bab iv visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis dan kebijakan filemerupakan unsur pelaksana teknis...
TRANSCRIPT
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021 55
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS
DAN KEBIJAKAN
Perangkat Daerah Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan
merupakan unsur pelaksana teknis urusan pemerintahan di bidang pekerjaan
umum. Perangkat Daerah Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan
mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang
pekerjaan umum yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
pelayanan sesuai dengan Kebijakan Bupati. Selaras dengan tugas-tugas yang
berkenaan dengan urusan pemerintahan daerah yang menjadi
tanggungjawabnya Perangkat Daerah Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten
Lamongan ikut berperan aktif dalam mewujudkannya Visi dan Misi Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah dengan merumuskan dan menetapkan
Tujuan, Sasaran, Program, Kegiatan serta Kebijakan untuk dijadikan pedoman
dalam menjalankan roda organisasi Perangkat Daerah Pekerjaan Umum
Pengairan Kabupaten Lamongan.
4.1 TELAAHAN VISI DAN MISI RPJMD
4.1.1 Visi
Visi adalah cara pandang jauh kedepan yang mencerminkan
harapan yang ingin dicapai oleh suatu organisasi berdasarkan analisa
lingkungan organisasi dengan dilandasi oleh kondisi dan potensi serta
prediksi tantangan dan peluang pada masa yang akan datang, serta
bagaimana Perangkat Daerah Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten
Lamongan harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan eksis,
antisipatif, inovatif dan produktif. Visi yang telah ditetapkan oleh Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Lamongan 2016 – 2021
ditetapkan sebagai berikut :
“ Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera,
dan Berdaya Saing.”
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021 56
Secara filosofis visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang
terkandung di dalamnya, yaitu :
1) Terwujudnya terkandung upaya melanjutkan peran Pemerintah
Daerah dalam mewujudkan Kabupaten Lamongan yang Lebih
Sejahtera dan Berdaya Saing.
2) Lamongan adalah satu kesatuan masyarakat hukum dengan segala
potensi dan sumber dayanya dalam sistem Pemerintahan di Wilayah
Kabupaten Lamongan.
3) Lebih Sejahtera dalam pengertian semakin mantap dan
tercukupinya kebutuhan lahiriah dan batiniah yang ditandai dengan
meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat.
Kesejahteraan yang akan diwujudkan adalah suatu tatanan yang
sesuai dengan kondisi sosial-budaya-agama masyarakat dan
kearifan lokal Kabupaten Lamongan.
4) Lebih Berdaya saing dalam pengertian terwujudnya peningkatan
lebih lanjut keunggulan komparatif dan kompetitif daerah, sehingga
mampu bersaing secara optimal dengan mengembangkan dan
memanfaatkan segala potensi yang dimiliki dalam persaingan
ditingkat Global.
Dari visi tersebut diatas, maka dapat dijelaskan dan dikandung
makna terjalinnya sinergi yang dinamis antara masyarakat, Pemerintah
Kabupaten dan Seluruh Stakeholder’s dalam merelaisasikan dan semakin
memantapkan pembangunan Kabupaten Lamongan secara
komprehensif.
4.1.2 M i s i
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan Visi Kepala Daerah. Rumusan misi
Kepala Daerah membantu lebih jelas penggambaran visi yang ingin
dicapai, serta menguraikan upaya-upaya apa yg harus dilakukan. Dalam
suatu dokumen perencanaan, rumusan misi menjadi lebih penting untuk
memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dan
menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai Visi.
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021 57
Dari penjabaran diatas mengenai pengertian misi, maka dapat
dijelaskan misi Kabupaten Lamongan 2016-2021, ditempuh melalui lima
misi sebagai berikut:
1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia berdaya saing melalui
peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan;
2. Mengembangkan perekonomian yang berdaya saing dengan
mengoptimalkan potensi daerah;
3. Memantapkan sarana dan prasarana dasar dengan menjaga
kelestarian lingkungan;
4. Mewujudkan Reformasi birokrasi bagi pemenuhan pelayanan publik;
5. Memantapkan kehidupan masyarakat yang tenteram dan damai
dengan menjunjung tinggi budaya lokal.
Dalam mewujudkan Visi Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Kabupaten Lamongan, dalam hal ini Dinas
Pekerjaan Umum Pengairan ikut berperan aktif dalam mewujudkannya
dan mempunyai tugas dan fungsi sebagai perumusan kebijakan teknis
dan strategis dibidang pengairan. Dinas Pekerjaan Umum Pengairan
Kabupaten Lamongan mempunyai tugas pokok melaksanakan
kewenangan otonomi Daerah Kabupaten dalam rangka pelaksanaan
tugas disentralisasi di bidang Pekerjaan Umum Pengairan. Dinas
Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan dalam mengemban
tugas dan tanggung jawab nya masuk pada Misi 3 dalam RPJMD yaitu :
” Memantapkan sarana dan prasarana dasar dengan menjaga
kelestarian lingkungan.”
Dari Misi diatas terkandung ulasan – ulasan yang akan dijadikan
untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam 5 ( lima ) tahun ke depan
(Tahun 2016 - 2021) oleh Kepala Daerah.
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021 58
4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH
4.2.1 TUJUAN
Untuk merealisasikan visi dan menjalankan misi kepala Daerah,
perlu ditetapkan tujuan pembangunan yang menggambarkan hasil yang
akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Tujuan
pembangunan daerah ini untuk memberikan arahan terhadap program
pembangunan pada Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten
Lamongan secara umum dalam kurun waktu lima tahun kedepan. Dengan
Tujuan “ Mewujudkan peningkatan kualitas dan kuantitas sarana
pengairan”, dengan Indikator Sasaran Prosentase Ketersediaan
Sumber Air Baku. Tujuan pada Dinas Pekerjaan Umum Pengairan
turunan dari sasaran RPJMD Kepala Daerah Kabupaten Lamongan.
4.2.2 SASARAN
Untuk capaian jangka pendek, Dinas Pekerjaan Umum Pengairan
Kabupaten Lamongan telah menetapkan sasaran; yang merupakan
penjabaran dari tujuan (goal) yang telah ditetapkan. Sasaran yaitu
sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh Dinas Pekerjaan Umum
Pengairan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun
dalam rentang waktu masa Rencana Strategis (tahunan, semesteran,
triwulanan atau bulanan). Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten
Lamongan sudah menetapkan Bidang dan/atau Seksi mana yang harus
bertanggungjawab atas tercapainya sasaran yang sudah ditetapkan
dalam Renstra Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan.
Mengacu pada tujuan di atas, secara berurutan sasaran Dinas Pekerjaan
Umum Pengairan Kabupaten Lamongan adalah “ Terwujudnya
Ketersediaan Air Baku, Jaringan Irigasi Berkondisi Baik, dan
Pemeliharaan Sungai/Kali/Saluran Pembuang sebgai pengendalian
Banjir”,
Pada tabel dibawah ini dapat digambarkan Tujuan, Sasaran
Jangka Menengah Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten
Lamongan.
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021 59
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
( 1 ) ( 7 ) ( 8 ) ( 9 ) ( 10 ) ( 11 ) ( 12 ) ( 13 ) ( 14 )
74.06% 74.38% 75.42% 76.51% 77.65% 78.81% 80.01% 80.01%
69.37% 70.11% 71.22% 72.89% 75.11% 77.88% 81.21% 81.21%
70.71% 72.05% 73.63% 75.42% 77.44% 79.69% 82.15% 82.15%Terwujudnya Pemeliharaan Kali/Saluran
sebagai pengendalian Banjir
% Peningkatan/Pemeliharaan kali/Saluran
sebagai pengendalian banjir
( 3 )
NO TUJUAN SASARAN
Terwujudnya Ketersediaan Air Baku,
Jaringan Irigasi Berkondisi Baik, dan
Pemeliharaan Sungai/Kali/Saluran
Pembuang sebgai pengendalian Banjir
% Ketersediaan Sumber Air Baku
INDIKATOR SASARAN
( 2 ) ( 4 ) ( 5 )
Meningkatkan kuantitas dan kualitas
sarana infrastruktur pengairan
% Ketersediaan Sumber Air Baku
INDIKATOR TUJUAN
Jumlah sumber air baku yang dibutuhkan
Terwujudnya Jaringan Irigasi dalam
kondisi baik
Terwujudnya Jaringan Irigasi dalam
kondisi baik
% jaringan irigasi dalam kondisi baik
Panjang seluruh jaringan irigasi yg ada
Panjang Kali/Sungai/Saluran Dalam Kondisi Baik
Total Panjang Kali/Sungai/Saluran Kabupaten
Kondisi Terakhir
2021
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-Tahun Dasar
2015Formula Indikator
Jumlah sumber air baku yang ada
Panjang Jaringan irigasi dalam kondisi baik
( 6 )
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021 60
4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan tersebut di
atas, Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan, menyusun dan
menetapkan strategi pencapaian masing masing tujuan dan sasaran. Stretegi
yang dimaksud dalam bentuk Kebijakan dan Program yang nantinya dijabarkan
lebih lanjut kedalam program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun
waktu satu tahunan.
Isu – isu Strategis berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan
Umum Pengairan Kabupaten Lamongan adalah suatu kondisi aktual, yang
merupakan sesuatu hal yang menjadi target perubahan yang akan dicapai.
Dilihat dari segi geografis Kabupaten Lamongan diatas, apabila pada saat hujan
dengan itensitas tinggi, maka pada bagian tengah utara sering terjadi genangan
air, yang dimana genangan air terjadi karena air hujan yang dari selatan tidak
bisa tertampung dan tersalurkan ke Sungai Bengawan Solo yang kondisi nya
juga mengalami luapan air dari hilir, sehingga mengakibatkan pada Bagian
tengah utara terutama di beberapa wilayah Kecamatan yang dilalui Sungai
Bengawan Solo selalu terjadi bencana Banjir. Pada musim kemarau yang terjadi
adalah Kondisi Debit air mengalami penurunan sehingga mengakibatkan
kekeringan. Sedangkan sebaliknya pada musim penghujan debit air cukup besar
dan berdampak pada kerusakan. Dan strategi yang digunakan pada Dinas
Pekerjaan Umum Pengairan Pengairan di analisa dari Faktor Analisa
Lingkungan Internal dengan Aspek Kekuatan (Strengths) dan Aspek Kelemahan
(Weaknesses), sedangkan Faktor Analisa Lingkungan Eksternal dengan Aspek
Peluang (Opportunities), dan Aspek Tantangan (Threats), yang dijelaskan
sebagai berikut :
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021 61
1. Lingkungan Internal
Faktor Lingkungan internal yang memberikan pengaruh sebagai
kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) pada kinerja Dinas
Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan adalah :
1.1 Aspek Kekuatan (Strengths)
a. Adanya Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati mengenai SOTK
dan Tupoksi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan;
b. Potensi Pengembangan Kapasitas SDM;
c. Adanya dukungan Anggaran APBD II.
1.2 Aspek Kelemahan (Weaknesses)
a. Kurangnya data informasi dan koordinasi antar instansi terkait;
b. Masih Kurangnya Kuantitas dan Kualitas SDM di bidang Sumber
Daya Air /Pengairan;
c. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendukung yang kurang
memadai yang berguna sebagai penunjang operasional kerja.
Seperti Kualitas dan Kuantitas Alat Berat (excavator), dan alat
transportasi untuk meningkatkan kinerja petugas dilapangan.
2. Lingkungan Eksternal
Faktor Lingkungan eksternal yang memberikan peluang
(opprtunities) dan tantangan (threats) pada kinerja Dinas Pekerjaan
Umum Pengairan Kabupaten Lamongan adalah :
2.1 Aspek Peluang (Opportunities)
a. Adanya Komitmen antara Eksekutif dan Legislatif dalam
Pembangunan sarana dan prasarana sumber daya air /Pengairan;
b. Luasnya wilayah dan banyaknya sumber daya air yang belum
terkelola merupakan peluang bagi pengembangan tugas-tugas
Perangkat Daerah;
c. Peluang untuk mencari dana diluar APBD, Diantaranya melalui
usulan kepada pemerintahan pusat dan pemerintah provinsi atau
menggali partisipasi masyarakat dalam memenuhi keterbatasan
APBD merupakan peluang yang harus dimanfaatkan seoptimal
mungkin..
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021 62
2.2 Aspek Tantangan (Threats)
a. Kurangnya Kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai
pemanfaatan penggunaan dan pengelolaan daerah Sumber Daya
Air;
b. Kondisi alam yang tidak menentu ( Anomali Cuaca ) dan
perubahan iklim global dimana musim hujan dan kemarau sulit
diperidiksi. Sehingga pada musim penghujan yang berpariasi
mengakibatkan bencana banjir , dan pada musim kemarau akan
mengakibatkan semakin sulit mendapatkan air baku.
c. Masih rendahnya kualitas hasil pekerjaan rekanan jasa konstruksi
dan konsultasi;
Berdasarkan uraian tentang analisis lingkungan internal dan analisis
lingkungan eksternal diatas, terdapat beberapa Alternatif Isu Strategi antara lain
adalah :
1. Adanya Peraturan digunakan untuk membuat komitmen antara
eksekutif dan legislatif dalam pembangunan sarana dan prasarana
pengairan yang belum terkelola dengan baik;
2. Adanya Pengembangan Potensi Kapasitas SDM bermanfaat
sebagai pelaksana pengembangan SDA/Pengairan yang belum
terkelola dengan baik;
3. Adanya Dukungan Anggaran dari APBD II, APBD I (BK Provinsi)
dan APBN (DAK) berpontensi untuk meningkatkan kinerja sumber
daya air yang sudah terkelola maupun belum terkelola dengan
baik;
4. Mengoptimalkan peran serta eksekutif, legislatif dan masyarakat
untuk berkoordinasi dan menghimpun data informasi mengenai
sumber daya air yang belum terekelola dengan baik;
5. Membangun mekanisme penyusunan perencanaan pembangunan
Daerah untuk mendukung peningkatan partisipasi masyarakat
dalam pembangunan Daerah;
6. Mengoptimalkan dukungan Anggaran dari Pusat dan Pemerintah
Provinsi untuk meningkatkan SDM, sarana prasarana pendukung,
dan peningkatan data informasi;
7. Dengan adanya Peraturan dan dukungan anggaran perlu
dilakukan sosialisasi terhadap masyarakat mengenai pemanfaatan
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021 63
penggunaan dan pengelolaan daerah Sumber Daya Air;
8. Potensi Kapasitas SDM dan dukungan anggaran dapat digunakan
untuk mengantisipasi kondisi alam yang tidak menentu;
9. Adanya Peraturan dan Kapasitas SDM yang dapat digunakan
sebagai pengawasan terhadap kualitas pekerjaan rekanan jasa
konstruksi dan Konsultasi;
10. Perlu Adanya Peraturan yang jelas dan tegas mengenai
pemanfaatan penggunaan dan pengelolaan daerah Sumber Daya
Air;
11. Perlu Adanya Peningkatan Kuantitas dan Kualitas SDM serta
sarana prasarana pendukung dalam mengadapi dan
mengantisipasi perubahan Iklim;
12. Perlu Adanya Peningkatan Kuantitas dan Kualitas SDM serta
sarana prasarana pendukung dalam melakukan pengawasan
terhadap kualitas hasil pekerjaan rekanan jasa konstruksi dan
konsultasi.
Gambaran dari Evaluasi Analisis Lingkungan Internal dan Analisi
Lingkungan Eksternal dengan menggunakan metode SWOT
(Kekuatan/Strengths, Kelemahan/Weaknesses, Peluang/Opportunities, dan
Tantangan/Threats) untuk menentukan alternatif strategi pencapaian dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021 64
Tabel 4.5
Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021 65
Selanjutnya dalam penentuan isu strategis disamping harus
memperhatikan kekuatan dan kelemahan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan
Kabupaten Lamongan, perlu juga peluang dan tantangan yang terkait dengan
dinamika lingkungan strategis. Penentuan Isu-Isu strategis yang menjadi acuan
dalam perumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Program dan kegiatan yang
diprioritaskan selama lima tahun kedepan. Isu Strategis yang dihasilkan adalah:
1. Adanya Peningkatan kemampuan SDM serta sarana, prasarana dan
pemanfaaan teknologi sebagai data base informasi dalam pengelolaan
sumber daya air;
2. Adanya Komitmen dan kesadaran dari eksekutif, legislatif dan masyarakat
untuk peduli terhadap pengelolaan sumber daya air;
3. Adanya koordinasi dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan
dunia usaha untuk bersama-sama memanfaatkan sumber daya air untuk
kepentingan masyarakat.
4. Adanya potensi sumber daya air yang bisa dikelola dengan maksimal.
Dengan melihat uraian isu strategi dimaksud, terdapat sejumlah faktor
yang berfungsi sebagai determinan atau penentu keberhasilan. Beberapa di
antara faktor Strategi keberhasilan yang perlu dilakukan oleh Dinas Pekerjaan
Umum Pengairan Kabupaten Lamongan untuk mencapai tujuan seperti antara
lain :
a. Meningkatkan Pengelolaan Sumber Air Baku, dengan tujuan
meningkatkan pendayagunaan sumber air baku secara optimal agar
berhasil guna dan berdaya guna bagi kepentingan masyarakat. Dengan
alat pengukur strategis adalah upaya konservasi, pembangunan,
peningkatan, rehabilitasi, serta Waduk/embung, dan tempat bangunan
penampung air lainnya;
b. Meningkatkan Cakupan Pelayanan Irigasi, dengan tujuan mewujudkan
peningkatan kondisi baik jaringan irigasi dengan alat pengukur strategis
adalah Intensitas tanam, tingkat dan luas layanan jaringan irigasi;
c. Meningkatkan Kualitas Sungai/Kali/Saluran Pembuang sebagai
Sistem Pengendalian Banjir, dengan tujaun terwujudnya peningkatan
kondisi dan fungsi sarana dan prasaran penanggulangan daya rusak air
akibat kerusakan lingkungan yang mengakibatkan erosi dan sedimentasi.
Dengan alat pengukur strategis adalah upaya konservasi sungan dan
perlindungan kawasan sumber air dan infrastruktur sistem pengendalian
banjir.
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021 66
Tabel 4.6
Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran
No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Strategi
( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 )
1 Terwujudnya ketersediaan
Air baku
% Ketersediaan Sumber Air Baku Meningkatkan Pengelolaan Sumber Air Baku
2 Terwujudnya Jaringan Irigasi
dalam kondisi baik
% jaringan irigasi dalam kondisi baik Meningkatkan Cakupan Pelayanan Irigasi
3 Terwujudnya Pemeliharaan
kali/Saluran sebagai
pengendalian banjir
% Peningkatan/Pemeliharaan kali/Saluran
sebagai pengendalian banjir
Meningkatkan Kualitas Sungai/kali/saluran pembuang
sebagai sistem pengendalian Banjir
Dengan memperhatikan sumber daya serta keadaan lingkungan yang
dihadapi, cara untuk mencapai tujuan dan sasaran diatas, secara konsisten
disusun dalam bentuk kebijakan-kebijakan, program, dan kegiatan-kegiatan
yang relevan serta merupakan rencana menyeluruh dan terpadu. Kebijaksanaan
pada dasarnya merupakan ketentuan yang telah disepakati dan ditetapkan oleh
pemerintah untuk dijadikan pedoman, pegangan, dan petunjuk bagi instansi
pelaksana. Ada dua jenis acuan pengelolaan pengairan yang memuat tujuan,
sasaran dan prinsip pengelolaan SDA sesuai dengan UU No. 7/2004 tentang
SDA dan PP 42/2008 tentang PSDA yaitu :
Kebijakan berbasis wilayah administrasi diantaranya kebijakan
Nasional, Provinsi Dan Kabupaten;
Kebijakan pengelolaan sumber daya air jangka waktu 20 tahun,
program PSDA jangka waktu 5 tahun dan kegiatan tahunan PSDA.
Adapun kebijakan yang mengikat terhadap pengelolaan pengairan antara
lain :
a. Meningkatkan kondisi infrastruktur sumber air baku untuk mendukung
konservasi, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya
rusak sumber air baku;
b. Meningkatkan kondisi infrastruktur irigasi untuk menjamin ketersediaan
air pada areal lahan budidaya pertanian dalam mendukung ketahanan
pangan daerah;
c. Meningkatkan kondisi infrastruktur sungai/kali/saluran pembuang
sebagai sistem pengendalian banjir pada daerah tangkapan air untuk
penanggulangan daya rusak air akibat kerusakan lingkungan yang
mengakibatkan erosi dan sedimentasi, dan memisahkan konsentrasi
aliran banjir.
DPU. Pengairan Kabupaten Lamongan
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 – 2021 67
Tabel 4.7
Tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan
Terwujudnya ketersediaan
Air baku
Meningkatkan Pengelolaan Sumber Air Baku Meningkatkan kondisi infrastruktur sumber air baku untuk mendukung konservasi,
pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak sumber air baku.
Terwujudnya Jaringan Irigasi
dalam kondisi baik
Meningkatkan Cakupan Pelayanan Irigasi Meningkatkan kondisi infrastruktur irigasi untuk menjamin ketersediaan air pada areal lahan
budidaya pertanian dalam mendukung ketahanan pangan daerah.
Terwujudnya Pemeliharaan
kali/Saluran sebagai
pengendalian banjir
Meningkatkan Kualitas Sungai/kali/saluran pembuang
sebagai sistem pengendalian Banjir
Meningkatkan kondisi infrastruktur sungai/kali/saluran pembuang sebagai sistem pengendalian
banjir pada daerah tangkapan air untuk penanggulangan daya rusak air akibat kerusakan
lingkungan yang mengakibatkan erosi dan sedimentasi, dan memisahkan konsentrasi aliran
banjir.
Sasaran Strategi
Visi : Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera, dan Berdaya Saing
Misi 1 : Memantapkan sarana dan prasarana dasar dengan menjaga kelestarian lingkungan
Tujuan Kebijakan
Mewujudkan peningkatan
kualitas dan kuantitas
infrastruktur pengairan