bab v penutup - institutional repository (undip-ir)eprints.undip.ac.id/67712/9/bab_v_penutup.pdf ·...
TRANSCRIPT
82
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil berbagai analisis dalam mengidentifikasi hierarki pusat pelayanan di
Kecamatan Slawi dapat disimpulkan bahwa :
1. Kecamatan Slawi secara administrasi memiliki 5 kelurahan dan 5 desa. Luas
wilayah Kecamatan Slawi sekitar 1.363 Ha. Jenis tanah yang ada di Kecamatan
Slawi berupa tanah regosol (± 60%) dan tanah aluvial (± 40%). Kecamatan Slawi
berada pada tingkat kelerengan 0-8% dan berada pada ketinggian 47 mdpl.
Kondisi iklim di Kecamatan Slawi sedikit agak basah sebab curah hujan yang
turun sekitar 2001-2005 mm/tahun. Penggunaan lahannya masih didominasi
oleh lahan sawah (37%) serta lahan permukiman (24%).
2. Jumlah penduduk di Kecamatan Slawi pada tahun 2016 sebanyak 71.795 jiwa
yang didukung dengan berbagai sarana perkotaan yakni berupa sarana
pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan, sarana perdagangan dan
niaga serta sarana olahraga.
3. Hasil Perhitungan Skalogram Guttman :
Hierarki I (Kelurahan Pakembaran : 11 sarana).
Hierarki II (Kelurahan Slawi Wetan, Desa Slawi Kulon, Desa Trayeman,
Desa Dukuh Ringin, Desa Kalisapu dan Kelurahan Kudaile : 10 sarana).
Hierarki III (Kelurahan Kagok : 9 sarana).
Hierarki IV (Kelurahan Procot dan Desa Dukuh Salam : 8 sarana).
4. Hasil Perhitungan Indeks Sentralitas Marshall (ISM) :
Hierarki I [Kelurahan Pakembaran (257,20), Kelurahan Slawi Wetan
(233,53) dan Desa Slawi Kulon (227,11)].
Hierarki II [Desa Dukuh Ringin (182,18) dan Desa Trayeman (177,41)].
Hierarki III [Desa Kalisapu (146,01), Kelurahan Kudaile (126,34) dan
Kelurahan Procot (112,25)].
Hierarki IV [Desa Dukuh Salam (75,00) dan Kelurahan Kagok (62,96)].
5. Adanya perbedaan hasil dari kedua metode tersebut, maka perlu ditambahkan
dua kriteria dalam menentukan hierarki pusat pelayanan yakni ketersediaan
83
sarana pelayanan non-lokal dan kemudahan aksesibilitas minimal dilalui jalan
kabupaten. Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :
Hierarki I (Kelurahan Pakembaran, Kelurahan Slawi Wetan dan Desa Slawi
Kulon).
Hierarki II (Desa Dukuh Ringin, Desa Trayeman dan Desa Kalisapu).
Hierarki III (Kelurahan Kudaile dan Kelurahan Procot).
Hierarki IV (Kelurahan Kagok dan Desa Dukuh Salam).
6. Hasil dari perhitungan kebutuhan sarana-sarana di Kecamatan Slawi, ada
sebagian kelurahan dan desa yang telah mampu memenuhi kebutuhan
penduduknya terhadap beberapa jenis sarana. Namun, ada juga sebagian
kelurahan dan desa yang masih belum mampu memenuhi kebutuhan
penduduknya terhadap beberapa jenis sarana yang dibutuhkan. Ketersediaan
sarana pendidikan di Kecamatan Slawi dari jenjang SD hingga SMA sudah
memenuhi kebutuhan penduduknya yang berada pada usia sekolah.
Ketersediaan sarana kesehatan di Kecamatan Slawi berupa puskesmas
pembantu telah sesuai dengan kebutuhan penduduknya sedangkan untuk
sarana (PKD) hampir di semua wilayah masih kurang memenuhi kebutuhan
penduduknya terhadap sarana tersebut. Ketersediaan sarana peribadatan di
semua wilayah Kecamatan Slawi berupa masjid telah memenuhi kebutuhan
penduduknya. Sedangkan, untuk mushola di semua wilayah Kecamatan Slawi
masih kurang dalam memenuhi kebutuhan penduduknya tehadap sarana
tersebut. Ketersediaan sarana perekonomian di semua wilayah Kecamatan
Slawi berupa pasar tradisional telah sesuai dengan kebutuhan penduduknya.
Namun, untuk sarana berupa komplek pertokoan hampir di semua wilayah
Kecamatan Slawi masih belum mampu memenuhi kebutuhan penduduknya.
Pada Kecamatan Slawi, ketersediaan sarana olahraga berupa lapangan
sepakbola, lapangan bulu tangkis dan lapangan volly telah memenuhi
kebutuhan penduduknya terhadap sarana tersebut.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, rekomendasi yang dapat disampaikan untuk
Pemerintahan Kabupaten Tegal dan instansi-instansi terkait adalah sebagai berikut :
1. Penambahan beberapa jenis sarana yang belum mampu memenuhi kebutuhan
penduduknya di sebagian wilayah yang jauh dari wilayah yang berhierarki I
84
dalam rangka mendukung pemerataan pembangunan di Kecamatan Slawi.
Berikut sarana perkotaan yang perlu dipenuhi kebutuhannya:
Tabel V. 1 Rekomendasi Penambahan Sarana Perkotaan yang Dibutuhkan Tahun 2016
Hierarki Kelurahan/Desa Sarana-Sarana Perkotaan
PKD Mushola Komp. Pertokoan
I Slawi Wetan
Butuh 2 Unit Lagi Butuh 15 Unit
Lagi Butuh 1 Unit Lagi
I Slawi Kulon
Butuh 2 Unit Lagi Butuh 17 Unit
Lagi Butuh 1 Unit Lagi
I Trayeman
Butuh 1 Unit Lagi Butuh 9 Unit
Lagi Butuh 1 Unit Lagi
I Dukuh Ringin
Butuh 2 Unit Lagi Butuh 17 Unit
Lagi Butuh 1 Unit Lagi
I Pakembaran
Butuh 2 Unit Lagi Butuh 12 Unit
Lagi Belum Butuh Penambahan
II Kalisapu
Butuh 4 Unit Lagi Butuh 14 Unit
Lagi Butuh 2 Unit Lagi
II Procot
Butuh 2 Unit Lagi Butuh 12 Unit
Lagi Butuh 1 Unit Lagi
II Kudaile
Butuh 3 Unit Lagi Butuh 20 Unit
Lagi Butuh 1 Unit Lagi
II Dukuh Salam
Butuh 1 Unit Lagi Butuh 12 Unit
Lagi Butuh 1 Unit Lagi
II Kagok
Belum Butuh Penambahan
Butuh 6 Unit Lagi
Butuh 1 Unit Lagi
2. Meningkatkan aksesibilitas pada wilayah-wilayah yang berhierarki tinggi yang
masih belum didukung oleh aksesibilitas yang memadai. Seperti Desa Dukuh
Ringin (hierarki II), Desa Trayeman (hierarki II) dan Kelurahan Kudaile (hierarki
III).
Sumber : Hasil Analisis, 2018