beberapa faktor yang mempengaruhi return saham …

13
ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin 42 BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTANIAN DI LAHAN BASAH YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2013- 2018 Ali Sadikin 1 , Akhid Yulianto 2 , Hj.Dahniar 3 Department of Management, Faculty of Economics and Business, University of Lambung Mangkurat, Banjarmasin 1,2,3 [email protected] 1 [email protected] 2 [email protected] 3 ABSTRACT The purpose of this research to determine the Some Factors Affect to Stock Returns on Agricultural Sector companies in Wetlands Listed on the Stock Exchange in the 2013-2018 period. This research uses secondary data. The analysis tool used is multiple regression with classic assumption test. The sampling technique uses porpusive sampling. The number of study populations used was 20 agricultural Sector companies , while the number of study samples was 14 agricultural Sector companies. Based on the T Test (partially), only the variable ROE (X1) significantly influences the agricultural sector stock returns on wetlands listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2013-2018 period, with a positive direction. While the variables DER (X2) and EPS (X3) did not significantly influence the agricultural sector stock returns on the wetlands listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2013-2018 period, the direction of the two variables was equally positive. Keywords: ROE, DER, EPS and Stock Return ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham pada perusahaan Sektor Pertanian di Lahan Basah Yang terdaftar di BEI periode 2013-2018. Penelitian ini mengunakan data sekunder. Alat analisa yang digunkan adalah regresi berganda dengan uji asumsi klasik. Teknik pengambilan sample dengan mengunakan porpusive sampling. Jumlah populasi penelitian yang digunakan sebanyak 20 perusahaan pada sektor pertanian, sedangkan jumlah sampel penelitian adalah 14 perusahaan pada sektor pertanian . berdasarkan Uji T (secara partial), hanya variabel ROE (X1) yang berpengaruh secara signifikan terhadap return saham sektor pertanian pada lahan basah yang terdaftar di BEI periode 2013-2018, dengan arah positif. Sedangkan variabel DER (X2) dan EPS (X3) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham sektor pertanian pada lahan basah yang terdaftar di BEI periode 2013-2018, arah kedua variabel tersebut adalah sama-sama postif. Kata kunci : ROE, DER, EPS dan Return Saham

Upload: others

Post on 04-Jan-2022

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM …

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

42

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN

SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTANIAN DI

LAHAN BASAH YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2013-

2018

Ali Sadikin1, Akhid Yulianto2, Hj.Dahniar3

Department of Management, Faculty of Economics and Business,

University of Lambung Mangkurat, Banjarmasin1,2,3

[email protected]

[email protected]

[email protected]

ABSTRACT

The purpose of this research to determine the Some Factors Affect to Stock Returns

on Agricultural Sector companies in Wetlands Listed on the Stock Exchange in the

2013-2018 period. This research uses secondary data. The analysis tool used is

multiple regression with classic assumption test. The sampling technique uses

porpusive sampling. The number of study populations used was 20 agricultural

Sector companies , while the number of study samples was 14 agricultural Sector

companies. Based on the T Test (partially), only the variable ROE (X1) significantly

influences the agricultural sector stock returns on wetlands listed on the Indonesia

Stock Exchange in the 2013-2018 period, with a positive direction. While the

variables DER (X2) and EPS (X3) did not significantly influence the agricultural

sector stock returns on the wetlands listed on the Indonesia Stock Exchange in the

2013-2018 period, the direction of the two variables was equally positive.

Keywords: ROE, DER, EPS and Stock Return

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi

Return Saham pada perusahaan Sektor Pertanian di Lahan Basah Yang terdaftar di

BEI periode 2013-2018. Penelitian ini mengunakan data sekunder. Alat analisa

yang digunkan adalah regresi berganda dengan uji asumsi klasik. Teknik

pengambilan sample dengan mengunakan porpusive sampling. Jumlah populasi

penelitian yang digunakan sebanyak 20 perusahaan pada sektor pertanian,

sedangkan jumlah sampel penelitian adalah 14 perusahaan pada sektor pertanian .

berdasarkan Uji T (secara partial), hanya variabel ROE (X1) yang berpengaruh

secara signifikan terhadap return saham sektor pertanian pada lahan basah yang

terdaftar di BEI periode 2013-2018, dengan arah positif. Sedangkan variabel DER

(X2) dan EPS (X3) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham

sektor pertanian pada lahan basah yang terdaftar di BEI periode 2013-2018, arah

kedua variabel tersebut adalah sama-sama postif.

Kata kunci : ROE, DER, EPS dan Return Saham

Page 2: BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM …

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

43

PENDAHULUAN

Peranan sektor pertanian dalam perekonomian nasional sangat penting dan

strategis. Hal ini terutama karena sektor pertanian masih memberikan lapangan

pekerjaan bagi sebagian besar penduduk yang ada di pedesaan dan menyediakan

bahan pangan bagi penduduk. Peranan lain dari sektor pertanian adalah

menyediakan bahan mentah bagi industri dan menghasilkan devisa negara melalui

ekspor non migas. Bahkan sektor pertanian mampu menjadi katup pengaman

perekonomian nasional dalam menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia

dalam satu dasawarsa terakhir ini. Sektor pertanian itu sendiri terdiri beberapa sub

sektor yaitu sektor perternakan, sektor perkebunan, sektor perikanan dll.

Salah satu sub sektor pertanian adalah perkebunan, yang berpeluang besar untuk

meningkatkan perekonomian rakyat dalam pembangunan perekonomian Indonesia.

Sektor perkebunan di Indonesia setiap tahunnya terus berkembang. Perkembangan

sektor perkebunan memiliki arti penting dalam pengembangan pertanian baik skala

regional maupun nasional. Pada saat ini, sektor perkebunan dapat menjadi

penggerak pembangunan nasional karena dengan adanya dukungan sumber daya

yang besar, orientasi pada ekspor, dan komponen impor yang kecil akan dapat

menghasilkan devisa non migas dalam jumlah yang besar. Tanaman perkebunan

mempunyai peranan sebagai salah satu sumber devisa sektor pertanian, penyedia

bahan baku industri sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap luar

negeri serta berperan dalam kelestarian lingkungan hidup.

Perkembangan eksport minyak sawit Indonesia dan turunannya ke berbagai

negara terus mengalami perkembangan cukup signifikan, hal ini bisa dilihat tabel

1.1 dibawah ini.

Gambar 1.

Sumber.BPS.Co.id.

Page 3: BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM …

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

44

Dari tabel 1.1 diatas dapat kita lihat bahwa ada 10 negara tujuan eksport minyak

sawit terbesar selama Januari sampai April 2018. Ada 3 negara pengimport minyak

kelapa sawit yaitu pakistan dengan nilai ekspor sebesar $ 425,7 Juta, kedua

Tiongkok sebesar $ 839,9 Juta dan India paling besar yaitu $ 1064,9 Juta. Tinggi

permintaan minyak bumi dan turunannya karena tinggi permintaan industri untuk

bahan baku industri dan produk lainnya.

Suatu kinerja perusahaan dapat dianalisis melalui rasio-rasio keuangan. Ada

beberapa rasio keuangan yang sering digunakan seperti rasio likuiditas, manajemen

aktiva, manajemen utang, profitabilitas sampai rasio nilai pasar suatu perusahaan.

Menganalisis rasio keuangan maka kita memerlukan Informasi Keuangan berupa

data-data keuangan yang tersaji dalam bentuk deskripsi tentang kondisi keuangan

suatu perusahaan. Informasi keuangan terdapat dalam laporan keuangan suatu

perusahaan. Ada beberapa rasio keuangan yang banyak digunakan oleh beberapa

penelitian sebelumnya dalam menilai kinerja keuangan perusahaan yaitu rasio

ROE, DER, EPS dan rasio lainnya.

ROE (Return on Common Stockholders’Equity) adalah rasio laba bersih

terhadap ekuitas biasa, mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang

saham. Return On equity (ROE) mengukur kemampuan perusahaan dalam

menciptakan laba yang tersedia bagi pemegang saham. Dalam perhitungannya ROE

merupakan perbandingan antara laba bersih (earning after taxes) dengan total

ekuitas. Pemegang saham berharap mendapatkan pengembalian atas uang yang

telah mereka investasikan, dan rasio ini menunjukkan besarnya pengembalian

tersebut. Peneliti mengambil rasio ROE sebagai variabel karena rasio ini semakin

besar return on equity (ROE) berarti semakin optimalnya penggunaan modal sendiri

suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dan peningkatan laba berarti terjadinya

pertumbuhan yang bersifat progresif. Semakin besar laba maka semakin besar pula

minat investor untuk menginvestasikan dananya, karena besar kemampuan

perusahaan mendapatkan profit sehingga akan meningkatkan tingkat return saham

perusahaan tersebut. Penelitian ini sejalan dengan Hani Fitriani, bahwa ROE

berpengaruh signifikan dan arahnya positif terhadap return saham perusahaan

manufaktur sektor food and bevarage yang terdaftar di BEI periode 2012-2013,

sedangkan variabel EPS tidak signifikan terhadap return sahamnya.

DER atau Rasio utang terhadap Ekuitas atau Rasio Hutang Modal adalah suatu

rasio keuangan yang menunjukan proporsi relatif antara utang dan Ekuitas yang

digunakan untuk pendanaan aktiva perusahaan. Rasio Debt to Equity (DER) ini

juga dikenal sebagai Rasio Leverage (rasio pengungkit) yaitu rasio yang digunakan

untuk mengukur seberapa baik struktur modal suatu perusahaan dapat

mempengaruhi value of the firm. Semakin rasio DER maka semakin tinggi leverage

perusahaan, maka akan semakin tinggi risiko yang dihadapi investor, maka semakin

tinggi pula tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh investor, maka harga saham

akan turun akibatnya return saham pun turun (Kasmir:2016). Hal ini sejalan dengan

penelitian Hal ini sejalan dengan penelitian Nurah Musa Allozi dan Ghassan S.

Obeidat (2012), pengaruh Variabel EPS, ROE, ROA and GPM berpengaruh

terhadap return saham, sedangkan variabel CR, DER, DER and NPM tidak

signifikan Berpengaruh. Variabel DER mempunyai arah negatif terhadap return

saham di bursa saham Amman, Yordania.

Page 4: BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM …

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

45

EPS adalah rasio peniliain pasar yang menunjukkan tingkat kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya.

Rasio EPS sering digunakan sangat membantu investor dalam melihat dan

menganalisa prospek suatu perusahaan di masa yang akan datang, karena EPS

menunjukkan laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada semua pemegang

saham perusahaan. Semakin besar EPS, investor semakin tertarik untuk melakukan

investasi di perusahaan tersebut dengan membeli saham tersebut, sehingga akan

mengakibatkan permintaan saham akan meningkat dan akhirnya meningkatkan

return saham (Wiyani, 2016). Sejalan penelitian sebelumnya Nadia Amalia Latifah

dan Nisful Laila yang menunjukkan variabel EPS berpengaruh signifikan terhadap

return saham perbankan syariah sektor properti dan real estate periode 2013 – 2015,

arah positif. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Beberapa faktor yang Mempengaruhi return saham pada

Perusahaan sektor pertanian di lahan basah yang terdaftar periode 2013-2018”

Kerangka Konseptual

Gambar 2.

Keterangan

= mempengaruhi

METODE PENELITIAN

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah mengalisis beberapa faktor yang

mempengaruhi return saham pada Perusahaan sektor pertanian di lahan basah yang

terdaftar di BEI periode 2013-2018.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini bersifat kausal,

peneliti ingin mengetahui pengaruh variabel bebas (independen) return on equity,

debt to equity ratio,dan earning per share terhadap variabel terikatnya (dependen),

yaitu Return saham.

Return on Equity (X1)

Debt to Equity Ratio (X2)

Earning per Share (X3)

Return saham

(Y)

Page 5: BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM …

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

46

Tempat/Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada perusahaan sektor pertanian di lahan basah yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2018.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor pertanian di

lahan basah yang terdaftar di BEI 2013-2018 sebesar 20 perusahaan. Penggunaan

sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik

penentuan sampel berdasarkan kreteria tertentu. (Sugiyono, 2016). Berdasarkan

kriteria sampel tersebut maka jumlah ada 14 sampel, sedangkan kriteria adalah

1. Perusahaan sektor pertanian yang listing pada periode tahun 2013-2018.

2. Terus mempublikasikan laporan keuangan selama periode tersebut.

3. Tersedia Data-data saham perusahaan selama periode tersebut.

Variabel dan Definisi Oprasional Variabel

Variabel Dependen

Return Saham

Return saham dapat diukur dengan rumus sebagai berikut (Kasmir, 2016) :

𝑌 = (𝑃𝑡 − 𝑃𝑡 − 1)/(𝑃𝑡 − 1) 𝑋 100%

Keterangan :

Y : Return saham

Pt : Harga saham saat periode t.

Pt-1 : Harga saham saat periode t-1

Variabel Independen

Return On Equity (X1)

Rasio ini dapat ditentukan dengan cara (Kasmir, 2016) :

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦= (𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘)/(𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚)

Debt to Equity Ratio (DER)

Rasio ini dapat di tentukan dengan cara (Kasmir, 2016)

𝐷𝐸𝑅 = (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔)/(𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠)

Earning Per Share (EPS)

Rumus yang digunakan untuk mengukur EPS yaitu (Kasmir, 2016)

𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑷𝒆𝒓 𝑳𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎= (𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒃𝒊𝒂𝒔𝒂)/(𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒃𝒊𝒂𝒔𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒆𝒅𝒂𝒓)

Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data sekunder pada penelitian ini

adalah teknik dokumentasi seperti www.idx.co.id, serta jurnal-jurnal lainnya.

Page 6: BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM …

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

47

Teknik Analisis Data

Regresi Linier

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan metode analisis Regresi

Linear Berganda (Multipe Linear Regression). Analisis ini secara matematis ditulis

dengan persamaan sebagai berikut :

𝑌 = 𝛼 + 𝛽_1 𝑋_1 + 𝛽_2 𝑋_2 + 𝛽_3 𝑋_3 + 𝜀 Keterangan :

Y = Return Saham

α = Konstanta

X1 = Return On Equity (ROE)

X2 = Dept to Equity Ratio (DER)

X3 = Earning per share (EPS)

β1 = Koefesien regresi Return On Equity (ROE)

β2 = Koefesien regresi Dept to Equity Ratio (DER)

β3 = Koefesien regresi Earning per share (EPS)

ε = Standar Error

Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini adalah Uji Normalitas, Multikolinieritas,

Uji Autokorelasi Dan Uji Heteroskedastisitas

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi untuk mengukur seberapa besar proporsi variasi dari

variabel dependen terhadap variabel independen . Besar nilai R2 adalah 0 ≤ R2 ≤ 1.

Teknik Pengujian Hipotesis

Uji Statistik t

Uji t digunakan untuk menguji apakah ada pengaruh nyata secara parsial dan

seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel

dependen (Aldio). Dasar pengambilan keputusan menggunakan angka signifikasi :

a. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima.

b. Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak.

Uji Asumsi Klasik

Sebuah model regresi akan dapat dipakai untuk prediksi jika memenuhi sejumlah

asumsi dan akan memberikan hasil yang Best Linear Unbiased Estimator (BLUE)

jika memenuhi semua asumsi klasik meliputi uji normalitas data, multikolinearitas,

heteroskedastisitas, dan autokorelasi yaitu sebagai berikut:

Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011).

Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji

normalitas dengan normal P-Plot. Pada dasarnya normalitas sebuah data dapat

dideteksi dengan melihat persebaran data atau titik pada sumbu diagonal dari

residualnya. Data dikatakan terdistribusi normal, jika data atau titik menyebar

Page 7: BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM …

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

48

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, tapi kalau sebaliknya

data dikatakan tidak terdistribusi normal. Melihat grafik P-Plot dibawah maka

datanya normal.

Grafik 3.

Berdasarkan P-P Plot di atas pula, data penelitian diketahui memiliki banyak

data yang outliers. Oleh sebab itu, dilakukan metode outliers agar data dalam

penelitian menjadi terdistribusi normal. Karena titik plot sudah berada di sekitar

garis diagonal, maka data dalam penelitian ini dinyatakan lolos uji normalitas.

Uji Multikolinearitas

Penelitian ini melakukan uji multikolinearitas dengan menggunakan metode

melihat nilai dari tolerance dan VIF. Apabila nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10,

maka data dinyatakan tidak memiliki masalah multikolinearitas.

Tabel 1.

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

ROE (X1) 0,614 1,629 Tidak terdapat

multikolinearitas

DER (X2) 0,757 1,322 Tidak terdapat

multikolinearitas

EPS (X3) 0,574 1,744 Tidak terdapat

multikolinearitas

Page 8: BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM …

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

49

Karena nilai tolerance > 0,1 yaitu 0,614, 0,757, dan 0,574 serta nilai VIF < 10

yaitu 1, 629, 1,322 dan 1,744 maka data penelitian dinyatakan tidak terdapat

masalah multikolinearitas.

Uji Heterokedastisitas

Apabila nilai sig > 0,05, maka tidak terdapat masalah heteroskedastisitas, begitu

pula sebaliknya. Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan

dengan korelasi spearman’s rho.

Tabel 2.

Variabel Sig

ROE (X1) 0,683

DER (X2) 0,742

EPS (X3) 0,546

Karena nilai sig > 0,05 yaitu 0,683, 0,742, dan 0,546 maka data dalam penelitian

ini dinyatakan tidak memiliki masalah heteroskedastisitas.

Uji Autokorelasi

Penelitian ini menggunakan metode Durbin Watson (DW test) dengan

klasifikasi sebagai berikut:

- Nilai dU < DW < 4-dU, artinya tidak ada autokorelasi

- Nilai DW < dL atau DW > 4-dL, artinya terjadi autokorelasi

- Nilai dL < DW < dU atau 4-dU < DW < 4-dL, artinya tidak dapat dideteksi

apakah terdapat autokorelasi atau tidak.

Tabel 3.

Std. Error 0,330868108

Durbin Watson 2,083

Diketahui nilai durbin watson adalah 2,083. Pada signifikan 0,05, n = 66 dan k

= 3 didapatlah nilai dL = 1,53945 dan dU = 1,66404. Dari angka tersebut, diketahui

4-dU = 2,33596 dan 4-dL= 2,46055. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data

penelitian ini tidak memiliki masalah autokorelasi karena dU < DW < 4-dU, yaitu

1,66404 < 2,083 < 2,33596.

Regresi Linear Berganda

Tabel 4.

Variabel Dependen Variabel Independen Koefisien

Initial Return (Y) ROE (X1)

DER (X2)

EPS (X3)

0,840

0,023

0,000

Page 9: BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM …

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

50

Konstanta

R

R Square

-0,046

0,432

0,187

Sumber: data diolah (2018)

Berdasarkan tabel 4 diatas dapat diinterprestasikan sebagai berikut:

1. Nilai R dengan nilai sebesar 0,432 atau 43,2 %adalah koefisien korelasi

yang menunjukkan tingkat hubungan antara variabel X seperti ROE,DER,

EPS dan Return Saham sebagai variabel Y.

2. Nilai R Square sebesar 0,187. Hal ini berarti bahwa 18,7% (pengaruhnya

kecil) variasi return saham perusahaan sektor pertanian dapat dijelaskan

oleh tiga dari variabel independen dalam penelitian ini, yaitu ROE, DER

dan EPS. Sedangkan sisanya (100% - 18,7% = 81,3%) dapat dijelaskan oleh

komponen lain di luar dari variabel penelitian. Sehingga dapat disusun

persamaan regresinya sebagai berikut:

𝑌 = −0,046 + 0,840 𝑅𝑂𝐸 + 0,023 𝐷𝐸𝑅 + 0,000 𝐸𝑃𝑆 + 𝑒

3. Nilai konstanta sebesar -0,046. Hal ini berarti bahwa apabila variabel

independen yang meliputi ROE, DER dan EPS bernilai nol, maka return

saham akan memiliki nilai sebesar - 0,046 %.

4. Nilai koefisien ROE adalah sebesar 0,840. Hal ini berarti bahwa setiap

peningkatan ROE 1 % akan mengakibatkan peningkatan return saham

sebesar 0,840 %.

5. Nilai koefisien DER adalah sebesar 0,023. Hal ini berarti bahwa setiap

peningkatan DER 1 % akan mengakibatkan peningkatan return saham

sebesar 0,023 %.

6. Nilai koefisien EPS adalah sebesar 0,000. Hal ini berarti bahwa setiap

peningkatan EPS 1 % tidak akan mengakibatkan penurunan ataupun

peningkatan (tetap) return saham yaitu sebesar 0,000 %.

Uji T (Pengujian Hipotesis)

Uji hipotesis adalah dengan melakukan uji t yaitu untuk menguji variabel bebas

terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap

return saham (Y) adalah dengan menggunakan Uji t pada Level of Confidence

sebesar 95% atau α = 5%. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

pengaruh dari variabel ROE (X1), DER (X2), EPS (X3) terhadap Return Saham

(Y).

Apabila Thitung > Ttabel dan angka signifikan kurang dari 0,05 maka disimpulkan

berpengaruh secara signifikan.

Tabel 5.

t Sig

2,744 0,008

0,405 0,687

0,517 0,607

Page 10: BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM …

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

51

Berdasarkan tabel 5 di atas, juga diketahui nilai dari Ttabel signifikansi 0,05 dan

df = 66 adalah sebesar 1,99834, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. ROE

Diketahui nilai Thitung (2,744) > Ttabel (1,99834), dan angka signifikan sebesar

0,008. Maka ROE dinyatakan berpengaruh positif signifikan terhadap return

saham (Y). Pembuktian dari pernyataan tersebut adalah berdasarkan nilai

signifikan lebih kecil dari nilai alpha (0,008 < 0,05), sehingga hipotesis

pertama (H1) adalah diterima

2. DER

Diketahui nilai Thitung (0,405) < Ttabel (1,99834), dan angka signifikan

sebesar 0,687. Maka DER dinyatakan tidak berpengaruh terhadap return saham

(Y). Pembuktian dari pernyataan tersebut adalah berdasarkan nilai signifikan

lebih besar dari nilai alpha (0,687 > 0,05), sehingga hipotesis kedua (H2)

adalah ditolak.

3. EPS

Diketahui nilai Thitung (0,517) < Ttabel (1,99834), dan angka signifikan sebesar

0,607. Maka EPS dinyatakan tidak berpengaruh terhadap return saham (Y).

Pembuktian dari pernyataan tersebut adalah berdasarkan nilai signifikan lebih

besar dari nilai alpha (0,687 > 0,05), sehingga hipotesis ketiga (H3) adalah

ditolak.

Uji koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah besaran yang menunkukan besarnya variasi

variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas. Nilai Adjusted R Square

menunjukkan bahwa pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel

dependen adalah sebesar 0,187. Hal ini berarti bahwa 18,7% (pengaruhnya kecil)

variasi return saham perusahaan sektor pertanian dapat dijelaskan oleh tiga dari

variabel independen dalam penelitian ini, yaitu ROE, DER dan EPS. Sedangkan

sisanya (100% - 18,7% = 81,3%) dapat dijelaskan oleh komponen lain di luar dari

variabel penelitian.

PEMBAHASAAN

Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Return Saham pada Sektor

Pertanian.

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan Uji t dengan analisis regresi

berganda di peroleh hasil bahwa ROE berpengaruh terhadap return saham sektor

pertanian, hal in dapat dilihat dari nilai signifikan lebih rendah (0,008) dari nilai

alpha = 0,05 artinya Hi diterima. Adapun arah pengaruhnya adalah positip artinya

jika terjadi peningkatan pada variabel ROE maka return saham sektor pertanian

akan meningkat juga.

Page 11: BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM …

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

52

Hasil penelitian ini sejalan dan konsisten dengan Hani Fitriani, bahwa ROE

berpengaruh signifikan dan arahnya positif terhadap return saham perusahaan

manufaktur sektor food and bevarage yang terdaftar di BEI periode 2012-2013.

Bahwa investor dalam menilai prospek atau kinerja saham sektor pertanian

masih melihat rasio likuiditas yaitu suatu rasio keuangan atau perbandingan

kemampuan sejauh mana aktiva lancar dapat menutupi kewajiban lancarnya,

semakin tinggi rasio ini berarti semakin kuat atau sehat laporan keuangannya.

Sehingga saham ini menjadi incaran bagi investor dan calon investor. Akibatnya

demand terhadap jenis saham ini meningkat, harganya meningkat dan pada

akhirnya return saham sektor pertanian jadi meningkat.

Pengaruh Debt to Equity (DER) terhadap Return Saham Pada Sektor Pertanian.

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan Uji t dengan analisis regresi

berganda di peroleh hasil bahwa DER idak berpengaruh terhadap return saham

sektor pertanian, hal in dapat dilihat dari nilai signifikan lebih besar (0,687) dari

nilai alpha = 0,05 artinya H2 ditolak. Adapun arah pengaruhnya adalah positip

artinya jika terjadi peningkatan pada variabel DER maka return saham sektor

pertanian akan meningkat juga.

Dalam penelitian ini DER tidak berpengaruh terhadap return saham sektor

pertanian, karena struktur modal untuk pendanaan sektor pertanian tidak hanya

mengutamakan utang saja, tetapi juga menggunakan jenis sumber pendanaan

lainnya seperti menggeluarkan saham baru sampai pendanaan internal perusahaan

seperti laba ditahan, cadangan laba dll. Karena pendanaan internal lebih rendah

risiko dan lebih murah dari pendanaan eksternal seperti utang. Dilihat dari teori

trade-off, bahwa perusahaan yang menggunakan utang, biasa value of the firm

semakin baik dibandingkan yang tidak menggunakan utang dalam struktur

modalnya karena penghematan pajak dari bunga yang dibayarkan, sehingga

Earning per share menjadi lebih tinggi sehingga return saham perusahaan pun jadi

naik.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nurah Musa Allozi dan Ghassan S.

Obeidat (2012), pengaruh Variabel EPS, ROE, ROA and GPM berpengaruh

terhadap return saham, sedangkan variabel CR, DER, DER and NPM tidak

signifikan Berpengaruh return saham.

Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Sektor

Pertanian.

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan Uji t dengan analisis regresi

berganda di peroleh hasil bahwa EPS tidak berpengaruh terhadap return saham

sektor pertanian, hal in dapat dilihat dari nilai signifikan lebih besar (0,607) dari

nilai alpha = 0,05 artinya H3 ditolak. Adapun arah pengaruhnya adalah positip

artinya jika terjadi peningkatan pada variabel EPS maka return saham sektor

pertanian akan meningkat juga.

Dalam penelitian ini EPS tidak berpengaruh terhadap return saham sektor

pertanian, karena investor dalam menilai suatu saham perusahaan tidak hanya sisi

Page 12: BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM …

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

53

profit dan jumlah saham yang beredar saja, tetapi faktor-faktor risiko, faktor-faktor

makro ekonomi dll.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Nadia Amalia Latifah dan Nisful Laila yang menunjukkan variabel EPS

berpengaruh signifikan terhadap return saham perbankan syariah sektor properti

dan real estate periode 2013 – 2015, dengan arah yang positif.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Dari hasil uji t regresi linear berganda, bahwa hanya variabel ROE (X1) yang

berpengaruh secara signifikan terhadap Return saham pada sektor pertanian lahan

basah yang terdaftar di BEI periode 2013-2018. Sedangkan arah pengaruh adalah

positip artinya bahwa setiap peningkatan ROE 1 % akan mengakibatkan

peningkatan return saham sektor pertaniaan sebesar 0,840 %. Sedangkan 2 variabel

lainya yaitu Variabel DER (X2) dan Variabel EPS (X3) tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap Return saham pada sektor pertanian lahan basah yang terdaftar

di BEI periode 2013-2018. Sedangkan arah pengaruh variabel DER (X2) dan

Variabel EPS (X3) adalah sama-sama positif.

SARAN

Bagi Investor

Berdasarkan hasil penelitian ini, variabel ROE berpengaruh terhadap return

saham sektor pertanian pada lahan basah. Variabel ROE merupakan kemampuan

perusahaan bagaimana menutupi seluruh utang lancarnya denga aktiva lancar yang

mereka punyai. Semakin tinggi rasio keuangan ini menunjukan semakin baik

tingkat kesehatan keuangan perusahaan tersebut, semakin kecil risikonya bisnis

yang dihadapinya. sedangkan 2 variabel lain yaitu variabel DER (X2) dan EPS (X3)

tidak berpengaruh terhadap return saham oleh karena itu perlu investor

memperhatikan struktur modal yang optimal yang bisa meningkatkan value of the

firm atau meningkatkan kekayaan para pemegang saham atau paling tidak struktur

modal yang ditargetkan yang tujuan akhirnya untuk menurunkan financial distress

dan meningkatkan laba per lembar saham perusahaan.

Salah satu untuk melihat sehat atau tidak nya prospek saham di masa akan

datang, salah satunya melihat rasio keuangan nilai pasar yaitu Earning per Share,

akan tetapi dalam penelitian ini tidak berpengaruh, oleh karena investor harus

melihat faktor-faktor lain seperti tingkat risiko, ukuran perusahaan dll.

Bagi peneliti selanjutnya

Disarankan objek penelitiannya lebih spesifik lagi, jumlah sampel yang lebih

banyak lagi, sehingga hasil akan lebih baik lagi dan terakhir disarankan menambah

variabel ekonomi makro seperti inflasi, kurs, bunga BI dll

Page 13: BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM …

ISSN 2541-6014 (Cetak) ISSN 2541-6022 (Online) Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

54

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Kammaruddin. (2004). Dasar-dasar Manajemen Investasi dan portofolio.

Jakarta:PT.Rineka Cipta .

Amalia nadia latifah dan laila nisful, pengaruh ROE,EPS dan DER terhadap returm

saham pada emiten saham syariah sektor properti dan real estate periode

2013-2015. Skripsi.

Brigham, Eugene F dan Houston. (2006). Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan.(Edisi 10). Jakarta:Salemba Empat.

Fitriani, Hani (2014) Pengaruh ROE dan EPS terhadap return saham sektor food

dan beverage yang terdaftar di BEI periode 2012-2013.

Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate IBM SPSS 23. Semarang:

Badan Penerbit Universitas diponegoro.

Hartono, Jogiyanto. (2015). Teori Portofolio dan Analisis Investasi.

Yogjakarta:BPFE.

Halim, Abdul (2005), Analisis Investasi, Edisi 2, Penerbit Salemba Empat.

Husnan Suad. (2001). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi

ketiga. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

Kasmir. (2016). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.

Musa Nurah Allozi dan Obeidat S Ghassan (2012), The Relationship between the

Stock Return and Financial Indicators (Profitability, Leverage):An

Empirical Study on Manufacturing Companies Listed in Amman Stock

Exchange. Journal of Social Sciences (COES&RJ-JSS) ISSN (E): 2305-9249

ISSN (P): 2305-9494

Noor M. Ikhsan Fediyan. (2013). Pengaruh Profitabilitas (ROE), Leverage (DER)

dan Kebijakan Dividen (DPR) Terhadap Harga Saham Penutupan Pada

Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011.

Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unlam. Banjarmasin

Prastowo, Dwi ,D. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:YKPN.

Samsul Mohamad. (2006). Pasar Modal dan Manajemen Portofolio.

Surabaya:Airlangga.

Sekaran, U., & Bougie, R. (2017). Metode Penelitian Untuk Bisnis.

Jakarta:Selemba Empat.

Siamat Dahlan. (1995). Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta:Intermedia.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung:Penerbit Alfabeta.

Sunariyah. (2006). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi 5.

Yogyakarta:UPP-AMP.

Tandelilin, Eduardus. (2010). Analisis Investasi dan Manajemen Portofoli. Edisi 1.

Yogyakarta: Kanisius.

Wijayanto Adhi. (2010). Analisis pengaruh ROA, EPS, Financial Leverage,

Proceed terhadap Initial Return. Jurnal dinamika manajemen, Vol. 1 No 1

2010.

www.idx.co.id.

www.bps.co.id.