berbagai macam limbah265
TRANSCRIPT
![Page 1: BERBAGAI MACAM LIMBAH265](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082403/5572025e4979599169a365c6/html5/thumbnails/1.jpg)
BERBAGAI MACAM LIMBAH
NAMA:JARWATI
NIM:11147109
JURUSAN:KRIYA SENI
FAKULTAS :SENI RUPA DAN DESAIN
ISI SURAKARTA2011/2012
![Page 2: BERBAGAI MACAM LIMBAH265](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082403/5572025e4979599169a365c6/html5/thumbnails/2.jpg)
DAFTAR ISI
PEMBUKAAN
PEMBAHASAN
PENUTUP
![Page 3: BERBAGAI MACAM LIMBAH265](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082403/5572025e4979599169a365c6/html5/thumbnails/3.jpg)
pembukaanKegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan dan demplot di lahan
tentang Pemanfaatan limbah kulit umbi ubi kayu yang dikomposkan dengan M- Bio serta
aplikasinya pada tanaman cabai , telah dilakukan di Jorong Tangah Koto, Kenagarian Sungai
Puar Bukittinggi, Kabupaten Agam. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar petani dapat memahami
dan memanfaatkan kulit ubi kayu yang merupakan limbah pembuatan kerupuk sanjai, supaya
bernilai ekonomis dan menguntungkan. Selain itu diharapkan juga penggunaan kompos hasil
pelapukan M-Bio dapat menekan pemakaian pupuk buatan yang harganya semakin mahal.
Kegiatan pengabdian ini telah berlangsung mulai dari bulan Mei 2006 hingga Oktober 2006.
Kegiatannya meliputi : pembuatan kompos kulit ubi kayu dengan teknik M-Bio, penyuluhan
tentang cara pembuatan kompos dari kulit ubi kayu, tentang manfaat kompos bagi tanah dan
tanaman, serta demplot di lahan berupa aplikasi kompos kulit ubi kayu pada tanaman cabai. Dari
hasil kegiatan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan pengabdian ini
dapat menambah ilmu pengetahuan petani tentang manfaat kompos kulit ubi kayu, cara-cara
pembuatan kompos dengan menggunakan aktivator M- Bio, serta yang paling penting adalah
petani termotivasi untuk melakukan seperti yang telah dicontohkan. Selain itu dengan
penggunaan kompos kulit ubi kayu dengan dosis 0,5 kg + 0,5 gram urea + 2,0 gram SP-36 + 1,5
gram KCI + 4 ml/l M-Bio per tanaman telah menunjukkan pertumbuhan dan hasil yang baik
pada tanaman cabai.
![Page 4: BERBAGAI MACAM LIMBAH265](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082403/5572025e4979599169a365c6/html5/thumbnails/4.jpg)
pembahasanJumat, 08 Juni 2012 | 07:35 WIB
JAKARTA. PT Inhutani IV berharap bisa mulai mengoperasikan pabrik kayu lapis atau
plywood dari limbah pohon kelapa sawit akhir tahun ini. Pabrik yang diklaim menjadi satu-
satunya di Indonesia ini merupakan hasil kerjasama Inhutani dengan PT Perkebunan Nusantara
(PTPN) I.
Endro Siswoko, Pelaksana Harian Direktur Inhutani IV berharap pabrik baru itu akan
mampu memanfaatkan limbah kayu sawit secara maksimal. Menurut Endro, selama ini kayu
sawit hanya dianggap sebagai limbah tidak berguna. "Harga jualnya akan menjadi lebih rendah
dibanding kayu lapis berbahan kayu hutan," katanya, Kamis (7/6).
Limbah pohon kelapa sawit memiliki potensi besar sebagai bahan baku kayu lapis. Endro bilang,
tiap tahun setidaknya ada sekitar 11 juta m³ sampai 13 juta m³ limbah pohon sawit yang
dihasilkan. Limbah pohon sawit itu dihasilkan dari peremajaan lahan kebun sawit baik kebun
rakyat, BUMN, maupun swasta.
Untuk merealisasikan pembangunan pabrik kayu lapis ini Inhutani tidak perlu
mengeluarkan biaya investasi yang besar. Melalui perusahaan patungan antara Inhutani IV dan
PTPN I bernama PT Eco Plywood Indonesia, perusahaan ini hanya membutuhkan dana Rp 10
miliar sampai Rp 20 miliar.
Eco Plywood adalah perusahaan patungan yang 60% sahamnya dikuasai Inhutani IV,
sedangkan 40% saham yang lain dimiliki PTPN I. Perusahaan ini tidak membutuhkan dana besar
pada tahap awal hanya menghidupkan pabrik lama di Aceh yang sudah tidak aktif lagi.
Pabrik memiliki kapasitas terpasang mencapai 27.500 m3 pertahun. Menurut Endro, pihaknya
tidak menutup kemungkinan untuk membangun lagi pabrik kayu lapis yang sama. Pabrik
tambahan akan didirikan jika respon pasar terhadap produk kayu lapis berbahan baku kayu ini
cukup positif.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, pabrik pengolahan kayu lapis Eco Plywood
akan mengandalkan pasokan dari PTPN I. Namun ke depan, Endro mengatakan, pihaknya akan
menggandeng perusahaan sawit lain baik BUMN maupun swasta.
![Page 5: BERBAGAI MACAM LIMBAH265](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082403/5572025e4979599169a365c6/html5/thumbnails/5.jpg)
Endro yakin pasar kayu lapis limbah pohon sawit terbuka lebar. Sebab, dengan mengusung
produk kayu lapis ramah lingkungan atau eco plywood, produk ini akan mampu menyaingi kayu
lapis berbahan hasil hutan tanaman industri (HTI).
Minggu, 01 Juli 2012 , 10:41:00
Sediakan Gazebo dengan Lingkungan yang Nyaman
Cara Kelurahan Baru Ulu Membatasi Ruang Perokok Aktif
Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat, tak mau ketinggalan dalam upaya melokalisasi ruang bagi
perokok aktif. Sejak beberapa waktu lalu kelurahan ini membangun area khusus berupa gazebo.
Stevanus Stenly, Balikpapan
GAZEBO berukuran 4x3 meter ini tepat berada di belakang Kantor Kelurahan Baru Ulu. Kesannya
memang sangat sederhana sekali. Berbahan dari kayu dengan atap berupa seng. Tetapi jangan
melihat fisiknya, melainkan manfaat yang didapat dari bangunan kecil ini.
Sejak beberapa waktu lalu Lurah Baru Ulu Heppi Rusli memang sudah memikirkan bagaimana cara
membatasi asap rokok di kantornya. Sebab, tidak sedikit kepulan asap putih beracun yang
mengganggu tempatnya bekerja. Sumbernya tidak hanya pegawai yang aktif merokok, tetapi warga
yang berkepentingan di kelurahan ini.
Nah, melihat keberadaan ruang terbuka di belakang kantornya, maka Rusli mulai mengarahkan
aktivitas merokok dari gedung kelurahan ke lokasi tersebut. Sebagai awal, Rusli yang juga perokok
aktif, rutin memberikan sosialisasi dan mempraktikan sendiri . Harapannya agar langkah tersebut
diikuti para pegawai dan warga sekitar.
Dengan lingkungan sekitar yang hijau dan nyaman diharapkan dapat menarik minat para perokok
aktif ke gazebo ini. “Selain sudah mensosialisasikan fungsi gazebo ini, kami juga telah bekerja sama
dengan Puskesmas Baru Ulu untuk mensosialisasikan bahaya dan dampak yang ditimbulkan oleh
rokok kepada masyarakat,” kata Rusli.
Tidak melulu untuk merokok, lanjut lurah, gazebo ini juga dimaksimalkan untuk kegiatan
kemasyarakatan lainnya. Seperti sarana untuk bersosialisasi berbagai permasalahan di lingkungan
sekitar atau tempat berembuk ketua RT dengan warga. “Bisa kita bayangkan dari mulanya hanya
membatasi ruang merokok, tempat ini bisa bermanfaat untuk aktivitas lainnya,” pungkas Rusli.
![Page 6: BERBAGAI MACAM LIMBAH265](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082403/5572025e4979599169a365c6/html5/thumbnails/6.jpg)
(tom/k1)
Aceh Utara - Sejumlah masyarakat yang berdomisili di sekitar daerah aliran sungai
tempat pembuangan limbah milik perusahaan BUMN yakni, Pabrik Kelapa Sawit, Cot Girek,
Aceh Utara resah. Pasalnya, aliran sungai yang mereka pergunakan untuk MCK ( Mandi, Cuci
dan Kakus ) telah tercemar limbah sawit pabrik tersebut.
Seorang warga yang enggan di sebut jati dirinya saat di konfirmasi The Globe Journal,
Selasa (5/6) mengatakan PKS selama ini kurang memperhatikan lingkungan sekitar karena
membuang limbah sawit ke sungai. "Tak jarang kami warga sering terkena penyakit gatal - gatal,
diare dan penyakit lainnya karena telah mengkonsumsi air itu," katanya.
"Kami berharap kepada pihak manajemen PKS, Cot Girek memperhatikan lingkungan sekitar
dan jangan sembarang membuang limbahnya,"kesal warga
Manajer PKS, Cot Girek, Teuku Irfansyah saat di temui The Globe Journal di ruang
kerjanya membantah, pihaknya telah membuang limbah pabrik langsung ke sungai seperti yang
masyarakat katakan. "Selama ini kami sudah menjaga lingkungan sekitar dengan baik,"kata
Irfansyah.
"Hal tersebut sangat tidak mungkin terjadi karena kolam limbah sawit yang kami miliki
ada di dalam areal perusahaan dan kami pagar keliling guna menghindari masuknya binatang
piaraan milik warga dan di situ juga sudah ada petugasnya yang siap 24 jam memantau kolam
pembuangan limbah cair tersebut,"katanya kembali.
" PKS memiliki 7 kolam pembuangan limbah cair, proses pembuangannya kita saring
mulai dari kolam satu, dua dan seterusnya kemudian setelah proses sterilisasi di kolam yang
terakhir, baru selanjutnya limbah cair itu kami alirkan ke parit - parit areal perkebunan kelapa
sawit,"katanya
![Page 7: BERBAGAI MACAM LIMBAH265](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082403/5572025e4979599169a365c6/html5/thumbnails/7.jpg)
Dan hal itu sudah sesuai tata kelola lingkungan hidup bahkan dalam setiap bulannya ada
tim petugas dari BARISTAND (Badan Riset dan Standarisasi Banda Aceh) yang bertugas
mengontrol dengan mengambil sampel kemudian hasilnya di berikan kepada kami," imbuhnya
Inhutani IV Gandeng PTPN Bangun Pabrik
Kayu Lapis dari Limbah Kayu Sawit14 September 2009
Pengembangan industri plywood berbahan baku kayu kelapa sawit dilaksanakan melalui
sinergi BUMN antara PT. Inhutani IV bekerjasama dengan PTP. Nusantara V. Kerjasama ini
dilatar belakangi kepentingan kedua belah pihak yang saling membutuhkan, PT. Inhutani IV
sebagai pemrakarsa dalam hal ini membutuhkan bahan baku, sementara PTP. Nusantara V juga
memiliki kepentingan terhadap usaha-usaha nyata dilapangan yang dapat memperkecil dampak
negative terhadap lingkungan dari aktivitas replanting yang sedang berlangsungs saat ini dan
direncanakan terus berlanjut dalam waktu 10 tahun kedepan.
Dengan adanya sinergi BUMN diharapkan dapat saling memberikan nilai tambah/manfaat
baik secara finansial (dari aspek perusahaan) maupun manfaat ekonomi secara luas serta
bermanfaat untuk mengurangi/mencegah dampak negative terhadap lingkungan. Manfaat yang
diperoleh dengan adanya industri plywood antara lain :
1. Aspek financial/bisnis adanya pengurangan biaya produksi bagi industri plywood itu
sendiri karena lokasi bahan baku berdekatan dengan lokasi pabrik maupun pemanfaatan
pembuangan uap air bertekanan tinggi. Bagi PTP. Nusantara V dengan pengurangan
material limbah kayu kelapa sawit akan menurunkan biaya land clearing dan biaya
pemeliharaan tanaman kelapa sawit.
![Page 8: BERBAGAI MACAM LIMBAH265](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082403/5572025e4979599169a365c6/html5/thumbnails/8.jpg)
2. Aspek ekonomi dapat memberikan peluang kerja baru (membuka lapangan kerja),
peningkatan pendapatan pemerintah dari sektor pajak, pertumbuhan ekonomi akibat
adanya multiplier efek dari pembangunan industri plywood kayu kelapa sawit.
3. Aspek lingkungan sangat membantu dalam penilaian RSPO, terutama dalam hal
pemanfaatan limbah, pencegahan kebakaran lahan dan asap, serta mengurangi dampak
endemi hama dan penyakit tanaman
Produk yang dihasilkan telah dilakukan uji standart mutu oleh PT. Mutu Agung Lestari, hasil
produk plywood PT. Inhutani IV telah memenuhi kelayakan untuk pasar Jepang dan Uni Eropa.
Selain itu, pemanfaatan limbah kayu kelapa sawit untuk pembuatan eco-plywood dapat menekan
pemanfaatan / pemasokan htuan alam sebesar bahan baku plywood
Veener limbah kayu kelapa sawit juga dapat di manfaatkan untuk menghidupkan kembali pabrik
plywood yang telah mati/tidak operasional (revitalisasi) karena kesulitan bahan baku kayu hutan
alam.
Sumber : PT. Inhutani IV , 14 September 2009
(Visited 129 times, 4 visits today)
penutup
![Page 9: BERBAGAI MACAM LIMBAH265](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082403/5572025e4979599169a365c6/html5/thumbnails/9.jpg)
Kreatif Serta Jeli, Limbah Kayu Dan Gabah Bisa
Datangkan Fulus
Kreatif dan jeli melihat peluang bisnis adalah modal yang dibutuhkan seorang pelaku
usaha. Salah seorang perajin asal Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, memanfaatkan limbah
kayu dan kulit padi yang banyak tersedia di daerahnya. (foto: google)
YOGYAKARTA ( SuaraMedia News) - Tak semua limbah berujung di tempat sampah.
Di tangan orang yang jeli lagi kreatif, bahan limbah bekas industri mebel kayu dan kulit padi
kering mampu menghasilkan kerajinan yang menarik. Karena tak ada biaya bahan baku, usaha
kerajinan ini mendatangkan fulus yang lumayan.
Kreatif dan jeli melihat peluang bisnis adalah modal yang dibutuhkan seorang pelaku
usaha. Salah seorang perajin asal Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, memanfaatkan limbah
kayu dan kulit padi yang banyak tersedia di daerahnya.
Memakai bendera Galuh Kirana, Maryuki mulai menggeluti kerajinan berbahan limbah
ini sejak 2006 silam. Dia hanya menggelontorkan modal Rp 100.000. Sebagian duit ini ia
gunakan untuk mengongkosi temannya yang merakit alat penghalus atau pengamplas bertenaga
listrik. "Bahan limbah tak perlu beli karena di tempat saya banyak dan dibuang-buang," terang
Maryuki.
Ide membuat kerajinan berbahan limbah muncul kala ada pelanggan yang meminta
Maryuki membuatkan barang kerajinan. Pelanggan ini merupakan bekas pelanggan keramik
buatan Maryuki. Ya, sebelum terjun di kerajinan berbahan limbah, Maryuki menekuni kerajinan
keramik sejak 1998. Namun, karena permintaan keramik tidak bagus, usaha ini berhenti.
Nah, melihat di sekitar rumahnya banyak serutan kayu limbah usaha mebel, Maryuki memiliki
ide untuk memanfaatkan limbah tersebut. Selain kayu, ia juga bereksperimen membuat kerajinan
dari kulit beras atau gabah kering. Maryuki mendapatkan semua bahan-bahan ini secara cuma-
![Page 10: BERBAGAI MACAM LIMBAH265](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082403/5572025e4979599169a365c6/html5/thumbnails/10.jpg)
cuma.
Selain limbah kayu atau gabah, Maryuki butuh resin dan sedikit palk. Untuk membuat
patung, misalnya, langkah pertama, ia membuat cetakan memakai bahan silikon, lengkap dengan
detil-detilnya.
Kemudian bahan resin yang telah dicampur dengan sedikit palk dicetak menggunakan
cetakan berbahan silikon tersebut. Sementara, bahan limbah berupa serutan kayu atau gabah tadi
dituang ke dalam patung tersebut agar patung padat dan tak berlubang. Patung dengan tema
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan pesawat tempur merupakan salah satu patung andalan
Maryuki.
Selain patung, Maryuki juga suka membikin relief dan asbak. Untuk asbak, Maryuki
memilih bahan resin yang transparan agar tekstur bahan limbah yang ada di dalamnya tetap
terlihat.
Kini, Maryuki mempekerjakan lima karyawan dan sejumlah pekerja tidak tetap yang
berasal dari kalangan remaja karang taruna dan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
yang sedang magang. Ia membayar tenaga kerja ini antara Rp 15.000 sampai Rp 25.000 per hari.
Harga jual produk Maryuki cukup bervariasi. Harga patung yang tersedia dalam tiga
ukuran tinggi, yakni 10 centimetar (cm), 30 cm, dan 40 cm, antara Rp 5.000 sampai Rp 40.000
per unit. Sementara produk relief dan asbak dijual antara Rp 10.000 sampai Rp 30.000 per unit.
Maryuki menjual barang-barang produksinya ini kepada bekas pelanggan keramiknya
yang tersebar di Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Dalam sebulan, Maryuki bisa
memproduksi patung prajurit TNI ukuran sedang sampai 500 unit. Jika ditotal dengan ukuran
yang lain plus kerajinan di luar patung, produksi barang per bulan mencapai ribuan unit.
Dengan hanya menghitung hasil penjualan patung ukuran sedang saja, per bulan,
Maryuki mampu menangguk omzet hingga Rp 12,5 juta. Ini dengan asumsi Maryuki menjual
![Page 11: BERBAGAI MACAM LIMBAH265](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082403/5572025e4979599169a365c6/html5/thumbnails/11.jpg)
patung itu seharga Rp 25.000. "Keuntungan saya maksimal sepertiganya," aku pria lulusan
Sekolah Menengah Seni rupa (SMSR), Yogyakarta ini.
Sejauh ini, Maryuki mengaku, kendala utama yang ia hadapi adalah keterbatasan modal.
Pria yang hobi fotografi ini memendam keinginan untuk mengembangkan usahanya. Dia
berkeinginan menempatkan produknya di sejumlah toko-toko suvenir di Yogyakarta dengan
sistem bagi hasil atau konsinyasi. (kontan) www.suaramedia.com
daftar pustaka
![Page 12: BERBAGAI MACAM LIMBAH265](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082403/5572025e4979599169a365c6/html5/thumbnails/12.jpg)
Sumber : PT. Inhutani IV , 14 September 2009