bantuan hidup dasar pada orang dewasa
DESCRIPTION
BLSTRANSCRIPT
7/18/2019 Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa
http://slidepdf.com/reader/full/bantuan-hidup-dasar-pada-orang-dewasa-5691ecc185c41 1/17
Bantuan Hidup Dasar pada Orang Dewasa
Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan landasan utama dalam menyelamatkan jiwa seseorang
yang meliputi penilaian terhadap tanda dan gejala henti jantung mendadak (Sudden Cardiac
Arrest (SCA)), serangan jantung, stroke dan sumbatan jalan napas oleh benda asing, resusitasi
jantung paru dan defibrilasi dengan menggunakan automatic external defibrilation (AED).
Dalam materi ini akan dibahas BHD untuk orang awam dan BHD untuk petugas kesehatan.
Beberapa poin penting dalam guideline BLS dewasa terbaru antara lain:
Pengenalan dini henti jantung mendadak yang bisa dikaji pada pasien yang tidak sadar
atau tidak bernafas.
“Look, Listen and Feel”. Sudah dihapus dalam algoritme BLS
Urutan tindakan penolong sebaiknya lakukan C – A – B bukan A – B – C.
Pendahuluan
American Heart Association (AHA) menggunakan rantai dengan 4 lingkaran yang saling
berhubungan yang dikenal dengan istilah “Chain of Survival” untuk mengilustrasikan rangkaian
tindakan penting dalam menolong korban dengan henti jantung mendadak dengan fibrilasi
ventrikel. Tiga atau mungkin empat lingkaran tersebut juga sesuai untuk korban dengan
asfiksia. Untuk orang dewasa, chain of survival ini mencakup:
• Pengenalan dini terhadap henti jantung mendadak dan segera mengaktifkan pelayanan
system emergency.
• Segera lakukan CPR oleh penolong dengan melakukan kompresi dada.
• Segera lakukan defibrilasi (jika indikasi). CPR dengan defibrilasi 3 – 5 menit pertama
sejak pasien kolaps memberikan angka keberhasilan 49 – 75 %
• Segera lakukan bantuan hidup lanjut oleh petugas kesehatan. Semakin cepat
pertolongan Bantuan Hidup Lajut (BHL), maka angka keberhasilan semakin tinggi. Dan
dampak buruk akan minimal jika BHL tiba dalam waktu 5 – 6 menit setelah kejadian.
• Perawatan paska henti jantung secara berkesinambungan.
Korban henti jantung memerlukan CPR dengan segera. CPR akan menghasilkan aliran darah
walau sedikit namun sangat penting ke jantung dan otak. CPR akan memperpanjang VF sampai
7/18/2019 Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa
http://slidepdf.com/reader/full/bantuan-hidup-dasar-pada-orang-dewasa-5691ecc185c41 2/17
dengan defibrilasi datang untuk menghentikan VF dan diharapkan mengembalikan irama dan
perfusi yang lebih efektif
Gambar Chain of Survival :
Keterangan gambar :
•
Pengenalan dini
terhadap
henti
jantung
mendadak
dan
segera
mengaktifkan
pelayanan
system emergency.
• Segera lakukan CPR oleh penolong dengan melakukan kompresi dada.
• Segera lakukan defibrilasi (jika indikasi). CPR dengan defibrilasi 3 – 5 menit pertama
sejak pasien kolaps memberikan angka keberhasilan 49 – 75 %
• Segera lakukan bantuan hidup lanjut oleh petugas kesehatan. Semakin cepat
pertolongan Bantuan Hidup Lajut (BHL), maka angka keberhasilan semakin tinggi. Dan
dampak buruk akan minimal jika BHL tiba dalam waktu 5 – 6 menit setelah kejadian.
• Perawatan paska henti jantung secara berkesinambungan.
7/18/2019 Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa
http://slidepdf.com/reader/full/bantuan-hidup-dasar-pada-orang-dewasa-5691ecc185c41 3/17
Algoritma BHD dewasa:
Bantuan Hidup Dasar Dewasa (BHD Dewasa)
Sebelum mendekati korban penolong harus memastikan bahwa lingkungan dalam keadaan
aman.
Penolong
awam
harus
memindahkan
korban
hanya
jika
benar
–
benar
diperlukan
(misalnya jika korban berada dalam posisi yang berbahaya, seperti gedung yang terbakar)
Periksa kesadaran
Jika seseorang menemukan korban dewasa yang tidak sadar (tidak bergerak atau tidak respon
terhadap rangsangan) atau korban yang tersaksikan tiba‐tiba kolaps, setelah penolong yakin
bahwa lingkungan telah aman, penolong harus memeriksa kesadaran korban dengan cara
Unresponsive
NO breathing or NO normal breathing
(ie. Only gasping)
Activate emergency response system
Get AED/defibrillator
Or send second rescuer (if available) to do this
Check pulse:
DEFINITE pulse
within 10 seconds?
Give 1 shock
Resume CPR immediately
For 2 minutes
Check rhythm
Shock able rh thm?
Begin cycles of 30 COMPRESSIONS and 2 BREATHS
Resume CPR
Immediately
For 2 minutes
Check rhythm every 2 minutes ; continue
until ALS provider take over or victim starts
to move.
AED/defibrillator ARRIVES
• Give 1 breath every 5 to 6 seco
• Recheck pulse every 2 minutes
Definite
Pulse
NO Pulse
Shockable NOT Shockable
7/18/2019 Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa
http://slidepdf.com/reader/full/bantuan-hidup-dasar-pada-orang-dewasa-5691ecc185c41 4/17
menepuk dan menggoyangkan bahunya sambil memanggil korban “Pak !!!, Bu !!!, apakah anda
baik – baik saja !!??”. Jika korban ternyata bereaksi tetapi dalam keadaan terluka atau perlu
pertolongan medis, tinggalkan korban segera mencari bantuan medis atau menelepon
ambulance, kemudian segera kembali dan memantau kondisi korban dengan ketat.
Mengaktifkan Sistim Gawat Darurat
Jika penolong seorang diri menemukan korban yang tidak sadar (tidak ada pergerakan atau
tidak bereaksi terhadap rangsang), penolong harus segera mengaktifkan sistim gawat darurat,
ambil AED (jika tersedia), dan kembali ke korban untuk melakukan RJP dan menggunakan AED
jika diperlukan. Jika ada 2 penolong atau lebih maka satu penolong segera melakukan RJP
sementara yang lain mengaktifkan sistim gawat darurat serta mengambil AED (jika tersedia).
Jika keadaan gawat darurat terjadi di dalam gedung yang telah mempunyai sistim Gawat
Darurat sendiri, segera memberitahukan untuk melakukan pertolongan.
Petugas kesehatan dapat menyesuaikan rangkaian pertolongan sesuai dengan penyebab henti
jantungnya. Jika seorang petugas kesehatan seorang diri melihat seorang dewasa atau anak –
anak mendadak pingsan serta kemungkinan penyebab pingsan tersebut itu disebabkan
gangguan jantung, maka petugas kesehatan segera mencari bantuan dan mengambil AED serta
kembali ke korban untuk melakukan RJP dan menggunakan AED. Jika petugas kesehatan
seorang diri menolong korban yang tenggelam atau korban lain yang disebabkan oleh asfiksia
untuk semua usia, petugas kesehatan harus melakukan 5 siklus (kurang lebih 2 menit) RJP
sebelum meninggalkan korban untuk mengaktifkan sistim gawat darurat.
Ketika meminta bantuan pertolongan, penolong harus dapat menjawab pertanyaan dari
petugas gawat darurat tentang lokasi kejadian, penyebabnya, jumlah dan kondisi korban, dan
jenis pertolonganyang sudah diberikan.
Note: Jika korban tidak bernafas atau nafas tidak normal( tersengal‐sengal), penolong harus
mengasumsikan sikorban dalam keadaan henti jantung (kelas 1).
7/18/2019 Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa
http://slidepdf.com/reader/full/bantuan-hidup-dasar-pada-orang-dewasa-5691ecc185c41 5/17
Gambar:
Cek Denyut Nadi (untuk petugas kesehatan)
Sebanyak
10
%
penolong
awam
gagal
mengkaji
tidak
adanya
denyut
nadi
dan
sekitar
40
%
gagal
mengkaji adanya denyut nadi. Oleh karena itu pada pelatihan orang awam diajarkan bahwa jika korban
tidak sadar dan tidak bernapas diasumsikan tidak ada nadi (mengalami henti jantung). Penelitian
menunjukkan bahwa baik petugas terlatih maupun petugas awam sama‐sama mengalami kesulitan
dalam mendeteksi ada tidaknya denyut nadi. Petugas kesehatanpun bahkan membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk mendeteksinya. Petugas kesehatan yang terlatih harus memeriksa ada tidaknya
denyut nadi korban dalam waktu tidak lebih dari 10 detik. Jika dalam 10 detik nadi belum bisa
ditentukan ada / tidak maka penolong segera melakukan kompresi dada ( asumsikan tidak ada nadi)
(kelas II a).
Kompresi Dada
Kompresi dada merupakan tindakan yang berirama berupa penekanan pada tulang sternum bagian
setengah bawah. Kompresi dada dapat menimbulkan aliran darah dikarenakan peningkatan tekanan
intrathorak dan kompresi langsung pada jantung. Tekanan yang dihasilkan dengan kompresi dada yang
efektif adalah 60 – 80 mmHg sistolik dan diastoliknya sangat rendah dengan tekanan rata – rata pada
arteri carotis sekitar 40 mmHg.
7/18/2019 Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa
http://slidepdf.com/reader/full/bantuan-hidup-dasar-pada-orang-dewasa-5691ecc185c41 6/17
Aliran darah yang ditimbulkan oleh kompresi dada sangatlah kecil, tetapi sangat penting untuk dapat
membawa oksigen ke otak dan otot jantung. Pada korban dengan fibrilasi ventrikel kompresi dada dapat
meningkatkan keberhasilan melakukan tindakan defibrilasi.
Beberapa kesimpulan tentang kompresi dada pada Konfrensi Konsensus 2010 adalah sebagai berikut :
1. Kompresi dada yang efektif merupakan dasar untuk dapat menimbulkan aliran darah selama RJP.
2. Untuk dapat memberikan kompresi dada yang efektif maka kompresi harus dilakukan dengan kuat
dan cepat, dengan kecepatan 100 kali / menit dan kedalaman 1.5 – 2 inch (4 – 5 cm).
3. Meminimalkan interupsi kompresi dada.
Cara melakukan kompresi dada
Quideline AHA 2010 merekomendasikan untuk melakukan kompresi dada terlebih dahulu sebelum
memberikan ventilasi. Untuk dapat memaksimalkan keefektifan kompresi dada, korban harus dalam
posisi terlentang diatas alas yang keras (mis : papan punggung atau lantai) dengan posisi penolong
berlutut di sisi korban sejajar dada korban.
Letakan satu pangkal telapak tangan pada ½ bagian bawah tulang dada, telapak tangan yang lain
diletakan diatas punggung tangan yang pertama. Posisi kedua tangan lurus (paralel) kedua tangan akan
saling menumpu (lihat gambar diatas).
Tekanlan tulang dada sedalam 1,5 ‐2 inch (kira‐kira 4‐5 cm) dan membiarkan dada kembali keposisi
normal. Dengan demikian menyebabkan terjadinya aliran balik ke jantung, ini sangat penting untuk
keefektifan RJP, dan harus ditegaskan pada saat memberikan pelatihan. Waktu kompresi dan relaksasi
dada kira‐kira haruslah sama 50 % duty cycle). Pada penelitian tentang kompresi dada di dalam dan di
luar rumah sakit menunjukkan bahwa 40% kompresi dada kurang kedalamannya. Penolong harus
berlatih melakukan kompresi dada dengan baik, dan bergantian dengan yang lain setiap beberapa menit
7/18/2019 Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa
http://slidepdf.com/reader/full/bantuan-hidup-dasar-pada-orang-dewasa-5691ecc185c41 7/17
untuk mengurangi kelelahan yang menyebabkan tidak adekuatnya kedalaman kompresi dan kecepatan
kecepatan kompresi.
Perbandingan (rasio) kompresi‐ventilasi
Perbandinagn kompresi‐ventilasi yang direkomendasikan adalah 30 : 2. Perbandingan ini merupakan
hasil konsensus dasar dari para ahli, bertujuan untuk mengurangi hiperventilasi, meningkatkan jumlah
kompresi, mengurangi interupsi kompresi dan menyederhanakan pelatihan.
RJP pada situasi yang Khusus
Tenggelam
Tenggelam merupakan penyebab kematian yang masih dapat dicegah. Keberhasilan menolong korban
yang tenggelam tergantung dari lama dan beratnya derajat hipoksia. Penolong harus melakukan RJP,
terutama sekali bantuan pernapasan, secepat mungkin setelah korban tenggelam dikeluarkan dari air.
Ketika menolong semua usia korban yang tenggelam, seorang petugas kesehatan melakukan 5 siklus
(kira‐kira 2 menit) RJP sebelum meninggalkan korban untuk mengaktifkan sistem gawat darurat.
Ventilasi mulut ke mulut di dalam air mungkin dapat menolong jika dilakukan oleh penolong yang
terlatih. Kompresi dada sangat sukar dilakukan di dalam air, mungkin tidak akan efektif dan dapat
membahayakan keduanya. Tidak ada peristiwa sumbatan jalan napas yang disebabkan oleh air. Oleh
karena itu manuver yang dilakukan untuk menghilangkan sumbatan jalan napas tidak
direkomendasikan. Untuk korban tenggelam karena manuver tersebut tidak biasa dilakukan dan dapat
menyebabkan trauma, muntah, dan aspirasi serta memperlambat RJP. Penolong harus mengeluarkan
korban tenggelam dari dalam air secepat mungkin dan memulai resusitasi sesegera mungkin.
Hipotermia
Pada korban tidak sadar dengan hipotermia, petugas kesehatan harus menilai pernapasan untuk
mengetahui ada tidaknya henti napas dan menilai denyut nadi untuk menilai ada tidaknya henti jantung
atau adanya bradikardi selama 30‐45 detik karena frekuensi jantung dan pernapasan dapat sangat
lambat, tergantung dari derajat hiportemia, jika korban tidak bernapas mulailah pemberian bantuan
pernapasan.
Jika denyut nadi korban tidak ada, segera mulailah melakukan kompresi dada. Jangan menunggu suhu
tubuh menjadi hangat untuk memulai RJP. Untuk mencegah hilangnya panas, lepaskan pakaian yang
basah dari tubuh korban; lindungi korban dari hembusan angin, panas, atau dingin,. dan jika mungkin
berikan ventilasi
dengan
oksigen
yang
hangat.
7/18/2019 Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa
http://slidepdf.com/reader/full/bantuan-hidup-dasar-pada-orang-dewasa-5691ecc185c41 8/17
Defibrilasi dini dengan AED
Jika penolong hanya seorang diri maka setelah mengaktifkan system emergency, selanjutnya penolong
segera mengambil AED (jika alatnya dekat dan mudah memperolehnya) kemudian kembali ke korban
dan menggunakan alat tersebut. Bila penolong 2 orang atau lebih, satu penolong harus memulai RJP
sementara
penolong
yang
lain
mengaktifkan
system
emergency.
Seluruh
Provider
BHD
harus
dilatih
untuk dapat memberikan tindakan defibrilasi karena fibrilasi ventrikel merupakan irama yang paling
sering terjadi pada orang dewasa yang tidak sadar dan tidak trauma, untuk korban demikian
keberhasilan meningkat ketika penolong melakukan defibrilasi dalam waktu kejadian.
Defibrilasi dini merupakan terapi utama untuk fibrilasi ventrikel pada korban tidak sadar yang
tersaksikan. Hasil dari RJP sebelum dilakukan defibrilasi adalah memperpanjang irama fibrilasi ventrikel,
ketika petugas datang dalam waktu 4‐5 menit setelah mendapatkan informasi, periode singkat dari RJP
yang telah dilakukan (1‐3 menit) sebelum defibrilasi dapat meningkatkan keberhasilan untuk kembali
kepada sirkulasi spontan dan meningkatkan angka keberhasilan RJP.
Buka jalan
napas
dan
bantuan
pernapasan
Untuk persiapan tindakan RJP, letakan korban pada alas atau tempat yang keras dalam keadaan
terlentang, jika korban yang tidak sadar dalam keadaan tengkurap, atur posisi ke terlentang.
Buka jalan napas (penolong awam)
Penolong awam harus membuka jalan napas dengan maneuver tengadah kepala topang dagu
(head tilt – chin lift maneuver) untuk korban cedera maupun tidak cedera. Jaw trust tidak
direkomendasikan untuk penolong awam karena sangat sulit dilakukan, dan lebih sering tidak
dapat membuka
jalan
napas
serta
dapat
menyebabkan
pergerakan
tulang
punggung.
Buka jalan napas (petugas kesehatan)
Petugas kesehatan menggunakan maneuver tengadah kepala topang dagu (head tilt – chin lift
maneuver) untuk membuka jalan napas untuk korban yang tidak mengalami cedara kepala dan
leher. Jika petugas kesehatan memperkirakan adanya trauma pada tulang belakang, membuka
jalan napas dengan menggunakan tehnik jaw trust tanpa ekstensi kepala. Namun jika tehnik jaw
trust tidak dapat memberikan bantuan pernapasan secara adequate, maka lakukan tehnik
tengadah kepala topang dagu karena membuka jalan napas dan pemberian bantuan napas
merupakan prioritas
utama
pada
RJP.
Petugas kesehatan sama dengan penolong awam dapat terjadi kesalahan dalam menilai
pernapasan pada korban yang tidak sadar, karena jalan napas tidak terbuka atau korban dalam
keadaan gasping / megap ‐ megap (napas satu – satu) dimana dapat terjadi pada menit
pertama setelah henti jantung mendadak dan dapat keliru dengan pernapasan adequate.
Pernapasan yang megap ‐ megap (satu – satu) tidak efektif, korban harus diberikan bantuan
7/18/2019 Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa
http://slidepdf.com/reader/full/bantuan-hidup-dasar-pada-orang-dewasa-5691ecc185c41 9/17
pernapasan jika tidak bernapas. Pelatihan RJP harus dapat menekankan pentingnya mengenal
pernapasan gasping dan memberi perintah memberikan bantuan pernapasan dan memulai
rangkaian RJP ketika korban tidak sadar memperlihatkan pernapasan gasping.
Gambar :
7/18/2019 Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa
http://slidepdf.com/reader/full/bantuan-hidup-dasar-pada-orang-dewasa-5691ecc185c41 10/17
Berikan Bantuan pernapasan
Berikan bantuan pernapasan sebanyak 2 kali , setiap 1 detik, dengan volume yang cukup untuk
dapat
mengembangkan dada.
Merekomendasikan
lamanya
memberikan
bantuan
pernapasan
sampai dada mengembang adalah 1 detik demikian halnya jika bantuan pernapasan di berikan
melalui mulut ke mulut dan mulut ke sungkup muka, dan ventilasi melalui advanced air way,
tanpa penambahan oksigen. Selama RJP, kegunaan dari ventilasi adalah mempertahankan
pemberian oksigen yang adequate.
Rekomendasi Secara Umum dapat dilakukan:
1 Selama menit pertama fibrilasi ventrikel, bantuan pernapasan mungkin tidak sepenting
kompresi dada karena konsentrasi oksigen di dalam darah masih tersisa cukup banyak
untuk beberapa menit setelah henti jantung. Pada awal henti jantung aliran darah ke
miokardium dan otak berhenti disebabkan oleh berhentinya aliran darah dan juga kadar
oksigen di dalam darah. Selama RJP aliran darah dapat terjadi disebabkan oleh kompresi
dada. Penolong harus dapat melakukan kompresi dada yang efektif dan mengurangi
tindakan – tindakan yang dapat menghentikan kompresi dada.
2. Ventilasi dan kompresi keduanya sangat penting untuk korban dengan fibrilasi ventrikel,
ketika oksigen didalam darah telah dipergunakan. Ventilasi dan kompresi juga sangat
penting untuk korban akibat asfiksia, seperti pada anak dan korban tenggelam yang
mengalami hipoksemia
saat
henti
jantung.
3. Selama RJP aliran darah ke paru – paru berkurang, oleh karena itu ratio ventilasi dan
perfusi dapat dipertahankan dengan volume tidal yang kecil dengan kecepatan
pernapasan yang normal. Penolong tidak boleh melakukan hyperventilasi (terlalu
banyak meniup atau terlalu besar volume udara yang diberikan). Ventilasi yang
berlebihan tidaklah perlu dan berbahaya karena peningkatan tekanan intrathorakhal
7/18/2019 Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa
http://slidepdf.com/reader/full/bantuan-hidup-dasar-pada-orang-dewasa-5691ecc185c41 11/17
akan menurunkan aliran balik (venous return) ke jantung, dan mengurangi curah
jantung (cardiac output) dan mengurangi kelangsungan hidup.
4. Hindari pemberian pernapasan yang terlalu banyak dan terlalu kuat. Pernapasan yang
demikian tidak diperlukan dan dapat menyebabkan kembung (distensi lambung) dan
dapat menimbulkan
komplikasi
pada
paru
–
paru.
Bantuan Napas Dari Mulut ke Mulut
Bantuan napas dari mulut ke mulut memberikan oksigen dan ventilasi kepada korban. Untuk
memberikan bantuan pernapasan dari mulut ke mulut, buka jalan napas korban, tutup cuping
hidung korban, dan mulut penolong mencakup seluruh mulut korban. Berikan 1 kali pernapasan
dalam waktu 1 detik, berikan pernapasan biasa, dan berikan bantuan pernapasan kedua dalam
waktu 1 detik. Penyebab umum terjadinya kesulitan memberikan bantuan ventilasi adalah
ketidaktepatan dalam membuka jalan napas . Jadi jika dada korban tidak mengembang pada
bantuan
pernapasan
yang
pertama,
lakukan
perbaikan
tengadah
kepala
topang
dagu
dan
berikan bantuan pernapasan yang kedua.
Gambar : Bantuan pernapasan
Bantuan Pernapasan Dari Mulut ke Alat Pelindung
Walaupun aman, beberapa petugas kesehatan dan penolong awam ragu – ragu untuk
melakukan bantuan pernapasan dari mulut ke mulut dan lebih suka menggunakan alat
pelindung.
Menggunakan alat pelindung ternyata tidak dapat mengurangi risiko penularan penyakit, sebaliknya
dapat meningkatkan tahanan aliran udara. Jika anda menggunakan alat pelindung, jangan sampai
terlambat memberikan bantuan pernapasan.
7/18/2019 Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa
http://slidepdf.com/reader/full/bantuan-hidup-dasar-pada-orang-dewasa-5691ecc185c41 12/17
Alat pelindung terdiri dari 2 tipe
1. Pelindung Wajah
2. Sungkup Wajah
Pelindung
wajah
berbentuk
selembar
plastik
bening
atau
lembaran
silikon
yang
dapat
mengurangi
sentuhan antara korban dan penolong tetapi tidak dapat mencegah terjadinya kontaminasi pada sisi
penolong.
Sungkup wajah ada yang telah dilengkapi dengan lubang untuk memasukan oksigen (pocet mask), ketika
oksigen telah tersedia berikan oksigen dengan aliran sebanyak 10‐12 liter/meni t.
Ventilasi dari Mulut‐ke‐Hidung dan Mulut‐ke‐Stoma
Ventilasi mulut‐ke‐hidung direkomendasikan jika pemberian ventilasi melalui mulut korban tidak dapat
dilakukan (misalnya luka yang sangat berat pada mulut), mulut tidak dapat dibuka, korban berada di
dalam air,
atau
menutup
mulut
korban
dengan
mulut
penolong
tidak
dapat
dilakukan.
Pada
beberapa
kasus tindakan bantuan pernapasan mulut‐ ke‐hidung pada orang dewasa mudah dilakukan, aman, dan
efektif. Berikan bantuan pernapasan pada korban dengan Trakhea Stoma yang memerlukan pernapasan.
Altematif lain dapat dipergunakan sungkup muka anak‐anak untuk memberikan bantuan pernapasan
melalui Trakhea Stoma. Tidak ada penelitian mengenai keamanan, keefektifan, ventilasi dari mulut‐ke‐
stoma.
Ventilasi Bagging‐Sungkup
Ventilasi bagging‐sungkup memerlukan keterampilan untuk dapat melakukannya. Penolong seorang diri
menggunakan alat bagging‐sungkup harus dapat mempertahankan terbukanya jalan napas dengan
mengangkat rahang
bawah,
tekan
sungkup
ke
muka
korban
dengan
kuat
dan
memompa
udara
dengan
memeras bagging. Penolong harus dapat melihat dengan jelas pergerakan dada korban pada setiap
pernapasan.
Bagging‐sungkup sangat efektif bila dilakukan oleh 2 penolong dan berpengalaman. Salah seorang
penolong membuka jalan napas dan menempelkan sungkup ke wajah korban sambil penolong lain
memeras bagging. Keduanya harus memperhatikan pengembangan dada korban. Penolong harus
menggunakan bagging ukuran dewasa (1‐2 liter) untuk memberikan volume tidal yang cukup
7/18/2019 Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa
http://slidepdf.com/reader/full/bantuan-hidup-dasar-pada-orang-dewasa-5691ecc185c41 13/17
mengembangkan dada korban. Konsentrasi oksigen yang diberikan lebih dari 40 % dengan aliran oksigen
10 – 12 liter / menit.
Ventilasi dengan advanced airway
Ketika korban selama RJP telah terpasang advanced airway, 2 orang penolong tidak lagi menggunakan
siklus. Sebagai penggantinya kompresi dilakukan dengan kecepatan 100 kalilmenit tanpa berhenti untuk
memberikan ventilasi. Penolong memberikan ventilasi 8‐10 kali/menit. Kedua penolong harus
bergantian dalam melakukan kompresi dan ventilasi setelah melakukan RJP selama 2 menit untuk
mencegah kelelahan pada penolong yang melakukan kompresi sehingga kualitas kompresi dan ventilasi
dapat dipertahankan. Jika penolong dalam jumlah banyak, lakukan pertukarani kompresi dada setiap 2
menit.
Penolong harus menghindari pemberian ventilasi yang terlalu banyak lebih baik sesuai dengan jumlah
pernapasan yang direkomendasikan dan membatasi volume tidal hanya sampai dada mengembang.
Pada penelitian memperlihatkan pemberian napas lebih dari 12 kalilmenit selama RJP mempunyi
peranan dalam
meningkatkan
tekanan
intrathorak,
mengurangi
aliran
balik
ke
jantung
selama
kompresi
dada. Pengurangan aliran balik ke jantung menyebabkan curah jantung menurun selama kompresi dada
dan juga mengurangi aliran darah ke arteri koroner dan perfusi otak. Oleh karena itu sangat penting
penolong mempertahankan kecepatan ventilasi 8‐10 kalilmenit selama RJP dan jangan memperbanyak
ventilasi.
Bantuan pernapasan tanpa kompresi dada (untuk petugas kesehatan saja)
Jika korban dewasa dengan sirkulasi spontan (denyut nadi teraba) berikan pernolongan atau bantuan
pernapasan,
berikan
bentuan pernapasan
dengan
kecepatan
10
‐12
kali/menit
atau
1
kali
pernapasan
diberikan setiap 5‐6 detik. Setiap pernapasan diberikan dalam waktu 1 detik tanpa menghiraukan
apakah advanced airway terpasang atau tidak. Setiap pernapasan harus dapat mengembangkan dada.
Selama pemberian bantuan pernapasan, ulangi pemeriksaan denyut nadi setiap 2 menit, tetapi tidak
melebihi waktu 10 detik dalam menilai denyut nadi.
Posisi Sisi Mantap (Recovery Position)
Posisi sisi mantap dipergunakan untuk korban dewasa yang tidak sadar yang telah bernapas dengan
normal dan sirkulasi yang efektif. Posisi ini dibuat untuk menjaga agar jalan napas tetap terbuka dan
mengurangi
risiko
sumbatan
jalan
napas
dan
aspirasi.
Korban
diletakkan
pada
posisi
miring
pada
salah
satu sisi badan dengan tangan yang dibawah berada didepan badan.
7/18/2019 Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa
http://slidepdf.com/reader/full/bantuan-hidup-dasar-pada-orang-dewasa-5691ecc185c41 14/17
SUMBATAN JALAN NAPAS OLEH BENDA ASING
(CHOKING)
Sumbatan Jalan Napas oleh Benda Asing (Tersedak)
Kematian akibat tersedak seharusnya tidak boleh terjadi karena melainkan harus dicegah. Banyak
laporan kasus tersedak pada orang dewasa yang disebabkan oleh makanan dan terjadi pada saat sedang
makan. Kejadian tersedak pada bayi dan anak‐anak juga terjadi pada saat sedang makan atau bermain.
Mengenali adanya sumbatan jalan napas akibat benda asing
Mengenali adanya sumbatan jalan napas merupakan kunci keberhasilan menolong korban yang
tersedak. Ini sangat penting untuk dapat membedakan kegawat daruratan dari pingsan, serangan
jantung, atau keadaan lain yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan, sianosis, atau kehilangan
kesadaran.
Benda asing merupakan salah satu penyebab sumbatan komplit / total atau sumbatan sebagian/parsial
pada jalan napas. Penolong harus membantu jika melihat korban yang mengalami sumbatan jalan napas
akibat tersedak. Tanda korban yang tersedak antara lain kesulitan bernapas, sianosis, sulit berbicara.
Korban biasanya memegang lehernya, segeralah bertanya "apakah anda tersedak" jika korban
menganggukkan kepalanya berarti dia tersedak.
Membebaskan sumbatan jalan napas oleh benda asing
Manuver Heimlich
Untuk mengatasi obstruksi jalan napas oleh benda asing dapat dilakukan manuver Heimlich (hentakan
subdiafragma‐abdomen). Suatu hentakan yang menyebabkan peningkatan tekanan pada diafragrna
sehingga memaksa udara yang ada didalam paru‐paru untuk keluar dengan cepat sehingga diharapkan
dapat mendorong atau mengeluarkan benda asing yang menyumbat jalan napas. Setiap hentakan harus
diberikan dengan tujuan menghilangkan obstruksi, mungkin dibutuhkan pengulangan hentakan 6 ‐10
7/18/2019 Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa
http://slidepdf.com/reader/full/bantuan-hidup-dasar-pada-orang-dewasa-5691ecc185c41 15/17
kali untuk membersihkan jalan napas. Pertimbangan penting dalam melakukan manuver Heimlich
adalah kemungkinan kerusakan pada organ‐organ besar.
Manuver Heimlich pada korban sadar dengan posisi berdiri atau duduk
Penolong harus berdiri di belakang korban, melingkari pinggang korban dengan kedua lengan, kemudian
kepalkan satu tangan dan letakkan sisi jempol tangan kepalan pada perut korban, sedikit diatas pusar
dan dibawah ujung tulang sternum. Pegang erat kepalan tangan dengan tangan lainnya. Tekan kepalan
ke perut dengan hentakan yang cepat kearah atas. Setiap hentakan harus terpisah dan dengan gerakan
yang jelas.
Manuver Heimlich pada korban yang tergeletak (tidak sadar)
Korban harus diletakkan pada posisi terlentang dengan muka keatas. Penolong berlutut disisi paha
korban. Letakkan salah satu tangan pada perut korban di garis tengah sedikit di atas pusat dan jauh
dibawah ujung tulang sternum, tangan kedua diletakkan diatas tangan pertama. Penolong menekan
7/18/2019 Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa
http://slidepdf.com/reader/full/bantuan-hidup-dasar-pada-orang-dewasa-5691ecc185c41 16/17
kearah perut dengan hentakan yang cepat kearah atas. Manuver ini dapat dilakukan pada korban sadar
jika penolongnya terlampau pendek untuk memeluk pinggang korban.
Manuver Heimlich pada yang dilakukan sendiri :
Pengobatan diri sendiri terhadap obstruksi jalan napas :
Kepalkan sebuah tangan, letakkan sisi ibu jari pada perut diatas pusat dan dibawah tulang sternum,
genggam kepalan itu dengan kuat dan berikan tekanan ke atas kearah diafragma dengan gerakan cepat,
jika tidak berhasil dapat dilakukan tindakan dengan menekan perut pada tepi meja atau belakang kursi.
Penyapuan jari
Manuver ini hanya dilakukan atau digunakan pada korban tidak sadar, dengan muka menghadap keatas
buka mulut korban dengan memegang lidah dan rahang diantara ibu jari dan jari‐ jarinya, kemudian
mengangkat rahang bawah. Tindakan ini akan menjauhkan lidah dari kerongkongan serta menjauhkan
benda asing yang mungkin menyangkut ditempat tersebut. Masukkan jari telunjuk tangan lain
menelusuri bagian dalam pipi, jauh kedalam kerongkongan dibagian dasar lidah, kemudian lakukan
gerakan mengait untuk melepaskan benda asing serta menggerakkan benda asing tersebut ke dalam
mulut sehingga memudahkan untuk diambil. Hati‐hati agar tidak mendorong benda asing lebih jauh ke
dalam jalan napas.
7/18/2019 Bantuan Hidup Dasar Pada Orang Dewasa
http://slidepdf.com/reader/full/bantuan-hidup-dasar-pada-orang-dewasa-5691ecc185c41 17/17