bahan buat tinjauan pustaka proposal individu

Upload: mira-andriyani

Post on 10-Oct-2015

33 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

metlit

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    1/26

    Menurut Roesli (2005) ASI akan merangsang pembentukan daya tahan tubuh bayi sehingga

    ASI berfungsi pula sebagai imunisasi aktif.

    Imunoglobulin ASI tidak diabsorpsi bayi tetapi berperan memperkuat sistem imun lokal usus.

    ASI juga meningkatkan IgA pada mukosa traktus respiratorius dan kelenjar saliva bayi. Ini

    disebabkan faktor pertumbuhan dan hormon sehingga dapat merangsang perkembangansistem imun lokal bayi. Hal ini terlihat dari lebih rendahnya penyakit otitis media,

    pneumonia, bakteriemia, meningitis dan infeksi traktus urinarius pada bayi yang mendapat

    ASI dibanding bayi yang mendapat PASI (Matondang, dkk, 2008).

    Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan protein yang

    terdapat dalam susu sapi. Protein dalam ASI dan susu sapi terdiri dari protein whey dan

    casein. Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein whey yang lebih mudah diserap

    oleh usus bayi, sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung protein casein yang lebih sulit

    dicerna oleh usus bayi (Hendarto dan Pringgadini, 2008).

    Pemberian ASI yang dianjurkan adalah ASI eksklusif selama 6 bulan yang diartikan bahwabayi hanya mendapatkan ASI saja tanpa makanan atau minuman lain termasuk air putih

    (Matondang, dkk, 2008). Pemberian ASI secara eksklusif dianjurkan untuk jangka waktu

    setidaknya selama 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan (Roesli, 2005).

    Idealnya bayi yang diberi ASI eksklusif tidak terkena diare karena ASI merupakan makanan

    alami yang ideal bagi bayi dan sesuai dengan kondisi sistem pencernaan bayi yang belum

    matur (pada bayi 0-6 bulan) sehingga tidak menyebabkan alergi pada bayi. Namun ada juga

    bayi yang diberi ASI eksklusif terkena diare baik jarang maupun sering. Hal ini bisa terjadi

    karena beberapa faktor baik dari bayi maupun perilaku ibu. Penyebab diare dari faktor bayi

    adalah adanya infeksi baik di dalam ataupun di luar saluran pencernaan baik itu infeksi

    bakteri, virus, maupun infeksi parasit. Perilaku ibu juga dapat menyebabkan meningkatnya

    risiko terjadinya diare seperti tidak mencuci tangan setelah buang air besar dan sesudah

    membuang tinja anak atau sebelum makan dan menyuapi anak (Purwanti, 2004).

    ASI mengandung sebagian besar air sebanyak 87,5%, oleh karena itu bayi yang mendapat

    cukup ASI tidak perlu lagi mendapat tambahan air walaupun berada di tempat yang

    mempunyai suhu udara panas (Hendarto dan Pringgadini, 2008).

    Kolostrum

    Kolostrum merupakan ASI yang keluar pada saat kelahiran sampai hari ke-4 atau ke-7

    (Roesli, 2005). Kolostrum kaya akan zat antibodi terutama IgA. Selain itu, di dalamkolostrum terdapat lebih dari 50 proses pendukung perkembangan imunitas termasuk faktor

    pertumbuhan dan perbaikan jaringan (Munasir dan Kurniati, 2008). Kolostrum mengandung

    sel darah putih dan protein imunoglobulin pembunuh kuman dalam jumlah paling tinggi.

    Kolostrum dihasilkan pada saat sistem pertahanan tubuh bayi paling rendah. Jadi dapat

    dianggap bahwa kolostrum adalah imunisasi pertama yang diterima oleh bayi (Roesli, 2005).

    Disamping banyaknya zat antibodi yang terkandung, kolostrum juga mengandung banyak

    faktor imunosupresif yang mencegah terjadinya stimulasi berlebih akibat masuknya antigen

    dalam jumlah yang besar (Sumadiono, 2008).

    b. Komposisi ASI yang terkait dengan sistem imunitas

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    2/26

    Sistem imun adalah mekanisme yang digunakan tubuh untuk mempertahankan keutuhan

    tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh berbagai bahan dalam

    lingkungannya (Matondang, dkk, 2008).

    ASI mengandung dalam jumlah tinggi tidak hanya vitamin A saja tapi juga bahan bakunya

    yaitu beta karoten. Vitamin A selain berfungsi untuk kesehatan mata, juga berfungsi untuk

    mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan (Hendarto dan Pringgadini,2008).

    ASI mengandung berbagai zat yang berfungsi sebagai pertahanan nonspesifik maupun

    spesifik. Pertahanan nonspesifik diperankan oleh sel seperti makrofag dan neutrofil serta

    produknya dan faktor protektif larut, sedangkan sel spesifik oleh sel limfosit dan produknya

    (Matondang, dkk, 2008). Sel limfosit T merupakan 80% dari sel limfosit yang terdapat

    dalam ASI. Sel limfosit T dapat menghancurkan kapsul bakteri E.coli dan mentransfer

    kekebalan selular dari ibu ke bayi yang disusuinya (Munasir dan Kurniati, 2008).

    Penggunaan ASI secara Tepat

    ASI betapapun baik mutunya sebagai makanan bayi, tapi belumlah merupakan jaminan

    bahwa gizi selalu baik, kecuali apabila ASI tersebut diberikan secara tepat dan benar ibutidak dapat melihat berapa banyak ASI yang telah masuk ke perut bayi (Moehji, 2003) Untuk

    mengetahui banyaknya produksi ASI, beberapa kriteria yang dapat dipakai sebagai patokan

    untuk mengetahui jumlah ASI cukup atau tidak menurut Moehji (2003) yaitu: Air Susu Ibu

    yang banyak dapat merembes keluar melalui puting, sebelum disusukan payudara merasa

    tegang, dan berat badan naik dengan memuaskan sesuai dengan umur.

    Diare

    Diare dalam penelitian ini adalah suatu gejala dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk

    dan konsistensi tinja yang cair dan frekuensi buang air besar lebih dari biasanya (3 kali dalam

    sehari) buang air hingga lima kali sehari dan fesesnya lunak. Neonatus diyatakan diare bila

    frekuensi buang air besar sudah lebih dari 4 kali, sedangkan untuk bayi berumur lebih dari 1

    bulan dan anak , bila frekuensi lebih dari 3 kali (Masri, 2004).

    Diare masih merupakan salah satu penyakit utama pada bayi di Indonesia sampai saat ini.

    Menurut survey pemberantasan penyakit diare tahun 2000 bahwa angka kesakitan atau

    insiden diare terdapat 301 per 1000 penduduk di Indonesia. Angka kesakitan diare pada balita

    adalah 1,0 1,5 kali per tahun. Dalam data statistik menunjukkan bahwa setiap tahun diare

    menyerang 50 juta penduduk Indonesia dan dua pertiganya adalah bayi dengan korban

    meninggal sekitar 600.000 jiwa (Widjaja, 2002).

    Pengunaan istilah diare sebenarnya lebih tepat daripada gastroenteritis, karena istilah yang

    disebut terakhir ini memberikan kesan seolah-olah penyakit ini hanya disebabkan oleh infeksi

    dan walaupun disebabkan oleh infeksi, lambung jarang mengalami peradangan (Hasan dan

    Alatas, 1998). Selain itu diare merupakan mekanisme perlindungan tubuh untuk

    mengeluarkan sesuatu yang merugikan atau racun dari dalam tubuh, namun banyaknya cairan

    tubuh yang dikeluarkan bersama tinja akan mengakibatkan dehidrasi yang dapat berakibat

    kematian. Oleh karena itu, diare tidak boleh dianggap sepele, keadaan ini harus dihadapi

    dengan serius mengingat cairan banyak keluar dari tubuh, sedangkan tubuh manusia pada

    umumnya 60% terdiri dari air, sebab itu bila seseorang menderita diare berat, maka dalam

    waktu singkat saja tubuh penderita sudah kelihatan sangat kurus (Masri, 2004).

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    3/26

    Diare merupakan simptom, jadi bukan penyakit, sama halnya dengan demam panas, bukan

    suatu penyakit tetapi merupakan gejala dari suatu penyakit tertentu, contoh: malaria, radang,

    paru, influinza, dan lainlain. Ada dua jenis diare menurut lama hari terjadinya yaitu diare akut

    dan diare kronik. Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak pada bayi dan anak

    yang sebelumnya sehat serta berlangsung antara 3-5 hari. Sedangkan diare kronik adalah

    diare yang berlanjut lebih dari 2 minggu, disertai kehilangan berat badan atau tidakbertambahnya berat badan. (Widjaja,2002)

    Gejala klinis

    Mula-mula bayi dan anak menjadi cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu

    makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja cair dan mungkin disertai

    lendir atau darah. Warna tinja makin lama berubah menjadi kehijau-hijauan karena tercampur

    dengan empedu. Anus dan daerah sekitarnya lecet karena seringnya defekasi dan tinja makin

    lama makin asam sebagai akibat makin banyaknya asam laktat, yang berasal dari laktosa

    yang tidak dapat diabsorbsi usus selama diare. Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau

    sesudah diare dan dapat disebabkan oleh lambung yang turut meradang atau akibat gangguan

    keseimbangan asam-basa dan elektrolit. Bila penderita telah kehilangan banyak cairan danelektrolit, maka gejala dehidrasi mulai tampak. Berat badan turun, turgor kulit berkurang,

    mata dan ubun-ubun besar menjadi cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak

    kering (Hasan dan Alatas, 1998)

    PatofisiologiMenurut Masri (2004), sebagai akibat diare akut maupun kronis akan terjadi kehilangan air

    dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan terjadinya gangguan keseimbangan asam-basa

    (asidosis metabolik, hipokalemia dan sebagainya), gangguan gizi sebagai akibat kelaparan

    (masukan makanan kurang, pengeluaran bertambah), hipoglikemia, dan gangguan sirkulasi

    darah

    KomplikasiMenurut Hasan dan Alatas (1998), sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara

    mendadak, dapat terjadi berbagai macam komplikasi seperti dehidrasi (ringan, sedang, berat,

    hipotonik, isotonik atau hipertonik), renjatan hipovolemik, hipokalemia (dengan gejala

    meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardia, perubahan pada elektrokardiogram),

    hipoglikemia, intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena

    kerusakan vili mukosa usus halus, kejang (terutama pada dehidrasi hipertonik), dan

    malnutrisi energi protein (karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami

    kelaparan)

    3. Hubungan antara Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian DiarePada waktu bayi baru lahir secara alamiah mendapat zat kekebalan tubuh dari ibunya melalui

    plasenta, tetapi kadar zat tersebut akan cepat turun setelah kelahiran bayi, padahal dari waktu

    bayi lahir sampai bayi berusia beberapa bulan, bayi belum dapat membentuk kekebalan

    sendiri secara sempurna. Sehingga kemampuan bayi membantu daya tahan tubuhnya sendiri

    menjadi lambat selanjutnya akan terjadi kesenjangan daya tahan tubuh. Kesenjangan daya

    tahan tersebut dapat diatasi apabila bayi diberi ASI (Roesli, 2005).

    Pemberian makanan berupa ASI sampai bayi mencapai usia 4-6 bulan, akan memberikan

    kekebalan kepada bayi terhadap berbagai macam penyakit karena ASI adalah cairan yang

    mengandung zat kekebalan tubuh yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi

    bakteri, virus, jamur dan parasit. Oleh karena itu, dengan adanya zat anti infeksi dari ASI,

    maka bayi ASI eksklusif akan terlindungi dari berbagai macam infeksi baik yang disebabkanoleh bakteri, virus, jamur dan parasit. Ada perbedaan yang signifikan antara bayi yang

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    4/26

    mendapat ASI eksklusif minimal 4 bulan dengan bayi yang hanya diberi susu formula. Bayi

    yang diberikan susu formula biasanya mudah sakit dan sering mengalami problema kesehatan

    seperti sakit diare dan lain-lain yang memerlukan pengobatan sedangkan bayi yang diberikan

    ASI biasanya jarang mendapat sakit dan kalaupun sakit biasanya ringan dan jarang

    memerlukan perawatan (Wahyu, 2000). Seorang bayi yang diberi air putih atau minuman

    herbal, lainnya beresiko terkena diare 2-3 kali lebih banyak dibandingkan bayi yang diberiASI Eksklusif (BKKBN, 2004).

    Kozier et al dalamBuku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik Edisi

    7mendefinisikan diare sebagai pengeluaran feses encer dan peningkatan frekuensi defekasi.

    Tidak jauh berbeda dengan Kozier et al, Corwin dalamBuku Saku Patofisiologi Edisi 3

    mendefinisikan diare sebagai peningkatan keenceran dan frekuensi feses.

    Patrick Davey dalam At a Glance Medicine, mengklasifikasikan diare menjadi 2,

    yaitu :

    1. Diare akut

    Diare akut biasanya berlangsung dalam kurun waktu < 4872 jam. Diare akut

    ini paling sering disebabkan oleh infeksi dari organisme menular. Selain itu, dapat

    pula disebabkan oleh obat-obat, penggunaan kemoterapi atau toksin yang termakanketika mengalami keracunan makanan. Penyebaran penyakit diare infeksius ini terjadi

    melalui beberapa cara, seperti makanan atau air yang tercemar oleh kotoran manusia

    aibat system pembuangan limbah yang tidak layak ataupun bisa juga melalui proses

    pengolahan daging yang tidak baik. Secara khas, klien dengan diare akut akan

    menunjukkan gejala nausea, vomitus, nyeri abdomen, demam tinggi dan feses yang

    lebih encer.

    2. Diare kronis

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    5/26

    Secara umum sebagian besar diare karena infeksi akan sembuh dalam waktu

    2-3 minggu. Namun, jika diare terus berlangsung lebih lama, maka harus dievaluasi

    dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Ini dilakukan sebab diare dapat

    menggambarkan manifestasi penyakit yang lebih serius. Manifestasi klinis dari diare

    kronis ini antara lain diare nokturnal, penurunan berat badan, dan ulkus di mulut.

    2.4Patofisiologi Diare

    2.4.1 Gangguan absorbsi

    Penurunan fungsi absorbsi memungkinkan adanya bahan yang tidak

    diserap. Adanya bahan yang tidak diserap, menyebabkan bahan intraluminal pada

    usus halus hiperosmolaritas. Akibat perbedaan tekanan osmosis antara lumen

    usus halus dan darah, maka pada segmen usus jejenum yang bersifat permeabel,

    air akan mengalir ke arah lumen jejenum, sehingga air akan banyak terkumpul

    dalam lumen usus. Natrium (Na) akan mengikuti masuk ke dalam lumen.

    Sebagian kecil cairan ini akan diabsorbsi kembali, akan tetapi lainnya akan tetap

    di lumen karena melebihi kemampuan absorbsi kolon, hingga terjadi diare.

    2.4.2 Gangguan sekretorik

    Gangguan sekretorik memungkinkan sekresi cairan dalam jumlah

    berlebihan hingga akhirnya menyebabkan diare. Stimulasi sekresi lumen dapat

    disebabkan enterotoksin bakteri. Toksin penyebab diare ini bekerja dengan

    meningkatkan konsentrasi intrasel cAMP, cGMP, atau Ca++ yang selanjutnya

    akan mengaktifkan protein kinase. Pengaktifan protein kinase akan menyebabkan

    fosfolarisasi membran protein sehingga menyebabkan perubahan saluran ion,

    yang akan menyebabkan Cl- di kripta keluar. Di sisi lain, terjadi peningkatan

    pompa natrium dan natrium masuk ke dalam lumen usus bersama CL-.

    2.4.3 Gangguan motilitas

    Baik peningkatan ataupun penurunan motilitas, keduanya dapat

    menyebabkan diare. Peningkatan motilitas menyebabkan penyerapan cairan

    secara tidak adekuat.sedangkan penurunan motilitas dapat mengakibatkan bakteri

    tumbuh, hingga menyebabkan diare.

    2.4.4 Inflamasi

    Proses inflamasi di usus halus dan kolon dapat menyebabkan diare.

    Bakteri patogen akan mempengaruhi struktur dan fungsi tight junction,

    menginduksi sekresi cairan dan elektrolit menyebabkan air, eletrolit, mukus,

    protein menumpuk dalam lumen.

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    6/26

    2.4.5 Imunologi

    Diare terkait imunologi dihubungkan dengan reaksi hipersensitivitas tipe

    I, III, dan IV. Pada reaksi tipe I, contohnya alergen makanan, alergen yang masuk

    ke dalam tubuh menimbulkan respon imun dengan dibentuknya IgE yang

    selanjutnya akan diikat oleh reseptor spesifik pada permukaan sel mast dan

    basofil. Bila terjadi aktivasi akibat pajanan berulang dengan antigen spesifik, sel

    mast akan melepaskan mediator seperti histamin dan prostaglandin. Pada reaksi

    tipe III, contohnya penyakit gastroenteropati, terjadi reaksi kompleks antigen-

    antibodi dalam jaringan atau pembuluh darah yang mengaktifkan komplemen.

    Komplemen yang teraktivasi kemudian melepaskan Machropage Chemotactic

    Factor yang akan merangsang sel mast dan basofil melepaskan berbagai

    mediator. Pada reaksi tipe IV terjadi respon imun seluler atau tidak terdapat peran

    antibodi. Antigen dari luar dipresentasikan sel APC (Antigen Presenting Cell) ke

    sel Th 1. Hingga terjadi pelepasan berbagai sitokin seperti IFN- oleh Th 1.

    Sitokin tersebtu akan mengaktifkan makrofag dan menimbulkan kerusakan

    jaringan. Berbagai mediator di atas akan menyebabkan kerusakan jaringan dan

    merangsang sekresi klorida diikuti oleh natrium dan air.

    Diare yang ditularkan melalui makanan dapat terjadi sekunder akibat ingesti agen infeksius atau

    ingesti toksin yang belum terbentuk. Sejumlah patogen bakteri dapat ditransmisikan melalui

    makanan atau air yang terkontaminasi atau melalui orang yang memegang makanan. Agen yang

    menyebabkan diare melalui toksin yang belum terbentuk adalah Staphylococcus aureus, Bacillus

    cereus, Clostridium perfringens, ikanscombroid, dan ciguatera. Hal 271 pediatri

    http://books.google.co.id/books?id=nAiVD-

    fGx2AC&pg=PA276&dq=diare+pada+anak&hl=en&sa=X&ei=McWEU-

    aALdXe8AWbroBw&redir_esc=y#v=onepage&q=diare%20pada%20anak&f=false

    Diare merupakan pengeluaran feses yang sering, berupa cairan abnormal, dan encer. Diar dapat

    digolongkan menjadi ringan, sedang, atau berat; akut atau kronis; meradang atau tidak meradang.

    Gangguan ini merupakan manifestasi dari transportasi cairan dan elektrolit yang abnormal. Diare

    akut merupakan diferensiasi dari diare kronis dengan catatan, diare berlangsung selama tidak lebih

    dari 3 minggu pada anak-anak atau 4 minggu pada bayi. Diare akut merupakan salah satu masalah

    yang paling banyak terjadi pada anak-anak kurang dari 5 tahun dan penyebab kematian anak di

    negara-negara berkembang.

    http://books.google.co.id/books?id=nAiVD-fGx2AC&pg=PA276&dq=diare+pada+anak&hl=en&sa=X&ei=McWEU-aALdXe8AWbroBw&redir_esc=y#v=onepage&q=diare%20pada%20anak&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=nAiVD-fGx2AC&pg=PA276&dq=diare+pada+anak&hl=en&sa=X&ei=McWEU-aALdXe8AWbroBw&redir_esc=y#v=onepage&q=diare%20pada%20anak&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=nAiVD-fGx2AC&pg=PA276&dq=diare+pada+anak&hl=en&sa=X&ei=McWEU-aALdXe8AWbroBw&redir_esc=y#v=onepage&q=diare%20pada%20anak&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=nAiVD-fGx2AC&pg=PA276&dq=diare+pada+anak&hl=en&sa=X&ei=McWEU-aALdXe8AWbroBw&redir_esc=y#v=onepage&q=diare%20pada%20anak&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=nAiVD-fGx2AC&pg=PA276&dq=diare+pada+anak&hl=en&sa=X&ei=McWEU-aALdXe8AWbroBw&redir_esc=y#v=onepage&q=diare%20pada%20anak&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=nAiVD-fGx2AC&pg=PA276&dq=diare+pada+anak&hl=en&sa=X&ei=McWEU-aALdXe8AWbroBw&redir_esc=y#v=onepage&q=diare%20pada%20anak&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=nAiVD-fGx2AC&pg=PA276&dq=diare+pada+anak&hl=en&sa=X&ei=McWEU-aALdXe8AWbroBw&redir_esc=y#v=onepage&q=diare%20pada%20anak&f=false
  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    7/26

    ASI memiliki semua kandungan zat penting yang dibutuhkan oleh sang

    bayi seperti; DHA, AA, Omega 6, laktosa, taurin, protein, laktobasius,

    vitamin A, kolostrum, lemak, zat besi, laktoferin and lisozim yang

    semuanya dalam takaran dan komposisi yang pas untuk bayi, oleh

    karenanya ASI jauh lebih unggul dibandingkan dengan susu apapun.

    Enzym LipaseSelain itu AA dan DHA yang terkandung di dalam ASI

    juga dilengkapi dengan enzim lipase sehingga bisa dicerna oleh tubuh

    bayi. Sedangkan pada susu formula memang ada AA dan DHA tapi tidak

    ada enzimnya. Hal ini karena enzim lipase baru dibentuk saat bayi berusia

    6-9 bulan.

    ASI mengandung antibodiASI mengandung antibodi dalam jumlah

    besar yang berasal dari tubuh seorang ibu. Antibodi tersebut membantu

    bayi menjadi tahan terhadap penyakit, selain itu juga meningkatkan

    sistem kekebalan tubuh bayi. Karena ASI memiliki banyak keunggulan

    kandugan zat-zat penting yang terkandung didalamnya yang membuat

    bayi berkembang dengan optimal. ASI juga mempunyai keunggulan lain

    untuk pembentukan sistim Imun sang bayi. Sistem imum merupakan

    sistim yang sangat krusial untuk sang bayi, semakin baik sistim imun

    anak maka akan membuat anak jarang sakit. Dibandingkan bayi yang

    tidak mendapatkan asupan ASI, bayi yang mendapatkan asupan ASI

    mempunyai sistim imun atau sistim kekebalan tubuh yang jauh lebih

    baik.

    ASI pertama yang keluar disebut kolostrumatau jolong dan mengandung

    banyakimmunoglobulin IgAyang baik untuk pertahanan tubuh bayi

    melawan penyakit.

    Manfaat lain dari ASI yang tidak didapatkan dari susu formula adalah

    kandungan kolostrum yang keluar di awal-awal bayi menyusu. Kolostrum

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    8/26

    yang keluar saat bayi menyusu mengandung 1-3 juta leukosit (sel darah

    putih) dalam 1 ml ASI.

    Pertahanan nonspesifik ASI Di dalam ASI terdapat banyak sel,

    terutama pada minggu-minggu pertama laktasi. Kolostrum dan ASI dini

    mengandung 1-3 x 106leukosit/ml. Pada ASI matur, yaitu ASI setelah 2-3

    bulan laktasi, jumlah sel ini menurun menjadi 1103/ml. Sel

    monosit/makrofag sebanyak 59-63%, sel neutrofil 18-23% dan sel

    limfosit 7-13% dari seluruh sel dalam ASI. Selain sel terdapat juga faktor

    protektif larut seperti lisozim (muramidase), laktoferin, sitokin, protein

    yang dapat mengikat vitamin B12, faktor bifidus,glyco compound,

    musin, enzim-enzim, dan antioksidan

    Sel makrofag Sel makrofag ASI merupakan sel fagosit aktif sehingga

    dapat menghambat multiplikasi bakteri pada infeksi mukosa usus. Selain

    sifat fagositiknya, sel makrofag juga memproduksi lisozim, C3 dan C4,

    laktoferin, monokin seperti IL-1, serta enzim lainnya. Makrofag ASI

    dapat mencegah enterokolitis nekrotikans pada bayi dengan

    menggunakan enzim yang diproduksinya.

    Sel neutrofi l Pada vakuola neutrofil ASI ditemukan juga sIgA sehingga

    sel ini merupakan alat transport IgA ke bayi. Sel neutrofil ASI merupakan

    sel yang teraktivasi. Peran neutrofil ASI pada pertahanan bayi tidak

    banyak, respons kemotaktiknya rendah. Antioksidan dalam ASI

    menghambat aktivitas enzimatik dan metabolik oksidatif neutrofil.

    Diperkirakan perannya adalah pada pertahanan jaringan payudara ibu

    agar tidak terjadi infeksi pada permulaan laktasi. Pada ASI tidak

    ditemukan sel basofil, sel mast, eosinofil dan trombosit, karena itu kadar

    mediator inflamasi ASI adalah rendah. Hal ini menghindarkan bayi dari

    kerusakan jaringan berdasarkan reaksi imunologik.

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    9/26

    Lisozim Lisozim yang diproduksi makrofag, neutrofil, dan epitel kelenjar

    payudara dapat melisiskan dinding sel bakteri Gram positif yang ada pada

    mukosa usus. Kadar lisozim dalam ASI adalah 0,1 mg/ml yang bertahan

    sampai tahun kedua laktasi, bahkan sampai penyapihan. Dibanding

    dengan susu sapi, ASI mengandung 300 kali lebih banyak lisozim per

    satuan volume.

    Komplemen Komplemen C3 dapat diaktifkan oleh bakteri melalui jalur

    alternatif sehingga terjadi lisis bakteri. Di samping itu C3 aktif juga

    mempunyai sifat opsonisasi sehingga memudahkan fagosit mengeliminasi

    mikroorganisme pada mukosa usus yang terikat dengan C3 aktif. Kadar

    C3 dan C4 pada kolostrum adalah sekitar 50-75% kadar serum dewasa

    (C3 = 80 mg/dl, C4 = 20 mg/dl). Pada laktasi dua minggu kadar ini

    menurun dan kemudian menetap, yaitu kadar C3 = 15 mg/dl dan C4 =

    10mg/dl).

    Sitokin IL-l yang diproduksi makrofag akan mengaktifkan sel limfosit T.

    Demikian pula TNF- yang diproduksi sel makrofag akan meningkatkan

    produksi komponen sekretori oleh sel epitel usus dan TNF- akan

    merangsang alih isotip ke IgA, sedangkan IL-6 akan meningkatkan

    produksi IgA. Semuanya ini akan meningkatkan produksi sIgA di usus.

    Laktoferin Laktoferin yang diproduksi makrofag, neutrofil dan epitel

    kelenjar payudara bersifat bakteriostatik, dapat menghambat

    pertumbuhan bakteri, karena merupakan glikoprotein yang dapat

    mengikat besi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sebagian besar

    bakteri aerobik seperti stafilokokus danE. coli.Laktoferin dapat mengikat

    dua molekul besi ferri yang bersaing dengan enterokelin kuman yang juga

    mengikat besi. Kuman yang kekurangan besi ini pembelahannya akan

    terhambat sehingga berhenti memperbanyak diri. Efek inhibisi ini lebih

    efektif terhadap kuman patogen, sedangkan terhadap kuman komensal

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    10/26

    kurang efektif. Laktoferin bersama sama sIgA secara sinergistik akan

    menghambat pertumbuhanE. colipatogen. Laktoferin tahan terhadap

    tripsin dan kimotripsin yang ada pada saluran cerna. Kadar laktoferin

    dalam ASI adalah 1-6 mg/ml dan tertinggi pada kolostrum.

    Pada ASI juga ditemukan protein yang dapat mengikat vitamin B12

    sehingga dapat mengontrol flora usus secara kompetitif. Pengikatan

    vitamin B12 oleh protein tersebut mengakibatkan kurangnya sel vitamin

    B12 yang dibutuhkan bakteri patogen untuk pertumbuhannya. Laktosa

    ASI yang tinggi, kadar fosfat serta kapasitas bufferyang rendah, dan

    faktor bifidus dapat mempengaruhi flora usus, yang menyokong ke arah

    tumbuhnyaLactobacilus bifidus. Hal ini akan menurunkan pH sehingga

    menghambat pertumbuhanE. colidan bakteri patogen lainnya. Oleh

    karena itu kuman komensal terbanyak dalam usus bayi yang mendapat

    ASI sejak lahir adalahLactobacilus bifidus. Pada bayi yang mendapat

    susu sapi, flora ususnya adalah kuman Gram negatif terutama bakteroides

    dan koliform, dan peka terhadap infeksi kuman patogen. ASI juga

    mengandungglyco compound seperti glikoprotein, glikolipid, dan

    oligosakarida yang berfungsi analog dengan sedikit bakteri pada mukosa

    sehingga dapat menghambat adhesi bakteri patogen seperti Vibrio

    cholerae, E. coli, H.influenzae, dan pneumokokus pada mukosa usus dan

    traktus respiratorius. Glyco compound ini juga dapat mengikat toksin.

    Musin ASI juga mempunyai sifat antimikroba, dapat menghambat

    adhesiE. colidanRotavirus.ASI mengandung enzim PAF-hidrolase yang

    dapat memecah PAF yang berperan pada enterokolitis nekrotikans. ASI

    juga mengandung lipase yang sangat efektif terhadap Giardia

    lamblia danEntamoeeba histolytica.

    Antioksidan dalam ASI, seperti tokoferol-, karotin- juga merupakan

    faktor anti inflamasi. Air susu ibu mengandung faktor pertumbuhan epitel

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    11/26

    yang merangsang maturasi hambatan (barrier) gastrointestinal sehingga

    dapat menghambat penetrasi mikroorganisme maupun makromolekul.

    Fraksi asam ASI mempunyai aktivitas antiviral. Diperkirakan

    monogliserida dan asam lemak tak jenuh yang ada pada fraksi ini dapat

    merusak sampul virus.

    Faktor antistafilokokDalam ASI terdapat faktor ketahanan terhadap

    infeksi stafilokokus yang dinamakan faktor antistafilokok dan komponen

    yang menyerupai gangliosid yang dapat menghambatE. colidan

    mengikat toksin kolera dan endotoksin yang menyebabkan diare.

    Limfosit T Sel limfosit T merupakan 80% dari sel limfosit yang terdapat

    pada ASI dan mempunyai fenotip CD4 dan CD8 dalam jumlah yang

    sama. Sel limfosit T ASI responsif terhadap antigen K1 yang ada pada

    kapsulE. colitetapi tidak responsif terhadap Candida albicans. Sel

    limfosit T ASI, merupakan subpopulasi T unik yang berfungsi untuk

    memenuhi kebutuhan sistem imun lokal. Sel T ASI juga dapat

    mentransfer imunitas selular tuberkulin dari ibu ke bayi yang disusuinya.

    Hal ini diperkirakan melalui limfokin yang dilepaskan sel T ASI yang

    menstimulasi sistem imun selular bayi. Sel limfosit T ASI tidak

    bermigrasi melalui dinding mukosa usus.

    Sel limfosit B di lamina propria payudara, atas pengaruh faktor yang

    ada, terutama akan memproduksi IgA1 yang disekresi berupa sIgAl.

    Komponen sekret pada sIgA berfungsi untuk melindungi molekul IgA

    dari enzim proteolitik seperti tripsin, pepsin, dan pH setempat sehingga

    tidak mengalami degradasi. Stabilitas molekul sIgA ini dapat dilihat dari

    ditemukannya sIgA pada feses bayi yang mendapat ASI. Sekitar 20-80%

    sIgA ASI dapat ditemukan pada feses bayi.

    Kadar sIgAKadar sIgA ASI berkisar antara 5,0-7,5 mg/dl. Pada 4 bulan

    pertama bayi yang mendapat ASI eksklusif akan mendapat 0,5 g

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    12/26

    sIgA/hari, atau sekitar 75-100 mg/kgBB/hari. Angka ini lebih besar dari

    antibodi IgG yang diberikan sebagai pencegahan pada penderita

    hipogamaglobulin sel (25 mg IgG/kgBB/minggu). Konsentrasi sIgA ASI

    yang tinggi ini dipertahankan sampai tahun kedua laktasi. Kadar IgG

    (0,03-0,34 mg/ml)dan IgM (0,01-0,12 mg/ml)ASI lebih rendah kadar

    sIgA ASI, dan pada laktasi 50 hari kedua imunoglobulin ini tidak

    ditemukan lagi dalam ASI. Imunoglobulin D dalam ASI hanya sedikit

    sekali, sedangkan IgE tidak ada.

    SIgAASI dapat mengandung aktivitas antibodi terhadap virus

    polio,Rotavirus,echo, coxsackie, influenza,Haemophilus

    influenzae, virusrespiratori sinsisial (RSV);Streptococcus

    pneumoniae;antigen O,E. coli, klebsiela, shigela, salmonela,

    kampilobakter, dan enterotoksin yang dikeluarkan oleh Vibrio

    cholerae,E. colisertaGiardia lambliajuga terhadap protein makanan

    seperti susu sapi dan kedelai (tergantung tentu pada pajanan ibunya).

    Oleh karena itu, ASI dapat mengurangi morbiditas infeksi saluran cerna

    dan saluran pernapasan bagian atas.

    Fungsi utama sIgA adalah mencegah melekatnya kuman patogen pada

    dinding mukosa usus halus dan menghambat proliferasi kuman di dalam

    usus. Adanya titer antibodi yang masih tinggi terhadap virus polio pada

    kolostrum perlu dipertimbangkan pada pemberian imunisasi polio per

    oral. Pada keadaan ini sebaiknya ASI tidak diberikan 2 jam sebelum dan

    sesudah pemberian vaksin polio per oral pada polio I, agar tidak terjadi

    netralisasi vaksin polio oleh sIgA kolostrum.

    Imunoglobulin Imunoglobulin ASI tidak diabsorpsi bayi tetapi berperan

    memperkuat sistem imun lokal usus. ASI juga dapat meningkatkan sIgA

    pada mukosa traktus respiratorius dan kelenjar saliva bayi pada 4 hari

    pertama kehidupan. Ini disebabkan karena faktor dalam kolostrum yang

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    13/26

    merangsang perkembangan sistem imun lokal bayi. Hal ini terlihat dari

    lebih rendahnya penyakit otitis media, pneumonia, bakteriemia,

    meningitis dan infeksi traktus urinarius pada bayi yang mendapat ASI

    dibanding bayi yang mendapat PASI. Fakta ini lebih nyata pada 6 bulan

    pertama, tetapi dapat terlihat sampai tahun kedua. Demikian pula angka

    kematian bayi yang mendapat ASI lebih rendah dibanding bayi yang

    mendapat PASI.

    Menghambat diabetus melitus tipe IAir susu ibu juga dapat

    menghambat diabetus melitus tipe I (dependen insulin). Hal ini

    disebabkan karena pada albumin susu sapi terdapat antigen yang bereaksi

    silang dengan protein yang terdapat pada permukaan sel pankreas.

    Aktivitas antibodi terhadap bakteri enteral.Sebagian besar

    imunoglobulin ASI mengandung aktivitas antibodi terhadap bakteri

    enteral. Hal ini terjadi karena limfosit B ibu pada plak Peyer yang

    teraktivasi oleh bakteri enteral pada usus ibu, bermigrasi ke lamina

    propria payudara. Pada payudara, sel B aktif ini berdiferensiasi menjadi

    sel plasma dan menghasilkan imunoglobulin yang disekresi pada ASI.

    Selain itu ASI juga mengandung antibodi terhadap jamur, parasit dan

    protein dalam diet.

    Mencegah AlergiSelain sebagai pertahanan terhadap mikroorganisme,

    ASI juga dapat mencegah terjadinya penyakit alergi, terutama alergi

    terhadap makanan seperti susu sapi. Dengan menunda pemberian susu

    sapi dan makanan padat pada bayi yang lahir dari orang tua dengan

    riwayat alergi sampai bayi berumur 6 bulan, yaitu umur saat barier

    mukosa gastrointestinal bayi dianggap sudah matur, maka timbulnya

    alergi makanan pada bayi dapat dicegah.

    Dahsyatnya Manfaat ASI

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    14/26

    Memperbaiki Saluran Cerna Penelitian menunjukkan, bayi yang

    mendapat ASI sejak lahir memiliki koloni bakteri dalam ususnya yang

    berarti membantu penyerapan nutrisi dan meningkatkan sistem imun.

    yang akan melindungi bayi dari infeksi dan penyakit. Menurut peneliti

    dari Duke University Medical Center, manfaat tersebut tidak bisa

    didapatkan dari susu formula. Mereka melakukan penelitian dengan

    menumbuhkan dua strain bakteri E.coli dalam contoh ASI, susu formula

    bayi (baik susu kedelai atau sapi), serta susu sapi. Bakteri tersebut

    kemudian mulai berbiak dan berlipat ganda, tetapi ada perbedaan pada

    cara mereka bertumbuh. Pada contoh ASI, bakteri itu saling menempel

    dalam bentuk lapisan biofilm, yakni menjadi lapisan tipis yang berfungsi

    sebagai pelindung dari mikroorganisme berbahaya dan infeksi. Bakteri

    dalam susu formula dan susu sapi tumbuh sebagai organisme individual

    yang tidak membentuk lapisan biofilm.

    Mencegah Depresi Saat Dewasa Penelitian terbaru tentang manfaat air

    susu ibu (ASI) dari ilmuwan Jerman menyatakan, anak yang diberi ASI

    berisiko rendah mengalami depresi saat dewasa. Peneliti mempelajari 52

    orang, rata-rata berusia 44 tahun, yang menjalani pengobatan depresi di

    rumah perawatan, dibandingkan dengan 106 orang sehat. Menurut

    peneliti, menyusui mengindikasikan kualitas hubungan ibu-bayi dan

    aspek lain yang dapat melindungi anak dari depresi. Bisa juga ada

    komponen pada ASI yang mencegah depresi. Penelitian sebelumnya

    mengaitkan menyusui dengan rendahnya risiko darah tinggi dan

    kegemukan pada masa dewasa.

    Mencegah Gangguan mental dan PerilakuAnak-anak yang mendapat

    ASI cenderung tidak menderita masalah kesehatan perilaku atau mental

    daripada mereka yang tidak disusui, menurut penelitian baru. Penelitian,

    yang dipresentasikan pada Pertemuan Tahunan 136th American Public

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    15/26

    Health Association & Pameran di San Diego, melihat apakah menyusui

    dikaitkan dengan masalah perilaku menurun dan penyakit jiwa selama

    masa kanak-kanak. Menggunakan 2.003 Survei Nasional Data Kesehatan

    Anak dari 102.353 wawancara orang tua dan wali terhadap kesehatan

    anak-anak mereka, para peneliti menemukan bahwa orang tua dari anak-

    anak yang disusui kurang mungkin untuk melaporkan kepedulian

    terhadap perilaku anak, dan anak yang disusui kurang mungkin telah

    didiagnosis oleh profesional kesehatan dengan masalah perilaku atau

    perilaku dan kurang mungkin telah menerima perawatan kesehatan

    mental. Selain itu, orang tua dari anak-anak yang disusui kurang mungkin

    untuk melaporkan kekhawatiran tentang kemampuan anak untuk belajar.

    Mencegah Kecemasan dan gelisah Bayi yang disusui, tidak terlalu

    terpengaruh oleh perceraian atau perpisahan orangtuanya, mereka juga

    tidak mudah gelisah dan cemas, kata Dr Scott Montgomery, ahli

    epidemiologi di Karolinska Institute Swedia, seperti dikutip reuters. ASI

    mengandung banyak nutrisi, hormon, enzim, untuk pertumbuhan dan

    kekebalan tubuh yang diturunkan ibunya ke bayi. Penelitian tersebut juga

    menunjukkan ASI mampu mengurangi infeksi, penyakit pernapasan dan

    diare pada bayi. Ibu yang menyusui bayinya juga bisa terhindar dari

    pendarahan setelah melahirkan. Montgomery dan timnya meneliti

    bagaimana bayi berusia 10 tahun yang diberi ASI dan yang diberi susu

    formula menghadapi stres akibat masalah perkawinan orangtuanya.

    Sekitar 9000 bayi menjadi responden penelitian ini. Mereka dimonitor

    sejak lahir sampai masuk sekolah. Guru-guru di sekolah juga ditanyai

    tentang tingkat kegelisahan anak-anak tersebut dalam skala 0-50.

    Ternyata anak yang dulunya mendapat ASI bisa menghadapi masalah dan

    stres lebih baik dibandingkan yang tidak mendapat ASI. Tetapi para

    peneliti belum mengetahui kaitan antara ASI dengan tingkat kegelisahan.

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    16/26

    Menurut dugaan sementara, anak-anak yang disusui tidak mudah gelisah

    karena saat disusui mereka merasa mendapat kasih sayang orangtuanya,

    pelukan dan dekapan ibu saat menyusui juga menenangkan bayi. Selain

    itu menyusui juga berpengaruh terhadap perkembangan tubuh dalam

    merespon stres.

    Pencegahan Terhadap HIV AIDS Riset terbaru mengungkapkan, para

    peneliti telah mengisolasi antibodi dalam ASI yang dapat melindungi

    bayi dari ancaman virus HIV. Peneliti mengatakan, hanya satu dari

    sepuluh orang wanita yang terinfeksi HIV, yang dapat menularkan virus

    tersebut kepada bayi yang dikandungnya. Temuan ini dipublikasikan

    dalamPLoS One. Beberapa penelitian sebelumnya mengindikasikan,

    pemberian ASI secara eksklusif oleh perempuan yang terinfeksi HIV

    tidak akan mengurangi perkembangan AIDS atau jenis penyakit lainnya

    pada bayi. Meski CDC tidak merekomendasikan pemberian ASI, namun

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tetap mendorong para ibu yang

    terinfeksi virus HIV untuk menyusui bayi mereka sambil tetap

    menggunakan obat antiretroviral untuk mencegah penularan virus HIV ke

    bayi. Pasalnya, tanpa nutrisi dan faktor imun yang terdapat pada ASI,

    akan banyak bayi yang meninggal akibat diare berat, gangguan

    pernapasan serta penyakit lainnya

    Rasa nyamanHormon yang terdapat di dalam ASI menciptakan rasa

    kantuk dan rasa nyaman. Hal ini dapat membantu menenangkan kolik

    atau bayi yang sedang tumbuh gigi dan membantu membuat bayi tertidur

    setelah makan.

    Perkembangan otakdan kecerdasanMenyusui membantu

    perkembangan otak. Bayi yang diberi ASI rata-rata memiliki IQ 6 poin

    lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula.

    Berdasarkan hasil studi Horwood & Fergusson tahun 1998 terhadap 1000

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    17/26

    anak berusia 13 tahun di Selandia Baru, tampak kecenderungan kenaikan

    lama pemberian ASI sesuai dengan peningkatan IQ, hasil tes kecerdasan

    standar, peningkatan rangking di sekolah dan peningkatan angka di

    sekolah. Penelitian oleh Lucas (1996) dan Riva (1998) yang menemukan

    bahwa nilai IQ anak ASI lebih tinggi beberapa poin. Tidak hanya itu,

    penelitian lain yang dilakukan di negara yang berbeda pada tahun 2002

    juga seiya sekata dengan hasil studi Horwood & Fergusson. Richards dkk

    di Inggris menemukan bahwa anak-anak yang diberi ASI secara

    bermakna menunjukkan hasil pendidikan yang lebih tinggi.

    IQ, ED dan SQ Lebih tinggiSemua hasil penelitian tersebut

    menyakinkan manfaat positif memberikan ASI bahwa anak ASI lebih

    cerdas. Anak yang diberi ASI akan lebih sehat, IQ lebih tinggi, EQ dan

    SQ lebih baik

    PsikologisMenyusui secara psikologis baik bagi bayi dan meningkatkan

    ikatan dengan ibu. Jika seorang sedang membaca atau mengecek email

    saat menyusui, bayi tetap mendapat manfaat dari kehangatan dan

    keamanan karena meringkuk ke tubuh ibunya.

    ASI Tidak Basi dan Selalu SegarTidak seperti susu yang lain, ASI

    tidak akan basi, karena ASI langsung dihasilkan dipayudara sang ibu

    tanpa campur tangan bahan kimia, yang terpenting selama asupan

    makanan yang dikonsumsi oleh ibu bergizi seimbang dan tepat , maka

    ASI yang dihasilkanpun memiliki kualitas yang baik.

    ASI Lebih Higenis Dibandingkan dengan Susu LainKarena ASI

    langsung diberikan melaui puting sang ibu dengan ASI yang tersimpan

    dipayudara ibu akan menjaga keadaan ASI steril dan dengan suhu yang

    tepat sesuai untuk kebutuhan sang buah hati. Bila dibandingkan dengan

    susu formula atau susu kaleng, keduannya memerlukan alat bantu berupa

    botol dot agar bisa dikonsumsi oleh sang bayi. Kesterilan dari susu seperti

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    18/26

    ini perlu dipikirkan lagi, karena dalam proses pembuatan susu dan

    memasukan ke dalam botol ada banyak kemungkinan bahwa susu

    tersebut tercemar dengan senyawa lain, entah dari susunya sendiri sudah

    tercemar, air yang digunakan belum tentu streril dan yang penting botol

    dot yang digunakan untuk minum sang bayi juga belum tentu bebas dari

    kuman.

    ASI Menjadi Pelindung yang BaikASI menjadi pelindung yang baik

    untuk sang bayi dari berbagai penyakit atau insiden seperti kematian bayi

    secara mendadak, gangguan pencernaan, diare , infeksi telinga dan lain-

    lain.

    ASI Akan Berubah Sesuai Kebutuhan BayiASI memiliki sistematika

    cara kerja yang sangat unik, karena dengan sendirinya komponen ASI

    akan berubah sesuai dengan kebutuhan dan usia sang bayi.

    DHA dan AAASI mengandung nutrisi yang mempunyai fungsi spesifik

    untuk pertumbuhan otak antara lain long chain polyunsaturated fatty

    acid (DHA dan AA) untuk pertumbuhan otak dan retina, kolesterol untuk

    myelinisasi jaringan syaraf, taurin untuk neurontransmitter inhibitor dan

    stabilisator membran, laktosa untuk pertumbuhan otak, koline yang

    mungkin meningkatkan memori.

    Mengandung lebih 100 ensimASI juga mengandung lebih dari 100

    macam enzim yang membantu penyerapan zat gizi yang terkandung di

    dalam ASI. Proses menyusui ASI tidak hanya sekadar memberi makan

    tapi juga mendidik dan memberikan kebutuhanpsychososial. Proses

    menyusui itu merupakan stimulasi bagi pendidikan anak karena ada

    kontak mata, diajak bicara, dipeluk dan dielus-elus oleh sang ibu.

    Lebih Cepat BerjalanPenelitian terhadap anak yang menyusui ASI

    lebih dari setengah abad yang lalu. Mulai dari Douglas tahun 1950 yang

    menemukan bahwa anak ASI lebih cepat bisa berjalan,

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    19/26

    Memperbaiki Tekanan DarahPenelitian yang dilakukan para ilmuwan

    Universitas Bristol mengungkap bahwa di antara manfaat ASI jangka

    panjang adalah dampak baiknya terhadap tekanan darah, yang dengannya

    tingkat bahaya serangan jantung dapat dikurangi. Kelompok peneliti

    tersebut menyimpulkan bahwa perlindungan yang diberikan ASI

    disebabkan oleh kandungan zat gizinya. Menurut hasil penelitian itu,

    yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran Circulation, bayi yang diberi

    ASI berkemungkinan lebih kecil mengidap penyakit jantung.

    Pembuluh DarahTelah diungkap bahwa keberadaan asam-asam lemak

    tak jenuh berantai panjang (yang mencegah pengerasan pembuluh arteri),

    serta fakta bahwa bayi yang diberi ASI menelan sedikit natrium (yang

    berkaitan erat dengan tekanan darah) yang dengannya tidak mengalami

    penambahan berat badan berlebihan, merupakan beberapa di antara

    manfaat ASI bagi jantung.

    Kurangi resiko Penyakit JantungKelompok penelitian yang dipimpin

    Dr Lisa Martin, dari Pusat Kedokteran Rumah Sakit Anak Cincinnati di

    Amerika Serikat, menemukan kandungan tinggi hormon protein yang

    dikenal sebagai adiponectin di dalam ASI. Kadar adiponectin yang tinggi

    di dalam darah berhubungan dengan rendahnya risiko serangan jantung.

    Kadar adiponectin yang rendah dijumpai pada orang yang kegemukan

    dan yang memiliki risiko besar terkena serangan jantung. Oleh karena itu

    telah diketahui bahwa risiko terjadinya kelebihan berat badan pada bayi

    yang diberi ASI berkurang dengan adanya hormon ini. Lebih dari itu,

    mereka juga menemukan keberadaan hormon lain yang disebut leptin di

    dalam ASI yang memiliki peran utama dalam metabolisme lemak. Leptin

    dipercayai sebagai molekul penyampai pesan kepada otak bahwa terdapat

    lemak pada tubuh.

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    20/26

    Rasa NyamanPelepasan hormon oksitosin ketika menyusui

    meningkatkan perasaan tenang, nyaman, dan cinta untuk bayi.

    Terbukti secara ilmiah mencegah berbagai penyakitTelah terbukti

    bahwa bayi yang diberi ASI lebih kuat dan terhindar dari beragam

    penyakit seperti asma, pneumonia, diare, infeksi telinga, alergi, SIDs,

    kanker anak, multiple scleroses, penyakit Crohn, diabetes, radang usus

    buntu, dan obesitas.

    6-8 kali lebih jarang menderita kanker anak

    16,7 kali lebih jarang terkena pneumonia (radang paru).

    3 kali lebih jarang terkena risiko dirawat karena sakit saluran pernafasan

    dibanding bayi dengan susu formula.

    47 persen lebih jarang diare

    Menghindarkan kurang gizi dan vitamin

    Mengurangi risiko kencing manis

    Mengurangi penyakit jantung dan pembuluh darah

    Mengurangi kemungkinan penyakit menahun, seperti penyakit usus besar

    Mengurangi kemungkinan terkena asma

    Mengurangi kemungkinan terkena infeksi E. Sakazakii dari bubuk susu

    yang tercemar

    Memberikan ASI lebih ramah lingkungan karena Anda terhindar dari

    konsumsi susu formula yang dibuat dari susu sapi atau kedelai. Terdapat

    isu mengenai eksploitasi sapi yang berlebihan serta bahan kimia yang

    digunakan untuk menumbuhkan kedelai.

    Susu formula dan botol susu harus diproduksi dan dikemas, dimana hal

    tersebut menggunakan banyak energi dan sumber daya. Setelah itu

    didistribusikan ke toko-toko. Konsumen menggunakan bahan bakar untuk

    sampai ke toko dan membeli susu formula.

    Kemasan dan botol bekas harus dibuang.

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    21/26

    Menurunkan berat badan IbuCara paling mudah untuk menurunkan

    berat badan! Menyusui membakar ekstra kalori sebanyak 200-250 per

    hari. Biarkan wanita lain berkeringat di tempat senam, semua yang perlu

    Anda lakukan adalah berpelukan dengan bayi Anda.

    Hemat biayaTidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli susu

    formula. Lebih praktis saat berpergian karena tidak perlu membawa

    botol, susu, air panas, dan segala macamnya. Bayi yang sehat karena

    diberi ASI dapat menghemat biaya kesehatan dan mengurangi

    kekhawatiran keluargaBiaya untuk susu formula selama seminggu bisa

    mencapai ratusan ribu rupiah. Dan biaya selama setahun untuk susu

    formula mencapai lebih dari jutaan rupiah . Dan lebih dari itu Anda harus

    membeli perlengkapan seperti dot, botol dan peralatan sejenisnya

    kemudian Anda harus menjaga barang-barang tersebut tetap bersih.

    ASI selalu siap tersedia.Tidak perlu mencampur susu formula atau

    menunggu menghangatkan, sementara bayi menjerit tak bisa ditenangkan.

    Tidak perlu khawatir kehabisan ketika tengah malam atau tidak cukup

    membawa susu formula tersebut ketika sedang berpergian.

    Alat KontrasepsiASI merupakan metode kontrasepsi yang alami

    Menyusui bagus untuk kesehatan. Menyusui membantu uterus kembali ke

    ukuran normal lebih cepat dan mencegah perdarahan. Wanita yang

    menyusui memiliki iinsiden lebih sedikit terkena osteoporosis dan

    beberapa tipe kanker termasuk kanker payudara dan kanker ovarium.

    Mencegah PerdarahanMenyusui bayi segera setelah lahir dapat

    mendorong terjadinya kontraksi rahim dan mencegah terjadinya

    perdarahan. Ini dapat membantu mempercepat proses kembalinya rahim

    ke posisi semula.

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    22/26

    ASI

    27 AUGUST 2013

    Nilai Nutrisi Air Susu Ibu

    Keunggulan dan keistimewaan Air Susu Ibu (ASI) sebagai nutrisi untuk bayi sudah tidak

    diragukan lagi. Masyarakat luas khususnya kaum ibu telah paham benar kegunaan dan

    manfaat ASI, berbagai tulisan yang membahas masalah ASI telah banyak dipublikasi.

    Dalam makalah ini akan dibahas nilai nutrisi yang terkandung dalam ASI dan

    keunggulannya dibanding nutrisi lain untuk bayi, dengan demikian diharapkan para ibu akan

    lebih percaya diri dalam memberikan ASI kepada bayinya.

    Seperti halnya nutrisi pada umumnya, ASI mengandung komponen makro dan mikro

    nutrien. Yang termasuk makronutrien adalah karbohidrat, protein dan lemak sedangkan

    mikronutrien adalah vitamin & mineral. Air susu ibu hampir 90%nya terdiri dari air. Volume

    dan komposisi nutrien ASI berbeda untuk setiap ibu bergantung dari kebutuhan bayi.

    Perbedaan volume dan komposisi di atas juga terlihat pada masa menyusui (kolostrum, ASI

    transisi, ASI matang dan ASI pada saat penyapihan). Kandungan zat gizi ASI awal dan akhir

    pada setiap ibu yang menyusui juga berbeda. Kolostrum yang diproduksi antara hari 1-5

    menyusui kaya akan zat gizi terutama protein.

    ASI transisi mengandung banyak lemak dan gula susu (laktosa). ASI yang berasal dari ibu

    yang melahirkan bayi kurang bulan (prematur) mengandung tinggi lemak dan protein, serta

    rendah laktosa dibanding ASI yang berasal dari ibu yang melahirkan bayi cukup bulan. Pada

    saat penyapihan kadar lemak dan protein meningkat seiring bertambah banyaknya kelenjarpayudara. Walapun kadar protein, laktosa, dan nutrien yang larut dalam air sama pada

    setiap kali periode menyusui, tetapi kadar lemak meningkat.

    Jumlah total produksi ASI dan asupan ke bayi bervariasi untuk setiap waktu menyusui

    dengan jumlah berkisar antara 450 -1200 ml dengan rerata antara 750-850 ml per hari.

    Banyaknya ASI yang berasal dari ibu yang mempunyai status gizi buruk dapat menurun

    sampai jumlah hanya 100-200 ml per hari.

    Komposisi

    ASI mengandung air sebanyak 87.5%, oleh karena itu bayi yang mendapat cukup ASI tidak

    perlu lagi mendapat tambahan air walaupun berada di tempat yang mempunyai suhu udarapanas. Kekentalan ASI sesuai dengan saluran cerna bayi, sedangkan susu formula lebih

    kental dibandingkan ASI. Hal tersebut yang dapat menyebabkan terjadinya diare pada bayi

    yang mendapat susu formula.

    Karbohidrat

    Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai salah satu sumber

    energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir 2 kali lipat dibanding

    laktosa yang ditemukan pada susu sapi atau susu formula. Namun demikian angka kejadian

    diare yang disebabkan karena tidak dapat mencerna laktosa (intoleransi laktosa) jarang

    ditemukan pada bayi yang mendapat ASI. Hal ini disebabkan karena penyerapan laktosa

    ASI lebih baik dibanding laktosa susu sapi atau susu formula. Kadar karbohidrat dalam

    kolostrum tidak terlalu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa pada ASI transisi

    http://idai.or.id/public-articles/klinik/asihttp://idai.or.id/public-articles/klinik/asi/nilai-nutrisi-air-susu-ibu.htmlhttp://idai.or.id/public-articles/klinik/asi/nilai-nutrisi-air-susu-ibu.htmlhttp://idai.or.id/public-articles/klinik/asi
  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    23/26

    (7-14 hari setelah melahirkan). Sesudah melewati masa ini maka kadar karbohidrat ASI

    relatif stabil.

    Protein

    Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan protein yang

    terdapat dalam susu sapi. Protein dalam ASI dan susu sapi terdiri dari protein whey danCasein. Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein whey yang lebih mudah diserap

    oleh usus bayi, sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung protein Casein yang lebih

    sulit dicerna oleh usus bayi. Jumlah protein Casein yang terdapat dalam ASI hanya 30%

    dibanding susu sapi yang mengandung protein ini dalam jumlah tinggi (80%). Disamping itu,

    beta laktoglobulin yaitu fraksi dari protein whey yang banyak terdapat di protein susu sapi

    tidak terdapat dalam ASI. Beta laktoglobulin ini merupakan jenis protein yang potensial

    menyebabkan alergi.

    Kualitas protein ASI juga lebih baik dibanding susu sapi yang terlihat dari profil asam amino

    (unit yang membentuk protein). ASI mempunyai jenis asam amino yang lebih lengkap

    dibandingkan susu sapi. Salah satu contohnya adalah asam amino taurin; asam amino ini

    hanya ditemukan dalam jumlah sedikit di dalam susu sapi. Taurin diperkirakan mempunyai

    peran pada perkembangan otak karena asam amino ini ditemukan dalam jumlah cukup

    tinggi pada jaringan otak yang sedang berkembang. Taurin ini sangat dibutuhkan oleh bayi

    prematur, karena kemampuan bayi prematur untuk membentuk protein ini sangat rendah.

    ASI juga kaya akan nukleotida (kelompok berbagai jenis senyawa organik yang tersusun

    dari 3 jenis yaitu basa nitrogen, karbohidrat, dan fosfat) dibanding dengan susu sapi yang

    mempunyai zat gizi ini dalam jumlah sedikit. Disamping itu kualitas nukleotida ASI juga lebih

    baik dibanding susu sapi. Nukleotida ini mempunyai peran dalam meningkatkan

    pertumbuhan dan kematangan usus, merangsang pertumbuhan bakteri baik dalam usus danmeningkatkan penyerapan besi dan daya tahan tubuh.

    Lemak

    Kadar lemak dalam ASI lebih tinggi dibanding dengan susu sapi dan susu formula. Kadar

    lemak yang tinggi ini dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otak yang cepat selama

    masa bayi. Terdapat beberapa perbedaan antara profil lemak yang ditemukan dalam ASI

    dan susu sapi atau susu formula. Lemak omega 3 dan omega 6 yang berperan pada

    perkembangan otak bayi banyak ditemukan dalam ASI. Disamping itu ASI juga mengandung

    banyak asam lemak rantai panjang diantaranya asam dokosaheksanoik (DHA) dan asam

    arakidonat (ARA) yang berperan terhadap perkembangan jaringan saraf dan retina mata.

    Susu sapi tidak mengadung kedua komponen ini, oleh karena itu hampir terhadap semua

    susu formula ditambahkan DHA dan ARA ini. Tetapi perlu diingat bahwa sumber DHA &

    ARA yang ditambahkan ke dalam susu formula tentunya tidak sebaik yang terdapat dalam

    ASI. Jumlah lemak total di dalam kolostrum lebih sedikit dibandingkan ASI matang, tetapi

    mempunyai persentasi asam lemak rantai panjang yang tinggi.

    ASI mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang dibanding susu sapi yang

    lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. Seperti kita ketahui konsumsi asam lemah

    jenuh dalam jumlah banyak dan lama tidak baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh

    darah.Karnitin

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    24/26

    Karnitin ini mempunyai peran membantu proses pembentukan energi yang diperlukan untuk

    mempertahankan metabolisme tubuh. ASI mengandung kadar karnitin yang tinggi terutama

    pada 3 minggu pertama menyusui, bahkan di dalam kolostrum kadar karnitin ini lebih tinggi

    lagi. Konsentrasi karnitin bayi yang mendapat ASI lebih tinggi dibandingkan bayi yang

    mendapat susu formula.

    Vitamin

    Vitamin K

    Vitamin K dibutuhkan sebagai salah satu zat gizi yang berfungsi sebagai faktor pembekuan.

    Kadar vitamin K ASI hanya seperempatnya kadar dalam susu formula. Bayi yang hanya

    mendapat ASI berisiko untuk terjadi perdarahan, walapun angka kejadian perdarahan ini

    kecil. Oleh karena itu pada bayi baru lahir perlu diberikan vitamin K yang umumnya dalam

    bentuk suntikan.

    Vitamin D

    Seperti halnya vitamin K, ASI hanya mengandung sedikit vitamin D. Hal ini tidak perludikuatirkan karena dengan menjemur bayi pada pagi hari maka bayi akan mendapat

    tambahan vitamin D yang berasal dari sinar matahari. Sehingga pemberian ASI eksklusif

    ditambah dengan membiarkan bayi terpapar pada sinar matahari pagi akan mencegah bayi

    menderita penyakit tulang karena kekurangan vitamin D.

    Vitamin E

    Salah satu fungsi penting vitamin E adalah untuk ketahanan dinding sel darah merah.

    Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan terjadinya kekurangan darah (anemia hemolitik).

    Keuntungan ASI adalah kandungan vitamin E nya tinggi terutama pada kolostrum dan ASI

    transisi awal.

    Vitamin A

    Selain berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi untuk mendukung

    pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. ASI mengandung dalam jumlah tinggi

    tidak saja vitamin A dan tetapi juga bahan bakunya yaitu beta karoten. Hal ini salah satu

    yang menerangkan mengapa bayi yang mendapat ASI mempunyai tumbuh kembang dan

    daya tahan tubuh yang baik.

    Vitamin yang larut dalam air

    Hampir semua vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B, asam folat, vitamin C terdapat

    dalam ASI. Makanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh terhadap kadar vitamin ini dalam

    ASI. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi dalam ASI tetapi kadar vitamin B6, B12 dan

    asam folat mungkin rendah pada ibu dengan gizi kurang. Karena vitamin B6 dibutuhkan

    pada tahap awal perkembangan sistim syaraf maka pada ibu yang menyusui perlu

    ditambahkan vitamin ini. Sedangkan untuk vitamin B12 cukup di dapat dari makanan sehari-

    hari, kecuali ibu menyusui yang vegetarian.

    Mineral

    Tidak seperti vitamin, kadar mineral dalam ASI tidak begitu dipengaruhi oleh makanan yang

    dikonsumsi ibu dan tidak pula dipengaruhi oleh status gizi ibu. Mineral di dalam ASI

    mempunyai kualitas yang lebih baik dan lebih mudah diserap dibandingkan dengan mineral

    yang terdapat di dalam susu sapi.

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    25/26

    Mineral utama yang terdapat di dalam ASI adalah kalsium yang mempunyai fungsi untuk

    pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf dan pembekuan darah.

    Walaupun kadar kalsium ASI lebih rendah dari susu sapi, tapi tingkat penyerapannya lebih

    besar. Penyerapan kalsium ini dipengaruhi oleh kadar fosfor, magnesium, vitamin D dan

    lemak. Perbedaan kadar mineral dan jenis lemak diatas yang menyebabkan perbedaan

    tingkat penyerapan. Kekurangan kadar kalsium darah dan kejang otot lebih banyak

    ditemukan pada bayi yang mendapat susu formula dibandingkan bayi yang mendapat ASI.

    Kandungan zat besi baik di dalam ASI maupun susu formula keduanya rendah serta

    bervariasi. Namun bayi yang mendapat ASI mempunyai risiko yang lebih kecil utnuk

    mengalami kekurangan zat besi dibanding dengan bayi yang mendapat susu formula. Hal ini

    disebabkan karena zat besi yang berasal dari ASI lebih mudah diserap, yaitu 20-50%

    dibandingkan hanya 4 -7% pada susu formula. Keadaan ini tidak perlu dikuatirkan karena

    dengan pemberian makanan padat yang mengandung zat besi mulai usia 6 bulan masalah

    kekurangan zat besi ini dapat diatasi.

    Mineral zinc dibutuhkan oleh tubuh karena merupakan mineral yang banyak membantu

    berbagai proses metabolisme di dalam tubuh. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh

    kekurangan mineral ini adalah acrodermatitis enterophatica dengan gejala kemerahan di

    kulit, diare kronis, gelisah dan gagal tumbuh. Kadar zincASI menurun cepat dalam waktu 3

    bulan menyusui. Seperti halnya zat besi kandungan mineral zink ASI juga lebih rendah dari

    susu formula, tetapi tingkat penyerapan lebih baik. Penyerapan zinc terdapat di dalam ASI,

    susu sapi dan susu formula berturut-turut 60%, 43-50% dan 27-32%. Mineral yang juga

    tinggi kadarnya dalam ASI dibandingkan susu formula adalah selenium, yang sangat

    dibutuhkan untuk pertumbuhan cepat.

    ASI dan perkembangan ketrampilan makan

    Bayi mengalami pengalaman pertama tentang rasa makanan sejak masih dalam

    kandungan. Rasa cairan ketuban berubah-ubah bergantung jenis makanan yang dikonsumsi

    oleh ibu. Rasa dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu selama kehamilan di salurkan ke

    cairan ketuban yang tidak hanya dirasakan oleh janin tetapi juga meningkatkan penerimaan

    dan kenikmatan bayi pada saat masa penyapihan ASI. Kemampuan bayi untuk mengetahui

    dan menerima rasa dan selera berkembang setelah lahir. Oleh karena itu pengalaman

    pertama terhadap rasa dan selera mempunyai dampak terhadap penerimaan rasa dan

    selera pada masa bayi dan anak. Telah diketahui sejak lama bahwa bayi yang terpapardengan rasa dalam ASI akan meningkatkan penerimaan rasa tersebut sehingga

    mempercepat keberhasilan penyapihan. Beberapa bayi yang mendapat ASI lebih dapat

    menerima sayur-sayuran pada pemberian pertama dibandingkan dengan bayi yang

    mendapat susu formula. Anak yang diberikan ASI paling sedikit 6 bulan juga lebih jarang

    mengalami kesulitan makan (picky eaters), sepanjang cara pemberian ASInya benar.

    Penulis : Aryono Hendarto dan Keumala Pringgadini

    Sumber : Buku Bedah ASI

  • 5/20/2018 Bahan Buat Tinjauan Pustaka Proposal Individu

    26/26

    http://idai.or.id/public-articles/klinik/asi/nilai-nutrisi-air-susu-ibu.html

    Komposisi zat utama dalam ASI:

    1. Laktosa- 7gr/100ml.

    2. Lemak- 3,7-4,8gr/100ml.3. Oligosakarida- 10-12 gr/ltr.4. Protein- 0,8-1,0gr/100ml.

    http://idai.or.id/public-articles/klinik/asi/nilai-nutrisi-air-susu-ibu.htmlhttp://idai.or.id/public-articles/klinik/asi/nilai-nutrisi-air-susu-ibu.htmlhttp://idai.or.id/public-articles/klinik/asi/nilai-nutrisi-air-susu-ibu.html