bagan promkes.docx
TRANSCRIPT
BAB I
MODEL DAN NILAI DALAM PROMOSI KESEHATAN
Peta Konsep
A. Model-Model Promosi Kesehatan
Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktik bermutu yang mewakili
sesuatu hal yang nyata. Model dalam kebidanan adalah aplikasi struktur kebidanan yang
memungkinkan seorang bidan untuk menerapkannya sebagai cara mereka bekerja.
Banyak model yang dikembangkan dapat memengaruhi kesehatan serta memperbaiki
intervensi pencegahan dan promosi kesehatan. Pendekatan model kesehatan terapan dapat
menjadi besar untuk kegiatan-kegiatan promosi seperti Health Belief Model (HBM),
Transteoritical Model (TTM), Teori Sebab Akibat, Model Transaksional Stres dan Koping,
Theory of Reasoned Action (TRA), serta Health Field Concept.
1. Model Keyakinan Kesehatan (Health Belief Model)
Model Keyakinan Kesehatan (Health Belief Model-HBM) dikembangkan sejak 1950
oleh kelompok ahli psikologi social dalam pelayanan kesehatan masyarakat Amerika. Model
ini digunakan untuk menjelaskan kegagalan partisipasi masyarakat secara luas dalam program
pencegahan atau deteksi penyakit. Model ini juga sering dipertimbangkan sebagai kerangka
utama perilaku kesehatan yang dimulai dari pertimbangan orang-orang tentang kesehatan.
Selain itu, Model Keyakinan Kesehatan digunakan untuk mengidentifikasi prioritas beberapa
factor penting yang berdampak terhadap pengambilan keputusan secara rasional dalam situasi
yang tidak menentu (Rosenstock, 1990).
Model Keyakina Kesehatan merupakan model kognitif yang digunakan untuk
meramalkan perilaku peningkatan kesehatan. Menurut Model Keyakina Kesehatan, tindakan
pencegahan yang mungkin dilakukan seseorang dipengaruhi secara langsung dari hasil dua
keyakinan atau penilaian kesehatan antaralain ancaman yang dirasakan serta penilaian
1
Model-Model Promosi Kesehatan
Transteoritical Model
(TTM)
Teori sebab akibat
Model Transakaional dan
Stres
Health Belief Model (HBM)
Theory of Reasond Action (TRA)
Health Field
Concept
terhadap keuntungan dan kerugian.
Ancaman yang dirasakandari sakit atau luka (perceived threat of injury or illness
mengacu pada sejauh mana seseorang bef ikir bahwa penyakit atau rasa sakit benar-benar
mengancam dirinya.
Pertimbangan antara keuntungan dan kerugian perilaku memengaruhi sesorang untuk
memutuskan melakukan tindakan pencegahan atau tidak.
Ancaman dan pertimbangan keuntungan dana kerugian dipengaruhi oleh berbagai
variable, yaitu variable demografi (umur, jenis kelamin, latar belakang budaya), variable
sosiopsikologis (kepribadian, kelas social, tekanan social) dan variable structural
(pengetahuan dan pengalaman sebelumnya).
Aplikasi Model Keyakinan Kesehatan
Model Keyakinan Kesehatan adalah perilaku penceghan yang berkaitan dengan dunia
medis dan mencakup berbagai perilaku, seperti pemeriksaan, pencegahan dan
imunisasi.Contohnya, Model Keyakinan Kesehatan dalam imunisasi memberi kesan bahwa
orang yang mengikuti program imunisasi percaya terhadap hal-hal berikut :
Kemungkinan terkena penyakit tinggi (rentan penyakit);
Jika terjangkit, penyakit tersebut membawa akibat serius;
Imunisasi merupakan cara paling efektif untuk pencegahan penyakit;
Tidak ada hambatan serius untuk imunisasi, tetapi hasil beberapa penelitian
model ini menunjukan kebalikannya.
Gambaran tentang kesakitan diterjemahkan ke dalam variable-variabel Model
Keyakinan Kesehatan. Selanjutnya, variable-variabel ini digunakan untuk meramalkan
perilaku berikutnya.
2
Figur. Model Keyakinan Kesehatan (Health Belief Model)
Kelemahan Model Keyakinan Kesehatan
1) Model Keyakinan Kesehatan lebih di dasarkan pada penelitian terapan dalam
permasalahan pendidikan kesehatan daripada penelitian akademis.
2) Model Keyakinan Kesehatan di dasarkan pada beberapa asumsi yang dapat
diragukan, seperti pemikiran bahwa setiap pemilihan prilaku selalu berdasarkan
pertimbangan rasional.
3) Model Keyakinan Kesehatan hanya memperhatikan keyakinan kesehatan.
3
FAKTOR PEMODIFIKASI DAN PERSEPSI
PENGKAJIANKECENDERUNGAN
TINDAKAN
1. VARIABEL DEMOGRAF : Usia, gender, ras, dan lain-lain.
2. VARIABEL SOSIOPSIKOLOGIS: kepribadian, kelas social, teman sebaya, kelompok yang di sukai, tekanan dan lain-lain.
3. VARIABEL STRUKTURAL: Pengetahuan dan periode kontak dengan penyakit.
Jumlah manfaat dan kerugian yang di
rasakan berdasarkan pengkajian.
Kecenderungan mengambil tindakan
pencegahan.
Ancaman cidera atau penyakit yang
dirasakan.
Keseriusan penyakit dan ketidak kebalan
yang dirasakan
Isyarat untuk bertindak
4) Berkaitan dengan ukuran dari komponen-komponen model ini. Banyak studi
menggunakan konsep operasional dan pengenalan yang berbeda sehingga sulit
dibandingkan dan dapat menyebabkan hasil yang biasa dan prediksi yang tidak
konsisten. Analisis model ini menunjukan bahwa predictor dapat berubah
sewaktu-waktu.
PERSEPSI INDIVIDUFAKTOR
PEMODIFIKASIKECENDERUNGAN
TINDAKAN
Figur. Komponen Model Keyakinan Kesehatan dan Hubungan antar Komponen (Glanz,dkk., 19997)
2. Transteoritical Model (TTM)
Definisi
Model Transteoritikal (Transteoritikal Model-TTM) adalah suatu model yang
diterapkan untuk menilai kesiapan seorang individu untuk bertindak atas prilaku sehat yang
baru dan memberikan strategi atau proses perubahan untuk memandu setiap individu melalui
tahapan perubahan untuk bertindak dalam pemeliharan kesehatan.
4
Usia, gender, etnis, kepribadian, pengetahuan,
sosio-ekonomi.
Manfaat yang dirasakan dikurangi
hambatan untuk mengubah prilaku.
Ancaman penyakit yang dirasakan
Isyarat unutk bertindak :
Pendidikan Gejala Penyakit Media informasi
Kecenderungan perubahan prilaku
Ketidak kebalan/keparahan
penyakit yang dirasakan
Sejarah dan Inti Konstruksi Model
Berdasarkan penelitian jurnal dan bukunya model ini terdiri atas lima inti konstruksi, yaitu :
1) Tahapan perubahan
a. Prekontemplasi yaitu orang tidak berniat mengambil tindakan di masa mendatang
(biasanya diukur selama enam bulan berikutnya).
b. Kontemplasi yaitu orang berniat untuk berubah dalam enam bulan mendatang.
c. Persiapan yaitu orang yang berniat mengambil tindakan dalam waktu dekat, biasanya
diukur sebagai bulan berikutnya.
d. Aksi yaitu orang telah membuat modifikasi terbuka tertentu dalam gaya hidup
mereka dalam enam bulan terakhir.
e. Pemeliharaan yaitu orang berupaya mencegah kekambuhan, tahap yang diperkirakan
terakhir dari enam bulan sampai sekitar lima tahun.
f. Pemutusan yaitu individu tidak memiliki godaan dan memiliki keberhasilan diri
100%, dimanamereka yakin tidak akan kembali pada kebiasaan lama yang tidak
sehat meraka sebagai cara untuk mengatasi.
2) Proses perubahan
a. Proses kesadaran dan evaluasi lingkungan kembali, diantara kontemplasi dan
persiapan.
b. Evaluasi diri kembali, diantara kontemplasi dan persiapan.
c. Pembebasan diri, diantara persiapan dan tindakan sangat ditekankan.
d. Antara tindakan dan pemeliharaan, kontingensi manajemen membantu hubungan
counterconditioning, dan control stimulus ditekankan.
3) Keseimbangan putusan
4) Keberhasilan diri
5) Pencobaan
3. Teori Sebab Akibat
Teori adalah serangkaian bagian atau variable, definisi dan dalil yang saling
berhubungan. Secara umum , teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu
dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta.
Pada teori sebab akibat, apa yang dialami manusia pasti ada penyebabnya, misalnya
tentang bagaimana manusia menjadi mulia atau hina, senang atau sengsara, kaya atau miskin.
Teori ilmiah dari berbagai lapangan ilmu secara umum sangat bergantung pada hukum
sebab akibat (kausalitas). Melalui cara tersebut, ilmu pengetahuan ditemukan. Sejatinya
5
kausalitas terkait erat dengan prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Prinsip pertama : prinsip kausalitas meniscayakan setiap kondisi (akibat) pasti
mempunyai sebab.
b. Prinnsip kedua : menjelaskan bahwa akibat tidak mungkin terpisah dari sebab.
c. Prinsip ketiga : hukum keselarasan antara sebab dan akibat uang meniscayakan
setiap himpunan secara esensial harus selaras dengan sebab dan akibat di alam.
4. Model Transaksional Stres dan Koping
Stres adalah suatu kondisi atau keadaan tubuh yang terganggu karena tekanan
psikologis. Banyak hal yang bisa memicu stress seperti : rasa khawatir, kesal, keletihan,
frustasi, perasaan tertekan, kesedihan, pekerjaan yang berlebihan, sindrom premenstruasi
(PMS), focus yang berlebihan terhadap sesuatu hal, perasan bingung, berduka cita, dan juga
rasa takut.
Stresor adalah keadaan yang di akibatkan oleh lingkungan internal atau eksternal
sehingga memengaruhi tindakan kesejahteraan dan membutuhkan kesehatan fisik maupun
psikologis untuk mengembalikan keseimbangan (Lazarus & Cohen, 1977).
Koping (kemahiran bertahan) adalah menstabilkan factor yang dapat membantu
individu mempertahankan adaptasi psikoososial selama periode menegangkan.
Model transaksi dari stress dan koping adalah suatu kerangka kerja untuk
mengevaluasi proses mengatasi peristiwa stress.
Tabel Kunci konstruksi Model Transaksi Stres dan Koping (Glanz, dkk.,2002)
Konsep Definisi
Penilaian Primer (Primary
Appraisal)
Evaluasi makna dari suatu stressor atau peristiwa
mengancam.
Penilaian Sekunder (Secondary
Appraisal)
Evaluasi dari stressor dan sumber daya untuk
mengahadapinya.
Upaya koping Strategi realisasi digunakan untuk menengahi
penilaian primer sekunder.
Manajemen Masalah Masalah diarahkan untuk mengubah situasi stress.
Regulasi Emosi Peraturan bertujuan mengubah cara berpikir dalam
mengahadapi situasi stress.
Meaning-based Koping Koping mendorong emosi positif yang pada gilirannya
menopang proses koping dengan memungkinkan
6
pemerangan masalah atau emosi terfokus koping.
Outcomes of koping Emosional kesejahteraan, status fungsional, prilaku
kesehatan.
Penempatan tipe koping yang
sesuai (dispotional Koping style)
Menggeneralisasikan cara berprilaku yang dapat
memengaruhi reaksi seseorang secara emosional atau
menghadapi stressor; relative stabil sepanjang waktu
dan situasi.
Optimisme Kecenderungan untuk memiliki harapan umum positif
bagi hasil
Information seeking Mencari gaya yang waspada (pemantauan)
dibandingkan dengan mereka yang melibatkan
penghindaran (menumpulkan).
Aplikasi Model Transaksional dari Stres dan Koping
Aplikasi model ini berguna untuk promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
Pengaruh stres pada orang tidak semua sama. Stres dapat menyebabkan penyakit dan
pengalaman negative. Ffaktor penting dalam mengatasi stress adalah apakah hal itu
memengaruhi dan bagaimana orang mencari perawatan medis atau dukungan social pada
orang professional. Contoh, pemahaman gaya hidup pasien kanker yang mencari berbagi
perawatan. Perawatan yang dicari pasien kanker tersebut harus berisi penilaian primer,
penilaian sekunder, dan strategi penanggulangan spesifik.
5. Theory of Reasoned Action (TRA)
TRA merupakan teori prilaku manusia secara umum, yang mana teori ini digunakan
dalam berbagai prilaku manusia, khususnya berkaitan dengan masalah sosiopsikologis.
Konsep penting dalam teori ini adalah fokus perhatian (salience), yaitu
mempertimbangkan sesuatu yang dianggap penting.
Aplikasi TRA
Theory of Reasoned Action merupakan model untuk meramalkan prilaku preventif
dan telah digunakan dalam berbagai jenis prilaku sehat yang belainan, seperti pengaturan
penggunaan substansi tertentu (merokok, alcohol dan narkotoka), prilaku makan dan
pengaturan makan, pencegahan AIDS dan penggunaan kondom, prilaku merokok,
penggunaan alcohol, penggunaan alat kontrasepsi, latihan kebugaran (fitness) dan praktik
7
olahraga.
Keuntungan TRA
Teori ini memberikan pegangan untuk menganalisis komponen prilaku dalam hal-hal
yang bersifat operasional. Fokus sasaran adalah prediksi dan pengertian prilaku yang dapat
diamati secara langsung dan berada dalam kendali seseorang, artinya prilaku sasaran harus
diseleksi dan diidentifikasi secara jelas.
Kelemahan TRA
Kelemahan TRA adalah bahwa kehendak dan prilaku hanya berkolerasi sedang,
kehendak tidak selalu menuju prilaku itu sendiri, terdapat hambatan-hambatan yang
mencampuri atau memengaruhi kehendak dan prilaku (Van Oost, 1991 dalam
Smet,1994).Selain itu TRA tidak mempertimbangkan pengalaman sebelimnya dengan prilaku
dan mengabaikan akibat-akibat jelas dari variable eksternal (variable demografi, seks, usia,
dan keyakinan kesehatan) terhadap pemenuhan kehendak prilaku.
KEYAKINAN SIKAP KEHENDAK PRILAKU
8
Keyakinan prilaku Dampak prilaku
(pertimbangan untung-rugi) Konsekuensi yang akan
terjadi bagi individu.
Kehendak sendiri
Sikap yang berhubungan dengan prilaku.
Norma subjektif
Keyakinan normative Keyakinan orang lain Motivasi yang
mengikuti pikiran orang lain.
Exercising (Berolahraga)
Figur. Theory of Reasoned Action (Fisbein dan Ajzen)
BAB IVPENDEKATAN PROMOSI KESEHATAN
9
PENDEKATAN PROMOSI
KESEHATAN
STRATEGI
Adalah cara yang diginakan dalam
mencapai apa yang diinginkan promosi kesehatan sebagai
penunjang program-program kesehatan
yang lain.
STRATEGI GLOBAL
WHO 1984
Pemberantasan penyakit menular
Sanitasi lingkungan
Status gizi masyarakat
Pelayanan Kesehatan
Advokasi
Dukungan sosial
Pemberdayaan masyarakat
10
ADVOKASI (ADVOKASY)
PENGERTIAN TUJUAN SASARAN
upaya persuasive yang mencakup kegiatan
penyadaran, rasionalisasi, argumentasi, rekomendasi tindak lanjut
PELAKU PENDEKATAN
UMUM
KHUSUS
pemerintahan, lembaga perwakilan rakyat, mitra dikalangan pengusaha / swasta, badan penyandang dana, media massa, organisasi profesi, organisasi kemasyaraakatan, LSM
Pemerintah,
Swasta,
Pergurusn tinggi,
Organisasi profesi,
Organisasi masyarakat,
LSM.
Menurut UNFPA dan
BKKBN (2002)
5 pendekatan utama dalam advokasi
Melibatkan para pemimpin Bekerja dengan media massa Membangun kemitraan Memobilisasi massa Membangun kapasitas
11
Advokasi adalah upaya persuasive yang mencakup kegiatan penyadaran, rasionalisasi, argumentasi, dan rekomendasi tindak lanjut mengenai sesuatu.Advokasi kesehatan adalah advokasi yang dilakukan untuk memperoleh komitmen dan dukungan dalam bidang kesehatan, atau yang mendukung pengembangan lingkungan dan perilaku sehat.
Tujuan advokasi secara umumadalah memperoleh komitmen dan dukungan terhadap upaya kesehatan, baik berupa kebijakan, tenaga, dana, sarana, kemudahan, keikut sertaan dalam kegiatan, maupun berbagai bentuk lainnyasesuai keadaan dan usaha.Secara khusus adalah adanya pemahaman atau pengenalan dan kesadaran, ketertarikan atau peminatan atau tanpa penolakan untuk membantu dan menerima perubahan.
Sasaran advokasi kesehatanadalah berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap upaya kesehatan, khususnya para pengambil keputusan dan penentu kebijakan pemerintahan, serta kelompok potensial lainnya di masyarakat.
Pelaku advokasi kesehatanadalah siapa saja yang peduli terhadap upaya kesehatan dan memandang perlu adanya mitra untuk mendukung upaya tersebut.
menurut UNFA dan BKKBN (2002), terrdapat lima pendekatan utama dalam advokasi, yaitu melibatkan para pemimpin, bekerja dengan media massa, membangun kemitraan, memobilisasi massa, dan membangun kapasitas
RESUME
12
Langkah-langkah pokok
dalam advokasi
Identifikasi dan analisis masalah atau isu yang memerlukan advokasi.Berbasis data atau fakta.
Identifikasi dan analisis kelompok sasaran.Sasaran kegiatan advokasi ditujukan kepada para pembuat keputusan atau penentu kebijakan, baik dibidang kesehatan maupun di luar sektor kesehatan yang brpengaruh terhadap publik.
Siapkn dan kemas bahan informasi.Informasi yang akurat, tepat dan menarik.Yang meliputi 5W 1H.
Rencanakan teknik, cara atau kegiatan operasional. Konsultasi, lobi, negosiasi atau resolusi konflik, pertemuan khusus, debat publik, dll
Laksanakan kegiatan, pantau, evaluasi, dan lakukan tindak lanjut.
13
INDIKATOR KEBERHASILAN ADVOKASI
INPUT PROSES INPUT
Sasaran yang jelas
Bahan informasi Pelaku advokasi
Rencana Pelaksanaan kegiatan Forum, jaringan, dll
Dukungan Keterlibatan Kesinambungan
Dukungan sosial
Komponen masyarakat informal :
tokoh agama tokoh adat
Komponen masyarakat formal :
petugas kesehatan, pejabat pemerintah,
. Upaya ini dapat dilakukan melalui penyuluhan kesehatan dsn pengorganisasian pembangunan masyarakat.Pengorganisasian pembangunan masyarakat (PPM) biasanya terbentuk pelatihan keterampilan yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat (keluarga), seperti ketterampilan beternak, berdagang, dsb. Namun PPM pada promosi kesehatan yaitu berupa kegiatan pergerakan masyarakat untuk kesehatan, seperti dana sehat, pengobatan gratis, kerja bakti sehat, dan sebagainya.
Pemberdayaan masyarakat
( Empowerment community)
14
Sasaran dan
pelaku
pemberdayaan
masyarakat
Perorangan
Keluarga
Masyarakat
Sasaran
kelompok-kelompok potensial di masyarakat,
seperti organisasi berbasis masyarakat atau agama
Pelaku
organisasi wanita atau pemuda
organisasi profesi,
lembaga swadaya masyarakat
kelompok media massa
dan kelompok potensi lainnya di masyarakat
15
Prinsip pemberdayaan masyarakat:
1. Potensi masyarakat2. Konstribusi
masyarakat;3. Kegotongroyongan;4. Bekerka sama bersama
masyarakat5. Promosi dengan
potensi setempat6. Kemitraan7. desentralisasi
Model/ bentuk pemberdayaan masyarakat;
1.Pimpinan masyarakat;2. organisasi3. pendanaan;4. Sarana;5. pengetahuan6. teknologi7. pengambilan keputusan
Model/ bentuk pemberdayaan masyarakat;
1.Pimpinan masyarakat;2. organisasi3. pendanaan;4. Sarana;5. pengetahuan6. teknologi7. pengambilan keputusan
16
Indikator keberhasilan pemberdayaan masyarakat
1. Indicator masukanSDM ( pimpinan masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan kader) yang berperan, jumlah dan sumber dan ayang digunakan.
2. Indicator proses3. Jumlah dan jenis kegiatan yang dilakukan,
khususnya jumlah pelatihan tokoh masyarakat, tokoh agama atau kader, jumlah kegiatan penyuluhan, dan jumlah pertemuan dalam rangka pengambilan keputusan yang diselenggarakan.
4. 3. Indicator keluaran5. Peningktan jumlah pimpinan/tokoh
organisasi /kelompok masyarakat yang berperan
Input Proses Output
Jumlah SDM, dana yang berperan
digunakan
Jumlah dan jenis kegiatan yang dilakukan
Jumlah pimpinan masyarakat yang berperan aktif, jumlah rumah yang sehat
17
Strategi berdasarkan
Ottawa ( Ottawa charter)
Piagan Ottawa dicetuskan dalam konferensi piagam internasional program kesehatan di Ottawa, kanada. Tahun 1986 yang menghasilkan 5 rumusan strategi promosi kesehatan, yaitu ;
1. berdasarkan kemampuan individu, 2. gerakan masyarakat, 3. kebijakan berwawasan kesehatan, 4. reorientasi pelayanan kesehatan, serta 5. lingkungan yang mendukung.
Menurut elwes dan simnett (1945),
pendekatan medis yaitu membebaskan dari penyakit, dan kecacatan yang didefinisikan secara medis, seperti penyakit kanker, jantung, dan infeksi
pendekatan perubahan perilakumerupakan hasil pengalaman dan proses intraksi yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan sehingga diperoleh keadaan seimbang antara kekuatan pendorong dan kekuatan penahan.
pendekatan edukasionalyaitu sebagai pendidikan edukasi yang bertujuan memberikan informasi, pengetahuan, dan pemahaman tentang prilaku kesehatan serta menetapkan keputusan atas dasar informasi yang ada.
Pendekatan berpusat pada klienBekerja dengan klien agar dapat membantu mereka mengidentifikasii apa yang ingin mereka ketahui dan lakukan serta membuat keputusan atau membuat pilihan sesuai dengan kepentingan mereka.
Perubahan sosial
5 krangka pendekatan
Medis Promosi intervensi kedokteran untuk mencegah attau mengurangi gangguan kesehatan
Bebas dari penyakit dan kecacatan yang didefinisikan secara medis
Perubahan prilaku Perubahan sikap dan prilaku yang mendorong penerimaan gaya hidup yang lebih sehat
Prilaku yang mendukung bagi keadaan bebas penyakit
Edukasional Informasi tentang sebab akibat dari factor-faktor yang menurunkan derajat kesehatan
Eksploitasi nilai dan sikap. Pengembangan keterampilan
yyang diperlukan untuk kehidupan yang sehat
Individu dengan pengetahuan dan pengertian yang mampu membuat mereka mengambil keputusan dan sikap atas dasar informasi yang memadai
Berpusat pada klien Bekerja ddalam hal-hal kesehatan membuat pilihan dan melakukan tindakan yang diidentifikasikan oleh klien
Pemberdayaan klien
Bekerja bersama klien demi kepentinga klien
Perubahan sosial Aksi politik/social untuk mengubah lingkungan fisik dan sosial
Lingkunagan fisik dan social yang memungkinkan pemilihan terhadap gaya hidup yang lebih sehat
18
Lima pendekatan menurut Elwes dan simnett (1994)
Pendekatan Kegiatan Promosi kesehatan Tujuan
PETA KONSEP BAB 5
19
ETIKA PROMOSI KESEHATAN
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan perilaku,adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Apa itu Etika ? Apa ituMoral ?Moral ?
Terdapat 2 macam Etika (Keraf,1991) yaitu:
1. Etika Deskriptif2. Etika Normatik
Dalam indonesia sehat 2010, terwujudnya keadaan sehat yaitu:
a. lingkungan yang bebeas dari polusi b. Tersedianya air bersihc. Sanitasi lingkungan yang memadai, d. Pemukiman yang sehat, e. Perencanaan kawasan yang berwawasan kesahatan, f. Serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong-menolong.
Dalam pembahasan ini akan diuraikan beberapa hal terkait dalam promosi kesehatan antara lain:
1. Analisis masalah kesehatan dan perilaku2. Menetapkan sasaran3. Menetapkan tujuan4. Menetapkan pesan pokok5. Menetapkan metode dan saluran komunikasi 6. Menetapkan kegiatan operasional7. Menetapkan pemantauan dan evaluasi8. Hubungan dengan klien9. Kepedulian dengan determinasi sosial dan hubunganya terhadap kesehatan dan
pertimbangan-pertimbangan etis
PENJELASAN
20
ETIKA PROMOSI
KESEHATAN
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan perilaku,adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.Etika berasal dari bahasa yunani “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan(custum).
Etika untuk mengkaji sistem nilai-nilai yang belaku
Moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan
Terdapat 2 macan Etika (Keraf, 1991) yaitu:
1. Etika DeskriptifEtika yang menelaah secara kritisdan rasional tentang sikap dan perilaku manusia serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai.artinya berbicara mengenai fakta secara apa adanya.
2. Etika NormatifEtika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi, Etika Normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk,sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
Reformasi di bidang kesehatan perlu dilakukan mengingat fenomena yang berpengaruh terhadap pembangunan kesehatan, antara lain:
1. Perilaku pada dinamika kependudukan2. Temuan-temuan ilmiah dan teknologi kedokteran3. Tantangan global sebagai akibat dari kebijakan perdagangan
bebas4. Revolusi informasi5. Telekomunikasi dan transportasi6. Perubahan lingkungan7. demokratisasi
Dalam indonesia sehat 2010, terwujudnya keadaan sehat yaitu:
a. lingkungan yang bebeas dari polusi b. Tersedianya air bersihc. Sanitasi lingkungan yang memadai, d. Pemukiman yang sehat, e. Perencanaan kawasan yang berwawasan kesahatan, f. Serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong-
menolong.
21
Hal
Terkait
Etika
Dalam
promosi
kesehat
Analisis Masalah Kesehatan Dan Perilaku
Masalah adalah ketidasesuaian antara harapan dan kenyataan.dalam arti luas, sebuah masalah ada ketika seorang individu menjadi sadar akan perbedaan yang signifikan antara apa yang sebenarnya ada apa yang diinginkan.
Tujuan promosi kesehatan adalah mengubah perilaku individu, kelompok, dan masyarakat menuju hal-hal positif secara terencana melalui proses belajar. Tiga ranah perilaku, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Menetapkan Sasaran
Kelompok sasaran meliputi jenis, realistis, dan bisa diukur. Ada 3 sasaran :
1. Sasaran primer Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung segala upaya pendidikan atau promosi kesehatan.sasaran ini sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat(empowerment)
2. Sasaran sekunderPara tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan sebagainya.sasaran ini sejalan dengan strategi dukungan social(social support)
3. Sasaran tersierPara pembuat kepuusan atau penentuan kebijakan baik di tingkat pusat, maupun daerah adan mempunyai dampak terhadap perilaku para tokoh masyarakat(sasaran sekunder) dan juga kepada masyarakat umum (sasaran primer). Sasaran ini sejalan dengan strategi advokasi
Menetapkan Tujuan
Tujuan utama promosi kesahatan adalah menetapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri, memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap masalahnya dengan sumber daya yang ada pada mereka ditambah dengan dukungan dari luar, serta memutuskan kegiatan yang paling tepat guna meningkatkan taraf hidup sehat dan kesejahteraan masyarakat.tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakatyang optimal
3
2
1
22
Menetapkan Pesan Pokok
Pesan yang akan disampaikan dalam promosi kesehatan adalah pesan dapat terus diingat, dapat digunakan sewaktu-waktu oleh sasaran, cara penyampaian menarik, menggunakan kata-kata yang baik serta ekspresiwajah dan intonasi yang membuat klien nyaman.
Ada tujuh program pembangunan kesehatan yaitu(Depkes, 1999):
1. Program perilaku dan pemberdayaan masyarakat2. Program lingkungan sehat3. Program upaya kesehatan4. Program pengembangan sumber daya kesehatan5. Program pengawasan obat, makanan dan obat berbahaya6. Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan7. Program pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan
Untuk mendukung keberhasilan program pembangunan nasional diterapkan sepuluh program unggulan kesehatan (Depkes,1999):
1. Program kebijakan kesehatan, pembiayaan kesehatan dan hukum kesehatan
2. Program perbaikan gizi3. Program pencegahan penyakit menular termasuk imunisasi4. Program peningkatan perilaku hidup sehat dan kesehatan
mental5. Program lingkungan pemukiman, air dan sehat6. Program kesehatan keluarga, kesehatan reproduksi, dan
keluarga berencana7. Program keselamatan dan kesehatan kerja8. Program anti tembakau, alcohol, dan madat9. Program pengawasan obat, bahan berbahaya, makanan, dan
minuman10. Program pencegahan kecelakaan dan keselamatan lalu lintas
Menetapkan Metode dan Saluran Komunikasi
Pada tahap ini rancangan program yang disusun diharapkan dapat menentukan perubahan perilaku dan dapat menempatkan pesan secara tepatdengan memadukan semua informasi yang telah dikumpulkan.Tujuan tersebut mencakup tiga ranah perilaku(pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Media yang dipergunakan dapat berupa audio visual(video, film), radio, cetak (poster,leaflet) atau visual (flip charts)
5
4
23
Menetapkan Kegiatan Operasional
Penetapan kegiatan operasional menyangkut waktu, tempat, dan jadwal pelaksanaanyang terpenting adalah menetapkan kegiatan operasional yang harus tercakup dalam pelayanan kesehatan dasar:
1. Pendidikan tentang masalah kesehatan umum, cara pencegahan dan pemberantasanya
2. Peningkatan persediaan pangan dan kecukupan gizi3. Penyediaan air minum dan sanitasi dasar4. Pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga
berencanan5. Imunisasi6. Pengobatan dan pengadaan obat
Kunci untuk mencapai derajat kesehatan meliputi:
1. Perikemanusiaan, kesehatan sebagai hak asasi, pemberdayaan dan kemandirian masyarakat
2. Pengutamaan upaya kesehatan promotif dan preventif3. Pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan4. Dukungan sumber daya kesehatan5. Misi pembangunan kesehatan6. Strategi pembangunan kesehatan
Menetapkan Pemantauan dan Evaluasi
Pemantauan dan evaluasi yang dilakukan mencakup hal-hal berikut:
1. Memperkenalkan kepada masyarakat gagasan dan teknik perilaku progaram promosi kesehatan melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
2. Mengidentifikasi perubahan perilaku masyarakat. Identifikasi perilaku berisiko dilakukan pada tahap ini melalui pengamatan terstruktur.
3. Memotivasi perubahan perilaku masyarakat. Langkah-langkah memotivasi orang untuk menerapkan perilaku higiene, termasuk memilih beberapa perubahan perilaku yang diharapkan.
4. Mencari tahu apa yang dirasakan oleh kelompok sasaran mengenai perilaku tersebut melalui diskusi terfokus, wawancara dan uji coba perilaku.
5. Membuat pesan yang tepat sehingga sasaran mau melakukan perubahan perilaku.
6. Menciptakan sebuah sederhana, positif, menarik berdasarkan apa yang disukai kelompok sasaran.
7
6
24
Hubungan dengan Klien
Pendidikan pasien merupakan hubungan terapeutik yang harus difokuskan terhadap kebutuhan spesifikklien. Klien memilki nilai yang unik, kepercayaan atau agama, kemampuan kognitif, dan pilihan cara untuk belajar yang mempengaruhi hasil akhir dari proses pendidikan pasien. Hal ini ditunjukan dengan pentingnya peran tenaga kesehatan masyarakat dalam mengubah perilaku masyarakat menuju hidup bersih dan sehat.
Program promosi PHBS harus dilakukan secara profesional oleh individu dan kelompok yang mempunyai kemampuan komitmen terhadap kesehatan masyarakat serta memahami tentang lingkungan dan mampu melaksanakan komunikasi, edukasi, dan menyampaikan informasi secara tepat dan benar yang sekarang disebut dengan promosi kesehatan.
Kepedulian terhadap Determinan Sosial dan Hubungan dengan Kesehatan
Kesehatan merupakan kata yang sulit didefinisiakan dan sehat dapat berarti berbagai hal bagi orang yang berbeda.Kesehatan adalah hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor internal (fisik dan psikis) maupun faktor external (sosial, budaya, lingkungan fisik, politik, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya).
Menurut Henrik L.Blum (1974) seperti dikutif Azwar (1983), terdapat empat faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan,yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor keturunan yang saling memengaruhi.
Dalam bidang perilaku kesehatan ada tiga teori yang sering menjadi acuan dalam penelitian kesehatan.
1. Teori Lawrence GreenAda dua determinan masalah kesehatan tersebut yaitu faktor perilsku (behavioral factor) dan faktor nonperilaku (non-behavioral factor).
2. Teori Snehandu B. KarrMengidentifikasi adanya lima determinan perilaku, yaitu adanya niat (intention) seseorang untuk bertindak sehubungan dengan objek atau stimulus di luar dirinya, adanya dukungan dari masyarakat sekitar (social support)
3. Teori perilaku menurut WHO.Ada empat determinan yaitu pemikiran dan perasaan yang merupakan modal awal untuk bertindak atau berprilaku
9
8
25
Determinan Sosial Berkaitan dengan Kesehatan
Kini makin disadari kesehatandipengaruhi oleh determinan sosial dan lingkungan, fisik, dan biologis.Ada sepuluh determinan sosial yang dapat mempengaruhi kesehatan.
1. Kesenjangan socialMasyarakat dengan kelas sosial ekonomi lemah, biasanya sangat rentan dan berisisko terhadap penyakit
2. Stresskeadaan psikologis/jiwa yang labil
3. Pengucilan socialmenghasilkan perasaan tidak nyaman, tidak berharga, kehilangan harga diri, akan mempengruhi kesehatan, fisik, dan mental.
4. Kehidupan dinikondisi kesehatan diawal kehidupan.
5. Pekerjaankerja meningkatkan risiko terhadap penyakit dan kematian
6. PengangguranPekerjaan merupakan penopang biaya kehidupan.
7. Dukungan social8. persahabatan serta kekerabatan yang baik dalam keluarga
dan juga tempat kerja.9. Penyalahgunaan napza10. Pangan11. transportasi
Pertimbangan-pertimbangan Etis
Etika pada umumnya mengajarkan bahwa setiap pribadi manusia mempunyai otonomi moral.Manusia mempunyai hak kewajiban. Etika bertujuan sebagai alat bantu untu mengukur perilaku dan moral, menciptakan dan mempertahankan kepercayaan klien kepada perawat dan profesi bidan. Menurut Americans Ethis Commission Burean on Teaching , tujuan etika profesi adalah:
1. Mampu mengenal dan mengidentifikasi unsur moral dalam peraktik kebidana;
2. Mengalalisis masalah moral dalam praktik kebidanan;3. Dapat dipertanggungjawabkan kepada diri sendiri,
keluarga, masyarakat, dan Tuhan.
Pertimbangan-pertimbangan etis yang perlu kita lakukan dan pikirkan yaitu petugas kesehatan tidak boleh secara sengaja menunda pelayanan atau informasi-peningkatan status pengetahuan klien dapat bermanfaat terhadap pengembangan promosi kesehatan kepada klien tersebut.
11
10
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
kelancaran dan petunjuk dalam menyelesaikan makalah “Promosi Kesehatan” untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini penulis telah banyak
menerima bantuan pikiran serta dorongan dan motivasi dari banyak pihak, untuk itu pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dorongan dan motivasi.
Pada akhirya penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun senantiasa
penulis harapkan untuk meningkatkan kualitas makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pemabaca
umumnya.
Sukabumi, April 2013
Penulis
26
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB III MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN...........................................1
A. Model-model Promosi Kesehatan........................................................................1
1. Model Keyakinan Kesehatan..........................................................................1
2. Transteoritical Model......................................................................................4
3. Teori Sebab Akibat..........................................................................................5
4. Model Transaksional Stress dan Koping.......................................................6
5. Theory Of Reasoned Action (TRA)...............................................................7
BAB IV PENDEKATAN PROMOSI KESEHATAN....................................................9
PETA KONSEP BAB V....................................................................................................19
27
i