basic life support lisqorina

29
Basic Life Support CPR

Upload: muhammad-fauzi

Post on 08-Nov-2015

22 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

bls

TRANSCRIPT

Basic Life Support CPR

Basic Life SupportCPR

WAKTU KRITIS

Brain damage : setelah 3 - 6 menitBiological death : setelah 10 menitClinical death : tidak ada nafas dan nadiGolden time ORGAN VITAL

CPRKombinasi pertolongan pernapasan dan kompresi dadaMenyelamatkan fungsi jantung dan paruMenyediakan O2 ke otak hingga terdapat ACLS (Advanced Cardiac Life Support)Bagaimana CPR BekerjaCPR efektif s.d. 1/3 aliran darah normalPenyelamatan pernapasan mengandung 16% O2 (21%)

Indikasi Respiratory arrestJantung masih berdenyutNadi masih terabaPasokan O2 ke organ vital masih cukup sampai beberapa menitCardiac arrestDenyut nadi besar tak terabaSianosis atau sangat pucatNapas berhenti atau gaspingRangsang cahaya pupil negatif

DRCABDanger=BahayaResponse=KesadaranCirculation=Aliran darahAirway=Jalan napasBreathing=PernapasanPrinsip DasarD- DangerMemeriksa kesadaran dengan memanggil nama, menepuk / mengguncang bahu.

R-ResponseC- CirculationMemastikan ada tidaknya denyut nadiJika dalam 10 detik nadi karotis sulit dideteksi, lakukan kompresi dadaMelakukan bantuan sirkulasi

Tehnik memeriksa nadi

C- Circulation

C- Circulation

Posisi tangan yang benar

Kompresi jantungC- Circulation

Terlalu ke kananTerlalu ke kiriTerlalu ke bawahTerlalu ke atasPosisi tangan yang salah pada kompresi jantungC- Circulation

Kompresi jantung pada dewasa, anak dan bayiDewasa(anak >8 thn)Anak-anak(1- 8 thn)Bayi(< 1 thn)C- CirculationC-CirculationKompresi jantung dilakukan min. 100x/menitBiarkan dada mengembang seperti semula diantara sela kompresiKedalaman kompresi:Dewasa: 5 cm, rasio 30:2 (1 atau 2 penolong)Anak: 1/3 diameter AP dada ( 5 cm), rasio 30:2 (1 penolong) dan 15:2 (2 penolong)Bayi: 1/3 diameter AP dada ( 4 cm), rasio 30:2 (1penolong) dan 15:2 (2 penolong)

C- CompresiKompresi yg benarSistolik 60-80 mmHgDiastolik sangat rendahCO hanya 25% normalA- AirwayMembersihkan jalan napasFinger sweepMembuka jalan napas, Triple airway manuveurHead tiltChin liftJaw thrust

Head tilt chin lift

A-AirwayJaw thrust

A-AirwayB-Breathing2 kali hembusan tiap siklus, interval 1,5-2 detikVolume udara 400-600 ml (10 ml/kg) atau sampai dada pasien tampak mengembang3 teknikMouth to mouthMouth to nose mulut sulit dibuka, trauma maksilofasialMouth to stoma laringotomiTehnik mulut ke mulut atau mouth to mouthBantuan nafas dengan menggunakan masker

B-BreathingEvaluasi Setelah 5 siklus kompresi dan ventilasi ( 2 menit)Jika nadi (-), lanjutkan rasio 30:2 dalam 5 siklusJika nadi (+) tapi napas (-), berikan ventilasi sebanyak 10-12 x/menit dan monitor nadi tiap 2 menitJika nadi dan napas (+) tapi belum sadar, lakukan posisi pemulihan

Setelah alat intubasi terpasang pada 2 penolong: ventilasi tiap 8-10x/menit tanpa sinkronisasi dengan kompresiJika tersedia, gunakan Automated External Defibrillator (AED)

Defibrilasi Paddle 1 di bawah klavikula dextraPaddle 2 costae V antara linea midklavikula sinistra dan linea aksila anterior sinistra

Penghentian CPRKembalinya sirkulasi dan ventilasi spontanAda tenaga yg lebih ahliPenolong lelahAdanya tanda kematian yang irreversibelLebam mayat, muncul sekitar 20-30 menit setelah kematianKaku mayat (rigor mortis), terjadi 1-23 jam setelah kematianMidriasis dan refleks cahaya negatif

Komplikasi CPRAkibat napas buatanInflasi gaster perbaiki jalan napas dan hindari volume tidal yg besar dan laju pemberian napas buatan yg terlalu cepatRegurgitasiAkibat kompresi dadaFraktur iga dan sternumKontusio paruLaserasi hati dan limpaPerubahan pedoman CPRABC CABlooking, listening, feeling tindakan jika nadi tak teraba dalam 10 detikKompresi dada 4-5 cm min. 5 cmKompresi 100 kali/ menit min. 100 kali /menit

TERIMA KASIH