bahan ajardirektori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/modul/2017/04...3 bahan ajar pendataan potensi...
TRANSCRIPT
-
1
Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal
-
2
Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal
BAHAN AJAR PENDATAAN POTENSI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL (Ujicoba Pendataan ATS di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Pangandaran) Pengarah: Kepala PP PAUD Dan DIKMAS Jawa Barat Dr. Muhammad Hasbi, S.Sos.,M.Pd Penanggungjawab Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Dr. Hj. Uum Suminar, M.Pd Penulis Erni Sukmawati Dewi, M.Pd Kontributor Babinsa Kecamatan Lembang, Babinsa Kecamatan Kadanghaur, Babinsa Kecamatan Losarang, Banbinsa Kecamatan Pangandaran, Banbinsa Kecamatan Sidamulih, Babinsa Kecamatan Cijulang, Babinsa Kecamatan Cimerak Bhabinkamtibmas Kecamatan Lembang, Bhabinkamtibmas Kecamatan Kadanghaur, Bhabinkamtibmas Kecamatan Losarang, Bhabinkamtibmas Kecamatan Pangandaran, Bhabinkamtibmas Kecamatan Sidamulih, Bhabinkamtibmas Kecamatan Cijulang, Bhabinkamtibmas Kecamatan Cimerak Tata Letak dan Desain Sampul
Kamilludin Mustofa
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP-PAUD dan DIKMAS) Jawa Barat 2017
-
i
Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal
KATA PENGANTAR
Pentaloka Penguatan Sistem Pendataan Sasaran PNFI melalui Peran Tripides bertujuan
untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam melaksanakan
pendataan PNFI. Pengembangan tahun pertama, Pendataan diarahkan pada pendataan
ATS, sehingga perangkat pendataan yang dikembangkan khusus untuk pendataan ATS.
Hasil pendataan ATS ini digunakan untuk pemetaaan sasaran Pendidikan Kesetaraan
dan Pendidikan Kursus dan Pelatihan.
Pentaloka Penguatan Sistem Pendataan Sasaran PNFI melalui Peran Tripides, diharapkan
mampu mensinergikan unsur tiga pimpinan desa, yaitu Babinsa, Bhabinkamtibmas dan
Kepala Desa. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dikembangkan bahan ajar yang
meliputi: 1) Kebijakan Daerah Tentang Pembangunan Pendidikan Nonformal dan
Informal serta Peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas, 2) Pengenalan Pendidikan
Nonformal dan Informal, 3) Peran Tripides dalam Pendataan PNFI dan 4) Pendataan
Potensi Penyelenggaraan PNFI.
Keempat materi ini diharapkan dapat membantu memberikan pemahaman terhadap
Pendidikan Nonformal dan Informal sehingga masing-masing unsur mampu berperan
aktif dan memahami data yang harus diperoleh dalam pendataan sasaran PNFI. Dan
data yang diperoleh mampu memberikan alternatif pengembangan sumber daya
manusia sesuai kebutuhan. Semoga bermanfaat.
Lembang, November 2017
Dr. Muhammad Hasbi, S.Sos. M.Pd
NIP. 197306231993031001
-
ii
Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR_______________________________________________ i
DAFTAR ISI _____________________________________________________ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang _____________________________________ 1
B. Tujuan ____________________________________________ 2
C. Manfaat __________________________________________ 3
D. Sasaran ___________________________________________ 3
BAB II PENDATAAN POTENSI PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL
A. METODE DAN TEKNIK PENDATAAN _____________________ 4
B. PENGGUNAAN INSTRUMEN PENDATAAN ________________ 9
C. ANALISIS DAN PELAPORAN HASIL PENDATAAN ____________ 13
BAB III PENUTUP _____________________________________________ 16
DAFTAR PUSTAKA_______________________________________________ 17
-
1
Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan tugas dan kewenangannya
melaksanakan Program Indonesia Pintar (PIP) dengan tujuan untuk meningkatkan
akses bagi anak usia 6 sampai dengan 21 tahun untuk mendapatkan layanan
pendidikan sampai tamat satuan pendidikan menengah, dan mencegah peserta
didik dari kemungkinan putus sekolah (drop out ). PIP diharapkan mampu menjamin
peserta didik dapat melanjutkan pendidikan sampai tamat pendidikan menengah,
dan menarik siswa putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikan agar kembali
mendapatkan layanan pendidikan. PIP bukan hanya bagi peserta didik di sekolah
formal, namun juga berlaku bagi peserta didik di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB),
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan Lembaga Kursus dan Pelatihan
(LKP), atau satuan pendidikan nonformal lainnya, sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Hingga saat ini, disparitas partisipasi sekolah antar kelompok
masyarakat masih cukup tinggi.
Angka Partisipasi Kasar (APK) keluarga yang mampu secara ekonomi secara umum
lebih tinggi dibandingkan dengan APK keluarga tidak mampu.
Tingginya biaya pendidikan tersebut menyebabkan tingginya
angka tidak melanjutkan sekolah dan tingginya angka putus sekolah (drop out),
sehingga berpengaruh terhadap APK.
Pendataan Anak usia sekolah Tidak Sekolah (ATS) merupakan salah satu tugas
penting untuk mewujudkan Program Indonesia Pintar yang tepat sasaran dan
merata. Pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) maupun belum memiliki KIP, yang
tergolong miskin/tidak mampu terutama bagi anak yang orang tuanya pemegang
Kartu Perlindungan Sosial (KPS) atau Karta Keluarga Sejahtera (KKS) perlu
mendapatkan program pendidikan dasar pada jalur pendidikan formal maupun
nonformal atau mendapat program kursus dan pelatihan.
-
2
Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal
Pendataan ATS merupakan penjaringan data Anak usia sekolah yang Tidak Sekolah
(ATS) dikarenakan putus sekolah untuk mendapatkan layanan pendidikan pada jalur
formal maupun nonformal agar kembali ke sekolah atau mengikuti program
pendidikan kesetaraan dan kursus pada satuan PNFI.
Pendataan ATS Berbasis Sinergitas adalah model penjaringan data Anak usia sekolah
yang Tidak Sekolah (ATS) usia 6-21 tahun dari keluarga miskin atau tidak mampu,
melalui mekanisme pelibatan peran pemeran para pemangku kepentingan untuk
bekerjasama sesuai dengan tugas dan fungsinya guna mendapatkan data akurat
dan tepat sasaran peserta didik layanan program pada jalur formal dan nonformal
agar kembali ke sekolah atau mengikuti program pendidikan pada satuan PNFI.
Alur kegiatan pendataan dapat digambarkan sebagai berikut:
B. TUJUAN
Tujuan materi pendataan, peserta dapat:
1. Memahami metode dan teknik pendataan
2. Meningkatkan kemampuan dalam menggunakan instrument pendataan ATS
3. Mengolah hasil pendataan potensi
Pengumpulan data
data Pengolahan data
Informasi
Angket,
wawancara,
dokumentasi,
observasi
Rekapitulasi, standar/kriteria,
analisis Alternative pemecahan
,masalah
-
3
Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal
C. MANFAAT
1. Memperoleh Data lebih akurat dan dapat digunakan sebagai bahan penetapan
kebijakan
2. Babinsa dan bhabinkamtibmas dapat melaksanakan peran sebagai pengawas
dalam pendataan ATS
3. Mengetahui sumber-sumber yang potensial bagi program kursus dan
pendidikan kesetaraan
4. Dapat menentukan kebutuhan program belajar di wilayah sasaran
D. SASARAN
Peserta Pentaloka terdiri atas:
1. Petugas babinsa
2. Petugas bhabinkamtibmas
3. Kepala desa
-
4
Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal
BAB II PENDATAAN POTENSI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL
A. METODE DAN TEKNIK PENDATAAN
Pendataan dilakukan dengan Pendekatan keluarga dan pendekatan kelembagaan.
Metode yang dipergunakan untuk mempermudah pelaksanaan penggalian data
ATS, antara lain:
a. Berbasis komputer dan jaringan (online) merupakan metode penulusuran data
yang dibutuhkan atau berkaitan dengan pelaksanaan pendataan ATS, misalnya
penelusuran data melalui Dapodikmas dan melakukan pengisian via internet
dengan mengisi instrumen pendataan ATS online.
b. Konvensional/offline merupakan metode penelusuran data secara langsung ke
lokasi yang menjadi sasaran pelaksanaan pendataan ATS. Implementasi metode
ini didukung dengan melakukan:
1) angket, dilaksanakan untuk menggali data dengan cara mengisi lembar
instrumen pendataan ATS yang sudah ditentukan;
Angket/kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Angket merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila pengambil data tahu apa yang bisa
diharapkan dari responden. Angket cocok digunakan bila jumlah
responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner
dapat berupa pertanyaan/ pernyataan tertutup/terbuka, dapat diberikan
kepada responden secara langsung atau tidak langsung (Sugiyono, 2007).
Kelebihan pengumpulan data dengan menggunakan angket
diantaranya; (1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti, (2) Dapat dibagikan
secara serentak kepada responden, (3) Dapat dijawab oleh responden
menurut kecepatannya masing-masing menurut waktu senggang
responden, (4) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan
-
5
Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal
tidak malu-malu menjawab, (5) Dapat dibuat berstandar sehingga semua
responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.
Kelemahan penggunaan angket sebagai berikut: (1) Responden sering
tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak
terjawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali padanya, (2) Seringkali
sukar dicari validitasnya, (3) Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang
responden sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur,
(4) Angket yang dikirim lewat pos pengembaliannya sangat rendah,
hanya sekitar 20%. Seringkali tidak dikembalikan tertutama jika dikirim
lewat pos menurut penelitian, (5) Waktu pengembaliannya tidak sama-
sama, bahkan kadang- kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.
INSTRUMENT KELUARGA A. keterangan lokasi
Kabupaten: Kecamatan: Desa/ keluarahan: RT/RW
B. keterangan keluarga
No. Nama Usia Kedudukan (ayah/ ibu/ anak)
Pendidikan terakhir
Pekerjaan/ sekolah
C. Perumahan Kepemilikan : milik sendiri/ kontrak/ numpang/ pemerintah Luas rumah:
D. Ekonomi Pendapatan per bulan: Pengeluaran per bulan:
-
6
Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal
2) wawancara, dilakukan dalam rangka menemukan data ATS yang lebih
terperinci, terutama yang berkaitan dengan permasalahan-
permasalahan yang dirasakan oleh sasaran pelaksanaan pendataan
ATS;
PEDOMAN WAWANCARA
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama: ………………………………………….. `2. Pekerjaan: …………….……………………….. 3. Alamat rumah: ………………………………… 4. Telp. Yang bisa dihubungi: …………………... 5. Hari, tanggal wawancara: …………….………
B. PERTANYAAN
1. Apakah anda memiliki anak usia 6-21 tahun? 2. Apakah putra/puteri anda yang berusia 6-21 bersekolah?
Bila tidak, apa alasan anak tidak sekolah? 3. Apa pendidikan terakhir putera/puteri anda? 4. Keterampilan apa yang diminati oleh anak?
3) observasi, diterapkan dengan cara mengamati kondisi ekonomi dan
sosial sasaran pelaksanaan pendataan ATS untuk menambah validitas
data;
Observasi merupakan teknik pengumpulan data, mempunyai ciri yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik wawancara dan kuesioner.
Observasi dapat dilakukan pada orang maupun pada obyek-obyek
alam yang lain. Dua hal yang terpenting dalam proses observasi
adalah pengamatan dan ingatan.
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan apabila
penggalian informasi berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu
besar.
-
7
Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal
Keuntungan menggunakan teknik observasi antara lain; (1)
merupakan alat yang langsung untuk menyelidiki bermacam- macam
gejala. banyak aspek tingkah laku manusia dapat diselidiki melalui
jalan observasi langsung, (2) Untuk subyek yang diselidiki observasi
lebih sedikit tentunya bagi orang yang selalu sibuk, mungkin tidak
keberatan untuk di amati, tapi mungkin keberatan untuk mengisi
kuesioner- kuesioner, (3) Memungkinkan pencatatan yang serempak
dengan terjadinya suatu gejala, (4) Tidak tergantung pada self-report,
(5) Banyak kejadian penting yang tidak dapat diperoleh dengan
pengamatan langsung,
Kerugian menggunakan teknik observasi antara lain;(1) Banyak
kehidupan pribadi yang tidak terungkap, misalnya kehidupan pribadi
yang rahasia, (2) Memungkinkan terjadinya ketidakwajaran apabila
yang di oservasi mengetahui bahwa dirinya sedang di observasi, (3)
Observasi banyak tergantung dari faktor yang tidak terkontrol, (4)
Subyektivitas observer sukar dihindarkan.
PEDOMAN OBSERVASI
A. IDENTITAS
Kabupaten: Kecamatan: Desa/ keluarahan:
B. PETUNJUK PENGISIAN Berilah tanda ceklis (v) pada kolom yang telah disediakan, berdasarkan hasil pengamatan Anda.
C. LEMBAR OBSERVASI
No. Uraian Hasil pengamatan
KONDISI GEOGRAFIS
KONDISI EKONOMI MASYARAKAT
KONDISI PENDIDIKAN
KONDISI KESEHATAN MASYARAKAT
-
8
Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal
4) dokumentasi; diaktualisasikan dengan cara mencermati dan
memverifikasi dokumen-dokumen yang berkaitan dengan sasaran
pelaksanaan pendataan ATS untuk memperoleh data yang akurat.
Dokumentasi merupakan sumber data yang tidak dibatasi ruang dan
waktu. Data dikumpulkan untuk tujuan ilmiah yang tidak terikat
konteks ruang dan waktu sebagai mana data yang mula- mula
dikumpulkan.
Dokumen yang dikumpulkan adalah dokumen resmi. Dokumen resmi
terbagi atas dokumen internal dan dokumen eksternal. Dokumen
internal berupa memo, pengumuman, instruksi, aturan suatu lembaga
masyarakat tertentu yang digunakan dalam kalangan sendiri, laporan-
laporan, dokumen program atau dokumen rencana pembangunan
suatu wilayah.
Kelebihan penggunaan teknik dokumentasi sebagai berikut:
(1) Cara untuk memperluas pengetahuan ilmiah secara efesien dan
keingintahuan intelektual dari pada mengunakan informasi
yang sudah ada. Informasi dari beberapa lingkungan
kebudayaan diuji kebenarannya.
(2) Meskipun beberapa hambatan menghadang perolehan data
yang sesuai dengan basis lintas budaya, namun penggunaan
sumber sekunder tidak bisa diabaikan.
Kekurangan penggunaan teknik dokumentasi sebagai berikut:
Data tidak sesuai dengan ketegori dan klasifikasi, beberapa variabel
penting dihilangkan atau tidak dicatat.
-
9
Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal
INSTRUMEN STUDI DOKUMENTASI
Kabupaten:
Kecamatan:
Desa/ keluarahan:
1. DATA PENDUDUK
2. PETA DESA
3. DATA KESEJAHTERAAN PENDUDUK
4. SUMBER DAYA ALAM
5. SUMBER DAYA MANUSIA
B. PENGGUNAAN INSTRUMEN PENDATAAN
1. Petugas
Petugas pendataan di desa terdiri atas:
a. Pendata
Pendata adalah pengumpul data ATS di desa, terdiri atas: kader PKK, SKB,
PKBM, LKP, ketua RT dan RW.
Syarat pendata:
a) Minimal SLTP;
b) Mengenal dan dikenal masyarakat;
c) Mampu berkomunikasi dengan baik;
d) Menguasai wilayah kerja;
e) Memahami tata cara pencatatan data keluarga.
Tugas dan Kewajiban Pendata:
a) Mengikuti pelatihan petugas Pendata.
b) Mengenali lokasi dan daerah tugasnya.
c) Melakukan pendataan pada daerah tugasnya dengan
formulir yang telah ditentukan dan
d) menyerahkan hasilnya kepada pengawas.
e) Mengikuti petunjuk dan arahan dari pengawas.
f) Mengoreksi dan menandatangani formulir sebelum
diserahkan kepada Pengawas.
-
10
Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal
b. Pengawas
Pengawas adalah yang melaksanakan pengawasan. Pengawas
adalah petugas babinsa dan bhabinkamtibmas. Tugas dan
Kewajiban Pengawas:
1) Mengikuti pelatihan petugas pengawas pendataan.
2) Membuat jadwal kegiatan pelaksanaan pendataan.
3) Bersama dengan petugas pendata mengenali dan
memeriksa daerah yang akan didata.
4) Mendistribusikan dan mengumpulkan dokumen yang
diperlukan.
5) Melakukan Quality Control dengan cara memeriksa
kebenaran pengisian formulir yang digunakan, terutama
konsistensi atau kelengkapannya. Bila isian tidak lengkap,
tidak konsisten, dan tidak wajar formulir dikembalikan
kepada Petugas pendata untuk dilengkapi atau diperbaiki.
6) Membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ditemui
oleh petugas pendata.
7) Menyerahkan formulir yang telah ditandatangani oleh
pengawas kepada koordinator sebagai bukti telah diisi
dengan benar dan lengkap.
8) Mendampingi dan membimbing kader pendata;
9) Memverifikasi dan memvalidasi hasil pendataan dari kader
pendata;
10) Membuat rekapitulasi hasil pendataan tingkat desa;
11) Memintakan persetujuan hasil Pendataan kepada Kepala
Desa
-
11
Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal
2. Cara menggunakan instrumen
a. Instrument petugas pendata
1) Instrument online
Cara mengisi instrument pendataan ATS :
Menyiapkan dokumen
Membaca petunjuk pengisian
Mengisi instrumen
2) Instrument offline
Cara penggunaan angket:
Menyiapkan instrumen pendataan ATS
Menelaah isi instrumen
Isilah sesuai dengan kenyataan di lapangan
(a) Instrumen wawancara
Cara penggunaan instrumen wawancara:
o Pembukaan, menjelaskan maksud dan tujuan
o Memperkenalkan diri
o Menyampaikan pertanyaan
o Menutup
(b) Instrumen observasi
o Menetapkan lokasi yang akan diobservasi
o Menghubungi lokasi
o Melaksanakan observasi
o Menyusun laporan
(c) Instrumen dokumentasi
o Menjelaskan maksud dan tujuan
o Meminta dokumen yang diperlukan
o Mengumpulkan dokumen.
-
12
Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal
b. Instrumen pengawas
Pendataan ATS partisipatif adalah pendataan yang melibatkan
masyarakat secara langsung. Tujuannya untuk mendapatkan data
ATS yang akurat sehingga didapat kelompok sasaran program
pendidikan kesetaraan dan kursus.
Langkah pengisian instrumen pengawas adalah dengan
mengumpulkan dokumen dari kader.
INSTRUMEN PENGAWAS
Kabupaten:
Kecamatan:
Desa/ kelurahan:
No. Nama
kader
RW Instrument terisi
angket observasi wawancara dokumentasi
-
13
Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal
C. ANALISIS DAN PELAPORAN HASIL PENDATAAN
1. Analisis Data
Analisis data merupakan sebuah cara untuk mengolah data menjadi
informasi agar karakteristik data tersebut mudah dipahami dan bermanfaat
untuk solusi permasalahan. Beberapa tujuan dari analisis data antara lain
untuk mendeskripsikan data sehingga bisa dipahami, lalu untuk membuat
kesimpulan atau menarik kesimpulan mengenai karakteristik populasi
berdasarkan data yang didapatkan.
Berikut Langkah – Langkah Menganalisis Data
a. Tahap pertama, pengumpulan data.Yakni mengumpulkan data yang akan
dianalsis.
b. Tahap kedua, editing. Yakni memeriksa kejelasan maupun kelengkapan
mengenai pengisian instrumen pengumpulan data.
c. Tahap ketiga adalah koding. Yakni melakukan proses identifikasi dan
proses
klasifikasi dari tiap tiap pernyataan yang terdapat pada instrumen
pengumpulan data berdasarkan variabel yang sedang diteliti.
d. Tahap keempat adalah tabulasi. Yakni mencatat ataupun entri data ke
dalam tabel induk penelitian.
e. Tahap kelima, tahap mendeskripsikan data. Menyajikan dalam bentuk
tabel frekuensi ataupun diagram dalam berbagai macam ukuran tendensi
sentral maupun ukuran dispersi. Bertujuan memahami karakteristik data
sampel dari penelitian.
Untuk analisis data kita akan menggunakan data tabulasi yang telah
diuraikan sebelumnya, dengan asumsi data tersebut merupakan data
temuan di lapangan.
Analisis data menggunakan Teknik secara deskriptif. Merupakan teknik
analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan
atau menggambarkan data data yang sudah dikumpulkan seadanya tanpa
ada maksud membuat generalisasi dari hasil penelitian. Yang termasuk
-
14
Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal
dalam teknik analisis data statistik deskriptif diantaranya seperti penyajian
data kedalam bentuk grafik, tabel, presentase, frekwensi,diagram, grafik,
dll.
Rekapitulasi Anak Usia 0-21 tahun
N
O
R
W
AN
AK
USI
A 0-
21
ANAK SEKOLAH ANAK TIDAK
BERSEKOLAH
KETERAMPI
LAN YANG
DIMINATI PAU
D
S
D
SM
P
SM
A
0-6
TH
N
7-
12
TH
N
13-
18
TH
N
19-
21
TH
N
Rekapitulasi Hasil Kebutuhan Belajar
No Kriteria PAUD PAKET
A PAKET
B PAKET
C KURSUS
Ket
1 Jumlah Calon
WB
2 Sumber
Belajar
Manusia
3 Sumber Bahan
4 Sumber
Lingkungan
Kegiatan ini dilaksanakan karena, data yang di input secara online baru
bersifat angka-angka atau kuantitatif. Sementara banyak data yang
bersifat kualitatif yang harus diinformasikan untuk menambah kualitas
data ATS tingkat kabupaten/kota.
-
15
Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal
Hasil pengolahan dan analisis hasil data dari lapangan tersebut kemudian
bisa menjadi dasar diskusi dalam merekomendasikan kebijakan, strategi,
serta penyusunan laporan dan rekomendasi perbaikan proses pendataan
untuk periode berikutnya.
2. Pelaporan
Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu
kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung
jawab yang ditugaskan kepada pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan
atau keterangan untuk informasi yang dibutuhkan, berdasarkan keadaan
objektif yang dialami sendiri oleh pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan
sendiri) ketika pelapor telah melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.
Manfaat Laporan adalah sebagai dasar penentuan kebijakan dan bahan
penyusunan rencana pembangunan desa.
1) Mekanisme Pelaporan
2) Sistematika laporan
Judul
Waktu dan tempat
sasaran
Petugas
Lampiran
- Instrument angket terisi
- hasil wawancara
- hasil observasi
- hasil dokumentasi
kader babinsa/bhabinkamtibmaskepala desa
-
16
Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepala desa, babinsa dan bhabinkamtibmas memegang peranan penting dalam
pendataan. Pendataan sangat diperlukan dalam semua aspek pembangunan desa,
termasuk bagi program PNFI. Tidak jarang, kegagalan sebuah program yang terjadi
diakibatkan oleh lemahnya penentuan masalah dan sasaran, sehingga program yang
diselenggarakan kurang kebermanfaatannya bagi masyarakat.
B. Rekomendasi
1. Hasil pentaloka dapat diterapkan di desa masing-masing
2. Terjadinya sinergitas antara unsur yang ada di desa, baik pemerintahan desa
maupun dinas pendidikan serta LKP, SKB, PKBM dalam menyelenggarakan
program PNFI
-
17
Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(2017). Petunjuk Teknis Bantuan Pendataan
Anak Usia Sekolah Yang Tidak Sekolah (ATS) . Jakarta: Ditjen PAUD dan
Dikmas.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Model Pendataan ATS Berbasis
Sinergitas. Bandung: PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat
http://kampus4u.blogspot.co.id/2015/04/kelebihan-dan-kelemahan-metode.html
http://kampus4u.blogspot.co.id/2015/04/kelebihan-dan-kelemahan-metode.html
-
18
Bahan Ajar Pendataan Potensi Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal