banjaranisi bab 1
DESCRIPTION
laporan jalanTRANSCRIPT
PETUNJUK TEKNIS NO . 023/T/Bt/1995Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten
SPESIFIKASI UMUM
BAB 1 – PERSYARATAN UMUM
1. Nama Kegiatan : Pemeliharaan berkala Jalan Puspa Weresti (Lingkar Selatan Bobotsari)
2. Lokasi Kegiatan : Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga.
3. Sumber Dana : Dana Alokasi Khusus ( DAK ) Kabupaten Purbalingga Tahun
Anggaran 2011
4. Tempat pekerjaan diserahkan kepada Pemborong dalam keadaan seperti pada waktu
pemberian pekerjaan / penjelasan di lapangan.
5. Pemborong diharuskan membuat :
Papan nama kegiatan yang akan ditentukan lebih lanjut mengenai bentuk / ukurannya.
BAB 1.1 RINGKASAN PEKERJAAN
1.1.1 Uraian berbagai pekerjaan yang termasuk dalam Spesifikasi ini.
Ruang lingkup pekerjaan meliputi semua salah satu yang berikut ini :
(1) Perbaikan jalan dan penambalan di tempat yang ditunjukkan pada gambar rencana atau yang
diberi tanda di lapangan termasuk rekon – struksi dan perbaikan lapisan perkerasan yang dirasa
perlu.
(2) Pelapisan ulang atau pembuatan kembali lapis kedap permukaan perkerasan, termasuk semua
pekerjaan penyiapan permukaan atau perataan yang di perlukan.
(3) Pelebaran perkerasan dan pemindahan alinyemen yang ringan, termasuk pembersihan lapangan
dan penyediaan bahu jalan serta saluran tepi yang baru seperti yang ditunjukkan pada gambar-
gambar proyek dan sebagaimana yang di minta oleh Direksi Teknik di Lapangan.
(4) Rekonstruksi perkerasan termasuk membentuk kembali dan membangun lapis pondasi bawah
serta lapis pondasi atas dan memasang lapisan permukaan aspal yang baru yang sesuai dengan
dokumen kontrak.
(5) Rekonstruksi atau penyediaan saluran tepi jalan yang baru baik dengan lapisan maupun tanpa
lapisan, dan gorong-gorong.
(6) Perbaikan struktur yang berat maupun yang ringan untuk jembatan-jembatan dan struktur jalan
lainnya yang sesuai dengan dokumen kontrak, menurut pertimbangan Direksi Teknik di
Lapangan.
BAB 1. 2 MOBILISASI
G: GD-95/BK7/BAB1/tn/1/31/96 1 - 1
PETUNJUK TEKNIS NO . 023/T/Bt/1995Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten
1.2.1 Umum
(1) Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi persiapan yang diperlukan
untuk pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan pekerjaan proyek. Ini juga akan
mencakup demobilisasi
(2) Kontraktor harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari kebutuhan tenaga
pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bilamana perlu memberikan pelatihan yang memadai.
(3) Sejauh mungkin dan berdasarkan petunjuk Direksi, Kontraktor harus menggunakan rute (jalur)
tertentu dan menggunakan kendaraan – kendaraan yang ukurannya sesuai dengan kelas jalan
tersebut serta membatasi muatannya untuk menghindari kerusakan jalan dan jembatan yang
digunakan untuk tujuan pengangkutan ke tempat proyek.
Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan pada jalan dan jembatan,
dikarenakan muatan angkutan yang berlebihan serta harus memperbaiki kerusakan tersebut
sampai mendapat persetujuan Direksi.
(4) Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus dilaksanakan pada waktu
lalu lintas sepi, dan truk-truk angkutan yang bermuatan harus ditutup dengan terpal.
1.2.2 Jangka Waktu Mobilisasi
(1) Mobilisasi harus diselesaikan dalam waktu 30 hari setelah penanda – tanganan kontrak, terkecuali
dinyatakan lain secara tertulis oleh pihak Pimpinan Proyek.
(2) Pembayaran mobilisasi untuk pekerjaan yang diuraikan sebelumnya harus dimasukkan dalam
item yang dinyatakan dalam daftar item pembayaran, dan tidak boleh ada pembayaran terpisah
untuk item ini.
1.2.3 Penyiapan lapangan
(1) Kontraktor akan menguasai lahan yang diperuntukkan bagi kegiatan-kegiatan pengelolaan dan
pelaksanaan dan pelaksanaan pekerjaan di dalam daerah proyek.
(2) Kontraktor harus mengikuti hal-hal berikut:
a. Memenuhi persyaratan Peraturan – Peraturan Nasional dan peraturan-peraturan Propinsi.
b. Mengadakan konsultasi dengan Direksi Teknik sebelum penempatan dan pembuatan
Kantor Proyek dan gudang-gudang serta pemasangan peralatan produksi (Plant) konstruksi.
c. Mencegah sesuatu polusi terhadap milik di sekitarnya sebagai akibat dari operasi
pelaksanaan.
G: GD-95/BK7/BAB1/tn/1/31/96 1 - 2
PETUNJUK TEKNIS NO . 023/T/Bt/1995Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten
(3) Pekerjaan tersebut juga akan mencakup demobilisasi dari lapangan pekerjaan setelah selasai
kontrak, meliputi pembongkaran semua instalasi, plant dan peralatan konstruksi, serta semua
bahan-bahan lebihan, semuanya berdasarkan persetujuan Direksi Teknik.
1.2.4 Pengukuran dan Pembayaran
Pembayaran untuk pekerjaan yang sudah selesai yang didiskusikan di dalam bab ini harus
dimasukkan dalam daftar item pembayaran, dan tidak boleh ada pembayaran terpisah untuk item ini.
BAB 1.3 PENGUJIAN LAPANGAN
1.3.1 Umum
(1) Kontraktor harus menyelenggarakan pengujian bahan-bahan dan kecakapan kerja untuk
pengendalian mutu yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan menurut perintah Direksi
Teknik.
(2) Pengujian –pengujian akan dilaksanakan oleh laboratorium kabupaten atau Propinsi yang sesuai
dengan pengaturan oleh Direksi Teknik. Pengujian khusus di laboratorium pusat harus juga
dilaksanakan bila diminta demikian oleh Direksi Teknik.
1.3.2 Pemenuhan terhadap Spesifikasi
Semua pengujian harus memenuhi seperangkat standar di dalam spesifikasi. Bilamana hasil pengujian
tidak memuaskan, Kontraktor harus melakukan pekerjaan-pekerjaan perbaikan dan peningkatannya
jika diperlukan oleh Pimpinan Proyek atau Direksi Teknik, dan harus melengkapi pengujian-pengujian
untuk menunjukkan terpenuhinya spesifikasi.
1.3.3 Pengukuran dan Pembayaran
Kontraktor harus bertanggung jawab membayar biaya-biaya semua pengujian yang dilaksanakan untuk
memenuhi persyaratan spesifikasi. Biaya untuk pengujian "Pengendalian Mutu" yang ditetapkan di dalam
bab ini, harus dimasukkan ke dalam item pembayaran yang bersangkutan dan tidak ada pembayaran
terpisah yang akan dibuat untuk pengujian.
BAB 1.4 PELAKSANAAN PEKERJAAN
1.4.1 Umum
(1) Uraian
Untuk menjamin kualitas, ukuran-ukuran dan kinerja pekerjaan yang benar, kontraktor harus
menyediakan staf teknik berpengalaman yang cocok sebagaimana ditentukan dan memuaskan
G: GD-95/BK7/BAB1/tn/1/31/96 1 - 3
PETUNJUK TEKNIS NO . 023/T/Bt/1995Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten
Direksi Teknik. Staf teknik tersebut jika dan bilamana diminta harus mengatur pekerjaan
lapangan, melakukan pengujian lapangan untuk pengendalian mutu bahan-bahan dan
kecakapan kerja, mengendalikan dan mengorganisasi tenaga kerja kontraktor dan memelihara
catatan-catatan serta dokumentasi proyek.
(2) Pemeriksaan Lapangan
Sebelum pematokan dan pengukuran di lapangan (setting out), Kontraktor harus mempelajari
gambar-gambar kontrak dan bersama-sama dengan Direksi Teknik mengadakan pemeriksaan
daerah proyek, dan khususnya mengukur/memasang lebar jalan, daerah milik jalan, alinyemen
untuk setiap pelebaran atau rekonstruksi drainase tepi jalan dan gorong- gorong, serta
melakukan satu pemeriksaan yang terinci semua bangunan jembatan yang diusulkan.
Perubahan tempat/volume dari pemeriksaan tersebut di atas harus dicatat pada Shop Drawings.
Shop Drawings ini harus diserahkan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sesudah Surat Perintah
Kerja ditandatangani, kepada Direksi Teknik untuk persetujuannya.
(3) Patok-patok kilometer dan patok stasiun harus diperiksa dan dipindahkan bila diperlukan.
(4) Pada lokasi di mana pelebaran harus dilaksanakan, potongan melintang asli harus direkam dan
dijadikan acuan.
(5) Pada daerah-daerah perkerasan di mana satu pekerjaan perataan dan/atau lapis permukaan
harus dibangun, satu profit memanjang sepanjang sumbu jalan harus diukur, serta penampang
melintang diambil pada interval tertentu untuk menentukan kelandaian dan kemiringan melintang,
dan untuk menentukan pengukuran ketebalan serta lebarnya konstruksi baru.
1.4.2 Pengendalian Mutu Bahan dan Kecakapan Kerja
(1) Semua bahan yang dipasok harus sesuai dengan spesifikasi dan harus disetujui oleh Direksi
Teknik. Sertifikat ujian pabrik pembuat harus diserahkan untuk semua item-item yang dibuat
pabrik termasuk aspal, semen, kapur, baja konstruksi dan kayu.
Kontraktor harus menyediakan contoh-contoh semua bahan-bahan yang diperlukan
untuk pengujian dan mendapatkan persetujuan sebelum digunakan di lapangan dan
bilamana Direksi Teknik meminta demikian , sertifikasi harus disediakan atau pengujian-
pengujian dilaksanakan untuk menjamin kualitas, sesuai tabel Jadwal Frekwensi Minimun
"Pengujian Pengendalian Mutu", dalam Prakonstruksi.
(2) Semua kecakapan kerja harus memenuhi uraian dan persyaratan spesifikasi dokumen kontrak dan
harus dilaksanakan sampai memuaskan Direksi Teknik. Bahan harus diuji di lapangan atau
laboratorium selama konstruksi dan PHO sesuai jadwal pengujian minimum yang tercantum
dalam "Jadwal Frekwensi Minimum Pengujian Pengendalian Mutu ". Atas permintaan Direksi
Teknik dan Kontraktor harus membantu serta menyediakan peralatan dan tenaga untuk
pemeriksaan, pengujian dan pengukuran.
G: GD-95/BK7/BAB1/tn/1/31/96 1 - 4
PETUNJUK TEKNIS NO . 023/T/Bt/1995Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten
(3) Disain campuran untuk aspal, beton dan stabilisasi tanah harus disiapkan dan diuji sesuai dengan
spesifikasi tidak ada campuran boleh digunakan pekerjaan- pekerjaan proyek terkecuali ia
memenuhi persyaratan spesifikasi dan memuaskan Direksi Teknik.
(4) Hasil semua pengujian termasuk pemeriksaan kualitas bahan di lapangan dan desain campuran,
harus direkam dengan baik dan dilaporkan kepada Direksi Teknik.
1.4.3 Pengelola Lapangan dari Kontraktor
(1) Kontraktor harus menunjuk seorang pimpinan lapangan untuk mengarahkan dan
mengatur pekerjaan kontrak, termasuk pengorganisasian tenaga dan peralatan
Kontraktor serta tanggung jawab bagi pengadaan bahan-bahan yang sesuai dengan
persyaratan kontrak. Pimpinan lapangan harus memiliki pengalaman lapangan paling sedikit
selama 10 tahun pada pekerjaan proyek dan harus Tenaga Ahli bidang sipil yang mampu.
Untuk perbaikan-perbaikan ringan dan pekerjaan pemeliharaan, persyaratan ini tidak
diharuskan dan tergantung kepada konfirmasi/ persetujuan tertulis dari Pimpinan Proyek.
(2) Kontraktor harus menyediakan layanan seorang Pelaksana lapangan yang mampu dan
berpengalaman untuk mengendalikan pekerjaan lapangan dalam kontrak , termasuk
pengawasan lapangan, kualitas dan kecakapan kerja, sesuai dengan syarat-syarat kontrak.
1.4.4 Pengendalian Lingkungan
(1) Kontraktor harus menjamin bahwa akan diberikan perhatian yang penuh terhadap pengendalian
pengaruh lingkungan dan bahwa semua syarat-syarat disain serta persyaratan spesifikasi yang
berhubungan dengan polusi lingkungan dan perlindungan lahan serta lintasan air di sekitarnya
akan ditaati.
(2) Kontraktor tidak boleh menggunakan kendaraan-kendaraan yang memancarkan suara sangat
keras (gaduh), dan di dalam daerah pemukiman suatu peredam kebisingan harus dipasang serta
dipelihara selalu dalam kondisi baik pada semua peralatan dengan motor, di bawah
pengendalian Kontraktor.
(3) Kontraktor harus juga menghindari penggunaan peralatan berat atau peralatan yang berisik dalam
daerah-daerah tertentu sampai larut malam atau dalam daerah - daerah rawan seperti dekat
Rumah Sakit.
(4) Untuk mencegah polusi debu selama musim kring, kontraktor harus melakukan penyiraman secara
teratur kepada jalan angkutan tanah atau jalan angkutan kerikil dan harus menutupi truk
angkutan dengan terpal.
1.4.5 Pematokan dan Pemasangan pekerjaan di lapangan.
G: GD-95/BK7/BAB1/tn/1/31/96 1 - 5
PETUNJUK TEKNIS NO . 023/T/Bt/1995Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten
(1) Alinyemen jalan yang ada beserta patok kilometer yang dipasang secara benar akan dijadikan
sebagai acuan untuk pematokan dan pemasangan pekerjaan-pekerjaan proyek. Bilamana
tidak ada patok kilometer yang ditemukan, patok-patok yang ditandai atau patok-patok referensi
akan didirikan oleh Direksi Teknik sebelum dimulainya pekerjaan-pekerjaan kontrak.
(2) Jika dianggap perlu oleh Direksi Teknik, Kontraktor harus mengadakan survei secara cermat dan
memasang patok beton (Bench Marks) pada lokasi yang tetap sepanjang proyek untuk
memungkinkan disain, survei perkerasan, atau pematokan dan pemasangan pekerjaan yang
harus dibuat, dan juga untuk maksud sebagai referensi di masa depan.
(3) Kontraktor harus memasang patok-patok konstruksi untuk membuat garis dan kelandaian
pembetulan ujung perkerasan, lebar bahu jalan, ketinggian perkerasan, drainase samping dan
gorong-gorong, sesuai dengan gambar-gambar proyek dan menurut perintah Direksi Teknik.
Persetujuan Direksi Teknik atas garis dan ketinggian tersebut akan diperoleh sebelum
pelaksanaan pekerjaan konstruksi oleh Direksi Teknik yang harus dilaksanakan tanpa
penundaan.
(4) Untuk pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan pelebaran dan pembangunan baru, penampang
melintang harus diambil pada setiap jarak 25 meter, atau satu jarak lain yang dianggap perlu
Direksi Teknik, digunakan sebagai satu dasar untuk penghitungan volume pekerjaan yang
dilaksanakan. Penampang melintang tersebut harus digambar pada profil dengan skala dan
ukuran ditentukan oleh Direksi Teknik, serta garis-garis dan permukaan penyelesaian yang
diusulkan harus ditunjukkan. Gambar-gambar profil asli beserta tiga copy harus diserahkan
kepada Direksi Teknik untuk mendapatkan persetujuan dan tanda tangan, serta untuk
pengesahan yang diperlukan. Yang asli dan satu copy akan ditahan oleh Direksi Teknik dan dua
copy yang sudah di tanda tangani di kembalikan kepada kontraktor.
(5) Pekerjaan-pekerjaan jembatan harus ditata di lapangan di bawah pengendalian dari pengaturan
penuh oleh Direksi Teknik, serta dalam suatu kesesuaian yang tinggi terhadap gambar-gambar
dan spesifikasi. Setiap koreksi atau perubahan dalam alinyemen atau ketinggian harus atas
dasar penyelidikan serta pengujian lapangan lebih lanjut dan harus dilaksanakan sebagaimana
yang diperlukan di bawah pengawasan Direksi Teknik.
(6) Jika diharuskan demikian oleh Direksi Teknik, Kontraktor harus menyediakan semua instrumer
yang diperlukan, personil, tenaga dan bahan yang diminta untuk pemeriksaan pematokan di
lapangan atau pekerjaan lapangan yang relevan.
1.4.6 Pengukuran dan Pembayaran
Semua biaya untuk pekerjaan di dalam bab ini akan dimasukkan dalam harga satuan yang bersangkutan
dalam daftar penawaran yang akan disediakan untuk semua ini, tenaga dan bahan-bahan yang
diperlukan. Tidak akan ada pembayaran terpisah untuk pekerjaan-pekerjaan yang dimasukkan dalam
bab ini.
G: GD-95/BK7/BAB1/tn/1/31/96 1 - 6
PETUNJUK TEKNIS NO . 023/T/Bt/1995Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten
BAB 1.5 STANDAR RUJUKAN
1.5.1 Uraian Umum
(1) Peraturan – peraturan dan standar yang dijadikan acuan dalam Dokumen Kontrak akan
menetapkan persyaratan kualitas untuk berbagai jenis pekerjaan yang harus diselenggarakan
beserta cara-cara yang digunakan untuk pengujian-pengujian yang memenuhi persyaratan-
persyaratan.
(2) Kontraktor harus bertanggung jawab untuk penyediaan bahan-bahan dan kecakapan kerja yang
diperlukan untuk memenuhi atau melampaui peraturan-peraturan khusus atau standar yang
dinyatakan demikian dalam spesifikasi-spesifikasi atau yang dikehendaki oleh Direksi Teknik.
1.5.2 Jaminan Kualitas
(1) Selama Pengadaan
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk melakukan pengujian semua bahan-bahan yang diperlukan
dalam pekerjaan, dan menentukan bahwa bahan-bahan tersebut memenuhi atau melebihi persyaratan
yang telah ditentukan.
(2) Selama Pelaksanaan
Direksi Teknik mempunyai wewenang untuk menolak bahan-bahan, barang-barang dan pekerjaan –
pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan minimum yang ditentukan tanpa kompensasi bagi
kontraktor.
(3) Tanggung Jawab Kontraktor
Adalah tanggung jawab untuk melengkapi bukti yang diperlukan mengenai bahan-bahan, kecakapan
kerja atau kedua-duanya sebagaimana yang diminta oleh Direksi Teknik atau yang ditentukan dalam
Dokumen Kontrak yang memenuhi atau melebihi yang ditentukan dalam standar-standar yang diminta.
Bukti-bukti tersebut harus dalam bentuk yang dimintakan oleh Direksi Teknik secara tertulis, dan harus
termasuk satu copy hasil-hasil pengujian yang resmi.
(4) Standar-standar
Standar-standar yang dipakai menjadi acuan termasuk, namun tidak terbatas pada standar yang
dicantumkan di bawah :
BUKU-BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN BINA MARGA
STANDAR INDUSTRI INDONESIA (SII)
PERSYARATAN UMUM BAHAN BANGUNAN DI INDONESIA (PUBI-1982)
PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA (NI-2-1971)
AASHTO = AMERICAN ASSOCIATE OF STATE HIGHWAY AND TRANSPORTATION OFFICIAL
(BAGIAN 1 DAN 2)
G: GD-95/BK7/BAB1/tn/1/31/96 1 - 7
PETUNJUK TEKNIS NO . 023/T/Bt/1995Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten
ASTM = AMERICAN SOCIETY FOR TESTING AND MATERIALS
BS = BRITISH STANDARDS INSTITUTION
MPBJ = MANUAL PEMERIKSAAN BAHAN JALAN
BAB 1.6 BAHAN-BAHAN DAN PENYIMPANAN
1.61 Umum
(1) Uraian
Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan berikut :
a. Mematuhi standar dan spesifikasi yang digunakan.
b. Untuk kekuatan, ukuran, buatan, tipe dan kualitas harus seperti yang ditentukan pada gambar
rencana atau spesifikasi-spesifikasi lain yang dikeluarkan atau disetujui secara tertulis oleh
Direksi Teknik.
c. Semua produksi harus baru, atau dalam kasus tanah, pasir dan agregat harus diperoleh dari suatu
sumber yang disetujui.
(2) Penyerahan
a. Sebelum mengeluarkan satu pesanan atau sebelum perubahan satu daerah galian untuk suatu
bahan, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Teknik contoh-contoh bahan untuk
mendapatkan persetujuan. Contoh tersebut harus disertai informasi mengenai sumber, lokasi
sumber, dan setiap klarifikasi lain yang diperlukan oleh Direksi Teknik untuk memenuhi
persyaratan-persyaratan spesifikasi.
b. Kontraktor harus menyelenggarakan, menempatkan, memperoleh dan memproses bahan-bahan
alam yang sesuai dengan spesifikasi-spesifikasi ini serta harus memberi tahu Direksi Teknik
paling sedikit 30 hari sebelumnya atau suatu jangka waktu lain yang dinyatakan oleh Direksi
Teknik secara tertulis bahwa bahan tersebut dapat digunakan dalam pekerjaan. Laporan ini berisi
semua informasi yang diperlukan. Persetujuan sebuah sumber tidak berarti bahwa semua bahan-
bahan dalam sumber tersebut disetujui.
c. Dalam kasus bahan-bahan aspal, semen, baja dan kayu struktural serta bahan-bahan buatan pabrik
lainnya, sertifikat uji pabrik pembuat diperlukan sebelum persetujuan dari Direksi Teknik
diberikan. Direksi Teknik memberikan persetujuan ini secara tertulis.
1.6.2 Sumber bahan-bahan
(1) Sumber-sumber
a. Lokasi sumber bahan yang mungkin dapat digunakan yang diperlihatkan dalam Dokumen-dokumen
atau yang diberikan oleh Direksi Teknik, disediakan sebagai satu petunjuk saja. Adalah
tanggung jawab kontraktor untuk mengadakan identifikasi dan memeriksa kecocokan semua
sumber-sumber bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dan untuk mendapatkan
persetujuan Direksi Teknik.
G: GD-95/BK7/BAB1/tn/1/31/96 1 - 8
PETUNJUK TEKNIS NO . 023/T/Bt/1995Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten
b. Sumber bahan tidak boleh dipilih dari sumber alam dilindungi, hutan lindung, atau dalam daerah
yang mudah terjadi longsoran atau erosi.
c. Kontraktor akan menentukan beberapa banyak peralatan dan pekerjaan yang diperlukan untuk
memproduksi bahan-bahan tersebut memenuhi spesifikasi ini. Direksi Teknik akan menolak atau
menerima bahan-bahan dari sumber-sumber bahan atas dasar persyaratan kualitas yang
ditentukan dalam kontrak.
d. Tidak boleh ada kegiatan pada lokasi sumber bahan yang akan menimbulkan erosi atau longsoran
tanah, hilangnya tanah produksi atau secara lain berpengaruh negatif dengan daerah
sekelilingnya.
(2) Persetujuan Bahan
a. Pemesanan bahan-bahan akan dilakukan jika Direksi Teknik telah memberikan persetujuan untuk
menggunakannya. Bahan-bahan tidak boleh digunakan untuk maksud lain dari pada yang telah
disetujui oleh Direksi Teknik.
b. Jika kualitas atau gradasi bahan tersebut tidak sesuai dengan kualitas yang telah disetujui Direksi,
maka Direksi dapat menolak bahan tersebut dan minta diganti.
1.6.3 Penyimpanan Bahan
(1) Umum
Bahan-bahan harus disimpan dalam cara sedemikian rupa sehingga bahan-bahan tersebut tidak rusak
dan kualitasnya dilindungi, dan dengan sedemikian sehingga bahan tersebut selalu siap digunakan serta
dengan mudah dapat diperiksa oleh Direksi Teknik.
Penyimpanan di atas hak milik pribadi hanya akan di izinkan jika telah diperbolehkan secara tertulis oleh
pemilik atau penyewa yang diberi kuasa.
Tempat penyimpanan harus bersih dan bebas dari sampah dan air, bebas pengaliran air dan kalau perlu
di tinggikan. Bahan-bahan tidak boleh bercampur dengan tanah dasar, dan bila diperlukan satu lapisan
alas dasar pelindung harus disediakan. Tempat penyimpanan berisi semen, kapur dan bahan-bahan
sejenis harus dilindungi sepantasnya dari hujan dan banjir.
(2) Penumpukan Agregat
a. Agregat batu harus ditumpuk dalam satu cara yang disetujui sedemikian sehingga tidak ada
segregasi serta menjamin gradasi yang memadai. Tinggi tumpukan maksimum adalah lima
meter.
b. Masing-masing jenis berbagai agregat harus ditumpuk secara terpisah atau dipisahkan dengan
partisi kayu.
G: GD-95/BK7/BAB1/tn/1/31/96 1 - 9
PETUNJUK TEKNIS NO . 023/T/Bt/1995Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten
c. Penempatan tumpukan material dan peralatan, harus di tempat-tempat yang memadai serta tidak
boleh menimbulkan kemacetan lalu lintas dan membendung lintasan air.
d. Kontraktor harus melaksanakan penyiraman yang teratur pada jalan –jalan angkutan, daerah lalu
lintas berat lainnya serta penumpukan material lainnya, khususnya selama musim kering.
(3) Penyimpanan Bahan-Bahan Aspal
Tempat penimbunan drum-drum aspal harus pada ketinggian yang layak dan dibersihkan dari tumbuh-
tumbuhan rendah dan sampah-sampah.
Cara penumpukan untuk berbagai bahan-bahan aspal adalah sebagai berikut :
i. Drum-drum yang berisi oli pembersih harus di tumpuk berdiri dengan lubang pengisian arah ke
atas dan dimiringkan (dengan menempatkan sebuah sisinya ke atas sepotong kayu) untuk
mencegah terkumpulnya air di atas tutup drum.
ii. Drum-drum yang berisi minyak tanah, bensin, dan aspal cut back harus ditumpuk di atas sisinya
dengan lubang pengisian di sebelah atas. Penutup lubang harus diuji mengenai kekencangannya
ketika di tumpuk dan pada selang waktu yang teratur sewaktu penyimpanan.
iii. Drum-drum emulsi aspal dapat ditumpuk di atas ujung di atas sisinya tetapi bila disimpan untuk
suatu jangka waktu yang panjang, drum-drum tersebut harus digulungkan secara teratur.
(4) Penanganan dan Penyimpanan Semen
Perlu diberikan perhatian sewaktu pengangkutan semen ke tempat pekerjaan supaya semen tidak
menjadi basah atau kantong semen menjadi rusak.
Di lapangan semen tersebut harus di simpan dalam gudang yang kedap air, dengan penumpukan
yang rapih dan secara sistematis menurut jatuh temponya, sehingga penggunaan (konsumsi) semen
dapat diatur serta semen tidak berada terlalu lama dalam penyimpanan.
Biasanya jangka waktu akhir penyimpanan semen untuk konstruksi beton tidak boleh lebih dari 3 bulan.
Direksi Teknik secara teratur akan memeriksa semen yang disimpan di lapangan dan tidak akan
mengizinkan setiap semen digunakan bila didapati dalam kondisi telah mengeras.
(5) Bahan-bahan yang ditumpuk di pinggir jalan
Direksi Teknik akan memberikan petunjuk mengenai lokasi yang tepat untuk menumpuk bahan-bahan di
pinggir jalan, dan semua tempat yang dipilih harus keras, tanah dengan drainase yang baik, rata dan
kering serta sama sekali tidak boleh melampaui batas jalan tersebut di mana bahan-bahan tersebut
dapat menimbulkan bahaya atau kemacetan lalu lintas.
Tempat penumpukan harus dibersihkan dari semak-semak dan sampah, dan bila perlu tanah tersebut
diratakan dengan grader.
Agregat dan kerikil harus ditumpuk secara rapih menurut ukuran mal, dengan sumbu memanjang
tumpukan tersebut biasanya sejajar dengan garis jalan.
G: GD-95/BK7/BAB1/tn/1/31/96 1 - 10
PETUNJUK TEKNIS NO . 023/T/Bt/1995Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten
Aspal dalam drum-drum harus ditumpuk seperti diuraikan pada item (3) di alas dan dibentuk ke dalam
tempat yang teratur (tidak berserakan sepanjang jalan).
1.6.4 Pengukuran dan Pembayaran
(1) Royalty (Keuntungan)
Semua biaya untuk kompensasi bagi pemilik lahan atau sumber bahan, misalnya sewa, royalty
(pajak) dan biaya-biaya sejenis, akan dimasukkan dalam harga satuan bagi bahan-bahan yang
bersangkutan serta tidak ada pembayaran terpisah kepada Kontraktor untuk biaya-biaya ini.
(2) Pekerjaan-pekerjaan Lapangan untuk Sumber Bahan
a. Kontraktor akan menyelenggarakan semua pengaturan untuk membuka sumber bahan, kecuali
diperintahkan lain oleh Direksi Teknik secara tertulis.
b. Semua biaya yang diperlukan untuk pembukaan sumber-sumber bahan, seperti pembongkaran
tanah selimut dan tanah bagian alas, serta menimbun kembali Lapangan tersebut setelah
galian diselesaikan, harus dimasukkan dalam harga satuan, dan tidak ada pembayaran
terpisah bagi pekerjaan ini.
BAB 1.7 PROSEDUR PERUBAHAN PEKERJAAN
1.7.1 Umum
(1) Uraian
Perubahan-perubahan pekerjaan dapat dirintis oleh Pimpinan Proyek (atau oleh Direksi Teknik jika
dikuasakan demikian oleh Pimpinan Proyek untuk bertindak alas namanya) atau oleh
Kontraktor, dan akan disetujui dengan cara sate Perintah Perubahan yang ditanda tangani oleh kedua
pihak. Jika dasar pembayaran ditentukan dalam satu perintah perubahan menimbulkan satu
perubahan dalam Struktur Harga Satuan Item Pembayaran atau suatu perubahan dalam Besarnya
Kontrak, Perintah Perubahan tersebut akan dirundingkan dan dirumuskan dalam suatu Addendum.
(2) Perintah Perubahan dan Addenda harus mematuhi hal-hal berikut:
a. Perintah Perubahan
Sebuah perintah tertulis yang dikeluarkan oleh Pimpinan Proyek yang diparaf oleh Kontraktor,
menunjukkan penerimaannya alas perubahan pekerjaan atau Dokumen Kontrak dan
persetujuannya alas dasar penyesuaian pembayaran dan waktu, jika ada, untuk pelaksanaan
G: GD-95/BK7/BAB1/tn/1/31/96 1 - 11
PETUNJUK TEKNIS NO . 023/T/Bt/1995Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten
perubahan pekerjaan tersebut. Perintah perubahan harus diterbitkan. dalam satu formulir
standar dan akan mencakup semua instruksi yang dikeluarkan oleh Pimpinan Proyek yang akan
menimbulkan suatu perubahan dalam Dokumen Kontrak atau instruksi-instruksi sebelumnya yang
dikeluarkan oleh Pimpinan Proyek.
b. Addenda
Satu persetujuan tertulis antara Pemilik (Employer) dan Kontraktor merumuskan satu perubahan
dalam pekerjaan atau Dokumen Kontrak yang telah menghasilkan satu perubahan dalam susunan
Harga Satuan Item Pembayaran atau satu perubahan yang diharapkan dalam besarnya kontrak dan
telah dirundingkan sebelumnya serta disetujui di bawah satu Perintah Perubahan. Addenda juga
akan dibuat pada bagian penutup Kontrak dan untuk semua perubahan-perubahan kontraktual dan
perubahan teknis yang besar tanpa memandang apakah perubahan- perubahan tersebut terjadi untuk
struktur Harga atau Besarnya Kontrak.
(3) Penyerahan-Penyerahan
a. Kontraktor akan menunjuk wakil perusahaannya secara tertulis yang diberi kuasa untuk
menerima perubahan dalam pekerjaan dan yang bertanggung jawab untuk memberitahukan
karyawan-karyawan kontraktor lainnya mengenai otorisasi perubahanperubahan tersebut.
b. Pimpinan proyek akan menunjuk secara tertulis pejabat yang diberi kuasa untuk
mengadministrasikan prosedur perubahan atas nama Pemberi Tugas.
c. Kontraktor akan membantu setiap pengajuan untuk usulan lump sum, clan untuk setiap Harga
Satuan yang tidak ditentukan sebelumnya dengan data pembuktian yang cukup untuk
memungkinkan Direksi Teknik mengevaluasi usulan tersebut.
1.7.2 Prosedur Awal
(1) Pimpinan Proyek dapat mengawali "Perintah Perubahan" (change order) dengan
menyampaikan kepada Kontraktor satu pemberitahuan tertulis yang berisikan:
a. Satu uraian terinci mengenai perubahan yang diusulkan dan lokasinya dalam proyek
tersebut.
b. Kelengkapan atau gambar-gambar dan spesifikasi-spesifikasi yang di rubah yang merinci
perubahan yang diusulkan.
c. Jangka waktu yang direncanakan untuk mengerjakan perubahan yang diusulkan
tersebut.
d. Apakah perubahan yang diusulkan tersebut dapat dilaksanakan di bawah struktur
Harga Satuan Item Pembayaran yang ada maupun Suatu Harga Satuan atau Lump
Sum tambahan yang diperlukan, harus disetujui clan dirumuskan dalam satu Addendum.
G: GD-95/BK7/BAB1/tn/1/31/96 1 - 12
PETUNJUK TEKNIS NO . 023/T/Bt/1995Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten
Satu pengumuman demikian adalah hanya satu pemberitahuan saja, dan tidak
merupakan satu perintah untuk melaksanakan perubahan-perubahan tersebut, atau untuk
menghentikan pekerjaan yang sedang maju.
(2) Kontraktor dapat meminta satu Perintah Perubahan dengan mengajukan satu pemberitahuan
tertulis kepada Direksi Teknik, berisi:
a. Uraian perubahan yang diajukan
b. Pernyataan alasan untuk membuat usulan perubahan.
c. Pernyataan pengaruh pada Jadwal Pelaksanaan, jika ada.
d. Pernyataan pengaruh yang ada pada pekerjaan-pekerjaan Sub Kontraktor yang
terpisah, jika ada.
e. Perincian apakah semua atau sebagian usulan perubahan harus dilakukan di bawah
struktur Harga Satuan Item Pembayaran yang ada beserta dengan suatu harga
Satuan tambahan atau Lump Sum yang dipertimbangkan mungkin perlu disetujui.
1.7.3 Pelaksanaan "Per intah Perubahan" (Change Order )
(1) Isi masalah dalam "Perintah Perubahan" berdasarkan pada:
a. Permintaan Pimpinan Proyek dan Penerimaan Kontraktor yang disetujui bersama, atau;
b. Permohonan Kontraktor untuk satu perubahan yang diterima oleh Pimpinan Proyek.
(2) Pimpinan Proyek akan mempersiapkan "Perintah Perubahan" tersebut dan menyediakan satu
nomor "Perintah Perubahan".
(3) "Perintah Perubahan" tersebut akan menguraikan, perubahan dalam pekerjaan- pekerjaan,
penambahan maupun penghapusan, dengan lampiran revisi Dokumen Kontrak yang
diperlukan untuk menetapkan perincian perubahan.
(4) "Perintah' Perubahan" tersebut akan menetapkan dasar pembayaran dan suatu
penyesuaian waktu yang diperlukan, sebagai akibat adanya perubahan, dan di mana
perlu akan menunjukkan setiap tambahan Harga Satuan ataupun Jumlah yang telah
dirundingkan di antara Pimpinan Proyek dan Kontraktor yang perlu dirumuskan dalam satu
Addendum.
(5) Pimpinan Proyek akan menanda tangani dan menetapkan tangal "Perintah Perubahan"
sebagai otorisasi bagi Kontraktor untuk melaksanakan perubahan tersebut.
(6) Kontraktor akan menanda tangani dan memberi tanggal "Perintah Perubahan" untuk
menyatakan persetujuan dengan rincian di dalamnya.
G: GD-95/BK7/BAB1/tn/1/31/96 1 - 13
PETUNJUK TEKNIS NO . 023/T/Bt/1995Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten
1.7.4 Pelaksanaan Addenda
(1) Isi masalah satu Addenda berdasarkan:
a. Permintaan Pimpinan Proyek dan jawaban Kontraktor.
b. Permohonan Kontraktor untuk perubahan, yang direkomendasi dan disetujui oleh
Pimpinan Proyek.
(2) Pimpinan Proyek akan mempersiapkan Addendum tersebut.
(3) Addendum tersebut akan menguraikan setiap perubahan kontraktual, perubahan teknik
maupun perubahan volume dalam pekerjaan, tambahan maupun penghapusan beserta revisi
Dokumen Kontrak untuk menetapkan perincian perubahan dimaksud.
(4) Addendum tersebut akan menyediakan satu perhitungan ringkas setiap tambahan atau
penyesuaian Harga Satuan Item Pembayaran beserta satu perubahan jumlah Kontrak atau
penyesuaian dalam jangka waktu kontrak.
(5) Pimpinan Proyek dan Kontraktor akan menandatangani Addendum tersebut dan
melampirkannya dalam Dokumen Kontrak.
BAB 1.8 DOKUMEN REKAMAN PROYEK
1.8.1 Umum
(1) Kontraktor akan menyimpan satu rekaman pekerjaan kontrak dan akan menyelesaikan
rekaman semua perubahan pekerjaan dalam kontrak sejak dimulai sampai selesainya
pekerjaan proyek.
(2) Penyerahan-Penyerahan
a. Kontraktor akan menyerahkan kepada Direksi Teknik untuk per- setujuannya rekaman
proyek tersebut yang selalu dilaksanakan pada hari ke 25 tiap-tiap bulan, atau tanggal lain
menurut perintah Pimpinan Proyek.
Persetujuan Direksi Teknik terhadap dokumen ini diperlukan untuk persetujuan
pembayaran.
b. Kontraktor akan menyerahkan kepada Direksi Teknik untuk mendapatkan persetujuannya
Dokumen Rekaman Proyek Akhir (Final) pada waktu permohonan untuk Sertifikat
Penyelesaian Utama, dilengkapi dengan catatan-catatan berikut: - Tanggal
Nomor dan jadwal proyek
G: GD-95/BK7/BAB1/tn/1/31/96 1 - 14
PETUNJUK TEKNIS NO . 023/T/Bt/1995Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten
Nama dan alamat Kontraktor
Nomor dan judul masing-masing dokumen rekaman
Sertifikat bahwa masing-masing dokumen yang diserahkan adalah lengkap dan
akurat
Tanda tangan Kontraktor atau wakilnya yang diberi kuasa
1.8.2 Dokumen Rekaman Proyek
(1) Perangkat Dokumen Proyek
Dengan memenangkan kontrak, Kontraktor akan mendapatkan seperangkat lengkap semua Dokumen
dari Pimpinan Proyek tanpa beban biaya, yang berkaitan dengan Kontrak.
Dokumen tersebut akan meliputi:
Persyaratan Umum Kontrak
Gambar Rencana Kontrak
Spesifikasi
Addenda
Modifikasi-modifikasi lain terhadap Kontrak ( jika ada )
Catatan Pengujian Lapangan
(2) Penyimpanan Dokumen
Dokumen proyek tersebut harus disimpan di dalam kantor lapangan dalam satu file dan rak dan
Kontraktor harus menjaga serta melindunginya dari kerusakan dan hilang sampai pekerjaan selesai,
serta harus memasukkan data rekaman tersebut kepada Dokumen Rekaman Proyek Akhir ( final ).
.
Dokumen rekaman (pencatatan) tersebut tidak boleh digunakan untuk tujuan pelaksanaan dan
dokumen itu harus dapat diperoleh setiap waktu untuk pemeriksaan oleh Direksi Teknik.
BAB 1.9 PEKERJAAN HARlAN
1.9.1 Umum
(1) Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari kegiatan-kegiatan kerja tertentu yang semula tidak diketahui lebih dulu atau
tidak disediakan pada Daftar Penawaran, tetapi ternyata selama pelaksanaan menjadi jelas
diperlukan agar pelaksanaan dan penyelesaian proyek memuaskan dan dapat diukur dengan baik
dalam Mal biaya-biaya, tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan.
Pekerjaan yang harus dilaksanakan di bawah "Pekerjaan Harian" dapat termasuk segala
sesuatu yang diperintahkan atau dikuasakan oleh Direksi Teknik dan dapat meliputi stabilisasi,
G: GD-95/BK7/BAB1/tn/1/31/96 1 - 15
PETUNJUK TEKNIS NO . 023/T/Bt/1995Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten
pengujian (testing), perbaikan dari lapis perkerasan yang ada, konstruksi lapisan ulang, struktur atau
pekerjaan-pekerjaan lainnya.
(2) Penyerahan
Sebelum memesan material untuk "Pekerjaan harian" Kontraktor harus menyerahkan kepada
Direksi Teknik Penawaran-penawaran, untuk diminta persetujuannya, dan sesudah pemesanan
material, Kontraktor harus memberikan kepada Direksi Teknik tanda terima atau kwitansi
pembayaran lainnya yang diperlukan untuk membuktikan jumlah yang dibayar.
Pada akhir dari setiap hari kerja, Kontraktor harus menyerahkan suatu catatan tertulis mengenai
banyaknya jam kerja untuk tenaga kerja dan peralatan serta volume semua bahan yang digunakan
atas dasar suatu Pekerjaan Harian dan harus memperoleh tanda tangan Direksi Teknik pada
laporan ini, yang menyatakan bahwa Direksi Teknik telah menyetujui mengenai item pembayaran
dan kuantitas yang diajukan.
Kontraktor harus menyerahkan setiap claim Pekerjaan Harian sesuai dengan Bab 1.9.3 di bawah
ini.
1.9.2 Bahan-Bahan dan Peralatan
(1) Bahan-Bahan
Semua bahan yang digunakan atas dasar Pekerjaan Harian harus memenuhi persyaratan mutu dan
keandalan yang diberikan pada bab-bab yang terkait pada Spesifikasi ini. Untuk bahan- bahan yang
tidak ditetapkan secara terinci di manapun pada Spesifikasi ini, maka mutu material harus seperti
yang diperintahkan atau disetujui oleh Direksi Teknik.
(2) Peralatan
Peralatan-peralatan yang digunakan alas dasar Pekerjaan Harian harus memenuhi ketentuan-
ketentuan dari Bab-bab yang terkait pada Spesifikasi ini dan harus disetujui untuk digunakan oleh
Direksi Teknik sebelum pekerjaan dimulai.
1.9.3 Pelaksanaan Pekerjaan Harian
(1) Pengesahan Pekerjaan Harian
a. "Pekerjaan Harian" dapat diminta secara tertulis oleh Kontraktor atau diperintahkan oleh Direksi
Teknik. Pada kedua hal tersebut, pekerjaan tidak boleh dimulai, sampai Direksi Teknik
mengeluarkan secara tertulis suatu otorisasi kerja harian.
b. Otorisasi ini akan menguraikan mengenai luas dan sifat pekerjaan yang diperlukan dengan
lampiran-lampiran gambar atau Dokumen Kontrak yang diperbaiki untuk menentukan
rincian pekerjaan, dan akan menunjukkan cara untuk menentukan setiap perubahan jumlah
besarnya kontrak dan setiap perubahan dalam jangka waktu kontrak, jika ada.
G: GD-95/BK7/BAB1/tn/1/31/96 1 - 16
PETUNJUK TEKNIS NO . 023/T/Bt/1995Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten
c. Direksi Teknik akan menanda tangani dan membubuhi tanggal pada otorisasi Pekerjaan harian
sebagai pemberian wewenang atau izin kepada Kontraktor untuk melanjutkan pekerjaan.
(2) Pelaksanaan Pekerjaan Harian
Operasi Pekerjaan Harian harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan- ketentuan dari Bab -
bab yang terkait pada Spesifikasi ini yang menentukan penempatan bahan-bahan, finishing
pekerjaan-pekerjaan, pengujian dan mutu pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan serta perbaikan setiap
pekerjaan yang tidak memuaskan.
Dalam hal pekerjaan yang diperlukan harus dilaksanakan atas dasar Pekerjaan Harian yang tidak
ditentukan di manapun pada Spesifikasi ini, maka pekerjaan harus dilaksanakan sebagaimana
diperintahkan dan disetujui oleh Direksi Teknik.
(3) Claim (Tagihan) Pekerjaan Harian
a. Pada selesainya Pekerjaan Harian, Kontraktor harus menyerahkan daftar perhitungan beserta
data pendukung untuk mendukung setiap tagihan pekerjaan harian atas dasar Swakelola, bahan-
bahan dan waktu termasuk semua catatan harian yang disetujui oleh Direksi Teknik ditambah
keterangan tambahan seperti:
i. Nama Direksi Teknik yang memerintahkan bekerja, dan tanggal perintah
tersebut.
ii. Tanggal dan waktu pekerjaan dilaksanakan beserta daftar tenaga yang dipekerjakan.
iii. Ringkasan mengenai jam-jam kerja yang digunakan, untuk semua tenaga kerja pada
Pekerjaan Harian.
iv. R ingkasan mengenai jam-jam yang digunakan untuk semua peralatan Konstruksi pada
Pekerjaan Harian.
v. Apabila dapat dipakai, invoice dan tanda terima untuk setiap material, produk atau jasa-
jasa yang digunakan dalam pekerjaan yang disahkan dengan "Perintah Perubahan".
b. Konsultan akan memeriksa dan menyatakan bahwa tagihan Pekerjaan Harian dari Kontraktor
sebagai bagian dari permintaan pengajuan Sertifikat Pembayaran Bulanan sesuai dengan
Artikel-artikel yang terkait Persyaratan Umur Kontrak mengenai Sertifikasi (Pengesahan) dan
Pembayaran.
1.9.4 Cara Pengukuran dan Pembayaran Peker jaan har ian
(1) Pengukuran dan Pembayaran Bahan-Bahan
a. Material yang diukur untuk pembayaran harus jumlah bahan-bahan yang sebenarnya
dimasukkan pada Pekerjaan Harian yang dibuktikan dengan tagihan (invoice) dari
leveransi; dan laporan-laporan Pekerjaan Harian yang telah disetujui.
G: GD-95/BK7/BAB1/tn/1/31/96 1 - 17
PETUNJUK TEKNIS NO . 023/T/Bt/1995Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten
b. Untuk material yang digunakan pada Pekerjaan Harian, pembayaran haruslah sesuai harga
netto yang dibayarkan oleh Kontraktor untuk material yang dikirim ke lapangan,
sebagaimana yang diperkuat dengan surat tagihan dari leveransir yang mana harganya
ditambah 15%. Pembayaran semacam itu harus dianggap sebagai kompensasi penuh untuk
penyediaan material, termasuk harga-harga berikut ini:
i Pengadaan dan pengiriman ke lapangan
ii. Penerimaan di lapangan, pembongkaran, pemerik5aan,penyimpanan, perlindungan dan
penanganan secara umum.
iii. Yang terbuang
iv. Biaya-biaya administrasi dan akuntansi, dan semua biaya overhead lainnya yang
berhubungan.
v. Keuntungan
c. Pembayaran semua material yang dimasukkan dalam Pekerjaan harian harus dibuat dari jumlah
sementara yang dimasukkan untuk item pembayaran "Material untuk Pekerjaan Harian" yang
tercatat pada Daftar Penawaran.
(2) Pengukuran dan Pembayaran Tenaga Kerja
a. Pengukuran tenaga kerja untuk pembayaran di bawah "Pekerjaan Harian" harus dibuat
berdasar jam kerja sebenarnya yang dijamin pada Harga Satuan untuk macam-macam
kategori tenaga kerja yang dimasukkan pada Daftar Penawaran, yang harga dan
pembayarannya harus merupakan kompensasi penuh untuk biaya-biaya berikut ini.
i Upah tenaga kerja, pajak, bonus, asuransi, uang cuti, perumahan, fasilitas
kesejahteraan, biaya pengobatan, uang saku lainnya yang menjadi haknya dan
semua biaya-biaya lainnya yang ditetapkan pada "Peraturan Tenaga Kerja di
Indonesia : Pedoman untuk Investor Asing" (Per undang -undangan Tenaga Kerja di
Indonesia), yang diterbitkan oleh Biro Hukum Departemen Tenaga Kerja.
ii. Pemakaian dan pemeliharaan perkakas manual.
iii. Biaya transportasi ke dan dari lapangan pekerjaan yang harus dilaksanakan.
iv. Semua biaya administrasi dan akuntansi yang berkaitan, pengawasan (tidak termasuk
mandor) dan semua biaya tambahan lainnya serta biaya overhead yang diperlukan -
untuk mobilisasi tenaga kerja di lokasi pekerjaan.
v. Keuntungan.
(3) Pengukuran
a. Pengukuran peralatan untuk pembayaran menurut dasar Pekerjaan Harian, baik yang disewa
atau kepunyaan Kontraktor, harus dibuat berdasarkan jam kerja sebenarnya yang sah dari
peralatan pada Harga Satuan untuk bermacam-macam katergori dari peralatan yang
G: GD-95/BK7/BAB1/tn/1/31/96 1 - 18
PETUNJUK TEKNIS NO . 023/T/Bt/1995Spesifikasi Umum Jalan Kabupaten
dimasukkan pada Daftar Penawaran, yang harga dan pembayarannya akan merupakan
kompensasi penuh untuk biaya-biaya berikut ini:
i. Sopir, operator dan pembantu, yang harus termasuk semua biaya yang
ditunjukkan di atas untuk tenaga kerja.
ii. Perryimpanan bahan bakar dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.
iii. Overhauls, perbaikan dan penggantian.
iv. Waktu idle (tidak bekerja) dan waktu perjalanan di lapangan.
v. Biaya-biaya pendirian perusahaan, biaya-biaya akuntansi kantor pusat dan kantor
lapangan dan semua biaya overhead lainnya.
vi. Biaya pengangkutan ke dan dari lapangan
vii. Keuntungan.
,
G: GD-95/BK7/BAB1/tn/1/31/96 1 - 19