batubara dan kualitas batubara
DESCRIPTION
aaaaTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktikum perencanaan yang membahas mengenai pembelajaran akan
software minescape, khususnya untuk pembelajaran stratmodel merupakan salah
satu pembelajaran yang penting bagi seorang engineer kelak. Pada prinsipnya
pembelajaran software digunakan untuk memmudahkan seseorang bekerja, bagi
seorang mine engineer sangat penting bentuk gambaran dari endapan bahan galian.
Maka dengan adanya software maka penggambaran atau modeling endapan bahan
galian akan lebih mudah untuk dimodelkan. Sehingga, setelah mengetahui geometri
serta model dari endapan bahan galiannya maka seorang mine plan dapat
merekomendasikan desain penambangan yang paling efektif, efisien, murah dan
aman agar tambang dapat berlangsung dan mendapatkan keuntungan yang optimal.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Dalam pembuatan laporan ini dimaksudkan untuk mengetahui cara
pemodelan geologi menggunakan software minescape
1.2.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk :
Untuk mengetahui cara import drillhole
Untuk mengetahui cara membuat kontur struktur dari endapan yang
dimodelkan
Untuk mengetahui batas dari lapisan endapan bahan galian
Untuk dapat membuat penampang
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Batubara
Batubara adalah salah satu bahan bakar yang berasal dari fosil. Secara
umum batubara merupakan batuan sedimen yang dapat terbakar dan terbentuk dari
material organic khususnya berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang berhasil terbentuk
melalui proses pembatubaraan. Batuara ini terdiri unsur-unsur utama berupa karbon,
hydrogen dan oksigen. Selain itu batubara memilki sifat-sifat fisika dan kimia yang
cukup kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk yang berbeda.
Batubara ini adalah suatu bahan tambang non logam yang bersifat seperti
layaknya arang kayu, namun panas yang dihasilkan oleh batubara lebih besar jika
dibandingkan dengan arang kayu. Batubara diklasifikasikan berdasarkan dari
kandungan karbon yang terdapat pada batubaranya,
Sumber: www.pengertianahli.com/Gambar 2.1
Batubara2.2 Kelas Batubara
Batuabara terbagi menjadi beberapa macam kelas, hal ini didasarkan atas
kalori dari batubaranya, dimana kalori tersebut dipengaruhi oleh tekanan, panas
serta waktu. Dari kelas-kelasnya itu terbagi menjadi lima kelas, yaitu :
Antrasit
Bituminus
Sub-bituminus
Lignit
Gambut
2.3 Kualitas Batubara
Batubara yang merupakan salah satu bahan baku untuk kebutuhan energy
yang digunakan oleh masyarakat luas. Maka oleh sebab itu, kualitas batubara harus
benar-benar diperhatikan. Kualitas batubara ditentukan dari beberapa parameter
yang berpengaruh, diantaranya :
High Heating Value (HHV)
Parameter ini merupakan sangat berpengaruh apabila dilakukan
penambangan. Karena parameter ini mempengaruhi proses crusher,
pulverizer, pipa batubara, windbox, dan burner. Sehingga jika nilai HHV ini
semakin tinggi, maka aliran batubara setiap jamnya akan semakin turun
akibat dari kecepatan cool feeder yang harus disesuaikan.
Moisture Content
Moisture ContentKandungan moisture mempengaruhi jumlah pemakaian udara primernya, pada batubara dengan kandungan moisture tinggi akan membutuhkan udara primer lebih banyak guna mengeringkan batubara tersebut pada suhu keluar mill tetap. Kandungan air ini dapat dibedakan atas kandungan air bebas (free moisture), kandungan air bawaan (inherent moisture)
dan kandungan air total (total moisture). Kandungan air ini akan banyak pengaruhnya pada pengangkutan, penanganan, penggerusan maupun pada pembakarannya.
Volatile MatterKandungan volatile matter mempengaruhi kesempurnaan pembakaran dan intensitas nyala api, kesempurnaan nyala api ditentukan oleh : Fixed carbonFuel Ratio = ----------------------
Volatile Matter
Semakin tinggi fuel ratio maka karbon yang tidak terbakar semakin banyak.
Kandungan zat terbang sangat erat kaitannya dengan kelas batubara tersebut, makin tinggi kandungan zat terbang makin rendah kelasnya. Pada pembakaran batubara, maka kandungan zat terbang yang tinggi akan lebih mempercepat pembakaran karbon padatnya dan sebaliknya zat terbang yang rendah lebih mempersukar proses pembakaran. Nisbah kandungan carbon tertambat terhadap kandungan zat terbang disebut fuel ratio.
Fuel Ratio Berbagai Jenis Batubara
Ash Content dan KomposisiKandungan abu akan terbawa bersama gas pembakaran melalui ruang bakar dan daerah konveksi dalam bentuk abu terbang (fly ash) atau abu dasar (bottom ash). Sekitar 20% dalam bentuk abu dasar dan 80% dalam bentuk abu terbang. Semakin tinggi kandungan abu dan tergantung komposisinya mempengaruhi tingkat pengotoran (fouling), keausan dan korosi peralatan yang dilalui. Selain kualitas yang akan mempengaruhi penanganannya, baik sebagai fly ash maupun bottom ash tetapi juga komposisinya yang akan mempengaruhi pemanfaatannya dan juga titik leleh yang dapat menimbulkanfouling pada pipa-pipa. Dalam hal ini kandungan Na2O dalam abu akan sangat mempengaruhi titik leleh abu. Abu ini dapat dihasilkan dari pengotor bawaan (inherent impurities) maupun pengotor sebagai
hasil penambangannya. Komposisi abu seyogyanya diketahui dengan baik untuk kemungkinan pemanfaatannya sebagai bahan bangunan atau keramik dan penanggulangannya terhadap masalah lingkungan yang dapat ditimbulkannya.
Sulfur ContentKandungan sulfur berpengaruh terhadap tingkat korosi sisi dingin yang terjadi pada elemen pemanas udara, terutama apabila temperatur kerja lebih rendah dari letak embun sulfur, disamping berpengaruh terhadap efektifitas penangkapan abu pada peralatan electrostatic precipitator.
Coal SizeUkuran butir batubara dibatasi pada rentang butir halus dan butir kasar dengan butir paling halus untuk ukuran <3 mm>. Hardgrove Grindability Index (HGI)Kapasitas mill (pulverizer) dirancang pada hardgrove grindability index tertentu, maka untuk HGI lebih rendah dari nilai patokannya untuk menghasilkan fineness yang sama. Hardgrove Grindability Index merupakan petunjuk mengenai mudah sukarnya batubara untuk digerus. Harga Hardgrove Grindability Index diperoleh dengan rumus : HGI = 13,6 + 6,93 W
W adalah berat dalam gram dari batubara lembut berukuran 200 mesh. Semakin tinggi harga HGI semakin lunak batubara tersebut. Suatu PLTU biasanya disiapkan untuk menggunakan kapasitas penggerusan terhadap suatu jenis batubara dengan HGI tertentu.
Ash Fusion CharacteristicHal ini akan mempengaruhi tingkat fouling, slagging dan operasi blower. Sifat Caking dan Coking Kedua sifat tersebut ditunjukan oleh nilai muai bebas (free swelling index) dan harga dilatasi, yang terutama memberikan gambaran sifat fisik pelunakan batubara pada pemanasannya.
Parameter Kualitas BatubaraCukup banyak parameter untuk menentukan kualitas batubara antara lain :
· Total Moisture (%)*)**)***)· Inherent Moisture (%)*)**)***)· Ash Content (%)*)**)· Volatile Matter (%)*)**)· Fixed Carbon· Caloric Value (kcal/kg)*)**)· Total Sulphur (%)***)· Hardgrove Index *)**)· Indeks Muai Bebas ***)· Roga Index ***)
· Gray King ***)· Diatometri ***)· Nitrogen (%)**)· Phosphor *)· P2O5 *)· Plastometri ***)
Keterangan :*) Diperlukan datanya untuk PLTU**) Diperlukan datanya untuk bahan bakar***) Diperlukan datanya untuk industri kokas metallurgi
Pemanfaatan suatu jenis batubara tertentu perlu diketahui suatu set data kualitas batubara yang diperlukan untuk suatu keperluan tertentu. Data ini diperoleh dari hasil suatu analisis pengujian. Dari sekian banyak parameter kualitas batubara, biasanya hanya beberapa saja yang bermakna dalam melanjutkan suatu kemanfaatan tertentu. Tetapi dengan mempunyai data lengkap parameter kualitas batubara dari suatu cadangan tertentu, akan lebih terlihat seluruh kemungkinan pemanfaatan batubara tersebut yang dapat membantu industri pemakai.