batik nusantara

11
1. Batik Kraton Dari seluruh tipe batik yang berkembang di indonesia. Motif ini memiliki kandungan arti filosofi hidup. batik- batik ini dibikin oleh beberapa putri kraton serta juga pembatik-pembatik pakar yang hidup di lingkungan kraton. pada prinsipnya motifnya terlarang untuk dipakai oleh orang “biasa” layaknya motif batik parang barong, batik parang rusak terhitung batik udan liris, serta sebagian motif yang lain. 2. Batik Cuwiri meruapakan motif batik yang menggunakan zat pewarna soga alam. Biasanya batik ini digunakan untuk semekan dan kemben, juga digunakan pada saat upacara mitoni. Motif batik ini kebanyakan menggunakan unsur meru dan gurda. Cuwiri sendiri memiliki arti kecil-kecil dan diharapkan untuk pemakainya pantas dan dihormati

Upload: mabrur-alfath-didi

Post on 22-Jun-2015

78 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Batik Nusantara

1. Batik Kraton

Dari seluruh tipe batik yang berkembang di indonesia. Motif ini memiliki kandungan arti filosofi hidup. batik-batik ini dibikin oleh beberapa putri kraton serta juga pembatik-pembatik pakar yang hidup di lingkungan kraton. pada prinsipnya motifnya terlarang untuk dipakai oleh orang “biasa” layaknya motif batik parang barong, batik parang rusak terhitung batik udan liris, serta sebagian motif yang lain.

2. Batik Cuwiri 

meruapakan motif batik yang menggunakan zat pewarna soga alam. Biasanya batik ini digunakan untuk semekan dan kemben, juga digunakan pada saat upacara mitoni. Motif batik ini kebanyakan menggunakan unsur meru dan gurda. Cuwiri sendiri memiliki arti kecil-kecil dan diharapkan untuk pemakainya pantas dan dihormati

3. Batik Pringgondani nama kesatriyan area tinggal gatotkaca putera werkudara. motif ini umumnya ditampilkan didalam warna-warna gelap

Page 2: Batik Nusantara

layaknya biru indigo ( biru nila ) serta soga-coklat, dan penuh sulur-suluran kecil yang diselingi dengan naga.

4. Batik Sekar Jagad 

Batik Sekar jagad adalah salah satu motif batik khas Indonesia. Motif ini mengandung makna kecantikan dan keindahan sehingga orang lain yang melihat akan terpesona. Ada pula yang beranggapan bahwa motif Sekar Jagad sebenarnya berasal dari kata "kar jagad" yang diambil dari bahasa Jawa (Kar=peta; Jagad=dunia), sehingga motif ini juga

melambangkan keragaman di seluruh dunia.

5. Sida LuhurMotif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Motif Sida Luhur (dibaca Sido Luhur) bermakna harapan untuk

mencapai kedudukan yang tinggi, dan dapat menjadi panutan masyarakat.6. Motif Kawung

 berpola bulatan mirip buah Kawung (sejenis kelapa atau kadang juga dianggap sebagai buah kolang-kaling) yang ditata rapi secara geometris. Kadang, motif ini juga diinterpretasikan sebagai

Page 3: Batik Nusantara

gambar bunga lotus (teratai) dengan empat lembar daun bunga yang merekah. Lotus adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian. Biasanya motif-motif Kawung diberi nama berdasarkan besar-kecilnya bentuk bulat-lonjong yang terdapat dalam suatu motif tertentu. Misalnya : Kawung Picis adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk bulatan yang kecil. Picis adalah mata uang senilai sepuluh senyang bentuknya kecil. Sedangkan Kawung Bribil adalah motif-motif kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar daripada kawung Picis. Hal ini sesuai dengan nama bribil, mata uang yang bentuknya lebih besar daripada picis dan bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang bentuknya bulat-lonjong lebih besar daripada Kawung Bribil disebut Kawung Sen.

7. Motif Semen Rama dimaknai sebagai penggambaran dari “kehidupan yang semi” (kehidupan yang berkembang atau makmur). Terdapat beberapa jenis ornamen pokok pada motif-motif semen. Yang pertama adalah ornamen yang berhubungan dengan daratan, seperti tumbuh-tumbuhan atau

binatang berkaki empat. Kedua adalah ornament yang berhubungan dengan udara, seperti garuda, burung dan megamendung. Sedangkan yang ketiga adalah ornament yang berhubungan dengan laut atau air, seperti ular, ikan dan katak. Jenis ornament tersebut kemungkinan besar ada hubungannya dengan paham Triloka atau Tribawana. Paham tersebut adalah ajaran tentang adanya tiga dunia; dunia tengah tempat manusia hidup, dunia atas tempat para dewa dan para suci, serta dunia bawah tempat orang yang jalan hidupnya tidak benar/dipenuhi angkara murka. Selain makna tersebut motif Semen Rama (dibaca Semen Romo) sendiri seringkali dihubungkan dengan cerita Ramayana yang sarat dengan ajaran Hastha Brata atau ajaran keutamaan melalui delapan jalan. Ajaran ini adalah wejangan keutamaan dari Ramawijaya kepada Wibisana ketika dinobatkan menjadi raja Alengka. Jadi “Semen Romo” mengandung ajaran sifat-sifat utama yang seharusnya dimiliki oleh seorang raja atau pemimpin rakyat.

8. Motif Sida AsihMotif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias

Page 4: Batik Nusantara

tercapai. Makna dari motif Sida Asih (dibaca Sido Asih) adalah harapan agar manusia mengembangkan rasa saling menyayangi dan mengasihi antar sesama.

9. Motif batik tambal memiliki arti tambal bermakna menambal atau memperbaiki hal-hal yang rusak. Dalam perjalanan hidupnya, manusia harus memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik, lahir maupun batin. Dahulu, kain batik bermotif tambal dipercaya bisa membantu kesembuhan orang yang sakit. Caranya adalah dengan menyelimuti orang sakit tersebut

dengan kain motif tambal. Kepercayaan ini muncul karena orang yang sakit dianggap ada sesuatu “yang kurang”, sehingga untuk mengobatinya perlu “ditambal”.

10. Batik Sida Mukti meruapakan motif batik yang biasanya terbuat dari zat pewarna soga alam. Biasanya digunakan sebagai kain dalam upacara perkawinan. Unsur motif yang tekandung didalamnya adalah gurda. Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Salah satunya adalah sida mukti, yang mengandung harapan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.

11. Batik Sudagaran 

merupakan motif larangan dari kalangan keraton yang membuat seniman dari kaum saudagar untuk menciptakan motif baru

Page 5: Batik Nusantara

yang sesuai selera masyarakat saudagar. Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah.

12. Batik Petani merupakan batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing.Batik ini dikerjakan secara sambilan sehingga tidak profesional. Pewarnaannya pun hanya dipasrahkan kepada saudagar yang menjual bahan pewarna. Jenis batik

ini adalah salah satu pembuatan batik yang kurang kreatif. Ini karena pembuatnya adalah mayoritas perempuan petani yang tidak memiliki keterampilan khusus untuk membatik dan membatik bukan mata pencaharian hidup mereka.

13.  Batik Padang Dalam bahasa Minangkabau disebut batik tanah liek (tanah liat) adalah jenis kain batik yang berasal dari Minangkabau. Dinamakan batik tanah liat karena batik ini menggunakan tanah liat sebagai pewarnanya. Motif batik Padang antara lain motif kaluak paku, motif pucuk rebung, motif rangkiang, dan lain-lain.

Pemakaian batik tanah liek dahulu hanya digunakan untuk acara-acara adat dan dipakai oleh para pemuka adat saja sedangkan sekarang sudah bisa digunakan oleh masyarakat pada umumnya.

14. Batik JambiKain dasar batik Jambi diberi pewarna alami dari tanaman dan buah-buahan seperti getah kayu dan saga. Warna khas : merah, kuning, biru, hitam. Motif batik Jambi pada umumnya diambil dari alam, seperti tumbuhan, hewan dan aktivitas sehari-hari warga Jambi. Motifnya satu-satu atau biasa disebut

Page 6: Batik Nusantara

ceplokan. Motif batik Jambi yang sangat terkenal adalah motif kapal sanggat, kuau berhias, durian pecah, merak ngeram, tampok manggis.

15. Batik BengkuluKain Besurek memiliki motif khas yang bernuansa kaligrafi Jambi dan Cirebon. Adopsi ini akhirnya

membentuk sebuah desain batik khas Bengkulu. Batik Kanganga memiliki motif khas yaitu berupa huruf asli Rejang. Motif kain besurek yang bertuliskan huruf arab yang dapat dibaca, kain ini sangat sakral, terutama pada pemakaian kain upacara adat pengantin dan untuk menutupi mayat. Kain jenis ini biasanya berbentuk kerudung wanita calon pengantin yang digunakan untuk upacara ziarah ke makan para leluhur. Kain jenis ini tidak boleh dipergunakan secara sembarangan.

16. Batik Aceh Batik Aceh mengeluarkan warna-warna yang cenderung berani, merah, hijau, kuning, merah muda.  Biasanya motif batik Aceh yang tertera pada kain melambangkan falsafah hidup masyarakatnya. Motif pintu misalnya, menunjukkan ukuran tingi pintu yang rendah. Motif tolak angin menjadi perlambang banyaknya ventilasi udara di setiap rumah adat, motif ini mengandung arti bahwa masyarakat Aceh cenderung mudah menerima perbedaan. Motif bunga jeumpa-bunga kantil, diambil karena banyak terdapat di aceh. Kuatnya pengaruh islam juga turut mewarnai motif-motif batik diantaranya ragam hias

berbentuk sulur, melingkar, dan garis.

17. Batik Benang Bintik

Page 7: Batik Nusantara

Batik Benang Bintik merupakan kain batik khas daerah Kalimantan Tengah. “Benang” dalam bahasa setempat berarti helaian kain putih, sedangkan “bintik” berarti desain atau bintik yang diterakan di atas “benang”. Kekhasan pada baik ini terletak pada jenis motif yang mencerminkan kebudayaan suku Dayak, suku asli daerah tersebut. Motif-motif yang dituangkan dalam kain batik diambil dari lukisan-lukisan atau ukiran-ukiran yang biasa digunakan oleh masyarakat Dayak zaman dahulu dalam berbagai ritual atau upacara adat.

18. Batik Sasirangan

Kata Sasirangan berasal dari kata menyirang yang berarti menjelujur yang berkaitan dengan cara pembuatan batik tersebut. Batik Sasirangan adalah kain adat suku Banjar Kalimantan Selatan yang dibuat dengan  teknik tusuk jelujur, diikat benang, gelang karet atau tali rafia, dan kemudian dicelup kedalam air hangat yang diberi pewarna. Pewarna yang digunakan sebagian dari bahan pewarna alam,

seprti kulit kayu ulin, jahe, air kulit pisang dan daun pandan.

19. Batik Toraja

Warna khasbatik Toraja sendiri adalah hitam,merah,putih dan kuning. Untuk warna kombinasisetelah kain dicap kemudian di celup dengan pewarna dan selanjutnya beberapa garis motif ditutup dengan warna yang berbeda.

20. Batik bomba

Kata bomba sendiri berarti keterbukaan dan kebersamaan. Itulah sebabnya tidak heran jikamasyarakat Sulteng itu terbuka kepada siapa saja yang datang ke daerah kita ini.Batik ini memiliki beragam motif. Motif paling banyak disenangi konsumen adalah bungacengkeh, sambulugana dan taiganja. Motif taiganja yang diambil dari akar tradisimasyarakat Kaili. Motif ini kata dia mengandung makna warisan kebudayaan adat Sultengsehingga hanya cocok

Page 8: Batik Nusantara

dipakai pada kegiatan-kegiatan adat atau pesta perkawinan. Motif bungacengkeh merupakan komoditas perkebunan andalan Kabupaten Tolitoli. danSambulugana”adalah satu paket tumbuhan, antara lain pinang dan siri. “Sambulugana” biasanya sebagai pelengkap adat peminangan bagi masyarakat Kaili di Palu. Peminangan dianggap kuranglengkap rasanya jika tidak ada “sambulugana”.

Tugas KlipingBatik Nusantara

Oleh:Hauratunnasywa Vernanda Putri

Kelas:5B

MI PKP Jakarta Islamic School

Page 9: Batik Nusantara

Tahun Ajaran 2013/2014