bab iv metode penelitian 4.1 desain penelitianeprints.umm.ac.id/41472/5/bab iv.pdf · gambar 4.1...

12
32 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pra-eksperimen dengan metode penelitian yang digunakan adalah one group pra-post test design, yaitu mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek akan diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah dilakukan intervensi. Suatu kelompok sebelum diberikan perlakuan tertentu, diberi pra-test kemudian setelah perlakuan dilakukan pengukuran lagi untuk mengetahui akibat dari perlakuan. Pengujian sebab akibat dilakukan dengan cara membandingkan hasil pra-test dengan pasca-test. Namun tetap tanpa melakukan pembandingan dengan pengaruh perlakuan yang dikenakan pada kelompok lain (Nursalam, 2013). 4.2 Kerangka Kerja Penelitian Kerangka penelitian merupakan tahapan dalam suatu penelitian. Pada kerangka kerja, disajikan alur penelitian, terutama variabel yang akan digunakan pada penelitian (Nursalam, 2008). Kerangka penelitian disajikan pada Gambar 4.1 berikut.

Upload: lytu

Post on 21-Jun-2019

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41472/5/BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian : Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Kecemasan

32

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pra-eksperimen

dengan metode penelitian yang digunakan adalah one group pra-post test design,

yaitu mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu

kelompok subjek. Kelompok subjek akan diobservasi sebelum dilakukan

intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah dilakukan intervensi. Suatu

kelompok sebelum diberikan perlakuan tertentu, diberi pra-test kemudian

setelah perlakuan dilakukan pengukuran lagi untuk mengetahui akibat dari

perlakuan. Pengujian sebab akibat dilakukan dengan cara membandingkan hasil

pra-test dengan pasca-test. Namun tetap tanpa melakukan pembandingan

dengan pengaruh perlakuan yang dikenakan pada kelompok lain (Nursalam,

2013).

4.2 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka penelitian merupakan tahapan dalam suatu penelitian. Pada

kerangka kerja, disajikan alur penelitian, terutama variabel yang akan digunakan pada

penelitian (Nursalam, 2008). Kerangka penelitian disajikan pada Gambar 4.1 berikut.

Page 2: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41472/5/BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian : Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Kecemasan

33

Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian : Pengaruh Relaksasi Otot Progresif

Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Mahasiswa Menjelang Ujian OSCE.

4.3 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel Penelitian

4.3.1 Populasi

Populasi adalah subjek (misalnya manusia; klien) yang memenuhi kriteria yang

telah ditetapkan (Nursalam, 2008, dalam Nursalam, 2013). Populasi dalam penelitian

Teknik sampling : Purposive Sampling

Analisa data: Wilcoxon

Kecemasan

Kuesioner

Relaksasi Otot

Progresif

Populasi : Mahasiswa PSIK UMM 2017

Kuesioner

Desain Penelitian : One-Group Pre-Post Test Desgin

Sampel : sample mahasiswa PSIK UMM 2017

Kesimpulan

Tidak ada hubungan Ada hubungan

Page 3: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41472/5/BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian : Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Kecemasan

34

ini adalah mahasiswa PSIK UMM 2017 yang berjumlah 200 mahasiswa, diambil

dengan teknik Purposive Sampling.

4.3.2 Sampel Penelitian dan Teknik Sampling

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang yang mewakili suatu populasi

(Saryono, 2013). Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa PSIK UMM 2017

yang mengalami kecemasan sebelum dilakukan ujian OSCE.

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk mewakili

populasi. Sedangkan, teknik sampling adalah suatu cara-cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel untuk memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan

keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2008, dalam Nursalam, 2013).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan teknik purposive sampling atau biasa disebut judgement sampling adalah

suatu teknik penetapan sample dengan cara memilih sample diantara populasi sesuai

dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sample

tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya. Yaitu

dengan mencari mahasiswa yang mengalami kecemasan sebelum ujian OSCE

(Nursalam, 2008).

Dengan kriteria Inklusi dan eksklusi sebagai berikut :

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi

target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2008, dalam Nursalam, 2013).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Mahasiswa aktif PSIK UMM 2017.

b. Mahasiswa yang mengalami tingkat kecemasan ringan, sedang, berat sampai sangat

berat karena OSCE.

Page 4: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41472/5/BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian : Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Kecemasan

35

c. Bersedia menjadi responden dan mampu berkomunikasi dengan baik.

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang memenuhi

kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2008, dalam Nursalam,

2013).

a. Responden tidak hadir saat pengambilan data.

b. Responden mengalami cidera.

4.4 Variabel Penelitian

Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hasmi, 2016)

4.4.1 Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas (Independent Variabel) adalah variabel yang mempengaruhi atau

dianggap menentukan variabel terikat. Variabel ini dapat merupakan faktror risiko,

prediktor, kausa/penyebab. (Saryono, 2013). Variabel independen dalam penelitian

ini adalah relaksasi otot progresif.

4.4.2 Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat (Dependent Variabel) yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

tergantung disebut juga kejadian, luaran, manfaat, efek atau dampak. Variabel

tergantung juga disebut penyakit/outcome (Saryono, 2013). Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah kecemasan pada mahasiswa psik sebelum osce 2017.

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasional ini digunakan untuk membatasi ruang lingkup atau

pengertian variabel-variabel diamati/diteliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut

diberi batasan. Definisi operasional ini juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada

Page 5: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41472/5/BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian : Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Kecemasan

36

pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta

pengembangan instrumen (alat ukur) (Notoatmodjo, 2012).

Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel

Variabel Defenisi

Operasional Indikator Alat Ukur

Hasil Ukur

Skala Data

Variabel Independen: Relaksasi Otot Progresif

Proses untuk menurunkan kecemasan dengan prinsip mempelajari keadaan pada saat otot tegang dan rileks, dengan cara menegangkan otot kemudian merilekskannya.

1. Menegangkan otot dengan kuat tetapi tidak terlalu berlebihan agar tidak menciderai.

2. Tegangkan otot sekitar 80% dari masing-masing kekuatan responden.

3. Keluarnya keringat setelah melakukan rileksasi ini.

4.Ada 4 jenis alat ukur yang bisa digunakan yaitu Cybex, Manual Muscle tester, Nautilus, Universal. Setiap melakukan gerakan kontraksi atau rileksasi alat tersebut ditempelkan dan akan memberikan nilai dari kekuatan otot tersebut

Prosedur Kerja

- -

Page 6: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41472/5/BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian : Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Kecemasan

37

Variabel Dependen: Kecemasan

kondisi yang tidak menyenangkan, bersifat emosional dan sangat terasa kekuatannya, disertai sebuah sensasi fisik yang memperingatkan seseorang terhadap bahaya yang sedang mendekat.

1. Perasaan cemas 2. Ketegangan 3. Ketakutan 4. Gangguan tidur 5. Gangguan kecerdasan 6. Perasaan depresi 7. Gejala fisik (otot) 8. Gejala fisik (sensorik) 9. Gejala kardiovaskuler 10. Gejala pernafasan 11. Gejala Pencernaan 12. Gejala Urogenital 13. Gejala Autonom 14. Tingkah laku (sikap)

Kueisioner menggunakan skala Hars.

Skor skala cemas - >14 = tidak ada kecemasan - 14-20 = kecemasan ringan - 21-27 = kecemasan sedang - 28-41 = kecemasan berat - 42-56 = panik

Skala data ordinal

4.6 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2018 saat pelaksanaan ujian osce

di UMM pada mahasiswa PSIK 2017. Dilakukan Pelatihan selama 2 hari dan

dilakukan tindakan relaksasi otot progresif selama 3 hari.

4.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang telah diamati, secara spesifik semua fenomena ini

disebut variabel penelitian. Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah

variabel penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti (Sugiyono, 2016). Instrumen

yang digunakan berupa kuesioner Hars.

Page 7: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41472/5/BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian : Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Kecemasan

38

Instrumen pada penelitian ini menggunakan lembar kuesioner, yaitu :

1. Kuesioner

Lembar kuesioner dibagi menjadi 2, mahasiswa diberikan lembar kuesioner

pre pada hari ke 3 sebelum OSCE dan post kecemasan dengan waktu setelah

ujian OSCE penelitian ini akan menggunakan kuesioner Hars (Hamilton

Anxiety Rating Scale), yang isinya tentang beberapa pertanyaan tentang

kecemasan, apa yang dirasakan ketika cemas, gejala, dan tingkah laku yang

dilakukan oleh responden (Leily Badrya, 2014).

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan data-data yang menyebar pada masing-masing

sumber data atau subjek penelitian perlu dikumpulkan untuk selanjutnya ditarik

kesimpulan. Dalam proses pengumpulan data, metode yang digunakan adalah

kuesioner (Saryono, 2013).

4.8.1 Tahap Persiapan

1. Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti mengajukan surat

permohonan ijin kepada Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. Setelah mendapatkan ijin dari Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang, peneliti mengajukan lembar informed condent

untuk bersedia menjadi responden selama penelitian berlangsung.

3. Mempersiapkan ruangan kosong untuk relaksasi dan fasilitas seperti kursi dan

lembar sop.

4.8.2 Tahap Pelaksanaan

1. Melakukan Pengukuran skala cemas sebelum ujian OSCE dengan

menggunakan kuesioner.

Page 8: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41472/5/BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian : Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Kecemasan

39

2. Menentukan sample yang sudah memenuhi kriteria insklusi.

3. Di hari ke 4 sebelum ujian OSCE peneliti melakukan pengukuran skala cemas

sebelum dilakukan Relaksasi Otot Progresif dengan menggunakan kuesioner

yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan responden.

4. Responden yang mermenuhi kriteria akan diminta persetujuan dalam menjadi

responden pada penelitian dengan diberikan penjelasan terlebih dahulu secara

lisan dan tertulis (Informed consent) tentang tujuan dan manfaat penelitian, serta

hak dari responden.

5. Sebelum melakukan pemberian terapi peneliti akan mengajarkan terlebih

dahulu cara melakukan Relaksasi Otot Progresif dan menganjurkan

responden untuk rileks dan memperhatikan peneliti.

6. Di hari ke 3 sebelum ujian OSCE peneliti melakukan Relaksasi Otot

Progresif selama 10 menit yang dilakukan selama 3 hari, sehari 1 kali relaksasi.

7. Di hari ke 1 yakni hari ujian OSCE dilaksanakan, sebelum ujian OSCE

setelah melakukan Relaksasi Otot Progresif peneliti melakukan pengukuran

skala cemas dengan menggunakan kuesioner.

8. Mengecek nama, dan kelengkapan identitas responden.

9. Mengecek kelengkapan data.

10. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada responden atas kerja samanya dan

waktu yang telah disediakan.

4.9 Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan satu langkah yang penting, hal ini disebabkan

karena data yang diperoleh langsung dari penelitian masih mentah, belum

memberikan informasi apa-apa, dan belum siap untuk disajikan (Notoatmodjo, 2012).

Page 9: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41472/5/BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian : Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Kecemasan

40

Data yang telah terkumpul dari lembar kuesioner yang telah diisi akan diolah dengan

beberapa tahap sebagai berikut :

1. Editing

Editing merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir atau

kuisoner apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap, jelas, relevan,

dan konsisten.

2. Tabulation

Tabulasi adalah memberi skor pada setiap item, dan mengubah jenis data

dengan memodifikasi sesuai dengan teknik analisis yang digunakan.

3. Coding

Coding merupakan kegiatan mengubah data berbentuk huruf menjadi data

berbentuk angka/bilangan.

4. Processing

Setelah semua lembar kuesioner terisi penuh dan benar serta sudah melewati

pengkodean, langkah pengolahan selanjutnya adalah memproses data agar data

yang sudah di-entry dapat di analisis. Pemrosesan data dilakukan dengan cara

entry data dari lembar kuesioner ke program SPSS pada komputer.

5. Cleaning

Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang

sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut

dimungkinkan terjadi pada saat kita memasukan data ke komputer.

4.10 Analisa Data

Pada umunya analisis data bertujuan untuk memperoleh gambaran/deskripsi

masing-masing variabel, membandingkan dan menguji teori atau konsep dengan

Page 10: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41472/5/BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian : Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Kecemasan

41

infromasi yang ditemukan, menemukan adanya konsep baru dari data yang

dikumpulkan, serta mencari penjelasan apakah konsep baru yang diuji berlaku umum

atau hanya berlaku pada kondisi tertentu (Hastono, 2016).

4.10.1 Analisa Univariate

Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis

datanya (Notoatmodjo, 2012). Adapun variabel yang di analisis dengan analisa

univariat meliputi. Penelitian ini juga dilihat dari beberapa aspek, yaitu :

a. Nama

b. Usia responden

c. Jenis kelamin

d. Nomer telphone

e. Tingkat Kecemasan

4.10.2 Analisa Bivariat

Analisa bivariate dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan

atau berkolerelasi (Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini contohnya variabel

relaksasi otot progresif dengan variabel kecemasan. Pada penelitian ini, uji statistik

yang digunakan peneliti adalah adalah Wilcoxon. Uji Wilcoxon termasuk dalam

pengujian non parametrik. Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan antara dua

kelompok data yang saling berhubungan. Uji ini memiliki kekuatan tes yang lebih

dibandingkan dengan uji tanda. Asumsi-asumsi untuk uji Wilcoxon. Data yang

digunakan setidaknya bersekala ordinal. Perhitungan uji wilcoxon dapat dilakukan

dengan bantuan software SPSS dengan pengambulan keputusan sebagai berikut:

Page 11: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41472/5/BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian : Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Kecemasan

42

Jika probabilitas > 0,05 H1 diterima

Jika probabilitas < 0,05 H1 ditolak

4.11 Etika Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2012), etika penelitian adalah suatu pedoman etika

yang berlaku untuk setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti,

pihak yang diteliti (subjek penelitian) dan masyarakat yang akan memperoleh dampak

hasil penelitian tersebut. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah

sebagai berikut :

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)

Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak responden penelitian untuk

mendapatkan informasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian

tersebut, dan peneliti juga mempersiapkan lembar formulir persetujuan

(informed concent) kepada responden (Notoatmodjo, 2012).

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for privacy and

confidentiality)

Setiap responden mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi dan

kebebasan individu dalam memberikan informasi, maka dari itu seorang

peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan

kerahasiaan identitas responden (Notoatmodjo, 2012).

3. Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justice an inclusiveness)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,

keterbukaan, dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan penelitian perlu

dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan

menjelaskan prosedur penelitian (Notoatmodjo, 2012).

Page 12: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41472/5/BAB IV.pdf · Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian : Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Kecemasan

43

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harms

and benefits)

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin

bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada khususnya.

Peneliti hendaknya berusaha meminimalisasi dampak yang merugikan bagi

subjek (Notoatmodjo, 2012).