bencana alam

22
5PLH BAB 7 : Bencana Alam Bencana alam yang terjadi di lingkungan kita Bencana Alam Deskripsi 1. Gempa bumi Getaran yang terjadi dimpermukaan bumi Terjadi akrena pelepasan gelombang yang dihasilkan dari pergeseran lempeng bumi Beberapa gempa bumi berskala di atas 6 SR Beberapa di atas 6 Skala Richter (SR) seperti yang terjadi di : Aceh dan Nias, Bengkulu, Pangandaran, Tasikmalaya membawa korban cukup besar, bahkan gempa berskala 5.9 SR di Yogyakarta pun menelan korban jiwa sampai ribuan orang. Kebnayakan korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan Bencana alam - adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu perisiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor)dan aktivitas manusia •Penyebab kerugian dalam bidang keuangan dan struktural karena manusia tidak berdaya akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat. Bencana alam dapat terjadi karena faktor gejala alam dan juga dapat terpicu akibat ulah manusia Bencana Alam gempa bumi tsunami banjir longsor gunung meletus angin puting beliung kebakaran

Upload: carolina-ramirez

Post on 18-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bahan ajar pendidikan lingkungan kelas 5

TRANSCRIPT

  • 5PLH BAB 7 : Bencana Alam

    Bencana alam yang terjadi di lingkungan kita Bencana

    Alam

    Deskripsi

    1. Gempa bumi

    Getaran yang terjadi

    dimpermukaan bumi

    Terjadi akrena pelepasan

    gelombang yang dihasilkan dari

    pergeseran lempeng bumi

    Beberapa gempa bumi berskala

    di atas 6 SR

    Beberapa di atas 6 Skala Richter

    (SR) seperti yang terjadi di :

    Aceh dan Nias, Bengkulu,

    Pangandaran, Tasikmalaya

    membawa korban cukup besar,

    bahkan gempa berskala 5.9 SR di

    Yogyakarta pun menelan korban

    jiwa sampai ribuan orang.

    Kebnayakan korban meninggal

    akibat tertimpa reruntuhan

    Bencana alam - adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu perisiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor)dan aktivitas manusia

    Penyebab kerugian dalam bidang keuangan dan struktural karena manusia tidak berdaya akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat.

    Bencana alam dapat terjadi karena faktor gejala alam dan juga dapat terpicu akibat ulah manusia

    Ben

    can

    a A

    lam

    gempa bumi

    tsunami

    banjir

    longsor

    gunung meletus

    angin puting beliung

    kebakaran

  • 3 kategori gempa bumi

    A. Gempa bumi

    vulkanik

    Terjadi akibatnya adanya aktivitas magma , yang biasa

    terjadi sebelum gunung api meletus.

    Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan

    menyababkan timbulnya ledakan juga akan menimbulkan

    terjadinya gempa bumi

    Terasa di sekitar gunung api yang meletus

    B. Gempa

    bumi

    tektonik

    Disebabkan oleh aktivitas tektonik , yaitu pergeseran lempeng-

    lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari

    yang kecil hingga yang sangat besar

    Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di

    bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bumi

    Sebab gempa bumi tektonik

    Disebabkan oleh perlepasan (tenaga) yang terjadi karena pergeseran

    lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan

    dilepaskan tiba-tiba

    Tenaga yang dihasilakn oleh tekanan antara batuan disebut kecacatan

    tektonik

    Teori tektonik plat (Plate Tectonic theory)

    Teori ini menjelaskan bahwa bumi terdiri dari bebarapa lapisan

    batuan .

    Lapisan tersebut bergerak perlahan sehingga pecah-pecah dan

    bertabrakan satu sama lain

    Ini yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik

  • C. Gempa

    bumi

    tumbukan

    Gempa bumi diakibatkan oleh

    tumbukan meteor atau

    asteroid yang jatuh ke bumi

    Jenis gempa ini jarang terjadi

    Bencana alam yang terjadi di lingkungan kita Bencana Alam Deskripsi

    2. Tsunami Tsunami adalah istilah yang berasal dari bahasa Jepang, yang terdiri dari 2

    Penyebab gempa bumi

    Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak.

    Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan.

    Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.

    Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut.

    Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional.

    Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit ke dalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

    Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magmadi dalam gunung berapi.Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.

    Gempa bumi juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika

  • kata: Tsu dan Nami. Tsu artinya pelabuhan sedangkan Nami artinya gelombang laut, sehingga secara harafiah berarti gelombang besar di

    pelabuhan.

    Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar

    yang dibangkitkan oleh macam-macam gangguan di

    dasar samudra. Gangguan ini dapat berupa gempa

    bumi, pergeseran lempeng, atau gunung meletus.

    Tsunami tidak kelihatan saat masih berada jauh di

    tengah lautan, namun begitu mencapai wilayah

    dangkal, gelombangnya yang bergerak cepat ini akan

    semakin membesar.

    Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada

    kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana

    kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per

    jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya

    akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya

    sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di

    tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya

    beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat

    mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai

    puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air.

    Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk

    daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan

    mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa

    beberapa kilometer.

    Sebab-sebab terjadinya tsunami

    a. Longsoran lempeng bawah laut (undersea landslides

    Gerakan yang besar pada kerak bumi biasanya terjadi di

    perbatasan antar lempeng tektonik. Celah retakan antara

  • kedua lempeng tektonik ini disebut dengan sesar (fault).

    Sebagai contoh, di sekeliling tepian Samudra Pasifik yang

    biasa disebut dengan Lingkaran Api (Ring of Fire), lempeng

    samudra yang lebih padat menunjam masuk ke bawah

    lempeng benua. Proses ini dinamakan dengan penunjaman

    (subduction). Gempa subduksi sangat efektif membangkitkan

    gelombang tsunami.

    b. Gempa Bumi Bawah Laut (Undersea Earthquake)

    Gempa tektonik merupakan salah satu gempa yang

    diakibatkan oleh pergerakan lempeng bumi. Jika gempa

    semacam ini terjadi di bawah laut, air di atas wilayah lempeng

    yang bergerak tersebut berpindah dari posisi ekuilibriumnya.

    Gelombang muncul ketika air ini bergerak oleh pengaruh

    gravitasi kembali ke posisi ekuilibriumnya. Bila wilayah yang

    luas pada dasar laut bergerak naik ataupun turun, tsunami

    dapat terjadi.

    Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 30

    km)

    Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala

    Richter

    Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun

    c. Aktivitas Vulkanik (Volcanic Activities)

    Pergeseran lempeng di dasar laut, selain dapat

    mengakibatkan gempa juga seringkali menyebabkan

    peningkatan aktivitas vulkanik pada gunung berapi. Kedua hal

    ini dapat menggoncangkan air laut di atas lempeng tersebut.

    Demikian pula, meletusnya gunung berapi yang terletak di

    dasar samudra juga dapat menaikkan air dan membangkitkan

    gelombang tsunami.

    d. Tumbukan Benda Luar Angkasa (Cosmic-body Impacts)

    Tumbukan dari benda luar angkasa seperti meteor merupakan

    gangguan terhadap air laut yang datang dari arah permukaan.

    Boleh dibilang tsunami yang timbul karena sebab ini umumnya

    terjadi sangat cepat dan jarang mempengaruhi wilayah pesisir

    yang jauh dari sumber gelombang. Sekalipun begitu, bila

    pergerakan lempeng dan tabrakan benda angkasa luar cukup

    dahsyat, kedua peristiwa ini dapat menciptakan megatsunami.

  • Bencana alam yang terjadi di lingkungan kita Bencana Alam Deskripsi

    3. Banjir Banjir merupakan bencana yang selalu menimpa beberapa daerah di Indonesia terutama pada musim

    hujan.

    Tidak hanya kota-kota besar banjir pun sering

    menimpa daerah pedesaan karena berbagai factor

    penyebab

    Banjir adalah kondisi suatu daerah dalam keadaan

    tergenang oleh air dalam jumlah yang begitu besar.

    Arti lainya: Banjir adalah aliran yang relative tinggi

    dan tidak tertampung oleh alur sungai atau saluran

    Tiga jenis banjir di Indonesia

    1. Banjir luapan sungai

    Biasanya terjadi akibat sunagi tidak mampu lagi menempung

    aliran air yanga da di seungai itu akibat debit airnya sudah

    melebihi kapasitas

    Luapan air ini bisa juga terjadi akibat kiriman curah hujan

    tinggi di hulu sungai dan system DAS (daerah aliran sungai)

    dari sungai itu rusak maka lapan airnya akan terjadi di hilir

    sungai

    2. Banjir lokal Banjir ini merupakan banjir yang terjadi akibat air yang berlebihan di tempat itu dan meluap juga ditempat

    sekitarnya.

    Pada saat curah hujan tinggi di lokasi setempat dimana

    kondisi tanah sulit melakukan penyerapan air- bisa karena

    padat, kondisinya lembab atau karena daerah resapan

    airnya tinggal sedikit maka kemungkinan terjandinya banjir

    lokal akan sangat tinggi

    3. Banjir rob Disebabkan pasang surut air laut.

  • Saat air pasang, ketinggian muka air laut akan meningkat,

    otomatis aliran air di bagian sungai akan lebih lambat

    dibandingkan bila saat laut surut

    Selain melambat, bila aliran sungai melebihi kapsitasnya

    (ditempat yang datar atau cekungan) maka air pun akan

    menyebar ke segala arah dan terjadilah banjir

    4. Banjir Bandang Banjir di daerah di permukaan rendah yang terjadi akibat hujan yang turun terus-menerus dan muncul secara

    tiba-tiba. Banjir bandang terjadi saat

    penjenuhan airterhadap tanah di wilayah tersebut

    berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat

    diserap lagi. Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-

    daerah dengan permukaan rendah dan mengalir dengan

    cepat ke daerah yang lebih rendah. Akibatnya, segala

    macam benda yang dilewatinya dikelilingi air dengan tiba-

    tiba

    Penyebab Banjir Bnayak faktor yangd apat menyebabkan banjir, baik yang sifatnya alami , maupun yang diakibatkan oleh manusia, baik yang erdampak langsung maupun tak langsung. Beberapa penyebab banjir:

    1. Curah hujan yang tinggi 2. Perubahan iklim akibat pemanasan global 3. Berkurangnya lahan serapan air 4. Buruknya drainase dan tata kelola

    lingkungan 5. Pendangkalan sungai terutama di daerah

    hilir 6. Kurang oprimalnya penggunaan sungai dan

    bendungan 7. Perilaku masyarakat yang buruk seperti

    membunag sampah ke saluran air dll.

    Bencana alam yang terjadi di lingkungan kita

  • Bencana Alam Deskripsi

    4. Longsor Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi

    karena pergerakan

    masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe

    dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau

    gumpalan besar tanah.

    Longsor adalah perpindahan atau pergerakan

    batuan, massa tanah secara menurun menuju

    bagian bawah suatu lereng.

    Jadi, tanah longsor terjadi pada material

    tanah atau batuan atau campuran keduanya.

    Longsor dapat terjadi berkaitan dengan

    bahaya gempa bumi, banjir dan gunung api,

    tanah longsor juga terjadi ketika kekuatan

    dari batuan atau tanah yang membentuk lereng

    dilampaui oleh tekanan lereng bagian bawah.

    Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah

    gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng

    yang curam, namun ada pula afktor-faktor

    lainya yang turut berpengaruh.

    Penyebab berkurangnya kekuatan tanah:

    a. Meningkatnya kandungan air air disebabkan oleh hujan lebat atau

    naiknya air tanah.

    b. Meningkatnya sudut lereng untuk

    pembangunan rumah baru atau

    erosi sungai

    Penyebab tekanan bawah lereng

  • a. Getaran dari

    gempa bumi,

    letusan,

    mesin atau

    lalu lintas

    b. Hilangnya

    penopang dari

    samping oleh

    gugurnya lereng

    sebelumnya,

    pendirian

    bangunan dan

    penggalian

    c. Hilangya pohon

    atau tumbuhan

    yang tumbuh di

    sekitar akibat

    kebakaran,

    penebangan

    banyak lahan

    yang kosong

    tidak terawat

    d. Beban berat yang

    dipikul oleh batuan

    atau tanah

    tersebut dari

    beban bangunan,

    bocoran irigasi

    pembuangan

    sampah yang

    sembarangan

    Bencana alam yang terjadi di lingkungan kita 5. Angin Topan : Beberapa pengertian dan jenis angin

    kencang yang berbahaya dan seringkali menjadi bencana: A. Tornado Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang yang

    membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam

    kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan

    tanah. Tornado muncul dalam banyak ukuran namun umumnya

    berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang

    ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering

    dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.

    Umumnya tornado memiliki kecepatan angin 177 km/jam atau

    lebih dengan rata-rata jangkauan 75 m dan menempuh

    beberapa kilometersebelum menghilang. Beberapa tornado

    yang mencapai kecepatan angin lebih dari 300-480 km/jam

    memiliki lebar lebih dari satu mil (1.6 km) dan dapat bertahan

    di permukaan dengan lebih dari 100 km.

    Meskipun tornado telah diamati di tiap benua

    kecuali Antartika, tornado lebih sering terjadi di Amerika

    Serikat. Tornado juga umumnya terjadi diKanada bagian

  • selatan, selatan-tengah dan timur Asia, timur-

    tengah Amerika Latin, Afrika Selatan, barat laut dan

    tengah Eropa, Italia, barat dan selatan Australia,

    dan Selandia Baru.

    B. Badai Badai adalah suatu gangguan pada atmosfer suatu planet,

    terutama yang mempengaruhi permukaannya serta

    menunjukkan cuaca buruk. Badai dapat ditandai dengan

    angin yang kencang (badai angin), petir dan kilat (badai

    petir), curahan lebat, misalnya es (badai es), atau angin

    yang membawa suatu zat melalui atmosfer,seperti badai

    salju, dll)

    C. Angin puting beliung

    Angin puting beliung merupakan angin kencang yang datang secara tiba-

    tiba dan, mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral

    hingga menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu singkat

    (3-5 menit)

    Kecepatan angin rata-rata berkisar antara 30 40 knots.

    Angin ini berasal dari awan Cumulonimbus (Cb) yaitu awan yang

    bergumpal berwarna abu-abu gelap dan menuulang tinggi.

    Namun tidak semua awan Cumulonimbus menimbulkan angin puting

    beliung.

    Puting beliung dapat terjadi di mana saja di darat maupaun di laut.

    Di laut - durasinya lebih lama dapirpada di darat, angin ini lebih sering

    terjadi pada siang hari atau sore hari, terkadang pada malam hari dan

    lebih sering terjadi pada peralihan musim (pancaroba). Luas daerah

    yang terkena dampak sekitar 5 -10 km, karena itu bersifat lokal

    Bencana alam yang terjadi di lingkungan kita Bencana Alam Deskripsi

    1. Banjir Banjir merupakan bencana yang selalu menimpa beberapa daerah di Indonesia terutama pada musim

  • hujan.

    Tidak hanya kota-kota besar banjir pun sering

    menimpa daerah pedesaan karena berbagai factor

    penyebab

    Banjir adalah kondisi suatu daerah dalam keadaan

    tergenang oleh air dalam jumlah yang begitu besar.

    Arti lainya: Banjir adalah aliran yang relative tinggi

    dan tidak tertampung oleh alur sungai atau saluran

    Bencana alam yang terjadi di lingkungan kita Bencana

    Alam

    Deskripsi

    6. Gunung berapi

    Indoensia terletak pada lingkaran sabuk gunung api (ring of fire )

    sehingga sangat selain kaya akan gunung berapi, juga rentan akan

    munculnya bencana gunung meletus dan berbagai dampak dari

    letusan tersebut.

    Saat meletus, gunung berapi mengeluarkan material-material yang terdiri dari lava,

    tepra, dan gas. Jenis dan jumlah material yang dikeluarkan saat letusan, bergantung

    pada komposisi magma yang ada dalam gunung berapi tersebut.

    1. Lava

    Batuan pijar meleleh yang terdapat di dalam perut bumi disebut

    dengan magma. Magma yang keluar dari gunung berapi saat terjadi

    letusan, disebut dengan lava. Bila magma bersifat cair (fluid), maka

    lava yang dihasilkannya akan mengalir dengan cepat di permukaan

    lereng gunung. Sambil mengalir, lava ini mendingin, dan akhirnya

    menjadi batuan beku dan membentuk kubah lava baru.

    2. Tepra

    Disebut juga dengan material piroklastik (pyroclastic material).

    Gunung berapi yang memiliki kandungan magma yang kental (sticky),

    bila terjadi letusan yang eksplosif, akan menghasilkan aliran

    piroklastik (pyroclastic flow), atau di Indonesia biasa dikenal

    dengan istilah wedus gembel. Wedus gembel merupakan awan panas

    yang tersusun dari batu, debu, bara, dan gas, mengalir menuruni

    lereng gunung dengan kecepatan yang sangat tinggi, mencapai 300

    km/jam. Ini kira-kira 2 kali kecepatan maksimal mobil sedan di

    jalan Tol! Semua benda yang dilaluinya akan hangus terbakar dan

    hancur.

  • 3. Gas

    Gas dihasilkan pada letusan gunung berapi baik yang eksplosif

    maupun non eksplosif, biasanya dalam bentuk uap. Pelepasan gas

    yang tiba-tiba dengan tekanan yang sangat tinggi inilah yang

    menyebabkan terjadinya letusan. Gas yang banyak terkandung

    dalam gunung berapi antara lain adalah uap air (H2O), karbon

    dioksida (CO2), dan sulfur dioksida (SO2); sedangkan gas lainnya

    dalam jumlah kecil adalah Klorin (CL) dan Fluorin (F).

    Bencana alam yang terjadi di lingkungan kita Bencana Alam Deskripsi

    7. Kebakaran hutan Kebakaran hutan dan lahan memiliki dampak bersifat eksplosif yaitu memusnahkan hutan dan lahan dalam waktu

    singkat dengan areal yang luas.

    Gas

    Tepra

    Lava

  • Penyebab terjadinya kebakaran hutan

    Menurut terjadinya kebakaran hutan itu bersumber

    dari api liar (tidak terkendali), karena faktor alamiah

    dan atau buatan.

    Faktor alamiah yang dapat

    menyebabkan kebakaran

    adalah

    karena adanya deposit tambang (misalnya: batu

    bara)

    terjadinya gesekan dari bahan bakar kering,

    sehingga menyebabkan materi tersebut menjadi

    panas dan akhirnya memunculkan api sebagai

    sumber kebakaran

    Faktor buatan manusia

    merupakan faktor yang

    disengaja

    dalam rangka kegiatan tertentu penyiapan

    ladang berpindah, perkebunan, hutan tanaman

    industri, transmigrasi atau juga kegiatan

    peternakan besar seperti ternak sapi yang

    selalu membutuhkan hijauan makanan ternak

    dari rumput muda, dengan membakar alang-

    alang, maka segera akan didapatkan rumput

    muda yang segar untuk pakan ternak sapi

    tersebut sehingga akan mengakibatkan

    kebakaran hutan

    Membuang sisa-sisa pembakaran, mislnya

    punting rokok ke dalam baha-bahan yang mudah

    terbakar sekitar hutan

    Tindakan sabotase dan pandalisme

    Penyebaran api saat

    terjadinya ekbakaran lahan

    bergantung kepada unsur

    unsur :

    Bahan bakar terbakar

    Cuaca

    Kadar air/kelembaban

    Volume/bahan kuantitas bahan bakar

    Bencana alam yang terjadi di lingkungan kita Bencana Alam Deskripsi

  • 8. Kekeringan (El Nino) -drought

    Adalah pengruangna perseedian air atua kelmebaban yang

    bersifat sementara seca ra signifikan di bawah noirmal atau

    di bawah volume yang diharapakan untuk jangka waktu

    khusus. .

  • 5 PLH Bab 8 : Menunjukkan Sikap Empati Terhadap Korban Bencana Alam

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

    B. Menghadapai bencana alam Bencana alam dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan dapat

    menimpa siapa saja.

    Bencana alam banyak menimbulkan kerugian bagi manusia misalnya:

    Ben

    can

    a A

    lam

    1. banyak orang me ninggal

    2. rumah, sawah, kebun hancur

    3. orang kehilangan tempat tinggal

    4. orang-orang harus mengungsi

    Membantu korban bencana adalah kewajiban semua orang.

    Sebagai pelajar juga dapat membantu sesuai kemampuan.

    1. Menyisihkan sebagian uang jajan.

    2. Menumpulkan buku, pakaian layak pakai

    3. Menyumbangkan obat-obatan

    4. Mneyumbang dana

    5. Menyumbang bahan makanan

    6. Menyumbang pakaian /selimut

    7. Mendistribusikan bantuan

    8. Megunjungi korban

    9. Memberi bantuan medis

  • Oleh karena itu, harus siap menghadapai berbagai bencana yang mungkin

    terjadi sewaktu waktu

    1. Menghadapi bencana gempa bumi

    2. Menghadapi bencana tsunami

    3. Menghadapi bencana gunung meletus

    4. Menghadapi bencana banjir

    5. Menghadapi bencana angin topan

    1. Menghadapi Bencana Gempa Bumi

    Di permukaan bumi , getaran dapat menyebabkan kerusakan dan runtuhnya

    bangunan sehingga dapat menimbulkan korban jiwa.

    Getaran gempa juga dapat memicu terjadinya longsor, runtuhan batuan dan

    kerusakan tanah lainya yang merusak permukiman penduduk.

    Gempa bumi juga menyebabkan bencana ikutan berupa kebakaran, kecelakaan

    industry dan transportasi serta banjir akibat runtuhnya bendungan maun

    tanggul penahan lainnya.

    Gejala dan

    peringatan dini

    1. Kejadian mendadak/secara tiba-tiba

    2. Belum ada metode pendugaan secara akurat

    Tips penanganan jika

    terjadi gempa bumi

    Jika gempa bumi menguncang tiba-tiba, berikut ini 10

    petunjuk yang dijadikan pegangan di manapun kalian berada

    1. Di dalam rumah Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-

    benda.

    Jika tidak memiliki meja, lindungi kepala dengan bantal

    Jika sedang menyalakan kompor, matikan segera untuk mencegah

    terjadinya kebakaran

    2. Di sekolah

    Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku.

    Jangan panik.

    Jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke

    pintu, carilah tempat lapang.

    Jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon

    3. Di luar

    rumah

    Lindungi kepala dan hindari benda-benda berbahaya

    Di daerah perkantoran atqu kawasan industry, bahaya bisa muncul dari

    jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklama.

    Lindungi kepala dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang dibawa.

  • 4. Di gedung, mall,

    bioskop dan

    lantai dasar mall

    Jangan menyababkan kepanikan atau korban dari kepanikan

    Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.

    5. Di dalam lift

    Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran .

    Jika merasakan getaran gempa bumi saat berada dilift, maka tekanlah

    semua tombol.

    Ketika lift berhenti, keluarkah, lihat keamanannya dan mengungsilah.

    Jika terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan

    interphone jika tersedia

    6. Di dalam

    kereta api

    Berpegnaglah erat-erta pada tiang sehingga tidak akan terjatuh seandainya

    kereta dihentikan secara mendadak.

    Bersikap tenang danmnegikuti penjelasan dari petugas kereta

    Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan

    mengakibatkan kepanikan

    7. Di dalam mobil

    Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil di kiri jalan dan berhentilah.

    Ikuti instruksi dari radio mobil

    Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci

    8. Di gunung/pantai

    Ada kemungkinan terjadi longsor dari di atas gunung.

    Menjauhlah langsung ke tempat yang aman.

    Di pesisir pantai, bahaya datang dari tsunami

    Jika merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah

    mengungsi ke dataran yang tinggi

    9. Beri pertolongan

    Banyak orang akan cedera saat erjadi gempa besar.

    Karenya perugas kesehatan dari rumah sakit akan mengalami kesulitan

    datanag ke tempat kejadian, maka bersiaplah memberikan pertolongan

    pertama kepada orang-orang yang berada di sekitar

    10. Dengarkan

    informasi

    Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan

    bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar.

    Kita dapat memperoleh informasi yang benar dair pihak yang berwenang

  • atau polisi.

    Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas

    2. Menghadapi Bencana Tsunami

    Gelombang air laut datang secara mendadak dan berulang dengan energi yang sangat kuat.

    Kejadian mendadak dan pada umumnya di Indonesia didahului dengan gempa bumi besar dan susut laut.

    Terdapat selang waktu antara waktu terjadinya gempa bumi sebagai sumber tsunami dan waktu tiba tsunami di pantai mengingat kecepatan gelombang gempa jauh lebih besar

    dibandingkan kecepatan tsunami. Metode pendugaan secara cepat dan akurat memerlukan

    teknologi tinggi. Di Indonesia pada umumnya tsunami terjadi dalam waktu

    kurang dari 40 menit setelah terjadinya gempa bumi besar di

    bawah laut. Adanya tsunami tidak bisa diramalkan dengan tepat kapan

    terjadinya, akan tetapi kita bisa menerima peringatan akan terjadinya tsunami sehingga kita masih ada waktu untuk menyelamatkan diri.

    Penyelamatan Diri Saat Terjadi

    Tsunami

    Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempa bumi, air laut dekat pantai surut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang

    tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.

    Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut. Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang. Jika gelombang telah benar-

    benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.

    3. Menghadapi Bencana Gunung Meletus

    Persiapan

    Dalam Menghadapi

    Letusan Gunung Berapi

    Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman

    untuk mengungsi.

    Membuat perencanaan penanganan bencana.

    Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan.

    Mempersiapkan kebutuhan dasar

  • Jika Terjadi Letusan Gunung

    Berapi

    Hindari daerah rawan bencana seperti

    lereng gunung, lembah dan daerah aliran

    lahar.

    Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu

    letusan dan awan panas

    Persiapkan diri untuk kemungkinan

    bencana susulan.

    Kenakan pakaian yang bisa melindungi

    tubuh seperti: baju lengan panjang,

    celana panjang, topi dan lainnya.

    Jangan memakai lensa kontak.

    Pakai masker atau kain untuk menutupi

    mulut dan hidung

    Saat turunnya awan panas usahakan

    untuk menutup wajah dengan kedua

    belah tangan.

    Setelah Terjadi Letusan Gunung

    Berapi

    Jauhi wilayah yang terkena hujan abu

    Bersihkan atap dari timbunan abu.

    Karena beratnya, bisa merusak atau

    meruntuhkan atap bangunan.

    Hindari mengendarai mobil di daerah

    yang terkena hujan abu sebab bisa

    merusak mesin

    4. Menghadapi Bencana Banjir

    I. Sebelum terjadi banjir

    1. Memprediksi kondisi yang kemungkinan terjadi

    saat terjadi bencana banjir

    A. Kondisi yang mungkin

    terjadi saat terjadi

    bencana banjir di

    antaranya adalah:

    a. Orang-orang akan panik b. Kenungkinaan ada anak-anak

    ataupu dewasa yang hilang

    B. Selain itu harus ada peyiapan usaha-usaha di antaranya

    a. Pemindahan /evakuasi warga ke posko

    pengungsian

    b. Penjagaan keamanan lingkungan untuk

    menghindari pencurian barang warga yang

    ditinggalkan

  • c. Akan adanya orang yang memanfaatkan situasi dengan menjarah dan mencuri

    c. Penyiapan peralatan berupa perahu karet untuk

    evakuasi dan pelampung

    d. Pendataan warga/anggota keuarga yang hilang

    e. Pencarian warga yang hilang

    2. Menyediakan peralatan yang diperkukan saat terajdi bencana banjir

    Peralatan yang harus disiapkana.

    Perahu karet

    Pelampung

    Alat komunikasi

    Alat penerangan /senter

    Posko pengungsian

    Posko pusat informasi

    penanganan bencana

    3. Selanjutnya adalah melakukan pembagian tugas untuk kesiapsiagaan saat terjadi bencana : membuat regu-regu

    Kelompok Tanggap Darurat

    (1) Regu Pertolongan Pertama bertugas melakukan pertolongan pertama saat bencana

    terjadi. Dapat merupakan gabungan anggota masyarakat & Palang

    Merah Indonesia

    (2) Regu SAR bertugas melakukan pencarian korban, menolong korban dan pemilahan

    korban berdasarkan kondisinya (triase)

    (3) Regu Penilaian Cepat bertugas mengkaji secara cepat seperti menilai kerugian,

    mendata jumlah korban (jiwa, luka), akses pasar, air bersih dan

    ketersediaan pangan

    (4) Regu Pengungsian bertugas mendirikan Posko untuk menampung bantuan

    kemanusiaan, mempersiapkan fasilitas pengungsian serta perkiraan

    kebutuhan

    pengungsian berkaitan dengan jumlah pengungsi dan kerentanan

    pengungsi

    (5) Regu Dapur Umum bertugas mempersiapkan kebutuhan makan dan minum bagi

    pengungsi, ketersediaan peralatan dapur dan bahan pangan,

    memberikan masukan

    kepada posko tentang kebutuhan makan dan minum pengungsi.

    (6) Regu Logistik bertugas menyimpan, mencatat dan

  • mengeluarkan persediaan logistik

    pengungsian.

    4. Setelah melakukan tiga hal tesebut, penyiapan simulai selanjutnya adalah membuat skenario kejadian bencana yang mungkin terjadi saat bencana banjir datang.

    5. Setelah skenario jadi, lakukanlah pembaigan tugas kepada teman-teman di sekolahmu

    6. Siapkan properti yang diperlukan untuk simulasi

    II. Yang Harus Dilakukan Saat Banjir

    Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk

    mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana,

    Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air

    masih memungkinkan untuk diseberangi.

    Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari

    terseret arus banjir. Segera mengamankan barang-barang

    berharga ketempat yang lebih tinggi

    Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan

    penanggulangan bencana seperti Kantor Kepala Desa, Lurah

    ataupun Camat.

    III. Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir

    Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada

    umumnya tertutup lumpur dan gunakan antiseptik untuk

    membunuh kuman penyakit.

    Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari

    terjangkitnya penyakit diare yang sering berjangkit

    setelah kejadian banjir.

    Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti

    ular dan lipan, atau binatang penyebar penyakit seperti

    tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk.

    Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi

    banjir susulan.

  • 5. Menghadapi Bencana Angin Topan

    1. Membuat struktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan terhadap gaya angin.

    2. Perlunya penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin khususnya di daerah yang rawan angin topan.

    3. Penempatan lokasi pembangunan fasilitas yang penting pada daerah yang terlindung dari serangan angin topan.

    4. Penghijauan di bagian atas arah angin untuk meredam gaya angin.

    5. Pembuatan bangunan umum yang cukup luas yang dapat digunakan sebagai tempat penampungan sementara bagi orang maupun barang saat terjadi serangan angin topan.

    6. Pengamanan/perkuatan bagian-bagian yang mudah diterbangkan angin yang dapat membahayakan diri atau orang lain sekitar

    7. Kesiap-siagaan dalam menghadapi angin topan, mengetahui bagaimana cara penyelamatan diri.

    8. Pengamanan barang-barang disekitar rumah agar terikat/dibangun secara kuat sehingga tidak diterbangkan angin.

    9. Untuk para nelayan, supaya menambatkan atau mengikat kuat kapal-kapalnya.