bauran pemasaran ayam bakar (studi kasus di rumah …

103
BAURAN PEMASARAN AYAM BAKAR (Studi Kasus di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Makassar) Nurhayati Rumoma 105960086511 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

Upload: others

Post on 05-Feb-2022

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAURAN PEMASARAN AYAM BAKAR

(Studi Kasus di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Makassar)

Nurhayati Rumoma

105960086511

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

i

BAURAN PEMASARAN AYAM BAKAR

(Studi Kasus di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Makassar)

NURHAYATI RUMOMA105960086511

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana PertanianStrata Satu (S-1)

`

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2015

ii

iii

iv

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul : Bauran

Pemasaran Ayam Bakar Di Rumah Makan Wong Solo.

Adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apa

pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi yang

berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka

dibagian akhir skripsi ini.

Makassar, Juni 2015

Nurhayati Rumoma

v

ABSTRAK

NURHAYATI RUMOMA 105960086511 Bauran pemasaran ayam bakar di

Rumah Makan Wong Solo. Dibbimbinng oleh Siti Wardah dan Dewi Sartika.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui begaimana Bauran

Pemasaran yang di gunakan Rumah Makan Wong Solo untuk mencapai tujuan

pemasaran dalam sasarannya.

Penelitian ini di laksanakan di Rumah Makan Wong Solo yang

merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan makan siapa

saji yang terletak di Jl Sultan Alauddin No. 226 Makassar. Penelitian ini

menggunakan teknik pengumpulan data dengan pengamatan langsung dan

koesioner. Dan menggunakan Analisis data deskriptif kualitatif dalam

menganalisis atau menjabarkan semua indikator Bauran pemasaran di Rumah

Makan Wong Solo, mulai dari produk, harga, promosi, dan tempat.

Hasil penelitian di peroleh bahwa produk ayam bakar di Rumah Makan

Wong Solo meliputi cita rasa, tekstur dan kemasan. Harga meliputi harga

produk itu sendiri, sistem transaksi dan cara pembayaran, perbedaan harga

dengann pesaing, dan kesesuain harga dengan kulitas. Sedangkan R.M Wong

Solo melakukan promosi melalui beberapa media seperti Telivisi, surat kabar,

spanduk, dan melalui peningkatan pelayanan. Selain lokasi atau tempat usaha

Rumah Makan Wong Solo yaitu berada di Jalan. Sultan alauddin No 226

Makassar yang dapat di tempuh dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan

umum.

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN.................................................................. iv

ABSTRAK................................................................................................ v

KATA PENGANTAR ............................................................................. vi

DAFTAR ISI............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL..................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. ............ xiii

I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 3

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian .............................................................. 4

II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 5

2.1 Bauran Pemasaran ................................................................................... 5

2.2 Kerangka Pikir ........................................................................................ 21

III. METODE PENELITIAN................................................................... 23

vii

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian................................................................... 23

3.2 Teknik Penentuan Sampel........................................................................ 23

3.3 Jenis dan Sumber Data............................................................................. 24

3.4 Teknik Pengumpulan Data....................................................................... 24

3.5 Teknik Analisis Data................................................................................ 26

3.6 Definisi Operasional ................................................................................ 26

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI ...................................................... 30

4.1. Sejarah perusahaan ................................................................................ 30

4.2. Struktur organisasi perusahaan .............................................................. 31

4.3. Letak Geografis Perusahaan .................................................................. 34

4.4. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ......................................................... 35

4.5. Fasilitas Perusahaan............................................................................ 36

V. HASI DAN PEMBAHASAN ........................................................... 37

5.1. Gambaran Umum Responden................................................... ............ 37

5.2. Bauran Pemasaran .................................................................... .......... 42

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................... ............. 55

6.1. Kesimpulan ....................................................................................... 55

6.2. Saran ................................................................................... ............ 55

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Kuisioner penelitian

Identitas Responden Responden

viii

Bauran Pemasaran

Dukumentasi Promosi

Dukementasi Penelitian

RIWAYAT HIDUP

ix

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1. Identitas Responden Berdasarkan Umur di R.M Wong Solo ...................... 37

2. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di R.M Wong Solo.......... 39

3. Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan di R.M Wong Solo.............. 40

4. Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan di R. M Wong Solo............ 41

5. Data Keadaan Responden Berdasarkan Produk di R. M Wong Solo ......... 44

6. Data Keadaan Responden Berdasarkan Harga di R. M Wong Solo......... 47

7. Data Keadaan Responden Berdasarkan Promosi di R. M Wong Solo..... 51

8. Data Keadaan Responden Bedasarkan Tempat di R. M Wong Solo..... .. 53

x

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Teks

1. Skema Memenangkan Pasar dengan Pemasaran yang Efektif dan

Profitabel.......................................................................................... 6

2. Tingkat Produk ................................................................................ 12

3. Skema Kerangka Pikir Bauran Pemasaran ayam bakar R.M Wong

Solo.......................................................................................... 22

4. Struktur organisasi R.M Wong Solo......................................... 32

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Teks

1. Kuisioner Responden ................................................................. ............ 62

2. Identitas Responden .................................................................. ............ 65

3. Bauran Pemasaran....................................................................... ............ 77

4. Dukumentasi Promosi.................................................................. ............ 80

5. Dokumentasi penelitian .............................................................. ............ 81

6. Riwayat Hidup ............................................................................ ............ 82

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Industri pengolahan bahan pangan siap saji (Rumah Makan dan Restoran)

merupakan salah satu industri yang menjanjikan pada saat ini di Indonesia. Bisnis

Rumah Makan memang seperti menjadi usaha tersendiri bagi setiap penggusaha

di bidang tersebut. Pasalnya usaha dibidang ini selalu saja dicari dan dinikmati.

Bisnis Rumah makan adalah jenis usaha yang akan selalu laris sepanjang masa,

alasannya karena makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa lepas

dari kehidupan seseorang.

Bisnis Rumah makan ini pun memiliki banyak kategori, mulai dari makanan

ringan (camilan), minuman, hingga makanan pokok. Semua kategori di bisnis ini

(camilan, minuman, makanan pokok) punya potensi yang sangat bagus,

tergantung cara pemasarannya. Menu makanan yang tersedia kadang kala tidak

mempunyai bentuk yang menarik meskipun kandungan gizinya tinggi, dengan arti

lain kualitas dari suatu produk makanan sangat ditentukan oleh tingkat kesukaan

kosumen terhadap makanan tersebut. Umumnya pengolah makanan selalu

berusaha untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik. Kualitas makanan

adalah keseluruhan sifat-sifat dari makanan tersebut yang berpengaruh terhadap

konsumen (Wahidah, 2010). Bauran pemasaran merupakan kombinasi dari empat

variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk,

harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi yang saling berpengaruh dan di

pengaruhi oleh pasar sasaran.

2

Suatu perusahaan dalam mengeluarkan produk sebaiknya menyesuaikan

dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan begitu maka produk dapat

bersaing di pasaran, sehingga menjadikan konsumen memiliki banyak alternatif

pilihan produk sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu produk yang

ditawarkan. Selain produk, penetapan harga merupakan salah satu variabel yang

berpengaruh terhadap penjual produk, suatu perusahan dalam menetapkan harga

pada suatu produk sebaiknya memperhatikan kualitas, dan cita rasa dari produk

yang akan ditawarakan kepada konsumen atau calon pelanggan. Agar konsumen

dapat merasa puas terhadap produk yang ditawarakan. Selain kuliatas produk dan

penetapan harga yang tepat, Promosi dan distribusi atau tempat merupakan

indikator penting yang memeliki pengaruh yang sangat besar terhadap

keberhasilan suatu usaha. Disebabkan Promosi merupakan faktor penting dalam

mewujudkan tujuan penjualan suatu perusahaan. Agar konsumen bersedia

menjadi langganan, konsumen terlebih dahulu harus dapat mencoba atau meneliti

barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan, akan tetapi mereka tidak akan

melakukan hal tersebut jika kurang yakin terhadap barang itu. Disinilah perlunya

mengadakan promosi yang terarah, karena diharapkan dapat memberikan

pengaruh positif terhadap meningkatnya penjualan. Disamping menciptakan

produk yang berkulitas, penetapan harga yang baik, dan promosi yang baik,

tempat atau distribusi tidak kalah pentingnya dengan ketiga indikator yang

terdapat dalam bauran pemasaran, disebabkan tempat yang strategis, mudah di

lihat dan mudah di tempuh atau jarak tempuh yang dekat sangat berpengaruh

terhadap perkembangan suatu usaha.

3

Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo berusaha menciptakan produk ayam

bakar yang memenuhi standar rasa nusantara, sehingga bisa dinikmati dan disukai

oleh seluruh masyarakat. Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo

mengembangkan bisnis sistem wara laba sehingga gerai atau outletnya tersebar di

berbagai kota besar yang ada di Indonesia dan semua outlet yang ada mempunyai

standarisasi rasa yang sama, termasuk Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo

Makassar.

Produk ayam bakar di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo mempunyai

standarisasi rasa yang sama di semua gerai atau outlet yang ada, selain itu juga

banyak melakukan kegiatan promosi seperti penyebaran brosur, iklan di surat

kabar, radio, spanduk, baligho, reklame, dan sponsorship dalam kegiatan seminar,

sehingga pengenalan tentang produk diharapkan dapat diketahui oleh calon

konsumen maupun konsumen yang sudah sering melakukan pembelian ayam

bakar di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat

disajikan rumusan masalah sebagai berikut :

Bagaimana Bauran pemasaran ayam bakar di Rumah Makan Ayam Bakar

Wong Solo?

4

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka adapun tujuan

penelitian yaitu:

Untuk mengetahui bauran pemasaran Ayam Bakar di Rumah Makan Ayam

Bakar Wong Solo.

1.3.2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen Rumah Makan Ayam Bakar

Wong Solo dalam kebijakan penentuan bauran pemasaran yang tepat sesuai

dengan kebutuhan pasar.

2. Sebagai bahan informasi sekaligus merupakan kesempatan bagi penulis

untuk menerapkan teori-teori dan literatur yang penulis peroleh selama

penelitian serta mengaplikasikannya secara profesional.

3. Sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan

dalam mengadakan penelitian selanjutnya.

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pemasaran

2.1.1. Pengertian Pemasaran

Dewasa ini pemasaran telah berkembang demikian pesatnya dan telah

menjadi ujung tombak bagi setiap perusahaan dalam rangka mencapai tujuan. Hal

ini disebabkan karena ruang lingkup pemasaran sangat luas karena berhubungan

sacara langsung dalam kegiatan mulai dari persiapan, penyediaan, bahan baku,

proses produksi, sampai pada saat akhir, yakni produk yang siap di konsumsi oleh

konsumen. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pemasaran melibatkan

dua pihak yaitu produsen dan konsumen sebagai titik pusatnya, dan juga

pemasaran merupakan faktor penting karena menyangkut kegiatan menentukan

dan memproduksi produk maupun jasa, menetapkan harga penjualan dan pada

akhirnya konsumen siap untuk mengkonsumsinya.

Konsep pemasaran merupakan hal yang sederhana dan secara intuisi

merupakan filosofi yang menarik. Konsep ini menyatakan bahwa alasan

keberadaan sosial ekonomi bagi suatu organisasi adalah memuaskan kebutuhan

konsumen dan keinginan tersebut sesuai dengan sasaran perusahaan. Hal tersebut

didasarkan pada pengertian bahwa suatu penjualan tidak tergantung pada

agresifnya tenaga penjual, tetapi lebih kepada keputusan konsumen untuk

membeli suatu produk.

6

Definisi pemasaran menurut American Marketing Association (AMA)

seperti yang dikutip oleh Rhenald Kasali (1998:53) adalah: “Pemasaran adalah

suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan

harga,promosi, hingga distribusi barang-barang, ide-ide dan jasa, untuk

melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya.”

Beberapa ahli juga mengemukakan pendapatnya mengenai definisi

pemasaran. Nitisemito dalam Rambat Lupiyoadi (2001:31), mengemukakan

pemasaran adalah “Semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus

barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan maksud

untuk menciptakan permintaan efektif”.

Konsep inti pemasaran menurut pendapat di atas menjelaskan bahwa ada

beberapa hal yang harus dipenuhi dalam terjadinya proses pemasaran. Dalam

pemasaran terdapat produk sebagai kebutuhan dan keinginan orang lain yang

memiliki nilai sehingga diminta dan terjadinya proses permintaan karena ada yang

melakukan pemasaran.

Adapun definisi pemasaran menurut Philip Kotler (2005: 10) yaitu :

Pemasaran adalah proses sosial yang dengan mana individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai

dengan pihak lain.

Menurut Kotler dan Keller (2008:9) pemasaran terbagi atas 10 jenis entitas,

yaitu :

7

1. Barang, yaitu barang-barang yang berbentuk fisik dan merupakan bagian

terbesar dari produksi dan usaha pemasaran kebanyakan negara.

2. Jasa, yaitu ketika suatu negara perekonomiannya semakin maju, maka

proporsi kegiatan yang ada terfokus pada produksi jasa. Banyak produksi

untuk pasar yang mengalami bauran antara barang dan jasa.

3. Pengayaan pengalaman, yaitu dengan memadukan antara beberapa produk

barang dan jasa, perusahaan dapat menciptakan, mempergelarkan dan

memasarkan pengayaan pengalaman.

4. Peristiwa, yaitu ketika pemasar dapat tanggap akan kebutuhan konsumen

untuk mempromosikan suatu peristiwa yang berkaitan dengan berupa ulang

tahun, pameran dagang atau pementasan.

5. Orang, yaitu perusahaan/individu yang bergerak di bidang konsultan

manajemen dan menjadi Humas (PR) dari konsumen itu.

6. Tempat, yaitu ketika sebuah perusahaan/ negara tanggap akan potensi yang

ada, dan berusaha mengembangkan sehingga potensi yang ada menjadi

sumber pemasukan bagi perusahaan atau negara tersebut. Para pemasar yang

bergerak di bidang ini mencakup spesialis di bidang pengembangan

ekonomi, agen real estate dan pariwisata.

7. Properti, yaitu hak kepemilikan tak berwujud baik itu berupa benda nyata

atau financial. Properti diperjual belikan, dan menyebabkan timbulnya

pemasaran.

8. Organisasi, yaitu bagaimana organisasi dapat secara aktif berusaha untuk

membangun citra kuat pada masyarakat, guna lebih memenangkan

8

persaingan yang ada. Hal ini membutuhkan pemasar yang tanggap terhadap

apa dan bagaimana membentuk citra publik atas barang dan jasa yang

dipasarkan.

9. Informasi, yaitu sesuatu yang dapat di produksi dan dipasarkan sebagai

suatu produk. Pada hakikatnya, informasi merupakan sesuatu yang di

produksi dan di distribusikan serta dapat di nikmati.

10. Gagasan, yaitu setiap penawaran pasar mencakup inti dari suatu gagasan

dasar dari pemasar, yang berusaha mencari apa yang menjadi kebutuhan

yang bisa dipenuhi”.

Penentuan sasaran perusahaan dalam memasarkan produknya sangat penting

untuk diketahui, sehingga dapat disusun target yang akan dicapai melalui berbagai

strategi pemasaran yang diterapkan nantinya. Jika tujuan perusahaan sudah

diketahui, maka dapatlah disusun strategi pemasaran yang akan dijalankan untuk

mencapai tujuan tersebut. Strategi inipun dapat bersifat jangka pendek, menengah

maupun untuk jangka panjang sesuai dengan rencana yang telah disusun.

Dari definsi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah sebuah

proses sosial yang bertumpu pada pemenuhan kebutuhan individu dan kelompok

dengan menciptakan pertukaran sehingga memberikan kepuasan yang maksimal.

2.2. Tujuan Pemasaran

Sebuah perusahaan yang didirikan mempunyai tujuan utama, yaitu mencapai

tingkat keuntungan tertentu, pertumbuhan perusahaan atau peningkatan pangsa

pasar. Di dalam pandangan konsep pemasaran, tujuan perusahaan ini dicapai

9

melalui keputusan konsumen. Keputusan konsumen diperoleh setelah kebutuhan

dan keinginan konsumen dipenuhi melalui kegiatan pemasaran yang terpadu.

Tujuan pemasaran adalah mengubah orientasi falsafah manajemen

pemasaran lain yang ternyata telah terbukti tidak berhasil mengatasi berbagai

persoalan, karena adanya perubahan dalam ciri-ciri pasar dewasa ini yang

cenderung berkembang. Perubahan tersebut terjadi antara lain karena pertambahan

jumlah penduduk, pertambahan daya beli, peningkatan dan meluasnya hubungan

atau komunikasi, perkembangan teknologi, dan perubahan faktor lingkunganpasar

lainnya.

Kotler (2002:15) mengemukakan bahwa pemasaran mempunyai tujuan

membangun hubungan jangka panjang yang saling memuaskan dengan pihak-

pihak yang memiliki kepentingan utama pelanggan, pemasok, distributor dalam

rangka mendapatkan serta mempertahankan referensi dan kelangsungan bisnis

jangka panjang mereka.

Buchari Alma (2004 :5) mengemukakan tujuan pemasaran :

a. Untuk mencari keseimbangan pasar, antara buyer's market dan seller's

market, mendistribusikan barang dan jasa dari daerah surplus ke daerah

minus, dan produsen ke konsumen, dari pemilik barang dan jasa ke calon

konsumen.

b. Tujuan pemasaran yang utama ialah memberi kepuasan kepada konsumen.

Tujuan pemasaran bukan komersial atau mencari laba. Tapi tujuan pertama

ialah memberi kepuasan kepada konsumen, Dengan adanya tujuan memberi

kepuasan ini, maka kegiatan marketing meliputi berbagai lembaga

produsen. Istilah marketing meliputi marketing yayasan, marketing lembaga

10

pendidikan, marketing pribadi, marketing masjid, marketing nonprofit

organization. Tujuan pemasaran lembaga-lembaga non profit ini ialah

membuat satisfaction kepada konsumen, nasabah, jamaah, murid, rakyat,

yang akan menikmati produk yang dihasilkannya. Oleh sebab itu lembaga-

lembaga tersebut harus mengenal betul siapa konsumen, jamaah, murid

yang akan dilayaninya. Jika konsumen merasa puas, maka masalah

keuntungan akan datang dengan sendirinya. Produsen akan memetik

keuntungan secara terus menerus, sebagai hasil dari memberi kepuasan

kepada konsumennya.

2.3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

2.3.1. Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan tergantung dari suasana pemasaran yang ada di usaha tersebut. Setiap

usaha menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan respon dari konsumen

terhadap kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Salah satu alat

yang digunakan dalam menyusun strategi pemasaran adalah dengan menggunakan

bauran pemasaran. “Bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah serangkaian dari

variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahan dan digunakan untuk

mencapai tujuan dalam pasar sasaran” (Saladin 2003). “Marketing Mix adalah

kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem

pemasaran perusahaan yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan

sistem distribusi” (Dharmesta 2002). Dari definisi para ahli diatas dapat ditarik

11

kesimpulan bahwa bauran pemasaran merupakan kombinasi dari empat variabel

atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni:

produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi yang digunakan

untuk mencapai tujuan dalam pasar sasarannya. Jadi, bauran pemasaran terdiri

dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh suatu usaha

untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.

Bauran pemasaran terdiri dari 4 komponen, yaitu :

1. Produk

2. Harga

3. Tempat

4. Promosi

Dari uraian di atas dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Gambar I: Bauran Pemasaran

Sember Belson Simamera, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran yang Efekifdan Profitabel.2003

Produk

Variasi produk, Kualitas,

Desain, Fitur, Merek,

Harga

Variasi Produk,Kualitas

desain,Fitur,Merek,Kemasan,

Posisi yang diinginkan

Promosi

Sasaran,pesan,anggaran.

Tempat

Saluran,cakupan

pasar,lokasi,dll

12

Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas bahwa bauran pemasaran terdiri

dari beberapa unsur atau variabel bauran pemasaran yaitu: produk (product),

struktur harga (price), kegiatan promosi (promotion), saluran distribusi (place).

Berikut penjelasan dari masing-masing variabel:

1. Produk (Product)

1.1. Pengertian Produk

Melalui produk, perusahaan melakukan sejumlah usaha untuk menghasilkan

respon yang diinginkan dari pasar sasaran. Ditunjukkan bahwa respon yang

dihasilkan oleh pelanggan adalah berupa produk dan merek yang dibeli, toko yang

dipilih dan jumlah pembelian. Produk yang dikonsumsi sangat tergantung

keinginan konsumen yaitu basic need (kebutuhan dasar).

Produk mencakup segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan

kebutuhan atau keinginan. Produk adalah segalah sesuatu yang dapat ditawarkan

kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi

dan yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. (Saladin,2003). Pelanggan

memikirkan sebuah produk dalam konsep kepuasan yang akan diperoleh secara

menyeluruh. Kepuasan yang diinginkan pelanggan membutuhkan suatu produk

secara keseluruhan yang merupakan kombinasi dari pelayanan terbaik, produk

fisik yang memiliki fitur yang tepat, instruksi penggunaan, kemasan yang sesuai,

dan nama merek yang sudah dikenal dan pernah memuaskan pelanggan pada

waktu yang lalu. Uraian di atas menyimpulkan bahwa pelanggan juga membeli

13

kepuasan, bukan produk fisik saja. Produk harus dapat dilihat dari sudut pandang

pelanggan dan bagaimana pelanggan berpikir bahwa produk dapat sesuai dengan

tujuan pembeliannya. Setiap usaha di dalam mempertahankan dan meningkatkan

penjualan dan share pasarnya, perlu mengadakan usaha penyempurnaan dan

perubahan produk yang dihasilkan ke arah yang lebih baik, sehingga dapat

memberikan daya guna dan daya pemuas serta daya tarik yang lebih besar.

Strateginya adalah menetapkan cara dan penyedian produk yang tepat bagi pasar

yang dituju, sehingga dapat memuaskan para konsumennya dan sekaligus dapat

meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang, melalui peningkatan

penjualan dan peningkatan share pasar. Dalam marketing mix, produk merupakan

unsur yang paling penting karena dapat mempengaruhi bauran pemasaran lain.

Bauran produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang

acuan/bauran produk (Product Mix), merk dagang (Brand), cara pembungkusan

atau kemasan produk (Product Packaging), tigkat mutu/kualitas dari produk dan

pelayanan (services) yang diberikan. Tujuan utama bauran produk adalah untuk

dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan

bersaing atau mengatasi persaingan.

1.2. Bauran Produk (Product Mix)

Definisi bauran produk menurut Kotler (2009:16) adalah sebagai berikut

“Bauran Produk (Product Mix) adalah kumpulan dari semua produk dan unit

produk yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli.”

14

Atribut Produk

Menurut Kotler dan Armstrong (2009:214) beberapa atribut yang menyertai

dan melengkapi produk (karakteristik dari atribut produk) adalah:

1) Merek (Branding)

Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau

kombinasi dari semua ini yang mana dimaksudkan untuk mengidentifikasi

produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari

produk pesaing. Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam strategi

produk. Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar

pada produk.

2) Pengemasan (Packing)

Pengemasan (packing) adalah suatu kegiatan merancang dan membuat wadah

atau pembungkus dari suatu produk.

3) Kualitas Produk (Product Quality)

Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk untuk

melaksanakan fungsinya yang mana meliputi daya tahan kendalan, ketepatan,

kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk

meningkatkan kualitas dari produk, maka perusahaan dapat menerapkan

program “Total Quality Manajemen (TQM)”. Pengertian dari Total Quality

Management sendiri ialah sistem manajemen yang berorientasi pada

kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dengan kegiatan yang

diupayakan benar sekali (right first time), melalui perbaikan

berkesinambungan (continous improvement) dan memotivasi karyawan.

15

Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah

untuk meningkatkan nilai konsumen.

1.3. Tingkatan Produk

Produk secara keseluruhan disebut produk total yang dibagi menjadi tiga

tingkatan yang harus diperhatikan oleh perencana produk. Menurut Gilbert

D. Harrel (2008)

Ketiga tingkatan yang membentuk konsep produk adalah:

1) Produk Inti (Core Product)

Produk Inti (Core Product) manfaat inti untuk memecahkan masalah yang

dicari pelanggan ketika membeli suatu produk, baik barang atau jasa.

2) Produk Aktual (Branded Product)

Produk Aktual (branded product) adalah produk yang ditambah dengan

karakteristik tertentu yang dapat membedakan produk dengan produk lainnya

yang serupa. Perbedaan yang ada dapat dilihat dari lima atribut produk yaitu

kualitas, sifat, rancangan, merek, dan kemasan produk.

3) Produk Tambahan (Augmented Product)

Produk Tambahan (Augmented Product) adalah karakteristik produk yang

telah ditingkatkan nilainya, melebihi nilai yang terdapat pada produk inti dan

produk aktual. Produk tambahan dapat berupa perbaikan dan pelayanan, jasa

pengiriman, pemasangan, pelayanan dan kemudahan pembayaran.

Tingkat produk selanjutnya yang dijelaskan lebih dalam oleh Philip Kotler

(2009:4) dijabarkan dalam lima tingkatan produk, yaitu keuntungan inti (core

benefit), produk mendasar (basic product), produk yang diharapkan (expected

16

product), produk tambahan (augmented product) dan produk potensial (potential

product).

1) Tingkatan paling mendasar pada produk yaitu, keuntungan inti adalah

manfaat dari membentuk produk atau keuntungan mendasar dibeli oleh

pelanggan.

2) Pada tingkatan kedua pemasaran menyadari kebutuhan pelanggan dan

memenuhi kebutuhan dengan menyediakan produk mendasar.

3) Tingkatan ketiga pemasar menyediakan produk oleh pelanggan atau

seperangkat atribut dan kondisi dimana diharapkan oleh pelanggan saat

membeli produk pemasar. Pada contoh Rumah Makan, pelanggan biasanya

mengharapkan mejah makan yang bersih, suasana yang nyaman,

pengkondisian udara yang sesuai dan lain-lain. Tingkatan produk yang

diharapkan ini apabila dapat dipenuhi sepenuhnya oleh pemasar, maka dapat

memuaskan pelanggan.

4) Pada tingkatan keempat, pemasar mempersiapkan produk tambahan lebih dari

apa yang diharapkan pelanggan.

5) Pada tingkatan terakhir pemasar melakukan usaha untuk memuaskan

pelanggan ke taraf yang lebih tinggi dengan meningkatkan segala sesuatu

secara potensial dapat dilakukan atas produk. Kesuksesan perusahaan dalam

menambahkan keuntungan pada produk yang ditawarkan tidak hanya

memuaskan pelanggan tapi juga membuat surprise dan membuat pelanggan

merasa puas.

17

Visualisasi tingkatan produk menurut Kotler seperti yang dijabarkan dalam

gambar 2.

Gambar 2. Tingkatan Produk Menurut Kotler

2. Harga (Price)

2.1. Definisi Harga

Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk

(Saladin,2003). “Harga adalah satu-satunya elemen yang berkaitan dengan

pendapatan” (Peter dan Olson 2000). Definisikan harga sebagai “Sejumlah uang

yang dibayarkan atas barang, atau jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam

rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang” (Kotler

2005),. Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan

penerimaan penjualan. Dalam penentuan baik untuk harga jual atau harga beli.

Kesalahan dalam penentuan harga akan menyebabkan kerugian bagi suatu usaha.

Dalam menentukan harga harus dipertimbangkan berbagai hal, misalnya tujuan

penentuan harga tersebut, hal ini disebabkan dengan diketahuinya tujuan

18

penentuan harga tersebut menjadi mudah. “Harga dapat ditetapkan dengan

berbasis pada permintaan. Tjiptono (2002) . Metode ini menekankan pada faktor-

faktor yang mempengaruhi selera dan frekuensi pelanggan. Permintaan pelanggan

ini didasarkan pada berbagai pertimbangan antara lain:

1. Kemauan pelanggan untuk membeli;

2. Posisi suatu produk dalam gaya hidup pelanggan;

3. Manfaat yang diberikan produk tersebut kepada pelanggan;

4. Harga produk-produk subsitusi;

5. Sifat persaingan non harga;

6. Perilaku konsumen secara umum; dan

7. Segmen-segmen dalam pasar”.

Terkadang perusahaan melakukan penyesuaian-penyesuaian khusus

terhadap harga dalam bentuk diskon, allowance, dan penyesuaian geografis.

1. Diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada

pembeli sebagai penghargaan dari aktivitas tertentu dari pembeli yang

menyenangkan bagi penjual.

2. Allowence merupakan pengurangan dari harga menurut daftar (list price)

kepada pembeli karena adanya aktivitas-aktivitas tertentu yang dilakukan

pembeli.

3. Penyesuaian geografis merupakan penyesuaian terhadap harga yang

dilakukan oleh produsen sehubungan dengan biaya transportasi produk dari

penjual kepada pembeli (Tjiptono, 2002).

19

“Persepsi konsumen terhadap kualitas berubah-ubah seiring dengan

perubahan yang terjadi pada harga. Semakin tinggi harga suatu produk semakin

tinggi pula kualitas produk yang dipersepsi oleh konsumen. Konsumen

mempunyai persepsi seperti ini pada saat mereka tidak memiliki petunjuk lain

mengenai kualitas produk selain harga. Padahal persepsi kualitas dapat juga

dipengaruhi oleh reputasi usaha, periklanan, dan variabel lainnya” Stanton (1996).

Penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian value kepada

konsumen dan mempengaruhi image produk, serta keputusan konsumen untuk

membeli. Dalam menetapkan harga, harus sesuai dengan nilai yang diberikan dan

dipahami pelanggan. Harga memainkan peran yang penting dalam bauran

pemasaran, karena penetapan harga memberikan penghasilan bagi bisnis.

Komponen Harga

1. Daftar harga

2. Diskon

3. Potongan

4. Periode pembayaran,dan

5. Syarat kredit

Tujuan Penentuan Harga Secara Umum

1. Untuk bertahan hidup.

2. Untuk memaksimalkan laba.

3. Untuk memperbesar market share.

4. Mutu produk.

5. Karena pesaing.

20

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga:

1. Kebutuhan dana

2. Persaingan

3. Kebijaksanaan pemerintah

4. Target laba yang diinginkan

5. Jangka waktu

6. Kualitas jaminan

7. Reputasi perusahaan

8. Produk yang kompetitif

9. Hubungan baik

2.2. Bauran Harga (Price Mix)

Pada dasarnya bauran harga adalah bagian dari proses marketing mix,

dimana bauran harga merupakan konsep yang sangat mempengaruhi proses

marketing mix tersebut. Komponen yang ada dalam bauran harga adalah bentuk

kebijakan yang ada dalam setiap perusahaan, namun demikian bauran harga tak

sepenuhnya juga menjadi kunci keberhasilan dari sebuah konsep marketing mix

tersebut. Hakekatnya setiap usaha atau bisnis akan berhasil jika setiap komponen

yang ada di dalamnya berjalan sejajar dan berkesinambungan sehingga terjadi

sebuah keseimbangan pada proses pencapaian tujuan sebuah bisnis tertentu.

Bauran harga adalah seluruh proses dimana sebuah perusahaan menentukan

kebijakan dalam menetapkan harga dari berbagai jenis produk yang telah

dihasilkan oleh perusahaan tersebut sehingga perusahaan akan memperoleh profit

21

yang diharapkan. Sedangkan harga sendiri memiliki pengertian bahwa, harga

adalah jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk.

Saran-saran Penetapan Harga

1. Untuk mempertahankan atau memperbesar pangsa pasar.

2. Untuk mempercepat masuknya uang tunai.

3. Untuk dapat bertahan dalam persaingan.

4. Untuk mempertahankan citra yang menguntungkan.

5. Untuk menghabiskan sisa barang musiman (cuci gudang).

6. Untuk meningkatkan jumlah pengunjung pada bulan-bulan sepi.

7. Untuk menakut-nakuti para pesaing potensial untuk masuk.

Strategi Penetapan Harga

1. Penetapan harga yang berpedoman pada biaya

2. Penetapan harga cost (cost plus pricing)

3. Penetapan harga yang berpedoman pada persaingan

4. Penetapan harga yang berorientasi pada permintaan

5. Harga psikologikal

6. Harga Promosi

3. Promosi (Promotion)

3.1. Definisi Promosi

Banyak yang mencoba mendefinisikan promosi sesuai dengan disiplin

ilmu dan perspektif mereka. Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam

menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik

22

untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang

dipasarkannya. Promosi adalah “ kombinasi strategi yang paling baik dari

variabel-variabel periklarian, penjualan personal dan alat promosi yang lain, yang

semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan”

Stanson (1999),. Promosi adalah “komunikasi dari para penjual yang

menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan pora calon pembeli suatu

produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu

respon” Lamb, Hair, Mc-Daniel (2001),. “Promosi adalah link komunikasi antara

penjual dan pembeli untuk tujuan mempengaruhi , menginformasikan , atau

membujuk keputusan pembelian pembeli potensial” Wikipedia (2011).

3.2. Tujuan Promosi

Ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu:

1. Menginformasikan

Menginformasikan ke pasar mengenai produk terbaru

Mendeskripsikan pelayanan yang tersedia

Mengemukakan manfaat terbaru dari sebuah produk

Meluruskan pendapat yang keliru terhadap produk dan perusahaan

Menginformasikan ke pasar mengenai perubahan harga jual

Mengurangi ketakutan buyer terhadap produk konsumen

Menjelaskan bagaimana produk tersebut dapat diambil manfaatnya

Membangun image perusahaan.

23

2. Membujuk

Membangun brand preference.

Merayu pembeli (buyers) untuk melakukan pembelian saat ini

Meningkatkan pemilihan terhadap merek

Membujuk pembeli (buyers) untuk melakukan transaksi penjualan

Merubah persepsi pembeli (buyer) terhadap atribut – atribut produk

perusahaan.

3. Mengingatkan

Mengingatkan pembili mengenai kemungkinan penggunaan produk di

masa depan

Menempatkan produk kita ke dalam ingatan buyers pada saat penjualan

menurun

Mengingatkan buyers dimana bisa membeli produk

Menjaga produk agar menjadi nomor satu dibenak buyers.

3.3. Bentuk Promosi

Terdapat 2 (dua) tipe promosi, yaitu:

1. Above the line promotion: Promosi yang menggunakan mass media (TV,

radio, koran, internet, mobile phones, dan, secara historis, lagu ilustrasi

produk atau jasa) dimana perusahaan atau pengiklan membayar advertising

agency tertunjuk untuk menempatkan iklan produk atau jasa perusahaan

tersebut.

24

2. Below the line promotion: Bentuk promosi selain yang tersebut di atas. Ini

dimaksudkan agar konsumen mengetahui bahwa terdapat bentuk promosi di

sekitar mereka. Contoh dari tipe ini adalah sponsorship, penempatan

produk, testimonials, promosi penjualan, merchandising, direct

mail, penjualan perorangan, hubungan masyarakat, pameran / trade shows.

3. Bauran Promosi (Promotional Mix)

Bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan

dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan

iklan dan pemasarannya. Menurut Basu Swastha (1999), promotional mix adalah

“Kombinasi Strategi yang paling baik dari variabel-variabel Periklanan, Personal

Selling dan alat Promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai

tujuan program penjualan, Kotler dan Gary A. (2000)”. unsur bauran promosi

(promotion mix) terdiri atas lima perangkat utama, Kotler (2005), yaitu:

1. Advertising

Merupakan setiap bentuk presentasi dan promosi non personal yang

memerlukan biaya tentang gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang

jelas. Bisa melalui iklan media massa yang ada, atau iklan luar ruangan

seperti pemasangan billboard, spanduk dan poster.

2. Sales Promotion

Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau

membeli suatu produk atau jasa. Meliputi pajangan-pajangan di sejumlah

titik/lokasi penting pemasaran, bingkisan, discount, kupon belanja.

25

3. Public relation and publicity

Berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra

perusahaan atau produk individualnya. Aplikasi dari komponen ini adalah

ikut serta atau mengadakan acara - acara tertentu yang sifatnya tidak murni

profit orientes dengan instansi lain, misalkan dengan menggelar acara

malam bakti sosial atau penggalangan dana.

4. Personal Selling

Interaksi langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan suatu

presentasi, menjawab langsung dan menerima pesanan.

5. Direct marketing

Penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail dan alat penghubung

nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara dengan atau mendapatkan

tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.

4. Tempat (place)

4.1. Pengertian Place

Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap

bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran

distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah

memperoleh suatu produk.selain itu tempat atau lokasi adalah faktor yang sangat

penting dalam bauran pemasaran, pada lokasi yang tepat, sebuah usaha akan lebih

sukses di bandingkan usaha lain yang berlokasi kurang strategis, miskipun

masing-masing menjual produk yang sama dan suasana yang bagus.

26

Saluran pemasaran/saluran distribusi terdiri dari beberapa lembaga yang

melakukan semua kegiatan fungsi yang digunaan untuk menyalurkan produk dari

produsen ke konsumen (Saladin 2003). Setiap distribusi yang dimiliki

menciptakan berbagai tingkat penjualan dan memiliki fungsinya sendiri juga

membawa konsekuensi biaya tertentu, pastinya hal ini dapat membantu

menyelesaikan berbagai transaksi. Beberapa fungsi saluran distribusi yang dapat

membantu menyelesaikan transaksi antara lain:

1. Promosi

Mengembangkan dan menyebar luaskan komunikasi secara persuasive

mengenai suatu penawaran. Menemukan dan berkomunikasi dengan calon

pembeli.

2. Penyesuaian

membentuk dan menyusuaikan tawaran dengan kebutuhan pembeli,

termaksuk aktivitas seperti pembuatan, pemilihan, dan pengemasan.

3. Negosiasi

mencapai persetujuan mengenai harga dan persyaratan lain dari tawaran

sehingga kepemilikan dapat dipindahkan.

2.4. Kerangka Pikir

Usaha kuliner yang sudah banyak terdapat di Indonesia adalah restoran dan

rumah makan. Rumah makan yang ada di Indonesia menawarkan berbagai variasi

masakan, baik masakan khas Indonesia maupun luar negeri. Untuk terus

mempertahankan exsentinsinya dalam dunia usaha atau bisnis rumah makan wong

solo perlu mengadakan suatu bauran pemasaran yang tepat dalam menghadapi

27

para pesaing kuliner lainnya. Rumah Makan Wong Solo Makassar yaitu salah satu

usaha rumah makan yang berkembang sangat pesat di Kota Makassar selalu

melakukan bauran pemasaran guna menarik perhatian dan minat masyarakat

untuk membeli produk di rumah makan tersebut. Selain itu, Rumah Makan Wong

Solo Makassar memiliki banyak pesaing yang menyediakan bahan baku yang

sama maupun berbeda. Walaupun jumlah pembelian konsumen di Rumah Makan

Wong Solo Makassar cukup tinggi, namun tidak semua konsumen rutin

melakukan pembelian dan juga terjadi keragaman jumlah pembelian. Oleh karena

itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Bauran pemasaran ayam

bakar di Rumah Makan Wong Solo. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

Gambar 3.

Gambar 3 : Kerangka Pimikiran penelitian bauran pemasaran Rumah Makan

Ayam Bakar Wong Solo.

Rumah Makan Ayam

Bakar Wong Solo

Bauran Pemasaran

Produk

(Product)

Harga

(price)

Tempat

(place)

Promosi

(Promotion)

Peningkatan Penjualan Rumah Makan

Ayam Bakar Wong Solo

28

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo

Makassar, dengan pertimbangan bahwa Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo

merupakan salah satu Rumah Makan yang mampu menghadapi pesaing dalam

menciptakan kepuasan terhadap pelanggan. Penelitian dilaksanakan selama dua

bulan di mulai pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2015.

3.2. Teknik Penentuan Sampel

Teknik penentuan sampel pada penelitian ini yaitu: Teknik Accidental

sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya

siapa saja yang melakukan pembelian produk ayam bakar dan sesuai

karakteristiknya yaitu telah melakukan pembelian dan mengkonsumsi produk

ayam bakar di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo dengan pertimbangan

kesiapan responden untuk diwawancarai atau dijadikan sebagai sumber data. Etta

Mamang Sangadji dan Sopiah, (2010).

Penarikan sampel pada penelitian ini ditetapkan sebanyak 100 orang

responden. Penentapan sampel sebanyak 100 orang responden tersebut

diasumsikan bahwa konsumen yang melakukan pembelian produk ayam bakar

pada Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Makassar jumlahnya tidak tetap

setiap hari. Hal Ini sesuai dengan pendapat Jose F. Hair (1998) bahwa penentuan

29

jumlah populasi yang tidak diketahui dianjurkan diatas 30 sampel dan untuk

bisnis sampel sekitar 100 dianggap memadai.

3.3. Jenis dan Sember Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. data primer peneliti memperoleh dari pihak menajemen di Rumah

Makan Ayam Bakar Wong Solo dan data yang di peroleh dari pengamatan dan

wawancara langsung dengan pelanggan di Rumah Makan Ayam Bakar Wong

Solo dengan berpatokan pada daftar pertanyaan yang telah di siapakan. Sedangkan

data sekunder di peroleh dari tulisan-tulisan yang berkaitan dengan masalah-

masalah yang diteliti.

Data sekunder didapat dari pustaka atau tulisan-tulisan dari media

informasi, serta pustaka-pustaka, Biro Pusat Statistik dan Depertemen yang

berkaitan dengan pembahasan dan penelitian.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Sebagai perlengkap pembahasan ini maka diperlukan adanya data atau

informasi baik dalam perusahaan maupun di luar perusahaa. Penulis memperoleh

data yang berhubungan dengan penelitian. Penulis mengunakan metode sebagai

perikut.

1. Penelitian Lapangan ( Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan pada Rumah Makan Ayam Bakar Wong

Solo untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian dengan

cara:

30

a. Observasi

Yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan penulis dengan pengamatan

dan berhadapan langsung dengan pihak manajemen Rumah Makan Ayam

Bakar Wong Solo Makassar maupun secara tidak langsung seperti

memberikan daftar pertanyaan kepada pelanggan untuk mengesi kuesioner

atau memberikan jawaban.

b. Wawancara

Peneliti mengadakan wawancara secara langsung dengan pimpinan Rumah

Makan Ayam Bakar Wong Solo Makassar, sejumlah karyawan dan

responden/ pelanggan yang bersedia di wawancari dengan menyiapkan

sejumlah pertanyaan dengan menggunakan Kuesioner.

c. Dokumentasi

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan informasi –

informasi di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo yang berhubungan

dengan penelitian ini.

2. Penelitian Kepustakaan ( Library Research )

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan membaca beberapa buku

literature-literatur, mengumpulkan dokumen, arsip, maupun catatan

penting yang ada hubungannya dengan permasalahan penulisan skripsi ini

dan selanjutnya peneliti mengolah kembali data tersebut.

31

3.5. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam menganalisis

data. Data deskriptif kualitatif yaitu data yang berupa kalimat atau tanggapan

yang diberikan oleh pihak konsumen selaku responden mengenai pembelian ayam

bakar, seperti produk, harga, tempat, dan promosi di Rumah Makan Ayam

Bakar Wong Solo.

3.6. Definisi Operasional

Untuk mengidentifikasih teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini,

maka definisi opersaional yang dikemukan adalah:

1. Bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah serangkaian kegiatan pemasaran

yang dapat dikuasai oleh pihak menajemen Rumah Makan Ayam Bakar

Wong Solo dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran”.

a. Produk

Produk adalah ayam bakar yang di sediakan Rumah Makan Ayam

Bakar Wong Solo Makassar yang ditawarkan kepada konsumen

sehingga mendapatkan perhatian, dibeli, atau dikonsumsi dan yang

dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.

Praduk meliputi:

1. Cita Rasa

Cita Rasa adalah sifat dari Produk ayam bakar yang diproduksi

oleh Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Makassar yang

32

dinikmati oleh konsumen dengan skala likert sebagai berikut:

Sangat Enak = 5, Enak = 4, dan Tidak Enak = 3

2. Tekstur

Tektur adalah sifat dari produk ayam bakar yang diproduksi oleh

Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Makassar yang di nikmati

oleh konsemen dengan skala likert sebagai berikut: Sangat Empuk

= 5, Empuk = 4, dan Tidak Empuk = 3

3. Kemasan

Kemasan adalah wadah atau tempat yang digunakan Rumah

Makan Ayam Bakar Wong Solo dalam membungkus atau

menyimpan produk ayam bakar yang di nikmati oleh konsemen

dengan skala likert sebagai berikut: Sangat Menarik = 5, Menarik =

4, dan Tidak Menarik = 3

b. Harga

Harga adalah sejumlah uang yang dikeluarkan konsemen untuk

membeli produk ayam bakar di Rumah Makan Ayam Bakar Wong

Solo Makassar.

Harga meliputi:

1. Harga Produk

Harga produk adalah nilai (Rp) yang ditawarkan Rumah Makan

Ayam Bakar Wong Solo kepada konsumen yang membeli produk

ayam bakar dengan skala likert sebagai berikut: Sangat Malah = 5,

Malah = 4, dan Tidak Mahal = 3.

33

2. Cara pembayaran

Cara pembayaran adalah sistem transaksi yang digunakan Rumah

Makan Ayam Bakar Wong Solo dalam menangani pembayaran

atau transaksi para konsemen dengan skala likert sebagai berikut:

Sangat Suka = 5, Suka = 4, Tidak Suka = 3.

c. Promosi

Promosi adalah kegitaan pemasaran yang dilakukan oleh pihak

manajemen Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Makassar dalam

menginformasikan dan mempengaruhi calon pelaggan sehingga

tertarik untuk membeli produk ayam bakar di Rumah Makan Ayam

Bakar Wong Solo Makassar.

Promosi Meliputi :

1. Informasi yang di peroleh konsemen

Informasi yang di peroleh konsemen adalah konsemen memperoleh

informasi promosi yang di sampai Rumah Makan Ayam Bakar Wong

Solo diantaranya melalui rekan kerja, televisi, surat kabar, brosur, dan

spantuk.

2. Media promosi yang di sukai konsumen.

Media promosi yang disukai konsemen adalah kesukaan konsumen

terhadap media yang digunakan Rumah Makan Ayam Bakar Wong

Solo dalam menyampaikan informasi promosi kepada para konsumen

dengan skala likert sebagai berikut: Sangat Suka = 5, Suka = 4, dan

Tidak Suka = 3.

34

d. Tempat

Place atau tempat usaha adalah lokasi yang digunakan Rumah Makan

Ayam Bakar Wong Solo Makassar dalam mengelola dan

mengembangkan usahanya. Pemilihan tempat usaha yang sangat

berpotensi mendatangkan keuntungan untuk usaha tersebut. Maka dari

itu tempat yang dipilih harus memiliki kriteria sebagai berikut :

1. Tempat yang Strategis

2. Bisa diakses dengan mudah

3. Dapat dilihat oleh konsumen

Tempat meliputi

- Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan Rumah Makan Ayam Bakar

Wong Solo dalam membangun usahanya dengan skala likert

sebagai berikut: Sangat Strategis = 5, Strategis= 4, dan Tidak

Strategis = 3

- Fasilitas

Fasilitas adalah pelayanan yang di sediakan Rumah Makan Ayam

Bakar Wong Solo Makassar kepada para konsumen dengan skala

likert sebagai berikut: Sangat Suka = 5, Suka = 4, dan Tidak Suka

= 3

35

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Makassar diresmikan pada

tanggal 25 april 2004 yang mendapatkan kehormatan diresmikan langsung oleh

Gubernur Sulawesi Selatan H.M.Amin Syam, dan juga H.Puspo Wardoyo sebagai

pendiri Rumah Makan Wong Solo yang berhasil mengembangkan cabang-cabang

di seluruh Indonesia bekerja sama dengan H. Masrur Latanro sebagai pemilik hak

francise Makassar, dengan mengacu perkembangan kota Makassar yang semakin

mengalami kemajuan khususnya dibidang pariwisata.

Awalnya Puspo Wardoyo pendiri Rumah Makan Wong Solo membuka

warung kaki lima pada tahun 1991 di jln. SMA II Pandang Golf Polonia Medan

dengan dilandasi iman, taqwa dan kesungguhan. Pada tahun 2005 telah memiliki

lebih dari 40 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan untuk Go

Internasional Rumah Makan Wong Solo telah membuka cabang di luar negeri

diantaranya yang telah dibuka Singapura dan Malaysia. Disamping total service,

Rumah Makan Wong Solo juga memiliki standarisasi bumbu, hingga kesamaan

rasa antara outlet tetap terjaga. Rumah Makan Wong Solo dapat dimiliki oleh

setiap orang dengan sistem waralaba (Frachise) yang syarat-syaratnya telah

ditetapkan oleh sistem manajemen R.M Wong Solo. Disamping itu, nilai lebih

dari Rumah Makan Wong Solo adalah Halalan Thayyiban, halal artinya produksi

dari proses di Rumah Makan Wong Solo adalah diperhatikan aspek kehalalan,

Thayyiban (baik) artinya menu-menu yang disajikan berasal dari bahan-bahan

36

yang segar (fresh) dan memiliki nilai gizi yang tinggi, disamping itu zakat 10%

dari hasil usaha digunakan untuk hal-hal kemasyarakatan. Kunci sukses itu tidak

lepas dari hukum-hukum Allah dan memahami bahwa hal terpenting dalam

menyelamatkan roda perniagaan adalah bagaimana suatu pekerjaan tersebut justru

dapat menyelamatkan diri dari api neraka. Sehingga insan Rumah Makan Wong

Solo memandang bekerja adalah ibadah. Disetiap outlet tersedia tempat

peribadatan berupa Mushollah dan mewajibkan pendalaman agama bagi para staf

dan karyawan secara terus menerus.

4.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Sebagai sebuah perusahaan, Rumah Makan Wong Solo Makassar

memiliki struktur organisasi dalam menjalankan peranannya dengan tertib dan

terarah tanpa mengindahkan asas-asas perusahaan.

Penyusunan struktur organisasi ini dimaksudkan untuk memperjelas

proses pengambilan tugas masing-masing bagian yang didukung oleh sumber

daya manusianya (karyawan). Struktur organisasi pada Rumah Makan Wong Solo

Makassar dipimpin oleh seorang manager cabang dan beberapa kepala bagian

yang terdiri atas empat bagian yaitu; keuangan, produksi, operasional dan

personalia. Total karyawan yang ada di Rumah Makan Wong Solo adalah 47

terdiri dari 36 orang karyawan laki-laki, dan 11 orang perempuan. Adapun

struktur organisasi R.M Wong Solo Makassar seperti pada gambar 4:

37

Gambar 4. Struktur Organisasi Perusahaan R.M Wong Solo Makassar.

38

1. Pimpinan Cabang

Tugas dan tanggung jawab pimpinan adalah melakukan koordinasi dan

pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam perusahaan serta sebagai penentu

kebijakan sacara umum demi kelancaran perusahaan.

2. Keuangan

Terbagi dalam 2 (dua) bagian, yaitu bendahara yang bertugas dalam

mengatur posisi keuangan perusahaan dan bagian kasir yang bertanggung jawab

dalam pembayaran konsumen.

3. Kepala Produksi

Bertanggung jawab dalam kegiatan produksi yang terdiri dari 8 (delapan)

bagian, meliputi tongseng, dapur, blonk, bakar, goreng, bumbu, minuman dan

steward.

4. Asisten Produksi

Bertanggung jawab mengambil alih tugas dan tanggung jawab kepala

produksi bila kepala produksi tidak berada ditempat/berhalangan hadir.

5. Kepala Operasional

Bertanggung jawab dalam semua kegiatan operasional yang meliputi:

Belanja: bagian yang melakukan pembelanjaan seluruh bahan baku yang

digunakan.

Gudang: bertanggung jawab dalam penyimpanan bahan baku.

39

Keamanan: bertugas menjaga keamanan di sekitar rumah makan.

Kapten area: bertanggung jawab terhadap kegiatan customer service dan

delivery.

6. Asisten Operasional

Bertanggung jawab mengambil alih tugas Kepala Operasional bila Ka.

Operasional tidak berada di tempat/berhalangan hadir.

7. Kepala Personalia

Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang berhubungan langsung

dengan karyawan, baik dalam penerimaan karyawan, cuti maupun pemberhentian

karyawan.

8. Asisten Personalia.

Bertanggung jawab mengambil alih Kepala Personalia bila Kepala

Personalia tidak berada di tempat/berhalangan hadir.

4.3. Letak Geografis Perusahaan

Letak R.M Wong Solo Makassar sangat strategis, terletak diperbatasan

kota Makassar dan kota Gowa. Terletak di jln. Sultan Alauddin no. 226 Makassar

yang merupakan jalur menuju pusat kota Makassar. Kawasan Alauddin yang

merupakan kawasan perkantoran dan juga kawasan kampus merupakan nilai lebih

dari lokasi R.M Wong Solo Makassar. Di luar itu R.M Wong Solo Makassar

terletak kurang lebih 5 Km dari pusat kota Makassar.

40

4.4. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo menyadari bahwa elemen kunci

keberhasilan perusahaan adalah sumber daya manusia, melalui penciptaan produk

dan perilaku pelayanan yang dilakukan. Maka penciptaan SDM yang unggul

dengan pemberdayaan karyawan sangat penting artinya untuk mencapai tujuan

perusahaan. Pemberdayaan karyawan merupakan bagian dari keseluruhan rencana

atau program seperti pemasaran, produksi dan keuangan untuk mencapai

peningkatan organisasi dalam efektifitas operasional kualitas menejemen

kepedulian terhadap pelanggan dan peningkatan kualitas yang terus-menerus.

Semua itu dapat dicapai apabila perusahaan dan karyawan mempunyai komitmen

atau kesediaan untuk terikat menjalankan visi, misi dan tujuan perusahaan secara

bersama- sama.

Visi, misi dan tujuan Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo yaitu sebagai

berikut :

Visi Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo adalah perusahaan islami yang

menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dimana outlet Wong Solo

berada.

Misi Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo adalah memenuhi kebutuhan

pelanggan akan konsumsi yang bergizi tinggi, higienis, aman bagi kesehatan

pelanggan dan halal.

Tujuan Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo adalah usaha profesional

yang maju dan islami dalam rangka terhindarnya insan Ayam Bakar Wong Solo

41

dari azab yang pedih dan bermanfaat bagi keluarga, masyarakat serta sukses dunia

akhirat.

4.5. Fasilitas Perusahaan

Sarana dan prasarana pendukung yang ada di Rumah Makan Wong Solo

Makassar yaitu:

a. Tempat parkir,

b. Mushollah,

c. Toilet pria & wanita,

d. Ruangan VIP,

e. Pendopo dan lesehan, dan

f. Ruangan untuk rapat 60 orang (full AC).

42

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Umum Responden

5.1.1.Umur

Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan

seseorang dalam melakukan pembelian suatu produk maupun jasa. Seseorang

akan mengalami perubahan jenis maupun jumlah barang atau jasa yang akan

dikonsumsi seiring dengan bertambahnya umur. Hal ini sesuai dengan pendapat

Kotler (1996) bahwa, orang membeli suatu barang dan jasa yang berubah-ubah

selama hidupnya. Mereka makan makanan bayi pada waktu tahun-tahun awal

kehidupannya, memerlukan makanan paling banyak pada waktu meningkat dan

menjadi dewasa, dan memerlukan diet khusus pada waktu menginjak usia lanjut.

Selera orang pun dalam pakaian, perabot dan rekreasi berhubungan dengan

usianya.

Adapun keadaan umum responden di Rumah Makan Wong Solo Makassar

berdasarkan tingkat umur dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Keadaan Responden Berdasarkan Umur di R.M Wong Solo Makassar.No Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)1234567

22-2627-3132-3637-4142-4647-5152-56

51925291561

5,0019,0025,0029,0015,006,001,00

Jumlah 100 100,00Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2015

43

Terlihat pada tabel 1. Bahwa umur responden di Rumah Makan Wong Solo

Makassar berdasarkan tingkat umur yaitu cukup bervariasi mulai dari 22 sampai

56 tahun. Sebagian besar responden berumur 37 sampai dengan 41 tahun yaitu

sebanyak 29 orang atau 29,00% dan hanya sebagian kecil responden yang

berumur antara 52 sampai 56 tahun yaitu sebanyak 1 orang atau 1,00%, hal ini

dikarenakan umur 37 sampai dengan 41 merupakan kategori profesional mudah

berusia produktif yang lebih banyak bekerja di luar rumah. Dilihat dari tingkat

umur yang cukup bervariasi menunjukan bahwa produk ayam bakar di Rumah

Makan Wong Solo Makassar bisa dikonsumsi oleh semua umur.

5.1.2.Jenis Kelamin

Faktor jenis kelamin dapat mempengaruhi keputusan pembelian seseorang.

Hal ini disebabkan karena berbagai macam produk yang dipasarkan biasanya

diperuntukkan untuk satu kelompok jenis kelamin dan kadang diperuntukkan

untuk semua jenis kelamin, seperti kosmetik untuk wanita, susu untuk ibu hamil

dan menyusui dan lain sebagainya.

Adapun komposisi responden berdasarkan jenis kelamin di Rumah Makan

Wong Solo Makassar dapat dilihat pada Tabel 2.

44

Tabel 2. Keadaan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Rumah Makan WongSolo Makassar.

No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)

12

Laki-lakiPerempuan

4654

46,0054,00

Jumlah 100 100,00

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2015

Responden berdasarkan jenis kelamin yang terlihat pada Tabel 2

menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah perempua yaitu sebanyak

54 orang atau 54,00% dibandingkan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 46

orang atau 46,00%. Keterlibatan laki-laki dan perempuan dalam pembelian

berbeda-beda sesuai dengan jenis produk, secara tradisional perempuan sudah

menjadi agen pembeli utama bagi keluarga, namun hal tersebut kadang berubah

sehubungan dengan peningkatan jumlah perempuan yang bekerja diluar rumah.

Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler (1996) bahwa, para pemasar produk

kebutuhan pokok bisa saja membuat kesalahan, yakni tetap berfikir bahwa

wanitalah sebagai pembeli utama, atau hanya wanita sebagai pembeli produk

mereka.

5.1.3.Pendidikan

Pendidikan responden dapat dilihat dari tingkat pendidikan formal yang

telah diselesaikan oleh responden. Tingkat pendidikan responden tersebut dapat

berpengaruh terhadap kemampuan berfikir, bertindak serta persepsi terhadap

segala sesuatu, termasuk dalam mengkonsumsi suatu produk.

45

Adapun keadaan umum responden di Rumah Makan Wong Solo Makassar

berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Keadaan Responden Berdasarkan Pendidikan di R.M Wong SoloMakassar.

No Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)1234

SMADIPLOMAS1S2

199684

19,009,0067,004,00

Jumlah 100 100,00Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015

Tabel 3. Komposisi responden berdasarkan pendidikan formal di Rumah

Makan Wong Solo Makassar, sangat bervariasi antara SMA sampai S2. Sebagian

besar pendidikan yaitu Sarjana (S1) yaitu sebanyak 68 orang atau 68,00% dan

hanya sebagian kecil yang berpendidikan S2 yaitu 4 orang atau 4,00%.

Berdasarkan tingkat pendidikan yang dimiliki responden, dapat dikatakan bahwa

responden sudah berpendidikan tinggi (81%), dan hal itu akan berpengaruh pada

sikap konsumen terhadap pembelian ayam bakar di Rumah Makan Wong Solo

Makassar. Tingkat pendidikan dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap

perilaku pembeli. Orang yang memiliki kecerdasan atau tingkat pendidikan lebih

tinggi akan sadar dengan kebutuhan makanan yang bergizi serta memiliki

kemampuan menganalisa produk-produk yang berkualitas. Hal ini sesuai dengan

pendapat Kotler (1996) bahwa, peningkatan jumlah penduduk yang berpendidikan

akan meningkatkan permintaan terhadap produk yang berkualitas.

46

5.1.4. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang

dimiliki. Hal ini disebabkan karena beberapa jenis pekerjaan atau profesi seperti

dokter, pengacara, akuntan, ahli laporan keuangan menuntut jenis pendidikan

tertentu dan memerlukan syarat pendidikan formal agar bisa bekerja dalam profesi

tersebut. Menurut Kotler (1996) bahwa, pola konsumsi seseorang juga

dipengaruhi oleh pekerjaannya. Para pemasar mencoba mengidentifikasi

kelompok-kelompok pekerjaan atau jabatan yang memiliki kecenderungan minat

diatas rata-rata dalam produk dan jasa mereka.

Adapun komposisi responden berdasarkan pekerjaan yang melakukan

pembelian di Rumah Makan Wong Solo Makassar dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Keadaan Responden Berdasarkan Pekerjaan di Rumah Makan WongSolo Makassar.

No Pekerjaan Jumlah (Orang) Persentase(%)123456789

WiraswastaPegawai Negeri SipilPegawai SwastaPOLRIT.N.IAdvokatIbu Rumah TanggaChefMahasiswa

252838221112

25,0028,0038,002,002,001,001,001,002,00

Jumlah 100 100,00Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015

Responden berdasarkan pekerjaan yang terlihat pada Tabel 4. Menunjukan

bahwa jenis pekerjaan yang digeluti oleh responden yaitu terdiri atas Wiraswasta,

Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Swasta, POLRI, T.N.I, Advokat, Ibu Rumah

47

Tangga, Mahasiswa dan Chef. Sebagian besar responden bekerja sebagai Pegawai

Swasta yaitu sebanyak 38 orang atau 38,00% dan sebagian kecil bekerja sebagai

Advokat yaitu 1 orang atau 1,00% , Ibu Rumah Tangga 1 orang atau 1,00%, dan

Chef 1 orang atau 1,00%. Jenis pekerjaan yang dimiliki responden dapat menjadi

salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian terhadap produk ayam

bakar di Rumah Makan Wong Solo. Hal ini disebabkan karena persepsi seseorang

terhadap suatu produk turut dipengaruhi oleh jenis pekerjaan yang berdampak

pada tingkat penghasilan. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler (1996) bahwa,

keadaan ekonomi seseorang akan besar pengaruhnya terhadap pilihan produk.

Para pemasar barang-barang yang banyak tergantung pada pendapatan perlu

memperhatikan secara terus menerus kecendrungan dalam pendapatan pribadi,

tabungan dan suku bunga piutang. Jika indikator-indikator ekonomi menunjukkan

resesi, maka para pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang

kembali, menentukan kembali ciri- ciri yang menonjol dan menetapkan harga

produk sehingga tetap mampu menarik para pelanggan sasaran.

5.2. Bauran Pemasaran

5.2.1.Produk

Ayam bakar merupakan produk peternakan yang banyak digemari

sehingga banyak warung atau rumah makan yang menawarkan produk tersebut.

Hal Ini disebabkan karena ayam bakar sudah menjadi salah satu masakan

unggulan nusantara, selain itu masakan ini cukup mudah diperoleh, harga relatif

terjangkau serta kualitas yang semakin meningkat karena tingkat persaingan usaha

48

ayam bakar juga meningkat. Sebagian besar konsumen ayam bakar adalah

penduduk di kota-kota besar. Penyajian yang cepat, pelayanan yang baik, serta

cita rasa yang enak menjadikan masakan ini menjadi salah satu pilihan yang tepat

untuk memanfaatkan waktu istrahat ataupun waktu bersantai keluarga. Ayam

bakar merupakah produk yang ditawarkan pihak Rumah Makan Wong Solo

Makassar kepada pelanggan dan calon pelanggannya. Pada produk terdapat

beberapa hal yang menjadi ciri dari produk tersebut yang menjadi daya tarik

tersendiri sehingga pelanggan atau calon pelanggan ingin membeli produk

tersebut. Ciri produk meliputi cita rasa produk, tekstur produk, dan kemasan

produk.

Cita rasa produk merupakan salah satu atribut makan yang meliputi bau, dan

rasa produk itu sendiri yang merupakan hasil kerja dari pengecapan rasa (taste

buds) (Anonim, 2011). Sedangkan tekstur merupakan hasil atau rupa akhir dari

makanan, mencakup: warna tampilan luar, warna tampilan dalam, kelembutan

makanan, bentuk permukaan pada makanan, keadaan makanan (kering, basah,

lembab). Dan kemasan produk adalah wadah atau bungkusan yang di gunakan

untuk menyimpan, membungkus dan melindungi produk.

Adapun keadaan/tanggapan responden berdasarkan produk yang

melakukan pembelian di Rumah Makan Wong Solo Makassar dapat dilihat pada

Tabel 5.

49

Tabel 5. Keadaan Responden Berdasarkan Produk yang ditawarkan di RumahMakan Wong Solo Makassar.

No Produk

1. Cita Rasa

Jumlah Konsumen(orang)

Presentasi Kategori

85 85,00 Sangat Enak- - Enak

15 15,00 Tidak EnakJumlah 100 100,00

Tekstur74 74,00 Sangat Empuk26 26,00 Empuk- - Tidak Empuk

Jumlah 100 100,00

Kemasan- - Sangat Menarik

65 65,00 Menarik35 35,00 Tidak Menarik

Jumlah 100 100,00Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015

Responden berdasarkan produk yang ditawarkan Rumah Makan Wong

Solo yang terlihat pada tabel 5 menunjukan bahwa sebagian besar responden

menyatakan bahwa produk ayam bakar di Rumah Makan Wong Solo sangat enak

yaitu sebanyak 85 atau 85,00%. Hal ini di sebabkan karena kualitas tingkat

kematangan yang pas atau sesuai, tingkat peresapan bumbu dan takaran bumbu

yang pas atau sesuai membuat produk tersebut sangat enak di konsumsi, selain itu

oroma khas dari ayam bakar dan di dukun dengan sambal yang enak membuat

produk tersebut terasa lebih enak atau lebih nikmat. Sedangkan 15 orang atau

15,00%, menyatakan bahwa produk ayam bakar di Rumah Makan Wong Solo

Makassar tidak enak. Hal ini di sebabkan karena tercium aroma atau bau bawang

putih yang masi mentah dan tingkat pencampuran bumbuh yang tidak merata atau

tidak sempurna akhirnya berpengaruh terhadap kelebihan rasa manis dan

kurangnya rasa asin pada produk tersebut. Jenis cita rasa yang di rasakan

50

responden dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku pembeli

terhadap produk ayam bakar di Rumah Makan Wong Solo Makassar. Hal ini

disebabkan karena persepsi seseorang terhadap suatu produk turut di pengaruhi

oleh cita rasa yang berdampak pada tingkat pembeli produk ayam bakar tersebut.

Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler (1996), bahwa para konsumen akan

menyukai produk-produk yang memberikan kualitas, penampilan dan ciri-ciri

yang terbaik. Manajemen dalam organisasi yang berorentasi pada produk tersebut

demikian memusatkan energi mereka untuk membuat produk yang lebih baik dan

terus-menerus meningkatkan mutu atau kulitas produk tersebut. Selain indikator

cita rasa produk, indikator tektur produk juga termasuk salah satu faktor yang

penting pada produk. Seperti pada tabel diatas responden sebanyak 74 orang atau

74,00% meyantakan bahwa tekstur ayam bakar di Rumah Makan Wong Solo

Makassar sangat empuk. Hal ini dikarena tingkat kematangan yang sesuai

sehingga berpengaruh terhadap kulitas tekstur produk dan produk ayam bakar

tersebut dapat di konsumsi oleh berbagai usia. Sedangkan 26 orang atau 26,00%

menyatakan empuk, hal ini disebabkan karena tekstur ayam bakar di Rumah

Makan Wong Solo Makassar sudah sesuai dengan selera konsumen yang lebih

suka mengkonsumsi dangin yang tidak terlalu empuk. Selain cita rasa dan tektur,

indikator kemasan Produk juga termasuk salah satu indikator penting suatu

produk. Hal ini terlihat bahwa responden sebanyak 65 orang atau 65,00%

mengakatan kemasan produk yang digunakan Rumah Makan Wong Solo dalam

membungkus atau menyimpan produk yaitu menarik. Hal ini di sebabakan karena

Rumah Makan Wong Solo menyertakan label kehalalan dari produk ayam bakar

51

tersebut, menyertaikan outlet-outlet Rumah Makan Wong Solo yang beredar di

kota-kota besar di Indonesia dan didukung dengan warna kemasan yang menarik.

Dan 35 orang atau 35,00% mengatakan kemasan produk yang digunakan Rumah

Makan Wong Solo dalam membungkus atau menyimpan produk yaitu tidak

menarik. Hal ini di sebabakan kemasan produk di Rumah Makan Wong Solo

biasa-biasa saja atau sama seperti kemasan-kemasan produk yang digunakan

Rumah Makan pada umumnya. Sesuai dengan pendapat Dangger (1992), bahwa

daya tarik konsumen pada kemasan merupakan kombinasi dari sejumlah faktor

yaitu daya tarik visual, penampilan, bentuk, warna, dan kecenderungan.

5.2.2. Harga

Harga merupakan sejumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk

memperoleh produk ayam bakar. Harga merupakan salah satu indikator penting

dalam bauran pemasaran karena harga merupakan salah satu faktor pertimbangan

seseorang untuk membeli suatu produk. harga yang ditawarkan Rumah Makan

Wong Solo bervariasi di sesuaikan dengan pemesanan atau permintaan konsumen

terhadap produk ayam bakar.

Adapun keadaan/tanggapan responden berdasarkan harga Produk yang

melakukan pembelian di Rumah Makan Wong Solo Makassar dapat dilihat pada

Tabel berikut 6.

52

Tabel 6. Keadaan Responden Berdasarkan harga yang ditawarkan di RumahMakan Wong Solo Makassar.

No Harga

1.

2

3

4

Harga Produk

JumlahKonsumen

(orang)

Presentasi Kategori

73 73,00 Sangat Sesuai19 19,00 Sesuai8 8,00 Tidak Sesuai

Jumlah 100 100,00

Transaksi62 62,00 Sangat Suka15 15,00 Suka23 23,00 Tidak Suka

Jumlah 100 100,00Perbedaanharga denganpesaing

- - Sangat Suka70 70,00 Suka30 30,00 Tidak Suka

Jumlah 100 100,00Kesesuain

harga dengankulitas

- - Sangat Sesuai75 75,00 Sesuai25 75,00 Tidak Sesuai

Jumlah 100 100,00Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015

Terlihat tanggapan responden pada tabel 6. Bahwa sebanyak 73 orang atau

73,00%, menyatakan sangat suka dengan harga ayam bakar yang ditawarkan

Rumah Makan Wong Solo Makassar. Hal ini di sebabkan karena harga ayam

bakar di Rumah Makan Wong Solo Makassar sangat terjangkau, selain itu 19

orang atau 19,00%, menyatakan harga produk yang ditawarkan Rumah Makan

Wong Solo terjangkau atau murah. Hal ini disebabkan kerena, harga ayam bakar

Wong Solo tidak jauh berbeda dengan harga-harga ayam bakar di rumah-rumah

makan yang berada di kota Makassar yang menyediakan produk yang sama

dengan fasilitas yang berbeda. Dan 8 orang atau 8,00% menyatakan tidak suka

dengan harga produk ayam bakar di Rumah Makan Wong Solo. Hal ini di karena

53

tarif harga yang di berikan kepada konsumen mahal dan tidak sesuai dengan porsi

produk yang ditawarkan. Sesuai dengan pendapat Morris (1990) bahwa pada saat

konsumen melakukan evaluasi dan penilaian terhadap harga dari suatu produk

sangat di pengaruhi oleh perilaku dari konsemen itu sendiri. Dengan demikian

penilaian terhadapap harga suatu produk di katakan mahal, murah atau biasa saja

dari setiap individu tidaklah harus sama, karena tergantu dari presepsi individu

yang di latar belakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu. Selain itu

sistem pembayaran atau transaksi yang dilakukan konsumen di Rumah Makan

Wong Solo Makassar di antaranya yaitu 62 orang atau 62,00% mengatakan suka

dengan sistem transaksi di Rumah Makan Wong Solo Makassar. Hal ini

disebabkan kerena transaksi di Rumah Makan Wong Solo Makassar dilakukan

secara tunai dan semua transaksi atau pembayaran dilakukan di bagian kasir.

Sedangkan 15 orang atau 15,00%, mengakatan cukup suka. Hal ini di sebabkan

karena pelanggan lebih suku melakukan transaksi dengan kartu kredit, dan 23

orang atau 23,00% mengatakan tidak suka, hal ini di sebabkan karena responden

tidak menyukai proses transaksi melalui bagian kasir, disebabkan pembayaran

melalui bagian kasir membuat para konsumen menunggu sampai pelanggan yang

lain selasai melakukan transaksi.

Selain harga dan transaksi, indikator bauran harga juga termasuk

perbedaan harga dengan pesaing dan kesesuaian harga dengan kulitas produk.

responden sebanyak 70 orang atau 70,00% menyatakan harga ayam bakar di

Rumah Makan Wong Solo Makassar terjangkau. Hal ini di sebabkan karena harga

produk yang di tawarkan Rumah Makan Wong Solo Makassar sama seperti harga-

54

harga ayam bakar di Rumah Makan yang menyediakan produk yang sama.

Sedangkan 30 orang atau 30,00% menyatakan tidak suka. Hal ini disebabkan

karena harga produk yang di tawarkan Rumah Makan Wong Solo Makassar tidak

sesuai di badingkan dengan pesaing-pesaing lainnya yang menyediakan pelayanan

yang lebih baik dari Rumah Makan Wong Solo Makassar serta kulitas produk

yang lebih baik. Tanggapan responden terhadap kesesuain harga dengan kualitas

ayam bakar yaitu responden sebanyak 75 orang atau 75,00% menyatakan sesuai

atau suka. Hal ini di sebabkan kerena produk ayam bakar di Rumah Makan Wong

Solo Makassar sangat enak, memiliki aroma yang khas, bumbu dari pada ayam

bakar tersebut meresap kedalam danging ayam bakar sehingga terasa pada saat

mengkomsumsi produk tersebut, selain itu tingkat kematangan yang baik sehingga

membuat dangin ayam bakar tersebut empuk dan mudah di konsumsi. Sedangkan

25 orang atau 25,00% menyatakan tidak sesuai. Hal ini di karenakan harga ayam

bakar di Rumah Makan Wong Solo Makassar belum sesuai dengan kulitas produk

ayam bakar yang di tawarkan kepada konsumen, hal ini dikarenakan pada produk

ayam bakar masih terasa dan tercium bau mentah dari bawang putih dan

pencampuran bumbuh yang belum maksimal sehingga berpengaruh terhadap cita

rasa ayam bakar.

5.2.3.Promosi

Promosi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencari

calon pelanggan atau pembelian produk tertentu lebih cepat atau lebih kuat oleh

konsumen. Promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar

55

dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai,

yakin, kemudian membeli dan selalu ingat akan produk tersebut. Promosi yang

dilakukan Rumah Makan Wong Solo Makassar yaitu melalui media elektronik,

media promosi yang digunakan Rumah Makan Wong Solo makassar diantaranya.

Surat Kabar, Brosour, spanduk, Televisi, Siminar, Pengajian, Pesta, Faacebook,

Twitter, dan Instagram. Selain menggunakan media sebagai tempat promosi.

Rumah Makan Wong Solo Makassar juga melakukan promosi melalui

peningkatan pelayanan.

Adapun keadaan responden berdasarkan promosi yang melakukan

pembelian di Rumah Makan Wong Solo Makassar dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Keadaan Responden Berdasarkan Promosi di Rumah Makan Wong SoloMakassar.

No Promosi

1.

2.

Informasi yangdi perolehkonsumen

Jumlah Konsumen(orang)

Presentasi Kategori

75 75,00 Sangat Suka

25 25,00 Suka

- - Tidak Suka

Jumlah 100 100,00Media promosi

yang disukaikonsemen

66 66,00 Sangat Suka34 34,00 Suka- - Tidak Suka

Jumlah 100 100,00Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015

Terlihat pada tabel 7. Tanggapan responden terhadap informasi yang di

peroleh yaitu 75 orang atau 75,00% menyatakan informasi yang diperoleh dari

teman kerja, Televisi, Radio, dan Surat Kabar. Sedangkan 25 responden

menyatakan informasi yang diperoleh dari Televisi, Surat kabar, brosur, dan

56

spanduk. Tanggapan responden terhadap media informasi yang digunakan Rumah

Makan Wong Solo Makassar dalam melakukan promosi, 66 orang atau 66,00%

menyatakan media promosi yang disukai responden yaitu dari rekan kerja, media

Televisi, dan Spanduk dengan alasan bahwa informasi yang di peroleh dari rekan

kerja, televisi, dan spanduk lebih jelas dibandikan dengan media-media elektronik

seperti, Surat kabar, facebook, twitter, dan instragram dan lain-lainnya.

Sedangkan 34 orang atau 34,00% menyakatan media informasi yang disukai

yaitu media Televisi, surat kabar, facebook, dan twitter dengan alasan bahwa

media-media tersebut dapat berulang-ulang menanyangkan iklan yang berkaitan

dengan produk dari perusahan tersebut.

5.2.4.Tempat /Place

Pemelihan lokasi dalam membuka suatu usaha/atau mendirikan suatu usaha

merupakan nilai investasi yang paling mahal, sebab lokasi bisa di katakan

menentukan ramai atau tidak pengunjung. Lokasi yang berada di pinggir jalan

atau ditempat yang strategis cukup menyedot pengunjung untuk sekedar mampir

dan memcicipi hidangan dan konsep yang ditawarkan. Sebaliknya jika lokasi yang

tidak strategis sangat berpengaruh terhadap peningkatan penjulan suatu perusahan

hal ini disebabkan karena kuranya menat pengunjung yang datang membeli

produk yang ditawarkan perusahan tersebut. Lokasi merupakan faktor yang

penting dalam mencapai keberhasilan sebuah uasaha, karena menyangkut good

visibility (visibilitas yang baik), easy access (akses mudah), convenience

(kenyamanan), curbside appeal (pengger jalan), dan parking (Parkir).

57

Adapun keadaan/tanggapan responden berdasarkan tempat atau lokasi yang

melakukan pembelian di Rumah Makan Wong Solo Makassar dapat dilihat pada

Tabel 8.

Tabel 8. Keadaan Responden Berdasarkan tempat usaha Rumah Makan WongSolo Makassar.

No Tempat

1.

2.

3.

LokasiUsaha

Jumlah Konsumen(orang)

Presentasi Kategori

80 80,00 Sangat Strategis20 20,00 Strategis- - Tidak Strategis

Jumlah 100 100,00

Fasilitas65 65,00 Sangat Suka- - Suka

35 35,00 Tidak SukaJumlah 100 100,00

Pelayanan- - Sangat Suka

40 40,00 Suka60 60,00 Tidak Suka

Jumlah 100 100,00Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015

Tanggapan responden pada tabel 8. Lokasi Rumah Makan Wong Solo

Makassar yaitu sebanyak 80 orang atau 80,00% mengatakan sangat Strategis, hal

disebabkan Rumah Makan Wong Solo Makassar berlokasi di Jln. Sultan Alauddin

N0.226 Makassar, lokasi yang mudah di jangkau baik mengunakan kendaraan

umum maupun kendaraan pribadi, dengan kapisitas pengunjung mencapai kurang

lebih 200 orang, selain itu Kawasan Alauddin yang merupakan kawasan

perkantoran dan juga kawasan kampus yang merupakan nilai lebih dari lokasi

Rumah Makan Wong Solo Makassar. Sedangkan 20 orang atau 20,00%

mengatakan lokasi Rumah Makan Wong Solo Makassar strategis. Hal ini karena

lokasi Rumah Makan Wong Solo Makassar terletak kurang lebih 5 Km dari pusat

58

kota Makassar. Sesuai dengan pendapat Rachmawati, (2011) lokasi usaha yang

berada di pingkir jalan atau tempat yang strategis cukup menyedot pengunjung

untuk sekedar mencicipi hidangan dan konsep yang ditawarkan. Tanggapan

responden terhadap Fasilitas yang disediakan Rumah Makan Wong Solo

Makassar yaitu 65 orang atau 65,00% mengatakan bahwa fasilitas yang di sedikan

Rumah Makan Wong Solo Makassar sudah lengkap. Hal ini di sebabkan karena

Rumah Makan Wong Solo Makassar menyediakan fasilitas seperti tempat parkir

yang luas, Mushollah, Toilet pria & wanita Ruangan VIP, Pendopo dan lesehan,

dan ruangan untuk rapat 60 orang (full AC). Selain itu 35 orang atau 35,00%

mengatakan ruang rapat yang di sediakan Rumah Makan Wong Solo Makassar

terlalu berdekatan dengan dapur, hal ini menyebabkan kebisingan dari ruang

dapur sehingga menggangu proses jalannya rapat yang dilakukan oleh para

konsemen yang sedang mengadakan rapat di ruangan tersebut. Selain indikator

tempat dan fasilitas. Indikator pelayanan juga memiliki peran yang sangat pinting

dalam keberhasilan suatu usaha. Hal ini di sebabkan karena konsumen akan

merasa puas apabila pelayanan yang di berikan dengan baik. Dari tabel diatas

dapat di lihat bahwa responden sebanyak 73 orang atau 73,00% menyakatakan

sangat puas dengan pelayanan di Rumah Makan Wong Solo Makassar. Hal ini di

karena kecepatan menyediaan pemesanan atau pembelian konsumen sehingga

tidak lama menunggu, serta keramahan karyawan atau pelayan terhadap

konsumen pada saat melakukan pembelian. Sedangkan 27 orang atau 27,00%

menyakatan tidak suka. Hal ini menyebabkan keterlambatan dalam membersihkan

59

meja yang sudah digunakan konsumen yang lain. Sehingga meja di bersihkan

pada saat konsumen telah melakukan pemesanan atau duduk di meja tersebut.

60

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari Bauran pemasaran yang digunakan

Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Makassar adalah sebagai berikut :

Bauran pemasaran yang digunakan Rumah Makan Wong Solo Makaassar

sudah mencapai keberhasilan dalam menciptakan kepuasan kepada konsumen

yang datang, membeli dan mencicipi produk yang ditawarkan Rumah Makan

Ayam Bakar Wong Solo Makassar kepada para konsemennya. Hal ini sesuai

dengan tanggapan responden terhadap bauran pemasaran yang di gunakan Rumah

Makan Ayam Bakar Wong Solo Makassar.

6.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang di berikan oleh penulis:

Bahwa perlunya peran aktif perusahaan untuk selalu berusaha meningkatkan

kualitas produk, pelayanan secara terus- menerus agar mampu meningkatkan

kepuasan konsemen terhadap produk, kemudian melakukan kegiatan promosi

yang terarah kepada konsumen, dan perlunya di lakukan proses pemasakan secara

sempurna terhadap bumbu ayam bakar agar tidak berpengaruh terhadap cita rasa

produk.

61

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2010. Pengertian Promosi. http://www.ilmumanajemen.com/. Diaksestanggal 8 April 2015.

Ahmad elqorny, 2009, konsep pemasaran dan penjualan, Blog Ahmad elqorny.Diakses tanggal 24 Mei 2015.

Alma, Buchari, 2004, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi,Penerbit Alfabeta, Bandung.

Anwar Manan Latif, Strategi Pemasaran Rumah Makan Wong Solo (studi kasusRumah Makan Wong Solo Cabang Pondok Gede Jakarta Timur.Akademi Agribis,Sains dan Teknologi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta2009/.Diakses tanggal 8 April 2015

Anonim. 2011. Cita Rasa. http://id.wikipidia.org/wiki/cita_rasa diakses tanggal 24Mei 2015

Basu Swastha dan Irawan, 2005, Manajemen Pemasaran Modern. Liberty,.Yogyakarta.

Boyd, Walker dan Larreche. Manajemen Pemasaran. Suatu Strategi denganPendekatan Global. Jakarta: Erlangga.2000.

Ciptono, Fandy Strategi Pemasaran Ed. II..Yogjakarta: Penerbit ANDI.2007.

Etta Mamang Sangadji dan Sopiah. Metodologi Penelitian - Pendekatan Praktisdalam Penelitian Ed I. Yogyakarta : Penerbit ANDI.2010

Kotler, P. 1996. Manajemen Pemasaran. Edisi Kelima. Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Jilid 2.Jakarta. Bumi Aksara.

Kotler, Philip dan Gary, Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. AlihBahasa Imam Nurmawan Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid II. Edisi Kesebelas. AlihBahasa Benyamin Molan. Jakarta. : Indeks

Linda, 2012, Analisis Pengaruh Kebijakan Harga, Promosi, dan FasilitasPendukung Terhadap Kepuasan Pelanggan. Universitas DiponegoroSemarang. Diakses tanggal 15 juni 2015. Skrips

62

Prof. Dr. H. Buchari Alma. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta, 2009.

Pertanian. Unismuh Makassar. Pedoman Penulisan Skripsi. Program StudiAgribisnis, 2014/2015

Rina Rachmawati, peranan bauran pemasaran (marketing mix) terhadappeningkatan penjualan( sebuah kajian terhadap bisnis restoran),akademiTeknologi Jasa dan Produksi ,FT, Universitas Negeri Semarang. Diaksestanggal 8 April 2015, Jurnal

Riski Dharma, Analisis Pengaruh kebijakan harga, Pelayanan dan FasilitasPendukun Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada PT Semen TonasaKabupaten Pangkep, Fakultas Ekonomi Universitas HasanuddinMakassar. Diakses tanggal 12 Juli 2015. Jurnal

Salim, Ahmat. Analisis Strategi Pemasaran Ekspor Grude Palm Oil (CPO)Indonesia ‘Studi Kasus Kantor Pemasaran Bersama PT. PerkebunanNusantara’. Akademi Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Sains danTeknologi UIN. Jakarta. 2004. Diakses tanggal 8 April 2015, Skripsi.

Saputra , Adrani. Analisis Strategi Pemasaran Rumah Makan Mang Kabaya(Studi Kasus Rumah Makan Mangkabaya Cabang Bintaro). AkademiPariwisata. Trisakti. Jakarta 2005. Diakses 5 April 2015. Skripsi.

Suci Rahmawati, pengaruh bauran pemasaran( Marketing Mix) terhadap tingkatpermintaan efektif konsumen di wisata kuliner langen bogar surakatatahun 2009. Akademi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan TataNiaga. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sebelas MaretSurakarta. 2009. Diakses tanggal 2 Mei 2015. Skripsi.

Tjiptono, Fandy,2005, Pemasaran Jasa, Bayumedia : Malang.

Tjiptono,Fandydan Diana,Anastasia. 2005. Total Quality Manajemen.Yogyakarta: Andi.

Wahidah, N. 2010. Komponen- Komponen yang Memengaruhi Cita Rasa BahanPangan.http://www.idazweek.co.cc/2010/02/komponen-komponen-yang-memengaruhi-cita.html. Diakses tanggal 11 Mei 2015.

63

Lampiran 1. Koisioner Untuk Pelanggan

Mohon di Cekles dan berikan alasannya.

I. Identitas Responden

Nama : ………………………………..

Umur : 22-26 (thn) 27-31 (thn)

32-36 (thn) 37-41 (thn)

42-46 (thn ) 47-51 (thn)

52-56 (thn)

Jenis kelamin : …………………………………

Pendidikan : …………………………………

II. Bauran Pemasaran

1. Produk

a. Menurut Bapak/Ibu?Saudara/i bagaimana Cita Rasa ayam bakar yang di

tawarkan Rumah Makan Wong Solo?

Sangat Enak Enak Tidak Enak

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

………………………………………………

64

b. Menurut Bapak/Ibu?Saudara/i bagaimana tekstur ayam bakar yang di

Rumah Makan Wong Solo?

Sangat Empuk Empuk Tidak Empuk

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

c. Menurut Bapak/Ibu?Saudara/i bagaimana kemasan ayam bakar yang di

Rumah Makan Wong Solo?

Sangat Menarik Menarik Tidak Menarik

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

2. Harga

a. Menurut Bapak/Ibu?Saudara/i bagaimana Harga Produk ayam bakar

yang di Rumah Makan Wong Solo?

Sangat Mahal Mahal Tidak Mahal

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

65

b. Menurut Bapak/Ibu?Saudara/i bagaimana sistem pembayaran atau

transaksi di Rumah Makan Wong Solo?

Sangat Suka Suka Tidak Suka

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

……………

c. Menurut Bapak/Ibu?Saudara/i bagaimana harga ayam bakar yang di

Rumah Makan Wong Solo dengan harga ayam bakar yang ditawarkan

Ruamah Makan lainnya?

Sangat Suka Suka Tidak Suka

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

……………

d. Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i apakah harga ayam bakar yang di

Rumah Makan Wong Solo, sudah sesuai dengan kulitas produk?

Sangat sesuai Sesuai Tidak sesuai

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

……………

66

3. Promosi

a. Darimana Bapak/Ibu/Saudara/i memperoleh informasi promosi Rumah

Makan Wong Solo?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

b. Media promosi apakah yang di sukai Bapak/Ibu/Saudara/i?

c. Rekan Kerja Surat kabar Brosour

d. Spanduk TV Radio

Boleh memilih lebih dari dua

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

4. Tempat

a. Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i bagaimana lokasi atau tempat Rumah

Makan Wong Solo?

Sangat strategis Strategis Tidak strategis

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

67

b. Bagaimana Bapak/Ibu/Saidara/i tanggapan mengenai fasilitas yang di

tawarkan Rumah Makan Wong Solo?

Sangat Suka Suka Tidak Suka

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

c. Bagaimana Bapak/Ibu/Saidara/i tanggapan mengenai pelayanan yang di

tawarkan Rumah Makan Wong Solo?

Sangat Suka Suka Tidak Suka

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

68

Lampiran 2. Identitas Responden.

No NamaJenis

KelaminUmur Pekerjaan

TingkatPendidikan

1 Ratna, SE P 37 PNS S12 Hasan L 34 Pegawai Swasta S13 Mawardi, SE L 35 Pegawai Swasta S14 Desi P 33 I R T S15 Rahayu P 30 Pegawai Swasta S16 Sudirman P 32 Wiraswasta S17 Nurlaelah, s.sos P 36 PNS S18 Astuti P 31 Wiraswasta S19 Anny P 29 Pegawai Swasta DIPLOMA10 Afni P 27 Pegawai Swasta DIPLOMA11 Yudi Utomo L 40 PNS S112 Safira Rahman P 33 Pegawai Swasta S113 Jafar Ibrahim L 52 ADVOKAT S114 Andrian Putra L 37 Pegawai Swasta SMA15 Mulianti P 34 PNS SMA16 Farida P 30 TNI S117 Hj Husna P 48 PNS SMA18 Saleman L 35 Pegawai Swasta DIPLOMA19 Andi Rahmat L 32 PNS S120 Hj Syumarni P 46 PNS S121 Yudha Chandra L 39 PNS S222 Dessy P 35 Chef S123 Andi Marlina P 47 Pegawai Swasta S124 Kamaruddin, SE L 45 Wiraswasta S125 Normayanti P 39 Wiraswasta S126 Hasrianti P 42 PNS S127 Andi P 34 Wiraswasta S128 Fikri L 30 PNS S129 Milda P 43 PNS S130 Putri Ayu Ningsi P 37 PNS S231 Abd Rahman L 35 PNS S132 Rahayu Ahmad P 35 PNS S133 Harpan L 36 Pegawai Swasta S134 Fitri P 40 Pegawai Swasta S135 Yusri S L 39 Pegawai Swasta SMA36 Agus Salim L 46 Pegawai Swasta S137 Nur Hasni P 37 PNS DIPLOMA38 Syamsul L 50 POLRI SMA39 Hj. Wulandari P 47 PNS S140 Irfan L 44 Wiraswasta S141 Risma P 25 Pegawai Swasta Diploma

69

42 Muafiqa. N P 38 Wiraswasta S143 Rahman Ramadhan L 23 Wiraswasta SMA44 Abd Tahir L 37 Pegawai Swasta DIPLOMA45 Badaria P 42 PNS S246 Ike Asyar N. P 40 Pegawai Swasta SMA47 Widya Rahayu P 35 Pegawai Swasta DIPLOMA48 Herman L 32 Pegawai Swasta S149 Haryanti, s.pd P 29 PNS S150 Ismail L 40 Wiraswasta SMA51 Usman L 41 Pegawai Swasta S152 Moh. Rizky L 35 Pegawai Swasta S153 Haerunnisa P 29 PNS S154 Nurjannah P 48 Pegawai Swasta S155 Tissa P 39 Pegawai Swasta S156 Hj. Julina P 45 Wiraswasta S157 AKP. Abdul L 45 POLRI S158 Awaluddin L 39 Wiraswasta S159 Irmayanti P 34 PNS S160 Syamsul Ibrahim L 35 Pegawai Swasta S161 Sunarti P 30 Pegawai Swasta S162 Abubakar L 45 Wiraswasta SMA63 Hj. Sitti Rahma P 40 PNS S164 Deviani P 37 Pegawai Swasta S165 Mashur L 35 Wiraswasta S166 Mirna P 37 Pegawai Swasta S167 Moh. Sabar L 31 Pegawai Swasta S168 Salim L 37 Pegawai Swasta S169 Fatimah P 22 Mahasiswa S170 Rusdy L 32 Wiraswasta S171 Hj. Rahmawati P 46 Pegawai Swasta SMA72 Salma.S P 29 PNS S173 Sumarni P 45 Pegawai Swasta S174 Sumardi L 31 Wiraswasta DIPLOMA75 Jabar,Asis L 38 Wiraswasta S176 Kaharuddin L 37 Pegawai Swasta S177 Nurdin L 30 TNI SMA78 Arief Basuki L 30 Wiraswasta SMA79 Bachtiar L 41 PNS S180 Ernawati P 26 Wiraswasta SMA81 Rahma awaliah P 28 Pegawai Swasta S182 Asnawati P 33 PNS S183 M. Samat L 30 Wiraswasta S184 Mansyur L 51 Wiraswasta SMA85 Iskandar L 38 Pegawai Swasta S1

70

86 Andi Ikbal L 32 Wiraswasta SMA87 Kamaruddin L 28 Pegawai Swasta S188 Fatimah P 35 PNS DIPLOMA89 Muh. Barak L 29 PNS S190 Ratna P 32 Wiraswasta SMA91 H. mappiarr L 43 Pegawai Swasta S192 Salma P 34 Wiraswasta SMA93 Muh. Ishak L 24 Mahasiswa SMA94 Nur Lelah P 45 Pegawai Swasta S195 Rachma P 39 PNS S296 Farit L 37 Pegawai Swasta S197 Hj. Muliyanti P 40 Wiraswasta S198 Diana P 30 Wiraswasta SMA99 Andi Syamsi P 38 Pegawai Swasta S1100 Abd Hakim L 42 PNS S1

71

Lampiran 3. Bauran Pemasaran

1. Produk

No Nama Cita Rasa Tekstur Kemasan

1 Ratna, SE 3 5 42 Hasan 5 5 33 Mawardi, SE 3 4 34 Desi 5 4 35 Rahayu 3 5 36 Sudirman 5 5 47 Nurlaelah, s.sos 5 5 48 Astuti 3 5 39 Anny 5 4 310 Afni 5 4 411 Yudi Utomo 5 4 412 Safira Rahman 5 4 413 Jafar Ibrahim 5 4 314 Andrian Putra 5 5 415 Mulianti 5 5 316 Farida 3 4 417 Hj Husna 5 5 318 Saleman 5 4 319 Andi Rahmat 5 5 320 Hj Syumarni 3 5 321 Yudha Chandra 5 4 422 Dessy 5 5 323 Andi Marlina 5 5 424 Kamaruddin, SE 3 5 425 Normayanti 5 4 326 Hasrianti 5 4 427 Andi 5 4 328 Fikri 5 5 329 Milda 5 4 430 Usman 5 4 431 Abd Rahman 3 4 332 Muh.Yani 5 4 433 Harpan 3 4 334 Fitri 5 4 435 Yusri S 5 4 336 Agus Salim 5 5 437 Nur Hasni 3 4 338 Syamsul 5 5 339 Hj. Wulandari 5 4 3

72

40 Irfan 5 4 441 Risma 5 4 342 Muafiqa. N 3 4 443 Rahman Ramadhan 5 5 344 Abd Tahir 5 5 445 Badaria 5 4 346 Ike Asyar N. 3 5 347 Widya Rahayu 5 5 448 Herman 3 5 349 Haryanti, s.pd 5 5 350 Ismail 5 5 351 Usman 5 5 352 Moh. Rizky 5 5 353 Haerunnisa 3 5 354 Nurjannah 5 5 355 Tissa 3 5 356 H. Mus 5 5 357 AKP. Abdul 5 5 458 Awaluddin 5 5 459 Iqbal 5 5 460 Syamsul Ibrahim 5 5 461 Ahmad 5 5 462 Abubakar 5 5 463 Hj. Sitti Rahma 5 5 464 Deviani 5 5 465 Mashur 5 5 466 Alam 5 5 467 Moh. Sabar 5 5 468 Salim 5 5 469 Fatimah 5 5 470 Rusdy 5 5 471 Hj. Rahmawati 5 5 472 Salma.S 5 5 473 Sumarni 5 5 474 Sumardi 5 5 475 Jabar,Asis 5 5 476 Kaharuddin 5 5 477 Nurdin 5 5 478 Arief Basuki 5 5 479 Bachtiar 5 5 480 Ernawati 5 5 481 Rahma awaliah 5 5 482 Asnawati 5 5 483 M. Samat 5 5 4

73

84 Mansyur 5 5 485 Iskandar 5 5 486 Andi Ikbal 5 5 487 Kamaruddin 5 5 488 Fatimah 5 5 489 Muh. Barak 5 5 490 Rahmadi 5 5 491 H. mappiarr 5 5 492 Salma 5 5 493 Muh. Ishak 5 5 494 Nur Lelah 5 5 495 Rachma 5 5 496 Farit 5 5 497 Hj. Muliyanti 5 5 498 Diana 5 5 499 Andi Syamsul 5 5 4100 Abd Hakim 5 5 4

Jumlah 470 474 365Rata-rata 4,7 4,74 3,65

74

Cita rasa

Produk Jumlah Konsumen(Orang)

Presentasi (%) Kategori

Cita Rasa85 85,00 Sangat Enak- - -

15 15,00 Tidak EnakJumlah 100 100,00

Tekstur

Produk Jumlah Konsumen(Orang)

Presentasi (%) Kategori

Tekstur74 74,00 Sangat Empuk26 26,00 Empuk- - Tidak Enak

Jumlah 100 100,00

Kemasan

Produk Jumlah Konsumen(Orang)

Presentasi (%) Kategori

Kemasan- - Sangat Menarik

65 65,00 Menarik35 35,00 Tidak Menarik

Jumlah 100 100,00

75

2. Harga

No NamaHargaProduk

CaraPembayaran

PerbedaanHargadenganPesain

Kesesuaian HargadenganKulaitas

1 Ratna, SE 5 5 4 32 Hasan 5 5 3 53 Mawardi, SE 4 3 4 34 Desi 5 4 4 35 Rahayu 4 5 3 56 Sudirman 5 5 4 57 Nurlaelah, s.sos 4 5 3 58 Astuti 4 4 4 39 Anny 4 5 3 310 Afni 5 4 4 511 Yudi Utomo 4 5 3 312 Safira Rahman 4 4 3 513 Jafar Ibrahim 4 5 4 514 Andrian Putra 3 3 3 515 Mulianti 4 5 4 516 Farida 3 5 3 317 Hj Husna 4 5 4 518 Saleman 4 5 4 519 Andi Rahmat 3 4 3 320 Hj Syumarni 4 4 4 521 Yudha Chandra 4 5 3 522 Dessy 4 5 3 523 Andi Marlina 3 3 4 5

24 Kamaruddin, SE 4 4 3 525 Normayanti 4 4 4 526 Hasrianti 4 3 4 527 Andi 3 5 3 528 Fikri 4 3 3 329 Milda 4 4 4 530 Usman 5 5 4 531 Abd Rahman 5 5 3 332 Muh.Yani 5 3 4 533 Harpan 3 5 4 534 Fitri 5 5 4 535 Yusri S 5 4 3 536 Agus Salim 5 5 4 537 Nur Hasni 5 5 4 338 Syamsul 5 5 4 3

76

39 Hj. Wulandari 3 3 4 540 Irfan 5 4 4 541 Risma 5 4 3 342 Muafiqa. N 5 3 4 343 Rahman Ramadhan 5 5 4 344 Abd Tahir 5 3 4 545 Badaria 5 4 3 346 Ike Asyar N. 5 5 4 347 Widya Rahayu 5 5 3 548 Herman 5 5 3 549 Haryanti, s.pd 5 3 4 550 Ismail 5 3 3 551 Usman 5 4 4 552 Moh. Rizky 5 5 4 553 Haerunnisa 5 5 3 554 Nurjannah 5 5 4 555 Tissa 5 3 4 556 H. Mus 5 5 3 557 AKP. Abdul 5 3 3 358 Awaluddin 5 5 4 559 Iqbal 5 5 3 360 Syamsul Ibrahim 5 5 4 561 Ahmad 5 5 4 362 Abubakar 5 5 4 563 Hj. Sitti Rahma 5 5 3 564 Deviani 5 5 4 565 Mashur 5 5 3 566 Alam 5 5 3 567 Moh. Sabar 5 3 3 568 Salim 5 5 4 569 Fatimah 5 5 3 570 Rusdy 5 5 3 571 Hj. Rahmawati 5 5 4 572 Salma.S 5 5 4 573 Sumarni 5 3 4 574 Sumardi 5 5 4 575 Jabar,Asis 3 5 4 576 Kaharuddin 5 5 4 577 Nurdin 5 5 4 578 Arief Basuki 5 3 4 5

79 Bachtiar 5 5 4 580 Ernawati 5 5 4 581 Rahma awaliah 5 5 4 582 Asnawati 5 5 4 5

77

83 M. Samat 5 5 4 584 Mansyur 5 3 4 585 Iskandar 5 5 4 586 Andi Ikbal 5 3 4 587 Kamaruddin 5 5 4 388 Fatimah 5 5 4 589 Muh. Barak 5 5 4 590 Rahmadi 5 3 4 591 H. mappiarr 5 5 4 592 Salma 5 3 4 593 Muh. Ishak 5 5 4 594 Nur Lelah 5 3 4 595 Rachma 5 5 4 596 Farit 5 3 4 597 Hj. Muliyanti 5 5 4 398 Diana 5 3 4 399 Andi Syamsul 5 5 4 3100 Abd Hakim 5 5 4 3

Jumlah 465 479 370 375Rata-rata 3,65 4,79 3,7 3,75

78

Harga Produk

Harga JumlahKonsumen

(Orang)

Presentasi (%) Kategori

Harga Produk73 73,00 Sangat Relatif19 19,00 Relatif8 8,00 Tidak Ralatif

Cara Tansaksi atau Sistem Pembayaran

Harga JumlahKonsumen

(Orang)

Presentasi (%) Kategori

Transaksi62 62,00 Sangat Suka15 15,00 Suka23 23,00 Tidak Tidak

Perbedaan Harga dengan Pesaing

Harga JumlahKonsumen

(Orang)

Presentasi(%)

Kategori

Perbedaan hargadengan Pesaing

- - Sangat Relatif

70 56,00 Relatif

30 44,00 Tidak Ralatif

Kesesuain Harga dengan Pesaing

Harga Jumlah Konsumen(Orang)

Presentasi(%)

Kategori

KesesuainHarga denganPesaing

- - Sangat Relatif

75 75,00 Relatif

25 25,00 Tidak Ralatif

79

3. Promosi

No NamaInformasi yang di

Peroleh KonsumenMedia Promosi yangdisukai Konsumen

1 Ratna, SE 5 42 Hasan 4 43 Mawardi, SE 5 54 Desi 5 45 Rahayu 4 56 Sudirman 4 57 Nurlaelah, s.sos 5 58 Astuti 5 49 Anny 5 510 Afni 5 511 Yudi Utomo 5 412 Safira Rahman 5 513 Jafar Ibrahim 5 414 Andrian Putra 5 515 Mulianti 4 516 Farida 5 517 Hj Husna 5 518 Saleman 5 419 Andi Rahmat 5 520 Hj Syumarni 5 421 Yudha Chandra 5 522 Dessy 5 523 Andi Marlina 4 5

24 Kamaruddin, SE 4 425 Normayanti 4 426 Hasrianti 5 527 Andi 5 528 Fikri 5 429 Milda 5 530 Usman 5 531 Abd Rahman 5 532 Muh.Yani 5 433 Harpan 4 534 Fitri 4 535 Yusri S 5 536 Agus Salim 5 437 Nur Hasni 5 438 Syamsul 5 539 Hj. Wulandari 5 540 Irfan 5 5

80

41 Risma 4 442 Muafiqa. N 5 543 Rahman Ramadhan 5 544 Abd Tahir 4 445 Badaria 5 546 Ike Asyar N. 4 547 Widya Rahayu 4 548 Herman 5 449 Haryanti, s.pd 5 550 Ismail 5 551 Usman 5 452 Moh. Rizky 5 553 Haerunnisa 5 454 Nurjannah 4 555 Tissa 5 556 H. Mus 5 457 AKP. Abdul 4 458 Awaluddin 5 559 Iqbal 4 560 Syamsul Ibrahim 5 561 Ahmad 4 462 Abubakar 5 563 Hj. Sitti Rahma 5 464 Deviani 5 565 Mashur 5 566 Alam 5 567 Moh. Sabar 5 468 Salim 5 569 Fatimah 4 470 Rusdy 5 571 Hj. Rahmawati 5 572 Salma.S 5 473 Sumarni 5 474 Sumardi 5 575 Jabar,Asis 5 476 Kaharuddin 4 577 Nurdin 5 478 Arief Basuki 5 479 Bachtiar 5 580 Ernawati 5 481 Rahma awaliah 5 582 Asnawati 5 483 M. Samat 4 584 Mansyur 5 5

81

85 Iskandar 5 486 Andi Ikbal 5 587 Kamaruddin 5 588 Fatimah 5 489 Muh. Barak 5 590 Rahmadi 5 591 H. mappiarr 4 492 Salma 4 593 Muh. Ishak 4 494 Nur Lelah 5 595 Rachma 5 496 Farit 5 497 Hj. Muliyanti 4 498 Diana 5 599 Andi Syamsul 5 5100 Abd Hakim 4 4Jumlah 475 460Rata-rata 4,75 4,6

82

Informasi yang di peroleh konsemen

Promosi Jumlah Konsumen(Orang)

Presentasi (%)

Informasi yang diperoleh konsemen

75 75,0025 25,00- -

Jumlah 100 100,00

Media Promosi yang di sukai Konsumen

Promosi Jumlah Konsumen(Orang)

Presentasi (%)

Informasi yang diperoleh konsemen

60 60,0040 40,00- -

Jumlah 100 100,00

83

4. Tempat

No NamaLokasiUsaha

Fasilitas yangdi sediakan

Pelayanan

1 Ratna, SE 5 5 42 Hasan 5 3 43 Mawardi, SE 5 3 34 Desi 5 5 45 Rahayu 4 5 46 Sudirman 5 3 47 Nurlaelah, s.sos 4 5 38 Astuti 5 5 49 Anny 5 3 310 Afni 5 5 411 Yudi Utomo 5 5 412 Safira Rahman 5 3 413 Jafar Ibrahim 5 5 414 Andrian Putra 4 5 315 Mulianti 5 5 416 Farida 5 5 417 Hj Husna 5 3 418 Saleman 5 5 319 Andi Rahmat 5 3 420 Hj Syumarni 5 5 421 Yudha Chandra 5 5 322 Dessy 4 3 423 Andi Marlina 4 5 4

24 Kamaruddin, SE 5 5 325 Normayanti 4 5 426 Hasrianti 5 3 427 Andi 5 5 428 Fikri 4 3 429 Milda 5 5 430 Usman 5 5 431 Abd Rahman 5 3 332 Muh.Yani 4 5 433 Harpan 4 5 434 Fitri 5 3 435 Yusri S 5 5 436 Agus Salim 5 5 437 Nur Hasni 5 3 338 Syamsul 4 5 439 Hj. Wulandari 5 5 440 Irfan 5 5 4

84

41 Risma 5 3 442 Muafiqa. N 5 3 443 Rahman Ramadhan 5 5 344 Abd Tahir 4 3 445 Badaria 5 5 446 Ike Asyar N. 5 5 447 Widya Rahayu 5 5 348 Herman 5 3 349 Haryanti, s.pd 5 5 450 Ismail 4 5 451 Usman 5 5 452 Moh. Rizky 5 3 453 Haerunnisa 5 5 454 Nurjannah 5 5 455 Tissa 5 5 456 H. Mus 5 5 357 AKP. Abdul 5 3 458 Awaluddin 5 5 459 Iqbal 5 5 460 Syamsul Ibrahim 5 5 361 Ahmad 5 5 462 Abubakar 5 5 463 Hj. Sitti Rahma 5 3 364 Deviani 5 5 465 Mashur 5 5 466 Alam 5 3 467 Moh. Sabar 5 5 468 Salim 5 5 469 Fatimah 5 5 370 Rusdy 5 3 471 Hj. Rahmawati 5 3 472 Salma.S 5 5 473 Sumarni 5 3 474 Sumardi 5 5 375 Jabar,Asis 5 3 476 Kaharuddin 5 5 477 Nurdin 5 5 378 Arief Basuki 5 5 379 Bachtiar 5 3 480 Ernawati 5 5 481 Rahma awaliah 5 5 382 Asnawati 5 5 383 M. Samat 5 5 484 Mansyur 4 3 485 Iskandar 4 3 4

85

86 Andi Ikbal 4 5 487 Kamaruddin 5 5 488 Fatimah 5 3 489 Muh. Barak 5 5 390 Rahmadi 5 3 491 H. mappiarr 5 5 492 Salma 5 3 393 Muh. Ishak 4 5 394 Nur Lelah 5 3 495 Rachma 4 3 496 Farit 4 5 497 Hj. Muliyanti 5 5 398 Diana 4 3 499 Andi Syamsul 5 3 3100 Abd Hakim 4 5 3

Jumlah 480 430 373Rata-rata 4,8 4,3 3,73

86

Lokasi Usaha

Tempat Jumlah Konsumen(Orang)

Presentasi(%)

Kategori

Lokasi Usaha80 80,00 Sangat Strategis

20 20,00 Strategis

- - Tidak StrategisJumlah 100 100,00

Fasilitas

Tempat Jumlah Konsumen(Orang)

Presentasi(%)

Kategori

Fasilitas65 65,00 Sangat Suka

- - Suka

35 35,00 Tidak SukaJumlah 100 100,00

Pelayanan

Tempat Jumlah Konsumen(Orang)

Presentasi(%)

Kategori

Pelayanan73 73,00 Sangat Suka

- - Suka

27 27,00 Tidak SukaJumlah 100 100,00

87

Lampiran 4. Contoh-contoh Promosi Rumah Makan Wong Solo Makassar.

88

89

90

Lampiran 5. Dukumentasi

91

RIWAYAT HIDUP

Penulis di lahirkan di Ambon, Selagur Air 14

Mei 1993 dari ayahanda Muhammad Sidik

Rumoma dan ibunda Maryama Rumakei, penulis

merupakan anak kedua dari enam bersaudara.

Pendidikan formal yang dilalui penulis

adalah di SD N 1 Kianlaut Kecamatan LainFitu

Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dan

lulus pada tahun 2005, pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di

SMP Negeri 4 Seram Timur yang kini di kinal dengan SMP Negeri 2 Seram

Timur dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan di SMK Negeri 1 Persiapan Kianlaut Dan Lulus Pada Tahun 2011 dan

pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk dan terdaftar sebagai

mahasiswa di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Makassar

Tugas akhir dalam perguruan tinggi di selesaikan dengan menulisan

Skripsi yang berjudul Bauran Pemasaran Ayam Bakar (Studi Kasus Rumah

Makan Ayam Bakar Wong Solo Makassar).