bank grameen

9
TUGAS KEWIRAUSAHAAN RESUME GRAMEEN BANK Disusun oleh: Alvina Safitri 115060700111053 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK

Upload: vinavina17

Post on 20-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bank Grameen

TRANSCRIPT

Page 1: Bank Grameen

TUGAS KEWIRAUSAHAANRESUME GRAMEEN BANK

Disusun oleh:

Alvina Safitri

115060700111053

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

MALANG

2013

Page 2: Bank Grameen

Bank Grameen adalah organisasi di Bangladesh yang memberikan kredit dalam

jumlah mikro/kecil pada orang yang kurang mampu tanpa menggunakan jaminan.

Kelompok yang diberikan pinjaman adalah kelompok perempuan produktif yang status

ekonominya masih kurang mampu.

SEJARAH BERDIRINYA BANK GRAMEEN

Muhammad Yunus Pendiri Grameen Bank

Tahun 1974 kondisi Bangladesh sedang terpuruk karena mengadapi kelaparan

yang mengakibatkan banyak sekali warganya yang meninggal. Seorang dosen

Universitas Chittagong serta Dekan Fakultas Ekonomi, Muhammad Yunus,

berpandangan bahwa segala macam teori ekonomi klasik maupun modern yang secara

elegan di ajarkan di kampus tidak bisa menjawab permasalahan sosial di negaranya,

tidak hanya kelaparan namun juga kemiskinan dan permasalahan sosial ekonomi

lainnya.

Karena keadaan Bangladesh yang semakin parah, Yunus memutuskan untuk

terjun langsung ke lapangan untuk mengadakan observasi di daerah dekat kampus

yaitu Desa jobra. Awalnya Yunus mencari tahu berapa banyak keluarga di desa jobra

yang memiliki lahan garapan dan tanaman yang bisa di garap, keterampilan yang

dimiliki penduduk desa, hambatan yang dihadapi dalam peningkatkan kesejahteraan

mereka, dan berapa banyak warga yang miskin. Setelah itu, ia melakukan analisis

2

Page 3: Bank Grameen

sebab-akibat, Yunus kemudian melakukan studi tentang ekonomi pertanian yang

kemudian dilanjutkan dengan pengembangan desa melalui sektor pertanian.

Pengembangan desa oleh Profesor Muhammad Yunus tidak berhenti pada sektor

pertanian saja. Pada tahun 1976 Yunus mulai mengunjungi rumah tangga yang paling

miskin di Jobra. Pada kunjungan tersebut Yunus menemui salah satu perajin bangku di

Desa Jobra. Hasil perbincangan Yunus dengan perajin tersebut membuahkan suatu

kesimpulan bahwa rata-rata warga miskin yang memiliki profesi sebagai pengusaha

kecil sangat sulit memperoleh kredit sehingga mereka terpaksa meminjam uang kepada

rentenir dengan bunga pinjaman yang tinggi dan sangat memberatkan  mereka.

Pengembangan desa terus menerus dilakukan Yunus dari tahun ke tahun,

kemudian ia membuat suatu proyek percontohan awal yang disebut Bank Grameen.

Proyek ini dibentuk dengan sistem yang berbeda dengan bank konvensional dan

koperasi kredit yang biasanya meminta pembayaran sekaligus, dimana sistem keduanya

menyulitkan peminjam apalagi untuk kaum miskin. Di Bank Grameen, nasabah yang

menjadi anggota dapat mencicil pembayaran dengan nilai nominal uang yang kecil

sehingga tidak memberatkan si peminjam. Saat itu, Bank Grameen menetapkan 5

persen dari setiap pinjaman menjadi tabungan. Pinjaman dilakukan tidak melalui

perseorangan melainkan kelompok. Hal ini membuat nasabah terdorong untuk

membiasakan diri menabung dimana tabungan yang terkumpul bisa dijadikan

pegangan jika dibutuhkan sewaktu-waktu.

Bank Grameen mulai membuka cabang di setiap pedasaan di Bangladesh setelah

mengalami kemajuan yang sangat pesat. Tidak sampai situ saja sepak terjangnya,

kinerja bank juga semakin ditingkatkan, jadi tidak hanya sekedar memberikan pinjaman

yang mudah dijangkau warga miskin, namun juga memberikan pelatihan kepada para

peminjam dalam memajukan usahanya.

Bank Grameen sudah memperlihatkan bahwa sistemnya efektif bekerja pada

periode 90-an. Peminjam yang dulunya tergolong miskin sekarang sudah lebih makmur.

Founding father Grameen Bank, Profesor Muhammad Yunus memperoleh penghargaan

Nobel Perdamaian tahun 2006 sebagai bentuk penghargaan karena telah berhasil

menuntaskan kemiskinan.

3

Page 4: Bank Grameen

Grameen Bank di Bangladesh memiliki 1.181 cabang, bekerja di 42.127 desa,

didukung 11.777 staf, menyalurkan kredit sebanyak $3,9milyar kepada 2,6juta debitur

yang 95% perempuan. Model Grameen Bank direplikasi oleh lebih 250 lembaga

keuangan mikro di hampir 100 negara.

Bank Grameen dinyatakan berhasil menuntaskan kemiskinan sebab dalam

menjalankan misinya Bank Grameen tidak hanya berfokus dalam melakukan kredit

seperti yang umum dilakukan oleh bank konvensional, tetapi lebih daripada itu, Bank

Grameen  “menjelma”  menjadi kaum miskin itu sendiri dan dengan cara itulah Bank

Grameen dapat mengetahui secara utuh tentang segala aspek penyebab kemiskinan dan

solusi yang tepat  dalam menuntaskan penyebab kemiskinan di Bangladesh.

METODE YANG DITERAPKAN OLEH BANK GRAMEEN

Metode yang diterapkan oleh Grameen Bank berbeda dengan sistem dan prinsip

bank konvensional, Grameen Bank memberikan kredit kepada orang miskin yang

sebagian besar tidak berpenghasilan tetap. Kredit mikro yang ditawarkan oleh Grameen

Bank berbasis kepercayaan bukan kontrak legal. Pada praktiknya, peminjam diminta

membuat kelompok yang terdiri dari lima orang dengan satu pemimpin. Pinjaman

diberikan secara berurutan dengan catatan orang kedua baru bisa meminjam setelah

pinjaman orang pertama dikembalikan. Pembayaran pinjaman yang dilakukan Grameen

Bank diberikan kepada suatu kelompok miskin, dan pembayarannya juga melalui

kelompok itu. Jika terdapat nasabah yang tidak mampu membayar, maka teman dalam

satu kelompoknya harus membantu supaya orang tersebut mampu membayar. Selain

itu, kelompok peminjam dituntut membuat berbagai agenda sosial yang bermanfaat

bagi masyarakat di sekitarnya. Jadi dari pemaparan tersebut, sistem Grameen Bank

mengkombinasikan modal uang dan modal sosial, yang harapannya pengembalian

utang kepada Grameen Bank dapat mencapai 99%.

Selanjutnya, Grameen Bank memfokuskan pinjaman pada perempuan. Ada dua

misi dari aksi yaitu pemberdayaan perempuan dengan meningkatkan posisi tawar

mereka baik di ruang privat maupun public dan meningkatkan kualitas hidup anak.

Hasil dari riset membuktikan bahwa peningkatan ekonomi perempuan berbanding

lurus dengan tingkat pendidikan dan kesehatan anak jadi pemberdayaan ekonomi

perempuan berdampak terhadap menurunnya angka kematian bayi dan malnutrisi.

4

Page 5: Bank Grameen

APLIKASI GRAMEEN BANK DI INDONESIA

Sistem Grameen Bank sudah mulai meluas implementasinya di Indonesia. Salah

satunya Departemen Pertanian yang tengah menggodok konsep pembiayaan mikro ala

Grameen Bank. Menteri Pertanian, Anton Apriyantono, akan menggerakkan desa miskin

dengan bantuan modal bergulir Rp 100 juta pada kelompok-kelompok tani. Dengan cara

ini, diharapkan lembaga-lembaga keuangan mikro seperti BMT atau koperasi tani akan

berkembang. Peminjam tidak dibebankan sistem bunga, hanya diminta kesadaran

untuk berinfak setelah usahanya jalan, rencana ini sudah disetujui dengan memberi

bantuan modal untuk 10.000 desa dari seluruh desa.

Selain itu Menteri BUMN Dahlan Iskan menugaskan PT Permodalan Nasional

Madani (Persero) untuk mengelola dan menyalurkan triliunan dana Program Kemitraan

dan Bina Lingkungan atau Corporate Sosial Responsibility (CSR) dari 143 BUMN pada

unit-unit usaha kecil menengah masyarakat dengan menerapkan sistem Grameen Bank.

Langkah ini ditempuh, agar penyaluran dana dan pembinaan bisa tepat sasaran serta

tidak membebani BUMN di luar bisnis utamanya sebab sudah ada badan tersendiri yang

bertugas dalam hal tersebut. Agar peran dan nama BUMN tetap tampak, program yang

sudah bergulir ini, nantinya akan mencantumkan BUMN pemberi dana.

Implementasi Grameen Bank juga dilaksanakan oleh Koperasi LEPP-M3 di

Kabupaten Tuban. Dengan penerapan pemberian kredit mikro yang menerapkan

sistem Grameen Bank ini memberikan manfaat bagi keluarga miskin di wilayah pesisir,

baik manfaat secara ekonomi maupun manfaat bagi kehidupan sosial masyarakat

seperti adanya perubahan. Pelaksanaan kredit mikro pola Grameen Bank yang

dilakukan oleh Koperasi LEPP-M3 di Kabupaten Tuban telah membawa peningkatan

pendapatan nyata terhadap usaha kecil.

DAFTAR PUSTAKA

5

Page 6: Bank Grameen

Jurnal IPB volume 8 no.1 tahun 2013 “Dampak Pemberian Kredit Pola Grameen Bank Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil Masyarakat Pesisir oleh Koperasi Lembaga Ekonomi Pengembangan Pesisir Mikro Mitra Mina di Kabupaten Tuban” oleh Enny Syafrida Marpaung, Ma’mun Sarma dan Wilson Halomoan Limbong

http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Grameen http://mitradhuafa.com/index.php?page=grameen-bank http://ekonomi-perbankan.blogspot.com/2009/12/grameen-bank.html http://finance.detik.com/read/2013/05/02/102623/2236017/5/dahlan-sulap-

bumn-ini-jadi-grameen-bank-versi-indonesia http://www.antaranews.com/print/73438/ http://donowidiatmoko.wordpress.com/2006/10/13/nobel-untuk-muhammad-

yunus-dan-grameen-bank/

6