bagian2 desain penelitian bab5 strategi desain

Upload: andi-rahmat-hidayat

Post on 06-Jul-2015

168 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    1/39

    Bagian II

    Desain Penelitian

    163

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    2/39

    16 4 Metode Riset Bisnis

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    3/39

    Bab 5

    strategi Desain

    TINJAUANAPAKAH DESAIN PENELITIANTERSEBUT?

    Klasifikasi DesainSTUDI EKSPLORA TORI

    Alat EksplorasiSTUDI DESKRIPTIFSTUDI KAUSAL

    Konsep "Sebab"Hubungan KausalPengujian Hipotesis Kausal

    RINGKASANPERTANY AAN D!SKUSICATATANBACAAN YANG DISARANKANSTUD! LANJUTAN: MENGKRmSI DESAINSTUDI

    165

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    4/39

    166 Metode Riset Bisnis

    " K egagalan kedatangan bayi segera akan menggoncangkan eko-nomi industrialisasi di mana saja. Untuk menangkalnya, merekaharus mulai mendorong imigrasi dan melarang pensiunan awal." Pemya-taan yang mengejutkan dan prospek dari kekurangan pekerja akan membe-bani pikiran para peneliti pada asosiasi manufaktur nasional. Denganmelihat pada kecenderungan di Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat, peru-sahaan anggota asosiasi telah meminta studi mengenai efek menyusutnyaangkatan pekerja pribumi, pertumbuhan cepat melebihi 65 segmen popu-lasi, cara penghamburan produktivitas untuk membawa dependensi kuno,kebijakan pensiun baru, dan permasalahan imigrasi. Permasalahan ini men-jadi perhatian dari Scott Bromley, seorang peneliti yang baru disewa dengantugas mengajukan desain untuk asosiasi tersebut. Scott mempunyai gagasanuntuk studi "singkat" dan lainnya yang akan diperluas di luar 2010. Bebera-pa desainnya akan, jika perlu, eksploratori dan lainnya akan memerlukanpemodelan variabel. Bagaimana dia dapat memilih desain terbaik untukproyek ini, dan jenis desain apa yang tersedia?Bab ini menjawab pertanyaan tersebut. Dimulai dengan diskusi menge-nai apakah desain penelitian itu, bagaimana karakteristiknya dapat diklasifi-kasikan dan kemudian beralih kepada tinjauan jenis desain pokok.

    APAKAH DESA IM PEM ELIT IAM TERSEBUnBerbagai definisi mengenai "desain penelitian" telah diajukan, namun taksatupun definisi yang merupakan bagian dari lingkup aspek penting. Be-berapa contoh dari pengarang terkenal dapat dikutip:

    Desain penelitian merupakan cetak biru untuk pengumpulan, pengukuran, dananalisis data. Desain ini membantu peneliti dalam mengalokasikan sumbernyayang terbatas dengan mengajukan pilihan-pilihan penting: Apakah cetak birumeliputi eksperimen, wawancara, obervasi, analisis catatan, simulasi, atau be-berapa kombinasi dari hal-hal int? Apakah metode pengumpulan data dansituasi penelitian harus benar-benar tersusun Apakah suatu studi intensif darisampel kecillebih efektif daripada studi yang kurang intensif dari sampel yangbanyak? Haruskah analisis pada pokoknya adalah kuantitatif atau kualitatif?

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    5/39

    Strategi Desain 167

    Desain penelitian merupakan perencanaan dan struktur investigasi yang dida-patkan untuk memperolah jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Rencanatersebut merupakan skema keseluruhan atau program dari penelitian. Desainpenelitian meliputi garis besar apa yang akan dilakukan investigator dari hipo-tesis tertulis dan implikasi operasionalnya sampai analisis akhir data. Sebuahstruktur merupakan kerangka kerja, organisasi, atau konfigurasi dari ... hubung-an di antara variabel suatu studi. Suatu desain penelitian mengekspresikanstruktur permasalahan penelitian dan dan rencana investigasi yang digunakanuntuk memperoleh bukti-bukti empiris berkaitan dengan permasalahan tersebut.Definisi ini berbeda secara terinci, namun secara bersama-sama mern-

    berikan esensi desain penelitian yang baik. Pertama, desain tersebut meru-pakan rencana untuk memilih sumber dan jenis informasi yang berhu-bungan dengan permasalahan penelitian. Kedua, desain ini merupakankerangka kerja untuk menentukan hubungan di antara variabel studi. Ketiga,desain ini merupakan cetak biru untuk membuat garis besar semua prosedurdart hipotesis sampai analisis data. Desain ini memberikan jawaban padapertanyaan seperti: Teknik apa yang akan digunakan untuk mengumpulkandata? Jenis sampling apa yang akan digunakan? Bagaimana batasan waktudan biaya ditangani?

    Kl as ifik a si D e sa inDi awal setiap studi penelitian, orang menghadapi tugas memilih desainkhusus yang digunakan. Ada sejumlah pendekatan desain yang berbeda,namun celakanya, tidak ada sistem klasifikasiyang sederhana yang menen-tukan semua variasi yang harus dipertimbangkan. Desain penelitian meru-pakan konsep kompleks yang dapat dipandang dari paling tidak delapanperspektif yang berbeda.1. Tingkatan di mana permasalahan penelitian telah dikristalkan (studi

    tersebut mungkin bisa eksploratori atau formal).2. Metode pengumpulan data (studi bisa observasional atau survei).3. Kekuatan peneliti untuk mempengaruhi variabel di bawah studi (dua

    jenis penelitian adalah eksperimental dan "ex post facto").4. Tujuan studi (studi penelitian bisa deskriptif atau kausal).5. Dimensi waktu (penelitian bisa cros-seksional atau longitudinal).

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    6/39

    168 Metode Riset Bisnis

    6. Lingkup topik - keluasan dan kedalaman - studi (studi kasus ataustatistik).

    7. Lingkungan penelitian (kebanyakan penelitian bisnis dilakukan di la-pangan, meskipun penelitian laboratorium bukannya tidak biasa: simu-lasi merupakan kategori lain.)

    8. Persepsi subyek mengenai penelitian (apakah mereka menerima pe-nyimpangan dari rutinitas mereka sehari-hari.)

    Suatu diskusi singkat dari perspektif ini menggambarkan dasar dan kontri-busi mereka dalam penelitian.Tlngkat Kristalisasi Permasalahan Suatu studi bisa dilihat sebagaieksploratori atau formal. Esensi dari perbedaan antara keduanya ini adalahtingkat struktur dan tujuan langsung studi. Studi eksploratori cenderunguntuk longgar struktumya dengan tujuan pengajaran bagaimana seharusnyatugas utama penelitian. Pada kenyataannya, tujuan langsung dari eksplorasibiasanya untuk mengembangkan hipotesis atau pertanyaan untuk penelitianselanjutnya. Studi formal dimulai ketika eksplorasi selesai - studi ini dimulaidengan sebuah hipotesis atau pertanyaan dan meliputi prosedur dan penen-tuan sumber data yang tepat. Tujuan dari desain penelitian formal adalahuntuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian yang dia-jukan.

    Dikotomi eksploratori - formal kurang bemilai dibandingkan beberapaklasifikasi lainnya. Semua studi mempunyai elemen eksplorasi di dalamnya,dan beberapa studi sepenuhnya tidak didiagramkan. Ingat bahwa rangkaianproyek secara umum, yang didiskusikan dalam Bab 3, menyarankan bahwalebih banyak informasi studi berisi paling tidak sebuah elemen eksplorasimendahului pilihan akhir desain. Lebih terincinya pertimbangan penelitianeksploratori ditemukan dalam bagian selanjutnya bab ini.Metode Pengumpulan Data Klasifikasi ini membedakan antara prosesmonitoring dan interogasi. Yang pertama meliputi studi observasional, dimana peneliti memeriksa aktivitas subyek atau sifat beberapa materi tanpaberusaha untuk menghilangkan respon dari siapapun. Rambu-rambu padasebuah interseksi, pencarian koleksi perpustakaan, observasi tindakansekelompok pengambil keputusan - semuanya merupakan contoh moni-

    ~~~-----~----~--------~~--.------------ ..-.----

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    7/39

    Strategi Desain 169

    toring. Dalam setiap kasus peneliti mencatat dan melaporkan informasiyang ada dari observasi.

    Dalam model interogatif, peneliti mempertanyakan subyek dan me-ngumpulkan jawaban mereka secara personal atau non-personal. Penqum-pulan ini mungkin dihasilkan dari (1) wawancara atau pembicaraan telepon,(2) alat yang mencatat sendiri atau melaporkan sendiri yang dikirimkanmelalui surat, diletakkan di tempat yang nyaman, atau ditransmisikan secaraelektronik atau melalui beberapa alat lainnya, dan (3) peralatan yang ditam-pilkan sebelum dan/atau setelah perlakuan atau stimulus kondisi dalameksperimen.Kontrol Peneliti terhadap Variabel Dalam bentuk kemampuan pene-litiuntuk menghitung variabel, kita membedakan antara desain eksperimen-tal dan ex post facto. Dalam eksperimen, peneliti berusaha untuk menqon-trol dan/atau menghitung variabel untuk diubah atau dibuat tetap dalammelakukan tujuan penelitian kita, Deain eksperimental itu tepat ketikaseseorang berharap untuk menentukan apakah variabel tertentu mempe-ngaruhi variabel lainnya dalam beberapa hal. Eksperimentasi memberikandukungan yang paling kuat untuk hipotesis penyebab.

    Dengan desain ex post facto, investigator tidak mempunyai kontrolterhadap variabel dalam artian untuk dapat menghitungnya. Mereka hanyadapat melaporkan apa yang telah terjadi atau apa yang sedang terjadi. Padakenyataannya, penting dalam desain ini bahwa peneliti tidak mempengaruhivariabel: untuk melakukannya adalah memasukkan bias. Peneliti dibatasiuntuk menangani faktor tetap dengan pemilihan subyek yang sah sesuaidengan prosedur sampling yang tepat dan dengan penghitungan penemuansecara statistik.Tujuan Studi. Perbedaan pokok antara studi deskriptif dan kausal adalahterletak pada tujuan mereka. Jika penelitian berkaitan dengan pencariansiapa, apa, di mana, atau berapa, maka studi itu adalah deskripstif. Jika iaberhubungan dengan mempelajari mengapa, yakni, bagaimana satu varia-bel mempengaruhi yang lain, maka itu adalah kausal. Misalnya, penelitianmengenai kejahatan bisa deskriptif ketika ia mengukur jenis kejahatan yangdilakukan, berapa sering, kapan, di mana, dan oleh siapa. Dalam studikausal, kita mencoba untuk menjelaskan hubungan antara variabel - misal-nya, mengapa tingkat kejahatan lebih tinggi di kota A daripada kota B.

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    8/39

    170 Metode Riset Bisnis

    Klasifikasi deskriptif - kausal kadang-kadang dikacaukan dengan klasifi-kasi eksperimental - ex post facto. Gambar 5-1 menggambarkan tujuanpenelitian di mana kontrol investigator terhadap variabel lebih disukai.Dimensi Waktu Studi Cross-seksional dilakukan sekali dan menunjuk-kan suatu "snap shot" pada satu titik pada satu waktu; yang lainnya diulangidalam periode waktu yang diperluas. Yang kedua tersebut telah diketahuisebagai studi longitudinal. Keuntungan studi longitudinal adalah bahwa iadapat menelusuri perubahan yang terjadi seiring waktu. Memang, banyakpertanyaan penelitian dapat dijawab hanya setelah observasi diperluas.

    Dalam studi longitudinal atau perbedaan panel, peneliti dapat mempela-jari orang yang sarna lebih dari satu periode waktu. Dalam pemasaran,panel diletakkan untuk melaporkan data konsumsi pada berbagai produk.Data-data ini, yang dikumpulkan dari sampel nasional, memberikan bankdata utama pada pembagian pasar relatif, tanggapan konsumen terhadapproduk baru, metode promosi baru, dan sejenisnya. Studi longitudinallainnya, seperti kelompok pengikut, menggunakan subyek yang berbedauntuk masing-masing pengukuran yang berangkai. Kepentingan sekarangoleh industri jasa mengenai kebutuhan usia "booming bayi" mungkin meli-hat pada orang usia 40-45 tahunan di tahun 1990 dan dan sampel umurlainnya berumur 50-55 di tahun 2000. Meskipun masing-masing sampelberbeda, populasi tahun 1945 sampai 1950 kelompon ini akan tetap sarna.

    Beberapa jenis informasi yang dikumpulkan tidak dapat dikumpulkankedua kalinya dari orang yang sarna tanpa mengandung risiko bias. Misal-nya, studi tentang kewaspadaan publik mengenai kampanye iklan lebih darienam periode akan memerlukan sampel yang berbeda untuk masing-masingpengukuran.

    Sementara penelitian longtudinal itu penting, hambatan anggaran danwaktu memerlukan kebutuhan untuk analisis cross-seksional. Dengan meng-gunakan desain ini, beberapa keuntungan dari studi longitudinal dapatdiyakinkan dengan pertanyaan cerdas mengenai perilaku masa lalu, sejarah,dan harapan masa depan. Namun demikian, respon terhadap jenis perta-nyaan ini harus diinterpretasikan dengan hati-hati. Lihat Gambar 5-2.Lingkup Topik. Studi statistik berbeda dari studi kasus dalam beberapahal. Studi statistik didesain untuk keluasan daripada kedalamannya. Keduaberusaha untuk menangkap secara memadai karakteristik populasi dengan

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    9/39

    Strategi Desain 171

    GAM BAR 5-1 Tujuan studi dan Kontrol Peneliti terhadap Variabel

    PurposeDescriptive Causal

    (J)'ll::0.~iii> Ex post iactooecooQ ;~ Experimentaliii'll(J)'lla:

    Control of variableso oN /A Measuresl

    describescharacteristics,proportions,or associations

    Measuresdependentvariable andmakes causalinferences

    Controlsall variablesin the study

    membuat inferensi dari sampel item. Hipotesis diuji secara kuantitatif dari-pada kualitatif. Generalisasi mengenai penemuan ditampilkan berdasarkanpada kerepresentatifan sampel dan validitas karakteristik desain.

    Studt kasus meletakkan lebih banyak penekanan pada analisis penuhsecara kontekstual dari sejumlah tertentu kejadian atau kondisi dan interrelasinya. Meskipun hipotesis seringkali digunakan, kepercayaan pada datakualitatif membuat dukungan atau penolakan lebih sulit. Suatu penekanansecara mendetail memberikan pemahaman yang bemilai untuk pemecahanmasalah, evaluasi, dan strategi. Rincian ini diperoleh dari banyak sumberinformasi yang mengijinkan verifikasi bukti dan menghindari hilangnya data.

    Meskipun studi kasus telah difitnah sebagai "tidak berharga secarailmiah" karena tidak memenuhi persyaratan desain minimal untuk pem-bandingan, meskipun demikian mereka mempunyai peranan ilmiah yangpenting. Telah diobservasi bahwa "proposisi ilmiah penting mempunyai

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    10/39

    172 Metode Riset Bisnis

    GAM BAR 5-2 Tipe Studi Dimensi Waktu

    Time dimensionCross-sectional Longitudinal

    Exploratory

    Descriptive

    Explanatory

    Likelihood of useD DLowest Highest

    bentuk universal, dan sebuah universal dapat dikaburkan dengan contohpembanding tunggal." Jadi, studi kasus tunggal yang didesain dengan baikbisa memberikan tantangan yang besar terhadap sebuah teori dan memberi-kan sumber hipotesis dan konstruk baru pada saat yang sama.Lingkungan Penelitian Desain juga membedakan apakah mereka ter-jadi di bawah kondisi lingkungan nyata atau di bawah kondisi lain. Hal inidisebut studi lapangan dan studi laboratorium, secara berurutan. Perbedaanutama terletak pada apakah studi tersebut merupakan subyek di bawahkondisi normal untuk permasalahan yang sedang dipelajari.

    Untuk mensimulasikan adalah dengan meniru esensi suatu sistem atauproses. Simulasi digunakan lebih banyak dalam penelitian, terutama dalam

    ---------------------___------ _ ..._---_ _ .-

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    11/39

    Strategi Desain 173

    pengoperasian penelitian. Karakteristik utama dari berbagai kondisi danhubungan dalam situasi nyata seringkali diwakili dalam model matematika.Permainan peran dan aktivitas perilaku lainnya dapat juga dipandang seba-gai simulasi.Persepsi Subyek Penggunaan suatu desain dapat dipengaruhi ketikaorang dalam studi menerima bahwa penelitian sedang dilakukan. Subyekdapat mempengaruhi hasil penelitian dengan cara yang halus atau secaradramatis sebagaimana kita pelajari dari Studi Listrik Barat di akhir tahun1920-an. Meskipun tidak ada bukti yang tersebar mengenai usaha untukmempersilahkan peneliti melalui hipotesis yang sukses menebak buktiprevalensi sabotase, ketika subyek percaya bahwa sesuatu di luar kebiasa-an terjadi, mereka mungkin bertindak kurang alami. Implikasi fenomenaini mendesakkan seorang peneliti untuk mengajukan klasifikasi berikutini:1. Subyek tidak menerima penyimpangan dari rutinitas sehari-hari2. Subyek menerima penyimpangan, namun seperti tidak berhubungan

    dengan peneliti.3. Subyek menerima penyimpangan sebagaimana dilakukan peneliti.

    Dalam semua lingkungan penelitian dan situasi kontrol, peneliti perlu was-pada terhadap efek yang mungkin menggantikan kesimpulan mereKa. Halini sebagai pengingat untuk mengklasifikasikan jenis studi seseorang, men-guji kekuatan dan kelemahan validitas, dan dipersiapkan untuk mengkuali-taskan hasilnya.

    Desain penelitian eksploratori, deskriptif, dan kausal didiskusikan dalambagian berikut ini. Aspek lainnya dari desain dikupas dalam bab selanjutnyasetelah latar belakang kerja yang memadai diletakkan untuk topik terse but.

    STUD I EKSPLORATOR INilai dan pentingnya eksploratori telah dikomentari. Hal ini terutama ber-manfaat ketika para peneliti kehilangan gagasan yang jelas mengenai per-masalhan yang akan mereka temui -dalam rangkaian studi terse but. Melaluieksplorasi, para peneliti mengembangkan konsep secara lebih jelas, mem-

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    12/39

    174 Metode Riset Bisnis

    buat prioritas, dan dalam berbagai eara meningkatkan desain penelitianakhir. Eksploratori juga dapat menghemat waktu dan uang jika merekamemutuskan, setelah studi, bahwa permasalahan tersebut tidak sepentingsebagaimana dipikirkan pertama kali.

    Eksplorasi memberikan tujuan lain. Dalam tempat yang pertama, wila-yah investigasi mungkin sedemikian baru atau sedemikian samar sehinggaseorang peneliti perlu untuk melakukan suatu eksplorasi hanya untuk mem-pelajari sesuatu mengenai permasalahan terse but. Juga, para peneliti dapatmengeksplorasi untuk meyakinkan bahwa ini praktis untuk melakukan studidi wilayah tersebut. Misalnya, sebuah agen federal pemerintah mengajukanbahwa penelitian yang dilakukan mengenai bagaimana para eksekitif dalamindustri yang ada membuat keputusan mengenai pembelian barang mentah.Seeara spesifik meliputi pertanyaan mengenai bagaimana (dan dengankisaran harga berapa) satu bahan mentah diberikan kepada yang lain dalamproduk manufaktur tertentu. Persyaratan kritis untuk studi ini adalaheksplorasi untuk menentukan apakah eksekutif industri akan membukarahasia informasi secukupnya mengenai pembuatan keputusan mereka me-ngenai hal tersebut.

    Namun, selain nilalinya yang jelas, para peneliti dan manajer memberi-kan perhatian yang terlalu keeil terhadap permasalahan terse but. Seringkaliada tekanan yang kuat untuk jawaban yang eepat terhadap permasalahanpenelitian. terlalu sering, "jelas" bahwa eksplorasi "berputar-putar" ketikaproyek yang mendesak dapat dilakukan. Suatu pandangan yang lebih bijak-sana adalah bahwa eksplorasi menghemat waktu dan uang dan tidak harusdiabaikan.

    A la t Ek sp lo ra siPenelusuran Literaur. Langkah pertama yang jelas dalam studi eksplor-tori adalah melakukan penelusuran literatur. Suatu hal yang tidak efisienuntuk mengungkap sesuatu yang baru melalui penelitian awal yang telahdilakukan oleh yang lain. Dalam literatur ada puluhan dari ratusan seearabuku periodik dan ada ratusan dari ribuan buku mengenai semua aspekbisnis. Ada beberapa katalog khusus dan pedoman subyek yang tersedia dikebanyakan perpustakaan yang akan membantu kita dalam penelitian ini.Lebih banyak lagi pembahasan mengenai topik ini dalam Bab 9.

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    13/39

    Strategi Desain 175

    Penelusuran literatur dapat memberikan latar belakang yang luar biasa dibidang yang diminati dan akan mensuplai sejumlah arahan yang baik jikaorang kreatif. Jika kita membatasi investigasi pada subyek yang jelas dalamsumber bibliografi ini, kita seringkali akan kehilangan banyak informasiterbaik. Misalnya, kita tertarik dalam mengestimasikan pandangan industritembaga di masa 10 tahun mendatang. Langkah pertama yang jelas adalahuntuk mencari melalui literatur informasi mengenai produksi dan konsumsitembaga. Namun, suatu pencarian yang terbatasi oleh dua topik ini akankehilangan lebih banyak daripada yang didapatkan. Ketika penelusuranindustri tembaga dilakukan, informasi yang bermanfaat diangkat dari judulreferensi berikut ini: tambang dan mineral; metal nonferrous; perencanaan;ekonometrik; industri konsumen seperti otomotif dan komunikasi; negara-negara di mana tembaga diproduksi, seperti Chili, dan perusahaan terke-muka dalam industri terse but, seperti Anaconda, Kennecott, dan lain-lain.

    Survei Pengalaman. Semen tara data yang diterbitkan merupakan sum-ber yang berharga, jarang lebih dari satu bagian dari pengetahuan yang adadalam satu bidang dimasukkan dalam tulisan. Kemudian, juga ketika lebihbanyak yang dipublikasikan, mungkin lebih sulit untuk menemukannya.Jadi, kita akan mendapatkan keuntungan dengan mencari informasi dariorang yang berpengalaman di bidang studi tersebut. Orang semacam itudapat membantu kita mendapatkan seuatu pemahaman ke dalam hubunganantara variabel. Untuk mendapatkan gambaran yang akurat mengenai si-tuasi yang ada, kita perlu meminta pandangan dari mereka yang dipercayauntuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Jumlah eksplorasi yang diper-lukan tergantung kepada apa yang sedang dipelajari. Jika wawancara ter-akhir dimunculkan beberapa nilai informasi baru, maka kita belummelangkah cukup jauh. Kita harus tetap berjalan sampai penemuan-pene-muan kita mengikuti apa yang kita ketahui.

    Ketika kita mewawancarai orang dalam survai pengalaman, kita harusmencari gagasan mereka mengenai apa yang merupakan permasalahanpenting atau aspek dari subyek. Format investigatif yang kita gunakan haruscukup fleksibel sehingga kita dapat mengeksplorasi berbagai kesempatanyang muncul selama wawancara. Kita mencari untuk mempelajari apa yangsedang terjadi. Apa yang dicoba di masa lalu yang tidak berhasil? Apaelemen pengubah produksi dari situasi tersebut? Bagaimana benda tersebut

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    14/39

    176 Metode Riset Bisnis

    berubah dari waktu ke waktu? Permasalahan dan hambatan apa yang dapatdilihat? Apa yang termasuk dalam keputusan dan peran apa yang merekamainkan? Berapa biaya dari berbagai aspek proses studi tersebut? Siap yangdapat kita pertimbangkan untuk membantu dan/atau berpartisipasi dalampenelitian tersebut? Apa yang merupakan bidang prioritas? Berbagai perta-nyaan sejenis mungkin diajukan, namun hal ini memberikan kecenderunganumum dari proses terse but.

    Hasil dari pertanyaan semacam itu mungkin merupakan hipotesis baru,tanpa memperhatikan hipotesis lama, atau informasi mengenai praktikalitasmelakukan studi. Pertanyaan mendalam mungkin menunjukkan apakahfasilitas tertentu tersedia utnuk studi, faktor apa yang diperlukan untukdikontrol, yang dapat dikontrol dan bagaimana, dan siapa yang akan berko-operasi dalam studi tersebut.

    Penemuan lebih mudah dilakukan jika peneliti dapat menganalisis kasusyang memberikan pemahaman khusus. Khususnya dalam eksplorasi, kitakurang tertarik dalam memperoleh pandangan lintas bidang yang repre-sentatif daripada mendapatkan informasi dari sumber tersebut yang mung-kin memberikan pemahaman. Asumsikan bahwa kita terpanggil untukmempelajari perusahaan pemasangan otomobil yang mempunyai sejarangpenurunan produktivitas sekarang ini, peningkatan biaya, dan pertumbuhanjumlah kerusakan kualitas. Orang yang bisa memberikan informasi yangmendalam meliputi berikut ini:1. Pendatang baru pada bidang terse but - pekerja atau personil baru

    yang baru ini telah ditransfer ke perusahaan ini dari perusahaansejenis.

    2. Individu marginal atau periferal - orang yang karena pekerjaannyameletakkannya pada pinggiran di antara kelompok yang bertentangan.Misalnya, supervisor tataran pertama dan pemimpin pekerja yangseringkali bukan manajemen atau pekerja namun sesuatu yang ada diantaranya.

    3. Individu dalam transisi - pekerja yang sedang dipromosikan yangtelah ditransfer ke bagian baru.

    4. Orang yang menyimpang dan terpisah - mereka yang beradadalam kelompok yang memegang posisi yang berbeda dari mayori-tas - para pekerja yang gembira dengan situasi yang ada, bagian

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    15/39

    Strategi Desain 177

    dan pekerja yang sang at produktif, penyendiri dari satu macam atauyang lain.

    5. Kasus "asli" atau kasus yang menunjukkan contoh ekstrim dari kondisistudi - bagian yang paling tidak produktif, para pekerja yang palingantagonisitk, dan seterusnya.

    6. Mereka yang cocok dan mereka yang tidak - pekerja yang mapandalam organisasi mereka dengan mereka yang tidak mapan, eksekutifyang selalu menolak pandangan manajemen dan mereka yang tidak.

    7. Mereka yang mewakili posisi yang berbeda dalam sistem terse but -pekerja yang tidak terlatih, tukang pemasang, superintendent, dansebagainya.

    Kelompok Fokus. Dengan asal dari sosiologi, kelompok fokus ini men-jadi salah satu bentuk yang paling banyak digunakan dalam penelitian pasarpada dekade 1980-an dan muncul menjadi yang terkemuka selama lebihbanyak aplikasi penelitian yang berbeda tahun 1990-an. Kelompok fokusadalah panel dari 8 sampai 10 responden yang dipimpin oleh seorangmoderator terlatih. Moderator tersebut menggunakan prinsip dinamikakelompok untuk memfokuskan atau membimbing kelompok terse but dalambertukar gagasan, perasaan, dan pengalaman mengenai topik yang benar-benar dipahami. Tujuan topik ini seringkali produk baru atau konsep pro-duk. Output dari sessi ini adalah serangkaian gagasan dan observasi perilakudengan rekomendasi moderator. Hal ini kemudian digunakan untuk pengu-jian kuantitatif. Sebagai alat wawancara kelompok, kelompok fokus mene-rapkan potensial penelitian untuk wilayah bisnis fungsional lainnya, teruta-rna di mana penurunan atau evaluasi gagasan atau kepemilikan kebutuhantidak dapat dipisahkan. Dalam penelitian eksploratori, data kualitatif yangdihasilkan kelompok fokus dapat digunakan untuk memperkaya semuatingkatan pertanyaan penelitian dan hipotesis dan membandingkan efektivi-tas pilihan desain.

    Pendekatan Dua-Tahap. Salah satu cara yang bermanfaat untuk men-desain sebuah studi penelitian adalah memvisualisasikannya sebagai proyekdua tahap. Dengan pendekatan ini, memecahkan eksplorasi sebagai tahappertama yang terpisah dengan tujuan terbatas dari (1) penentuan per-

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    16/39

    178 Metode Riset Bisnis

    masalahan penelitian yang lebih jelas dan (2) mengembangkan desainpenelitian. Dengan kondisi ini, eksplorasi dapat menjadi studi awal darilingkup dan anggaran terbatas.

    Dalam berargumentasi untuk pendekatan dua tahap, kita mengenalibahwa ada banyak permasalahan yang tidak diketahui dan informasi sema-cam itu harus diketahui sebelum komitmen utama dalam usaha dan sumberdaya dilakukan. Dalam lingkungan ini, orang beroperasi dalam wilayah yangtidak diketahui, di mana hal ini menyulitkan untuk memprediksi permasalah-an dan anggaran studi. Proposal dua tahap terutama berguna ketika peneli-tian berada pada dasar anggaran yang pasti dan kesulitan serta permasala-han yang akan dihadapi sulit untuk diantisipasi. Eksplorasi terbatas untukbiaya yang khusus, sederhana membawa risiko kecil untuk kedua belahpihak dan seringkali tidak mengungkap informasi yang mengurangi biayapenelitian keseluruhan. Kadang-kadang bukti yang tidak terungkap dalameksplorasi menunjukkan bahwa studi utama tersebut tidak perlu. Jumlaheksplorasi tergantung kepada tingkatan pengetahuan secara umum daripeneliti mengenai subyek yang menjadi studi.

    Akhir dari studi eksploratori muncul ketika para peneliti yakin bahwamereka telah menemukan dimensi utama dari tugas penelitian. Merekamungkin telah menentukan serangkaian pertanyaan investigatif subsideryang dapat digunakan sebagai pedoman khusus utnuk desain penelitianterinci. Atau mereka dapat mengembangkan sejumlah hipotesis potensialmengenai penyebab yang mungkin dari situasi permasalahan khusus.Mereka juga mungkin telah menentukan bahwa hipotesis tertentu lainnyaadalah seperti kemungkinan yang dapat berubah yang dengan aman dapatdiabaikan dalam setiap studi yang berurutan. Akhimya, para peneliti dapatmengakhiri eksplorasi karena mereka merasa bahwa penelitian tambahantidak diperlukan lagi atau tidak layak dilakukan.

    Kebalikan dengan studi eksploratori, studi formal terutama disusun de-ngan hipotesis atau pertanyaan investigatif yang dinyatakan dengan jelas.Studi ini memberikan berbagai tujuan penelitian, di antaranya adalah (1)deskripsi fenomena atau karakteristik yang berkaitan dengan populasisubyek, (2) mengestiamsikan proporsi populasi yang mempunyai karakteris-tik ini, (3) menemukan asosiasi di antara variabel yang berbeda, dan akhir-nya (4) penemuan dan penqukuran hubungan sebab akibat di antaravariabel. Tiga tujuan yang pertama biasanya dikaitkan dengan studi deskrip-tif, sementara yang keempat memerlukan studi hubungan kausal.

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    17/39

    Strategi Desain 179

    S T U D I D E S K R I P T I FTujuan dari studi deskriptif adalah mempelajari siapa, apa, kapan, di mana,dan bagaimana suatu topik itu. Studi tersebut mungkin sederhana ataukompleks; studi tersebut mungkin dilakukan dalam berbagai keadaan. Jugadapat dideskripsikan dalam bentuk dimensi lain yang telah kita diskusikan.namun, apapun bentuknya, studi deskriptif bisa jadi hanya membutuhkanketrampilan penelitian seperti studi kausal yang diidealiskan, dan kita harusmendesakkan standar yang sarna tingginya untuk desain dan pelaksanaan.

    Studi deskriptif yang paling sederhana berhubungan dengan pertanyaanyang univariate atau hipotesis di mana kita bertanya mengenai atau menya-takan sesuatu, ukuran, bentuk, distribusi, atau eksistensi dari variabel. Misal-nya, dalam analisis akunting pada hubungan simpanan dan pinjaman, kitamungkin tertarik dengan pengembangan profil penabung. Kita mungkinmenginginkan pertama kali meletakkan mereka dalam hubungannya de-ngan kantor asosiasi. Dalam kasus ini pertanyaannya mungkin, "Berapapersen dari penabung yang tinggal di radius dua mil dari kantor?" Denganmenggunakan format hipotesis, kita dapat memprediksi, "Enam puluhpersen atau lebih penabung tinggal di dalam radius dua mil dari kantor."

    Kita mung kin juga tertarik dalam mendapatkan informasi mengenaivariabellainnya seperti:1. Ukuran relatif rekening.2. Jumlah rekening untuk minoritas.3. Jumlah rekening terbuka di dakam enam bulan terakhir.4. Jumlah aktivitas (jumlah deposito dan penarikan per tahun) dalam

    rekening.Data pada masing-masing variabel ini, bisa mempunyai nilai untuk kepu-

    tusan manajemen. Hubungan bivariat antara variabel ini mungkin lebihbesar. Tabulasi silang antara jarak dari cabang dan aktivitas rekening,misalnya, mungkin menyarankan bahwa tingkat perbedaan aktivitas berkait-an dengan lokasi rekening. Tabulasi silang tentang ukuran rekening danjenis kelamin pemilik rekening mungkin menunjukkan hubungan. Hubung-an korelatif semacam itu mungkin tidak selalu berimplikasi hubungan kausaldalam arti sempit.

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    18/39

    180 Metode Riset Bisnis

    Studi deskriptif seringkali terlalu sering jauh lebih kompleks daripadadalam contoh ini. Satu studi mengenai penabung dimulai sebagaimanadidiskripsikan dan kemudian menjadi jauh sangat dalam. bagian dari studitersebut meliputi observasi jumlah catatan, yang menunjukkan konsentrasipenabung yang dekat. Rekening mereka terutama lebih besar dan lebih aktifdaripada yang pemilik rekeningnya tinggal jarak jauh dari kantor bankterse but. Contoh survei penabung yang memberikan informasi pada tahap-tahap dalam siklus hidup keluarga, sikap-sikap terhadap tabungan, ting-katan pendapatan keluarga, dan hal-hal lain. Korelasi dari informasi inidengan data tabungan yang diketahui menunjukkan bahwa rekening dengannama wanita cenderung lebih besar. Investigasi lebih lanjut mengung-kapkan bahwa wanita dengan rekening lebih besar seringkali menjandaatau wanita single pekerja dan lebih tua daripada pemegang rekeningrata-rata. Informasi mengenai perilaku mereka dan praktek tabunganmembawa kepada beberapa perbaikan strategi bisnis pada tabungan danasosiasi peminjaman.

    Beberapa bukti yang dikumpulkan menyatakan hubungan kausal. Misal-nya, korelasi antara kedekatan dengan kantor dan probabilitas mempunyairekening menyarankan sebuah pertanyaan, "Mengapa orang yang tinggalpada jarak tertentu dari kantor mempunyai rekening di sini?" Ini adalah jenispertanyaan situasi di mana hipotesisnya membuatnya memberikan kontri-busi lebih besar dengan menunjuk pada arah yang dapat diikuti oleh peneli-tian. Dalam contoh ini dapat dihipotesiskan bahwa:1. Jarak penabung (secara operasional didefinisikan sebagai mereka de-

    ngan alamat lebih dari dua mil dari kantor) mempunyai rekening dikantor karena mereka pemah tinggal dekat dengan bank tersebut,mereka "dekat" ketika keputusan membuka rekening dilakukan.

    2. Penabung yang jauh pada kenyataannya tinggal dekat dengan bank,namun alamat pada rekening, dengan berbagai alasan, terletak ditempat di luar raduis dua mil; mereka "dekat", namun catatannya tidakmenunjukkan hal ini.

    3. Penabung jauh bekerja dekat dengan bank; mereka "dekat" karen aberkat lokasi kerja mereka.

    4. Penabung jauh biasanya tidak dekat dengan bank namun tertarikdengan promosi yang mendorong penabung untuk menggunakan

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    19/39

    Strategi Desain 18 1

    sistem surat; ini merupakan bentuk lain dari bentuk "kedekatan" dimana konsep ini ditransformasikan ke dalam satu "kenyamanan".

    Ketika hipotesis ini diuji, ditentukan bahwa bagian yang substansial daripenabung jauh dapat dihitung dengan hipotesis 1 dan 3. Disimpulkanbahwa lokasi yang dekat sangat berkaitan erat dengan penabungan padaasosiasi tertentu. Namun demikian, penentuan penyebab tidak sedemikiansederhana.

    ST U D. K AU SALKorelasi antara lokasi dan probabilitas pemegang rekening pada asosiasisimpanan dan pinjaman nampak seperti bukti yang kuat bagi kebanyakan,namun peneliti dengan latihan ilmiahnya akan berargumentasi bahwa hu-bungan tersebut bukan hubungan sebab-akibat. Siapa yang benar? Esensidari ketidaksepakatan ini nampaknya terletak pada konsep "sebab''.

    Kons ep "S eb abuSeorang penulis menyatakan, "Nampaknya ada kesenjangan inherenantara bahasa teori dan penelitian yang tidak pemah dapat dijembatanidengan cara yang sangat memuaskan. Yang satu berpikir dalam bentukbahasa teoritis yang berisi perihal seperti penyebab, kekuatan, sistem, danpropertis. Namun pengujian seseorang dilakukan dalam bentuk kovariasi,operasi, dan bacaan penunjuk." Elemen esensial dalam konsep teoritis daripenyebab adalah bahwa A "menghasilkan" B atau A "mendesak" B untukterjadi. Namun itulah artefak dari bahasa, bukan apa yang sebenamyaterjadi. Secara empiris, kita tidak pernah dapat mendemonstrasikan kausali-tas A-B dengan pasti. Hal ini karen a kita tidak "menunjukkan" hubungankausal secara deduktif atau menggunakan bentuk atau validasi premis bahwadeduksi memerlukan penyimpulan. Tidak seperti silogisme deduktif, kesim-pulan empiris adalah inferensi - kesimpulan indukstif. Seperti, merekamerupakan pemyataan probabilistik yang didasarkan pada apa yang kitaobservasikan dan kita ukur. Namun kita tidak dapat mengobservasi danmengukur semua proses yang mungkin terjadi dalam hubungan A - B.

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    20/39

    182 Metode Riset Bisnis

    Dalam Bab 2 kita mendiskusikan contoh dari kegagalan lampu untukmenyala ketika tombol ditekan. Dalam contoh sederhana tersebut, denganmendorongkan penyebab lain utnuk kegagalan lampu tersebut, kita terting-gal dengan satu kesimpulan yang mungkin benar berdasarkan observasi danpengukuran kita.

    Untuk memenuhi standar ideal penyebab memerlukan bahwa satu faktorselalu menyebabkan yang lain dan tidak ada variabel yang mempunyaisebab-akibat yang sarna. John Stuart Mill, yang menulis di pertengahanabad 19, merumuskan serangkaian hukum atau prinsip penyebab yangdipengaruhi oleh standar ideal ini. Hukum pertamanya disebut metodekesepakatan yang bisa diringkaskan sebagai berikut: "Ketika satu ataulebih kasus dari fenomena yang ada mempunyai satu dan hanya satu kondisisecara umum, maka kondisi tersebut dapat dipandang sebagai penyebab(atau efek) dari fenomena. " Jadi, jika kita dapat menemukan Z dan hanyaZ dalam setiap kasus di mana kita menemukan C, dan tidak ada yanglainnya (misalnya, A, B, D, atau E) yang ditemukan dengan Z maka kitadapat menyimpulkan bahwa C dan Z secara kausal berhubungan. Gambar5-3 menggambarkan metode ini.

    Sebuah contoh dari aplikasi metode kesepakatan ini mungkin adalahpermasalahan yang mencakup peluang tinggi ketidakhadiran pada hariSenin di pabrik. Sebuah studi dari dua kelompok dengan ketidakhadirantinggi (nomor 1 dan 2 dalam Gambar 5-3) menunjukkan bahwa tidak adaciri-ciri pekerjaan, departemen, demografis atau personal khusus (A, B, D,dan E) namun mereka semua anggota dari club camping (C). Kesimpulanbahwa keanggotaan dalam club (C ) dihubungkan dengan tingginya ketidak-hadiran.

    Metode kesepakatan tersebut membantu kita mengatur beberapa faktoryang tidak relevan. Jadi, Gambar 5-3 menunjukkan bahwa A, B, D dan Esepertinya tidak menjadi penyebab dari Z. Lagi pula, metode ini menunjuk-kan faktor yang terjadi bersama dan oleh karenanya yang bisa dihubungkan.Namun, kelemahan dari metode ini ada banyak. Implisit adalah asumsibahwa tidak ada variabel yang dipertimbangkan selain A, B, C, D dan E.Orang tidak pernah dapat inenerima pemisalan ini dengan kepastian karen ajumlah variabel yang potensial tidak tentu. Lagi pula, sementara C mungkinmenjadi sebab, ia hanya mungkin berfungsi dalam kehadiran beberapafaktor lainnya yang tidak termasuk. Mungkin juga C dan Z keduanyadisebabkan oleh faktor ketiga yang tidak diketahui, atau mungkin Z yang

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    21/39

    Strategi Desain 183

    GAM BAR 5-3 Metode Kesepakatan Mill

    No.1 0No.2 0

    Therefore

    rnenyebabkan C. Karena kelernahan ini, rnetode kesepakatan tidak dapatlebih dari sebagian dari prosedur untuk rnengevaluasi bukti.

    Hukurn Millyang kedua adalah hukum kesepakatan negatij. Ia menya-takan bahwa ketika kondisi selain C diternukan berhubungan dengan obser-vasi non-C, kita rnendapatkan bukti bahwa tidak ada hubungan kausalantara C dan Z. Misalnya, hilangnya keanggotaan dalarn club kernpingdikaitkan dengan hilangnya absensi pada hari Senin. Proses logis ini sarnadengan proses logika untuk rnetode kesepakatan, dan rnernpunyai penyirn-pangan yang sarna.Metode kesepakatan dan negatifnya rnernbentuk dasar untuk rnetodeketiga, yang disebut metode perbedaan. Dalarn bentuk elernennya dinyata-kan, "Jika ada dua atau lebih kasus, dan dalarn salah satu di antaranyaobservasi Z dapat dilakukan, sernentara di yang lain tidak dapat. dan jikafaktor C terjadi ketika observasi Z dilakukan, dan tidak terjadi ketika obser-vasi Z dilakukan: rnaka dapat dinyatakan bahwa ada hubungan kausal antaraC dan Z." Metode ini diilustrasikan dalarn Garnbar 5-4.

    Desain ini rnerupakan bentuk eksperirnental "klasik" yang sedernikiansering diternukan dalarn ilrnu fisika. Narnun dernikian, Millrnengenali bahwahubungan kategori sernacarn itu antara faktor jarang diternukan. Yakni,rnetode ini tidak rnengijinkan adanya variasi dalarn C atau Z. Baik C adaatau tidak ada; Z terjadi atau tidak. Hukurn Mill yang lain berasal dari

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    22/39

    184 Metode Riset Bisnis

    GAM BAR 5-4 Metode Perbedaan Mill

    .__N_O_C__"I------- ..- i ! NoZ

    Therefore

    beberapa penyimpangan. Mereka tidak dapat meyakinkan penemuan varia-bel yang relevan atau memberikan bukti penyebab yang pasti. Blalockmenyatakan, "Paling balk, mereka dapat digunakan untuk memungkinkanorang untuk menghilangkan argumentasi kausal yang tidak memadai."Meskipun demikian, hukum tersebut membantu untuk mengajukan pema-haman kita mengenai konsep kausalitas.

    Yang lebih terakhir, filosof ilmu lainnya telah berpendapat bahwa faktor-faktor individu bukan merupakan penyebab dari efek .khusus, namun prosesadalah penyebab dari proses. Satu interpretasi dari posisi ini diilustrasikandalam Gambar 5-5. Di sini berbagai hubungan sebab dan akibat antarakinerja dan urnpan balik sales memperjelas perbedaan antara wilayahkausalitas sederhana sampai yang lebih kompleks. Dalam model pertama,kita berpendapat bahwa umpan balik menyebabkan peningkatan dalamkinerja penjualan. Penjelasan yang sarna masuk akal diperlihatkan dalammodel kedua; Peningkatan kinerja penjualan menyebabkan orang salesberperilaku secara proaktif, mencari lebih banyak umpan balik untukmen-gaplikasikan pengalaman berikutnya. Kemungkinan yang ketiga menyata-kan bahwa penegasan sejarah orang penjualan merupakan sebab dari keduaawal umpan balik yang dicatat sendiri dan bekerja lebih keras untuk mening-

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    23/39

    Strategi Desain 185

    katkan kinerja. Dalam contoh terakhir, kita menyatakan bahwa proses yangkompleks mempunyai kontribusi terhadap perubahan dalam umpan balikdan kinerja. Mereka yang berada pada lingkungan orang penjualan dan unikbagi orang-per orang. Contoh lain harus menunjukkan betapa penguatanpositif dannegatif dapat menciptakan rangkaian ke atas atau ke bawah yangakan mempengaruhi baik umpan balik maupun kinerja. Namun, semua darimereka membuat prediksi mengenai hubungan kausal di antara variabelyang diasumsikan sebelumnya. Pengarang kontemporer mendeskripsikar.cara peneliti mengumpulkan "prediksi" untuk "penyebab".

    Ketika para ilmuwan berbicara "penyebab'', mereka seringkali menunjuk padajenis prediksi. Prediksi dapat dianggap merefleksikan penyebab hanya ketikasemua informasi yang relevan dipertimbangkan. Tentu saja, kita tidak pernahtahu semua informasi yang relevan, sehingga prediksi kita secara kon-sekuensinya menjadi presumtif. Oleh karenanya pemutusan dalam ilmu penge-tahuan dengan konsep sebab. Para ilmuwan menggunakan kata "sebab" dariwaktu ke waktu, namun tidak tersesat ke dalam pernikiran bahwa mereka berarti"sebab" dalam arti yang absolut.Dengan pemikiran ini, banyak kesulitan yang berkaitan dengan konsep

    sebab dapat diletakkan dalam perspektif. Kesimpulan kausal dilakukan.Meskipun kesimpulan tersebut tidak permanen atau universal, namunmereka mengijinkan kita untuk membangun pengetahuan yang diasumsikanpenyebab sepanjang waktu. Kesimpulan empiris semacam itu memberikanperkiraan berturut-turut terhadap kebenaran. Dengan mengenali keberatanini marilah kita melihat lebih jauh pada jenis hubungan kausal kepentinganbagi para peneliti bisnis.

    H ubu ngan K ausalPerhatian kita dalam analisis kausal adalah dengan studi bagaimana satuvariabel berpengaruh, atau "bertanggung jawab terhadap" perubahan padavariabel lainnya. Interpretasi yang lebih ketat dari "penyebab" ditemukandalam eksperimentasi, yakni bahwa beberapa faktor ekstemal "mengha-silkan" perubahan pada variabel dependen. Namun, dalam kebanyakanpenelitian bisnis, kita tertarik dalam kasus di mana hubungan sebab-akibatkurang eksplisit. Pada kenyataannya, kita lebih tertarik pada hubungan

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    24/39

    186 Metode Riset Bisnis

    GAM BAR 5-5 Model Kausal yang Mungkin dalam Peningkatan Kinerja dan UmpanBalik Penjualan.

    Feedbackcauses improvedsales performance

    Feedback --- Improvedsales performance

    Improvedsales performancecauses feedback

    Motives(reinforcement history)cause improvedsales performanceand feedback

    Complex processescontribute to improvedsales and feedback

    Improvedsales performance

    Feedback

    Motives ------ l [ FeedbackImprovedsales performance

    Environmental

    '- Feedback

    Performance aidsPerformance descriptionsFeedback resultsTools (equipment to do the job)Consequences

    Improvedr-: salesperformance

    Internal to SalespersonSkills and knowledgeCapacity (intelligence,physical limitations,strengths)

    Motives

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    25/39

    Strategi Desain 187

    pemahaman, penjelasan, perkiraan, dan pengontrolan antara variabel dari-pada terhadap penentuan penyebab itu sendiri.

    Jika kita perhatikan hubungan yang memungkinkan yang dapat terjadi diantara dua variabel, kita dapat menyimpulkan bahwa ada tiga kemungkinan.Hubungan tersebut bisa jadi resiprokal, simetrikal, atau asimetrikal. Hubung-an yang simetris merupakan hubungan di mana dua variabel berfluktuasibersama, namun kita asumsikan bahwa perubahan pada variabel berhu-bungan untuk mengubah variabellain. Kita mungkin menyimpulkan bahwakorelasi antara rendahnya kehadiran kerja dan partisipasi aktif dalam clubkernping perusahaan keduanya merupakan hasil dari (tergantung pada)beberapa faktor seperti gaya hidup hedonistik.

    Hubungan resiprokal ada ketika dua variabel secara timbal balik mempe-ngaruhi atau memperkuat satu sarna lain. Hal ini terjadi jika membaca iklanyang membawa kita untuk menggunakan satu merek produk. Penggunaannya, adalah untuk mensensitifkan orang untuk memperhatikan dan mem-baca lebih banyak terhadap iklan dari merek tertentu.Hubungan Asimetris. Hubungan utama dari kepentingan bagi analispenelitian adalah yang asimetris. Dengan hubungan ini kita mempostulasi-kan bahwa satu variabel (variabel independen atau IV) bertanggung jawabterhadap variabellainnya (variabel dependen atau DV). Identifikasi N danDV seringkali jelas, namun kadang-kadang pilihan tersebut tidak jelas.'Dalam kasus yang terakhir ini kita evaluasi mereka dengan berdasar (1)kepastian dan kemampuan berubah dari variabel tersebut dan (2) rangkaianwaktu di antaranya. Misalnya, karena umum, kelas sosial, iklim, kejadian-ke-jadian dunia, teknoklogi manufaktur sekarang ini, dan sejenisnya relatif tidakdapat diubah, biasanya kita memilih mereka sebagai variabel independen.Lagi pula, ketika kita dapat menentukan rangkaian waktu, kita biasanyamenemukan bahwa IVmendahului DV.

    Dalam penelitian bisnis, kita peduli terutama dengan hubungan asimetrisdi mana bentuk umumnya adalah sebagai berikut:

    1.Hubungan stimuius-respon. Hal ini mewakili kejadian atau kekuat-an yang menghasHkan respon dari suatu obyek. Misalnya, kenaikan hargamenghasilkan unit penjualan lebih kecil; perubahan aturan kerja membawake tingkat hasil kerja yang lebih tinggi; atau perubahan dalam kebijakanekonomi pemerintah membatasi keputusan keuangan korporasi. Eksperi-men biasanya mencakup hubungan stimulus-respon.

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    26/39

    188 Metode Riset Bisnis

    2. Hubungan properti-disposisi. Properti adalah karakteristik yangrelatif ada pada subyek yang tidak tergantung pada lingkungan untukkeaktifannya. Misalnya, umur, janis kelamin, status keluarga, agama yangdianut, kelompok etnik, dan kondisi fisik merupakan ciri-ciri personal.

    Disposisi adalah kecenderungan untuk merespon dengan kondisi ter-tentu. Disposisi meliputi sikap, opini, kebiasaan, nilai-nilai, dorongan,dan sejenisnya. Contoh hubungan properti-disposisi akan menjadi efekdari umur kita pada sikap kita mengenai simpanan, jenis kelamin kita danefeknya pada sikap terhadap isu-isu sosial tertentu, atau kelas sosial kitadan opini kita mengenai hukum hak untuk bekerja. Properti dan disposisimerupakan konsep utama yang digunakan dalam penelitian ilmu bisnisdan sosial.3. Hubungan Disposisi-perilaku. Perilaku merespon meliputi praktek

    konsumsi, kinerja kerja, tindakan interpersonal, dan jenis kinerja lainnya.Contoh dari hubungan antara disposisi dan perilaku meliputi opini menge-nai merek dan pembeliannya, kepuasan kerja dan hasil kerja, serta nilaimoral dan penipuan pajak. Kebanyakan penelitian kausal ex post factomeliputi hubungan antara properti, disposisi, dan perilaku.4. Hubungan properti-perilaku. Contoh meliputi hubungan pada ta-

    hap siklus hidup keluarga dan pembelian perabotan rumah tangga, kelassosial dan pola simpanan keluarga, serta umum dan partisipasi olah raga.

    Ketika berpikir mengenai hubungan kausal yang mungkin atau menga-jukan hipotesis kausal, orang harus menyatakan posisi yang diharapkan darivariabel berhubungan satu dengan yang lain, .yakni, mana yang menjadisebab dan mana yang menjadi akibat.

    P en gu jian H ip otesis K au salKetika tidak ada orang yang dapat merasa pasti bahwa variabel A menye-babkan variabel B terjadi, orang dapat mengumpulkan beberapa bukti yangmeningkatkan kepercayaan mereka bahwa A, pada kenyataannya, mem-bawa ke B. Kita mencari tiga jenis bukti untuk melakukan hal ini:1. Adakah ko-variasi yang diprediksikan antara A dan B? Yaitu, apakah

    kita menemukan bahwa A dan B terjadi bersama dengan cara yangdihipotesiskan? Ketika A tidak terjadi, apakah juga ada ketidakhadiranB? Atau ketika ada kurang atau lebih A. apakah seseorang juga

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    27/39

    Strategi Desain 189

    menemukan kurang atau lebih B? Ketika kondisi kovariasi semacam ituada, apakah ini indikasi dari hubungan kausal yang memungkinkan.

    2. Apakah urutan waktu kejadian bergerak searah dengan arahan hipo-tesis? Yaitu, apakah A terjadi sebelum B? Jika kita temukan bahwa Bterjadl sebelum A, kita dapat mempunyai sedikit kepercayaan bahwa Amenyebabkan B.

    3. Mungkinkah untuk menghilangkan penyebab lain dari B? Yaitu, dapat-kan orang menentukan bahwa C, D, E dan seterusnya tidak berbedadengan B dengan cara yang menyatakan hubungan kausal yang me-mungkinkan?

    Desain Sebab dan Eksperimental. Di sinilah demonstrasi mengenaibagaimana ketiga faktor ini digunakan untuk menentukan penyebab. Asum-sikan bahwa anda berharap untuk melakukan survai dari alumni universitasuntuk mendaftar dukungan mereka untuk program baru. Ada dua permin-taan yang berbeda, sebagian besar diminta lebih alamiah dan yang lain lebihlogis dalam pendekatannya. Sebelum mengirim surat ke 50.000 alumni,anda memutuskan untuk melakukan eksperimen untuk melihat apakahpendekatan emosional atau rasional yang akan mendapatkan respon yanglebih besar.

    Anda memilih sampel 300 nama dari daftar alumni dan membagi mere-ka menjadi dua kelompok masing-masing 150 orang. Salah satu darikelompok ini didesain sebagai kelompok eksperimen, mereka mendapatkananjuran emosional. Kelompok yang lain adalah kelompok kontrol danmenerima anjuran rasional. Perhatikan bahwa masing-masing kelompokdapat didesain sebagai ekssperimen dan yang lain sebagai kontrol. Namun,satu kelompok harus merupakan basis untuk perbandingan.

    Kovariasi dalam kasus ini dinyatakan dengan prosentase alumni yangmerespon berkaitan dengan permintaan yang digunakan. Misalnya, andai-kan bahwa 50 persen dari mereka yang menerima seruan emosionalmerespon, sementara hanya 35 persen dari mereka yang menerima seruanrasional memberikan respon. Kita dapat menyimpulkan bahwa probabilitasrespon diperluas dengan menggunakan seruan emosional.

    Dalam kasus ini, rangkaian kejadian bukan merupakan permasalahan.Jelasnya, alumni tidak merespon sampai mereka menerima surat anjuran,sehingga tidak ada peluang bahwa dukungan alumni mengarah kepadapengiriman surat yang meminta dukungan.

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    28/39

    190 Metode Riset Bisnis

    Namun demikian, perrnasalahan utamanya adalah meyakinkan bahwavariabel lainnya tidak belutn mengacaukan hasilnya. Yaitu, dapatkah be-berapa faktor selain dasar seruan menghasilkan hasil yang sarna? Orangdapat mengantisipasi bahwa faktor-faktor tertentu cenderung untuk menga-caukan hasilnya. Orang dapat mengontrol variabel ini untuk meyakinkanbahwa mereka tidak mendapatkan hasil yang terkacaukan ini. Misalnya,propoal dengan studi mungkin merupakan salah satu yang merupakanperhatian utama hanya bagi alumni yang menghadiri universitas sebagaiundergraduate. Jadi, orang yang datang hanya pada sekolah "graduate"tidak dimasukkan, dan anda ingin untuk meyakinkan bahwa jawaban dariorang ini tidak menyimpang dari hasilnya. Kontrol harus didapatkan denganmengeluarkan siswa graduate dari survei tersebut.

    Pendekatan kedua untuk mengontrol menggunakan proses perpaduan.Misalnya, mungin ada alasan untuk percaya bahwa rasio dukungan yangberbeda akan datang dari siswa dalam kelompok umur yang berbeda. Untukmengontrol dengan perpaduan, kita perlu yakin bahwa umur distribusialumni adalah sarna pada kedua kelompok. Dengan cara yang sarna,kontrol dapat diperoleh dengan memadukan alumni dari teknik, seni bebas,bisnis, dan sekolah lain.

    Namun, bahkan setelah menggunakan kontrol semacam itu, ada variabellainnya yang mungkin mengacaukan yang orang tidak dapat memadukanatau mengeluarkan. Variabel ini berhubungan melalui randomisasi.Randomisasi adalah metode mendasar di mana ekuivalen antara

    kelompok eksperimental dan kelompok kontrol ditentukan. Pada pusatdesain eksperimental adalah asumsi bahwa kelompok eksperimental dankelompok kontrol dapat dibangun sedemikian sehiflgga mereka sarna. Pe-maduan dan pengontrolan itu berguna, namun mereka masih meninggalkanjumlah tidak tentu yang tidak diketahui untuk dihitung. Prosedur terbaikadalah meletakkan subyek ke kelompok eksperimental atau kelompok kon-trol secara random (ini bukan untuk mengatakan secara sembarangan -kerandoman harus didapatkan dengan cara yang terkontrol secara hati-hatisesuatu dengan aturan ketat penempatan.) Jika penempatan dilakukansecara random, masing-masing kelompok harus menerima pembagian fak-tor yang berbeda. Satu-satunya penyimpangan dari pembagian yang adil iniadalah yang dihasilkan dari perbedaan random (keberuntungan penarikan).Pengaruh yang memungkinkan dari variabel yang sangat tidak diketahui inipada variabel dependen harus berbeda pada random. Peneliti, dengan

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    29/39

    Strategi Desain 191

    menggunakan uji signifikansi statistik, dapat mengestimasikan akibat yangdimungkinkan dari peluang perbedaan ini pada DV dan kemudian dapatmembandingkan akibat variasi ekstra yang diestimasikan dengan perbe-daaan nyata yang ada pada DV pada kelompok eksperimental dan kelom-pok kontrol.

    Penting untuk menekankan bahwa penempatan secara random untukkelompok eksperimental dan kelompok kontrol adalah tekn ik basic di manadua kelompok dapat dibuat ekuivalen. Memadukan dan bentuk - bentukkontrol yang lain merupakan cara suplemen dalam memperbaiki kualitaspengukuran. Dalam arti, pemaduan dan pengontrolan mengurangi kelebih-an "suara" dalam sistem pengukuran dan cara ini memperbaiki sensivitaspengukuran hubungan yang dihipotesiskan.

    Desain Kausal dan "Ex Post Facto". Kebanyakan studi tidak dapatdilakukan secara penelitian eksperimental dengan menghitung variabel.Namun kita masih tertarik dengan permasalahan penyebab. Selain penghi-tungan dan/atau pengontrolan pengungkapan ke variabel eksperimental,kita dipaksa kembali ke cara lain dalam mempelajari subyek yang berbedayang telah diekspos ke faktor independen dan yang belum.

    Perhatikan situasi di mana sejumlah pekerja pada perusahaan kita me-ngembangkan pola membolos pada hari Senin. Dalam mencari hipotesisuntuk menjelaskan fenomena ini, kita mengungkapkan bahwa sejumlahpekerja ini juga anggota club kemping yang dibentuk beberapa bulan lalu.Dapatkah keanggotaan di dalam club tersebut menyebabkan meningkatnyaketidakhadiran? Tidaklah praktis untuk mencoba membuat suatu eksperi-men. Hal ini akan membutuhkan penempatan person untuk bergabungdengan club terse but.

    Pendekatan yang lebih baik akan mendapatkan daftar anggota kelompoktersebut dan meninjau catatan ketidak hadiran pekerja, dengan mengkon-sentrasikan pada catatan kehadiran kerja mereka pada hari Senin setelahperistiwa kemping. Dengan cara seperti itu, kita akan mengambil sampelpekerja yang bukan merupakan anggota kelompokdan menghitung tingkatketidak hadiran mereka pada hari Senin. Hasilnya dapat mung kin dapatdilihat seperti pada Tabel 5-1. Data tersebut menyatakan bahwa keanggo-taan dalam club kemping mungkin bisa menjadi penyebab ketidakhadiranpada hari Senin. Tentunya bukti kovariasi konsisten dengan kesimpulan ini;

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    30/39

    192 Metode Riset Bisnis

    TABEL 5-1 Data Ketidakhadiran Pekerja

    Keanggotaan club kemping?Absensi Ya TidakTinggiRendah

    4070

    10280

    namun apa bukti lainnya yang akan memberikan kepada kita kepercayaanyang lebih besar dalam kesimpulan kita?

    Kita juga akan mempunyai beberapa bukti waktu urutan kejadian. Logisutnuk mengharapkan bahwa jika keanggotaan club menyebabkan ketidak-hadiran lebih tinggi, akan ada hubungan temporal antara kedua fakta ini.Jika tingginya ketidakhadiran hanya ditemukan pada hari Senin setelahmengikuti perjalanan kemping, maka itu merupakan bukti bagus dalammendukung hipotesis kita. Jika ketidakhadiran dari kerja terjadi sebelumperjalanan kemping, urutan waktu tidak mendung hipotesis kita.

    Kita tidak dapat menggunakan penempatan subyek dalam penelitian expost facto sebagaimana kita lakukan dalam eksperimentasi. Namun de-mikian, kita dapat mengumpulkan informasi mengenai faktor yang menga-caukan dan menggunakan data ini untuk membuat perbandingan klasifikasisilang. Dengan cara ini, kita dapat menentukan apakah muncul hubunganantara keanggotaan club terse but, ketidakhadiran, dan faktor lainnya. Misal-nya, asumsikan bahwa ktia juga mengumpulkan data umur pada pekerjayang menjadi obyek studi dan memasukkan umur inii sebagai variabelklasifikasi silanq; hasilnya mungkin nampak seperti dalam Tabel 5-2. Data-data ini menunjukkan bahwa umur juga merupakan faktor. Orang yanglebih muda lebih suka berada di antara mereka yang ketidakhadirannyatinggi. Bagian dari tinqkat ketidakhadiran tinggi ini nampaknya berkaitandengan fakta bahwa kebanyakan anggota club di bawah umur 30 tahun. Disisi lain, di dalam kelompok umur, muncul juga bahwa anggota kelompokmempunyai ketidakhadiran berlebihan yang lebih tinggi dariapda anggotanon-club pada umur yang sarna. Dengan pembandingan semacam itu,

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    31/39

    Strategi Desain 193

    TABEL 5-2 Data Ketidakhadiran Pekerja

    Anggota Club Non-anggota clubAbsen Absen Absen Absen

    Umur Tinggi Rendah Tinggi RendahDi bawah 30 tahun 36 6 30 4830-45 4 4 35 11745 ke atas 0 0 5 115

    orang dapat menggunakan kesimpulan kuat pendekatan pengujian untukmenghilangkan faktor banyak sebagai penyebab potensial. Masih banyakyang akan dikatan mengenai analisis data silang dan interpretasi hubung-an dalam bab selanjutnya.Kesalahan Post Hoc. Sementara para peneliti harus menggunakan de-sain penelitian ex post facto untuk mengalamatkan permasalahan kausal,kata awas menjadi beres. Karena orang-orang dengan catatan ketidakhadi-ran tinggi adalah anggota club tertentu merupakan bukti yang lemah untukmengklaim hubungan kausal. Dengan cara yang sama, kovariasi yangditemukan antara setiap variabel harus diinterpretasikan secara hati-hatiketika hubungan didasarkan pada analisis ex post facto. Istilah kesalahanpost hoc telah digunakan untuk mendeskripsikan kesimpulan yang sering-kali tidak menjamin ini.

    Desain ex post facto digunakan secara luas dalam penelitian bisnis danseringkali merupakan satu-satunya pendekatan yang layak. Secara khusus,orang mencari penjelasan kausal antara variabel yang tidak mungkin untukdihitung. Bukan hanya variabel tidak dapat dihitung, namun subyeknyabiasanya tidak dapat diletakkan untuk memperlakukan dan mengontrolkelompok-kelompok pada basis "a priori". Maka, seringkali kita mene-mukan bahwa ada banyak penyebab daripada hanya penyebab tunggal.Peneliti yang berhati-hati dengan menggunakan desain ex post facto harusmendekati kesimpulan kausal secara hati-hati; lagi pula, orang harus men-guji dan menyalahkan hipotesis banyak dan mencoba untuk mengontrolpengaruh yang mengacaukan dari banyak variabel.

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    32/39

    194 Metode Riset Bisnis

    RINGKASANJika arahan dari proyek penelitian tidak jelas, seringkali bijaksana untukmengikuti prosedur penelitian dua tahap. Tahap pertama adalah eksplora-tori secara luas, yang ditujukan pada perumusan hipotesis dan mengem-bangkan desain penelitian khusus. Proses penelitian secara umum berisi tigatahapan utama:1. Eksplorasi situasi2. Pengumpulan data3. Analisis dan interpretasi hasil.Suatu desain penelitian adalah strategi utnuk studi sebagaimana juuga

    perencanaan di mana strategi tersebut harus dijalankan. Desain penelitianini menentukan metode dan prosedur untuk pengumpulan, pengukuran,dan analisis data. Namun, celakanya tidak ada k1asifikasisederhana daridesain penelitian yang mengungkap berbagai variasi yang ditemukan dalamprakteknya. Beberapa perspektif utama pada desain adalah:

    Eksploratori versus formalObservasional versus surveiEksperimental versus ex post factoDeskriptif versus kausalLintas bidang versus longitudinalKasus versus statistikLapangan versus laboratorium versus simulasi.Subyek tidak menerima penyimpangan, menerima beberapa penyim-pangan, atau peneliti memasukkan penyimpangan.Penelitian eksploratori tepat untuk studi total dalam wilayah subyek di

    mana data yang dikembangkan terbatas. Pada kebanyakan studi lainnya,eksplorasi merupakan tahap awal dari sebuh proyek dan digunakan untukberorientasi bagi peneliti maupun studinya. Tujuan eksplorasi adalahpengembangan hipotesis, bukan pengujian.

    Studi formal, meliputi deskriptif dan kausal, merupakan studi denganstruktur substansial dan hipotesis khusus yang harus diuji atau pertanyaan-pertanyaan penelitian yang harus dijawab.

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    33/39

    Strategi Desain 195

    Studi deskriptif adalah studi yang digunakan untuk mendeskripsikanfenomena yang berkaitan dengan populasi subyek atau untuk mengestimasi-kan proporsi populasi yang mempunyai karakteristik tertentu.Studi kausal mencari untuk menentukan efek dari suatu variabel padavariabel lain atau mengapa hasil tertentu diperoleh. Konsep kausalitasdidasarkan pada logika hipotesis pengujian yang, pada gilirannya, mengha-silkan kesimpulan induktif. Kesimpulan semacam itu adalah probabilistikdan oleh karenanya tidak pemah dapat didemonstrasikan dengan pasti.Gagasan sekarang ini mengenai kausalitas sebagai proses kompleks me-ningkatkan pemahaman kita mengenai hukum Mill meskipun kita tidakpemah dapat mengetahui semua informasi relevan yang diperlukan untukmembuktikan kaitan kausal di luar keraguan.

    Hubungan yang terjadi antara dua variabel mungkin resiprokal, simetris,atau asimetris. Bentuk kepentingan terbesar bagi analis penelitian, asime-tris, mengambil salah satu dari bentuk berikut ini:1. Stimulus - respon2. Properti - disposisi3. Disposisi - perilaku4. Properti - perilakuKita menguji hipotesis kausal dengan mencari untuk melakukan tiga hal.

    Kita (a) mengukur kovariasi di antara variabel; (b) menentukan hubunganurutan waktu di antara variabel; dan (c) meyakinkan bahwa faktor lainnyatidak mengacaukan hubungan eksplanatori.

    Permasalahan mencapai tujuan ini berbeda beberapa hal dalam studi expost facto dan eksperimental. Bilamana mungkin, kita mencoba utnukmencapai ideal dari desain eksperimental dengan penempatan subyek se-cara random, memadukan karakteristik subyek, dan menghitung dan me-ngontrol variabel. Dengan menggunakan metode dan teknik ini, kitamengukur hubungan seakurat dan seobyektif mungkin.

    PERTAN YAAN DISKUSI1. Bedakan antara berikut ini:

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    34/39

    196 Metode Riset Bisnis

    Q. Eksploratori dan formalb. Eksperimental dan ex post factoc. Deskriptif dan kausal

    2. Jenis permasalahan apa yang akan terjadi ketika dianggap asal ter-hadap penyebab kesimpulan induktif?

    3. Anda telah diminta untuk menentukan seberapa besar korporasimelangkah dalam menyiapkan negosiasi kontrak dengan serikat buruh.Karena anda mengetahui relatif sedikit mengenai subyek ini, bagai-mana anda akan melangkah untuk menemukannya? Buatlah sekhususmungkin.

    4. Anda adalah asisten administratif dari kepala divisiorganisasi manufak-tur besar. Anda dan kepala divisi baru saja datang dari kantor generalmanajer di mana anda diinformasikan bahwa kinerja asember tidakmemuaskan. Anda merasakan ketegangan di antara pekerja namuntidak menganggapnya sebagai hal yang tidak biasa. Kepala divisi me-manggil anda ke kantornya setelah pertemuan dan menginstruksikananda untuk menelitinya. Nyatakan paling tidak tiga jenis penelitianyang berbeda yang mungkin tepat dalam situasi ini.

    5. Dengan menggunakan diri anda sendiri sebagai subyek, berilah contohdari masing-masing hubungan asimetris berikut ini:Q. Stimulus - responb. Properti - disposisic. Disposisi - perilakud. Properti - perilaku.

    6. Dalam analisis kausal, bagaimana anda dapat mengatakan variabelmana yang harus independen dan manakah yang harus merupakanvariabel moderat? Mengapa tidak menggunakan lebih banyak variabelkontrol daripada tergantung kepada randomisasi sebagai alat mengon-trol variabel tambahan?

    7. Ajukan satu atau lebih hipotesis untuk masing-masing pasangan varia-bel berikut ini, dengan menentukan manakah yang merupakan IV danmanakah yang merupakan DV. Kemudian gunakan hipotesis dasaruntuk memasukkan paling tidak satu variabel moderat atau variabelpenyela.

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    35/39

    Strategi Desain 197

    a. Index Kepercayaan Konsumen dan siklus bisnis.b. Tingkat hasil pekerja dan kedekatan supervisi dengan pekerja.c. Tingkat persahabatan personal antara pelanggan dan penjual dan

    frekuensi penjualan pada pelanggan.8. Para peneliti mencari hubungan kausal dengan desain penelitian ek-

    sperimental atau ex post facto:a. Dengan cara bagaimana kedua pendekatan ini sarna?b. Dengan cara bagaimana keduanya berbeda?

    (ATATAN1. Louis S. Richman, 'The Coming World Labor Shortage," Fortune,

    April 9, 1990. hal. 70.2. Dicetak ulang dengan ijin dari Penerbit Macmillan dari buku SocialResearch Strategy and tactics, 2nd ed., oleh Bernard S. Phillips, hal.93. Copyright (C)1971 oleh Bernard S. Phillips.

    3. Fred Kerlinger, Foundation of Behavioral Research, 3 rd ed. (NewYork: Holt, Rinehart &Winston, 1986), hal. 279.

    4. Kompleksitas desain penelitian cenderung membingungkan siswa jugapara penulis. Respon mendatang dengan menegakkan urutan banyakjenis-jenis desain rangkaian melalui penggunaan skema klasifikasi atautaksonomi. Biasanya, hal ini bermanfaat, namun karena dunia meny-impaang dari kategori yang rapi, skema ini seperti yang lainnya,mungkin meliputi atau tidak meliputi terlalu banyak.

    5. Fred Kerlinger, Foundation of Behavioral Research, 3 rd ed. hal.295.

    6. Abraham Kaplan, The Conduct of Inquiry (san Francisco: Chandler,1964) hal. 37.

    7. W. Charles Redding, "Research Setting: Field Studies." ed. PhilipEmmert dan William D. Brooks, (Boston: Houghton Mifflin, 1970),hal. 140-142.

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    36/39

    198 Metode Riset Bisnis

    8. Klasifikasi ini disarankan oleh Claire SeIItiz, Lawrence S. Wrightsman,dan Stuart W. Cook, Research Methods in Social Relations, 3rd ed.(NewYork: Holt, Rinehart &Winston, 1976), hal. 99-10l.

    9. Presentasi yang komprehensif dan terinci dapat ditemukan pada Rich-ard A Krueger, Focus Group: A Practical Guide for Applied Re-search (Beverly Hills, Calif.: Sage Publications, 1988): dan David L.Morgan, Focus Group as Qualitative Research (Beverly Hills, Calif.:Sage Publications, 1988). Juga lihat Thomas L. Greenbaum, "FocusGroup Spurt Predicted for the 90's," Marketing News 24, no. 1(January 8, 1990, hal. 21-22.

    10. Hubert M. Blalock, Jr. Causal Inferences in Nonexperimental Re-search (Chapel Hill, N.C.: University of North Carolina Press, 1964),hal. 5.

    11. Sebagaimana dinyatakan dalam William J. Goode dan Paul K . Hatt,Methods in Social Research (NewYork: McGraw Hill, 1952), hal. 75.

    12. Dari William J. Goode dan Paul K . Hatt, Methods in Social Research(New York: McGraw Hill, 1952). Copyright (C ) 1952. Digunakande.ngan ijin dari McGraw-Hili Book Company.

    13. Morris R. Cohen dan Ernest Nagel, An Introduction to Logic andScientific MEthod (New York: Harcourt, Brace, 1934), bab 13.

    14. Hubert M. Blalock, Jr. Causal Inferences in Nonexperimental Re-search (Chapel Hill, N.C.: University of North Carolina Press, 1964),hal. 14.

    15. R. Chapnap, An Introduction to the Philosophy of Science (NewYork: Basic Books, 1966).

    16. lsi diambil dari Thomas F. Gilbert, Human Competence (New YOrk;McGraw-Hili, 1978). Konsep tabular didasarkan pada Emanuel J.Mason dan William J. Bramble, Understanding ang Conducting Re-search, 2nd ed. (New York: McGraw Hill, 1989), hal. 13.

    17. William J. Bramble, Understanding ang Conducting Research, 2nded. (New York: McGraw Hill, 1989), hal. 14.

    18. Morris Rosemberg, The Logic of Survey Analysis (NEWYork: BasicBooks, 1968), hal. 3.

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    37/39

    Strategi Desaih 199

    BACAAN YAN G D ISARAN KAN1. Babble, Earl R. The Practice of Social Research, 5th ed. Belmont,

    Calif.: Wadsworth, 1989. Bab 4 merupakan pengkristalan desainsecara jelas dan menyeluruh.

    2. Fox, David J. The Research Process in Education. New York: HOlt,Rinehart &Wissnton, 1969. Bab 1 menampilkam studi kasus dalamdesain penelitian.

    3. Krathwohl, DavidR. Social and Behavioral Science Research: A NewFramework for Conceptualizing, Implementing, and EvaluatingResearch Studies. San Francisco: Jossey-Bass, 1985. Bab 9 me-ngenai kausalitas adalah mendalam, dapat dinalar, dan sang at dire-komendasikan.

    4. Emanuel J. Mason dan William J. Bramble, Understanding ang Con-ducting Research, 2nd ed. (New York: McGraw Hill, 1989), Bab 1mempunyai bagian yang luar biasa mengenai penyebab; Bab 2memberikan klasifikasi altematif jenis penelitian.

    5. Claire Selltiz, Lawrence S. Wrightsman, dan Stuart W. Cook, ResearchMethods in Social Relations, 3rd ed. (NewYork: Holt, Rinehart &Winston, 1976). Bab 4 dan 5 mendiskusikan berbagai jenis desainpenelitian.

    S TUDI LAN JU TAN : LAT IH ANMen gk ritis i D es ain S tu diTujuan:1. Untuk memfasilitasi pemahaman desain penelitian dengan mengana-

    lisis studi.2. Untuk mengkonseptualkan studi yang dipilih dengan menggunakanaltematif desain yang tersedia.

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    38/39

    200 Metode Riset Bisnis

    Arahan:1. Memilih studi dari salah satu abstrak berikut ini (atau satu yang dis-

    arankan oleh instruktur anda) dan mendapatkan copy dari perpusa-takaan anda.

    2. Dengan menggunakan delapan kategori desain yang ditampilkan padaawal bab, tentukan karakteristik dari studi yang dipilih.

    3. Sarankan desain altematif yang akan digunakan para peneliti (gunakanempat atau lebih kategori).a. Bagaimana desain akan melihat perubahan anda?b. Dengan cara bagaimana ia akan lebih kuat? Lebih lemah?c. Prediksikan efek pada hasil dengan menggunakan perubahan

    anda.Abstrak Singkat"Studi 1 Studi ini mengargumentasikan perlunya untuk mengidentifikasi

    selanjutnya para enterprenur yang akan menciptakan pertum-buhan perusahaan tinggi. Psikodinamik dari enterprenur yang ber-hasil tetap sukar dipahami selain penelitian yang dipertimbangkan.Namun demikian dengan menggunakan teori motivasi kerja, ber-lawanan dengan motivasi hierarki, identifikasi dan prediksi dapatdibantu. Subyek studi adalah para aplikan untuk pengembangandana di bawa Pogram Penelitian Inovasi Bisnis Kecil NSF. Datadiperoleh dari 118 enterpreneur yang telah mendirikan perusa-haan dan kelompok pembanding 41 manager lilmuwan yang telahmengaplikasikan namun bukan pendiri. Motivasi kerja menunjuk-kan hubungan substansial dengan pertumbuhan dan perbedaanenterprenur dari non-enterprenur. Keuntungan untuk mengajukankapitalis, investor, dan peningkatan kecepatan di mana inovasiteknologis dapat dibawa ke pasaran melalui identifikasi awal bakatdikutip sebagai keuntungan praktis.John B. Minner dan NOrman R. Smith, "Role of EntrepreneurialTask Motivation in the Growth of Technologically InnovativeFirms." Journal of Applied Psychology 74, no. 4(1989), hal.554-60.

    Studi 2 Manajer sumber daya manusia mempunyai tugas sulit menyeim-bangkan hal pekerja dengan perlakuan yang adil dan proses se-

  • 5/8/2018 Bagian2 Desain Penelitian Bab5 Strategi Desain

    39/39

    Strategi Desain 201

    harusnya berkaitan dengan hak-hak pekerja untuk mengelola ukur-an dan komposisi kekuatan kerja mereka. Studi ini akan mengujiefek pekerjaan pada keinginan versus kebijakan personalia prosesyang seharusnya dalam usaha organisasional untuk menarik pe-kerja baru. Dengan menggunakan 101 siswa bisnis undergraduateyang telah membaca brosur perusahaan fiktif, penemuan menun-jukkan bahwa para pelamar kerja masa mendatang memandangperusahaan yang menyatakan pekerja pada kebijakan secara signi-fikan kurang menarik daripada mereka yang melekat dengan kebi-jakan proses seharusnya. namun hal tersebut mungkin tidak mela-rang mereka untuk mengumpulkan banyak informsi dan mendesakpeluang pekerjaan lebih lanjut dengan perusahaan yang mempu-nyai kebijakan yang kurang menyenangkan. Hipotesisnya adalahbahwa para pekerja mungkin dapat menghilangkan efek negatifpotensial dari pekerjaan pada kemauan dengan skompensasi se-cara substansial dan keuntungan didukung secara parsial.Chaterine Schwoeree and Benson Rosen, "Effects of Employment- at Will Policies and Compensation Policies on Corporate Imageand Job Pursuit Intentions,"Journal of Applied Psychology 74,no. 4 (!989), hal. 653-56.

    Studi 3. Ramalan pemenuhan diri dalam hubungan interpersonal seringkaliditunjuk sebagai efek Pygmallion. Dipelajari dalam lingkup eceranmelebihi periode tiga bulan dengan menggunakan orang salesyang baru disewa dan manajer sales tingkat pertama, investigasi inimenguji hubungan antara harapan supervisor untuk subordinat dankinerja yang dihasilkan. Bukti kecil dari efek Pygmallion ditemukanpada keseluruhan sampel meskipun lebih operatif pada perem-puan dan laki-laki. Hilangnya penemuan penting dalam studi ber-lawanan dengan lingkup pendidikan militer yang menyarankanbahwa proses tersebut mungkin jauh lebih kompleks daripadapemikiran yang terdahulu.Charlotte D. Sutton dan Richard W. Woodman, "Pygmallion Goesto Work: The effect of Supervisor Expectations in a Retail Setting,"Journal of Applied Psychology 74, no. 6(1989), hal. 943-50.