bangunan paling hemat energi se.docx

2
CANDRA PRASTIO NIM 130521612615 S1 PTB OFF C Bangunan Paling Hemat Energi Se-ASEAN PUTRAJAYA - Pusat Energi ASEAN menganugerahkan penghargaan tertinggi ASEAN Energy Awards untuk bangunan di Malaysia, Diamond Building (Bangunan Berlian). Bangunan delapan lantai tersebut dinobatkan sebagai bangunan paling hemat energi di ASEAN. Diamond Building merupakan markas dari Komisi Energi Malaysia (Suruhanjaya Tenaga) yang berlokasi di Putrajaya. Bangunan ini memiliki desain yang pasif dan struktur hemat energi yang dirancang menggunakan cahaya alami dan mengonsumsi sepertiga energi dari bangunan konvensional seukurannya. Bangunan yang selesai dibangun pada 2009 ini juga memperoleh peringkat Platinum dalam Indeks Bangunan Hijau Malaysia (GBI) dan program Green Mark di Singapura. Bangunan ini dinamakan berlian karena bentuknya yang unik mirip batu permata. Di bagian atas gedung ada panel surya photovoltaic (PV), yang menghasilkan sekitar 10 persen dari kebutuhan energi bangunan. Sementara sistem penampung air hujan mampu menghemat sekitar 70 hingga 80 persen dari penggunaan air di bangunan. Bentuk Sumber : http://property.okezone.com

Upload: candra

Post on 13-Nov-2015

238 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Green building malaysia.

TRANSCRIPT

CANDRA PRASTIONIM 130521612615S1 PTB OFF CBangunan Paling Hemat Energi Se-ASEAN

PUTRAJAYA - Pusat Energi ASEAN menganugerahkan penghargaan tertinggi ASEAN Energy Awards untuk bangunan di Malaysia, Diamond Building (Bangunan Berlian). Bangunan delapan lantai tersebut dinobatkan sebagai bangunan paling hemat energi di ASEAN.

Diamond Building merupakan markas dari Komisi Energi Malaysia (Suruhanjaya Tenaga) yang berlokasi di Putrajaya. Bangunan ini memiliki desain yang pasif dan struktur hemat energi yang dirancang menggunakan cahaya alami dan mengonsumsi sepertiga energi dari bangunan konvensional seukurannya.

Bangunan yang selesai dibangun pada 2009 ini juga memperoleh peringkat Platinum dalam Indeks Bangunan Hijau Malaysia (GBI) dan program Green Mark di Singapura. Bangunan ini dinamakan berlian karena bentuknya yang unik mirip batu permata. Di bagian atas gedung ada panel surya photovoltaic (PV), yang menghasilkan sekitar 10 persen dari kebutuhan energi bangunan.

Sementara sistem penampung air hujan mampu menghemat sekitar 70 hingga 80 persen dari penggunaan air di bangunan. Bentuk bangunan yang piramida terbalik memungkinkan atapnya diisi banyak panel surya dan lebih banyak ruang di tanah untuk tanaman hijau.

Inti bangunan adalah pusat atrium besar yang dirancang untuk menerima dan mengatur sinar matahari menggunakan sistem roller-blind otomatis yang responsif terhadap intensitas serta sudut kejadian sinar matahari.

Seperti dikutip laman Inhabitat, Selasa (16/10/2102), Diamond Building dirancang oleh NR Architect dari Kuala Lumpur bersama dengan arsitek asal Thailand Soontorn Boonyatikam sebagai pemimpin proyek. Sementara konsultan IEN dari Kuala Lumpur menyediakan jasa desain berkelanjutan dan teknik.

IEN mengatakan bahwa bangunan ini melindungi diri sendiri dari radiasi sinar matahari melalui fasad. Sedangkan atrium mengoptimalkan sinar matahari menyebar ke seluruh bangunan. (NJB) Sumber : http://property.okezone.com