bantuan hidup dasar

6
PUSKESMAS JAKENAN BANTUAN HIDUP DASAR PENANGGUNG JAWAB PROSEDUR KERJA No. Kode : Disiapkan Koordinato r unit Yanmed Diperiksa ketua akreditasi Disahkan Kepala Puskesmas Terbita n : No. Revisi : Tgl mulai berlaku : Halaman : Dr. Mustika Mahbubi NIP: 1982112820 09031005 Drg. Retno Wahyuhidaya ti NIP: 19730508200 6042012 Dr. Ali Muslihin MM NIP: 19670804200 2121005 Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan pasien keadaan darurat henti nafas dan jantung Ruang lingkup Berlaku di semua unit pelayanan medis di puskesmas Jakenan Definisi Merupakan langkah- langkah awal bantuan hidup dasar yang bertujuan melakukan resusitasi pada pasien yang mengalami henti nafas atau henti jantung untuk mengembalikan oksigenasi, ventilasi, dan sirkulasi yang efektif, yang disertai dengan kembalinya fungsi neurologis yang utuh Kriteria pencapaian Tenaga medis dan paramedic mengetahui cara melakukan Bantuan hidup Dasar Pasien mendapatkan pertolongan semaksimal mungkin Kebijakan Pelaksanaan RJP harus mengikuti langah-langkah yang tertuang dalam intruksi kerja Prosedur 1. Pasien tidak sadar henti jantung, segera lakukan cek kemampuan pasien untuk memberikan respon 2. Aktivasikan system gawat darurat, segera panggil bantuan untuk penanganan lanjut atau perujukan ambulan 3. Lakukan langkah-langkah ABCD 4. Airway (pembukaan jalan nafas), buka jalan nafas dengan teknik Angkat kepala – angkat dagu (head tilt – chin lift) digunakan pada pasien dengan tanpa trauma. Pada pasien dengan trauma muka/kepala dengan curiga cedera cervical lakukan penarikan rahang tanpa kepala (jaw trust). 5. Lihat apakah ada benda asing atau cairan. Bila cairan kapala dimiringkan (tidak ada cereda cervical) atau lakukan penghisapan cairan. Bila terdapat benda asing segera keluarkan 6. Breathing (pernilaian pernafasan dan beri dua nafas buatan). Look, listen and feel (lihat, dengar dan rasakan). Dekatkan kuping ke mulut penderita dan mata

Upload: mahbubi123

Post on 21-Jun-2015

478 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: bantuan hidup dasar

PUSKESMAS JAKENAN

BANTUAN HIDUP DASAR PENANGGUNG JAWAB

PROSEDUR KERJA

No. Kode :Disiapkan

Koordinator unit Yanmed

Diperiksa ketua

akreditasi

Disahkan Kepala

Puskesmas

Terbitan:

No. Revisi :

Tgl mulai berlaku :

Halaman :

Dr. Mustika Mahbubi

NIP: 198211282009

031005

Drg. Retno Wahyuhidayati

NIP: 1973050820060

42012

Dr. Ali Muslihin MM

NIP:1967080420021

21005

Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan pasien keadaan darurat henti nafas dan jantungRuang lingkup Berlaku di semua unit pelayanan medis di puskesmas JakenanDefinisi Merupakan langkah- langkah awal bantuan hidup dasar yang bertujuan melakukan

resusitasi pada pasien yang mengalami henti nafas atau henti jantung untuk mengembalikan oksigenasi, ventilasi, dan sirkulasi yang efektif, yang disertai dengan kembalinya fungsi neurologis yang utuh

Kriteria pencapaian

Tenaga medis dan paramedic mengetahui cara melakukan Bantuan hidup DasarPasien mendapatkan pertolongan semaksimal mungkin

Kebijakan Pelaksanaan RJP harus mengikuti langah-langkah yang tertuang dalam intruksi kerjaProsedur 1. Pasien tidak sadar henti jantung, segera lakukan cek kemampuan pasien untuk

memberikan respon

2. Aktivasikan system gawat darurat, segera panggil bantuan untuk penanganan lanjut atau perujukan ambulan

3. Lakukan langkah-langkah ABCD4. Airway (pembukaan jalan nafas), buka jalan nafas dengan teknik Angkat

kepala – angkat dagu (head tilt – chin lift) digunakan pada pasien dengan tanpa trauma. Pada pasien dengan trauma muka/kepala dengan curiga cedera cervical lakukan penarikan rahang tanpa kepala (jaw trust).

5. Lihat apakah ada benda asing atau cairan. Bila cairan kapala dimiringkan (tidak ada cereda cervical) atau lakukan penghisapan cairan. Bila terdapat benda asing segera keluarkan

6. Breathing (pernilaian pernafasan dan beri dua nafas buatan). Look, listen and feel (lihat, dengar dan rasakan). Dekatkan kuping ke mulut penderita dan mata melihat kea rah dada, lihat apakah ada pergerakan dinding dada, dengarkan suara pernafasannya

7. Apabila penderita tidak bernafas segera berikan bantuan nafas. Gunakan alat bantu jika ada (ambu bag), bila tidak ada alat bantu pernafasan dari mulut ke mulut harus dilakukan. Pasang alat bantu jalan nafas bila ada (orofaring airway), pasang kantung nafas sungkup muka dan lakukan ventilasi buatan pelan-pelan 2 kali, dengn waktu 2 detik tiap ventilasinya

8. Circulation (penilaian denyut nadi). Tekan arteri karotis. Lakukan pengecekan 5-10 detik, paling lama 10 detik.

9. Jika tidak ada nadi (cardiac arrest) segera lakukan RJP dengan perbandingan 30 kali kompresan dan 2 kali pembrian ventilasi (30:2) slama 5 siklus. Lakukan RJP dengan benar sampai pertolongan yang lebih lengkap datang

10. Defibrillation (defibrilasi untuk VT/VF tanpa nadi). Segera setelah alat datang hidupkan defibrillator. Hentikan RJP, lihat dimonitor apakah ada VF/VT tanpa nadi , jika ada lakukan kejut listrik 200 J (bifasik) dan 360 J (monofasik)

11. Tiap kejut listrik diikuti dngan RJP, dimulai dengan kompresi dada12. Periksa kembali pasien bila ada denyut, beri 1 nafas tiap 5 atau 6 detik atau 10

atau 12 nafas permenit. Periksa ulang denyut tiap 2 menit

Page 2: bantuan hidup dasar

13. Apabila tidak ada denyut lakukan RJP dan defibrilasi kembali14. RJP dihentikan apabila

- Penolong sudah membrikan bantuan secara penuh- Penolong sudah mempertimbangkan apakah pada pasien terdapat

hipotermia- Penolong mempertimbangkan apakah terpapar bahan beracun atau

mengalami over dosis obat- Asistol menetap lebih dari 10 menit- Interval waktu usaha resusitasi pada henti jantung disaksikan yang tidak

dapat mengembalikan sirkulasi spontan adalah 25 sampai 30 menit

Diagram Alir Terlampir

Referensi Buku Panduan Kursus Bantuan Hidup Jantung Lanjut ACLS Indonesia. 2008. PERKI Jakarta

Page 3: bantuan hidup dasar

PUSKESMAS JAKENAN

BANTUAN HIDUP DASAR PENANGGUNG JAWAB

INSTRUKSI KERJA

No. Kode :Disiapkan

Koordinator unit Yanmed

Diperiksa ketua

akreditasi

Disahkan Kepala

Puskesmas

Terbitan:

No. Revisi :

Tgl mulai berlaku :

Halaman :

Dr. Mustika Mahbubi

NIP: 198211282009

031005

Drg. Retno Wahyuhidayati

NIP: 1973050820060

42012

Dr. Ali Muslihin MM

NIP:1967080420021

21005

STRUKTUR PROSES OUTPUT

Man : dokterperawatbidan

Metode : Praktek

Ruang : Ventilasi cukupBersih dan terang,

Peralatan :- Ambu bag

(sungkup nafas)- Oksigen- defibrilator

1. Pasien tidak sadar henti jantung, segera lakukan cek kemampuan pasien untuk memberikan respon

2. Aktivasikan system gawat darurat, segera panggil bantuan untuk penanganan lanjut atau perujukan ambulan

3. Lakukan langkah-langkah ABCD4. Airway (pembukaan jalan nafas), buka jalan

nafas dengan teknik Angkat kepala – angkat dagu (head tilt – chin lift) digunakan pada pasien dengan tanpa trauma. Pada pasien dengan trauma muka/kepala dengan curiga cedera cervical lakukan penarikan rahang tanpa kepala (jaw trust).

5. Lihat apakah ada benda asing atau cairan. Bila cairan kapala dimiringkan (tidak ada cereda cervical) atau lakukan penghisapan cairan. Bila terdapat benda asing segera keluarkan

6. Breathing (pernilaian pernafasan dan beri dua nafas buatan). Look, listen and feel (lihat, dengar dan rasakan). Dekatkan kuping ke mulut penderita dan mata melihat kea rah dada, lihat apakah ada pergerakan dinding dada, dengarkan suara pernafasannya

7. Apabila penderita tidak bernafas segera berikan bantuan nafas. Gunakan alat bantu jika ada (ambu bag), bila tidak ada alat bantu pernafasan dari mulut ke mulut harus dilakukan. Pasang alat bantu jalan nafas bila ada (orofaring airway), pasang kantung nafas sungkup muka dan lakukan ventilasi buatan pelan-pelan 2 kali, dengn waktu 2 detik tiap ventilasinya

8. Circulation (penilaian denyut nadi). Tekan arteri karotis. Lakukan pengecekan 5-10 detik, paling lama 10 detik.

9. Jika tidak ada nadi (cardiac arrest) segera lakukan RJP dengan perbandingan 30 kali kompresan dan 2 kali pembrian ventilasi (30:2) slama 5 siklus. Lakukan RJP dengan benar

- Tenaga medis dan paramedic mengetahui cara mengatasi henti nafas atau henti jantung

- Pasien mendapatkan pertolongan semaksimal mungkin

Page 4: bantuan hidup dasar

sampai pertolongan yang lebih lengkap datang10. Defibrillation (defibrilasi untuk VT/VF tanpa

nadi). Segera setelah alat datang hidupkan defibrillator. Hentikan RJP, lihat dimonitor apakah ada VF/VT tanpa nadi , jika ada lakukan kejut listrik 200 J (bifasik) dan 360 J (monofasik)

11. Tiap kejut listrik diikuti dngan RJP, dimulai dengan kompresi dada

12. Periksa kembali pasien bila ada denyut, beri 1 nafas tiap 5 atau 6 detik atau 10 atau 12 nafas permenit. Periksa ulang denyut tiap 2 menit

13. Apabila tidak ada denyut lakukan RJP dan defibrilasi kembali

14. RJP dihentikan apabila- Penolong sudah membrikan bantuan secara

penuh- Penolong sudah mempertimbangkan

apakah pada pasien terdapat hipotermia- Penolong mempertimbangkan apakah

terpapar bahan beracun atau mengalami over dosis obat

- Asistol menetap lebih dari 10 menit- Interval waktu usaha resusitasi pada

henti jantung disaksikan yang tidak dapat mengembalikan sirkulasi spontan adalah 25 sampai 30 menit