bentuk komunikasi pengajar dan murid dalam...

107
BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL ANAK TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA NUSANTARA BEJI DEPOK Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S.Kom.I) Oleh: SITI RUPAEDAH NIM. 108051000115 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1433 H / 2013

Upload: lamthuy

Post on 14-Mar-2019

274 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID

DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN

INTELEKTUAL ANAK TUNAGRAHITA DI

SEKOLAH LUAR BIASA NUSANTARA BEJI DEPOK

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S.Kom.I)

Oleh:

SITI RUPAEDAH

NIM. 108051000115

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H / 2013

Page 2: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan
Page 3: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan
Page 4: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana (S1) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, saya telah

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari karya ini merupakan hasil plagiat atau hasil jiplakan

karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 Januari 2013

Siti Rupaedah

Page 5: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

ABSTRAK

Siti Rupaedah

Bentuk Komunikasi Pengajar dan Murid dalam Meningkatkan Kemampuan

Intelektual Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Nusantara Beji Depok

Tunagrahita merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang

mempunyai kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Intelektual atau

kecerdasan memiliki tujuh komponen yaitu kecerdasan linguistik-verbal, logis-

matematis, spasial-visual, ritmik-musik, kinestetik, kecerdasan interpersonal dan

intrapersonal. Salah satu permasalahan yang dihadapi tunagrahita adalah mereka

mengalami kesulitan dalam mengingat apa yang dilihat dan didengar sehingga

menyebabkan kesulitan dalam berbicara. Hal tersebut dapat menjadi tantangan

tersendiri bagi para pengajar dalam menyampaikan materi belajar. Sekarang ini

sudah banyak ditemui sekolah atau tempat terapi bagi anak-anak yang menderita

tunagrahita. Salah satunya adalah Sekolah Luar Biasa Nusantara berasrama di

Beji, Depok.

Untuk itu pertanyaan penelitiannya adalah bagaimana bentuk komunikasi

yang digunakan pengajar di Sekolah Luar Biasa Nusantara dalam meningkatkan

kemampuan intelektual (dalam hal ini kecerdasan berbahasa) anak tunagrahita

tingkat SD kelas 1 dan 2? Serta bagaimana kemampuan berbahasa anak-anak

tunagrahita?

Menurut Joseph A. Devito komunikasi antarpribadi adalah proses

pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau di antara

sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik

seketika. Komunikasi ini berlangsung secara dialogis sehingga terjadi interaksi

antara pemberi pesan dan penerima, bahkan keduanya dapat saling bertukar

posisi.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu metode

penelitian yang ditujukan untuk mengumpulkan data aktual dan rinci mengenai

gejala yang terjadi, kemudian mengidentifikasi masalah dan cara orang lain

menghadapi kondisi tertentu, dan selanjutnya mempelajari pengalaman mereka.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan cara observasi, wawancara

serta dokumentasi.

Hasilnya diketahui bahwa bentuk komunikasi yang digunakan oleh

pengajar untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis, berbicara adalah

bentuk komunikasi antarpribadi. Yaitu suatu bentuk komunikasi, dimana antara

guru dan murid atau sebaliknya, dapat saling berinteraksi, berkomunikasi dan

mempengaruhi satu sama lain. Komunikasi antarpribadi ini terjadi karena guru

memberikan materi belajar tidak secara umum, tetapi kepada individu (murid)

sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing. Anak tunagrahita ini juga

masih dapat belajar menulis, membaca meskipun sederhana, dan berbicara

meskipun ada yang terbata-bata.

Page 6: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Segala puji bagi Allah atas rahmat dan magfirah-Nya yang senantiasa

tercurahkan kepada hamba-hambanya. Serta shalawat dan salam kucurahkan

untuk Nabiku tercinta yakni Nabi Muhammad SAW semoga kita mendapatkan

syafaatnya kelak di yaumil akhir.

Penulis bersyukur bahwasanya skripsi ini dapat terselesaikan. Dalam

penulisan ini banyak menyita waktu, tenaga dan pikiran. Meski demikian, penulis

berharap proses tersebut dapat memberikan pelajaran dan pengalaman tersendiri

untuk masa depan. Dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

penulis dan bagi para pembaca.

Terwujudnya skripsi ini pada hakekatnya adalah berkat pertolongan Allah

SWT, namun tidak terlepas pula bantuan dari berbagai pihak yang telah

memberikan dorongan, semangat, dan bimbingan yang sabar dan tak ternilai

harganya. Untuk itu penulis menghanturkan terima kasih yang tiada terhingga

kepada:

1. Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, Drs. Wahidin Saputra, M.A, selaku Pembantu Dekan

Bidang Akademik, Drs. Mahmud Djalal, M.A, selaku Pembantu Dekan

Page 7: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

Bidang Administrasi dan Keuangan, dan Drs. Study Rizal, L.K, M.A,

selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Drs. Djumroni, M.Si, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam (KPI). Dra. Umi Musyarofah, M.A, selaku Sekretaris Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI).

3. Nasichah, M.A, selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingan dan arahan praskripsi.

4. Rubiyanah, MA. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

berkenan meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan

pengarahan.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang

selama ini telah memberikan ilmu pengetahuan. Semoga ilmu yang

diberikan bermanfaat.

6. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama dan

Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang telah melayani penulis

dalam mempergunakan buku-buku dan literatur yang penulis butuhkan

selama penyusunan skripsi ini.

7. Kedua orang tua tercinta, atas segala kasih sayang, perhatian,

dorongan, yang tak pernah lelah dan bosan dalam membiayai kuliah

serta do’a yang selalu dipanjatkan untuk anak-anaknya

8. Seluruh keluarga besar, kakak tercinta, bibi, dan paman yang telah

banyak memotivasi untuk cepat lulus.

Page 8: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

9. Untuk Bapak Sujono (ketua yayasan), Bapak Kusnaeni (kepala

sekolah), Ibu Rita Maryana (guru kelas) di Sekolah Luar Biasa

Nusantara yang telah mengizinkan saya untuk dapat melakukan

penelitian. Dan dengan terbuka melayani setiap pertanyaan.

10. Seluruh teman-teman KPI D 2008, yang selalu memotivasi, menemami

sepanjang menuntut ilmu di bangku kuliah, baik dalam keadaan suka

dan duka.

11. Dan untuk orang-orang yang tidak bisa disebutkan satu persatu, tapi

turut serta memberikan suntikan semangat untuk segera menyelesaikan

kuliah ini.

Akhirnya hanya kepada Allah jualah penulis serahkan, semoga mendapat

imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Mungkin skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan dalam penulisan. Meski begitu besar harapan penulis skripsi

ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 15 Januari 2013

Penulis

Siti Rupaedah

Page 9: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

DAFTAR ISI

ABSTRAK …………………………………………………………………… ii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………. iii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………. vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah …………………………. 4

C. Tujuan Penelitian …………………………………………….... 5

D. Manfaat Penelitian ……………………………………………. 5

E. Metodologi Penelitian ……………………………………….... 5

F. Tinjauan Pustaka …………………………………………….... 9

G. Sistematika Penulisan ………………………………………..... 10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Ruang Lingkup Komunikasi …………………………………... 12

1. Definisi Komunikasi …………………………..................... 12

2. Unsur-unsur Komunikasi ………………………………….. 14

3. Karakteristik Komunikasi ………………………………..... 16

4. Bentuk Komunikasi ……………………………………….. 17

5. Hambatan Komunikasi ……………………………………. 21

B. Kecerdasan Linguistik Verbal ……………………………….... 24

C. Tunagrahita …………………………………………………..... 26

1. Definisi Tunagrahita ……………………………………..... 26

2. Klasifikasi Tunagrahita ………………………………….... 27

3. Hambatan dan Karakteristik Tunagrahita ………………..... 38

BAB III GAMBARAN UMUM SEKOLAH LUAR BIASA NUSANTARA

A. Sejarah dan Profil Sekolah ……………………………………. 31

B. Struktur Pengurus ……………………………………………... 34

C. Program atau Kegiatan yang Tersedia ……………………….... 35

D. Keadaan Guru dan Murid ……………………………………... 35

Page 10: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN

A. Bentuk Komunikasi Pengajar dengan Anak Tunagrahita ……... 38

B. Kemampuan berbahasa anak-anak tunagrahita ………………... 48

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………. 58

B. Saran-saran ……………………………………………………. 59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan pilar yang sangat penting dalam kehidupan.

Dengan pengetahuan yang diperoleh, seseorang dapat merubah jalan hidupnya ke

arah yang lebih baik. Atau paling tidak dengan pengetahuan yang dimiliki,

seseorang dapat membedakan mana yang baik dan tidak untuk dirinya sendiri.

Untuk itu sudah menjadi tugas bagi setiap orang tua dan mereka yang peduli, agar

memberikan pendidikan bagi anak-anak sejak usia dini. Tak terkecuali untuk

anak-anak berkebutuhan khusus.

Sekolah Luar Biasa atau Sekolah Khusus adalah suatu usaha pembelajaran

untuk mengembangkan semua potensi kemanusiaan peserta didik luar biasa baik

yang menyandang ketunaan maupun yang dikaruniai keunggulan (berkebutuhan

khusus) secara optimal agar dapat bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan

masyarakat.

Pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus (student with special

needs) membutuhkan suatu strategi tersendiri sesuai dengan kebutuhan masing-

masing. Salah satu Sekolah Luar Biasa yang memberikan pembelajaran kepada

anak-anak berkebutuhan khusus adalah SLB Nusantara di Beji, Depok. Sekolah

ini menampung penderita tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, dan autis untuk dapat

menimba ilmu. Berbeda dengan sekolah pada umumnya, setiap kelas di SLB ini

hanya terdiri dari 5-10 orang murid.

Page 12: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

2

Tunagrahita sendiri merujuk pada keterbatasan fungsi intelektual umum

dan keterbatasan pada keterampilan adaptif. Keterampilan adaptif ini mencakup

area komunikasi, merawat diri, keterampilan sosial, bermasyarakat, mengontrol

diri, serta pemanfaatan waktu luang dan kerja. Karena itulah, jika anak kelas 1 SD

di sekolah umum berkisar antara usia 6 atau 7 tahun, maka tidak demikian dengan

di Sekolah Luar Biasa. Disini usia tidak bisa menjadi patokan, bisa saja usia SMP

atau SMA tetapi masih harus belajar di tingkat SD.

Anak dengan handaya perkembangan kemampuan (tunagrahita), memiliki

problema belajar yang disebabkan adanya hambatan perkembangan intelegensi,

mental, emosi, sosial dan fisik. Untuk itu prinsip pembelajaran yang diperlukan

yaitu prinsip kebutuhan dan keaktifan, kebebasan yang mengarah, pemanfaatan

waktu luang dan kompensasi, kekeluargaan dan kepatuhan kepada orang tua, setia

kawan, perlindungan, minat dan kemampuan, disiplin, serta kasih sayang.1

Salah satu permasalahn yang dihadapi tunagrahita adalah mereka

mengalami kesulitan dalam mengingat apa yang dilihat, didengar sehingga

menyebabkan kesulitan dalam berbicara.

Padahal manusia adalah mahluk sosial yang berkomunikasi dan

berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya, baik itu lingkungan

tempat tinggal, sekolah maupun lingkungan kerja. Komunikasi menjadi penting

untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri, kelangsungan hidup, untuk

memperoleh kebahagiaan, memupuk hubungan dengan orang lain, serta terhindar

dari tekanan dan ketegangan. Untuk itu, pengajaran baca tulis menjadi penting

pula sebagai dasar atau pondasi untuk berbicara.

1 Bandi Delphie, Pembelajaran Anak Tunagrahita, (Bandung: Refika Aditama, 2006),

h.45

Page 13: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

3

Pembelajaran di kelas belum tentu dapat berjalan sesuai dengan keinginan

pengajar. Seringkali guru atau pengajar harus mengikuti keinginan muridnya

masing-masing, dengan memberi kebebasan melakukan hal yang mereka suka.

Setelah mereka merasa nyaman barulah pengajar dapat memberikan materi belajar

yang telah disiapkan. Setiap pengajar harus dapat mengetahui karakteristik murid-

muridnya. Saat seorang anak tidak mau belajar, pengajar juga harus memberikan

perhatian dan pendekatan untuk dapat mengetahui alasannya.

Proses pembelajaran di kelas merupakan suatu interaksi antara guru

dengan siswa dan suatu komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam suasana

edukatif untuk pencapaian suatu tujuan belajar. Dalam proses pembelajaran ini,

kedua komponen tersebut yaitu interaksi dan komunikasi harus saling menunjang

agar hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal.

Namun demikian, tujuan pembelajaran disini bukan hanya untuk

meningkatkan pengetahuannya, tetapi juga untuk mempersiapkan para siswa

dengan hendaya perkembangan kemampuan (tunagrahita) agar dapat hidup secara

mandiri, dapat menghidupi diri sendiri, dan mungkin keluarganya, setelah yang

bersangkutan keluar dari sekolah. Atau minimal mereka dapat bersosialisasi

dengan baik di masyarakat serta bersikap sopan santun.

Tidak seperti SLB yang lain, SLB Nusantara ini menyediakan asrama

bagi siswanya yang berasal dari luar daerah. Selain itu bagi mereka yang telah

lulus tingkat SMA disediakan pula fasilitas keterampilan seperti komputer, untuk

mendesain pin dan gelas, atau keterampilan menjahit.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirasa penting untuk meneliti

bagaimana para pengajar di Sekolah Luar Biasa berkomunikasi dengan anak-anak

Page 14: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

4

tunagrahita dalam membantu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan

mereka terutama kemampuan bahasa secara optimal. Untuk itu penelitian ini

diberi judul “Bentuk Komunikasi Pengajar Dan Murid Dalam Meningkatkan

Kemampuan Intelektual Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa

Nusantara Beji Depok”

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasannya tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi hanya

pada pola komunikasi pengajar anak-anak yang menderita tunagrahita ringan

di tingkat SD (sekolah dasar) kelas 1 dan 2 Sekolah Luar Biasa Nusantara.

Kemampuan intelektual (kecerdasan) juga dibatasi hanya pada kecerdasan

linguistik-verbal.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan

masalahnya adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana bentuk komunikasi yang digunakan pengajar Sekolah

Luar Biasa Nusantara dalam meningkatkan kemampuan berbahasa

anak-anak tunagrahita?

b. Bagaimana kemampuan berbahasa anak-anak tunagrahita?

Page 15: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

5

C. Tujuan Penelitian

Setelah mengetahui judul serta latar belakang masalah, maka penelitian ini

bertujuan untuk:

1. Mengetahui bentuk komunikasi yang digunakan pengajar Sekolah Luar

Biasa Nusantara dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak-anak

tunagrahita

2. Mengetahui kemampuan berbahasa anak tunagrahita

3. Mengetahui faktor yang mendukung dan menghambat peningkatan

kemampuan berbahasa anak tunagrahita.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis. Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya kajian ilmu

komunikasi, terutama dalam upaya komunikasi yang efektif

2. Manfaat praktis. Hasil penelitian diharapkan dapat memberi informasi

bagi mahasiswa dan masyarakat pada umumnya untuk lebih peduli dengan

anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Dan sebagai masukan bagi

lembaga-lembaga lainnya yang bergerak dibidang yang sama.

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

Page 16: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

6

lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.2 Dengan metode

penelitian deskriptif kualitatif, yaitu metode penelitian yang ditujukan untuk

mengumpulkan data aktual dan rinci mengenai gejala yang terjadi, untuk

kemudian mengidentifikasi masalah dan cara orang lain menghadapi kondisi

tertentu, dan selanjutnya mempelajari pengalaman mereka untuk menetapkan

rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.3

Disini peneliti akan berinteraksi secara langsung dengan subjek

penelitian untuk mengamati kegiatan sehari-hari terutama yang berkaitan

dengan apa yang diteliti, agar mendapatkan gambaran yang nyata.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian ini yaitu pengajar atau guru SD di

Sekolah Luar Biasa Nusantara. Sedangkan objek penelitiannya adalah pola

komunikasi yang digunakan oleh pengajar Sekolah Luar Biasa Nusantara di

kelas dalam meningkatkan kemampuan intelektual (kecerdasan bahasa) anak-

anak tunagrahita.

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan mulai September-November 2012. Di

Sekolah Luar Biasa Nusantara, Jalan Sempu I Rt 06 Rw 04, Kelurahan Beji,

Kecamatan Beji, Kota Depok.

2Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2009), h. 4 3 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2007), h. 25

Page 17: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

7

4. Tahapan Penelitian

a. Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subjek

(orang), objek (benda-benda) atau kejadian yang sistematik tanpa

adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang

diteliti.4 Selain itu observasi juga dapat diartikan sebagai kegiatan

pemilihan, pengubahan, dan pengodean serangkaian perilaku dan

suasana yang diamati.5

Observasi ini akan dilakukan di sekolah, terutama di dalam

kelas, yaitu tentang bagaimana komunikasi antara pengajar dengan

anak-anak tunagrahita tersebut terjalin. Secara jelasnya adalah tentang

cara penyampaian pesannya, alat-alat pendukung yang digunakan, cara

pengajar mengatasi suatu masalah, dan tanggapan dari setiap murid.

2) Wawancara

Wawancara adalah pertemuan antara dua orang dengan maksud

bertukar informasi atau ide melalui tanya jawab.6 Dalam hal ini

peneliti melakukan wawancara langsung kepada kepala sekolah dan

pengajar tunagrahita ringan kelas 1 dan 2 SD di Sekolah Luar Biasa

Nusantara. Tentang bagaimana cara pengajar menyampaikan materi

belajar untuk meningkatkan kemampuan murid dalam berbahasa.

4 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2003), h. 34 5 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, h. 83

6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta,

2009), h. 231

Page 18: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

8

3) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sumber data yang diambil dari

dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian ini, baik dari

pihak yayasan ataupun pihak lainnya seperti dari buku, majalah, artikel

dan lain-lain.

b. Pengolahan Data

Data-data yang diperoleh akan diolah dan disusun berdasarkan

pedoman penulisan karya ilmiah yaitu buku CeQda yang diterbitkan oleh

Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008, yang berjudul “Pedoman Penulisan

Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Dan Disertasi)”

c. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis data kualitatif. Menurut Bogdan, analisis data kualitatif

merupakan proses mencari dan menyusun data-data yang diperoleh

melalui wawancara, catatan lapangan atau observasi, dan bahan-bahan lain

secara sistematis, dengan mendeskripsikan atau menggambarkannya

secara tertulis. Sehingga dapat dengan mudah dipahami dan hasilnya dapat

diinformasikan kepada orang lain.7 Dan agar lebih mempermudah

penyusunannya, hasil penelitian ini akan dijabarkan secara jelas sesuai

dengan perumusan masalahnya.

7 Ibid., h. 274

Page 19: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

9

F. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan tinjauan terhadap beberapa tulisan, buku, dan skripsi tentang

pola komunikasi, diantaranya skripsi dari:

Herman Setiawan, dengan metode analisis deskriptif, dalam skripsinya

menemukan pola komunikasi yang digunakan pengasuh dalam pembinaan akhlak

adalah komunikasi yang bersifat kelompok. Selain itu ada juga pola komunikasi

antar pribadi yang lebih sering digunakan pada saat diluar proses belajar

mengajar, seperti pada waktu istirahat.8

Nurhasanah, dengan metode deskriptif analisis, dalam skripsinya

menemukan pola komunikasi yang digunakan guru-guru agama dalam

menerapkan nilai-nilai keislaman adalah dengan komunikasi antar pribadi yaitu

pada saat murid menghafal Al-Qur’an atau hadits, dan komunikasi kelompok pada

saat belajar mengajar di dalam kelas. Teori yang digunakan adalah teori Wibur

Scramm bahwa komunikasi didasarkan atas hubungan antar satu sama lain yang

fokus pada informasi yang sama, dan berada dalam komunikasi tatap muka.9

Heldawati, dengan metode deskriptif, dalam skripsinya menemukan pola

komunikasi yang digunakan Pembina dalam program pembinaan muallaf adalah

pola roda yaitu pada saat Pembina memberikan materi kepada muallaf dalam

8 Herman Setiawan, Pola Komunikasi Antara Pengasuh dengan Anak Asuh dalam

Pembinaan Akhlak di Panti Asuhan Al-Ikhsan Vila Tomang Tangerang (Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam, 2010) 9 Nurhasanah, Pola Komunikasi Guru dan Murid dalam Penerapan Nilai-nilai Keislaman

di MAN 7 Jakarta (Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2010)

Page 20: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

10

jumlah yang besar, dan pola bintang pada saat pemberian materi rukun iman dan

islam, dimana semua anggota saling berkomunikasi.10

Dari ketiga tinjauan pustaka diatas yang membedakannya dengan

penelitian ini yaitu terletak pada tempat, subjek dan objek penelitiannya,

penelitian ini bertempat di Sekolah Luar Biasa Nusantara Beji, Depok, subjeknya

adalah Pengajar di kelas 1 dan 2 SD, dan objeknya yaitu bentuk komunikasi yang

digunakan guru kepada murid.

G. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini bersifat sistematis, untuk itu penulis membaginya

menjadi lima bab yang tiap-tiap babnya terdiri dari beberapa sub bab. Adapun

sistematikanya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Di dalamnya berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian,

tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Menguraikan tentang difinisi komunikasi, unsur-unsur komunikasi,

karakteristik komunikasi, bentuk komunikasi, hambatan komunikasi, kecerdasan

linguistik-verbal, dan pengertian, klasifikasi serta karakteristik tunagrahita.

10

Heldawati, Pola Komunikasi Antara Pembina dan Muallaf Pada Program Pembinaan

Muallaf di Masjid Sunda Kelapa Jakarta, (Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2011)

Page 21: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

11

BAB III GAMBARAN UMUM SEKOLAH LUAR BIASA NUSANTARA

Gambaran umum ini berisi tentang sejarah dan profil sekolah, struktur

kepengurusan, kegiatan atau program-program yang disediakan sekolah, serta

keadaan guru dan murid-murid.

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN

Berisi tentang bentuk komunikasi yang terjadi antara pengajar dengan

anak tunagrahita di dalam kelas, kemampuan berbahasa yang dimiliki tunagrahita,

serta faktor pendukung dan penghambat komunikasi tersebut.

BAB V PENUTUP

Berisikan kesimpulan yang berkaiatan dengan bentuk komunikasi yang

digunakan oleh pengajar dalam meningkatkan kemampuan intelektual anak-anak

penderita tunagrahita, dan saran bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan anak

tunagrahita.

Page 22: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Ruang Lingkup Komunikasi

1. Definisi Komunikasi

Secara etimologi (bahasa), komunikasi berasal dari bahasa Latin

communicatio yang bersumber dari kata communis yang berarti sama.

Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, makna atau pesan dianut

secara sama.1 Namun secara umum banyak definisi mengenai komunikasi,

tergantung paradigma atau perspektif yang digunakan para ahli

komunikasi dalam menjelaskan fenomena komunikasi yang mereka

temukan. Secara terminologi (istilah) ada beberapa definisi mengenai

komunikasi, definisi tersebut diantaranya yaitu:

a. Menurut Theodore M. Newcomb, “setiap tindakan komunikasi

dipandang sebagai suatu transmisi informasi, terdiri dari

rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima”

b. Gerald R. Miller menyatakan “komunikasi terjadi ketika suatu

sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat

yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima”

1 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), h. 46

Page 23: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

13

c. Pernyataan yang senada di katakan oleh Everett M. Rogers (1981),

“komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber

kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah

tingkah laku mereka”.

d. Sedangkan menurut Harold Laswell, “Who Says What in Which

Channel To Whom With What Effect?” atau Siapa Mengatakan

Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh yang

Bagaimana?2

Pada definisi yang diungkapkan Everett M. Rogers, baik

komunikator atau komunikan sebagai partisipan sama-sama aktif dalam

merumuskan isi pesan yang dapat dimengerti dan disetujui oleh kedua

belah pihak. Ini merupakan cirri komunikasi dua arah, yakni isi pesan

bukan hanya dimengerti oleh satu pihak saja tetapi kedua-duanya. Dengan

demikian efek komunikasi yang diharapkan dapat dicapai dengan baik.3

Tidak ada yang salah atau benar dalam definisi-definisi diatas.

Tergantung dalam konteks apa komunikasi itu digunakan. Dalam hal ini

menurut penulis, secara singkat komunikasi dapat dikatakan sebagai upaya

penyampaian pesan atau informasi dari sumber kepada penerima, dengan

atau tanpa media, dengan harapan terjadi perubahan atau efek ke arah yang

lebih baik.

2 Ibid., h. 69

3 M. Budyatna dan Nina Mutmainah, Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta: universitas

Terbuka, 1994), h. 25

Page 24: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

14

Pada hakikatnya komunikasi adalah sebuah proses penyampaian

pesan dari komunikator kepada komunikan. Pesan ini dapat berupa pesan

verbal atau non verbal. Pesan verbal adalah pesan yang berupa kata-kata

lisan atau tulisan, sedangkan non verbal adalah pesan yang berupa isyarat

badan atau gerakan.

2. Unsur-unsur Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu proses kegiatan yang terdiri dari

beberapa unsur, yaitu:

a. Komunikator

Yaitu unsur yang pertama kali menyampaikan pesan4 atau

menghubungkan pesan kepada seseorang atau beberapa orang.

b. Pesan

Adalah seperangkat lambang, baik berupa ide atau

informasi bermakna yang disampaikan oleh komunikator kepada

pendengarnya.5

Pesan sendiri dapat dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu:

1) Informatif adalah komunikasi yang memberikan

keterangan-keterangan, kemudian mengambil kesimpulan

4 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), h. 46

5 Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009),

h. 59

Page 25: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

15

dan keputusan sendiri. Dalam situasi tertentu komunikasi

informatif justru berhasil dan persuasif.

2) Persuasif adalah komunikasi yang berisikan bujukan, yaitu

membangkitkan pengertian dan kesadaran manusia bahwa

apa yang kita sampaikan akan memberikan perubahan

sikap, dan perubahan ini diterima atas kesadaran sendiri.

3) Koersif adalah komunikasi dengan menggunakan sanksi-

sanksi. Bentuknya dikenal dengan agitasi, yaitu penekanan-

penekanan yang menimbulkan tekanan batin diantara

sesama dan dikalangan publik.

c. Media

Yaitu sarana atau saluran yang mendukung pesan jika

penerima (komunikan) jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.

d. Komunikan

Yaitu orang yang menerima pesan dari komunikator.6 Saat

komunikasi terjadi dua arah, maka komunikan dapat berperan

sebagai komunikator.

e. Efek

Yaitu pengaruh yang ditimbulkan dari pesan yang

disampaikan. Yang terpenting dalam sebuah proses komunikasi

adalah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan oleh

6 Ibid, h. 59

Page 26: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

16

komunikator dapat memberikan dampak atau efek kepada

komunikan. Dampak tersebut dapat diklasifikasikan menjadi:

1) Dampak kognitif. Yaitu dampak yang timbul pada

komunikan yang menyebabkan menjadi tahu atau

meningkat intelektualitasnya

2) Dampak afektif. Yaitu dampak yang tidak hanya sekedar

komunikan menjadi tahu, tetapi juga tergerak hatinya.

Menimbulkan perasaan tertentu, misalnya iba, terharu,

sedih, gembira, marah dan lain-lain

3) Dampak behavioral. Yaitu dampak yang timbul berupa

perilaku, tindakan atau kegiatan. Misalnya berbuat seperti

apa yang disarankan atau berbuat yang tidak disarankan

(menentang).7

3. Karakteristik Komunikasi

a. Komunikasi adalah suatu proses

Artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau

peristiwa yang terjadi secara berurutan serta berkaitan satu sama

lainnya dalam waktu tertentu.

b. Komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan

tertentu

7 Onong U. Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), h. 7

Page 27: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

17

Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar,

disengaja sesuai dengan kemauannya, serta sesuai dengan tujuan

yaitu hasil atau akibat yang ingin dicapai.

c. Komunikasi menuntut adanya patisipasi dan kerja sama dari para

pelaku yang terlibat

Komunikasi akan berlangsung dengan baik jika pihak-pihak yang

melakukan komunikasi sama-sama terlibat dan mempunyai

perhatian yang sama pada pesan yang dikomunikasikan.

d. Komunikasi bersifat simbolis

Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan

dengan menggunakan lambang-lambang, misalnya bahasa.

e. Komunikasi bersifat transaksional

Pada dasarnya komunikasi menuntut adanya tindakan yaitu

memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut perlu dilakukan

secara seimbang oleh pelaku yang terlibat dalam komunikasi.

f. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu

Para peserta atau pelaku yang terlibat komunikasi tidak perlu lagi

hadir dalam ruang dan waktu yang sama. Karena dengan kemajuan

teknologi seperti sekarang ini (telepon, email, dan sebagainya)

Page 28: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

18

kedua faktor tersebut bukan menjadi persoalan dalam

berkomunikasi.8

4. Bentuk Komunikasi

Onong U. Effendi menyebutkan dalam bukunya Dimensi-

Dimensi komunikasi, berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah

komunikan, komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi 3 bentuk:

komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi massa.

a. Komunikasi antarpribadi

Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara dua

orang dimana terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan.

Komunikasi ini dapat berlangsung secara tatap muka atau melalui

medium seperti telepon. Ciri khas komunikasi antar pribadi ialah

sifatnya yang dua arah atau timbal balik (two way traffic

communication). Efektifnya komunikasi antar pribadi ini ialah

karena adanya arus balik langsung, sehingga komunikator dapat

melihat seketika tanggapan komunikan. Pengertian efektif dalam

komunikasi antar pribadi ini yaitu hubungannya dengan perubahan

sikap (attitude change).9

Komunikasi antar pribadi menurut Joseph A. Devito dalam

bukunya “The Interpersonal Communication Book” (Devito, 1989)

“proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang

8 Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, h. 33

9 Onong U. Effendy, Dimensi-dimensi Komunikasi, (Bandung: Alumni, 1981),. h. 48

Page 29: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

19

atau di antara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek

dan beberapa umpan balik seketika”10

Keuntungan dari situasi komunikasi antarpribadi ialah

karena prosesnya yang berlangsung secara dialogis. Dialog adalah

bentuk komunikasi antarpribadi yang menunjukan adanya

interaksi. Mereka yang terlibat dalam komunikasi ini dapat

berfungsi ganda, masing-masing menjadi pembicara dan pendengar

secara bergantian.

Dalam proses komunikasi ini juga nampak adanya upaya

dari para pelaku agar terjadinya pengertian bersama (mutual

understanding) dan empati. Disinilah terjadinya saling

menghormati, bukan karena status sosial ekonomi, melainkan

karena didasarkan anggapan bahwa masing-masing memang wajib,

berhak, pantas dan wajar dihargai dan dihormati sebagai manusia.11

Jika dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi yang

lain, komunikasi antarpribadi dinilai yang paling berpengaruh

dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku

komunikan. Karena itulah komunikasi antar pribadi sering

digunakan untuk melancarkan komunikasi persuasive, yaitu suatu

teknik komunikasi secara psikologis yang sifatnya halus, berupa

ajakan, bujukan atau rayuan.12

10

Onong U. Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: Citra Aditya Bakti,

2003), h. 59 11

Ibid., h. 60 12

Ibid., h.62

Page 30: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

20

b. Komunikasi kelompok

Komunikasi kelompok (group communication) adalah

komunikasi antara seseorang dengan sejumlah orang yang

berkumpul bersama-sama secara sengaja dalam bentuk kelompok.

Kelompok tersebut bisa kecil (small group) bisa juga besar (large

group), tetapi jumlah orang dalam anggota kelompok itu tidak

dapat ditentukan dengan eksak.

1) Kelompok kecil atau kadang disebut micro group adalah

kelompok yang dalam situasi komunikasinya terdapat

kesempatan untuk memberikan tanggapan secara verbal.

Dengan kata lain komunikator dapat melakukan

komunikasi antar pribadi dengan salah seorang anggota

kelompok.

2) Kelompok besar atau disebut juga macro group. Dalam

komunikasi ini kontak pribadi antara komunikator dengan

komunikan jauh lebih kurang dibandingkan dengan situasi

kelompok kecil. Apabila anggota kelompok besar

memberikan tanggapan kepada komunikator maka

tanggapan itu lebih bersifat emosional. 13

c. Komunikasi massa

Komunikasi masa (mass communication) ialah komunikasi

melalui media masa modern dengan jangkauan yang luas, seperti

surat kabar, siaran radio dan televisi serta film. Namun menurut

13

Onong U. Effendy, Dimensi-dimensi Komunikasi, h. 55

Page 31: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

21

Everett M. Rogers, selain media masa modern ada juga media

masa tradisonal seperti teater rakyat, juru dongeng keliling, juru

pantun dan lain-lain.

Umumnya media masa modern menunjukan seluruh sistem

dimana pesan-pesan diproduksikan, dipilih, disiarkan, diterima dan

ditanggapi. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan

sikap kepada komunikan yang beragam dan dalam jumlah yang

banyak dengan menggunakan media.14

5. Hambatan Komunikasi

Ada beberapa hal yang seringkali menjadi hambatan dalam

komunikasi, diantara yang harus diperhatikan yaitu:

a. Gangguan

Menurut sifatnya, ada dua jenis gangguan terhadap jalannya

komunikasi:

1) Gangguan mekanik. Gangguan ini disebabkan oleh saluran atau

media yang digunakan dalam komunikasi yang berbentu fisik.

Seperti gangguan suara pada pesawat radio.

2) Gangguan semantik. Gangguan jenis ini bersangkutan dengan

bahasa yang digunakan komunikator untuk menyampaikan

pesan kepada komunikan.

14

Onong U. Effendy, Ilmu,Teori dan Filsafat Komunikasi, h.79

Page 32: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

22

b. Kepentingan

Interest atau kepentingan akan membuat seseorang selektif

dalam menanggapi atau menghayati suatu pesan. Orang hanya akan

memperhatikan perangsang yang ada hubungannya dengan

kepentingannya. Kepentingan tidak hanya mempengaruhi perhatian

saja tetapi juga menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran dan

tingkah laku.

c. Motivasi terpendam

Motivasi akan membuat seseorang berbuat sesuatu yang sesuai

dengan keinginan, kebutuhan dan kekurangannya. Semakin sesuai

komunikasi dengan motivasi seseorang semakin besar pula

kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh

komunikan.15

d. Hambatan Psikologis dan Sosial

Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu

komunikasi. Misalnya, bencana yang menimbulkan trauma pada

komunikan sehingga sulit diajak komunikasi.

Selain itu faktor prasangka juga merupakan hambatan yang

berat bagi suatu komunikasi, karena orang yang mempunyai

prasangka, terlebih yang tidak baik, akan cepat bersikap curiga dan

menentang komunikator yang hendak melakukan komunikasi. Dalam

15

Onong U. Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 45-48

Page 33: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

23

prasangka, emosi memaksa kita untuk menarik kesimpulan tanpa

menggunakan pikiran yang rasional.16

Hambatan-hambatan komunikasi yang seringkali ditemui dalam

proses belajar mengajar antara lain:

a. Verbalisme. Dimana guru menerangkan pelajaran hanya melalui

kata-kata atau secara lisan. Disini yang aktif hanya guru,

sedangkan murid lebih banyak bersifat pasif, dan komunikasi

bersifat satu arah.

b. Perhatian yang bercabang. Yaitu perhatian murid tidak terpusat

pada informasi yang disampaikan guru, tetapi bercabang perhatian

lainnya.

c. Kekacauan penafsiran. Terjadi disebabkan berbedanya daya

tangkap murid, sehingga sering terjadi istilah-istilah yang sama

namun diartikan berbeda-beda.

d. Tidak adanya tanggapan. Yaitu murid-murid tidak merespon secara

aktif apa yang disampaikan oleh guru, sehingga tidak terbentuk

sikap yang diperlukan. Disini proses pemikiran tidak terbentuk

sebagaimana mestinya.

e. Kurang perhatian. Hal ini disebabkan karena prosedur dan metode

pengajaran kurang bervariasi, sehingga penyampaian informasi

yang monoton menyebabkan timbulnya kebosanan murid.

16

Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, h. 64

Page 34: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

24

f. Keadaan fisik dan lingkungan yang mengganggu. Misalnya objek

yang terlalu besar atau kecil, gerakan yang terlalu cepat atau

lambat, dan objek yang terlalu kompleks serta konsep yang terlalu

luas, sehingga menyebabkan tanggapan murid menjadi

mengambang.

g. Sikap pasif anak didik. Yaitu tidak bergairahnya siswa dalam

mengikuti pelajaran disebabkan kesalahan memilih teknik

komunikasi.17

B. Kecerdasan Linguistik Verbal

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Intelektual berarti cerdas,

berakal, dan berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan. (Depdiknas,

2005:437)18

Howard Gardner dalam bukunya, Frames of Mind: The Theory of

Multiple Intelligences (1983) mengusulkan bahwa kecerdasan memiliki tujuh

komponen. Yaitu kecerdasan linguistik-verbal, kecerdasan logis-matematis,

spasial-visual, ritmik-musik, kinestetik, kecerdasan interpersonal dan

kecerdasan intrapersonal.19

Kecerdasan linguistik-verbal mengacu pada kemampuan menyusun

pikiran dengan jelas dan mampu menggunakannya secara kompeten melalui

17

Basyirudin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pres, 2002),

h.6 18

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 437 19

May Lwin, dkk., Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan, (T.tp.:PT.

Indeks, 2008), h. 2

Page 35: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

25

kata-kata untuk mengungkapkan pikiran dalam bentuk berbicara, membaca

dan menulis.20

Kecerdasan berbahasa mencakup kemampuan seseorang untuk

menggunakan bahasa atau kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan, dalam

berbagai bentuk yang berbeda untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya.21

Keterampilan membaca dan menulis merupakan keterampilan dasar

dalam komunikasi. Cerdas dalam kata-kata juga merupakan kemampuan yang

memungkinkan manusia untuk dapat berkomunikasi satu sama lain dalam

tataran sosial. Dan komunikasi yang efektif memungkinkan seseorang untuk

memahami orang lain, mempengaruhi orang lain, belajar dari orang lain, dan

belajar lebih tentang diri sendiri.

Anak-anak yang mengetahui kata-kata akan belajar memahami dan

menggunakan bahasa, khususnya bahasa lisan dan tulis. Hal ini yang

kemudian akan membantu mereka bersosialisasi dengan lingkungan dan

membuka pintu untuk menguasai berbagai pelajaran mulai dari sains,

matematika, sejarah dan lain-lain.

Bahasa menurut Myklebust (1955) didefinisikan sebagai perilaku

simbolik yang mencakup kemampuan seseorang dalam mengikhtisarkan,

mengikatkan kata-kata dengan arti, dan menggunakannya sebagai simbol

untuk berpikir dan mengekspresikan ide, maksud dan perasaan.22

20

May Lwin, h. 11 21

Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat, Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 12 22

T. Sutjihati Soemantri, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung: Refika Aditama, 2006),

h. 113

Page 36: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

26

Beberapa hal dibawah ini merupakan kegiatan yang dapat dilakukan

untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, diantaranya:

Keterampilan verbal

1. Berbicara dalam kalimat

2. Memahami dan mengikuti perintah

3. Menirukan dan memainkan peran

4. Merangkai kata-kata untuk berkomunikasi

Keterampilan membaca dan menulis

1. Berusaha untuk menulis abjad dasar

2. Mulai membaca kata-kata sederhana

3. Mengenal abjad dengan baik

4. Memperlihatkan minat pada buku-buku23

C. Tunagrahita

1. Definisi Tunagrahita

Tunagrahita adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak

yang mempunyai kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Dalam

bahasa asing istilah yang digunakan seperti mental retardation, mentally

retarded, mental deficiency.24

Definisi dari American Association of Mental Retardation/AAMR

(Luckasson, 1992), dengan menitikberatkan pada tiga dimensi utama

penilaian yakni kemampuan (capabilities), lingkungan tempat ia

23

May Lwin, dkk., Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan, h. 22 24

Agustyawati dan Solicha, Psikologi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN, 2009), h. 136

Page 37: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

27

melakukan fungsi kegiatan (environment), dan kebutuhan bantuan dengan

berbagai tingkat keperluan (functioning dan support), hasilnya yaitu:

“Anak dengan hendaya perkembangan, mengacu pada adanya

keterbatasan dalam perkembangan fungsional. Hal ini menunjukan

adanya signifikansi karakteristik fungsi intelektual yang berada

dibawah normal, bersamaan dengan kemunculan dua atau lebih

ketidaksesuaian dalam aspek keterampilan penyesuaian diri

(adaptif) meliputi: komunikasi, bina diri, kehidupan di rumah,

keterampilan sosial, penggunaan fasilitas lingkungan, mengatur

diri, kesehatan dan keselamatan diri, keberfungsian akademik,

mengatur waktu luang, dan bekerja. Keadaan seperti itu secara

nyata berlangsung sebelum usia 18 tahun”.25

Seseorang dikategorikan berkelainanan mental subnormal atau

tunagrahita jika ia memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal, sehingga

untuk meningkatkan kemampuannya memerlukan bantuan atau layanan

spesifik, termasuk dalam program pendidikannya (Bratanata, 1979).26

2. Klasifikasi Tunagrahita

a. Tunagrahita Ringan

Tunagrahita ringan disebut juga moron atau debil. Mereka

masih dapat membaca, menulis dan berhitung sederhana. Dengan

bimbingan dan pendidikan yang baik, anak terbelakang mental ringan

pada saatnya dapat memperoleh penghasilan untuk dirinya sendiri.

Karena mereka dapat dididik menjadi tenaga kerja seperti pekerjaan

laundry, pertanian, peternakan, dan pekerjaan tumah tangga.

Pada umumnya anak tunagrahita ringan tidak mengalami

gangguan fisik. Mereka tampak seperti anak normal. Hanya saja

25

Bandi Delphie, Pembelajaran Anak Tunagrahita, (Bandung: Refika Aditama, 2006),

h.62 26

Bratanata, “Pendidikan Anak Terbelakang Mental ” dalam Mohammad Effendi

Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 88

Page 38: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

28

mereka tidak mampu melakukan penyesuaian sosial secara

independen.

b. Tunagrahita Sedang

Anak tunagrahita sedang disbut juga imbesil. Mereka sangat

sulit bahkan tidak dapat belajar secara akademik seperti belajar

menulis, membaca dan berhitung. Tetapi mereka masih dapat dididik

untuk mengurus diri seperti mandi, berpakaian, makan minum,

mengerjakan pekerjaan rumah dan sebagainya. Namun dalam

kehidupan sehari-hari mereka membutuhkan pengawasan yang terus

menerus.

c. Tunagrahita Berat

Anak tunagrahita berat sering disebut idiot. Mereka

memerlukan bantuan perawatan total dalam hal merawat diri, makan

dan lainnya. Bahkan mereka memerlukan perlindungan dari bahaya

sepanjang hidupnya.27

3. Hambatan dan Karakteristik Tunagrahita

Pada dasarnya tunagrahita menunjukan kecenderungan

kemampuan yang rendah pada fungsi umum kecerdasannya, karena

keterbatasan fungsi kognitif. Fungsi kognitif sendiri merupakan

kemampuan seseorang untuk mengenal atau memperoleh pengetahuan.

27

Agustyawati dan Solicha, Psikologi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, h. 139-

141

Page 39: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

29

Beberapa hambatan yang tampak pada anak tunagrahita dari segi

kognitif yang juga menjadi karakteristiknya yaitu:

a. Cenderung memiliki kemampuan berpikir konkret

b. Mengalami kesulitan dalam konsentrasi

c. Kemampuan sosialisasinya terbatas

d. Tidak mampu menyimpan instruksi yang sulit

e. Kurang mampu menganalisis dan menilai kejadian yang dihadapi

f. Pada tunagrahita mampu didik, prestasi tertinggi bidang baca, tulis

dan hitung tidak lebih dari anak normal setingkat kelas III-IV SD.28

Menurut Hallahan, terdapat empat bidang hambatan kognisi pada

anak yang tergolong kategori retardasi mental. Empat bidang tersebut

adalah hambatan perhatian, ingatan, bahasa, dan prestasi akademik.

a. Hambatan Perhatian. Biasanya mereka kesulitan mencurahkan

perhatiannya kepada aspek yang bermacam-macam

b. Hambatan Ingatan. Mereka sulit mengingat suatu benda atau

proses yang telah dialaminya

c. Hambatan Bahasa. Karena mengalami kesulitan dalam mengingat

apa yang dilihat dan didengar sehingga menyebabkan kesulitan

dalam berbicara

28

Mohammad Effendi, Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan, h. 98

Page 40: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

30

d. Prestasi Akademik. Karena terlambat dalam perkembangan mental,

tunagrahita mengalami masalah dalam keterampilan akademik di

banding kelompok usia sebaya.29

Sementara itu, Bandi Delphie dalam bukunya menyebutkan bahwa

karakteristik anak tunagrahita, meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Mempunyai dasar secara fisiologis, sosial dan emosional sama

seperti anak-anak yang tidak menyandang tunagrahita

b. Selalu bersifat eksternal locus of control sehingga mudah sekali

melakukan kesalahan (expectancy for failure)

c. Suka meniru perilaku yang benar dari orang lain dalam upaya

mengatasi kesalahan-kesalahan yang mungkin ia lakukan

(outerdirectedness)

d. Mempunyai perilaku yang tidak dapat mengatur diri sendiri

e. Mempunyai permasalahan dengan perilaku sosial (social

behavioral)

f. Mempunyai masalah dengan karakteristik belajar

g. Mempunyai masalah dalam bahasa dan pengucapan

h. Mempunyai masalah dalam kesehatan fisik

i. Kurang mampu untuk berkomunikasi

j. Mempunyai kelainan pada sensori dan gerak30

29

Agustyawati dan Solicha, Psikologi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, h. 155 30

Bandi Delphi, Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus, (Bandung: Refika Aditama,

2006), h. 17

Page 41: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

31

BAB III

GAMBARAN UMUM SEKOLAH LUAR BIASA NUSANTARA

A. Sejarah Dan Profil Sekolah

1. Sejarah

Berawal dari rasa prihatin terhadap adik kelas sewaktu kuliah di

Pendidkan Luar Biasa, Bapak Sujono (saat ini menjabat sebagai ketua

yayasan) menampung dua belas orang adik kelasnya tersebut di dua tempat

yaitu di Depok dan Jakarta Selatan. Mereka mulai mencari murid, hingga

muridnya terus bertambah banyak. Karena para guru (yang juga adik

kelasnya) tinggal dan makan di sekolah, maka dibuatlah sekolah berasrama.

Akhirnya pada tahun 1989 beliau membeli tanah di daerah Beji, Depok dari

uang pribadi hasil penjualan rumah.

Saat ini beliau telah membangun dua Sekolah Luar Biasa di dua daerah

yaitu di Beji, Depok dan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.1 Sekolah Luar

Biasa Nusantara Ber-asrama tidak hanya menerima siswa-siswi ABCD

(Tunanetra, Tunarungu, tunagrahita, Tunadaksa), tetapi juga Hiperaktif, Down

Syndrom, Autis dan Epilepsi, mulai dari usia dini sampai usia lanjut. Motto

sekolah adalah PAIKEM GEMBROT yang artinya Pendidikan Aktif Inovatif

Kreatif Efektif Menyenangkan Gembira Berbobot.

Selain pendidikan formal, sekolah ini juga menyediakan beberapa

program umum seperti:

1Wawancara dengan Bapak Sujono pada Rabu, 24 Oktober 2012

Page 42: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

32

a. Lembaga pendidikan komputer nusantara untuk Anak berbakat usia

sekolah, SMKLB, alumni SMALB

b. Paket wisata alam nusantara, diadakan setiap minggu, maksimal 15

peserta di wilayah jabodetabek, waktunya satu hari. Kegiatan ini

ditujukan untuk menghilangkan kejenuhan dari rutinitas sehari-hari

c. Klinik tumbuh kembang ”Bunga Nusantara”, yaitu layanan terapi

untuk anak berkebutuhan khusus seperti terapi air, terapi perilaku,

terapi okupasi, terapi wicara, terapi sensor integrasi, konsultasi anak

dan tes psikologi.2

2. Profil

Nama Sekolah : SLB BCD NUSANTARA BER-ASRAMA

Status Sekolah : Swasta

NSS : 802026605001

Alamat Sekolah : Jl. Sempu Raya No. 120 Rt. 03 Rw. 04 Kel.

Beji Kec. Beji Kota Depok 16421

Telp (021)7761131

Tahun Berdiri : 1989

Ijin Oprasional : No. 421.9/3124 – DISDIK/2003

Status Akreditasi : C

Waktu Penyelengaraan : Siang Hari

Nama Kepala Sekolah : Kusnaeni, S.Pd

Nama Yayasan : YPLB NUSANTARA

2 Brosur Sekolah

Page 43: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

33

Alamat Yayasan : Jl. Sempu Raya No. 120 Rt. 03 Rw. 04 Kel.

Beji Kec. Beji Kota Depok 16421

Tlp./ Hp. (021) 7761131 / 08174948901

No Akte Notaris / Tahun : 117 / 2001

Nama Ketua Yayasan : Drs. Sujono, MM

Nama Komite : -

Visi :

Mewujudkan SLB BCD Nusantara Berasrama kota Depok sebagai

salah satu sekolah unggulan dan terbaik di jawa barat.

Misi :

1. Meningkatkan kinerja aparatur sekolah yang efektif, efisien dan

profesional

2. Meningkatkan segala potensi sumber daya sekolah

3. Mengembangkan wawasan keunggulan kreatif dan inovatif dibidang

pendidikan

4. Membangguan komitmen kebersamaan dan keteladanan warga

sekolah yang harmonis, religius yang dilandasi Iman dan Taqwa.3

3 Dokumentasi sekolah

Page 44: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

34

B. Struktur Pengurus 4

4 Hasil wawancara dengan Bapak Kusnaeni pada Selasa, 20 November 2012

Kepala Sekolah

Kusnaeni, S.Pd

Ketua Yayasan

Drs. Sujono, MM

Wakil Kepala Sekolah

Ani Riani

Olahraga

Kusnaeni

Keterampilan

Tuti Purwani

Bina Diri

Miftah

Bendahara

Neni

Bimbingan Konseling

Neni

Keagamaan

Sulistiani

Kesenian

Elis

Tata Usaha

Syahbani

Irfan

Pembelajaran

Eka

Program

Page 45: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

35

C. Program atau Kegiatan yang Tersedia

Beberapa program atau kegiatan yang menjadi unggulan di sekolah ini

yaitu:

1. Keterampilan. Sablon elektrik seperti membuat gelas, pin, topi dan

kaos bergambar, serta menyulam dan memasang manik-manik

2. Bina Diri. Kegiatan dalam bina diri ini yaitu keterampilan dalam

mengerjakan pekerjaan sehari-hari, mulai dari makan, minum, bersih-

bersih, ke toilet, ganti baju dan lain-lain

3. Seni. Seperti memainkan alat musik dan tarian

4. Olahraga. Kegiatan olahraga ini yaitu renang, badminton, fitness5

D. Keadaan Guru dan Murid

Jumlah guru yang ada di sekolah ini yaitu 16 orang. Dengan status

kepegawaian 1 orang pegawai negeri dan 15 lainnya pegawai swasta. Pendidikan

terakhir masing-masing guru yaitu: 1 orang tamatan S2, 5 orang tamatan S1/D4, 3

orang tamatan SGPLB/D3/SARMUD/POLITEKNIK, dan 7 orang tamatan

SMA/SMK/MA/MAK. Sedangkan jumlah muridnya yaitu 93 orang, 63

perempuan dan 35 laki-laki.6

Untuk kelas 1 dan 2 SD ini terdapat 7 orang murid, 6 laki-laki dan 1

perempuan. 4 orang termasuk tunagrahita ringan yaitu Ridwan, Shendi, Krist

Hansen dan Naufal. 3 lainnya yaitu Raihan, Aldi dan Nina termasuk down

syndrome dan tunagrahita. Yang menjadi fokus penelitian pada skripi ini adalah

5 Hasil wawancara dengan Bapak Kusnaeni pada Selasa, 20 November 2012

6 Dokumentasi sekolah

Page 46: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

36

tunagrahita ringan, maka yang akan dibahas pada bab selanjutnya hanya 4 anak

tersebut saja.

Jam belajar di sekolah yaitu mulai dari pukul 07.30-11.30, dengan jam

istirahat pada pukul 09.30-10.00. Pada jam istirahat anak-anak akan tetap berada

di dalam kelas untuk makan bekal yang dibawa masing-masing. Sementara guru

mengawasi mereka, karena makan merupakan salah satu pelajaran bina diri bagi

anak-anak tunagrahita, yang memang diharapkan setelah keluar dari sekolah

mereka dapat mengurus dirinya sendiri. Waktu istirahat ini bisa dimanfaatkan oleh

guru untuk lebih mendekatkan diri kepada muridnya dan menilai kemandiriannya.

Guru kelas 1 dan 2 SD ini merasa sudah sangat sayang dengan muridnya,

hal tersebut dirasakan jika ada salah seorang murid yang tidak masuk maka beliau

merasa kangen.7 Beliau berharap dengan rasa sayang yang diberikan dalam

mengajar, murid-muridnya dapat mematuhi beliau karena sayang dan bukan takut.

Bahasa yang biasa digunakan oleh Ibu Rita (Guru kelas 1 dan 2 SD) dalam

berbicara kepada muridnya cenderung bahasa yang baik, dikatakan baik karena

sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia seperti: “tidak boleh bicara seperti itu”,

“minta maaf kepada temannya”, “kalau tidak selesai, tidak boleh pulang”,

“bersihkan sampahnya”, “nanti ibu kasih tau ayah ya kalau kamu nakal”.8

Selain bertanggung jawab terhadap pelajaran atau akademiknya, guru juga

bertanggung jawab dengan keadaan muridnya. Anak tunagrahita cenderung

mempunyai perilaku yang tidak dapat mengatur diri sendiri9 termasuk saat mereka

7 Wawancara dengan Ibu Rita Maryana

8 Observasi

9 Bandi Delphi, Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus,(Bandung: Refika Aditama,

2006), h. 17

Page 47: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

37

ingin buang air kecil atau besar. Jadi jika ada yang buang air kecil dicelana maka

guru yang harus membantunya ke kamar mandi dan menggantikan celananya.

Identitas guru dan murid yang menjadi subjek penelitian:

1. Guru

Nama : Rita Maryana

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 27 Oktober 1986

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : PGTK

Alamat : Kp. Sindangkarsa Rt 01 Rw 09 No.39,

Sukamaju, Tapos

2. Murid

Nama Tempat/Tanggal

lahir Agama Alamat

M. Ridwan

(11 thn)

Cianjur

6 Agustus 2001

Islam Jl. KH. Ahmad Dahlan, Beji

Timur, Depok

Shendi Freno

Pratama (10 thn)

Jakarta,

20 Agustus 2002

Islam Jl. Temulawak, Citayam,

Depok

Krist Hansen

Lamliembert (7 thn)

Belitung,

15 Mei 2005

Kristen Jl. Bioskop Surya No.164,

Manggar, Belitung Timur

Naufal Rizky

Pratama (7 thn)

Jakarta,

27 Juli 2005

Islam Jl. KH. Ahmad Dahlan VI,

Beji, Depok

Page 48: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

38

BAB IV

ANALISA HASIL PENELITIAN

A. Bentuk Komunikasi yang Terjadi Antara Pengajar Dengan Anak

Tunagrahita

Dalam teorinya, tunagrahita diklasifikasi menjadi tiga. Dan yang termasuk

dalam penelitian ini adalah tunagrahita ringan, seperti dalam buku Psikologi

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus tunagrahita ringan adalah mereka yang

masih dapat membaca, menulis dan berhitung sederhana.1 Meskipun dengan

usaha yang lebih dibandingkan anak lain seusianya. Karena mereka membutuhkan

berkali-kali pengulangan agar dapat mengingat apa yang telah diajarkan dalam

jangka waktu yang cukup lama.

Dalam penyampaian materi, di sekolah umum biasanya murid akan

mengikuti apa saja yang diberikan oleh guru. Tetapi di Sekolah Luar Biasa,

khususnya pada anak tunagrahita tingkat SD kelas 1 dan 2 ini, bisa saja guru yang

mengikuti keinginan dari murid-murid, yang penting materi pada hari itu tetap

tersampaikan. Hal ini dilakukan karena kepribadian anak tunagrahita berbeda

dengan yang lain, seperti yang dikatakan Ibu Rita “…beberapa diantaranya

cenderung tempramen, sulit membedakan yang benar dan salah, dan lebih suka

bermain”.2

Di sekolah ini, kelas 1 dan 2 SD digabung dalam satu ruangan. Selain

karena ruang kelas yang terbatas, hal ini dilakukan karena jumlah muridnya tidak

1 Agustyawati dan Solicha, Psikologi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN, 2009), h. 139 2 Wawancara dengan Ibu Rita Maryana pada Selasa, 20 November 2012

Page 49: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

39

sebanyak dengan di sekolah umum. Selain itu pelajaran untuk anak kelas 1 dan 2

cenderung sama, yaitu belajar membaca, menulis, dan berhitung sederhana.

Di bawah ini beberapa hasil kegiatan harian di dalam kelas:

Hari/Tanggal Senin, 1 Oktober 2012 (10.30-11.30)

Mata Pelajaran IPA

Subjek Kegiatan

Guru Memberikan materi belajar IPA

Ridwan, Krist Hansen, Shendy menyalin tulisan KACANG

HIJAU yang diberikan guru di buku masing-masing siswa.

Naufal tidak ada di dalam ruangan.

Ridwan dan

Shendi

Mengerjakan tugas yang diberikan

Krist Hansen Mengerjakan tugas yang diberikan, kemudian dia meminta

guru untuk melihat kacang hijau atau kecambah yang

sebelumnya sudah ditanam.

“Ibu katanya mau belajar kacang hijau, yang kemarin udah

ditanam itu bu”

Ridwan Ridwan juga mengiyakan kata-kata Krist Hansen

“Iya bu”

Guru “Iya, setelah ini. Selesaikan dulu tugasnya”

Shendi “Lima aja ya bu”

Shendi minta tugasnya dikurangi dari delapan menjadi lima

Guru “Yaudah sampai lima aja ya ngerjainnya

Kalau sudah selesai boleh ambil kacang hijaunya”

Setelah semuanya selesai, guru menjelaskan bagian-bagian dari kecambah dan

kegunaan dari kacang hijau.

Kegiatan belajar ini tidak dilakukan didalam kelas yang terdapat kursi dan

meja tulis, tetapi di ruangan kosong sehingga anak-anak bisa bebas bergerak. Dari

kegiatan tersebut penulis melihat hasil tulisan Shendi, kata KACANG HIJAU

yang ditulis sebanyak lima kali tidak semuanya lengkap. Ada yang kurang huruf I,

ada juga yang kurang huruf J. Menurut bu Rita, anak tunagrahita memang seperti

Page 50: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

40

itu, meskipun sudah bisa menulis tetapi ada saja huruf yang kurang dalam

tulisannya.

Hari/Tanggal Senin, 26 November 2012 (10.00-11.30)

Pembahasan Pra Ujian Semester

Subjek Kegiatan

Guru Memberikan materi pra ujian semester yang berbeda-beda

Ridwan: Diberikan soal Matematika, penjumlahan satu dan dua

angka.

Krist hansen: Diberikan soal PKN berupa sebuah paragraf

tentang hidup rukun antar sesama anggota keluarga dan

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan bacaan tersebut.

Shendi: Diberikan soal IPS, mengikuti tulisan “Rumah Adat”,

“Pakaian Adat” yang sudah tersedia di lembar soal masing-

masing lima kali.

Naufal: Tidak ada di ruangan

Krist Hansen “Ibu, saya ko soalnya susah. Shendi dikasih yang gampang”

Guru “Katanya pintar… masa soal seperti itu tidak bisa. Baca dulu

setelah itu jawab pertanyaannya”

Krist Hansen “Saya maunya yang kaya Shendi aja bu, gampang”

Guru “Iya, selesaikan dulu, nanti dikasih yang gampang. Ridwan

sudah mau selesai… kalah sama Ridwan, ya Ridwan ya…”

Ridwan dan

Shendi

Tetap mengerjakan tugasnya tanpa banyak protes

Karena kesal dengan tugas yang dirasa sulit, Krist Hansen mulai bermalas-

malasan, pindah dari kursi ke lantai. Dia juga menjawab soal tanpa

memperhatikan bacaan dalam paragraf. Guru tidak melarang Krist duduk di lantai,

karena jika dilarang dia bisa semakin kesal. Sementara itu, Ridwan sudah selesai

mengerjakan tugas matematikanya, Shendi masih tetap mengerjakan soal IPSnya,

sampai waktu belajar habis.

Page 51: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

41

Krist Hansen merasa tugas yang diberikan padanya berupa menjawab

pertanyaan dengan menyesuaikannya pada bacaan adalah sulit. Dia mengatakan

bahwa tugas Shendi menyalin tulisan Rumah Adat dan Pakaian Adat sebanyak

lima kali lebih mudah dari tugasnya. Padahal yang diberikan oleh guru tersebut

sudah disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Jika demikian Krist

Hansen bukan kesulitan tetapi dia malas dan merasa iri pada Shendi.

Hari/Tanggal Selasa, 29 Januari 2013 (10.00 – 11.30)

Mata Pelajaran PKN dan IPA

Subjek Kegiatan

Sebelum mulai belajar anak-anak dibimbing untuk mengangkat kedua tangan

sambil membaca do’a (al-fatihah). Tetapi yang terdengar suaranya hanya

beberapa orang saja, itupun hanya sepenggal-sepenggal seperti Ridwan, Krist

Hansen dan Shendi.

Guru Menyiapkan materi belajar yang akan diberikan

Shendi: Diberi tugas untuk menyalin tulisan dari buku bacaan

IPA

Ridwan: Diberi tugas untuk menyalin tulisan dari buku bacaan

PKN

Naufal: Diberi tugas IPA dari lembar soal yang telah dibuat

oleh guru

Krist Hansen: Diberi tugas untuk menyalin tulisan dan

menjawab soal dari buku bacaan IPA

Naufal Di lembar tugas pertama Naufal dibimbing oleh guru (sambil

dibantu memegang pensil) untuk mencari gambar yang sama

antara bagian yang kiri dan kanan, sambil menyebutkan nama

bendanya. Dilembar kedua menyalin tulisan AYAM dan

IKAN, awalnya masih dibantu setelah itu guru memintanya

menulis sendiri tetapi naufal tidak mengerjakan. Kemudian

guru membimbingnya lagi sambil mengingatkan bagaimana

Page 52: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

42

membuat huruf A (kecil) dengan mengatakan “ayo naufal tulis,

angka satu…bulat di depan”. Huruf Y (kecil) “lengkungan..

lengkungan”. Huruf M (kecil) “kakinya tiga”.

Shendi Karena tugas yang diberikan kepada Shendi tidak dikerjakan,

kemudian guru mengganti tugasnya dengan menyalin tulisan

guru BEL SEKOLAH BERBUNYI di buku tulis sebanyak

sepuluh kali

Guru “Kerjakan tugasnya… ayo tulis…” Melihat Ridwan, Krist

Hansen dan Shendi berbicara dan berhenti mengerjakan

tugasnya

Krist Hansen “Ibu, ini banyak banget. Dua aja ya bu…”

Guru “Sampai selesai”

Krist Hansen “Tapi kalau udah selesai saya minta origami satu untuk bikin

burung ya bu…”

Guru “Iya”

Shendi “Bukannya sampe lima bu… Bu Rita, bukannya sampe lima?”

Shendi meminta tugasnya dikurangi

Guru “Sampe enam deh, sampe enam”

Selama kegiatan tersebut Krist Hansen terus meminta tugasnya dikurangi.

Ridwan memarahi Shendi hanya karena Shendi melihat tulisannya, dan berkata

“ah… nyontek mulu, kerjain sendiri apa”.

Naufal tiba-tiba berteriak dan menangis cukup lama, sehingga murid lain berhenti

menulis dan berbalik melihat kearahnya. Bu Rita mencoba mengalihkan

perhatiaanya dan meminta Naufal untuk bernyanyi saja tetapi naufal tetap

berteriak. Guru juga berpura-pura menelpon ibunya Naufal dengan berkata “ibu,

Naufal tidak usah dijemput ya…”, sebagai sebuah konsekuensi kalau tidak

berhenti berteriak. Tetapi Naufal tetap teriak, hingga akhirnya guru mengajak

Naufal duduk dilantai menghadap pintu. Akhirnya Naufal berhenti berteriak.

Sampai pukul 11.30, tugas yang diberikan guru tidak semuanya dapat

diselesaikan, hanya sebagian-sebagian saja.

Naufal sudah mulai diam, kemudian anak-anak diminta duduk rapi dan membaca

Page 53: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

43

do’a selesai belajar (surat Al-Asr).

Sepanjang kegiatan belajar tersebut yang lebih sering berbicara dan

meminta sesuatu seperti minta tugasnya dikurangi adalah Krist Hansen. Padahal

tugasnya hanya tiga nomor dengan lima pertanyaan.

Tugas tersebut yaitu:

1. Sebutkan tanda-tanda terjadinya waktu

Pagi siang dan malam

2. Pada hari apa saja kamu libur sekolah

Pada hari apa kamu belajar matematika di sekolah

3. Pukul berapa kamu masuk sekolah

Pukul berapa kamu pulang sekolah

Ridwan terlihat murung, sesekali marah-marah kepada shendi karena hal

kecil. Tetapi Shendi hanya senyum-senyum saja melihat temannya marah.

Awalnya Naufal antusias dengan lembar yang diberikan guru, dia menyebutkan

nama gambar dihadapannya itu AYAM, IKAN dengan jelas tetapi dia tidak mau

menulisnya.

Di luar kegiatan yang penulis observasi tersebut, ada beberapa metode

belajar yang dijelaskan oleh guru kepada penulis “…metode tematik yaitu

mengajarkan satu pelajaran tetapi mencakup beberapa kemampuan. Misalnya

saat belajar mengenal angka satu, maka yang dipelajari bisa mengucap huruf-

hurufnya, membaca dan menulis. Ada juga metode bermain peran, saya

membacakan cerita lalu mengajak anak-anak bermain peran…”.3

3 Wawancara dengan Ibu Rita Maryana

Page 54: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

44

Meskipun berada dalam kelas tetapi guru menggunakan pendekatan

komunikasi antarpribadi dalam mengajar, karena materi yang diberikan

disesuaikan dengan kemampuan masing-masing anak, sehingga komunikasi yang

terjadi antara guru dan murid sesuai dengan materi belajar tersebut.

Komunikasi antarpribadi menurut Joseph A. Devito adalah proses

pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara

sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik

seketika.4

Dalam proses komunikasi antarpribadi akan terjadi interaksi antara

pemberi pesan dan penerima, karena ciri khas komunikasi ini adalah sifatnya yang

dua arah atau timbal balik. Komunikasi antarpribadi juga dianggap efektif karena

adanya arus balik langsung. Pada kasus ini arus balik yang diterima guru sebagai

tanggapan yang diberikan murid misalnya terjadi pada Shendi yang meminta

tugas menulis atau menyalin tulisan “Kacang Hijau” dikurangi dari delapan

menjadi lima pada pelajaran IPA. Atau Krist Hansen yang meminta tugas yang

lebih mudah pada saat Pra Ujian Semester. Itu artinya mereka merasa keberatan

dengan tugas yang diberikan oleh guru.

Pendekatan antarpribadi juga terlihat pada saat guru mengajarkan Naufal

menulis, dengan sabar guru memegang tangan Naufal dan membantunya memilih

gambar yang sama kemudian membantu menulis kata Ayam dan Ikan sambil

mengatakan bagaimana penulisannya. Atau pada saat guru melihat Shendi tidak

nyaman dengan tugasnya, tidak dikerjakan, hanya membolak-balik bukunya,

hingga akhirnya guru mengganti tugas tersebut.

4 Onong U. Effendy, M.A., Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: Citra Aditya

Bakti, 2003), h. 59

Page 55: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

45

Secara umum, mata pelajaran yang diajarkan di sekolah ini sama seperti

sekolah biasa, hanya saja standar pencapaiannya berbeda. Jika disekolah umum

ada buku-buku paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dimiliki setiap anak

untuk belajar. Di sini buku paket atau buku bacaan dipegang oleh guru, bahan

belajar murid diberikan oleh guru dan disesuaikan dengan kemampuan masing-

masing,

Proses belajar menulis, membaca dan pemberian tugas lebih sering

diberikan guru kepada murid langsung di buku bukan di papan tulis. Misalnya:

a. Bagi murid yang sudah bisa membaca dan menulis, diberikan sebuah

bacaan dalam bentuk paragraf, kemudian diberikan pertanyaan sesuai

dengan bacaan tersebut. Baik dari buku bacaan atau guru yang

menulisnya. Seperti yang diberikan pada Ridwan dan Krist Hansen.

b. Untuk yang baru bisa mencontoh atau menyalin, materi yang diberikan

biasanya dalam bentuk satu kalimat singkat yang hanya terdiri dari dua

kata atau lebih, untuk selanjutnya ditiru lima sampai delapan kali.

Seperti yang diberikan kepada Shendi dan Naufal.5

Meskipun begitu, terkadang Ridwan dan Krist Hansen juga diberikan

materi yang sama dengan yang diberikan pada Shendi dan Naufal.

Begitu pentingnya seorang guru untuk dapat mengetahui kemampuan

setiap siswanya, sehingga ibu Rita sendiri harus mengikuti kegiatan observasi

selama tiga bulan di sekolah ini sebelum mulai mengajar. Seperti yang

disampaikannya dalam wawancara “…sebelum mengajar disini saya melakukan

5 Observasi 29 Januari 2013

Page 56: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

46

observasi selama tiga bulan, biasanya saya datang tiga kali dalam seminggu

itupun setelah selesai mengajar di sekolah sebelumnya (TK)”.6

Tujuan observasi ini adalah agar guru tersebut dapat terbiasa dengan

keadaan anak tunagrahita dan dengan sendirinya dapat lebih mudah menganalisis

karakter murid-murid yang diajarnya serta mengatasi masalah yang mungkin

terjadi.

Karakter Anak-anak:7

Subjek Karakter

Shendi Patuh dengan apa yang dikatakan oleh guru, mau bertanggung

jawab dengan apa yang dia lakukan

Naufal Mudah ngambek dan jenuh

Ridwan Suka buat onar tetapi masih patuh dengan apa yang dikatakan

oleg guru.

Krist Hansen Sombong, bertanggung jawab

Dari pengamatan penulis, Shendi adalah anak yang suka bertanya karena

setiap kali penulis berkunjung ada saja yang dia tanyakan seperti alamat, “kakak

yang waktu hari senin datang juga ya?”. Tetapi Shendi hanya diam saja dengan

apa yang dikatakan temannya tentang dia, seperti Krist Hansen yang pernah

mengatakan bahwa “Shendi orang miskin”.

Naufal cenderung tempramen, penulis pernah melihat Naufal tiba-tiba

memukul teman disampingnya (Nina) tanpa sebab, sementara pandangan matanya

tetap kedepan.8 Beberapa kali kunjungan penulis, Naufal terlihat berada di ruang

6 Wawancara dengan Ibu Rita Maryana

7 Wawancara dengan Ibu Rita Maryana pada 03 Februari 2013

8 Observasi pada 14 Januari 2013

Page 57: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

47

yang sama dengan anak autis. Menurut Ibu Rita, peilaku Naufal yang seperti itu

karena meniru sikap anak autis.

Ridwan adalah anak yang jahil, dia suka mengganggu temannya lewat

kata-kata ataupun perbuatan. Tetapi dia lebih sering terlihat diam jika dihadapan

guru. Ridwan juga termasuk anak yang patuh karena dia akan segera minta maaf

kepada temannya setelah diminta oleh guru.

Krist Hansen adalah anak yang aktif (banyak bicara), dia sering protes

dengan tugas yang diberikan guru, sering memberikan syarat-syarat sebelum

menyelesaikan tugas, dia juga sering mengomentari apa saja. Tetapi dia termasuk

anak yang mau patuh pada perkataan gurunya.

Untuk mengatasi atau menghadapi perilaku anak-anak yang tidak sesuai,

seperti Naufal yang mudah ngambek, Ridwan yang suka bikin onar, Krist Hansen

yang suka membangga-banggakan dirinya, dan Shendi yang malas, guru harus

mencari tahu apa yang ditakuti oleh masing-masing murid. Seperti yang dikatakan

“cari tahu yang mereka takuti, itu yang aku pake agar mereka nurut sama

aku…”.9 Contoh, Ridwan takut pada ayahnya, Naufal tidak suka kalau ibunya

tidak datang menjemput, Krist Hansen takut pada polisi.

Hal-hal demikian dapat diketahui dari cerita anak itu sendiri, dari

temannya atau secara tidak langsung tercermin dari sikapnya. Untuk itu

komunikasi yang baik dan pendekatan guru kepada murid menjadi suatu hal

penting untuk lebih mengetahui kepribadian mereka.

Pada dasarnnya komunikasi adalah sebuah proses, bagaimana suatu

kejadian sengaja dilakukan untuk mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan.

9 Wawancara dengan Ibu Rita Maryana pada 03 Februari 2013

Page 58: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

48

Menurut Ibu Rita, dalam wawancara, tujuan dari kegiatan belajar ini adalah “yang

penting mereka dapat bersosialisai di masyarakat dan dapat mengenal uang agar

tidak mudah dibohongi”.10

Hal senada juga dikatakan Bapak Kusnaeni bahwa

“harapannya minimal agar anak-anak ini bisa merawat dirinya sendiri tanpa

bantuan orang lain dan mempunyai keterampilan yang dapat digunakan untuk

mencari pekerjaan”.11

Jadi belajar di sekolah bagi anak tunagrahita bukan sekedar menambah

pengetahuannya dari segi akademik tetapi juga untuk mempersiapkan mereka agar

dapat bergaul dengan masyarakat, dan yang paling penting adalah mereka dapat

mengurus diri mereka sendiri (mandiri).

B. Kemampuan Bahasa Anak-Anak Tunagrahita

Kemampuan berbahasa yaitu meliputi kemampuan menulis, membaca dan

berbicara untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya. Dari beberapa kunjungan

penulis dan memperhatikan keadaan di kelas, kemampuan bahasa anak-anak

tunagrahita yang teramati yaitu:

Subjek Kemampuan Bahasa

Ridwan Membaca: Sudah bisa membaca dan mengenal angka satuan dan

belasan

Menulis: Dapat menulis rapi, menyalin sebuah kalimat atau

paragraf

Berbicara: Bisa berkomunikasi dengan orang lain

Krist Hansen Membaca: Sudah bisa membaca dan mengenal angka satuan

Menulis: Dapat menulis rapi, menyalin sebuah kalimat atau

10

Wawancara dengan Ibu Rita Maryana 20 November 2012 11

Wawancara dengan Bapak Kusnaeni pada Selasa, 20 November 2012

Page 59: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

49

paragraf, menjawab pertanyaan dari sebuah cerita

Berbicara: Bisa berkomunikasi dengan orang lain. Suka membuat

pernyataan yang aneh (seperti, “nggk apa-apa nggk naik kelas,

yang penting pelajarannya gampang”)

Shendi Membaca: Masih dalam proses belajar membaca

Menulis: Bisa menulis atau menyalin dua kata atau lebih, tetapi

belum rapi, masih ada satu atau dua huruf yang hilang dari satu

kata

Berbicara: Sudah bisa bicara dengan orang lain, tetapi terkadang

suka menyangkut pautkan apa yang diingat dengan yang sedang

dibicarakan

Naufal Membaca: Bisa mengucapkan huruf-huruf

Menulis: Masih harus dibimbing oleh guru

Berbicara: Kata yang diucapkan untuk komunikasi sehari-hari

kurang jelas, tetapi masih bisa menyebut satu benda dengan jelas

seperti Ayam, Ikan, dan Sapi yang gambarnya dia lihat ada

lembar tugas

Anak tunagrahita memiliki keterbatasan dalam penguasaan bahasa. Bukan

mengalami kesulitan artikulasi, tetapi karena pusat pengolahan (perbendaharaan

kata) yang kurang berfungsi sebagaimana mestinya. Karena alasan itu mereka

membutuhkan kata-kata konkret yang sering didengarnya dan diajarkan berulang-

ulang.12

Hal senada juga dikatakan oleh Bapak Kusnaeni, kepala sekolah,

“Dengan mengenalkan kata-kata yang dilakukan berulang-ulang, dan kalau perlu

dilengkapi dengan gambar”.13

12

T. Sutjihati Soemantri, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung: Refika Aditama, 2006),

h. 106 13

Wawancara dengan Bapak Kusnaeni

Page 60: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

50

May Lwin, dalam bukunya “Cara Mengembangkan Berbagai Komponen

Kecerdasan” menyebutkan beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan berbahasa, diantaranya:

Keterampilan verbal

1. Berbicara dalam kalimat

2. Memahami dan mengikuti perintah

3. Menirukan dan memainkan peran

4. Merangkai kata-kata untuk berkomunikasi

Keterampilan membaca dan menulis

1. Berusaha untuk menulis abjad dasar

2. Mulai membaca kata-kata sederhana

3. Mengenal abjad dengan baik

4. Memperlihatkan minat pada buku-buku.14

Dari hasil observasi, wawancara dan penjelasan guru, beberapa hal yang

telah dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa seperti dalam buku

May Lwin tersebut, diantaranya meliputi kegiatan:

1. Memahami dan mengikuti perintah. Hal ini dapat dilihat di dalam

kelas, baik berupa perintah guru untuk mengerjakan tugas, membuang

sampah pada tempatnya, membersihkan kelas.

2. Menirukan dan memainkan peran. Kegiatan bermain peran sudah

pernah dilakukan oleh guru sebagai suatu metode belajar.

14

May Lwin, dkk., Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan, (T.tp: PT.

Indeks, 2008), h. 22

Page 61: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

51

3. Berusaha untuk menulis abjad dasar. Tugas yang diberikan oleh guru

pada dasarnya adalah agar anak-anak terbiasa menulis, baik berupa

sebuah kata atau kalimat. Seperti pelajaran yang diberikan pada Shendi

dan Naufal, yaitu berupa meniru atau menulis ulang kata lebih dari

satu kali.

4. Mulai membaca kata-kata sederhana. Kata-kata sederhana yang

diberikan kepada Shendi seperti Bel Sekolah Berbunyi bukan hanya

untuk sekedar ditulis tetapi juga untuk dibaca.

5. Mengenal abjad dengan baik. Pada saat guru membimbing Naufal

untuk belajar menulis huruf (dengan gerakan tangan dan ucapan guru)

merupakan sebuah proses agar anak dapat mengingat dan mengenal

huruf lebih mudah.

Dalam setiap proses kegiatan akan selalu ada hal-hal yang mendukung dan

menghambatnya. Berikut ini adalah beberapa faktor yang mendukung dan

menghambat komunikasi antara guru dengan anak tunagrahita.

1. Faktor Pendukung

a. Alat Peraga

Alat peraga yang dimaksud adalah alat tulis dan alat-alat

mewarnai, alat peraga yang ada di kelas ini lengkap sehingga dapat

digunakan untuk mendukung kegiatan anak-anak dalam belajar.

Page 62: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

52

b. Peran Sesama Guru

Saat seorang guru sedang kesulitan menghadapi muridnya,

maka peran guru lain dibutuhkan sebagai tempat bertukar pikiran dan

pemberi saran dalam menyelesaikan kesulitan tersebut.

c. Ruang Kelas yang Luas

Ruang kelas yang digunakan saat ini adalah sebuah rumah

lengkap dengan kamar, toilet, dapur dan sebuah kolam di belakangnya.

Rumah ini sengaja diubah menjadi ruang belajar untuk anak kelas 1

dan 2 SD, dan satu kamar untuk anak autis. Selebihnya, ruangan

tersebut dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan pesan agar anak-

anak tidak bosan dengan suasana kelas yang biasa.

d. Dukungan Orangtua

Untuk anak-anak yang tinggal di rumah (bukan asrama), guru

selalu menggambarkan setiap perkembangan anak kepada

orangtuanya. Hal ini dilakukan agar tidak hanya guru yang

memberikan dukungan untuk meningkatkan kemampuan anak, tapi

juga keluarga dan orangtua mereka di rumah turut memantaunya.

Selain itu, komunikasi antara guru dan orangtua dapat dijadikan bahan

evaluasi tentang bagaimana cara yang tepat dalam mengajarkan anak-

anaknya.

Anak yang pulang-pergi juga cenderung lebih pintar

dibandingkan dengan yang di asrama. Karena jika diberi tugas, mereka

Page 63: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

53

yang pulang ke rumah diajarkan lagi oleh orangtuanya, sedangkan di

asrama tidak ada yang membimbing.

2. Faktor Penghambat

Ada beberapa hal yang dapat dikatakan sebagai penghambat

komunikasi antara guru dengan anak tunagrahita:

a. Keadaan Pengajar

Keadaan pengajar/guru yang kurang sehat atau sedang ada

masalah, bisa disebut faktor psikologis. Faktor ini masih bisa

diminimalisir, mengingat profesionalitas sebagai seorang guru yang

harus bisa mengatasi keadaan, dan membedakan antara kepentingan

pribadi dengan kepentingan murid-muridnya.

b. Mood (suasana hati) yang Tidak Baik

Mood atau suasana hati anak yang tidak baik, tidak baik di sini

dapat ditimbulkan karena sedih atau bertengkar dengan teman. Kalau

ada murid bertengkar dengan temannya, yang paling utama dilakukan

adalah mendamaikan. Karena mereka cenderung bersifat pendendam,

untuk itu harus diyakinkan bahwa mereka tidak boleh saling

membalas. Kalaupun ingin memberi hukuman maka harus keduanya.

Hal ini dilakukan untuk memberi pelajaran bahwa siapapun yang

membuat keributan adalah salah.

Jika mood anak tidak bagus karena sedih maka guru tidak bisa

memaksa. Yang dapat dilakukan hanya membiarkan mereka

Page 64: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

54

melakukan hal yang diinginkan, tetapi tetap dalam pengawasan. Tidak

bagusnya mood anak ini juga dapat membuat mereka menjadi pasif,

hanya berdiam diri dan tidak mau mengikuti kegiatan belajar.

Hal itu dapat dimaklumi karena menurut Bandi Delphi

“…kelainan perilaku mal-adaptif berkaitan dengan sifat agresif anak

tunagrahita secara verbal atau fisik, perilaku yang suka menyakiti diri

sendiri, perilaku suka menghindarkan diri dari orang lain, suka

menyendiri, suka mengucapkan kata atau kalimat yang tidak masuk

akal atau sulit dimengerti maknanya”.15

c. Memerlukan Perhatian Ekstra dari Guru

Anak tunagrahita memerlukan perhatian yang ekstra dari guru.

Jika salah satu dari mereka sedang mencari perhatian maka guru harus

secepatnya mengalihkan kepada hal lain. Karena jika kemauan satu

orang ini dituruti maka murid lain akan ikut meminta perhatian lebih

dan mengganggu kegiatan yang sedang berlangsung.

d. Penggunaan Bahasa

Gangguan bahasa dalam komunikasi disebut dengan gangguan

semantik. Dalam hal ini, bahasa yang digunakan oleh guru untuk

menyampaikan pesan kepada murid harus yang sederhana. Selain itu

setiap penjelasan atau instruksi yang diberikan juga harus disertai

15

Bandi Delphie, Pembelajaran Anak Tunagrahita, (Bandung: Refika Aditama, 2006),

h.65

Page 65: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

55

dengan alasana-alasan rasional, yang dapat mereka jumpai dalam

kegiatan sehari-hari.

Hambatan yang juga menjadi karakteristik anak tunagrahita dari segi

kognitif menurut Mohammad Effendi dalam bukunya Pengantar Psikopedagogik

Anak Berkelainan, yaitu cenderung memiliki kemampuan berpikir konkret,

mengalami kesulitan dalam konsentrasi, kemampuan sosialisasinya terbatas, tidak

mampu menyimpan instruksi yang sulit, kurang mampu menganalisis dan menilai

kejadian yang dihadapi:16

Berdasarkan karakteristik anak tunagrahita dari segi kognitif tersebut,

yang ditemukan penulis di lapangan adalah:

1. Cenderung memiliki kemampuan berpikir konkret

Cara mengatasinya yaitu dengan menyertakan gambar atau

menunjukan benda nyata pada kosakata yang baru dikenalkan. Seperti

yang dilakukan guru pada saat mengenalkan kacang hijau dan kecambah.

2. Mengalami kesulitan dalam konsentrasi

Shendi sering melupakan satu atau dua huruf dari kata yang

ditulisnya. Apa yang terjadi pada Shendi ini adalah salah satu ciri bahwa

dia sulit berkonsentrasi, padahal dia hanya diminta untuk menirukan

tulisan guru yang ada di bukunya.

16

Mohammad Effendi, Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2008) h. 98

Page 66: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

56

3. Tidak mampu menyimpan instruksi yang sulit

Pada saat Naufal berteriak, yang dikatakan oleh guru bukan “diam,

teman-temannya terganggu” atau “jangan berisik” tetapi guru hanya

memintanya diam dan memberi tahu konsekuensi kalau tidak diam maka

tidak boleh pulang. Apa yang dilakukan oleh guru itu lebih sederhana dan

masuk akal bagi Naufal, dari pada memintanya diam dengan alasan

temannya terganggu.

4. Kurang mampu menganalisis dan menilai kejadian yang dihadapi

Krist Hansen pernah berkata “…nggk apa-apa nggk naik kelas,

yang penting pelajarannya gampang”, itu artinya bagi dia kenaikan tingkat

di sekolah tidak penting, karena itu hanya menyebabkan pelajaran semakin

sulit.17

Sedangkan menurut Hallahan terdapat empat bidang hambatan kognisi

pada anak yang termasuk kategori retardasi mental, yaitu hambatan perhatian,

hambatan ingatan, hambatan bahasa dan hambatan akademik.18

Hambatan yang penulis temukan di lapangan berdasakan kategori tersebut

adalah:

1. Hambatan Ingatan

Sulit mengingat benda atau proses yang dialaminya. Contohnya

Shendi selalu bertanya siapa nama penulis, padahal setiap kali penulis

berkunjung kesana dia juga menanyakan hal yang sama.

17

Observasi pada 29 Januari 2013 18

Agustyawati dan Solicha, Psikologi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN, 2009), h. 155

Page 67: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

57

2. Hambatan Bahasa

Sulit mengingat apa yang dilihat dan didengar sehingga sulit

berbicara. Shendi termasuk anak yang sulit mengingat apa yang dilihat dan

didengar karena saat berbicara dia akan terlihat berpikir (sambil melihat

keatas) dan mencari kata-kata yang tepat untuk diungkapkan. Selain itu

sulit berbicara juga dapat terjadi karena tidak dibiasakan bicara mulai dari

lingkungan keluarga.

3. Hambatan Akademik

Terlambat dalam perkembangan mental, tunagrahita mengalami

masalah dalam keterampilan akademik dibanding usia sebaya. Usia

Ridwan sudah 11 tahun, pada anak normal usia itu sudah duduk di kelas 4

atau 5 SD, tetapi dia masih belajar di kelas 2.19

19

Observasi dan Wawancara dengan Ibu Rita

Page 68: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Bentuk komunikasi yang ditemukan pada kegiatan belajar antara pengajar

atau guru dengan anak tunagrahita di Sekolah luar Biasa Nusantara kelas

1 dan 2 SD adalah komunikasi antarpribadi. Karena dalam kegiatan

belajar, interaksi dan komunikasi guru dan murid berlangsung

berdasarkan apa yang diterima muridnya. Dengan komunikasi

antarpribadi ini, pengajar dapat mengetahui kemampuan setiap anak

didiknya dan memberikan materi belajar baik berupa kegiatan membaca

dan menulis sesuai kemampuannya masing-masing. Komunikasi ini juga

dianggap lebih efektif karena guru dapat menerima tanggapan langsung

dari muridnya.

2. Seperti halnya pada ciri-ciri anak tunagrahita ringan, hasil penelitian ini

menemukan bahwa anak tungrahita ringan di kelas ini masih dapat

diajarkan untuk membaca, menulis, berbicara dan berhitung sederhana.

Setiap kegiatan yang dilakukan manusia selalu ada faktor yang

mendukung dan menghambat, dalam komunikasi antara pengajar dengan

murid tunagrahita hal-hal yang mendukung dan menghambat yaitu:

a. Faktor pendukung, diantaranya adalah alat peraga berupa alat tulis

kelas yang cukup lengkap, peran sesama guru dalam memberikan

saran dan masukan untuk mengajar, ruang kelas yang luas, dan

dukungan orangtua.

Page 69: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

59

b. Faktor penghambat, diantaranya adalah keadaan pengajar yang sedang

sakit atau sedang ada masalah, suasana hati murid yang tidak baik

karena sakit atau bertengkar dengan teman, murid yang meminta

perhatian lebih, serta penggunaan bahasa yang harus jelas dan

sederhana sehingga dapat dipahami dengan mudah.

3. Meskipun memiliki keterbatasan, memerlukan waktu yang lama dan

diperlukan pengulangan, anak tunagrahita tetap memiliki hak seperti anak

lainnya untuk mendapatkan pendidikan. Karena mereka juga memerlukan

bekal untuk dapat hidup mandiri dan bersosialisasi dengan masyarakat.

Yang diperlukan adalah kesabaran dan ketelatenan orangtua dan guru

untuk membimbing mereka.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka beberapa hal yang

penulis rasa perlu diperhatikan bagi orang-orang yang disekitarnya terdapat anak

tunagrahita dan khususnya mereka yang peduli, diantarnya yaitu:

1. Bagi para guru, untuk dapat lebih sabar dan telaten menghadapi dan

mengajarkan muridnya, terlebih yang memiliki keterbatasan seperti anak

tunagrahita. Karena mereka membutuhkan perhatian yang lebih dibanding

anak lainnya. Bukan saja diperlukan pengajaran yang berulang-ulang tapi

yang sesederhana dan serealitas mungkin, sehingga mereka dapat lebih

mudah memahaminya.

Page 70: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

60

2. Bagi orangtua, agar terus mendukung setiap kegiatan di sekolah demi

meningkatkan kemampuannya, dengan memantau perkembangan pada

anak. Karena rumah dan keluarga merupakan ruang pertama bagi setiap

anak untuk memulai pengetahuan dan aktifitasnya.

3. Bagi masyarakat, diharapkan untuk tidak menyampingkan mereka yang

termasuk tunagrahita. Karena, dengan sedikit kepercayaan dan perhatian,

mereka masih bisa bergabung di tengah-tangah masyarakat dan melakukan

aktifitas seperti orang lain pada umumnya.

Page 71: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

DAFTAR PUSTAKA

Agustyawati dan Solicha. Psikologi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus.

Jakarta: Lembaga Penelitian UIN, 2009.

Delphie, Bandi. Pembelajaran Anak Tunagrahita. Bandung: Refika Aditama,

2006.

_____________. Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: Refika

Aditama, 2006.

Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Effendi, Mohammad. Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta:

Bumi Aksara, 2008.

Effendy, Onong Uchjana. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung: Alumni. 1981

____________________. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2008.

____________________. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra

Aditya Bakti, 2003.

Fajar, Marhaeni. Ilmu Komunikasi Teori & Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

2009.

Lwin, May dkk. Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan. T.tp.:

PT. Indeks, 2008.

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Cet.ke-26, 2009.

Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007.

Page 72: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

Roudhonah. Ilmu Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta press, 2007.

Ruslan, Rosady. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2003.

Soemantri, T. Sutjihati. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama,

2006.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta, 2009.

Uno, Hamzah B. dan Masri Kuadrat. Mengelola Kecerdasan Dalam

Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Usman, Basyirudin dan Asnawir. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pres,

2002.

Page 73: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

HASIL WAWANCARA

Identitas Narasumber

Nama : Rita Maryana, S.Pd

Alamat : Kp. Sindangkarsa 01/09 Sukamaju, Tapos, Depok

Jabatan : Pengajar

1. Tanya: Sejak kapan ibu mengajar dan bagaimana prosesnya?

Jawab: Saya mengajar di Sekolah Luar Biasa ini satu setengah tahun (1,5tahun).

Sebelum mulai mengajar disini, saya melakukan observasi selama tiga

bulan, biasanya saya datang tiga kali dalam seminggu. Itupun setelah

selesai mengajar di sekolah sebelumnya (TK).

2. Tanya: Bagaimana memulai komunikasi dengan murid-murid?

Jawab: Anak-anak yang masuk ke sekolah ini melalui tahap observasi juga,

tujuannya untuk lebih mengetaui sifat dan kemampuan mereka. Observasi

ini berupa terapi toilet, belajar makan dan mengganti pakaian. Karena di

rumah biasanya dilayani, mereka tidak dapat mengerjakan hal tersebut

sendiri.

3. Tanya: Kapan/berapa kali mengajarkan anak-anak baca, tulis, bicara?

Jawab: Setiap saat anak-anak bisa belajar baca, tulis, hitung dan berbicara.

Tidak terpaku hanya pada mata pelajaran bahasa Indonesia saja

4. Tanya: Apa metode (bagaimana cara belajar) yang digunakan untuk

mengajarkan anak membaca, menulis dan berbicara?

Jawab: Sistem atau metode yang digunakan adalah tematik, tematik yaitu satu

mata pelajaran mencakup beberapa kemampuan. Misalnya saat belajar

Page 74: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

matematika mengenal angka satu, maka yang dipelajari bisa membaca,

menulis, dan mengucap huruf-hurufnya.

Selain itu bisa juga dengan cara bermain peran (drama). Saya membacakan

sebuah cerita, lalu mengajak mereka bermain peran. Setelah

mendengarkan cerita, anak-anak ini dengan sendirinya akan memilih peran

yang mereka inginkan dengan alasan masing-masing.

Dari bermain peran saya bisa mamasukkan tiga pelajaran dalam satu

waktu, dan mereka bisa belajar berbicara serta menyimak (mendengarkan)

5. Tanya: Menurut ibu komunikasi seperti apa yang digunakan dalam mengajar?

Jawab: Komunikasi yang digunakan bisa dibilang seperti komunikasi

antarpribadi, jadi mereka diajarkan satu-satu. Kalau secara kelompok,

seperti di sekolah umum, maka materi yang diajarkan sulit diterima

6. Tanya: Apakah cara berkomunikasi yang diterapkan dalam mengajar berhasil?

Jawab: Ya, sejauh ini saya merasa apa yang diajarkan dengan cara tersebut

berhasil

7. Tanya: Apakah kesulitan atau faktor yang menghambat proses belajar

mengajar?

Jawab : Kesulitan misalnya dari keadaan saya yang kurang sehat atau sedang

punya masalah. Tapi yang paling sulit adalah ketika mood anak sedang

tidak enak, mood tidak enak ini bisa ditimbulkan karena sedih atau

bertengkar dengan teman. Selain itu juga ketika salah satu dari mereka

sedang mencari perhatian, maka saya harus memberikan kesibukan, karena

kalau saya menuruti keinginan satu anak ini yang lain akan merasa

cemburu dan melakukan hal yang sama

Page 75: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

8. Tanya: Apakah faktor yang mendukung proses belajar mengajar?

Jawab: Pertama dari alat peraga berupa ATK. Kedua dari teman-teman guru,

saat saya mengalami kesulitan maka saya bisa sharing dengan mereka

untuk mendapat solusi. Ketiga tempat, ruang kelas disini layaknya rumah,

luas, jadi mereka bebas bergerak, tidak harus terpaku di meja dan bangku

sekolah. Keempat orang tua, semakin mendukung orang tua maka akan

semakin baik

9. Tanya: Adakah reward dan punishment untuk hal baik atau buruk yang

dilakukan oleh murid?

Jawab: Ada, reward biasanya diberikan kalau mereka telah selesai

mengerjakan tugas. Ini untuk menghargai dan menghilangkan kebosanan.

Reward ini bisa berupa makanan ringan, menggambar, atau apa yang

mereka suka tapi tetap masih dalam pengawasan.

Untuk punishment kita harus tahu apa yang mereka takuti atau yang tidak

disukai agar dapat dijadikan sebagai hukuman, bagi mereka yang

melakukan kesalahan.

10. Tanya: Adakah perbedaan antara anak yang di asrama dengan yang pulang-

pergi dalam kegiatan belajar?

Jawab: Ada, anak-anak yang pulang ke rumah cenderung lebih pintar, karena

mereka sering diberi tugas. Dan di rumah pasti diajarkan lagi oleh orang

tuanya. Sedangkan di asrama, mereka tidak ada yang membimbing untuk

mengerjakan PR

11. Tanya: Apa tujuan akhir dari pembelajaran ini?

Page 76: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

Jawab: Yang penting mereka dapat bersosialisasi di masyarakat, berlaku

sopan santun, dan dapat mengenal uang agar tidak mudah dibohongi

Page 77: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

Wawancara kedua dengan Ibu Rita Maryana

1. Tanya: Bagaimana karakter anak tunagrahita menurut ibu?

Jawab: Anak grahita cenderung tempramen, sulit membedakan yang

benar dan salah, dan lebih suka bermain

2. Tanya: Bagaimana kedekatan Ibu dengan murid-murid?

Jawab: Saya sudah menganggap mereka anak sendiri, jadi kalau salah satu

nggk masuk suka ngerasa kangen

3. Tanya: Bagaimana kemampuan membaca, menulis dan berbicara Ridwan,

Krist Hansen, Naufal dan Shendi?

Jawab: Kalau Ridwan dan Krist Hansen sudah dapat membaca dan

menulis dengan baik. Kalau Shendi dan Naufal masih dalam proses

membaca dan menulis rapi

4. Tanya: Karakter masing-masing keempat anak ini menurut Ibu

bagaimana?

Jawab: Shendi anak yang patuh dan bertanggung jawab, Naufal anak yang

gampang ngambek dan mudah jenuh , Ridwan pembuat onar tetapi masih

patuh perintah, Krist Hansen anak yang sombong dan bertanggung jawab

5. Tanya: Bagaimana cara menghadapi mereka?

Jawab: Cari tahu apa yang mereka takuti, itu yang aku pake agar mereka

nurut sama aku, kaya sekarang dia lagi takut sama bebek

Page 78: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

HASIL WAWANCARA

Identitas Narasumber

Nama : Kusnaeni, S.Pd

Alamat : Jl. Sempu Raya 03/04 Kel.Kec. Beji, Kota Depok

Jabatan : Kepala Sekolah

1. Tanya : Kegiatan/program yang disediakan?

Jawab : Ada empat program yang disediakan. Pertama, keterampilan:

Sablon elektrik untuk membuat gelas, pin, topi dan kaos

bergambar, serta menyulam dan memasang manik-manik. Kedua,

Bina Diri: keterampilan dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari,

mulai dari makan, minum, bersih-bersih, ke toilet, ganti baju dan

lain-lain. Ketiga, Seni: memainkan alat musik dan tarian. Keempat,

Olahraga: renang, badminton, fitness

2. Tanya : Faktor apa saja yang menghambat dan mendukung kegiatan

belajar mengajar di sekolah?

Jawab : Yang menghambat, pertama dari muridnya sendiri. Karakter

mereka yang cenderung malas, hyperaktif bahkan pasif. Kedua

dari gurunya, jarang guru dari lulusan PLB (pendidikan luar biasa)

sehingga mereka kurang tahu karakteristik anak dan cara

penanganannya. Salah satu solusinya yaitu dengan

mengikutsertakan mereka di pelatihan-pelatihan. Kalau yang

mendukung mungkin dari fasilitas, meskipun belum lengkap, tapi

mencukupi.

Page 79: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

3. Tanya : Menurut bapak, metode apa yang tepat untuk mengajarkan anak-

anak belajar berbahasa?

Jawab : Dengan pengenalan kata-kata, yang dilakukan berulang-ulang.

Kalau perlu dilengkapi dengan gambar

4. Tanya : Apakah harapan/tujuan akhir dari proses kegiatan belajar di

sekolah ini?

Jawab : Harapannya minimal agar anak-anak ini bisa merawat dirinya

sendiri tanpa bantuan orang lain, dan mempunyai keterampilan

(lifeskill) yang mungkin dapat digunakan untuk mendapat

pekerjaan

5. Tanya : Bagaimana struktur kepengurusan / organisasi disini?

Jawab : Ketua Yayasan Bapak Sujono; kepala sekolah saya sendiri; wakil

kepala sekolah Ibu Ani Riani; Bendahara Ibu Neni; Bidang

Keagamaan Ibu Sulistiani; Tata Usaha Bapak Syahbana; Bidang

Pembelajaran Ibu Eka; Bimbingan Konseling Ibu Neni.

Untuk penanggung jawab program-program: Kesenian Ibu Elis;

Olah raga saya sendiri; Keterampilan Ibu Tuti Purwani; Bina Diri

Bapak Miftah

Page 80: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

HASIL WAWANCARA

Identitas Narasumber

Nama : Drs. Sujono, MM

Alamat : Jl. Sempu Raya 03/04 Kel.Kec. Beji, Kota Depok

Jabatan : Ketua Yayasan

1. Tanya: Bagaimana sejarahnya hingga sekolah ini dapat berdiri?

Jawab: Awalnya dua belas orang adik kelas sewaktu di Perguruan Tinggi

datang kepada saya dan minta dibantu mencari kerja. Singkat cerita,

mereka saya tampung di dua tempat, yaitu di Jakarta Selatan dan di

Depok. Karena ingin membantu mereka, pada tahun 1989 saya membeli

tanah di daerah Beji ini, dengan uang hasil jual rumah. Dan akhirnya

sekarang sudah ada dua sekolah, di Jakarta Selatan dan di Depok. Kenapa

dibuat berasrama, supaya adik kelas saya yang menjadi guru ini bisa

tinggal dan makan juga di sekolah.

2. Tanya: Apa Visi dan Misi SLB Nusantara?

Jawab: Visinya ingin menjadi sekolah terbaik, kalau yang di Depok ya

seDepok, kalau yang di Jakarta ya seJakarta. Misi untuk mencapai visi itu

seperti 1) guru dan muridnya berakhlak baik, 2) sekolahnya bersih dan

indah, 3) perilaku antara guru dan murid 5S (sopan, santun, senyum, sapa,

salam), 4) pembelajarannya menyenangkan atau disini kita sebut Paikem

Gembrot (pendidikan aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan,

gembira, berbobot).

Page 81: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

3. Tanya: Program apa saja yang ada di sekolah ini?

Jawab: Ada sekolah berasrama, sekolah tidak berasrama untuk TK, SD, SMP,

Perguruan Tinggi (D1, D2, D3) dan alumni. Ada klinik terapi dan terapi

wisata alam nusantara.

4. Tanya: Apa saja fasilitas yang tersedia?

Jawab: Ruang kelas, ruang komputer untuk mendisain pin atau gelas, ruang

terapi air.

5. Tanya: Apa pertimbangan bagi seorang siswa dapat naik kelas?

Jawab: Sama seperti sekolah pada umumnya, mereka mengikuti program

selama semester, mengikuti ujiannya, dan masuk diawal tahun

Page 82: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan
Page 83: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan
Page 84: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan
Page 85: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan
Page 86: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan
Page 87: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan
Page 88: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan
Page 89: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan
Page 90: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan
Page 91: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan
Page 92: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan
Page 93: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan
Page 94: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

Keadaan guru, peserta didik dan fasilitas-fasilitas yang tersedia di sekolah

Luar Biasa Nusantara Beji, Depok

Keadaan Peserta Didik

Status

pendidikan

Jenis kelainan

Jumlah

A B C C1 D D1 G AUTIS

P L P L P L P L P L P L P L P L P L PL

SDLB

Kelas 1 1 1 1 2 10 2 1 2 15 5 20

Kelas 2 4 5 4 2 7 4 15

Kelas 3 1 2 1 1 4 4 5 9

Kelas 4 7 2 7 2 9

Kelas 5 3 4 1 3 5 8

Kelas 6

Jumlah 2 1 27 13 1 5 4 1 35 19 54

SMPLB

Kelas 7 14 8 1 2 17 8 25

Kelas 8 6 5 1 7 3 10

Kelas 9

Jumlah 20 11 1 3 24 11 35

SMALB

Kelas10 3 4 3 4 7

Kelas 11 1 2 1 2 3

Page 95: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

Kelas 12

Jumlah 3 2 4 6 10

Jumlah 64 41 105

Keadaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

No.

Pendidikan/

Tenaga

Kependidikan

Jumlah

Status Pendidikan Terakhir

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8

1. Kepala Sekolah 1 1 1

2. Guru 16 1 15 1 5 3 7

3. Psikolog 4

4. Pekerja Sosial 12

6. Pustakawan -

7. Terapis 6

8. TU 1

9. Penjaga Sekolah 1

10. Instruktur 1

11. Tenaga Lainya -

Ket:

Status kepegawaian :

1 = Negeri, 2 = Guru Bantu, 3 = THL, 4 = Swasta, 5 = Honor/sukwan.

Pendidikan Terakhir :

Page 96: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

1 = S3, 2 = S2, 3 = S1 / D4, 4 = SGPLB / D3 / SARMUD / POLTEKNIK, 5 =

SMA / SMK / MA / MAK,6 = SMP / MTs, 7 = SD / MI, 8 = Lainnya.

Prasarana dan Sarana Pendidikan

1. Prasarana Pendidikan

a. Tanah

Luas Tanah : 2000 M2

Status Tanah : Milik Sendiri

Keterangan (sertifikat/…) : Sertifikat

b. Bangunan dan Ruangan

Jumlah bangunan : 1 Bangunan

Luas Bangunan Seluruhnya : 2000 m2

Jumlah Ruangan : 27 ruang

Status Ruangan : Milik Sendiri

Ruangan Yang Tersedia

No Nama Ruangan Jumlah Luas

1. Ruang Kelas 15 ruang 150 m2

2. Ruang Perpustakaan 1 ruang

3. Ruang Keterampilan 2 ruang 36,72 m2

4. Ruang Kepala Sekolah 1 ruang 13 m2

5. Ruang Guru 1 ruang 13 m2

6. Ruang TU 1 ruang 7,5 m2

Page 97: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

2. Sarana Pendidikan

a. Ruang Kelas

No. Nama Sarana Jumlah Keterangan

1. Kursi Siswa 50 buah Rusak ringan

2. Meja Siswa 50 buah Rusak ringan

3. Kursi Guru 15 buah Rusak ringan

4. Meja Guru 15 buah Rusak ringan

5. Lemari -

7. Tempat Beribadah 1 ruang 10 m2

8. Ruang UKS 1 ruang 8 m2

9. Ruang BK/Asesmen - -

10. WC/ Jamban 10 ruang 20 m2

11. Gudang 1 ruang 24, m2

12. Tempat Bermain/Olah Raga 1 ruang 162 m2

13. Ruang Progam Khusus - -

14. Aula - -

15. Ruang Musik 1 ruang 9,40 m2

16. Ruang Terapi 5 ruang 89,40 m2

17. Ruang Tamu 1 ruang 25 m2

18. Ruang Asrama Putra 1 ruang 1173 m2

19. Kolam Renang 2 tempat 56 m2

20. Ruang fitness 1 ruang 13 m2

Page 98: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

6. Papan Tulis 6 buah Rusak ringan

8. Tempat Sampah 2 buah Rusak ringan

9. Tempat Cuci Tangan 1 buah Rusak ringan

10. Jam Dinding 2 buah Rusak ringan

11. Simbol Kenegaraan 15 buah Rusak ringan

12. Kipas angin 8 buah Rusak ringan

13. AC 3 buah Rusak ringan

b. Ruang Perpustakaan

No. Nama Sarana Jumlah Keterangan

1. Rak Buku 1 buah

2. Rak Majalah 1 buah

3. Rak Surat Kabar -

4. Meja Baca 1 buah

5. Kursi Baca 8 buah

6. Kursi Kerja 1 buah

7. Meja Kerja 1 buah

8. Lembar Katalog -

9. Lemari -

10. Papan Pengumuman -

12. Buku Teks Pelajaran 50 eksm

13. Buku Panduan Guru 25 eksm

Page 99: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

14. Buku Penggayaan 10 eksm

15. Buku Referensi 15 eksm

16. Sumber Buku Lain 30 eksm

c. Ruang Kepala Sekolah

No. Nama Sarana Jumlah Keterangan

1. Kursi Kepala Sekolah 1 buah

2. Meja Kepala Sekolah 1 buah

3. Kursi dan meja tamu 1 buah

4. Lemari 1 buah

5. Papan statistik 2 buah

6. Simbol Kenegaraan 1 buah

7. Jam dinding 1 buah

8. Tempat sampah 1 buah

9.

Jadwal Kegiatan Kepala

Sekolah

1 buah

10. Telepon 1 buah

11. Faximille 1 buah Rusak

d. Ruang Guru

No. Nama Sarana Jumlah Keterangan

1. Kursi Guru/ Kerja 3 buah

2. Meja Guru / Kerja 1 buah

Page 100: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

3. Lemari 1 buah

4. Papan Statistik 1 buah

5. Papan Pengumuman 1 buah

6. Jam Dinding 1 buah

7. Tempat Sampah 1 buah

8. Tempat Cuci tangan -

e. Tata Usaha

No. Nama Sarana Jumlah Keterangan

1. Kursi Kerja 3 buah

2. Meja Kerja 4 buah

3. Lemari 1 buah

4. Mesin Tik 1 buah rusak

5. Komputer 2 buah

6. Printer 5 buah 3 rusak

7. Papan Statistik -

8. Filling Kabinet -

9. Jam Dinding 1 buah

10. Tempat Sampah 1 buah

f. Tempat Beribadah

No. Nama Sarana Jumlah Keterangan

1. Lemari/ Rak 1 buah

Page 101: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

2. Perlengkapan Ibadah 5 buah

3. Jam Dinding 1 buah

g. Ruang UKS

No. Nama Sarana Jumlah Keterangan

1. Tempat Tidur 1 buah

2. Kursi 1 buah

3. Meja 1 buah

4. Lemari -

5. Catatan Kesehatan Siswa -

6. Perlengkapan P3K 1 buah

7. Tandu -

8. Selimut 1 buah

9. Kursi Roda 4 buah

h. Sarana WC/ Jamban

No. Nama Sarana Jumlah Keterangan

1. Kloset 1 buah

2. Tempat air 1 buah

3. Gayung 1 buah

4. Gantungan Pakaian 1 buah

5. Tempat Sampah 1 buah

Page 102: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

i. Gudang

No. Nama Sarana Jumlah Keterangan

1. Lemari 3 buah

2. Rak

j. Tempat Bermain/Berolah Raga

No. Nama Sarana Jumlah Keterangan

1. Peralatan Olah Raga 5 Set Alat fitness

2. Kolam Renang 2 buah

3. L. Bulutangkis 1 buah

4. L .Tenis Meja 1 buah

k. Ruang Keterampilan

No. Nama Sarana Jumlah Keterangan

1. Papan Tulis 1 buah

2. Lemari panjang Hasil Karya 2 buah

3. Kursi Kerja 6 buah

4. Meja Kerja 3 buah

5. Rak Buku -

6. Meja Multimedia -

Page 103: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

l. Ruang Musik

No. Nama Sarana Jumlah Keterangan

1. Dram 1 set

2. Gitar 3 buah

3. Keyboard 2 buah

4. Piano 1 buah

m. Ruang Terapi

No. Nama Sarana Jumlah Keterangan

1. Kursi 4 buah

2. Meja 4 buah

3. AC 1 buah

4. Papan informasi 1 buah

5. Lemari 1 buah

Page 104: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

Tampak Depan Sekolah Luar Biasa Nusantara

Tulisan Tangan Ridwan

Page 105: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

Guru yang Akan Memberikan Hadiah Setelah Selesai Belajar

Guru Saat Membimbing Naufal belajar menulis

Page 106: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

Kegiatan Belajar di Kelas

Tulisan Tangan Shendi

Page 107: BENTUK KOMUNIKASI PENGAJAR DAN MURID DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29659/1/SITI...bentuk . komunikasi pengajar. dan murid . dalam meningkatkan kemampuan

Tulisan Tangan Krist Hansen

Tugas yang diberikan Kepada Krist Hansen