bab05 eksi4308 auditing i

140
MDDUL S Laporan Auditor lndependen Sumiyana, Ors., M.Si., Dr., Ak. \j:- PE NDA HULUA N _ Al uditor mrmpunyai. tujuan daJern melaksmakan audit sccara keseluruhan .1. yaitu untuk dapat memberikan pendapat atas laporan k euangan sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku umum di Indonesia. P endapllt atas laporan keuangan dilronmnilwikan secara tertulis dalam suatu laporan auditor independen. Dalam berbagai. situasi.pendapat yang diberikan auditor dapat saja beJbeda. sesuai konclisi entitas yang diaudit serta didasarkan pada pertimbangan profesional seorang auditor. Oleh karena itu, d aJarn pembabasan modul kali ini dibahas tentang e)emen-e)emen Japoran auditor dengan berbagai. pendapat beserta contoh laporan auditor independen. Selain itu juga dibahas berbagai. komtisi. yang dapat men guabkan auditor dalam memberikan pendapatnya. Setelah mempelajati.bab ini. m aka siswa mampu untuk: 1. menguraikan apayang dimaksud laporan auditor independen; 2. menjc-.Jaskan pendapat atau opiniyang dapat diberikan auditor independen;

Upload: buruh-axioo

Post on 02-Dec-2015

278 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

EKSI4308 Auditing I

TRANSCRIPT

Page 1: Bab05 EKSI4308 Auditing I

MDDUL S

Laporan Auditor lndependen

Sumiyana, Ors., M.Si., Dr.,Ak.

\j:- PE NDA HULUA N _

Al uditor mrmpunyai. tujuan daJern melaksmakan audit sccara

keseluruhan.1. yaitu untuk dapat memberikan pendapat atas laporan keuangan

sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku umum di Indonesia. Pendapllt atas laporan keuangan dilronmnilwikan secara tertulis dalam suatu laporan auditor independen. Dalam berbagai. situasi.pendapat yang diberikan auditor dapat saja beJbeda. sesuai konclisi entitas yang diaudit serta didasarkan pada pertimbangan profesional seorang auditor. Oleh karena itu, daJarn pembabasan modul kali ini dibahas tentang e)emen-e)emen Japoran auditor dengan berbagai. pendapat beserta contoh laporan auditor independen. Selain itu juga dibahas berbagai. komtisi. yang dapat menguabkan auditor dalam memberikan pendapatnya.

Setelah mempelajati.bab ini. maka siswa mampu untuk:1. menguraikan apayang dimaksud laporan auditor independen;2. menjc-.Jaskan pendapat atau opini yang dapat diberikan auditor

independen;3. menenn•kao kondisi-kondisi yang diperlukan daJarn memberikan

pendapat atas Japoran keuangan;4. m engi.deDrifikas i berbagai. elernen laporan auditor independen dan

rnakna yang tmkandung di dalamnya;S. menyusun laporan auditor yang tepat untuk situasi tertentu.

Page 2: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5.2 AUDITING I e

K E G I A T A N B E LAJ A R 1

Jenis Opini

A. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Standar Profesional Akuntan Publik (PSA No. 02 SA Seksi 110) menyuratkan bahwa laporan auditor merupakan sarana bagi auditor untuk menyatakan pendapatnya, atau apabila keadaan mengharuskan, untuk menyatakan tidak memberikan pendapat. Dalam Boynton et al. (2001), laporan audit merupakan media formal yang digunakan oleh auditor dalam mengomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan atas laporan keuangan yang diaudit. Lalu, menurut Arens et al. (2008), laporan audit merupakan tahap akhir dari keseluruhan proses audit. Sehingga dapat ditarik simpulan bahwa laporan auditor merupakan suatu media yang sangat penting dalam akhir pelaksanaan audit karena mencakup pemyataan pendapat auditor serta berbagai temuan yang mendukung pemyataan pendapat tersebut untuk ditujukan pada pihak-pihak yang berkepentingan dengan simpulan laporan keuangan auditan.

Dalam Agoes (2004), KAP memberikan suatu laporan akuntan yang terdiri dari lembaran opini dan laporan keuangan. Lembaran opini, merupakan tanggung jawab akuntan publik, yang akuntan publik memberikan pendapatnya terhadap kewajaran laporan keuangan yang disusun oleh manajemen dan merupakan tanggung jawab manajemen. Laporan keuangan, yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, yang antara lain berisi: bagian umum (menjelaskan latar belakang perusahaan), kebijakan akuntansi dan penjelasan atas pos-pos neraca dan laba rugi, informasi tambahan berupa lampiran tentang perincian pos-pos penting seperti perincian piutang, aktiva tetap, hutang, beban umum dan administrasi serta beban penjualan. Dalam PSAK No. 1 revisi 2009 tentang Penyajian Laporan Keuangan, komponen laporan keuangan berisi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Dalam situasi khusus dapat disajikan laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif. PSAK No. 1 revisi 2009 berlaku efektif 2011, adanya informasi bahwa Indonesia melakukan konvergensi standar intemasional (IFRS) Tahun 2012 membuat

Page 3: Bab05 EKSI4308 Auditing I

e E KSl43DB/MDDUL 5

auditor harus memperbarui pengetahuannya tentang standar yang sangat berkaitan dengan kebijakan akuntansi dan laporan keuangan kliennya.

Perbedaan tanggung jawab auditor independen dengan tanggung jawab manajemen dijelaskan dalam PSA No. 02 SA Seksi 110 paragraf 02 bahwa auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan. Auditor tidak bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh keyakinan bahwa salah saji terdeteksi, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan, yang tidak material terhadap laporan keuangan.

Auditor melaksanakan audit agar dapat memperoleh bukti yang cukup agar dapat menyatakan pendapatnya atas laporan keuangan. Sebagai pelaksana jasa audit umum, auditor tidak bertanggung jawab atas laporan keuangan, tetapi hanya bertanggung jawab atas opini atau pendapat atas laporan keuangan. Dalam kaitannya dengan kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, auditor memiliki tanggung jawab yang lain, yaitu seperti pada PSA No. 30 SA Seksi 341 paragraf 02 bahwa auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode waktu pantas, tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit. Evaluasi auditor berdasarkan atas pengetahuan tentang kondisi dan peristiwa yang ada pada atau yang telah terjadi sebelum pekerjaan lapangan selesai. Informasi tentang kondisi dan peristiwa diperoleh auditor dari penerapan prosedur audit yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan audit yang bersangkutan dengan asersi manajemen yang terkandung dalam laporan keuangan yang sedang diaudit.

Manajemen bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan akuntansi yang sehat dan untuk membangun dan memelihara pengendalian internal, di antaranya, mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan transaksi (termasuk peristiwa dan kondisi), yang konsisten dengan asersi manajemen yang tercantum dalam laporan keuangan (PSA No. 02 SA Seksi 110 paragraf 03). Asersi manajemen yang dimaksud merupakan bentuk komunikasi atau pemyataan pada laporan keuangan yang dibuat manajemen sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Page 4: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5.4 AUDITING I e

Laporan keuangan tidak hanya menyajikan posisi keuangan dan hasil usaha tahun berjalan, namun juga mencerminkan dampak transaksi saldo yang dibawa ke tahun berikutnya dari tahun sebelumnya serta kebijakan akuntansi dari tahun-tahun sebelumnya (PSA No. 56 SA Seksi 323 paragraf 02). Laporan auditor umumnya diterbitkan dalam hubungannya dengan laporan keuangan suatu entitas yang harus secara khusus disebutkan dalam paragraf pengantar dalam laporan auditor. Agoes (2004) juga menyebutkan bahwa tanggal laporan akuntan harus sama dengan tanggal selesainya pekerjaan lapangan dan tanggal surat pernyataan langganan karena menunjukkan sampai tanggal berapa akuntan bertanggung jawab untuk menjelaskan hal-hal penting yang terjadi.

Terkadang ada peristiwa atau transaksi dengan jumlah material yang terjadi sesudah tanggal diterbitkannya laporan audit dan berpengaruh terhadap laporan keuangan yang diperiksa. Jika terjadi peristiwa atau transaksi seperti ini setelah tanggal selesainya pekerjaan lapangan dan saat itu laporan audit belum dikeluarkan, auditor harus menjelaskan peristiwa atau transaksi ini dalam catatan atas laporan keuangan dan lembaran opini. Kejadian semacam ini dalam PSA No. 46 SA Seksi 560 paragraf 01 disebut peristiwa kemudian ( subsequent events) dan atas akibat material dan pengaruhnya pada laporan keuangan, maka diperlukan penyesuaian atau pengungkapan dalam laporan-laporan tersebut. Pada laporan auditor dapat mempunyai dua tanggal atau biasa disebut dual dating , yang pertama merupakan tanggal selesainya pemeriksaan lapangan, dan yang kedua tanggal terjadinya peristiwa penting tersebut (Agoes, 2004).

Laporan auditor sangat berkaitan dengan standar pelaporan yang termasuk dalam sepuluh standar auditing PSA No. 01 SA Seksi 150 paragraf 02, yaitu bahwa:1. laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah

disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia;

2. laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya;

3. pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor;

Page 5: Bab05 EKSI4308 Auditing I

e E KSl43DB/MDDUL 5

4. laporan auditor harus memuat suatu pemyataan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pemyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas tentang sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.

Ketentuan dalam standar pelaporan ini memberikan kontribusi pada susunan dan pertimbangan auditor dalam penyusunan laporan baku oleh auditor.

B. PENDAPAT ATAU OPINI AUDITOR INDEPENDEN

Menurut PSA No. 29 SA Seksi 508 paragraf 03 menjelaskan Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan Auditan bahwa pemyataan pendapat auditor harus didasarkan atas audit yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing dan atas temuan-temuannya. Standar pelaporan keempat mencantumkan laporan auditor harus memuat suatu pemyataan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan atau memuat suatu asersi, bahwa pemyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dikemukakan.

Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas tentang sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor. Tujuan standar ini adalah untuk mencegah penafsiran yang keliru terhadap tanggung jawab auditor, apabila namanya dikaitkan dengan laporan keuangan. Keterangan pada standar pelaporan keempat tentang laporan keuangan secara keseluruhan berlaku sama, baik untuk laporan keuangan lengkap maupun hanya untuk salah satu unsur laporan keuangan saja untuk laporan keuangan komparatif. Disebutkan juga pada PSA No. 29 SA Seksi 508, auditor dapat menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atas salah satu unsur laporan keuangan dan menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian atau menyatakan tidak memberikan pendapat, atau menyatakan pendapat tidak wajar atas unsur laporan keuangan lainnya, apabila keadaan mengharuskan perlakuan demikian.

Page 6: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5.6 AUDITING I e

Berbagai jenis pendapat auditor (PSA No. 29 SA Seksi 508), yaitu sebagai berikut.1. Pendapat wajar tanpa pengecualian atau Unqualified Opinion

Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua bal yang material, posisi keuangan, basil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

2. Bahasa penjelasan ditambahkan dalam laporan auditor bentuk baku atau secara lengkap umumnya disebut "Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan ditambahkan dalam laporan auditor bentuk baku" atau Unqualified Opinion with Explanatory Paragraph! Language)Keadaan tertentu mungkin mengbaruskan auditor menambahkan suatu paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain) dalam laporan auditnya.

3. Pendapat wajar dengan pengecualian atau Qualified OpinionPendapat wajar dengan pengecualian, menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua bal yang material, posisi keuangan, basil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak bal-bal yang berbubungan dengan yang dikecualikan.

4. Pendapat tidak wajar atau Adverse OpinionPendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, basil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

5. Pemyataan tidak memberikan pendapat atau Disclaimer Opinion Pemyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan.

1. Pendapat Wajar Tanpa PengecualianPendapat Wajar Tanpa Pengecualian atau Unqualified Opinion diberikan

oleb auditor independen apabila auditor telah melaksanakan audit sesuai standar auditing yang berlaku di Indonesia seperti yang ditentukan dalam Standar Profesional Akuntan Publik. Auditor telah mengumpulkan bukti bukti yang cukup dan memadai dalam mendukung opininya, serta tidak menemukan kesalahan material atas suatu penyimpangan dari prinsip

Page 7: Bab05 EKSI4308 Auditing I

e E KSl43DB/MDDUL 5

akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dalam opini ini, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas suatu entitas sesuai dengan prinsip akuntan yang berlaku umum di Indonesia (PSA No. 29 SA Seksi 508).

Kondisi-kondisi serupa juga dipertimbangkan ketika memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian di negara lain (Amerika Serikat) seperti dijelaskan dalam Arens et al. (2008) bahwa laporan audit standar tanpa pengecualian diterbitkan bila kondisi-kondisi berikut terpenuhi.a. Semua laporan-neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan, dan

laporan arus kas- sudah termasuk dalam laboran keuangan.b. Ketiga standar umum telah dipenuhi dalam semua hal yang berkaitan

dengan penugasan.c. Bukti audit yang cukup memadai telah terkumpul, dan auditor telah

melaksanakan penugasan audit dengan cara yang memungkinkannya untuk menyimpulkan bahwa ketiga standar pekerjaan lapangan telah dipenuhi.

d. Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Hal itu juga berarti bahwa pengungkapan yang memadai telah tercantum dalam catatan kaki dan bagian-bagian lain dari laporan keuangan.

e. Tidak terdapat situasi yang membuat auditor merasa perlu untuk menambahkan sebuah paragraf penjelasan atau modifikasi kata-kata dalam laporan audit.

2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelasan Ditambahkan dalam Laporan Auditor Bentuk BakuPendapat ini diberikan jika ada keadaan tertentu yang mengharuskan

auditor menambahkan paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan lain) dalam laporan auditor bentuk baku. Keadaan tersebut meliputi:a. pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor independen

lain;b. untuk mencegah agar laporan keuangan tidak menyesatkan karena

keadaan-keadaan yang luar biasa, laporan keuangan disajikan menyimpang dari suatu prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia;

Page 8: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5.8 AUDITING I e

c. jika terdapat kondisi dan peristiwa yang semula menyebabkan auditor yakin tentang adanya kesangsian terhadap kelangsungan hidup entitas, namun setelah mempertimbangkan rencana manajemen, auditor berkesimpulan bahwa rencana manajemen tersebut dapat secara efektif dilaksanakan dan pengungkapan atas hal itu telah memadai;

d. di antara periode akuntansi terdapat suatu perubahan material dalam penggunaan prinsip akuntansi atau dalam metode penerapannya;

e. keadaan tertentu yang berhubungan dengan laporan auditor atas laporan keuangan komparatif;

f. data keuangan kuartalan tertentu yang diharuskan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) namun tidak disajikan atau tidak di-review;

g. informasi tambahan yang diharuskan oleh Ikatan Akuntan Indonesia Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah dihilangkan, yang penyajiannya menyimpang jauh dari panduan yang dikeluarkan oleh Dewan tersebut, dan auditor tidak dapat melengkapi prosedur audit yang berkaitan dengan informasi tersebut, atau auditor tidak dapat menghilangkan keraguan-keraguan yang besar apakah informasi tambahan tersebut sesuai dengan panduan yang dikeluarkan oleh Dewan tersebut;

h. informasi lain dalam suatu dokumen yang berisi laporan keuangan auditan secara material tidak konsisten dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan (PSA No. 29 SA Seksi 508).

Dalam Arens et al. (2008), laporan audit dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan merupakan laporan audit yang disimpulkan melalui suatu audit yang lengkap telah dilaksanakan dengan basil yang memuaskan dan laporan keuangan telah disajikan dengan wajar tetapi auditor yakin bahwa penting atau wajib untuk memberi informasi tambahan.

3. Pendapat Wajar dengan PengecualianSeperti dikutip dalam Arens et al. (2008), kategori pendapat wajar

dengan pengecualian diberikan auditor jika auditor menyimpulkan bahwa keseluruhan laporan keuangan telah disajikan dengan wajar, tetapi lingkup audit telah dibatasi secara material atau prinsip akuntansi yang berlaku umum tidak diikuti pada saat menyiapkan laporan keuangan. Demikian juga dengan PSA No. 29 SA Seksi 508 bahwa terdapat kondisi tertentu mungkin

Page 9: Bab05 EKSI4308 Auditing I

e E KSl43DB/MDDUL 5

memerlukan pendapat wajar dengan pengecualian. Pendapat wajar dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, basil usaha, dan ams kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal yang berkaitan dengan yang dikecualikan. Pendapat ini dinyatakan bilamana:a. ketiadaan bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap

lingkup audit yang mengakibatkan auditor berkesimpulan bahwa ia tidak dapat menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dan ia berkesimpulan tidak menyatakan tidak memberikan pendapat;

b. auditor yakin, atas dasar auditnya, bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang berdampak material, dan ia berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat tidak wajar;

c. jika auditor menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian, ia hams menjelaskan semua alasan yang menguatkan dalam satu atau lebih paragraf terpisah yang dicantumkan sebelum paragraf pendapat. Ia hams juga mencantumkan bahasa pengecualian yang sesuai dan menunjuk ke paragraf penjelasan di dalam paragraf pendapat; pendapat wajar dengan pengecualian hams berisi kata kecuali atau pengecualian dalam suatu frasa seperti kecuali untuk atau dengan pengecualian untuk ; frasa seperti tergantung atas atau dengan penjelasan berikut ini merniliki makna yang tidak jelas atau tidak cukup kuat dan oleh karena itu pemakaiannya hams dihindari.

4. Pendapat Tidak WajarSuatu pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak

menyajikan secara wajar posisi keuangan, basil usaha, dan ams kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Pendapat ini dinyatakan bila, menurut pertimbangan auditor, laporan keuangan secara keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Bila auditor menyatakan pendapat tidak wajar, ia hams menjelaskan dalam paragraf terpisah sebelum paragraf pendapat dalam laporannya (a) semua alasan yang mendukung pendapat tidak wajar, dan (b) dampak utama hal yang menyebabkan pemberian pendapat tidak wajar terhadap posisi keuangan, basil usaha, dan ams kas, jika secara praktis untuk dilaksanakan.

Page 10: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5 AUDITING I

Jika dampak: tersebut tidak: dapat ditentukan secara beralasan, laporan auditor harus menyatak:an hal itu (PSA No. 29 SA Seksi 508).

5. Pernyataan Tidak Memberikan PendapatSuatu pemyataan tidak: memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor

tidak: menyatak:an pendapat atas laporan keuangan. Auditor dapat tidak: menyatak:an suatu pendapat bilamana ia tidak: dapat merumuskan atau tidak: merumuskan suatu pendapat tentang kewajaran laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Jika auditor menyatak:an tidak: memberikan pendapat, laporan auditor harus memberikan semua alasan substantif yang mendukung pemyataannya tersebut.

Pemyataan tidak: memberikan pendapat adalah cocok jika auditor tidak: melak:sanak:an audit yang lingkupnya memadai untuk memungkinkannya memberikan pendapat atas laporan keuangan. Pemyataan tidak: memberikan pendapat harus tidak: diberikan karena auditor yakin, atas dasar auditnya, bahwa terdapat penyimpangan material dari prinsip akuntansi yang berlak:u umum di Indonesia. Jika pemyataan tidak: memberikan pendapat disebabkan pembatasan lingkup audit, auditor harus menunjukkan dalam paragraf terpisah semua alasan substantif yang mendukung pemyataannya tersebut. Ia harus menyatakan bahwa lingkup auditnya tidak: memadai untuk menyatak:an pendapat atas laporan keuangan. Auditor tidak: harus menujukan prosedur yang dilak:sanak:an dan tidak: harus menjelaskan karakteristik auditnya dalam satu paragraf (yaitu, paragraf lingkup audit dalam laporan auditor bentuk baku). Jika auditor menjelaskan bahwa auditnya dilak:sanak:an berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, tindak:an ini dapat mengakibatkan kaburnya pemyataan tidak: memberikan pendapat. Sebagai tambahan, ia harus menjelaskan keberatan lain yang berkaitan dengan kewajaran penyajian laporan keuangan berdasarkan prinsip ak:untansi yang berlak:u umum di Indonesia.

C. ELEMEN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Mengacu pada standar auditing yang berlaku di Amerika Serikat, dalam Arens et al. (2008) dijelaskan bahwa agar pemakai laporan dapat memahami laporan audit, standar profesional AICPA telah menyediak:an kata-kata baku untuk laporan audit. Laporan audit standar tanpa pengecualian berisi tujuh bagian yang berbeda, yaitu sebagai berikut.

Page 11: Bab05 EKSI4308 Auditing I

e E KSl43DB/MDDUL 5

1. Judul LaporanStandar auditing mensyaratkan bahwa laporan harus diberi judul yang

mengandung kata independen. Kewajiban mencantumkan kata independen dimaksudkan untuk memberi tahu kepada para pemakai laporan bahwa audit tersebut dalam segala aspeknya dilaksanakan secara tidak memihak.

2. Alamat Laporan AuditLaporan ini umumnya ditujukan kepada perusahaan, para pemegang

saham, atau dewan direksi perusahaan. Dalam beberapa tahun terakhir, telah menjadi suatu kebiasaan mengalamatkan laporan ini kepada dewan direksi dan para pemegang saham untuk menunjukkan bahwa auditor independen terhadap perusahaan. Berbeda dengan di Indonesia, menurut PSA No. 29 SA Seksi 508 laporan auditor juga dapat dialamatkan kepada dewan komisaris, selain pada direksi dan para pemegang saham. Hal ini terjadi kemungkinan besar karena Indonesia dan Amerika Serikat memiliki konsep governance yang berbeda.

Dalam FCGI (2000), terdapat dua sistem bentuk Dewan dalam sebuah perusahaan yaitu berasal dari dua sistem hukum yang berbeda Anglo Saxon ( One Tier System) dan Kontinental Eropa ( Two Tier System). Sistem hukum Anglo Saxon mempunyai Sistem Satu Tingkat atau One Tier System yang berarti bahwa perusahaan mempunyai satu Dewan Direksi yang pada umumnya merupakan kombinasi antara manajer atau pengurus senior (Direktur Eksekutit) dan Direktur Independen yang bekerja dengan prinsip paruh waktu. Negara dengan One Tier System misalnya Amerika Serikat dan Inggris.

Sistem Hukum Kontinental Eropa mempunyai Sistem Dua Tingkat atau Two Tiers System yang berarti perusahaan mempunyai dua badan terpisah yaitu Dewan Pengawas (Dewan Komisaris) dan Dewan Manajemen (Dewan Direksi). Dewan Komisaris bertanggung jawab mengawasi tugas-tugas manajemen dan tidak boleh melibatkan diri dalam tugas-tugas manajemen serta tidak boleh mewakili perusahaan dalam transaksi dengan pihak ketiga. Dewan Direksi diangkat dan dapat diganti oleh Dewan Komisaris. Dewan Direksi harus memberikan informasi pada Dewan Komisaris dan menjawab hal-hal yang diajukan oleh Dewan Komisaris. Dewan Komisaris itu sendiri diangkat dan diganti dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Negara-negara dengan Two Tiers System adalah Denmark, Jerman, Belanda, dan Jepang.

Page 12: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5 AUDITING I

I General Meeting of Shareholders (GMoS) II I

Oleh karena sistem hukum Indonesia berasal dari sistem hukum Belanda, maka hukum perusahaan Indonesia menganut Two Tiers System untuk struktur dewan dalam perusahaan. Namun, dalam sistem hukum di Indonesia dewasa ini terdapat perbedaan yang cukup penting termasuk di dalamnya adalah hak dan kewajiban Dewan Komisaris dalam hal tidak memiliki kewenangan Dewan Komisaris untuk menunjuk dan memberhentikan direksi. Perbedaan sistem tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Board of Directors

Executive Directors

(Senior Management)

Non Executive Directors

(Part Time Independent Members)

Sumber : FCGI, 2000 Gambar 5.1.

Struktur BOARD OF DIRECTORS dalam ONE TIER SYSTEM

General Meeting of Shareholders (GMoS)t

Board of Commissioners (BoC)

tBoard of Directors (BoD)

Sumber : FCGI, 2000 Gambar 5.2.Struktur Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Two Tiers System yang Diadopsi

oleh Belanda

Page 13: Bab05 EKSI4308 Auditing I

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Dewan Komisaris

Dewan Direksi

e E KSl43DB/MDDUL 5

Sumber: FCGI, 2000

Gambar 5.3.Struktur Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Two Tiers System yang Diadopsi

oleh Indonesia

Oleh karena perbedaan sistem ini yang dapat membuat laporan auditor di Indonesia dapat ditujukan kepada Dewan Kornisaris selain Dewan Direksi dan/ atau pemegang saham sedangkan pada paparan yang dikutip dari Arens et al. (2008) tidak ditujukan kepada Dewan Kornisaris karena praktik Amerika Serikat mernilik:i sistem Dewan yang berbeda.

Selain itu dalam PSA No. 29 SA Seksi 508, laporan auditor atas laporan keuangan perusahaan yang tidak berbentuk perseroan terbatas harus dialamatkan sesuai dengan keadaannya, rnisalnya dialamatkan kepada para anggota persekutuan atau kepada pernilik. Kadang-kadang auditor dirninta untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan yang bukan kliennya. Dalam hal ini biasanya laporan dialamatkan kepada klien sebagai pemberi tugas dan bukan kepada direksi perusahaan atau para pemegang saham yang laporan keuangannya diaudit oleh auditor.

3. Paragraf PendahuluanParagraf pertama laporan menunjukkan tiga hal, pertama, laporan itu

membuat suatu pernyataan sederhana bahwa kantor akuntan publik bersangkutan telah melaksanakan audit. Pernyataan ini dibuat untuk membedakan laporan audit dari laporan kompilasi atau laporan review. Kedua, paragraf ini menyatakan laporan keuangan yang telah diaudit, termasuk tanggal neraca serta periode akuntansi untuk laporan laba rugi dan laporan arus kas. Kata-kata tentang laporan keuangan dalam laporan audit harus identik dengan yang digunakan oleh manajemen dalam laporan keuangan tersebut.

Page 14: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5 AUDITING I

Ketiga, paragraf pendahuluan menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen dan bahwa tanggung jawab auditor adalah menyatakan pendapat atas laporan keuangan itu berdasarkan audit. Tujuan dari pemyataan-pemyataan ini adalah untuk mengomunikasikan bahwa manajemen bertanggung jawab atas pemilihan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang tepat, dan membuat pengukuran serta pengungkapan dalam menerapkan prinsip-prinsip tersebut dan untuk mengklarifikasi peran manajemen serta auditor.

Secara lebih rinci komponen paragraf pendahuluan dijelaskan menurut Boynton et al. (2001), paragraf pendahuluan memuat tiga pemyataan dengan tujuan utama membedakan tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab auditor. Kalirnat pada paragraf pendahuluan disajikan sebagai berikut:

"Kami telah mengaudit... neraca.... Perusahaan X ... untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut."

Kalirnat di atas menunjukkan bahwa auditor telah mengaudit laporan keuangan tertentu dari perusahaan. Setiap laporan keuangan disebutkan satu per satu berikut tanggal penerbitan setiap laporan keuangan tersebut.

"Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen. "

Penegasan kalimat ini bahwa tanggung jawab atas laporan keuangan terletak di tangan manajemen serta dimaksudkan untuk menghilangkan kesan bahwa auditor mengembangkan representasi yang mendasari laporan keuangan.

"Tanggung jawab kami adalah menyatakan .... berdasarkan audit kami."

Secara khusus kalirnat di atas menunjukkan tanggung jawab auditor dalam menyatakan pendapat berdasarkan temuan-temuan.

4. Paragraf Ruang LingkupParagraf ruang lingkup merupakan pemyataan faktual tentang apa yang

dilakukan auditor dalam proses audit. Paragraf ini menyatakan bahwa auditor melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang berlaku umum. Paragraf ruang lingkup menyatakan bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material. Pencantuman kata material menunjukkan bahwa

Page 15: Bab05 EKSI4308 Auditing I

e E KSl43DB/MDDUL 5

auditor hanya bertanggung jawab mencari salah saji yang signifikan. Istilah keyakinan yang memadai digunakan untuk menunjukkan bahwa audit tidak dapat diharapkan menghapus seluruh kemungkinan adanya salah saji yang material dalam laporan keuangan. Selain itu, paragraf ruang lingkup juga membahas bukti audit yang dikumpulkan telah memadai guna menyatakan pendapat.

Lebih detail pada Boynton et al. (2001), paragraf ruang lingkup menguraikan sifat dan lingkup audit. Kalimat dalam paragraf ini adalah:

"Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang berlaku umum."

Oleh karena Boynton et al. (2001) mengacu pada auditing dan standar yang berlaku di Amerika Serikat, dalam konteks ini, standar yang berlaku umum meliputi sepuluh standar GAAS (Generally Accepted Auditing Standard) dan seluruh SAS ( Statements on Auditing Standards) yang dapat diterapkan.

"Standar tersebut mengharuskan kami .. audit agar memperoleh keyakinan yang memadai .. laporan keuangan bebas dari salah saji material."

Kalimat di atas menunjukkan dua keterbatasan penting suatu audit. Pertama, auditor hanya mencari keyakinan yang memadai saja, bukan keyakinan yang absolut. Kedua, suatu audit direncanakan dan dilaksanakan untuk menemukan salah saji yang material dalam laporan keuangan.

"Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung .....laporan keuangan."

Kalimat di atas menjelaskan lebih jauh sifat audit. Kata-kata atas dasar pengujian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan audit, kurang dari 100% bukti yang telah diperiksa. Dasar pengujian menunjukkan adanya risiko bahwa bukti yang tidak diperiksa mungkin merupakan bukti yang penting dalam menilai kewajaran penyajian dan pengungkapan laporan keuangan secara keseluruhan.

"Audit juga meliputi penilaian atas prms1p akuntansi.. . estimasi signifikan .... penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan"

Page 16: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5 AUDITING I

Penjelasan lebih lanjut sesuai kalimat di atas adalah auditor menggunak:an pertimbangan dalam menilai dan mengevaluasi representasi laporan keuangan rnanajemen. Estimasi signifikan oleh manajemen, menunjukkan bahwa laporan keuangan tidak: seluruhnya berdasarkan pada fak:ta.

"Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat"

Kalirnat tersebut menunjukkan bahwa terdapat bentuk keterbatasan lain dari suatu audit yaitu hanya dasar yang memadai saja yang diperlukan untuk memberikan pendapat. Konsep memadai bukan konsep absolut adalah dasar yang konsisten dengan konsep dasar pengujian dan konsep keyakinan yang

mernadai. Kalirnat ini juga mengandung asersi bahwa auditor telah membentuk kesimpulan positif tentang lingkup pekerjaan audit yang dilak:sanak:an.

5. Paragraf PendapatParagraf terak:hir dalam laporan audit standar menyatakan kesimpulan

auditor berdasarkan basil audit dan merupak:an bagian laporan ini sangat penting. Paragraf pendapat dinyatak:an sebagai suatu pendapat saja bukan sebagai pemyataan yang mutlak: atau jaminan oleh karena kesimpulan tersebut dibuat berdasarkan pertimbangan profesional. Frasa menurut pendapat kami menunjukkan bahwa mungkin ada beberapa risiko informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan meskipun telah diaudit.

6. Nama KAPNarna mengidentifikasi kantor ak:untan publik (KAP) atau prak:tisi yang

melak:sanak:an audit. Nama kantor ak:untan publik dituliskan karena seluruh bagian kantor ak:untan publik mempunyai tanggung jawab hukum dan profesional untuk memastikan bahwa kualitas audit memenuhi standar profesional.

7. Tanggal Laporan AuditTanggal laporan audit merupak:an hal yang penting bagi auditor dan

pemak:ai laporan karena menunjukkan hari terak:hir dari tanggung jawab

auditor untuk me-review atas peristiwa penting yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan.

Page 17: Bab05 EKSI4308 Auditing I

e E KSl43DB/MDDUL 5

Dalam PSA No. 29 SA Seksi 508 paragraf 03 menjelaskan Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan Auditan dijelaskan bahwa laporan auditor bentuk baku hams mencakup unsur pokok laporan auditor bentuk baku berikut ini.1. Suatu judul yang memuat kata independen.2. Suatu pemyataan bahwa laporan keuangan yang disebutkan dalam

laporan auditor telah diaudit oleh auditor.3. Suatu pemyataan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab

manajemen perusahaan dan tanggung jawab auditor terletak pada pemyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan atas auditnya.

4. Suatu pemyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar auditingyang ditetapkan Ik:atan Akuntan Indonesia.

5. Suatu pemyataan bahwa standar auditing tersebut mengharuskan auditor merencanakan dan melaksanakan auditnya agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.

6. Suatu pemyataan bahwa audit meliputi:a. pemeriksaan (examination), atas dasar pengujian, bukti-bukti yang

mendukung jurnlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan;

b. penentuan prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi-estimasi signifikan yang dibuat manajemen;

c. penilaian penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.7. Suatu pemyataan bahwa auditor yakin bahwa audit yang dilaksanakan

memberikan dasar memadai untuk memberikan pendapat.8. Suatu pendapat atas apakah laporan keuangan menyajikan secara wajar,

dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan pada tanggal neraca dan hasil usaha dan arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

9. Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin usaha kantor akuntan publik.

10. Tanggal laporan auditor.

Laporan auditor bentuk baku yang meliputi satu periode akuntansi disajikan dalam Gambar 5.4 berdasarkan format yang diperoleh PSA No. 29 SA Seksi 508 dengan contoh aplikasi pada KAP atas audit suatu perusahaan. Laporan auditor bentuk baku hams menyebutkan laporan keuangan auditan dalam paragraf pengantar, menggambarkan sifat audit dalam paragraf

Page 18: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5 AUCI TINl!I I

Jingkup audit, clan menyatakan pendapat auditor daJam paragraf pendapat. Gambar S.5 menunjukkao laporan auditor independen bentuk: baku atas laporan keuangan komparatif. Poin yang paling terlihat perbeilaauoya adaJab pada laporan auditor atas laporan keuangan komparatif tertera. 2periode yang dibandiogbn scdangkan yang l.ainnya hanya mencakup satu periode akuntansi saja.

LAT I H A N

Un.tut memperdalam pernabarnao Anda mengenai rnateri di atas, kerjalranJab latiban berikutl

1) Apa yang mmaksud dengao laporan auditor?2) Apakah perbeilaao tanggung jawab auditor independen dengan

tanggungjawab manajemen menurut PSA No.02 SA Seksi 110?

3) Apa yang dirnaksud dual dating?Jelaskan. 4) Sebutkan &taodar pelaporan yang berkaitan dengao laporan auditor!5) Jelaskan jenis-jenispendapat auditor independeo.6) BiJamana auditor memberikan UnquaUfled Opinion atas laporan

keuangan klien?7) B uatJah contoh laporan audito.r bentuk baku.8) Sebutkan beberapa badaao yang mcndorong auditor menerbitkan

pendapat wajar tanpa pengecualian dengan babesa penjelas yang ditambablran pada laporan audit bentuk baknl

9) Sebutkan keadaao-keadaan yang dapat membuat auditor m.emberikan pendapat wajar dengan pengecualianl

10) Apa yang harus dilaJmkan auditor dalam laporan auditnya jib i.e.menyatakan pendapat ti.dak wajar atas laporan keuangan perusabaan?

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Laporan auditor merupakan !IUatU meitia yang sangat pentiog da]am akhir pelaksaoaan audit karena mencaknp pemyataan pendapat auditor serta berbagai temnan yang mcndukung pemyataan pendapat tersebut untuk ditujukan pada pibak-pihak yang berkepentingan dengan simpulao Iaporan keuangan aurutan.

Page 19: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5e EKSl43DB/MDDUL

2) Menurut PSA No. 02 SA Seksi 110, perbedaan tanggung jawab auditor independen dengan tanggung jawab manajemen adalah auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan. Auditor tidak bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh keyakinan bahwa salah saji terdeteksi, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan, yang tidak material terhadap laporan keuangan. Manajemen bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan akuntansi yang sehat dan untuk membangun dan memelihara pengendalian internal, di antaranya, mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan transaksi (termasuk peristiwa dan kondisi), yang konsisten dengan asersi manajemen yang tercantum dalam laporan keuangan. Atau dapat dikatakan bahwa tanggung jawab manajemen ada pada laporan keuangan yang disusunnya.

3) Dual dating atau tanggal ganda merupakan konsekuensi peristiwa kemudian dalam hal terjadi dua tanggal dalam laporan keuangan. Terkadang ada peristiwa atau transaksi dengan jumlah material yang terjadi sesudah tanggal diterbitkannya laporan audit dan berpengaruh terhadap laporan keuangan yang diperiksa. Jika terjadi peristiwa atau transaksi seperti ini setelah tanggal selesainya pekerjaan lapangan dan saat itu laporan audit belum dikeluarkan, auditor harus menjelaskan peristiwa atau transaksi ini dalam catatan atas laporan keuangan dan lembaran opini. Kejadian semacam ini dalam PSA No. 46 SA Seksi 560 paragraf 01 disebut peristiwa kemudian ( subsequent events) dan atas akibat material dan pengaruhnya pada laporan keuangan, maka diperlukan penyesuaian atau pengungkapan dalam laporan-laporan tersebut. Pada laporan auditor dapat mempunyai dua tanggal atau biasa disebut, yang pertama merupakan tanggal selesainya pemeriksaan lapangan, dan yang kedua tanggal terjadinya peristiwa penting tersebut.

4) Laporan auditor sangat berkaitan dengan standar pelaporan yang termasuk dalam sepuluh standar auditing PSA No. 01 SA Seksi 150 paragraf 02, yaitu bahwa:

Page 20: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5 AUDITING I

a. laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia;

b. laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya;

c. pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor;

d. laporan auditor harus memuat suatu pemyataan pendapat atas

laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pemyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan maka alasannya harus dinyatakan; dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka

laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas terhadap sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.

5) Berbagai jenis pendapat auditor, yaitu berikut ini.

a. Pendapat wajar tanpa pengecualian atau Unqualified Opinion Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

b. Bahasa penjelasan ditambahkan dalam laporan auditor bentuk baku atau secara lengkap umumnya disebut "Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan ditambahkan dalam laporan auditor bentuk baku" atau Unqualified Opinion with Explanatory Paragraph/Language ). Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain) dalam laporan auditnya.

c. Pendapat wajar dengan pengecualian atau Qualified Opinion. Pendapat wajar dengan pengecualian, menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.

Page 21: Bab05 EKSI4308 Auditing I

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kepada Vth.Dewan Komisaris PT ABADI JAVAJI. Kenanga No. 88 Jakarta Utara

Kami telah mengaudit neraca perusahaan PT. ABADI JAVA tanggal 31 Desember 2007 serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat alas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan lkatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit aaar kami memoeroleh kevakinan memadai bahwa laooran

5.e EKSl43DB/MDDUL

d. Pendapat tidak wajar atau Adverse Opinion.Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

e. Pernyataan tidak memberikan pendapat atau Disclaimer Opinion. Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan.

6) Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian atau Unqualified Opinion diberikan oleh auditor independen apabila auditor telah melaksanakan audit sesuai standar auditing yang berlaku di Indonesia seperti yang ditentukan dalam Standar Profesional Akuntan Publik. Auditor telah mengumpulkan bukti bukti yang cukup dan memadai dalam mendukung opininya, serta tidak menemukan kesalahan material atas suatu penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dalam opini ini, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas suatu entitas sesuai dengan prinsip akuntan yang berlaku umum di Indonesia.

7) Contoh Laporan Auditor Independen Bentuk Baku

Page 22: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5 AUDITING I

8) Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas diberikan jika ada keadaan tertentu yang mengharuskan auditor menambahkan paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan lain) dalam laporan auditor bentuk baku. Keadaan tersebut meliputi berikut ini.a. Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor

independen lain.b. Untuk mencegah agar laporan keuangan tidak menyesatkan karena

keadaan-keadaan yang luar biasa, laporan keuangan disajikan menyimpang dari suatu prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh Ik:atan Akuntan Indonesia.

c. Jika terdapat kondisi dan peristiwa yang semula menyebabkan auditor yakin tentang adanya kesangsian terhadap kelangsungan hidup entitas, namun setelah mempertimbangkan rencana manajemen, auditor berkesimpulan bahwa rencana manajemen tersebut dapat secara efektif dilaksanakan dan pengungkapan terhadap hal itu telah memadai.

d. Di antara periode akuntansi terdapat suatu perubahan material dalam penggunaan prinsip akuntansi atau dalam metode penerapannya.

keuangan

bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, alas

dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-juml ah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian alas prinsip akunlansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa, audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapal.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di alas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan PT ABADI JAYA tanggal 31 Desember 2007, dan hasil usaha, serta arus kas untuk lahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Kantor Akunlan Publik Dendy Putra, M.Acc., Akt

Page 23: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5.e E KSl43DB/MDDUL

e. Keadaan tertentu yang berhubungan dengan laporan auditor atas laporan keuangan komparatif.

f. Data keuangan kuartalan tertentu yang diharuskan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) namun tidak disajikan atau tidak di-review.

g. Informasi tambahan yang diharuskan oleh Ikatan Akuntan Indonesia-Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah dihilangkan, yang penyajiannya menyimpang jauh dari panduan yang dikeluarkan oleh Dewan tersebut, dan auditor tidak dapat melengkapi prosedur audit yang berkaitan dengan informasi tersebut, atau auditor tidak dapat menghilangkan keraguan-keraguan yang besar apakah informasi tambahan tersebut sesuai dengan panduan yang dikeluarkan oleh Dewan tersebut.

h. Informasi lain dalam suatu dokumen yang berisi laporan keuangan auditan secara material tidak konsisten dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

9) Pendapat wajar dengan pengecualian dinyatakan dalam contoh keadaan berikut.a. Ketiadaan bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan

terhadap lingkup audit yang mengakibatkan auditor berkesimpulan bahwa ia tidak dapat menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dan ia berkesimpulan tidak menyatakan tidak memberikan pendapat.

b. Auditor yakin, atas dasar auditnya, bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang berdampak material, dan ia berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat tidak wajar.

c. Jika auditor menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian, ia harus menjelaskan semua alasan yang menguatkan dalam satu atau lebih paragraf terpisah yang dicantumkan sebelum paragraf pendapat. Ia harus juga mencantumkan bahasa pengecualian yang sesuai dan menunjuk ke paragraf penjelasan di dalam paragraf pendapat.

11) Pendapat tidak waJar diberikan auditor jika laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas

Page 24: Bab05 EKSI4308 Auditing I

AUDITINllll 5

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlak:u umum di Indonesia.

Pendapat ini dinyatakan bila, menurut pertimbangan auditor, laporan keuangan secara keseluruban tidak disajikan secara wajar sesuai dengan

prinsip ak:untansi yang berlaku 11m11m di Indonesia. Bila auditor menyatakan pendapat tidak: wajar, ia hams menje leskao dalam paragraf

terpisah sebelum paragraf pendapat dalam Iaporannya (a) semua alasan

yang mendukung pendapat tidak wajar, dan (b) dampak utama hal yang menyebabkan pemberian pendepat tidak wajar terhadap posi&i

keuangan, basil usaha. dan arus kas,jika secara.praktis untuk dilaksaoakan.

D RA N13 K U MA N --------------

Auditor melaksanakan audit agar dapat memperoleh bukti yang cukup agar dapat menyatakan peudapatnya atas leporan keuangan. Sebagai peJaksana jasa audit um.um, auditor tidak bertanggung jawab ates laporan keuangan, t.etapi hanya berbmggung jawab atas opini atau pendepat atas leporan keuangan.

Dalam kaitannya dengan kemampuan entitas da]aro m.empertahankan ke langs ungan hidupnya, auditor memiliki tanggung jawab yang lain, yaitu IICpCrti pada PSA No. 30 SA Seksi 341paragraf02 bahwa auditor berbmggung jawab untuk: m.engevaluasi apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan entitas da]am mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode waktu pantas, tidak lebih dui satu tabun sejak. tanggal laporen keuangan yang sedang. Eveluasi auditor berdasarkan etas pengetahuan tentang kondisi dan peristiwa yang ada pada atau yang tel.ah terjadi sebelum pekerjaan lapangan selesai.

Laporan audit standar tanpa pengecualian berisi tujuh bagian yangberbeda, yaitu sebagai berikut.1. Judul Laporan.2. A larnat Laporan Audit.3. Paragraf Pendahuluan.4. Paragraf Ruang Lingkup.S. Paragraf Pendapat.6. Nama KAP.7. Tanggal Laporan Audit.

Page 25: Bab05 EKSI4308 Auditing I

e 5l!!:ICSl43Cl8/MOOUL

TE S F'D R MATIF' 1 _

Pilihlah satujawaban yang paling tepatl

1) Laporan auditor memuat pengertian beberapa ba1 berikut, pilih manayang kurang tepat ....A sarana atau media formal penting pada akhir peJaksanaan audit.B. laporan laba rugi, neraca, laporan arus kasC. laporan yang beriai pemyataan pendapat auditorD. tujuan 1aporan pada pihak-pihak yang berkepentingan dengan

laporan auditor

2) Dual dating merupabn ••••A tanggal selesainya pemeriksaan lapangan dan tanggal neracaB. tanggal tcrbitnyalaporan keuangan dantanggal. laporan

kcuanganC. tanggal selesainya pemerlksaan lapmgan dan tanggal. terjadinya

peristiwa pentingD. t.anggal peristiwa kemudian dan t.anggal neraca

3) Berikut inimerupakan pendapat atau opini auditor m.enmut PSA No. 29SA Sebi 508,kecuali ....A waju dengan pengecualianB. waju dengan pengecualian dengan babasa penjelasC. p endapat tidak wajarD. pemyataan tidak memberikan pendapat

4) Pendapat auditor bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, daJam semua ba1 yang material. posisi keuangan, basil usaba, dan aros kas entitas tertentl.1 sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku 11m11m di Indonesia merupakan pendapat ••..A wajar tanpapengecualiaaB. pemyataan tidak memberikan. pendapatC. waju bmpa pengecualiao dengan bahasa penjelasD. pendapat tidak wajar

Page 26: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5 AUDITING I

5) Pendapat auditor bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan merupakan pendapat ....A. wajar tanpa pengecualianB. pendapat tidak wajarC. pemyataan tidak memberikan pendapatD. wajar dengan pengecualian

6) Pendapat auditor bahwa auditor tidak dapat merumuskan atau tidak merumuskan suatu pendapat tentang kewajaran laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum merupakan pendapat ....A. wajar tanpa pengecualianB. pendapat tidak wajarC. pemyataan tidak memberikan pendapatD. wajar dengan pengecualian

7) Pendapat auditor bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia merupakan pendapat ....A. wajar tanpa pengecualianB. pemyataan tidak memberikan pendapatC. wajar dengan pengecualianD. pendapat tidak wajar

8) Jika terdapat kondisi dan peristiwa yang semula menyebabkan auditor yakin tentang adanya kesangsian terhadap kelangsungan hidup entitas, namun setelah mempertimbangkan rencana manajemen, auditor berkesimpulan bahwa rencana manajemen tersebut dapat secara efektif dilaksanakan dan pengungkapan terhadap hal itu telah memadai; pendapat yang sebaiknya diberikan oleh auditor?A. Pendapat tidak wajar.B. Wajar tanpa pengecualian.C. Pemyataan tidak memberikan pendapat.D. Bahasa penjelasan ditambahkan dalam laporan auditor bentuk baku.

Page 27: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5e E KSl43DB/MDDUL

9) Dengan tujuan untuk mencegah agar laporan keuangan tidak menyesatkan karena keadaan-keadaan yang luar biasa, laporan keuangan disajikan menyimpang dari suatu prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, atas tujuan ini auditor dapat memberikan pendapat ....A. bahasa penjelasan ditambahkan dalam laporan auditor bentuk bakuB. pendapat tidak wajarC. wajar tanpa pengecualianD. pemyataan tidak memberikan pendapat

10) Apabila terdapat ketiadaan bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap lingkup audit yang mengakibatkan auditor berkesimpulan bahwa ia tidak dapat menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dan ia berkesimpulan tidak menyatakan tidak memberikan pendapat, maka pendapat apa yang dapat ia berikan?A. Pendapat tidak wajar.B. Wajar dengan pengecualian.C. Wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas ditambahkan

dalam laporan auditor bentuk baku.D. Pemyataan tidak memberikan pendapat.

11) Apabila terdapat data keuangan kuartalan tertentu yang diharuskan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) namun tidak disajikan atau tidak di-review, pendapat apa yang dapat diberikan auditor?A. Wajar tanpa pengecualian.B. Pendapat tidak wajar.C. Wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas ditambahkan

dalam laporan auditor bentuk baku.D. Pemyataan tidak memberikan pendapat.

12) Apabila dalam suatu kondisi, berdasarkan audit yang telah dilakukan, auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang berdampak material, dan ia berkesimpulan tidak menyatakan pendapat tidak wajar. Lalu, pendapat apa yang mungkin dapat diberikan auditor sesuai dengan standar auditing?A. Wajar tanpa pengecualian.B. Pendapat tidak wajar.C. Wajar dengan pengecualian.D. Pemyataan tidak memberikan pendapat.

Page 28: Bab05 EKSI4308 Auditing I

Tingkat penguasaan =----------x 100%Jurnlah Soal

Jurnlah Jawaban yang Benar

5 AUDITING I

Cocokk:anlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus!Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

Page 29: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5e E KSl43DB/MDDUL

K E G IA T A N B E LAJ A R 2

Bent uk Baku Laporan Auditor

A. BENTUK LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN

BERBAGAI KASUS

1. Laporan Auditor Bentuk Baku

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kepada Yth. Dewan Komisaris PT ABADI JAYAJI. Kenanga No. 88 Jakarta Utara

Kami telah mengaudit neraca perusahaan PT ABADI JAYA tanggal 31 Desember 2011 serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pemyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan lkatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa, audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Page 30: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5. AUDITING I

Gambar 5.4.Contoh Laporan Auditor Bentuk Baku yang Meliputi Satu Periode Akuntansi

Menurut

pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di

atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan PT ABADI JAYA tanggal 31 Desember 2011, dan basil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Kantor Akuntan Publik Dendy Putra, M.Acc., Akt

(Dendy Putra, M.Acc.,

Akt) Reg. Neg. D-888888

LAPORAN

AUDITOR INDEPENDEN

Kepada Yth. Dewan Komisaris PT ABADI JAYAJl. Kenanga No.

88 Jakarta Utara

Kami telah mengaudit neraca perusahaan PT ABADI JAYA tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir

Page 31: Bab05 EKSI4308 Auditing I

e EKSl43DB/MDDUL 5

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntansi Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan PT ABADI JAYA tanggal 31 Desember 2011, dan 2010, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Kantor Akuntan Publik Dendy Putra, M.Acc., Akt

(Dendy Putra, M.Acc., Akt) Reg. Neg. D-888888NIAP: 09.0020.08

25 Februari 2012

Gambar 5.5.Conteh Laporan Auditor Bentuk Baku atas Laporan Keuangan Komparatif

Bagian audit yang dilakukan oleh auditor independen lain umumnya dilakukan ketika auditor independen utama tidak mengaudit sendiri anak perusahaan, divisi, cabang, komponen, atau investasi tertentu dari kliennya. Auditor utama dapat mengambil keputusan mengacu atau tidak mengacu bagian audit yang dilakukan auditor lain dengan pertimbangan profesional auditor. Tidak ada satu pun aturan dalam Seksi 543 yang dapat diartikan

Page 32: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5 AUDITING I

bahwa seorang auditor dapat menggunakan dasar lain kecuali pertimbangan profesionalnya; atau tidak ada satu pun aturan dalam Seksi ini yang menyatakan bahwa suatu laporan auditor yang mengacu ke laporan auditor lain dianggap lebih rendah mutunya dalam pandangan profesional dibandingkan dengan laporan yang tidak mengacu ke laporan auditor lain.

Seorang auditor yang bertindak sebagai auditor utama harus memperhatikan apakah ia telah melakukan semua pekerjaan selain sebagian kecil pekerjaan, atau bagian audit yang signifikan yang telah dilakukan oleh auditor lain. Dalam kondisi bagian signifikan audit dilaksanakan oleh auditor lain, ia harus memutuskan apakah partisipasinya cukup untuk memungkinkan dirinya bertindak sebagai auditor utama dan melaporkan dalam kapasitasnya sebagai auditor utama atas laporan keuangan tersebut. Auditor juga harus mempertimbangkan materialitas bagian laporan keuangan auditannya dibandingkan bagian yang diaudit auditor lain. Lingkup pengetahuannya tentang laporan keuangan secara keseluruhan, dan pentingnya komponen komponen yang diauditnya dalam hubungannya dengan perusahaan secara keseluruhan.

Auditor utama harus menentukan apakah ia harus mengacu atau tidak mengacu pada bagian audit yang dilaksanakan auditor lain dalam laporannya. Jika auditor utama memutuskan untuk memikul tanggung jawab atas pekerjaan auditor lain, sepanjang pekerjaan tersebut berkaitan dengan pernyataan pendapat auditor utama atas laporan keuangan secara keseluruhan, tidak ada pengacuan yang harus dibuat terhadap pekerjaan atau laporan auditor lain. Sebaliknya, jika auditor utama memutuskan untuk tidak memikul tanggung jawab tersebut, laporannya harus menunjukkan pengacuan ke audit yang dilaksanakan oleh auditor lain dan harus menunjukkan secara jelas pembagian tanggung jawab antara auditor utama dan auditor lain dalam menyatakan pendapatnya atas laporan keuangan. Tanpa memperhatikan keputusan auditor utama, auditor lain tetap bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaannya dan atas laporannya.

Jika auditor utama dapat meyakinkan dirinya terhadap independensi dan reputasi profesional auditor lain dan percaya bahwa audit yang dilakukan oleh auditor lain dapat diandalkan, ia dapat menyatakan suatu pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan tanpa mengacu ke audit yang dilaksanakan oleh auditor lain di dalam laporannya. Apabila auditor utama telah memutuskan tidak mengacu ke audit yang dilaksanakan auditor lain, ia tidak harus mengungkapkan dalam laporannya tentang bagian audit tersebut.

Page 33: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5e E KSl43DB/MDDUL

Jika bagian audit tersebut diungkapkan dalam laporannya, justru hal ini dapat menyebabkan pemakai laporan keuangan salah menafsirkan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.

Auditor utama tidak mengacu pada audit yang dilakukan auditor lainbila:

1. bagian audit yang dilaksanakan oleh auditor independen lain yang merupakan kantor akuntan asosiasi atau koresponden dan yang pekerjaannya dapat diterima oleh auditor utama berdasarkan pengetahuannya atas standar profesional dan kompetensi kantor auditor lain tersebut; atau

2. auditor lain ditunjuk oleh auditor utama dan pekerjaan auditor lain dilakukan di bawah bimbingan dan pengawasan auditor utama; atau

3. auditor utama, baik ia memilih auditor lain atau tidak, mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk meyakinkan dirinya terhadap audit yang dilakukan oleh auditor lain dan memperoleh keyakinan terhadap kewajaran akun-akun yang dicantumkan dalam laporan keuangan yang diberi pendapat oleh auditor utama tersebut; atau

4. bagian laporan keuangan yang diaudit oleh auditor lain tidak material dibandingkan dengan laporan keuangan yang dicakup oleh pendapat auditor utama.

Auditor utama dapat memutuskan untuk mengacu ke audit yang dilakukan auditor lain dalam rangka menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit. Dalam beberapa hal, mungkin tidak praktis bagi auditor utama bila melakukan review terhadap pekerjaan auditor lain atau menggunakan prosedur lain yang dalam pertimbangannya perlu untuk memperoleh keyakinan terhadap audit yang dilakukan oleh auditor lain. Selain itu, jika komponen laporan keuangan yang diaudit oleh auditor lain material dalam hubungannya dengan laporan keuangan secara keseluruhan, tanpa memperhatikan pertimbangan lainnya, auditor utama dapat memutuskan untuk mengacu ke audit yang dilakukan oleh auditor lain di dalam laporannya.

Jika auditor utama memutuskan untuk mengacu ke audit yang dilakukan oleh auditor lain, laporannya harus menunjukkan dengan jelas pembagian tanggung jawab antara bagian laporan keuangan yang dicakup oleh auditnya sendiri dan yang dicakup oleh audit yang dilaksanakan oleh auditor lain, baik dalam paragraf pengantar, paragraf lingkup audit, dan paragraf pendapat.

Page 34: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5 AUDITING I

Laporan tersebut harus menjelaskan pentingnya bagian laporan keuangan yang diaudit oleh auditor lain. Hal ini dapat dilakukan dengan menyatakan jumlah rupiah atau persentase satu atau lebih hal-hal berikut ini: jumlah keseluruhan aset, jumlah keseluruhan pendapatan, atau kriteria lainnya, tergantung atas hal yang paling jelas menunjukkan bagian laporan keuangan yang diaudit oleh auditor lain. Nama auditor lain dapat disebutkan dan laporannya dapat disajikan bersama dengan laporan auditor utama atas persetujuan auditor lain tersebut. Pengacuan dalam laporan auditor utama yang merupakan bagian audit yang telah dilakukan oleh auditor lain tidak

diartikan sebagai pengecualian pendapat, namun lebih merupakan suatu petunjuk tanggung jawab yang terpisab di antara auditor yang melakukan audit terhadap berbagai komponen laporan keuangan secara keseluruhan.

Laporan auditor utama pada Gambar 5.6 merupakan contoh kasus auditor utama mengacu pada bagian audit yang dilakukan auditor lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian untuk audit anak perusahaan. Jika auditor lain menyimpang dari laporan auditor bentuk baku (laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia), auditor utama harus memutuskan apakah alasan penyimpangan dari laporan audit bentuk baku sedemikian rupa sehingga sifat dan pentingnya alasan tersebut dalam hubungannya dengan laporan keuangan yang dilaporkan oleh auditor utama memerlukan pengungkapan dalam laporan auditor utama.

Bila alasan penyimpangan tidak material dalam hubungannya dengan laporan keuangan secara keseluruhan dan laporan auditor lain tidak disajikan, auditor utama tidak perlu membuat acuan ke pekerjaan auditor lain dalam laporannya terhadap penyimpangan tersebut, namun jika laporan auditor lain disajikan, auditor utama dapat mengacu ke penyimpangan tersebut dan perlakuannya. Penjelasan dan contoh laporan auditor utama bentuk kasus ini mengacu pada PSA No. 38 SA Seksi 543 tentang Bagian Audit Dilaksanakan Oleh Auditor Independen.

Page 35: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5e E KSl43DB/MDDUL

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kepada Yth. Dewan Komisaris PT ABADI JAYAn. Kenanga No. 88Jakarta Utara

Kami telah mengaudit neraca konsolidasian PT. ABADI JAYA dan anak perusahaannya tanggal 31 Desember 2011, dan laporan laba-rugi konsolidasian yang bersangkutan dan laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan tersebut merupakan tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pemyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan PT SEKAR ABADI JAYA, anak perusahaan yang dimiliki penuh oleh PT ABADI JAYA, yang laporan keuangannya mencerminkan aktiva total dan pendapatan masing-masing 20% dan 22%, dari total laporan keuangan konsolidasian yang bersangkutan. Laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sepanjang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk PT SEKAR ABADI JAYA, didasarkan semata-mata atas laporan auditor independen lain tersebut.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Page 36: Bab05 EKSI4308 Auditing I

Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor lain tersebut, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan P PT ABADI JAYA tanggal 31 Desember 2011, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Kantor Akuntan Publik Dendy Putra, M.Acc., Akt

(Dendy Putra, M.Acc., Akt) Reg. Neg. D-888888NIAP: 09.0020.08

25 Februari 2012

5 AUDITING I

Gambar 5.6.Contoh Laporan Auditor Utama yang Mengacu pada Bagian Audit

yang Dilaksanakan Auditor Lain

2. Bahasa Penjelasan yang Ditambahkan dalam Laporan Auditor Bentuk BakuDalam penjelasan sebelumnya, pendapat wajar tanpa pengecualian

dengan bahasa penjelasan dapat ditambahkan dalam laporan auditor bentuk baku jika ada keadaan tertentu yang mengharuskan auditor menambahkan paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan lain) dalam laporan auditor bentuk baku. Berikut ini dibahas tentang berbagai keadaan yang memungkinkan auditor memberikan pendapat tersebut.

a. Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lainDalam PSA No. 38 SA Seksi 543 tentang Bagian Audit Dilaksanakan

Oleh Auditor Independen par. 01 berisi panduan bagi auditor independen untuk membuat pertimbangan profesional dalam memutuskan:

Page 37: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5e E KSl43DB/MDDUL

1) apakah ia bertindak sebagai auditor utama dan menggunakan pekerjaan dan laporan auditor independen lain yang telah mengaudit laporan keuangan satu atau lebih anak perusahaan, divisi, cabang, komponen, atau investasi yang tercantum dalam laporan keuangan yang disajikan; dan

2) bentuk dan isi laporan auditor utama dalam keadaan tersebut.

b. Penyimpangan dari prinsip akuntansi yang ditetapkan secara formal oleh badan yang berwenangDalam keadaan luar biasa, data laporan keuangan mungkin memuat

penyimpangan yang berdampak material secara keseluruhan dari prinsip yang berlaku umum di Indonesia. Sesuai kondisi ini, auditor dapat menunjukkan bahwa laporan atau data dapat menyesatkan apabila tidak memuat penyimpangan seperti dalam laporan, dengan cara mengungkapkan penyimpangan dan estimasi dampaknya (bila praktis untuk dilaksanakan), serta alasan mengapa kepatuhan atas prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia justru menghasilkan laporan yang menyesatkan. Apabila keadaan seperti ini muncul, maka laporan auditor harus mencantumkan informasi atas hal tersebut dalam paragraf terpisah.

Sudah semestinya bagi auditor untuk menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian berkaitan dengan kesesuaian laporan keuangan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali jika terdapat alasan lain untuk tidak melakukan hal itu, yang tidak berkaitan dengan penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum (PSA No. 29 SA Seksi 508 par. 14 dan 15).

c. KetidakkonsistensianLaporan auditor bentuk baku secara tersirat menyatakan bahwa

kesesuaian daya banding laporan keuangan di antara periode-periode akuntansi tidak secara material dipengaruhi oleh perubahan dalam prinsip akuntansi. Selain itu, prinsip akuntansi tersebut telah diterapkan secara konsisten di antara dua periode atau lebih, baik karena (a) tidak terjadi perubahan prinsip akuntansi, atau (b) telah terjadi suatu perubahan prinsip akuntansi atau metode penerapannya, namun dampak perubahan atas daya banding laporan keuangan tidak material. Dalam hal ini, auditor tidak perlu menyatakan konsistensi dalam laporannya.

Page 38: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5 AUDITING I

Namun, jika terjadi perubahan pnns1p akuntansi atau metode penerapannya yang mempunyai akibat material terhadap daya banding laporan keuangan perusahaan, auditor harus menyatakan perubahan tersebut dalam paragraf penjelasan di dalam laporannya. Paragraf penjelasan tersebut (setelah paragraf pendapat) harus menunjukkan sifat perubahan dan mengacu ke catatan atas laporan keuangan yang membahas secara rinci perubahan tersebut. Persetujuan auditor terhadap suatu perubahan bersifat tersirat kecuali jika auditor mengecualikan perubahan tersebut dalam menyatakan pendapatnya atas kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Jika terdapat suatu perubahan prinsip akuntansi, beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh auditor yaitu seperti prinsip akuntansi yang baru, metode akuntansi yang digunakan dan alasan perubahan prinsip tersebut. Paragraf penjelasan yang sesuai dengan perubahan tersebut di atas adalah sebagai berikut.

"Seperti telah dijelaskan pada Catatan X atas laporan keuangan, perusahaan mengubah metode perhitungan depresiasi dalam tahun 20X7."

Tambahan paragraf penjelasan dalam laporan auditor harus dicantumkan dalam laporan auditor atas laporan keuangan tahun berikutnya, jika tahun terjadinya perubahan disajikan dan dilaporkan. Namun, jika perubahan akuntansi dipertanggungjawabkan dengan cara penyajian kembali laporan keuangan yang terpengaruh, paragraf tambahan harus disajikan hanya dalam tahun terjadinya perubahan, karena, dalam tahun-tahun berikutnya, semua periode yang disajikan dapat dibandingkan (PSA No. 29 SA Seksi 508 par. 16 -18).

d. Penekanan atas suatu halDalam beberapa keadaan, auditor mungkin perlu memberi penekanan

atas suatu hal yang berkaitan dengan laporan keuangan. Informasi penjelasan semacam itu harus disajikan dalam suatu paragraf terpisah dalam laporan auditor. Frasa seperti "dengan penjelasan sebelumnya (berikut ini)" harus tidak digunakan dalam paragraf pendapat jika paragraf penekanan dicantumkan dalam laporan auditor. Paragraf penekanan tidak pemah diharuskan. Paragraf penekanan dapat ditambahkan semata-mata karena pertimbangan auditor. Contoh hal-hal yang menurut pertimbangan auditor perlu mendapatkan penekanan adalah:

Page 39: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5e E KSl43DB/MDDUL

1) bahwa entitas adalah komponen dari perusahaan yang lebih besar;

2) bahwa entitas mempunyai transaksi signifikan dengan pihak

yang memiliki hubungan istimewa;3) peristiwa kemudian yang luar biasa;

4) masalah-masalah akuntansi, selain yang berkaitan dengan perubahan dalam prinsip akuntansi, yang berdampak atas daya banding laporan keuangan dengan laporan keuangan periode sebelumnya.

3. Pendapat Wajar dengan PengecualianPendapat wajar dengan pengecualian diberikan auditor jika dari audit

yang telah dilaksanakan auditor menyimpulkan bahwa keseluruhan laporan keuangan telah disajikan dengan wajar, kecuali untuk dampak hal yang berkaitan dengan yang dikecualikan seperti pada keadaan yang dibahas berikut ini.

a. Pembatasan lingkup auditPendapat wajar tanpa pengecualian dapat diberikan auditor jika audit

yang telah dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan lkatan Akuntan Indonesia serta memperoleh bukti yang memadai untuk mendukung pendapatnya. Pada kenyataannya terkadang klien dan keadaan dapat membuat suatu pembatasan terhadap lingkup audit seperti waktu pelaksanaan audit, kegagalan memperoleh bukti kompeten yang cukup, atau ketidakcukupan catatan akuntansi. Kondisi seperti ini memungkinkan auditor harus mengungkapkan pengecualian di dalam pendapatnya atau pemyataan tidak memberikan pendapat. Alasan pengecualian atau pemyataan tidak memberikan pendapat harus dijelaskan oleh auditor dalam laporannya.

Dalam memutuskan untuk memberikan pendapat wajar dengan pengecualian, auditor harus dapat menilai pentingnya prosedur audit yang tidak dapat dilakukan akibat pembatasan lingkup tersebut terutama terhadap pendapat yang diberikan. Penilaian ini dapat dipengaruhi oleh sifat dan besarnya dampak yang mungkin timbul sebagai akibat hal yang dikecualikan tersebut dan pentingnya bagi laporan keuangan. Jika dampak yang mungkin timbul menyangkut banyak pos laporan keuangan, maka pentingnya hal yang dikecualikan tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan jika hanya menyangkut pos laporan keuangan yang lebih sedikit.

Pembatasan yang umum terhadap lingkup audit mencakup pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan dan konfirmasi piutang melalui

Page 40: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5 AUDITING I

komunikasi langsung dengan debitur klien. Pembatasan lain terhadap lingkup audit yang umum adalah dalam akuntansi investasi jangka panjang, jika

auditor tidak memperoleh laporan keuangan dari pihak investee. Auditor harus memutuskan apakah ia memiliki bukti kompeten yang cukup untuk memungkinkannya menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atau pendapat wajar dengan pengecualian, atau bahkan tidak memberikan pendapat berdasarkan bukti kompeten yang diperoleh. Bila klien mengenakan pembatasan yang secara signifikan membatasi lingkup audit, biasanya auditor harus mempertimbangkan untuk menyatakan tidak memberikan pendapat.

Apabila pendapat wajar dengan pengecualian disebabkan oleh pembatasan atas lingkup audit atau kurangnya bukti audit, situasi ini harus dijelaskan dalam paragraf penjelasan yang dicantumkan sebelum paragraf pendapat dalam laporan auditor. Pencantuman penjelasan lingkup audit di dalam catatan atas laporan keuangan tidaklah tepat, karena penjelasan lingkup audit merupakan tanggung jawab auditor, bukan tanggung jawab klien. Auditor harus menjelaskan pengecualian dalam pendapatnya dikaitkan dengan dampak yang mungkin timbul terhadap laporan keuangan dan bukan terhadap pembatasan lingkup audit itu sendiri.

Pembatasan lingkup audit atau pengecualian lainnya membuat auditor tidak mungkin menyelesaikan prosedur audit. Namun, jika ia dapat memuaskan dirinya tentang sediaan atau piutang dengan menerapkan prosedur altematif berarti tidak terdapat pembatasan terhadap lingkup pekerjaannya. Dalam laporannya, auditor tidak perlu mencantumkan pengacuan ke penghilangan prosedur tersebut atau penggunaan prosedur altematif. Gambar 5.7 merupakan contoh laporan auditor dengan pendapat wajar dengan pengecualian karena pembatasan yang berhubungan dengan investasi dalam anak perusahaan di luar negeri. Penjelasan dan contoh laporan audit pada kondisi pembatasan lingkup audit ini mengacu pada PSA No. 29 SA Seksi 508 par. 22 -26).

Kondisi lain terkait dengan pembatasan lingkup audit, yaitu ketidakpastian dan pembatasan terhadap lingkup audit. Ketidakpastian mencakup, namun tidak terbatas pada, kontijensi sebagaimana yang dijelaskan dalam Pemyataan Standar Akuntansi Keuangan. Dalam ketidakpastian seperti ini, bukti audit yang bersifat konklusif tentang hasil akhir ketidakpastian tidak dapat diharapkan ada pada waktu audit karena hasil dan bukti audit yang berkaitan bersifat masa depan. Manajemen bertanggung jawab untuk melakukan estimasi terhadap dampak peristiwa

Page 41: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5e EKSl43DB/MDDUL

masa depan terhadap laporan keuangan. Manajemen juga menentukan bahwa estimasi yang masuk akal tidak dapat dibuat. Selain itu, manajemen harus membuat pengungkapan yang disyaratkan berdasarkan analisis manajemen terhadap kondisi yang ada yang telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Suatu audit mencakup penaksiran tentang apakah bukti audit memadai untuk mendukung analisis manajemen. Auditor juga mempertimbangkan kecukupan audit didasarkan pada bukti audit yang tersedia atau harus tersedia. Apabila setelah mempertimbangkan kondisi yang ada dan bukti yang tersedia, auditor berkesimpulan bahwa bukti audit yang cukup mendukung asersi manajemen tentang sifat hal yang berkaitan dengan suatu ketidakpastian dan penyajian atau pengungkapannya dalam laporan keuangan, auditor dapat memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian sesuai keadaan tersebut. Sebaliknya, jika auditor tidak mampu memperoleh bukti audit yang cukup untuk mendukung asersi manajemen tentang ketidakpastian tersebut, auditor harus mempertimbangkan perlunya menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian atau pemyataan tidak memberikan pendapat karena keterbatasan dalam lingkup audit (PSA No. 29 SA Seksi 508 par. 29 -32).

Pembatasan lingkup audit yang dapat dibuat oleh klien ataupun suatu keadaan berbeda dengan perikatan dengan pelaporan terbatas. Auditor mungkin diminta untuk melaporkan hasil audit atas salah satu unsur laporan keuangan pokok dan tidak yang lain. Sebagai contoh, ia diminta untuk melaporkan hasil audit atas neraca dan bukan atas laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, atau laporan arus kas. Perikatan dengan pelaporan terbatas tidak menyangkut pembatasan lingkup audit jika akses auditor terhadap informasi yang mendasari laporan keuangan pokok tidak dibatasi dan jika ia menerapkan semua prosedur audit yang dipandang perlu sesuai dengan keadaan.

Perikatan dengan pelaporan terbatas menyangkut pembatasan tujuan pelaporan, bukan pembatasan lingkup audit (PSA No. 29 SA Seksi 508 par. 33). Oleh karena auditor hanya diminta melaporkan hasil audit neraca saja, auditor dapat menyatakan pendapat hanya atas neraca saja. Laporan auditor dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang diberikan oleh auditor dalam audit terhadap neraca saja (laporan ini disusun dengan asumsi bahwa auditor telah memperoleh keyakinan terhadap konsistensi penerapan prinsip akuntansi) dapat dilihat pada Gambar 5.8.

Page 42: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5 AUDITING I

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kepada Yth. Dewan Komisaris PT ABADI JAYAJl. Kenanga No. 88 Jakarta Utara

Kami telah mengaudit neraca perusahaan PT ABADI JAYA tanggal 31 Desember 2011 serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kecuali seperti yang diuraikan dalam paragraf berikut ini, kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Kami tidak dapat memperoleh laporan keuangan auditan oleh auditor independen lain yang mendukung investasi Perusahaan dalam anak perusahaan di luar negeri masing-masing sebesar Rp350.000. 000.000,00 dan Rp500.000.000.000,00 dan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, atau hak atas laba anak perusahaan sebesar Rp500.000.000,00 dan Rp800.000.000,00 yang dicantumkan dalam laba bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut di atas, seperti yang dijelaskan pada ekuitas dalam catatan atas laporan keuangan. Kami juga tidak dapat memperoleh keyakinan atas nilai investasi dalam anak perusahaan di luar negeri tersebut beserta hak atas labanya dengan prosedur audit kami.

Page 43: Bab05 EKSI4308 Auditing I

Menurut pendapat kami, kecuali untuk dampak penyesuaian tersebut, jika ada, yang mungkin perlu dilakukan jika kami memeriksa bukti tentang investasi di luar negeri dan labanya tersebut, laporan keuangan yang kami sebut dalam paragraf pertama di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan PT ABADI JAYA tanggal 31 Desember 2011, dan 2010, dan basil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Kantor Akuntan Publik Dendy Putra, M.Acc., Akt

(Dendy Putra, M.Acc., Akt) Reg. Neg. D-888888NIAP: 09.0020.08

25 Februari 2012

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kepada Yth. Dewan Komisaris PT ABADI JAYAJI. Kenanga No. 88Jakarta Utara

Kami telah mengaudit neraca perusahaan PT ABADI JAYA tanggal 31Desember 2011. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pemyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkanIkatanAkuntanIndonesia.Standartersebutmengharuskankamimerencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa neraca bebas dari salah saji material. Audit meliputi

5e EKSl43DB/MDDUL

Gambar 5.7.Contoh Laporan Audit dengan Pendapat Wajar dengan Pengecualian karena Pembatasan yang Berhubungan dengan lnvestasi dalam Anak

Perusahaan di Luar Negeri

Page 44: Bab05 EKSI4308 Auditing I

pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah jumlah dan pengungkapan dalam neraca. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian neraca secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit karni memberikan dasar memadaiuntuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, neraca yang kami sebutkan di atas menyajikansecara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan PT ABADI JAYA tanggal 31 Desember 2011 sesuai dengan prinsipakuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Kantor Akuntan PublikDendy Putra, M.Acc., Akt

(Dendy Putra, M.Acc., Akt)Reg. Neg. D-888888 NIAP: 09.0020.08

25 Februari 2012

5 AUDITING I

Gambar 5.8.Contoh Laporan Audit dengan Pendapat Wajar tanpa Pengecualian atas

Neraca

b. Penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di IndonesiaApabila laporan keuangan secara material terpengaruh oleh suatu

penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan auditor telah mengaudit laporan keuangan tersebut berdasarkan standar

auditing yang ditetapkan lkatan Akuntan Indonesia, maka ia harus menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian. Dalam hal penyimpangan yang material, auditor juga dapat memberikan pendapat tidak wajar jika laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dasar yang melandasi pendapat harus dinyatakan dalam laporan auditor.

Pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar dapat diberikan auditor dengan mempertimbangkan apakah dampak penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia cukup material atau

Page 45: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5e EKSl43DB/MDDUL

tidak dalam nilai Rupiah. Materialitas tidak hanya tergantung pada nilai Rupiah tetapi juga pertimbangan signifikan atau tidaknya unsur bagi suatu entitas (sebagai contoh, sediaan bagi perusahaan manufaktur), luasnya akibat salah saji (seperti apakah suatu salah saji berdampak terhadap jumlah dan penyajian berbagai pos laporan keuangan), dan dampak salah saji tersebut terhadap laporan keuangan secara keseluruhan merupakan faktor yang harus diperhitungkan dalam mempertimbangkan materialitas.

Contoh Gambar 5.9 merupakan contoh laporan audit dengan pendapat wajar dengan pengecualian penggunaan prinsip akuntansi yang menyimpang dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Pada laporan auditor ini, auditor telah mempertimbangkan dampak penyimpangan pnns1p akuntansi dan tidak memberikan pendapat tidak wajar.

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kepada Yth. Dewan Komisaris PT ABADI JAYAIl. Kenanga No. 88 Jakarta Utara

Kami telah mengaudit neraca perusahaan PT ABADI JAYA tanggal 31 Desember 2011 serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pemyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa, audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Page 46: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5 AUDITING I

Perusahaan tidak mengakui aktiva dan kewajiban sewa guna usaha tertentu dalam neraca terlampir, dan yang menurut pendapat kami, jumlah tersebut seharusnya diakui agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Jika kewajiban sewa guna ini diakui, aktiva tetap dapat bertambah sebesar RpS00.000.000 dan Rp800.000.000, kewajiban jangka panjang sebesar RpS00.000.000 dan Rp800.000.000, dan saldo laba masing-masing sebesar Rpl00.000.000 dan Rp200.000.000 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Di samping itu, laba bersih dapat bertambah masing-masing sebesar Rpl00.000.000 dan Rp200.000.000 dan laba per saham juga dapat bertambah (berkurang) masing-masing sebesar RplOO dan Rp 200 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut.

Menurut pendapat kami, kecuali untuk dampak tidak diakuinya aktiva dan kewajiban sewa guna usaha tertentu seperti yang kami uraikan dalam paragraf di atas, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan PT ABADI JAYA tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Kantor Akuntan Publik Dendy Putra, M.Acc., Akt

(Dendy Putra, M.Acc., Akt) Reg. Neg. D-888888NIAP: 09.0020.08

25 Februari 2012

Gambar 5.9.Conteh Laporan Audit dengan Pendapat Wajar dengan Pengecualian

Penggunaan Prinsip Akuntansi yang Menyimpang dari Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia

Penyimpangan prinsip akuntansi lainnya yaitu adanya pengungkapan yang tidak cukup. Informasi penting dalam laporan keuangan harus disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (termasuk catatan atas laporan keuangan yang bersangkutan).

Page 47: Bab05 EKSI4308 Auditing I

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kepada Yth. Dewan Komisaris PT ABADI JAYA

n.Kenanga No. 88Jakarta Utara

Kami telah mengaudit neraca perusahaan PT. ABADI JAYA tanggal 31 Desember 2011 serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan

5e EKSl43DB/MDDUL

Apabila informasi penting disajikan di tempat lain dalam laporan kepada pemegang saham, atau dalam prospektus, surat kuasa (proxy statement), atau laporan semacam yang lain, informasi hams diacu dalam laporan keuangan.

Jika laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, tidak menjelaskan informasi penting tersebut yang dihamskan oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, auditor hams menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar. Pendapat ini diberikan karena adanya penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan kehamsan bagi auditor untuk menyediakan informasi tersebut dalam laporan auditor bila secara praktis untuk dilaksanakan. Pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar dapat diberikan kecuali jika tidak disajikannya informasi tersebut dalam laporan auditor diakui sesuai dengan Pemyataan Standar Auditing khusus (PSA No. 29 SA Seksi 508 par. 41). Laporan auditor dengan pendapat wajar dengan pengecualian karena adanya pengungkapan yang tidak cukup dapat dilihat pada Gambar 5.10. Pada laporan auditor rm, auditor telah mempertimbangkan bahwa dampak pengungkapan yang tidak cukup ini tidak mengakibatkan auditor memberikan pendapat tidak wajar.

Kasus lainnya jika perusahaan menerbitkan laporan keuangan untuk diaudit untuk menyajikan posisi keuangan dan basil usaha namun tidak menyajikan laporan ams kas, auditor biasanya berkesimpulan bahwa tidak disajikannya laporan ams kas tersebut memerlukan pengecualian dalam pendapat auditor. Auditor tidak dihamskan untuk membuat laporan keuangan pokok (seperti, laporan ams kas untuk satu atau lebih periode) dan memasukkannya dalam laporan auditor, jika manajemen perusahaan menolak untuk menyajikan laporan tersebut. Oleh karena itu, auditor hams memberikan pengecualian dalam laporannya seperti dalam contoh Gambar5.11 (PSA No. 29 SA Seksi 508 par. 43-44).

Page 48: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5 AUDITING I

laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab rnanajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pemyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ik:atan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh rnanajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa, audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Laporan keuangan perusahaan tidak mengungkapkan tentang pihak-pihak istimewa dan transaksi dengan pihak istimewa. Menurut pendapat kami, pengungkapan informasi ini diwajibkan oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Menurut pendapat kami, kecuali tidak disajikannya informasi yang diuraikan dalam paragraf di atas, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan PT ABADI JAYA tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan basil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuat dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Kantor Akuntan Publik Dendy Putra, M.Acc., Akt

(Dendy Putra, M.Acc., Akt) Reg. Neg. D-888888NIAP: 09.0020.08

25 Februari 2012

Gambar 5.10.Contoh Laporan Auditor dengan Pendapat Wajar dengan Pengecualian

karena Pengungkapan yang Tidak Cukup

Page 49: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5e EKSl43DB/MDDUL

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kepada Yth. Dewan Komisaris PT ABADI JAYAIl. Kenanga No. 88 Jakarta Utara

Kami telah mengaudit neraca perusahaan PT ABADI JAYA tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, laporan laba-rugi, dan laporan perubahan ekuitas, untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa, audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Perusahaan menolak menyajikan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Penyajian laporan yang meringkas kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan perusahaan tersebut diharuskan oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Menurut pendapat kami, kecuali tidak disajikannya laporan arus kas yang mengakibatkan tidak lengkapnya penyajian seperti yang diuraikan dalam paragraf di atas, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan PT ABADI JAYA tanggal 31 Desember 2011, dan 2010, dan hasil usaha

Page 50: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5 AUDITING I

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Kantor Akuntan Publik Dendy Putra, M.Acc., Akt

(Dendy Putra, M.Acc., Akt)Reg. Neg. D-888888 NlAP: 09.0020.08

25 Februari 2012

Gambar 5.11.Contoh Laporan Auditor dengan Pendapat Wajar dengan Pengecualian

karena Laporan Arus Kas Tidak Disajikan oleh Manajemen

Penyimpangan prinsip akuntansi juga mencakup penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang menyangkut risiko atau ketidakpastian, dan pertimbangan materialitas. Penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang menyangkut risiko atau ketidakpastian umumnya dikelompokkan ke dalam satu di antara tiga golongan berikut ini.1) Pengungkapan yang tidak memadai

Menurut PSA No. 29 SA Seksi 508 par. 46-47, apabila auditor berkesimpulan bahwa hal yang berkaitan dengan risiko atau ketidakpastian tidak diungkapkan secara memadai dalam laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, auditor harus menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar.Auditor harus mempertimbangkan materialitas dalam mengevaluasi kecukupan pengungkapan hal-hal yang berkaitan dengan risiko atau ketidakpastian dalam laporan keuangan dalam hubungannya dengan laporan keuangan secara keseluruhan. Pertimbangan auditor tentang materialitas merupakan masalah pertimbangan profesional dan dipengaruhi oleh persepsinya tentang kebutuhan seorang yang rasional yang semestinya meletakkan kepercayaannya terhadap laporan

Page 51: Bab05 EKSI4308 Auditing I

e E KSl43DB/MDDUL 5.

keuangan. Pertimbangan materialitas berkaitan dengan risiko atau ketidakpastian dilakukan dengan mempertimbangkan keadaan yang melingkupinya.Auditor mengevaluasi materialitas kerugian yang kemungkinan dapat terjadi secara masuk akal pada saat penyelesaian ketidakpastian, baik secara individual maupun secara gabungan. Auditor melaksanakan evaluasi terhadap kerugian yang mungkin secara masuk akal terjadi tanpa mempertimbangkan evaluasinya terhadap materialitas salah saji yang diketahuinya dan yang mungkin dalam laporan keuangan.

2) Ketidaktepatan prinsip akuntansiKebijakan akuntansi tidak pemah lepas dari adanya suatu estimasi. Sebagai contoh, estimasi biasanya dibuat tentang masa manfaat aktiva yang disusut, dapat atau tidak dapat tertagihnya piutang usaha, nilai realisasi bersih pos sediaan, penyisihan untuk jarninan produk. Standar akuntansi keuangan yang berkaitan dengan kontijensi menjelaskan situasi yang di dalamnya terdapat suatu ketidakmampuan untuk membuat estimasi masuk akal dapat menimbulkan pertanyaan tentang ketepatan prinsip akuntansi yang digunakan. Dalam situasi tersebut atau yang lain, jika auditor berkesimpulan bahwa prinsip akuntansi yang digunakan menyebabkan laporan keuangan salah disajikan secara material, ia harus menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar. Penjelasan kondisi ini sesuai dengan PSA No. 29 SA Seksi 508 par. 48.

3) Estimasi akuntansi yang tidak masuk akalTerkadang auditor tidak dapat memuaskan dirinya tentang kewajaran estimasi manajemen tentang suatu dampak peristiwa masa depan dengan mempertimbangkan berbagai tipe bukti audit, termasuk pengalaman historis entitas. Apabila setelah mempertimbangkan standar auditing terkait, auditor berkesimpulan bahwa estimasi manajemen tidak masuk akal dan menyebabkan laporan keuangan disajikan salah secara material, ia harus menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar. Standar auditing terkait dengan materialitas dapat dilihat pada PSA No. 25 SA Seksi 312 tentang Risiko Audit dan Materialitas dalam Pelaksanaan Audit dan PSA No. 37 SA Seksi 342 tentang Auditing atas Estimasi Akuntansi (PSA No. 29 SA Seksi 508 par. 49).

Page 52: Bab05 EKSI4308 Auditing I

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kepada Yth.Dewan Komisaris PT ABADI JAYAJl. Kenanga No. 88Jakarta Utara

Kami telah mengaudit neraca perusahaan PT ABADI JAYA tanggal 31Desember 2011 serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pemyataan pendapat atas laporan keuanganberdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standarauditing yang ditetapkanIkatanAkuntanIndonesia.StandartersebutmenJ?haruskankami

5 AUDITING I

Auditor harus berhati-hati dan menggunakan kompetensi profesionalnya dalam menilai atas suatu penyimpangan prinsip akuntansi apakah merupakan suatu penyimpangan ataukah perubahan prinsip akuntansi yang digunakan. Auditor harus menilai perubahan dalam prinsip akuntansi agar ia mengetahui(a) prinsip akuntansi yang baru diterapkan adalah prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, (b) metode akuntansi untuk memperlakukan dampak perubahan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, (c) alasan yang mendasari perubahan akuntansi adalah beralasan.

Apabila perubahan akuntansi perusahaan tidak memenuhi kondisikondisi tersebut di atas, auditor harus menjelaskan dalam laporan auditnya serta pendapat auditor yang berisi pengecualian. Auditor harus menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian atau, jika dampak perubahan tersebut cukup material, auditor harus menyatakan pendapat tidak wajar atas laporan keuangan. Jika manajemen tidak memberikan alasan yang masuk akal tentang perubahan prinsip akuntansi yang diterapkan, auditor harus menyatakan pengecualian terhadap perubahan akuntansi tanpa alasan yang masuk akal tersebut. Gambar 5.12 berisi contoh laporan auditor pendapat wajar dengan pengecualian dengan alasan manajemen yang tidak masuk akal untuk suatu perubahan akuntansi.

Page 53: Bab05 EKSI4308 Auditing I

e E KSl43DB/MDDUL 5.

merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyak:inan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estirnasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yak:in bahwa, audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Seperti dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan, dalam tahun 2011 perusahaan menerapkan metode akuntansi masuk pertarna, keluar pertarna untuk sediaannya, yang sebelumnya perusahaan menggunakan metode masuk terakhir, keluar pertama. Meskipun penggunaan metode masuk pertarna, keluar pertama sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, menurut pendapat kami perusahaan tidak memberikan alasan yang masuk akal dalam melakukan perubahan ini seperti yang diharuskan oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Menurut pendapat kami, kecuali perubahan akuntansi seperti yang diuraikan dalam paragraf di atas, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan PT. ABADI JAYA tanggal 31 Desember 2011, dan 2010, dan basil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Kantor Akuntan Publik Dendy Putra, M.Acc., Akt

(Dendy Putra, M.Acc., Akt) Reg. Neg. D-888888NIAP: 09.0020.08

25 Februari 2012

Gambar 5. 12.Contoh Laporan Auditor dengan Pendapat Wajar dengan Pengecual an

dengan Alasan Manajemen yang Tidak Masuk Akal untuk Suatu Perubahan Akuntansi

Page 54: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5 AUDITING I

Seperti sebelumnya dipaparkan, perubahan akuntansi dapat membuat auditor menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak: wajar atas kesesuaian laporan keuangan dengan prinsip ak:untansi yang berlak:u umum di Indonesia. Dalam tahun terjadinya perubahan, auditor harus mempertimbangkan kemungkinan dampak: perubahan tersebut jika melaporkan laporan keuangan entitas untuk tahun berikutnya (PSA No. 29 SA Seksi 508 par. 50-53). Jika laporan keuangan untuk tahun terjadinya perubahan disajikan dan dilaporkan bersama dengan laporan keuangan tahun berikutnya, laporan auditor harus menjelaskan keberatan yang berkaitan dengan laporan keuangan tahun terjadinya perubahan.

Selain menjelaskan keberatan, auditor juga harus terus menyatakan pengecualian atas laporan keuangan tahun terjadinya perubahan selama laporan tersebut disajikan atau dilaporkan. Namun, pengecualian auditor tersebut berkaitan dengan perubahan akuntansi dan tidak: berdampak: terhadap status prinsip akuntansi yang baru diterapkan sebagai prinsip akuntansi yang berlak:u umum di Indonesia. Oleh karena itu, sementara menyatak:an pengecualian dalam tahun terjadinya perubahan, pendapat auditor atas laporan keuangan tahun berikutnya tidak: perlu menyatak:an pengecualian terhadap penggunaan prinsip ak:untansi yang baru diterapkan (PSA No. 29 SA Seksi 508 par. 57).

Perubahan ak:untansi dapat berupa penggunaan prinsip ak:untansi yang bukan prinsip akuntansi yang berlak:u umum di Indonesia. Bila suatu entitas menerapkan prinsip akuntansi yang bukan prinsip ak:untansi yang berlak:u umum di Indonesia, penggunaan seterusnya mungkin mempunyai dampak: material terhadap laporan keuangan tahun berikutnya yang dilaporkan oleh auditor. Dalam situasi ini, auditor harus menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak: wajar, tergantung materialitas penyimpangan dalam hubungannya dengan laporan keuangan tahun berikutnya.

Situasi lain yang dapat memberikan pertimbangan auditor untuk menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak: wajar seperti jika suatu laporan keuangan tahun-tahun berikutnya memuat debit dan kredit yang tidak: semestinya berpengaruh material terhadap laporan keuangan tersebut. Keadaan ini dapat terjadi ketika suatu entitas memperlak:ukan dampak: ak:untansi secara prospektif padahal prinsip akuntansi yang berlak:u umum di Indonesia mengharuskan penyajian kembali

Page 55: Bab05 EKSI4308 Auditing I

e EKSl43DB/MDDUL 5 5.55

atau pengakuan dampak kumulatif perubahan dalam tahun terjadinya perubahan. (PSA No. 29 SA Seksi 508 par. 55 dan 56).

4. Pendapat Tidak WajarPendapat tidak wajar dapat diberikan auditor untuk menyatakan bahwa

laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, basil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan yang dimaksud secara keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia menurut pertimbangan auditor. Auditor barus menjelaskan dalam paragraf terpisah sebelum paragraf pendapat dalam laporannya. Dalam paragraf terpisah tersebut dicantumkan:a. semua alasan yang mendukung pendapat tidak wajar, danb. dampak utarna bal yang menyebabkan pemberian pendapat tidak wajar

terbadap posisi keuangan, basil usaha, dan arus kas, jika secara praktis untuk dilaksanakan. Jika dampak tersebut tidak dapat ditentukan secara beralasan, laporan auditor barus menyatakan bal itu.

Jika pendapat tidak wajar dinyatakan oleb auditor, paragraf pendapat barus berisi perujukan langsung ke paragraf terpisah yang menjelaskan dasar untuk pendapat tidak wajar tersebut (Gambar 5.13). Penjelasan atas pendapat tidak wajar dan contob pendapat tidak wajar mengacu pada PSA No. 29 SA Seksi 508 par. 58-60.

5. Pernyataan Tidak Memberikan PendapatAuditor dapat memberikan pemyataan tidak memberikan pendapat atas

laporan keuangan jika ia tidak dapat merumuskan pendapat atau tidak merumuskan suatu pendapat tentang kewajaran laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Jika auditor menyatakan tidak memberikan pendapat, laporan auditor barus memberikan semua alasan substantif yang mendukung pemyataannya tersebut.

Pemyataan tidak memberikan pendapat cocok jika auditor tidak melaksanakan audit yang lingkupnya memadai untuk memungkinkannya memberikan pendapat atas laporan keuangan. Pemyataan tidak memberikan pendapat barus tidak diberikan karena auditor yakin, atas dasar auditnya, bahwa terdapat penyimpangan material dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia seperti telah dijelaskan pada pendapat wajar dengan

Page 56: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5 AUDITING I

pengecualian. Jika pemyataan tidak memberikan pendapat disebabkan pembatasan lingkup audit, auditor harus menunjukkan dalam paragraf terpisah semua alasan substantif yang mendukung pemyataannya tersebut.

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kepada Yth. Dewan Komisaris PT ABADI JAYAJl. Kenanga No. 88 Jakarta Utara

Kami telah mengaudit neraca perusahaan PT ABADI JAYA tanggal 31 Desember 2011 serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pemyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan mernadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa, audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Sebagaimana telah dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan, Perusahaan mencantumkan akun mesin dan peralatan pada nilai yang ditetapkan oleh manajemen, dan menghitung penyusutannya berdasarkan nilai tersebut. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan penyajian aktiva tetap pada kos atau nilai revaluasi berdasarkan peraturan perundang-undangan, dikurangi dengan penyusutan

Page 57: Bab05 EKSI4308 Auditing I

e EKSl43DB/MDDUL 5.

akumulasian yang dihitung berdasarkan nilai tersebut. Karena penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia seperti yang diuraikan di atas, pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo sediaan lebih tinggi sebesar Rp 500.000.000 dan Rp 200.000.000 dengan diperhitungkannya biaya penyusutan ke dalam biaya overhead pabrik dibandingkan jika disajikan atas dasar kosnya; dan aktiva tetap dikurangi penyusutan akumulasinya disajikan lebih tinggi Rp80.000.000 dan Rp 100.000.000 dibandingkan jika disajikan atas dasar kosnya.

Menurut pendapat kami, karena dampak hal yang kami uraikan dalam paragraf di atas, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, posisi keuangan Perusahaan PT. ABADI JAYA tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, atau hasil usaha, atau arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut.

Kantor Akuntan Publik Dendy Putra, M.Acc., Akt

(Dendy Putra, M.Acc., Akt) Reg. Neg. D-888888NIAP: 09.0020.08

25 Februari 2012

Gambar 5. 13.Contoh Laporan Auditor dengan Pendapat Tidak Wajar

Page 58: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5 AUDITING I

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kepada Yth. Dewan Komisaris PT ABADI JAYAJl. Kenanga No. 88 Jakarta Utara

Kami telah membuat perikatan untuk mengaudit neraca perusahaan PT ABADI JAYA tanggal 31 Desember 2011 serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan.

Perusahaan tidak melakukan penghitungan fisik sediaan dalam tahun 2011, atau 2010, yang dicantumkan dalam laporan keuangan sebesar Rp 1.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp 800.000.000 pada tanggal 31 Desember 2006. Lebih lanjut, bukti-bukti yang mendukung kos aktiva tetap yang dibeli sebelum tanggal 31 Desember 2010 tidak lagi tersedia dalam arsip perusahaan. Catatan perusahaan tidak memungkinkan dilaksanakannya penerapan prosedur audit lain terhadap sediaan dan aktiva tetap.

Karena perusahaan tidak melaksanakan penghitungan fisik sediaan dan kami tidak dapat menerapkan prosedur audit untuk meyakinkan kami atas kuantitas sediaan dan kos aktiva tetap, lingkup audit kami tidak cukup untuk memungkinkan kami menyatakan, dan kami tidak menyatakan, pendapat atas laporan keuangan.

Kantor Akuntan Publik Dendy Putra, M.Acc., Akt

(Dendy Putra, M.Acc., Akt) Reg. Neg. D-888888NIAP: 09.0020.08

25 Februari 2012

Gambar 5.14.Conteh Laporan Auditor dengan Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat

Page 59: Bab05 EKSI4308 Auditing I

e EKE11"43CBIMCCIUL 5

Untuk kondisi yang disebabkan pembatasan lingkup audit, auditor hams menya t a k an bahwa lingkup auditnya tidak memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Auditor ti.dak hams menujutan prosedur yang dileksaoakan dan tidak hams menjela s kan karakteristik auditnya da ] am satu paragraf (yaitu. paragmf lingkup audit de]ern laponm auditor bentuk baku). Jika auditor menjelaskan bahwa auditnya diJeksauakeu benJasmkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, tindakao ini dapat meugakibadcan kabumya pemyataan tidak mem.berikan penclapat. Sebagai. tambahan, ia hams menjelaskan keberatan lain yang berk:aitan dengan kewajaran penyajian laporan keuangan berclasarkan prinsip akuntami yang berleku umum di Indonesia (PSA No. 29 SA Seksi. 508 par.61-62). Contoh laporm auditor yang memuat pemyatean tidak memberikan pendapat oleh auditor ditunj n kkan pacla Gambu 5.14. Contoh laporan auditor ini sesuai. dengan PSA No. 29 SA Seksi 508 tentang Laporan Auditor atas Laporan Keuangan Audi.tan.

LATIHAN

Untuk memperdalam pm,abemen Anda mengenai materi di atas, kerjekenlah Jetibeu berikut!

1) Sebutkan isi UIISU1' pokok laporan auditor bentuk baku berdasarkan stander auditing yang berleku di Indonesia!

2) Mengapa pacla laporan auditor independen, judul Iaporan hamsmencakup kata independen?

3) Sebutkan isi paragraf pendahuluan clalam. laporan auditor independenl

4) Mengapa tanggal laporen audit menjadi sal.eh satu unsur pentiug daJern penerbitan laporan auditor independen?

S) BuatJab contoh laporan auditor balw untuk l.aporan keuangan komparatifl

6) Dalam keadaan adanya bagian audit anak perusahaau diJaksanakan olehauditor indepenclen lain, bageimana kaitan tanggung jawab auditor dengan keputusen pengacuen yang clapat dilakukannya atas pekerjaan yang dilakukan auditor independen lain? Jelaskan dengan singkat!

7) Sebutkan beberapa keadaan yang mendorong auditor utama tidak mengacu pacla audit yang diJaknkan auditor lain!

Page 60: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5. AUDITING I

8) Jelaskan makna konsistensi dalam laporan auditor bentuk baku!

9) Dalam memutuskan pendapat wajar dengan pengecualian terkait pembatasan lingkup audit, hal apa yang harus dipertimbangkan auditor terkait dampak laporan keuangan atas pembatasan tersebut? Jelaskan dengan singkat !

10) Buatlah contoh laporan auditor independen dengan pendapat wajar tanpa pengecualian atas suatu perikatan dengan pelaporan terbatas (neraca)!

Petunjuk Jawaban wtihan

1) Dalam PSA No. 29 SA Seksi 508 paragraf 03 menjelaskan Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan Auditan dijelaskan bahwa laporan auditor bentuk baku harus mencakup unsur pokok laporan auditor bentuk baku adalah sebagai berikut.a. Suatu judul yang memuat kata independen.

b. Suatu pemyataan bahwa laporan keuangan yang disebutkan dalam laporan auditor telah diaudit oleh auditor.

c. Suatu pemyataan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan dan tanggung jawab auditor terletak pada pemyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan atas auditnya.

d. Suatu pemyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standarauditing yang ditetapkan Ik:atan Akuntan Indonesia.

e. Suatu pemyataan bahwa standar auditing tersebut mengharuskan auditor merencanakan dan melaksanakan auditnya agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.

f. Suatu pernyataan bahwa audit meliputi:(1) pemeriksaan (examination), atas dasar pengujian, bukti-bukti

yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan;

(2) penentuan prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi estimasi signifikan yang dibuat manajemen;

(3) penilaian penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.g. Suatu pemyataan bahwa auditor yakin bahwa audit yang

dilaksanakan memberikan dasar memadai untuk memberikanpendapat.

Page 61: Bab05 EKSI4308 Auditing I

e E KSl43DB/MDDUL 5 5.61

h. Suatu pendapat terhadap apakah laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan pada tanggal neraca dan basil usaha dan arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

1. Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin usaha kantor akuntan publik.

j. Tanggal laporan auditor.

2) Laporan auditor harus diberi judul yang mengandung kata independen. Kewajiban mencantumkan kata independen dimaksudkan untuk memberi tahu kepada para pemakai laporan bahwa audit tersebut dalam segala aspeknya dilaksanakan secara tidak memihak.

3) Paragraf pendahuluan laporan auditor independen memuat tiga hal, pertama , laporan itu membuat suatu pemyataan sederhana bahwa kantor akuntan publik bersangkutan telah melaksanakan audit. Pemyataan ini dibuat untuk membedakan laporan audit dari laporan kompilasi atau laporan review. Kedua, paragraf ini menyatakan laporan keuangan yang telah diaudit, termasuk tanggal neraca serta periode akuntansi untuk laporan laba rugi dan laporan arus kas. Kata-kata tentang laporan keuangan dalam laporan audit harus identik dengan yang digunakan oleh manajemen dalam laporan keuangan tersebut Ketiga, paragraf pendahuluan menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen dan bahwa tanggung jawab auditor adalah menyatakan pendapat atas laporan keuangan itu berdasarkan audit. Tujuan dari pemyataan-pemyataan ini adalah untuk mengomunikasikan bahwa manajemen bertanggung jawab atas pemilihan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang tepat, dan membuat pengukuran serta pengungkapan dalam menerapkan prinsip-prinsip tersebut dan untuk mengklarifikasi peran manajemen serta auditor.

4) Tanggal laporan audit merupakan hal yang penting bagi auditor dan pemakai laporan karena menunjukkan hari terakhir dari tanggung jawab auditor untuk me-review atas peristiwa penting yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan.

Page 62: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5 AUDITING I

5) Contoh laporan auditor untuk laporan keuangan komparatif

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kepada Yth. Dewan KomisarisPT SENANG SELALU

JI. Melati No. 999 Jakarta Utara

Kami telah mengaudit neraca perusahaan PT SENANG SELALU tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pemyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ik:atan Akuntansi Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan PT SENANG SELALU tanggal 31 Desember 2011, dan 2010, dan basil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Page 63: Bab05 EKSI4308 Auditing I

e EKE11"43CBIMCCIUL 5

6) Auditor utama hams menentubn apekah ia hams rnengacu atau ti.dek mengacu pada bagian audit yang di)aksanakan auditor lain da)arn laporannya. Jika auditor utama mernutuskan untuk memikul tanggung jawab atas pekerjaan auditor lain, sepanjang pekerjaan tersebut berkai.tan dengan pemyataan pendapat auditor utama etas

laporan keuangan secara keseluruhan, tidak ada pengacuan yang hams dibuat terhadap pekerjaan atau laporan auditor lain. Sebaliknya, jika auditor utama memutuskan untak tidak mern:i)m) tanggung jawab tersebut, laporannya hams m.enunjukkan pengacuan ke audit yang dilaksanakan oleh auditor lain dan hams menunjukkao secara jelas pembagian tanggung jawab antara auditor utama dan auditor lain da]am menyatakan pendapatnya atas laporan keuangan. Tanpa rnemperhatikao keputusan auditor utama, audit.or lain tetap bertanggung jawab etas pelaksaoaao pekerjBBDDya dan atas laporannya.

7) Keadaao-keadaau dalam hal auditor utama tidak mengacu pada audit yang dilaJmkan auditor lain, yaitu bila:a. bagian audit yang dilaksanakao oleh auditor independen lain yang

mrmpakao kantor akuman asosiasi atau koresponden dan yang pekerjaannya dapat diterima oleh auditor utama be.rdasarkan pengetab11aooya terbadap staodar profesional clan kompetensi kantor auditor lain tersebnt; atau

Kantor

Akuntan Publik.

Deny Putra, M.Acc.,Akt

'"'1 1::::'.:,,

(Deny Putra, M.Acc., Akt} Reg.Neg.D-898989

Page 64: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5 AUDITING I

b. auditor lain ditunjuk oleh auditor utama dan pekerjaan auditor lain dilakukan di bawah bimbingan dan pengawasan auditor utama; atau

c. auditor utama, baik ia mernilih auditor lain atau tidak, mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk meyakinkan dirinya tentang audit yang dilakukan oleh auditor lain dan memperoleh keyakinan terhadap kewajaran akun-akun yang dicanturnkan dalam laporan keuangan yang diberi pendapat oleh auditor utama tersebut; atau

d. bagian laporan keuangan yang diaudit oleh auditor lain tidak material dibandingkan dengan laporan keuangan yang dicakup oleh pendapat auditor utama.

8) Laporan auditor bentuk baku secara tersirat menyatakan bahwa kesesuaian daya banding laporan keuangan di antara periode-periode akuntansi tidak secara material dipengaruhi oleh perubahan dalam prinsip akuntansi. Selain itu, prinsip akuntansi tersebut telah diterapkan secara konsisten di antara dua periode atau lebih, baik karena (a) tidak terjadi perubahan prinsip akuntansi, atau (b) telah terjadi suatu perubahan prinsip akuntansi atau metode penerapannya, namun dampak perubahan atas daya banding laporan keuangan tidak material.

9) Dalam memutuskan untuk memberikan pendapat wajar dengan pengecualian, auditor hams dapat menilai pentingnya prosedur audit yang tidak dapat dilakukan akibat pembatasan lingkup terutama terhadap pendapat yang diberikan. Penilaian ini dapat dipengaruhi oleh sifat dan besarnya darnpak yang mungkin timbul sebagai akibat hal yang dikecualikan tersebut dan pentingnya bagi laporan keuangan. Jika dampak yang mungkin timbul menyangkut banyak pos laporan keuangan, maka pentingnya hal yang dikecualikan tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan jika hanya menyangkut pos laporan keuangan yang lebih sedikit.

10) Contoh laporan auditor independen atas suatu perikatan pelaporan terbatas (neraca).

Page 65: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5e EKSl43DB/MDDUL

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kepada Yth. Dewan KomisarisPT SENANG SELALU

n.Melati No. 999Jakarta Utara

Kami telah mengaudit neraca perusahaan PT SENANG SELALU tanggal 31 Desember 2011. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pemyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa neraca bebas dari salah saji material. Audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlahjumlah dan pengungkapan dalam neraca. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian neraca secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, neraca yang kami sebutkan di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan PT SENANG SELALU tanggal 31 Desember 2011 sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Kantor Akuntan Publik Deny Putra, M.Acc., Akt

(Deny Putra, M.Acc., Akt) Reg. Neg. D-898989 NIAP: 09.0020.08

25 Februari 2012

Page 66: Bab05 EKSI4308 Auditing I

AUDITINllll 5

TES F'O RMATIF' 2 _

PiUblah satujawaban yang paling tepat!

1) Di Indonesia. umumnya kepada pihak-pihak iDi laponm auditorin.depend.en. djaJamatkan, yaitu ....A perusabl:laD, wrcksi.pcmsabaan, pehmgganB. dewan direbi, dewan k.omisaris,krediturC. dewank.omisaris,pemegang sahsm, dewan direksiD. p erusabl:laD, pemcgang saham, karyawan

2) Jika auditor ntama dapat meyakiokan dirinya terhadap independensi clan reputasi profesional auditor lain den percaya bahwa audit yang dilaJmkan oleh auditor Jain clapat diandaJkan, auditor utama dapat menyarakan suatu pendapat atas laporan keuangan secara keseluruban tanpa mengacu ke audit yang di1aksanakan oleh auditor lain di daJam laporannya. Lalu pendapat apa yang dapat diberikan auditor pada akhir pelaksanaan audit. Berdasarkan kondisi ini?A Babasa penjelasan ditambabkan daJam laporan auditor bentuk baku.B. Pendapat tidak wajar.C. Wajar tanpa pengecualian.D. Pemyataan tidak memberikan pendapat.

3) Dalmn ha1 adanya pene-kanan atas suatu hal terkait Japoran keuangan berdasarkan pertimbangan auditor,manakab yang bukan merupakan hal hal yang dite-kankan auditor untuk: diperbat.ikan oleh user laporan auditor?A Bahwa entitas adalah k.omponen dari perusaheen yang lebih beser.B. Bahwa enti.tas m.empunyei transaksi signifikan dengan pihak

yang mem1.•u.•u.., hubungan1.stu• newa.C. Peristiwa kemndian yang luar biasa.D. Bahwa perusahaan mempunyai dewan komisaris independen.

4) Pendapat wajar dengm pengecualian atau pendapat tidak wajar dapat dibe.rikan auditor dengan mempertimbangkan apakah da.mpak penyirnpangan dari prinsip almntaosi yang berlaku umwn di Indonesia cukup material atau tidak daJam Dil.ai Rupiah. Beberapa hal berikut dipe.rtimbangkan dalam ba1 materialitas, cuali ....A dampak sa1ah saji dalam laporan keuangan secara keseluruhanB. pertimbangan signi:fitan atau tidaknya unsur bagi suatu entitas

Page 67: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5e EKSl43DB/MDDUL

C. luasnya akibat salah sajiD. informasi yang diberikan pihak manajemen

5) Beberapa hal di bawah ini merupakan penyimpangan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang menyangkut risiko, kecuali ....A. pengungkapan yang tidak memadaiB. pembatasan lingkup akuntansiC. ketidaktepatan prinsip akuntansiD. estimasi akuntansi yang tidak masuk akal

6) Terkadang auditor tidak dapat memuaskan dirinya tentang kewajaran estimasi manajemen tentang suatu dampak peristiwa masa depan dengan mempertimbangkan berbagai tipe bukti audit. Jika setelah mempertimbangkan standar auditing terkait, auditor berkesimpulan bahwa estimasi manajemen tidak masuk akal dan menyebabkan laporan keuangan disajikan salah secara material, pendapat apa yang dapat diberikan oleh auditor ....A. pendapat tidak wajarB. wajar tanpa pengecualianC. bahasa penjelasan yang ditambahkan pada laporan auditor bakuD. pemyataan tidak memberikan pendapat

7) Jika laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, tidak menjelaskan informasi penting yang diharuskan oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, pendapat apa yang dapat diberikan oleh auditor ....A. wajar tanpa pengecualianB. wajar dengan pengecualianC. bahasa penjelasan yang ditambahkan pada laporan auditor bakuD. pemyataan tidak memberikan pendapat

8) Dalam hal bagian audit dilaksanakan auditor independen lain, auditor utama tidak mengacu pada audit yang dilakukan auditor lain dengan alasan di bawah ini, kecuali ....A. auditor independen merupakan koresponden yang pekerjaannya

dapat diterima auditor utama berdasarkan pengetahuannya atas standar profesional dan kompetensi kantor auditor lain.

B. auditor lain ditunjuk oleh auditor utama dan pekerjaan auditor lain dilakukan di bawah bimbingan dan pengawasan auditor utama

Page 68: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5. AUDITING I

Tingkat penguasaan =Jumlah Jawaban yang Benar

Jumlah Soal x 100%

C. auditor utama tidak: begitu yak:in dengan hasil bagian audit yang diaudit auditor lain.

D. bagian laporan keuangan yang diaudit auditor lain tidak: material jika dibandingkan laporan keuangan yang diberikan pendapat oleh auditor

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian ak:hir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunak:an rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap rnateri Kegiatan Belajar 2.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus!Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

Page 69: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5e EKSl43DB/MDDUL

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1 Tes Formatif 2

1) B 1) c2) c 2) A3) B 3) D4) A 4) D5) D 5) B

6) c 6) A7) D 7) B

8) D 8) c9) A10)

B

11)

C

12)

C

Page 70: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5. AUDITING I

G losarium

Adverse Opinion atau pendapat tidak wajar

Disclaimer Opinion atau pemyataan tidak memberikan pendapat Materialitas

One Tier System

Qualified Opinion atau pendapat wajar dengan pengecualian

Risiko audit

pendapat auditor independen bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, basil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.auditor memutuskan untuk tidak menyatakan

pendapat atas laporan keuangan.

tingkat yang cukup berarti untuk mempengaruhi keputusan. Seorang auditor berkepentingan untuk menilai apakah kesalahan yang diungkapkan cukup berarti, jika tidak maka kesalahan terebut dianggap sebagai penyimpangan-penyimpangan kecil (tidak berarti). Hal ini mendasarkan pada prinsip akuntansi yang diterima umum. sistem dewan dalam bal perusahaan mempunyai satu Dewan Direksi yang pada umumnya merupakan kombinasi antara manajer atau pengurus senior (Direktur Eksekutit) dan Direktur Independen yang bekerja dengan prinsip parub waktu. pendapat auditor independen bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua bal yang material, posisi keuangan,basil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak bal-bal yang berbubungan dengan yang dikecualikan. risiko bahwa auditor dapat menyimpulkan, setelah melaksanakan audit yang memadai, bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar dan karena itu pendapat wajar tanpa pengecualian dapat dikeluarkan, walaupun

Page 71: Bab05 EKSI4308 Auditing I

e E KSl43DB/MDDUL 5.

Two Tier System

Unqualified Opinion atau pendapat wajar tanpa pengecualian

Unqualified Opinion with Explanatory Paragraph/Language

pada kenyataannya laporan keuangan tersebut mengandung salah saji material.sistem dewan dalam bal perusahaan mempunyai dua badan terpisah, yaitu Dewan Pengawas (Dewan Komisaris) dan Dewan Manajemen (Dewan Direksi). Dewan Komisaris bertanggung jawab mengawasi tugas-tugas manajemen dan tidak boleb melibatkan diri dalam tugas-tugas manajemen serta tidak boleb mewakili perusahaan dalam transaksi dengan pihak ketiga.pendapat auditor independen bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua bal yang material, posisi keuangan,basil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. pendapat auditor independen bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua bal yang material, posisi keuangan,basil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan tambahan paragraf penjelas untuk suatu keadaan tertentu yang mengbaruskan auditor menambahkannya.

Page 72: Bab05 EKSI4308 Auditing I

5. AUDITING I

Daftar Pustaka

Agoes, Sukrisno (2004). Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.

Arens, A. Alvin, and Elder, Beasley (2008). Auditing and Assurance Services. 12th Edition. Pearson Education.

Boyton, W.C., R.N.Johnson, and W.G. Kell. (2001). Modern Auditing. 7th Edition, John Wiley & Sons.

Forum for Corporate Governance m Indonesia (2000). Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance (Tata Ketola Perusahaan) Jilid II. Jakarta: FCGI.

PSA No. 02 SA Seksi 110 tentang Tanggung Jawab dan Fungsi Auditor Independen.

PSA No. 01 SA Seksi 150 tentang Standar Auditing .

PSA No. 56 SA Seksi 323 tentang Perikatan Audit Tahun Pertama-Saldo Awai.

PSA No. 30 SA Seksi 341 tentang Pertimbangan Auditor Atas Kemampuan Entitas Dalam Mempertahankan Kelangsungan Hidupnya.

PSA No. 29 SA Seksi 508 tentang Laporan Auditor Atas Laporan Keuangan Auditan.

PSA No. 38 SA Seksi 543 tentang Bagian Audit Dilaksanakan Oleh Auditor Independen Lain.

PSA No. 46 SA Seksi 560 tentang Peristiwa Kemudian.

PSAK No. 1 revisi 2009 tentang Penyajian Laporan Keuangan