bahan beracun.docx

13
May 21 Bahan Kimia Beracun (Toxic) Bahan Kimia Beracun (Toxic) Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit. Pada umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ- organ tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga zat-zat tersebut berakumulasi dalam tulang, darah, hati, atau cairan limpa dan menghasilkan efek kesehatan pada jangka panjang. Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati urine, saluran pencernaan, sel efitel dan keringat TINGKAT KERACUNAN BAHAN BERACUN - Tidak ada batasan yang jelas antara bahan kimia berbahaya dan tidak berbahaya - Bahan kimia berbahaya bila ditangani dengan baik dan benar akan aman digunakan - Bahan kimia tidak berbahaya bila ditangani secara sembrono akan menjadi sangat berbahaya - Paracelsus (1493-1541) ” semua bahan adalah racun, tidak ada bahan apapun yang bukan racun, hanya dosis yang benar membedakan apakah menjadi racun atau obat” - Untuk mengetahui toksisitas bahan dikenal LD50, semakin rendah LD50 suatu bahan, maka makin berbahaya bagi tubuh dan sebaliknya Racun super: 5 mg/kgBB atau kurang, contoh: Nikotin Amat sangat beracun: (5-50 mg/kgBB), contoh: Timbal arsenat Amat beracun: (50-500 mg/kgBB), contoh: Hidrokinon Beracun sedang: (0.5-5 g/kgBB), contoh: Isopropanol Sedikit beracun: (5-15 g/kgBB), contoh: Asam ascorbat Tidak beracun: (>15 g/kgBB), contoh: Propilen glikol FAKTOR YANG MENENTUKAN TINGKAT KERACUNAN 1. Sifat Fisik bahan kimia

Upload: nosime

Post on 24-Sep-2015

224 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

May21

Bahan Kimia Beracun (Toxic) Bahan Kimia Beracun (Toxic)Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit.Pada umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-organ tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga zat-zat tersebut berakumulasi dalam tulang, darah, hati, atau cairan limpa dan menghasilkan efek kesehatan pada jangka panjang. Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati urine, saluran pencernaan, sel efitel dan keringatTINGKAT KERACUNAN BAHAN BERACUN- Tidak ada batasan yang jelas antara bahan kimia berbahaya dan tidak berbahaya- Bahan kimia berbahaya bila ditangani dengan baik dan benar akan aman digunakan- Bahan kimia tidak berbahaya bila ditangani secara sembrono akan menjadi sangat berbahaya- Paracelsus (1493-1541) semua bahan adalah racun, tidak ada bahan apapun yang bukan racun, hanya dosis yang benar membedakan apakah menjadi racun atau obat- Untuk mengetahui toksisitas bahan dikenal LD50, semakin rendah LD50 suatu bahan, maka makin berbahaya bagi tubuh dan sebaliknyaRacun super: 5 mg/kgBB atau kurang, contoh: NikotinAmat sangat beracun: (5-50 mg/kgBB), contoh: Timbal arsenatAmat beracun: (50-500 mg/kgBB), contoh: HidrokinonBeracun sedang: (0.5-5 g/kgBB), contoh: IsopropanolSedikit beracun: (5-15 g/kgBB), contoh: Asam ascorbatTidak beracun: (>15 g/kgBB), contoh: Propilen glikolFAKTOR YANG MENENTUKAN TINGKAT KERACUNAN1. Sifat Fisik bahan kimiaBentuk yang lebih berbahaya bila dalam bentuk cair atau gas yang mudah terinhalasi dan bentuk partikel bila terhisap, makin kecil partikel makin terdeposit dalam paru-paru2. Dosis (konsentrasi) *Semakin besar jumlah bahan kimia yang masuk dalam tubuh makin besar efek bahan racunnyaE = T x CE = efek akhir yang terjadi (diturunkan seminimal dengan NAB)T = timeC = concentrationPajanan bisa akut dan kronis3. Lamanya pemajanan *- gejala yang ditimbulkan bisa akut, sub akut dan kronis

4. Interaksi bahan kimiaAditif : efek yang timbul merupakan penjumlahan kedua bahan kimia ex. Organophosphat dengan enzim cholinesteraseSinergistik : efek yang terjadi lebih berat dari penjumlahan jika diberikan sendiri2 ex. Pajanan asbes dengan merokokAntagonistik : bila efek menjadi lebih ringan5. DistribusiBahan kimia diserap dalam tubuh kemudian didistribusikan melalui aliran darah sehingga terjadi akumulasi sampai reaksi tubuh6. PengeluaranGinjal merupakan organ pengeluaran sangat penting, selain empedu, hati dan paru-paru7. Faktor tuan rumah (host)- Faktor genetic- Jenis kelamin : pria peka terhadap bahan kimia pada ginjal, wanita pada hati- Factor umur- Status kesehatan- Hygiene perorangan dan perilaku hidup

NILAI AMBANG BATAS DAN INDEKS PEMAPARAN BIOLOGIS (BIOLOGICAL EXPOSURE INDICES)Bila pengendalian lingkungan tidak bisa mengurangi kadar bahan kimia di tempat kerja maka perlu dilakukan :- pemantauan biologis (biological monitoring)- Indeks pemaparan biologis (Biological exposure Indices)Yaitu suatu nilai panduan untuk menil;ai hasil pemantauan biologis yang penetuan nilainya ditentukan dengan mengacu pada nilai NABBAHAN KIMIA BERACUN1. Logam/metaloidPb(PbCO3): Syaraf, ginjal dan darahHg (organik&anorganik): Saraf dan ginjalCadmium: Hati, ginjal dan darahKrom: KankerArsen: Iritasi kankerPhospor: Gangguan metabolisme2. Bahan pelarutHidrokarbon alifatik (bensin, minyak tanah): Pusing, komaHidrocarbon terhalogensisasi(Kloroform, CCl4): Hati dan ginjalAlkohol (etanol, methanol): Saraf pusat, leukemia, saluran pencernaanGlikol: Ginjal, hati, tumor3. Gas beracunAspiksian sederhana (N2,argon,helium): Sesak nafas, kekurangan oksigenAspiksian kimia asam cyanida(HCN), Asam Sulfat (H2SO4), Karbonmonoksida (CO), Notrogen Oksida (NOx): Pusing, sesak nafas, kejang, pingsan

4.KarsinogenikBenzene: LeukemiaAsbes: Paru-paruBensidin: Kandung kencingKrom: Paru-paruNaftilamin: Paru-paruVinil klorida: Hati, apru=paru, syaraf pusat, darah5. PestisidaOrganoklorin: Pusing, kejang, hilangOrganophosphat: Kesadaran danKarbamat: kematianArsenikBAHAN-BAHAN KIMIA UMUM YANG SERING MENIMBULKAN RACUNBahan kimia umum yang sering menimbulkan keracunan adalah sebagai-berikut :Golongan pestida, yaitu organo klorin, organo fosfat, karbamat, arsenik.Golongan gas, yaitu Nitrogen (N2), Metana (CH4), Karbon Monoksida (CO), Hidrogen Sianida (HCN), Hidrogen Sulfida (H2S), Nikel Karbonil (Ni(CO)4), Sulfur Dioksida (SO2), Klor (Cl2), Nitrogen Oksida (N2O; NO; NO2), Fosgen (COCl2), Arsin (AsH3), Stibin (SbH3).Golongan metalloid/logam, yaitu timbal (Pb), Posfor (P), air raksa (Hg), Arsen (As), Krom (Cr), Kadmium (Cd), nikel (Ni), Platina (Pt), Seng (Zn). Golongan bahan organic, yaitu Akrilamida, Anilin, Benzena, Toluene, Xilena, Vinil Klorida, Karbon Disulfida, Metil Alkohol, Fenol, Stirena, dan masih banyak bahan kimia beracun lain yang dapat meracuni setiap saat, khususnya masyarakat pekerja industri.

TINGKAT EFEK RACUN TERHADAP TUBUHPengaruh efek racun terhadap badan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:1. Sifat fisik bahan kimia, yang dapat berwujud gas, uap (gas dari bentuk padat/cair), debu (partikel padat), kabut (cairan halus di udara), fume (kondensasi partikel padat), awan (partikel cair kondensasi dari fase gas), asap (partikel zat karbon).2. Dosis beracun: jumlah/konsentrasi racun yang masuk dalam badan.3. Lamanya pemaparan.4. Sifat kimia zat racun: jenis persenyawaan; kelarutan dalam jaringan tubuh, jenis pelarut.5. Rute (jalan masuk ke badan), yang bisa melalui pernapasan, pencernaan, kulit serta selaput lendir.6. Faktor-faktor pekerja, seperti umur, jenis kelamin, derajat kesehatan tubuh, daya tahan/toleransi, habituasi/kebiasaan, nutrisi, tingkat kelemahan tubuh, factor generik.PROSES FISIOLOGI

Bahan kimia yang masuk ke badan dapat mempengaruhi fungsi tubuh manusia sehingga dapat mengakibatkan terjadinya gangguan kesehatan atau keracunan, bahkan dapat menimbulkan kematian.

1. Penyebaran racun ke dalam tubuh:Racun masuk ke dalam tubuh melalui kulit atau selaput lendir, misal pada jalan pencernaan, pernapasan atau mata. Kemudian melalui peredaran darah akhirnya dapat masuk ke organ-organ tubuh secara sistematik. Organ-organ tubuh yang biasanya terkena racun adalah paru-paru, hati (hepar), susunan saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), sumsum tulang, ginjal, kulit, susunan saraf tepi, dan darah. Efek racun pada tubuh juga akan memberikan efek local seperti iritasi, reaksi alergi, dermatitis, ulkus, jerawat, dan gejala lain. Gejala-gejala keracunan sistematik juga tergantung pada organ tubuh yang terkena.

2. Fungsi detoksikasi hati (hepar):Racun yang masuk ke tubuh akan mengalami proses detoksikasi (dinetralisasi) didalam hati oleh fungsi hati (hepar). Senyawa racun ini akan diubah menjadi senyawa lain yang sifatnya tidak lagi beracun terhadap tubuh. Jika jumlah racun yang masuk kedalam tubuh relatif kecil/sedikit dan fungsi detoksikasi hati (hepar) baik, dalam tubuh kita tidak akan terjadi gejala keracunan. Namun apabila racun yang masuk jumlahnya besar, fungsi detoksikasi hati (hepar) akan mengalami kerusakan.

GEJALA-GEJALA KERACUNAN

Gejala nonspesifik: Pusing, mual, muntah, gemetar, lemah badan, pandangan berkunang-kunang, sukar tidur, nafsu makan berkurang, sukar konsentrasi, dan sebagainya.Gejala spesifik: Sesak nafas, muntah, sakit perut, diare, kejang-kejang, kram perut, gangguan mental, kelumpuhan, gangguan penglihatan, air liur berlebihan, nyeri otot, koma, pingsan, dan sebagainya.

USAHA-USAHA PENCEGAHAN

Usaha-usaha pencegahan secara preventif perlu dilakukan dalam setiap industri yang memproduksi maupun menggunakan baik bahan baku maupun bahan penolong yang bersifat racun agar tidak kerugian ataupun keracunan yang setiap waktu dapat terjadi di lingkungan pekerja yang menangani bahan kimia beracun. Pencegahan secara preventif tersebut adalah sebagai-berikut:1. Management program pengendalian sumber bahaya, yang berupa perencanaan, organisasi, kontrol, peralatan, dan sebagainya.2. Penggunaan alat pelindung diri (masker, kaca mata, pakaiannya khusus, krim kulit, sepatu, dsb)3. Ventilasi yang baik.4. Maintenance, yaitu pemeliharaan yang baik dalam proses produksi, kontrol, dan sebagainya.5. Membuat label dan tanda peringatan terhadap sumber bahaya.6. Penyempurnaan produksi: Mengeliminasi sumber bahaya dalam proses produksi, dan mendesain produksi berdasarkan keselamatan dan kesehatan kerja.7. Pengendalian/peniadaan debu, dengan memasang dust collector di setiap tahap produksi yang menghasilkan debu.8. Isolasi, yaitu proses kerja yang berbahaya disendirikan.9. Operasional praktis: Inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja, serta analisis keselamatan dan kesehatan kerja.10. Kontrol administrasi, berupa administrasi kerja yang sehat, pengurangan jam pemaparan.11. Pendidikan, yaitu pendidikan kesehatan, job training masalah penanganan bahan kimia beracun.12. Monitoring lingkungan kerja, yaitu melakukan surplus dan analisis.13. Pemeriksaan kesehatan awal, periodik, khusus, dan screening, serta monitoring biologis (darah, tinja, urine, dan sebagainya).14. House keeping, yaitu kerumahtanggaan yang baik, kebersihan, kerapian, pengontrolan.15. Sanitasi, yakni dalam hal hygiene perorangan, kamar mandi, pakaian, fasilitas kesehatan, desinfektan, dan sebagainya.16. Eliminasi, pemindahan sumber bahaya.17. Enclosing, menangani sumber bahaya.

Jadi dalam hal ini sangat diperlukan pembekalan pengetahuan dalam pengelolaan bahan kimia beracun dari segi pengamanan, pengelolaan, penanggulangan kebakaran dan pertolongan pertama dalam kecelakaan.Diposkan 21st May 2010 oleh jejunguk 1 Lihat komentar 1. Siskha Hidayat5 Oktober 2013 18.31Thankyou info untuk contoh toxin berdasarkan LD50nya :DBalas

SEDIKIT TAPI BANYAK

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Klasik Kartu Lipat Majalah Mozaik Bilah Sisi Cuplikan Kronologis

Feb18

JENIS DAN FUNGSI PUPUK JENIS DAN FUNGSI PUPUK Fungsi pupuk adalah sebagai salah satu sumber zat hara buatan yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan nutrisi terutama unsur-unsur nitrogen , fosfor, dan kalium. Sedangkan unsur sulfur, kalsium, magnesium, besi, tembaga, seng, dan boron merupakan unsure-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit (mikronutrien). Berdasarkan asal atau kejadiannya, pupuk dapat digolongkan sebagai berikut : a.Pupuk Organik Pupuk organic adalah semua sisa bahan tanaman, pupuk hijau, dan kotoran hewan yang mempunyai kandungan unsure hara rendah. Pupuk organic tersedia setelah zat tersebut mengalami proses pembusukan oleh mikro organisme. Selain pupuk anorganik, pupuk organic juga harus dberikan pada tanaman.

Jul12

PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) MENGGUNAKAN RAGI TAPE Tujuan

Tujuan dari percobaan ini adalah membuat virgin coconut oil (VCO) dengan menggunakan ragi tape.

Dasar Teori

VCO adalah minyak kelapa yang diproses dari kelapa segar dengan atau tanpa pemanasan dan tidak melalui pemurnian dengan bahan kimia. Dibandingkan dengan minyak kelapa yang diolah secara tradisional, VCO memiliki keunggulan, yaitu kadar air dan asam lemak bebas rendah, tidak berwarna (bening), beraroma harum, dan daya simpan lebih lama.

Apr24

Gasifikasi Batubara Secara umum, teknologi pemanfaatan batubara terbagi menjadi pembakaran (combustion), pirolisis (pyrolysis), pencairan (liquefaction), dan gasifikasi (gasification).

Pembakaran merupakan pemanfaatan batubara secara langsung untuk memperoleh energi panas, menghasilkan produk sampingan berupa gas buang (flue gas) dan abu.

Apr24

MACAM MACAM REAKTOR HETEROGEN FLUDIZED BED REACTOR

Pengertian

Merupakan tempat landasan suatu partikel yang pemasangan gasnya naik melalui suatu titik pencapaian dengan peningkatan laju alir gas pada steam sehingga menimbulkan percepatan aliran gas masuk dan menghubungkan percepatan fluidized minimum.

Tujuan dari penggunaan reaktor ini adalah:

Untuk memprediksikan penurunan konversi pada pencampuran di dalam reaktor

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan:

1. Terjadinya regenerasi secara kontinyu.

2.

Aug21

PEMBUATAN BIOGAS PEMBUATAN BIOGAS

PENDAHULUAN

Biogas atau sering disebut pula gas bio merupakan gas yang timbul jika bahan-bahan organik seperti kotoran hewan, kotoran manusia, atau sampah direndam dalam air dan disimpan didalam tempat tertutup atau anaerob (tanpa udara). Biogas ini sebenarnya dapat pila terjadi pada kondisi alami. Namun untuk mampercepat dan menampung gas ini, diperlukan alat yang memenuhi syarat terjadinya zat tersebut.

May24

CONTOH BISINIS PLAN PT ABAY SEKAWAN

LIMBAH GERABAH MENJADI BATU BATA

BUSINESS PLAN

...A DIFERENT WAY TO BUILD THE WORLD

I. Introduction

A. Nama dan Alamat Usaha

Nama : PT ABAY SEKAWAN

Alamat Usaha : Jl. Raya Gedongan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul

B. Nama dan Alamat Pemilik Usaha

Nama : M. Rachmadian Narotama (Adi)

Alamat : jl kakap raya no 1 Minomartani Sleman Yogyakarta

Nama : Budi P.

May21

GENERATOR DC Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:

1. Generator penguat terpisah

2. Generator shunt

3. Generator kompon

1.

May21

KROMATOGRAFI Kromatografi

Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan komponen dalam medium tertentu. Kromatografi digunakan sebagai untuk memisahkan substansi campuran menjadi komponen-komponennya, misalnya senyawa Flavonoida dan isoflavonoida yang terdapat pada tahu, tempe, bubuk kedelai dan tauco serta Scoparia dulcis, Lindernia anagalis, dan Torenia violacea. Yang pada senyawa isoflavon memiliki banyak manfaat.

May21

hazardous symbol Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances)

Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) adalah suatu aturan untuk melindungi/menjaga bahan-bahan berbahaya dan terutama terdiri dari bidang keselamatan kerja.

May21

Bahan Kimia Beracun (Toxic) Bahan Kimia Beracun (Toxic)

Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit.

Pada umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-organ tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain.1

Memuat