bangkit dari kefuturan
TRANSCRIPT
BANGKIT DARI KEFUTURAN
AGUNG AL FARUUQ
FUTUR ?
PENGERTIAN
FUTUR adalah penyakit yang menyerang para ahli ibadah, para juru dakwah dan penuntut ilmu.
Apabila terserang mereka menjadi malas, lamban dan lemah
TIGA GOLONGAN YANG TERSERANG
GOLONGAN ORANG YANG TERKENA MEREKA PUTUS AMALNYA SAMA SEKALI
GOLONGAN YANG TERUS DALAM KEADAAN LEMAH DAN LAMBAN NAMUN TIDAK TERPUTUS DARI AMALNYA
GOLONGAN YANG SETALAH TERKENA MEREKA KEMBALI LAGI KE AMALNYA SEPERTI SEDIA KALA
PEMBAGIAN FUTUR
Dalam bentuk ketaatan disertai dengan rasa tidak suka dengan ketaan itu
Orang munafikQ.S An-Nisa’[4] ayat 142Q.S At-taubah[9] ayat 54 dan 81“ sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah,
tetapi Allah-lah yang menipu mereka.apabila mereka berdiri untuk sholat mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud riya’(ingin dipuji) di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah, kecuali sedikit sekali”
“ Sholat yang dirasa paling berat oleh orang-orang munafik adalah sholat isya’ dan sholat fajar(subuh). Seandainya mereka tau kebaikan yang ada pada keduanya , niscaya mereka akan mendatangi keduanya meski harus dengan mengesot”(HR Bukhori dan Muslim)
Pada sebagian bentuk ketaatan dengan tidak disertai rasa tidak suka kepadanya
Orang-orang fasik dan orang yang memperturutkan syahwat
Dua futur ini karena penyakit hati (bisa parah dan bisa sembuh)
Q.S Al-Baqoroh [2] ayat 10“dan hati mereka ada penyakit , lalu
Allah menambahkan penyakitnya itu”
Yang disebabkan oleh faktor fisik bukan hati
Senang beribadah dan suka melaksanakannya Ingin qiyamul lail tapi tidak mengerjakannya
walaupun dia berjaga atau bangun Ingin khatam dalam satu bulan, sekian bulan
berlalu tapi tidak khatam Keadaan banyak kaum muslimin (orang shalih,
memperturutkan syahwat, orang fasik) Q.S At –taubah[9] ayat 38“wahai orang-orang yang beriman! Mengapa
apabila dikatakan kepada kamu, ‘berangkatlah (untuk berperang)di jalan Allah’ kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu?”
Yang muncul dirasakan oleh seseorang di sebagian hari-harinya
Fenomena futurBermalas malas dalam ibadah dan melaksanakan berbagai
ketaatanHati terasa gersang dan kerasMelakukan perbuatan maksiat dan dosaTidak bertanggung jawab terhadap beban yang dipikulkan
dipundaknya, menyepelekan dan meremehkan amanah yang Allah tugaskan kepadanya
Terputusnya hubungan persaudaraan antara dua orang kemudian saling benci dan menjauh
Sibuk mengurusi dunia sehingga melalaikan ibadah, menuntut ilmu dan dakwah islamiah
Banyak bicara namun sedikit melakukan pekerjaan yang bermanfaat bagi umat dan generasi yang akan datang
Berlebih-lebihan dalam makanan, minuman , pakaian dan kendaraan yang dipakai
Padamnya api cemburu, lemahnya bara iman, dan tidak adanya kemarahaan saat ada yang melanggar apa-apa yang diharamkan oleh Allah.
Tidak ikhlas dan tidak menjaga keikhlasan Tidak menguasai ilmu syar’i Hati terpikat pada dunia dan lupa pada akhirat Ujian berupa istri dan anak Hidup di lingkungan yang rusak Bergaul dengan orang-orang yang tidak punya iradah dan himmah
(keinginan) Berbuat maksiat, berbuat mungkar, dan makan makanan haram Tujuan yang tidak jelas Tidak yakin dengan tujuan yang sudah dicanangkan atau instrumen yang
dipilih Tidak realistis Onak dan duri Hidup menyendiri Statis dalam sarana amal dan fase – fase dakwah Menyimpang dari sasaran yang benar Tidak menyadari rintangan dan tantangan yang menghadang Tarbiyah yang buruk Angan – angan kosong dan was-was
Faktor penyebab futur
“Seseorang itu seakhlak dengan teman karibnya. Maka hendaklah seorang dari kalian memperhatikan siapa yang menjadi teman karibnya”(HR Tirmidzi) hasan
TERAPI
Menjaga iman dan memperbaharuinya
“ Sesungguhnya iman itu benar-benar bisa menjadi usangdi dalam tubuh sesorang dari kalian sebagaimana usangnya pakaian. Maka mohonlah kepada Allah supaya memperbaharui iman di hati kalian”(H.R al hakim dan Ath Thabarani) hasan
Q.S Al- a’raf[7]:201Perkara yang dapat menambah iman:
memperbanyak amalan, menjaga sholat sunnah, puasa sunnah, bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, mempererat tali silaturahmi, berbakti kepada orang tua, berbaik hati dan berbuat baik
Muraqabatulloh dan banyak berdzikir
Hakikat muroqobah adalah “hendaknya kamu beribadah kepada Allah Seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak melihatnya-Nya.(yakinlah) sesungguhnya Dia melihatmu”(H.R Abu dawud dan Ahmad
“Maka ingatlah kepada-Ku, Akupun akan ingat kepadamu”(Q.S Al-Baqoroh[2] ayat 152
Al-quran dibaca direnungi di tadabburi termasuk dzikir kepada Allah
lanjutan
Ibnu Qoyyim menulis” sesungguhnya dzikir memberikan energi bagi orang yang melakukannya. Bisa saja saat berdzikir seseorang melakukan sesuatu, sesuatu yang tidak mampu dilakukannya saat tidak berdzikir! Sungguh, saya telah menyaksikan kekuatan syaikhul ioslam ibnun taimiyyah di dalam berjalan, berbiicara, bersikap berani dan menulis. Kekuatan yang menakjubkan, dalam satu hari beliau mampuu menulis sebanyak yang ditulis oleh seseorang selama satu pekan, para tentara oun menyaksikan kekuatan beliau di medan peperangan . Kekuatan yang mendecakkan”( lihat Al wabbi Ash-Shayyib halaman 155)
Ikhlas dan takwa
Q.S Al Anfal[8] ayat 29“ jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya
Dia akan memberikan kepadamu furqon( kemampuan membedakan antara yang ha dan batil) kepadamu”
Obat dari onak dan duri yang merintangi jalan dakwah dan penuntut ilmu, syahwat tersembunyi, membanggakan diri, bergantung kepada dunia obatnya adalah ikhlas dan takwa
Menjernihkan hati
Q.S Al-An’am[6]125 Perkara yang menjernihkan hati dan membersihkan dari
kotoran:a) Menjalin pertemanan dengan sesama aktivis di medan
dak’wah, membuka pintu diskusi dan mendekatkan arah pandangan
b) Membalas perbuatan buruk dengan kebaikan, berbaik sangka kepada orang.Q.S Asy-syura[42] ayat 40
c) Berterus terang kepada saudara seislam, tidak memperdulikan kabar burung, me rechek apa yang di dengar, menunda dan mengakhirkan perkara ini hanya menambah buruk perkara dan menyebabkan kefuturan
d) Senantiasa mengingat kisah para sahabat yang dinyatakan oleh Rosulullah sebagai penghuni surga.
Menuntut ilmu, disiplin belajar, dan rajin mengikuti kajian
Ilmu adalah cahaya yang dapat meninggikan orang yang memilikinya. Q.S al Mujadilah[59] ayat 11
Para ulama adalah orang yang takut kepada Allah. Q.S fathir [35] ayat 28
Berbeda antara yang tahu dan tidak tahu. Q.S Az-Zumar[39] ayat 9
Salah satu pintu ilmu adalah ilmu tentang keutamaan dan kedudukan amal
Memahami fiqh waqi(fiqh realitas)
Mungkinkah seorang alim rabbani singgah di suatu negeri di mana penduduknya berada dalam kebodohan lalu di melenggang kangkung tanpa menyiapkan diri sebagai mu’allim hadi(guru yang memberikan petunjuk)?
Bagaimana bisa seorang muslim duduk santai sementara dilihatnya umat islam tengah dijadikan hidangan oleh musuh?
Sementara mereka menyerbu dari berbagai penjuru?Sementara mereka menjajah bumi kaum muslimin
dan mengeksploitasi hasil bumi kaum muslimin?
Manhaj yang benar
Memilih manhaj yang benar bagi para penuntut ilmu
Pastikanlah manhaj dan metode Mewaspadai manhaj yang menyimpang
dan diada adakan(bid’ah)Manhaj yang benar adalah yang
berpegang teguh kepada Al-quran dan As sunnah
Mengatur waktu dan introspeksi diri
Apabila sholat 5 waktu tidak ditentukan waktunya berapa kira-kira yang bakal sholat sampai 5 kali dalam sehari?
Tanyakanlah kepada sejarah, bagaimanakah kehidupan para salaf yang salih dahulu.lihatlah sumbangsih mereka berupa amal-amal agung yang mereka tuntaskan dalam waktu yang pendek.hal ini karena ketakwaan dan ketelitian mereka dalam menjaga waktu .mereka pun berintrospeksi di dalamnya“ introspeksilah diri kalian sebelum kalian dihisab!.”
Umar al Faruq r.a
Mengingat mati
“Perbanyaklah mengingat pemutus segala kelezatan” (HR ibnu majah,An nasai, At tirmidzi)hasan yaitu kematian
Orang yang dzikrul maut akan mendaoatkan kemuliaan lantaran tiga perara:
a) Segera bertaubatb) Qanaahnya hatic) Semangat dalam beribadah
Komitmen kepada jamaah
Saat sahabat hudzaifah bin yaman bertanya kepada Rasulullah tentang jalan keluar jika terjadi fitnah, beliau menjawab,” hendaklah kamu komitmen kepada jamaah muslimin dan imam mereka”(H.R bukhori dan Muslim)
Jamaah muslimin bukan artian organisasi atau tandzim tapi lebiih luas
Menjaga orang-orang yang futur
Membiarkan orang futurMencari kabar orang/saudaraBerlemah lembut dan mencari teman
yang baik
Tarbiyah yang menyeluruh dan komplit
“Setiap anak yang dilahirkan itu dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tua nyalah yang menjadikannya yahudi, nasrani dan majusi(H.R Bukhori dan Muslim)
Salah satu tarbiyah rosul kepada para sahabat adalah tarbiyah untuk bersandar kepada diri sendiri, independen, dan tidak bersandar kepada orang lain
Aspek tarbiyah yang menjaga dari futur
a) Tarbiyah untuk selalu sigap, tidak gampang menyerah, dan menyerahkan urusan kepada orang lain. Dengan memperhatikan keseimbangan dalam urusan tersebut
b) Tarbiyah untuk menanamkan responsibilitas dan senantiasa menunaikan kewajiban dari Allah serta menepis segala sesuatu yang menghadang di hadapannya
Melaksanakan beragam ibadah dan amal
Nafsu manusia itu mudah bosan dengan segala hal Rosululloh memberi jarak untuk nasihat yang beliau
sampaikan kepada para sahabatnya lantaran khawatir mereka dilanda kebosanan
Abdullah bin Mas’ud tidak setiap hari menyampaikan hadits-hadits kepada para sahabatnya supaya mereka tidak jemuAli bin Abi Tholib bertutur” sesungguhnya ada saat semangat bagi jiwa dan ada saat melemahnya. Jika
sedang bersemangat maka raihlah ‘azimah( semangat untuk beramal sebanyak – banyaknya) jika sedang
lemah cukuplah mengerjakan yang fardu”
Teladan yang baik
Ada orang yang diberi nasehat petuah bahkan ancaman mereka tidak terpengaruh tetapi ketika diberikan cerita sirah mereka bisa sangat terpengaruh
Q.S Al Ahzab [33] ayat 21Q.S Al-a’raf [7] ayat 176Q.S yusuf [12] ayat 111
Cita-cita tinggi, tujuan mulia semangat membaja
Cita cita disini maksudnya bukan cita cita semu tetapi abadi yaitu akherat dan sukses meraih syurga.
Diantara pertanda tingginya cita-cita adalah pribadi yang selalu semangat, siap sedia berkorban, dan sibuk dengan kebenaran karena kalau tidak sibuk dengan kebenaran pastilah sebaliknya dia disibukkan dengan kebatilan
Berdoa dan mohon pertolongan kepada Allah
Q.S al Mukmin[40] ayat 60Q.S an Naml [27] ayat 62Doa adalah ibadahBeristi’anah(memohon pertolongan
kepada Allah) juga termasuk doa“ demi allah aku tidak tergerak karena oleh
keinginanku dikabulkan, tetapi aku tergerak oleh keinginan untuk berdoa
TERIMA KASIH
KEEP FIGHT