bagian vii teknik menghias kain -...
TRANSCRIPT
BAGIAN VII
TEKNIK MENGHIAS KAIN
Dalam seni menghias kain kita mengenal berbagai teknik menghias kain yang
masing–masing teknik mempunyai ciri-ciri tersendiri. Dengan ciri-ciri tersebut kita
dapat membedakan setiap jenis teknik hias.
Teknik menghias kain sudah dikenal oleh nenek moyang kita sejak dahulu
kala. Berbagai teknik menghias kain dikembangkan oleh masyarakat di daerah atau
negara tertentu sehingga seni menghias kain tersebut menjadi identitas dan bagian
dari budaya masyarakat yang mengembangkannya.
Penyebaran penduduk ke berbagai penjuru dunia yang masing–masing
membawa kekayaan budayanya serta penyebaran informasi yang semakin meluas
menyebabkan seni menghias kian dapat dikenal oleh masyarakat luas, khususnya
peminat di bidang seni menghias kain.
Teknik menghias kain jika didasarkan atas penggunaan warna kain dan
benang hiasnya dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu : teknik menghias kain
yang termasuk sulaman putih dan teknik menghias kain sulaman berwarna.
Sulaman putih adalah jenis teknik hias, di mana bahan dasar (kain yang akan
di hias) dengan benang hiasnya menggunakan warna yang sama atau senada. Dikenal
dengan nama sulaman putih karena pada masa lalu jenis sulaman ini hanya dibuat
pada kain putih. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang berhasil menemukan
berbagai pewarna untuk kain dan benang hias, sulaman putih tidak hanya dikerjakan
pada kain putih saja tetapi dibuat pula pada berbagai jenis kain berwarna, namun
demikian benang hias yang digunakan tetap senada dengan kain dasarnya.
Sulaman berwarna adalah jenis teknik menghias kain di mana warna kain
dasar dengan warna benang sulam yang digunakan untuk menghias dapat bervariasi
sesuai dengan selera atau keinginan masing–masing.
Di samping penggolongan tersebut ada pula yang mengelompokkan teknik
menghias kain berdasarkan jenis kain yang digunakan, yaitu teknik menghias yang
menggunakan jenis kain rapat (tenunan rapat) dan teknik menghias kain yang
menggunakan tenunan bagi (strimin, mating).
Sulaman putih terdiri atas : Sulaman Inggris, Sulaman Richelieu, Sulaman
Metalase dan Sulaman Bayangan.
Sulaman berwarna pada tenunan rapat meliputi : Sulaman Fantasi atau
sulaman bebas, Perancis, Janina, Jerman, Tiongkok, Terawang dan sulaman lekapan
yang mencakup sulaman lekapan benang, aplikasi, dan inkrustasi serta sulaman
berwarna yang dikerjakan pada kain bagi mencakup sulaman holbein, sulaman
kruisteek (tusuk silang), sulaman asisi, sulaman taula swedia, sulaman mengubah
corak kotak, garis atau corak bulat, dan smock.
BAGIAN VIII
TEKNIK HIAS SULAMAN PUTIH
Sulaman putih adalah salah satu teknik hias dengan menggunakan kain dasar
yang warnanya senada dengan benang hias. Pesatnya perkembangan ilmu dan
teknologi yang telah berhasil menemukan pewarna kain dan benang maka sulaman
putih tidak hanya dibuat pada kain putih saja tetapi pada berbagai jenis kain yang
berwarna.
A. Sulaman Inggris
Sulaman Inggris merupakan salah satu jenis sulaman putih yang bentuk
motifnya terbatas pada bentuk : bulatan kecil, bentuk lonjong seperti biji mentimun
dan bentuk titik hujan. Motif lainnya berbentuk lengkungan–lengkungan atau
ringgit–ringgit dipergunakan untuk menghias tepi atau sudut suatu benda.
Bentuk lonjong Bentuk bulat Ringgit-ringgit
Motif pada sulaman Inggris ditandai dengan adanya lubang-lubang kecil, karenanya
motif sebaiknya tidak terlalu besar. Motif pada sulaman Inggris dikerjakan dengan
menggunakan tusuk balut atau tusuk kordon, tusuk feston, tusuk tangkai dan tusuk
rantai untuk penisi lengkungan. Motif hias untuk sulaman Inggris dapat diambil dari
renggaan bentuk bunga dengan ukuran yang kecil-kecil. Perlu diperhatikan jarak
motif yang berlubang antara satu satu sama lainnya jangan terlalu berdekatan.
Pembuatan gambar kerja sulaman Inggris disesuaikan dengan tusuk hias yang
digunakan. Karena tusuk hias yang digunakan adalah tusuk pipih atau tusuk feston
maka gambar kerja dubuat garis-garis menyerupai tusuk pipih atau feston, seperti
pada gambar berikut :
Tusuk Feston Tusuk Pipih
Penyelesaian gambar untuk desain sulaman Inggris dapat dilakukan dengan
cara memberi warna dasar sesuai dengan warna kain yang akan digunakan, jika kain
yang digunakan berupa kain putih, gambar tidak perlu diberi warna dasar. Untuk
motifnya, pada bagian yang akan dilubangi diberi warna yang valuenya lebih rendah
atau lebih tinggi dari warna dasar, demikian pula untuk tepi atau garis batas
motifnya.
Jika kainnya berupa kain putih, bagian motif yang berlubang diberi warna hitam atau
abu-abu, demikian pula untuk tepi atau batas motif diberi warna hitam.
Contoh desain dan gambar kerja sulaman Inggris :
Desain Sulaman Inggris
Gambar Kerja Sulaman Inggris 2. Desain Sulaman Richelieu
Jenis sulaman ini disebut juga sulaman terbuka, karena motifnya ditandai
dengan adanya rentangan-rentangan benang sebagai garis penghubung pada motifnya
yang diberi istilah brides. Garis penghubung ini dapat diletakkan di dalam motif atau
sebagai penghubung di antara motif. Pada bagian-bagian yang diberi brides dilubangi
sehingga membentuk motif yang berlubang.
Ciri lain dari sulaman richelieu ini, pada bagian–bagian yang diberi brides
dilubangi, sehingga membentuk motif kerancang yang sangat menarik. Untuk
mencegah rentangan penghubung ini tidak cepat putus atau terkait, sebaiknya garis
penghubung dibuat jangan terlalu panjang. Motif hias untuk sulaman Rechelieu dapat
diambil dari renggaan bentuk bunga, atau binatang seperti kupu-kupu. Sulaman
rechelieu seluruhnya dikerjakan dengan menggunakan tusuk feston rapat.
brides
tusuk feston
Teknik pewarnaan pada gambar desain sulaman richelieu, sama dengan
sulaman Inggris, pada bagian yang berlubang diberi warna yang valuenya lebih
tinggi atau rendah dari warna dasarnya, demikian pula untuk garis penghubung dan
tepi motif. Contoh desain dan gambar kerja sulaman Richelieu :
Desain Sulaman Reschelieu
Gambar Kerja Sulaman Reschelieu
C. Desain Sulaman Bayangan
Sulaman bayangan merupakan jenis sulaman yang cukup unik, karena
hiasannya diperoleh dari bayangan suatu motif yang diisi dengan tusuk flanel.
Karena yang berfungsi bayangannya, maka kain yang digunakan sebaiknya tidak
terlalu tebal, sehingga motif bayangan akan nampak jelas, akan lebih baik bila kain
yang digunakan adalah kain yang tembus terang hingga bayangan motif akan
nampak jelas. Motif untuk sulaman bayangan sebaiknya tidak terlalu besar, dan tidak
terlalu rumit, karena hanya tusuk flanel yang digunakan.
Penyelesaian gambar desain sulaman ini sangat mudah yakni dilakukan
dengan cara memberi warna dasar dan pada motifnya diberi warna yang lebih tinggi
valuenya, demikian pula tepi motif dengan garis terputus-putus, seperti tusuk jelujur.
Dan pembuatan gambar kerja cukup dengan membuat garis-garis tusuk flannel yang
penuh untuk setiap motif hias.
Tusuk Flannel
Contoh desain dan gambar kerja sulaman Bayangan :
Desain Sulaman Bayangan
Gambar Kerja Sulaman Bayangan
A. Desain Sulaman Matelase
Sulaman matelase mempunyai ciri khusus, yaitu motifnya timbul seperti
relief, yang diperoleh dengan cara memberi lapisan kain pada motifnya serta di
antara dua lapis kain tersebut motifnya diisi dengan kapas sehingga motif tampak
menonjol. Kain yang digunakan untuk sulaman matelase dapat kain polos, bercorak
bunga atau kotak dan motif hias akan lebih menonjol bila digunakan tekstur kain
yang berkilau. Motif hias jangan terlalu lebar supaya diperoleh relief yang bagus.
Sulaman matelase banyak digunakan untuk menghias bantal kursi, selimut atau bed
cover. Tusuk hias yang digunakan seluruhnya dengan tusuk tikam jejak, tusuk jelujur
yang rapat, tusuk holbein juga dapat pula dikerjakan dengan setikan mesin jahit
biasa.
Tusuk Tikam Jejak
Teknik menggambar desain sulaman matelase dikerjakan dengan cara
memberi warna dasar, kemudian pada bagian motif diberi warna yang valuenya lebih
tinggi dari warna dasar, demikian pula untuk garis motif, digambar dengan garis
putus–putus, seperti setikan dengan warna yang lebih tua. Gambar kerja dikerjakan
cukup dengan membuat garis putus-putus seperti untuk pembuatan desain.
Contoh desain dan gambar kerja sulaman Matelase :
Desain Sulaman Matelase Gambar Kerja Sulaman Matelase