bab v revisi 060315 email
DESCRIPTION
tTRANSCRIPT
BAB V
HASIL EVALUASI PROGRAM DAN PEMBAHASAN
Data Pelaksanaan Trias UKS SD Aw-wabinNo. Kegiatan Terlaksana Belum terlaksana
I. PENDIDIKAN KESEHATAN
A. Kegiatan Kurikuler
1. Menjaga kebersihan diri Terlaksana
2. Mengenal pentingnya imunisasi Terlaksana
3. Mengenal makanan sehat Terlaksana
4. Mengenal bahaya penyakit diare, demam
berdarah, influenza, dll
Terlaksana
5. Menjaga kebersihan lingkungan Terlaksana
6. Membiasakan buang sampah pada tempatnya Terlaksana
7. Mengenal cara menjaga kebersihan alat
reproduksi
Terlaksana
8. Mengenal bahaya merokok bagi kesehatan Terlaksana
9. Mengenal bahaya minuman keras Terlaksana
10. Mengenal bahaya narkoba Terlaksana
11. Mengenal cara menolak ajakan menggunakan
narkoba
Terlaksana
12. Mengenal cara menolak perlakuan pelecehan
seksual
Terlaksana
B. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Wisata siswa Terlaksana
2. Kemah Belum terlaksana
3. Ceramah/diskusi Terlaksana
4. Lomba-lomba Belum terlaksana
5. Bimbingan hidup sehat Terlaksana
6. Apotik hidup Terlaksana
7. Kebun sekolah Belum terlaksana
8. Kerja bakti Terlaksana
1
9. Majalah dinding Belum terlaksana
10. Pramuka Terlaksana
11. Piket sekolah Terlaksana
II. PELAYANAN KESEHATAN
A. Kegiatan Peningkatan (Promotif)
1. Latihan keterampilan teknis
Dokter kecil Terlaksana
Kader Kesehatan Remaja Belum terlaksana
Palang Merah Remaja Belum terlaksana
Saka Bakti Husada Belum terlaksana
2. Pembinaan sarana keteladanan
Pembinaan kantin sekolah sehat Belum terlaksana
Pembinaan lingkungan sekolah yang
bebas dari vektor penyakit
Terlaksana
3 Pembinaan keteladanan berperilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS)
Terlaksana
B. Kegiatan Pencegahan (Preventif)
1. Pemeliharaan kesehatan terhadap penyakit-
penyakit tertentu seperti demam berdarah,
cacingan, muntaber
Terlaksana
2. Penjaringan (screening) kesehatan bagi anak
yang baru masuk sekolah
Terlaksana
3. Pemeriksaan berkala kesehatan tiap 6 bulan Belum terlaksana
4. Memantau pertumbuhan peserta didik Terlaksana
5. Imunisasi peserta didik kelas I dan VI Terlaksana
6. Pemberantasan sumber infeksi dan
pengawasan lingkungan sekolah
Terlaksana
7. Konseling kesehatan remaja oleh kader, guru
BP, dan petugas Puskesmas
Belum terlaksana
C. Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan
(Kuratif dan Rehabilitatif)
1. Diagnosis dini Belum terlaksana
2. Pengobatan ringan Terlaksana
2
3. Pertolongan pertama pada kecelakaan Terlaksana
4. Rujukan medik Terlaksana
III. PEMBINAAN LINGKUNGAN SEKOLAH
SEHAT
A. Pemeliharaan Ruang dan Bangunan
1. Pembersihan ruang sekolah dan
halaman minimal satu kali sehari
Terlaksana
2. Pembersihan ruang sekolah dengan
kain pel basah untuk menghilangkan
debu atau menggunakan alat
penghisap debu
Terlaksana
3. Membersihkan lantai dengan larutan
desinfektan
Terlaksana
4. Lantai disapu dulu sebelum dipel Terlaksana
5. Dinding yang kotor atau yang catnya
pudar dicat ulang
Belum terlaksana
6. Segera memperbaiki kerusakan tangga Terlaksana
B. Pencahayaan dan Kesilauan
1. Pencahayaan ruang sekolah harus
mempunyai intensitas yang cukup
sesuai fungsi ruang
Terlaksana
2. Pencahayaan ruang sekolah
dilengkapi dengan penerang buatan
Terlaksana
3. Menghindari kesilauan dengan
menyesuaikan tata letak papan tulis
dan posisi bangku peserta didik
Terlaksana
4. Menggunakan papan tulis yang
menyerap cahaya
Belum terlaksana
C. Ventilasi
1. Penggunaan sistem ventilasi silang
pada ruang sekolah
Terlaksana
2. Pada ruang ber-AC disediakan jendela
yang bisa dibuka-tutup
Terlaksana
3
3. Pembukaan jendela minimal satu jam
sebelum pemakaian ruang ber-AC
Belum terlaksana
D. Kepadatan Ruang Kelas
1. Setiap peserta didik mendapat tempat
seluas minimal 1,75 m2
Belum terlaksana
2. Rotasi tempat duduk dilakukan secara
berkala
Terlaksana
E. Jarak Papan Tulis
1. Jarak papan tulis dengan peserta didik
paling depan minimal 2,5 m
Belum terlaksana
2. Jarak papan tulis dengan peserta didik
paling belakang maksimal 9 m
Terlaksana
3. Petugas menghapus papan tulis
menggunaan masker
Belum terlaksana
F. Sarana Cuci Tangan
1. Tersedia air bersih yang mengalir dan
sabun
Terlaksana
2. Tersedia saluran pembuangan air
bekas cuci tangan
Terlaksana
3. Bila menggunakan penampungan air
bersih maka harus dibersihkan
minimal seminggu sekali
Belum terlaksana
G. Kebisingan
1. Lokasi jauh dari keramaian (pasar,
pusat hiburan, rel kereta api, dll)
Belum terlaksana
2. Penghijauan dengan pohon berdaun
lebat dan lebar
Belum terlaksana
3. Pembuatan pagar tembok yang tinggi Belum terlaksana
H. Air Bersih
1. Sarana air bersih jauh dari sumber
pencemaran (tangki septik, tempat
pembuangan sampah, sarana
pembuangan air limbah, dll)
Belum terlaksana
4
2. Tempat penampungan air
dibersihkan/dikuras secara berkala
Terlaksana
I. Toilet
1. Toilet selalu dalam keadaan bersih
dan tidak berbau
Terlaksana
2. Menggunakan desinfektan untuk
membersihan lantai, kloset, serta
urinoar
Terlaksana
3. Tersedia sarana cuci tangan dan sabun Terlaksana
J. Sampah
1. Tersedia tempat sampah di setiap
ruangan
Terlaksana
2. Pengumpulan sampah dari seluruh
ruang dilakukan setiap hari dan
dibuang ke tempat penampungan
sampah sementara
Terlaksana
3. Pembuangan dari tempat sampah
sementara ke tempat sampah akhir
minimal tiga hari sekali
Terlaksana
K. Sarana Pembuangan Air Limbah
1. Membersihkan saluran pembuangan
air limbah minimal seminggu sekali
Belum terlaksana
L. Vektor (Pembawa Penyakit)
1. Kerja bakti seminggu sekali dalam
rangka pemberantasan sarang nyamuk
Terlaksana
4. Pengamatan terhadap jentik nyamuk
di setiap penampungan air atau wadah
yang berpotensi adanya jentik
nyamuk. Hasil pengamatan dicatat
untuk menghitung container index
Belum terlaksana
M. Kantin
1. Makanan jajanan terbungkus atau
tertutup sehingga terlindung dari lalat,
Belum terlaksana
5
binatang lain, dan debu
2. Makanan tidak kadaluarsa Terlaksana
3. Tempat penyimpanan makanan dalam
keadaan bersih, terlindung dari debu,
terhindar dari bahan berbahaya,
serangga, dan hewan lainnya
Belum terlaksana
4. Tempat pengolahan atau penyiapan
makanan harus bersih dan memenuhi
syarat yang berlaku
Belum terlaksana
5. Peralatan yang digunakan untuk
mengolah, menyajikan, dan peralatan
makanan harus bersih dan disimpan
pada tempat yang bebas dari
pencemaran
Belum terlaksana
6. Peralatan digunakan sesuai dengan
peruntukannya
Terlaksana
7. Tidak menggunakan kembali
peralatan yang dirancang untuk sekali
pakai
Terlaksana
8. Penyaji makanan harus selalu
menjaga kebersihan, mencuci tangan
sebelum masak dan setelah dari toilet
Terlaksana
9. Bila tidak tersedia kantin maka harus
dilakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap penjaja makanan di sekitar
sekolah (meliputi jenis makanan dan
minuman yang dijual, penyajian,
kemasan, bahan tambaha (pengawet,
pewarna, atau penyedap rasa)
Belum terlaksana
N. Halaman
1. Melakukan penghijauan Belum terlaksana
2. Melakukan kebersihan halaman
sekolah secara berkala seminggu
Terlaksana
6
sekali
3. Menghilangkan genangan air di
halaman dengan cara ditutup atau
dialirkan
Belum terlaksana
4. Pemeliharaan tanaman Terlaksana
5. Memasang pagar keliling yang kuat
dan kokoh tapi tetap memperhatikan
aspek keindahan
Belum terlaksana
O. Meja dan Kursi Peserta Didik
1. Desain meja dan kursi memperhatikan
aspek ergonomis, permukaan
meja/bangku memiliki kemiringan ke
arah pengguna sebesar 15% atau sudut
10°
Belum terlaksana
P. Perilaku
1. Mendorong peserta didik untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat
dengan memberikan keteladanan,
misalnya tidak merokok di sekolah
Terlaksana
2. Membiasakan buang sampah pada
tempatnya
Terlaksana
3. Membiasakan cuci tangan dengan
sabun dan air mengalir setelah BAB,
sebelum makan, setelah bermain, dan
setelah aktifitas lainnya
Terlaksana
4. Membiasakan memilih makanan
jajanan yang sehat
Terlaksana
Matrix Hasil EvaluasiNo Variabel Tolak Ukur Penyajian Data Kesenjangan
A. INPUT
7
Tenaga
Guru anggota
tim
pelaksana
UKS
Dokter kecil
Lebih dari 1 orang guru
dilatih UKS
Jumlah dokter kecil
minimal 10% dari
jumlah total murid di
SD tersebut.
Ada 1 orang guru dilatih
UKS
Jumlah dokter kecil 3%
dari jumlah total murid
di SD tersebut
Ada
Ada
Dana
Dana
operasional
Dana
penyuluhan
Tersedia dan mencukupi
Tersedia dan mencukupi
Tersedia dan mencukupi
Tersedia dan mencukupi
Tidak ada
Tidak ada
Sarana:
Ruang UKS
- Tempat tidur
- Timbangan
berat badan
- Alat ukur
tinggi badan
- Snellen chart
- Kotak P3K
- Obat-obat
(betadin, oralit,
dan
parasetamol)
- Lemari obat
- Buku rujukan
Rasio jumlah tempat
tidur dengan jumlah
siswa 1:100
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Rasio jumlah tempat
tidur dengan jumlah
siswa 1:358
Ada
Ada
Tidak ada
Ada
Ada
Ada
Tidak ada
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada
8
- Kartu Menuju
Sehat
- Poster-poster
- Struktur
organisasi
- Jadwal piket
- Tempat cuci
tangan/wastafel
- Data angka
kesakitan murid
- Peralatan gigi,
unit gigi
- Contoh-contoh
model organ
tubuh dan
rangka/torso
Ruang kelas
- Sumber
penerangan
> Penerangan
buatan
> Papan tulis
yang
menyerap
cahaya
- Ventilasi / Air
Conditioner
(AC)
- Kepadatan
ruang kelas
- Jarak papan
tulis
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Setiap peserta didik
mendapat tempat seluas
minimal 1,75 m2
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Tidak ada
Ada
Setiap peserta didik
mendapat tempat seluas
1 m2
Ada
Ada
Ada
Tidak ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada
9
> Jarak dengan
peserta didik
paling depan
> Jarak dengan
peserta didik
paling
belakang
Kantin
- Unsur gizi
dalam makanan
yang dijual
- Penyajian
makanan
- Pencucian alat
Sanitasi
- Tempat cuci
tangan
- Rasio jumlah
WC
Jarak minimal 2,5 m
Jarak maksimal 9 m
Lebih dari 3 unsur gizi
Semua makanan tertutup
rapi
Menggunakan sabun
dengan air mengalir
Ada di tiap kelas dan
bersih
1:20
Jarak 1,5 m
Jarak 6 m
Hanya 1 unsur gizi
Sebagian makanan
terbuka, sisanya tertutup
Menggunakan sabun
dengan 2 wadah
Hanya ada di area WC
1:51, tanpa pemisahan
WC laki-laki dengan
WC perempuan
Ada
Tidak ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Metode Sekolah memiliki dan
menjalankan Pedoman
Pembinaan dan
Pengembangan Usaha
Kesehatan Sekolah
Adanya bimbingan dari
petugas Puskesmas
Sekolah tidak memiliki
Pedoman Pembinaan dan
Pengembangan Usaha
Kesehatan Sekolah
Adanya bimbingan dari
petugas Puskesmas
namun belum rutin
Ada
Ada
B. PROSES
Perencanaan Ada penyusunan Ada penyusunan Tidak ada
10
program UKS program UKS
Perorganisasian Struktur Organisasi Tim
Pelaksana UKS tingkat
SD:
- Pembina
(Lurah/kades)
- Ketua ( Kepala
sekolah)
- Sekretaris (guru UKS)
- Anggota (petugas
UKS Puskesmas &
unsur guru)
Struktur organisasi Tim
Pelaksana UKS
ditempel di dinding
dengan 5 unsur lengkap
Struktur Organisasi Tim
Pelaksana UKS tingkat
SD:
- Hanya tersedia 1 orang
guru UKS dan 1 orang
perawat yang mewakili
keseluruhan tim
pelaksana UKS
Struktur organisasi Tim
Pelaksana UKS tidak
ditempel di dinding
Ada
Ada
Pelaksanaan Adanya kerjasama
seluruh institusi sekolah
dengan Puskesmas
dalam pembentukan
UKS
Adanya kerjasama orang
tua murid dengan pihak
sekolah dalam
pelaksanaan trias UKS
Adanya kerjasama
seluruh institusi sekolah
dengan Puskesmas
dalam pembentukan
UKS namun belum
berkesinambungan
Adanya kerjasama orang
tua murid dengan pihak
sekolah dalam
pelaksanaan trias UKS
namun belum
berkesinambungan
Ada
Ada
Pengawasan Adanya pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan
Adanya pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan
Tidak ada
11
sekolah sehat yang
dilakukan oleh tim
pelaksana UKS
sekolah sehat yang
dilakukan oleh tim
pelaksana UKS
C. OUTPUT
TRIAS UKS
- Pendidikan
Kesehatan
- Pelayanan
Kesehatan
-Pembinaan
Lingkungan
Sekolah Sehat
Seratus persen sampel
siswa yang diambil
menjawab 7 pertanyaan
yang mewakili tujuan
pendidikan kesehatan
dengan benar dalam
kuesioner.
Setiap program pada
masing-masing aspek
pelayanan kesehatan
(promotif, preventif, dan
kuratif-rehabilitatif)
sudah terlaksana
RUANG UKS
Perlengkapan Ruang
UKS
Tempat tidur (rasio
jumlah tempat tidur:
jumlah siswa 1:100)
Timbangan berat badan
Alat ukur tinggi badan
Snellen chart
Poster
Enam puluh tiga persen
sampel siswa yang
diambil menjawab 7
pertanyaan yang
mewakili tujuan
pendidikan kesehatan
dengan benar dalam
kuesioner.
Belum semua program
pada masing-masing
aspek pelayanan
kesehatan (promotif,
preventif, dan kuratif-
rehabilitatif) yang
terlaksana
Rasio jumlah bed:jumlah
siswa 1:358.
Ada
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Ada
Ada
12
Kartu Menuju Sehat
Lemari obat
RUANG KANTIN
SEKOLAH (Aspek
Kebersihan dan
Kerapihan)
Pencahayaan baik, tidak
ada coretan, tidak ada
sampah, peralatan rapih
MAKANAN KANTIN
SEKOLAH
Makanan yang dijual
memilki lebih dari 3
unsur gizi
PENYAJIAN
MAKANAN
Semua makanan
disajikan tertutup
PENCUCIAN ALAT
Menggunakan sabun
dengan air mengalir
TEMPAT CUCI
TANGAN
Ada di tiap kelas dan
bersih
KAMAR MANDI / WC
Tidak ada
Ada
RUANG KANTIN
SEKOLAH (Aspek
Kebersihan dan
Kerapihan)
Pencahayaan tidak baik,
tidak ada coretan, tidak
ada sampah, peralatan
rapih
MAKANAN KANTIN
SEKOLAH
Makanan yang dijual
memilki 1 unsur gizi
PENYAJIAN
MAKANAN
Belum semua makanan
disajikan tertutup
PENCUCIAN ALAT
Menggunakan sabun
dengan 2 wadah
TEMPAT CUCI
TANGAN
Hanya ada di area WC
KAMAR MANDI / WC
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
13
Pencahayaan baik, tidak
ada coretan, tidak ada
sampah, peralatan rapih,
ventilasi ada
RATIO JUMLAH WC
Rasio jumlah WC
dengan jumlah siswa
1:20
KAWASAN BEBAS
ROKOK
Tidak ada guru / tamu
merokok
PEMBINAAN
LINGKUNGAN
Letak air bersih
> 10 meter dari septic
tank
PENAMPUNGAN AIR
BERSIH
Ada, tertutup dan bersih
TEMPAT SAMPAH
Ada di setiap ruang dan
tertutup
TEMPAT
Pencahayaan kurang
baik, tidak ada coretan,
tidak ada sampah,
peralatan rapih, ventilasi
ada
RATIO JUMLAH WC
Rasio jumlah WC
dengan jumlah siswa
1: 51
KAWASAN BEBAS
ROKOK
Tidak ada guru / tamu
merokok
PEMBINAAN
LINGKUNGAN
Letak air bersih
> 10 meter dari septic
tank
PENAMPUNGAN AIR
BERSIH
Ada, tertutup dan bersih
TEMPAT SAMPAH
Ada di setiap ruang dan
tertutup
TEMPAT
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
14
PEMBUANGAN
SAMPAH AKHIR
Dibuat di lubang terbuka
Terbuat dari
semen/drum
LETAK
PENAMPUNGAN
SAMPAH
Jarak > 10 meter dari
kelas
SALURAN
PEMBUANGAN AIR
LIMBAH
Tertutup, disemen dan
lancar
JARAK
PENAMPUNGAN AIR
LIMBAH
Jarak > 10 meter dari
kelas dan saluran air
bersih
HALAMAN,
KEBERSIHAN,
KERAPIHAN DAN
KEINDAHAN
Bersih dan tertata
dengan rapi
PEMBUANGAN
SAMPAH AKHIR
Dibuat di lubang terbuka
Terbuat dari semen/drum
LETAK
PENAMPUNGAN
SAMPAH
Jarak > 10 meter dari
kelas
SALURAN
PEMBUANGAN AIR
LIMBAH
Terbuka, disemen, dan
lancar
JARAK
PENAMPUNGAN AIR
LIMBAH
Jarak > 10 meter dari
kelas dan saluran air
bersih
HALAMAN,
KEBERSIHAN,
KERAPIHAN DAN
KEINDAHAN
Bersih dan tertata
dengan rapi
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Tidak ada
Tidak ada
15
PAGAR SEKOLAH
Ada, terawat rapih dan
kokoh
PENETAPAN
SEKOLAH BEBAS
ROKOK
Ada SK dilarang
merokok di sekolah
PAGAR SEKOLAH
Ada, terawat rapih dan
kokoh
PENETAPAN
SEKOLAH BEBAS
ROKOK
Ada SK dilarang
merokok di sekolah
Tidak ada
Tidak ada
D. LINGKUNGAN
Fisik
Lokasi Mudah dicapai dan
kondisi jalan baik
Mudah dicapai dan
kondisi jalan baik
Tidak ada
Transportasi Dapat diakses dengan
kendaraan pribadi,
kendaraan umum,
beserta berjalan kaki
(+/- 5 menit)
Dapat diakses dengan
kendaraan pribadi,
kendaraan umum,
beserta berjalan kaki (+/-
5 menit)
Tidak ada
Peran serta
masyarakat
Ada dana UKS rutin
dari masyarakat
Tidak ada dana dari luar
pihak sekolah
Ada
Non Fisik
Dukungan orang
tua
Dukungan lintas
sektor (KUA)
Orang tua menginjinkan
anaknya untuk turut
berperan dalam menjaga
kebersihan lingkungan
sekolah (halaman, toilet,
ruang kelas)
Adanya dukungan dari
KUA untuk program
Tidak semua orang tua
menginjinkan anaknya
untuk turut berperan
dalam menjaga
kebersihan lingkungan
sekolah (halaman, toilet,
ruang kelas)
Adanya dukungan dari
KUA untuk program
Ada
Tidak ada
16
kesehatan yang
diselenggarakan pada
SD Awwabin.
kesehatan yang
diselenggarakan pada
SD Awwabin.
E. UMPAN
BALIK
Pencatatan dan
Pelaporan
Pelaporan Bulanan UKS
dilakukan oleh sekolah
setahun 2 kali1
Pelaporan Bulanan UKS
dilakukan oleh sekolah
setahun 1 kali
Ada
Monitoring Adanya pemantauan
berkala oleh petugas
UKS Puskesmas
Tidak adanya
pemantauan berkala oleh
petugas UKS Puskesmas
Ada
Dari hasil analisis variabel pada pelaksanaan trias UKS di SD Awwabin, didapatkan
kensenjangan-kesenjangan sebagai berikut
Input
Hanya ada 1 orang guru yang mendapat penataran UKS.
Jumlah dokter kecil hanya 3% dari jumlah total murid di SD tersebut.
Rasio jumlah tempat tidur di ruang UKS dengan jumlah siswa 1:358.
Tidak ada Snellen chart, buku rujukan, Kartu Menuju Sehat, poster, struktur
organisasi, tempat cuci tangan/wastafel, data angka kesakitan murid, peralatan gigi,
unit gigi, contoh-contoh model organ tubuh dan rangka/torso di ruang UKS.
Setiap peserta didik hanya mendapat tempat seluas 1 m2 di ruang kelas.
Jarak papan tulis di kelas dengan peserta didik paling depan hanya 1,5 m.
Hanya terdapat 1 unsur gizi dalam makanan yang dijual di kantin sekolah.
Hanya sebagian makanan yang dijual di kantin sekolah tertutup, sisanya terbuka.
Alat masak dan makan dicuci dengan 2 wadah, bukan dengan air mengalir.
Tempat cuci tangan hanya ada di area WC.
Perbandingan jumlah WC dengan jumlah peserta didik 1:51.
Proses
Hanya terdapat 1 orang perawat dan 1 orang guru UKS yang menjalankan seluruh
tugas tim pelaksana UKS
Bagan struktur organisasi Tim Pelaksana UKS tidak ditempel di dinding
17
Ada kerjasama seluruh institusi sekolah dengan Puskesmas dalam pembentukan UKS
namun belum berkesinambungan.
Ada kerjasama orang tua murid dengan pihak sekolah dalam pelaksanaan trias UKS
namun belum berkesinambungan.
Output:
Hanya 63% sampel siswa yang diambil menjawab 7 pertanyaan yang mewakili tujuan
pendidikan kesehatan dengan benar dalam kuesioner.
Belum semua program pada masing-masing aspek pelayanan kesehatan (promotif,
preventif, dan kuratif-rehabilitatif) yang terlaksana.
Rasio jumlah bed di ruang UKS dibanding jumlah siswa 1:358.
Tidak ada Snellen chart, poster, maupun Kartu Menuju Sehat di ruang UKS.
Pencahayaan di ruang kantin sekolah tidak baik.
Makanan yang dijual di kantin sekolah hanya memiliki 1 unsur gizi.
Belum semua makanan yang disajikan di kantin sekolah tertutup.
Alat masak dan makan dicuci dengan 2 wadah dan bukan dengan air mengalir.
Tempat cuci tangan hanya ada di area WC.
Pencahayaan di WC kurang baik.
Rasio jumlah WC dengan jumlah siswa 1:51.
Saluran pembuangan air limbah terbuka.
Lingkungan
Tidak ada peran serta masyarakat berupa bantuan dana bagi pelaksanaan trias UKS.
Tidak semua orang tua menginjinkan anaknya untuk turut berperan dalam menjaga
kebersihan lingkungan sekolah (halaman, toilet, ruang kelas).
Umpan Balik
Pelaporan Bulanan UKS dilakukan oleh sekolah setahun 1 kali
Tidak adanya pemantauan berkala oleh petugas UKS Puskesmas
Penentuan Prioritas Masalah
18
Penentun prioritas masalah dilakukan karena ada lebih dari satu masalah (12 masalah).
Berikut penentuan prioritas masalah dengan menggunakan Teknik Skor cara Bryant
C: Community Concern
P: Prevalence
S: Seriousness
M: Manageability
1. Hanya 63% sampel siswa yang menjawab dengan benar 7 pertanyaan yang mewakili
tujuan pendidikan kesehatan dalam kuesioner. C: 4, P: 4, S: 5, M: 4
2. Belum semua program pada masing-masing aspek pelayanan kesehatan (promotif,
preventif, dan kuratif-rehabilitatif) yang terlaksana. C: 3, P:5, S: 5, M: 2
3. Rasio jumlah tempat tidur di ruang UKS dibanding jumlah siswa 1:358. C: 1, P: 3, S:
1, M: 2
4. Tidak ada Snellen chart, poster, maupun Kartu Menuju Sehat di ruang UKS. C: 1, P:
3, S: 1, M: 5
5. Pencahayaan di ruang kantin sekolah tidak baik. C: 2, P: 4, S: 3, M: 3
6. Makanan yang dijual di kantin sekolah hanya memiliki 1 unsur gizi. C: 3, P: 3, S: 2,
M: 1
7. Belum semua makanan yang disajikan di kantin sekolah tertutup. C: 1, P: 1, S: 1, M: 5
8. Alat masak dan makan dicuci dengan 2 wadah dan bukan dengan air mengalir. C: 1,
P: 3, S: 3, M: 2
9. Tempat cuci tangan hanya ada di area WC. C: 1, P: 3, S: 4, M: 3
10. Pencahayaan di WC kurang baik. C: 2, P: 4, S: 4, M: 3
11. Rasio jumlah WC dengan jumlah siswa 1:51. C: 3, P: 4, S: 3, M: 3
12. Saluran pembuangan air limbah terbuka. C: 2, P: 4, S: 4, M: 2
PARAMETE
R
MASALAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Community
Concern4 3 1 1 2 3 1 1 1 2 3 2
Prevalence 4 5 3 3 4 3 1 3 3 4 4 4
19
Seriousness 5 5 1 1 3 2 1 3 4 4 3 4
Managability 4 2 2 5 3 1 5 2 3 3 3 2
TOTAL 17 15 7 10 12 9 8 9 11 13 13 12
Dengan keterbatasan sumber daya yang ada, masalah yang diprioritaskan adalah masalah
dengan jumlah skor terbesar. Dalam hal ini masalah-masalah dengan skor Bryant terbesar
adalah masalah nomor 1 dan 2. Kedua masalah ini akan menjadi prioritas pembahasan.
Masalah Pokok
Berdasarkan hasil survei yang mewakili pelaksanaan program pendidikan kesehatan di SD
Awwabin ditentukan dua masalah pokok yang menjadi prioritas pembahasan. Masalah yang
pertama yaitu
(2)belum semua program pada masing-masing aspek pelayanan kesehatan (promotif,
preventif, dan kuratif-rehabilitatif) yang terlaksana. Program-program pelayanan kesehatan
yang belum terlaksana diantaranya PMR, kantin sehat, konseling, pemeriksaan berkala setiap
6 bulan, dan diagnosis dini. Masalah ini memiliki beberapa penyebab, yaitu ketidaklengkapan
peralatan ruang UKS, kekurangan anggota tim pelaksana UKS dan banyaknya tugas yang
menjadi tanggung jawab keseluruhan anggota, kerjasama antara UKS dan Puskesmas yang
tidak berkesinambungan yang disebabkan oleh tidak terlaksananya laporan bulanan oleh tim
pelaksana UKS di sekolah. Sementara itu khusus untuk kantin sehat tidak berjalan karena
kebijkan sekolah yang mendidik siswa untuk membawa makanan dari rumah masing-masing
dan untuk tidak membawa uang jajan.
Masalah selanjutnya yaitu (1) hanya terdapat 63% sampel siswa yang memiliki pemahaman
yang cukup tentang cara hidup sehat dan prinsip-prinsip pencegahan penyakit. Hal ini
bersinggungan dengan jumlah dokter kecil yang harusnya mencapai jumlah minimal 10%
dari jumlah siswa di sekolah itu. Dalam kenyataanya SD Awwabin hanya memiliki 3%
dokter kecil yang terdidik. Hal ini berujung pada kurangnya pemantauan secara langsung
yang seharusnya dilakukan oleh dokter kecil kepada teman-temannya dalam melakukan
Prinsip Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Selain jumlah dokter kecil yang tidak mencukupi,
20
struktur tim pelaksana UKS juga menghadapi permasalahan yang serupa yaitu hanya
bergantung kepada 1 orang perawat dan 1 orang guru UKS untuk menjalankan tugas-tugas
UKS.
Alternatif Jalan Keluar
Beberapa alternatif pemecahan masalah dapat dibagi dalam beberapa aspek antara lain:
Penambahan Jumlah dokter kecil untuk membantu tugas perawat UKS dalam
menjalankan program yang berhubungan dengan fungsi pelayanan kesehatan.
Penambahan ini bisa dilakukan dengan seleksi sejumlah siswa-siswi dari kelas 4,5,
dan 6 sd untuk kemudian di berikan pelatihan oleh Puskesmas sepatan untuk menjadi
dokter kecil. Dengan penambahan jumlah dokter kecil pada point pertama untuk
membantu perawat UKS, fungsi dari Tim Pelaksana UKS bisa di bagi menjadi dua
bagian yaitu administratif dan fungsional.
Penetapan
21
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Setelah melakukan evaluasi pelaksanaan Trias UKS di SD Awwabin Kecamatan Sepatan
maka dapat diperoleh kesimpulkan sebagai berikut.
1. Program UKS mutlak dilaksanakan pada setiap sekolah.
2. Program UKS merupakan program yang memerlukan kerjasama antara tim pelaksana
UKS di sekolah, Puskesmas dan lintas sektor (dalam hal ini Kantor Urusan Agama).
3. SD Awwabin memiliki struktur organisasi tim pelaksana UKS yang belum sesuai
dengan Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah Dinas
Kesehatan Kabupaten Tangerang Tahun 2013.
4. Hubungan dari tim pelaksana UKS di sekolah dengan tim UKS Puskesmas belum
terjalin secara erat.
5. Tugas-tugas tim pelaksana UKS belum sepenuhnya terlaksana.
6. Kurangnya tenaga kerja, pengorganisasian, dan umpan balik dianggap mempunyai
pengaruh yang cukup bermakna terhadap minimnya pelaksanaan trias UKS di SD
Awwabin.
Saran
Untuk sekolah
o Melengkapi struktur organisasi tim pelaksana UKS baik dengan memberdayakan
guru-guru yang sudah ada, maupun mempekerjakan guru-guru baru untuk ikut
berperan serta dalam pelaksanaan trias UKS.
o Memberi pengertian kepada orang tua tentang pentingnya program UKS bagi peserta
didik melalui penyuluhan secara kontinyu.
o Membuat pencatatan dan pelaporan berkala tim pelaksana UKS sekolah yang
nantinya diberikan pada petugas UKS di Puskesmas.
22
Untuk Puskesmas
o Memberikan pembinaan rutin petugas UKS Puskesmas pada tim pelaksana UKS
sekolah
Untuk KUA
o Memberikan dukungan baik berupa material ataupun nonmaterial dalam upaya
perealisasian program trias UKS
23