bentuk, susunan dan ruang pada rumah karya arsitek yu sing
DESCRIPTION
Rumah Karya Arsitek Yu Sing di Jl. Purnama, Komp. Purnama Agung VII No. g7TRANSCRIPT
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
1/77
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangSaat ini arsitektur dipandang sebagai sebuah ilmu yang diperuntukkan
kepada kalangan tertentu, arsitektur akan sering muncul pada perancangan
bangunan besar dan kawasan-kawasan elite sehingga perkembangan dari
arsitektur di indonesia kini sebagian besar mulai mengarah ke sesuatu yang lebih
modern dan secara perlahan meninggalkan nilai-nilai arsitektur lokal yaitu
arsitektur Nusantara yang merupakan jati diri bangsa Indonesia.
Namun seiring pesatnya perkembangan tersebut, masih terdapat seorang
arsitek yang tetap konsisten dalam pemikirannya yaitu Yu Sing yang memiliki
prinsip bahwa ilmu pengetahuan adalah hak bagi seluruh lapisan masyarakat
termasuk ilmu arsitektur. Yu sing selalu mengangkat dan menerapkan nilai-nilai
kearifan lokal di setiap karyanya. Beliau juga menggunakan material lokal yang
lebih mudah didapat dan material sisa yang tidak terpakai lagi sehingga dari sisi
ekonomis akan lebih rendah tetapi dengan tidak sedikitpun mengurangi nilai
estetika pada desainnya.
Yu Sing juga terkenal melalui terbitan buku pertamanya yang berjudul
Mimpi Rumah Murah.Buku ini bercerita tentang ambisi beliau yang ingin
memasyarakatkan arsitektur ke masyarakat banyak melalui rancangan rumah
murah namun dengan desain yang serius.
Dikutip dari buku Mimpi Rumah Murah (2009) karya Yu Sing, Ahmad
Djuhara (Ketua IAI Jakarta 2006-2009) menuturkan bahwa Arsitek selalu berada
di persimpangan antara jalan yang mudah dan sulit. Banyak pihak yang tidak maumengambil jejak sulit ini yaitu memikirkan arsitektur berkaitan dengan masalah
sosial kemasyarakatan. Namun arsitek tetaplah arsitek, akan selalu bekerja dengan
kompetensinya yaitu gubahan massa, ruang, material dan biaya, yang tidak
dikuasai profesi lain. Disini Yu Sing mengorbankan dirinya sekaligus berani
mengambil jalan mulia yang sulit di jalur avant garde ini, bergelut dengan
persoalan bangsa yang universal seperti, papan (rumah) murah, terjangkau, tanpa
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
2/77
2
sedikit pun mengurangi sikap mengejar kualitas desain. Sebuah pergulatan yang
patut mendapat perhatian, sambutan & kritik yang sepantasnya.
Imelda Akmal (Arsitek-Penulis Buku Interior dan Arsitektur) di dalam buku
Mimpi Rumah Murah (2009) karya Yu Sing menambahkan, Tidak banyak
arsitek yang berminat mengerjakan proyek rumah murah untuk masyarakat biasa.
Lebih sedikit lagi arsitek yang mau menyisihkan waktunya untuk menulis dan
membagi idenya kepada masyarakat luas. Yu Sing adalah salah satu dari sangat
sedikit dari mereka. Di dalam buku ini Yu Sing tidak bermaksud untuk
membeberkan teori arsitektur formal atau mengemukakan teknologi arsitektur
yang canggih. Melainkan menguraikan pemikiran desain lewat pengalaman
bersahajanya yang kaya, lucu, unik, juga mengharukan yang dijalin erat dengan
konsep-konsep desain perancangan rumah yang tidak hanya murah, tetapi juga
sustainable dengan menggunakan potensi lokal, ramah lingkungan, material daur
ulang hingga memberdayakan masyarakat setempat. Tidak hanya praktikal, Yu
Sing juga merefleksikan gambaran arsitektur bermoral, yang selayaknya menjadi
teladan.
1.2 PermasalahanAdapun permasalahan yang akan dikaji dalam penulisan seminar ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk, ruang dan susunan pada rumah tinggal karya Yu Sing?
1.3 TujuanTujuan dari penulisan seminar ini adalah untuk menjelaskan tentang
identifikasi karakteristi bentuk, ruang dan susunan pada rumah tinggal karya YuSing khususnya studi kasus rumah purnama.
1.4 SasaranAdapun sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi bentuk dari aplikasi item pekerjaan (PJV, plafond,dinding, dan lainnya) pada rumah tinggal tersebut
2. Mengidentifikasi ruang yang diciptakan dari penerapan material tersebut.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
3/77
3
3. Mengidentifikasi susunan dari item pekerjaan (PJV, plafond, dinding, dll)pada rumah tinggal tersebut
1.5 ManfaatManfaat yang dapat diberikan dari penulisan seminar ini yaitu :
1.5.1 Manfaat AkademisiManfaat akademisi yaitu manfaat ilmu pengetahuan yang di tulis dalam
bentuk laporan yang diberikan kepada pihak Fakultas dan Universitas
Tanjungpura.
1.6 Metode Penulisan Laporan1.6.1Metode Analisis Data1. Metode Deskriptif
Sugiyono (2011) mengemukakan bahwa penelitian desktiptif adalah sebuah
penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau menjabarkan suatu keadaan atau
fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk
menjawab masalah secara aktual.
Sedangkan, Sukmadinata (2006) menyatakan bahwa metode penelitian
deskriptif adalah sebuah metode yang berusaha mendeskripsikan,
menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat
yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi
atau tentang kecenderungan yang sedang berlangsung.
1.6.2Metode Pengumpulan DataData didefinisikan sebagai keterangan dan fakta mengenai suatu persoalan
untuk dianalisis dan dicari penyelesaiannya. Metode pengumpulan data yangdigunakan adalah sebagai berikut :
1. Studi LiteraturTeknik Studi literatur merupakan cara pengumpulan data dengan mengkaji
teori tentang definisi yang berkaitan dengan proses Identifikasi bentuk, ruang dan
susunan pada rumah tinggal karya Yu Sing
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
4/77
4
2. Studi ObservasiMetode observasi merupakan metode pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap gejala atau fenomena yang diselidiki (Marzuki, 2000 : 58).
Pengertian observasi yang lebih sempit adalah mengamati (watching) dan
mencatat kelengkapan laporan kegiatan untuk digunakan dalam analisis tanpa
melakukan manipulasi. Adapun instrumen yang diperlukan dalam metode ini
adalah pulpen, kertas dan alat dokumentasi. Penulis melakukan observasi pada
rumah tinggal Pak Heru, Jl. Purnama, Komp. Purnama Agung VII, No. G7.
1.7 Sistematika PenulisanAdapun sistematika penulisan yang digunakan dalam peyusuan laporan
seminar ini adalah:
Bab I Pendahuluan, Bab pendahuluan merupakan bab yang berisikan latar
belakang permasalahan, tujuan dan sasaran, metode pengumpulan data dan
sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka, Pada bagian ini berisi Pustaka tentang sesuatu
yang berkenaan dengan kajian teori yang akan dibahas disesuaikan dengan
permasalahan yaitu tentang identifikasi bentuk, ruang dan susunan rumah tinggal
karya arsitek Yu Sing.
Bab III Contoh Kasus, Bab ini berisi tentang profil dari arsitek Yu Sing dan
profil contoh kasus yang akan dianalisa, yaitu Rumah Kediaman Bpk. Heru di Jl.
Purnama Komp. Purnama Agung VII No. G7.
Bab IV Analisa, Bab ini berisi tentang data-data berupa bentuk, ruang dan
susunan dari contoh kasus yang akan di indentifikasi.
Bab V Penutup, Berisikan tentang hasil-hasil dari analisa dan kesimpulantentang identifikasi bentuk, ruang dan susunan pada rumah tinggal karya dari
arsitek Yu Sing.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
5/77
5
1.8 Diagram Alur Pemikiran
Tahap Pendataan
Tahap Analisa
Tahap Analisa Akhir
Gambar 1.2 (Diagram Alur Pemikiran), Sumber : Penulis, 2013
Latar Belakang
-Penerapan nilai-nilai kearifan lokal sudah jarang dijumpai
- Perkembangan arsitektur di indonesia yang lebih ke arah modern- Mengesampingkan faktor ekonomis- Peran Yu Sing dalam memasyarakatkan arsitektur- Melestarikan nilai budaya nusantara melalui desain
Permasalahan
Bagaimana bentuk, ruang dan susunan padarumah tinggal karya Yu Sing ?
Tujuan
Mengidentifikasi bentuk, ruang dan susunanpada rumah tinggal murah karya Yu Sing
Pengumpulan Data
Teori :
1. Data Literatur2.
Referensi Buku3. Internet
Data Lapangan :
1. Foto Lapangan2. Data Material Rumah3. Wawancara pemilik
rumah
Sasaran
- Mengetahui suasana yang ditimbulkan dari penggunaanmaterial tersebut
- Memahami bentuk dan susunandari aplikasi item pekerjaan (PJV,
Plafond, dinding, ornament dll)- Memahami susunan ruang luar dan
ruang dalam pada rumah tersebut.
Analisa
- Identifikasi bentuk pada atap, badan dankaki bangunan
- Identifikasi ruang dalam dan ruang luar- Identifikasi susunan bentuk dan susunan
ruang pada bangunan rumah
Kesimpulan Akhir
E
V
A
L
U
A
SI
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
6/77
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi IdentifikasiIdentifikasi adalah proses pengenalan, menempatkan obyek atau individu
dalam suatu kelas sesuai dengan karakteristik tertentu. ( Menurut JP Chaplin yang
diterjemahkan Kartini Kartono yang dikutip oleh Uttoro 2008 : 8). Menurut
Poerwadarminto (1976: 369) identifikasi adalah penentuan atau penetapan
identitas seseorang atau benda. Menurut ahli psikoanalisis identifikasi adalah
suatu proses yang dilakukan seseorang, secara tidak sadar, seluruhnya atau
sebagian, atas dasar ikatan emosional dengan tokoh tertentu, sehingga ia
berperilaku atau membayangkan dirinya seakan-akan ia adalah tokoh tersebut.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
identifikasi adalah penempatan atau penentu identitas seseorang atau benda pada
suatu saat tertentu.
2.2 Definisi BentukTerdapat beberapa definisi bentuk dari berbagai sumber yaitu sebagai
berikut :
1. Menurut Hugo Haring, Bentuk merupakan suatu perwujudan dari organisasiruang yang merupakan hasil dari suatu proses pemikiran. Proses ini
didasarkan atas pertimbangan fungsi dan usaha pernyataan diri/ekspresi
(Hugo Haring).
2. Menurut Mies van der Rohe, Bentuk adalah wujud dari penyelesaian akhirdari konstruksi yang pengertiannya sama.
3. Menurut Benyamin Handler, Bentuk adalah suatu keseluruhan dari fungsi-fungsi yang bekerja secara bersamaan, yang hasilnya merupakan susunan
benda.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
7/77
7
2.2.1Ciri-ciri visual bentukCiri-ciri pokok yang menunjukan bentuk, dimana ciri-ciri tersebut pada
kenyataannya dipengaruhi oleh keadaan bagaimana cara kita memandangnnya.
Bentuk dapat dikenali karena ia memiliki ciri-ciri visual yaitu : ( Ching, 1979 )
1. Wujud : adalah hasil konfugurasi tertentu dari permukaan-permukaan dansisi sisi bentuk
2. Dimensi : dimensi suatu bentuk adalah panjang, lebar, tinggi. Demensi-demensi ini menentukan proporsinya. Adapun skalanya di tentukan oleh
perbandingan ukuran relatifnya terhadap bentuk-bentuk lain di
sekelilingnya.
3. Warna : corak, intensitas dan nada permukaan pada suatu bentuk. Warnaadalah atribut yang paling mencolok yang membedakan suatu bentuk
terhadap lingkunganya. Warna juga mempengaruhi bobot visual pada
bentuk.
4. Tekstur : adalah karakter permukaan suatu bentuk. Tekstur mempengaruhiperasaan kita pada waktu menyentuh, juga pada saat kualitas pemantulan
cahaya menimpa permukaan benda tersebut.
5. Posisi : adalah letak relatif suatu bentuk terhadap suatu lingkungan ataumedan visual.
6. Orientasi : adalah posisi relatif suatu bentuk terhadap bidang dasat, arahmata angin atau terhadap pandangan seseotang yang melihatnya.
7. Inersia visual : adalah derajad konsentrasi dan stabilitas suatu bentuk.Inersia suatu bentuk tergantung pada geometri dan orientasi relatifnya
terhadap bidang dasar dan garis pandangan kita.
Dengan penghayatan terhadap wujud kita bisa mendapatkan kepuasan.
Wujud dapat menawan perhatian kita, mengundang keingintahuan memberikan
sensasi yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dalam berbagai cara. Ada
wujud yang memuat pesan khusus, ada yang membuat kita langsung mengerti
bahkan ada yang tidak sama sekali dengan atau tanpa penjelasan wujud tidak
dapat di pertentangkan, Abrecombie, 1984 ; 37.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
8/77
8
2.2.2Bentuk DasarDari bentuk geometri dapat diketahui wujud-wujud beraturan adalah
lingkaran, dan sederetan segi-banyak beraturan (yang memiliki sisi-sisi dan sudut-
sudut yang sama) yang tak terhingga banyaknya yang dapat dilukiskan dalam
lingkaran tersebut. Dari hal di atas yang paling jelas adalah adalah wujud-wujud
primer : lingkaran, segitiga dan bujur sangkar.
1. Lingkaran : adalah sederetan titik-titik yang disusun dengan jarak yang
sama dengan seimbang terhadap
sebuah titik.
2. Segitiga : adalah sebuah bidangdatar uang dibatasi oleh 3 (tiga) sisi
dan mempunyai 3 (tiga) buah sudut.
3. Bujur Sangkar : adalah sebuahbidang datar yang mempunyai 4
buah sisi yang sama panjang dan 4
buah sudut 90o
Gambar 2.1 : Bentuk Dasar
Sumber : Architecture;Form, Space and Order ; Francis D.K Ching, 1979
2.2.3Bentuk Beraturan & Bentuk Tak BeraturanBentuk beraturan adalah bentuk-bentuk yang hubungan antar bagiannya,
satu dengan yang lain, tersusun dan konsisten. Pada umumnya bentuk-bentuk
tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap satu sumbu atau lebih. Bentuk-bentuk
platonic solid merupakan contoh-contoh utama bentuk beraturan.
Bentuk tak beraturan adalah bentuk yang bagian-bagiannya tidak serupa dan
hubungan antar bagiannya pun tidak konsisten. Pada umumnya bentuk-bentuk ini
tidak simetris dan lebih dinamis dibandingkan bentuk-bentuk beraturan. Bentuk-
bentuk tak beraturan bisa berasal dari bentuk-bentuk beraturan yang dikurangi
oleh bentuk-bentuk tak beraturan ataupun komposisi tak beraturan dari bentuk-
bentuk beraturan.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
9/77
9
Gambar 2.2 : Bentuk Beraturan & tak
Beraturan.
Sumber : Architecture;Form, Space and
Order ; Francis D.K Ching, 1979
2.2.4Perubahan BentukBentuk-bentuk lain dapat dipahami sebagai perubahan dari bentuk-bentuk
platonic solid melalui variasi-variasi yang timbul dengan adanyamanipulasi
dimensinya, atau penghilangan maupun penambahan unsur-unsurnya.
1.
Perubahan DimensiSuatu bentuk dapat diubah dengan mengubah satu atau lebih dimensi-
dimensinya dan tetap memiliki identitas asalnya.
Bentuk bola dapat diubah menjadi
bentuk bulat telur atau elipsoid dengan cara
memperpanjang salah satu sumbunya.
Bentuk Piramida dapat diubah bentuknya
dengan mengubah dimensi dasarnya,
mengubah ketinggian puncaknya atau
memindahkan kedudukan titik puncak
keluar dari sumbu vertikalnya yang normal.
Sebuah kubus dapat diubah menjadi bentuk
persegi panjang prismatis dengan
memperpendek atau memperpanjang tinggi,
lebar dan tebal.
2. Bentuk Yang DipotongPada bentuk-bentuk yang sederhana dan memiliki ketaraturan geometris,
seperti pada bentukan platonic solid dapat menerima secara langsung
adanya perlakuan pengurangan. Bentuk-bentuk ini akan tetap
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
10/77
10
mempertahankan identitas aslinya jika bagian-bagian volumenya
dihilangkan tanpa merusak sisi sudut dan profil keseluruhan.
Gambar 2.3 : Rumah Tinggal Gorman, New York 1968, Julian & Barbara Neski
(Kiri), Rumah Tinggal Gwathmey, New York 1967, Charles Gwathmey (Kanan)
Sumber : Architecture;Form, Space and Order ; Francis D.K Ching, 1979
Volume suatu bentuk dapat dipotong (dikurangi) untuk menciptakan jalan
masuk yang menjorok ke dalam, terbentuk dengan baik ruang-ruang dalam
yang bersifat pribadi atau bukaan-bukaan untuk jendela yang terlindungi
dari permukaan dinding yang ditekuk ke dalam secara vertikal dan
horisontal.
3. Bentuk Yang DitambahBentuk tambahan terjadi akibat dari penambahan bentuk lain kepada volume
yang ada. Kemungkinan-kemungkinan dasar pada 2 buah bentuk yang
tergabung bersama adalah :
- Spatial Tension : Dengan adanya tarikan antar ruang, syarat yang perlupada jenis hubungan semacam ini adalah kedua bentuk relatif
berdekatan satu dengan yang lain, atau memiliki kesamaan visual seperti
wujud, bahan material atau warna.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
11/77
11
- Edge To Edge Contact : Dengan adanya pertemuan antar sisi pada jenishubungan ini dua buah bentuk memiliki satu sisibersama dan dapat
berporos pada sisi tersebut.
- Face To Face Contact : Dengan adanya pertemuan permukaan, padajenis bangunan ini mensyaratkan adanya bidang-bidang datar pada
bentuk tersebut yang terletak sejajar satu sama lain.
- Interlocking Relationship : Dengan adanya volume yang berkaitan, padajenis hubungan ini kedua bentuk tersebut saling menembus ke dalam
masing-masing ruannya. Bentuuk-bentuk ini tidak perlu memiliki
kesamaan visual.
Gambar 2.4 : Kemungkinan-kemungkinan bentuk yang ditambah.
Sumber : Architecture;Form, Space and Order ; Francis D.K Ching, 1979
Bentuk-bentuk dengan penambahan berasal dari pertumbuhan pada masing-
masing unsurnya dapat dikenali secara umum oleh kemampuannya untuk
tumbuh dan bertemu dengan bentuk lainnya. Diagram berikut bertujuan
untuk mengkategorikan bentuk-bentuk dengan penambahan menurut sifat
alamiah pada hubungan yang muncul diantara bentuk komponennya
maupun konfigurasi keseluruhannya.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
12/77
12
Gambar 2.5 : Kategori bentuk dengan
penambahan
Sumber : Architecture;Form, Space
and Order ; Francis D.K Ching, 1979
2.2.5Artikulasi (Penegasan) BentukSuatu bentuk yang diartikulasi, dengan jelas memperlihatkan sisi-sisi
permukaannya dan sudut-sudut pertemuannya. Permukaan-permukaannya tampak
sebagai bidang-bidang dengan wujud yang jelas. Sebuah bentuk dan bidang-
bidang permukaannya dapat ditegaskan dengan :
1. Membedakan permukaan-permukaan yang berdekatan dengan jalanmembedakan jenis material, warna, tekstur maupun polanya.
2. Mengembangkan sudut menjadi unsur linier yang tegas dan terpisah daripermukaan.
3. Menghilangkan sudut yang secara fisik memisahkan bidang-bidang yangberdekatan
4. Menyinari bentuk untuk menciptakan keadaan terang dan gelap padasudut-sudutnya.
Sebagai perbedaan yang jelas kepada hal-hal diatas, sudut-sudut suatu
bentuk dapat dilunakkan (dibulatkan) dan diperhalus untuk menonjolkan kesatuan
permukaannya. Atau suatu bahan, warna, teksture atau pola dapat dibuat menerus
pada sudut dan permukaan yang berhubungan untuk melemahkan individualitas
bidang-bidang permukaan dan sebaliknya memperjelas volume suatu bentuk.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
13/77
13
2.3 Definisi RuangMenurut Lao Tzu dalam buku Space In Architecture,Cornelis Van de Van,
1995, ruang adalah kekosongan yang ada di sekitar kita maupun disekitar objek
atau benda. Ruang yang ada di dalamnya lebih hakiki ketimbang
materialnya/masanya. Kekosongan yang terbingkaikan adalah sebagai transisi
yang memisahkan arsitektur dengan fundamental, ada 3(tiga) Tahapan hirarki
ruang yaitu :
1. Ruang adalah hasil serangkaian secara tektonik2. Ruang yang dilingkupi bentuk.3. Ruang peralihan yang membentuk suatu hubungan antara dunia di dalam
dan dunia di luar.
Menurut Plato, Ruang adalah sesuatu yang dapat terlihat dan teraba,
menjadi teraba karena memiki karakter yang jelas berbeda dengan semua unsur
lainnya. Plato menginginkan : kini, segala sesuatunya harus berwadah, kasat
mata, dan terabaSpace In Architecture,Cornelis Van de Van, 1995.
Ruang adalah sebagai tempat (topos) sesuatu dimana setiap elemen fisik
cenderung berada. Karakteristik dari ruang dapat dirangkum menjadi lima butir :
1. Tempat melingkupi objek yang ada padanya2. Tempat bukan bagian yang di linkungannya3. Tempat dari suatu objek yang tidak lebih besar atau lebih kecil dari objek
tersebut
4. Tempat dapat di tinggalkan oleh objek dan dapat di pisahkan dari objek5. Tempat selalu mengikuti objek walaupun objek terus bergerak
2.3.1Unsur-unsur Pembentuk RuangRuang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia, baik secara
Psikologi, emosional, dan dimensional. Manusia berada dalam ruang, bergerak,
menghayati, berfikir dan juga menciptakan dan menyatakan bentuk dirinya.
Secara umum, ruang di bentuk oleh tiga pembentuk elemen ruangan yaitu :
1. Bidang Alas/Lantai (The base Plane). Oleh karena lantai Merupakanpendukung segala aktifitas kita di dalam ruangan.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
14/77
14
2. Bidang Dinding/pembatas (The vertical Space Devider). Sebagai unsurperancangan bidang dinding dapat menyatu dengan bidang lantai atau
sebagai bidang yang terpisah.
3. Bidang atap/langit-langit (The Overhead Plane). Bidang atap adalah unsurpelindung utama dari suatu bangunan dan pelindung terhadap pengaruh
iklim.
Selain ketiga unsur diatas adapun beberapa faktor lain yang turut
mempengaruhi terbentuknya suatu ruang yang disebut faktor keterangkuman
ruang, Faktor-faktor tersebut adalah dimensi, wujud, konfigurasi permukaan, sisi
bidang dan bukaan-bukaan. Dari beberapa faktor keterangkuman ruang tersebut
akan menentukan kualitas sebuah ruang.
2.3.2Hubungan Bentuk dan RuangHubungan simbiosis antara bentuk dan ruang di dalam arsitektur dapat
dipelajari dan dijumpai adanya pada beberapa skala. Pada tiap-tiap tingkat harus
mementingkan bukan hanya bentuk bangunannya, tetapi juga pengaruhnya
terhadap ruang disekitarnya. Pada skala tapak bangunan ada bermacam-macam
strategi untuk menghubungkan suatu bentuk banguna terhadap ruang yang
mengelilinginya. Suatu bangunan dapat :
1. Membentuk dinding sepanjang sisi tapak dan membentuk ruang-ruang luaryang positif
2. Mengelilingi dan menutup suatu halaman atau ruang atrium didalam ruangyang ada
3.
Menyatukan ruang interiornya dengan ruang luar pribadinya pada suatutapak yang dikelilingi dinding tembok.
4. Memasukkan sebagian tapaknya sebagai ruang luar5. Berdiri sebagai bentuk yang tegas di dalam ruang dan mendominasi tapak6. Melebar keluar dan menciptakan suatu tapak dan menciptakan ruang luar
yang tertutup sebagai bagian dari interiornya.
7. Berdiri sebagai bentuk positif di dalam ruang yang negatif
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
15/77
15
Bentuk dan enclosuresetiap ruang pada sebuah bangunan akan menentukan atau
ditentukan oleh bentuk ruang disekitarnya. Dalam sebuah bangunan, seperti teater
Seinojoki oleh Alvar Aalto, dapat terlihat beberapa konfigurasi bentuk-bentuk
ruang dan menganalisa bagaimana ruang-ruang tersebut saling berinteraksi. Tiap-
tiap kategori memiliki peranaktif atau pasif dalam pembentukan ruang.
Gambar 2.6 : Denah Gedung Teater N. Seinakoki, Finlandia,
Alvar Aalto 1968-1969.
Sumber : Architecture;Form, Space and Order ; Francis D.K Ching, 1979
2.3.3Penentuan Ruang Dengan Unsur-Unsur HorizontalTiap bentuk 3 (tiga) dimensi akan memberikan artikulasi pada volume ruang
disekitarnya dan menimbulkan medan pengaruh atau kawasan yang dianggap
sebagai milikinya. Berikut akan dijelaskan tentang unsur-unsur vertikal dan
horizontal suatu bentuk dan orientasi membentuk macam-macam ruang yang
khusus.
1. Bidang DasarDasar suatu ruang dapat dibentuk oleh bidang datar horizontal yang terletak
sebagai suatu figur pada suatu latarbelakang yang kontras. Harus ada
perbedaan warna atau tekstur yang jelas antara bidang datar itu sendiri
dengan bidang datar perletakannya. Semakin jelas batas-batas bidang
horizontal tersebut, semakin tegaslah bidangnya.
Gambar 2.7 : Parterre De Broderie,
Versaille, Andre Le Notre
Sumber : Architecture;Form, Space
and Order ; Francis D.K Ching,
1979
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
16/77
16
2. Bidang Dasar Yang DipertinggiPeninggian sebagian dari suatu bidang dasar akan menciptakan suatu ruang
di dalam ruang yang lebih besar. Perubahan ketinggian sepanjang sisi
bidang yang ditinggikan adalah batas-batas bidang tersebut dan
memutuskan aliran ruang yang melalui permukaannya. Jika permukaan
bidang dasar menerus ke atas dan menembus bidang yang telah ditinggikan,
maka kawasan bidang yang telah ditinggikan tersebut akan nampak terpisah
dari ruang disekelilingnya. Namun, jika keadaan sisinya diperkuat dengan
perubahan bentuk, warna dan tekstur nya, maka kawasan itu menjadi
plateau atau kawasan yang tinggi yang secara jelas terpisah dari
lingkungannya.
Gambar 2.8 : Fathepur Sikri, Rumah Tinggal Maghul Agung, India 1569-1574
(Panggung di atas danau persegi yang dikelilingi oleh tempat tinggal dan ruang
tidur kaisar)Sumber : Architecture;Form, Space and Order ; Francis D.K Ching, 1979
Bidag tanah dapat ditinggikan untuk menciptakan suatu panggung atau
podium yang secara struktural dan visual menunjang bentuk bangunannya.
Bidang tanah yang ditinggikan dapat merupakan keadaan asli, ataupun
secara artifisial dibentuk utnuk meningkatkan nilai bangunan diatas
lengkungannya atau menunjang nilai bangunan tersebut dalam
pemandangan yang ada.
Gambar 2.9 : Taihe Dian (Pavilion Harmonis Agung)Peking, Kota Terlarang 1627
Sumber : Architecture;Form, Space and Order ; Francis D.K Ching, 1979
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
17/77
17
3. Bidang Dasar Yang DiperendahSuatu daerah ruang dapat dipertegas dengan menurunkan sebagian dari
lantai dasar yang ada. Batas-batas bidangnya ditentukan oleh permukaan-
permukaan vertikal penurunan itu. Batas-batas ini tidak begitu saja ada
seperti pada bidang yang dipertinggi, tetapi sisi-sisi yang tampak mulai
membentuk dinding-dinding suatu ruang. Kawasan ruang lebih dapat
dipertegas lagi dengan membuat kontras penyelesaian bidang yang
diturunkan terhadap bidang dasar sekitarnya.
Kontras dalam bentuk, geometri atau orientasi dapat juga dpergunakan
untuk memperkuat keterpisahan daerah ruang yang diturunkan terhadap
ruang semestanya secara visual.
Kawasan yang diperendah dapatmerupakan pemutusan bidang
tanah atau lantai dan tetap
merupakan satu kesatuan daria
ruang di sekitarnya.
Pertambahan kedalamanpenurunan melemahkan
hubungan visual dengan ruang
disekelilingnya dan memperkuat
pembentukannya sebagai volume
ruang yang berbeda
Jika bidang dasar asal berada diatas batas tinggi mata kita, maka
bidang yang diturunkan tampaksebagai ruang yang tersendiri dan
jelas terpisah.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
18/77
18
Gambar 2.10 : Pemandangan Dari Ruang Duduk Yang Tenggelam
Rumah dilantai Massachusetts Hugh Stubbins 1948
Sumber : Architecture;Form, Space and Order ; Francis D.K Ching, 1979
4. Bidang Ambang AtasBila unsur-unsur linear vertikal seperti kolom-kolom digunakan untuk
menyangga bidang ambang atas, kolom-kolom tersebut secara visual akan
membantu menetapkan batas-batas ruang yang dibentuk tanpa mengganggu
aliran ruang yang ada. Unsur utama ambang atas sebuah bangunan adalah
atap. Bidang tersebut tidak hanya menutupi ruang dalam bangunan dari
cuaca, tetapi juga dapat mempengaruhi bentuk bentuk ruang dan bangunan
secara keseluruhan.
Gambar 2.11 : Rumah Kaca New Canaan, Connecticut 1949, Philip Johnson
Sumber : Architecture;Form, Space and Order ; Francis D.K Ching, 1979
Bidang atap secara visual dapat ditampakkan sebagai unsur datar dan
dipertegas lagi oleh pola sistem strukturnya. Bidang atap dapat menjadi
unsur utama pembatas ruang dari suatu bentuk bangunan dan secara visual
mengorganisisr bentuk-bentuk dan ruang-ruang di bawahnya.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
19/77
19
2.3.4Penentuan Ruang Dengan Unsur-Unsur VertikalBentuk-bentuk vertikal pada umumnya lebih aktif didalam bidang
pandangan kita jika dibandingkan bidang-bidang horizontal dan oleh karenanya
merupakan instrumen untuk membatasi volume ruang dan memberikan kesan
enclosure yang kuat kepada benda di dalamnya. Unsur-unsur vertikal suatu bentuk
dapat menjadi penyangga bidang lantai dan atap suatu bangunan. Unsur tersebut
mengendalikan kontinuitas visual srta ruang antara ruang dalam dan luar
bangunan.
1. Unsur-unsur Linear VertikalSebuah unsur linear vertikal, sebuah kolom misalnya membentuk sebuah
titik pada bidang tanah dan membuatnya tampak di dalam ruang. Berdiri
sendiri tidak memiliki arah kecuali untuk jalan yang dapat membimbing
menuju kolom tersebut.
Dua buah kolom menentukan sebuah bidang, yakni suatu membran ruang
transparan yang terbentuk oleh tarikan visual diantara kedua kolom tersebut.
Sisi-sisi suatu volume ruang secara vsual dapat diperkuat dengan
menegaskan bidang dasarnya dan membentuk batas atasnya dengan balok
yang melintang diantara kolom. Batas-batas sisi suatu volume dapat juga
diperkuat dengan pengulangan unsur kolom disepanjang tepinya.
Gambar 2.12 : Pavilion Shokin-Tei,
Vila Kerajaan Katsura
Sumber : Architecture;Form, Spaceand Order ; Francis D.K Ching, 1979
2. Kolom Dalam RuangEmpat buah kolom dapat dipakai untuk membuat suatu ruang dalam ruang
atau mempertegas sudut-sudutnya. Sejumlah rumah Roma mempunyai
ruang atrium dimana struktur atapnya ditopang oleh 4 kolom (apa yang
disebut oleh Vitruvius sebagai Tetrastyle Atrium).
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
20/77
20
Gambar 2.13 : (Kiri) Palazzo Antonini, Udine, Andrea Palladio, 1556.
(Kanan) Atrium Gaya Tetra, Gedung Perkawinan Perak, Pompoli.
Sumber : Architecture;Form, Space and Order ; Francis D.K Ching, 1979
Suatu susunan tiang-tiang didalam suatu ruang yang lebih luas tidak hanya
menunjang lantai atau bidang atap diatasnya, tetapi juga menegaskan
volume ruang tanpa menggangu bentuk ruangnya secara keseluruhan dan
batas-batasnya. Susunan tersebut dapat mengurangi skala ruang, membantu
membuat diemensinya lebih dapat dimengerti dan menentukan daerah ruang
didalamnya.
3. Bidang Vertikal TunggalSuatu bidang datar vertikal yang berdiri bebas di dalam ruang memiliki
perbedaan nilai visual yan unik daripada tiang yang berdiri sendiri. Bidang
tersebut dapat tampak sebagai bagian dari bidang lain yang lebih besar atau
lebih panjang. Jika dikaitkan dengan volume ruang tertentu. Sebuah bidang
dapat ditegaskan menjadi wajah utama suatu ruang dan memberikan
orientasi tertentu. Bidang tersebut dapat merupakan sebuah unsur yang
berdiri sendiri dalam sebuah ruang yang membaginya menjadi dua buah
ruang terpisah namun memiliki daerah yang sama.
Gambar 2.14 : Rumah Kaca New Canaan, Conecticut 1949, Philip Johnson.
Sumber : Architecture;Form, Space and Order ; Francis D.K Ching, 1979
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
21/77
21
4. Bidang Konfigurasi LSebuah konfigurasi L dari bidang-bidang vertikal menetapkan suatu
kawasan ruang sepanjang diagonalnya dari sudutnya kearah keluar.
Sementara kawasan ini dengan kuat membentuk ruang dan memagari
dengan sudut yang ada. Dua buah sisi kawasan ditentukan oleh dua buah
bidang, sedangkan sisi lainnya akan tetap meragukan kecuali penegasan
lebih jauh dengna penambahan unsur-unsur vertikal, manipulasi bidang
dasar atau adanya bidang penutup atas.
Gambar 2.15 : Beberapa Bentuk Konfigurasi L Pada Ruang.
Sumber : Architecture;Form, Space and Order ; Francis D.K Ching, 1979
5. Bidang Vertikal SejajarSatu set bidang vertikal dan sejajar menciptakan kawasan ruang
diantaranya. Tepi ruang yang terbuka terbentuk oleh sisi-sisi bidang
memberikan arah yang kuat. Orientasi utamanya adalah sepanjang sumbu
dimana bidang tersebut simetris. Oleh karena bidang-bidang sejajar tidak
bertemu membentuk sudut dan menutup sebagian dari kawasan, ruang
tersebut bersifat ekstrovert.
Gambar 2.16 : Beberapa bentuk bidang vertikal sejajar sebagai pembentuk ruang
Sumber : Architecture;Form, Space and Order ; Francis D.K Ching, 1979
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
22/77
22
Kawasan ruang secara visual dapat diperluas dengan memperbesar bidang
lantai keluar dari tepi yang terbuka. Selanjutnya kawasan perluasan ini
dihentikan oleh suatu bidang vertikal yang lebar dan tingginya sama dengan
kawasan tersebut.
Gambar 2.17 : Deretan tiang-tiang, pohon atau pagar merupakan salah satu unsurbidang vertikal sejajar.
Sumber : Architecture;Form, Space and Order ; Francis D.K Ching, 1979
6. Bidang Konfigurasi USebuah bentuk U dari bidang vertikal menentukan kawasan ruang yang
memiliki titik berat ke dalam maupun orientasi keluar. Pada bagian
belakang dari bentuk itu, kawasan tercakup dan terbentuk dengan baik. Ke
arah tepi yang terbuka, kawasannya menjadi bersifat ekstrovert.
Gambar 2.18 : Beberapa bentukbidang konfigurasi U
Sumber : Architecture;Form, Space and Order ; Francis D.K Ching, 1979
Suatu bangunan berbentuk U dapat juga berfungsi menampung dan
mengorganisir kumpulan ruang dan bentuk. Bentuk tersebut dapat
membatasi sebuah halaman depan yang menjadi prasarana menuju ke suatu
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
23/77
23
bangunan ataupun jalan masuk yang menjadi satu dengan volume bentuk
bangunan itu sendiri.
Gambar 2.19 : Asrama Biarawati Dominica, Media, Pennsylvania, 1965-1968,
Louis KahnSumber : Architecture;Form, Space and Order ; Francis D.K Ching, 1979
7. 4 Buah Bidang : Suasana TertutupEmpat buah dinding vertikal yang sepenuhnya menutup suatu kawasan
ruang merupakan hal yang paling umum, dan sudah tentu merupakan cara
pembentukan ruang yang terkuat didalam arsitektur. Oleh karena kawasan
tersebut sepenuhnya tertutup, maka ruang yang erbentuk bersifat introvert.
Tidak ada kontinuitas ruang ataupun visual akan terbentuk tanpa adanya
bukaan pada bidang penutup kawasan tersebut.
Gambar 2.20 : Ibrahim Rauza, India, Abad 17.
Sumber : Architecture;Form, Space and Order ; Francis D.K Ching, 1979
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
24/77
24
Empat buah bidang dapat membentuk suatu kawasan ruang dan kawasan
visual untuk tempat suci atau bangunan penting yang berdiri sebagai sebuah
objek di dalam suatu rangkuman ruang.
2.4 Susunan Bentuk dan RuangBerikut ini akan dibahas dasar-dasar cara menghubungkan ruang-ruang
suatu bangunan sehingga terorganisir menjadi pola-pola bentuk ruang yang
Koheren (saling berkaitan erat)
2.4.1Ruang di Dalam RuangSebuah ruang yang luas dapat melingkupi dan memuat sebuah ruang lain
yang lebih kecil di dalamnya. Kontinuitas visual dan kontinuitas ruang di antara
kedua ruang tersebut dengan mudah dapat dipenuhi, tetapi hubungan dengan
ruang luar dari ruang yang dimuat tergantung kepada penutupnya yang lebih
besar.
Dalam hubungan semacam ini ruang yang lebih besar berfungsi sebagai
suatu kawasan 3 (tiga) dimensi untuk ruang di dalamnya. Agar konsep ini
diterima, penting adanya suatu pembedaan yang jelas dalam ukuran diantara 2
(dua) ruang. Jika ruang yang dikandung berkembang dalam ukurannya, ruang
yang lebih besar akan mulai kehilangan artinya sebagai bentuk ruang penutup.
Jika ruang yang dikandung terus tumbuh, ruang sisa di sekitarnya akan menjadi
semakin tertekan untuk berfungsi sebagai ruang penutup. Ruang tersebut akan
menjadi selaput tipis atau kulit disekitar ruang yang dikandungnya. Bentuk
aslinya akan hilang.
Gambar 2.21 : Denah Rumah Moore, California, Charles Moore 1961
Sumber : Architecture;Form, Space and Order ; Francis D.K Ching, 1979
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
25/77
25
2.4.2Ruang yang Saling BerkaitanSuatu hubungan yang saling berkaitan terdiri dari dua buah ruang yang
kawasannya membentuk suatu daerah ruang bersama. Jika dua buah ruang
membentuk volume berkaitan seperti gambar di bawah ini, masing-masing ruang
mempertahankan identitasnya dan batasan sebagai suatu ruang.
Gambar 2.22 : Dua Ruang Yang Saling Berkaitan.
Sumber : Architecture;Form, Space and Order ; Francis D.K Ching, 1979
Bagian yang saling berkaitan dari dua
buah ruang dapat digunakan bersama
secara seimbang dan merata oleh
masing-masing ruang.
Bagian yang saling berkaitan dapat
melebur dengan salah satu ruang danmenjadi bagian yang integral dari ruang
tersebut
Bagian yang saling berkaitan dapat
mengembangkan integritasnya sebagai
sebagai sebuah ruang yang berfungsi
penghubung bagi kedua ruang aslinya.
2.4.3Ruang-ruang Yang BersebelahanBersebelahan adalah jenis hubungan ruang yang paling umum. Hal tersebut
memungkinkan definisi dan respon masing-masing ruang menjadi jelas terhadap
fungsi dan persyaratan simbolis menurut cara masing-masing simbolisnya.
Tingkat kontinuitas visual maupun ruang nya yang terjadi antara rua ruang yang
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
26/77
26
berdekatan akan tergantung pada sifat alami bidang yang memisahkan sekaligus
menghubungkan keduanya. Dalam hal ini bidang pemisah dapat berfungsi untuk :
1. Membatasi pencapaian visual maupun fisik diantara dua ruang yangbersebelahan, memperkuat individualitas masing-masing ruang dan
menampung perbedaan yang ada.
2. Muncul sebagai suatu bidang yang berdiri sendiri dalam volume ruangtunggal
3. Menjadi pembatas berupa sederetan tiang-tiang yang memberikan derajatkontinuitas visual serta ruang yang tinggi diantara dua buah ruang.
4. Seolah terbentuk dengan sendirinya dengan adanya perbedaan ketinggianlantainya atau artikulasi permukaan di antara kedua ruang.
Gambar 2.23 : Denah Lantai Tengah Rumah Laurence, Sea Ranch, California,
1966, Moore.
Sumber : Architecture;Form, Space and Order ; Francis D.K Ching, 1979
Tiga macam ruang, ruang keluarga, tempat perapian dan ruang makan
ditentukan oleh perbedaan ketinggian lantai, tinggi plafond dan kualitas cahaya
dan pemandangan, bukannya bidang-bidang dinding.
2.4.4 Ruang-ruang Yang Dihubungkan oleh Ruang BersamaDua buah ruang yang terbagi oleh jarak dapat dihubungkan atau dikaitkan
satu sama lain oleh ruang ketiga yaitu ruang perantara. Hubungan antara kedua
ruang akan tergantung pada sifat ruang ketiga dimana kedua ruang tersebut
menempati satu ruang bersama-sama.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
27/77
27
Ruang perantara dapat berbeda dalam bentuk dan orientasi dari kedua
ruang lainnya untuk menunjukan fungsi penghubung. Kedua ruang yang
dihubungkan, seperti juga ruang perantaranya dapat setara dalam wujud dan
ukuran dan membentuk urut-urutan linear.
Ruang perantara dapat berbentuk linear untuk menghubugkan kedua ruang
yang berjauhan satu sama lain, atau menghubungkan sederetan ruang-ruang yang
tidak mempunyai hubungan langsung satu sama lain. Jika cukup besar maka ruang
perantara dapat menjadi ruang yang dominan dalam hubungan dan mampu
mengorganisir sejumlah ruang. Bentuk ruang perantara dapat ditentukan hanya
oleh bentuk dan orientasi dari kedua ruang yang dihubungakan atau dikaitkan.
Gambar 2.24 : Rumah Separuh (Proyek) 1966, John Hejduck
Sumber : Architecture;Form, Space and Order ; Francis D.K Ching, 1979
2.5 Arsitektur Rumah Adat Betang (Suku Dayak)Dalam buku Muatan Lokal Pendidikan Dasar Mata Pelajaran Pengetahuan
Adat dan Tradisi, Upacara & Rumah Adat Suku Dayak dan Melayu di Kalimantan
Barat, Romeo Grafika Pontianak, 2003 menjelaskan bahwa Rumah Adat Betang
adalah rumah adat suku dayak di pulau Kalimantan. Rumah Betang menjadi
sangat penting untuk menjalani kehidupan bermasyarakat dalam membina dan
mempertahankan warisan budaya.
Bentuk dan besar Rumah Betang ini bervariasi, untuk panjang bangunan
bisa mencapai 150 meter dan lebar bangunan bisa mencapai 30 meter. Umumnya
Rumah Betang dibangun dalam bentuk panggung dengan ketinggian antara 3 5
meter dari permukaan tanah, (Muatan Lokal Pendidikan Dasar Mata Pelajaran
Pengetahuan Adat dan Tradisi, Upacara & Rumah Adat Suku Dayak dan Melayu
di Kalimantan Barat, Romeo Grafika Pontianak, 2003).
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
28/77
28
Gambar 2.25 : Rumah Adat Betang Suku Dayak KalimantanSumber : rumahrifai.wordpress.com
2.5.1 Bagian-bagian Pokok Rumah Adat BetangRumah Adat Betang memiliki bagian-bagian pokok sebagai berikut,
(Muatan Lokal Pendidikan Dasar Mata Pelajaran Pengetahuan Adat dan Tradisi,
Upacara & Rumah Adat Suku Dayak dan Melayu di Kalimantan Barat, Romeo
Grafika Pontianak, 2003) :
1. TiangPada Umumnya tiang-tiang bangunan rumah panjang berbentuk kayu bulat
dengan panjang 4 meter dan dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki daya
tarik tersendiri bagi pengunjungnya, karena alat yang digunakan pada masa itu
sangat sederhana.
2.
TanggaRumah Adat betang memiliki 3 (tiga) tangga utama untuk naik ke rumah
betang, yakni di bagian samping rumah yang disebut buang karena tangga ini
dibuat bersambung dan dapat dilepas (dibuang) sewaktu-waktu, tangga umum di
bagian depan untuk menuju ke halaman dan tangga dibagian belakang
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
29/77
29
3. TelukTeluk adalah bagian khusus yaitu semacam lorong kecil yang terletak
antara bilik dan ruai. Fungsi teluk adalah :
- Tempat ibu-ibu dan para remaja putri menumbuk padi- Sebagai jalan utama untuk membawa jenazah kalau ada yang meninggal- Sebagai tempat menyimpan alas kaki dan lain-lainnya.
4. BilikBilik merupakan bagian utama bagi penghuni rumah panjang, karena
disinilah tempat utama keluarga. Bilik menjadi beberapa bagian pokok seperti :
kamar tidur, ruang keluarga, dapur dan tempat cuci piring. Besarnya ukuran bilik
ditentukan dari jumlah keluarga yang menempati. Tiap bilikmemiliki 1 (satu)
pintu, sehingga dalam perhitungan panjang pendek suatu rumah panjang, dihitung
dari banyaknya jumlah pintu.
Antara bilik yang 1 (satu) dengan yang lain hanya dibatasi dengan 1 (satu)
dinding yang terbuat dari kulit kayu. Tiap dinding pembatas dibuat satu pintu
kecil yang disebut telingo yang berfungsi sebagai akses antara bilik terutama
pada malam hari.
Gambar 2.26 : Ruang Bilik atau Ruang Tidur
Sumber : adhycoken.blogspot.com
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
30/77
30
5. RuaiRuai adalah bagian depan rumah panjang yang bentuknya memanjang
tanpa ada penghalang. Ruai ini dapat dikatakan sebagai pusat kebudayaan rumah
betang, karena hampir seluruh kegiatan yang dilakukan di dalam rumah
dikerjakan di ruai.
Gambar 2.27 : Ruang Ruai
Sumber : linkarborneo.blogspot.com
Gambar 2.28 : Ruang Ruai Pada Rumah Adat Betang Dayak Mualang, Kampung
Rasak Terbang, Kab. Sanggau
Sumber : Muatan Lokal Pendidikan Dasar Mata Pelajaran Pengetahuan Adat dan
Tradisi, Upacara & Rumah Adat Suku Dayak dan Melayu di Kalimantan Barat,
Romeo Grafika Pontianak, 2003.
6. PadungPadung dapat diterjemahkan sebagai ruang keluarga, letaknya lebih dalam
dan lebih tinggi dari pada sado. Ruangan ini biasanya tidak luas hanya sekitar 4 x
6 meter. Padongk lebih umum dimanfaatkan oleh pemiliki Rumah Betang sebagai
ruang kumpul keluarga, berbincang-bincang, makan minum, menerima tamu dan
aktifitas lainnya yang lebih personal.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
31/77
31
2.6 Struktur & Material Pada Bangunan Rumah TinggalHeinz Frick dalam buku Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan (2001)
berpendapat bahwa struktur bangunan dapat di bagi menjadi 4 (empat ) yaitu
struktur di bawah permukaan tanah (pondasi), struktur di atas permukaan tanah,
konstruksi lantai dan pelat lantai dan konstruksi atap (Ilmu Konstruksi Struktur
Bangunan, Heinz Frick & Pujo L. Setiawan, 2001).
2.6.1 Struktur di Bawah Permukaan Tanah (Fondasi)Fondasi merupakan bagian bangunan yang menghubungkan bangunan
dengan tanah, yang menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban
berguna, dan gaya-gaya luar terhadap gedung seperti tekanan angin, gempa bumi,
dan lainya. Fondasi berfungsi :
1. Sebagai kaki bangunan atau alas bangunan2. Sebagai penahan bangunan dan meneruskan beban dari atas ke dasar
tanah.
3. Sebagai penjaga agar kedudukan bangunan stabil (tetap)
2.6.1.1Material FondasiFondasi bangunan dapat dibedakan menurut bahan yang dipergunakan
dalam pembuatannya. Biasanya bahan bangunan terkait erat dengan bentuk
fondasi, seperti konstruksi kayu untuk fondasi rumah panggung atau tiang
pancang, batu kali, bata merah atau beton berbatu (cyclopean concrete) untuk
fondasi lajur, beton bertulang untuk fondasi setempat, pelat beton bertulang, tiang
pancang atau pemboran dan baja untuk tiang pancang, (Ilmu Konstruksi Struktur
Bangunan, Heinz Frick & Pujo L. Setiawan, 2001).1. Fondasi Batu Kali
Fondasi dari batu kali dibuat dengan batu pecahan yang cukup besar.
Mengatur siar antara batu kali sehingga selalu berselang-seling dan diisi rapat
dengan mortar (1 bagian kapur : 1 semen merah : 3 pasir, atau bagian semen
portland : 1 kapur : 7 pasir) guna menghindari gerakan yang mengakibatkan retak
pada dinding dan menghindari ruang hidup untuk rayap.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
32/77
32
2. Fondasi Batu BataFondasi batu bata dapat dibuat hanya jika terdapat batu bata yang bermutu
tinggi sehingga tidak akan hancur dalam waktu singkat di dalam tanah yang
lembab. Tinggi fondasi batu bata minimal adalah lima lapisan batu dengan siar
melintang yang teratur benar.
3. Fondasi BetonFondasi beton yang itdak bertulang atau beton berbatu kali (cyclopean
concrete) pada umumnya digunakan hanya untuk gedung bertingkat walaupun
biayanya sedikit berbeda dengan fondasi batu kali. Fondasi beton tanpa tulangan
ini menerima gaya tekan saja. Mutu beton sebagai bahan bangunan fondasi
minimal adalah kelas II, K 125.
4. Fondasi BetonKayu dapat digunakan sebagai fondasi lajur maupun tiang pancang di
daerah rawa-rawa atau di dalam air. Kayu sebagai bahan fondasi memiliki daya
tahan lama jika selalu terendam dalam air karena kekurangan oksigen justru
menghindarkan kebususkan.
2.6.2 Struktur di Atas Permukaan Tanah (Dindig dan Kolom)Dinding dapat diartikan sebagai bagian struktur bangunan yang berbentuk
bidang vertikal dan yang berguna untuk melingkungi, membagi, atau melindungi.
Di daerah tropis, dinding memnuhi berbagai fungsi seperti :
1. Membagi ruang yang luas atas ruang yang ukurannya lebih nyaman.2.
Mencegah masuknya debu atau air hujan dan sekaligus memungkinkan
pengudaraan ruang dalam
3. Menyediakan tempat teduh, segar, dan nyaman serta memberi kebebasan(privacy) dan perlindungan bagi penghuni.
2.6.2.1Pengaruh Luar Terhadap DindingKolom merupakan elemen linear dan dinding merupakan elemen dalam
bangunan yang vertikal. Dinding adalah konstruksi yang berfngsi sebagai
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
33/77
33
pembagi ruang (umum/pribadi), faktor pengamanan maupun fungsi mistik
(mikrokosmos/makrokosmos). Jenis-jenis pengaruh luar terhadap dinding dapat
dilihat dalam tabel berikut ini :
Fungsi dan Pengaruh Luar Permasalahan
Dinding penutup luar berfungsi sebagai
pemisah luar dan dalam
Perasaan kenyamanan
Perlindungan terhadap radiasi matahari Refleksi sinar matahari
Sifat menyimpan panas
Sifat penghantar panas
Perlindungan terhadap hujan Sifat harus rapat airTahan air/kelembapan (memungkinan
adanya pergerakan kelembapan tanpa
merusak dinding)
Perlindungan terhadap angin Siar harus rapat angin
Konstruksi harus kuat terhadap gaya angin
Kestabilan terhadap beban mati dan beban
hidup
Dinding harus dapat menerima beban
(tekanan sentris maupun eksentris dari atas)
Dinding harus menjaga kestabilan dalam
bidang (tekukan dan perjendulan) maupun
alam ruang (kerja sama dengan fondasi
maupun pelat lantai)
Daya menanggul suara / kebisingan Daya menanggul suara/kebisingan dari luar
(lalu lintas dan lainnya)
Daya menanggul suara/kebisingan dari
dalam (instalasi teknik dan lainnya)
Mengatur kebisingan dari dalam (akustik)
Daya tahan terhadap tekanan uap air Bahan bangunan harus memiliki
kemampuan mengalirkan uap air
Daya tahan terhadap kebakaran Bahan bangunan harus tahan api atau bahan
tersebut tidak dapat membakar
Tabel 2.1 : Tabel Pengaruh Luar Terhadap Dinding
Sumber : Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan, Heinz Frick & Pujo L. Setiawan,
2001.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
34/77
34
2.6.2.2Bahan Bangunan Dinding dan Pelapis Dinding.1. Batu Merah
Batu merah yang digunakan untuk bahan bangunan harus empunyai rusuk-
rusuk yang tajam dan siku, bidang-bidang sisi harus datar tidak memiliki retak-
retak, tidak mudah hancur atau patah dan tidak mudah mengalami perubahan
bentuk yang berkelebihan. Permukaan batu merah harus kasar, warnanya merah
seragam (merata) dan bunyinya nyaring bila diketok (Ilmu Konstruksi Struktur
Bangunan, Heinz Frick, 2001). Ukuran-ukuran panjang, lebar dan tebal batu
merah (batu bata) mempunyai standar seperti pada tabel berikut ini :
Ukuran Jenis Besar Jenis Kecil Toleransi
Panjang 240 mm 230 mm 3%. Selisih ukuran terbesar dan
terkecil maksimum 10 mm
Lebar 115 mm 110 mm 4%. Selisih ukuran terbesar dan
terkecil maksimum 5 mm
Tebal 52 mm 50 mm 5%. Selisih ukuran terbesar dan
terkecil maksimum 4 mm
Tabel 2.2 : Tabel Ukuran Standar Batu Bata.Sumber : Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan, Heinz Frick & Pujo L. Setiawan,
2001.
2. Batako (dari tras dan kapur) dan Conblock(dari pasir dan semen)Pemakaian batako maupun conblock, bila dibandingkan dengan batu
merah, mengurangi jumlah batu yang dibutuhkan per m2 luas dinding secara
kuantitatif. Terdapat pula penghematan dalam pemakaian mortar
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
35/77
35
Mutu
Agregat
Kekuatan
Tekan
I B0 _ _ Nonstruktural Ringan Tanpa
B1 _ _ Struktural Sedang TanpaK-125 12,5 20 Struktural Ketat Kontinu
K-175 17,5 25 Struktural Ketat Kontinu
K-225 22,5 30 Struktural Ketat Kontinu
III K>225 >22,5 >30 Struktural Ketat Kontinu
II
Pengawasan Terhadap
Kelas Mutu bk (N/mm
2)
Minimum
bm
(N/mm2)
Tujuan
Pemakaian
Jenis Panjang Lebar Tebal Dinding LuarDinding Pemisah
Lubang
Tipis 390 3 190 3 100 3 20 15
Sedang 390 3 190 3 150 3 20 15
Ukuran Nominal (mm) Tebal Kelopak Minimum (mm)
Tabel 2.3 : Tabel Ukuran Batako
Sumber : Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan, Heinz Frick & Pujo L. Setiawan,
2001.
3. BetonYang dimaksudkan dengan beton ialah campuran yang terdiri dari perekat,
bahan tambahan (agregat), dan air. Tugas perekat adalah mengikat biji pasir dan
kerikil serta mengisi lubang-lubang di antaranya. Seneb portland tergolong
sebagai bahan pengikat hidrolis, yaitu bila semen dicampur dengan air, maka
terjadilah proses pengerasan. Pada pembangunan biasanya digunakan kelas dan
mutu beton berikut :
Tabel 2.4 : Tabel Kelas dan Mutu Beton.
Sumber : Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan, Heinz Frick & Pujo L. Setiawan,
2001.
4.
Lapisan dinding dari kayuPenggunaan papan dari kayu sebagai lapisan dinding luar tergantung pada
konstruksi dinding rangka yang dipilih. Pemasangan papan dinding dapat secara
vertikal, horizontal, atau diagonal (yang secara konstruktif termasuk papan
horizontal)
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
36/77
36
- Pemasangan papan dinding vertikal :a. Papan dinding bercelah terbuka
(misalnya pada konstruksi gevel)
b. Pemasangan papan dinding denganbilah pelindung : papan di paku di
tengah saja berjarak 60-90 Cm.
Tebal papan >20mm dan lebar
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
37/77
37
Ubin Semen Ubin Teraso Tebal Minimal
150 x 150 mm _ 14 mm
200 x 200 mm 200 x 20 mm 20 - 25 mm
300 x 300 mm 301 x 300 mm 30 mm
_
400 x 400 mm s/d 300
x 600 mm
35 mm
2.6.3 Konstruksi Lantai dan Penutup Lantai.2.6.3.1Lantai Plesteran dan Lantai Beton
Lantai plesteran kapur-pasir dengan adukan 2 bagian (volume) pasir : 1
bagian kapur atau kapur tras dengan adukan 1 bagian kapur : 5 bagian tras dengan
tebal 5 Cm, dilapisi dengan bubur semen (slurry) setebal 2mm. Landasan adalah
tanah yang dipadatkan atau tanah yang distabilisasi (misalnya dengan 1 bagian
kapur : 3 bagian tanah atau 1 bagian semen portland :20 bagian tanah dan
sebagainya.
2.6.3.2Penutup Ubin Semen dan Ubin TerasoLantai beton yang kedap air dan kelembapan tanah dapat dilapisi dengan
ubin semen portland atau ubin teraso yang dipasang dengan mortar semen setebal
1-3cm. Ukuran ubin dalam perdagangan dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 2.5 : Ukuran Ubin Dalam Perdagangan .
Sumber : Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan, Heinz Frick & Pujo L. Setiawan,
2001.
2.6.3.3Penutup Papan KayuKonstruksi lantai kayu yang paling sederhana ialah papan-papan yang
langsung dipasang dan dipaku di atas sloof atau balok loteng. Ukuran papan yang
digunakan adalah tebal minmal 20 mm, lebar 90-140 mm dengan sistem
sambungan sebagai berikut :
Gambar 2.32 : Sambungan Dengan Lidah Lepas
Sumber : Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan, Heinz Frick & Pujo L. Setiawan,
2001.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
38/77
38
Gambar 2.33 : Sambungan Dengan Alur Lidah
Sumber : Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan, Heinz Frick & Pujo L. Setiawan,
2001.
2.6.4 Penutup AtapAtap adalah bagian paling atas dari suatu bangunan, yang melindungi
gedung dan penghuninnya secara fisik maupun metafisik
(mikrokosmos/makrokosmos). Permasalahan atap tergantung pada luasnya ruang
yang harus dilindungi, bentuk dan konstruksi yang dipilih, dan lapisan
penutupnya. Di daerah tropis atap merupakan salah satu bagian terpenting. Fungsi
dan bagian atap dapat di lihat dalam tabel berikut ini :
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
39/77
39
Tabel 2.6 : Tabel Fungsi dan Bagian Atap
Sumber : Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan, Heinz Frick & Pujo L. Setiawan,
2001
Atap merupakan perlindungan terhadap ruangan yang ada di bawahnya,
yaitu terhadap panas, hujan, angin, binatang buas dan keamanan lainnya. Bentuk
dan macamnya tergantung dari pada sejarah peradabannya serta perkembangan
segi arsitekturnya maupun teknologinya, Petunjuk Praktek Bangunan Gedung,
DPMK, Jakarta.
Besarnya kemiringan atap tergantung dari pada bahan yang dipakainya,
misalnya :
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
40/77
40
No. Penutup Atap Kemiringan
1 Genteng Biasa 30o-35
2 Genteng Istimewa 25-30
3 Sirap 25-40
4 Umbia 40
5 Seng 20o-25o
6 Semen Asbes Gelombang 15o-25
o
7 Beton 1o-2
o
8 Kaca 10o-20
o
Tabel 2.7 : Tabel Kemiringan Atap
Sumber : Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan, Heinz Frick & Pujo L. Setiawan,
2001
2.6.4.1Bentuk AtapAdapun bentuk-bentuk atap yang umum digunakan dapat di klasifikasikan
sebagai berikut :
1. Atap Datar (plat dak)
2. Atap Sengkuap/Sandar (lessenaar)
3. Atap Pelana
4. Atap Tenda
5. Atap Perisai
6. Atap Mansard
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
41/77
41
7. Atap Piramida
8. Atap Menara
Gambar 2.34 : Bentuk-bentuk Atap
Sumber : Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan, Heinz Frick & Pujo L. Setiawan,
2001
2.6.4.2Bahan Penutup Atap1. Atap Genteng
Atap genteng ini banyak digunakan diseluruh indonesia, karena relatif
murah, awet, memenuhi syarat terhadap daya tolak bunyi, panas maupun dingin
disamping itu tidak banyak perawatanya. Yang banyak di pakai adalah atap
genteng bentuk S, karena genteng ini berpenampang cekung dalamnya 4-5 cm dan
tepi kanan menekuk cembung. Tebal genteng berkisar antara 8-12 mm. Pada
bagian bawah tepi atas dibuatkan hubungan sebagai kait untuk reng yang berjarak
antara 21-25 cm tergantung dari ukuran genteng.
Gambar 2.35 : Bentuk Penampang Atap Genteng
Sumber : Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan, Heinz Frick & Pujo L. Setiawan,
2001
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
42/77
42
Untuk ukuran genteng dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.8 : Ukuran Atap Genteng
Sumber : Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan, Heinz Frick & Pujo L. Setiawan,
2001
2. SirapPenutup sirap dibuat dari kayu belian Sumatra dan Kalimantan, kayu onglen dan
jati. Jawatan kehutanan juga membuat sirap dari kayu jati berukuran panjang 35
cm, lebar 14,5 cm, tebal tepi atas 0,4 cm tepi bawah 2 cm, bobot 28 kg/m 2. Sirap
ini tidak baik karena mudah membilut dan cekung. Sedangkan untuk ukuran sirap
dari kayu belian, onglen ialah lebar papan 8-9 cm, panjang 60 cm, tebal 4-5 mm.
Gambar 2.36 : Ukuran Sirap Ulin dan Merbau
Sumber : sirap-bdc.blogspot.com
Untuk pemasangannya di atas reng dengan paku kecil jarak reng adalah
lebih kecil dari 1/3 pankang sirap. Perletakannya harus sedemikian rupa sehingga
dimana-mana terbentuk 3 lapis atau pada/diatas reng terdapat 4 lapis. Deretan
sirap yang satu harus menggeser setengah lebar sirap dari daerah deretan
dibawahnya. Coklat pada warna sirap kemudian beralih menjadi coklat tua,
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
43/77
43
No. PARAMETER VARIABEL
. Bentuk
. Material
. Pemasangan
. Bentuk
. Material
. Ukuran
. Bentuk
. Material
. Pemasangan
. Kaki . Pondasi . Material
. Tipe PJV
. Ornamen
INDIKATOR
. Atap . Atap Bangunan1. Bentuk
. Badan
lambat laun menjadi hitam. Sirap dapat bertahan antara 30-40 tahun.
Bubungannya ditutup dengan besi plat disepuh putih (digalvaniseer) menumpang
di atas papan setebal 2cm. Sedangkan bentuk dari bubungannya sesuai dengan
kehendak kita atau direncanakan.
Gambar 2.37 : Pemasangan SirapSumber : Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan, Heinz Frick & Pujo L. Setiawan,
2001
2.7 Metode Analisa DataDalam proses menganalisa, diperlukan beberapa data indikator tentang
bentuk, ruang dan susunan yang terdapat di dalam rumah tersebut, antara lain
bentuk atap, jendela, pintu, ornamen, material, ruang dalam, ruang luar, susunan
bentuk dan sebagainya. Untuk mempermudah maka indikator-indikator tersebut
disusun ke dalam tabel sebagai berikut :
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
44/77
44
No. PARAMETER VARIABEL
. Bentuk
. Material
. Suasana
. Material
. Suasana
. Material
. Bentuk
. Ornamen . Bentuk
. Siteplan . Bentuk
. Bentuk
. Material
. Suasana
. Susunan R. Luar
. R. Publik
. R. Service
. Siteplan
INDIKATOR
3. Susunan . Susunan Bentuk
. Susunan R. Dalam
. Ruang Luar
. Plafond
. Lantai
. Dinding
. Ornamen
2. Ruang . Ruang Dalam
. Ornamen
. Jendela
. R. Private
Tabel 2.9 : Tabel Metode Analisa Data
Sumber : Analisa Penulis, 2014
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
45/77
45
BAB III
STUDI KASUS
3.1 Profil Arsitek Yu SingNama : Yu Sing
Tempat/Tgl Lahir : Bandung, 5 Juli 1976
Alamat studio : Jl. Tipar Timur Rt/Rw 04/01, Desa Laksana
Mekar, Kec. Padalarang, Kab. Bandung Barat.
E-mail :[email protected],[email protected]
Pendidikan : S1 Teknik Arsitektur ITB (1994-1999)
Blog Karya :www.rumah-yusing.blogspot.com
www.coroflot.com/yusing
Yu Sing adalah arsitek muda yang dikenal dengan karya-karya arsitekturnya
yang unik. Arsitek muda ini lahir di Bandung pada 5 Juli 1976. Walaupun masih
terhitung muda, namanya sudah tak asing lagi di dunia arsitektur dan desain.
Gambar 3.1 : Yu Sing di depan Studio Akanoma, kawasan Padalarang, KabupatenBandung Barat. F-AHMAD BAIDHOWI/JAWA POS
Sumber : www.kepribangkit.com/inilah-yu-sing-pelopor-gerakan-arsitek-rumah-
murah-indonesia
Yu Sing menyelesaikan pendidikan arsitektur di jurusan arsitektur Institut
Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1999. Setelah menyelesaikan pendidikan,
Yu Sing mendirikan studio arsitektur yang diberi nama Genesis.
Genesis adalah biro konsultan desain dengan semangat eksplorasi arsitektur
kontemporer terhadap bentuk-bentuk geometris yang kuat. Kiprah Genesis
mailto:[email protected]://www.rumah-yusing.blogspot.com/http://www.coroflot.com/yusinghttp://www.coroflot.com/yusinghttp://www.rumah-yusing.blogspot.com/mailto:[email protected] -
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
46/77
46
kemudian berkembang pada penggalian arsitektur vernakular Indonesia dengan
karakter rustic yang dipadukan ke dalam ekspresi kontemporer serta arsitektur
berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Pada Juni 2011, Genesis berubah nama menjadi Akanoma, yang merupakan
singkatan dari akar anomali, akar merujuk pada konteks budaya, alam sekitar,
manusia, mengangkat nilai budaya ke dalam desain, desain ramah lingkugnan dan
memasyarakatkan arsitektur untuk seluruh lapisan masyarakat, sedangkan anomali
adalah berusaha untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dari biasanya, tidak
terjebak pada perkembangan aristektur yang monoton.
Yu sing sangat aktif mengikuti dan menggagas berbagai kegiatan sosial
maupun komunitas sosial. Sebuah proyek filantropi terbaru yang ia gagas adalah
Papan untuk Semua, yang bergerak di bidang perumahan dan ruang publik
untuk masyarakat. Dalam proyek ini, ia bersama dengan rekan-rekannya
membantu memberikan desain gratis dan juga ikut menggalang dana untuk
membuat rumah layak huni yang aman bagi beberapa masyarakat yang kurang
mampu.
3.2 Profil Studi KasusRumah ini adalah karya pertama dari Yu Sing dan tim di tanah Kalimantan.
Mereka menginterpretasikan unsur-unsur nilai kearifan lokal dari rumah panjang
suku dayak ke dalam perancangan walaupun dari pihak pemilik rumah bukanlah
suku dayak. Struktur rumah terbuat dari kayu ulin bekas yang digunakan kembali
yang dikumpulkan dari pasar pengepul kayu. Namun sebagian kecil pada ruang
tertentu juga menggunakan kayu baru. Sisi kiri merupakan bangunan kantor yang
fasadnya mentransformasi motif dayak akar betaut, yang maknanya persatuan dankesatuan umat manusia.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
47/77
47
Gambar 3.2 : (Kiri) Motif Dayak Akar Betaut, (Kanan) Rumah Tinggal Pak Heru
Karya Yu Sing dan Tim.
Sumber :www.rumah-yusing.blogspot.com/2011/06/reinterpretasi-rumah-betang
3.2.1LokasiRumah ini berlokasi di Jl. Purnama, Komp. Purnama Agung VII, No. G7,
Kel. Parit Tokaya, Kec, Pontianak Selatan, Pontianak.
Gambar 3.3 : Peta Lokasi Jl. Purnama, Komp. Purnama Agung 7, No. G7
Sumber : BAPEDA Kota Pontianak
http://www.rumah-yusing.blogspot.com/2011/06/reinterpretasi-rumah-betanghttp://www.rumah-yusing.blogspot.com/2011/06/reinterpretasi-rumah-betang -
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
48/77
48
Gambar 3.4 : Jl. Purnama, Komp. Purnama Agung VII, No. G7
Sumber : BAPEDA Kota Pontianak
3.2.2DenahDari gambar denah dan tampak sangat terlihat jelas unsur dari rumah adat
suku dayak yang diterapkan oleh Yu Sing, mulai dari bentuk-bentuk ornamen
pada eksterior rumah, susunan ruang secara linear yang hanya dihubungkan oleh 1
(satu) akses, dan bentuk fasad secara keseluruhan yang menyerupai rumah
panjang terutama jika dilihat dari tampak samping.
Gambar 3.5 : Denah Lantai 1
Sumber : Dokumenasi Penulis, 2014
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
49/77
49
Pada denah lantai 1 (satu) terdiri dari Rg. Tamu, Rg. Makan, Rg. Keluarga,
Rg. Kerja, Rg. Tidur Utama, Dapur dan Km/Wc. Terdapat akses teras / selasar
yang menghubungkan Rg. Makan, Rg. Keluarga dan Rg. Tidur Utama, ketiga
ruang ini berhadapan langsung dengan taman.
Gambar 3.6 : Denah Lantai 2
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2014
Lantai 2 (dua) terdiri dari Rg. Baca, Rg. Tidur Anak 1, Rg. Tidur Anak 2,
Rg. Tidur Tamu, Rg. Tidur Pengasuh dan Km/Wc.
3.2.3TampakTampak depan rumah lebih memperlihatkan permainan shading dan
ornamen akar betaut pada bagian kanan tampak. Shadingini terbuat dari material
kayu-kayu yang di pasang dengan susunan secara linear guna mengurangi paparan
sinar matahari langsung pada dinding bangunan.
Gambar 3.7 : Tampak Depan
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2014
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
50/77
50
Ornamen di tampak depan dengan motif dayak Akar Betaut terdapat pada
fasad sebelah kanan bangunan dan di pintu masuk utama. Motif ini memiliki
makna persatuan dan kesatuan umat manusia.
Gambar 3.8 : Tampak Samping KananSumber : Dokumentasi Penulis, 2014
Secara tidak langsung pada tampak samping kanan telah terlihat bentuk
Rumah Adat Betang dengan asumsi lantai 1 (satu) adalah bagian kolong
bangunan.
Gambar 3.9 : Tampak Belakang
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2014
Khusus pada tampak belakang tidak terlihat view yang menjadi ciri khas
bangunan. Hanya terlihat dinding polos yang juga menjadi batas site dengan lahan
tetangga.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
51/77
51
Gambar 3.10 : Tampak Samping Kiri (tanpa dinding pembatas)
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2014
Sama halnya seperti tampak belakang, tampak samping kiri juga terdapa
dinding pembatas site dengan lahan tetangga sehingga view tidak dapat dinikmati
secara langsung. Pada gambar di atas merupakan tampak samping kiri dengan
tanpa dinding pembatas lahan.
3.2.4PotonganStruktur bangunan lebih banyak menggunakan kayu namun pada pondasi
menggunakan beton dengan pertimbangan keadaan daya dukung tanah di
kalimantan yang rendah. Pada struktur lantai 1 (satu) sepenunya menggunakan
lantai cor beton dengan finishing keramik ukuran 40 x 40 berwarna putih.
Gambar 3.11 : Potongan A-A
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2014
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
52/77
52
Pada lantai 2 (dua) struktur lantai mulai mulai menggunakan kayu dan
papan, hanya pada area basah yang menggunakan lantai cor beton seperti wc/km
dan ruang cuci (beralih fungsi dari Rg. Baca / Mushola)
Gambar 3.12 : Potongan B-B
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2014
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
53/77
53
No. PARAMETER VARIABEL
. Bentuk
. Material
. Pemasangan
. Bentuk
. Material
. Ukuran
. Bentuk
. Material
. Pemasangan
. Kaki . Pondasi . Material
. Bentuk
. Material
. Suasana
. Material
. Suasana
. Material
. Bentuk
. Ornamen . Bentuk
. Siteplan . Bentuk
. Bentuk
. Material
. Suasana
. Susunan R. Luar . Siteplan
. Ornamen
. Jendela
. R. Private
. R. Publik
. R. Service
. Ruang Luar
. Tipe PJV
. Ornamen
. Plafond
. Lantai
. Dinding
. Ornamen
2. Ruang . Ruang Dalam
3. Susunan . Susunan Bentuk
. Susunan R. Dalam
INDIKATOR
. Atap . Atap Bangunan1. Bentuk
. Badan
BAB IV
ANALISA DATA
4.1 MetodeDalam proses analisa data digunakan metode pengolahan data sebagai
berikut :
Tabel 4.1 : Tabel Metode Analisa Data
Sumber : Penulis, 2013
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
54/77
54
4.2 BentukDalam menganalisa bentuk terdapat 3 (tiga) indikator yaitu, atap bangunan,
badan bangunan dan kaki bangunan dimana masing-masing indikator akan
dianalisa terhadap bentuk, material maupun pemasangannya.
4.2.1Atap Bangunan1. Bentuk
Secara keseluruhan bentuk atap menggunakan bentuk pelana yang
merupakan bentuk asli dari atap Rumah Betang (Rumah Adat Suku Dayak). Atap
pelana memang sangat di rekomendasikan untuk daerah tropis dengan curah hujan
tinggi seperti di Kalimantan Barat, dengan kemiringan tertentu, ketika air hujan
menyentuh atap maka akan lebih cepat turun ke bawah. Bentuk atap ini sudah
digunakan sejak zaman suku Dayak dahulu kala.
Gambar 4.1 : Tampak Samping Kanan Rumah Karya Yu Sing
Sumber : rumah-yusing.blogspot.com
Gambar 4.2 : Rumah Betang Daerah Kabupaten Kapuas
Sumber : budidayaukm.blogspot.com
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
55/77
55
2. MaterialMaterial atap menggunakan penutup atap sirap, dengan tujuan untuk
menyelaraskan dengan konsep perancangan yaitu rumah betang dan
menyeimbangkan pada bagian badan bangunan yang seluruh strukturnya
menggunakan material kayu. Atap sirap memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan yaitu :
Kelebihan :
- Material lebih ringan- Isolator panas yang baik, sehingga ruang di bawahnya lebih sejuk.- Memiliki nilai estetika yang lebih tinggi- Lebih tahan terhadap gempa
Kekurangan :
- Jika kurang tepat dalam pemasangan akan mudah mengalami kebocoran- Pengerjaan lebih lama karena ukurannya yang kecil dan jumlah yang
dibutuhkan akan lebih banyak.
- Membutuhkan perawatan dan perbaikan teratur agar bertahan lama.Pelapukan dan serangga dapat memperpendek usia sirap.
- Rentan terhadap bahaya kebakaran.
3. PemasanganUntuk pemasangannya di atas reng dengan paku kecil jarak reng adalah
lebih kecil dari 1/3 pankang sirap. Perletakannya harus sedemikian rupa sehingga
dimana-mana terbentuk 3 lapis atau pada/diatas reng terdapat 4 lapis. Deretan
sirap yang satu harus menggeser setengah lebar sirap dari daerah deretandibawahnya.
Gambar 4.3 : Pemasangan Sirap
Sumber : Petunjuk Praktek Bangunan
Gedung, DPMK, Jakarta
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
56/77
56
a. Sirap UlinSirap Ulin memiliki ukuran (p x l x t) = 56cm x 6cm x 3mm, jarak minimal
untuk reng adalah 12cm, namun pada penerapan di lapangan jarak reng
sering digunakan sejauh 22cm23cm.
Gambar 4.4 : Bentuk dan ukuran sirap ulin
Sumber : sirap-bdc.blogspot.com
b. Sirap MerbauSirap Ulin memiliki ukuran (p x l x t) = 56cm x 5cm x 5mm, untuk jarak
pemasangan reng sirap merbau relatif sama dengan sirap ulin yaitu sekitar
22cm23cm.
Gambar 4.5 : Bentuk dan ukuran sirap merbau
Sumber : sirap-bdc.blogspot.com
4.2.2Badan Bangunan1. Pintu, Jendela & Ventilasi (PJV)
Terdapat 2 (dua) pintu yang akan dianalisa yaitu pintu masuk utama dan
pintu kamar tidur. Kedua pintu ini menggunakan material kayu, pada pintu masuk
utama terdapat motif dayak Akar Betaut yang memiliki makna persatuan dan
kesatuan umat manusia sedangkan pada pintu masuk kamar tidur menggunakan
perpaduan antara kayu dan material tikar rotan (alas lantai).
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
57/77
57
Gambar 4.6 : Bentuk dan Motif Pada Pintu Masuk UtamaSumber : Dokumentasi Penulis, 2013
Ukuran 1 bukaan pintu utama yang digunakan adalah (l x t) = 60cm x
180cm, karena yang digunakan adalah 2 bukaan pintu maka ukurannya menjadi
(l x t) = 120cm x 180cm.
Gambar 4.7 : Bentuk dan Motif Pada Pintu Masuk Kamar Tidur
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2013
Semua pintu masuk kamar tidur dipasangkan dengan bidang material kaca
yang terdapat disampingnya, dan di tengah bidang kaca tersebut terdapat sebuah
bukaan jendela kecil. Fungsi bidang kaca ini adalah sebagai tempat masuknya
cahaya matahari. Pada pintu hanya bingkainya saja yang menggunakan material
kayu dan setengah pembidangnya menggunakan material tikar rotan (alas lantai)
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
58/77
58
sedangkan setengahnya lagi menggunakan kisi-kisi kayu. Pintu ini memiliki nilai
estetika yang tinggi walaupun hanya mneggunakan material yang sederhana.
Ukuran bukaan pintu dan bidang material kaca adalah sama yaitu masing-masing
(l x t) = 80cm x 180cm.
Gambar 4.8 : Bentuk Jendela 1 Pada Ruang Dapur
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2013
Gambar 4.9 : Bentuk Jendela 2 Pada Ruang Dapur
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2013
Pada ruang dapur terdapat 2 (dua) tipe jendela, jendela 1 (satu) adalah
jendela hidup dengan ukuran per 1 (satu) bukaan jendela yaitu (l x t) = 40cm x
100cm dan jumlah bukaan jendela hidup adalah 4 (empat) buah, sedangkan tipe
jendela 2 adalah jendela mati dengan ukuran per 1 jendela adalah (l x t) = 30cm x
150cm.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
59/77
59
Dalam fungsinya sehari-hari hanya jendela tipe 1 yang berfungsi secara
maksimal sebagai tempat masuknya cahaya matahari dan pertukaran udara oleh
karena itu jendela 2 dilapisi oleh tirai guna mengurangi intensitas cahaya yang
masuk.
Tidak terdapat ventilasi seperti pada umumnya, karena fungsi ventilasi
telah dikombinasikan secara khusus pada desain jendela dan pintu. Didukung
dengan keadaan thermal ruang yang sejuk, maka penggunaan ventilasi lebih
diminimalisir.
2. OrnamenDesain ornamen yang diterapkan dalam rumah ini secara umum memiliki
bentuk yang sederhana namun dengan sedikit sentuhan kreatifitas menjadi bernilai
tinggi. Dari segi material ornamen menggunakan material kayu sisa, papan bekas
bekesting dan sebagainya.
Gambar 4.10 : Bentuk dan Motif Ornamen Pada Akses Masuk Ruang Tamu
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2013
Papan bekas tersebut di potong dengan ukuran lebar 6cm dan panjang
antara 15cm30cm. Dalam pemasangannya papan-papan tersebut di susun secara
acak dengan perkuatan sekrup. Untuk menambah kesan natural warna ornamen di
biarkan apa adanya sesuai warna asli papan tersebut.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
60/77
60
Gambar 4.11 : Bentuk dan Motif Ornamen Pada Akses Masuk Pintu Utama
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2013
Ornamen pada gambar di atas juga menggunakan material papan belian
bekas. Semua papan di potong dengan ukuran yang tidak sama, kemudian di
susun secara acak namun lebih rapat di banding dengan ornamen pada akses
masuk ruang tamu. Setiap pertemuan papan di hubungkan dengan kayu yang lebih
kecil dan membentuk sebuah pola garis horizontal yang tidak teratur.
4.2.3Kaki BangunanBangunan menggunakan pondasi titik dengan material beton, hal ini dipilih
untuk mengantisipasi struktur tanah di kalimantan barat yang berupa tanah rawa,
dengan daya dukung tanah yang rendah. Oleh karena itu pondasi tersebut dipilih
dengan perkuatan cerucuk. Walaupun struktur di atasnya menggunakan kayu yang
secara volume lebih ringan dibanding struktur beton, namun penggunaan dalam
jangka waktu beberapa tahun, pondasi beton lebih kuat di bandingkan pondasi
tiang tongkat.
4.3 RuangAnalisa pada ruang meliputi pembahasan tentang elemen pembentuk ruang
yaitu dinding, lantai dan plafond. Setiap elemen tersebut akan dibahas mulai dari
material, warna dan susana yang di timbulkan.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
61/77
61
4.3.1Ruang Dalam1. Lantai
Material pada lantai 1 hampir seluruhnya mengunakan material papan,
hanya pada ruang keluarga, ruang makan, dapur dan kamar mandi yang
menggunakan lantai beton. Untuk lantai 2 seluruhnya menggunakan material
papan.
Gambar 4.12 : Penggunaan Material Papan dan Finishing Keramik Pada Lantai 1
R. Makan dan R. Keluarga
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2013
Walaupun tidak terdapat batasan dinding yang solid pada ruang keluarga
namun pertemuan antara lantai papan dan lantai keramik secara tidak langsung
telah memisahkan antara ruang keluarga dan teras (selasar). Pemilihan warna
keramik yang putih memberikan kesan netral sehingga motif lantai papan lebih
memberikan efek pada ruang keluarga yang menjadikan suasana ruang terasa
hangat dan alami.
Gambar 4.13 : Penggunaan Material Papan pada Struktur Lantai 2
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2013
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
62/77
62
Pada lantai 2 terlihat seluruh lantai menggunakan material papan, pada
sebelah kiri ruang selasar dibatasi dengan pagar pembatas yang langsung
menghadap ke view taman. Suasana alami sangat kental terasa ketika berada di
ruang ini di dukung dengan warna kayu pada penggunaan material papan.
2. DindingDinding sebagian besar menggunakan pasangan batako dengan plesteran,
namun plesteran tidak dilakukan pada kolom kayu, seluruh kolom pada ruang
dalam sengaja di ekspose agar terlihat seimbang dengan struktur lantai dan atap,
hal ini juga sangat berpengaruh pada bobot bangunan secara keseluruhan yang
menjadi lebih ringan karena plesteran yang digunakan tidak terlalu tebal.
Gambar 4.14 : Kolom Kayu yang Dibiarkan Tereskpose
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2013
Tidak seluruh dinding diplester sedemikian rupa, namun terdapat dinding
yang juga berfungsi sebagai ventilasi dan jendela, yaitu dinding pada ruang bacaatau mushola.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
63/77
63
Gambar 4.15 : Dinding Pada Ruang Cuci di Lantai 2
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2013
Dinding tersebut terbuat dari pasangan batako yang di susun normal
seperti biasanya, namun pada pertemuan sisi vertikal pada tiap batako diberi jarak
sekitar 5cm7 cm, jarak ini lah yang berfungsi sebagai tempat masuknya udara
dan cahaya matahari ke dalam ruang tersebut.
Pada ruang tamu, ornamen yang di transformasi dari motif dayak akar
betaut juga memiliki fungsi sebagai dinding, dinding ornament tersebut tidak
sepenuhnya solid, namun terdapat lubang-lubang yang berfungsi sebagai akses
pertukaran udara.
Gambar 4.16 : Ornamen yang juga berfungsi sebagai dinding pada R.tamu
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2013
3. PlafondPada seluruh ruang tidak terdapat penggunaan plafond yang spesifik, fungsi
plafond telah digantikan dengan struktur lantai 2 dan struktur atap yang di ekspose
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
64/77
64
secara keseluruhan. Di ruang keluarga dan ruang makan akan terlihat balok-balok
kayu, gelegar dan papan yang tersusun rapi secara linear.
Gambar 4.17 : Balok-balok Lantai yang Diekspose dan berfungsi sebagai Plafond
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2013
Ukuran balok-balok lantai terlihat lebih besar dari kolom, memberi kesan
berat pada struktur dan warna asli kayu tetap dipertahankan menjadi poin utama
sebagai pembentuk suasana ruang yang sangat original.
Gambar 4.18 : Ekspose Struktur Atap menggantikan fungsi plafond pada Lantai 2
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2013
Pada lantai 2 seluruh struktur atap dibiarkan terlihat mulai dari gording,
kasau, reng hingga atap sirap. Tampak susunan reng membentuk pola garis-garis
pada bidang atap yang menjadikan suasana ruang terasa sangat tradisional.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
65/77
65
4. Peralihan Fungsi RuangTerdapat beberapa ruang yang telah berubah fungsi dari fungsi awal pada
perencanaanya yaitu ruang Km/Wc pada dan R.baca / Mushola pada lantai 2
(dua).
Gambar 4.19 : Perubahan Fungsi Ruang Wc/Km
Sumber : Analisa Penulis, 2014
Perubahan fungsi pertama terjadi pada ruang Wc/Km di lantai 2 (dua)
menjadi Rg. Gudang penyimpanan barang. Hal ini terjadi karena suhu ruang yangpanas sehingga jarang digunakan terutama pada siang hari.
Gambar 4.20 : Perubahan Fungsi Ruang Baca/Mushola
Sumber : Analisa Penulis, 2014
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
66/77
66
Sama halnya seperti pada ruang Wc/Km, perubahan fungsi pada Rg.
Baca/Mushola menjadi Rg. Cuci Pakaian disebabkan oleh suhu ruang yang panas.
Rendahnya elevasi antara struktur atap dan lantai 2 (dua) menjadi salah satu
penyebabnya.
4.3.2Ruang Luar1. Siteplan
Gambar 4.21 : Denah SiteplanSumber : Dokumentasi Penulis, 2013
Ruang luar pada siteplan terdiri dari taman dan carport, namun view utama
di dalam ruangan adalah tertuju pada taman yang terletak di depan teras / selasar.
Tidak ada dinding yang membatasi antara ruang dalam dan taman tersebut,
seluruh ruangan bersifat terbuka, perbedaan ruang hanya di pisahkan oleh elevasi
lantai dan permukaan tanah. Elevasi lantai dan pagar secara tidak langsung
menjadi komponen pembentuk ruang taman, tidak ada penghalang di atas taman
sehingga menjadikan view mengarah langsung ke langit.
Dengan adanya taman tersebut, suasana di dalam ruangan menjadi lebih
kuat dan tegas. Kesan natural dan hangat lebih terasa di tambah dengan vegetasi
yang dapat berfungsi menjaga udara agar lebih bersih dan segar.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
67/77
67
2. OrnamenOrnamen pada ruang luar lebih difokuskan pada susunan kayu sebagai filter
cahaya yang terpasang tepat di depan fasad bangunan dan susunan papan dengan
motif dayak akarbetaut yang terpasang di depan ruang tamu secara vertikal
sampai ke lantai 2 (dua).
Gambar 4.22: Bentuk Ornamen Pada fasad depan Bangunan
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2013
Pada gambar di atas, ornamen terbuat dari kayu uk. 4/6 yang disusun
secara berjajar di sekeliling fasad bangunan pada ruang dapur. Fungsi ornamentersebut sebagai filter cahaya matahari, sehingga intensitas cahaya tidak terlalu
berlebihan masuk ke dalam bangunan.
Ornamen ini juga merupakan bentuk transformasi dari rumah gadang, dari
kejauhan akan tampak sebagai struktur dinding papan yang biasanya di gunakan
pada rumah adat tersebut.
Gambar 4.23 : Bentuk Ornamen
dengan Motif Dayak Akar Betaut
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2013
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
68/77
68
Ornamen dengan motif dayak akar betaut di pilih sebagai simbol
kesatuan dan persatuan seluruh umat manusia. Motif tersebut tidak di pahat pada
media papan, melainkan di potong mengikuti alur, kemudian disusun sesuai
dengan pasangannya. Setiap potongan tersebut membentuk lubang-lubang yang
dapat mengalirkan udara masuk, sehingga dapat berfungsi sebagai ventilasi.
Kedua ornamen ini telah mencerminkan sebuah konsep awal perancangan yang
mengadopsi nilai-nilai kebudayaan pada Rumah Adat Betang.
4.4 Susunan4.4.1Susunan Bentuk1. Bentuk Ornamen
Ornamen yang digunakan dalam rumah tinggal ini sebagian besar disusun
secara linear, seperti pada ornamen di depan fasad bangunan yang terbuat dari
kayu yang di susun secara linear dan menutupi seluruh bangunan.
Bentuk ornamen
Yang disusun
Secara linear
Gambar 4.24: Susunan Bentuk pada Ornamen
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2013
Kemudian untuk ornamen di depan ruang tamu juga di susun secara linear,
ornamen ini terbuat dari material papan namun pada setiap keping papan memiliki
ukiran motif yang merupakan transformasi dari motif Akar Betaut, setelah disusun
sedemikian rupa maka motif tersebut akan terlihat jelas.
-
7/18/2019 Bentuk, Susunan Dan Ruang Pada Rumah Karya Arsitek Yu Sing
69/77
69
2. Susunan Jendela dan PintuPada jendela dan pintu tidak disusun secara khusus seperti pada ornamen,
namun disusun secara berdampingan sehingga posisi jendela dan pintu menjadi
satu kesatuan pada setiap dinding.
Gambar 4.25 :