benzodi a zep in

6
Benzodiazepin Benzodiazepin adalah golongan obat yang berkhasiat anxiolitik, hipnotik, pengendur otot, dan anti-konvulsif yang dipakai untuk penanganan kecemasan dan insomnia. Beberapa benzodiazepin mempunyai khasiat hipnotik dan anxiolitik. Durasi atau lama kerja obat dipakai sebagai pertimbangan kriteria untuk pemilihan obat. Cara kerja: Benzodiazepin meningkatkan aksi GABA, penghantar syaraf (neurotransmiter) inhibitif utama di sistem syaraf pusat. Ia mengikat ke situs target tertentu di reseptor GABA-A, yang meningkatkan afinitasnya pada GABA. Ini mengakibatkan kanal-kanal Cl- yang berpintu gerbang ligand makin sering membuka, sehingga menguatkan efek pelepasan GABA dalam kaitan dengan efek-efek inhibitif yang dipunyainya di sel post-sinaptik (Gb. 6.4). Indikasi: Benzodiazepines digunakan secara klinis untuk dalam jangka pendek meringankan kecemasan dan insomnia yang parah, efek sedatif pra-operasi, status epileptik, dan ketagihan alkohol akut. Cara pemberian: Oral, intravena, intramuskuler dan sediaan rektum. Kontraindikasi: Benzodiazepines tidak boleh diberikan pada pasien bronko- pulmoner, dan obat ini mempunyai efek aditif atau sinergistik dengan agen depresan sentral lainnya seperti alkohol, barbiturates, dan antihistamin. Efek-efek samping: Benzodiazepines mempunyai beberapa efek samping: Mengantuk, ataxia, dan penurunan performa psikomotorik; oleh karenanya, ketika mengkonsumsi obat ini sebaiknya tidak menyetir kendaraan atau menjalankan peralatan mesin. Ketergantungan mulai terlihat setelah 4-6 pekan, dan bersifat fisik dan psikologis. Sindrom ketagihan (pada 30% dari pasien) meliputi kecemasan dan insomnia yang berulang, badan gemetar, dan kram otot. Meskipun pemakaian benzodiazepines pada dosis berlebih adalah relatif aman, dibanding dengan agen-agen sedatif lainnya (misalnya barbiturates), jika benzodiazepines dipakai secara dipadukan dengan alkohol, ia berefek menekan kuat terhadap sistem syaraf pusat, dan ini dapat mengakibatkan depresi pernafasan yang fatal. Penanganan kasus seperti ini adalah dengan antagonist benzodiazepine, yaitu flumazenil. Catatan terapi: Benzodiazepines adalah aktif ketika dipakai secara oral, dan ia hanya berbeda dalam hal lama waktu kerjanya (Gb. 6.6). Agen-agen yang

Upload: fahmi-maulana-iqbal

Post on 15-Nov-2015

224 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bezoooo

TRANSCRIPT

BenzodiazepinBenzodiazepin adalah golongan obat yang berkhasiat anxiolitik, hipnotik, pengendur otot, dan anti-konvulsif yang dipakai untuk penanganan kecemasan dan insomnia.Beberapa benzodiazepin mempunyai khasiat hipnotik dan anxiolitik. Durasi atau lama kerja obat dipakai sebagai pertimbangan kriteria untuk pemilihan obat.Cara kerja: Benzodiazepin meningkatkan aksi GABA, penghantar syaraf (neurotransmiter) inhibitif utama di sistem syaraf pusat. Ia mengikat ke situs target tertentu di reseptor GABA-A, yang meningkatkan afinitasnya pada GABA. Ini mengakibatkan kanal-kanal Cl- yang berpintu gerbang ligand makin sering membuka, sehingga menguatkan efek pelepasan GABA dalam kaitan dengan efek-efek inhibitif yang dipunyainya di sel post-sinaptik (Gb. 6.4).Indikasi: Benzodiazepines digunakan secara klinis untuk dalam jangka pendek meringankan kecemasan dan insomnia yang parah, efek sedatif pra-operasi, status epileptik, dan ketagihan alkohol akut.Cara pemberian: Oral, intravena, intramuskuler dan sediaan rektum.Kontraindikasi: Benzodiazepines tidak boleh diberikan pada pasien bronko-pulmoner, dan obat ini mempunyai efek aditif atau sinergistik dengan agen depresan sentral lainnya seperti alkohol, barbiturates, dan antihistamin.Efek-efek samping: Benzodiazepines mempunyai beberapa efek samping: Mengantuk, ataxia, dan penurunan performa psikomotorik; oleh karenanya, ketika mengkonsumsi obat ini sebaiknya tidak menyetir kendaraan atau menjalankan peralatan mesin. Ketergantungan mulai terlihat setelah 4-6 pekan, dan bersifat fisik dan psikologis. Sindrom ketagihan (pada 30% dari pasien) meliputi kecemasan dan insomnia yang berulang, badan gemetar, dan kram otot.

Meskipun pemakaian benzodiazepines pada dosis berlebih adalah relatif aman, dibanding dengan agen-agen sedatif lainnya (misalnya barbiturates), jika benzodiazepines dipakai secara dipadukan dengan alkohol, ia berefek menekan kuat terhadap sistem syaraf pusat, dan ini dapat mengakibatkan depresi pernafasan yang fatal. Penanganan kasus seperti ini adalah dengan antagonist benzodiazepine, yaitu flumazenil.Catatan terapi: Benzodiazepines adalah aktif ketika dipakai secara oral, dan ia hanya berbeda dalam hal lama waktu kerjanya (Gb. 6.6). Agen-agen yang bekerja dalam jangka waktu pendek (misalnya lorazepam dan temazepam) ter-metabolisme menjadi senyawa-senyawa yang tidak aktif, dan mereka biasanya dipakai sebagai pil tidur oleh karena hampir tidak ada efek ketidaknyamanan di waktu bangun di pagi hari. Beberapa agen yang bekerja dalam jangka waktu lama (misalnya diazepam) diubah menjadimetabolit aktif yang berjangka waktu kerja lama, dengan umur paruh lebih lama dibanding obat "induk" yang semula diberikan. Dengan yang lain (misalnya nitrazepam), ia menjadi obat induk itu sendiri, yang mengalami metabolisme lambat. Obat-obatan semacam ini lebih cocok untuk efek anxiolitik yang dipertahankan sehari penuh, atau ketika ada masalah bangun terlalu pagi.

Hipnotik non-benzodiazepinZopliclone, zolpidem, dan zaleplon adalah hipnotik generasi baru yang memiliki durasi aksi lebih pendek, dengan sedikit atau tanpa efek ketergantungan. Meskipun obat-obatan ini adalah bukan benzodiazepin, mereka bekerja mirip dengan benzodiazepin pada reseptor GABA-A, meskipun diperkirakan berlangsung pada situs target yang berbeda.

Pengertian Zat Adiktif danPsikotropikaPosted: February 11, 2013 inUncategorized 0

Zat adiktif adalah bahan atau zat yang dapat menimbulkan kecanduan dan ketergantungan bagi pemakainya. sedangkan Psikotropika menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 adalah bahan atau zat baik alamiah maupun buatan yang bukan tergolong narkotika yang berkhasiat psikoaktif pada susunan saraf pusat. Yang dimaksud berkhasiat psikoaktif adalah memiliki sifat mempengaruhi otak dan perilaku sehingga menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku pemakainnya.MACAM-MACAM ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKAZat adiktif dan psikotropika pada mulanya berasal dari tumbuh-tumbuhan, misalnya: daun tembakau (Tobacco sp.), daun ganja (Cannabis sativa), opium (Papaver somniferum) dan kokain (Erythroxylum coca). Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan manusia dapat membuat berbagai jenis zat adiktif dan psikotropika buatan yang memiliki kemampuan sama dengan zat alami.Beberapa contoh zat adiktif dan psikotropika adalah:Zat yang terkandung dalam rokokAlkoholEkstasiSabu-sabuGanjaOpiumKokainMorfinHeroinyuuk kita simpulkan bersama tentang zat-zat apa saja yang terkandung dalam Zat adiktif dan psikotropika :1. Zat dalam rokok

Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan.Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.2. ALKOHOL

Alkohol adalah minuman senyawa yang dapat memberikan efek samping kecanduan dan memabukan .Alkohol jika diminum oleh manusia dapat menyebabkan kantuk, bahkan ada yang bersifat racun, yaitu metanolEfek setelah minum dalam jumlah besar :- banyak sekali berbicara- nausea ( neg )- muntah- sakit kepala, pusin- rasa haus- rasa lelah- disorientasi- tekanan darah menurun- refleks melambatAkibat Penggunaan Jangka Panjang :- Kegelisahan- Gemetar / tremor- Halusinasi- Kejang-kejang- Bila disertai dengan nutrisi yang buruk, akan merusak organ vital seperti otak dan hati3. Ekstasi

MDMA (Methylene Dioxy Meth Amphetamine) atau yang umumnya dikenal sebagai ekstasi memiliki struktur kimia dan pengaruh yang mirip dengan amfetamin dan halusinogen. Ekstasi biasanya berbentuk tablet berwarna dengan disain yang berbeda-beda. Ekstasi bisa juga berbentuk bubuk atau kapsul.Seperti kebanyakan obat terlarang, tidak ada kontrol yang mengatur kekuatan dan kemurnian salah satu jenis narkoba ini. Bahkan tidak ada jaminan bahwa sebutir ekstasi sepenuhnya berisi ekstasi. Seringkali ekstasi dicampur dengan bahan-bahan berbahaya lainnya.Nama-nama lain: Dolphin, Black Heart, Gober, Circle K, dll.Efek samping pada tubuh pemakaian ekstasi?- Perasaan gembira yang meluap-luap.- Perasaan nyaman.- Rasa mual.- Berkeringat & dehidrasi (kehilangan cairan tubuh).- Meningkatnya kedekatan dengan orang lain.- Percaya diri meningkat dan rasa malu berkurang.- Rahang mengencang dan gigi bergemeletuk.- Paranoia, kebingungan.- Meningkatnya kecepatan denyut jantung, suhu tubuh dan tekanan darah.- Pingsan, jatuh atau kejang-kejang (serangan tiba-tiba).