bedah endodontik
DESCRIPTION
Bedah Endodontik: definisi, indikasi dan kontraindikasi, pemeriksaan, serta penatalaksanaan.TRANSCRIPT
Bedah EndodontikGhina Balqis 160110090037
Definisi Bedah Endodontik
• bagian dari ilmu konservasi gigi yang meliputi cara melakukan perawatan endodontik dengan pendekatan bedah pada penyakit / kelainan pulpa dan jaringan periapikal yang tidak bisa diselesaikan dengan perawatan endodontik konvensional
• Perawatan menghindari pencabutan gigi– insisi untuk drainase– bedah apeks– Hemiseksi– amputasi akar dan replantasi.
Macam-Macam Tindakan Bedah Endodontik
• Surgical Drainagetindakan mengeluarkan jaringan eksudat purulen dan atau hemoragik dari dalam pembengkakan jaringan lunak.
• Periradicular Surgery– Kuretase– Biopsi– Root-end resection – Root-end preparation and filling– Corrective surgery
• Replacement Surgery (extraction/replantation)pengangkatan/pencabutan gigi yang dilakukan pemeriksaan, diagnosis, dan manipulasi endodontik, dan perbaikan, kemudian mengembalikan gigi ke dalam soket asalnya.
• Implant Surgery– Implan endodontik– root-form osseointegrated implants
Indikasi dan Kontraindikasi Bedah Endodontik
Indikasi Bedah EndodontikKondisi atau gangguan yang menghalangi jalan masuk langsung ke sepertiga apical saluran
• Anatomik: kalsifikasi, kurvatur, bifurkasi• Iatrogenik: rintangan karena debris, instrumen patah, bahan pengisi saluran akar yang lama
Penyakit periradikular yang dihubungkan dengan benda asing
• Saluran yang diisi berlebih• Semen yang terlalu banyak pada periodonsium• Instrumen patah yang mencuat ke dalam jaringan apikal• Bahan pengisi retrograd yang lepas
Perforasi apikal
Apeksogenesis yang tidak sempurna
Ujung akar yang terkena fraktur horizontal dengan penyakit periradikular
Indikasi Bedah Endodontik
Kegagalan sembuh setelah perawatan endodontik non bedah yang terlatih
Eksaserbasi berulang dan persisten selama perawatan non bedah
Perawatan sembarang gigi dengan lesi yang dicurigai memerlukan biopsi diagnostik
Lesi periapikal yang sangat besar dan dalam
Perusakan dan penyempitan apical saluran akar
Kontraindikasi Bedah Endodontik
Pertimbangan umum
• Pasien yang secara medis membahayakan yang tidak memungkinkan pasien dirawat secara bedah.• Pasien yang secara emosional sukar• Keterbatasan keterampilan dan pengalaman bedah operator
Pertimbangan lokal
• Inflamasi akut setempat• Pertimbangan anatomik: prosedur yang menembus saluran mandibular, sinus maksiler, foramen mental, dasar lubang hidung, atau yang memutus pembuluh darah besar palatin,
sedapat mungkin dihindari• Tempat-tempat pembedahan yang tidak dapat dicapai• Gigi dengan prognosis jelek
Pemeriksaan Sebelum Tindakan Bedah Endodontik
Pemeriksaan yang Harus Dilakukan
Pemeriksaan jaringan periodontal
• Untuk mengetahui adanya periodontal poket atau sinus• Scaling dan/atau root planning juga mungkin diperlukan
Berkumur menggunakan 0,12% laurutan klorheksidin 2-3 hari setelah pembedahan.
Menggunakan pengobatan NSAID sehari sebelum pembedahan, atau paling tidak satu jam sebelum perawatan
Pasien harus disarankan untuk tidak merokok
Apabila dibutuhkan sedasi, pasien disarankan untuk membawa pendamping
Faktor Sistemik yang Membutuhkan Konsultasi Medis
Hipertensi Penyakit coronary
atherosclerotic
Stable angina
Infark myocardial
Infeksi endokarditis
Chronic obstructive pulmonary Asma Cerebrovascu
lar accident
Epilepsy Diabetes Insufisiensi adrenal
Terapi steroid
Transplantasi organ
Gangguan fungsi hati atau
ginjal
Pemeriksaan Radiologis
• Untuk melihat hal-hal yang tidak dapat dilihat secara klinis gambaran yang lebih detail adalah foto periapikal untuk membantu keperluan diagnostik
• Kadang diperlukan lebih dari satu radiograf dengan sudut pandang yang berbeda gigi berakar jamak atau pada gigi yang dicurigai mengalami perforasi karena pasak
• Foto rontgen harus melibatkan daerah minimal sekitar 3 mm sekeliling apeks
• Terdapat lesi periradikular yang besar foto panoramik.
Yang Dapat Dilihat Pada Rontgen
1. Panjang akar gigi memenuhi syarat untuk dilakukan apikoektomi
Akar pendek, tidak dapat dilakukan apikoektomi karena akar akan menjadi lebih pendek sehingga kurang memberi dukungan
2. Saluran akar gigi ukuran, saluran tambahan, sumbatan pada saluran akar
3. Keadaan akar gigi bentuk akar(lurus/bengkok), akar belum terbentuk sempurna, eksponansi saat reaming, resorbsi akar
4. Keadaan membran periodontal adanya peradangan atau tidak
5. Kelainan-kelainan periapikal kista, granuloma, abses
Syarat Teknik Radiografi1. Gambaran gigi yang sedang dievaluasi atau
menjalani terapi endodontik harus di pusat radiograf
2. Radiograf harus menunjukkan paling sedikit 5 mm tulang di sekitar apeks gigi yang sedang dievaluasi atau menjalani terapi endodontik
3. Bila lesi periapikal terlalu besar untuk dilihat dengan sebuah film periapikal, harus dibuat radiograf diagnostik tambahan
4. Pada gigi dengan akar jamak diperlukan lebih dari satu foto periapikal
5. Bila terdapat fistula, harus dibuat suatu radiograf pelacakan (tracing radiograph)
6. Pengolahan film radiograf secara tepat penting untuk menilai keberhasilan atau kegagalan kasus
teknik paralel lebih sering digunakan daripada teknik sudut bisektris distorsi dimensional lebih sedikit, gambar lebih tajam, dan angulasi yang
sama mudah ditiru
Prosedur Tindakan Pengisian Saluran Akar
Prosedur tindakan perawatan apikoektomi 1. tahap perawatan endodontik2. tahap pembedahan
Tahap Perawatan Endodontik1. Anestesi umumnya diberikan anestesi lokal2. Pemasangan rubber dam3. Pengulasan antiseptik pada bahan tersebut dan
rubber dam4. Pembukaan ruang pulpa, pembuangan atap kamar
pulpa dan perluasan ruang pulpa5. Akses lurus ke saluran akar penting untuk tahap
pembersihan dan pembentukan yang baik6. Dapat menggunakan teknik step back maupun
teknik crown down
7. Saluran akar dilebarkan dan diirigasi dengan menggunakan hidrogen peroksida dan natrium hipoklorit secara bergantian saluran akar dikeringkan dengan menggunakan absorben point
8. Masukkan gutta percha cone ke dalam saluran akar dan buat radiografi untuk melihat fit dalam saluran akar
9. Melapisi dinding saluran akar dengan semen sealer10. Kondensasi lateral dengan menggunakan spreader atau
plugger agar pengisian hermetis11. Kelebihan gutta percha bagian koronal dipotong kemudian
ditutup dengan semen base
Tahap Pembedahan
1. Anestesi2. Pembuatan flap3. Retrograde filling
Anestesi
• Anestesi infiltrasi pembedahan periapikal maksila
• Dilakukan anestesi subperiosteal• Dilakukan juga anestesi pada palatal• Jika rasa sakit menetap larutan anestesi
diinjeksikan tepat pada ruang medulla di dalam luka yang terbuka
• Pembedahan periapikal mandibula anestesi blok
Pembuatan FlapPrinsip utama
1. dasar flap harus lebih lebar daripada ujung bebas flap2. insisi berkesinambungan dan tegas, harus sejajar dengan korteks
tulang3. pada desain flap tidak boleh ada sudut yang tajam4. jika terdapat traktus sinus harus di masukkan ke dalam flap5. insisi harus ada di antara eminensia tulang6. flap melebar sepanjang 2 atau 3 gigi kearah lateral supaya retraksi
lebih mudah dan memperkecil resiko robeknya jaringan7. setelah penjahitan, tepi flap harus berada pada korteks tulang yang
kuat desain flap
Retrograde Filling
• Dilakukan karena secara umum tidak mungkin untuk menutup/menyegel saluran akar dari jaringan sekitarnya secara sempurna
• Prepasasi retrograde filling– Akar diberi bevel sebesar 45o bevel menghadap ke arah
bukal atau labial diperoleh akses untuk mengekspos, mempreparasi, dan mengisi seluruh foramina yang terdapat pada permukaan akar
– Membuat kavitas kecil pada daerah yang telah di bevel untuk retrograde filling
• Setelah di preparasi, kavitas dikeringkan dan diisolasi untuk mencegah masuknya cairan dari jaringan
• Varnish diaplikasikan pada kavitas yang telah di preparasi• Amalgam yang bebas dari zinc dikondensasikan dan di burnish
pada kavitas• Ujung akar, pengisian, dan jaringan sekitar kemudian diperiksa
kembali secara visual maupun secara radiografi untuk mengevaluasi apakah penutupan saluran akar sudah benar dan sudah tidak ada debris maupun benda asing pada daerah luka
Persyaratan Material Retrofilling
1. Biokompatibilitas memungkinkan untuk diferensiasi sel dan penyembuhan sementum atau ujung akar dan jaringan periodontal
2. Nonresorbable3. Sealing jangka panjang4. Mudah di preparasi dan di manipulasi5. Dapat dibedakan secara radiografi6. Tidak terpengaruh oleh kelembaban
Penatalaksanaan Jaringan Keras
1. Osteotomi
• Bur bundar dapat digunakan untuk menghilangkan tulang yang melingkupi akar agar memudahkan untuk identifikasi
2. Kuretase Periradikuler
Dilakukan untuk :1. memberikan akses dan visibilitas ke arah
apeks2. membuang jaringan yang terinflamasi3. memperoleh specimen biopsi untuk
pemeriksaan histologi4. mengurangi perdarahan
3. Reseksi AkarReseksi harus cukup agar :1. tersedia akses ke permukaan palatal-lingual
akar2. saluran akar terletak di tengah-tengah akar
yang dipotong3. saluran akar tambahan dan fraktur hilang
4. Preparasi Akar
• Preparasi saluran akar merupakan hal yang penting untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu perawatan endodontik. Preparasi akar bertujuan untuk membuat kavitas pada akar yang telah direseksi agar dapat diisi material pengisi saluran akar serta mencegah terjadinya kerusakan pada struktur akar.
• Preparasi yang ideal biasanya:– kavitas kelas 1 di preparasi sepanjang sumbu panjang gigi ke
kedalaman minimal 3 mm– kemudian akar dibentuk dan dibersihkan sepenuhnya untuk
menghilangkan mikroorganisme dan mencegah iritasi– menggunakan alat yang digerakkan dekat dengan ultrasonik
Preparasi akhir saluran akar diselesaikan menggunakan ultrasonic handipece tip
5. Penutupan Saluran Akar• Kavitas ujung akar harus diisolasi untuk mendapatkan bidang kerja yang bersih dan
kering• Untuk menghentikan perdarahan digunakan bahan hemostasis yang diaplikaskan
pada permukaan tulang sekeliling ujung akar• Bahan harus bisa menutup saluran akar dengan baik dan mencegah jalan keluar dari
bakteri-bakteri, produk bakteri, material yang beracun ke sekeliling jaringan periradikular
• Material tersebut harus: – nonresorbable, – biokompatible, – dan stabil dimensinya dalam waktu yang lama.
• Bahan yang digunakan: Zinc Oxide-Eugenol Cement (IRM dan Super-EBA), glass ionomer cement, diaket, composite resins (retroplast), resin-glass ionomer hybrids (Geristore), dan mineral trioxide aggregat
• Bahan dikondensasi dengan plugger berukuran kecil untuk mendapatkan pengisian yang padat
• Setelah itu,lakukan debriment yang teliti untuk menghindari tertinggalnya debris atau sisa bahan penyutup serta bahan hemostatik yang mencemari daerah operasi
Pengisian akhir saluran akar