori Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2015
4.2.3 Fasilitas Perjalanan Wisata
Salah satu bentuk usaha pariwisata adalah agen perjalanan wisata, yaitu usaha jasa pemesanan sarana
perjalanan, seperti pemesanan tiket, pemesanan akomodasi, dan pengurusan dokumen perjalanan.
Fasilitas biro perjalanan atau agen perjalanan wisata ini sudah banyak dijumpai di tiap kabupaten/kota
di Kepulauan Bangka Belitung. Fasilitas ini memudahkan wisatawan yang ingin berwisata di Bangka
Belitung, tanpa harus mengatur atau mengelola perjalananannya secara pribadi. Seperti fasilitas
pariwisata lainnya, usaha pariwisata ini paling banyak dijumpai di Pangkalpinang sebagai ibukota
provinsi. Sebaran usaha perjalanan wisata di Kepulauan Bangka Belitung dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 4.7 Jumlah Usaha Perjalanan Wisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015
No. Kabupaten/Kota Jumlah
Biro Perjalanan Wisata
1. Bangka 18
2. Bangka Barat 4
3. Bangka Tengah 5
4. Bangka Selatan 8
5. Belitung 80
6. Belitung Timur 14
7. Pangkalpinang 108
Jumlah 237
*dari berbagai sumber
4-22
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
4.2.4 Toko Cenderamata
Seperti di daerah lain pada umumnya, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pun memiliki produk
kerajinan khas yang unik dan dapat menjadi souvenir menarik bagi para pengunjung. Kerajinan tersebut
diantaranya berupa batik atau tenun cual, renda (rajutan), aneka makanan khas seperti pempek, otak-
otak, dan terasi (blacan), atau produk olahan seperti akar bahar, batu satam, resam, arkrilik, kreasi
kerang, buah bulin, pewter, atau souvenir laskar pelangi khas Pulau Belitung. Berikut ini beberapa
penjabarannya.
a) Tenun dan Batik Cual
Tenun cual merupakan kain tradisional khas dan menjadi produk unggulan di Kepulauan Bangka
Belitung. Tenun cual dibuat dengan alat tenun tradisional yang memadukan benang sutra dan benang
emas, berwarna cerah, dengan corak flora dan fauna yang beragam. Adapun batik cual merupakan
diversifkasi dari produk tenun cual dan saat ini tersedia dengan cetak printing, proses pembantikan,
menggunakan tangan, atau metode lainnya.
b) Kerajinan Pewter
Pewter merupakan produk unggulan khas Kepulauan Bangka Belitung sebagai penghasil timah dunia.
Kerajinan pewter dipelopori oleh PT. Timah Muntok yang mengirimkan beberapa pegawainya untuk
belajar pembuatan pewter ke luar Pulau Bangka. Pewter terbuat dari logam campuran antara timah
(Sn) dengan kandungan hingga 97% dan tembaga (Cu) 2% serta antimony (Sb) 1% yang dikreasikan
menjadi satu kerajinan.
c) Kerajinan Buah Bulin
Seperti namanya, bahan baku kerajinan ini berasal dari tempurung buah bulin atau kayu besi. Kayu
bulin (Eusideroxyloon zwagerii) terkenal dengan kekuatan dan ketahanannya terhadap proses
pelapukan. Tempurung buah bulin diambil di hutan dan dipilah sesuai dengan karakter buah dan
bentuk kerajinan yang akan dibuat. Dari tempurung ini kemudian dibuat berbagai kerajinan, seperti
karakter orang, kapal phinisi, sepeda, vespa, asbak, gelas, dsb., dipasang di atas tatakan terbuat dari
kayu ulin yang sudah mati dan dipernis.
Tabel 4.8 Sebaran Toko Cenderamata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015
No. Kabupaten / Kota Jumlah
1. Kota Pangkalpinang 20
2. Kab. Bangka 7
3. Kab. Bangka Barat 4
4. Kab. Bangka Selatan 4
5. Kab. Bangka Tengah 1
6. Kab. Belitung Timur 1
7. Kab. Belitung 8
Jumlah 45
*dari berbagai sumber
4.3 AKSESIBILITAS SEBAGAI PENDUKUNG PARIWISATA
Keberhasilan pembangunan suatu daerah tidak terlepas dari peran sektor transportasi yang
merupakan infrastruktur dasar dalam meningkatkan pertumbuhan wilayah. Sektor strategis ini
4-23
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
berperan dalam menggerakkan dinamika pembangunan, mendukung mobilitas barang dan jasa, dan
mendukung pengembangan wilayah, khususnya untuk wilayah yang terisolasi maupun terpencil.
Sebagai wilayah kepulauan, transportasi menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat di wilayah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terutama dalam memperluas jangkauan distribusi barang dan
jasa. Dalam aktivitas kepariwisataan, diharapkan dengan dibangunnya sarana transportasi yang
memadai, wisatawan akan lebih nyaman dan mudah berkunjung ke suatu destinasi pariwisata.
4.3.1 Transportasi Udara
Di era modern ini, mayoritas wisatawan menggunakan transportasi udara untuk mengunjungi suatu
destinasi pariwisata yang jauh dari lokasi tempat tinggalnya. Sebab, selain lebih nyaman, berwisata
dengan menggunakan jasa transportasi udara lebih menghemat waktu dan wisatawan akan lebih lama
tinggal di lokasi yang dikunjungi. Di Kepulauan Bangka Belitung, terdapat dua bandar udara yaitu
Bandar Udara Depati Amir di Pulau Bangka dan H. AS. Hanandjoeddin di Pulau Belitung. Bandara
Depati Amir terletak di 7 km dari Kota Pangkalpinang dan 51 km dari Koba, ibukota Kabupaten
Bangka Tengah. Namun, secara administrasi, bandara yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II sejak
tahun 2007 ini berlokasi di Desa Dul, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah. Rute
yang tersedia di Bandara Depati Amir terdiri dari Pangkalpinang (PGK) – Jakarta (CGK),
Pangkalpinang (PGK) – Palembang (PLM), Pangkalpinang (PGK) – Tanjung Pandan (TJQ), dan
Pangkalpinang (PGK) – Batam (BTM).
Adapun bandara di Pulau Belitung, yakni Bandara H. AS. Hanajoeddin, terletak di Desa Buluhtumbang,
Kecamatan Berawas, Belitung. Bandara kelas II yang dikelola oleh UPT Dirjen Perhubungan Udara ini
terletak 11 km dari Kota Tanjungpandan. Rute yang tersedia di Bandara HAS Hanandjoeddin adalah
Tanjung Pandan – Jakarta (pp) dan Tanjung Pandan – Pangkalpinang (pp). Adapun maskapai
penerbangan yang beroperasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung antara lain Garuda Indonesia,
Citilink (anak perusahaan Garuda Indonesia), Sriwijaya Air, Nam Air (anak perusahaan Sriwijaya Air),
Lion Air, dan Wings Air. Dari Jakarta menuju Pangkalpinang maupun Jakarta Tanjung Pandan
umumnya memerlukan waktu selama ± 50 menit – 1 (satu) jam. Berikut ini Tabel 4.8 yang
menggambarkan rute dan jadwal penerbangan beserta maskapai yang beroperasi. Dari tabel terlihat
bahwa frekuensi penerbangan di Bandara Depati Amir lebih banyak dibandingkan di Bandara H. AS.
Hanandjoeddin. Jadwal di bawah ini dapat berubah sesuai supply dan demand yang berlaku.
Tabel 4.9 Rute dan Jadwal Penerbangan Menuju Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Rute Maskapai
Jadwal
Penerbangan Asal Tujuan
Jakarta Pangkalpinang
Citilink 09.40 – 10.45
13.05 – 14.10
Garuda 10.05 – 11.25
15.20 – 16.40
Lion Air 06.10 – 07.20
10.00 – 11.10
13.40 – 14.50
15.50 – 17.00
17.40 – 18.50
Sriwijaya Air 06.45 – 07.50
09.40 – 10.45
13.20 – 14.25
4-24
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Rute Maskapai
Jadwal
Penerbangan Asal Tujuan
15.35 – 16.40
Nam Air 17.40 – 18.45
Pangkalpinang Jakarta
Garuda 12.10 – 13.20
17.25 – 18.35
Citilink 11.20 – 12.25
14.45 – 15.50
Sriwijaya Air 08.20 – 09.25
11.15 – 12.20
14.55 – 16.00
17.10 – 18.15
Nam Air 06.45 – 07.50
13.30 – 14.35
18.25 – 19.30
Lion Air 08.00 – 09.15
11.50 – 13.05
15.30 – 16.45
17.40 – 18.55
19.30 – 20.40
Palembang Pangkalpinang
Nam Air 12.15 – 12.55
Garuda 11.35 – 12.25
14.15 – 15.05
Lion Air 06.10 – 06.50
Pangkalpinang Palembang
Garuda 15.35 – 16.25
Lion Air 18.15 – 18.55
Nam Air 08.55 – 09.35
13.25 – 14.05
18.10 – 18.50
Batam Pangkalpinang Lion Air 12.40 – 14.05
16.35 – 17.35
Pangkalpinang Batam Lion Air 07.30 – 08.30
16.05 – 17.30
Tanjung
Pandan Pangkalpinang
Garuda 14.15 – 15.05
Nam Air 10.05 – 10.40
Wings Air 15.15 – 15.45
Pangkalpinang Tanjung
Pandan
Wings Air 14.25 – 14.55
Nam Air 11.10 – 11.45
Garuda 12.55 – 13.45
Jakarta Tanjung
Pandan
Citilink 05.55 – 06.55
Nam Air 08.35 – 09.35
12.50 – 13.50
Sriwijaya Air 06.20 – 07.20
11.35 – 12.35
14.30 – 15.30
Garuda 06.50 – 07.55
10.30 – 11.35
Tanjung
Pandan Jakarta
Garuda 08.40 – 09.45
12.20 – 13.25
Citilink 07.30 – 08.30
Srwijaya Air 07.50 – 08.55
13.05 – 14.10
16.00 – 17.10
Nam Air 12.15 – 13.20
16.40 – 17.40
Sumber : Website maskapai terkait, 2015
4-25
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Sementara itu, pada tahun 2014, arus kedatangan dan keberangkatan pesawat di Bandara Depati Amir
mengalami penurunan masing-masing sebesar 8,36% dan 8,19% jika dibandingkan dengan tahun 2013.
Begitupun dengan jumlah penumpang datang dan pergi yang menurun secara signifikan sebesar 4,30%
dan 4,31%. Hal ini berkebalikan dengan arus pesawat dan penumpang di Bandara H. AS.
Hanandjoeddin Tanjung Pandan yang cenderung mengalami kenaikan.
Tabel 4.10 Lalu Lintas Penerbangan di Bandar Udara Depati Amir
dan Bandar Udara HAS. Hanandjoeddin Tahun 2011 - 2014
Tahun
Bandar Udara Depati Amir Bandar Udara HAS. Hanandjoeddin
Penerbangan Penumpang Penerbangan Penumpang
Datang Berangkat Datang Berangkat Datang Berangkat Datang Berangkat
2014 5.339 5.402 696.430 705.483 2.763 2.763 307.960 305.524
2013 5.826 5.884 727.707 737.257 2.814 2.814 267.407 269.564
2012 6.235 6.236 733.266 751.439 2.349 2.349 237.892 245.945
2011 5.699 5.702 656.551 665.826 1.821 1.821 194.320 198.813
Sumber: Kepulauan Bangka Belitung Dalam Angka 2015
4.3.2 Transportasi Laut
Selain transportasi udara, transportasi laut merupakan sektor yang strategis bagi Kepulauan Bangka
Belitung sebagai provinsi kepulauan, oleh karena itu keberadaan pelabuhan sebagai sarana
perhubungan laut menentukan kelancaran aktivitas transportasi ini. Transportasi laut yang bergerak di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung antara lain perusahaan PELNI dan perusahaan swasta, seperti PT.
Pelabuhan Indonesia II. Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdapat beberapa pelabuhan utama
yang menjadi pintu masuk penumpang dari luar provinsi, yakni Pelabuhan Pangkalbalam di Kota
Pangkalpinang, Pelabuhan Tanjung Gudang di Belinyu, Kabupaten Bangka, Pelabuhan Tanjung Kalian di
Muntok, Kabupaten Bangka Barat, dan Pelabuhan Sadai di Toboali, Kabupaten Bangka Selatan.
Pelabuhan-pelabuhan tersebut menghubungkan beberapa wilayah di Indonesia, seperti Palembang,
Jakarta, Banten, Surabaya, Pontianak, dsb. Pelabuhan yang terbesar dan tersibuk adalah Pangkalbalam,
sedangkan pelabuhan terkecil adalah Pelabuhan Sungai Selan.
Jika dari wilayah Sumatra, pengunjung umumnya akan menyebrang ke Pulau Bangka melalui
Palembang, yaitu di Pelabuhan Bom dengan kapal cepat atau Pelabuhan Tanjung Api-api dengan kapal
ferry menuju Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok. Waktu tempuh kapal ferry tersebut adalah 2,5 – 3
jam perjalanan. Sementara itu, Kapal PELNI yang melayani pelayaran nusantara dengan melalui jalur
pelabuhan di Kepulauan Bangka Belitung adalah KM. Bukit Raya dengan rute Tj. Priok – Belinyu –
Kijang – Letung – Tarempa – Natuna – Midai – Serasan – Pontianak – Surabaya. Dari Tg. Priok
menuju Belinyu dapat menghabiskan waktu selama 1 (satu) hari + 2 jam perjalanan atau total 26 jam
laut. Selain KM. Bukit Raya, pengunjung dapat menggunakan KM. Lawit yang melalui Belitung, dengan
rute Tj. Priok – Tj. Pandan – Pontianak – Semarang – Surabaya.
Selain itu, dari Pelabuhan Pangkalbalam di Pangkalpinang menuju Pelabuhan Tanjung Pandan atau
sebaliknya dapat menggunakan kapal cepat selama 4 jam perjalanan. Adapun bagi pengunjung dari
Jakarta yang memilih moda transportasi laut menuju Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat
menggunakan kapal dengan tujuan Pelabuhan Sadai. Waktu tempuh dari Jakarta menuju Bangka
Belitung mencapai satu hari perjalanan. Berikut tabel yang menguraikan data pelabuhan beserta fungsi
dan beberapa rute pelayaran menuju Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
4-26
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Tabel 4.11 Data Pelabuhan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
No Nama Pelabuhan Lokasi Keterangan
Pemilik Fungsi Kapal yang Beroperasi
1. Pelabuhan
Pangkalbalam
Pangkalpinang PT. Pelabuhan
Indonesia II
- Pelabuhan umum
(pelayaran dalam
negeri & luar
negeri)
- Pelabuhan
perikanan
- KM. Sahabat (Pangkalbalam – Tj. Priok/Kapasitas 345)
- KM. Sentosa 6 (Pangkalbalam – Tj. Priok)
- KM. Bukit Merapin I (Pangkalbalam – Tj. Priok)
- KM. Raflesia (Pangkalbalam – Tj. Priok/Kapasitas 300)
- KMP. Srikandi Line (Pangkalbalam – Tj. Pandan - Tj. Priok/Kapasitas
375)
- KMP. Salvia (Pangkalbalam – Tj. Pandan - Tj. Priok/Kapasitas 368)
- KMP. BJL – 1 (Pangkalbalam – Tj. Priok/Kapasitas 220)
- KMP. Saurta (Pangkalbalam – Tj. Priok/Kapasitas 176)
- KMP. Tri Star (Pangkalbalam – Tj. Priok/Kapasitas 300)
- KMP. El Sadai (Pangkalbalam – Tj. Pandan - Tj. Priok/Kapasitas 300)
2. Pelabuhan Tanjung
Gudang
Belinyu, Kabupaten
Bangka
PT. Pelabuhan
Indonesia II
- Pelabuhan
penumpang
(pelayaran dalam
negeri & luar
negeri)
- Pelabuhan rakyat
- KM Bukit Raya (PELNI – Belawan – Batam – Belinyu – Tg.
Priok/Kapasitas 1.325)
3. Pelabuhan Sungai
Selan
Kabupaten Bangka
Tengah
Pemda Kabupaten
Bangka Tengah - Pelabuhan
perikanan
- Pelabuhan rakyat
- Pelabuhan niaga
Speedboat :
- Semoga Bahagia I (Kapasitas 25)
- Semoga Bahagia II (Kapasitas 25)
- Dua Putri (Kapasitas 25)
- Rezeki (Kapasitas 25)
- Famili 1 (Kapasitas 25)
- Famili 2 (Kapasitas 25)
- Famili 3 (Kapasitas 25)
- KMP. Gorore (Trans Palembang/Kapasitas 25)
4. Pelabuhan Jelitik Kabupaten Bangka Pemda Kabupaten
Bangka
- Pelabuhan
perikanan
- Pelabuhan niaga
5. Pelabuhan
Perikanan Pantai
Sungailiat
Kabupaten Bangka Departemen Kelautan
& Perikanan Dirjen
Perikanan
- Pelabuhan
perikanan
6. Pelabuhan Muntok Kabupaten Bangka
Barat
PT. Pelabuhan
Indonesia II
- Pelabuhan umum
(pelayaran dalam
a. Kapal Cepat (Palembang – Muntok/PP)
- KM. Express Bahari 5
4-27
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
No Nama Pelabuhan Lokasi Keterangan
Pemilik Fungsi Kapal yang Beroperasi
negeri & luar
negeri)
- Pelabuhan
perikanan
- KM. Express Bahari 3E
- KM. Express Bahari 6
- KMC. Sumber Bangka 6
- KMC. Sumber Bangka 7
- KMC. Sumber Bangka 8
b. Kapal Roro (Palembang – Muntok/PP)
- KM. Kakap (Kapasitas 98, Kendaraan 20)
- KMP. Kerapu (Kapasitas 98, Kendaraan 20)
- KMP. Srikandi Nusantara (Kapasitas 127, Kendaraan 26)
- KMP. Mulia Nusantara (Kapasitas 150, Kendaraan 26)
- KMP. Jembatan Musi I (Kapasitas 116, Kendaraan 24)
- KMP. Swarna Dharma (Kapasitas 127, Kendaraan 18)
- KMP. Satya Kencana (Kapasitas 169, Kendaraan 16)
- KMP. Permata Lestari I (Kapasitas 45, Kendaraan 30)
- KMP. Kayong Utara (Kapasitas 10, Kendaraan 7)
7. Pelabuhan Tanjung
Kalian & ASDP
Kabupaten Bangka
Barat
PT. ASDP Indonesia
Ferry Cabang Bangka
Pelabuhan umum
(Sumatra – Bangka)
-
8. Pelabuhan Toboali Kabupaten Bangka
Selatan
Kantor UPP Toboali - Pelabuhan umum
- Pelabuhan
perikanan
- TB. Daya 0 (Toboali – Mentining)
- TK. DBS 9
- TB. Pelawan 1 (Toboali – Teluk Punai)
- TB. ASP 1 (Toboali – Tg. Priok)
- TK. Persada 2488
- TB. ASP 3 (Toboali – Tg. Priok)
- TK. Persada 2571
- TB. Dwidaya II (Toboali – Tg. Priok)
- TK. DPS 2589
9. Pelabuhan Sadai &
ASDP Sadai
Kabupaten Bangka
Selatan
Kementrian
Perhubungan
- Pelabuhan regional,
nasional,
internasional
- KMP. Paray
- KMP. Gorare (Sadai – Tj. Ru, Belitung)
- KM. Salvino (Toboali – Cilegon, Banten)
- KMP. Liberty (Toboali – Tg. Priok/Kapasitas 450 – Kendaraan 100)
10. Pelabuhan Tanjung
Pandan
Kabupaten Belitung Kementrian
Perhubungan
Pelabuhan umum -
11. Pelabuhan ASDP
Tanjung Ruh
Kabupaten Belitung -- - -
12. Pelabuhan Tanjung Kabupaten Belitung - Pelabuhan - KM Lawit (Tg. Priok – Tg. Pandan – Pontianak – Semarang –
4-28
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
No Nama Pelabuhan Lokasi Keterangan
Pemilik Fungsi Kapal yang Beroperasi
Batu penumpang Surabaya/pp/ Kapasitas 1.000)
13. Pelabuhan Manggar
& ASDP
Kabupaten Belitung
Timur
Kementrian
Perhubungan
- Pelabuhan umum
- Rosana (Madura – Surabaya – Tg. Priok)
- Rosana II (Madura – Surabaya – Tg. Priok)
- Rosana III (Madura – Surabaya – Tg. Priok)
- Rosana IV (Madura – Surabaya – Tg. Priok)
- Universal ML 11005 (Semarang – Tg Priok)
- Universal ML 9602 (Semarang – Tg Priok)
- Sari Pratama (Semarang – Tg Priok)
- Timah VII (Muntok)
- Timah II (Muntok)
- Lestari Jaya (Semarang – Tg. Priok)
Sumber : Data Base Jasa Angkutan dan Pelayaran Transportasi, 2013
4-29
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Sementara itu, jumlah kunjungan kapal di pelabuhan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun
2014 masih didominasi oleh kapal milik pelayaran dalam negeri sebanyak 3.763 unit, sedangkan
pelayaran luar negeri sebanyak 101 unit. Untuk keperluan wisata, beberapa kapal nelayan sering
disewa oleh wisatawan untuk berlayar ke pulau-pulau kecil untuk berwisata di Kepulauan Bangka
Belitung. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.12 Kunjungan Kapal di Pelabuhan Pangkalbalam dan
Pelabuhan Kawasan (Muntok, Belinyu, Sungai Selan) Tahun 2014
Jenis Pelayaran Jumlah Kapal (unit) Berat
Luar Negeri
a) reguler 12 20.805
b) non reguler 109 126.769
Pelayaran Dalam Negeri 3.422 3.158.539
Pelayaran Rakyat 341 70.575
Pelayaran Perintis - -
Kapal Negara/Tamu - -
Total 2014 3.884 3.376.688
2013 4.939 3.990.303
2012 3.240 3.324.349
Sumber: Kepulauan Bangka Belitung Dalam Angka 2015
4.3.3 Transportasi Darat
Transportasi darat merupakan salah satu faktor penting dalam memperlancar kegiatan perekonomian,
termasuk aktivitas pariwisata. Dengan didukung kondisi jalan yang baik, sarana transportasi darat,
khususnya kendaraan roda dua menjadi kendaraan yang paling diminati oleh sebagian besar
masyarakat di Kepulauan Bangka Belitung. Selain itu, ketersediaan transportasi umum dan keberadaan
terminal menjadi krusial dalam memudahkan wisatawan yang ingin berkunjung ke tiap daya tarik
wisata yang ada. Di Pulau Bangka, sudah tersedia sarana transportasi umum seperti angkot maupun
bus yang menghubungkan tiap terminal baik dalam maupun antar kabupaten/kota. Hampir di tiap
ibukota kabupaten maupun kecamatan sudah tersedia angkutan umum. Sedangkan di Pulau Belitung
angkutan umum belum memadai, hanya di ruas jalan tertentu saja, seperti Tanjung Pandan, Manggar,
dan Gantung. Hal ini membuat wisawatan yang ingin berlibur di Pulau Belitung memilih untuk
menyewa mobil/bus untuk berkeliling mengunjungi tiap daya tarik wisata. Berikut data terminal yang
terdapat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Adapun rute trayek angkutan kota dalam Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung terdapat dalam lampiran.
Tabel 4.13 Data Terminal di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
No. Nama Terminal Instansi Pengelola
Kota Pangkalpinang
1 Terminal Giri Maya Dishubkominfo Kota Pangkalpinang
2 Terminal Kampung Keramat Dishubkominfo Kota Pangkalpinang
3 Terminal Selindung Dishubkominfo Kota Pangkalpinang
Kabupaten Bangka
4 Terminal Bus Sungailiat Dishubkominfo Kabupaten Bangka
5 Terminal Bus Belinyu Dishubkominfo Kabupaten Bangka
6 Terminal Bus Air Ruay Dishubkominfo Kabupaten Bangka
Kabupaten Bangka Barat
7 Terminal Muntok Dishubparinfo Kabupaten Bangka Barat
8 Terminal Kelapa Dishubparinfo Kabupaten Bangka Barat
4-30
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
No. Nama Terminal Instansi Pengelola
9 Terminal Jebus Dishubparinfo Kabupaten Bangka Barat
Kabupaten Bangka Tengah
10 Terminal Koba Dishubkominfo Kabupaten Bangka Tengah
Kabupaten Bangka Selatan
11 Terminal Bikang Dishubkominfo Kabupaten Bangka Selatan
12 Terminal Payung Dishubkominfo Kabupaten Bangka Selatan
13 Terminal Toboali Dishubkominfo Kabupaten Bangka Selatan
Kabupaten Belitung
14 Terminal Tanjung Pandan Dishubkominfo Kabupaten Belitung
15 Terminal Kota Dishubkominfo Kabupaten Belitung
Kabupaten Belitung Timur
16 Terminal Manggar Dishubkominfo Kabupaten Belitung Timur
Sumber: Database Jasa Angkutan dan Pelayaran Transportasi, 2013
4.4 Pasar Wisatawan
4.4.1 Jumlah dan Perkembangan Wisatawan
Kegiatan pengembangan pariwisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sedang gencar dilakukan
mengingat sektor pariwisata di Kepulauan Bangka Belitung telah ditetapkan sebagai salah satu sektor
unggulan daerah. Pada Tabel 4.13 disajikan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara
yang diasumsikan bahwa angka ini diperoleh melalui kunjungan wisatawan ke daya tarik wisata. Dari
tabel terlihat bahwa kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung cenderung meningkat dari tahun 2011 hingga 2014. Di tahun 2014, dari 285.329
kunjungan tamu, 99,17% merupakan wisatawan domestik dan 0,83% merupakan wisatawan asing.
Angka ini mengindikasikan bahwa wisatawan domestik lebih mendominasi kunjungan wisatawan ke
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Tabel 4.14 Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara
ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014
Bulan Tamu
Asing
Tamu
Domestik Jumlah
Januari 135 15.880 16.015
Februari 134 17.390 17.524
Maret 214 22.578 22.792
April 225 26.561 26.786
Mei 277 27.948 28.225
Juni 194 29.358 29.552
Juli 101 19.048 19.149
Agustus 190 20.270 20.460
September 182 26.053 26.325
Oktober 293 26.097 26.390
November 215 25.882 26.097
Desember 201 25.903 26.104
Total 2014 2.361 282.968 285.329
2013 2.035 236.370 238.405
2012 1.864 221.747 223.611
2011 1.495 191.200 192.695
Sumber: Kepulauan Bangka Belitung Dalam Angka 2015
Selain kunjungan ke daya tarik wisata, persentase kunjungan suatu daerah dapat dilihat dari seberapa
besar tamu yang masuk di suatu fasilitas akomodasi, meskipun tidak dapat digenaralisasi bahwa semua
4-31
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
3330 3421 5540 2606 5556
190828252651
358441 348426
510367
0
100000
200000
300000
400000
500000
600000
2010 2011 2012 2013 2014
Domestik
Asing
tamu yang menginap merupakan wisatawan nusantara. Dalam Direktori Hotel Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung 2014 tercatat jumlah tamu yang datang ke hotel berbintang dan akomodasi lain
tercatat sebanyak 515.923 orang dengan perbandingan 98,92% merupakan wisatawan domestik dan
1,08% merupakan wisatawan mancanegara. Pada tahun 2014, arus kunjungan meningkat tajam hingga
sebesar 46,97% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 510.367 wisatawan domestik dan 5.566
wisatawan mancanegara. Untuk lebih jelasnya, berikut grafik yang menggambarkan pergerakan jumlah
tamu baik hotel bintang maupun akomodasi lain selama 5 tahun terakhir.
Sumber : Direktori Hotel Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2014
Gambar 4.3 Grafik Jumlah Tamu Hotel Bintang dan Akomodasi Lain Tahun 2010 – 2014
4.4.2 Karakteristik Wisatawan
Untuk mengetahui karakteristik dan pola perjalanan wisatawan, telah dilakukan survey pasar
wisatawan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Total kuesioner yang disebar sebanyak 350
kuesioner, dengan rincian 330 kuesioner wisatawan nusantara dan 20 kuesioner wisatawan
mancanegara. Angka ini juga menunjukkan bahwa kunjungan ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
masih didominasi oleh wisatawan nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan di beberapa lokasi daya
tarik wisata di Pulau Bangka maupun Pulau Belitung atau fasilitas pariwisata yang memungkinkan
adanya sentra kunjungan wisatawan, termasuk di museum, pantai, bandara, galeri UMKM, maupun di
tempat peribadatan seperti vihara. Di Pulau Bangka misalnya di Museum Timah, Pantai Pasir Padi,
Pantai Parai Tenggiri, Pantai Tanjung Pesona, Pulau Putri, Pulau Ketawai, Hotel Menumbing, Pantai
Tanjung Berikat, dan Hutan Pelawan. Sedangkan di Pulau Belitung, kuesioner disebar antara lain di
Pulau Lengkuas, Tanjung Tinggi, Pantai Punai, Museum Kata, dan Batu Mentas Ecolodge.
A. Wisatawan Nusantara
Wisatawan nusantara merupakan penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan dalam wilayah
geografis Indonesia, dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan, dengan tujuan berwisata dan bukan
untuk tujuan sekolah atau bekerja (memperoleh upah). Biro Pusat Statistik memberikan variabel
pembatas jarak untuk perjalanan yang ditempuh, yakni >100 km pulang pergi. Adapun wisatawan yang
melakukan perjalanan <100 km pulang pergi dan tidak menginap disebut dengan ekskursionis.
Gambaran karakteristik pasar wisatawan nusantara berikut ini disajikan dalam 3 (tiga) bagian, yaitu
profil sosio-demografis, karakteristik dan pola perjalanan wisatawan, serta persepsi dan preferensi
wisatawan terhadap produk pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
4-32
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
1. Profil Sosio-Demografis Wisatawan Nusantara
Berikut ini adalah profil sosio-demografis wisatawan nusantara yang mencakup jenis kelamin, usia,
negara asal, pendidikan, profesi, serta alokasi dana dalam kunjungan ke Kepulauan Bangka Belitung.
a) Jenis kelamin
Dari hasil kuesioner diperoleh bahwa persentase wisatawan yang berkunjung berdasarkan jenis
kelamin hampir seimbang, yaitu laki-laki sebanyak 52% dan perempuan sebesar 48%. Lebih jelasnya,
ditunjukkan dalam diagram berikut ini.
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015 Gambar 4.4 Profil Wisatawan Nusantara Berdasarkan Jenis Kelamin
b) Kelompok Usia
Responden dengan persentase paling besar adalah wisatawan nusantara dengan rentang usia antara
20-30 tahun dan 30-40 tahun yaitu sebesar 28%. Kemudian rentang usia antara 40-50 tahun (27%),
50-60 tahun (11%), dan yang berusia dibawah 20 tahun memiliki persentase sebesar 5%. Hasil
tersebut mengindikasikan bahwa rata-rata wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung adalah wisatawan dengan usia relatif muda dan produktif, yaitu rentang usia antara 20 hingga
40 tahun.
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
Gambar 4.5 Profil Wisatawan Nusantara Berdasarkan Kelompok Umur
c) Daerah Asal
Berdasarkan daerah asalnya, wisatawan Kepulauan Bangka Belitung didominasi oleh wisatawan
nusantara yang berasal dari luar Pulau Sumatra, yakni Jakarta (39%) dan Bandung (14%). 6% lainnya
adalah wisatawan nusantara yang berasal dari Bogor dan Palembang serta wisatawan lokal dari
Pangkalpinang dan Tanjung Pandan. Sedangkan daerah asal lainnya adalah Tangerang (5%), Semarang
(4%), Yogyakarta (3%), Lampung (2%), Bekasi (2%), dan Depok (1%). Hasil tersebut menunjukkan
bahwa sebagian besar wisatawan yang mengunjungi Kepulauan Bangka Belitung berasal dari Pulau
Sumatra (Sumatra Selatan dan Lampung) serta luar Pulau Sumatra yang jaraknya masih relatif dekat,
yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, maupun Yogyakarta. Distribusi wisatawan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung berdasarkan daerah asal secara lengkap tersaji dalam diagram di bawah ini.
52%
48%
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
28%
28%27%
11%
5%
1%
Kelompok Umur
20 - 30 tahun
30 - 40 tahun
40 - 50 tahun
50 - 60 tahun
< 20 tahun
> 60 tahun
4-33
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
39%
14%6%
6%
6%
6%
5%
4%4%
3% 2% 2% 2%1%Asal Kota/ Kabupaten
Jakarta
Bandung
Bogor
Palembang
Tanjung Pandan
Pangkalpinang
Tanggerang
Semarang
Lainnya
Yogyakarta
Lampung
Sukabumi
Bekasi
Depok
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
Gambar 4.6 Profil Wisatawan Nusantara Berdasarkan Daerah Asal
d) Pendidikan
Dari segi pendidikan, responden wisatawan nusantara sebagian besar berpendidikan Sarjana (S1)
dengan persentase sebesar 46%. Diikuti wisatawan nusantara berpendidikan SMA atau sederajat
(21%), D3 (14%), pascasarjana/S2 (9%), SMP (5%), dan doktoral/S3 (4%).
46%
21%
14%
9%5%
Pendidikan Sarjana (S1)
SMA
D3
Pascasarjana (S2)
SMP
Doktoral (S3)
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
Gambar 4.7 Profil Wisatawan Nusantara Berdasarkan Tingkat Pendidikan
e) Profesi
Dari segi profesi, sebagian besar wisatawan adalah pegawai swasta (41%), sedangkan sisanya pegawai
negeri (17%), pengusaha (16%), pelajar atau mahasiswa (12%).
41%
17%16%
12%
9% 5%
Profesi Pegawai Swasta
Pegawai Negeri
Pengusaha
Pelajar
Lainnya
Profesional
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
Gambar 4.8 Profil Wisatawan Nusantara Berdasarkan Profesi
4-34
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
f) Penghasilan
Sebagian besar wisatawan nusantara yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki
pendapatan perbulan dengan kisaran Rp 6.000.000 – Rp 8.000.000 (25%), lebih dari Rp 8.000.000
(23%). Tidak terlalu jauh dari angka tersebut, 20% wisatawan memiliki pendapatan Rp 2.000.000 – Rp
4.000.000 dan Rp 4.000.000 – Rp 6.000.000 per-bulannya. Besaran penghasilan wisatawan tersebut
dapat mempengaruhi jumlah pengeluaran yang akan dialokasikan wisatawan ketika melakukan
perjalanan. Selain itu, angka penghasilan wisatawan di atas pun sesuai dengan profesi rata-rata
wisatawan yang didominasi oleh pegawai swasta, pegawai negeri, dan pengusaha.
25%
23%
20%
20%
12%Pendapatan 6 juta - 8 juta> 8 juta2 juta - 4 juta4 juta - 6 juta< 2 juta
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
Gambar 4.9 Profil Wisatawan Nusantara Berdasarkan Penghasilan
g) Alokasi Dana untuk Berwisata
Sebagian besar wisatawan nusantara mengalokasikan dananya untuk berwisata diatas Rp 4.000.000
(34%). Sedangkan sebesar 27% mengalokasikan dananya sekitar Rp 1.000.000 hingga Rp. 2.000.000,
Rp. 200.000 – Rp. 400.000 (21%) dan hanya 18% responden wisatawan nusantara yang menghabiskan
dananya dibawah Rp 1.000.000.
34%
27%21%
18%Alokasi Dana > Rp 4.000.000
Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
Gambar 4.10 Profil Wisatawan Nusantara Berdasarkan Alokasi Dana untuk Berwisata
2. Karateristik Perjalanan Wisatawan Nusantara
Berikut karakteristik perjalanan wisatawan nusantara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang
mencakup frekuensi kunjungan, motivasi kunjungan, lama kunjungan, jenis penginapan yang digunakan,
moda transportasi yang digunakan, teman perjalanan, pengatur perjalanan serta cara wisatawan
memperoleh informasi dalam kunjungan ke daya tarik wisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
a) Frekuensi Kunjungan
Mayoritas wisatawan nusantara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung baru pertama kali berkunjung
(62%), sedangkan 38% wisatawan lainnya termasuk wisatawan repeater. Sebagian dari wisatawan
repeater tersebut sudah pernah mengunjungi Kepulauan Bangka Belitung lebih dari tiga kali.
4-35
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
b) Motivasi Kunjungan
Mayoritas wisatawan berwisata ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk berlibur atau rekreasi
(58%). Sisanya adalah karena urusan konferensi (pekerjaan) dan perjalanan bisnis sebesar 11%.
Sementara 10% responden bertujuan untuk mengunjungi sanak keluarga.
58%11%
11%
10% 10%
Motivasi KunjunganLiburan/Rekreasi
Konferensi/pekerjaan
Perjalanan Bisnis
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
Gambar 4.11 Karakteristik Wisatawan Nusantara Berdasarkan Berdasarkan Motivasi Kunjungan
c) Lama Kunjungan
Rata-rata lama kunjungan wisatawan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung lebih dari 3 hari (69%).
Kemudian sisanya antara 2-3 hari (27%) dan hanya 1 hari (4%). Lama kunjungan lebih dari 2 - 3 hari
didominasi oleh wisatawan dari luar provinsi. Hal ini diharapkan juga mempengaruhi belanja
wisatawan selama berwisata di Kepulauan Bangka Belitung.
d) Jenis Penginapan
Mayoritas wisatawan nusantara yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menginap di
hotel berbintang (49%). Sedangkan sebesar 24% menginap di rumah keluarga atau temannya selama
berkunjung, 15% menginap di hotel melati atau penginapan, dan hanya 2% yang tidak menginap.
49%
24%
15%
10% 2%
Jenis PenginapanHotel Berbintang
Rumah Keluarga/ Teman
Hotel Melati/ Penginapan
Lainnya
Tidak Ada
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
Gambar 4.12 Karakteristik Wisatawan Nusantara Berdasarkan Jenis Penginapan
e) Moda Transportasi yang Digunakan Menuju dan di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung
Sebagian besar wisatawan menggunakan pesawat untuk menuju Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(87%). Sementara 10% wisatawan nusantara menggunakan kapal laut untuk menuju Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Hasil ini dipengaruhi oleh dominasi kunjungan wisatawan dari luar
provinsi sehingga sebagian besar menggunakan moda transportasi yang dapat mempersingkat durasi
perjalanan menuju Kepulauan Bangka Belitung. Adapun 10% wisatawan yang menggunakan kapal laut
adalah wisatawan yang berasal dari daratan Sumatra, baik Palembang maupun sekitarnya.
4-36
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Sementara itu, sebagian besar wisatawan menyewa mobil atau bus selama berwisata di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung (64%). Kemudian 17% menggunakan mobil pribadi, sedangkan sisanya
menggunakan sepeda motor (10%) dan transportasi umum (4%). Wisatawan yang mengunjungi Pulau
Belitung dapat dipastikan akan menyewa mobil atau bus dikarenakan belum tersedianya sarana
angkutan umum.
87%
10%
3%
Moda transportasi yang digunakan
Pesawat
Kapal Laut
Lainnya
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
Gambar 4.13 Karakteristik Wisatawan Nusantara Berdasarkan Moda Transportasi Yang Digunakan
f) Teman Perjalanan
Mayoritas wisatawan yang melakukan perjalanan ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama
dengan temannya (30%), kemudian bersama rekan kerjanya (26%), bersama keluarga atau saudara
(25%), 10% wisatawan melakukan perjalanan bersama pasangannya, dan hanya 7% wisatawan yang
melakukan perjalanan sendirian. Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
30%
26%25%
10%7% 2%
Teman Perjalanan Teman
Rekan Kerja
Keluarga/ SaudaraPasangan
Sendiri
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
Gambar 4.14 Karakteristik Wisatawan Nusantara Berdasarkan Teman Perjalanan
g) Pengatur Perjalanan
Mayoritas wisatawan mengatur perjalanannya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sendiri, yaitu
sebesar 33%, sedangkan dengan biro atau agen perjalanan sebesar 29%. Sementara itu, sebesar 18%
wisatawan mengatur perjalanan dengan teman atau keluarganya dan 16% oleh sekolah atau kantor.
4-37
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
33%
29%18%
16%
4%Pengatur PerjalananSendiri
Agen/ Biro Perjalanan
Teman/ Keluarga
Sekolah/ Kantor
Lainnya
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
Gambar 4.15 Karakteristik Wisatawan Nusantara Berdasarkan Pengatur Perjalanan
h) Sumber Informasi Mengenai Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Dari hasil survei diketahui bahwa sebesar 41% wisatawan mengetahui informasi kepariwisataan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari keluarga ataupun temannya, 34% wisatawan memperoleh
melalui internet, 8% dari agen atau biro perjalanan, 7% dari media elektronik dan 5% dari media
cetak. Hasil ini mengindikasikan bahwa sumber informasi dari perseorangan/mulut ke mulut (word of
mouth) merupakan salah satu strategi promosi terbaik dalam memasarkan suatu destinasi pariwisata,
selain mengoptimalkannya melalui internet (website) maupun media elektronik lainnya.
41%
34%
8%
7%5% 5%
Sumber Informasi Keluarga/ Teman
Internet
Agen/ Biro Perjalanan
Lainnya
Media Elektronik
Media Cetak
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
Gambar 4.16 Karakteristik Wisatawan Nusantara Berdasarkan Sumber Informasi
i) Fasilitas Makan dan Minum
Sebagian besar wisatawan nusantara yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung makan
dan minum di restoran (41%), di rumah makan (33%), di warung makan (14%), 10% wisatawan lainnya
di rumah keluarga atau temannya. Belanja wisatawan di berbagai fasilitas makan dan minum ini
diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal maupun PAD di kabupaten/kota.
41%
33%
14%
10% 2%
Jenis Makan dan Minumrestoran
rumah makan
warung makan
rumah keluarga/ teman
lainnya
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
Gambar 4.17 Karakteristik Wisatawan Nusantara Berdasarkan Fasilitas Makan dan Minum
4-38
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
3. Persepsi dan Preferensi Wisatawan Terhadap Kepariwisataan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
Selain memperlihatkan profil dan karakteristik wisatawan nusantara, penyebaran kuesioner juga
bertujuan untuk menggali informasi mengenai persepsi dan preferensi wisatawan terhadap daya tarik
wisata, tingkat pelayanan/fasilitas pariwisata, hingga hal-hal yang disukai maupun tidak disukai. Berikut
penjabarannya.
a) Daya Tarik Wisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang menjadi Tujuan
Berdasarkan tabel di bawah ini, tertera beberapa daya tarik wisata di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan. Pantai Parai Tenggiri, Pulau Lengkuas, dan
Tanjung Tinggi menempati peringkat atas yang paling banyak dikunjungi yaitu sebesar 8,41%. Daya
tarik wisata lainnya yang menjadi primadona wisatawan adalah Pantai Pasir Padi (6,06%) dan Tanjung
Pesona (5,67%). Alasan wisatawan mengunjungi daya tarik wisata tersebut adalah untuk rekreasi,
jalan-jalan, dan menikmati keindahan pantai dan panorama alamnya.
Tabel 4.15 Daya Tarik Wisata Yang Menjadi Tujuan Wisatawan Nusantara
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
No DTW Tujuan Persentase No DTW Tujuan Persentase
1 Pantai Parai Tenggiro 8,41% 16 Museum Timah 1,76%
2 Pulau Lengkuas 8,41% 17 Pantai Tikus 1,76%
3 Tanjung Tinggi 8,41% 18 Agoda 1,56%
4 Pantai Pasir Padi 6,06% 19 Pantai Rambak 1,56%
5 Tanjung Pesona 5,67% 20 Tanjung Pendam 1,56%
6 Laskar Pelangi(Replika SD Muhammadiyah) 4,89% 21 Belinyu 1,17%
7 Pantai 4,69% 22 Goa Maria 1,17%
8 Tanjung Kelayang 3,52% 23 Pantai Burung Mandi 1,36%
9 Pulau Putri 2,73% 24 Bangka Botanical Garden 0,97%
10 Museum Kata Dan Belitung 2,34% 25 Tirta Tapta Pemali 0,97%
11 Pantai Matras 2,15% 26 Puri Tri Agung 0,97%
12 Pantai Penyusuk 2,15% 27 Bukit Batu 0,78%
13 Hopping Island 1,95% 28 Dewi Kwan Im 0,78%
14 Manggar 1,95% 29 Galeri UMKM/ Pusat Oleh-Oleh 0,78%
15 Warung Kopi 1,95% 30 Menumbing 0,78%
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
b) Tempat yang paling disukai di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Berdasarkan hasil analisis dari kuesioner, diperoleh bahwa sebesar 21,63% wisatawan menjawab
bahwa pantai adalah tempat yang paling disukai. Walaupun tidak disebutkan secara spesifik lokasi
pantainya, dapat disimpulkan bahwa selama berwisata di Kepulauan Bangka Belitung, tempat yang
menjadi tujuan adalah pantai. Selanjutnya, sebesar 15,38% wisatawan nusantara menyukai Pantai
Tanjung Tinggi atau yang sudah terkenal sebagai Pantai Laskar Pelangi. Pantai ini sudah populer
dikalangan wisatawan selain karena Film Laskar Pelangi, Pantai Tanjung Tinggi juga memiliki hamparan
pasir putih dan laut yang berwarna hijau tosca kebiruan dengan bebatuan yang menambah
pesona kecantikan Pantai Tanjung Tinggi. Selanjutnya adalah Pulau Lengkuas (10,09%), Pantai Parai
(8,65%), Replika SD dan Museum Laskar Pelangi (5,76%), serta Pantai Tanjung Pesona (5,28).
4-39
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Tabel 4.16 Daya Tarik Wisata yang Paling Disukai Wisatawan Nusantara
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Daya Tarik Wisata Persentase (%)
Pantai 21,63%
Pantai Tanjung Tinggi/ Laskar Pelangi 15,38%
Pulau Lengkuas 10,09%
Pantai Parai 8,65%
Laskar Pelangi (Replika SD Dan Museum) 5,76%
Pantai Tanjung Pesona 5,28%
Warung Kopi 4,80%
Tanjung Kelayang 3,84%
Pulau Putri 3,36%
Pantai Pasir Padi 2,88%
Tanjung Pesona 2,40%
Bukit Pangkuan 1,44%
Pantai Penyusuk 1,44%
Pantai Rambak 1,44%
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
c) Hal yang Paling Disukai Mengenai Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Mayoritas wisatawan nusantara yang berkunjung Provinsi Bangka Belitung paling menyukai keindahan
pantai-pantainya yang alami dan tenang (56,12%). Selanjutnya, 10,88% wisatawan menyukai kuliner,
seperti otak-otak, lempah kuning, pempek, makanan olahan laut, dsb. Sedangkan 7,14% wisatawan
nusantara menyukai masyarakat Bangka Belitung yang ramah dan baik terhadap wisatawan yang
datang.
Tabel 4.17 Hal yang Paling Disukai Wisatawan Nusantara Terhadap Pariwisata
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Daya Tarik Wisata Persentase (%)
Pantainya yang indah, alami, dan tenang 56,12%
Kuliner 10,88%
Masyarakatnya 7,14%
Bebas macet, tertib lalu lintas 5,78%
Infrastruktur mendukung (jalanan bagus) 4,08%
Bersih 2,04%
Potensi alamnya (masih asri dan indah) 1,70%
Pulau-pulaunya 1,70%
Aman 1,36%
Pemandangannya bagus 1,36%
Kebudayaan 1,36%
Warung kopi & kopinya yang nikmat 1,36%
Laskar pelangi 1,36%
Suasananya 1,02%
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
d) Hal yang Tidak Disukai Mengenai Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Dari hasil kuesioner diperoleh bahwa hal yang paling tidak disukai selama berkunjung ke Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung dikarenakan banyak sampah berserakan dan kebersihannya kurang dijaga
terutama di lokasi daya tarik wisata (25,49%). Selain itu, kurangnya tempat sampah juga membuat
wisatawan kesulitan untuk membuang sampah, sehingga banyak yang membuang sampah
sembarangan. Kemudian sebesar 24,83% wisatawan menjawab bahwa transportasi umum sangat
4-40
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
jarang dan sulit ditemukan, terutama di Pulau Belitung, sehingga mempersulit wisatawan yang tidak
memakai kendaraan pribadi/sewa untuk berkeliling mengunjungi tiap daya tarik wisata. Adapun
18,30% wisatawan mengeluhkan kurangnya fasilitas umum, pelayanan yang kurang memuaskan dari
lokasi yang didatangi, kurangnya toilet, mushola, minimarket, serta fasilitas umum lainnya.
Tabel 4.18 Hal yang Paling Tidak Disukai Wisatawan Nusantara Terhadap Pariwisata
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Jawaban Responden Persentase
Banyak sampah, kebersihan kurang (kurang tempat sampah) 25,49%
Jarang transportasi umum (terutama saat malam) 24,83%
Kualitas dan kuantitas fasilitas umum dan pelayanan kurang bagus 18,30%
Cuacanya panas 11,76%
Infrastruktur yang kurang mendukung 4,57%
Biaya mahal (makanannya) 2,61%
Masyarakatnya/sdm-nya kurang ramah & informatif 2,61%
Banyak bekas penambangan timah 1,30%
Motor tidak tertib 1,30%
Sepi 1,30%
Sinyal seluler buruk 1,30%
Hiburan untuk anak-anak kurang 1,30%
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
e) Atraksi yang Diharapkan Ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Berdasarkan tabel terlihat bahwa mayoritas wisatawan nusantara berharap adanya tempat wisata
buatan seperti waterboom (27,63%), taman bermain (25%), kegiatan geotrek (15,78%) untuk
menulusuri tempat-tempat wisata yang berbasis alam, dan fasilitas hiburan lain seperti bioskop
(6,57%).
Tabel 4.19 Atraksi yang Diharapkan Ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Jawaban Responden Persentase
Waterboom 27,63%
Taman bermain 25%
Geotrail 15,78%
Bioskop 6,57%
Penambahan wisata kuliner 6,57%
Outbond, tracking, biking 6,57%
Tempat Bersejarah/ kebudayaan 3,94%
Mall 2,63%
Cagar alam 1,31%
Permainan laut (sorkling, banana boat, dll) 1,31%
Stadion berskala besar 1,31%
Wisata belanja 1,31%
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
f) Pelayanan dan Fasiltas Pariwisata yang Harus Ditingkatkan di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
Sebesar 27,08% responden menyarankan untuk meningkatkan fasilitas di sekitar area daya tarik
wisata seperti transportasi umum, tempat ibadah, toilet, tempat makan, dsb., untuk menambah
kenyaman saat berwisata. Sementara 16,66% responden menyarankan untuk meningkatkan
kebersihan. Hal ini berkaitan dengan jawaban responden sebelumnya mengenai kendala yang dialami
wisatawan yaitu banyaknya sampah berserakan di sekitar area daya tarik wisata.
4-41
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Tabel 4.20 Pelayanan dan Fasilitas yang Harus Ditingkatkan
Jawaban Responden Persentase
Fasilitas ditambah (transportasi, ibadah, toilet, dll) 27,08%
Kebersihan ditingkatkan 16,66%
Lebih banyak tempat bermain/ atraksi wisatanya 14,58%
Meningkatkan pelayanan dan keamanan 12,5%
Pondok-pondok yang ditengah agar diberi pagar 8,33%
Promosikan pariwisata di carocok 8,33%
Meningkatkan pengaturan & penataan sarana dan prasarana 6,25%
Meningkatkan sarana infrastruktur 2,08%
Wisata bahari 2,08%
Wisata islami 2,08%
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
g) Ketertarikan untuk Mengunjungi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Kembali
Mayoritas responden (99%) menjawab bersedia atau tertarik untuk mengunjungi Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung lagi dengan alasan yang beragam. Beberapa mengatakan karena panorama alam serta
pantainya yang indah. Hasil ini menjadi suatu harapan bagi pengembangan pariwisata Kepulauan
Bangka Belitung di masa depan karena ragam daya tarik wisata yang ada mampu memikat wisatawan
untuk berkunjung kembali.
Tabel 4.21 Alasan Berkunjung Kembali ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Jawaban Responden Persentase
Keindahan panorama alam & pantainya 37,31%
Banyak tempat wisata yang belum dikunjungi 14,92%
Tempat wisata bagus & masih alami 13,43%
Menyenangkan, nyaman 7,46%
Kuliner 5,97%
Ada keluarga/saudara/teman 4,47%
Urusan pekerjaan 4,47%
Menghilangkan kepenatan di Kota Besar 4,47%
Air & udaranya bersih 2,98%
Aman 2,98%
Terjangkau 1,49%
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
B. WISATAWAN MANCANEGARA
Seperti yang sudah disebutkan di awal, bahwa dari hasil penyebaran kuesioner, terjaring 20 wisatawan
mancanegara yang sedang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, umumnya adalah
wisatawan yang sedang mengikuti event Sail Indonesia. Namun dari total kuesioner ada, profil dan
karakteristik wisatawan mancanegara akan coba disajikan sehingga terlihat bagaimana pola kunjungan
wisatawan mancanegara di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
1. Profil Sosio-Demografis Wisatawan Mancanegara
Berdasarkan hasil kuesioner, dapat dilihat bahwa wisatawan mancanegara dengan jenis kelamin
perempuan (55%) lebih besar persentasenya. Sedangkan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih didominasi oleh wisatawan mancanegara yang sudah cukup
berumur yaitu dengan rentang umur antara 50-60 tahun (55,55%) dan rata-rata memiliki pendidikan
yang cukup tinggi yaitu berpendidikan pascasarjana (36,84%) dan doktoral (31,57%). Sedangkan
4-42
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
berdasarkan daerah asal, mayoritas wisatawan yang datang berasal dari Australia (40%) dan Belanda
(20%). Mayoritas wisatawan berasal dari Australia dikarenakan adanya program SAIL Indonesia yang
mayoritas sebagai peserta adalah warga negara Australia, walaupun terdapat juga negara lain.
Tabel 4.22 Profil Sosio-Demografis Wisatawan Mancanegara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
PROFIL PERSEN
A. Jenis kelamin
Laki-laki 45%
Perempuan 55%
Jumlah 100,0%
B. Umur
20 - 30 tahun 5,55%
30 - 40 tahun 16,66%
40 - 50 tahun 5,55%
50 - 60 tahun 55,55%
> 60 tahun 16,66%
Jumlah 100,0%
C. Daerah Asal
Amerika 5%
Australia 40%
Belanda 20%
Belgia 5%
Inggris 10%
Jerman 5%
New Zealend 5%
Russia 5%
Jumlah 100,0%
D. Tingkat Pendidikan
SMA 15,78%
Sarjana (S1) 15,78%
Pascasarjana (S2) 36,84%
Doktoral (S3) 31,57%
Jumlah 100,0%
E. Pekerjaan
Pegawai negeri 5%
Pegawai swasta 10%
Pengusaha 15%
Profesional 25%
Lainnya 45%
Jumlah 100,0%
F. Status perkawinan
Pernah menikah 20%
Menikah 80%
Jumlah 100,0%
F. Pendapatan per bulan
< $500 10%
$700 - $800 20%
Lainnya 70%
Jumlah 100,0%
Sumber : Hasil survey dan Analisis, 2015
2. Karateristik Perjalanan Wisatawan Mancanegara
Dari hasil kuesioner, diperoleh bahwa mayoritas wisatawan mancanegara baru pertama kali
mengunjungi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (80%). Adapun motivasi atau tujuan berkunjung
adalah untuk berlibur atau berekreasi (20%). Selama mengunjungi Provinsi Kepulauan Bangka
4-43
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Belitung, mayoritas wisatawan mengunjungi lebih dari 3 hari (95%) dan hanya 5% yang berkunjung
selama 2-3 hari. Berikut penjabaran rinci mengenai karakteristik perjalanan wisatawan mancanegara.
Tabel 4.23 Profil Sosio-Demografis Wisatawan Nusantara
Karakteristik Perjalanan Persentase
A. Frekuensi Perjalanan
Tidak, Ini Baru Pertama Kali 80%
Ya, Sudah Pernah Berkunjung Sebelumnya 20%
Jumlah 100,0%
B. Motivasi Berkunjung
Liburan/Rekreasi 20%
Perjalanan Bisnis 5%
Mengunjungi Keluarga/ Teman 5%
Lainnya 70%
Jumlah 100,0%
C. Lama Tinggal
2-3 Hari 5%
> 3 Hari 95%
Jumlah 100,0%
D. Tempat Menginap
Hotel Melati/ Penginapan 5,26%
Rumah Keluarga/ Teman 21,05%
Lainnya 73,68%
Jumlah 100,0%
E. Pintu Masuk Ke Indonesia
El Tari Airport Kupang 70%
Palembang Military Airbase 5%
Soekarno Hatta Airport 25%
Jumlah 100,0%
F. Moda Transportasi Menuju Kepulauan Bangka Belitung
Pesawat 30%
Lainnya 70%
Jumlah 100,0%
G. Moda Transportasi Selama di Kepulauan Bangka Belitung
Mobil Pribadi 10%
Sepeda Motor 85%
Sewa Mobil 5%
Jumlah 100,0%
F. Teman Perjalanan
Pasangan 65%
Teman 5%
Keluarga/ Saudara 25%
Rekan Kerja 5%
Jumlah 100,0%
G. Pengatur Perjalanan
Sendiri 10%
Teman/ Keluarga 15%
Sekolah/ Kantor 5%
Lainnya 70%
Jumlah 100,0%
I. Sumber Informasi
Media Cetak 5
Internet 85
Keluarga/ Teman 10
Jumlah 100,0%
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
4-44
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
3. Persepsi dan Preferensi Wisatawan Mancanegara Terhadap Pariwisata Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
a) Daya Tarik Wisata yang Dikunjungi Wisatawan Mancanegara Selama di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
Berdasarkan hasil kuesioner, sebesar 28,12% wisatawan mancanegara mengunjungi Manggar di
Belitung, rata-rata alasan kunjungan adalah karena pantainya dan indah serta kulinernya yang khas
yaitu warung kopi. Selanjutnya adalah Pulau Ketawai di Bangka (21,87%) dan Pulau Lengkuas di
Belitung (6,25%) menjadi lokasi daya tarik wisata yang dikunjungi wisatawan mancanegara.
Tabel 4.24 Daya Tarik Wisata yang Dikunjungi Wisatawan Mancanegara
Jawaban Responden Persentase Jawaban Responden Persentase
Manggar 28,12% Various Beach 1,56%
Ketawai 21,87% Tanjung Pesona 1,56%
Pulau Lengkuas 6,25% Puri Tri Agung 1,56%
Tanjung Pandan 4,68% Museum 1,56%
Pice Dam 4,68% Pantai Parai 1,56%
Tanjung Kelayang 4,68% Tanjung Tinggi 1,56%
All Of Belitung 3,12% Kelayang 1,56%
Kite Festival 3,12% Tanjung Tinggi 1,56%
Pantai Pasir Padi 1,56% Tanjung Beriga 1,56%
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
b) Tempat yang Paling Disukai di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Berdasarkan tempat-tempat yang pernah didatangi oleh wisatawan mancanegara, sebesar 25%
menjawab bahwa tempat yang paling mereka sukai adalah Belitung (tidak disebutkan secara spesifik
lokasi) dan Pulau Ketawai. Alasannya adalah karena pantai dan pulau yang indah, nyaman, asri, serta
dapat digunakan untuk diving.
Tabel 4.25 Tempat yang Paling Disukai Wisatawan Mancanegara
Jawaban Responden Persentase
Belitung 25%
Pulau Ketawai 25%
Pulau Lengkuas 12,5%
Warung Kopi Manggar 6,25%
Kampung Nelayan 6,25%
Pantai Tanjung Kelayang 6,25%
Pantai Lalang Belitug 6,25%
Pantai Parai 6,25%
Museum 6,25%
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
c) Hal yang Disukai Selama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Mengenai hal-hal yang disukai oleh wisatawan mancanegara selama berkunjung adalah masyarakatnya
yang bersahabat (35,29%), beberapa merasa masyarakat Bangka Belitung sangat ramah dan menjamu
wisatawan yang datang dengan baik sehingga mereka menyukainya.
4-45
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Tabel 4.26 Hal yang Disukai Wisatawan Mancanegara
Jawaban responden Persentase
Masyarakatnya yang bersahabat 35,29%
Pantai dan alamnya yang indah 17,64%
Semuanya bagus 11,76%
Kuliner 11,76%
Pengalaman yang mengesankan 5,88%
Festival layangan 5,88%
Snorkling & swimming 5,88%
Word museum, batik 5,88%
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
d) Hal yang Tidak Disukai Selama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Mayoritas wisawatan mancanegara menjawab bahwa hal yang paling tidak disukai selama di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung adalah karena pantai dan daya tarik wisata yang cukup kotor dan banyak
sampah yang berserakan (50%), persediaan air buruk (25%), menu di restoran kurang (12,5%), dan
suara musik luar yang mengganggu (12,5%). Hal ini harus diperhatikan oleh pemerintah setempat
untuk lebih menjaga kenyamanan wisatawan selama berkunjung.
e) Atraksi wisata yang diharapkan terdapat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Sebesar 37,5% wisatawan mancanegara menginginkan adanya fasilitas diving dan snorkeling yang lebih
bagus. Selanjutnya sebesar 25% wisatawan mancanegara mengingikan adanya geotrail di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Sedangkan selebihnya menginginkan adanya galeri budaya, fasilitas kursi di
pantai, dan informasi dalam Bahasa Inggris yang memadai. Hal ini menjadi evaluasi dan masukan bagi
pemerintah setempat untuk menjawab kebutuhan wisatawan dalam ragam aktivitas yang dapat
dilakukan selama berwisata di Kepulauan Bangka Belitung.
f) Ketertarikan untuk Mengunjungi Kembali Kepulauan Bangka Belitung
Seluruh responden menjawab bersedia atau tertarik untuk mengunjungi kembali Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung dengan alasan yang beragam. 41,66% responden menjawab bahwa pantai dan pulau
yang indah membuat mereka ingin kembali berkunjung.
Tabel 4.27 Alasan Ingin Berkunjung Kembali ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Jawaban responden Persentase
Pantai dan pulaunya indah 41,66%
Mengunjungi/ pergi bersama keluarga 16,66%
Lokasi yang bagus 16,66%
Masyarakatnya yang bersahabat 8,33%
Snorkeling dan diving 8,33%
Senang berada disini 8,33%
Sumber : Hasil survey dan analisis, 2015
4.5 SUMBER DAYA MANUSIA PARIWISATA
Sumber daya manusia pendukung pariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang
perkembangan kegiatan pariwisata daerah. Sumber daya manusia pariwisata di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung dapat dilihat dari jumlah penduduk yang bekerja pada sektor pariwisata. Seiring
dengan bertambahnya jumlah hotel berbintang dan akomodasi lainnya di tahun 2014, bertambah pula
4-46
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
pekerja hotel sebanyak 2.267 pekerja dengan perbandingan 62,02% pekerja pria dan sisanya 37,98 %
pekerja wanita. Grafik cenderung naik, meskipun antara pekerja dan pria wanita berbeda tingkat
pertumbuhannya. Berikut grafik perkembangan jumlah pekerja hotel bintang dan akomodasi lain
tahun 2010 – 2014.
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
2010 2011 2012 2013 2014
Pria
Wanita
Sumber : Direktori Hotel Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2014
Gambar 4.18 Grafik Perkembangan Jumlah Pekerja Hotel Bintang dan Akomodasi Lain
di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010 - 2014
Selain itu, kuantitas dan kualitas sumber daya manusia dalam bidang pariwisata tidak dapat dipisahkan
dari ketersediaan lembaga pendidikan kepariwisataan, baik tingkat sekolah menengah ataupun tingkat
pendidikan tinggi. Keberadaan lembaga pendidikan pariwisata diperlukan untuk meningkatkan kualitas
tenaga kerja di sektor kepariwisataan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara keseluruhan.
Dengan tersedianya lembaga pendidikan pariwisata, maka kebutuhan tenaga pariwisata dapat diisi
oleh tenaga-tenaga pariwisata yang berasal dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal ini tentu saja
akan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat terhadap semakin berkembangnya sektor
kepariwisataan di Bangka Belitung. Dengan inisiatif Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung mendirikan berbagai lembaga pendidikan pariwisata, diharapkan pekerja di
sektor pariwisata dapat memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang terampil dan berwawasan
luas dalam bidang pariwisata. Diantara lembaga pendidikan pariwisata yang sudah ada di Kepulauan
Bangka Belitung adalah sebagai berikut.
Tabel 4.28 Daftar Lembaga Penyelenggara Pendidikan Pariwisata
di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
No. Nama Lembaga Jenjang Kabupaten/Kota
1. SMK Pariwisata Sekolah Menengah Tanjung Pandan, Belitung
2. SMK Mitra Nusa Bakti Sekolah Menengah Manggar, Belitung Timur
3. SMK El John (SMIP) Sekolah Menengah Bangka
4. SMKN 3 Pangkalpinang Sekolah Menengah Pangkal Pinang
Sumber: www.ptkdikmen.kemdiknas.go.id.,www.websekolah.dinpendikpkp.go.id
4.6 KELEMBAGAAN PARIWISATA
Dalam hal kelembagaan kepariwisataan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terhitung sudah memiliki
lembaga yang mumpuni dalam memfasilitasi antarstakeholder menggerakkan dan mengembangkan
4-47
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
kepariwisataan, baik di tingkat pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Di tataran pemerintah
sebagai perumus dan penentu kebijakan tingkat provinsi/daerah, terdapat beberapa organisasi, yakni
Sekretariat Daerah, Lembaga Teknis Daerah, dan Dinas Daerah. Adapun Dinas Daerah yang terlibat
tidak hanya bidang kepariwisataan saja, tetapi juga dinas yang terkait secara langsung maupun tidak
langsung. Sedangkan di tingkat masyarakat, di kabupaten/kota umumnya telah terbentuk kelompok
sadar wisata (pokdarwis) yang turut mendukung pengembangan kepariwisataan di daerahnya.
Kepulauan Bangka Belitung pun memiliki 3 (tiga) asosiasi besar di bidang pariwisata, yakni Asosiasi
Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), Himpuan Pramuwisata Indonesia (HPI) serta Perhimpunan Hotel
dan Restoran Indonesia (PHRI). Berikut penjabarannya.
1) Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
ASPPI adalah asosiasi yang beranggotakan individu yang berprofesi di bidang pariwisata, baik hotel,
biro perjalanan wisata, pemandu wisata, restoran, transportasi wisata, dan pelaku pariwisata lainnya.
Syarat keanggotaan ASPPI adalah pelaku pariwisata yang minimal telah berpengalaman melayani
wisatawan selama 1 (satu) tahun di usaha pariwisata yang telah berbadan hukum. ASPPI Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung didirikan pada Januari 2013 dan berpusat di Tanjung Pandan, Kabupaten
Belitung. Visi ASPPI adalah “Memajukan pariwisata Indonesia dengan meningkatkan profesionalisme
pekerja pariwisatanya”. Adapun misi ASPPI adalah sebagai berikut:
a) Menjadi wadah pemersatu bagi seluruh pekerja yang bergerak di industri pariwisata, antara lain
biro perjalanan wisata, penerbangan, hotel, dan lain lain yang berkaitan langsung dengan industri
pariwisata Indonesia;
b) Dapat menjadi pelindung, pengayom bagi semua anggotanya;
c) Mampu meningkatkan profesionalisme insan pariwisata dalam melaksanakan tugas sehari-hari;
d) Mempersiapkan seluruh anggotanya untuk menyongsong era perdagangan bebas dunia atau era
liberalisasi pariwisata.
Dalam memajukan kepariwisataan Provinsi, ASPPI menyelenggarakan berbagai kegiatan, salah satunya
adalah event peduli pariwisata yang ditujukan untuk pembinaan pariwisata kepada masyarakat di suatu
destinasi pariwisata. Selain itu ASPPI juga pernah mengadakan event Camping d’Island.
2) Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
HPI merupakan organisasi profesi pramuwisata di Indonesia. Sebagai wadah tunggal pramuwisata
Indonesia, HPI bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi para pramuwisata, pramuwisata dengan
pemerintah atau swasta, serta meningkatkan kemampuan dan kompetensi anggotanya dalam
memandu wisatawan. HPI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam pelaksanaanya bekerja sama
dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, termasuk saat
mengadakan pelatihan sertifikasi pramuwisata melalui Lembaga Sertifikasi yang telah dibentuk. Hingga
2015, Kepulauan Bangka Belitung memiliki 72 pramuwisata yang bersertifikasi kompetensi.
3) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) sebagai wadah berkumpulnya para pengusaha
hotel dan penginapan merupakan salah satu organisasi pendukung pariwisata di kepulauan Bangka
Belitung. Keberadaan PHRI sangat penting dalam kerangka menghimpun pengusaha hotel dan
4-48
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
restoran agar mempunyai standar dan pemahaman yang sama ketika melayani keinginan dan
kepentingan wisatawan. PHRI di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih dalam tahap
perkembangan dan tidak seluruh pengusaha hotel dan restoran yang ada di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung telah masuk menjadi anggota PHRI. Rendahnya kesadaran untuk menjadi anggota
PHRI banyak disebabkan oleh kurangnya pengertian para pengusaha terhadap fungsi dan manfaat dari
menjadi anggota PHRI. Selama ini pengusaha takut akan peningkatan pajak apabila hotel atau
restorannya menjadi anggota PHRI, sedangkan pada kenyataannya PHRI dapat membantu
penyeberluasan promosi terhadap hotel dan restoran anggotanya sehingga lebih mudah dikenali dan
diakses informasinya oleh wisatawan. Kepengurusan PHRI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung belum
mempunyai cabang kepengurusan di seluruh kabupaten/kota yang ada. Hal ini menjadi kendala bagi
pembangunan kepariwisataan Kepulauan Bangka Belitung secara umum. Kesulitan wisatawan dalam
mengakses hotel dan restoran di berbagai DTW dapat menghambat arus wisatawan ke daerah
tersebut.
4.7 KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG, DAN TANTANGAN
(SWOT) PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Pembangunan kepariwisataan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai kekuatan dan
kelemahan yang dapat menjadi nilai positif dan negatif. Selain itu adanya peluang dan tantangan juga
menjadikan pembangunan kepariwisataan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung perlu dilakukan dengan
cermat dan terintegrasi. Beberapa kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi tersaji
dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 4.29 SWOT Kepariwisataan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) Peluang (Oppurtunity) Ancaman (Threat)
- Memiliki gugusan pantai
dengan sebaran batuan granit
yang eksotik dan jarang
dijumpai di wilayah lain di
Indonesia
- Potensi sumber daya alam dan
pulau-pulau kecil yang masih
khas, bersih, dan alami
- Beberapa peninggalan budaya
dan sejarah masih terawat
dengan baik dan menjadi daya
tarik wsata
- Memiliki kuliner khas yang
dapat menjadi ragam daya
tarik wisata
- Adanya komitmen
pemerintah daerah untuk
membangun kepariwisataan
Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung
- Kondisi jalan sebagian besar
sudah memadai
- Hampir tiap daya tarik wisata
dapat diakses melalui jalur
- Belum adanya regulasi yang
ketat dalam penanganan
dampak lingkungan akibat
aktivitas penambangan timah
di laut, khususnya di Pulau
Bangka
- Masih kurangnya penataan di
beberapa lokasi daya tarik
wisata
- Belum adanya integrasi atau
program lintas sektor yang
menunjang pariwisata
- Masih terbatasnya moda
transportasi darat (angkutan
umum) yang menghubungkan
ke daya tarik wisata,
khususnya di Pulau Belitung
- Terdapat beberapa
benda/bangunan cagar budaya
yang terancam keberadaannya
- Pengemasan produk makanan
tradisional yang kurang
higienis
- Infrastruktur penunjang
- Angka kunjungan
wisatawan yang
cenderung meningkat
setiap tahunnya,
termasuk wisatawan
mancanegara
- Terdapat kawasan yang
masuk dalam KSPN
(Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional),
yaitu Tanjung Kelayang
di Belitung
- Semakin meningkatnya
intensitas penerbangan,
baik dari Jakarta –
Pangkalpinang maupun
Jakarta - Tanjung
Pandan
- Telah adanya dukungan
dari pemerintah pusat
dalam penyelenggaraan
event sepert Sail
Indonesia atau Sail
Wakatobi – Belitung
- Kerusakan lingkungan,
khususnya pesisir pantai
(termasuk terumbu
karang dan biota laut)
yang dekat dengan
aktivitas penambangan
timah di laut
- Kerusakan lingkungan
karena aktivitas
ekonomi dan promosi
yang berlebihan
- Meningkatnya jumlah
penduduk yang
berdampak pada beban
lingkungan
- Konflik antarsektor
akibat adanya
penambangan timah
- Perilaku pengusaha
perikanan yang tidak
melakukan
penangkapan ikan
secara
bertanggungjawab dan
4-49
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPPARPROV) Kepulauan Bangka Belitung 2016 - 2025
Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) Peluang (Oppurtunity) Ancaman (Threat)
darat, kecuali pulau kecil di
sekitarnya
- Terdapat bandara yang
melayani penerbangan ke
Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung
- Terdapat dermaga/pelabuhan
yang melayani pelayaran dari
dan menuju Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
- Dukungan pemerintah dalam
promosi pariwisata termasuk
dalam penyelenggaraan event
yang dapat meningkatkan
kunjungan wisatawan
pariwisata masih kurang,
terutama di pulau kecil (MCK,
mushola, dsb.)
- Masih kurang terjaganya
kebersihan di lokasi daya tarik
wisata
- Belum adanya pengelolaan
pemasaran yang terpadu
untuk pariwisata
- Masih terbatasnya informasi
dalam bentuk peta, brosur,
atau fasilitas interpretasi di
lokasi daya tarik wisata
- Pengemasan daya tarik wisata
yang kurang bernilai jual
- Dilalui jalur ALKI 1
berkelanjutan
Sumber : Hasil analisis, 2015
4.8 ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Kepariwisataan Kepulauan Bangka Belitung memiliki beberapa isu strategis yang perlu dijawab melalui
pengembangan pariwisata di masa yang akan datang. Isu-isu strategis tersebut adalah:
1. Kapasitas sumber daya manusia pariwisata untuk mendukung pengembangan Kepulauan Bangka
Belitung sebagai Destinasi Pariwisata Nasional
2. Kepemimpinan yang konsisten dalam merumuskan dan menjalankan kebijakan yang berpihak
pada pariwisata
3. Kapasitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan Kepulauan Bangka Belitung sebagai
Destinasi Pariwisata Nasional.
4. Keterpaduan pembangunan seluruh sektor dan pemerintahan dalam mendukung pengembangan
kepariwisataan sebagai sektor ekonomi andalan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
5. Pariwisata sebagai alat bagi penguatan struktur ekonomi masyarakat
6. Pariwisata sebagai pengendali pemanfataan ruang berwawasan lingkungan
7. Pariwisata untuk meningkatkan apresiasi masyarakat dan wisatawan terhadap sumber daya alam
dan budaya Kepulauan Bangka Belitung
8. Pariwisata untuk memberikan nilai tambah bagi kawasan pertimahan