berdi kari

84
5.B E R D I K A R I 1965. Azimat ke-Lima dari Panca Azimat adalah Berdikari.Atau Berdiri Diatas Kaki Sendiri, adalah pidato BUNG KARNO yang panjang terdiri dari dua rangkaian amanat tertulis,dan menurut Bung Karno “ karena waktu terbatas maka saya akan bacakan satu saja, dan lainnya akan disampaikan dalam bentuk dicetak disampaikan juga kepada saudara-saudara” , demikianlah pidato itu di sampaikan didepan sidang MPRS ke-III tanggal 11 April 1965 yang oleh Bung Karno di sebut juga pidato “Banting Stir” karena memuat usul-usul revisi POLA PEMBANGUNAN 8 TAHUBN BERENCANA menjadi tinggal 3 tahun dan memberikan prioritas pada pekerjaan yang utama sesuai dengan kepentingan Rakyat yang mendesak. Pidato ini bukan saja membicarakan masalah ekonomi tapi juga meliputi Politik dan Kebudayaan.Pidato ini merupakan penjelasan bagaimana tahun ini ( 1965 ) dijadikan tahun BERDIKARI dan Tahun BANTING STIR kearah melaksanakan TRISAKTI- TAVIP, yaitu berdaulat di bidang Ploitik,berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dibidang kebudayaan,sebagai tahapan melaksanakan secara konsekwen Pancasila dan UUD 45 setelah Dekrit 5 Juli 1959 menuju kepada tahapan membangun sosialisme di Indonesia.. Khusus dibidang ekonomi ,BUNG KARNO menguraikan pentingnya strategi BERDIKARI dan untuk melaksanakannya harus segera “BANTING STIR” kearah jalan lempang pembangunan ekonomi sesuai dengan

Upload: taufik-ahmad

Post on 24-Jan-2016

74 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pemikiran ekonomi Soekarno

TRANSCRIPT

Page 1: Berdi Kari

5.B E R D I K A R I 1965. Azimat ke-Lima dari Panca Azimat adalah Berdikari.Atau Berdiri Diatas Kaki Sendiri, adalah pidato BUNG KARNO yang panjang terdiri dari dua rangkaian amanat tertulis,dan menurut Bung Karno “ karena waktu terbatas maka saya akan bacakan satu saja, dan lainnya akan disampaikan dalam bentuk dicetak disampaikan juga kepada saudara-saudara” , demikianlah pidato itu di sampaikan didepan sidang MPRS ke-III tanggal 11 April 1965 yang oleh Bung Karno di sebut juga pidato “Banting Stir” karena memuat usul-usul revisi POLA PEMBANGUNAN 8 TAHUBN BERENCANA menjadi tinggal 3 tahun dan memberikan prioritas pada pekerjaan yang utama sesuai dengan kepentingan Rakyat yang mendesak.

Pidato ini bukan saja membicarakan masalah ekonomi tapi juga meliputi Politik dan Kebudayaan.Pidato ini merupakan penjelasan bagaimana tahun ini ( 1965 ) dijadikan tahun BERDIKARI dan Tahun BANTING STIR kearah melaksanakan TRISAKTI-TAVIP, yaitu berdaulat di bidang Ploitik,berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dibidang kebudayaan,sebagai tahapan melaksanakan secara konsekwen Pancasila dan UUD 45 setelah Dekrit 5 Juli 1959 menuju kepada tahapan membangun sosialisme di Indonesia..

Khusus dibidang ekonomi ,BUNG KARNO menguraikan pentingnya strategi BERDIKARI dan untuk melaksanakannya harus segera “BANTING STIR” kearah jalan lempang pembangunan ekonomi sesuai dengan DEKON. ( Deklarasi Ekonomi Indonesia 1963 ),yaitu : membangun ekonomi Indonesia yang berdasar pada Pertanian dan industri sebagai tulang punggungnya.Ibarat manusia : pertanian sebagai kakinya dan industri sebagai tulang punggungnya.

Kemudian amanat ini mendasari pidato 17 Agustus 1965,dengan judul :“CAPAILAH BINTANG-BINTANG DILANGIT” yang selanjutnya di kenal dengan “Tahun berdikari” atau TAKARI.

ASAS BERDIKARI

“Azas-azas BERDIKARI atau azas berdiri diatas kaki sendiri itu”,kata BUNG KARNO” sebenarnya “gagasanku sejak dulu-mula”, tentu ingat

Page 2: Berdi Kari

semboyanku “SELF-HELP”sebelum PERANG DUNIA ke- II.pada tahun 1932 didalam “Fikiran Rakyat” aku menjelaskan azas itu sebagai berikut : “Self-help,yakin dan percaya bahwa juga zonder pertolongan orang lain bisa mencapai maksud.Selfhelp,pembunuh rasa kelemahan,dan kepercayaan atas kemampuan sendiri semakin mendalam,maka se-boleh-boleh harus bekerja sendiri.Tetapi dimana kepercayaan itu tidak terganggu,maka bekerja sama lain bangsa tidak mengapa.Apalagi kalau pekerjaan bersama itu suatu keharusan,misalnya dalam perlawanan terhadap imperialisme-internasional,maka haruslah ia diusahakan.Self-help tidak boleh menjadi sebab kita mengurung diri dalam “chuusche moor”.Dan semboyan kita : “Self-help bersandar pada kekuatan Rakyat,dan yang besar itu lahir dari yang kecil”.Sekarang tibalah saatnya,kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan tanah air dalam tangan kita sendiri.Hanya bangsa yang berani mengambil nasibnya dalam tangannya sendiri,akan bisa berdiri dengan kuatnya.” ( Pidato Presiden Sukarno 17 Agustus 1945 )

Self-help bergelora sejak sebelum dan setelah proklamasi,dimana kita menyusun kekuatan kemudian kita berlawan dengan kekuatan yang ada pada kita,senjata berupa bedil dan meriam rampasan dari tentara Jepang tidak mencukupi untuk berhadapan dengan musuh,Rakyat kita dengan semangat self-help itu melengkapinya dengan bambu runcing ,tombak dan keris.Logistik khususnya pangan, dipikul sendiri oleh Rakyat,khususnya Rakyat tani dipedesaan, tanpa meminta bantuan kepada siapapun.Desa kita menjadi ‘gudang senjata dan lumbung pangan” untuk kebutuhan mempertahankan kemerdekaan dan memang terbukti kita menang,atas tentara Jepang dan Gabungan Tentara Inggiris dan Belanda.

Semangat Self-help/berdikari lnl dalam perjalanan sejarah selanjutnya menjadi “buram dan layu”setelah terpecah-belahnya kekuatan revolusi akibat Provokai Madiun sebagai puncak pelaksanaan “Red Drive Proposal”hasil Konfrensi Sarangan antara Pemerintah Hatta dengan Utusan AS.Setelah melhat tentara revolusi sudah boleh dibilang “hancur”,maka tiga bulan kemudian, Desember 1948 Belanda melancarkan perang kolonial ke-2 ( klas ke II).Dan dalam waktu singkat Ibu kota RI,Yokyakarta, di duduki tentara Belanda.Hatta–Syahrir menyerah tanpa syarat,mereka ditangkap dan diasingkan termasuk Bung Karno.Pada posisi Indonesia yang lemah itu,AS

Page 3: Berdi Kari

mendesak segra diadakan perundingan yang terkenal,yaitu “Konfrensi Maja Bundar” (KMB).Konfrensi bertujuan melegitimasi secara internasional“dalil-dalil” kompromis yang dikehendaki oleh kedua Pemerintah, Indonesia-Belanda, dibawah kontrol AS.Untuk itu dibentulah apa yang dinamakan negara federal RIS (Republik Indonesia Serkat ) yang hakekatnya adalah negara Neo-kolonialisme.Bung Karno bersama kaum nasionalis kiri menyadari hal ini.Dan sudah mendengar bahwa PKI sudah mulai melakukan penggalangan massa dan gerilya politik untuk membatalkan hasil KMB dan membubarkan RIS-nya.Bung Karno yang mengerti bentuk-bentuk perjuangan PKI, khawatir PKI diam-diam akan berjalan sendiri, dia khawatir akan kemampuan PKI setelah di pukul Hatta dalam Provokasi Kadiun.Bung Karno berpendapat untuk membubarkan RIS perlu gerakan rakyat yang bersatu.Oleh karena itu PKI perlu diajak dan dibujuk agar dengan legal bersatu melawan neo-kolonial RIS.Atas inisiatip Bung Karno,maka diadakanlah perudingan “rahasia” antara PKI dengan utusan Bung Karno.PKI diwakili oleh Alimin dan Bung Karno diwakili oleh Sultan HB IX.Bak gayung bersambut,, mereka sepakat : PKI bergerak secara legal kembali,tapi sekaligus mempertajam oposisi terhadap KMB dan RIS-nya.Dan sekali lagi sejarah Indonesia membuktikan bahwa “berdikari” dengan persatuan revolusioner berporos Nasakom,adalah kekuatan yang “ampuh-seampuh ampuhnya” ,RIS pun dapat dibubarkan dalam tempo kurang dari satu tahun. RIS dibubarkan,kembali ke NKRI,namun golongan liberal dan golongan komporomis,bahkan golongan Belandis berhasil merebut banyak posisi penting dalam kekuasaan Pemerintahan RI pasca RIS.Setelah RIS kita tidak lantas kembali kepada Undang-Undang Dasar 1945,Undang-Undang Dasar Revolusi,melainkan membuat Undang Dasar yang baru,yaitu UUD-Sementara 1950, yang menganut Demokrasi –Liberal ala Barat,timbul dualisme dalam demokrasi,”demokrasi untuk Rakyatkah atau Rakyat untuk demokrasikah”, dualisme “ revolusi belum selesaikah atau revolusi sudah selesaikah”Hal ini sebenarnya sudah mulai nampak ketika Bung Karno berhasil di “kudeta” Syahrir dan kawan-kawan,yang secara terbuka dan terjadi pada sidang Pleno KNIP tanggal 16 -17 Oktober 1945 yang di pimpin Ketua KNIP,Mr.Kasman Singodimedjo ( Masyumi ).dimana kelompok Syahrir menyerang memaksa sidang membentuk BP KNIP dan diketuai oleh Sutan Syahrir, lalu memaksa menyerahkan kekuasaan Legislatif Presiden kepada

Page 4: Berdi Kari

BP KNIP yang dipimpin Syahrir itu, Dalam keadaan ini Wkl Presiden Moh.Hatta tanpa berkonsultasi dengan Presiden Sukarno langsung menyerahkan kekuasaan legislatif Presiden itu kepada Syahrir dengan segera mengeluarkan Maklumat Wkl.Presiden No.X tanggal 16 Oktober 1945 tentang penyerahan kekuasaan Legislatif Presiden dari Presiden Sukarno kepada” kepada KNIP cq.BP KNIP , yang dipimpin oleh Syahrir. Sidang KNIP pada hari kedua tanggal 17 Oktober 1945 memutuskan bahwa Kabinet harus bertanggung jawab kepada KNIP c.q.Badan Pekerja KNIP.Pelucutan kekuasaan Presiden sebagai Pemerintah,yang memimpin Kabinet Presidentil sesuai dengan UUD 1945,dicopot oleh Syahrir.Dengan kerjasama Wakil Presiden Hatta Syahrir berhasil memaksakan keinginannya untuk menetapkan garis-besar haluan negara.Untuk itu Wkl.Presiden mengeluarkan latgi satu Maklumat tanggal 1 Nopember 1945 tentang haluan dari politik Pemerintah yang disebut “Manifesto Politik” Pemerintah Republik Indonesia

Tentang kejadian ini Dr.Suharto dalam bukunya yang berjudul “Saksi Sejarah” mengatakan : “Mengenang serangkaian kejadian sebelum dan sesudah sidang kedua KNIP di Balai Muslimin Jalan Keramat No.19 Jakarta, pada tanggal 16 dan 17 Oktober 1945 itu,saya dapat membenarkan .....telah terjadi coup d`etat tanpa darah oleh kelompok Syahrir.Meminjam kata Chairul Saleh “Kelompok yang dianggap berbau Jepang dipaksa turun tahta oleh Kelompok yang berbau Belanda”.

Kemudian disusul lagi Maklumat Wkl Presiden tanggal 3 Nopember 1945,tentang pembentukan partai-partai politik ( multipartai ).Langkah Hatta ini berarti membatalkan Keputusan Presiden Sukarno tanggal 5 Oktober 1945 tentang ditetapkannya PNI (Partai Nasional Indonesia) Tunggal,sebagai partai satu-satunya,dimana kaum politisi yang revolusioner akan bersatu menjadikan PNI sebagai alat revolusi Indonesia

Dari mana Wkl Presiden Moh.Hatta mendapat wewenang mengeluarkan tiga Maklumat itu sampai sekarang masih misterius,karena tidak ada jaminan, baik dalam konstitusi maupun per-undang-undangan, sebab Presiden tidak pernah berhalangan apa-apa.

Page 5: Berdi Kari

Kerja sama Hatta dan Syahrir memukul Bung Karno dari belakang bagi yang mengerti sejarah maka dengan mudah dapat di mengerti.Bahwa perbuatan ini juga pernah dilakukan ketika Bung Karno sedang dalam penjara di Bandung,berdua berinisiatif mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB)PNI tanggal 25 April 1931“membubarkan” PNI ( Partai Nasional Indonesia ) bentukan Bung Karno tanggal 4 Juli 1927 dan mendirikan PNI ( Pendidikan Nasional Indonesia ) Alasan Pembentukan PNI Hatta –Syahrir “itu sesuai prinsip Hatta yang menolak jalan revolusioner. Dan katanya supaya tidak menjadi sasaran penangkapan Belanda.( Ilusi Hatta-Syahrir tidak akan ditangkap Belanda ternyata memang hanya ilusi,dan membuktikan kedua “pemimpin” itu tidak mampu membaca sejarah dan apa yang sedang terjadi di Indonesia waktu itu,karena keduanya akhirnya di tangkap juga oleh Belanda , Hatta di buang Ke Digul sementra Syahrir dibuang ke Bandanaira). Sebagai antitese PNI-Hatta-Sahrir, para pendukung Bung Karno mendirikan PARTINDO ( Partai Indonesia ) sebagai pelanjut perjuangan PNI ( Partai Nasional Indonesia) Bung Karno. Setelah keluar dari penjara Bung Karno masuk dan memimpin Partindo meneruskan perjuangan.

Dari tiga Maklumat Wkl Presiden tersebut , hakatnya secara definif telah ”mengkudeta” Bung Karno sebagai kepala Pemerintahan sesuai dengan UUD 45. Dari saat itulah Presiden Sukarno mulai tidak berperan penuh sebagai pemimpin revolusi,tidak lagi memimpin Pemerintahan R.I, artinya pada hakekatnya UUD 45 tidak berlaku lagi.Situasi ini berlangsung hampir satu dasawarsa,kemudian dibangkitkan kembali melaui Dekrit Presiden 5 Juli 1959.Saat berlakunya kembali UUD 45,yang artinya “ Bung Karno kembali pada posisi sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan sesuai dengann UUD 45.Dengan demikian brarti pula Penemuan Kembali Revolusi kita”. Penemuan Kembali Revolusi Kita ( Rediscovery of our Revolution ) lantas dijadikan judul Pidato Bung Karno pada tanggal 17 Agustus 1959, yang kemudian dikenal sebagai “Manifesto Politk”,isi pokoknya adalah berupa Program Umum Revolusi Indonesia,kemudian disyahkan oleh MPRS sebagai Garis-Garis Besar Haluan Negara ( GBHN).Program Umum untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 45 yang baru saja dinyatakan berlaku lagi itu.Namun baru saja berjalan 6 tahun, golongan-golongan yang semula memang anti revolusi atau golongan yang mau“membendung .revulis”seperti yang di ucapkan Hatta pada pidato –

Page 6: Berdi Kari

penerimaan DR HC di Universitas Gajah Mada Jokyakarta. Mereka kaum aanti revolusi ini lantas menjadi penghianat Proklamasikan 17 Agustus 45, bekerja-sama dengan kekuatan imperialis terutama imperialis AS/CIA menggulingkan Sukarno lewat apa yang terkenal Gestok/Gesatapu 1 Oktober 1965 dan menaikan Suharto menjadi Presiden yang menjalankan diktator militer/fasis selama 32 tahun.

“Untuk dapat mencpai Indonesia Berdikari dengan benar, lebih dahulu harus sadar akan revolusi kita.Kata Bung Karno,”Revolusi Indonesia adalah Revolusi Rakyat.Hal inilah yang harus kita sadari.Hal inilah yang harus kita insyafi sedalam-dalamnya yang kita rasakan sampai ketulang sumsum kita.Dan................Ampera itu adalah pula tujuan dari pada revolusi kita. Oleh karena itu “ revolusi kita belum selesai”.Kita berjuang untuk melaksanakan Ampera.Kita semua adalah alat untuk melaksanakan Ampera.Oleh karena itu lebih dahulu harus disadari bahwa Berdikari itu adalah upaya mengamankan Nation and character building ,mengamankan karakter perjuangan yang anti imperialisme dan anti feodalisme,mengamankan persatuan revolusioner,mengamankan Relnya Revolusi dan Demokrasi Indonesia asli, Demokrasi Terpimpin,mengamankan Pancasila,mengamankan Nasakom sebagai perasan Pancasila dan mengamankan Kepribadian kita sendiri.Untuk itulah kita harus kuat-sekuat-kuatnya,yang ampuh seampuh-ampuhnya ,untuk mewujutkan ketiga kerangka tujuan Revolusi yang maha besar itu” ( Takem )

Maka dalam rangka Berdikari,kita harus” banting stir”,dengan menetapkan ekonomi perjuangan,membanting stir kepada pola ekonomi seperti yang diperintahkan Dekon ( Deklarasi Ekonomi – 1963 ).Untuk itu pula maka prasarana yang fundamentiil harus dibangun,yaitu membangun MENTAL dalam rangka membangun Nation and character Building”

BANTING STIR.

“ Banting stir ? Tidak berarti tidak setia kepada prinsip-prinsip kita sendiri.Tidak berarti tidak setia kepada Dekon.”..........”Kita harus merombak cara berfikir kita.Kita harus meninggalkan sama sekali fikiran yang intinya menggantungkan diri dari luar Negeri.Proyek B dalam Rencana Pembangunan 8 tahun Berencana masih menempatkan kita bergantung dari

Page 7: Berdi Kari

luar negeri.Ini kita perlu rombak sama sekali.Kita harus benar-benar banting stir dalam hal ini.Kita harus percaya pada modal kita sendiri,kita harus mendasarkan diri pada apa-apa yang nyata-nyata kita miliki,yang bisa kita olah sendiri,kita bisa kembangkan sendiri,tanpa bergantung dari luar negeri manapun.Kataku dalam DEKON ,”kita harus mengutamakan pertanian dan perkebunan dan mementingkan pertambangan”. dan kataku dalamTavip “ pertanian dan perkebunan adalah dasar,perindustrian adalah tulang punggung perekonomian kita.Pendeknya, kukomandokan, banting stir dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip Berdiri diatas kaki sendiri,harus berarti dipancangkannya tiang-tiang beton yang kuat untuk benar-benar membangun ekonomi Nasional-Demokratis ditahap sekarang dan ekonomi sosialis ditahap nanti” ( Takari).

Untuk itu maka ekonomi sektor negara lebih dahulu harus kokoh pada posisi komando.Apabila ekonomi sektor Negara sudah benar-benar memegang posisi komando,maka permainan spekulasi dan manipulasi ekonomi sektor swasta bisa diberantas dan membangkitkan berkembangnya ekonomi sektor swasta secara sehat,sebagai pembantu ekonomi sektor negara.Dengan demikian kita bisa mengucapkan selamat tinggal kepada ke-liar-an dan anarkis kapitalisme dan bisa benar-benar memasuki sistim ekonomi Terpimpin. Inilah tugas kita melaksanakan ekonomi perjuangan atau Banting Stir” ( Takari ).

Ekonomi Perjuangan,modal materilnya adalah yang bersumber dari alam-bumi dan manusia Indonesia sendiri.Adapun yang berasal dari luar,boleh,boleh saja,tapi memang yang menjadi satu keharusan dan fungsinya hanyalah sebagai pelengkap pembantu.

Membangun industri harus lebih dahulu memproduksi bahan bakunya dari dalam negeri sendiri,yaitu, dari hasil mengolah pertanian,perkebunan,kehutanan ( perkayuan ) dan pertambangan.

Undang-Undang Penanaman Modal Asing ( UUPMA) tahun 1967 mendudukan Indonesia kembali sebagai negara kolonial.Pemerintahan Orde Baru menjadi perpanjangan tangan dari kepentingan Modal Kolonial-imperialis.Modal asing dengan bebas menggaruk kekayaan alam dan mengekploitasi tenaga kerja untuk kepentingan modal asing.Dikatakan

Page 8: Berdi Kari

ekonomi kolonial karena segala pengurasan hasil alam Indonesia itu orintasinya pada export bahan mentah/bahan baku industri negara-negara kapitalis diluar negeri.Hingga sekarang ,dikatakan oleh Pro.Dr.B.J. Habibi “Indonesia dewasa ini sama dengan VOC gaya baru”.Alangkah jauhnya kita kembali kealam penjajahan.( VOC ,1602 -1799)

Jadi ekonomi kolonial itu kini sudah menjadi sistim ekonomi Indonesia.Modal kapitalis asing “berbaris” masuk Indonesia melakukan investasi di banyak sektor pertanian- perkebunan,kehutanan-perkayuan dan pertamabangan minyak dan batu bara,emas,tembaga ,nikel dan lain-lain,kemudian di eksport dalam bentuk bahan baku.Kini hutan sudah gundul,tambang minyak sudah hampir habis,lobang-lobang batu bara bertebaran ,terutma di Kalimantan,dan semuanya dieksploitasi tanpa memperdulikan kerusakan lingkungan.Dibandingkan dengan kolonial Belanda,cara eksploitasi sekarang lebih kejam dan sadis,jika Belanda dulu menggali batu bara dengan membuat lobang terowongan ,sekarang digalinya dengan alat berat (buldozer)dan sebagainya,meninggalkan tanah-tanah gundul dan lobang-lobang raksasa.Pokoknya Pemerintah sejak ORBA sampai sekarang membangun ekonomi bukan untuk kepentingan rakyat Indonesia,tapi untuk keuntungan modal kapitalis asing dan segelintir pemilk modal domestik kroni Suharto yang sudah menjadi kaya karena kerjasama dengan Kapitalis asing, atau menjadi komporador kaum kapitalis imperialis.Pemerintah ORBA dan Pemerintah sekarang masih memilik fungsi sama.Keduanya bekerja membuat perencanaan dan berbagai regulasi untuk melindungi kepentingan modal imperialisme.

“Dalam ekonomi Berdikari,maka modal asing dan tanah- lebih harus dikikis habis”,tegas Bng Karno.

Didepan kader-kader Marhaenis tanggal 23-24 Maret 1965.Bung Karno menyerukan : “modal monopoli asing harus dikikis habis, dan kelebihan milik tanah harus dikikis habis”.Itulah sebabnya didalam rangka Berdikari ini kita harus Banting Stir,karena kita tidak boleh lagi bekerja acak-acakan tanpa sasaran,tanpa prioritas”,..........”hakekat banting stir kita tidak boleh lagi mentolerir sikap dan perbuatan cara acak-acakan”.

Page 9: Berdi Kari

Penegasan Berdikari,sebenarnya merupakan penegasan akan posisi Indonesia di dunia Internasional.Indonesia harus menjadi benteng perlawanan Rakyat sedunia melawan imperialisme.Bahwa kekuatan imperialisme Internasional,terutama imperialisme Amerika Serikat yang dengan segala cara senantiasa hendak mengusai dunia,baik secara terang-terangan melakukan serangan-serangan agresi militer,maupun secara tertutup melalui subversi dan operasi Intelegen ( CIA), seperti yang ditulis oleh R.J.Bernatt dalam “Menjangkau Dunia” mengatakan : “ Pemeintah Amerika Serikat bertintak sebagai konsultan bagi pergantian pemerintahan di Bolivia,Chili,Yunani dan Indonesia, dan Jenderal-Jenderal mereka membuka Negera-negara bagi intervensi imperialisme Amerika Serrikat dengan syarat-syarat yang paling menguntungkan mereka.Bagi negara-negara yang potensi ekonominya tinggi tapi tidak bisa di kuasai dengan cara “damai”,maka Amerika Serikat akan mengerahkan CIA dan tentaranya untuk menekan Negara sasaran menyerahkan kedaulatan politik dan ekonominya”

Demikian yang terjadi di Irak,Libia,Mesir dan sementara ini di Suriah, dan lain-lainya di Amerika Latin.Malahan Amerika Serikat terang-terangan mengumumkan membantu dan mengirimkan senjata kepada pemberontak di Suriah. Begitu pula kita menyaksikan bagaimana AS memoles Israel menjadi monster bagi Negara-Negara Arab yang masih mempunyai cadangan minyak cukup besar.Israel yang terus menerus merampas tanah Bangsa Palestina membuka wilayah pemukiman diperkokoh oleh dukungan tanpa syarat Imperialisme AS.Tujuannya tidak lain untuk membuktikan kepada dunia bahwa AS itu bisa berbuat apa saja yang AS mau- pokoknya semua yang di mau – kecuali satu yang AS tidak mau, yaitu perdamaian.Dipolesnya Israel menjadi monster atau menjadi robot untuk menteror khususnya dunia Arab dan dunia pada umumnya, agar dunia tetap dalam ketidak stabilan,dan AS-lah polisinya.

Sejak dimulainya perang dingin sesudah Perang Dunia ke-II , perlakuan AS ini berlangsung bukannya tanpa perlawanan.Rencana imperialisme AS yang ingin menguasai dunia ini dalam prakteknya dilawan oleh kubu Uni Sovyet,di hadapi oleh Bung Karno dengan membangun persatuan negara-negara baru merdeka,mulai Konferensi Asia Afrika di Bandung,di perkuat lagi lewat pidato Bung Karno di PBB 1960,serta dilanjuti dengan KTT Non-Blok I

Page 10: Berdi Kari

dan II dan kemudian direncanakan akan menyelenggarakan CONEFO ke-I bulan Agustus 1966.

Berdiri diatas kaki sendiri,juga menginspirasi Bung Karno keluar dari PBB pada Januari 1965, setelah AS memaksa PBB menjadikan Malaysia menjadi anggota Dewan Keamanan PBB . ( Ganis Harsono)

Yang dimaksud dengan Nefo (The New Emerging Forces ) ialah persatuan progressif revolusioner dunia berporoskan Nasakom-Internasional,atau persatuan segenap kekuatan yang baru atau yang sedang tumbuh dan berkembang diseluruh dunia yang terdiri dari negara-negara sosialis,negara-negara Asia-Afrika dan Amerika Latin ( AAA) serta kekuatan progresif yang ada di negara-negara kapitalis itu sendiri.

Yang dimaksud dengan OLDEFO ( The Old Established Forces ) adalah negara kapitalis-imperialis yang sedang mapan dan terus melakukan intervensi-intervensi dan subversi terhadap negara-negara Asia- Afrika dan Amerka Latin,melakukan serangan serangan idologi,politik dan kebudayaan,melanncarkan perang dingin sejak selesai Perang Dunia II.

Yang paling mencemaskan AS ialah persiapan pelaksanaan “ Confrence Of The New Emrging Forces ( CONEFO) “yang direncanakan oleh Bung Karno dapat terlakana pada bulan Agustus tahun 1966. Amerika Serikat memperkirakan dalam konfresnsi itu bisa tercapai kemufakatan misalmya”negara-negara peserta Conefo memboilot barang produksi AS minimal 5 tahun kedepan setelah konfrensi.Maka seperti apa yang dikatakan Bung Karno dalam pelengkap Nawaksara bahwa penyebab terjadinya peristiwa Gestok /G30S “ karena lihainya subversi nekolim”,dalam hal ini tentulah yang dimaksud Bung Karno adalah AS/CIA, bersama komplotannya “oknum-oknum yang tidak beres” didalam negeri,maka Bung Karno digulingkan,ditahan,dikrangkeng,sampai meninggal dalam tahanan Suharto tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta, karena tidak mendapat perawatan yang pantas atas penyakit Bung Karno,tanpa pernah diadili kalau memang diduga bersalah.( Pada bulan Pebruari 1967, Jenderal Suharto menolak permohonan Bung Karno berobat keluar Negeri,sambil memberi kebebasan Suharto untuk bertindak bebas menjalankan Pemerintahan” –(A.Dahlan dari Hardi )

Page 11: Berdi Kari

Kemarahan Amerika Serikat terhadap Bung Karno,sebagai Pemimpin Besar Revolusi Indonesia berpuncak pada provokasi G30S.Hal ini sudah dilukiskan oleh Saudara Bagin 2001 :”Keadaan yang berkembang di Indonesia dan Asia dan juga didunia hari ini, dan ditulis juga oleh Manai Tobing di Kompas 7 Pebruari 2001,bahwa peristiwa yang terjadi pada prolog sampai ke epilognya Gestok/G30S adalah rekayasa CIA”

***

HANYA ADA SATU JALAN.

“Jika benar-benar bangsa ini mau kembali ke persatuan dan kesatuan untuk maju membangun kesejahteraan Nasional,maka tiada 2 jalan,hanya ada satu jalan ialah kembali kejalan Relnya Revolusi Agustus 1945,meninggalkan sama sekali semua sistim yang bertentangan dengn UUD 1945.Kembalilah kepada Demokrasi Indonesia yang asli, yaitu demokrasi yang “dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam perwakilan”,Demokrasi Barat yang hantam kromo itu, tidak cocok dengan Masyerakat Indonesia.Kemudian dilanjuti dengan melaksanakan ekonomi Berdikari,dan konsekwen melaksanakan Trisakti ,artinya Bangsa Indonesia harus benar-benar bisa melepaskan diri dari ikatan dan tekanan politik dari manapun,melepaskan diri dari ikatan ekonomi dan keuangan korporasi Imperialis,sepetiI IMF,Bank Dunia dan juga WTO,melepaskan diri dari pengaruh budaya kolonial-imperialis,melepaskan sekolah dan perguruan Tinggi menjadi workshop yang hanya mencetak SDM yang hanya tahu “ilmu untuk ilmu” yang pada akhirnya Ilmu untuk Modal Kapitalis, pendeknya jangan sekolah-sekolah dan Perguruan Tinggi menjadi tempat menyebarkan ilmu dan seni yang bertentangan Keperibadian Indonesia .Sekolah-sekolah dan Perguruan Tinggi ibaratnya sebuah peternakan yang memproduksi sapi-sapi supaya kuat menarik gerobakuntuk kepentingan modal.

Berani Berdikari berarti berani menasionalisasi semua perusahan milik kapitalis-imperialis asing,memberantas kaum kapitalis komporador, menghilangkan sama sekali kapitalis birokrat, mereka sebagai pelayan dan pengaman modal asing.Kita harus menjadikan kaum tani dan kaum buruh sebagai soko-guru revolusi atau soko-guru pembanguanan.Kita harus berani melaksanakan Landreform,yaitu melaksanakan dengan jujur UUPA

Page 12: Berdi Kari

1960.Hapus semua segala aturan pertanahan yang dibuat bertentang dengan UUD 45 dan UUPA No.5 tahun 1960.Berikanlah kepada kaum tani kita ( menurut BPS /1998 tercatat 51% dari seluruh warga ) hak milik tanah garapan ( tani penggarap dan buruh tani tak bertanah ).Kembalikan tanah-tanah produktif yang dimiliki oleh jang bukan petani penggarap. Perusahaan-perusahaan imperialis , seperti Freepot dan lain-lainnya,di nasionalisasi atau diambil alih,supaya bisa dinikmati oleh Rakayt Indonesia pada umumnya, dan Rakyat Papua khususnya.Negara harus kembali sebagai penguasa atas kekayaan alam,terutama tambang-tambang.Freeport harus diupayakan agar dapat dikelola oleh Negara.Atau diserahkan kepada Rakyat Papua untuk di kelola oleh Rakyat Papua dengan status sebagai Perusahaan Milik Negara.Pendeknya Negara harus menjadi pemegang komando perekonomian Indonesia.

Untuk membuka jalan mencapai tujuan diatas,maka semua produk – hukum,baik berupa Undang-undang maupun berupa ketetapan MPRS, dan juga kontrak-kontrak bagi hasil yang di hasilkan orba dan masih berlaku sampai sekarang, dan bertentangan dengan kepentingan Rakyat dan UUD 45 harus di dihapuskan ! Demikian juga produk-produk undang-undang yang dibuat oleh Pemerintah “Reformasi” yang nyata-nyata bertentangan konstitusi,terutama dalam kaitannya dengan peraturan pertanahan dan energi,harus dihapus. Bahwa sistim yang di letakan ORBA-Golkar sesungguhnya masih tetap berjalan dan di laksanakan oleh “Orde-Reformasi” hingga sekarang . Penguasa,para elit politik,ekonomi ,budaya,intelektual,militer dan pengusaha dan kaum birokrat meneruskan secara sadar sistim fragmatisme sebagai sistim berpikir orde baru,sistim ekonomi Orde Baru, dan sistm KKN Orde Baru.Bahwa apa yang disebut Reformasi yang katanya melaksanakan perubahan total dari sistm Orde Baru sesungguhnya tidak pernah terjadi. Gerakan reformasi yang bermula di Medan dalam kongre PDI, berlanjut ke Sukolilo, terus membesar di Diponegoro dengan kuda Tuli,dihadapi oleh penguasa ORBA dengan penculikan aktivis reformasi oleh tentara Orba yang dipimpin oleh Prabowo, dilanjutkan dengan peristiwa di Semanggi dan di Universitas Trisakti.ORBA juga mencoba menunggangi demonstrasi pemuda dan mahasiswa dengan menggerakan massa bayaran bergabung dengan demonstran untuk membelokan sasaran demo menjadi huru-hara rassial anti Tionghoa.Mereka

Page 13: Berdi Kari

merapok,membakar bangunan,menjara harta benda suku Tionghowa dan memperkosa gadis-gadisnya.Meskipun demikian para “demonstran-murni” berhasil melepaskan diri dari aksi anarkis rasial itu dan ahirnya meskipun kekuatan menjadi melemah tapi berhasil juga menurunkan Suharto 12 Mei 1978.Menurunkan Suharto adalah salah satu target “demo”, tapi bukan tujuan akhir.Gerakan Rakyat /pemuda itu bukan bergerak karena benci dan memusuhi peribadi Suharto tapi Rakyat/Pemuda melawan sistim yang dijalankan Suharto.yaitu sistim “kapitalisme dan fasisme” selama berkuasa 32 tahun.Meskipun Suharto jatuh, tapi Suharto masih sempat menunjuk penggantinya dengan tenang ,yaitu Wkl.Presiden BJ.Habibi ,yang sudah barang tentu untuk tetap mepertahankan dan melindungi kepentingan Suharto.Hasilnya ?Gerakan reformasi itu gagal. Pemerintahan “ reformasi”, tidak lebih baik dari Pemerintahan Orde Baru atau Pemerintahan Golkar.Bahkan lebih menyesatkan dan ,membingunkan, lebih menyengsarakan Rakyat pekerja, tani dan buruh khususnya.Rakyat ditipu dengan apa yang disebut “demokrasi”,seolah-olah demokrasi ala Barat ( Amerika Serikat ) sudah bisa memperjuangkan kesejahteraan Rakyat. T i d a k ! Demokrasi politik...ya, tapi demokrasi ekonomi , t i d a k ! Inilah yang kita maksud membohongi Rakyat, bukan demokrasi untuk Rakyat tapi Rakyat untuk demokrasi untuk kepeningan para elit politik golongan anti Rakyat.Misal, pada saat ada Pemilu atau Pilkada,Rakyat hanya digiring dengan uang “receh” ketempat pemungutan suara.Setelah berhasil terpilih merekapun dengan perasaan tanpa dosa, ramai-ramai melakukan korupsi berjamaah antara legislatif dan eksekutif.

Jadi marilah kita jujur mendegarkan jeritan Rakyat terutama Rakyat pekerja,bahwa mereka perlu pekerjaan dan kesejahteraan.Bukan untuk percaya pada statistik kapitalis yang mengejar pertumbuhan ekonomi.Dalam sistim kapitalis pertumbuhan ekonomi hanya untuk dinikmati pemilik modal dan penguasa pelindungnya.

Saksikanlah ! dan renungkanlah makna demonstrasi-demonstarasi buruh-tani dan para mahasiswa sebagai pengemban Amanat Penderitaan Rakyat.

Panca Azimat Revolusi Indonesia, ajaran dan gagasan Bung Karno telah kita telaah ala kadarnya. Ajaran-ajaran dan gagasan-gagasan Bung Karno

Page 14: Berdi Kari

terasa bukan saja masih relevan dengan perjuangan Rakyat Indonesia sekarang,tapi justru ajaran-ajaran itulah yang kita yakini bisa membawa bangsa ini “lepas dari kuli diantara bangsa-bangsa”,menjadi bangsa yang lepas dari ekploitasi bangsa lain,dan menjadi bangsa yang terhormat di antara bangsa-bangsa dimuka bumi ini,atau bangsa yang benar-benar menjadi tuan dinegerinya.Dan rakyatnya tidak hanya menjadi kuli di perusahaan-perusahaan modal asing.

Kita tutup tulisan ini dengan sebuah sajak Bung Hatta yang sengaja digubah buat Bung Karno beberapa waktu sebelum Bung Hatta meninggal.Bung Hatta yang pernah mendampingi Bung Karno,tapi ke pernah juga menyakiti, menghalang-halangi Bung Karno, terutama kenginan Bung Hatta untuk membendung revolusi dan anti nasakom.Setelah Bung Karno tiada Bung Hatta nampaknya sangat menyesal .Semoga sajak ini menjadi penggugah hati bagi orang-orang yang pernah menyakiti Bung Karno,tapi motivasi juga bagi pendukung dan pencinta Bung Karno,menjadi motivasi bagi siapa yang mau belajar sejarah bangsanya,belajar mengenal seorang pahlawan Nasionalnya, seorang patriot komplit,Bung Karno !.Negara bukan saja harus memberi hak sebagai pahlawan Nasional,tetapi lebih berharga dari itu ialah mendudukan Bung Karno sebagai Bapak Bangsa Indonesia.Tiada yang lain.

P E N Y E S A L A N

Kalau ada yang paling berharga/Semua telah kau berikan/Kalau ada yang paling derita/ Semua telah kau alami

Demi kami !

Tapi.........../ Bagai bocah bosan petuah/Bagai Kurawa terbujuk Sengkuni/ Kami pernah menyakitimu

Kini............/ Bagai Salya menyesali diri/Kami rindu berkedaulatan/Rindu berdikari/Rindu berkepribadian/Rindu segala kebesaran diri dan citamu

Bung Karno..../Maafkan kami/Besertalah dengan kami

Tuhan........./Tuhan lindungilah bangsa ini

( Dikutip dari Buku Pengetian Pancasila oleh Bung Hata ( Drs.Moh.Hatta )

Page 15: Berdi Kari

LAMPIRAN-LAMPIRAN TENTANG BERDIKARI..

Kemudian sebagai bahan referensi dalam upaya memahami “Berdiri di atas kaki sendiri” berikut ini kita lampirkan beberapa bagian penting dari Amanat Berdikari yang diucapkan dan sebagian dari amanat yang tidak diucapakan di depan Sidang Umum MPRS ke-III tanggal 11 April 1965, dan sebagian lagi dari pidato “Capailah Bintang Bintang di Langit”,Pidato 17 Agustus 1965. Atau “Takari”

1.BERDIRI DIATAS KAKI SENDIRI. ( Tampilan sebagian Pidato di Sidang Umum MPRS ke-III 11 April 1965) .

“ Sudah kukatakan dalam Tavip, bahwa MAA – II, sebagai pengemban daripada Konferensi Bandung,telah merumuskan dengan baik keharusan setiap negara Asia-Afrika,untuk Berdiri Diatas Kaki Sendiri dalam ekonomi,bebas dalam politik dan bekepribadian dalam kebudayaan.

Telah juga saya kemukakan,apa yang dikatakan oleh Sahabat dan teman seperjuangan kita ! Kawan Perdana Menteri KIM IL SUNG – yang sekarang duduk disamping saya ini---- dalam tahun 1947 ! “In order to build a demokratic state, the fondation of an independent economy of the nation must be established......Without the fondation of an independent economy, we neither can attain independence,nor found the state nor subsist”.Artinya :” Untuk membangun satu negara yang demokratis, maka satu ekonomi yang merdeka harus dibangun.Tanpa ekonomi yang merdeka tak mungkin kita mencapai kemerdekaan,tak mungkin kita mendirikan negara,tak mungkin kita tetap hidup”.Nah, inilah kata daripada kawan kita perdana Menteri KIM IL SUNG. ( hadirin tepuk tangan - Red ) Sekarang Negaranya kawan kita KIM IL SUNG sudah sepenuhnya memecahkan masalah sandang pangan.Tadi malam saya katakan bahwa produksi padinya saja 400 kg lebih perkapita pertahun, dan dari negara agraris-industri,sekarang Korea Utara sudah menjadi negara industriil-agraris ! Inilah kondisinya ,maka Korea( Utara) itu,secara politik maupun kebudayaan,tidak bergantung kepada siapapun.

Indonesia bagaimana ? Kita harus menjawab : Indonesia tak mau berdiri di belakang ! Indonesia mau berdiri di barisan depan dalam merealisasikan

Page 16: Berdi Kari

azas MAA—II itu “, karena Revolusi Indonesia adalah mercu suar bagi revolusi Ummat manusia !!

Dewasa ini, dihadapkanlah kepada kita tuntutan-tuntutan tugas ekonomi yang mendesak ,seperti :

1. Menyelesaikan proyek-proyek Nation And Character Building. 2. Memecahkan masalah sandang pangan secepat mungkin.3. Melanjutkan proyek-proyek setengah jadi atau yang bersifat ekonomis

yang sangat penting dalam strategi perjuangan kita.4. Mengatasi dan menyingkirkan hambatan-hambatan pembangunan

yang kita hadapi dengan menggali dan mendorong kekuatan manusia dan alam Indonesia,untuk lebih banyak lagi menemukan dan memproduser barang-barang baru.

5. Menyelesaikan masalah modal asing yang sudah ada di Indonesia,hingga kita mencapai kebebasan penuh dibidang ekonomi.

Menghadapi tugas ekonomi ini,musuh-musuh revolusi kita,diluar dan didalam negeri selalu memfitnah dan mengejek bahwa Indonesia akan “collapce”,dibidang ekonomi “collapce”.Tetapi apa nyatanya ?Fitnahan dan ocehan itu adalah hayalan belaka dan impian di hari siang yang bolong ! Indonesia tidak bisa dan tak mungkin ambruk, karena kesulitan ekonomi,selama Rakyatnya berjuang memeras keringat dan membanting tulang, untuk mengolah kekayaan alam Indonesia yang berlimpah-limpah ini.

Lebih-lebih dalam tingkatan revolusi dewasa ini,dimana kepentingan ekonomi negara-negara asing di Indonesia telah kita tundukkan pada kebijaksanaan dan hukum-hukum nasional kita,hingga mereka makin lama makin terdesak posisinya menuju likwidasinya total, yang dapat kita jadikan tambahan kekayaan materiil kepada milik Indonesia sendiri.

Kita perlu sekali lagi berkata dan kita perlu segara “banting stir”,baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaannya.Dalam pada itu, kita harus benar-benar berdiri teguh dan berpegang erat-erat kepada prinsip “Berdiri diatas Kaki sendiri ! Percaya pada kekuatan sendiri” Hal ini tidak bisa lain daripada keharusan untuk menjadikan kekuatan-kekuatan ekonomi yang riil-nyata sebagai landasan utama dalam menciptakan

Page 17: Berdi Kari

iklim ekonomi yang kita perlukan.Iklim ekonomi yang kita perlukan itu harus sungguh-sungguh sesuai dengan kebutuhan perjuangan untuk memperkuat ketahanan Revolusi menghadapi ancaman dan kepungan nekolim serta antek-anteknya untuk rehabilitasi semua alat-alat produksi yang ada,untuk memberantas inflasi dan koruptor,serta mengusahakan stabilisasi harga,dan meningkatkan daya beli Rakyat,untuk meletakkan dasar-dasar kuat guna perencanaan pembangunan berikutnya.

Dalam kita “ banting stir” itu ,harus selalu diinsyafi,bahwa karena kekuatan-kekuatan ekonomi yang rill-nyata harus kita jadikan sandaran utama untuk realisasi prinsip “ Berdiri Diatas Kaki Sendiri”,maka kekuatan-kekuatan ekonomi yang riil-nyata itu harus DIINVENTARISASI dengan cermat,dengan tertib, selagi harus di cegah kemerosotannya,dan selalu dinaikan kapasitas kerjanya sejauh mungkin dengan menetapkan “KEBIJAKSANAAN EKONOMI PERJUANGAN”

2.EKONOMI PERJUANGAN.

Jika kita meneliti pembangunan kita selama 4 tahun pelaksanaan Pola Pembangunan Nasional kita,maka pengalaman menunjukan bahwa Pola Pembangunan tersebut belum berperanan dengan memuaskan dalam perkembangan ekonomi kita,karena sudah terlalu banyak kegiatan ekonomi dan pembangunan di Pusat dan Daerah berada diluar Pola Pembangunan tersebut.

Sumber-sumber pembiayaan yang ditetapkan didalam Pola Pembangunn Nasional dengan sistim proyek B, yang sebagian besar menggantungkan diri dengan kerja sama dengan modal asing secara konvenional adalah tidak sesuai dengan prinsip “Berdiri ditas kaki sendiri” dibidang ekonomi.Dalam kenyataannya,konsepsi proyek B itu telah tidak sesuai dengan perkiraan pemikirannya semula.

Juga perhitungan biayanya tidak sesuai lagi dengan perkembangan situasi ekonomi monoter kita,,yang tidak dapat direncanakan secara pasti, karena adanya inflasi serta kenaikan harga dan tarif tidak sesuai yang terus menerus.

Page 18: Berdi Kari

Mengingat perkembangan Revolusi kita dalam mensukseskan DWIKORA,maka dalam memperkuat ketahanan Revolusi kita,harus juga segera mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi seperti diperintahkan oleh DEKON.Pada tingkatan Revolusi Pembangunan sekarang ini kita harus melakukan “banting stir” dengan menetapkan : PROGRAM EKONOMI PERJUANGAN.

Program tersebut kita harus dasarkan pada Ketetapan MPRS No.II/MPRS/1960 untuk menciptakan syarat-syarat yang diperlukan dalam meneruskan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana, yang harus disesuaikan dengan tuntutan Demokrasi Ekonomi, DEKON dan Tavip serta tingkatan perkembangan Revolusi Indonesia.

Dalam memikirkan ekonomi Perjuangan “itu,saya mendapat banyak bahan dari hasil-hasil Sidang Paripurna Muppenas ke-II yang baru lalu.Banyak data-data yang dapat diolah lebih lanjut,untuk mengisi Program Ekonomi Perjuangan itu.

Satu hal yang selalu mengganggu pikiran saya ialah adanya kesimpang siuran dalam pelaksanaan Pembangunan,karena adanya macam-macam jenis Pola, yang tidak diintgrasikan.Oleh sebab iu dengan ini saya tegaskan,semua jenis Pola Pembangunan yang ada sekarang ini, harus segara disatukan ! Kita harus hanya mengenal : Satu Pola Pembangunn saja !.

Pola Pembangunan Nasional, proyek-proyek Mandataris,Pola Pembangunan Daerah,Kopodasan,Irian Barat,Koorporasi serta Swasta harus diintgrasikan dan harus disingkronisasikan.Tidak boleh lagi ada pola yang berdiri sendiri diluar POLA KESATUAN PEMBANGUNAN itu !

Dalam merencanakan dan melaksanakan Pembngunan itu,hendaknya lebih daripada yang sudah-sudah dicurahkan perhatian dan kekuatan untuk menyelesaikan lebih dahulu proyek-proyek PRASARANA ( proyek-proyek infrastruktur ),karena justru prasarana itulah harus lebih dahulu ada sebelum kita dapat menyelesaikan proyek-proyek yang kita kehendaki.Kurang memperhatikan Prasarana sama dengan membangun tanpa rencana !

Page 19: Berdi Kari

Oleh sebab itu ,untuk mensukseskan Pembangunan Ekonomi kita, dan untuk mensukseskan “ Program Ekonomi Perjuangan “ kita,prasarana yang fundamentiil adalah PEMBANGUNAN MENTAL RAKYAT kita dalam rangka Nation dan Charakter Building,termasuk didalamnya Program Indoktrinasi yang harus diintensifkan,agar kita semua betul-betul mengerjakannya.

Kalau tidak demikian,orang akan mudah menyeleweng,menyeleweng dari relnya Ekonomi Terpimpin,menyeleweng kearah praktek Ekonomi-Liberal,yang justru harus diberantas ! sampai keakar-akarnya.

Dalam hubungan dengan menegakkan dan menanamkan dalam-dalam pengertian dan kesadaran Ekonomi Terpimpin pada jiwa dan hati Rakyat dan pemimpin-pemimpinnya telah kuambil ketegasan-ketegasan dalam beberapa masaalah.

Pemerintah dan seluruh Rakyat kita harus memeras otak dan membanting tulang untuk menggali dan mengolah kekayaan alam Indonesia yang berlimpah-limpah itu,dengan segera menghasilkan penemuan-penemuan dan pembuatan barang-barang baru.

Pernah kuceriterakan contoh dari Koreanya Kawan kita KIM IL SUNG, dimana Rakyatnya telah sanggup membuat baju misalnya dari batu lahar.Ketika saya berkunjung ke Korea,saya mendapat hadiah dari Kawan KIM IL SUNG baju yang indah, yang sungguh menggerakkan hati saya untuk mendorong dan mengoprak-oprak Rakyat kit a yang penuh dengan daya kreasi itu, agar segera bangkit – bangun mengolah kekayaan alam Indonesia yang ber-limpah-limpah ini menjadi barang-barang yang kita perlukan sendiri dan yang dapat kita sumbangkan kepada Dunia.Baju indah yang oleh kawan kita KIM IL SUNG diberikan kepada saya itu terbuat dari batu.Saudara-2 batu di godok, digempur,digodok,dibentuk,digoreng tidak tahu saya.( hadirin tertawa –Red.) menjadi serat,serat ditenun menjadi kain,kain dipotong menjadi baju,diberikan kepada Bung Karno,dan sampai sekarang aku simpan dirumah sebagai satu tanda kecintaan saya kepada Kawan KIM IL SUNG.( Hadirin bertepuk tangan-Red.)

Page 20: Berdi Kari

Maka dalam hubungan ini ,telah saya instruksikan kepada Meneteri Research Nasional untuk menyelenggarakan secara besar-besaran PAMERAN DARI SEMUA TEMUAN KITA, dalam menyongsong hari kemerdekaan kita yang akan datang..Dimana Rakyat akan melihat,bahwa dari kulit kacang yang kita buang-2 dapat dibikin hardboard,dari tulang-tulang yang berantakan yang kita buang-buang tak berketentuan dapat bibikin lem kayu,flomer,tapal gigi,makanan ternak dan gips.Dari bunga-bungaan kita yang banyak jenis dan jumlahnya itu,dapat kita bikin minyak-wangi.Dalam bidang perobatan ,akan dapat dilihat betapa banyak macam dan betapa banyak jenis obat-obatan yang dapat kita buat sendiri.Dalam bidang kimia banyak penemuan-penemuan kita sendiri dapat kita jadikan barang-barang produksi baru. Sesungguhnyalah,saudara-saudara,Tuhan Seru Sekalian Alam menganugrahi kita tanah air dan alam Indonesia yang kaya-raya,yang segera harus kita olah menjadi barang-barang pokok untuk kita sendiri dan seluruh ummat manusia.Jika Rakyat kita dan para pemimpin ber-sungguh-sungguh mengembangkan daya kreasinya,pastilah kita tidak akan kekurangan barang- barang keperluan, pasti kita tidak perlu impor barang keperluan sehari-hari,bahkan kita akan dapat mengekspor barang-barang keperluan itu,hingga terlaksanalah prinsip “berdiri diatas kaki sendiri” dalam bidang Ekonom !

Hendaknya Saudara-saudara sekalian menumpahkan segala perhatian dan segala daya upaya untuk menggerakan Rakyat kita seluruhnya melaksanakan anggaran Perjuangan Ekonomi ini, dengan mengerahkan segala kekuatan dan sarana-sarana yang ada pada kita.

Mengenai masalah ekport – import, telah saya gariskan dengan tegas, bahwa ekspor kita harus segera diperbesar,sebaliknya impor kita harus dilaksanakan hanya kepada barang-barang yang betul-betul tidak dapat diprodusir didalam negeri sendiri.Dalam hubungan ini,telah saya ambil ketetapan,bahwa impor hanya akan dilakukan oleh Pemerintah saja.

Para pengusaha swasta dilarang untuk melakukan import,kecuali jika mereka mengimport atas nama pemerintah.Kepada Swasta-sawasta itu hanya diberikan ijin untuk berusaha menjadi PRODUSEN-

Page 21: Berdi Kari

EKSPORTIR,yang eksportnya harus dilakukan dibawah pimpinan Pemerintah.Demikianlah tugas revolusi yang diberikan kepada para pengusaha swasta sebagai salah satu unsur-mutlak dalam susunan Ekonomi Sosialis Indonesia.Swasta harus mengerahkan segala dana dan tenaganya,untuk meningkatkan eksport kita ini.Dan,kepada Bamunas dan Departemen Penertiban Bank dan Modal Swasta,dikendalikan untuk menyesuaikan kebijaksanaan dan aktivitasnya dengan garis strategi serta taktik Program Perjuangan kita itu.

Mengenai Koperasi, telah saya komandokan untuk “membanting Stir” pula dengan meng-reorganisasi diri kedalam dua lapangan usaha saja yaitu : lapangan PRODUKSI dan lapangan DISTRIBUSI.

Telah kuperingatkan,agar Koperasi itu jangan hanya tenggelam dalam soal-soal material saja,tetapi harus sungguh-sungguh menjadi tempat persemaian dari rasa kesosialan,rasa kemasyerakatan,rasa bahwa manusia itu tidak dapat berdiri sendiri,tetapi hanya merupakan suatu unsur saja dalam keseluruhannya.Koperasi harus melaksanakan tugas Revolusi membuat manusia Indonesia benar-benar menjadi INSAN-MASYERAKAT,bukan insan individualis-liberalis,bukan insan –rimba, dan bukan insan guha ! Koperasi nyata-nyata harus menjadi alat yang penting, menjadi wahana ( vehide ),kendaraan kearah Sosialisme Indonesia

Mengenai Transmigrasi,telah saya gariskan kebijaksanaan Transmigrasi gaya baru,yang harus dilaksanakan secara revolusioner dan konsekwen.

Selanjutnya,supaya penyesuaian Pola Pembangunan,khususnya Program Ekonomi Perjuangan kita,betul-betul didasarkan kepada DEKON,dalam mana telah diletakkan garis-garis strategi dasar dan dasar-dasar kebijaksanaan jangka pendek pembangunan ekonomi kita.

Mengenai Pembiayaan Pembangunan,segera harus dilaksanakan kebijaksanaannya,yang terutama harus didasarkan atas kekuatan dan kemampuan yang kita miliki sendiri.Sumber-sumber pembiayaan berupa usaha-usaha unit Ekonomi Negara,Koperasi dan Swasta serta kekuatan Rakyat pekerja,Buruh,Tani dan Angkatan Bersenjata kita,harus betul-betul dimanfaatkan seefisient-effisiennya.Disamping menjadikan

Page 22: Berdi Kari

Pertanian,Perkebunan sumber utama bagi Pembiayaan Pembangunan, maka perlu digali dan diciptakan sumber-sumber pendapatan baru,seperti proyek-proyek yang segera dapat menghasilkan.

Untuk meningkatkan eksport kita sebagai sumber pembiayaan devisa,sungguh mutlak perlu untuk meningkatkan keahlian tenaga pekerja, dan up-grading dari pada barang-barang eksport kita.Baik untuk keperluan produksinya sendiri maupun keperluan eksport itu,maka segara harus dilakuakan rehabilitasi alat-alat produksinya, berbarengan dengan rehabilitasi prasarana yang vital seperti transport didarat ,transport laut dan taransport udara.

Perusahaan Negara harus betul-betul merupakan sumber pembiayaan Pembangunan. Oleh sebab itu,harus segera diadakan tindakan-tindakan tegas terhadap salah – urus dan penyalah-gunaan wewenang,disamping meningkatkan managerial know-haw, managerial-skill daripada Pemimpinnya,dan intgrasi daripada Pemimpin dan Pekerjanya serta tata kerja atas perinsip-perinsip cost-accounting.

Akhirnya Rakyat seluruhnya harus memberikan sumbangannya dengan nyata dengan membayar pajak serta sumbangan-sumbangan lain secara disipliner !Dalam menggali sumber-sumber Pembiayaan Pembangunan,supaya diberikan wewenang sepenuhnya kepada Daerah, seperti wewenang untuk mengeluarkan obligasi,undian dan sebagainya.Namun demikian harus ditetapkan bahwa KEBUTUHAN DAN KEPENTINGAN NASIONAL dalam bidang Ekonomi dan Keuangan harus dipegang teguh oleh Pemerintah Pusat dengan pengawasannya yang efektif.

Melihat perkembangan monoter dewasa ini,kita harus segera memerangi inflasi,melalui prencanaan perkembangan harga,produksi dan distribusi.Untuk keperluan itu,perlu adanya aparat yang berwenang dalam soal perencanaan dan pengawasan pelaksanaannya.

Oleh sebab itu,ANGGARAN BELANJA PEMBANGUNAN harus dikuasai langsung oleh Presiden/Mandataris MPRS.

Page 23: Berdi Kari

Dalam hubungan ini,hendaknya ditinjau kembali dan ditetapkan secara pasti kedudukan dan fungsi serta komposisi BANK PEMBANGUNAN INDONESIA, agar dapat menjadi aparatur yang efektif dalam mengumpulkan modal pembangunan dan mengendalikan penggunaan pembiayaan itu secara menyeluruh.Secara tegas dan nyata harus dilaksanakan penghematan dalam penggunaan keuangan Negara,terutama pada obyek-obyek yang non-produktif .Prosedur penyaluran pembiayaan Pembangunan harus disederhanakan dan dipermudah dengan mensyaratkan pertanggungan jawab yang lancar dari pelaksana proyek.

Kemudian, KERJASAMA DENGAN LUAR NEGERI, harus digunakan untuk memperkuat produksi kita sendiri, dan mempertinggi daya cipta Rakyat.Pembelian dari luar negeri,baik tunai maupun kredit,harus menciptakan surplus dalam produksi kita,yang harus menciptakan surplus- eksport yang cukup bagi pembiayaan.

Rencana-rencana pembangunan,berikut rencana-rencana pembangunan Ekonomi yang bagaimanapun baiknya,tidak mungkin dapat direalisasikan dalam praktek,jika APARATUR PELAKSANA-nya tidak mampu, dan managemen ekonominya tidak diatur dan tidak dijalankan secara effisient.Oleh karena itu kita harus segera mengambil tindakan-tindakan perbaikan dibidang organisasi dan personalia berikut persyaratan mentalnya.

Dibidang organisasi pelaksanaan Pembangunan itu,diperlukan adanya pemecahan yang efektif mengenai aparatur penentuan policy pelaksanannya yang memusat dan berencana, dan aparatur penyelenggaraan serta aparatur pelaksanaannya di Pusat dan di Daerah.Pemerintah Daerah harus dipertanggung jawabkan atas pelaksanaan dan pengawasan Pola Pembangunan Daerah dan ditugaskan mengkoordinir semua proyek-proyek yang dilaksanakan di Daerahnya itu.Oleh karena itu, sekarang para Gubernur/Kepala Daerah didudukan dalam MPRS dan MUPENAS untuk melaksanakan integrasi dan koordinasi itu dengan nyata.

Page 24: Berdi Kari

Untuk mensukseskan pelaksanaan,pimpinan tunggasl harus dipegang langsung oleh Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpinn Besar Revolusi/Mandataris MPRS.Dan untuk melaksanakan Ekonomi Terpimpin kita secara konsekwen dan mencegah kesimpang-siuran wewenang dalam kebijaksanaan ekonomi, harus di bentuk DEWAN PIMPINAN EKONOMI NASIONAL ( Economic Directing Board ), yang dipimpin langsung oleh Presiden/Pemimpin Besar Revolusi/Mandataris MPRS.

2. BANTING STIR ( Amanat Yang Tidak di Bacakan )

“Kalau seorang pemuda remaja menginjak usia 20 tahun, dan pemuda itu cinta kepada tanah airnya serta menjadikan nasib tanah airnya nasibnya sendiri,maka biasanya mulai terbentuklah gagasan-gagasan dan fikiran-fikirannya dalam wujud yang tegas.

Aku sendiri merumuskan aku punya Nasionalisme secara tegas pada umur 20 tahun.Malahan siapa orangnya yang tidak tahu ? aku merumuskan aku punya konsepsi Nasakom yang sekarang kondang/kuncara diseluruh jagad raya itu pada waktu pemuda belia baru umur 25 tahun.

Nah, Republik kita sekarang ini akan menginjak usia 20 tahun.Bayangkanlah pada kesempatan ini : berapa banyak pengalaman kehidupan,berapa banyak pahit-getir dan asam-garam perjuangan yang tidak sudah kita peroleh ! Dengan tidak ragu-ragu sedikitpun aku berani mengatakan bahwa 20 tahun Revolusi ini paling sedikit sama dengan 200 tahun jaman damai.

Pendeknya kita sekarang sudah benar-benar dewasa,kita sekarang sudah benar-benar matang,kita sekarang sudah benar-benar sudah memiliki segala syarat yang diperlukan untuk menyelesaikan tuntutan-tuntutan Revolusi Agustus kita sampai rampung.

Apa tuntutan-tuntutann Revolusi kita itu ? Pendapatku dan perkataanku,bahkan sudah menjadi filsafatnya Revolusi kita : bahwasanya,untuk konstruksi kita harus menjalankan destruksi,untuk membangun kita harus menjebol ! Indonesia ini buat berabad-abad lamanya menjadi istananya imperialisme dan feodalisme.Istana lapuk itu

Page 25: Berdi Kari

kita hantam,sudah kita gempur,tapi belum 100% hancur.Sudah kita lakukan penjebolan,tapi belum tercabut sampai ke-akar-akar-nya.Atas pernyataan se-akan-akan “kolonialisme sudah mati “, aku menjawab : b e l u m !.Maka dari itu, seperti yang aku katakan pada tanggal 23/24 Maret yang lalu didepan “ Kader-kader pelopor Marhaenis”: modal monopoli asing harus dikikis habis dan kelebihan milik tanah harus dikikis habis ! Inilah syarat mutlaknya buat mengkonstruksi atau membangun istana baru,istana kehidupann Nasional dan Demokratis,yang pada gilirannya merupakan syarat mutlak pula untuk membangun kehidupan yang lebih agung dan lebih indah lagi , yaitu : Sosialisme Indonesia !

Aku bersyukur kepada Tuhan Seru Sekalian Alam,bahwa kita tidak memerlukan waktu lebih dari 6 tahun – terhitung dari permakluman Manipol – untuk menamakan persoalan-persoalan pokok ( atau 5 persoalan pokok ) Revolusi Indonesia”,seperti diformulasikan oleh Manipol dan “Hukum ( atau 6 Hukum) Revolusi,seperti yang diformulasikan oleh Tavip sampai menjadi benar-benar satu pengertian,satu begrip.Siapa yang sekarang tidak meyakini bahwa revolusi kita punya dua tahap dan imperialisme dan feodalisme itu merupakan rintangan-rintangan strategis yang harus dibabad pada tahap pertama ?

Hakiki banting Stir adalah bahwa kita tidak boleh lagi mentorelir sikap,perbuatan dan cara yang acak-acakan.Diwaktu Revolusi kita diliputi penyelewengan-penyelewengan, ya, sudah tentu jalannya revolusi itu acak-cakan, malahan sempoyongan jalannya seperti seorang pemabuk.Sekarang kita boleh berdebat soal methode dan soal stijl,soal cara dan soal gaya,tetapi kita tidak boleh berdebat lagi soal prinsip.Landasan kita sudah satu,dan landasan itu kokoh-kuat.Tujuan kita juga satu,dan tujuan itu jelas-tegas.Bahkan program kita sudah satu,dan program itu benar-tepat.Tekad kita juga satu,dan tekad itu bulat-mantap.Soalnya sekarang bagaimana menarik pelajaran yang perlu-perlu dari pengalaman-pengalaman yang sukses maupun yang kurang sukses selama hampir 6 tahun ,kalau dihitung dari Manipol,atau tepat 5 tahun kalau dihitung dari Pola Pembanguanan Semesta Berencana, atau Ketetapan-Ketetapan MPRS No. I dan II tahun 1960.Selain menarik

Page 26: Berdi Kari

pelajaran dari pengalaman,kita juga harus memperhitungkan faktor-faktor baru.

Saya katakan “pengalaman-pengalaman yang sukses maupun yang kurang sukses”,malahan ,if you like, pengalaman-pengalaman yang tidak sukses.Salah satu prequisite bagi kaum Manipolis adalah realisme.Kita harus realistis,kita harus berani melihat soal-soal sebagaimana adanya.Oleh sebab itu,berhubung pengalaman-pengalaman yang lampau,kalau perlu kita mengadakan koreksi dan selfkoreksi, dan berhubung hadirnya faktor-faktor baru,kalau perlu kita adakan ajustment,penyesuaian-penyesuaian.

Coba Saudara-saudara tangkap dengan tepat semangat daripada anjuranku banting stir.Anjuran ini tidak lain daripada konsekwensi yang logis dari Tavip,konsekwensi yang lagis dari tahun kita – vivere perikoloso.Kalau kita tidak banting stir sekarang ini,yang hakekatnya jadinya tidak realistis,yang hakekatnya kita jadinya tidak berani nyerempet-nyerempet bahaya, maka kita akan hanyut didalam sleur,didalam alur routine.Tidak saja itu ! Kalau kita tidak banting stir sekarang ini,sehingga dengan demikian kita tidak melakuksn koreksi atas kesalahan-kesalahan kita dan tidak melakukann ajustment kepada faktor-faktor yang baru, maka kita menjadi kaum keras kepala, yang barangkali menarik didalam panggung sandiwara,tetapi tidak banyak gunanya didalam panggung sejarah

Sebelum aku menggariskan pembantingan stir yang aku anjurkan,dan mengemukakan soal-soal yang dalam pendapatku harus mendapatkan pembahasan dan penyimpulan dari Sidang MPRS ini, baiklah aku ajukan apa filsafat ekonomiku.Kalau sidang ini membenarkan dan menyetujui filsafat ekonomiku,maka kuharap yang filsafat ekonomiku itu akan mempedomani seganap Bangsaku dalam memecahkan segala persoalan segala masalah ekonomi,besar maupun kecil.Terutama aku berharap yang filsafat ekonomiku itu menjiwai jalan Bangsaku dalam mereka melaksanakan Dekon dan melaksanakan nantinya Plan-Plan ekonomi kita sesudah kita membanting stir.Filsafat ekonomiku adalah “heaven -storming revolutionary spirit combined with down-to-earth handling of problems as they arise.

Page 27: Berdi Kari

Banting stir adalah sesuai dengan filsafat ekonomiku bukan pertama-tama soal adminitsi dan accountancy, apalagi soal birokrasi ! Soal ekonomi adalah pertama-tama soal orintasi, soal grichtheid,soal kearahan,atau keterarahan.Jika kita sebagai realis-realis berpijak kepada bumi yang nyata, dan sebagai pejuang-pejuang yang mempunyai orintasi yang tepat yang disertai semangat revolusioner laksana menyerbu sura-laya,maka segala soal bisa kita pecahkan.

Lagi pula, banting stir itu tidak hanya dibidang ekonomi.Inilah sebabnya ketika membuka Seminar Angkatan Darat yang membicarakan Doktrin Perang Revolusi kuamanatkan selaku Panglima Tertinggi ABRI bahwa juga ABRI harus banting stir dan bahwa banting stir itu belum dilaksanakan sepenuhnya.Dalam amanatku itu yang kuutamakan adalah soal grichtheid,bahwa adanya ABRI itu sendiri ( the very existence of our armed forces )adalah untuk melawan musuh, dan bahwa musuh kita bukan sesuatu Negara Sosialis atau negara A-A yang termasuk kekuatan Nefo,melainkan Nekolim.Disamping membanting stir dibidang ekonomi,juga pembantingan stir dibidang pertahanan dan dibidang –bidang lainnya kuharap Saudara-Saudara pakukan didalam Saudara2 punya Keputusan nanti.

Dibidang kultur tidaklah terkecuali.Tentang ini sudah banyak aku berbicara dan aku berbahagia bahwa semboyan-semboyanku sudah menjadi semboyan seluruh Rakyat ; melenyapkan “texbook-thinking”, “Hollands-denkens,jiwa “inlander”,”jiwa kintel”,”jiwa-komporador”,”semangat jiplak”,”konservatisme”, dan lain-lain dan lain lain.Pernah aku mengatakan bahwa “ every revolution has its twists and turns”, e,..kok ada yang menyalah artikan lalu berkata : “tiap revolusi harus pakai tari twist”.....lalu mengembangbiakkan tari twist dan beatle dan segala macam “kultur” dekandent ala imperialisme.Ini harus kita jebol, seperti segala “kultur”feodal dengan segala takhyul dan keterbelakangannya harus kita jebol dan segala “kultur” komporador ala “Manikebu” harus kita jebol.Semua ini,juga “BPS” , termasuk yang didalam Tavip aku sebut “rumput-pahit” atau “kemladean”,bukan bunga,penjebolannya mutlak perlu,manakala benar-benar kita hendak

Page 28: Berdi Kari

membangun kebudayaan nasional yang berkepribadian, sesuai dengan “K”-nya USDEK.

Di Kairo didepan rekan-rekan sahabat-sahabatku Kepala Negara dan Pemerintah dari ber-puluh-puluh negara dan didepan mata dunia yang waktu itu di fokuskan ke “Konfrensi Non-Blok ke-II” itu, aku karakterisir jaman kita ini sebagai “The era of Confrontation”,zaman konfrontasi.Dalam pidatoku di Kairo itu dengan tandas kukatakan bahwa koestensi secara damai hanya cocok buat negra-negara yang sudah arrive,tetapi tidak cocok buat negara-negara seperti kita ini yang masih berhadap-hadapan dengan imperialisme dan mempunyai missi sejarah mengalahkan imperiaisme.Filsafat koextensi secara damai adalah filsafat arrive,sedang filsafat perjuangan kita adalah “ for a fighting nation there is no journey`s end”

Dibidang ekonomi tak mungkin ada koexistensi secara damai,karena ekonomi yng berdiri diatas kaki sendiri tak mungkin ber-ko-existensi dengan ekonomi imperialis dan feodal.Dibidang politik tak mungkin ada koexistensi secara damai,karena politik yang souvereign dan bebas tak mungkin ber-ko-existensi dengan intervensi,subversi dan agresi Nekolim.Dibidang Militer tak mungkin ada ko-existensi secara damai, karena Militer yang menjadi tandunya Tanah-Air dan Kemerdekaan tak mungkin ber-ko-existensi dengan global strategi imperials.Di bidang kebudayaan tak mungkin ada ko-existensi secara damai, karena kebudayaan yang berkepribadian Nasional tak mungkin ber-ko-existensi dengan “humanisme universil” dengan segala variasinya.Dibidang mental tak mungkin ada ko-existensi secara damai,karena tak mungkin seseorang menjadi patriot dan komporador sekaligus !

Bersama saya datang ke Sidang Umum ke-III MPRS ini kawanku P.M. Republik Rakyat Demokratis Korea KIM IL SUNG.Bagi Koreanya KIM IL SUNG tak mungkin ada ko-existensi secara damai,juga tak mungkin ada “journey`s end”.Separo dari Korea sekarang ini masih diduduki pasukan-pasukan imperialis Amerika Serikat yang memakai kendaraan PBB.,dan kita semua tahu bahwa dari sana tempo hari dikirimkan pasukan-pasukan bantuan kepada “PRRI-Permesta” dan sekarang kepada “Malaysia”.Tetapi walaupun separo Korea belum bebas,Koreanya

Page 29: Berdi Kari

P.M.KIM IL SUNG,bebas sebebas-bebasnya,lebih bebas daripada negara formilnya,wilayahnya meliputi seluruh negeri.Jadi sama seperti kita,pada waktu ibukota kita di Yokyakarta,walaupun wilayah kita relatif sempit,tetapi sesungguhnya kita lebih bebas daripada di tahun 50-an yang walaupun wilayah lebih luas ,tetapi kita di kungkung KMB.Korea dan Indonesia adalah dua negara yang penting peranannya.Didalam garis hidup imperialisme yang selalu kugambarkan membujur dari Jabaltarik sampai kelautan Tiongkok,maka Indonesia ini penting karena seperti halnya Zues,kita ini berada disimpang jalan,sedang Korea juga penting karena dia berada diujung terachir daripada garis hidup-imperialisme itu.Putusnya mata -rantai imperialisme di Korea, di Indonesia dan di Vietnam Utara 1945,disusul oleh Tiongkok di tahun 1949,lalu disusul oleh yang lain-lain sampai kemerdekaan Aljazair di tahun 1962,secara dialektis merobah garis Jabaltarik-Lautan Tiongkok dari garis hidup imperialisme menjadi garis mati imperialisme ! Saya tahu akan hasil-hasil briliant yang telah dicapai oleh Rakyat Korea.Dan hasil-hasil itu didapat justru karena Korea bertekad berdiri diatas kaki sendiri,tidak mengemis-ngemis kepada siapapun,malahan seperti dalil dialektisku mengatakan :justru karena Korea dikepung oleh imperialisme,dan bahkan – seperti halnya Republik Rakyat Vietnam seka;’[rang – diserang terus menerus oleh Amerika Serikat.Maka itu aku tidak ayal sedikitpun akan kemenangan terachir Korea; seperti aku tak ayal sedikitpun akan kemenangan terakhir Vietnam,dan kemenangan terakhir kita sendiri.

Alat-alat propaganda kaum imperialis tidak menyimpan-nyimpan tenaga,waktu,paund-sterling maupunn dollar, untuk menghitamkan perjuangan kita.Mereka itu masih maju-subur-makmur; mereka iu masih saja minta dipercayaya, bahwa “Sukarno itu seorang expansionis”, sedang “armada Inggiris,tentara Australia,tentara selandia Baru dan tentara Amerika Serikat yang klinteran didepan pintu Indonesia itu dikatakan bidadari kemerdekaan dan perdamaian”.Mereka mencoba menakut-nakuti ummat Agama dan Nasionalis kita dengan mengatakan “ Sukarno itu Komunis”,”Subandrio itu Komunis, dan sebaliknya mencoba menakut-nakuti kaum Komunis” dengan mengatakan “Sukarno itu dihatinya anti Komunis”.Kita biarkan mereka itu mengoceh,karena kalau tidak,dari mana propagandis-propagandis itu akan mendapat

Page 30: Berdi Kari

nafkahnya ! Tetapi kalau dengan segala manuver dan machinasinya,kaum imperialis mencoba membelokan perjuangan Bangsa Indonesia,maka jawabku : manakala matahari sudah terbit dari Barat dan silam di Timur, tuan-tuan akan bisa membelokkan perjuangan kami ! Terus terang ,ada diantara wakil-wakil kaum imperialis itu yang mencoba merayu-rayu saya,membujuk saya,dan suatu waktu malahan membikin saya lupa daratan dengan puji-pujian setinggi langit yang irrasional.Saya kasihan melihat tuan-tuan itu ! Mereka kira saya ini apa ?Memang aku telah saudara-saudara angkat sebagai presiden seumur hidup,namun aku telah saudara-saudara tetapkan sebagai Pemimpin Besar Revolusi Indonesia ,tetapi sekejabpun aku tidak pernah lupa akan filsafat hidupku sendiri bahwa aku ini sekedar penyambung lidah Rakyat,bahwa tanpa Rakyat aku bukan apa-apa...............

Ada satu karunia Tuhan s.w.t. yang ada pada kita dan yang tak ada pada banyak bangsa lainnya,yaitu kekayaan alam kita.Sampai-sampai orang mengatakan bahwa di Indonesia ini tongkatpun kalau ditancapkan ketanah akan tumbuh......Di Korea batu-batu sampai dirubah menjadi textil.Ini, disamping membuktikan kelihaian Rakyat Korea,juga membuktikan bahwa alam Korea itu tidak sekaya alam kita.Tetapi ada diantara Bangsaku tidak tahu berterima kasih dan tak tahu diri,lalu menjadi malas dan indolent oleh karena hidup dialam yang kaya.Kurang lebih 100 tahun yang lalu ada kritik terhadap ajaran Karl Marx,yang menyatakan bahwa “kalau dalam sosialisme orang bekerja menurut kemampuannya dan mendapat menurut prestasinya,dalam Komunisme orang bekerja menurut kemampuannya dan mendapat menurut kebutuhannya”.Kata pengeritik itu,kalau orang dituruti kebutuhannya, manusia akan menjadi malas......Tetapi Marx membantah kritik ini secara wetenschapplijk.Oleh sebab itu,misalnya disesuatu negara sosialis ada kaum yang lebih mementingkan vakansi,rekreasi,malahan pensiun ,daripada mementingkan kerja,maka orang-orang itu menciderai Marxisme dan membenarkan pengecam-pengecam Marxisme.T i d a k ! Marxisme tidak salah,Marxisme juga tidak absolut,maka itu Marxisme harus terus dipelajari.

Page 31: Berdi Kari

Begitu juga tidak salah,sama sekali tidak salah kalau aku mengatakan bahwa negeri yang alamnya kaya raya tidak perlu dan tidak boleh menyebabkan manusia-manusianya malas dan indolent.Aku tidak rela,aku tidak sudi kalau cap “indolent” dialamatkan kepada kita oleh “ahli-ahli” Belanda itu diberikan pembenarannya oleh sebagian dari bangsa kita !

Sekarang, apa itu banting stir ? Kenapa kita mesti banting stir ? Dan apa syarat-syaratnya yang membikin kita dan boleh dan bisa banting stir ?

Pertama-tama perlu saya tegaskan,bahwa banting stier tidak berarti kita tidak setia kepada prinsip-prinsip kita sendiri, tidak berarti kita tidak setia kepada Dekon. Kalau ada banting stir menyeleweng dari Dekon, aku adalah orang pertama yang akan melawannya. Tetpi dalam hal banting stir yang justru untuk mensukseskan Dekon, aku ini orang pertama yang menganjurkannya.Pada tahun 1921,Lenin mengintrodusir “Ekonomi Politik Baru” yang terkenal sebagai “NEP”.Tidak berarti yang Lenin menyimpang dari Sosialisme.

Pembantingan stir kita sekarang ini juga tidak berarti kita menyimpang dari garis Ravolusi Nasional Demokratis,sebaliknya kita dituntut oleh keadaan untuk menjamin kemenangan Revolusi Nasional Demokratis

Kenapa kita banting stir ? Seperti selalu kuperingatkan,Didalam Revolusi selalu ada dua macam kesalahan, yaitu reformisme dan “phasen-sprong”.Yang penyakit reformisme,terutama menghalang-halangi ekonomi sektor negara memegang dominasi, dan menghalang-halangi Landreform dilaksanakan secara konsekwen, dus menghalang-halangi Revolusi Nasional Demokratis.Yang penyakit “phasen-sprong”,terutama tidak mau mengikut sertakan modal swasta dan modal domestik.mau menggerakkan segala sesuatu, dan dengan demikian “langsung ke-Sosialisme”Kedua-dua kesalahan ini kalau dibiarkan berbahaya sekali,karena dia bisa menggagalkan sama sekali kita punya perjuangan.Selain daripada itu,ketika MPRS menetapkan Pol a Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahapan Pertama banyak

Page 32: Berdi Kari

faktor-faktor yang belum dipertimbangkan, dan ketika itu memang tidak mungkin dipertimbangkan, terutama faktor Trikora dan Dwikora.

Apa syarat-syaratnya untuk banting stir ?Kita sekarang berada persis ditengah-tengahnya Plan 8 Tahun kita.Empat tahun sudah dibelakang punggung kita.Selama 4 Tahun ini sebagian dari Pola Pembangunan kita sudah terlaksana,sebagian lainnya belum.Selama 4 tahun ini banyak sekali pengalaman kita kumpulkan.Pengalaman manis,pengalaman pahit juga pengalaman setenagah manis setengah pahit.Kemenangan-kemenangan kita adalah guru yang baik,tetapi kegagalan-kegagalan kita adalah guru yang lebih baik lagi.Pada kita cukup syarat-syarat untuk banting stir.Kita tak usah ragu-ragu ! Kita tak usah ragu-ragu merevisi Plan 8 Tahun kita,karena ketakutan “meninggalkan yang besar”

...........................

Apabila ekonomi sektor negara sudah benar-benar memegang posisi komando,maka permainan spekulasi dan manipulasi ekonomi sektor swasta bisa diberantas,dan ini memungkinkan berkembangnya ekonomi sektor swasta secara sehat, sebagai pembantu ekonomi sektor negara.Dengan demikian kita bisa mengucapkan selamat tinggal kepada keliaran dan anarki kapitalis,dan kitas bisa benar-benar memasuki sistim ekonomin terpimpin.

Dalam hubungan ini,pengerahan funds and forces progressif seperti di amanatkan oleh Manipol dan dipertegas oleh Dekon,tidak akan terbatas pada pendaftaran kegiatan pengerahan modal semata-mata,melainkan menciptakan iklim yang benar-benar favorable untuk bekerja secara produktif dan maximal,tanpa diskriminasi apapun.

Dengan demikian aku ingin yang setiap keragu-raguan bisa kita berantas,bisa kita basmi dan sebagai gantinya kita harus garandeer adanya kepercayaan dan keyakinan kepada setiap tenaga ekonomi di masyerakat kita untuk membantu Pemerintah.

Pendeknya, dengan banting stir sekarang ini kita menjamin penggunaan maximal daripada semua alat produksi,semua modal,semua skill,semua know-how, yang terdapat didalam negeri kita sendiri.

Page 33: Berdi Kari

Kepada sekalian pembantu, kepada MPRS,DPR-GR dan instansi-instansi lain kuserukan supaya benar-benar memeras otak untuk mengatasi gejala-gejala inflasi dan untuk membuang peraturan-peraturan kolonial atau setengah kolonial yang masih mengikat tangan dan kaki kita, dan untuk menciptakan peraturan-peraturan yang benar-benar Nasional,yang bukannya memprsulit kita sendiri,melainkan memudahkan usaha-usaha kita

Setelah 4 tahun berselang sejak Plan Pembangunan kita dijalankan,maka tahun ke-5 ini kita harus jadikan tahun penyesuaian kembali,sedang tahun ke-6 kita jadikan permulaan daripada Plan 3 Tahun yang baru, yang mungkin lebih sederhana daripa Plan 8 tahun yang sekarang, tetapi lebih relistis,orintasinya tepat, sama sekali bebas dari pikiran menggantungkan diri dari luar negeri seperti proyek B yang lalu ,dan dengan demikian benar-benar menjamin berdiri diatas kaki sendiri, untuk menyelesaikan Revolusi Nasional Demokratis sampai benar-benar selesai sebagai syarat mutlak untuk memasuki alam Sosialisme

Demikianlah,Saudara-saudara sekalian, prinsip-prinsip banting stir yang kuajukan .Kuminta benar-benar Saudara-saudara bersikap lapang dada dalam menanggap usulan-usulanku ini,kuminta saudara-saudara tidak bertele-tele deliberasi-2 Saudara-2 ,karena semua ini sesungguhnya sesuai dengann semboyanku,semboyan kita bersama :Ambeg Prama Arta.

Mari kita maju melompat,mari kita tinggalkan pikiran-pikiran kolot,mari kita banting stir,banting stir karena tidak ada lebih aman, tidaklah ada !

3.CAPAILAH BINTANG-BINTANG DILANGIT ( TAKARI )(Bagian Pidato 17 Agustus 1965)

Bagaimana mengukur sesuatu Revolusi dengan ukuran-ukuran revolusi ? Segala sesuatu hendaknya diamati : untuk kesejahteraan umum, ya atau tidak ? Pro bono publico – inilah semboyan kita.Artinya pro bono publico, untuk kesejahteraan umum !Sekalipun ada yang secara peribadi dirugikan,sekalipun ada yang laba perusahannya berkurang,tapi asal pro bono publico maka harus diterima. Sebaliknya walaupun ada yang tambah mobil,tambah bungalow,tambah koelkast,tambah air-conditioner,walaupun ada yang bisa menyekolahkan anaknya ke Eropa atau ke “jabalkat” sekalipun,tapi tidak pro bono publico,maka ia harus ditolak.Kecuali –

Page 34: Berdi Kari

kecuali,kataku – jika orang sudah menjadi asing ditanah air sendiri, atau sudah menjadi pribumi dinegeri asing ! Ya,jika orang sudah cidera,sudah durhaka,sudah khianat terhadap urusan revolusi

Lihatlah kepada kaum buruh dan kaum tani,sokoguru-sokoguru revolusi kita ini ! Mereka memang pantas,pantas,tepat kusebut sokoguru revolusi ! Mereka bekerja , mereka menghasilkan, mereka berproduksi,tanpa mengeluh dan tanpa banyak cing-cong.Mereka mempunyai tuntutan-tuntutan mereka – sudah barang tentu – tapi tuntutan-tuntutan itu biasanya masuk-akal.Kalau kaum buruh ingin supaya upah naik sedikit untuk membeli buku-sekolah untuk anaknya,apakah itu tidak masuk akal ?Kalau kaum tani menghasratkan tanah, tanah” menyari bumi”,apakah itu tidak masuk akal ?Aku teringat kepada seniman-seniman ludruk Marhaen yang mengatakan “ ia kalau punya pacul tapi tidak punya tanah, kemana pacul itu mesti dipaculkan !” Tetapi ada diantara kita ini yang ndoro-ndoroan,yang main tuan besar,yang mengira dirinya eigener revolusi,mengira dirinya presdir Republik,lalu maunya bukan dia yang berkorban untuk Republik,tapi Republik berkorban buat dirinya !......... Orang-orang seperti ini,Parvenu-parvenu,charlatan-charlatan, profitor-profitor macam ini ada baiknya kita promovir menjadi penghuni bui Nusakambangan.

Saya selalu mengatakan bahwa perjuangan klas harus ditundukkan kepada perjuangan nasional.Dan aku gembira bahwa jeritanku ini difahami oleh sebagian sangat terbesar dari Rakyat.Tetapi aku mau peringatkan,kalau koruptor-koruptor, pencoleng-pencoleng kekayaan negara meneruskan “operasi” mereka yang sesungguhnya anti Republik dan anti-Rakyat itu,maka jangan kaget jika pada suatu waktu perjuangan antar golongan berkobar dan membakari kemewahan hidup kaum koruptor dan pencoleng itu !

Revolusi kita sudah bukan dalam taraf percobaan,sudah tidak dalam taraf eksperimen.Kita tidak boleh main eksperimen atau main coba-coba lagi.Ibaratnya kesebelasan sepak bola,tidak boleh kita memasang pemain-pemain yang belum “jadi”,yang belum matang.Revolusi kita sudah menemukan vormnya,dan taraf ini meletakkan pada kita syarat-syarat baru,tuntutan-tuntutn baru,ukuran-ukuran baru.

Page 35: Berdi Kari

Mereka yang kemarin progressif,hari ini mungkin menjadi retrogresif,anti-progresf ; yang kemarin revolusioner, hari ini mungkin menjadi kontrarevolusioner,yang kemarin radikal,hari ini mungkin menjadi melempem.Maka itu saudara-saudara,janganlah diantara kita ada yang mengagul-agulkan jasa diwaktu lampau saja.Kalau saya memakai bahasa Belanda,saya berkata : Ik walg van al die oude koek ! Ya, artinya aku muak,muak mau muntah kalau mendengarkan orang yang mau jasa,jasa,jasa saja.Biar engkau jenderal-petak di tahun 1945,kalau sekarang memecah persatuan revolusioner,kalau sekarang mengacaukan front Nasakom,kalau sekarang memusuhi soko-guru-sokoguru revolusi,engkau menjadi reaksi ! Sebaliknya, biar engkau dulu bukan apa-apa,ya, biar sekarang engkau bukan apa-apa,tetapi setia kepada revolui,engkau tenaga revolusioner ! Tanaga-tanaga macam inilah,laki-laki ataupun perempuan,tua maupun muda,tinggi maupun rendah, tenaga-tanaga revolusioner macam inilah yang tanpa kecualinya ku”samenbundelen”,kugabungkan menjadi satu tenaga raksasa “ kadya prahara anggungcang samudra !”

Sejak wafatnya Roosevelt,Stalin dan Churchill, dunia kita sedikit sekali mengenal pemimpin-pemimpin besar,Dulu, diwaktu mudaku,ketika aku mulai membasuhkan diriku kedalam gerakan kemerdekaan,kukenal nama-nama yang besar,Tetapi banyak diantara mereka itu yang kini tidak terkenal lagi.Sebagian dari mereka wafat terlalu cepat,sebagian lagi karena tidak setia kepada jalan revolusioner yang sekali pernah mereka pilih sendiri.Kesetiaan kepada jalan revolusioner adalah syarat pertama bagi seseorang untuk bisa terus didalam gerakan dan untuk memainkan peranan tertentu didalam gerakan itu.

Revolusi itu selalu mempunyai alat materil dan alat-alat sprituil sekaligus.Alat-materil itu ada yag sederhana,ada yang modern, ada yang up-to-date.Aku tahu, tiap-tiap kali aku sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata mempermoderen persenjataan ke-empat-empat Angkatan Bersenjata kita, atau jika Republik Indonesia membuka lin penerbangan kejagat luar,atau mempermoderen alat-alat RRI dan TVRI kita,pers kapitalis selalu mengejek aku dengan menulis bahwa aku membangun – demikian kata mereka – “proyek-proyek prestise”.Ini adalah pembadutan jurnalistik dan pembadutan politik sekaligus yang amat jenaka !.

Page 36: Berdi Kari

Kaum Imperialis yang memang masih punya dollar dan punya bom nuklir dan lain-lain,tapi sudah tidak punya prestise lagi itu, ho ho, mereka itu,kaum imperialis,membicarakan prestise kita !! Monument Nasional juga “proyek prestise”?Jalan Trans-Sumatera “proyek-prestise”? Terimalah, wakai Rakyat di Sumatera “proyek-prestise” ini dengan tangan dan hati terbuka,sebab memang prestise Sumatera akan naik karenanya ! Dan catatlah , wahai wakil-wakil pers Barat,bahwa aku insya Allah S,W.T. akan membikin pula proyek-proyek besar lainnya di Kalimantan, di Sulawesi, di Maluku,di Nusa Tenggara,di Irian Barat

Republik Indonesia sudah memberantas buta huruf – ini juga “proyek-prestise ?”Republik Indonesia memecahkan masalah kesehatan,masalah pendidikan,masalah pangan, dan lain-lain t a n p a P.B.B. – itu juga “proyek-prestise”?Republik Indonesia sudah meluncurkan roket ionosfirnya – ini juga “proyek-prestise”? Prestise apa dan siapa ?Ya, prestise kemerdekaan dan prestise Rakyat kita yang merdeka! Dan kemerdekaan ini akan kita bela mati-matian, m a t i – m a t i a n , kalau perlu – seperti pernah kukatakan - kita bela kemerdekaan itu dengan bom atom,kita bela kemerdekaan itu dengan bom atom ! Tetapi jangan lupa, bahwa kekuatan Rakyat , persatuan Rakyat,perjuangan Rakyat itu juga satu bom atom,malahan lebih hebat daripada bom atom!

Ya, jangan dikira bahwa alat-alat atau senjata-senjata spritual kita itu kalah daripada alat-alat atau senjata-senjata materil kita.Alat-alat materil,tekhnik dan lain-lain itu malahan tidak pernah lebih daripada sekedar alat.Alat-alat ini harus diperalat, dan siapa yang memperalat ? Yang memperalat ialah p o l i t i k kita, i d e o l o g i kita, r e v o l u s i kita ! Dan jangan dibalikkan,Saudara-saudara.

Tanggal 25 Juni yang lalu, selaku Pemimpin Tertinggi Front Nasional aku telah mengeluarkan instruksi 5 pokok,yaitu :

Satu: Mempertinggi kewaspadaan dan kesiap siagaan Nasional;

Dua : Mengutamakan disiplin dan tanggung jawab nasional;

Tiga: Memperkokoh persatuan Nasional dengan mengamalkan jiwa deklarasi Bogor dan tatakrama Nasakom;

Page 37: Berdi Kari

Empat: Menempatkan kepentingan Nasional diatas kepentingan golongan dan perseorangan, dan

Lima : Meresapkan dan mengamalkan “ Lima Azimat “ Revolusi Indonesia : Nasakom,Pancasila,Manipol-Usdek,Trisakti-Tavip dan Berdikari.

Aku gembira sekali bahwa sejak saat itu hingga sekarang Instruksiku itu memang dijalankan,sehingga kelima-lima pokok itu memang di amalkan dalam amal perbuatannya masyerakat.

Terutama semakin meresapnya “Lima Azimat” Revolusi Indonesia sangat menggembirakan sekali – sanagat membesarkan hati.Gagasan-gagasanku itu – Nasakom ( 1926),Pancasila ( 1945),Manipol/Usdek ( 1959), Trisakti Tavip ( 1964) dan Berdikari (1965) – sebenarnya hanyalah hasil penggalianku,yang dua pertama dari masyerakat bangsaku, dan yang tiga terakhir dari Revolusi Agustus.Aku mengucapkan terima kasih kepada Saudara-saudara yang telah menganggap ke-lima lima ideeku itu sebagai azimat-azimat Revolusi.Tidak ada kebahagiaan lebih besar bagi seorang revolusioner selain mengetahui bahwa idee-ideenya sesuai dengan tuntutan-tuntutan revolusi !

Aku meminta kepada saudara-saudara agar supaya ke-lima-lima pokok dalam instruksiku itu terus disebar-sebarkan,diresapkan,diamalkan,sebab terlaksana tidaknya Instruksi itu tergantung pula baik tidaknya Front Nasional di hari-hari yang akan datang,baik tidaknya persatuan bangsa dihari-hari ti

Baik Nasakom, baik Pancasila, baik Manipol/Usdek, baik Trisakti maupun Berdikari,kesemuanya mengabdi kepada persatuan nasional revolusioner,artinya , mengabdi kepada kepentingan revolusi.Semuanya alat pemersatu,semuanya alatrevolusioner! Kalau beberapa waktu yang lalu kukatakan agar kita “berjiwa Nasakom”,maksudku adalah agar kita berjiwa persatuan revolusioner,agar kita semua gandrung kepada persatuan revolusioner.Kita tidak cukup hanya berjiwa Nasakom –kitapun harus berjiwa Pancasila,berjiwa Manipol/Usdek,berjiwa Trisakti Tavip, berjiwa Berdikari !

Page 38: Berdi Kari

Juga dalam hal ini pers imperialis suka mengejek Sukarno.Kata pers imperialis,kata mereka Sukarno hanya pandai menyusun semboyan-semboyan, dan malahan singkatan-singkatan.Jawab saya juga singkat saja,karena, bukankah kaum imperialis sendiri iri dari 7 kataApa itu “food for peace” Apa itu “atom for peace” Apa itu “susu bubuk for peace”Bedanya, bedanya ialah : semboyan-semboyan Sukarno diterima dan diterima Rakyat,sedang semboyan-semboyan imperialis ditolak dan dikutuk oleh Rakyat.Inilah bedanya !

Mereka membenci NASAKOM karena singkatan ini terdiri dari 7 huruf; mereka juga tidak membenci NEFO karena singkatan ini terdiri dari N,E,F, dan O.T i d a k ! Mereka membenci singkatan-singkatan kita,karena membenci i s i nya,ya, karena mereka takut kepada isinya, takut kepada daya kekuatannya. Ini, dan tidak lain daripada ini, yang mereka benci dan takuti.”

..................................................................................................

“Revolusi terus meningkat.Maka dari itu revolusi itu mengajukan tuntutan-tuntutan yang meningkat .Itulah yang saya namakan the rising demands of our revolusition.Administrasi kolonial tidak memerlukan pegawai-pegawai patriot; cukup asal pegawai-pegawai itu ahli; jurutulis yang ahli, malahan yang lebih tidak patriot lebih baik.

Sebaliknya , pada hari-hari pertama atau pada tingkat pertama Revolusi kita,patriotisme itulah syarat yang mutlak buat pegawai-pegawai, sekalipun mungkin kurang ahli.Tetapi sekarang, pegawai-pegawai yang tidak sekaligus patriot dan ahli akan sukar mengikuti derapnya revolusi.Begitu juga pemimpin-pemimpin dan kader-kader Revolusi.Tidak cukup lagi kalau mereka itu hanya pandai saja; atau hanya berwatak saja; pemimpin-pemimpin dan kader-kader revolusi harus sekaligus berwatak dan pandai.

Bahwa revolusi kita benar-benar meningkat,ini juga kentara dari hasil-hasil kita dari tahun ketahun.Ambillah periode sejak 17 Agustu 1964 sampai 17 Agustus 1965 ini –periode antara dua 17 Agustus ini untuk seterusnya kunamakan Tahun Kerja Proklamasi ---, dalam tahun Vivere Pericoloso kemenangan-kemenangan kita lebih banyak dan lebih besar daripada dimasa-masa sebelumnya.

Page 39: Berdi Kari

Kemenangan-kemenangan dalam tahun Vivere Pericoloso itu – saya hanya menyebutkan yang paling pokok-pokok dan paling penting – penting saja—antara lain adalah : Keluarnya Republik Indonesia dari Perserikan Bangsa Bangsa ( PBB) dan disedarinya pendirian bahwa mahkota kemerdekaan sesuatu bangsa adalah bukan keanggotaan PBB,tapi Berdikari; Ketetapan MPRS tentang Banting Stir; pembubaran “BPS” serta koran-koran,antek-antek dan biang keladinya; penggulungan gerombolan kontra-revolusioner Kahar Musakkar dan Gerungan; peranan Republik Indonesia dan negara-negara progressif lainnya dalam” KTT non-Blok ke-II” sehihingga membikin konfrensi itu berwatak anti imperialis; Dasawarsa Konfrensi Bandung yang bersejarah,”KTT-kecil “di Kairo sesudah penundaan KAA ke-II,yaitu diantara Republik Persatuan Arab ,Pakistan,Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Indonesia ; ambil alih maskapai-maskapai Amerika Serikat,dan paling akhir ,hanya beberapa hari yang lalu, kocar-kacirnya “Malaysia” dengan keluarnya Singgapura dari federasi neo-kolonialisme itu.

Kemenangan-kemenangan ini bukan kemenangan-kemenangan kecil !Kemenangan-kemenangan ini hanya mungkin,karena Rakyat Indonesia bersatu padu dan menyerbu kubu-kubu musuh laksana satu pasukan yang kompak, satu banjir yang maha dahsyat,dengan disiplin yang kokoh dibawah pimpinan yang satu!

Tenatang PBB: PBB yang susunannya yang sekarang tidak mungkin dipertahankan lagi.Dengan menguntungkan Taiwan dan merugikan RRT,menguntungkan Israel dan merugikan negara-negara Arab,menguntungkan Afrika Selatan dan merugikan Afrika,menguntungkan “Malaysia” dan merugikan RI. PBB nyata-nyata menguntungkan imperialisme dan merugikan kemerdekaan bangsa-bangsa.Dalam tahun 1960 aku menuntut supaya PBB diretul dan dipindah tempat.Sekarang tuntutanku ialah bahwa PBB harus mengakui kesalahan-kesalahannya dan harus dirombak samasekali. Kalau tidak,maka PBB bukan hanya akan ditertawai sebagai mimbar omong-kosong,tapi lebih jelek daripada itu; PBB akan dikutuk sebagai badan yang lebih buruk daripada Volkenbond,dan malahan lebih buruk dari pada semua Parlemen kapitalis digabung menjadi satu. Satu parlemen kapitalis paling-paling “mewakili” dan m e n i n d a s Bangsanya

Page 40: Berdi Kari

sendiri tetapi PBB ‘mewakili” d a n m e n i n d a s Rakyat Korea,Rakyat Konggo,Rakyat Kalimantan Utara,rakyat-jajahan yang lain-lain.

Tentang Banting Stir :Ketetapan MPRS tentang Banting Stir, tidak hanya punya arti ekonomi.Arti ekonominya memang besar,karena kalau kita tidak banting stir, maka kita bisa makin lama makin jauh menyimpang dari Dekon.Tapi arti politiknya tidak kalah besarnya,sebab membanting stir itu berarti juga membanting ge`pe`ng kaum avonturir dalam politik,yang coba-coba mau menyelundupkan reformisme atau teori lain, dan yang coba-coba mau mengkisruhkan pengetian tentang d u a t a h a p revolusi. Lebih-lebih lagi, banting stir juga punya arti p e n d i d i k a n yang besar,yaitu mendidik kita untuk tidaksubyektif dalam menyusun Plan,tidak subyektif dalam mengurus ekonomi, pendeknya mendidik kita untuk membebaskan diri sama sekali dari subyektivisme,berat sebelah-isme,serampangan-isme , d.l.l. Tentang “BPS” : Sudah menjadi rahasia umum bahwa “BPS” itu dimaksudkan atas nama “Sukarnoisme membunuh ajaran-ajaran Sukarno dan membunuh Sukarno sendiri”.Memang ada orang-orang yang jujur ,dengan jujur,dengan jujur,menerima idee-idee politiku dan menyebut ajaran-ajaranku itu “Sukarnoisme”,tetapi dengan “BPS” soalnya lain samasekali.Tidak percuma satu surat kabar besar di Amerika Serikat mengakui bahwa Pemerintahnya “ terlalu cepat” memberi dukungan kepada “BPS” sehingga membangkitkan kecurigaan Rakyat Indonesia ! Tanpa dukungan Amerka Serikatpun Rakyat Indonesia tentu bisa membedakan daging dari ikan,bisa membedakan maksud baik dari maksud jahat, dan bisa mengenal sendiri apa hakekatnya “BPS” itu.Jika diingat bahwa “BPS” itu menyangkut suatu rencana jahat jelaslah bahwa disampaing kriminaliteit politik seperti memecah Nasakom, dan lain-lain,”BPS” juga tersangkut suatu perkara kriminaliteit biasa . Maka dari itu aku tidak ragu-ragu mengambil tindakan menutup semua surat kabar “BPS”.Aku juga mau peringatkan ,janganlah “BPS-isme itu yang sudah dilarang di koran ini dan koran itu,diselundupkan masuk ke koran-koran lain,yang lama maupun yang baru !

Tenatng Gerombolan: Pembasmian gerombolan kontra-revolusioner Kartosuwirjo,Soumokil,Kahar Muzakkar dan Gerungan merupakan kemenangan-kemenagan penting.Kepada perajurit-perajurit Angkatan Bersenjata dan Rakyat yang ikut aktif dalam pembasmian itu saya ucapkan

Page 41: Berdi Kari

terima kasih yang sedalam-dalamnya,terutama sekali “Siliwangi” besar sekali jasanya.Terbasminya gerombolan-gerombolan ini hendaklah menjadi canang-peringatan bagi siapa saja-- jangan coba-coba ber main api contra-revolusi di Indonesia !Sudah dalam tahun 1946,yaitu dalam pidato 17 Agustus-ku 19 tahun yang lalu kuperingatkan: “Dengan pengertian yang sedalam-dalamnya serta keyakinan yang sekuat-kuatnya akan arti p e r s a t u a n b a n g s a ,maka pemerintah selalu mencari mempersatukan, selalu menghindarkan perselisihan,selalu menunjuk kepada ajaran sejarah “ Bersatu kita teguh,bercerai kita jatuh”.Akan tetapi dalam pada itu ,Pemernintah mesti memperkuat keduduknnya sebagai pemerintah....Tiap-tiap pengacau,tiap-tiap pengrusak akan berhadapan langsung dengan kekuasaan pemerintah,dan pemerintah tidak akan ragu mengambil tindakan sepantasnya kepada mereka itu!”

Tentang “KTT Non Blok” :Pendirian Republik Indonesia tentang non-alignment, yaitu tidak menyeberang sini tidak menyeberang situ,rasanya sudah cukup jelas.Non-alignment, dalam pendapat R.I.,harus berarti anti imperialis.Kalau tidak anti imperialis,maka non-alignment demikian itu jadinya s u d a h a l i g n e d,karena dia menguntungkan imperialisme. Non-Blok itu paling-paling bisa dalam hubungan NATO dan Fakta Warsawa,tetapi orang tidak mungkin “non-blok” dalam hubungan imperialisme dan anti-imperialisme, penjajah dan yang melawan penjajah ! Dengan konsepsi anti-nekolim yang jellas-tegas,maka delegasi RI yang saya pimpin sendiri memberikan sumbangan-sumbangannya yang positif kepada “KTT Non Blok ke-II”, dan konfrensi itu benar-benar telah menjadi konfrensi anti-nekolim.Non-alignment revolusioner menang,non-alignment banci kalah.Adapun R.I. sendiri, R.I. dikenal dunia tidak mengenut “ teori tiga kekuatan” karena R.I. membagi dunia hanya dalam d u a k u b u , yaitu : kubunya Nefo,Nefo revolusioner dan kubunya Oldefo rekasioner.Ini adalah hasil analisa obyektif atas konstelasi dunia dewasa in, dan maka dari itu Conefo yang insya Allah akan kita selenggarakan tahun depan itupun obyektif pula.

Tentang Dasawarsa K.A.A. ke I :Perayaan Dasawarsa Konfrensi Asia Afrika ke-I atau Konfrensi Bandung telah menjadi manifestasi perkasa dari tekad antiimperialis bangsa-bangsa Asia Afrika.Segala fitnahan kepada Konfrensi

Page 42: Berdi Kari

Bandung, seakan-akan forum Asia Afrika itu suatu forum “rasialis”,forum “separatis” serta tuduhan-tuduhan lainnya bisa kita gempur-hancur.Melalui upaca khidmat Dasawarsa K.A.A. I dan acara-acara lainnya,antara lain pertemuan-pertemuan dan tukar fikiran para utusan dari kedua benua kita,maka saling pengertian diantara semua negara-negara A-A yang anti nekolim bertambah mendalam.Bukan saja usaha sabotase terhadap Dasawarsa itu gagal-berantakan samasekali,tapi perayaan Dasawarsa itu sendiri merupakan pendidikan politik yang teramat penting, sehingga perhatian Rakyat Indonesia terhadap masalah-masalah internasional bertambah besar,setia kawan terhadap saudara-saudaranya yang berjuang untuk kemerdekaan bertambah besar pula.

Tentang modal Amerika Serikat : Setelah di tahun 1957 kita mengambil alih modal Belanda dan ditahun 1963 modal Inggiris,maka pada awal tahun ini Rakyat Indonesia – yang membela hak-haknya dari serangan-serangan Amerika Serikat yang memberikan aktif aid kepada neo-kolonialisme “Malaysia” – mengambil alih modal Amerika Serikat.Sekarang modal itu dibawah pengawasan Pemerintah Republik Indonesia.Ini merupakan langkah penting bagi R.I., yang dengan azas Berdikari sedang menegakan perekonomian nasionalnya sendiri, yang bebas sama sekali dari imperialisme mapun feodalisme.Di dunia dewasa ini “Sosialisme” benar-menjadi mode.Tidak ada satu Pemerintah, yang tidak mau dimushi Rakyatnya, yang tidak menyatakan dirinya “Sosialis”.Lucunya, diantara “sosialisme-sosialisme” itu ada yang mentah-mentahan dengan........... modal imperialis di negerinya! Ya, malahan ada negeri yang sama sekali belum mulai perubahan-perubahan nasional –demokratis,sudah menyatakan” membangun sosialisme”Indonesia tidak mau munafik dengan Sosialismenya.Indonesia dengan tegas menyatakan bahwa revolusinya masih dalam tahap nasional-demokratis,sekalipun sejumlah hasil penting sudah dicapai dalam tahap ini.Nanti akan datang ketikanya,yang Indonesia akan membangun Sosialisme,yaitu apabila modal imperialis sudah habis sama sekali dan pemilikan tanah kaum tuan tanah sudah dibagi kembali kepada Rakyat.Yang terang,anak kecilpun bisa mengerti,yang terang ialah bahwa dengan modal imperialis tidak mungkin kita mmbangun Sosialisme.Jangankan sosialisme,ekonomi nasionalpun tidak akan mungkin ! Oleh karena itu, perinsip membangun ekonomi tanpa modal monopoli

Page 43: Berdi Kari

asing, sudah menjadi prinsip yang tak bisa ditawar-tawar lagi bagi kita.Adapun sikap R.I. terhadap Amerika Serikat,hal inipun sudah diketahui umum.Pemerintah AS sendiri sangat tahu akan sikap kita itu.Segala sesutunya tidak semata-mata tergantung pada R.I.Malahan ,dalam keadaan sekarang,lebih banyaknya tergantung pada sikap AS.Apakah mereka akan menghentikan sokongan mereka terhadap “Malaysia” dan bersahabat kembali dengan Indonesia,ataukah sebaliknya tetap menyokong “Malaysia”, dus memusuhi R.I. – ini adalah persoalan yang terpenting dewasa ini dalam relasi R.I. –AS.Baiklah Pemerintah AS,mempertimbangkan betul-betul hal ini,karena akhirnya pada kita ada hak penuh – sebagai Republik yang berdaulat – untuk menasionalisasi, bahkan mengkonfiskasi modal asing manapun yang memusuhi Republik Indonesia.

Saudara-saudaraku setanah tumpah darah.

Kawan-kawanku serevolusi.

Perjuangan kita selamanya mempunyai aspek nasional dan aspek Indternasional.Kedua-dua aspek itu tak terpisah-pisahkan satu sama lain.Pada perayaan dwi-dasawarsa Republik inipun kita perlu menelaah situasi internsional dalam mana kita sekarang berada.

20 tahun setelah berakhirnya Perang Dunia II, dan 20 tahun setelah didirikannya PBB, perdamaian dan keamanan bangsa- bangsa tetaplah tinggal cita-cita,tinggal harapan,sedangkan kenyataannya,banyak bangsa-bangsa yang masih merana dalam penderitaan yang berlarut-larut, akibat “peradaban” imperilisme Kaum imperialis paling suka menyebut dirinya “beradab”; mereka juga paling suka menganggap kita-kita ini “biadab”,sehingga mereka harus datang dengan pasukan-pasukannya,dengan armada armadanya,dengan pangkalan-pangkalan perangnya untuk “mengajarkan peradaban” kepada kita,kata mereka itu.Dalam “mengajarkan peradaban” itu mereka cukup royal, tidak sayang harta tidak sayang benda,dan jika kita-kita ini dianggap “mbandel”,maka di bomnya-lah kita; di bomnya Maluku,di bomnya Kamboja, di bomnya Laos di bomnya Kuba.Pada saat ini rupanya bangsa yang paling “mbandel” itu bangsa Vietnam,sehingga bangsa ini setiap hari,setiap jam,stiap detik dihujani bom oleh pembawa-pembawa “missi suci” dari

Page 44: Berdi Kari

Washington......Kalau missi suci itu gagal total,sudah tentu yang salah,katanya, ya kaum “biadab” ini ! Mereka yang datang dari jarak separo bola bumi, datang dari jarak 20,000 km, mereka itu namanya “pembela perdamaian” ,sedang Rakyat Vietnam yang tinggal dinegerinya sendiri, mengurusi urusannya sendiri dan mengatur tata hidupnya sendiri,Rakyat Vietnam ini dinamakan “agresor”.Salah satu,salah satu harus gila,Saudara-saudara :Vietnam atau Amerika Serikat.Kedua-duanya gila tidak mungkin,keduanya waraspun tidak mungkin ! Saudara-saudara bisa menyimpulkan, mana yang waras dan mana yang gila.!

Akhirnya “alasan” AS mengapa melakukan “escalation”, yaitu penaikan,penambahan, dan penghebatan atas peperangannya di Indocina adalah ,katanya,” untuk mencegah Vietnam menjadi Negara Komunis”.Saya tidak pernah mendengar kawanku paman Ho, Ho Chi Minh yang sering saya bicara dengan beliau,saya tidak pernah mendengar beliau itu berkeberatan AS merupakan negeri kapitalis.jika Rakyat AS memang menghendaki demikian; kenapa AS berkeberatan Vietnam “menjadi negera Komunis”,jika Rakyat Vietnam menghendaki demikian ? Hak menentukan nasib sendiri berarti pula hak menentukan macam pemerintah yang dikehendaki oleh sesuatu Rakyat dinegerinya sendiri.Ini bahkan tercantum dalam “ Declaration of Independence “ Amerika Serikat sendiri ! Ataukah dokumen besar ini telah dilemparkan sendiri oleh bangsa Amerika ?

Kalau agresi A.S. terhadap Vietnam itu kita biarkan,maka ia akan merupakan bahaya besar bagi tata hidup internasional kita.Sekarang agresi itu terjadi di Vietnam,besok dia mungkin terjadi di bumi lain.Dia malahan sudah terjadi juga di Dominika.Maka dari itu,demi keselamatan masing-masing dan demi keselamatan kolektif kita, bangsa-bangsa yang cinta merdeka dan cinta damai harus melawan agresi AS itu,dan harus aktif memberikan sokongan kita kepada saudara-saudara kita di Vietnam itu.

Kepada pemerintah AS ingin saya nasehatkan ---- kuharap benar-benar mereka masih bisa mendengar nasihat! ---supaya mengakui kesalahannya dan segera menarik diri sama sekali dari Vietnam dan dari seluruh Indocina.Percuma mereka menuduh Republik Rakyat Vietnam “tidak mau berunding”,karena apabila AS tidak menarik diri sama sekali dari Vietnam,setiap orang melihat justru AS-lah yang tidak mau penyelesaian

Page 45: Berdi Kari

secara damai.Baik disadari oleh AS, bahwa satu-satunya alternatif adalah keluar sama sekali dari Asia Tenggara ! Jika mereka emoh menarik diri,maka bisa kehilangan segala-galanya,segala-galanya ! Maka, hai Amerika ! Hai Inggiris ! Zaman ini bukan zaman imperialisme lagi,zaman ini adalah zamannya anti imperialisme.Zaman ini adalah zaman hancur leburnya imperialisme !

Sebagai seorang yang telah makan garam perjuangan,aku tahu bahwa tak pernah imperialisme itu menyerah dengan sukarela.Mereka hanya menyerah, jika mereka dipaksa,yaitu dipaksa dengan kekuatan yang maha dahsyat, machtsvorming dan machtsaanwending,nasional dan internasional.Disilah letak pentingnya Conefo,karena melalu[ Conefo itu kita akan menggalang “ samenbundeling van alle internasional revolutionaire krachten”,yang kusebut juga “Nasakom International”,-- gabungan daripada negara-negera Nasionalis,negara-negara Agama dan nenagara-negara Komunis dalam sekala dunia, untuk melabrak babak-belur- hancur lebur nekolim,untuk membangun dunia kembali,membangun dunia baru,--- dunia tanpa imperialisme dan tanpa ekploitasi.

Situasi Internasional adalah baik dan menguntungkan kita.Keluarnya Indonesia dari PBB menambah baiknya situasi interanasional itu.Sebab,walaupun diantara sahabat-sahabat kita di luar negeri yang tidak menyetujui RI keluar dari PBB,atau yang mengharap R.I. lembali masuk PBB,namun keluarnya R.I. dari PBB itu bisa mereka gunakan untuk memperkuat posisi mereka dalam menghadapi nekolim.Yang terang PBB sekarang tidak bisa main seenaknya sendiri,karena PBB harus memperhitungkan pendirian dan sikap negara-negara dan pemerintah-pemerintah yang berani hidup desnoods tanpa PBB.Sikap RI itu adalah kritik yang paling tajam yang bisa diberikan ke alamat PBB,dan biarlah PBB terbuka matanya,kalau dia mau !

Karena Nekolim itu biasanya mendirikan pangkalan-pangkalan militernya diwilayah-wilayah orang lain,sedang pangkalan-pangkalan militer asing itu merupakan bahaya utama bagi perdamaian dunia,maka sejumlah organisasi massa di Indonesia telah mengambil prakarsa membentuk satu komite yang dalam tahun ini juga akan menyelenggarakan di Indonesia satu Konfrensi Internasional Anti Pangkalan-pangkalan militer asing.Pemerintah Indonesia

Page 46: Berdi Kari

menyambut inisiatif itu,karena idee Konfrensi itu sesuai dengan Semangat Bandung !

Makin hari makin tegas perlawanan Rakyat-rakyat sedunia terhadap neo-kolonialisme.Ada dua faktor yang menyebabkan neo-kolonialisme itu jauh lebih berbahaya daripada kolonialisme model lama.Pertama, karena cara-cara maupun praktek-perakteknya belum cukup dikenal oleh Rakyat,artinya,Rakyat belum cukup mempunyai pengalaman dengan sistim baru itu.Kedua, karena penjajah yang sesungguhnya,seringkali tidak jelas kelihatan, sebab, neo-kolonialisme itu adalah penjajahan,yang orang katakan by proxy,penjajahan by remote-kontrol, penjajahan “dari jauh”.

Selamanya saya bertolak dari pendirian ,bahwa imperilismelah yang memerlukan kita,bukan kita yang memerlukan kaum imperialis ! Inilah keterangannya ,kenapa sesudah kaum imperialis banyak cing-cong dan bertingkah, aku serukan : Go to hell with your aid !”Sesudah dipersetan,mereka sekarang mendekat-dekat lagi dan menawar-nawarkan kembali “bantuan” mereka.Tetapi saya tahu tidak ada bantuan nekolim yang cuma-cuma.Oleh sebab itu, soal-soalnya tergantung ada tidaknya ikatan ikatan langsung pada “bantuan” yang ditawarkan.Diatas segala-galanya kaum sana harus tahu menghormati kedaulatan R.I. dan menghentikan sama sekli setiap subversi di Indonesia !

Saudara-saudara,

Didalam negeri situasi juga baik dan menguntungkan kita kaum revolusioner.Hari ini genap 6 tahun usia Manipol. Berkat indoktrinasi,latihan -- revolusionnaire gymnastiek –dan pengorganisasian yang terus menerus dan sambung – bersambung,rakyat Indonesia kini memiliki kesadaran politik yang patut dibanggakan.Rakyat yang demikian ini,jika diorganisir lebih teratur,dilatih lebih militan,diindoktriner lebih bersasaran,dipimpin dengan methode lebih tepat, pastilah akan mempunyai kekuatan yang tidak terbatas untuk melaksanakan Amanat Penderitaannya sendiri,yaitu berofensif dengan senjata “Panca Azimat”.

Sejak di maklumkannya Deklarasi Bogor maka persatuan nasional semakin kokoh,karena terutama karena penyingkiran anasir-anasir Manipolis-munafik dikerjakan secara lebih gencar.Tapi jangan kita puas dengan kadar persatuan

Page 47: Berdi Kari

yang telah kita capai.Kita harus membikin persatuan nasional revolusioner berporos Nasakom itu menjadi kekuatan yang bersifat menentukan dalam kehidupan politik kita sebagai bangsa-negara.

Untuk ini Front Nasional bisa memainkan peranan yang penting.Aku bergembira bahwa Front Nasional baru-baru ini aku “damprak”,karena pemimpin-pemimpinnya ditingkat pusat maupun di daerah-daerah lebih merupakann amtenar-amtenar daripada pemimpin-pemimpin rakyat,sekarang melakukan langkah-langkah baru yang mereka namakan “revolusi dalam cara bekerja”,yaitu t u r b a , mulai menempuh cara memimpin yang tepat,yaitu : dari massa kembali ke massa”, dan membangkitkan swadaya Rakyat.Tepat semboyan Panitia Negara dan Front Nasional untuk dwi-dasawarsa Proklamasi ini,yaitu “ Bersatu dan berkompetisi melaksanakan Panca Azimat Revolusi Indonesia !”

Karena Manipol /Usdek,Pancasila dan Nasakom sudah semakin meresap dan bagi kaum reaksioner semakin sulit untuk melawannya dengan terang-terangan,maka gejala yang menyolok mata akhir-akhir ini ialah bertambah-tambahnya kaum munafik,kaum gadungan,kaum manis dimulut- jahil- dihati.Semua mengaku setuju Manipol,semua mengaku setuju Pancasila,semua mengku setuju Nasakom.Dalam keadaan begini,setialah, hai, kawan-kawanku,kepada yang kukatakan bahwa ukuran terutama bagi kaum revolusioner adalah satunya kata dengan perbuatan.Ukurlah pemimpin-pemimpinmu,ukurlah orang-orang,ukurlah siapa saja terutama dari perbuatannya! Kalau perbuatannya nyeleweng,tendang mereka itu dari kalangan kita !

Juga alat-alat negara ,ormas-ormas,partai-partai politik dan badan-badan lain harus kita ukur dari satunya kata dengan perbuatan.Khusus mengenai partai-partai politik aku ingin berseru supaya mereka berlomba-lomba memperhebat peranannya dalam ofensif Manipolis sekarang ini,partai-partai politik revolusioner adalah alat yang sangat efektif untuk mengikut sertakan dan menggerakan massa rakyat untuk ambil bagian dalam revolusi.Ini tak boleh diragukan karena meragukan, ini berarti meragukan kebenarnnya Manipol.Tetapi kutekankan sekali lagi : partai-partai politik y a n g r e v o l u s i o n e r ! Yang tidak revolusioner, apalagi yang anti-revolusioner tak akan punya hak hidup lagi di Indonesia.Tindakan pembekuan Partai Murba

Page 48: Berdi Kari

membuktikan bahwa Pemerintah tidak akan ragu-ragu mengambil tindakan, juga kepada partai-partai politik,jika menyeleweng, jika memecah belah persatuan.Kuserukan kepada partai-partai politikyang Manipolis,agar mereka membersihkan diri dan terus membersihkan diri dari elemen-elemen munafik,elemen-elemen “BPS”,elemen-elemen soska,elemen-elemen Nasakom-phobi. elemen-elemen plintat-plintut,elemen-elemen gadungan, dan sebagainya, dan agar mereka melangsungkan kompotisi Manipolis dalam mengabdi Ampera dan berofensif dengan “Panca=Azimat”.

Kepada alat-alat negara kuserukan supaya benar-benar menyatukan diri dengan Rakyat.Pengabdi kepada Rakyat itu tidak pernah cukup,apalagi berkelebihan.Jangan seperti amtenar-amtenar kolonial yang melihat Rakyat itu sebagai momok.Rakyat adalah asalmu,Rakyat adalah kekuatanmu Rakyat adalah p e p u n d e n m u, Rakyat adalah sumbermu. !

Kepada Rakyat seluruhnya kuserukan agar menempuh segala daya-upaya untuk memperkokoh persatuan nasional revolusioner Basmilah setiap prinsipalisme yang menolak kerjasama dan persatuan,hanya dikarenakan masalah-masalah zogenamd prinsip,masalah-masalah idologi,masalah-masalah zogenamd agama, dan sebagainya.Bulan Maret yang lalu MPRS telah memutuskan pelarangan propaganda anti Nasionalisme, pelarangan propaganda anti agama dan pelarangan propaganda anti Komunisme.Keputusan ini baik sekali dan membuktikann bahwa badan legislatif tertinggi di negeri kita ini tahu akan tanggung jawabnya. Camkanlah keputusan MPRS ini dan laksanakanlah ia dengan toleransi yang sebesar-besarnya.

Belakangan ini ramai dibicarakan orang tentang gagasan yang kulancarkan tentang angkatan ke – 5.Seperti tadi kukatakan tiap-tiap kali aku mengetengahkan gagasan baru,selalu saja ada berbagai reaksi,yang sayangnya kadang –kadang dipengaruhi oleh text-books oldefo.Malahan ,karena gagasanku itu, aku dituduh “main-jiplak”.Tetapi bagaimanapun aku sambut dengan rasa sukur sokongan-sokongan yang diberikan kepada gagasanku itu.Kita selalu bertolak dari kenyataan.Dan kenyataanya adalah,bahwa kaum nekolim mengarahkan mata pedang dan moncong meriamnya kepada kita.Kenyataannya adalah, bahwa pembelaan negara menuntut dari kita tenaga yang sebanyak-banyaknya.Sedang menurut UUD 45 kita pasal 30,” Tiap-

Page 49: Berdi Kari

tiap warga negara berhak dan wajibn ikut serta dalam usaha pembelaan Negara.”Setelah mempertimbangkan soalnya secara lebih matang lagi,maka saya sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata akan mengambil keputusan mengenai hal ini.

Aku bangga sekali bahwa angkatan bersenjata R.I. kita yang modern sekarang dalam keadaan siap – siaga dan mampu memukul musuh dari manapun datangnya.Angkatan Bersenjata R.I. harus mengambil bagian yang penting dalam setiap perjuangan melawan imperialisme dan feodalisme.Tahun 1946 telah kukatakan : Angkatan Bersenjata RI kita itu akan merupakan kekuatan yang tak terkalahkan,apabila bersatu dengan Rakyat laksana ikan dengan air. Ingat – air bisa tanpa ikan,tetapi ikan tak bisa hidup tanpa air.Berintegrasilah dengan Rakyat,karena Angkatan Bersenjata R.I. adalah angkatan Bersenjata yang revolusioner.Pertahanan revolusi adalah pertahanan Rakyat.Angkatan Bersenjata RI harus menjadi inti daripada pertahanan yang mulia itu, tetapi dengan pulau sebanyak pulau kita,dengan pantai sepanjang pantai kita,dengan angkasa selebar angkasa kita, kita tak bisa menegakan kedaulatan negara kita tanpa Rakyat,kalau perlu dipersenjatai – Rakyat,kaum buruh dan kaum tani dan kaum-kaum yang lainnya, yang tetap dalam proses produksi yang kalau perlu sementara memanggul senapan..

Pendekkata,Saudara-saudara sekalian, kita punya keperihatinan kita pusatkan kepada pelaksanaan Trisakti-Tavip, yang kebenarannya bahkan telah diakui dan disetujui oleh Musyawarah Menteri-menteri Asia Afrika ke II di Jakarta tahun yang lalu.Harus diingat ,bahwa Trisakti itu harus dipenuhi ketiga-tiganya,tidak bisa dipretel-preteli.Tidak ada kedaulatan dalam politik dan keperibadian dalam kebudayaan ,bila tidak berdikari dalam ekonomi, dan sebaliknya ! Seluruh minat kita, seluruh jerih-payah kita harus kita abdikan kepada pelaksanaan seluruh Trisakti,yang sebanar-benarnya inti dari perjuangan kita !

Ya, Berdaulat dibidang politik ! Apa yang lebih luhur daripada ini,Saudara-saudara ? Lebih setengah abad lamanya bangsa Indonesia berjuang,membanting tulang dan mencucurkan peluh,untuk kedaulatan politik itu.Sekarang kedaulatan politik itu sudah ditangan kita.Kita tidak bisa didikte oleh siapapun lagi,kita tidak mengantungkan diri kepada siapa-siapa lagi, kita tidak mengemis-ngemis ! Kedaulatan politik ini harus kita tunjang bersama-

Page 50: Berdi Kari

sama, harus kita tegakkan beramai-ramai. Nation – building dan charakter building harus diteruskan sehebat-hebatnya.,demi memperkuat kedaulatan politik itu.Kerukunan Nasional sekarang ini,--kerukunan antara berbagai agama dan berbagai suku bangsa, termasuk suku-suku keturunan asing – kerukunan nasional yang bebas sama sekali dari diskriminasi atau rasialisme macam apapun, kita harus bina dengan kecintaan seperti kita membina kesehatan tubuh kita sendiri.Demi kedaulatan politik itu pula, maka perkembangan dalam pemerintahan dalam negeri, yaitu – seperti dikehendaki D.P.R.- G.R. -- di cabutnya larangan berpartai bagi kepala-kepala daerah dan anggota B.P.H., dipisahkannya jabatan Kepala Daerah dari Ketua DPR.GR, dan Nasakomisasi pimpinan DPR-GR, harus disusul dengan pembentukan Daswati III untuk seluruh Indonesia.

Berdikari dalam ekonomi.! Apa yang lebih kokoh dari pada ini,Saudara-saudara ? Seperti kukatakan didepan MPRS tempo hari, kita harus bersandar pada dana dan tenaga yang memang sudah ditangan kita dan menggunakannya semaksimal-maksimalnya.Pepatah lama “ ayam mati dalam lumbung “ harus kita akhiri, sekali dan buat selama-lamanya.Kita memiliki segala syarat yang diperlukan untuk memecahkan masaalah sandang pangan kita. Barang siapa merintangi pemecahan masalah ini,dia harus dihadapkan kedepan mahkamah Rakyat dan sejarah.Alam kita kaya raya,Rakyat kita rajin,tetapi selama ini hasil kerringatnya,dimakan oleh tuan-tuan tanah,tengkulak-tengkulak,lintah-lintah darat, tukang-tuakng ijon dan setan-setan desa lainnya.Sudah cukup usahaku memberi kesempatan kepada kaum yang ragu-ragu dalam revolusi, untuk merobah diri; aku sudah sangat sabar, sudah kutunjukan kesabaran seorang bapak,tapi aku ulangi lagi : kesabaranku ada batasnya, apalagi kesabaran Rakyat ! Sudah cukup usahaku memberi kesempatan bagi pelaksanaan landreform; batas waktunya malahan sudah kutunda, dan kalau perlu aku bersedia memperpanjangnya dengan 1 tahun lagi; aku sudah sangat sabar,sudah kutunjukan kesabaran seorang bapak,tapi aku ulangi lagi : kesabaranku ada batasnya,apalagi kesabaran Rakyat.Sudah cukup usahaku memberi kesempatan Dewan-dewan perusahaan supaya berjalan,tapi dibanyak tempat Dewan-dewan itu masih macet saja ; aku sudah sangat sabar,sudah kutunjukan kesabaran seorang bapak, tapi kesabaranku ada batasnya,apalagi kesabaran Rakyat !Hanya dengan mengatasi kemacetan-kemacetan inilah kita mentrapkan azas Berdikari dalam ekonomi.

Page 51: Berdi Kari

Berkepribadian dalam Kebudayaan !.Apa yang lebih indah dari pada ini,Saudara-saudara ? Bukan saja bumi dan air dan udara kita kaya-raya,juga kebudayaan kita kaya raya.Kesussastraan kita,seni rupa kita,seni tari kita,musik kita ,semuanya kaya-raya.Juga untuk membangun kebudayaan baru Indonesia,kita memiliki segala syarat yang diperlukan.Kebudayaan baru itu harus berkepribadian nasional yang kuat dan harus tegas-tegas- mengabdi kepada Rakyat.Dengan menapis yang lama , kita harus menciptakan yang baru.Sikap kita terhadap kebudayaan lama maupun kebudayaan asing adalah sikapnya revolusi nasional demokratis pula.! Dan kebudayaan lama itu kita kikis feodalismenya, dari kebudayaan asing kita punahkan imperialismenya.Maka itu tepat sekali film-film imperialis Inggiris dan Amereka Serikat diboikot, juga tepat sekali pemberantasan “musik” beatle,literatur picisan,dansa dansi gila-gilaan, dan sebagainya. Pada panji kebudayaan nasional kita harus kita tuliskan dengan tinta emas K-nya Usdek kita ! Kebudayaan kita haruslah kebudayaan yang revolusioner,yang seperti kukatakan di Solo tempo hari harus menjadi “duta masa dan duta massa”.Kita bukan saja “trahing kusumo,rembasing madu”,tetapi kita juga “ trahing buruh tani-lan prajurit, rembesing revolusi”.!.

Saudara-saudara sekalian,

Inilah Trisakti Tavip, sebagian dari Panca Azimat,Panca Azimat sebagai pengejawantahan seluruh jiwa nasional kita,konsepsi nasional kita,yang terbentuk di sepanjang sejarah 40 tahun lamanya.

Saya sadar sesadar-sadarnya bahwa ,saudara-sauara harus menghadapi kesulitan-kesulitan,menghadapi kenaikan harga kebutuhan sehari-hari.Saya ikut perihatin dengan Saudara-saudara,dan Insya Allah kenaikan harga dapat diatasi.Sebaliknya semua kesulitan ini ialah dapat dianggap sebagai satu tebusan dari apa yang sudah dicapai dalam Revolusi Indonesia.Bandingkanlah kesulitan yang kita hadapi jika kita tidak ber Ambeg Parama Arta dalam melaksanakan Revolusi.Bagaimana jika kita berevolusi tanpa jiwa,hingga revolusi kita dianggap menjadi “Revolution op drift”,atau revolusi kita menjadi alat Nekolim ?

Tanpa ber- Ambeg Prama Arta dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan, apakah Indonesia sudah tidak terpecah menjadi puluhan negara, sesuai dengan politik Balkanisasi Nekolim ?Tanpa Trikora .yang kita Ambeg

Page 52: Berdi Kari

Prama Arta-kan apakah Indonesia dapat mengembalikan Irian Barat kedalam kekuasan ibu pertiwi ? Tanpa membangun Angkatan Bersenjata kita yang kita Ambeg Prama Artakan,apakah kita dapat menghadapi pemberontakan dan subversi PRRI-Permesta ?Tanpa mengusai perusahaan-perusahaan asing,apakah Indonesia tidak akan tetap tinggal menjadi negara jajahan dibidang ekonomi ?Tanpa melaksanakan politik Dwi-kora,yaitu pengganyangan “Malaysia”,apakah Indonesia tidak tetap dikendalikan oleh ekonomi Nekolim yang berpusat di Singgapura dan Hongkong ?Tanpa politik Ambeg Prama Arta , apakah kita dapat mengadakan proklamasi bebas Buta Huruf segenap Rakyat Indonesia pada tanggal 31 Desember 1964 ,yang diikuti dengan komando Pelaksanaan kewajiban belajar ?

Memang kita berevolusi,berjuang dengan jiwa yang tertentu,dengan tujuan dan strategi tertentu.Landasan kebangsaan dan kenegaraan dari abad ke-XX,dari Dunia Baru, kita Ambeg Prama Arta-kan ; dan kita bersedia untuk memberikan pengorbanan apapun untuk mencapai landasan mutlak bagi kejayaan Bangsa dan Negara Indonedia.Segala pengorbanan dapat dipikul Bangsa Indonesian berkat karunia Tuhan.Kita dapat menghadapi kontra-revolusi dan pembeontakan PRRI-Permesta tanpa collapse,tanpa runtuh ,dengan hasilnya.... sekarang “malaysia” sudah lebih daripada 50% hancur-lebur berantakan sama sekali.

Hai tuan-tuan Nekolim, tentu kami harus memberikan segala pengorbanan ,mengalami berbagai kesulitan dalam penghidupan sehari-hari,tetapi perhatikan ! : kami tidak collapse,kami tidak kelaparan,kami tidak runtuh ! Ramalanmu tidak benar ! Sebaliknya kamu,Nekolim,kamu makin hari makin menderita keruntuhan, kamu makin hari makin mendekati collapse.

Bagi kita perjuangan anti-Nekolim hanya menguntungkan Revolusi Indonesia, menguntungkan Jiwa Indonesia,menguntungkan pembangunan Indonesia,menguntungkan kemerdekaan Indonesia.Perjuangan anti Nekolim memberikan Jiwa Baru Indonesia, memberi suatu kesatuan yang kokoh, memberikan tekad yang membaja,memberikan kebebasan untuk mengatur Rumah Tangga Nasional,” the freedom to be free”.Untuk ini kita bersedia untuk membayarnya,membayar uang belajar,membayar uang bertumbuh, membayar dengan pengorbanan dan keperihatinan.

Page 53: Berdi Kari

Sekarang kita sudah pada tingkatan Jiwa Berdikari,berkat perjuangan cara Ambeg Prama Arta.Sekali Revolusi kita meningkat pada Jiwa Berdikari,pertumbuhan selanjutnya tinggal soal pelaksanaan.Maka dari Saudara-saudara sekalian,adakan Banting Stir pada seluruh Bangsa Indonesia agar Jiwa Berdikari menjadi milikmu,agar Lima Azimat Revolusi menjadi milikmu.Saudara-saudara yang memperjuangkan landasan-landasan tersebut,dengan segala pengorbanan,sekarang Jiwa Berdikari dan Panca Azimat harus menjadi alatmu, menjadi pusakamu dalam mengabdi kepada Revolusi.Ingat ! Saudara-saudara sudah memberikan Jiwa pada Revolusi,sehingga saudara-saudara harus tetap taat pada Jiwa Revolusi,tetap mempertahankan dan mempertumbuhkan Jiwa Revolusi.Jiwa Revolusi Indonedia sudah dewasa,dan akan bertumbuh sebagai suatu “ self-propelling growth”.Hai Bangsaku,Bangsa Indonesia,Bangsa yang gagah berani dalam perjuangan,pantang mundur dalam kesulitan,lemah-lembut dalam pergaulan! Apa yang engkau capai dalam 20 tahun ini merupakan satu kebanggaan.Ini sebabnya,maka aku memberanikan diri untuk memberikan pertanggungan jawab pada semua kawan dan semua lawan, -- untuk kawan untuk bahan konsultasi, bagi lawan sebagai alat konfrontasi,dan pertanggungan jawab pada Engkau Bangsaku,Bangsa Indonesia, sebagai bukti bahwa Bung KARNO tidak lain tidak bukan hanyalah penyambung lidah Bangsa Indonesia,,Bung Karno penyambung semangat Bangsa Indonesia ,Bung Karno Penyambung Kekuatan Bangsa Indonesia.Insya Allah saya akan meneruskan Pimpinan Revolusi Indonesia dengan karunia Tuhan, dengan Doa Restu Bangsa Indonesia.

Sudah banyak yang kita capai dalam tempo 20 tahun ini.Kita telah melampaui tingkatan terpenting dalam Revolusi kita.Akan tetapi kita belum boleh beristirahat.Kita boleh merasa puas dengan apa yang kita capai dimasa yang lampau,akan tetapi tetap waspadalah buat masa yang akan datang; kita masih harus Maju Terus,Maju Terus,Maju Terus untuk mencapai hasil dan kemenangan baru,kemenangan baru sebagai tambahan modal !

Untuk memberikan pukulan baru, pukulan yang menentukan pada rintangan dan musuh-musuh Ravolusi.

Kita merayakan 20 tahun Agustus agung ini diwaktu kita sudah mempunyai Panca Azimat .Panca Azimat adalah pengejawantahan daripada seluruh jiwa

Page 54: Berdi Kari

nasional kita,konsepsi nasional kita yang terbentuk disepanjang sejarah 40 tahun lamanya.

Azimat Nasakomlah yang lahir terlebih dulu, dalam tahun 1926,karena persatuan Nasakom itulah sesungguhnya senjata kita yang paling ampuh, dulu untuk merebut, sekarang untuk mengkonsolidir kemerdekaan Nasional.Azimat kedua adalah azimat Pancasila,yang lahir pada bulan Juni 1945 diwaktu ibu sejarah sudah mengandung tua,dan diwaktu bayi kemerdekaan sudah hampir lahir.Ketika itu opgave terpokok adalah menentukan suatu d a s a r N eg a r a , dan maka itulah lahir Pancasila.Azimat ketiga adalah Azimat Manipol/Usdek, yang baru lahir setelah kita 14 tahun lamanya mengalami masa Republik Mereka,azimat yang merupakan program umum Revolusi,yang inti sarinya tidak boleh dimodulir atau diamendir.Azimat keempat adalah azimat Trisakti-Tavip,yang baru lahir tahun yang lalu setelah kita mengalami bermacam –ragam pengalaman dengan kaum imperialis,dengan PBB ,dan lain-lain.Azimat yang ke Lima adalah azimat Berdikari, yang terutama tahun ini kucanangkan dan serta-merta mendapat persetujuan dari MPRS,dari seluruh pers Manipolis,dari segenap Rakyat progressif.Berdikari bukan saja azas yang tahun ini ---yang sebagian Rakyat sudah menamakannya “Tahun Berdikari “—tetapi azas untuk masa yang panjang, selama kita masih mengkonsolidir kemerdekaan nasional kita,selama kita masih berhadap-hadapan dengan imperialisme.Mungkin seluruh dasawarsa atau seluruh dwi-dasawarsa,atau seluruh tri-dasawarsa yang ada dihadapan kita ini akan merupakan “Dasawarsa Berdikari” !

Kita harus meneruskan,bahwa peningkatan lebih lanjut ofensif Manipolis,ofensif revolusioner kita.Berat dan banyak masih tugas-tugas yang ada dihadapan kita.Panjang dan berliku-liku masih jalan yang harus kita lalui.Tapi ada yang meringankan kita, yaitu kenyataan bahwa kita kini memiliki “ P a n c a A z i m a t itu !

Akhir-akhir ini dilakukan kampanye besar-besaran bahwa “hari-hari terakhir Sukarno sudah bisa dihitung”.Malahan satu surat kabar Belanda menamakan masa sekarang ini “ pre-post –Sukarno- periode”. Untuk kampanye ini kaum imperialis kerahkan pers,radio,TV,sampai kepada dukun-dukun klenik-pun, Saudara-saudara !

Page 55: Berdi Kari

Salah seorang penyair kita menyatakan “ingin hidup seribu tahun lagi”Akupun ingin hidup seribu tahun lagi.tetapi hal ini tentu tidak mungkin.Tidak ada satu manusiapun yang mencapai umur seribu tahun.Tetapi aku mendo`a, moga-moga gagasan-gagasanku,ajaran-ajaranku,yang kini tersimpul dalam Lima Azimat,gagasan-gagasn dan ajaran-ajaranku itu akan hidup seribu tahun lagi !

Sebab ia adalah “Rukun Lima “ daripada Kemerdekaan kita.

Karena itu,majulah terus dengan Lima Azimat itu laksana api-abadi dalam kalbumu !

Dengan Lima Azimat itu kita pasti menang.

Kekalahan kita tidak mungkin lagi,sebagaimana juga, kemenangan imperialis tak mungkin lagi. ! Sebaliknya !

Kekalahan imperialis tak mungkin dicegah,seperti kemenangan kita juga tidak bisa di cegah!

Kemenangan adalah hasil perjuangan,hasil perjuangan !Oleh karena itu kita harus menumplekkan kita punya kekuatan,kita punya bakat, kita punya kepandaian,kita punya segala-gala, untuk merebut kemenangan terakhir yang sudah nampak dipelupuk mata !

Kita harus bersatu, bersatu, bersatu, seperti satunya lima jari dalam kepalan !

Kita harus teguh,harus teguh,harus teguh seperti tegunya batu karang dilautan yang bergelora !

Kita harus berani,berani,berani, seperti beraninya banteng dan elang rajawali !

Ya ! dengan senjata Panca Azimat,majulah terus menjalankan ofensif Manipolis disegala lapangan !

Maju terus ! Pantang mundur !

Ever onward,never retreat !

Sekali Merdeka tetap Merdeka !

Page 56: Berdi Kari

Sekali Berdikari, tetap Berdikari !

Insya Allah , kita pasti menang !

Sebab Tuhan beserta kita !

***