bentuk dada

3
TUGAS Secara normal, perbandingan antara diameter anteroposterior (jarak dari dada ke punggung) dan diameter lateral (lebar dada) adalah 1:2. Dada di inspeksi terutama mengenai postur, bentuk dan kesimetrisan ekspansi serta keadaan kulit. Postur dapat bervariasi misalnya pada pasien dengan masalah pernapasan kronis yang mana klavikula menjadi elevasi keatas. Bentuk dada berbeda antara bayi dan orang tua dewasa. Dada bayi berbentuk melingkar dengan diameter dari depan kebelakang (anterior-posterior) sama dengan diameter tranversal. Pada orang dewasa perbandingan antara diameter artero posterior dengan diameter tranversal adalah 1:2. bentuk dada menjadi tidak normal pada keadaan keadaan tertentu misalnya : 1. Pigeon chest (Pectus Carinatum) yaitu bentuk dada yang ditandai dengan diameter tranversal sempit diameter artero-posterior membesar dan sternum sangat menonjol ke depan. Bentuk dada ini terjadi ketika ada pergeseran yang menyebabkan "lengkungan keluar" pada sternum dan tulang iga. Pada keadaan ini juga terjadi peningkatan diameter anteroposterior. Pigeon chest dapat terjadi pada pasien dengan penyakit rikets, sindrom marfan, atau kifoskoliosis berat. 2. Funnel chest (Pectus Excavatum) merupakan bentuk dada yang tidak normal sebagai kelainan bawaan yang mempunyai ciri-ciri berlawanan dengan pingeon chest. Ciri-ciri bentuk funnel chest adalah sternum menyempit kedalam dan

Upload: nurul1102008296

Post on 10-Aug-2015

998 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tugas internapublished by @nurulqmryh

TRANSCRIPT

Page 1: Bentuk Dada

TUGAS

Secara normal, perbandingan antara diameter anteroposterior (jarak dari dada ke punggung) dan diameter lateral (lebar dada) adalah 1:2. Dada di inspeksi terutama mengenai postur, bentuk dan kesimetrisan ekspansi serta keadaan kulit. Postur dapat bervariasi misalnya pada pasien dengan masalah pernapasan kronis yang mana klavikula menjadi elevasi keatas.

Bentuk dada berbeda antara bayi dan orang tua dewasa. Dada bayi berbentuk melingkar dengan diameter dari depan kebelakang (anterior-posterior) sama dengan diameter tranversal. Pada orang dewasa perbandingan antara diameter artero posterior dengan diameter tranversal adalah 1:2. bentuk dada menjadi tidak normal pada keadaan keadaan tertentu misalnya :

1. Pigeon chest  (Pectus Carinatum) yaitu bentuk dada yang ditandai dengan diameter tranversal sempit diameter artero-posterior membesar dan sternum sangat menonjol ke depan. Bentuk dada ini terjadi ketika ada pergeseran yang menyebabkan "lengkungan keluar" pada sternum dan tulang iga. Pada keadaan ini juga terjadi peningkatan diameter anteroposterior. Pigeon chestdapat terjadi pada pasien dengan penyakit rikets, sindrom marfan, atau kifoskoliosis berat.  

2.   Funnel chest (Pectus Excavatum) merupakan bentuk dada yang tidak normal sebagai kelainan bawaan yang mempunyai ciri-ciri berlawanan dengan pingeon chest. Ciri-ciri bentuk funnel chest adalah sternum menyempit kedalam dan diameter artero posterior yang mengecil. Bentuk dada ini terjadi ketika adanya gangguan (defek) perkembangan tulang paru yang menyebabkan depresi ujung bawah sternum (tulang tengah di dada). Pada bentuk dada seperti ini rentan terjadi penekanan jaringan terhadap jantung dan pembuluh darah besar, sehingga murmur (suara bising) pada jantung sering terjadi. Funnel chest dapat terjadi pada pasien dengan penyakit rikets atau sindrom marfan.3. Barel chest yang ditandai dengan diameter

artero posterior tranversal yang mempunyai

Page 2: Bentuk Dada

perbandingan 1:1. ini dapat diamati pada pasien kifosis. Bentuk dada ini terjadi karena hasil hiperinflasi paru. Hiperinflasi ialah terjebaknya udara akibat saluran pernapasan yang sempit/menyempit. Pada keadaan ini terjadi peningkatan diameter anteroposterior. Penyakit yang bermanifestasikan barrel chest ini misalnya asma berat dan PPOK (jenis emfisema).

4. Khyposcoliosis: Keadaan ini ditandai dengan elevasi skapula dan spina berbentuk huruf 'S' sesuai namanya yang terdiri dari kifosis (tulang belakang ke arah depan) dan skoliosis (ke arah samping). Kifoskoliosis yang berat dapat mengurangi kapasitas paru dan meningkatkan kerja pernapasan. Bentuk dada ini dapat terjadi sebagai akibat sekunder dari polio(- mielitis) atau sebagai manifestasi dari sindrom marfan.

.

Berbagai kelainan bentuk dada

Sumber : http://www.doktermuda.com/2011/03/empat-macam-deformitas-pada-dada.html