bab v kesimpulan dan saran 5.1 kesimpulanrepository.unair.ac.id/25527/17/bab v.pdf · mangrove...
TRANSCRIPT
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian adalah sebagai berikut.
1. Keanekaragaman mangrove yang terdapat di daerah Wonorejo tergolong
sangat rendah, hal ini ditunjukkan dengan nilai indeks keanekaragaman
0,34 yang terdiri atas famili Avicenniaceae (Avicennia marina dan
Avicennia alba) dan famili Rhizophoraceae (Rhizophora stylosa,
Rhizophora apiculata dan Rhizophora mucronata).
2. Jenis mangrove yang paling mendominasi daerah Wonorejo adalah
Avicennia marina dengan nilai penting sebesar 267,8%.
3. Pola zonasi mangrove yang terdapat di daerah Wonorejo mulai dari laut
hingga batas pematang tambak terluar dimulai dengan Avicennia marina,
Avicennia alba, Rhizophora stylosa, Rhizophora mucronata, Rhizophora
apiculata, kemudian Avicennia marina hingga batas pematang tambak
terluar.
5.2 Saran
1. Apabila di daerah Wonorejo akan dilakukan penanaman mangrove,
sebaiknya menanam jenis mangrove yang sesuai dengan kondisi substrat
yang berlumpur yaitu, jenis mangrove Avicennia marina dan Avicennia
alba.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
2. Perlu diadakan penelitian secara berkala mengenai struktur komunitas
mangrove di Wonorejo minimal setiap tiga tahun untuk mengetahui
perkembangan mangrove Wonorejo dari waktu ke waktu.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
Lampiran 1RINGKASAN
ABSTRAK
Penelitian struktur komunitas mangrove di daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman, jenis dan pola zonasi mangrove di daerah Wonorejo Surabaya. Analisis vegetasi mangrove dilakukan dengan menggunakan metode transek yang dibagi dalam beberapa plot dengan ukuran masing-masing plot 10 meter x 10 meter. Data yang telah diperoleh berupa kerapatan, frekuensi, dominansi, nilai penting dan indeks keanekaragaman. Selain itu juga diperoleh data pendukung berupa parameter fisik dan kimia. Pada pengamatan lapangan dijumpai lima jenis mangrove dari dua Famili yaituAvicenniaceae (Avicennia marina dan Avicennia alba) dan Rhizophoraceae(Rhizophora stylosa, Rhizophora mucronata dan Rhizophora apiculata). Nilai penting terbesar dimiliki oleh Avicennia marina sebesar 267,8%, hal ini menunjukkan bahwa Avicennia marina adalah jenis yang dominan di daerah ini. Berdasarkan indeks keanekaragaman, tingkat keanekaragaman yang dimiliki daerah ini sangat rendah (0,34). Hasil analisis substrat juga menunjukkan bahwa jenis substrat di Wonorejo berlumpur.Kata kunci : Indeks keanekaragaman, mangrove, nilai penting, struktur
komunitas, Wonorejo.
ABSTRACTThe aims of this study were to know the diversity, species, and zonation
pattern of mangrove at Wonorejo areas. The analyze of mangrove vegetation had done used transect method that was divided to several plots in which size were about 10m x10m for each plots. The data were obtained by this observation i.e.densities, frequencies, dominancies, significant values, and diversity indexes. The main datas were supported by physical and chemical parameters of mangrove areas. The results of this study were founded five species of mangrove which are members of two families, those are Avicenniaceae (Avicennia marina andAvicennia alba) and Rhizophoraceae (Rhizophora stylosa, Rhizophora mucronata, and Rizophora apiculata). Avicennia marina has the biggest significant value (267,8%), thus these areas are dominated by Avicennia marina. Depend on diversity index, these areas have very low diversity (0,34). While the substrate analyze showed that Wonorejo areas have muddy substrate.Key words: Community structure, diversity index, mangrove, significant value,
Wonorejo.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan yang secara geografis terletak di antara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik mempunyai keanekaragaman laut yang sangat banyak jumlahnya, salah satu diantaranya adalah hutan mangrove. Mangrove adalah sebutan untuk sekelompok tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut pantai, yang mempunyai toleransi tinggi terhadap kadar garam dan dapat berkembang di daratan bersalinitas tinggi.Komunitas mangrove biasa ditemukan di sepanjang pantai daerah tropis dan subtropis, antara 32° Lintang Utara dan 38° Lintang Selatan (Irwanto, 2006).
Luas komunitas mangrove di dunia diperkirakan mencapai 15.429.000 ha,yang meliputi garis pantai kepulauan Karibia sebesar 25% dan kawasan pantai Amerika Selatan dan Asia sebesar 75%. Berdasarkan data tahun 1999, luas hutan mangrove di Indonesia adalah sekitar 8,60 juta hektar dan 5,30 juta hektar diantaranya dalam kondisi rusak (Anonim, 2001).
Mangrove biasanya berada di daerah muara sungai atau estuaria, yang merupakan daerah tujuan akhir dari partikel-partikel organik ataupun endapan lumpur yang terbawa dari daerah hulu akibat adanya erosi. Oleh karena itu, wilayah di sekitar tumbuhnya ekosistem mangrove merupakan wilayah yang subur (Gunarto, 2004). Ekosistem mangrove memiliki produktifitas cukup tinggi sehingga mampu menyediakan makanan berlimpah bagi berbagai jenis hewan laut (feeding ground). Selain itu, ekosistem mangrove juga dimanfaatkan sebagai tempat berlindung berbagai jenis binatang misalnya juvenile dan larva ikan (shellfish) dari predator, tempat memijah berbagai jenis ikan dan udang (spawning ground), sebagai pelindung pantai, mempercepat pembentukan lahan baru, penghasil kayu bangunan, kayu bakar, kayu arang, dan tannin (Soedjarwo, 1979).
Hutan mangrove dinilai sangat penting keberadaannya karena fungsinya yang sangat beragam, diantaranya adalah sebagai pelindung pantai dari hempasan ombak dan angin kencang, penahan abrasi, penampung air hujan sehingga dapat mencegah banjir, dan penyerap limbah yang mencemari perairan. Oleh karena itusecara tidak langsung kehidupan manusia tergantung pada keberadaan ekosistem mangrove (Pirzan dkk, 2001).
Surabaya terletak di kawasan pantai maka, penunjukan Ekowisata Mangrove Wonorejo oleh pemerintah kota Surabaya merupakan pilihan yang tepat. Karena di kawasan kota Surabaya mangrove merupakan ekosistem yang masih cukup alami, meskipun ada sebagian yang sudah beralih menjadi lahan pertambakan. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka akan diadakan penelitian tentang struktur komunitas mangrove di daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya.
Rumusan masalah yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah keanekaragaman mangrove, jenis mangrove apakah yang paling mendominansi dan bagaimanakah pola zonasi mangrove di daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya tersebut. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman mangrove, untuk mengetahui jenis mangrove yang paling dominan serta mengetahui pola zonasi mangrove di daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
Manfaat yang bisa diambil dalam penilitian ini adalah tersedianyainformasi ilmiah kepada masyarakat tentang kondisi komunitas mangrove di daerah Wonorejo serta diharapkan dapat dijadikan pedoman tentang pentingnyakomunitas mangrove yang berada di wilayah Wonorejo Pantai Timur Surabaya.
METODE PENELITIAN
Prosedur kerja dalam penelitian ini menggunakan yaitu melakukan orientasi lapangan dan menentukan empat stasiun penelitian yang masing-masing stasiun penelitian dibagi dalam beberapa plot dengan ukuran 10 m x 10 m. Melakukan identifikasi mangrove dalam setiap plot beserta jumlahnya.
Dalam penentuan Nilai Penting (NP) menggunakan rumus Mueller dan Dumbois Ellenberg (1978) dalam Hariyanto dkk (2008). Nilai Penting merupakan indeks kepentingan yang menggambarkan pentingnya suatu spesies di dalam ekosistemnya.
Kerapatan relatif (Kr) =Kerapatan spesies tertentu
Total kerapatan seluruh spesiesx 100%
Dominansi relatif (Dr) =Dominansi spesies tertentu
Total dominansi seluruh spesiesx 100%
Frekuensi relatif (Fr) =Frekuensi spesies tertentu
Total frekuensi seluruh spesiesx 100%
Nilai Penting (NP) = Kr + Dr + Fr (Nilai maksimal adalah 300%)
Untuk mendapatkan indeks keanekaragaman menggunakan rumus Shannon Weaver (1984) dalam Arisandi (1999), sebagai berikut.
d = − � ∑ ���ln ��
��
dimana : d = Indeks diversitas jenis ni = Jumlah individu masing-masing jenis N = Jumlah total individu semua jenis
Tingkat keanekaragaman vegetasi mangrove berdasarkan indeks keanekaragaman (d) kriteria Lee et al. (1978) dalam Arisandi (1999), yaitu:5) Tinggi jika d > 2,06) Sedang jika 1,6 < d < 2,07) Rendah jika 1,0 < d < 1,58) Sangat rendah jika d < 1,0.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis vegetasi yang diperoleh dari seluruh stasiun dapat teridentifikasinya beberapa jenis mangrove yaitu Avicennia marina, Avicennia alba, Rhizophora stylosa, Rhizophora mucronata dan Rhizophora apiculata. Nilai penting dari seluruh daerah wonorejo dimiliki oleh Avicennia marina sebesar 267,8%. Keanekaragaman mangrove yang terdapat di daerah Wonorejo tergolong sangat rendah, hal ini ditunjukkan dengan nilai indeks keanekaragaman 0,34 yang terdiri atas famili Avicenniaceae (Avicennia marina dan Avicennia alba) dan famili Rhizophoraceae (Rhizophora stylosa, Rhizophora apiculata dan Rhizophora mucronata).
Tabel 1. Hasil analisis vegetasi mangrove kelas tegakan dari seluruh stasiun penelitian
No Jenis Mangrove
Kerapatan Frekuensi Dominansi NP(%)Absolut Relatif (%) Absolut Relatif (%) Absolut Relatif (%)
1 Avicennia marina
471,4 89,2 29/35 85,3 85526,9 93,3 267,8
2 Avicennia alba
57,1 10,8 5/35 14,7 6140,9 6,7 32,2
Total 528,5 100,0 34/35 100,0 91667,8 100,0 300,0
Data dari analisis vegetasi menunjukkan bahwa Avicennia marina merupakan jenis mangrove yang memiliki nilai penting paling besar dan yang paling mendominasi daerah Wonorejo. Hal itu karena setiap jenis yang memiliki nilai penting tertinggi pasti selalu mendominasi daerah tersebut.
Tabel 2. Hasil indeks keanekaragamanNama spesies Jumlah individu Indeks keanekaragaman
Avicennia marina 731 0,08Avicennia alba 51 0,18Rhizophora stylosa 8 0,05Rhizophora mucronata 2 0,02Rhizophora apiculata 1 0,01
Total 793 0,34
Hasil indeks keanekaragaman pada Tabel 2. menunjukkan nilai keanekaragaman yang diperoleh dari penelitian sebesar 0,34. Hal itu, berarti bahwa keanekaragaman yang ada di daerah Wonorejo tergolong sangat rendah. Rendahnya keanekaragaman jenis mangrove di Wonorejo disebabkan karena dominansi yang tinggi dari salah satu jenis mangrove yaitu jenis Avicennia marina.
Hasil penelitian juga telah mununjukkan pola zonasi mangrove yang ada di daerah Wonorejo. Pola zonasi mangrove yang terdapat di daerah Wonorejo mulai dari laut hingga batas pematang tambak terluar dimulai dengan Avicennia marina, Avicennia alba, Rhizophora stylosa, Rhizophora mucronata, Rhizophora
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
apiculata, kemudian ditunjukkan pada Gambar 1daerah Wonorejo.
Gambar 1. Hasil pola zonasi mangrove di daerah WonorejoKeterangan gambar :Am : Avicennia marinaAa : Avicennia albaRs : Rhizhopora stylosaRm : Rhizhopora mucronata
Jenis substrat yang diamati dalam penelitian ini adalah lumpur, jumlah prosentase substratbanyak lebih dari 50%.Wonorejo yang diapit
KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu keanekaragaman mangrove yang terdapat di daerah Wonorejo tergolong sangat rendah yaitu 0,34. Jenis mangrove yang paling mendominasi daerah Wonorejo adalah marina dengan Nilai Penting sebesar Wonorejo mulai dari laut hingga batas pematang tambak terluar dimulai dengan Avicennia marina, Avicennia albaRhizophora apiculatatambak terluar.
Apabila di daerah Wonorejo akan dilakukan penanaman mangrove, sebaiknya menanam jenis mangrove yang sesuai dengan kondisi substrat yang berlumpur, yaitu Avicennia sppmengenai struktur kperkembangan mangrove Wonorejo dari waktu ke waktu.
DAFTAR PUSTAKAAnonim, 2001. Kriteria dan Standar Teknis Rehabilitasi Hutan Mangrove.
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Jakarta.hlm.79
Am
, kemudian Avicennia marina hingga batas pematang tambak terluarditunjukkan pada Gambar 1. Berikut adalah gambar pola zonasi yang ada di
Gambar 1. Hasil pola zonasi mangrove di daerah WonorejoKeterangan gambar :
Avicennia marinaAvicennia albaRhizhopora stylosaRhizhopora mucronata
Jenis substrat yang diamati dalam penelitian ini adalah lumpur, substrat yang hanya bisa tersaring oleh kertas50%. Jenis substrat tersebut juga dipengaruhi
diapit oleh dua muara sungai.
KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu keanekaragaman mangrove yang terdapat di daerah Wonorejo tergolong sangat rendah yaitu 0,34. Jenis mangrove yang paling mendominasi daerah Wonorejo adalah
dengan Nilai Penting sebesar 267,8%. Pola zonasi yang terdapat di daerah Wonorejo mulai dari laut hingga batas pematang tambak terluar dimulai dengan
Avicennia alba, Rhizophora stylosa, Rhizophora mucronata, apiculata, kemudian Avicennia marina hingga bata
Apabila di daerah Wonorejo akan dilakukan penanaman mangrove, sebaiknya menanam jenis mangrove yang sesuai dengan kondisi substrat yang
Avicennia spp. Perlu diadakan penelitian secara berkala mengenai struktur komunitas mangrove di Wonorejo untuk mengetahui perkembangan mangrove Wonorejo dari waktu ke waktu.
DAFTAR PUSTAKAKriteria dan Standar Teknis Rehabilitasi Hutan Mangrove.
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Jakarta.
Am
Rs RmAm
Aa
hingga batas pematang tambak terluarikut adalah gambar pola zonasi yang ada di
Jenis substrat yang diamati dalam penelitian ini adalah lumpur, karenakertas saring sangat
dipengaruhi oleh posisi
Penelitian ini dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu keanekaragaman mangrove yang terdapat di daerah Wonorejo tergolong sangat rendah yaitu 0,34. Jenis mangrove yang paling mendominasi daerah Wonorejo adalah Avicennia
267,8%. Pola zonasi yang terdapat di daerah Wonorejo mulai dari laut hingga batas pematang tambak terluar dimulai dengan
Rhizophora mucronata, hingga batas pematang
Apabila di daerah Wonorejo akan dilakukan penanaman mangrove, sebaiknya menanam jenis mangrove yang sesuai dengan kondisi substrat yang
Perlu diadakan penelitian secara berkala omunitas mangrove di Wonorejo untuk mengetahui
Kriteria dan Standar Teknis Rehabilitasi Hutan Mangrove. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Jakarta.
Am
Am
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
Arisandi, P. 1999. Studi Struktur Komunitas dan Keanekaragaman Mangrove Berdasarkan Tipe Perubahan garis Pantai di Pantai Utara Jawa Timur. Skripsi. Universitas Airlangga.
Irwanto, 2006. Keanekaragaman Fauna pada Habitat Mangrove. Yogyakarta. (http://www.irwantoshut.com/) diakses 25 Oktober 2010.
Gunarto, 2004. Konservasi Mangrove Sebagai Pendukung Sumber Hayati Perikanan Pantai. Jurnal Litbang Pertanian, 23(1).
Hariyanto, S., B. Irawan., dan T. Soedarti. 2008. Teori dan Praktik Ekologi. Airlangga University Press : Surabaya.
Pirzan, A.M., D. Rohama, Utojo, Burhanuddin, Suharyanto, Gunarto, dan H. Padda. 2001.Telaah biodiversitas di kawasan tambak dan mangrove. Laporan Akhir Proyek Inventarisasi dan Evaluasi Sumber Daya Perikanan Pesisir. Balai Penelitian Perikanan Pantai, Maros. 37 hlm.
Soedjarwo, 1979. Mengoptimalkan fungsi-fungsi hutan mangrove untuk menjaga kelestariannya demi kesejahteraan manusia. Prosiding Seminar Ekosistem, Ekosistem Mangrove : 8-9 hlm.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
Lampiran 2
Tabel jenis mangrove yang terdapat di lokasi penelitian beserta diameter batang dan jumlahnya.
A. Stasiun 1Plot Nama jenis Diameter batang (cm) Jumlah
1 Avicennia marina 8;6;4;5;2;2;6;26 8
2 Avicennia marina
3;6;2;3;3;4;5;6;3;5;5;2;3;4;2;3;3;3;3;3;2;3;2;2;2;2;3;3;3;3;4;2;3;2;4;5;3;7;5;4;6;3;5;3;4;2;3;3;2;2;3;2;5;3;5;2;5;2;2;5;4;4;4;4;5;6;3;4;3;5;4;6;2;4;3;2;3;4;4;3;2;2;4;2;2;6;5;3;2;4;2
91
3 Avicennia marina5;5;6;5;2;5;8;7;4;6;8;4;4;4;4;4;5;6;5;6;2;6;8;4;4;4;4;6;4;4;2;2;6;4;4;5;5;6;6;6;5;10
42
4 Avicennia marina4;8;4;6;5;4;4;4;6;6;7;6;6;8;5;8;6;5;2;7;5;3;2;5;5;4;6;4;9;4;4;3;6;5;6;6;3;8;7;5;6;6;8;6;2;6;4;6;2;2
50
5 Avicennia marina6;7;4;3;5;5;4;6;4;7;4;7;3;4;3;3;5;6;6;7;3;8;3;5;4;7;5;6;6;5;7;3;2;6;7;3;6;5;4 39
6 Avicennia marina4;3;8;7;6;3;5;7;7;8;5;6;6;8;4;3;7;4;5;6;7;8;3;2;4;5;7;6;4;8;7;6;6;4;7;6;5 37
7 Avicennia marina9;3;7;4;3;3;8;7;4;5;6;7;7;8;7;7;6;5;4;7;3;8;7;6;5;7;3;4;4;6;5;4;8;7;7;6;5;4;4;4;7;8;5;6;7;3;4;4;7;6;10
51
8 Avicennia marina5;4;3;6;7;4;3;6;6;7;7;7;6;5;4;3;4;4;6;8;7;4;5;7;6;4;3;9;8;6;6;7;4;6;4;3;3;5;6;7;11;12;13
43
9 Avicennia marina5;4;4;8;7;6;5;4;3;7;4;4;3;5;7;4;3;2;4;5;6;3;4;4;5;6;5;7;5;4;6;4;3;3;4;5;6;6;7;5;5;4;4;6;6;3;3;4;5;6;8;7;6;7;7;4;5;6;7;13
60
10 Avicennia marina5;6;4;4;4;3;5;7;5;5;4;3;6;3;4;4;5;6;4;5;6;8;7;4;4;3;7;4;4;5;6;5;5;7;4;5;4;7;4;4;3;2;5
43
11 Avicennia marina5;4;3;3;6;4;5;4;4;3;6;8;5;7;4;3;6;5;7;8;4;3;4;4;5;4;3;4 28
Total jumlah individu 492
B. Stasiun 2Plot Nama jenis Diameter batang (cm) Jumlah
1Avicennia marina 5; 10 2
Avicennia alba8;8;6;8;6;5;6;8;8;8;8;7;8;8;11;15;13;10;10;10; 10 21
2 Avicennia marina 8;12;10;10 4Avicennia alba 9;9;8;4;6;5;11;12;14;14;11 11
3 Avicennia marina 8;7;4;5;5;12 6Avicennia alba 6;8;5;6;7;7;8;6;7;7 10
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
4 Avicennia marina7;8;5;8;7;6;6;6;7;6;9;8;11;15;10;10;10;10 18
Avicennia alba 10;10 2
5 Avicennia marina8;6;6;8;4;15;11;13;11; 11;14;15;13;11;15;13; 11 17
Avicennia alba 6; 10;13;12 4
6 Avicennia marina 8;6;6;9;9;8;12;11;10;12;14 11Avicennia alba 12;12;12 3
Total jumlah individu 109
C. Stasiun 3Plot Nama jenis Diameter batang (cm) Jumlah
1 Avicennia marina 8;8;8;7;6;28;20;14;18;27;11;15;13 13
2 Avicennia marina3;5;3;6;9;8;14;14;11;15;17;14;13;16;11;11;18 17
3 Avicennia marina 5;8;8;9;5;10;10;13;12;15;13 114 Avicennia marina 9;7;8;10;17;15;14;16 8
5 Avicennia marina 9;4;9;13;14;14;20;14;11 9Rhizophora stylosa 6 1
6 Avicennia marina 9;7; 14;13;18;15;16 7Rhizophora stylosa 3;2;2;4;5 5
7
Avicennia marina 7;9; 21 3Rhizophora stylosa 5;2 2
Rhizophora mucronata 3 1Rhizophora apiculata 6 1
8 Avicennia marina 8;12;10;11;15;16;10;10;13;10; 22 11
9 Avicennia marina9;6;7;9;19;12;10;17;10;13;15;18;13;11;12 15
10 Avicennia marina7;3;2;4;3;2;3;8;12;10;10;13;10;12;14 15
11 Avicennia marina7;7;20;11;14;15;18;22;16;13;13;16;20 13
Rhizophora mucronata 6 1Total jumlah individu 133
D. Stasiun 4Plot Nama jenis Diameter batang (cm) Jumlah
1 Avicennia marina 15;14;10;18;22;14 62 Avicennia marina 18;16;13;20;14 53 Avicennia marina 13;17;21;14;16;14;18;19;13;14 104 Avicennia marina 14;19;19;14;16;14;25;16;14;18;19 115 Avicennia marina 20;15;17;12;32; 3;4 76 Avicennia marina 11;24;11;16;15;24; 7;7;8 97 Avicennia marina 13;17;21;13;23;19; 7;9;3;4;3 11
Total jumlah individu 59
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
Lampiran 3
Foto lokasi penelitian mangrove Wonorejo.
a. Pos pengamatan mangrove yang dibangun di mangrove Wonorejo untuk Ekowisata.
b. Daerah yang telah ditanami mangrove jenis
c. Lokasi penelitian yang
Foto lokasi penelitian mangrove Wonorejo.
Pos pengamatan mangrove yang dibangun di mangrove Wonorejo untuk Ekowisata.
Daerah yang telah ditanami mangrove jenis Rhizophora sp
c. Lokasi penelitian yang mengalami kerusakan di bagian tepi laut.
Pos pengamatan mangrove yang dibangun di mangrove Wonorejo
Rhizophora sp
mengalami kerusakan di bagian tepi laut.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
Lampiran 4Rincian jenis-
Avicennia alba
AKeterangan : A. Buah, B. Daun, C. Bunga
Famili
Nama daerah
Deskripsi umum
Daun
Bunga
-jenis mangrove yang dijumpai di lokasi penelitian.
alba
B C
Keterangan : A. Buah, B. Daun, C. Bunga
: Avicenniaceae
: Api-api, mangi-mangi putih, boak, koak, sia
: Pohon yang tumbuh menyebar dengan ketinggian
mencapai 25 m. Membentuk sistem perakaran horizontal
dan akar nafas yang rumit. Akar nafas biasanya tipis,
berbentuk jari yang ditutupi oleh lentisel. Kul
berwarna keabu-abuan atau gelap kecoklatan, beberapa
ditumbuhi tonjolan kecil. Kadang memiliki permukaan yang
halus.
: Permukaan halus, bagian atas hijau mengkilat, bawahnya
pucat. Bentuk lanset kadang elips, ujung meruncing.
: Seperti trisula dengan gerombolan bunga (kuning) hampir
disepanjang ruas tandan. Letak : di ujung atau pada tangkai
bunga. Formasi: bulir (ada 10-30 bunga pertandan). Daun
mahkota: 4,kuning cerah 3-4 mm. Kelopak bunga: 5.
Benang sari: 4.
jenis mangrove yang dijumpai di lokasi penelitian.
mangi putih, boak, koak, sia-sia
: Pohon yang tumbuh menyebar dengan ketinggian
mencapai 25 m. Membentuk sistem perakaran horizontal
dan akar nafas yang rumit. Akar nafas biasanya tipis,
berbentuk jari yang ditutupi oleh lentisel. Kulit kayu luar
abuan atau gelap kecoklatan, beberapa
ditumbuhi tonjolan kecil. Kadang memiliki permukaan yang
: Permukaan halus, bagian atas hijau mengkilat, bawahnya
pucat. Bentuk lanset kadang elips, ujung meruncing.
rti trisula dengan gerombolan bunga (kuning) hampir
disepanjang ruas tandan. Letak : di ujung atau pada tangkai
30 bunga pertandan). Daun
4 mm. Kelopak bunga: 5.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
Buah
Ekologi
Penyebaran
Kelimpahan
Manfaat
Avicennia marina
AKeterangan : A. Buah, B. Pohon keseluruhan, C. Bunga dan daun
Famili
: Bentuk seperti kerucut. Hijau muda kekuningan.
: Merupakan jenis pionir pada habitat rawa mangrove di
lokasi pantai yang terlindungi, juga di bagian yang lebih
asin di sepanjang pinggiran sungai yang dipengaruhi pasang
surut, serta di sepanjang garis pantai. Umum
bagian muka teluk. Akarnya dapat membantu pengikatan
sedimen dan mempercepat proses pembentukan daratan.
Perbungaan terjadi sepanjang tahun. Genus ini kadang
bersifat vivipar, dimana sebagian buah berbiak ketika masih
menempel di pohon.
: Ditemukan di seluruh Indonesia. Dari India sampai Indo
Cina, melalui malaysia dan Indonesia hingga ke Filipina,
Papua New Guinea dan Australia tropis.
: Melimpah
: Kayu bakar dan bahan bangunan bermutu rendah. Buah
dapat dimakan.
Avicennia marina
B CKeterangan : A. Buah, B. Pohon keseluruhan, C. Bunga dan daun
: Avicenniaceae
kerucut. Hijau muda kekuningan.
: Merupakan jenis pionir pada habitat rawa mangrove di
lokasi pantai yang terlindungi, juga di bagian yang lebih
asin di sepanjang pinggiran sungai yang dipengaruhi pasang
surut, serta di sepanjang garis pantai. Umumnya menyukai
bagian muka teluk. Akarnya dapat membantu pengikatan
sedimen dan mempercepat proses pembentukan daratan.
Perbungaan terjadi sepanjang tahun. Genus ini kadang
bersifat vivipar, dimana sebagian buah berbiak ketika masih
: Ditemukan di seluruh Indonesia. Dari India sampai Indo
Cina, melalui malaysia dan Indonesia hingga ke Filipina,
: Kayu bakar dan bahan bangunan bermutu rendah. Buah
Keterangan : A. Buah, B. Pohon keseluruhan, C. Bunga dan daun
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
Nama daerah : Api-api putih, api-api abang, sia-sia putih, sie-sie, pejapi,
nyapi.
Deskripsi umum : Belukar atau pohon yang tumbuh tegak atau menyebar,
ketinggian pohon mencapai 30 meter. Memiliki sistem
perakaran horizontal yang rumit berbentuk pensil, akar
nafas tegak dengan sejumlah lentisel. Kulit kayu halus
dengan burik-burik, hijau-abu dan terkelupas dalam
bagian kecil-kecil. Ranting muda dan tangkai daun
berwarna kuning. Tidak berbulu.
Daun : Bagian atas permukaan daun ditutupi bintik-bintik
kelenjar berbentuk cekung. Bagian bawah daun putih abu-
abu muda. Unit dan letak: sederhana dan berlawanan.
Bentuk: elips, bulat memanjang, bulat telur terbalik. Ujung
meruncing hingga membulat. Ukuran: 9x4,5 cm.
Bunga : Seperti trisula dengan bunga bergerombol muncul di
ujung tandan, bau menyengat, nektar banyak. Letak: di
ujung atau ketiak tangkai atau tandan bunga. Formasi:
bulir ( 2-12 bunga pertandan). Daun mahkota: 4, Kuning
pucat-jingga tua, 5-8mm. Kelopak: 5. Benang sari: 4.
Buah : Buah agak membulat, berwarna hijau agak keabu-abuan.
Permukaan buah berambut halus (seperti ada tepungnya)
dan ujung buah agak tajam seperti paruh. Ukuran sekitar
1,5-2,5 cm.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
Ekologi : Merupakan tumbuhan pionir pada lahan pantai yang
terlindungi, memiliki kemampuan menampati dan tumbuh
pada berbagai habitat pasang-surut, bahkan di tempat asin
sekalipun. Jenis ini merupakan salah satu jenis tumbuhan
yang paling umum ditemukan sdi habitat pasang-surut.
Akarnya sering dilaporkan membantu pengikatan sedimen
dan mempercepat proses pembentukan tanah timbul. Jenis
ini dapat juga bergerombol membentuk suatu kelompok
pada habitat tertentu.berbuah sepanjang tahun kadang-
kadang bersifat vivipar. Buah membuka pada saat matang,
melalui lapisan dorsal. Buah dapat juga terbuka karena
dimakan semut atau setelah terjadi penyerapan air.
Penyebaran : Tumbuh di Afrika, Asia, Amerika selatan, Australia,
Polynesia dan Selandia Baru. Ditemukan di seluruh
Indonesia.
Kelimpahan : Melimpah.
Manfaat : Daun digunakan untuk mengatasi kulit yang terbakar.
Resin yang keluar dari kulit digunakan sebagai alat
kontrasepsi. Buah dapat dimakan. Kayu menghasilkan
bahan kertas berkualitas tinggi.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
Rhizophora stylosa
AKeterangan : A. Daun, B. Akar, C. Bunga.
Famili
Nama daaerah
Deskripsi umum
Daun
Bunga
Rhizophora stylosa
B
Keterangan : A. Daun, B. Akar, C. Bunga.
: Rhizophoraceae
: Bakau, bako-kurap, slindur, tongke besar, wako, bangko.
: Pohon dengan satu atau banyak batang, tinggi hingga
10m, kulit kayu halus bercelah, berwarna abu
hitam. Memiliki akar tunjang dengan panjang hingga 3 m,
dan akar udara yang tumbuh dari cabang bawah.
: Daun berkulit, berbintil teratur di lapisan bawah. Gagang
daun berwarna hijau. Panjang gagang 1
pinak daun panjang 4-6cm. Unit dan letak: sederhana dan
berlawanan. Bentuk: elips melebar. Ujung: meruncing.
Ukuran: meruncing.
: Gagang kepala bunga seperti cagak, biseksual, masing
masing menempel pada gagang individu yang
panajangnya 2,5-5cm. Letak: di ketiak daun. Formasi:
kelompok (8-16 bunga per kelompok). Daun mahkota: 4;
putih, ada rambut,8 mm.Kelopak bunga: 4; kuning hijau,
C
kurap, slindur, tongke besar, wako, bangko.
batang, tinggi hingga
10m, kulit kayu halus bercelah, berwarna abu-abu hingga
hitam. Memiliki akar tunjang dengan panjang hingga 3 m,
dan akar udara yang tumbuh dari cabang bawah.
: Daun berkulit, berbintil teratur di lapisan bawah. Gagang
rna hijau. Panjang gagang 1-3,5cm, dengan
6cm. Unit dan letak: sederhana dan
berlawanan. Bentuk: elips melebar. Ujung: meruncing.
: Gagang kepala bunga seperti cagak, biseksual, masing-
ng individu yang
5cm. Letak: di ketiak daun. Formasi:
16 bunga per kelompok). Daun mahkota: 4;
putih, ada rambut,8 mm.Kelopak bunga: 4; kuning hijau,
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
panjangnya 13-19 mm. Benang sari: 8; dan sebuah tangkai
putik, panjang 4-6 mm.
Buah : Panjangnya 2,5-4 cm, berbentuk buah pir, berwarna
coklat, berisi 1 biji fertil. Hipokotil silindris, berbintil agak
halus. Leher kotiledon kuning kehijauan ketika matang.
Ukuran: Hipokotil: panjang 20-30cm (kadang sampai 50
cm) dan diameter 1,5-2,0 cm.
Ekologi : Tumbuh di habitat yang beragam di daerah pasang surut:
Lumpur,pasir dan batu. Menyukai pematang sungai
pasang-surut, tetapi juga sebagai jenis pionir di lingkungan
pesisir atau pada bagian daratan dari mangrove. Satu jenis
relung khas yang dapat ditempatinya adalah tepian
mangrove pada pulau/substrat karang. Menghasilkan
bunga dan buah sepanjang tahun. Kemungkinan
diserbukan oleh angin.
Penyebaran : Di Taiwan, Malaysia, Filipina, sepanjang Indonesia,
Papua New Guinea dan Australia Tropis. Tercatat dari
Jawa, Bali, Lombok, Sumatera, Sulawesi, Sumba,
Sumbawa, Maluku dan Irian Jaya.
Kelimpahan : Umum.
Manfaat : Sebagai bahan bangunan, kayu bakar dan arang.
Masyarakat Aborigin di Australia menggunakan kayu
jenis ini untuk pembuatan bumerang, tombak serta
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
Catatan
Rhizophora mucronata
Keterangan : A. Akar, B. Bunga dan buah
Nama daerah
Deskripsi umum
Daun
berbagai obyek upacara. Anggur ringan serta minuman
untuk mengobati hematuria (pendarahan pada air seni)
dapat dibuat dari buahnya.
: Jumlah bunga dari jenis R. stylosa lebih banyak daripada
R. mucronata.
Rhizophora mucronata
A B
Keterangan : A. Akar, B. Bunga dan buah
: Bangka itam, dongoh korap, bakau hitam, bakau korap,
bakau merah, jankar, lenggayong, belukap, lolaro.
: Pohon dengan ketinggian mencapai 27m, jarang melebihi
30m. Batang memiliki diameter hingga mencapai 70cm
dengan kulit kayu berwarna gelap hingga hitam dan
terdapat celah horizontal. Akar tunjang dan akar udara
yang tumbuh dari percabangan bagian bawah.
: Daun berkulit. Gagang daun berwarna hijau, panjang 2,5
5,5cm. Pinak daun teletak pada pangkal gagang daun
berbagai obyek upacara. Anggur ringan serta minuman
untuk mengobati hematuria (pendarahan pada air seni)
lebih banyak daripada
: Bangka itam, dongoh korap, bakau hitam, bakau korap,
bakau merah, jankar, lenggayong, belukap, lolaro.
: Pohon dengan ketinggian mencapai 27m, jarang melebihi
iki diameter hingga mencapai 70cm
dengan kulit kayu berwarna gelap hingga hitam dan
terdapat celah horizontal. Akar tunjang dan akar udara
yang tumbuh dari percabangan bagian bawah.
: Daun berkulit. Gagang daun berwarna hijau, panjang 2,5-
5,5cm. Pinak daun teletak pada pangkal gagang daun
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
berukuran 5,5-8,5cm. Unit & Letak : sederhana &
berlawanan. Bentuk : elips melebar hingga bulat
memanjang. Ujung : meruncing. Ukuran : 11-23 x 5-13
cm.
Bunga : Gagang kepala bunga seperti cagak, bersifat bisek sual,
masing-masing menem pel pada gagang individu yang
panjangnya 2,5-5 cm. Letak: di ketiak daun. Formasi:
Kelompok (4-8 bunga per kelompok). Daun mahkota:
4;putih, ada rambut. 9 mm. Kelopak bunga: 4; kuning
pucat, panjangnya 13-19 mm. Benang sari: 8; tak
bertangkai.
Buah :Buah lonjong/panjang hingga berbentuk telur berukuran
5-7 cm, berwarna hijaukecoklatan, seringkali kasar di
bagian pangkal, berbiji tunggal. Hipokotil silindris, kasar
dan berbintil. Leher kotilodon kuning ketika matang.
Ukuran: Hipokotil: panjang 36-70 cm dan diameter 2-3
cm.
Ekologi : Di areal yang sama dengan R.apiculata tetapi lebih
toleran terhadap substrat yang lebih keras dan berpasir.
Pada umumnya tumbuh dalam kelompok, dekat atau pada
pematang sungai pasang surut dan di muara sungai, jarang
sekali tumbuh pada daerah yang jauh dari air pasang surut.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
Pertumbuhan optimal pada area yang tergenang
dalam,serta pada tanah yang kaya akan humus. Merupakan
salah satu jenis tumbuhan mangrove yang paling penting
dan paling tersebar luas. Perbungaan terjadi sepanjang
tahun. Anakan sering kali dimakan oleh kepiting, sehingga
menghambat pertumbuhan mereka. Anakan yang telah
dikeringkan di bawah naungan untuk beberapan hari akan
lebih tahan terhadap gangguan kepiting. Hal tersebut
mungkin dikarenakan adanya akumulasi tanin dalam
jaringan yang kemudian melindungi mereka.
Penyebaran : Afrika Timur, Madagaskar, Asia Tenggara, Seluruh
Malaysia dan Indonesia, Melanesia dan Mikronesia.
Dibawa dan ditanam di Hawaii.
Manfaat : Kayu digunakan sebagai bahan bakar dan arang. Tanin
dari kulit kayu digunakan untuk pewarnaan, dan kadang-
kadang digunakan sebagai obat dalam kasus hematuria
(pendarahan pada air seni). Kadang-kadang ditanam di
sepanjang tambak untuk melindungi pematang.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
Rhizophora apiculata
A BKeterangan : A. Pucuk tangkai, B. Daun
Nama daerah : Bakau minyak, bakau tanduk, bakau akik, bakau puteh,
bakau kacang, bakau leutik, akik, bangka minyak, donggo
akik, jankar, abat, parai, mangi-mangi.
Deskripsi umum : Pohon dengan ketinggian mencapai 30m dengan
diameter batang mencapai 50cm. Memiliki perakaran yang
khas hingga mencapai ketinggian 5 meter, dan kadang-
kadang memiliki akar udara yang keluar dari cabang. Kulit
kayu berwarna abu-abu tua dan berubah-ubah.
Daun : Berkulit, warna hijau tua dengan hijau muda pada bagian
tengah dan kemerahan di bagian bawah. Gagang daun
panjangnya 17-35mm dan warnanya kemerahan. Unit dan
letak : sederhana dan berlawanan. Bentuk: elips
menyempit. Ujung: meruncing. Ukuran: 7-19 x 3,5-8 cm.
Bunga : Biseksual, kepala bunga kekuningan yang terletak pada
gagang berukuran <14mm. Letak: di ketiak daun. Formasi:
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
kelompok (2 bunga perkelompok). Daun mahkota: 4;
kuning-putih, tidak ada rambut, panjangnya 9-11mm.
Kelopak: 4; kuning kecoklatan, melengkung. Benang sari:
11-12; tak bertangkai.
Buah : Buah kasar berbentuk bulat memanjang hingga seperti
buah pir, warna coklat, panjang 2-3,5cm, berisi satu biji
fertil. Hipokotil silindris, berbintil, berwarna hijau jingga.
Leher kotiledon berwarna merah jika sudah matang.
Ukuran: Hipokotil panjang 18-38cm dan diameter 1-2 cm.
Ekologi : Tumbuh pada tanah berlumpur, halus, dalam dan
tergenang pada saat pasang normal.tidak menyukai
substrat yang lebih keras yang bercampur dengan pasir.
Menyukai perairan pasang surut yang memiliki pengaruh
masukan air tawar yang kuat secara permanen.
Percabangan akarnya dapat tumbuh secara abnormal
karena gangguan kumbang yang menyerang ujung akar.
Kepiting juga dapat menghambat pertumbuhan mereka
karena mengganggu kulit akar anakan. Tumbuh lambat,
tetapi pembungaan terdapat sepanjang tahun.
Penyebaran : Sri Lanka, seluruh Malaysia dan Indonesia hingga
Australia Tropis dan kepulauan Pasifik.
Kelimpahan : Melimpah di Indonesia, tersebar jarang di Australia.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
Manfaat : Kayu dimanfaatkan untuk bahan bangunan, kayu bakar
dan arang. Kulit kayu berisi hingga 30% tanin (per sen
berat kering). Cabang akar dapat digunakan sebagai
jangkar dengan diberati batu. Di jawa sering kali ditanam
dipinggiran tambak untuk melindungi pematang. Sering
digunakan sebagai tanaman penghijauan.
Lampiran 5
Foto sebagian alat dan fungsinya dalam penelitian.
A. Salinometer digunakan untuk mengukur salinitas air
B. Mesh (saringan bertingkat) ukuran 20, 40, 100 mesh/inci digunakan untuk menyaring/memisahkan jenis substrat.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
C. Kertas pH universal digunakan untuk mengukur pH substrat .
D. Luxmeter digunakan untuk mengukur intensitas cahaya.
E. Calipers digunakan untuk mengukur diameter batang.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
F. GPS (Global Positioning System) untuk mengetahui koordinat lokasi penelitian.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
Lampiran 6Data parameter fisik dan kimia lingkungan
A. Stasiun 1
Plot koordinatparameter
Kelembapan (%) pH Salinitas (‰ ) intensitas1 7o18’21.38”S 86 8 22 >3000
112o50’41.09”T2 7o18’21.52”S 86 8 22 >3000
112o50’40.65”T3 7o18’21.66”S 86 8 20 >3000
112o50’40.27”T4 7o18’21.74”S 86 8 20 >3000
112o50’39.98”T5 7o18’21.82”S 86 8 20 >3000
112o50’39.69”T6 7o18’21.92”S 86 8 20 >3000
112o50’39.40”T7 7o18’21.98”S 86 8 20 >3000
112o50’39.18”T8 7o18’22.05”S 86 8 20 >3000
112o50’38.85”T9 7o18’22.13”S 80 8 20 >3000
112o50’38.44”T10 7o18’22.23”S 80 8 20 >3000
112o50’38.17”T11 7o18’22.36”S 80 8 20 >3000
112o50’37.92”T
B. Stasiun 2
Plot koordinatparameter
Kelembapan (%) pH Salinitas (‰ ) intensitas1 7o18’26.25”S 86 8 20 >3000
112o50’42.52”T2 7o18’26.43”S 79 8 20 >3000
112o50’42.13”T3 7o18’26.62”S 79 8 20 >3000
112o50’41.90”T4 7o18’26.85”S 84 8 20 >3000
112o50’41.51”T5 7o18’27.11”S 79 8 20 >3000
112o50’41.19”T6 7o18’27.29”S 79 8 20 >3000
112o50’40.72”T
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
C. Stasiun 3
Plot koordinatparameter
Kelembapan (%) pH Salinitas (‰ ) intensitas1 7o18’52.01”S 76 8 22 >3000
112o50’35.39”T2 7o18’52.12”S 76 8 22 >3000
112o50’34.79”T3 7o18’52.31”S 76 8 20 >3000
112o50’34.21”T4 7o18’52.42”S 76 8 20 >3000
112o50’33.73”T5 7o18’52.52”S 76 8 20 >3000
112o50’33.16”T6 7o18’52.63”S 76 8 20 >3000
112o50’32.51”T7 7o18’52.96”S 76 8 20 >3000
112o50’31.95”T8 7o18’53.03”S 76 8 20 >3000
112o50’31.65”T9 7o18’53.14”S 76 8 20 >3000
112o50’31.40”T10 7o18’53.21”S 76 8 20 >3000
112o50’31.06”T11 7o18’53.39”S 76 8 20 >3000
112o50’30.72”T
D. Stasiun 4
Plot koordinatparameter
Kelembapan (%) pH Salinitas (‰ ) intensitas1 7o19’07.91”S 86 8 20 >3000
112o50’24.85”T2 7o19’07.69”S 86 8 20 >3000
112o50’24.01”T3 7o19’07.48”S 86 8 20 >3000
112o50’23.37”T4 7o19’07.35”S 84 8 20 >3000
112o50’22.96”T5 7o19’07.19”S 86 8 20 >3000
112o50’22.36”T6 7o19’06.98”S 86 8 20 >3000
112o50’21.92”T7 7o19’06.72”S 86 8 20 >3000
112o50’21.38”T
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
Lampiran 7Data pasang surut bulan Maret dan April 2011
A. Maret
JT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 -70 -100 -120 -110 -80 -40 0 40 70 80 70 50 20 0 -10 0 10 40 70 90 100 90 60 10
2 -40 -80 -110 -120 -100 -70 -20 20 60 80 80 60 40 10 -20 -20 -10 10 50 80 100 100 80 50
3 0 -50 -90 -120 -110 -90 -40 10 50 80 90 70 50 10 -20 -30 -30 -10 20 60 90 100 100 70
4 30 -20 -70 -100 -110 -90 -60 -10 40 70 90 80 60 20 -10 -40 -50 -30 -10 30 70 90 100 80
5 50 10 -40 -80 -90 -90 -60 -20 20 60 80 80 60 30 -10 -40 -50 -50 -30 0 40 70 90 90
6 60 30 -10 -50 -70 -70 -60 -20 20 60 80 90 70 40 0 -30 -50 -60 -50 -20 10 50 70 80
7 70 40 0 -30 -50 -60 -50 -20 20 50 80 90 80 50 20 -20 -50 -60 -60 -40 -10 20 50 60
8 60 40 20 -10 -30 -40 -40 -10 20 50 80 90 90 70 30 0 -40 -60 -70 -60 -30 -10 20 40
9 40 40 20 0 -20 -30 -30 -10 20 50 80 90 90 80 50 20 -20 -50 -60 -60 -50 -30 -10 10
10 20 20 20 0 -10 -20 -20 0 20 40 70 90 100 90 70 40 0 -30 -50 -70 -60 -50 -30 -10
11 0 10 10 0 0 -10 -10 0 20 40 60 80 90 90 80 60 30 0 -20 -40 -50 -60 -50 -40
12 -30 -20 -10 0 0 0 0 10 20 30 50 60 80 80 80 70 50 30 10 -20 -40 -50 -60 -60
13 -50 -40 -30 -10 0 10 10 20 20 30 40 50 60 60 70 70 70 60 40 20 -10 -40 -60 -70
14 -70 -70 -50 -30 -10 10 20 30 40 30 30 30 30 40 50 60 70 70 70 50 30 -10 -40 -60
15 -80 -90 -80 -50 -30 0 30 50 50 50 30 20 10 10 20 30 50 70 80 80 60 30 -10 -50
16 -80 -100 -100 -80 -50 -10 30 60 70 60 50 20 0 -20 -20 0 20 50 80 100 90 70 30 -10
17 -60 -90 -110 -100 -70 -30 20 60 80 90 70 40 0 -30 -40 -40 -20 20 60 90 110 100 70 20
18 -30 -70 -100 -110 -90 -50 0 50 90 100 90 60 20 -30 -60 -70 -60 -20 20 70 100 110 100 60
19 10 -40 -90 -110 -100 -70 -20 40 80 110 110 90 50 -10 -50 -80 -90 -70 -20 30 80 110 110 90
20 50 0 -50 -90 -100 -80 -40 20 70 110 130 110 80 20 -30 -80 -100 -100 -70 -20 30 80 100 100
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
JT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
21 80 60 20 -30 -60 -70 -50 -20 30 80 110 130 120 90 40 -20 -70 -100 -110 -90 -60 -10 30 60
22 80 30 -20 -60 -80 -80 -50 -10 50 100 130 130 100 60 0 -60 -100 -110 -100 -60 -10 40 70 90
23 70 60 40 10 -20 -40 -40 -20 10 50 90 120 120 100 70 20 -30 -80 -100 -100 -90 -50 -20 20
24 40 50 50 30 10 -10 -20 -10 10 40 70 100 110 110 90 50 10 -40 -70 -90 -100 -80 -60 -30
25 0 20 40 30 30 20 10 0 10 30 50 70 90 100 90 70 40 0 -30 -60 -80 -90 -80 -60
26 -40 -10 10 20 30 30 30 30 30 30 40 50 60 70 80 70 60 40 10 -20 -50 -70 -80 -80
27 -70 -50 -30 0 20 40 50 50 30 40 40 40 40 50 40 40 40 60 40 20 -10 -40 -70 -80
28 -90 -80 -60 -30 0 30 50 60 60 60 40 30 20 20 30 40 50 60 60 50 20 -10 -40 -70
29 -90 -100 -80 -60 -20 10 50 70 80 70 60 40 20 10 0 10 30 50 60 70 60 30 0 -40
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
B. AprilJ
T1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 -20 -60 -80 -90 -70 -40 10 50 70 90 90 60 30 -10 -30 -50 -50 -30 0 40 70 80 70 40
2 10 -30 -60 -70 -70 -40 0 40 80 100 100 70 40 0 -40 -60 -70 -50 -20 20 50 70 70 60
3 30 -10 -40 -60 -70 -60 -10 40 70 100 100 90 50 10 -30 -70 -80 -70 -40 -10 30 50 70 60
4 40 10 -20 -40 -50 -30 0 30 70 100 110 100 70 20 -20 -60 -90 -90 -70 -40 0 30 50 60
5 50 20 0 -30 -40 -30 0 30 70 100 110 110 80 40 -10 -50 -80-
100-90 -60 -30 10 30 50
6 40 30 10 -10 -20 -20 0 30 70 100 120 120 100 60 10 -30 -70 -90 -100 -80 -50 -20 10 30
7 30 30 10 0 -20 -10 0 30 60 90 110 120 110 80 40 -10 -50 -80 -90 -90 -70 -50 -20 10
8 20 20 10 0 0 0 0 20 50 80 100 120 110 100 40 0 -30 -60 -70 -80 -80 -60 -40 -20
30 -80 -90 -100 -80 -50 -10 30 70 80 80 70 40 20 -10 -20 -10 0 30 50 70 70 60 30 -10
31 -50 -80 -90 -90 -60 -30 20 60 80 90 80 50 20 -10 -30 -40 -20 0 30 60 80 70 60 20
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
JT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
9 0 10 10 10 0 0 10 20 40 60 80 100 110 100 80 50 10 -20 -60 -80 -80 -80 -60 -40
10 -20 -10 0 10 10 10 10 20 30 50 60 80 90 90 80 70 40 10 -20 -50 -70 -80 -80 -70
11 -50 -30 -10 10 20 30 30 30 30 40 40 50 60 70 70 70 60 40 20 -10 -40 -60 -70 -80
12 -70 -50 -30 0 20 40 50 50 40 40 30 30 30 40 50 60 60 60 50 30 0 -30 -60 -80
13 -80 -70 -50 -20 10 40 60 70 60 50 30 10 0 0 10 30 40 60 70 60 40 0 -30 -60
14 -80 -90 -70 -40 0 40 70 90 90 70 40 10 -20 -30 -30 -30 10 40 60 80 70 40 10 -30
15 -70 -90 -90 -60 -30 20 60 100 110 100 70 20 -20 -50 -60 -60 -30 0 40 70 80 70 50 0
16 -60 -70 -90 -80 -80 0 50 100 120 120 100 50 0 -50 -80 -90 -80 -40 0 50 80 90 80 40
17 0 -50 -80 -80 -60 -20 30 80 120 140 120 90 30 -30 -80 -110 -110 -90 -40 10 60 80 90 70
18 30 -10 -50 -70 -70 -40 10 60 110 140 140 120 70 0 -60 -110 -130 -120 -90 -40 20 60 80 80
19 60 20 -20 -50 -60 -40 -10 40 90 130 150 140 100 40 -30 -80 -120 -140 -120 -80 -30 20 60 70
20 70 50 10 -20 -40 -40 -20 20 70 110 140 140 120 70 10 -50 -100 -130 -130 -110 -70 -30 20 50
21 60 60 40 10 -10 -20 -10 10 50 90 120 130 130 100 50 -10 -60 -100 -130 -120 -100 -70 -30 10
22 40 50 50 30 20 0 0 10 40 70 90 110 120 110 70 30 -20 -60 -100 -120 -110 -90 -60 -30
23 0 30 40 40 30 30 20 20 30 50 70 90 100 100 80 50 20 -20 -60 -90 -100 -100 -90 -60
24 -30 0 20 30 40 40 40 40 40 40 50 60 70 80 70 60 40 10 -20 -50 -70 -90 -90 -80
25 -60 -40 -10 20 40 50 60 60 50 50 40 40 50 50 50 50 50 30 10 -10 -40 -60 -80 -80
26 -80 -60 -30 0 30 50 60 70 70 60 40 30 20 20 30 30 40 40 30 20 0 -30 -50 -70
27 -80 -70 -50 -30 10 40 70 80 80 70 50 30 10 0 0 10 20 30 40 40 30 0 -20 -50
28 -70 -70 -60 -40 -10 30 60 80 90 80 60 30 0 -20 -30 -20 -10 20 30 50 40 30 10 -20
29 -50 -60 -60 -50 -20 20 50 80 90 90 70 40 0 -30 -50 -50 -30 -10 20 40 50 50 30 0
30 -20 -50 -50 -50 -20 10 50 80 100 100 80 50 10 -30 -60 -70 -60 -40 -10 20 40 50 40 20
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur Komunitas Mangrove di Daerah Wonorejo Pantai Timur Surabaya Prasetya, Ardi N.