bahan dk2p3

7
Jaringan tubuh manusia diklasifikasikan menjadi empat yaitu: jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Keseluruhan jaringan dibentuk oleh sel-sel yang memiliki fungsi yang sama dan matriks ekstraseluler. Matriks ekstraseluler merupakan kompleks makromolekul yang dihasilkan oleh sel dan dikeluarkan dari sel (extra= luar, cellular=sel). Antara sel dan matriks ekstraseluler berasosiasi membentuk jaringan, jadi keduanya bukanlah eksistensi yang terisolasi satu sama lain. Berikut adalah karakteristik dari masing-masing jaringan Jaringan Sel Matriks ekstraseluler Fungsi utama Saraf Sel panjang yang terjalin Tidak ada Transmisi impuls Epitel Agregasi dari sel-sel polyhedral Jumlah sedikit Melapisi permukaan atau rongga tubuh serta kelenjar Otot Sel yang dapat berkontraksi Jumlah sedang Pergerakan Ikat Terdapat sel yang menetap maupun transcient Jumlah banyak Penyokong dan proteksi Jaringan Epitel Epitel berasal dari bahasa yunani, epi = atas dan thele = puting susu. Jaringan epitel merupakan susunan dari sel-sel polyhedral yang rapat, jaringan ini menunjukan ruang interselular dan ekstraselular yang sedikit (susunannya cenderung merapat). Karena kondisi yang demikian, sel-sel epitel mensintesa membrana basalis yang berfungsi sebagai tempat berdifusi suplai nutrisi dan oksigen bagi sel-sel epitel. Membrana basalis membatasi epitel dengan jaringan ikat yang berada di bagian dasarnya. Jaringan epitel hadir dalam dua bentuk, (1) sebagai lapisan yang melapisi tubuh terhadap lingkungan luar dan melapisi rongga dalam

Upload: pspduntanduaribusebelas

Post on 23-Dec-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaqweqweasdsacasdqweqeqeqeqqweSteve OC

TRANSCRIPT

Page 1: bahan dk2p3

Jaringan tubuh manusia diklasifikasikan menjadi empat yaitu: jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Keseluruhan jaringan dibentuk oleh sel-sel yang memiliki fungsi yang sama dan matriks ekstraseluler. Matriks ekstraseluler merupakan kompleks makromolekul yang dihasilkan oleh sel dan dikeluarkan dari sel (extra= luar, cellular=sel). Antara sel dan matriks ekstraseluler berasosiasi membentuk jaringan, jadi keduanya bukanlah eksistensi yang terisolasi satu sama lain.

Berikut adalah karakteristik dari masing-masing jaringan

Jaringan Sel Matriks ekstraseluler Fungsi utamaSaraf Sel panjang yang

terjalinTidak ada Transmisi impuls

Epitel Agregasi dari sel-sel polyhedral

Jumlah sedikit Melapisi permukaan atau rongga tubuh serta kelenjar

Otot Sel yang dapat berkontraksi

Jumlah sedang Pergerakan

Ikat Terdapat sel yang menetap maupun transcient

Jumlah banyak Penyokong dan proteksi

Jaringan Epitel

Epitel berasal dari bahasa yunani, epi = atas dan thele = puting susu. Jaringan epitel merupakan susunan dari sel-sel polyhedral yang rapat, jaringan ini menunjukan ruang interselular dan ekstraselular yang sedikit (susunannya cenderung merapat). Karena kondisi yang demikian, sel-sel epitel mensintesa membrana basalis yang berfungsi sebagai tempat berdifusi suplai nutrisi dan oksigen bagi sel-sel epitel. Membrana basalis membatasi epitel dengan jaringan ikat yang berada di bagian dasarnya.

Jaringan epitel hadir dalam dua bentuk, (1) sebagai lapisan yang melapisi tubuh terhadap lingkungan luar dan melapisi rongga dalam tubuh, (2) sebagai kelenjar, kelenjar sebenarnya merupakan jaringan epitel yang mengalami invaginasi.

Jaringan epitel berasal dari tiga lapisan embrionik yaitu ectoderm (kulit, kornea, kelenjar,dll), mesoderm (mesothelium, pembuluh darah, system reproduksi, dll), dan endoderm (hati, pankreas, repiratori, dan saluran pencernaan)

Jaringan epitel memiliki beberapa fungsi:

1. Proteksi terhadap jaringan yang ada dibawahnya2. Transport trans-sel3. Sekresi dari lender, hormon, enzim, dan dari kelenjar4. Absorpsi nutrisi dari lumen (contoh saluran pencernaan pada usus atau beberapa tubulus gunjal)5. Control dari pergerakan materi via intraselular junction antar sel-sel epitel6. Deteksi sensasi via indra pengecap, retina mata, dan sel-sel special berambut dalam telinga

Page 2: bahan dk2p3

Specialisasi dari permukaan apikal jaringan epitel:

1. Mikrovili, berupa penonjolan sitoplasma yang berbentuk seperti jari dan memiliki kemampuan untuk melakukan pergerakan karena aktivitas dari filament aktin yang menyusunnya. Disebut juga striated brush,contohnya adalah pada dinding usus halus

2. Stereosilia, berupa penonjolan sitoplasma yang bercabang, lebih panjang dari mikrovili, memiliki pergerakan yang tidak sebaik mikrovili. Contohnya ada pada epididimis dan duktus deferens

3. Silia, merupakan penjuluran sitoplasma yang disusun oleh axonem dan menempel pada basal bodies. Memilki motilitas yang tinggi, contohnya adalah pada trakea

Page 3: bahan dk2p3

Kelenjar dapat menjadi dua yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endocrine.

Page 4: bahan dk2p3

Jaringan ikat merupakan jaringan yang terbentuk dari sel-sel mesenkim yang berdiferensiasi menjadi tulang, karilago,darah, sel limfoid, dll. Pada jaringan ikat terdapat banyak sekali kandungan matriks ekstraselular baik yang berupa ground substance maupun fiber. Ground substance merupakan material seperti gel yang tersusun atas glukosaminoglikan, proteoglikan, dan glikoprotein. Sedangkan fiber merupakan serat yang terdapat pada matriks ekstraseluler dan jaringan ikat, terdiri atas serat kolagen dan serat elastin. Fiber berperan dalam menyediakan keelastisan pada substansi jaringan ikat.

Glukosaminoglikan merupakan polimer dari disakarida-amino (N-asetilglukosamin dan N-asetilgalaktosamin) yang tidak bercabang yang memiliki kemampuan mengikat air dalam jumlah besar. Sifatnya negative karena memiliki gugus karbonil pada rantai gulanya dan pada rantai gula biasanya telah mengalami sulfidasi (ada yang tidak contohnya asam hialuronik)

Proteoglikan merupakan sekelompok makromolekul hasil ikatan kovalen antara protein dengan glikosaminoglikan yang telah mngalami sulfidasi. Proteoglikan memiliki beberapa fungsi yaitu, menahan kompresi yang dialami jaringan dan memperlambat pergerakan mikroorganisme, transport pada jaringan, tempat berikatan untuk beberapa signal seperti growth factor α dan β, dan sebagai co-reseptor (karena syndecans mengikat growth factor fibroblast)

Glikoprotein merupakan kompenen dari matriks ekstraseluler yang menghubungkan anatara membrane sel dengan matriks ekstraseluler. Contoh dari glikoprotein adalah fibronectin, laminin, entactin, tenascin, chondronectin, and osteonectin

Substansi kolagen merupakan substansi yang bertanggung jawab terhadap terjadinya keloid pada manusia, pada proses pemulihan jaringan substansi kolagen mengalami perbanyakan dan akumulasi di lokasi luka sehingga membentuk keloid

Kolagen memiliki banyak tipe, salah satunya adalah kolagen tipe IV yang berada di membrane basalis yang berfungsi sebagai penyokong dan pendukung filtrasi nurtisi dan oksigen ke membrane basalis.

Serat elastic, seperti namanya bersifat elastic dan dapat direnggangkan 1.5 x semula tanpa putus. Serat ini dibentuk oleh elastin yaitu suatu kompleks protein seperti glisin, lysine, alanin, valin, dan proline. Sifat elastic mereka didapat karena ikatan kovelen antara protein yang berbeda yang disebut desmocine cross-links.

Jaringan ikat memiliki beberapa fungsi yaitu, (1) menyokong jaringan lain, (2) bertindak sebagai mediumpertukaran, (3) menyediakan pertahanan dan proteksi, dan (4) membentuk cadangan lemak.

Jenis-jenis sel jaringan ikat

Fixed cell, merupakan sel jaringan ikat yang tetap berada dalam jaringan, contoh fixed cells

Fibroblasts Adipose cells Pericytes Mast cells Macrophages

Page 5: bahan dk2p3

Transient cell (sel bebas atau mengembara), merupakan sel jaringan ikat yang berasal dari sum-sum tulang dan beredar mengikuti aliran darah, contoh sel transient:

Plasma cells Lymphocytes Neutrophils Eosinophils Basophils Monocytes Macrophages

Page 6: bahan dk2p3

Mescher, Anthony L. Junqueira’s Basic Histology 12th Edition. 2010. United States of America: The McGraw-Hill Companies

Gartner, Leslie P dan James L.Hiatt. Color Atlas of Histology 3rd Edition. 2007. Saunders