bermain 1.ppt

47
DESIGN BY TISSA **** **** B E R M A I N B E R M A I N **** ****

Upload: loedhy-noer

Post on 14-Nov-2015

33 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PowerPoint PresentationDESIGN BY TISSA
DESIGN BY TISSA
Bermain mrp tindakan atau kesibukan sukarela yang dilakukan dalam batas-batas tempat dan waktu
DESIGN BY TISSA
Bermain:mrp cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dirinya yang tidak disadarinya.(whaley & whong 1990)
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan sesuai keinginan sendiri untuk memperoleh kesenangan (foster ,1984)
DESIGN BY TISSA
DESIGN BY TISSA
Anak akan belajar berpikir abstrak,mengenali objek.
Meningkatkan kemampuan berbahasa,anak belajar mengatasi masalah dan membantu menolong anak untuk membandingkan fantasi dan realita
DESIGN BY TISSA
DESIGN BY TISSA
DESIGN BY TISSA
Anak belajar yang benar dari yang salah
Dalam berinteraksi dengan teman anak belajar berperan dalam kelompok serta peran sex/jenis kelamin (pemisahan kelompok)
DESIGN BY TISSA
Selalu mencobanya pada situasi yang lain
Anak dapat bereksperimen dengan mencoba idenya dalam bermain
Anak akan merasa puas ketika melihat sesuatu yang baru dan berbeda dan akan dibawanya ke situasi lain.
DESIGN BY TISSA
5.Mengembangkan kesadaran diri
Dengan bermain akan membuat anak sadar akan kemampuan,kelemahan dan tingkah lakunya.
Anak akan belajar menjadi pihak yang kalah atau menang dalam bermain serta belajar mengontrol diri
DESIGN BY TISSA
6.Sebagai nilai terapeutik
Anak dapat mengekspresikan emosi.
Anak belajar mengkomunikasikan kebutuhan,ketakutan.
Melalui bermain baik dirumah atau disekolah anak akan belajar mengikutin aturan-aturan yang berlaku.
Bila anak ingin diterima menjadi anggota pada kelompok bermainnya,maka ia harus berusaha menyesuaikan diri dengan aturan / budaya yang berlaku,bersikap jujur,dapat mengontrol diri dan menghargai teman
DESIGN BY TISSA
Teori tentang permainan
Permainan adalah suatu kesibukan untuk menenangkan pikiran dan beristirahat
2.Teori kelebihan tenaga (herbet spencer)
Disebut juga teori pelepasan.Kegiatan bermain dapat dikatakan sebagai adanya kelebihan tenaga pada anak yang perlu digunakan atau dilepaskan dalam bentuk kegiatan bermain,sehingga terjadi keseimbangan dalam diri anak
DESIGN BY TISSA
3.Teori atavistis(stanley hall)
atavistis berarti kemunculan ciri-ciri nenek moyang secara tiba-tiba yang telah lama hilang ditelan masa.
Dalam permainan akan timbul bentuk-bentuk perilaku sebagaimana bentuk kehidupan yang pernah dialami oleh nenek moyang.
DESIGN BY TISSA
Permainan mempunyai tugas-tugas biologis untuk melatih bermacam-macam fungsi jasmani dan rohani yang merupakan kesempatan baik untuk melakukan adaptasi dengan lingkungan hidup dan latihan untuk menghadapi kehidupan yang akan datang.
DESIGN BY TISSA
5.Teori psikologi (Sigmund freud & Alder)
permainan adalah pernyataan nafsu yang terdapat di alam bawah sadar dan sumbernya berasal dari dorongan nafsu sexual dan nafsu untuk berkuasa.
DESIGN BY TISSA
6.Teori fenomenologi (prof khonstamen)
Permainan merupakan suatu fenomena atau gejala yang nyata yang mengandung unsur suasana permainan
Dlm bermain terdapat faktor-faktor kebebasan,harapan,kegembiraan,
ikhtisar,siasat
Ekstra energi
Untuk bermain diperlukan energi ekstra,pada anak yang sakit kecil kemungkinannya untuk bermain
Waktu
DESIGN BY TISSA
Diperlukan alat permainan yang sesuai dengan umur dan taraf perkembangannya
Tempat
Tidak ada aturan yang pasti bahwa anak perlu ruangan yang khusus untuk bermain
Bermain bisa dilakukan dimana saja asalkan aman.
DESIGN BY TISSA
Teman bermain
Dengan bermain bersama orang lain anak akan belajar dari teman mainnya
DESIGN BY TISSA
Anak meniru dan berespon terhadap lingkungan spt:
mengobrol,bersenandung,mengenal tawa,suara atau permainan.
Pengalaman menyenangkan diperoleh dari memegang objek(air,pasir,makanan)
Pengalaman diperoleh dari gerakan tubuh(bergoyang-goyang,berguling2an)
Pengalaman sensasi (mencium bau,mengigit,merasakan rasa dengan lidah)
DESIGN BY TISSA
DESIGN BY TISSA
4.Unoccupied behaviour
Fokus perhatian anak selain pada permainan juga pada hal-hal yang menarik perhatian mereka seperti membayangkan sesuatu
DESIGN BY TISSA
Anak bermain drama sendiri,bermain rumah-rumahan.
DESIGN BY TISSA
6. Solitary activity
DESIGN BY TISSA
Berdasar Isi Permainan:
Anak melihat /mengobservasi anak lain melakukan suatu permainan tanpa turut berpastisipasi.misal :menonton televisi
DESIGN BY TISSA
Anak yang mandiri akan bermain sendiri
Mereka dapat bermain dengan teman tapi jarang berusaha untuk lebih dekat dan mengobrol dengan teman tersebut.anak akan lebih tertarik pada aktivitas mereka sendiri.
DESIGN BY TISSA
Anak bermain sendiri tetapi bersama-sama dengan anak yang lain,biasanya terjadi pada toodler.mereka tidak saling mempengaruhi maupun berpengaruh pada yang lain.
DESIGN BY TISSA
Anak bermain pada kelompok yang aktivitasnya sama,tapi belum terorganisir dengan baik,mereka bermain sesuka hati,ada kerjasama tetapi belum ada pembagian tugas.
DESIGN BY TISSA
5. Cooperatif play
Anak bermain bersama dalam satu kelompok dan sudah terorganisir,anak berdiskusi dan merencanakan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.
DESIGN BY TISSA
1.Bermain aktif
2.Bermain pasif
A. Permainan Aktif
Dalam permainan ini anak dapat melakukan segala hal yang diinginkannya, tidak ada aturan-aturan dalam permainan tersebut. Anak akan terus bermain dengan permainan tersebut selama permainan tersebut menimbulkan kesenangan dan anak akan berhenti apabila permainan tersebut sudah tidak menyenangkannya. Dalam permainan ini anak melakukan eksperimen atau menyelidiki, mencoba, dan mengenal hal-hal baru.
DESIGN BY TISSA
Dalam permainan ini, anak memerankan suatu peranan, menirukan karakter yang dikagumi dalam kehidupan yang nyata, atau dalam mass media.
3. Bermain musik
Bermain musik dapat mendorong anak untuk mengembangkan tingkah laku sosialnya, yaitu dengan bekerja sama dengan teman-teman sebayanya dalam memproduksi musik, menyanyi, berdansa, atau memainkan alat musik.
DESIGN BY TISSA
Kegiatan ini sering menimbulkan rasa bangga, karena anak mempunyai koleksi lebih banyak daripada teman-temannya. Di samping itu, mengumpulkan benda-benda dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak. Anak terdorong untuk bersikap jujur, bekerja sama, dan bersaing.
5. Permainan olah raga
Dalam permainan olah raga, anak banyak menggunakan energi fisiknya, sehingga sangat membantu perkembangan fisiknya. Di samping itu, kegiatan ini mendorong sosialisasi anak dengan belajar bergaul, bekerja sama, memainkan peran pemimpin, serta menilai diri dan kemampuannya secara realistik dan sportif.
DESIGN BY TISSA
B. Permainan Pasif
DESIGN BY TISSA
2. Mendengarkan radio
Mendengarkan radio dapat mempengaruhi anak baik secara positif maupun negatif. Pengaruh positifnya adalah anak akan bertambah pengetahuannya, sedangkan pengaruh negatifnya yaitu apabila anak meniru hal-hal yang disiarkan di radio seperti kekerasan, kriminalitas, atau hal-hal negatif lainnya.
DESIGN BY TISSA
3. Menonton televisi
Pengaruh televisi hampir sama seperti mendengarkan radio, baik pengaruh positif maupun negatifnya.
DESIGN BY TISSA
Bermain dapat mengembangkan tingkah laku sosial anak
Bermain dapat mempengaruhi nilai moral anak
DESIGN BY TISSA
1. Kesehatan
Anak-anak yang sehat mempunyai banyak energi untuk bermain dibandingkan dengan anak-anak yang kurang sehat, sehingga anak-anak yang sehat menghabiskan banyak waktu untuk bermain yang membutuhkan banyak energi.
DESIGN BY TISSA
Anak-anak yang cerdas lebih aktif dibandingkan dengan anak-anak yang kurang cerdas. Anak-anak yang cerdas lebih menyenangi permainan-permainan yang bersifat intelektual atau permainan yang banyak merangsang daya berpikir mereka, misalnya permainan drama, menonton film, atau membaca bacaan-bacaan yang bersifat intelektual.
DESIGN BY TISSA
3. Jenis kelamin
Anak perempuan lebih sedikit melakukan permainan yang menghabiskan banyak energi, misalnya memanjat, berlari-lari, atau kegiatan fisik yang lain. Perbedaan ini bukan berarti bahwa anak perempuan kurang sehat dibanding anak laki-laki, melainkan pandangan masyarakat bahwa anak perempuan sebaiknya menjadi anak yang lembut dan bertingkah laku yang halus.
DESIGN BY TISSA
4. Lingkungan
Anak yang dibesarkan di lingkungan yang kurang menyediakan peralatan, waktu, dan ruang bermain bagi anak, akan menimbulkan aktivitas dan kreativitas bermain anak berkurang.
DESIGN BY TISSA
Anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang status sosial ekonominya tinggi, lebih banyak tersedia alat-alat permainan yang lengkap dibandingkan dengan anak-anak yang dibesarkan di keluarga yang status ekonominya rendah.
DESIGN BY TISSA
Thanks for all……………