bab v

6

Click here to load reader

Upload: tsrulianty

Post on 06-Aug-2015

13 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan pengumpulan data mengenai Diare di Puskesmas 4 Ulu

Palembang pada tanggal 5 November 2012 sampai 17 November 2012 maka

didapatkan data mengenai distribusi Diare berdasarkan usia periode Januari 2012

– Oktober 2012 yang akan dibahas di bawah ini satu per satu.

Bulan

Usia

<15

tahun

15-45

tahun

>45

tahun

Tota

l

Januari 109 13 6 128

Februari 133 19 8 160

Maret 101 11 2 114

April 113 20 12 145

Mei 106 22 4 132

Juni 98 14 8 120

Juli 151 31 4 186

Agustus 85 17 5 107

Septembe

r 128 27 19 174

Oktober 107 21 3 131

  1131 195 71 1397

Tabel 4. Distribusi Frekuensi penderita diare berdasarkan usia

Page 2: BAB V

Januari

Febru

ari

Maret

AprilMei Juni

Juli

Agustu

s

Septem

ber

Oktober

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

<15 tahun15-45 tahun>45 tahun

Diagram 1. Distribusi frekuensi penderita diare berdasarkan usia

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober0

2

4

6

8

10

12

Diagram 2. Angka kejadian Diare di wilayah Puskesmas 4 Ulu Palembang

Angka Kejadian Diare = Jumlah Kasus Diare

Jumlah Penduduk wila

Page 3: BAB V

Dari data diatas, didapatkan bahwa distribusi frekuensi penderita diare dari

1397 orang dengan usia <15 tahun ialah 1131 orang (80,95%), usia 15-45 tahun

195 orang (13,95%), usia > 45 tahun 71 orang (5,08%). Dan dari data mulai dari

bulan Januari sampai Oktober 2012 terjadi fluktuasi penderita diare. Puncak

angka kejadian diare adalah pada bulan Juli dan terendah pada bulan agustus.

Dari data tersebut terlihat bahwa insidensi diare di wilayah puskesmas 4

Ulu ini cukup tinggi. Hal tersebut dapat disebabkan karena Wilayah 4 Ulu dan

sekitarnya terletak di pinggiran sungai Musi. Penduduk sekitar memanfaatkan

sungai ini sebagai tempat mandi, cuci, kakus (MCK) dan sebagian penduduk

masih menggunakan air sungai sebagai sumber kebutuhan air minum. Tingkat

ekonomi penduduk desa ini mayoritas menengah kebawah dan tingkat pendidikan

yang rendah. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai kebiasaan hidup bersih

dan sehat seperti masih terdapat penduduk yang mencuci piring, baju, dan mandi

di sungai tersebut sebagian penduduk masih menggunakan air sungai untuk

minum dan masak, adanya perilaku penduduk yang membuang sampah di sungai,

banyak anak-anak yang bermain dan mandi di sungai tersebut, sebagian

penduduk tidak mengetahui pentingnya mencuci tangan dengan baik, kurangnya

pengetahuan penduduk mengenai cara pengelolaan dan penyajian makanan yang

sehat, kurangnya pengetahuan penduduk mengenai pengolahan sampah.

Puncak angka Kejadian diare adalah pada usia <15 tahun. Hal ini mungkin

dikarenakan kebiasaan anak-anak pada usia ini adalah membeli jajanan, dimana

higienitas dari makanan tersebut masih dipertanyakan. Selain itu kesadaran anak-

anak untuk berprilaku hidup bersih seperti cuci tangan sebelum makan masih

rendah. Keadaan lingkungan wilayah 4 Ulu yang masih kurang tingkat

kebersihannya, pengelolaan sampah yang juga masih sangat kurang karena dari

hasil penelitian penulis didapatkan sampah yang berserakan dilingkungan tempat

tinggal penduduk.

Di Puskesmas 4 Ulu Palembang, penanganan penyakit Diare dilakukan di

Balai Pengobatan dan di MTBS. Pemberantasan penyakit Diare pada balita

berpedoman pada metode Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Selain itu

juga dengan memberikan penyuluhan di puskesmas dan di tempat posyandu

sebagai program pemberantasan penyakit Diare.

Page 4: BAB V

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan komponen terpenting yang

menentukan keberhasilan suatu sistem kerja. Di Puskesmas 4 Ulu Palembang,

tenaga kesehatannya sudah memiliki kemampuan dalam penatalaksanaan Diare.

Dimana peranan posyandu dan kader posyandu yaitu meningkatkan jangkauan

program P2 Diare, melakukan tatalaksana P2 Diare sesuai dengan yang

dikembangkan oleh WHO, melaksanakan komunikasi tatap muka dengan ibu

tentang tindakan yang perlu diambil jika seorang balita mendapatkan serangan

diare. Dokter di Puskesmas 4 Ulu Palembang juga membuat rencana aktivitas

pemberantasan Diare sesuai dengan dana atau sarana dan tenaga yang tersedia,

melakukan supervisi dan memberikan bimbingan penatalaksanaan standar kasus-

kasus Diare kepada perawat atau paramedis, bersama dengan staf puskesmas

memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu yang mempunyai anak balita perihal

pengenalan tanda-tanda penyakit serta tindakan penunjang dirumah, melatih

kader untuk bisa mengenal kasus serta dapat menyuluh ibu-ibu perihal penyakit

ini, memantau aktivitas pemberantasan dan melakukan evaluasi keberhasilan

pemberantasan penyakit Diare, mendeteksi hambatan yang ada serta

menanggulanginya termasuk aktivitas pencatatan dan pelaporan serta pencapaian

target.

Paramedis pukesmas/pustu, melakukan penatalaksanaan standar kasus-

kasus Diare sesuai dengan petunjuk yang ada, konsultasi kepada dokter

puskesmas untuk kasus-kasus Diare tertentu seperti penderita dengan tanda

dehidrasi berat, bersama dokter atau dibawah petunjuk dokter, melatih kader,

memberikan penyuluhan terutama kepada para ibu, melakukan tugas-tugas lain

yang diberikan oleh pimpinan puskesmas sehubungan dengan pelaksanaan

program pemberantasan penyakit Diare. Kader kesehatan dilatih untuk bisa

membedakan kasus-kasus Diare dengan dehidrasi dan diare tanpa dehidrasi,

diberikan penjelasan dan komunikasi perihal penyakit diare pada ibu-ibu serta

perihal tindakan yang perlu dilakukan oleh ibu yang anaknya menderita penyakit

ini, memberikan pengobatan sederhana untuk kasus-kasus dengan memberikan

oralit atau larutan garam dan gula.

Di Puskesmas 4 Ulu Palembang sarana yang digunakan untuk kegiatan

pelatihan dan kegiatan komunikasi dan penyebaran informasi berupa poster dan

Page 5: BAB V

famplet. Metode tatap muka yaitu penyampaian pesan secara lisan dengan tatap

muka misalnya pada saat ibu berkonsultasi pada tenaga kesehatan, pada saat ibu

berkonsultasi dengan kader posyandu, melalui penyuluhan kelompok, ceramah,

pelatihan ataus seminar juga selalu dilakukan.