bab v peran forum pantas dalam pengeloaan …€¦ · peran forum pantas dalam pengeloaan ....

29
35 BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN PERGAULAN MULTIKULTURAL 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga Menurut Parekh dalam Budiman (2005:3-4) ada tiga pandangan mendasar multikulturalisme yang sering salah dipahami yaitu : a) Manusia terikat secara kultural dalam arti bahwa mereka tumbuh dan hidup dalam sebuah dunia yang sudah terstruktur secara kultural, dan bahwa mereka menjalankan kehidupan dan relasi-relasi sosialnya dalam kerangka sistem makna dan pemaknaan yang diturunkan secara kultural. Dan dengan sendirinya memandang dunia dari dalam sebuah kebudayaan, apakah itu budaya yang telah mereka warisi atau budaya yang mereka adopsi. b) budaya yang berbeda merepresentasikan sistem makna dan visi tentang kehidupan yang baik juga berlainan karena masing-masing menyadari keterbatasan kapasitas dan emosi manusia dan hanya mampu menangkap sebagian saja dari totalitas eksistensi manusia, ia membutuhkan budaya-budaya lain membantunya memahami dirinya sendiri lebih baik. c) Setiap budaya secara internal bersifat plural dan merefleksikan sebuah perbincangan/dialog yang kontinu diantara tradisi-tradisi dan jalinan pemikiran yang berbeda. Ini bukan berarti bahwa ia tidak memiliki koherensi dan identitas, tapi bahwa identitasnya itu plural, cair dan terbuka. Masyarakat kota Salatiga merupakan masyarakat yang sangat plural, hampir dari semua etnis, ras, bahasa dan agama hidup bersama. Keberagaman yang dimiliki oleh masyarakat kota Salatiga secara sempit dapat menggambarkan ke- Indonesia-an. Keberagaman yang dimiliki oleh masyarakat di kota Salatiga sendiri kemudian terorganisir dalam kelompok etnisitas/organisasi etnis yang hadir sebagai wadah perkumpulan dari setiap masyarakat dari golongan etnis yang sama. Keberadaan mahasiswa UKSW sebagian besar telah membentuk komunitasnya masing-masing membentuk kelompok/komunitas berdasarkan asal kedaerahan atau kesukuan, hal tersebut dilakukan dengan alasan karena mereka

Upload: others

Post on 03-Nov-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

35

BAB V

PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN

PERGAULAN MULTIKULTURAL

5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga

Menurut Parekh dalam Budiman (2005:3-4) ada tiga pandangan mendasar

multikulturalisme yang sering salah dipahami yaitu : a) Manusia terikat secara

kultural dalam arti bahwa mereka tumbuh dan hidup dalam sebuah dunia yang

sudah terstruktur secara kultural, dan bahwa mereka menjalankan kehidupan dan

relasi-relasi sosialnya dalam kerangka sistem makna dan pemaknaan yang

diturunkan secara kultural. Dan dengan sendirinya memandang dunia dari dalam

sebuah kebudayaan, apakah itu budaya yang telah mereka warisi atau budaya

yang mereka adopsi. b) budaya yang berbeda merepresentasikan sistem makna

dan visi tentang kehidupan yang baik juga berlainan karena masing-masing

menyadari keterbatasan kapasitas dan emosi manusia dan hanya mampu

menangkap sebagian saja dari totalitas eksistensi manusia, ia membutuhkan

budaya-budaya lain membantunya memahami dirinya sendiri lebih baik. c) Setiap

budaya secara internal bersifat plural dan merefleksikan sebuah

perbincangan/dialog yang kontinu diantara tradisi-tradisi dan jalinan pemikiran

yang berbeda. Ini bukan berarti bahwa ia tidak memiliki koherensi dan identitas,

tapi bahwa identitasnya itu plural, cair dan terbuka.

Masyarakat kota Salatiga merupakan masyarakat yang sangat plural, hampir

dari semua etnis, ras, bahasa dan agama hidup bersama. Keberagaman yang

dimiliki oleh masyarakat kota Salatiga secara sempit dapat menggambarkan ke-

Indonesia-an. Keberagaman yang dimiliki oleh masyarakat di kota Salatiga sendiri

kemudian terorganisir dalam kelompok etnisitas/organisasi etnis yang hadir

sebagai wadah perkumpulan dari setiap masyarakat dari golongan etnis yang

sama. Keberadaan mahasiswa UKSW sebagian besar telah membentuk

komunitasnya masing-masing membentuk kelompok/komunitas berdasarkan asal

kedaerahan atau kesukuan, hal tersebut dilakukan dengan alasan karena mereka

Page 2: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

36

merasa nyaman dengan orang-orang yang berasal dari satu etnis/daerah ketimbang

dengan orang yang berasal dari daerah/suku lain. Rasa nyaman itulah yang

kemudian mendorong mereka untuk membentuk komunitasnya masing-masing.

Hingga saat ini dalam lingkungan UKSW telah hadir sebanyak 21 organisasi etnis

yang mempunyai karakter masing-masing sesuai dengan kultur dari etnis tersebut.

Kemajemukan yang dimiliki oleh UKSW ini selain menyimpan keindahan

dan keindahan budaya tetapi juga memiliki potensi konflik terutama dalam

lingkungan pergaulan di luar lingkungan kampus hal ini di karenakan sebagian

besar mahasiswa UKSW memiliki latar belakang budaya dan karakter yang

berbeda-beda. Walaupun sebenarnya itu bukan merupakan konflik antar etnis,

tetapi merupakan konflik individu yang kebetulan berbeda etnis kemudian

memancing solidaritas dari kelompok etnis masing-masing individu sehingga

menyebabkan konflik dalam skala yang lebih besar. Kejadian-kejadian ini

sebenarnya terjadi akibat kurangnya wadah bagi etnis untuk bertatap muka dan

berdialog, ekslusifnya lingkup pergaulan etnis yang cenderung berkelompok yang

tercermin dalam kehidupan sehari-hari sehingga memunculkan potensi konflik.

Hal ini seperti yang dikatakan oleh Ramli Tomagola, SH berikut ini:

“Selama ini organisasi etnis cenderung ekslusif dalam pergaulan

termasuk pada saat melakukan kegiatan. Secara tidak sadar itu

membentuk jarak antara organisasi-organisasi etnis yang ada di

Salatiga. Jika melihat kembali banyak konflik yang sudah terjadi

di Salatiga akibat ekslusifnya organisasi etnis yang ada di kota

Salatiga sehingga menyebabkan jarak antara etnis yang satu

dengan yang lain.19

Lingkungan pergaulan individu yang terbatas dalam lingkup etnis ini yang

kemudian memunculkan ego yang memandang etnisnya lebih baik, kuat dan hebat

daripada etnis lainnya. Ini kemudian menjadi sebuah potensi konflik antara

kelompok etnis di Salatiga yang sewaktu-waktu bisa terjadi walaupun hanya

disebabkan oleh persoalan yang sepeleh seperti yang di kemukakan Widarto

dalam Prasetyo (2011:54) diantaranya: Perbedaan antar orang per orang.

19

Wawancara bersama Ramli Tomagola, SH di Cafetaria UKSW tanggal 5 September 2016.

Page 3: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

37

Perbedaan pendirian dan perasaan mungkin menyebabkan bentrokan antar orang

per orang, dan Perbedaan kebudayaan. Perbedaan kepribadian dari orang per

orang tergantung pula dari pola kebudayaan yang menjadi latar belakang

pembentukan serta perkembangan kepribadian tersebut. Perbedaan karakter,

bahasa dan kurangnya kesadaran untuk menerima keberagaman sangat

berpengaruh terhadap timbulnya konflik.

Wirawan (2010), mengatakan bahwa konflik merupakan salah satu esensi

dari kehidupan dan perkembangan manusia yang mempunyai karakteristik yang

beragam. Manusia memiliki perbedaan jenis kelamin, strata sosial dan ekonomi,

sistem hukum, bangsa, suku, agama dan kepercayaan, aliran politik serta budaya

dan tujuan hidupnya. Dalam sejarah umat manusia, perbedaan inilah yang selalu

menimbulkan konflik. Konflik merupakan proses pertentangan yang

diekspresikan diantara dua pihak atau lebih yang saling tergantung mengenai

obyek konflik, menggunakan pola perilaku dan interaksi konflik yang

menghasilkan keluaran konflik. Oleh karena itu, maka dalam sebuah keberagaman

sangat diperlukannya sebuah manajemen konflik, agar keberagaman atau

keperbedaan dapat menjadi suatu keindahan dan bukan menjadi sebuah pemicu

kerusakan.

Dari hasil penelitian sejak tahun 2009-2016 sudah terjadi beberapa konflik

multikultural yang terjadi di Salatiga baik dalam skala perorang maupun antar

kelompok etnis, dari yang hanya menyebabkan korban luka maupun sampai

korban nyawa. Konflik yang terjadi ini disebabkan oleh berbagai macam

penyebab tetapi paling banyak terjadi adalah karena pengaruh konsumsi minuman

keras. Namun, tidak akan dijelaskan secara mendalam dalam sub bab ini,

dikarenakan sudah dijelaskan pada bab I bagian latar belakang.

Page 4: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

38

5.2. Peran Aktor forum PANTAS dalam Pengelolaan Pergaulan

Multikultural di Kota Salatiga.

Seperti yang telah dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya, bahwa

penelitian ini berupaya menjelaskan peran aktor dalam pengelolaan pergaulan

multikultural di kota Salatiga, maka aktor yang akan dijelaskan dalam hasil

penelitian ini juga dipilih oleh peneliti berdasarkan intesitas peran yang

dilakukannya dalam pengelolaan pergaulan multikultural di kota Salatiga. Adapun

aktor dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama Forum PANTAS

sebagai organisasi yang melakukan upaya pengelolaan pergaulan multikultural di

kota Salatiga dikatakan sebagai aktor. Kedua Individu - individu dalam forum

PANTAS baik itu pendiri dan pengurus forum periode 2015-2016 yang

menjalankan usaha pengelolaan pergaulan multikultural di kota Salatiga juga

disebut aktor dalam penelitian ini.

Peran aktor yang hendak dijelaskan oleh penulis dalam hasil penelitian ini

adalah terkait dengan fungsi forum PANTAS dalam pengelolaan pergaulan

multikultural di Salatiga yaitu sebagai berikut : a) Sebagai forum kekeluargaan

perekat antar etnis di Kota Salatiga dalam rangka meningkatkan persaudaraan

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara guna menjaga persatuan, kesatuan; b)

Ikut serta dan turut bertanggung jawab dalam kemajuan kota salatiga, baik secara

sumbangsi pikiran maupun dukungan dalam program-program pemerintah; c)

Menjaga stabilitas keamanan antar sesama etnis maupun masyarakat, guna

mendukung terciptanya ketertiban, keharmonisan dalam kehidupan

bermasyarakat.

Uraian akan peran aktor baik itu forum PANTAS maupun individu dalam

forum PANTAS akan diceritakan berdasarkan data yang didapatkan langsung dari

narasumber yang terpercaya. Secara jelas penulis akan menguraikan beberapa

temuan berkaitan pengelolaan pergaulan multikultural di Salatiga dalam empat

sub topik yang akan dianalisis secara mendalam yakni : a) peran aktor dalam

membangun jaringan dan pemanfaatan dukungan dalam kepengurusan forum

PANTAS. b) Strategi aktor dalam mempengaruhi organisasi etnis yang belum

Page 5: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

39

bergabung menjadi anggota. c) strategi aktor dalam memfasilitasi kegiatan

bersama antar organisasi etnis. d) Strategi dan pemanfaatan jaringan oleh aktor

dalam memediasi konflik yang terjadi antara organisasi etnis

5.2.1. Strategi Aktor Dalam Membangun dan Memanfatkan Dukungan

Jaringan

Kehadiran forum PANTAS sejak tahun 2015 guna mewadahi seluruh

organisasi etnis dan menjalankan fungsi komunikasi antar etnis yang ada di

Salatiga secara khusus mendapatkan dukungan baik oleh pemerintah kota,

organisasi masyarakat dan UKSW. Tentunya hal ini tidak terlepas oleh starategi

yang dilakukan oleh aktor pendiri forum PANTAS dalam proses berdirinya untuk

membangun jaringan dengan pihak-pihak tersebut.

Pendekatan aktor forum PANTAS guna membangun jaringan dilakukan

kepada pihak-pihak yang mempunyai pergumulan bersama pada realitas

kehidupan multikultural di kota Salatiga yang belum mencapai keharmonisan

dengan masih sering terjadinya konflik antara organisasi etnis. Proses

membangun jaringan sudah dilakukan oleh para pendiri forum PANTAS sejak

rencana pembentukan forum ini. Peranan forum PERANTARA yang mampu

menjadi wadah komunikasi antar etnis di wilayah Jawa Tengah dengan sendirinya

menjadi jaringan pertama yang dibangun oleh pendiri PANTAS hal inilah yang

kemudian membuat PERANTARA mendukung dalam hal ikut berpartisipasi dan

mengawal berdirinya forum PANTAS di Salatiga, hal ini seperti yang dikatakan

oleh Kresna Umbu Haingu :

“Kami sangat menyadari bahwa dari ketiga kota ini Salatiga

mempunyai keunikan tersendiri dengan banyak etnis dan lingkup

aktifitas etnis tersebut yang kecil, tentunya ini mempunyai

dampak yang positif maupun negatif. Hal negatif dengan

banyaknya terjadinya konflik antar etnis di Salatiga yang menjadi

sorotan utama forum PERANTARA pada saat itu. Sehingga

forum PERANTARA mempunyai keterpanggilan agar

bekerjasama dengan organisasi-organisasi etnis Salatiga yang

terlibat aktif dalam kegiatan forum PERANTARA untuk

menggagas hadirnya forum PANTAS.

Page 6: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

40

Forum PERANTARA juga menyadari bahwa tidak bisa untuk

fokus memantau keadaan satu kota saja dan melihat potensi dari

pemuda kota Salatiga yang mampu bekerja sama akan tetapi

karena kurangnya komunikasi yang intens sehingga sering terjadi

konflik. Akhirnya kami sepakat untuk membentuk wadah seperti

forum PERANTARA yaitu forum PANTAS yang sekarang ada

khusus untuk menjadi wadah komunikasi bagi seluruh etnis yang

ada di Salatiga20

”.

Kehadiran forum PANTAS kemudian diharapkan oleh forum

PERANTARA dapat menjadi perpanjangan tangan yang secara khusus hadir

untuk mengelola pergaulan multikultural di kota Salatiga sehingga komunikasi

antara organisasi etnis dapat terjalin secara intens sehingga mengurangi konflik

etnisitas.

Tidak hanya membangun jaringan dengan forum PERANTARA tetapi

pendiri forum PANTAS berusaha untuk memperluas jaringan yang dibangun

dengan pemerintah kota Salatiga lewat badan kesatuan bangsa dan politik

(KESBANGPOL), Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI) kota Salatiga

dan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) lewat pembantu rektor bidang

kemahasiswaan hal ini dilakukan dengan proses audiensi. Audiensi yang

dilakukan oleh pendiri PANTAS dengan pihak-pihak diatas dilakukan dengan

menjelaskan rencana pembentukan dan tujuan pembentukan forum PANTAS

sendiri. Dukungan dan apresiasi terhadap pembentukan forum yang diharapkan

oleh para pendiri PANTAS dari proses audiensi yang diharapkan oleh pendiri

forum mengalir dalam bentuk saran dan keterlibatan KESBANGPOL, FPBI dan

PR III UKSW dalam proses berdirinya forum.

Dukungan dan keterlibatan jaringan yang sudah dibangun ini kemudian

berlanjut setelah berdiri dan terbentuknya kepengurusan forum PANTAS dengan

bersedianya ketua KESBANGPOL Drs. Susanto dan ketua umum FPBI Salatiga

bapak Amin Siahaan sebagai dewan pembina dan PR III UKSW bapak Arief

20 Kresna Umbu Haingu adalah ketua umum forum PERANTARA Jawa Tengah periode 2016 –

2017 dan pada periode sebelumnya menjabat sebagai sekretaris forum PERANTARA. Wawancara

dilakukan di kos Kemiri Barat pada tanggal 20 September 2016.

Page 7: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

41

Sadjiarto, SE., M.Pd sebagai penasehat forum PANTAS. Tentunya hal ini

membuat ketua KESBANGPOL Salatiga, ketua umum FPBI dan PR III UKSW

menjadi garis koordinasi pengurus dalam menjalankan kegiatan serta program

forum PANTAS. Komunikasi dan koordinasi juga dilakukan oleh pengurus forum

PANTAS dengan forum PERANTARA. Selain fungsi koordinasi dari jaringan

yang telah dibangun forum PANTAS juga memanfatkan fungsi lain seperti

sumber daya dalam pendanaan kegiatan- kegiatan dana tersebut bersumber dari

pemerintah kota dan pemerintah provinsi lewat KESBANGPOL kota Salatiga, hal

ini seperti yang dikatakan oleh Landy Arion Noya :

“Bantuan dana juga didapatkan oleh forum PANTAS dari

pemerintah kota dan pemerintah provinsi lewat KESBANGPOL

Salatiga tetapi tidak semua kegiatan yang dijalankan oleh

PANTAS dapat didanai oleh pemerintah kota dan pemerintah

provinsi21

”.

Tidak semuanya kegiatan forum PANTAS dapat didanai oleh pemerintah

kota dan pemerintah provinsi disebabkan oleh status forum PANTAS yang hanya

berstatus terdata dan belum terdaftar di KESBANGPOL kota Salatiga karena

kurangnya persyaratan administrasi untuk mendaftar sebagai organisasi

masyarakat. Kurangnya persyaratan administrasi forum PANTAS dikarenakan

organisasi ini baru terbentuk dan baru berjalan selama satu tahun, tentunya hal ini

menjadi salah satu penghambat bagi forum PANTAS dalam memanfatkan

jaringan yang telah dibangun.

5.2.2. Strategi Aktor Dalam Upaya Agregasi Organisasi Etnis Yang Belum

Menjadi anggota Forum PANTAS

Kehadiran forum PANTAS sebagai wadah komunikasi antar organisasi

etnis di Salatiga sendiri diharapkan menjadi jalan keluar yang efektif bagi

persoalan pergaulan multikultural di Salatiga. Dimana konflik antar etnis yang

biasanya terjadi dikarenakan ekslusifnya organisasi etnis dalam kehidupan sehari-

hari, belum adanya dialog antar etnis ini disebabkan karena selama ini memang

21

Wawancara bersama Landy Arion Noya di Cafetaria UKSW tanggal 5 September 2016.

Page 8: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

42

belum ada yang secara khusus menyediakan ruang bagi setiap etnis untuk

berdialog dan membuat kegiatan bersama.

Pergaulan multikultural di kota Salatiga yang belum mencapai harmonisasi

etnisitas tergambar dari masih sering terjadinya gesekan antara kelompok etnis

secara tidak langsung menuntut peran lebih dari forum PANTAS untuk semakin

mempertegas kehadirannya sebagai wadah komunikasi bagi seluruh organisasi

etnis yang ada di Salatiga. Forum PANTAS harus melakukan usaha-usaha yang

kemudian mampu untuk mengkoordinir dan mengelola segala bentuk

keberagaman yang ada, hal ini seperti yang diharapkan oleh Dra.Susilastuti Mpd :

“Harapan kami terhadap pantas bisa diajak kerjasama.

Kerjasama dengan artian lebih luas. Katakanlah seperti ini

karena adanya UKSW semua etnis atau suku semuanya ada

disitu. Apakah semua suku-suku tersebut ada dalam

PANTAS atau tidak? Kalau mereka semua ada dalam

PANTAS maka gampang untuk mengkoordinirnya, untuk

mengendalikan sehingga jika terjadi pergolakan-pergolakan

dapat diatasi oleh PANTAS. Untuk menjaga kondisifitas di

Salatiga dan cipta kondisilah. Diharapkan jika ada masalah

bisa langsung diselesaikan oleh PANTAS22

”.

Sejak awal terbentuknya forum PANTAS sendiri pada tahun 2015 sudah

terdapat 14 organisasi etnis yang bersedia bergabung dan menjadi anggota dari

forum PANTAS. Seluruh organisasi etnis anggota forum PANTAS yang secara

aktif berhimpun dan berkumpul mengembangkan kearifan budaya yang dimiliki

dan bersinergi dalam menjungjung tinggi budaya nasional. Persyaratan umum

organisasi etnis untuk menjadi anggota keberhimpunan Forum PANTAS adalah

menerima deklarasi etnis nusantara, permufakatan etnis nusantara, AD/ART,

pedomam kerja dan program kerja dan peraturan organisasi forum PANTAS

lainnya. Adapun semua organisasi etnis yang ada di UKSW diupayakan oleh

pengurus forum PANTAS untuk masuk menjadi anggota, selanjutnya yang

menjadi belum menjadi anggota resmi forum PANTAS karena belum adanya

22

Wawancara bersama Dra.Susilastuti Mpd di kantor KESBANGPOL Salatiga tanggal 15

September 2016

Page 9: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

43

kesediaan untuk bergabung dengan berbagai alasan tetap diakomodir dalam

kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebagai partisipan. Berikut ini adalah organisasi

etnis yang menjadi anggota forum PANTAS dan partisipan :

Tabel 5.1.

Anggota dan Simpatisan Forum PANTAS

No. Anggota Forum PANTAS No. Anggota Partisipan

1. Batak Toba 1. HIMPPAR (Papua)

2. Batak Simalungun 2. Sangir

3. Batak Karo 3. IKMAPOS (Poso)

4. KEMPLANG (Lampung) 4. PERWASUS (Sumba)

5. Nias 5. PERKASA (Kalimantan)

6. PAMPAKAT (Kalimantan

Tengah)

6. PINAESAAN (MINAHASA)

7. IKMASJA (Jawa) 7. Timor Leste

8. PKMST (Toraja)

9. PORADISA (Talaud)

10. HIPMA (Maluku)

11. KEMAMORA (Maluku

Utara)

12. Palembang

13. IKMASTI (Timor)

14 KBBS (Bali)

Sumber : Pengolahan data primer 2016

Selain 14 etnis yang sudah tergabung dalam PANTAS masih ada 7

organisasi etnis yang belum bergabung dengan forum PANTAS yaitu : HIMPPAR

(PAPUA), Sangir, PINAESAAN (Manado), PERWASUS (Sumba), PERKASA

(Kalimantan), Timor Leste, dan IKMAPOS (POSO) adapun alasan ketujuh

organisasi etnis ini sehingga tidak bergabung dalam forum PANTAS adalah,

Page 10: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

44

stagnasi yang dialami oleh organisasi etnis sehingga organisasi etnis itu tidak

berjalan seperti yang seharusnya, permasalahan anggota organisasi etnis yang

hanya berjumlah sedikit, beda administrasi negara dan bahkan masih ada

organisasi etnis yang berpikir kalau kehadiran forum PANTAS adalah untuk

membawahi organisasi etnis.

Agregasi yang dilakukan oleh forum PANTAS agar semua organisasi etnis

di Salatiga yang mempunyai latar belakang kedaerahan berbeda dapat bersatu

dalam satu kesatuan sehingga dapat diakomodir. Fungsi agregasi agar semua

organisasi etnis dalam lingkup UKSW bisa bergabung dalam forum PANTAS

selama satu tahun ini terus diupayakan oleh aktor forum PANTAS yaitu ketua

forum, bidang ekternal dan pendiri forum. Bahkan usaha untuk mendekati

organisasi etnis untuk menjadi anggota forum PANTAS dijadikan prioritas pada

saat setelah pelantikan hal ini senada dengan yang dikatakan oleh Landy Arion

Noya:

“Sejak awal pelantikan pengurus PANTAS pada bulan

September sampai dengan bulan Desember dalam rangka

sosialisasi kami melakukan visitasi kepada setiap organisasi

etnis yang ada di Salatiga. Visitasi itu dilakukan pada saat

organisasi etnis yang sudah bergabung tersebut melakukan

kegiatan Ibadah ataupun makrab. Dalam setiap kegiatan

tersebut kami diberi kesempatan untuk memperkenalkan

forum PANTAS yaitu maksud dan tujuan berdirinya forum

PANTAS dan juga sharing tentang forum PANTAS.

Pertemuan antara forum PANTAS dengan pengurus

organisasi etnis juga dilakukan secara personal.

Forum PANTAS juga mengundang seluruh etnis baik yang

menjadi anggota maupun partisipan dalam diskusi mengenai

keberadaan forum PANTAS kegiatan ini dilakukan kurang

lebih sebanyak 3 sampai 4 kali. Dilingkungan kampus juga

PANTAS diberikan kesempatan untuk memperkenalkan diri

yaitu pada saat pelaksanaan IICF tahun 201523

”.

Usaha agregasi organisasi etnis dalam forum PANTAS terus dilakukan

secara terus menerus selama satu tahun dalam bentuk visitasi yang dilakukan

23

Wawancara bersama Landy Arion Noya di Cafetaria UKSW tanggal 5 September 2016

Page 11: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

45

aktor forum kepada pengurus organisasi etnis. Upaya visitasi ini diharapkan

mampu menjadi jalan keluar bagi organisai etnis yang belum bergabung agar

bergabung dalam forum PANTAS. Lebih lanjut Mengenai usaha-usaha yang

dilakukan oleh forum PANTAS kepada ketujuh organisasi etnis yang belum

bergabung selama tahun 2016 dengan tujuan agar organisasi ini kemudian dapat

bergabung, Sadra Tuahta Barus, S.Si-Teol ketua forum PANTAS periode 2015-

2016 menambahkan sebagai berikut :

“Oke, masalah itu sebenarnya kami selama ini sudah terus

melakukan upaya pendekatan terhadap mereka. Kalau etnis

PERKASA Kalimantan sendiri kemarin kekurangan anggota,

tetapi setelah bertemu dengan ketuanya sehingga PERKASA

sendiri siap bergabung dengan PANTAS. Begitu juga dengan

organisasi etnis PINAESAAN dan IKMAPOS mereka juga

siap bergabung pada tahun ini setelah kami melakukan

pendekatan dengan ketua yang baru dari mereka. Untuk etnis

Sangir sendiri kami sampai saat ini belum tahu organisasi

etnisnya karena dulu mereka tergabung dengan Talaud dan

mempunyai organisasi etnis bernama SATAL, tetapi setelah

Talaud memisahkan diri menjadi PORADISA etnis Sangir

sendiri menjadi vacum. Organisasi etnis Timor Leste sendiri

sudah menegaskan tidak akan bergabung karena beda

administrasi negara. Kalau menyangkut PERWASUS

organisasi etnis Sumba kami sudah kami dekati sejak tahun

lalu sampai dengan saat ini setelah pergantian kepengurusan

dan kami bertemu dengan pengurus yang baru mereka

mengatakan bahwa saat ini PERWASUS belum bisa

bergabung dengan PANTAS. Karena mereka mengatakan

bahwa keputusan ini bukan hanya keputusan pengurus

sehingga hal ini masih perlu dibicarakan dengan seluruh

anggota PERWASUS. Kalau HIMPPAR organisasi etnis

Papua sendiri sudah menegaskan untuk tidak bergabung

dengan forum PANTAS tetapi mereka sendiri mendukung

kehadiran dan kegiatan-kegiatan forum PANTAS24

”.

Menurut penulis sendiri upaya pendekatan yang telah dilakukan oleh

forum PANTAS dalam rangka mendekati organisasi etnis yang belum bergabung

sudah efektif dilakukan. Kesedian dari tiga organisasi etnis yaitu PERKASA,

24 Wawancara bersama Sadra Tuahta Barus, S.Si-Teol di Cafetaria UKSW tanggal 5 September

2016

Page 12: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

46

IKMAPOS dan PINAESAAN untuk bergabung sebagai anggota dari forum

PANTAS pada tahun 2016 menjadi tolak ukur efektifnya pendekatan yang

dilakukan. Dengan bergabungnya tiga organisasi etnis diatas maka nantinya pada

kepengurusan periode 2016-2017 (Periode kepengurusan forum PANTAS 2015-

2016 berakhir pada bulan September 2016) sudah mempunyai anggota sebanyak

tujuh belas (17) organisasi etnis.

Sementara ini pengurus forum PANTAS sendiri masih mengupayakan

pendekatan lanjutan bagi organisasi etnis yang belum mempertegas keputusannya

untuk bergabung atau tidak yaitu PERWASUS dan Sangir. Sedangkan untuk

organisasi etnis HIMPPAR dan Timor Leste setelah menegaskan diri untuk tidak

bergabung sebagai anggota forum PANTAS tetap dilibatkan sebagai partisipan

bersama dengan organisasi PERWASUS dan Sangir dalam setiap kegiatan.

Persatuan Warga Sumba di Salatiga (PERWASUS) yang sudah berdiri di

Salatiga sejak tahun 1984 masih belum menentukan sikap untuk menjadi anggota

dari forum PANTAS. Belum bergabungnya PERWASUS sendiri karena masih

keberatan dengan harus ditandatanganinya Memorandum Of Understanding

(MOU) ketika bergabung dalam forum PANTAS. Sebagai organisasi

kekeluargaan yang berbasis organisasi modern yang mempunyai aturan main

dalam AD/ART tidak mau kalau ada AD/ART lain yang harus menjadi aturan

main, seperti yang dikatakan oleh Ferdinandus Umbu Bura Koda berikut :

“Forum Pantas sendiri masih baru, jadi kami masih menonton

kira-kira apa tujuan hadirnya forum PANTAS. Kami juga

keberatan kalau harus tandatangan MOU jika bergabung

dengan PANTAS. Terus PERWASUS sendiri punya

AD/ART jika kami harus ikut maka kami yakut aturan main

kami akan tabrakan denga AD/ART forum PANTAS. Tetapi

meskipun begitu kami tetap aktif dan mendukung PANTAS

dalam kegiatan yang dilakukan oleh forum PANTAS

walaupun hanya sebagai anggota Partisipan.

Kami terus ditanyakan soal kesedian bergabung dengan

forum PANTAS. Tapi kami, pengurus tidak bisa ambil

keputusan sendiri karena soal hal begini harus kami rapatkan

dengan semua anggota PERWASUS. Kebetulan rapat besar

belum kami adakan, makanya kami belum bisa menjawab

Page 13: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

47

apakah harus bergabung atau tidak dalam forum PANTAS

sebagai anggota tetap25

”.

5.2.3. Strategi Aktor Dalam Memfasilitasi Kegiatan Bersama Antar Etnis

Menurut Parekh (2007), ada tiga komponen multikulturalisme, yakni

kebudayaan, pluralitas kebudayaan, dan cara tertentu untuk merespons pluralitas

itu. Multikulturalisme bukanlah doktrin politik pragmatik, melainkan cara

pandang kehidupan manusia. Karena hampir semua negara di dunia tersusun dari

aneka ragam kebudayaan-artinya perbedaan menjadi asasnya-dan gerakan

manusia dari satu tempat ke tempat lain di muka bumi semakin intensif, maka

multikulturalisme itu harus diterjemahkan ke dalam kebijakan multikultural

sebagai politik pengelolaan perbedaan kebudayaan warga negara.

Dalam tujuannya sebagai wadah komunikasi bagi organisasi etnis maka

forum PANTAS dalam rangka pengelolaan pergaulan multikultural di Salatiga

perlu melakukan upaya lanjutan dalam bentuk program yang memfasilitasi

seluruh organisasi etnis sebagai respon atas perbedaan kultural dalam kalangan

masyarakat. Kegiatan yang dilakukan secara bersama oleh organisasi etnis adalah

wujud pengelolaan kultural yang dapat mempererat hubungan antara anggota

organisasi etnis.

Setelah kurang lebih satu tahun kepengurusan forum PANTAS sudah

dilakukan beberapa kegiatan baik yang terstruktur maupun tidak terstruktur.

Adapun yang diakui oleh pengurus forum PANTAS periode 2015-2016 bahwa

kegiatan yang selama setahun ini dilakukan adalah sebatas perkenalan forum

PANTAS pada organisasi etnis sehingga tidak ada kegiatan yang tergolong besar

pada tahun ini tetapi secara bertahap kemudian kegiatan yang sekarang ini untuk

sekedar mengundang minat organisasi etnis untuk bergabung delam forum

25 Wawancara bersama Fedinandus Umbu Bura Koda di Cafetaria UKSW tanggal 20 September

2016

Page 14: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

48

PANTAS dapat menjadi semakin besar sehingga tujuan hadirnya forum ini dapat

tercapai.

Strategi yang dilakukan oleh pengurus forum PANTAS dalam

menjalankan kegiatan dalam periode awal kepengurusan adalah melakukan

kegiatan yang dapat menjangkau segala aspek keanekaragaman masyarakat

Salatiga seperti program keagamaan, budaya dan juga program yang banyak

diminati oleh anggota organisasi etnis seperti olahraga. Kegiatan yang dilakukan

oleh forum PANTAS ini melibatkan organisasi etnis baik yang menjadi anggota

forum PANTAS maupun organisasi etnis simpatisan.

Dalam kepengurusan forum PANTAS periode 2015-2016 terdapat enam

kegiatan terstruktur yang diprogramkan, yaitu sebagai berikut :

1. Natal bersama yang dilakukan pada tanggal 28 Januari 2016 dibawahi

oleh bidang keagamaan;

2. PANTAS Cup 27-28 januari dan 5- 6 Maret 2016 yang berisi kegiatan

olahraga merupakan program bidang olahraga. PANTAS cup adalah

kegiatan perlombaan olahraga volli dan futsal antara organisasi etnis.

Gambar 5.1. kegiatan PANTAS cup 2016

Gambar : Suasana pertandingan final Volli putra antara organisasi etnis

Lampung vs organisasi etnis Timur dalam PANTAS cup 2016.

Page 15: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

49

3. Kegiatan diskusi bersama yang dilakukan setiap dua bulan sekali

merupakan program bidang eksternal dan eksternal.

Gambar 5.2. Diskusi dan Sharing forum PANTAS

Gambar : Salah satu kegiatan diskusi dan sharing forum PANTAS yang rutin

diadakan dua bulan sekali.

4. Makrab PANTAS yang melibatkan 5 perwakilan setiap organisasi

etnis yang ada di Salatiga berlangsung pada tanggal 27-29 Mei 2016

merupakan program kerja bidang ekternal dan internal;

Gambar 5.3. Makrab PANTAS

Gambar : Suasana foto bersama yang dilakukan oleh perwakilan organisasi etnis

dan pengurus dalam kegiatan makrab forum PANTAS

Page 16: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

50

5. Buka puasa bersama bersama warga kemiri yang dilakukan pada

tanggal 2 Juli 2016 program bidang keagamaan.

Gambar 5.4. Buka puasa bersama

Gambar : Suasana buka puasa bersama yang dilakukan oleh pengurus PANTAS

dan organisasi etnis dengan warga Kemiri

6. Program yang saat ini dalam persiapan pelaksanaan yaitu program

gebyar nusantara yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 November

2016 merupakan program kerja bidang Seni Budaya.

Selain program terstruktur diatas forum PANTAS juga melakukan

kegiatan non terstruktur yang bersifat visitasi dan olahraga. Kegiatan non

terstruktur seperti futsall bersama dan diskusi yang dilakukan dengan rutin setiap

minggunya merupakan kegiatan yang diharapkan mampu menumbuhkan nilai

kebersamaan antar setiap anggota organisasi etnis yang ada di Salatiga dan

mampu menjadi sarana untuk saling mengenal satu sama lainnya. Visitasi yang

dilakukakn oleh pengurus PANTAS kepada organisasi etnis juga diharapkan

mampu membangun hubungan komunikasi yang intensif antara forum PANTAS

dan setiap organisasi etnis yang ada di Salatiga.

Forum PANTAS melihat bahwa kegiatan yang dilakukan sudah maksimal

tetapi tujuan dibuatnya kegiatan ini untuk mengakomodir semua organisasi etnis

di Salatiga untuk berpartisipasi secara bersama belum tercapai hal ini disebabkan

oleh masih kurangnya partisipasi organisasi etnis dalam beberapa kegiatan forum

PANTAS, seperti yang dikatakan oleh Sadra Tuahta Barus, S.Si-Teol berikut ini :

Page 17: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

51

“Walaupun program yang berjalan sudah maksimal tetapi

kami merasa bahwa goal dari tujuan dibuatnya program

tersebut belum tercapai secara maksimal karena masih

memiliki kendala seperti Komunikasi dengan beberapa etnis

yang masih berjalan kurang lancar dalam artian bahwa sudah

diundang oleh forum PANTAS tetapi seringkali tidak adanya

feed back dari kawan – kawan pengurus organisasi etnis26

”.

5.2.4. Strategi Aktor Dalam Penyelesaian Konflik Antar Organisasi Etnis

Sebelum kehadiran forum PANTAS di kota Salatiga pengelolaan

multikultural khususnya konflik yang terjadi selama ini adalah tanggung jawab

pengurus masing-masing organisasi etnis yang terlibat , aparat kepolisian dan

UKSW. Tujuan dari pengelolaan tersebut adalah untuk merawat keragaman,

seperti yang dikatakan oleh Azra (2007) bahwa untuk merawat keragaman maka

kiranya juga perlu merayakan kemajemukan. Upaya pengelolaan konflik yang

dilakukan oleh UKSW dapat dikatakan sebagai gerakan moral, yang mana upaya

tersebut dilakukan untuk memfasilitasi atau membantu penyelesaian konflik yang

terjadi, karena konflik terjadi di luar area kampus. Pengelolan konflik oleh

UKSW biasanya menjadi tanggung jawab dari Pembantu Rektor III Bidang

Kemahasiswaan.

Berdasarkan pada data yang diperoleh di lapangan, sebagian besar konflik

memang terjadi di luar wilayah kampus (di area belakang kampus, Kemiri I,

perempatan Kemiri II, Kemiri III, Kemiri Barat, Cemara, dan Margosari-daerah

tersebut merupakan daerah yang dekat dengan tempat tinggal sebagian besar

mahasiswa UKSW), yang mana hal tersebut bukan lagi menjadi urusan

universitas, meskipun para mahasiswa yang terlibat konflik merupakan mahasiswa

UKSW. Sehingga hal ini harus diselesaikan secara mandiri oleh pengurus etnis

yang terlibat. Dalam beberapa konflik yang terjadi, setiap pimpinan etnis

menggunakan pendekatan secara kekeluargaan dalam proses penyelesaian konflik

tersebut. Harapannya dengan pendekatan kekeluargaan yang digunakan dapat

26 Wawancara bersama Sadra Tuahta Barus, S.Si-Teol di Cafetaria UKSW tanggal 5 September

2016.

Page 18: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

52

terwujud perdamaian yang abadi antar sesama etnis di salatiga pada khususnya

dan Salatiga pada umumnya. Walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa akan terjadi

konflik lanjutan, namun bagi pengurus etnis dapat dulu diselesaikan, sehingga

selanjutnya dipikirkan pembinaan yang dilakukan untuk meredam ataupun

meminimalisir konflik.

UKSW sendiri tidak bisa terlalu terlibat secara mendalam pada kehidupan

organisasi etnis hal ini disebabkan oleh karena setiap organisasi etnis yang

sebagian besar anggotanya adalah mahasiswa memiliki aturan main/aturan

organisasinya masing-masing. Melihat pada keterangan tersebut , dalam hal

pengelolaan konflik yang dilakukan oleh UKSW sejauh ini UKSW lebih

cenderung mengajak para ketua-ketua kelompok atau senior etnis mahasiswa

untuk berdialog atau terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh

universitas maupun Senat. Upaya tersebut dilakukan dengan tujuan agar terjalin

keakraban, dan kedekatan emosional antar masing-masing kelompok etnis

mahasiswa yang dapat ditularkan ke anggota masing-masing kelompok.

Menurut Th. Sumartana (2002 : 274) gejolak sosial serta konflik kekerasan

yang terjadi merupakan gejala dari ketidak mampuan masyarakat mengelola

kemajemukan. Konflik yang terjadi di Salatiga juga adalah sebuah gambaran

belum mampunya masyarakat dalam mengelola kemajemukan yang ada serta

belum maksimalnya lembaga dalam mewadahi keberagaman yang ada dan belum

adanya kemampuan organisasi etnis untuk hidup bersama dalam perbedaan

sehingga dapat mewujudkan keharmonisan antara setiap oragnisasi etnis yang ada

di Salatiga.

Hal inilah yang kemudian memunculkan apresiasi yang tinggi oleh

Pemerintah Kota dan UKSW kepada kehadiran forum PANTAS yang menjadi

wadah komunikasi bagi setiap etnis yang ada dalam lingkungan kota Salatiga.

Harapan besar dengan hadirnya forum PANTAS sebagai wadah komunikasi bagi

seluruh organisasi etnis di di Salatiga dapat mengurangi gesekan-gesekan yang

sering terjadi antara organisasi etnis, hal ini seperti yang dikatakan oleh Ramli

Tomagola, SH :

Page 19: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

53

“Tetapi setelah PANTAS hadir sebagai wadah komunikasi

antar etnis dengan kegiatan-kegiatan yang melibatkan semua

organisasi etnis baik organisasi yang tergabung dalam

PANTAS maupun anggota partisipan sehingga ada ruang

untuk seluruh organisasi etnis di UKSW khususnya dan

organisasi etnis di Salatiga secara umum bertemu maka kami

melihat bahwa konflik atau gesekan atar etnis itu menjadi

menurun. Sampai saat ini memang PANTAS belum 100%

membuat perubahan di Salatiga khususnya UKSW tetapi

kehadiran forum PANTAS pastinya sudah membawa

perubahan dalam perjalanan organisasi ini selama satu

tahun27

Sejak kurang lebih satu tahun berjalannya forum PANTAS sudah dua

kasus pergaulan multikultural yang ditangani/diselesaikan. Dalam menangani

kasus pergaulan multikultural forum PANTAS hadir sebagai wadah yang

memfasilitasi dan memediasi kedua kelompok yang bertikai dengan tujuan agar

dapat menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan, hal ini seperti yang

dikatakan oleh Sadra Tuahta Barus, S.Si-Teol :

“Forum PANTAS dalam melihat konflik antar etnis yang

sering terjadi adalah dengan Jeli, artinya forum PANTAS

tidak boleh termakan oleh isu-isu yang beredar dan

berpotensi konflik. Misalnya dalam hal isu tersebut kami

harus mengkonfirmasikan isu tersebut kepada dua pihak yang

terkait sehingga PANTAS tidak memihak kepada salah satu

etnis.

Dalam menyelesaikan konflik yang terpantau oleh forum

PANTAS kami sendiri menempatkan diri sebagai mediator

sehingga masalah dapat diselesaikan dengan cepat dan tidak

lagi memancing terjadinya konflik yang lebih besar28

”.

Kasus pertama yang di tangani oleh forum PANTAS adalah kasus konflik

yang terjadi antara mahasiswa etnis Sumba dan mahasiswa etnisk Batak

Simalungun dimana kasus ini lahir akibat konsumsi minuman keras yang

dilakukan oleh mahasiswa asal Sumba di area kos-kosan Cemara Barat. Dimana

kronologis kasus ini adalah sekelompok mahasiswa Sumba sedang mengkonsumsi

27

Wawancara bersama Ramli Tomagola, SH di Cafetaria UKSW tanggal 5 September 2016.

28 Wawancara bersama Sadra Tuahta Barus, S.Si-Teol di Cafetaria UKSW tanggal 5 September

2016.

Page 20: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

54

minuman keras secara berkelompok kemudian salah seorang dalam kelompok itu

menendang pintu dari seorang tetangga kos yang adalah anggota etnis Batak

Simalungun yang pada saat itu sedang berada di dalam kamar bersama pacarnya.

Akibat dari perlakuan tersebut anggota etnis Batak Simalungun ini tidak terima

dan langsung terjadi adu mulut dan hampir terjadi perkelahian. Tidak puas dengan

keadaan yang terjadi akhirnya anggota etnis Batak ini melaporkan kejadian ini

kepada teman-teman dan seniornya yang berasal dari organisasi etnis yang sama.

Melihat potensi akan terjadinya konflik fisik antara kelompok organisasi

etnis Batak Simalungun dan organisasi etnis Sumba karena sangat kuatnya

solidaritas dalam kalangan organisasi etnis maka salah seorang senior Batak

Simalungun berinisiatif untuk melaporkan kejadian ini kepada forum PANTAS

agar dapat dilakukannya upaya penyelesaian secara damai , hal ini seperti

dikatakan oleh ketua forum PANTAS Sadra Tuahta Barus, S.Si-Teol :

“Kalau misalnya kasus begitu, seperti kemarin Kasus yang

tadi Limbong jelaskan antara mahasiswa etnis Batak

simalungun dan etnis Sumba itu memang menghubungi

forum PANTAS dan meminta penyelesaian dari Kita29

”.

Setelah dihubungi untuk menyelesaikan konflik yang terjadi antara kedua

anggota organisasi etnis tersebut forum PANTAS langsung tanggap untuk turun

kelapangan dimana juga ada kekuatiran akan semakin meluasnya konflik yang

terjadi apabila masalah ini tidak diselesaikan secara cepat. Dalam upaya

penyelesaian konflik yang terjadi pada saat itu forum PANTAS mengirimkan

utusan yaitu Agung Samuel Limbong yang juga berasal dari Batak Simalungun.

Aktor utusan forum PANTAS ini setelah mengetahui masalah yang terjadi

kemudian berusaha untuk menghubungi jaringan yang sudah dibangun oleh forum

PANTAS dalam hal ini ketua etnis Batak Simalungun dan ketua etnis Sumba

untuk bersama-sama menyelesaikan konflik yang terjadi, hal ini seperti yang

disampaikan oleh Agung Samuel Limbong berikut ini :

29 Wawancara bersama Sadra Tuahta Barus, S.Si-Teol di Cafetaria UKSW tanggal 5 September

2016

Page 21: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

55

“Salah satu kasus yang diselesaikan oleh forum PANTAS

adalah masalah antara seorang mahasiswa asal Batak

Simalungun dan Mahasiswa Sumba. Dimana Mahasiswa

Batak diganggu oleh mahasiswa Sumba ketika masalah itu

dikomunikasikan kepada PANTAS kami langsung turun

kelapangan. Saya sebagai orang yang dipercaya forum

PANTAS untuk mengurus masalah ini langsung berusaha

untuk menghubungi menghubungi pimpinan organisasi etnis

dari kedua belah pihak. Setelah pimpinan etnis Batak

Simalungun dan Sumba, bersedia melakukan pertemuan

dengan mahasiswa yang bermasalah kami dibantu oleh

pengurus etnis melakukan mediasi. Dan mediasi tersebut

berhasil didamaikan secara personal maupun kelompok

karena pada saat itu kami juga melihat adanya potensi konflik

antar kelompok etnis jika masalah tersebut tidak dapat

diselesaikan secara cepat30

”.

Upaya penyelesaian konflik dengan mediasi yang dilakukan oleh utusan

forum PANTAS di bantu oleh ketua organisasi etnis dari kedua pihak ini dalam

prosesnya juga mempunyai hambatan. Masih adanya ego kedaerahan dan gengsi

membuat kedua anggota ini tidak mau untuk saling mengalah dimana anggota

etnis Sumba dan anggota etnis Batak Simalungun saling mempertahankan

pendapat sehingga memerlukan waktu yang cukup lama dalam upaya mediasi

dilakukan sampai tercapainya kesepakatan damai antara kedua belah pihak. Upaya

mediasi yang dilakukan oleh aktor forum PANTAS dibantu oleh ketua etnis dari

kedua belah pihak menggunakan pendekatan kekeluargaan.

Ferdinandus Umbu Bura Koda ketua Persatuan Warga Sumba di Salatiga

(PERWASUS) periode 2015-2016 juga membenarkan bahwa pernah terjadi

konflik antara anggota Sumba dan Batak Simalungun. Pada saat informasi

terjadinya konflik langsung diadakan upaya penyelesaian kasus yang dilakukan

oleh pengurus etnis Sumba dan Batak Simalangun yang difasilitasi oleh forum

PANTAS. Sehingga konflik yang terjadi tidak sempat meluas tetapi dapat

diselesaikan secara cepat, seperti yang dikatakan berikut ini :

30

Wawancara bersama Agung Samuel Limbong di Cafetaria UKSW tanggal 5 September 2016.

Page 22: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

56

“Memang waktu itu terjadi konflik antara Sumba dan Batak

Simalungun. Saya dikasih tahu oleh pengurus yang kebetulan

tahu soal kasus itu dari perwakilan PANTAS yang mengurus

masalah itu. Kami langsung adakan pertemuan antara ketua

etnis batak simalungun yang kebetulan wakti itu ditemani

salah satu senior mereka di warung makan kemiri barat untuk

merencanakan masalah tersebut bersama dengan perwakilan

forum PANTAS.

Setelah mengetahui duduk masalah bahwa waktu itu memang

hanya terjadi kesalah pahaman saja maka kami segera

bergerak untuk menemui anggota yang terlibat konflik yang

kebetulan satu kos. Mediasi pun terjadi pada saat itu sehingga

masalah yang terjadi ada titik temu, akhirnya terjadi

kesepakatan damai dan sampai dengan saat ini masalah itu

selesai sepenuhnya sehingga tidak ada lagi konflik

lanjutan31

”.

Selain kasus konflik antara anggota organisasi etnis Sumba dan Batak

Simalungun diatas, forum PANTAS juga mempunyai andil dalam penanganan

kasus rasis yang dilakukan oleh salah seorang anggota etnis Batak Toba kepada

anggota organisasi etnis yang berasal dari bagian timur Indonesia. Isu yang

beredar bahwa anggota etnis Batak Toba ini melakukan perkataan rasis mengenai

etnis timur ini yang ditanggapi oleh seorang senior asal Maluku dan

melaporkannya kepada ketua forum PANTAS, laporan ini langsung ditanggapi

oleh ketua forum dengan mendatangi anggota etnis Batak tersebut untuk mencari

tahu kebenaran terkait dengan laporan tersebut, hal ini seperti yang dikatakan oleh

Sadra Tuahta Barus, S.Si-Teol :

“Kemudian juga ada kasus satu lagi yang dilaporkan oleh

senior Maluku kepada kami dan langsung kami selesaikan

dengan cepat, itu mengenai masalah dari orang etnis kita

yang membecirakan hal yang tidak baik kepada etnis bagian

timur atau rasis. Saya langsung menanggapi orang yang

melakukan rasis tadi mencari kebenaran dan

mengklarifikasikan pernyataan rasis tadi, karena itu bukan

31

Wawancara bersama Ferdinandus Umbu Bura Koda ketua PERWASUS periode 2015-2016 di

Cafetari Kampus tanggal 20 September 2016.

Page 23: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

57

rasis tetapi hanya bahan ganggu kepada teman dekatnya yang

berasal dari timur32

”.

Berkaca dari kedua penyelesaian konflik antara organisasi etnis yang

dilakukan oleh aktor forum PANTAS diatas kita dapat melihat kontribusi nyata

forum ini dalam mengelola pergaulan multikultural yang terjadi. Aktor forum

PANTAS sudah mampu hadir dalam pergumulan pergaulan multikultural yang

sering terjadi baik itu kasus antara anggota etnis Sumba dengan anggota etnis

Batak Simalungun dan kasus (isu) rasisme tergambar dengan jelas bahwa forum

PANTAS melakukan fungsi sebagai wadah kekeluargaan, perekat antar etnis di

kota Salatiga dalam rangka meningkatkan persaudaraan dalam kehidupan

berbangsa guna menjaga persatuan dan kesatuan. Dalam penyelesaian konflik

yang dilakukan juga forum PANTAS sudah mampu berkontribusi dalam hal

menjaga stabilitas keamanan antar sesama etnis maupun masyarakat, guna

mendukung terciptanya ketertiban, keharmonisan dalam kehidupan

bermasyarakat.

Dengan sudah dilakukannya pengelolaan konflik antara organisasi etnis

selama satu tahun berjalannya forum PANTAS tentunya hal ini akan dapat

meminilisir konflik yang lebih besar dan berkepanjangan antara organisasi etnis

sehingga usaha untuk mencapai harmonisasi pergaulan etnisitas yang berdampak

pada ketertiban, persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat di kota

Salatiga yang sangat multikultural bukan bisa tercapai.

Upaya pengelolaan pergaulan multikultural tidak hanya dilakukan oleh

pengurus forum PANTAS tidak hanya dalam bentuk penyelesaian konflik tetapi

forum PANTAS juga melakukan upaya-upaya untuk mencegah agar konflik antar

etnis dapat diminimalisir. Usaha ini dilakukan dengan menanamkan wawasan

multikulturalisme kepada anggota organisasi etnis yang baru. Multikultiralisme,

menurut Rogers dan Steinfart dalam Rahardjo (2005:84), merupakan pengakuan

bahwa beberapa kultur dapat eksis dalam lingkungan yang sama dan

menguntungkan satu sama lainnya. Penanaman wawasan multikulturalisme ini

32

Wawancara bersama Sadra Tuahta Barus, S.Si-Teol di Cafetaria UKSW tanggal 5 September

2016

Page 24: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

58

dilakukan dalam bentuk penyampaian materi pada malam keakraban (Makrab)

yang dilakukan oleh anggota organisasi etnis forum PANTAS dan diskusi yang

rutin diadakan dua kali setiap bulannya, tujuan dari pengelolaan tersebut adalah

untuk merawat keragaman sehingga bisa adanya saling menghargai perbedaan

antara satu etnis dengan etnis lainnya sehingga tidak terjadi perpecahan antara

organisasi etnis, hal ini seperti yang dikatakan oleh Sadra Tuahta Barus, S.Si-Teol

sebagai berikut :

“Dalam pencegahan konflik juga ketika PANTAS diberi

kesempatan untuk menyampaikan materi dalam makrab

organisasi etnis yang sudah bergabung dalam PANTAS kami

selalu membawa materi yang muatan nasionalisme dengan

judul “Keindonesian dalam Pluralitas” dimana kami

merangsang anggota MAKRAB untuk berpikir secara

Indonesia bukan lagi primordial yang menganggap etnisnya

lebih baik dari etnis lain33

”.

Penyampaian materi yang disampaikan oleh ketua PANTAS pada saat

organisasi etnis ini melakukan makrab adalh dengan tujuan untuk membuka cara

berpikir dari anggota etnis yang baru agar memahami bahwa kehidupan

bermasyarakat di Salatiga tidak lagi kultural melainkan multikultural sehingga

perlu berpikir secara ke-Indonesian bukan lagi berpikir secara primordial yang

menyebabkan ekslusifnya lingkungan pergaulan mereka sehingga akan menimbul

potensi yang bersifat negatif dalam kehidupan bermasyarakat.

Upaya pencegahan konflik dalam pergaulan multikultural di Salatiga juga

diupayakan oleh pengurus forum PANTAS melalui program yang tidak

terstruktur. Dalam hal ini kegiatan yang dilakukan bersama-sama yang dilakukan

sehingga memupuk nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam individu yang

berasal dari berbagai organisasi etnis sehingga dapat mengenal satu dengan yang

lainnya. Kegiatan yang dimaksud adalah futsal bersama yang dilakukan setiap

minggu dan diskusi, hal ini seperti yang disampaikan oleh Landy Arion Noya :

33 Wawancara bersama Sadra Tuahta Barus, S.Si-Teol di Cafetaria UKSW tanggal 5 September

2016

Page 25: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

59

“Memang selama ini forum PANTAS selalu berada di tengah

– tengah. Memang seperti tadi dibilang kegiatan – kegiatan

nonterstruktur itu yang sengaja dibuat untuk kita tidak

melihat orang dari etnis lain sebagai orang asing walaupun

hanya lewat futsal dan lain-lain. Pencegahan sudah

diupayakan kemudian kalau terjadi masalah juga kami sudah

punya upaya penanganan34

”.

5.3. Faktor Pendukung dan Penghambat Upaya Pengelolaan

Pergaulan Multikultural

Dalam menjalankan fungsinya sebagai wadah komunikasi bagi organisasi

etnis di Salatiga tentunya forum PANTAS selama kurang lebih satu tahun harus

berhadapan dengan faktor-faktor yang menghambat baik itu secara eksternal

maupun secara internal selain itu juga terdapat faktor faktor yang menjadi

keuntungan bagi forum ini yang kemudian dikatakan sebagai faktor pendukung.

5.3.1. Faktor Pendukung

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan faktor yang mendukung forum

PANTAS dalam pengelolaan pergaulan multikultural di kota Salatiga. Faktor

pendukung yang dimaksudkan adalah pertama : Dukungan moril dan materil dari

jaringan yang telah dibangun oleh forum PANTAS, seperti yang dikatakan Landy

Arion Noya berikut ini :

“Faktor Pendukung dukungan dari pemerintah dan PR III

juga menjadi keuntungan sehingga kami berani melakukan

kegiatan walaupun ada kekuatiran tetapi backing yang kami

miliki itu kuat35

”.

Berkaitan dengan dukungan yang diberikan oleh jaringan kepada forum

PANTAS dalam proses pengelolaan pergaulan multikultural, Sadra Tuahta Barus,

S.Si-Teol menambahkan bahwa :

34

Wawancara bersama Landy Arion Noya di Cafetaria UKSW tanggal 5 September 2016.

35 Wawancara bersama Landy Arion Noya di Cafetaria UKSW tanggal 5 September 2016.

Page 26: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

60

“Tentunya dalam forum PANTAS mempunyai garis

struktural dan garis koordinasi. forum PANTAS mempunyai

garis koordinasi dilingkungan kampus yaitu Pak Arief

sebagai PR III dan dilingkungan pemerintah kota yaitu Pak

Susanto ketua KESBANGPOL kota Salatiga dan Pak Amin

sebagai ketua Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI)

di Salatiga dan forum PERANTARA

Dukungan jaringan yang dimiliki oleh forum PANTAS ini dirasakan

sangat membantu karena baik KESBANGPOL sebagai unsur Pemerintah kota

Salatiga, PR III perwakilan dari UKSW, FPBI dan forum PERANTARA memiliki

latar belakang organisasi kemasyarakatan saling bahu membahu dalam

mendukung kegiatan dan program yang dilakukan oleh forum PANTAS.

Sehingga dalam menjalankan kegiatan dan program forum PANTAS betul-betul

merasa didukung dengan baik oleh pihal-pihak yang dimaksudkan diatas.

Faktor pendukung kedua apresiasi dan dukungan organisasi etnis terhadap

kehadiran forum PANTAS yang sangat besar memudahkan forum PANTAS

untuk berinteraksi dengan seluruh organisasi etnis yang ada di Salatiga. Partisipasi

organisasi etnis dalam kegiatan dan program yang dilakukan oleh forum

PANTAS selama satu periode kepengurusan walaupun belum maksimal tetapi

sudah cukup besar sehingga hanya perlu terus dipupuk sehingga kedepannya akan

semakin besar; ketiga adalah ruang lingkup aktifitas yang kecil membuat forum

PANTAS mampu untuk mengkoordinir dan memantau organisasi etnis dalam

pergaulan etnisitas di kota Salatiga.

5.3.2. Faktor Penghambat

Selain faktor pendukung diatas forum PANTAS juga harus berhadapan

dengan faktor yang menghambat pengelolaan pergaulan multikultural di kota

Salatiga. Ada beberapa faktor yang menghambat diantaranya adalah : pertama

masih seringnya terjadi stagnasi (vacuum) yang dialami oleh kepengurusan

organisasi etnis, seperti yang dikatakan oleh Agung Samuel Limbong :

“Sebagai contoh etnis batak toba yang organisasi etnisnya

tahap stagnasi (vacuum) sehingga organisasi ini belum bisa

aktif untuk mengikuti program PANTAS dan Saya rasa ada

Page 27: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

61

juga organisasi etnis lainnya yang mengalami hal seperti

itu36

”.

Walaupun sebenarnya vacuumnya sebuah organisasi etnis itu merupakan

masalah bagi organisasi etnis itu sendiri, tetapi dampak dari tidak berjalannya

organisasi etnis seperti yang dialami oleh etnis Batak Toba kemudian berimbas

kepada forum PANTAS sendiri. Organisasi etnis yang vacuum kemudian

memiliki masalah dalam komunikasi baik antara anggotanya juga dengan forum

PANTAS. Tidak berjalannya organisasi etnis ini juga diyakini bukan hanya terjadi

dalam organisasi Batak Toba tetapi ada beberapa etnis juga yang mengalami hal

yang sama sehingga menyebabkan organisasi etnis ini belum mampu untuk

terlibat secara aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh forum

PANTAS.

Faktor kedua adalah hambatan yang juga yang berasal dari organisasi etnis

adalah dimana ada beberapa organisasi etnis yang memiliki hanya sedikit anggota,

sedangkan dalam beberpa kegiatan forum PANTAS membutuhkan perwakilan

dalam jumlah lumayan banyak seperti dalam penyelenggaraan PANTAS cup hal

ini mengakibatkan beberapa organisasi etnis tidak ambil bagian karena

kekurangan anggota. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Landy Arion Noya :

“Kegiatan PANTAS juga seringkali memerlukan masa dari

setiap organisasi etnis yang lumayan banyak, sehingga

organisasi etnis yang memiliki sedikit anggota terkadang

memiliki kendala soal itu, persoalan tidak capaian program

sendiri dapat kita lihat dari segi itu37

”.

Faktor ketiga masih tumbuh suburnya ego kedaerahan organisasi etnis

individu anggota maupun kelompok organisasi etnis sehingga hal ini sering

memantik konflik yang terjadi antara organisasi etnis. Semua konflik antara

organisasi etnis sebenarnya berawal dari persoalan inividu tetapi karena adanya

36

Wawancara bersama Agung Samuel Limbong di Cafetaria UKSW tanggal 5 September 2016.

37 Wawancara bersama Landy Arion Noya di Cafetaria UKSW tanggal 5 September 2016.

Page 28: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

62

ego kedaeran dan solidaritas kelompok etnis hal ini sering memunculkan konflik

yang lebih besar.

Faktor hambatan keempat berasal dari internal forum PANTAS juga

selama ini dirasa menjadi salah satu faktor tidak berjalannya forum ini dengan

maksimal. Representasi kepengurusa forum PANTAS periode 2015-2016 yang

berasal dari organisasi etnis dirasa belum mampu “militan” dan aktif sehingga

mereka belum mampu menunjukkan kenerja yang sudah seharusnya menjadi

tanggung jawab mereka. Selain itu juga dalam struktur kepengurusan forum

PANTAS periode 2015-2016 sudah ada enam orang pengurus yang

mengundurkan diri dengan alasan pribadi maupun etnis sehingga kepengurusan

ini yang seharusnya terdiri dari 28 pengurus sekarang tersisa 22 pengurus. Faktor

kelima adalah persoalan sumber pendanaan yang kemudian akan dijadikan

anggaran bagi pelaksanaan program juga menjadi kendala berarti bagi forum

PANTAS, memang selama ini ada bantuan dana yang diberikan oleh pemerintah

kota dan pemerintah provinsi untuk menjalankan kegiatan tetapi tidak semua

kegiatan yang dilakukan mendapatkan dana bantuan. Sehingga forum PANTAS

seringkali dalam melakukan kegiatan sumber dananya diusahakan secara mandiri

dengan cara usaha dana, seperti yang diungkapakan oleh Landy Arion Noya :

“Kemudian perwakilan etnis yang menjadi pengurus

PANTAS sebagian besarnya masih kurang berperan aktif

dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengurus.

Anggaran juga menjadi faktor penghambat untuk

menjalankan program. Selama ini kebanyakan program

dilakukan secara mandiri oleh pengurus PANTAS dan panitia

pelaksana.

Memang ada bantuan dana dari Pemkot dan Pemprov tetapi

tidak semua kegiatan yang dijalankan oleh PANTAS didanai

oleh Pemkot atau Pemprov38

”.

Kelima faktor diatas merupakan hambatan yang bisa saja mengancam

tujuan berdirinya forum PANTAS maka oleh karena itu perlu bagi forum ini

38

Wawancara bersama Landy Arion Noya di Cafetaria UKSW tanggal 5 September 2016.

Page 29: BAB V PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN …€¦ · PERAN FORUM PANTAS DALAM PENGELOAAN . PERGAULAN MULTIKULTURAL . 5.1. Realitas Pergaulan Multikultural di Salatiga . Menurut Parekh

63

bersama dengan jaringan yang dimilikinya memikirkan solusi agar dapat

mengatasi faktor -faktor penghambat tersebut.