joheuniyagi.files.wordpress.com · berbagai review, lirik lagu, game dan event. kali ini aku...

53

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Cover Daftar Isi 4

    Profil 6

    Kim So Eun 6

    Fanfiction 8

    Chapter : If Me Loved 9

    One Shoot : Haunted House 20

    Disclaimer Review 35

    All images and information Drama : After School Bokbulbok 36

    presented in this magazine are Movie : Morning Grave 38

    for informational and educational MV : Goodbye My Love – 8eight 41

    only. Copyrights of the material

    belongs to respective owner. Lyrics 43

    JOHEUNIYAGI MAGZ does not claim Goodbye My Love – 8eight 44

    ownership of any materials herein.

    Recommend 49

    JOHEUNIYAGI Moonlight – Yaricha Eryana 50

    http://joheuniyagi.wordpress.com

    Game 51

    Event 51

    Untuk yang berminat menyumbang

    FanFiction-nya, silakan email :

    [email protected]

    dengan subjek : MJ-(nama author)-

    (nama ff)-(jenis ff)

    contoh : MJ-Choi rae byung-To You-

    Oneshoot

    mailto:[email protected]

  • OWNER

    September 2014, musim gugur di Korea tidak membuat semangatku gugur.

    Sangat membosankan jika harus update fanfiction, ebook dan mengerjakan

    request cover saja. Maka itu aku sebagai owner Joheuniyagi menciptakan hal

    terbaru yaitu Joheuniyagi Magz. Sebuah majalah berisi profil artis, fanfiction,

    berbagai review, lirik lagu, game dan event.

    Kali ini aku menggunakan artis cantik Kim So Eun untuk menjadi wajah majalah

    volume ini karena aku adalah fans gadis yang berumur 25 tahun ini. Aku pun akan mengulas profil-nya,

    fanfiction, drama, movie dan music video yang dibintangi oleh gadis yang memerankan Ga Eul di drama

    BBF.

    Bahkan ada sebuah game dan event berhadiah!

    Semoga Joheuniyagi Magz volume ini bermanfaat untuk para readers tercinta. Untuk isi Joheuniyagi

    Magz volume selanjutnya, aku sangat mengharapkan para author bisa menyumbangkan fanfiction bagus

    mereka supaya halaman majalah ini bertambah.

    Sekian untuk obrolannya, selamat membaca!

  • PROFIL Nama : Kim So Eun

    Tanggal Lahir : 6 September 1989

    Tempat : Namyangju, Gyeonggi, Korea Selatan

    Pendidikan : Universitas Chung-Ang ( Jurusan : Teater dan film )

    Aktif : 2004 – sekarang

    Agen : Fantagio

    DRAMA TV :

    2004 : Sister of The Sea, Sad Love Story.

    2006 : Drama City “First Love”

    2007 : Chosun Police ( Cameo )

    2009 : Express Chonsu, Boys Before Flower, He Who Can’t Marry.

    2010 : A Good Day for the Wind to Blow.

    2011 : A Thousand Kisses.

    2012 : Secret Angel, Happy Ending, Horse Doctor.

    2013 : After School Bokbulbok, Age of Filling.

    FILM :

    2004 : Two Guys.

    2006 : Family Matters, Fly Daddy Fly.

    2007 : The Must Show Go On, Someone

    Behind You.

    2013 : Vertigo.

    2014 : Morning Grave.

    VARIETY SHOW :

    2012 : Music and Lyrics ( With Junho 2PM ).

  • 2013 : Glitter ( With Victoria ).

    VIDEO MUSIC :

    2005 : "헤어지자고" – Yoon Gun, Bye Bye Bye – Monday Kiz.

    2009 : Bodyguard – Shinee ( With Kim Bum ), Goodbye My Love – 8eight (

    With Jeong Jinwoon and Jung Gyuwoon ).

    2012 : First Love Melody – Accoustic Collabo ( With Lee Hyun Woo ).

    2013 : Spring Expectation – Lim Jae Wook.

    Kim So Eun eonni emang sangat berbakat dalam bidang acting karena wajahnya

    yang manis, serta penghayatannya yang baik. Aku pernah menonton drama So

    Eun eonni beberapa diantaranya “Boys Before Flower” dan “After School

    Bokbulbok”. Komentarku untuk si pemeran Cho Ga Eul di drama BBF ini sangat

    mengesankan. Suka banget saat dia harus berpasangan dengan Kim Bum oppa

    yang tampan dan sangat cocok untuk eonni berambut coklat gelap ini. Bahkan

    aku bisa mengacungkan dua jempol sekaligus untuk eonni di drama comedy

    bersama lima anggota 5uprise. Aku bakalan me-review drama ini kok di sini, jadi

    kalian bisa tahu bagaimana So Eun eonni di drama itu.

    Joheuniyagi-ers, drama So Eun eonni apa yang sudah

    kalian tonton? Bagaimana komentar kalian?

    Sumber Info : Wikipedia.co.id

    Editor : Choi Rae Byung

  • FANFICTION

    Chapter 1 : If Me Loved Author : Choi Rae Byung

    Cast : Kim So Eun, Cho Kyuhyun, Park Shin Hye, Lee Donghae

    Genre : Romance, Sad, School-life, Friendship

    Rating : PG+15

    Sinopsis :

    Semenjak munculnya murid baru Cho Kyuhyun, mulailah kisah cinta anak kelas 3 SMA ini. Park Shin Hye, awalnya sangat membutuhkan Kyuhyun untuk mengajarkan matematika. Lalu ia mengajak Kim So Eun untuk menemaninya belajar bersama Kyuhyun. Lee Donghae, teman baru Kyuhyun yang rumahnya berdekatan pun ikut belajar.

    Hingga suatu hari, muncullah perasaan Kyuhyun pada Shin Hye. Sementara So Eun, mulai menyukai Donghae. Tetapi, takdir mengatakan lain. Shin Hye rupanya tidak menyukai Kyuhyun, sementara Donghae yang menolak pernyataan cinta dari So Eun.

    Lalu, bagaimana perasaan Kyuhyun dan So Eun yang hatinya di tolak?

    -oOo-

    DING! DING! DING!

    Suara bell masuk pada high school Paran membuat para murid yang sedang berada di luar

    kelas, ataupun yang sedang berada di sekitar sekolah, segera berlarian menuju kelas

    masing-masing sebelum guru mereka yang mengajar pada jam pertama masuk ke kelas

    duluan. Jika itu terjadi, mereka yang terlambat akan di hukum oleh guru mereka. Entah

    berdiri di depan koridor, atau berdiri di lapangan, menghadapi musim panas yang

    membakar kulit itu.

    Di sebuah kelas, yang berada di sudut koridor lantai 3, tampak murid-murid sedang

    berbincang di kelas mereka. Ya, ini adalah hari pertama mereka duduk di bangku kelas 3.

    Mereka sebentar lagi akan pergi ke Universitas, ataupun bekerja di café yang menerima

    pekerja yang hanya memiliki pendidikan SMA. Di antara mereka yang tampak begitu senang

    duduk di kelas 3, hanya ada satu murid perempuan yang begitu murung di bangkunya yang

  • terletak pada barisan terdepan. Melihat gadis itu terdiam, tentu membuat seseorang

    penasaran dan hendak mengagetkannya. Ia berjalan mengendap-endap ke arah gadis

    berambut panjang terikat kuda tersebut. Setelah sudah di rasa dekat, ia langsung

    menepuk bahunya dengan kencang, “DOR!” “Yaa!” yang di kagetkan menoleh ke belakang dan ia mendapatkan sesosok sahabat

    yang selalu ada di sisinya sejak pertama kali masuk SMA.

    Gadis berambut ikal sebahu itu tersenyum, dan segera duduk di bangku

    bersebelahan dengan gadis yang di kagetkannya, “Hei, kenapa kau begitu murung?”

    “Hah… kelas 3. Sebentar lagi akan kuliah kan? Ck! Apakah aku akan jadi perawan

    tua?” keluh gadis itu.

    “Huh… kau ini. Memangnya kau kira aku sudah tidak perawan? Walaupun

    berpacaran berkali-kali, aku masih perawan tau,” cibir gadis bermata bulat itu.

    “Yaa… maksudku itu, perawan dalam artian sudah pernah berpacaran. Apa kau

    tau? Berpegangan tangan dengan seorang laki-laki, itu artinya sudah tidak perawan,”

    jelas gadis dengan jam tangan warna putih itu.

    Mendengar penjelasan sahabatnya, ia mendelik kaget, “Jinjjayo? Jadi… aku sudah

    tidak perawan.”

    “Aisshh… kau ini memang tidak bisa di ajak berbicara tentang perumpamaan. Kau

    tidak akan mengerti,” ledeknya.

    “Huh,” gadis dengan sepatu kets warna hitam itu mem-pout-kan pipinya.

    “Selamat pagi!” sapa seorang guru yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan berisi 30

    murid itu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

    Dua gadis yang tadi sedang mengobrol pun segera menghadap depan. Begitu juga

    dengan para murid lainnya. Semuanya menatap guru wanita dengan kaca mata tebal

    bulat yang bertengger di hidungnya, berharap guru itu adalah guru yang lebih baik dari

    guru-guru yang mereka temui di kelas 2.

    Guru wanita itu menaruh beberapa buku di tangannya ke atas meja yang di

    sediakan untuk guru. Ia memandangi satu demi satu murid-muridnya, “Ini adalah hari

    pertama kalian masuk ke kelas 3. Aku harap, kalian bisa belajar lebih baik dari kelas

    sebelumnya. Karena di kelas ini, akan menentukan apakah kalian berhak keluar dari SMA

    ini, atau tetap berada di sini.”

  • Wajah para murid kelas 3 itu tampak pucat karena cukup takut dengan ucapan sang

    guru. Memang lembut, tapi itu terasa seperti jarum yang menusuk jantung, dan jarum

    itu mengalir dalam darah.

    “Oh ya, sebelum kita mulai pelajaran, aku akan mengenalkan satu murid baru

    sekolah ini,” ucapnya kemudian berjalan menuju keluar pintu. Semua mata murid yang

    ada di sana mengikuti langkahnya, hingga akhirnya menghilang untuk sementara. Tidak

    lama, guru itu muncul kembali bersama seorang pemuda di belakangnya. Para murid

    yang mengikuti langkah sang guru, cukup kaget dengan kedatangan murid baru yang

    gender nya seorang laki-laki dan memiliki paras yang cukup tampan. Mereka berdua pun

    segera berdiri di tengah kelas, “Dia murid baru yang akan ikut belajar bersama kalian.”

    “Anyeonghaseyo… naneun Cho Kyuhyun imnida. Bagaseupnida…,” Cho Kyuhyun,

    laki-laki berambut ikal kecoklatan, bertubuh tinggi, berhidung mancung, bermata indah,

    serta bibir yang manis, membungkukkan badannya 90 derajat untuk memperkenalkan

    diri. Ia pun memandangi para teman-temannya sambil menebarkan senyum yang

    mempesona. Hal itu membuat para gadis cukup terpukau dengan kehadiran murid baru

    itu.

    “Asalmu dari mana?” tanya sang guru sambil menoleh pada Kyuhyun.

    “Incheon,” jelas Kyuhyun pada sang guru.

    Guru wanita itu mengangguk dan menatap para muridnya, “Oh… dia asalnya dari

    Incheon. Semoga kalian bisa berteman baik dengannya ya.”

    “Ne!!” seru para murid.

    Gadis yang tadi murung, entah kenapa jadi cukup merasa tertarik dengan

    kehadiran Kyuhyun. Matanya tak kunjung lepas dari sosok laki-laki itu. Sementara

    sahabat di sebelahnya, memandang aneh padanya, “Yaa… kau tertarik?”

    Yang di tanya pun menoleh pada gadis berambut coklat itu, “Aniyo.”

    “Silakan duduk di bangku kosong itu,” guru itu menunjuk ke bangku kosong yang

    letaknya ada di sudut kelas.

    “Ne,” laki-laki bernama Kyuhyun itu berjalan menuju bangku yang di tunjuk

    gurunya.

    Setiap langkah Kyuhyun, tidak lepas dari pandangan para gadis yang ada di sana.

    Terkecuali Kim So Eun, gadis yang memang jarang terlihat tersenyum. Gadis itu hanya

    memandangi sang guru yang baru saja hendak menerangkan pelajaran pertama.

  • Sahabat yang di sebelahnya, Park Shin Hye, mencolek So Eun dengan tulunjuk

    tangannya, “Yaa! Kau tidak melihatnya? Dia duduk di belakang Donghae.”

    “Humm… memang kenapa?” tanya So Eun dengan mata yang tetap menatap lurus ke

    depan.

    “Bagaimana bisa kau dapat pacar, kalau seperti ini saja, kau tidak mau memperhatikan,”

    cibir Shin Hye.

    So Eun hanya menggendikkan bahunya tidak mau tau. Dia memang tipikal gadis

    yang tidak mau tau tentang seorang laki-laki. Shin Hye yang selalu mendampingi So Eun,

    hanya bisa mengelus dada karena begitu pendiamnya So Eun dan tidak bisa mudah

    terbuka dengan para laki-laki.

    -oOo-

    Istirahat tiba. Beberapa murid yang ada di kelas 3 itu langsung berhamburan

    keluar kelas, untuk mengisi perut mereka yang keroncongan. Tapi hanya ada beberapa

    yang masih di kelas. Mungkin sedang melanjutkan catatan yang belum selesai, atau

    sedang malas makan siang.

    Donghae, laki-laki berambut hitam dengan poni miring itu, menoleh ke belakang.

    Menatap murid baru bermarga Cho yang sedang sibuk menulis catatan yang belum

    sempat ia selesaikan karena tadi sedang konsentrasi mendengarkan sang guru, “Hei….”

    Kyuhyun menatap Donghae, “Hei.”

    “Perkenalkan, aku Lee Donghae,” Donghae menjulurkan tangannya berharap akan

    mendapat jabatan dari Kyuhyun.

    Kyuhyun tersenyum dan menjabat tangan Donghae sebentar, kemudian

    melepaskannya.

    “Kenapa kau pindah ke sini saat kelas 3? Bukankah tanggung?”

    “Aku pindah karena eomma ku di makamkan di sini. Jadi, aku ingin berada di

    Seoul,” jelas Kyuhyun.

    “Ah… mian, aku membuatmu sedih.”

  • “Gwenchana.”

    “Emm… di mana rumahmu?”

    “Di gang 4 belok kiri.”

    “Wah. Rumahku juga di sekitar sana. Bisa pulang bareng kan?”

    Kyuhyun mengangguk. Ia baru saja mendapatkan teman di sekolah barunya.

    Cukup menyenangkan untuk Kyuhyun.

    -oOo-

    “Kau lihat? Kyuhyun itu tampan, dia juga pintar,” jelas Shin Hye pada So Eun yang

    sedang sibuk menyantap makan siangnya tanpa mendengarkan lawan bicaranya. Saking

    kesalnya, Shin Hye menggebrak meja.

    BRAK!

    Karena mendengar gebrakan meja dari Shin Hye, So Eun pun menatap sahabatnya

    dengan bingung, “Kau ini mau pacaran atau tidak sih? Aku sudah pilihkan yang bagus

    tapi kau tidak mau juga.”

    “Shin Hye-ya… aku tidak suka di pilih-pilih. Biarkan cinta datang sendirinya.”

    “Tapi jika seperti itu, sampai tua kau tidak akan pernah merasakan cinta masa

    muda,” jelas Shin Hye, gadis yang cukup cerewet pada gadis di depannya.

    “Aisshh… biarkan saja aku. Aku tidak suka di jodohkan, jika aku suka, aku akan

    menembak laki-laki itu,” ucap So Eun dan kembali menikmati sayur rumput lautnya.

    “Ya sudah terserah kau,” saking kesalnya, Shin Hye tidak lagi berbicara dan

    menyantap makanan yang sudah hampir dingin karena dari tadi ia terus berbicara.

    -oOo-

  • Deretan angka tertulis kapur pada papan tulis berwarna hijau tua itu. Sang guru

    matematika yang umurnya masih muda itu menatap para muridnya, setelah selesai menulis

    soal, “Siapa yang mau mengerjakan?”

    Para murid wajahnya tampak pucat karena melihat soal yang begitu sulit dari guru

    matematika itu. Tapi tidak untuk si marga Cho. Laki-laki itu mengangkat tangan kanannya

    tinggi, dan sang guru menunjuknya.

    “Kau? Majulah,” suruhnya.

    Kyuhyun, langsung maju ke depan kelas tanpa rasa malu. Semua mata tertuju

    padanya yang sedang berjalan, kemudian mengambil kapur, dan menjawab soal dari sang

    guru. Hanya 2 menit, Kyuhyun telah menyelesaikan satu soal panjang itu. Sang guru pun

    memeriksa. Matanya agak membulat setelah selesai memeriksa jawaban Kyuhyun. Ia pun

    menatap Kyuhyun dengan rasa bangga, “Wah… kau pintar sekali. Siapa namamu?”

    “Cho Kyuhyun imnida,” ucap Kyuhyun.

    Guru perempuan itu pun mengangguk-angguk. Sementara para murid yang lainnya

    tampak takjub pada Kyuhyun.

    -oOo-

    “Kyuhyun!” seru Shin Hye tiba-tiba ketika Kyuhyun bersama Donghae hampir keluar

    dari kelas.

    Para lelaki tampan itu pun menghentikan langkahnya dan menatap Shin Hye yang

    sedang berjalan menghampiri mereka.

    “Kyuhyun-ah… bisakah kau mengajariku matematika?” tanya Shin Hye sambil

    memberikan buku matematika paket, dengan buku catatannya pada Kyuhyun yang

    menatapnya heran, “Jebal… aku sangat lemah pada matematika.”

    Donghae menepuk bahu Kyuhyun yang bengong karena permintaan secara tiba-

    tiba dari teman sekelasnya yang belum ia kenal, “Yaa! Kyuhyun-ah… dia memintamu untuk

    mengajarinya. Kau mau?”

    “Ah?” Kyuhyun menoleh pada Donghae, dan kembali menatap Shin Hye, “Emm…

    aku harus mengajarimu dari mana?”

  • “Tentu saja dari awal. Oh ya, aku tidak sendirian kok,” Shin Hye menoleh ke

    belakang dan menatap So Eun yang sedang sibuk membereskan buku, “So Eun-ah!”

    So Eun menghentikan kegiatannya dan menatap Shin Hye yang memanggilnya. Ia

    pun segera bangkit dari duduk dan menghampiri sahabatnya setelah Shin Hye

    menggunakan bahasa isyarat agar So Eun ke sana. Ketika So Eun sudah di sebelah Shin Hye,

    ia pun langsung menarik tangan So Eun agar lebih dekat padanya dan merangkul lengannya.

    “Dia sahabatku, namanya Kim So Eun. Aku dan dia ingin belajar matematika. Boleh

    kan?” Shin Hye mengedipkan matanya pada Kyuhyun.

    So Eun, yang ada di sebelah Shin Hye hanya menunduk malu karena sahabatnya

    terlalu agresif. Sementara Kyuhyun, menoleh pada Donghae, berharap mendapat jawaban

    darinya. Tapi Donghae hanya menggendikkan bahunya, bertanda tidak tau.

    -oOo-

    Alhasil, Kyuhyun menerima tawaran dari Shin Hye. Ia mengajari Shin Hye pelajaran

    berhitung itu di perpustakaan. Kyuhyun juga mengajari So Eun walaupun gadis bermarga

    Kim itu agak ogah-ogahan di ajari Kyuhyun. Sementara Donghae, mondar-mandir

    mengambil buku di rak buku yang memiliki jumlah buku ratusan.

    Setelah 60 menit mengajari dua gadis yang baru di kenalnya, Kyuhyun pun langsung

    pulang dengan Donghae. Ia melirik pada teman barunya yang dari tadi cengar-cengir sejauh

    mereka berjalan, “Yaa! Kenapa kau cengar-cengir begitu?”

    “Hehehe… kau itu hebat sekali, Kyuhyun-ah. Kau berhasil menggaet dua

    perempuan langsung di hari pertamamu sekolah.”

    “Ck. Aku tidak menggaet. Mereka saja yang tertarik padaku,” jelas Kyuhyun kembali

    menghadap ke depan, menikmati pemandangan deretan toko serta orang yang lalu lalang

    di sana.

    “Benarkah? Tapi gadis berambut pendek tadi, termasuk primadona kelas loh,” ucap

    Donghae, membuat teman di sebelahnya spontan menoleh dengan mata yang agak

    membulat.

    “Primadona?”

  • “Ne. Park Shin Hye … Dia banyak di incar kakak kelas dulu. Tapi karena kakak kelas

    itu sudah lulus, Shin Hye jadi incaran anak kelas 3, bahkan kelas 1,” cerita Donghae begitu

    semangat. Yang di ceritakan hanya tertawa dalam hati saja mendengar Donghae begitu

    semangat menceritakan tentang Shin Hye.

    -oOo-

    “Kenapa kau malu-malu? Jika ada yang tidak kau tau, tanyakan pada Kyuhyun. Dia

    namja yang baik,” ucap Shin Hye pada gadis yang tangannya sedang di rangkulnya.

    “Kau ini memalukan. Dia kan murid baru. Dia belum kenal kita. Tapi kau sudah

    minta tolong.”

    “Yaa!” seru Shin Hye melepas rangkulan pada tangan So Eun dan menghentikan

    langkahnya. Membuat gadis di sebelahnya ikut berhenti melangkah. Gadis dengan tas

    warna pink itu pun menatap sahabatnya dengan tajam, “Jika tidak kenalan, tentu tidak

    akan kenal. Kau ini mau pintar tidak?”

    So Eun menghela nafasnya. Ia tidak bisa menolak kemauan sahabatnya, “Iya iya aku

    mau pintar.”

    “OK. Besok ke rumah Kyuhyun, dan kau harus ikut,” Shin Hye langsung menarik

    tangan So Eun dan segera berjalan di atas trotoar pertokoan itu.

    -oOo-

    Hari selanjutnya, Shin Hye lagi-lagi menjegat dua namja yang hendak pulang. Tapi

    tidak dengan panggilan. Ia langsung berlari menuju pintu keluar dan menghalangi

    Kyuhyun dan Donghae dengan tubuhnya.

    “Yaa! Kenapa kau di situ? Kami mau pulang,” ucap Donghae pada Shin Hye yang

    tubuhnya kecil, namun mampu membuat para lelaki itu tidak bisa menyerobot keluar.

    “Aku mau bicara dengan Kyuhyun,” jelas Shin Hye kemudian menjulurkan lidahnya

    pada Donghae. Matanya pun langsung melirik pada Kyuhyun yang berdiri di belakang

    Donghae, “Kyuhyun-ah… bisakah aku dan So Eun belajar lagi di rumahmu?”

  • “Mwo?” kaget Donghae.

    Yang di tanya tidak kaget. Ia justru mengangguk mengiyakan, “Boleh saja,”

    “Yes! Kajja So Eun-ah!!” seru Shin Hye segera berlari menuju So Eun kemudian menarik

    lengannya. Sementara tangan satunya lagi mengambil tasnya. Mereka pun langsung keluar

    kelas mendahului Donghae dan Kyuhyun.

    Donghae dan Kyuhyun saling bertatapan kemudian menggeleng heran pada dua gadis itu.

    -oOo-

    “Hahahaha…!” Donghae tertawa melihat acara TV komedi yang sedang ia tonton di ruang

    tamu Kyuhyun.

    Sementara orang yang sedang belajar di belakangnya, merasa terganggu dengan tawa

    Donghae dan suara TV dengan volume keras itu. Shin Hye, yang sebenarnya bukan pemilik

    rumah, justru memarahi Donghae, “Yaa! Donghae-ya! Kecilkan volume TV dan volume

    suaramu.”

    “Mwo? Aku tidak dengar!” seru Donghae dengan mata tetap pada layar kaca itu. Kemudian

    mulutnya kembali terbuka, mengeluarkan suara tawa yang keras, “Hahahaha!”

    Shin Hye sudah habis kesabaran dengan tingkah laku teman sekelasnya itu pun hampir saja

    berdiri menghampiri Donghae. Tapi So Eun terlebih dahulu berdiri, meninggalkan meja

    tempat ia belajar dengan Kyuhyun dan Shin Hye. Kemudian ia menghampiri TV layar 21 inch

    itu dan menekan tombol volume. Donghae pun cukup terganggu dengan kehadiran So Eun

    yang tiba-tiba berada di depan TV untuk mengecilkan volume. Tidak begitu lama, So Eun

    pergi dari depan TV, dan justru duduk di sebelah Donghae. Gadis itu pun menoleh pada lelaki

    yang sedang bengong menatapnya, “Ayo kita nonton. Aku sedang tidak ingin belajar.”

    “Baiklah,” Donghae tersenyum dan menghadap TV lagi.

    Kyuhyun geleng-geleng kepala melihat tingkah Donghae dan So Eun. Shin Hye yang melihat

    Kyuhyun tidak melihatnya mengerjakan soal pun, langsung menyenggol lengan lelaki

    bermarga cho itu, “Yaa!”

    “Ah ne?” Kyuhyun kelagapan dan menatap Shin Hye yang duduk di sebelahnya.

  • “Ini lihat… apa jawaban yang aku kerjakan benar?” tanya Shin Hye dengan alis yang

    menyatu.

    Kyuhyun mencoba tersenyum dan menerangkan satu persatu soal yang di berikan pada

    Shin Hye.

    -oOo-

    Sudah hampir satu bulan Kyuhyun bersekolah di sana. Sekarang kelas 3 sedang

    mengadakan prakarya karikartur yang akan di pamerkan di mading untuk bulan February itu.

    Semua murid berlomba-lomba menggambar karikartur favorite mereka. Tapi ada juga yang

    kebingungan harus menggambar karikartur siapa karena tidak memiliki ide ataupun bakat.

    Ada salah satu murid yang dengan santainya menggambar sebuah karikartur. Dia seorang

    gadis dengan bando kuningnya dan rambut tergerai.

    “So Eun-ah…,” panggil Shin Hye.

    So Eun yang sedang sibuk dengan sketsa gambarnya, menoleh pada sahabatnya, “Wae?”

    “Emm… hehehe,” Shin Hye tertawa kecil. Kemudian ia memberikan satu lembar kertas A4

    pada So Eun, dan wajahnya pun tiba-tiba berubah menjadi gaya aegyo nya, “So Eun-ah… bisa

    kau menggambar untukku?”

    So Eun mendesah. Tapi ia tersenyum dan mengambil kertas A4 yang di berikan Shin Hye,

    “Ne. Aku akan menggambarkannya,”

    “Kyaa! Kamsahabnida…!” dengan senangnya, Shin Hye langsung melompat ke pelukan So

    Eun.

    Di meja Kyuhyun, laki-laki itu tampak kebingungan dalam menggambar. Berkali-kali ia

    menghapus sketsa yang ia buat. Hingga akhirnya menyerah dan menggaruk kepalanya yang

    tidak gatal, “Aisshh… kenapa aku tidak pernah bisa membuatnya.”

    Donghae membalikkan badannya ke belakang, menghadap Kyuhyun yang sedang frustasi

    akan karikarturnya, “Kyuhyun-ah, kau menggambar siapa?”

    “I don’t know,” ucap Kyuhyun lemas.

    “Mau minta So Eun melukis untuk kita?” tanya Donghae memberi ide.

  • Kyuhyun menatap Donghae dengan heran. Hingga akhirnya ia ikut berdiri ketika Donghae

    mulai bangkit dari duduknya menghampiri bangku So Eun.

    “So Eun-ah!” seru Donghae yang tiba-tiba muncul di depan So Eun. Hal itu membuat gadis

    yang sedang membuat sketsa untuk gambar Shin Hye, mendongakkan kepalanya, menatap

    laki-laki asal Mokpo itu, “Bisakah kau menggambar untuk kami?”

    “Nugu?” tanya So Eun heran. Lalu matanya beralih pada Kyuhyun yang jalan perlahan

    menuju mejanya, dan berdiri di sebelah Donghae.

    Donghae pun segera merangkul bahu Kyuhyun, “Aku dan Kyuhyun.”

    So Eun menatap Donghae, kemudian Kyuhyun bergantian. Ia ingin menolak, karena

    tangannya hanya dua. Sketsa dirinya saja belum jadi, di tambah dua orang lagi yang minta di

    gambarkan. Apakah dalam waktu 30 menit, sketsa punya 3 orang beserta dirinya akan

    selesai?

    -oOo-

    To be continued…

    Next :

    “Kau sudah lama kenal dengan Shin Hye?” tanya Kyuhyun penasaran. So Eun mengangguk, “Emm…

    kau tau, tipe namja yang ia sukai?”

    ….

    “Bisakah kau menggambar anime untukku?”

    ….

    “So Eun-ah… beberapa hari yang lalu, kau selalu update di twitter tentang cinta. Ada apa denganmu?

    Kau sedang jatuh cinta?”

    “Hah?” So Eun menatap Shin Hye. Ia pun tersenyum, “Tidak. Itu tidak benar. Aku hanya kagum,

    dengan seseorang.”

    “Nugu?” Shin Hye memajukan wajahnya.

  • FANFICTION

    One Shoot : Haunted House Author : Choi Rae Byung

    Cast : Kim So Eun, Kris Woo, Kevin Woo, Bae Suzy, Park Jiyeon

    Genre : Horror, Romance, Friendship

    Rating : PG+15

    Rumah angker di daerah sokcho, membuat penasaran ke lima mahasiswa dan mahasiswi dari Universitas Seoul jurusan sastra tersebut. Kim So Eun berlari menuju ke empat temannya yang sudah menunggunya di perpus. Begitu sampai, ia langsung duduk dan menunjukkan artikel pada sebuah koran yang ia beli tadi pagi pada mereka, “Lihat ini. Baca ini. Apa rumah ini yang kalian cari?”

    Keempat temannya itu langsung memajukan wajahnya mendekat pada koran itu dan membacanya secara detil.

    “Ne! ini dia rumahnya! Kerja yang bagus So Eun-ah!” seru Kris sambil menepuk bahu So Eun dengan kencang.

    “Yaa! Appo!”

    “Jadi, kapan kita akan kesana?” tanya Kevin yang duduk di depan Kris.

    “Yaa! Apa kalian benar akan mengunjungi rumah itu?” tanya Jiyeon, seorang gadis penakut.

    “Tidak bisakah kalian mencari rumah lain? Rumahku juga bisa di jadikan penelitian.” Tegas So Eun yang masih terengah – engah setelah berlari dari kelasnya.

    “Benar! Tidak seharusnya kita meneliti rumah seram itu kan.” Tambah Suzy.

    “Kalian ini para gadis yang sangat penakut. Dengarkan aku. Rumah ini satu – satunya tempat yang bagus untuk penelitian kita.” Jelas Kris.

    “Kalau begitu, kalian pergi saja sendiri.” Usul So Eun.

    “Jadi kau tidak mau masuk satu kelompok denganku?” tanya Kevin sembari menatap So Eun dengan penuh tanda tanya. Lalu ia menatap para gadis yang menjadi temannya satu jurusan itu. “Bagaimana dengan kalian?”

    “Eumm…,” Jiyeon berpikir.

    “Satu malam saja ya,” ucap Suzy.

  • “Baiklah. Kita akan pergi satu malam saja,” ucap Kris senang.

    So Eun dan Jiyeon pun melotot kearah Suzy yang tak secara langsung menerima ajakannya.

    -oOo-

    Mereka berlima berkumpul di kampus sore itu. Sebelumnya mereka pulang untuk mengambil perlengkapan untuk menginap di rumah hantu tersebut. Begitu sudah berkumpul, mereka segera pergi ke rumah yang disebut – sebut.

    Di depan rumah itu, suasana mencekam di rasakan oleh So Eun. Sampai –sampai ia tak mau ikut. “Aku pulang ya. Aku tidak mau ikut. Ini menakutkan!”

    “Heh… kau mau kemana? Kami juga takut!” ucap Jiyeon yang merangkul So Eun ketika ia ingin meninggalkan lokasi.

    “Benar. Kau harus adil, kau juga harus merasakan takut seperti kami.”

    So Eun mencibir mendengar ucapan Suzy.

    “Sudahlah, kalian diam.” Ucap Kevin pada ke tiga yeoja tersebut. Kemudian ia seera menekan bel rumah tersebut.

    TING TONG!

    “Permisi!!!”

    “Permisi! Kami datang!” teriak Kris.

    Tak lama gerbang putih itu pun terbuka. Lalu muncul seorang haraboji dari dalam. Membuat kelima anak muda itu cukup terkejut. “Kalian sudah datang? Ayo masuklah, di luar sangat dingin.”

    Mereka mengangguk mengikuti perintah si haraboji. Kemudian mereka mengikutinya masuk ke dalam rumah yang tampak angker karena begitu besar dengan 2 lantai, dinding bercat putih yang sudah kotor, bahkan ada beberapa lumut hijau menempel di sudut – sudutnya.

    “Kau kenal dengannya?” lirih So Eun pada Kevin sambil berjalan mengikuti haraboji ked dalam rumah.

    “Ne, dia adalah penjaga rumah ini. Konon sebelum dia, penjaga lainnya meninggal secara tragis.” Bisik Kevin.

    “Jinjayo?” kaget So Eun sembari membulatkan matanya.

  • -oOo-

    “Silakan duduk.” Suruh haraboji itu begitu sampai di ruang tamu.

    Lantas, kelima mahasiswa itu pun duduk di sofa hampir bersamaan. Kemudian Kevin memulai pembicaraan, mewakili teman – temannya, “Kami datang kesini untuk menginap satu malam saja. Kami akan meneliti yang kami lihat. Kami tidak akan membongkar apapun yang di tutupi. Apakah, ada larangan untuk kami?”

    Haraboji yang duduk di ujung hadapan kelima anak muda itu menatap mereka satu persatu. Terutama para gadis yang wajahnya tampak pucat, “Larangannya hanya satu. Bagi wanita yang sedang haid, tidak boleh menginjak rumah ini.”

    DEG!

    Jantung Suzy berdebar sangat keras. Wajahnya menjadi tegang. Mata haraboji yang kantungnya sudah kendur itu pun melihat kearahnya.

    “Kenapa kau begitu tegang nak?”

    “Ah, aku…,” gadis bermarga Bae itu gelagapan. Berkali – kali matanya memutar, mencari suatu benda yang bisa dijadikannya objek untuk mencari jawaban.

    “Waeyo?” Jiyeon yang duduk di sebelah Suzy pun menatapnya penasaran.

    “A-aku sedang hari pertama sekarang… tapi, aku sudah menginjak rumah ini. Bagaimana?” tanya Suzy dengan wajah yang sangat panic. Ia memandang haraboji, lalu keempat temannya.

    “Jika begitu, segeralah pulang.” Suruh si haraboji yang memakai baju hanbok. Tampaknya dia seorang paranormal.

    “Aku juga haid.” Jiyeon langsung mengangkat tangannya.

    “Baiklah. Kau juga boleh pulang.”

    “Yaa! Kalian ini curang. Masa, aku sendirian di sini?” tanya So Eun dengan kesal sembari mengerutkan keningnya.

    “Ada Kevin dan Kris, kan. Kalian jaga So Eun ya, aku pulang dulu.” Ucap Suzy dengan buru – buru, lalu menggendong tas ranselnya dan berjalan mengikuti Jiyeon yang sudah sampai di depan pintu rumah untuk segera keluar.

    “Yaa! Yaa!!” So Eun berseru dan hendak menyusul mereka. Namun Kris menahan tangannya. Lantas ia pun memandangnya garang.

    “Apa yang kau takutkan? Ada kami berdua…” jelas Kris sembari menunjuk dirinya dan Kevin.

  • So Eun memanyunkan bibirnya. Ia sangat ketakutan sekarang, bahkan hampir saja menangis ingin meminta pulang.

    -oOo-

    Di dalam bis menuju rumah, tampak Jiyeon tubuhnya bergetar karena ketakutan. Bahkan ia berpikir, apakah hantu itu tahu kalau ia berbohong dan akan menghukumnya?

    “Jiyeon-ah… aku turun duluan ya.” Ucap Suzy yang mengagetkan sahabat yang duduk satu bangku dengannya.

    “Ah ne. hati – hati di jalan.” Jiyeon melambaikan tangannya pada Suzy yang kini telah berdiri, lalu turun dari bis.

    Halte selanjutnya adalah tempat pemberhentian Jiyeon. Di dalam bis, ia menoleh ke sana kemari karena ia merasa ada yang menatapnya. Padahal, di belakangnya tak ada orang sama sekali. Sesampai di pemberhentiannya, ia langsung turun dari bis dan berjalan menuju rumahnya dengan cepat. Namun tidak seperti biasa, 5 menit berjalan setelah dari halte, ia akan sampai di rumah. Tapi, kali ini ia harus berjalan lebih dari 15 menit. Bahkan, lokasi yang ia setapaki pun tak pernah berbeda. Lantas, ia menghentikan langkahnya dan menoleh ke sana kemari.

    “Ada apa ini? Apa jalan di lebarkan?” Jiyeon pun menggaruk – garuk kepalanya sendiri. Matanya pun melirik ke kiri dan kanannya. Tak asing untuk pengelihatannya. Tiang listrik yang tertempel iklan vacuum cleaner itu sudah dilewatinya beberapa kali. “Ini seperti sudah ku lewati tadi. Aigoo! Ada apa ini?!”

    Karena ketakutan, ia pun langsung berlari, berharap akan segera mengakhirinya. Namun sayang, lagi – lagi ia berada di tempat semula. Karena lelah, ia pun berjongkok dan menangis ketakutan.

    “Eomma…!!”

    Untuk mengusir ketakutan, gadis berambut panjang ikal itu segera mengambil ponsel dari kantung celananya dan menghubungi sahabatnya, Suzy.

    Drrrt…

    Ponsel smartohone itu berdering di sebelah Suzy yang tengah berbaring di atas spring bed-nya. Lantas, ia segera mengangkatnya, apalagi tahu itu dari Jiyeon.

    “Yeoboseyo?”

    “Suzy-ya! Tolong aku… jebal… aku… aku tersesat…,” ucap Jiyeon dengan isakannya.

  • “Mwo? Kau tersesat di rumahmu sendiri yang sudah kau tempati selama 10 tahun? Omo, kau bercanda?”

    “Aku tidak bercanda… sungguh! Aku berputar – putar di satu tempat selama 5 kali. Aku takut Suzy-ya…” Jiyeon menoleh ke belakangnya, tidak ada orang sama sekali di gang yang gelap dan hanya tersinari oleh lampu berwarna oranye yang remang – remang.

    “Jinja?!”

    “Ne….” ucap Jiyeon bergetar. Bahkan air matanya kembali turun.

    Bukannya membantu, Suzy justru menonaktifkan ponselnya. Tentu saja hal itu membuat Jiyeon terkejut karena tak ada jawaban dari sebrang.

    “Yeoboseyo, Suzy… Suzy-ya!” teriak Jiyeon. Lalu ia melihat layar ponselnya yang ternyata sudah terputus dari sambungannya. Ia pun segera berdiri dan menghadap ke belakang, dimana itu adalah pintu masuk ke gang rumahnya setelah turun dari bis. Kini ia melihat bayangan hitam seorang gadis yang hampir memasuki gang dimana ia berada sekarang. Kakinya terasa berat untuk melangkah. Ia terlalu gemetar dan ketakutan. “Jebal… aku tidak mau seperti ini. Aku mau pulang! Pergilah! Jangan ganggu aku! A-aku memang bersalah karena sudah berbohong. Karena aku terlalu ketakutan.”

    Tiba – tiba kakinya dapat melemas kembali. Ia dapat melangkah mundur. Bahkan ia bisa berlari menghindari tempat itu. beruntung, ia bisa sampai kerumahnya. Lantas ia segera masuk ke dalam rumahnya dan menutup pintu kayu coklat itu.

    Blam!

    Jiyeon menyandar di pintu masuknya. Ia mencoba mengatur nafasnya yang terengah – engah. Namun bibirnya tersungging senyum yang bahagia. “Huh… syukurlah. Aku bisa sampai di rumah dengan selamat.”

    -oOo-

    “Ini kamarmu.” Tunjuk haraboji penjaga rumah ke sebuah kamar yang ada di lantai 2.

    “Naneun? Sendirian?” tanya So Eun tidak percaya sembari menunjuk dirinya.

    “Tentu saja kau sendirian, apa kau mau tidur bersama dua laki – laki ini?” Haraboji itu menunjuk Kevin dan Kris yang berdiri berjajar.

    So Eun menatap kedua lelaki itu yang ada di depannya, dengan pandangan memohon. “Kris, Kevin-ah… izinkan aku tidur bersama kalian…”

    “Mwo?! A-andwae. Itu tidak mungkin.” Tolak Kevin tegas.

  • “Bagaimana bisa kau menolak? Aku sangat ketakutan…,” keluh So Eun sembari melotot pada lelaki yang menolak untuk tidur bersama.

    “Kevin-ah, biarkan dia tidur satu kamar dengan kita.” Bela Kris yang memang tahu temannya itu seorang wanita.

    “Ne, aku bisa tidur di lantai jika kalian mau.” Ucap So Eun melanjutkan ucapan Kris.

    “Tapi, kami ini laki – laki, mana bisa kau dengan mudahnya bicara seperti itu?” tanya Kevin membuat So Eun tak bisa menjawab.

    “Jadi bagaimana?” tanya si haraboji, membuat So Eun semakin bingung.

    So Eun melirik Kevin, Kris, dan haraboji secara bergantian. Hingga akhirnya ia menghembuskan nafas pasrahnya, “Ne! baiklah. Aku akan tidur sendiri.”

    “Silakan masuklah, kalian berdua, mari ikut saya.” Haraboji itu pun mengajak kedua lelaki yang belum mendapatkan kamar. Tapi So Eun menghentikan mereka.

    “Jamkkanman.” Mendengar ucapan So Eun, membuat ketiga orang itu menoleh kearahnya. “Jebal, kamar kami jangan terlalu jauh.”

    “Baiklah.” Angguknya dan kembali berjalan yang di ikuti oleh Kris dan Kevin di belakangnya.

    Melihat mereka sudah pergi, ia segera masuk ke dalam kamarnya, lalu menutup dan menguncinya. Kemudian ia mendekati sebuah meja tata rias yang sudah di bersihkan itu oleh si penjaga rumah. Gadis berwajah imut ini duduk di kursi tata rias itu, lalu bercermin sembari merapihkan rambutnya. Tapi entah kenapa, jantungnya berdebar kencang.

    -oOo-

    Kris merebahkan dirinya di atas kasur untuk dua orang, didalam kamar yang disediakan si haraboji. Sementara Kevin tengah duduk memunggunginya sambil melepas sepatunya. “Sudah cuci kaki belum?”

    “Belum. Tapi badanku sudah letih. Dan aku penasaran, apa yang akan terjadi dengan rumah ini. Konon, setiap orang yang hendak membeli rumah ini, orang itu pasti akan kesurupan dan juga bunuh diri. Entah, sebenarnya ada rahasia apa di rumah ini. Apa semuanya karena dendam? Huh… badanku jadi terasa panas.” Cerita Kris sambil mengibas – ngibaskan tangannya di depan wajahnya.

    Kevin lantas menoleh dan menatap sahabatnya, “Kris, apa kau tidak memiliki sedikit rasa takut? Kenapa kau berani – beraninya mengatakan hal itu disini?”

    “Wae? Apa kau merasa takut? Kenapa tidak tidur bersama So Eun? Aku tidak apa tidur sendiri.” Ucap Kris sembari menoleh dan menatap Kevin.

  • Si pria manis dan imut ini duduk bersandar di kepala ranjang, supaya lebih mudah menatap lawan bicaranya. Sementara kakinya berselonjor di atas ranjang. “Aku tidak takut. Siapa bilang aku takut.”

    Kris menggeliat kemudian ikut duduk di sebelah Kevin. “Kevin-ah, kenapa kau begitu kejam pada So Eun? Dia takut tidur sendirian. Tapi kenapa kau tidak memperbolehkannya tidur bersama kita dalam satu kamar? Apa kau takut akan terjadi sesuatu padanya? Atau, takut jika hatimu merasa sakit?”

    “Dengar Kris, aku tidak menyukai So Eun.” Kevin melirik tajam pada lelaki berambut pirang itu.

    “Aku bisa mendapatkan So Eun, dan kau jangan bermimpi untuk hal itu.” ancamnya.

    Mendengar hal itu, Kevin jadi kesal dan segera berdiri dari duduknya menuju kamar mandi.

    -oOo-

    Padahal baru pukul 9 malam, namun So Eun sudah bersiap untuk tidur. Ia membersihkan make up-nya di meja rias. Namun ketika sedang memoles toner ke wajahnya, seorang bayangan wanita lewat dengan cepat di belakangnya. Jantungnya lantas berdebar sangat kencang. Dengan cepat ia memoles toner di wajahnya dan segera berbaring di atas ranjang king size itu sambil menutup dirinya dengan bed cover.

    Namun, tiba – tiba seperti ada seseorang yang menimpa dirinya. Karena merasa penasaran, So Eun membuka perlahan bed cover yang menutupi wajahnya. Lantas ia pun melihat sosok mengerikan di hadapannya.

    “AAA~~!!!” So Eun berteriak sambil menutup matanya. Namun begitu ia membuka matanya kembali, sosok menyeramkan baginya itu sudah tidak ada di depannya.

    BRAK!

    Kris dan juga Kevin langsung membuka pintu kamar So Eun. Mereka pun langsung mendekati gadis itu.

    “Gwenchana?”

    “So Eun-ah, apa yang terjadi?”

    Tanya mereka secara bergantian dan berdiri di dekat ranjang So Eun yang masih sama seperti posisi semula.

    “So Eun-ah?” panggil Kris, karena gadis yang ditanyanya tak kunjung menjawab.

    “Di-dia. Ha-hantu itu…,”

  • “Wae? Hantu itu kenapa?” tanya Kris penasaran.

    “Kau melihat hantu?” kini Kevin yang bertanya.

    “Ketika aku sedang berbaring, tiba – tiba ada yang menindihku. Dan saat aku membuka selimutku, aku melihatnya di atasku. Dia di atasku Kris! Kevin!” cerita So Eun sembari menatap kedua lelaki yang ada di dekatnya.

    “Jinjja?” Kevin membulatkan matanya terkejut.

    “Mungkin saja itu ilusi…,” ucap Kris memberi ketenangan.

    So Eun duduk dan menjawab ucapan Kris yang menurutnya salah besar, “Ilusi? Mana mungkin Kris, aku melihatnya dengan jelas! Di depanku!!”

    “Anii! Karena kau ketakutan, maka sesuatu yang tidak ada menjadi ada.” Tegas Kris.

    “Kris! So Eun sekarang sedang ketakutan. Tapi kau malah memberinya penjelasan, bukannya membuatnya tenang.” Kesal Kevin.

    “Aku bicara supaya dia tenang…,” Kris menatap Kevin dengan tajam.

    So Eun menunduk. “Ilusi? Benar. Mungkin saja itu ilusi. Aku mungkin terlalu lelah.”

    “Baiklah. Kalau begitu kau tidurlah.” Suruh Kris sembari membalikkan badannya, menuju pintu kamar.

    “Ne.” ucap So Eun sambil mengangguk.

    Kris terlebih dahulu keluar dari kamar So Eun. Sementara Kevin masih menatap gadis yang tampak berkeringat karena ketakutan.

    -oOo-

    “Sudah lama aku menyukai So Eun. Tapi, dia mungkin tidak menyadarinya.” Jelas Kris tiba – tiba. Ia pun menoleh ke sebelahnya. “Kevin-ah, kau sudah tidur?”

    Kevin tidak menjawab. Bukan karena sudah tidur, tapi ia tak mau menjawabnya. Kris pun tersenyum, kemudian memejamkan matanya.

    -oOo-

    “Eotte? Kalian semalam merasakan sesuatu?” tanya Jiyeon penasaran.

  • “Anii. Aku sama sekali tidak melihat dan merasakan sesuatu di sana.” Jawab Kris dengan sok pemberaninya.

    “Aku melihatnya. Tapi Kris mengatakan itu hanya ilusi. Apa itu masuk akal?” So Eun kini mulai bicara. Lantas ia juga menujuk Kris yang kini sedang menatapnya.

    “So Eun-ah, kau kelelahan, mungkin saja karena hal itu kau jadi melihat hantu.” Bela Kris lagi, yang tak percaya dengan ucapan gadis berambut ikal itu.

    “Tapi, jika memang rumah itu tidak ada sesuatu, seharusnya penghuni – penghuni lainnya akan tenang disana.” Ucap Suzy membela So Eun.

    “Ne. Jangan bilang kalau kita akan menginap lagi disana! Aku tidak ikut.” Ceplos So Eun tiba – tiba sembari melambaikan kedua tangannya, menolak.

    “Wae? Bukankah tidak ada apa – apa?” tanya Kevin sambil menatap wajah So Eun yang tampak trauma.

    “Memang semalam tidak ada apa – apa. Tapi bagaimana jika malam ini ada sesuatu? Huh… lebih baik aku tidur dengan nyaman dengan teddy bear-ku di kamar.”

    “So Eun-ah! Kau tidak mau satu kelompok dengan kami?” ancam Kris, membuat So Eun merasa kesal, hingga gadis berambut panjang itu berdiri dan menggebrak meja.

    BRAK!

    Matanya pun menatap satu persatu lelaki yang menginap bersamanya di rumah hantu dengan tatapan tajamnya, “Sudah cukup aku melihat hantu semalam. Walau itu hanya ilusi, aku tidak mau ikut. Apa kalian tau? Kepalaku pusing dan tubuhku dingin. Aku menahannya agar tidak ketinggalan kelas hari ini.”

    “Ka-kau sakit? Kenapa tidak bilang padaku?” tanya Kevin setelah ia tahu alasan So Eun marah.

    “Untuk apa aku bilang padamu? Kau namjachingu-ku? Kau appa-ku? Huh, aku mau ke kelas.” Ucap So Eun emosi, lalu ia langsung meninggalkan kantin, tempat mereka berkumpul.

    “Kris, ini gara – gara kau mengancamnya. Lihatlah, dia jadi emosi seperti itu.” Kesal Jiyeon.

    “Ne, jika memang dia tidak mau ikut, kenapa kau malah mengancamnya tidak akan masuk dalam kelompokmu?” tanya Suzy, yang ikut membela So Eun.

    “Apa kalian tau? Semalam aku hampir saja tersesat sejak ke rumah itu. 5 kali berkeliling di tempat yang sama.” Cerita Jiyeon, membuat kaget dua lelaki itu.

    “Jeongmal? Kau serius?” Kevin dan Kris bertanya dengan kalimat yang sama pada gadis cantik itu.

    “Ne, ini karena aku berbohong.”

  • “Omo! Kau sebenarnya tidak sedang haid?” tanya Suzy terkejut.

    “Ne, aku berbohong karena aku begitu takut.”

    “Huh… harusnya aku mengerti dari gerak – gerikmu.” Ucap Kevin mencibir.

    -oOo-

    BLAM!

    Jiyeon menutup pintu kamar mandinya karena ia hendak mandi setelah pulang kuliah. Ia mengaca di cermin westavel besar di kamar mandinya yang besar.

    “Apa Kris dan Kevin jadi menginap di rumah itu lagi? Apa dia tidak kapok? Ckck.” Tanya Jiyeon sendiri sambil menguncir rambut panjangnya supaya tidak basah terkena air dan sabun.

    Setelah siap mandi, ia menuju bath tub-nya yang sudah terisi air hangat di dalamnya. Sambil berendam, Jiyeon mendengarkan musik melalui i-pod-nya. Tapi, music yang ia putar selalu bersuara menyeramkan. Hal itu pun membuat jantungnya berdebar.

    “Aigoo, memory card siapa yang ada di i-pod ku ini? Ckck. Kenapa musiknya berbau horror? Dan hanya music itu saja? Ayolah… jangan membuat aku takut…,” ucap Jiyeon sembari mengambil i-pod yang diletakkan di tepi bath tub, kemudian mengganti – ganti lagunya.

    Namun tiba – tiba sosok menyeramkan, dimana hantu itu seorang gadis berambut panjang yang menutupi setengah wajahnya, mata yang bolong, kemudian bibirnya yang berdarah muncul dari dalam bath tub dan tepat berada di depannya. Lantas ketika Jiyeon menjauhkan i-pod dari hadapannya, sontak ia berteriak saking terkejutnya dengan sosok itu.

    “KYAAA~!!!”

    Gadis itu berteriak dan hendak keluar dari bath tub. Namun sayang, hantu itu langsung mencekik lehernya, hingga membuat lidahnya keluar dan matanya melotot. Lantas setelah ia kehilangan nyawa, hantu itu menghentikan cekikannya dan pergi.

    -oOo-

    BRUK!

    So Eun merebahkan diri di atas ranjangnya sendiri. Ia pun mendengarkan music lewat ponselnya melalui earphone. “Huh, seharusnya dari awal aku tidak satu grup dengan Kris. Dia lelaki yang mistis dan tidak tau ketakutan. Ckck.”

  • Selesai memilih lagu yang akan ia dengarkan, So Eun menaruh ponsel di sebelah kepalanya dan ia menikmati musiknya sambil memejamkan mata.

    Sementara di depan pintu kamar kost-annya, ada sosok lelaki bernama Kris tengah ragu – ragu untuk mengetuk pintu. “Apa dia masih marah padaku? Apa yang harus aku katakan padanya?”

    Angin berhembus kencang di kamar So Eun. Music yang di dengarkannya pun berganti dengan music yang horror. Ia membuka matanya hendak mengganti musiknya yang tiba – tiba berubah, padahal tidak ada music itu dalam daftar music milik ponselnya. Namun tiba – tiba ada sesosok hantu yang mirip dengan yang ia lihat di rumah itu berada di hadapannya. Lantas ia langsung berteriak histeris.

    “KYAAA~!!!”

    Namun hantu itu tak hanya menakuti So Eun. Ia justru mencekik gadis itu hingga tidak dapat bernafas ataupun berteriak.

    Kris yang hendak pergi dari kamar So Eun pun, begitu mendengar teriakan dari gadis yang ada di dalam, ia langsung menggedor pintunya dengan gugup. “So Eun-ah!! Kim So Eun!”

    DOK DOK DOK DOK!!!

    Berkali – kali Kris menggedor pintu. Tapi tidak ada jawaban dari dalam. Dengan penuh rasa panic, ia pun segera mendobrak pintunya dengan kekuatan kakinya.

    BRAK!

    Setelah pintu terbuka, ia melihat So Eun sedang melotot dan sesak nafas, serta tangannya sendiri yang di letakkan di lehernya. Lantas ia langsung menghampirinya dan menggoyang – goyangkan tubuh gadis yang tampak seperti mengigau itu.

    “So Eun-ah! Kim So Eun! Sadarlah!!!” Seru Kris sambil berusaha menjauhkan tangan So Eun yang berada di lehernya.

    Kris pun berhasil membuat gadis itu tersadar. Lantas ia langsung terbatuk dan terengah – engah. Bahkan keringat mengucur deras di dahinya. “Uhuk Uhuk!”

    “So Eun-ah, apa yang terjadi, huh?”

    “Hantu itu… hantu itu datang kemari… hantu itu…,” ucap So Eun terbata – bata.

    Melihat keadaan So Eun yang tampak begitu mengerikan, Kris langsung memeluknya, memberikan ketenangan padanya. “Sudahlah. Jangan di bahas lagi. Mianhae…”

    -oOo-

  • Keempat sahabat itu berkumpul di kantin kampus mereka sambil di temani oleh jus di hadapan masing – masing.

    “Ini sungguh aneh. Kenapa Jiyeon bisa terbunuh dengan begitu kejamnya?” tanya Suzy sendiri. Yang sebenarnya ia tanyakan pada ketiga sahabatnya.

    “Jawabannya ada di rumah itu,” jawab Kris sembari menatapnya.

    “Yaa! Gara – gara kau yang meminta untuk meneliti rumah itu, teman kita jadi korban kali ini!” emosi Kevin sambil melotot pada Kris yang duduk di sebelahnya.

    Kris spontan menoleh dan saling melotot pada Kevin, “Ne! aku yang salah. Wae?! Tapi kenapa kalian masih saja mau satu kelompok denganku?! Apa kalian tau? Semalam So Eun hampir saja terbunuh juga dengan tercekik.”

    “Jadi kita harus bagaimana?” tanya So Eun dengan cemas.

    “Bagaimana jika kita menuntaskannya? Menuntaskan rahasia rumah itu.” Kris memberi usul. Lantas ia pun di tatap oleh ketiga orang yang satu meja dengannya.

    -oOo-

    CKLEK.

    Suzy mengunci pintu toiletnya dan segera duduk di kloset. Tapi ia tiba – tiba mendengar suara – suara seram di toilet itu. Karena tak mau lama – lama, ia buru – buru menyelesaikan kegiatannya dan segera keluar dari toilet. Namun, sosok seram itu tepat ada di depannya.

    “KYAA~!!!”

    Suzy tak dapat menghindarinya. Kecepatan tangan makhluk halus itu bagaikan kilat yang menyambar lehernya dan langsung membunuh secara kejam dalam ruangan kecil itu.

    -oOo-

    BRAK!

    Kevin menggebrak meja kantin dengan kesal. “Sudah cukup. Setelah Jiyeon dan Suzy, siapa yang akan meninggal setelah ini, huh?”

    “Lalu, apa kau mau bertemu hantu itu dan meminta untuk tidak mengganggumu?” tanya Kris pada teman yang tampak sedang emosi itu.

  • “Ne! di mana dia?! Keluarlah kau hantu bodoh! Hantu jelek!” seru Kevin tak tahu malu, membuat orang – orang yang ada di sekitarnya memandang dengan tatapan horror.

    “Kevin-ah! Diamlah. Aku sedang memikirkan sesuatu.” Ucap So Eun menghentikannya.

    Kevin pun kembali duduk di bangkunya, kemudian meminum ice tea-nya supaya kepalanya tidak terbakar amarah. Lantas, ia menatap So Eun yang tampak sedang berpikir. “Apa yang sedang kau pikirkan?”

    “Kita tanya pada paranormal. Sebenarnya apa yang diinginkan oleh hantu rumah itu. Bagaimana dengan ideku?” So Eun menatap kedua temannya yang duduk bersebelahan di depannya.

    -oOo-

    “Rumah itu, dulu di tinggali oleh seorang gadis cantik. Ia pun di mencintai seorang pria setengah baya. Mereka menikah. Tapi sayangnya, gadis itu mengetahui kebusukan suaminya sendiri yang ternyata sudah punya istri dan anak di New York. Gadis itu tentu sangat marah. Tapi suaminya tidak terima lalu membunuh sang istri. Hal itu, membuat hantu sang istri selalu mengejar seseorang yang tinggal di rumah itu dan mulutnya berbohong.” Ucap si paranormal yang tampak sudah cukup berumur itu.

    So Eun menunduk. Kemudian menoleh pada kedua temannya. “Apakah Suzy juga berbohong?”

    “Molla…,” jawab Kris.

    “Lalu, apa di antara kami bertiga, akan ada yang meninggal karena di bunuh hantu itu? Aku pernah bertemu dengannya dan hampir saja terbunuh,” tanya So Eun sembari menatap paranormal yang memakai baju hanbok yang duduk di temani meja kecil berkaki rendah yang diatasnya terdapat sesajen dan benda – benda mistis yang tak akan masuk diakal fungsinya oleh orang normal.

    “Ne, kau harus berhati – hati. Dan kalian para pria, jangan pernah berbohong sedikitpun. Karena itu akan membuat si hantu marah. Dia ada di dekat kalian.” Ucapnya horror sembari menunjuk Kris dan Kevin bergantian.

    Mendengar itu, So Eun menjadi merinding dan tak sengaja mencengkeram paha Kris yang ada di sebelahnya. Lantas membuat lelaki itu menoleh padanya, “So Eun-ah, gwenchana?”

    “Aku… aku pernah berbohong. Aku bilang aku demam supaya tidak bisa tidur di sana lagi. Tapi, padahal aku tidak demam. Aku sehat – sehat saja.” ucap So Eun jujur. Ia pun menatap mata tajam milik lelaki di sebelahnya, “Aku takut Kris…”

    “Kalian pulanglah. Hati – hati.” Pesan paranormal itu.

  • “Baiklah kalau begitu.” Kris pun mengangguk. Ia pun segera mengeluarkan dompetnya, lalu memberikan beberapa lembar uang yang dikumpulkan bersama So Eun dan Kevin untuk meminta bantuan sang paranormal. “Kamsahabnida….”

    -oOo-

    Mereka bertiga pun pulang dengan menaiki mobil milik Kris. Sementara Kevin berada di bangku belakang. Lantas ia dapat melihat So Eun yang duduk bersebelahan dengan Kris.

    “So Eun-ah…, mungkin aku akan jujur padamu sekarang. Walaupun, ini bukan waktu yang tepat.” Ucap Kris sambil menyetir.

    “Wae?” tanya So Eun dan menoleh kearah Kris.

    “Saranghaeyo.”

    Mendengar hal itu, tentu saja membuat So Eun menjadi salah tingkah. Sementara Kevin yang melihat itu menjadi emosi. Ia pun menatap Kris yang terpantul dari cermin dashboard. “Kenapa kau mengatakannya sekarang? Aku ada di belakangmu Kris. Aku juga menyukai So Eun.”

    “Ne, arraseo. Tapi aku mau So Eun tahu, sebelum hantu itu datang.”

    “Yaa! Apa kita akan mati? Kenapa kau bilang begitu?” tanya So Eun emosi, lantas ia memanyunkan bibirnya yang kecil.

    Kris menoleh pada So Eun yang sedang marah. Lantas, Kevin membulatkan matanya, menyadari bahwa Kris telah memasuki jalur yang salah. “Yaa! KRIS!! Di depanmu!!”

    DIN DINN~

    Sontak Kris dan So Eun menghadap ke depan secara bersamaan. Mereka pun membulatkan mata, karena rupanya ada mobil dari arah lain yang terus membunyikan klaksonnya, berharap mobil yang dibawanya segera minggir. Namun sayang, di sebelah kanan pun sudah ada truk yang berjalan sejajar. Tak mungkin jika Kris kembali ke jalur semula.

    “KYAAA~!!!”

    -oOo-

    END

  • REVIEW Drama : after school bokbulbok

    Genre : Dramatoon, Youth, Romance, Fantasy

    Episode : 12

    Cast :

    Kim So Eun sebagai Kim So Eun

    Seo Kang Joon sebagai Seo Kang Joon

    Gong Myung (공명) sebagai Gong Myung

    Lee Tae Hwan (이태환) sebagai Han Jae Hee

    Kang Tae Oh (강태오) sebagai Kang Tae Poong

    Yoo Il (유일) sebagai Yoo Il

    Cameo :

    Hello Venus (ep 1)

    Yum Jung Ah (ep 2)

    Yoon Seung Ah (ep 2)

    Kim Sung Soo (ep 3)

    Joo Sang Wook (ep 3)

    Kim Suh Hyung (ep 4)

    Jung Gyeo Woon (ep 4)

    Lizzy (ep 5)

    Robert Holley (로버트할리) (ep 6)

    Kim Sung Kyun (김성균) (ep 6)

    Sinopsis :

    Kim So Eun di undang ke “Club Memilih” ia pun bertemu dengan ke-5

    anggota yang semuanya laki-laki. Disana ia diangkat sebagai ketua club.

    Setiap harinya, mereka akan menyelesaikan misi sesuai dengan misi yang di

    ambil dari sebuah box. Siapa yang menulis misi itu? Kenapa Kim So Eun di

    undang ke dalam club?

  • Kesan awal melihat drama ini, sangat menarik. Membuat perut geli oleh tingkah konyol dari para

    anggota “Club Memilih”. Bahkan Kim So Eun tingkahnya ikut lucu dengan tampang polosnya. Drama

    ini sangat menarik untuk di tonton. Terutama untuk yang sangat menggemari drama comedy dan

    pendek. Ini lah pilihannya. Terlebih lagi Kim So Eun yang menjadi pemeran utamanya, di temani oleh

    para laki-laki yang tampan.

    Untuk episode pertama, dimulai dari Kim So Eun yang baru memasuki “Club Memilih”. Ia terkejut

    melihat jika anggota club memilih semuanya laki-laki. Meskipun wajah mereka tampan dan keahlian

    masing-masing, mereka pun memiliki sifat yang aneh. Membuat So Eun tidak ingin berada di club

    tersebut.

    Episode kedua dan seterusnya, misi demi misi di lakukan mereka berenam. Bahkan sikap ramah dari

    kelima lelaki itu, membuat So Eun betah berada di club tersebut. Sampai akhirnya pertemanan

    mereka rusak akibat ‘cinta’.

    Di 2 episode terakhir, di ceritakan kisah awal mula pembentukan “Club Memilih” dan ending manis

    dari drama comedy ini.

    Bersiap-siap dengan adegan ciuman Kim So Eun dengan dua laki-laki tampan di sini… hehehe.

    Sumber Info : enipause.wordpress.com

    Editor : Choi Rae Byung

  • REVIEW MOVIE : MORNING grave

    Movie: Mourning Grave (English title)

    Romanization: Sonyeogoedam ( 소녀괴담 )

    Release Date: Juli 2014 (Korea)

    Genre: Horror

    Director: Oh In-Chul

    Language/Country: Korea

    Cast :

    Kang Ha-Neul -as- In-Soo

    Kim So-Eun -as- girl ghost

    Kim Jung-Tae

    Kwak Jung-Wook -as- Ki-Tae

    Park Doo-Sik

    Han Hye-Rin

    Sinopsis :

    In Soo ( Kang Ha Neul ) dapat melihat hantu. Ia pun di transfer ke SMA di desa. Di sana ia bertemu

    dengan hantu perempuan ( Kim So Eun ) dan menjalin persahabatan dengannya.

    Di SMA itu, tiba-tiba banyak kejadian aneh. Terutama teman-teman sekelas In So ssatu

    persatu menghilang.

    Ada apa sebenarnya di balik misteri ini?

    Subtitle bahasa indonesianya belum ada. Jadi aku baru menonton sedikit.

    Film yang penuh teka-teki. Aku kasihan dengan karakter ‘In Soo’ di sini.

    Hidupnya tidak tenang karena selalu di temui hantu yang ingin meminta

  • tolong padanya. Kemudian saat dia pindah sekolah, ia pun bertemu

    dengan hantu perempuan yaitu Kim So Eun.

    Sumber Info : Filmkoreadrama.com

    Editor : Choi Rae Byung

  • REVIEW Music video : goodbye my love-8eight

    Artist : 8eight

    Artist MV : Kim So Eun, Jeong Jinwoon, Jung Gyu-Woon

    Music video ini ber-versi drama. Berkisah tentang cinta yang dipendam karena menyukai pacar sahabatnya. Namun ia tak sempat menyatakannya karena sudah kehilangan nyawanya.

    Diawali dengan seorang gadis bernama Kim So Eun yang sedang duduk bersama pacarnya bermain kartu di kursi bus paling belakang. Sementara di bangku lain ada teman laki-lakinya yang memegang handycam, terus mengambil gambar mereka berdua. Namun sebenarnya dia lebih mengutamakan mengambil gambar So Eun. Kemudian So Eun menunjukkan dua kartu yang kembar. Mungkin saja itu kartu tanda berjodoh.

    Mereka bermain-main di pantai, sementara sang teman yang memegang handycam masih terus mengambil gambar sepasang kekasih itu. kemudian So Eun menyebar kartunya keatas, lalu terjatuh di atas pasir. Lalu So Eun menunjukkan satu kartu dengan gambar yang tadi ia perlihatkan di bus. Sang pacar segera mencarinya tapi tak kunjung ketemu. Sedangkan teman pacar So Eun, menyenter ke bawah kakinya, seperti menemukan sesuatu.

    Hingga akhirnya hari itu datang. Saat laki-laki memegang handycam itu hendak menhampiri So Eun dan pacarnya di ladang bunga matahari, sebuah truk menghantamnya. Namun sebelum ia kehilangan kesadaran, ia menggeser handycam-nya supaya gambarnya dapat di ambil. Lalu ia mengatakan “Saranghae.”

    Pasca kematian laki-laki yang selalu bersama mereka, So Eun dan pacarnya pun murung. Kemudian ada sebuah box berisi peninggalan laki-laki itu, termasuk kaset video. So Eun menyetelnya di TV, lalu muncul gambarnya dengan pacarnya saat di bus dan pantai. Pada video itu, So Eun lah yang menjadi objek fokus dalam pengambilan gambar. Bahkan yang membuat So Eun terkejut adalah, rupanya kartu kembar itu di temukan olehnya yang jatuh tepat di kakinya. Bahkan terputar pula video sebelum ia kehilangan kesadarannya, dimana ia mengucapkan kata “Saranghae.” So Eun pun menangis, mengetahui temannya itu menyukainya sejak lama

  • LYRICS Goodbye My Love – 8eight

    Hangul :

    안녕 잘 지내니 귀엽던 니 얼굴은 예전과 같은지

    조금 늦은 안부 늦은 이별을 담아 쓴다

    뜬금없이 왠 편지냐고 묻진 않을지 메시지 미니 홈피 흔한데 굳이

    팬을 드는 건 혹시나 내 맘 다 못 전활까봐 다른 방법으론 역시나 안 될 거 같아

    힘겹더라 많이 사랑했던 터라 뭐 하나 하나 내 뜻대로 되는 게 없더라

    그만 널 괴롭혀라 스스로 다짐하고 죽은 듯 기다려도 니가 오는 건 아니더라

    잘가요 내 사랑 이젠 보내줄께요 기억 추억 모두 잊을께요

    지우고 지워서 사랑 한 점도 비워 낼께요 내 맘에서

    한 번 단 한번만 널 다시 보게 되면 얼마나 좋을까

    이런 더딘 미련 눈물도 모두 지우련다

    몸이 멀어지면 마음도 멀어진단 말 하나도 내겐 소용 없더라 다 거짓말

    하루 하루 갈수록 초췌해지는 내가 안쓰러 돌아갈 순 없을까 매일을 물어 스스로

    애타는 내 맘을 쥐어짜내 소리쳐봤자 네겐 들리지가 않는다

    추억의 끝에서야 이별을 깨달은 후에야 내 맘에서 널 보낸다 안녕

    잘가요 내 사랑 이젠 보내줄께요 기억 추억 모두 잊을께요

    지우고 지워서 사랑 한 점도 비워 낼께요 내 맘에서

    더 시간이 지나면 너를 잊을 줄 알았는데

    다시 또 다시 넌 내 맘속에 찾아와

    안돼요 내 사랑 보낼 수가 없네요 그댈 그댈 잊어야 하는데

    지우고 지워도 내겐 또 그대 뿐인가봐요 미안해요.

    Romanization :

    Annyoung jal jinaeni

    Gwiyubdun ni ulgooleun yaejun gwa gateunji

  • Jogeum neujen anbu

    Neujeun ibyuleul dama sseunda

    Ddeun geum ubsshi wae pyunjinyago mootji aneulji

    Maesaeji mini hompi heunhandae goodji

    Peneul deuneun gun hokshina nae mam da mot junhwalggabwa

    Daleun bangbubeulon yukshina andwelguh gatta

    Himgyubduhla mani saranghetdun tuhla

    Mwuh hana hana nae ddeutdaelo dwaeneun gae ubduhla

    Geuman nul gwaelob hyuhla seuseulo dajimhago

    Jookeun deut gidalyuhdo niga oneun gun aniduhla

    Jalgayo nae sarang ijen bonaejoolggaeyo

    Giuk choouk modoo ijeulggaeyo

    Jioogo jiwuhsuh sarang hanjumdo biwuh nelggaeyo

    Nae mamaesuh

    Hanbun dan hanbunman nul dashi bogae dwaemyun ulmana joeulgga

    Ilun duhdin milyun noonmooldo modoo jioolyunda

    Momi muluhjimyun maeumdo muluhjindan mal

    Hanado naegen soyoung ubduhla da guhjitmal

    Haru haru galsoolok chochweh haejineun naega ansseuluh

    Dolagal soon ubsseulgga maeileul mooluh seuseulo

    Aetaneun nae mameul jwiuh jjanae solichyuhbwatja

    Naegen deulijiga anneunda

    Chooukeh ggeutaesuhya ibyuleul ggaedaleun hoo aeya

    Nae mamaesuh nul bonenda annyoung

    Jalgayo nae sarang ijen bonaejoolggaeyo

    Giuk choouk modoo ijeulggaeyo

    Jioogo jiwuhsuh sarang hanjumdo biwuh nelggaeyo

    Nae mamaesuh

    Duh shigani jinamyun nuhleul ijeul jool alatneundae

    Dashi ddo dashi nun nae mamsokae chajawa

    Andwaeyo nae sarang bonelsooga ubneyo

    Geudel geudel ijuhya haneundae

    Jioogo jiwuhdo naegen ddo geudae bboonin gabayo

    Mian haeyo

  • English :

    Hello, have you been okay?

    Is your face cute like before?

    A bit of my late regards and our late parting,

    I put into writing.

    Won’t you ask me why i send you a letter?

    A message from someone’s homepage is more common

    Holding my pen, maybe i won’t be able to express my feelings right

    I feel like i can’t do this in another way

    It was very hard when i loved you

    Nothing could ever be like i wished

    I promised myself that I wouldn’t bother you again

    Even if I wait until I die, you won’t come

    Goodbye my love, I’ll send you off now

    The memories and remembrances, i’ll forget them all

    I’ll erase and erase and remove any mark of love

    From my heart

    They say if bodies separate, hearts separate too

    That’s pointless to me, it’s all lies

    As time goes by, everyday I get more tired

    Everyday I asked myself if we can’t go back

    I could squeeze out my longing heart and scream out but you won’t listen

    At the end of our memories, after I got conscious of our break up

    I send you off of my heart, goodbye

    Goodbye my love, I’ll send you off now

    The memories and remembrances, i’ll forget them all

    I’ll erase and erase and remove any mark of love

    From my heart

    If time kept passing

    I thought I would forget you

    Again and again

    You keep getting into my heart

    No, my love, I can’t send you off

    You, you, I should forget you

    Even if I erase and erase, I think you’re the only one for me

    I’m sorry

  • Indonesia :

    Halo, apakah kau baik-baik saja?

    Apakah wajah kau imut seperti sebelumnya?

    Sedikit terlambat salam dan akhir perpisahan kita,

    Aku masukan ke dalam tulisan.

    Apakah kau bertanya kepadaku mengapa aku mengirimkan surat?

    Sebuah pesan dari situs seseorang.

    Aku memegang pena, mungkin aku tidak akan bisa mengungkapkan perasaanku

    Aku merasa, sepertinya aku tidak bisa melakukan ini dengan cara lain

    Hal itu sangat sulit ketika aku mencintaimu

    Tak ada yang bisa berpikir seperti aku

    Aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku tidak akan mengganggumu lagi

    Bahkan jika aku menunggu sampai aku mati, kau tidak akan datang

    Selamat tinggal cintaku, aku akan melepaskanmu sekarang

    Kenangan dan kenangan, aku akan melupakan itu semua

    Aku akan menghapus dan menghapus dan menghilangkan cinta

    Dari hatiku

    Mereka mengatakan jika tubuh terpisah, hati tidak terpisah

    Itu maksudku, itu semua kebohongan

    Seiring dengan berjalannya waktu, setiap hari aku semakin lelah

    Setiap hari aku bertanya pada diri sendiri jika kita tidak bisa kembali

    Aku bisa memeras kerinduan hatiku dan berteriak tetapi kau tidak akan mendengarkan

    Pada akhir kenangan kita, setelah aku sadar

    Aku melepasmu dari hatku, selamat tinggal

  • Selamat tinggal cintaku, aku akan melepasmu sekarang

    Kenangan dan kenangan, aku akan melupakan itu semua

    Aku akan menghapus dan menghapus dan menghilangkan cinta

    Dari hatiku

    Jika waktu terus melewati

    Aku pikir aku akan melupakanmu

    Lagi dan lagi

    Kau terus ada di dalam hatiku

    Tidak, cintaku, aku tidak bisa melepasmu

    Kau, kau, aku harus melupakanmu

    Bahkan jika aku menghapus dan menghapus, aku pikir kau satu-satunya bagi saya

    Maafkan aku

    Hangul, Romanization, English : Jpopasia.com

    Indonesia : Choi Rae Byung

  • RECOMMEND Novel : Moonlight – Yaricha Eryana

    Judul : Moonlight

    Penulis : Yarica Eryana

    Penerbit : Diva Press

    ISBN : 978-602-796-8264

    Harga : Rp.32.000,-

    Setting : London, Inggris

    Genre : Romance – Fantasy

    Cetakan Pertama : Juni 2013

    Rindu merengkuh jiwa, merasuk kalbu, dan mengunci pikiranku di dalamnya. Menerbangkan anganku tentang dirimu yang tak terjangkau oleh pandangan mataku. Apakah kau baik-baik saja? aku tidak sedang baik-baik saja

    karena sakit merindukanmu,

    -Marcus Cho-

    Sumber : divapress.com

  • GAME

    SIAPA NAMA LAKI-LAKI YANG BERADA DI CLUB MEMILIH PADA DRAMA AFTER SCHOOL BOKBULBOK?

    Cara menjawab :

    1. Kirimkan jawaban kamu di komentar pada postingan “JOHEUNIYAGI MAGZ VOL.1” 2. Format : Nama, Nomor Ponsel, Jawaban.

    Pemenang :

    1. Siapa cepat dia yang menjawab dengan benar dan tepat, maka dia lah pemenangnya. 2. Pemenang akan langsung di kirimi pulsa Rp.5.000,- ke nomor ponsel-nya. 3. Nama pemenang akan di muat pada “JOHEUNIYAGI MAGZ VOL.2”

    EVENT

    YUK! MEMBUAT DRABBLE 400-1000 WORDS!

    Tema : Summer and Rain

    Buatlah ‘drabble’ semenarik mungkin. Kirimkan ke [email protected]

    Dengan format penulisan : title, author, cast, genre, rating, nomor ponsel, isi drabble.

    Dengan subjek : MJ-(nama author)-(nama ff)-EVENT

    Contoh : MJ-Choi Rae Byung-Happy-EVENT

    Pemenang akan di umumkan di “JOHEUNIYAGI MAGZ VOL.2” dan hadiah langsung di kirim sebesar Rp.5.000,- ke nomor ponsel pemenang. Drabble pemenang pun akan di publish di “JOHEUNIYAGI MAGZ VOL.2””

    mailto:[email protected]

  • Annyeonghaseyo!

    Aku mau memperkenalkan produk yang akan segera launching atas nama “IM Clothes”

    Mengetahui banyak yang suka dengan couple Kim So Eun dan Cho Kyuhyun, aku pun memiliki ide untuk membuat baju couple So-Kyu. Berharap dapat respon bagus dari para K-Popers atau So-Kyu lovers…

    dengan begitu, ‘baju couple So-Kyu‘ bisa segera launching. Mengenai harga, pengiriman dan pembayaran, akan di beritahu nanti. Untuk yang berminat, silakan tanya-tanya melalui contact person.

    VIA BBM : 7D88449F

    VIA SMS : 08568817605