bersiap menghadapi revolusi industri 4 · era revolusi industri 4.0. kemunculan era ini ditandai...
TRANSCRIPT
Edisi Agustus 2018dari redaksi
Transformasi SDM Jasa Raharja
Dunia hari ini tengah menghadapi fenomena disruption, sebuah kondisi di mana pergerakan dunia industri atau persaingan kerja tidak lagi linear. Perubahan berlangsung sangat cepat dan
menghasilkan pola tatanan baru.Disruption era menjadi ancaman serius bagi semua
perusahaan yang tidak mau berubah. Namun, sebaliknya jika diantispasi dengan benar, ini merupakan peluang. Era ini bisa menguntungkan karena dapat menciptakan proses bisnis yang efektif dan efisien. Namun, setiap perusahaan yang ingin bertahan di era ini harus melakukan transformasi untuk beradaptasi dengan perubahan yang melaju cepat.
Pengembangan teknologi informasi menjadi pilihan yang tentunya harus didukung oleh kualitas sumber daya
manusia yang kompeten. Menghadapi kondisi ini, Jasa Raharja terus mempersiapkan diri. Salah satunya dengan menjalankan proses transformasi di bidang sumber daya manusia. Untuk mengantisipasi tantangan dan perubahan yang ada khususnya dalam perkembangan teknologi, harus adanya transformasi di bidang sumber daya manusia yang didukung inovasi teknologi.
Melalui transformasi penguatan kompetensi Sumber Daya Manusia, Jasa Raharja bertekad untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan keunggulan teknologi yang dimiliki untuk menghasilkan berbagai inovasi sehingga dapat memberi pelayanan yang melampaui level prima.
Transformasi ini menuntut setiap pegawai Jasa Raharja untuk berani keluar dari comfort zone dan siap bertarung di combat zone. Hal ini penting karena seperti diungkapkan Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo, tidak ada pertumbuhan di zona nyaman dan tidak ada kenyamanan dalam pertumbuhan.
Di era ini, faktor kecepatan dan penguasaan teknologi internet menjadi syarat utama sekaligus jalan tercepat bagi siapa saja untuk menjadi pemenang. Di era ini, sebuah citra baik yang dibangun dengan susah payah selama bertahun-tahun, dapat hancur dalam sekejap hanya karena hoaks yang viral. Perusahaan besar dengan ribuan karyawan pun sangat mungkin gulung tikar apabila tak mampu mengimbangi laju abad yang berlari ini.
M. Iqbal HasanuddinPemimpin Redaksi
Pengarah: Direksi PT Jasa Raharja (Persero),
PemimPin redaksi: M. Iqbal Hasanuddin,
anggota redaksi: Harwan Muldidarmawan, Saiful Amri, Den Ramadhan F., Sugeng Prastowo D., Vierdy Sulfianto R., Dominique Mini Ing Tyas, Valenzia Anggie Ariesta, Salwa Shifa Winanda
redaksi Pelaksana: Seluruh pegawai Urusan Hubungan Masyarakat,
koresPonden: Pejabat/pegawai yang ditunjuk oleh kepala cabang yang bersangkutan untuk menangani bidang kehumasan,
tim PeliPUt: Aam Masroni, Budi Kurniadi, Ridho, Annisa, Ikbal Maulana, Wahyudin, Eri Herdian, Hartati, Tami Kusnadi, Burhan, Andrias,
diterbitkan oleh: Urusan Hubungan Masyarakat Jasa Raharja, Gedung Jasa Raharja Lantai 7, Jl HR Rasuna Said Kav. C2, Jakarta 12920, Telp (021) 5203454, Faks (021) 5220295,
website: http://www.jasaraharja.co.id,
izin terbit: S.K. Menteri Penerangan RI No. 646/P-2/SK/DITJEN-PPG/STT/1981, 5 November 1981, ISSN 1412-8373
embaca Budiman, JR News sangat terbuka bagi pembaca yang ingin menyampaikan saran, kritik, komentar tentang apa saja terkait Jasa Raharja bisa mengirim SMS ke nomor 0813.8586.9693. Caranya, ketik “suara (spasi) komentar” atau melalui email: [email protected] Selain itu, pembaca juga bisa mengirimkan tulisan, artikel, atau opini ke alamat yang sama.
PT. Jasaraharja-Persero @pt_jasaraharja @pt_jasaraharja 0812-10-500-50015000-20
02
Edisi Agustus 2018utama
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia. Hal ini merupakan konsekuensi peradaban manusia
yang dinamis. Saat ini dunia memasuki era revolusi industri 4.0. Kemunculan era ini ditandai dengan hadirnya super komputer, pesawat autopilot, robot pintar, dan neuroteknologi.
Saat ini, faktor kecepatan dan penguasaan teknologi internet menjadi
syarat utama sekaligus jalan tercepat bagi siapa saja untuk menjadi pemenang. Tanda-tanda itu sudah terlihat dengan munculnya perusahaan online yang bahkan tak mempunyai kantor, namun justru mampu menguasai pasar.
Di era ini, sebuah citra baik yang dibangun dengan susah payah selama bertahun-tahun, dapat hancur dalam sekejap hanya karena hoaks yang viral. Perusahaan besar dengan ribuan
Setiap perusahaan yang ingin bertahan harus melakukan adaptasi dengan cepat melalui pengembangan teknologi informasi. JUGA didukung kualitas sumber daya manusia yang kompeten.
Bersiap Menghadapi Revolusi Industri 4.0
karyawan pun sangat mungkin gulung tikar apabila tak mampu mengimbangi laju abad yang berlari ini.
Berangkat dari kondisi inilah PT Jasa Raharja, pada Kamis 19 s.d.Jumat 20 Juli 2018 lalu menggelar Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) 2018 di Hotel Ashley, Jakarta. Pelaksanaan Rakortas Analisa Evaluasi Kinerja Semester 1 Tahun 2018 tersebut diselenggarakan berbarengan dengan rakortas PT Jasa Raharja Putera.
03
Edisi Agustus 2018utama
Kebijakan ini merupakan bagai dari strategi untuk mempererat sinergi antara induk dan anak perusahaan terutama terkait fungsi strategic planning dan business development grup Jasa Raharja.
Pada Rakortas kali ini Jasa Raharja fokus membahas tema Transformasi Sumber Daya Manusia yang didukung Informasi Teknologi untuk Melampaui
Pelayanan Prima. Secara garis besar, tema ini dipilih lantaran adanya urgensi perusahaan dalam melakukan transformasi sumber daya manusia guna menghadapi fenomena disruption era.
Seperti dikatakan Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo, alasan utama mengapa Rakortas 2018 mengangkat tema ini adalah untuk memerkuat langkah Jasa Raharja memersiapkan diri untuk menjawab tantangan perubahan khususnya di bidang teknologi informasi.
Melalui transformasi penguatan kompetensi Sumber Daya Manusia, Jasa Raharja bertekat untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan keunggulan teknologi yang dimiliki untuk menghasilkan berbagai inovasi sehingga dapat memberi pelayanan yang melampaui level prima.
Meskipun selama ini sudah banyak capaian positif yang diraih oleh Jasa Raharja, namun pencapaian itu tidak boleh membuat pegawai Jasa Raharja cepat
“Kita harus berani keluar dari comfort zone dan siap bertanding di combat zone. Tidak ada pertumbuhan di zona nyaman dan tidak ada kenyamanan dalam pertumbuhan”BUDI RAHARDJO S.,DIREKTUR Utama Jasa Raharja
04
berpuas diri. Budi pun terus menghimbau jajarannya agar selalu meningkatkan segala capaian tersebut.
Budi Rahardjo menambahkan, untuk mengantisipasi tantangan dan perubahan yang ada khususnya dalam perkembangan teknologi, harus adanya transformasi di bidang sumber daya manusia yang didukung inovasi teknologi.
Soal ini, ia memerintahkan seluruh Kepala Cabang dan Kepala Unit untuk mengoptimalkan terciptanya inovasi berbasis teknologi yang dapat mendukung proses bisnis perusahaan dengan memperhatikan pula efesiensi penggunaan biaya tanpa mengurangi fasilitas pelayanan.
“Kita harus berani keluar dari comfort zone dan siap bertanding di combat zone. Tidak ada pertumbuhan di zona nyaman dan tidak ada kenyamanan dalam pertumbuhan,” ungkap Budi Rahardjo.
Disruption era akan menjadi ancaman serius bagi semua perusahaan jika
Edisi Agustus 2018
tidak diantispasi dengan benar. Setiap perusahaan yang ingin bertahan maka pilihannya adalah harus melakukan adaptasi dengan cepat melalui pengembangan teknologi informasi yang tentunya didukung oleh kualitas sumber daya manusia yang kompeten.
“Jadi kita semua akan banyak makan pil pahit yang harus kita telan karena transformasi harus segera dilakukan walupun membutuhkan banyak pengorbanan demi eksistensi perusahaan yang kita cintai ini,” tegasnya.
Proses TransformasiPesan transformasi yang disampaikan
Direktur Utama Jasa Raharja, ditangkap sebagai sebuah tantangan oleh Kepala Divisi SDM Jasa Raharja Sulistianingtias. Ia mengakui, proses transformasi membutuhkan perjuangan yang tentu saja pengorbanan.
“Memang SDM kita sedang dalam proses transformasi. Saat ini kondisinya
optimistis Jasa Raharja mampu menempuh segala rintangan dan kesulitan yang akan dihadapi ke depan.
Perusahaan akan dihadapkan pada tantangan yang lebih besar, harus selalu ada kesiapan seluruh karyawan. Perusahaan harus tetap optimis dan dengan kerja sama yang baik, saling bahu membahu seraya menjaga kekompakan hingga semua tantangan dan kesulitan yang berat akan dapat kita lalui dengan selamat.
“Ke depannya kami mengharapkan adanya inisiatif-inisiatif baru di bidang informasi dan teknologi yang dapat mendorong efisiensi proses bisnis,” ujarnya.
Menghadapi Industri 4.0Konsep revolusi industri 4.0 pertama
kali diperkenalkan oleh Profesor Klaus Schwab. Ekonom terkenal asal Jerman itu menulis dalam bukunya, The Fourth Industrial Revolution bahwa konsep itu
sedang pahit sekali karena yang namanya trasnformasi itu tidak pernah enak, transformasi itu bisa menyakitkan,” tuturnya.
Namun perempuan yang kerap disapa Ibu Iis itu mengatakan bahwa semua proses tersebut bagian dari proses yang harus ditempuh untuk membuat Jasa Raharja agar tetap eksis dan mampu bersaing.
“Kita percaya apa yang kita rasakan saat ini memang berat dan tidak enak. Namun, ini adalah satu-satunya jalan yang harus kita tempuh untuk menyiapkan Jasa Raharja yang lebih baik lagi,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, Achmad Sofyan selaku Dewan Komisaris sempat menyampaikan apresiasinya kepada seluruh karyawan atas keberhasilan yang telah dicapai. Menurutnya, meski perusahaan saat ini sedang dihadapkan pada realitas kondisi ekonomi makro yang sedang mengkhawatirkan, ia tetap
05
Edisi Agustus 2018utama 06
Perusahaan besar dengan ribuan karyawan pun sangat mungkin gulung tikar apabila tak mampu mengimbangi laju abad yang berlari ini.
telah mengubah hidup dan kerja manusia. Revolusi industri generasi keempat
telah menemukan pola baru ketika teknologi disruptif (disruptive technology) hadir begitu cepat dan mengancam keberadaan perusahaan-perusahaan incumbent. Sejarah telah mencatat bahwa revolusi industri telah banyak menelan korban dengan matinya perusahaan-perusahaan raksasa.
Lebih dari itu, pada era industri generasi keempat ini, ukuran besar perusahaan tidak menjadi jaminan, namun
kelincahan perusahaan menjadi kunci keberhasilan meraih prestasi dengan cepat. Hal ini ditunjukkan oleh Uber yang mengancam pemain-pemain besar pada industri transportasi di seluruh dunia yang mengancam pemain-pemain utama di industri jasa pariwisata. Ini membuktikan bahwa yang cepat dapat memangsa yang lambat dan bukan yang besar memangsa yang kecil.
Oleh sebab itu, perusahaan harus peka dan melakukan instrospeksi diri sehingga mampu mendeteksi posisinya di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai panduan untuk melakukan introspeksi diri, McKinsey&Company memaparkannya dalam laporan berjudul An Incumbent’s Guide to Digital Disruption yang memformulasikan empat tahapan posisi perusahaan di tengah era disruptif teknologi.
Tahap pertama, sinyal di tengah
kebisingan (signals amidst the noise). Pada tahun 1990, Polygram dicatat sebagai salah satu perusahaan recording terbesar di dunia. Namun, pada 1998 perusahaan ini dijual ketika teknologi MP3 baru saja ditemukan sehingga pemilik masih merasakan puncak kejayaan Polygram pada saat itu dan memperoleh nilai (value) penjualan yang optimal.
Contoh lainnya adalah industri surat kabar tradisional yang mengejar oplah dan pemasukan dari pemasangan iklan. Kemunculan internet yang mengancam dimanfaatkan oleh Schibsted, salah satu perusahaan media asal Norwegia yang menggunakan internet untuk mengantisipasi ancaman sekaligus memanfaatkan peluang bisnis.
Perusahaan ini melakukan disruptif terhadap bisnis inti mereka melalui media internet yang akhirnya menjadi tulang punggung bisnis mereka pada kemudian hari. Pada tahap ini, perusahaan
Edisi Agustus 2018 07
(incumbent) merespons perkembangan teknologi secara cepat dengan menggeser posisi nyaman dari bisnis inti yang mereka geluti mengikuti tren perkembangan teknologi, preferensi konsumen, regulasi dan pergeseran lingkungan bisnis.
Tahap kedua, perubahan lingkungan bisnis tampak lebih jelas. Pada tahap ini perubahan sudah tampak jelas baik secara teknologi maupun dari sisi ekonomis, namun dampaknya pada kinerja keuangan masih relatif tidak signifikan sehingga belum dapat disimpulkan apakah model bisnis baru akan lebih menguntungkan atau sebaliknya dalam jangka panjang.
Tahap ketiga, transformasi yang tak terelakkan. Pada tahap ini, model bisnis baru sudah teruji dan terbukti lebih baik dari model bisnis yang lama. Oleh sebab itu, perusahaan incumbent akan mengakselerasi transformasi menuju model bisnis baru. Namun demikian, transformasi pada tahap ini akan lebih berat mengingat perusahaan incumbent relatif sudah besar dan gemuk sehingga tidak selincah dan seadaptif perusahaan-perusahaan pendatang baru yang hadir dengan model bisnis baru.
Oleh sebab itu, pada tahap ini perusahaan sudah tertekan pada sisi kinerja keuangan sehingga akan menekan budget bahkan mengurangi beberapa aktivitas bisnis dan fokus hanya pada inti
bisnis perusahaan incumbent.Tahap keempat, adaptasi pada
keseimbangan baru (adapting to the new normal). Pada tahap ini, perusahaan incumbent sudah tidak memiliki pilihan lain selain menerima dan menyesuaikan pada keseimbangan baru karena fundamental industri telah berubah dan juga perusahaan incumbent tidak lagi menjadi pemain yang dominan. Perusahaan incumbent hanya dapat berupaya untuk tetap bertahan di tengah terpaan kompetisi.
Pada tahap inipun para pengambil keputusan di perusahaan incumbent perlu jeli dalam mengambil keputusan. Berangkat dari tahapan-tahapan ini masing-masing perusahaan dituntut dapat melakukan deteksi dini posisi perusahaan sehingga dapat menetapkan langkah antisipasi yang tepat. Perusahaan incumbent perlu terus bergerak cepat dan lincah mengikuti arah perubahan lingkungan bisnis dalam menyongsong era revolusi industri generasi keempat.
Reed Hasting, CEO Netflix pernah mengatakan, jarang sekali ditemukan perusahaan mati karena bergerak terlalu cepat, namun sebaliknya yang seringkali ditemukan adalah perusahaan mati karena bergerak terlalu lambat. (dbs)
Perjalanan Revolusi Industri
Revolusi industri yang pertama terjadi pada akhir abad ke-18. Ditandai
dengan ditemukannya alat tenun mekanis pertama pada 1784. Kala itu, industri diperkenalkan dengan fasilitas produksi mekanis menggunakan tenaga air dan uap. Peralatan kerja yang awalnya bergantung pada tenaga manusia dan hewan akhirnya digantikan dengan mesin tersebut. Banyak orang menganggur tapi produksi diyakini berlipat ganda.
Revolusi industri 2.0 terjadi di awal abad ke-20. Kala itu ada pengenalan produksi massal berdasarkan pembagian kerja. Lini produksi pertama melibatkan rumah potong hewan di Cincinati pada 1870.
Pada awal tahun 1970 ditengarai sebagai perdana kemunculan revolusi industri 3.0. Dimulai dengan penggunaan elektronik dan teknologi informasi guna otomatisasi produksi. Debut revolusi industri generasi ketiga ditandai dengan kemunculan pengontrol logika terprogram pertama (PLC), yakni modem 084-969. Sistem otomatisasi berbasis komputer ini membuat mesin industri tidak lagi dikendalikan manusia. Dampaknya memang biaya produksi menjadi lebih murah.
Nah, sekaranglah zaman revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan sistem cyber-physical. Saat ini industri mulai menyentuh dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia, mesin dan data, semua sudah ada di mana-mana. Istilah ini dikenal dengan nama internet of things.
Edisi Agustus 2018aktual 08
PT Jasa Raharja (Persero) masuk dalam daftar 46 perusahaan yang mampu menerapkan Enterprise Risk Management (ERM) terbaik.
Penghargaan diberikan oleh Majalah Economic Review dalam ajang Indonesia Enterprise Risk Management Award (IERMA) 2018 yang diselenggarakan pada Agustus 2018 di Balai Kartini, Jakarta.
Pada ajang ini, Jasa Raharja meraih peringkat pertama untuk kategori bidang Asuransi Jiwa (BUMN) disusul PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia dan PT Asuransi
Tugu Mandiri. Dalam kesempatan itu Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo yang didampingi Direktur Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi (MRTI) Wahyu Wibowo menerima penghargaan tersebut.
Penghargaan ini menjadi bukti pengakuan atas ketangguhan Jasa Raharja dalam menjalankan manajemen risiko perusahaan. Bagi para pelaku bisnis, dalam setiap kegiatan bisnis, khususnya di bidang perbankan, kemampuan manajemen risiko yang
andal menjadi kunci sebuah perusahaan untuk mampu terus bertahan. Sebab manajemen risiko berfungsi untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau hingga mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha. Tujuannya agar aktivitas operasional perusahaan tidak menimbulkan kerugian yang bisa jadi malah menyeret nasib perusahaan ke posisi yang membahayakan.
Menurut Irlisa Rachmadiana selaku Ketua Penyelenggara IERMA, perusahaan yang meraih penghargaan ini merupakan
Jasa Raharja meraih peringkat pertama pada ajang IERMA Award 2018. Pengakuan atas keandalan manajemen risiko yang diterapkan Jasa Raharja.
Jasa Raharja Raih IERMA Award 2018
Edisi Agustus 2018 09
menjadi lebih kecil,” papar Dewi.Ajang penghargaan IERMA tahun ini
merupakan yang kedua kalinya diadakan sejak 2017. Penghargaan diberikan atas penilaian Risk Management yang diperolah dewan juri dari data publik tahun 2016 – 2017. Terdapat dua metode penilaian yang digunakan oleh dewan juri. Pertama, dengan mengidentifikasi terlebih dahulu sumber risiko. Penilaian yang kedua, adalah mengenai kebijakan prosedur dan penetapan limit, di sini decision maker pada suatu perusahaan berperan penting dalam menghadapi sebuah risiko.
Dewi mengakui, untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya manajemen risiko yang kompeten memang memakan waktu yang tidak sebentar,. Di Indonesia manajemen risiko khususnya di dunia perbankan baru mulai diterapkan setelah mengalami krisis moneter pada 1997 – 1998. Sedangkan di dunia internasional, manajemen risiko sudah lama menjadi bagian penting dalam bisnis.
“Praktik ini setidaknya sudah diterapkan sejak 1988 ketika terjadi krisis perbankan dunia,” ungkapnya.
Berhasilnya Jasa Raharja menyabet penghargaan tersebut tentu merupakan sebuah prestasi tersendiri. Hal itu setidaknya membuktikan bahwa Jasa Raharja merupakan perusahaan asuransi BUMN ‘kelas berat’ di Negeri ini. Soal kemampuan beradaptasi yang dimiliki oleh Jasa Raharja pun tentu sudah terbukti jika melihat langgengnya perusahaan ini melaju dari 1960 hingga sekarang.
Namun tantangan selanjutnya jauh lebih berat. Kemunculan disruption era telah memberi tantangan baru dan bahkan bisa dianggap sebagai sebuah ancaman serius bagi perusahaan yang masih menerapkan tatanan lama.
perusahaan-perusahaan terbaik dan terbukti memiliki sederet keunggulan dalam menerapkan sistem manajemen risiko yang baik.
“Keteladanan perusahaan-perusahaan ini diharapkan mampu menjadi benchmarking bagi dunia usaha lainnya di Indonesia sehingga mampu bertransformasi menjadi perusahaan kelas Dunia,” tutur Irlisa.
Memperkecil Dampak RisikoMenurut pandangan Dr. Dewi Hanggraeni, Ketua
Dewan Juri IERMA 2018, manajemen risiko memiliki tujuan untuk mengelola risiko sehingga tujuan perusahaan tercapai sekaligus memperkecil potensi kerugian.
“Risiko itu sudah melekat dalam praktik sehari-hari maupun berbisnis, namun bagi perusahaan yang menerapkan manajemen risiko, setidaknya perusahaan tersebut akan mampu membuat dampak risiko tersebut
Edisi Agustus 2018kolom 10
Selamat datang di era Industri 4.0. Revolusi industri generasi keempat ini ditandai kemunculan superkomputer, robot pintar,
kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak. Hal ini disampaikan oleh Klaus Schwab, Founder dan Executive Chairman of the World Economic Forum dalam bukunya The Fourth Industrial Revolution.
Setidaknya, penulis menemukan empat karakter para pelaku bisnis pada era Revolusi Industri 4.0. Pertama, perusahaan menawarkan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat kebanyakan. Semakin banyak masyarakat yang dapat dibantu dengan layanan inovatifnya, maka perusahaan akan semakin berpeluang menjadi besar.
Tengok saja, mesin pencari (Google search engine) yang ditawarkan oleh Google atau aplikasi penunjuk arah pada Google Maps yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat luas pada era ini, dan masih banyak lagi solusi-solusi yang
ditawarkan dan herannya semua diberikan kepada masyarakat secara cuma-cuma.
Wabah virus ini juga tampak ketika aplikasi Gojek dan Grab menawarkan solusi atas kemacetan di Jakarta dengan ongkos yang sangat murah. Tidak saja konsumen yang terbantu, begitu pula dengan pengemudi ojek yang pendapatannya (omzet) naik secara signifikan bahkan membuka lapangan pekerjaan baru. Pemerintah pun terbantu, walaupun pasti ada trade off dari inovasi yang bersifat disruptif ini ketika perusahaan-perusahaan jasa transportasi tergerus pasarnya.
Kedua, inovasi tanpa akhir. Perusahaan- perusahaan pada era ini tidak pernah puas dengan hasil yang dicapainya sehingga berupaya secara terus menerus melakukan inovasi. Pada sisi lain, perusahaanperusahaan incumbent seringkali menoleransi (excuse) turunnya kinerja keuangan akibat faktor makroekonomi yang kurang mendukung.
Sebaliknya, perusahaan pada era ini secara kontinyu mengundang keramaian untuk menyalurkan ide-ide inovasinya
Karakter Pelaku Revolusi Industri 4.0
melalui kompetisi inovasi atau dengan menyediakan ruang kerja bersama (co-working space) untuk memantau talenta-talenta baru dari perusahaan-perusahaan rintisan (startup company) yang dapat dibesarkan sehingga bisnis perusahaan bisa menggurita dan terus berkembang.
Tak berhenti sampai pencarian ide, tapi perusahaan menciptakan ekosistem untuk para startup sehingga ide-ide tersebut diinkubasi dan akselerasi sehingga memiliki model bisnis yang mampu menawarkan nilai tambah (value added) bagi para investornya. Tak ketinggalan, para pelaku startup ini juga membutuhkan pendanaan yang bentuknya berbeda dengan kredit perbankan, yakni berupa modal ventura sehingga perusahaan-perusahaan besar melengkapi bisnisnya dengan mendirikan perusahaan modal ventura.
Ketiga, model monopolistik kapitalisme baru. Sekilas tampak bahwa model bisnis perusahaan-perusahaan pada era ini yang menganut paham ekonomi berbagi (sharing economy) sehingga dipersepsikan dapat menjadi solusi kesenjangan ekonomi.
Namun, ironisnya perusahaan-
11Edisi Agustus 2018
perusahaan pada era ini cenderung ingin menjadi pemain utama pada bisnisnya sehingga tidak mengenal menjadi nomor dua, sebagaimana mesin pencari yang dikenal adalah Google, perusahaan media social adalah Facebook, pada jasa transportasi adalah Uber, begitupula dengan perusahaan e-commerce ketika Amazon menguasai pasar di Amerika Serikat, Alibaba di Tiongkok, atau Rakuten di Jepang.
Perusahaan-perusahaan berupaya menjadi raksasa tunggal di bisnis yang dikelolanya dengan mengakuisisi para startup yang telah menemukan model bisnis idealnya untuk menyempurnakan produk atau layanan yang ditawarkan atau bahkan akuisisi hanya dilakukan hanya untuk mematikan rivalnya.
Keempat, model pemasaran 3.0 (marketing 3.0). Jika marketing 1.0 fokus pada produk (product centric) dan marketing 2.0 fokus kepada konsumen (customer centric), maka pada marketing 3.0 lebih dari itu, di mana perusahaan melihat konsumen tidak hanya sebatas pengguna produk tetapi melihat konsumen dari multi dimensinya sebagai manusia sehingga konsumen akan memilih produk yang memuaskan keinginannya untuk berpartisipasi, berkreasi, komunitas, dan idealismenya (Philip Kottler dan Hermawan Kertajaya).
Sebagaimana telah dipaparkan bahwa perusahaan pada era ini cenderung mencari masalah untuk dipecahkan yang juga kemudian mengambil keuntungan secara tidak langsung (soft selling), merupakan ciri-ciri dari pemasaran di era ini. Inovasi sepertinya menjadi kata kunci dalam berkompetisi pada era ini karena inovasi yang dapat menjawab permasalahan dan inovasi pula yang dibutuhkan dalam menciptakan model bisnis yang dapat memberi nilai tambah bagi perusahaan.
World Economic Forum (WEF) dalam artikelnya berjudul “These 3 Things Make a Company Truly Innovative” menemukan kesamaan perilaku perusahaan-perusahaan yang berhasil memelopori peluncuran produk inovatif. Kajian ini berasal dari 30 perusahaan pemenang (Technology Pioneers 2016) dari tujuh negara, tiga benua dan dari berbagai latar belakang industri mulai dari kesehatan
hingga agrikultur dan dari jasa keuangan hingga teknologi informasi.
Tiga hal yang dilakukan perusahaan inovatif tersebut, pertama adalah mengombinasikan teknologi. Sebagai contohnya, perusahaan mengombinasikan teknologi 3D printing dengan big data ataupun internet of things.
Kedua, perusahaan melakukan lompatan teknologi yang sangat cepat. Pada era revolusi industry 4.0 ini, teknologi sangat mudah menyebar sehingga dalam hitungan tahun bahkan bulan teknologi baru tadi telah menjadi usang. Hal ini tak pernah dibayangkan sebelumnya sebagaimana revolusi industri 1.0 ketika teknologi mesin uap dapat bertahan berpuluh-puluh tahun.
Ketiga, perusahaan menawarkan solusi terhadap permasalahan global.
Pada akhirnya, perusahaan-perusahaan komersial perlu mengadaptasi karakter positif yang dimiliki perusahaan-perusahaan pengendali pada era industri 4.0. Perusahaan komersial harus mampu menemukan permasalahan yang dihadapi masyarakat terkait bidang yang dikelolanya sehingga inovasi yang dilakukan tidak menjadi sia-sia. Kemudian, perusahaan komersial perlu mengadopsi iklim inovasi dengan menciptakan ekosistem yang mendukung.
Pada era ini, perusahaan komersial yang mampu memberi dampak positif kepada kemaslahatan manusia akan menjadi besar dan semakin besar dampak positif yang diberikan, maka akan semakin besar perusahaan tersebut.(Andreas Hassim, Praktisi dan Pengamat Perbankan)
Edisi Agustus 2018manajemen 12
Tantangan manajemen SDM di era digital menuntut perusahaan untuk beradaptasi dan menjadi lebih baik lagi. Perusahaan yang ingin
bertahan dituntut mampu melakukan transformasi digital yang tepat untuk menjawab tuntutan pelanggan saat ini.
Kebutuhan internet ini menandai masuknya era digital. Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) dihadapkan pada ber bagai tantangan tersendiri yang harus ditakluk-kan agar tetap bisa relevan di dunia bisnis. Kira-kira apa saja tantangan tersebut?
Dengan tren karyawan dan demografis yang selalu berubah,
Tantangan Manajemen SDM di Era Digital
perencanaan karyawan menjadi salah satu tantangan terbesar SDM di era digital sekarang. Kini, lingkungan kerja global terus mengalami perubahan, membuat pelaku bisnis khususnya divisi SDM dihadapkan pada berbagai isu kritis seperti meningkatnya penggunaan teknologi. Apabila tidak disikapi dengan pikiran terbuka, hal tersebut bisa mengancam keberlangsungan bisnis karena artinya perusahaan menolak untuk melakukan perubahan.
Karenanya, dibutuhkan suatu perencanaan yang matang. Terlebih, pegawai di perusahaan Anda pasti tak
berasal dari satu golongan atau generasi. Gap antar generasi inilah yang harus dijembatani. Penggunaan software seperti Sleekr HR mampu membantu menangani hal tersebut. Karena berbasis cloud, Sleekr HR akan memudahkan karyawan untuk melakukan kolaborasi dari mana pun dan kapan pun.
Tak hanya itu, cara ini juga bisa men-jadi momen bonding bagi karyawan. Kar-yawan millennial dapat membantu karya-wan dari generasi lebih tua dalam mema-hami penggunaan teknologi tersebut.
Menurut survei dari XpertHR, rekrutmen karyawan akan menjadi
Edisi Agustus 2018 13
salah satu tantangan terbesar divisi SDM pada 2018 ini. Hal ini juga disetujui oleh Stan Kimer, pemilik Total Engagement Consulting by Kimer, sebuah perusahaan konsultasi karir. Seiring dengan semakin banyaknya karyawan dari generasi baby boomer yang mulai memasuki masa pensiun, perjuangan untuk mencari karyawan terbaik akan semakin menantang.
Generasi milenial diprediksi akan mendominasi lapangan pekerjaan. Bahkan kabarnya generation z juga akan mulai memasuki lingkungan kerja pada tahun 2018 ini. Sudah saatnya Anda mencari tahu lebih banyak tentang kedua generasi tersebut agar bisa menarik talenta terbaik untuk perusahaan Anda.
Sepanjang tahun 2017 lalu, Anda mungkin sudah cukup sering mendengar berita tentang berbagai kebocoran data di beberapa perusahaan. Tahun ini, isu tersebut masih akan menjadi tantangan tersendiri, tak terkecuali di divisi HR. Survei dari XpertHR bahkan menunjukkan sebanyak 64% responden menganggap keamanan data dan ancaman cyber security sebagai hal yang sangat menantang.
Namun, Anda tak perlu mengkhawatirkan apa pun jika sudah menggunakan software Sleekr HR. Seluruh data yang ada di Sleekr HR dienkripsi dengan standar kelas dunia. Infrastrukturnya di-host dan dikelola dalam pusat data Amazon, yang menggunakan teknologi Amazon Web Services (AWS). Selain itu, data juga selalu di-backup rutin setiap hari dan setiap minggu. Jika terjadi sesuatu pada server, aplikasi dan data akan dapat berfungsi kembali dalam hitungan menit.
Era digital sangat erat kaitannya dengan kemajuan teknologi. Meski sebenarnya merupakan sebuah hal positif, tak dapat dimungkiri bahwa yang namanya perubahan selalu menjadi tantangan tersendiri. Selama teknologi terus mengalami perkembangan, selama itu pula divisi HR harus terus melakukan adaptasi.
Kita memang tidak bisa mencegah terjadinya perubahan. Namun, kita selalu bisa mengontrol sikap dan reaksi terhadap perubahan tersebut. Tantangan divisi SDM yang hadir di era digital akan membantu perusahaan Anda untuk beradaptasi dan menjadi lebih baik lagi. (dbs)
Mengubah Pola Pikir SDM
Setiap perusahaan dituntut untuk segera melakukan transformasi digital. Langkah transformasi digital dinilai mampu menjawab
tantangan disrupsi teknologi. Namun, langkah transformasi digital harus melewati tantangan berupa mengubah mindset SDM
Seperti dikutip Investor Daily, mencermati, tren transformasi digital, Asia Corporate Innovation Summit 2017 pun digelar. Mengusung tema Digital Transfromation: From Strategy to Execution, ajang ini diharapkan mampu mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk mulai melakukan transformasi digital.
Managing Director and Chief Innovation Officer of DBS Bank Neal Cross mengatakan, hambatan untuk melakukan transformasi digital bukan terletak pada teknologi, melainkan bagaimana mengubah mindset manusia (SDM) untuk segera mengubah pemikiran menyambut era digital saat ini. Hal ini dibutuhkan usaha yang terus menerus, sehingga transformasi digital bisa segera terwujud.
Menurutnya, salah satu hambatan dalam transfromasi digital bukan terletak pada teknologinya, tetapi pada mindset SDM atau orang-orangnya. Sehingga, dibutuhkan kemauan yang keras dari perusahaan untuk bisa membaca tren masa kini.
Sementara, berdasarkan proyeksi lembaga riset International Data Corporation (IDC), persentasi perusahaan secara global yang melakukan transformasi digital akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada 2020, dari 22% saat ini menjadi 28% pada 2020.
Tidak hanya itu, lembaga riset Gartner juga melaporkan, alokasi anggaran untuk digitalisasi pun meningkat dari 18% pada 2017 menjadi 28% pada 2018. Untuk perusahaan-perusahaan besar, peningkatannya sebesar 34% pada 2017, dan akan menjadi 44% pada 2018.
Saat ini hampir semua perusahaan bicara transformasi digital. Mereka menyadari bahwa mereka harus segera bertransformasi. Sayangnya banyak di antara mereka tidak tahu bagaimana cara melakukannya dengan baik.
Transformasi digital adalah perubahan mendalam atas proses, kompetensi dan model dari sebuah bisnis atau organisasi dalam rangka memanfaatkan daya ungkit yang dihasilkan dari bauran teknologi. Perusahaan yang ingin bertahan dituntut mampu melakukan transformasi digital yang tepat untuk menjawab tuntutan pelanggan di era digital saat ini.
14Edisi Agustus 2018sdm
Menjaga nyala SeMangat Bekerja
Membuat diri tetap bersemangat dalam bekerja nyatanya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Menjalani rutinitas yang sama setiap hari membuat kerap membuat bosan, bahkan
mendorong untuk mencari-cari alasan untuk menutupi rasa malas bekerja. Walhasil, performa kerja pun menurun begitu juga dengan tingkat produktifitas. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan. Apalagi bekerja itu bagian dari ibadah. Karena itu apapun yang terjadi, bekerjalah dengan penuh sunguh-sungguh. Lalu bagaimana agar semangat bekerja kembali menyala? Enam cara berikut ini layak dicoba.
1. Selesaikan Tugas secara Perlahan Kertas kerja yang berserakan di meja menghilangkan mood
saat bekerja. Jangankan menyelesaikan, melihat tumpukan kertas kerja saja sudah membuat Anda malas. Tugas yang ada di kantor tidak akan pernah habis. Setelah tugas yang satu selesai, ada saja tugas lain yang harus dikerjakan. Agar tugas tidak menumpuk, selesaikan tugas secara perlahan. Cicil tugas demi tugas setiap hari sehingga satu per satu tugas dapat diselesaikan tepat waktu. Mulailah dari tugas yang paling mudah terlebih dahulu. Setelah itu, lanjut ke tugas yang sedikit lebih sulit.
15Edisi Agustus 2018
2. Minta Bantuan Rekan Kerja Tugas yang diberikan atasan lebih
mudah jika dikerjakan secara bersama-sama. Artinya, jika Anda kurang mampu mengerjakan tugas tersebut, jangan ragu untuk meminta bantuan rekan kerja yang ada di samping meja kerja. Untuk menciptakan chemistry antarsesama rekan kerja, jalin hubungan yang baik. Dengan begitu, tidak ada rasa sungkan saat hendak meminta bantuan, terutama saat menyelesaikan tugas dari bos. Selain meringankan beban kerja, chemistry bersama rekan kerja akan membuat dirimu nyaman saat bekerja di kantor.
3. Sulap Meja Kerja Menjadi Tempat yang Menyenangkan Jika Anda malas melihat meja kerja
yang tatanannya begitu-begitu saja, coba sulap meja kerja menjadi tempat yang sangat menyenangkan. Anda bisa mengganti peralatan kerja lama menjadi peralatan kerja baru agar meja kerja terlihat lebih fresh. Menyulap meja kerja menjadi tempat yang menyenangkan tidaklah sulit. Cukup dengan pernak-pernik yang lucu, unik, dan enak dipandang mata maka semangat untuk bekerja pun akan muncul dengan sendirinya.
4. Sisihkan Waktu untuk Bersenang-senang Bosan dengan rutinitas sehari-hari
menjadi hal yang sangat wajar bagi seorang pekerja. Supaya tidak cepat bosan, sisihkan waktu untuk bersenang-senang. Anda bisa memanfaatkan libur weekend untuk melakukan aktivitas yang sedikit berbeda dari biasanya. Misalnya, mendengarkan musik, rekreasi, bermain game, atau membaca buku. Bersenang-senang dapat menyegarkan pikiran sehingga rasa stres dapat hilang dengan sendirinya. Pilihlah jenis aktivitas yang sudah pasti membuat diri senang. Bukan malah aktivitas yang membuat dirimu bertambah stres. Jika sudah merasa lebih fresh, Anda pun akan kembali bersemangat saat bekerja. Dengan begitu, Anda kembali produktif untuk menyelesaikan tugas kantor yang diberikan bos.
5. Jauhkan Diri dari Masalah Sikap bos atau rekan kerja yang
sedikit menyebalkan tidak perlu diambil pusing. Masalah-masalah sepele saat bekerja tidak dapat dielakkan dan akan terus terjadi. Bagaimana cara Anda menyikapi masalah tersebut adalah kunci utama untuk menjauhkan diri dari stres. Jika suatu masalah yang terjadi di kantor tidak ada kaitannya dengan kehidupan pribadi Anda, hindari masalah tersebut. Jangan ikut campur atas masalah orang lain agar hidupmu tenang. Semangat dan gairah Anda saat bekerja pun akan tetap terjaga karena Anda tidak terbebani oleh apa pun.
6. Berolahraga Olahraga sangat
dibutuhkan untuk menjaga stamina tubuh. Selain itu, olahraga juga bisa menghilangkan stres saat bekerja. Lakukan
olahraga ringan setiap hari agar tubuh
lebih bugar sebelum mulai
beraktivitas di pagi hari. Kalau Anda punya waktu
lebih, pergilah ke gym untuk mendapatkan latihan peregangan
yang lebih intens dari para trainer. Kombinasikan olahraga yang satu
dengan olahraga lainnya agar Anda tidak pernah bosan saat berolahraga.
Namun yang terpenting adalah Anda harus mencintai apa yang Anda kerjakan. Bukakah menyenangkan mengerjakan sesuatu yang kita sukai dan mendapat bayaran? Do What You Love and Love What You Do agar semua pekerjaan terasa lebih ringan, cintai apa yang Anda kerjakan saat ini. Isi hari-hari Anda dengan aktivitas yang menyenangkan dan lakukan apa yang membuat Anda senang. Selamat bekerja!
16Edisi Agustus 2018kesehatan
Mengalami stres memang sangat manusiawi. Telah banyak fakta yang menyebutkan, bahwa stres
adalah bagian dari Hukum Alam kehidupan manusia. Bahkan, secara alami, seseorang membutuhkan stres dalam kadar dan keadaan yang terkendali.
Namun jika kadar dan keadaan stres itu tidak dapat dikontrol, bisa menghancurkan hidup kita tanpa sisa. Hal terpenting dalam hal ini adalah bagaimana menjaga keseimbangan hidup agar stres tidak berdampak pada kesehatan.
Beberapa cara sederhana dapat dilakukan untuk mengusir stres. Mulai
tertawa, jogging, meditasi, mendengarkan musik atau melakukan hal-hal yang Anda senangi. Liburan juga bisa menjadi obat stres yang ampuh. Cara lainnya dengan membuat otak menjadi rileks dan melupakan sejenak aktivitas-aktivitas berat yang bisa menyebabkan stres.
Cerdas Mengelola Stres
Mengatur Level Stres
Meski belum ada cara yang benar-benar ampuh menghilangkan stres, beberapa tips berikut ini patut dicoba untuk menjaga level stres Anda agar tetap
berapa di zona aman.
1. Mengubah situasi Rutinitas yang padat dan tidak berubah bisa menjadi
penyebab stres. Keseharian yang sama dan diikuti pula dengan masalah yang sama semakin menambah frustasi dan beban pikiran. Itulah mengapa sebisa mungkin, Anda harus mencoba mengganti suasana baru dalam kehidupan.
3. Jangan khawatirkan hal-hal tidak penting Ada baiknya mengetahui hal-hal apa saja yang penting dan
tidak penting bagi diri Anda. Berusahalah untuk tidak terlalu mengkhawatirkan sesuatu yang tidak penting, sebab hal tersebut hanya akan menambah stres. Banyak pekerjaan
di hadapan Anda, namun tidak semua menjadi beban tanggungjawab Anda langsung. Bila bisa dilakukan, delegasikan beberapa pekerjaan kepada rekan atau bawahan.
5. Beradaptasi dengan penyebab stres Saat Anda tidak mampu menghindari
17Edisi Agustus 2018
penyebab stres, maka yang dibutuhkan untuk mengurangi stres adalah beradaptasi dengan penyebab stres. Caranya? Ubah pandangan hidup dan berusaha menilai pentingnya stres bagi kesuksesan diri. Kemudian fokuskan diri pada hal-hal positif agar tidak mudah terpengaruh stres.
7. Menerima dengan lapang dada Tidak semua yang Anda inginkan akan sejalan
dengan kenyataan. Hal tersebut terkadang menjadi beban dalam pikiran. Agar tidak stres berkepanjangan, maka ada baiknya menerima keadaan tersebut dengan lapang dada. Percayalah, pasti Tuhan memiliki rencana yang lebih baik untuk diri Anda di masa yang akan datang.
9. Mengurangi kemarahan Belajar mengatur ekspresi kemarahan, kesedihan,
dan penyesalan juga penting untuk Anda lakukan. Kemampuan mengelola emosi sangat berguna untuk menekan level stres dan menjadi proses pembelajaran kedewasaan diri.
11. Mengelola waktu secara efisien Gunakan waktu Anda secara efisien dengan
membuat jadwal kegiatan yang Anda lakukan. Anda akan bisa mengontrol waktu Anda sendiri apabila mampu mengelola waktu dengan baik. Gunakan waktu secara efisien dengan melihat prioritas pekerjaan. Pengelolaan waktu adalah salah satu cara untuk dapat menghindari stres berlebihan.
13. Tahu caranya untuk bersantai Cari tahu bagaimana caranya untuk bersantai
dan menenangkan pikiran Anda, seperti misalnya melakukan meditasi atau berolahraga. Lakukan juga aktivitas-aktivitas yang bisa mengalihkan perhatian Anda dari rasa stres. Nikmati waktu Anda sedapat mungkin, baik dalam kesendirian atau saat berkumpul bersama teman di luar lingkungan kerja.
15. Menjalani pola hidup sehat Jalani pola hidup sehat, karena hal itu tidak hanya
akan membantu dalam mengelola stres, tetapi juga dalam menjaga kesehatan tubuh.
Beberapa cara tersebut bisa Anda coba praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, apabila stres Anda termasuk dalam golongan yang parah, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau orang-orang yang lebih kompeten untuk mengatasinya. (dbs)
Keuntungan Mengelola Stres
Kemampuan menyadari, mengenali pemicu stres, dan kederdasan dalam mengelola stres, adalah bagian dari ikhtiar untuk mengubah stres menjadi kekuatan yang dapat mendorong seseorang menjadi
produktif dan lebih siap menghadapi segala tantangan. Berikut adalah keuntungan yang didapatkan jika kita berhasil mengelola stres: • Meningkatkan daya dobrak individu menghadapi tantangan. Ini
terjadi karena begitu berhasil menjinakkan satu kondisi stres, maka Kita akan lebih bersemangat dalam hidup. Hal itu karena Kita telah memiliki pengalaman dan membuktikan, bahwa masalah tantangan yang berat bisa diatasi dan justru menguatkan.
• Setelah sukses menaklukkan tantangan dan stres, maka Kita akan lebih memiliki motivasi yang tangguh dan tahan banting.
• Semakin banyak karyawan yang memiliki motivasi kuat, maka kondisi dan suasana kerja di lingkungan kantor semakin menggairahkan dan kondusif.
• Dengan kondisi yang menggairahkan dan kondusif tersebut, secara logika dan fakta empiris akan meningkatkan produktivitas. Jika produktivitas meningkat maka secara otomatis, kontribusi positif terhadap korporasi juga akan meningkat tajam dan signifikan.
• Peningkatan kontribusi akan mendorong pertumbuhan pendapatan perusahaan. Korporasi pun memiliki peluang lebih besar untuk meraup profit lebih maksimal.
• Dengan profit yang melimpah dan terus tumbuh positif, artinya korporasi akan lebih mampu untuk membuat karyawan menjadi makin sejahtera. Perusahaan juga bisa memberikan fasilitas kepada karyawan sebagai imbal balik kinerja korporasi yang baik. (dbs)
garis depan Edisi Agustus 2018
Rumita Sipahutar bukan gadis biasa. Pelaksana Administrasi Samsat Kabupaten Yahukimo ini berhasil membuktikan
ketangguhannya dalam menjalani tugas. Padahal, tugas yang ia emban tidak ringan. Selain menuntut tanggungjawab penuh, juga nyali.
Demi memberikan pelayanan, Rumita harus mendatangi rumah ahli waris korban. Rumita harus melakukan survai dan mengumpukan dokumen ahli waris untuk melengkapi berkas penyerahan santunan. Tugas ini kerap mengharuskannya melakukan perjalanan berjam-jam untuk sampai domisili ahli waris korban yang berada di pelosok.
Daya tahan Rumita benar-benar diuji. Selain soal jarak dan waktu tempuh yang menjadi tantangan, kondisi medan yang harus dilalui juga kerap menyulitkan. Maklum saja, topografi Kabupaten hasil
Pembuktian Karakter dan Daya Tahan
18
pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya Wamena ini sangat bervariasi, mulai dataran rendah dengan lereng yang landai sampai daerah berbukit dengan kemiringan yang terjal. Kabupaten ini berada di antara 100 – 3.000 meter di atas permukaan laut.
Kondisi yang sulit ini rupanya tak menjadi penghalang bagi Rumita Sipahutar untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Demi mewujudkan motto “BUMN Hadir untuk Negeri”, gadis kelahiran Medan, 22 Januari 1994 ini justru menjadikan tugasnya yang diembannya tersebut sebagai bagian dari tantangan dan tanggungjawabnya sebagai petugas Jasa Raharja.
Sulitnya menempuh jalur yang tidak bisa ditempuh dengan kendaraan sudah “makanan sehari-hari” Rumita saat bertugas. Ia juga sudah faham bagaimana membangun komunikasi yang efektif
dengan keluarga ahli waris yang tengah berduka.
“Kita juga harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti kondisi keamanan tempat ahli waris korban, dan cara mendekatkan diri dengan keluarga korban, karena ada beberapa diantara keluarga korban yang sensitif jika didatangi petugas” ungkapnya.
Rumita mengaku, mengatasai tantangan menjadi bagian dari motivasi yang ia bangun dalam bekerja. Baginya, sejak masuk menjadi kelurga besar Jasa Raharja, 23 Desember 2013, ia sudah memutuskan untuk keluar dari comfort zone dan menghadapai segala tantangan di combat zone. Rumita yakin hal itu menjadi modal berharga yang akan membentuk karakter yang kuat dan dapat diandalkan.
Tantangan, kata dia, memacu dirinya untuk mengerahkan segala daya untuk mencapai tujuan. Kesadaran inilah
Papua menjadi ajang pembuktian komitmen Rumita Sipahutar. Setiap tantangan ia hadapi sebagai bagian dari pembentukan karakter dan daya tahannya dalam menyelesaikan tugas yang menjadi tanggungjawabnya.
Edisi Agustus 2018 19
mendorongnya untuk bekerja dengan giat dan pantang menyerah dalam menjalankan tugas yang dipercayakan kepada saya. Ia juga mengaku, tantangan itu seringkali menjadi guru terbaik bila mampu mengambil pelajaran yang terkandung di dalamnya.
“Tentu banyak kesulitan yang saya alami, tapi daripada menyebutnya sebagai kesulitan saya lebih senang menyebutnya sebagai tantangan,” ungkapnya.
Rumita menuturkan kendala yang paling sulit adalah keterbatasan sinyal telekomunikasi dan jaringan internet. Keterbatasan ini kerap membuat dirinya mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Kondisi ini juga kerap menghambat penyelesaian pekerjaannya.
“Paling susah dihadapi adalah persoalan jaringan, karena saya tidak bisa cepat mengirimkan laporan, dan sedikit susah untuk berkomunikasi lewat handphone, dan yang paling membuat sedih, saya tidak dapat mengikuti informasi-informasi terbaru dari kantor,” ungkapnya.
Agar dapat mengirimkan laporan, Rumita seringkali harus berjuang untuk memburu sinyal yang hanya ada di titik-titik tertentu saja. “Berat memang. Tapi ini sudah saya masukkan sebagai bagian dari tantangan tugas saya di Papua. Ini
pelajaran berharga buat saya,” tambahnya.
Membangun KomunikasiRumita pertama kali menginjakkan
kakinya di Kabupaten Yahukimo, Papua, pada 23 Januari 2014. Ia mengaku, saat menerima penugasan tersebut, ia tidak mengenal siapapun di Tanah Papua.
“Saya juga tak memiliki keluarga di Papua, namun, selama kita dapat membawa diri, itu bukan persoalan. Selama kita dapat membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat, kita justru mendapat keluarga baru di sini,” ungkap
Rumita.Karena sering berinteraksi dengan
masyarakat, Rumita yang tadinya merasa seorang diri di Papua, kini justru memiliki banyak keluarga. Dan ini merupakan buah dari kerja kerasnya dalam menyajikan pelayanan sepenuh hati bagi masyarakat.
Bagi Rumita sendiri, memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat merupakan bangian dari budaya kerja PRIME dari Jasa Raharja. “Ini bukan sesuatu yang istimewa. Setiap pegawai Jasa Raharja memang sudah ditugasi seperti itu,” ujarnya.
20Edisi Agustus 2018motivasi
Katanya kita sudah merdeka dari penjajahan, tapi kenyataannya kata merdeka tak benar-benar terwujud. Diam-diam kita semua
masih terbelenggu oleh penjajahan yang dilakukan bangsa kita sendiri, bahkan diri ini. Tak perlu jauh-jauh untuk mengendus macam penjajahan yang masih ada hingga saat ini, coba saja telisik pada dirimu yang dianggap muda dan calon penerus bangsa. Ada banyak hal yang dianggap biasa tapi ternyata membelenggu pikiran, ekspresi, bahkan perasaanmu, dan kalau terus dibiarkan ya dirimu sendiri yang merugi.
Lalu, kira-kira hal apa saja sih yang selama ini menjajahmu secara diam-diam tapi pasti efeknya dalam jangka panjang? Simak baik-baik, jangan kaget, dan segera lah memerdekakan beberapa hal tadi. Karena kemerdekaan dirimu jelas ada ditanganmu.
8 Hal SederHana yang HaruS dimerdekakan TerlebiH daHulu
Sementara kamu jelas tak bisa membatasi kebebasan orang lain dalam berkomentar. Tapi tanpa perlu membatasi, sebenarnya kamu bisa merdeka dari semua nyinyiran netizen yang kadang tak berperasaan, salah satunya ya dengan mengabaikannya.
3. Merdeka soal pilihan karir, kamu memegang penuh kendali dalam menentukan kerjaan apa yang sesuai renjanamu
Sadar atau tidak, sedari kecil kamu sudah dituntut memilih karirmu dari pertanyaan, “kalau sudah besar mau jadi apa?” Sementara, seiring berjalannya waktu jawaban semasa kecilmu itu akan menghilang dengan sendirinya. Terganti dengan keinginan baru, syukur-syukur kalau keinginan itu bisa terwujud dengan mulus. Tapi masalahnya, kadang proses memilih karir terbentur dengan keinginan orangtua. Ayah dan ibu ingin kamu
1. Merdeka dari semua persoalan cinta, sebab hidup tak melulu mengurus patah hati atau mengejar impian nikah muda
Anak muda dan gelora cinta memang tak bisa dipisahkan. Karena memang jatuh cinta tak pernah bisa dihentikan. Tapi jangan sampai kamu diperbudak oleh cinta, membuatmu lupa kalau tujuan hidupmu itu tak sekadar jatuh cinta, menikah lalu sudah. Sebagai generasi bangsa ada banyak hal yang bisa kamu lakukan, setidaknya buatlah dirimu berharga untuk orang banyak.
2. Merdeka dari komentar atau cibiran orang yang hanya akan meresahkan dirimu sendiri
Berkomentar memang jadi hak semua orang. Tapi kebanyakan orang tak bisa membatasi komentarnya terhadap orang lain. Apa yang terlintas, ya segera diutarakan. Padahal belum tentu itu enak bagi si pendengar.
21Edisi Agustus 2018
jadi pegawai negeri sipil, tapi dirimu inginnya jadi seniman.
Alih-alih jadi membantah keinginan orangtua, momen seperti ini lah kamu diminta untuk berjuang lebih keras. Kamu harus bisa membuktikan kalau dengan jadi seniman, dirimu bisa mapan, dan membanggakan orangtua lewat karya yang dirimu buat.
4. Merdeka dari pertanyaan kapan lulus kuliah, kerja di mana, sampai kapan nikah
Hidup itu memang tanda tanya. Sementara kamu diminta oleh hidup untuk menjawab semua tanya dengan menyelesaikan setiap prosesnya satu per satu. Tapi sebenarnya orang tak perlu juga memunculkan terus pertanyaan yang seolah-olah mendiktemu untuk melakukan sesuatu sesuai standar mereka, seperti harus lulus kapan, menikah kapan, kerja di mana. Padahal proses hidup setiap orang itu berbeda-beda, ada yang terlihat terlalu cepat seperti nikah di usia muda, ada juga yang prosesnya sesuai usia, ada juga yang terkesan terlambat.
Jadi pertanyaan seperti kapan lulus kuliah atau kapan nikah ini harusnya tak perlu ada, kalau memang terlanjur ada, abaikan saja. Tak perlu kamu ambil pusing atau jadi beban pikiran.
5. Merdeka dari rasa nggak enakan saat ingin menolak sesuatu yang jelas-jelas merugikanmu
Salah satu kelemahan kita itu, mengendalikan rasa nggak enakan untuk menolak sesuatu. Ada saja pikiran, kalau menolak nanti dijauhkan lah, nanti jadi bahan pembicaraan lah, nanti orangnya tersinggung lah. Padahal belajar bilang tidak atau menolak itu salah satu cara
memerdekakan diri dalam mengambil keputusan. Kalau memang dirimu tak ingin ikut pergi atau membantu sesuatu yang menurutmu tak berfaedah, ya katakan saja “maaf tidak bisa”.
6. Merdeka dari rasa iri saat melihat teman lebih beruntung atau terlihat lebih sukses darimu
Ada yang bilang rasa iri ibarat bumerang yang bisa melukai dirimu sendiri. Karena itu, meski sepele rasa iri harus disingkirkan segera, dengan kata lain ya memerdekakan dirimu dari penjajahannya. Toh rasa iri tak akan pernah berbuah apapun.
7. Merdeka dari kebiasaan ikut tren yang tak jelas faedahnya dan hanya mengurangi waktumu untuk berkarya
Kamu sendiri sebenarnya tahu, kalau bangsa kita terkenal “latah” yang sukanya ikut tren ini-itu tanpa melihat manfaat dari tren itu terlebih dahulu. Asal bisa mendulang kata “keren” atau “wah lucu tuh” pasti langsung diikuti. Padahal tren ini belum tentu cocok untukmu. Lebih parahnya lagi, barangkali tren ini hanya akan membuang waktumu yang harusnya bisa digunakan untuk berkarya atau melakukan hal bermanfaat lainnya.
8. Merdeka dari ketergantungan gawai, sebab ini ancaman terbesar di era milenial seperti sekarang
Mengikuti perkembangan teknologi memang perlu, tapi kalau sampai
ketergantungan rasanya kurang baik juga untukmu. Salah satunya soal penggunaan gawai, di mana pun kamu berada entah kenapa ponsel tak bisa jauh darimu. Padahal di dalam ponsel atau gawaimu itu hanya ada kehidupan maya, yang terasa dekat tapi tak benar-benar bisa disentuh olehmu. Kehidupan maya yang hanya akan membatasimu untuk berperan aktif di kehidupan nyata, seperti bersosialisasi dengan lingkungan tempatmu berada atau ikut andil dalam membangun bangsa serta negara.
Kalau begitu ceritanya, bukankah kita diam-diam sedang dijajah oleh kelakuan diri sendiri? Merdeka tapi belum bisa bahagia karena galau melulu soal cinta. Merdeka tapi tidak bisa bilang tidak atau menolak yang tak dirimu inginkan. Merdeka tapi belum bisa berkarya secara nyata dan bermanfaat untuk bangsa. Jadi, tugas kita sekarang, ya merdekakan diri kita sendiri saja terlebih dahulu. (www.hipwee.com)
Edisi Agustus 2018relung 22
Kata ikhlas sangat sering kita dengar. Biasanya, kita mengucapkan kata ikhlas tatkala segala upaya yang telah kita
lakukan namun hasilnya selalu nihil. Ikhlas baru terucap tatkala kita telah menghadapi kegagalan untuk meraih sesuatu. Ketika kita telah mengalami kegagalan dalam hidup ini, baik itu kebangrutan usaha, dililit utang besar atau berbagai jenis kegagalan lain, barulah kita mengatakan “yaaaaah ikhlaskan saja apa yang telah terjadi”.
Begitu pula ketika salah seorang anggota keluarga yang kita amat cintai mengalami masa kritis (dalam keadaan koma) setelah tim medis mengaku pasrah, kita lalu bilang “ikhlaskan saja kalau memang ini jalannya harus pergi”. Dari contoh-contoh diatas jelas kita lihat bahwa, kata ikhlas terucap pada detik-detik terakhir dari sebuah peristiwa adalah musibah. Kalau demikian halnya, berarti kata ikhlas tiada lain ibarat kata-kata terakhir yang selalu terucap dari kita. Itu artinya, kita tidak merasa perlu mengucapkannya pada awal kegiatan, peristiwa atau apapun namanya. Lalu muncul pertanyaan besar, apa perlunya
mengucapkan kata ikhlas di awal? Apakah ikhlas itu baru sebatas di bibir atau sudah keluar dari hati?
Pelopor Industri Kesadaran Indonesia, Erbe Sentanu dalam banyak kesempatan mengatakan, kebiasaan mengatakan dan merasa ikhlas setelah detik-detik terakhir adalah sebuah kebiasaan yang kurang tepat. Kata dia, kita mesti mulai membiasakan diri meng-ikhlas-kan apa yang akan kita lakukan, kerjakan, miliki, sejak awal. Ia lalu memberi contoh tatkala kita mengepalkan tangan kita yang artinya ‘ini punyaku’, ‘ini hakku’, kita siap merebut, meraih apa yang kita inginkan. Kepalan tangan yang kuat itu menandakan kita akan berusaha mempertahankan apa yang telah kita raih dengan sekuat tenaga.
Lalu, Erbe Sentanu coba mengajak kita membuaka tangan yang tadinya mengepal itu. Artinya, pada saat yang sama kita mesti siap ‘melepaskan’ apa saja yang telah kita raih dengan ikhlas. Contoh ilustrasi penerapan ikhlas dengan mengepalkan dan membuka telapak tangan itu sebuah contoh yang sangat sederhana. Namun sebagian besar dari kita belum menerapkannnya.
ikHlaS dibibir, belumlaH ikHlaS
Yang lebih dalam, Erbe Sentanu atau yang akrab dipanggil Mas Nunu mengajak kita untuk belajar ikhlas dari hati. “Orang yang hanya berkata ikhlas, itu belumlah ikhlas” katanya. Pikiran dan bibir berucap tanpa keluar dari bahasa hati sama artinya belum ikhlas. Ikhlas itu baru disebut ikhlas apabila sudah keluar dari hati yang paling dalam. Ikhlas itu mesti keluar dari rasa ( jantung hati) bukan dari pikiran yang terucap melalui bibir.
Rasa ikhlas ini penting dirasakan jika kita ingin menjadikan hidup ini lebih bahagia dalam arti sesungguhnya (bukan sekadar kebahagiaan duniawi). Ikhlas apalagi diimbangi rasa bersyukur akan membuat hidup kita lebih bermakna, bukan hanya bagi diri sendiri tapi juga bagi orang lain.
Untuk membuat hidup lebih bermakna, maka sudah saatnya kita selalu ikhlas dan bersyukur termasuk dalam situasi yang sangat tidak menguntungkan sekali pun. Ini memang sulit. Tapi tatkala kita telah membiasakan hal itu, maka Anda dan kita semua akan lebih memahami makna sesungguhnya dari hidup ini. Mari kita coba! (Çraddha Edisi ke-22)
Edisi Agustus 2018 23
Pada suatu sore, tampak seorang pemuda tengah berada di sebuah taman umum. Dari raut wajahnya tampak kesedihan, kekecewaan,
dan frustasi yang menggantung. Dia terlihat berjalan dengan langkah gontai dan kepala tertunduk lesu. Sebentar sebentar, ia tertunduk dan menghela nafas panjang. Kegiatan itu diulangnya berkali-kali, seakan dia tidak tau apa yang hendak dilakukannya.
Saat pikirannya sedang menerawang entah kemana, tiba-tiba pandangan matanya terpaku pada gerakan seekor laba-laba yang sedang membuat sarangnya di antara ranting sebatang pohon tempat ia duduk. Dengan perasaan kesal, ia pun kemudian iseng mengambil sebatang ranting dan menumpahkan rasa kekesalannya pada sarang laba-laba itu. Maka, sarang itu pun dirusak tanpa ampun.
Seusai melepaskan kejengkelannya, perhatian pemuda itu teralih sementara untuk mengamati ulah si laba-laba. Dalam hati dia ingin tahu, kira-kira apa yang akan dikerjakan laba-laba setelah sarangnya hancur oleh tangan isengnya? Apakah laba-laba akan lari terbirit-birit, atau ia akan kembali membuat sarangnya di tempat lain? Rasa penasaran itu rupanya segera mendapatkan jawaban. Tak lama,
gagal dan bangkiT lagi
si laba-laba tampak kembali ke tempatnya semula. Laba-laba itu mengulangi kegiatan yang sama, merayap-merajut-melompat. Setiap helai benang dipintalnya dari awal, semakin lama semakin lebar dan tanpa kenal lelah laba-laba itu kembali menyelesaikan seluruh pembuatan sarang barunya.
Setelah menyaksikan usaha si laba-laba yang sibuk bekerja lagi dengan semangat penuh untuk memperbaiki dan membuat sarang baru, kembali ranting si pemuda beraksi dengan tujuan menghancurkan sarang tersebut untuk kedua kalinya. Dengan perasaan puas namun penuh rasa ingin tahu, diamati ulah si laba-laba. Apa gerangan yang akan dikerjakannya setelah sarangnya dirusak untuk kedua kalinya?
Ternyata, untuk ketiga kalinya, laba-laba mengulangi kegiatannya, kembali mulai dari awal. Dengan bersemangat, merayap-merajut-melompat dengan setiap helai benang yang dihasilkan dari tubuhnya, laba-laba itu memintal membuat saran sedikit demi sedikit.
Setelah melihat dan mengamati ulah laba-laba tersebut dalam membangun sarang yang telah hancur untuk ketiga kalinya, saat itulah si pemuda mendadak tersadarkan. Tidak peduli berapa kali sarang laba-laba dirusak dan dihancurkan,
sebanyak itu pula laba-laba membangun sarangnya kembali. Semangat binatang yang begitu kecil, dengan giat bekerja tanpa mengenal lelah, telah membuka kesadaran si pemuda.
Hal itu menimbulkan perasaan malu dirinya. Karena sesungguhnya, si pemuda berada di taman itu dengan hati dan perasaan gundah karena dia baru saja mengalami satu kali kegagalan. Maka, melihat semangat pantang menyerah laba-laba, dia pun berjanji dalam hati, “Aku tidak pantas mengeluh dan putus asa karena telah mengalami satu kali kegagalan. Aku harus bangkit lagi! Berjuang dengan lebih giat dan siap memerangi setiap kegagalan yang menghadang, seperti semangat laba-laba kecil yang membangun sarangnya kembali dari setiap kehancuran!” Segera, si pemuda bangkit, dan bertekad kuat untuk bekerja lebih giat lagi. Bila perlu, dia akan memulai dari awal lagi, tanpa putus asa.
“Selama kita masih memiliki tujuan yang menggairahkan untuk dicapai, tidak pantas kita patah semangat di tengah jalan, karena dalam kenyataannya, tidak ada sukses sejati yang tercipta tanpa melewati kegagalan.” (Buku 18 Wisdom & Success - Andrie Wongso).
Edisi Agustus 2018info SDM 24DATA MUTASI DAN PROMOSI BULAN jUNI S.D jULI 2018
NO. NAMA jABATAN LAMA jABATAN BARU
1 I Ketut Suwana, SH Kepala Sub Bagian Sumbangan Wajib, Humas dan Hukum Cab. Bali
Kepala Sub Bagian Iuran Wajib Cab. Bali
2 Giri Faktopo, SE Kepala Sub Bagian Sumbangan Wajib, Humas dan Hukum Cab. Kalimantan Timur
Kepala Sub Bagian Pelayanan Klaim Cab. Kalimantan Timur
3 Taufik Badri, SH Kepala Sub Bagian Pelayanan Klaim Cabang Cab. Sumbar
Kepala Sub Bagian Iuran Wajib Cab. Sumbar
4 Darsono, S.Sos, MM Kepala Sub Bagian Iuran Wajib Cabang Bali
Kepala Sub Bagian Administrasi Klaim Cab.Bali
5 I Made Rusna, S.Sos Kepala Sub Bagian Pelayanan Klaim Cab. Bali
Kepala Sub Bagian Sumbangan Wajib, Humas dan Hukum Cab. Bali
6 Naek P, SE. AAI-K. AMII. ACII. ICLiU. QIP
Staf Direktur MR dan TI Kantor Pusat Peneliti Madya Tk.II Divisi MR Dan Litbang
7 Sopyan Adi Nugroho, SE. MM. Kepala Perwakilan Tk.I Tarakan Kepala Perwakilan Tk.I Pekalongan Cabang Jateng
8 Dr. Ellys Soerjani, AAAI-K Peneliti Muda Tk.I Divisi SDM Peneliti Muda Tk.I Divisi Keuangan
9 A. Sumaryo, S.Kom. AAAI-K Kepala Bagian Operasional Cabang Bali
Pranata Komputer Madya Tk. II Divisi TIK
10 Crisno Bowo, SE Kepala Sub Bagian Iuran Wajib Kalimantan Timur
Kepala Sub Bagian Sumbangan Wajib, Humas dan Hukum Cab. Kaltim
11 Imam Kisyanto Penanggung Jawab Samsat Cab. Bali Penanggung Jawab Samsat Cab. Bali
12 Agus Setiawan, S.Sos. MM Kepala Seksi Rekrutmen dan Pengembangan Karir Div. SDM
Kepala Seksi Administrasi Pegawai dan Pensiun Divisi SDM
13 Bobby Nelwan Siregar, SE Kepala Sub Bagian Pelayanan Klaim Cab. Kaltim
Kepala Sub Bagian PKBL Cab. Kaltim
14 Ahmad Alfansuri Situmeang, SE. MM.
Kepala Bagian Administrasi Cab. Sumsel
Kepala Bagian Operasional Cab. Sumsel
15 Muh. Hidayat Harahap, SE Kepala Perwakilan Tk.I Surakarta Kepala Bagian Administrasi Cab.Sumsel
16 A. A. Ngurah Yudi Sudarma Kepala Bagian Operasional Cab. Sumsel
Arsiparis Madya Tk. II Divisi Pencegahan dan Pelayanan
17 Denny Pribadi, A.Md Penanggung Jawab Samsat Cabang Banten
Penanggung Jawab Samsat Cabang Banten
18 Buntaran, SE Kepala Unit Operasional Cabang NTB Kepala Kantor Pelayanan TK.I Tegal Cab. Jawa Tengah
19 Rudi Yanto, SE Kepala Sub Bagian Administrasi Klaim Cabang Riau
Arsiparis Muda Tk. II Divisi Sumber Daya Manusia
20 Soni Sumono, SH Kepala Unit SDM dan Umum Cabang Kepulauan Riau
Kepala Unit Keuangan dan Akuntansi Cab. Kepri
21 Luh Made Ernayani, SE Kepala Sub Bagian Administrasi Klaim Cabang Bali
Kepala Sub Bagian SDM dan Umum Cabang Bali
22 Tri Edy Asmara, SE, MPM Kepala Seksi Administrasi Divisi TIK Kepala Perwakilan Tk.I Tarakan Cab. Kaltim
23 Soleh, S.Si., MTI., CFP., CRMO Kepala Sub Bagian Pelayanan Klaim Cabang Lampung
Kepala Sub Bagian Iuran Wajib Cabang Lampung
24 Toif Riyanto, S.Pt,MM Kepala Sub Bagian Iuran Wajib Cabang Lampung
Kepala Sub Bagian Pelayanan Klaim Cab. Lampung
25 Masna Firles, SE Kepala Sub Bagian Iuran Wajib Cabang Riau
Kepala Unit Operasional Cabang Kepulauan Riau
26 Unggul Yoga Saputra, SE Kepala Sub Bagian PKBL Cabang Riau
Kepala Sub Bagian Iuran Wajib Cabang Riau
27 Ahmad Arkan Nugraha, S.Kom, MAP
Kepala Sub Bagian PKBL Cabang Bali
Kepala Unit SDM dan Umum Cab. Yogyakarta
28 Apriyansah, SE.,Ak.. CA., CHRP
Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan Divisi SDM
Auditor Muda Tk.I Satuan Pengawasan Intern
29 Radito R,SH.,MRM.,ANZIIF (Snr Assoc) CIP,CRMP
Kepala Seksi Assesmen dan Evaluasi Risiko Operasional, SDM dan Umum Div. MR & Litbang
Kepala Perwakilan Tk.I Surakarta Cabang Jawa Tengah
30 Alfin Syahrin, S.Si, MM, AAAI-K., CRMO
Kepala Sub Bagian Keuangan dan Akuntansi Cabang Sumbar
Kepala Unit SDM dan Umum Cabang Aceh
31 Harry Wahyutomo Santoso, SH
Kepala Unit Operasional Cabang Riau
Kepala Unit PKBL Cabang Kepulauan Riau
32 M. Erwin Setia Negara, SE., CHRP
Kepala Seksi Administrasi Pegawai dan Pensiun Divisi SDM
Kepala Seksi Kesejahteraan Divisi SDM
33 Satuti Adiwati, SE. CHRP Kepala Sub Bagian PKBL Cabang Lampung
Kepala Sub Bagian Adminis-trasi Klaim Cab. Lampung
34 Lumalo Marajuang Harahap, SH
Kepala Unit Keuangan dan Akuntansi Cabang Sulut
Kepala Unit Operasional Cabang Sulawesi Utara
35 Arifin Hidayat, S.Kom Kepala Seksi Kesejahteraan Cabang Sulut
Kepala Seksi Administrasi Divisi TIK
36 Suherni, A.Md Penanggung Jawab Bidang Keuangan & Umum Cabang Sumut
Kasir Perwakilan Tk.I Cabang Sumatera Utara
37 Rd. Saeful Kamal Apandi, SE, CRMO
Kepala Sub Bagian Keuangan dan Akuntansi Cabang Lampung
Kepala Sub Bagian PKBL Cabang Lampung
38 Rikka Inri Dalosa, S.Si.Apt., MBA
Kepala Sub Bagian Keuangan dan Akuntansi Cabang Jawa Barat
PJT. Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan Divisi SDM
39 Ahmad Ari Prasojo, SE, M.Sc Kepala Sub Bagian SDM dan Umum Cabang Bali
Kepala Sub Bagian Pelayanan Klaim Cab. Bali
40 Dede Nurul Hadi, SH Penanggung Jawab Samsat Cabang Banten
Penanggung Jawab Samsat Cabang Banten
41 Yasmah Oktaviani Subardin, SE
Kasir Cabang Tipe C Cabang Kalteng Ajun Arsiparis Cabang Kalimantan Tengah
42 Almaida Djumed, S.KM Kepala Sub Bagian Keuangan dan Akuntansi Cabang Kaltim
Kepala Unit Keuangan dan Akuntansi Cabang Sulawesi Tenggara
43 Helfan Syafli, ST., MM Kepala Sub Bagian Administrasi Klaim Cabang Lampung
Kepala Sub Bagian Keuangan dan Akuntansi Cab. Lampung
44 Rhesa Amaldo Husudungan Sitompul, SE
Kepala Sub Bagian Iuran Wajib Cabang Sumbar
Kepala Sub Bagian Pelayan-an Klaim Cab. Sumbar
45 Retno Saputra, S.Kom Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Banten
Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Banten
46 Fawaz Amin, SH Penanggung Jawab Samsat Cabang Banten
Penanggung Jawab Samsat Cabang Banten
47 Ayudhi Darmawan, SE., MM Kepala Unit Operasional Cabang Sulut
Kepala Perwakilan Tk.II Bima Cab. NTB
48 Ni Made Ayu Mulidyawati, SS., MA., AAAI-K
Kepala Sub Bagian Sumbangan Wajib, Humas dan Hukum Cabang Jatim
PJT. Kepala Seksi Rekrutmen dan Pengembangan Karir Divisi SDM
49 R. Simo Seto Bagoes Patra Manggala, ST
Penanggung Jawab Samsat Cabang Banten
Penanggung Jawab Kantor Pelayanan Cabang Banten
50 Listman Andwi A. Widjaya, ST Kepala Sub Bagian PKBL Cabang Kaltim
Kepala Sub Bagian Iuran Wajib Cab. Kaltim
51 Moch. Farouk Afero, A.Md Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Banten
Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Banten
52 Eriyanto Bumulo, S.IP Penanggung Jawab Samsat Cabang Sulut
Kasir Perwakilan Tk.II Cabang Sulawesi Utara
53 Ni Putu Candrayani, SE Penanggung Jawab Samsat Cabang Bali
Penanggung Jawab Samsat Cabang Bali
NO. NAMA jABATAN LAMA jABATAN BARU
Edisi Agustus 2018 2554 Putu Agus Erick Sastra
Wirawan, SE, MMKepala Sub Bagian PKBL Cabang Sulsel
Kepala Unit Keuangan dan Akuntansi Cab. Sultra
55 Indra Ashadi Putra, SE Penanggung Jawab Samsat Cabang Kalteng
Kasir Cabang Tipe C Cab. Kalimantan Tengah
56 I Gusti Ayu Paramita Ismaya, S. Kom
Ajun Arsiparis Cabang Bali Ajun Arsiparis Cabang Bali
57 Hendy Ferdinand Moniaga, SE Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Sulut
Pelaksana Administrasi Samsat Cab. Sulawesi Utara
58 Angga Wedatama, SE Penanggung Jawab Kantor Pelayanan Cabang Banten
Penanggung Jawab Samsat Cabang Banten
59 Zulaikha Siti Anisah, S.Kom Ajun Arsiparis Sekper Ajun Peneliti Divisi SDM60 Indah Hayati, SE Penanggung Jawab Samsat Cabang
BantenKasir Perwakilan Tk.I Cabang Banten
61 Adrian Setyanugraha, SE Ajun Arsiparis Cabang Kalteng Penanggung Jawab Samsat Cabang Kalimantan Tengah
62 I Nyoman Jayantika Pelaksana Administrasi Cabang Bali Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Bali
63 Ega Cahya Pebrian Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Banten
Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Banten
64 Putu Bayu H.R. Pande Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Bali
Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Bali
65 Muh Irfan Perdana Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Banten
Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Banten
66 Willdan Hidayatullah Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Banten
Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Banten
67 Bima Prabowo, SH Pelaksana Administrasi Cabang Kalteng
Pelaksana Administrasi Samsat Cab. Kalteng
68 Meiza Reinaldo, SH Pelaksana Administrasi Cabang Bali Pelaksana Administrasi Cabang Bali
69 Teguh Satrio Wicaksono Pelaksana Administrasi Cabang Bali Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Bali
70 Yogi Permana Pelaksana Administrasi Cabang Kalteng
Pelaksana Administrasi Cabang Kalimantan Tengah
71 Tetty Elia Rosa, SE., PIA Staf Kepala Cabang Cabang DKI Jakarta
Arsiparis Muda Tk.I Cabang DKI. Jakarta
72 Nurcahya, SH Kepala Unit PKBL Cabang Yogyakarta Arsiparis Muda Tk.I Cabang Yogyakarta
73 R. Heri Indrayanto, SE Penanggung Jawab Kantor Pelayanan Cabang Jabar
Arsiparis Muda Tk. II Cabang Jawa Barat
74 I Nyoman Ariana, SH Penanggung Jawab Kantor Pelayanan Cabang Bali
Kepala Unit Operasional Cbang Nusa Tenggara Barat
75 Triadi, SH Kepala Perwakilan Tk.I Pekalongan Cabang Jateng
Kepala Bagian Operasional Cabang Bali
76 Adhitya Angga Dewa, SE Kepala Kantor Pelayanan TK.I Tegal Cabang Jateng
Kepala Seksi Teknik Sumbangan Wajib Divisi Asuransi
78 Herry Setiawan, ST Penanggung Jawab Samsat Cabang Kalteng
Kepala Sub Bagian Sum-bangan Wajib, Humas dan Hukum Cab. Jawa Timur
79 Jullyanto Eka Prasetia N, SE., CRMO
Kepala Unit PKBL Cabang Kepulauan Riau
Kepala Unit SDM dan Umum Cabang Kepulauan Riau
80 Dwi Marliana Rahayu, ST. AAAI-K., CRMO
Kepala Sub Bagian Keuangan dan Akuntansi Cabang Jawa Barat
81 Mansur Umaili, SE Kasir Perwakilan Tk.II Cabang Sulut Kepala Sub Bagian Keuangan dan Akuntansi Cabang Kalimantan Timur
82 Mohamad Irfan, S.Ikom Penanggung Jawab Bidang Teknik Cabang DKI Jakarta
Kepala Sub Bagian PKBL Cabang Riau
83 Heri Rahmat, ST Penanggung Jawab Kantor Pelayanan Cabang Riau
Kepala Sub Bagian Adminis-trasi Klaim Cab. Riau
84 Arya Aditya, S.Pd Penanggung Jawab Samsat Cabang Jatim
Kepala Sub Bagian Adminis trasi Klaim Cabang Sumatera Selatan
85 Agus Ardian Hanifa, S.Kom Kasir Perwakilan Tk.I Cabang Sumut Kepala Sub Bagian Keuangan dan Akuntansi Cabang Sumatera Barat
86 Cok Wisnu Rendy Marga, SH Penanggung Jawab Samsat Ajun Arsiparis Cabang Bali87 Putu Novi Satriani Rahayu, SH Penanggung Jawab Samsat Penanggung Jawab Samsat
Cabang Bali88 Nanda Nugraha, S.Kom Pelaksana Administrasi Pelaksana Administrasi
Cabang Lampung89 Abrianto Nugraha Pelaksana Administrasi Pelaksana Administrasi
Cabang Lampung90 Armelia Putri Pelaksana Administrasi Pelaksana Administrasi
Cabang Lampung91 Dwi Rusmin Triyanto, SE. Ak.,
M.Ak., CAKepala Cabang Sulawesi Utara Staf Direktur Utama
Sekretariat Perusahaan92 Abdul Haris, SE. MM. AAAI-K,
CRGPKepala Divisi Pencegahan dan Pelayanan
Staf Eksekutif Unit Bisnis Strategis
93 Delya Indra, SE. AAAI-K Kepala Cabang DKI. Jakarta PJT. Kepala Divisi Pencegahan dan Pelayanan Divisi Pencegahan dan Pelayanan
94 Harwan Muldidarmawan, SE,MM,AMII,ACII,CFP
Kepala Cabang Jawa Tengah PJT. Sekretaris Perusahaan Sekretariat Perusahaan
95 Dodi Apriansyah, SE. MM. AAAI-K. RSA
Kepala Cabang Kepulauan Bangka Belitung Cabang Babel
Kepala Cabang Sulawesi Utara Cab. Sulawesi Utara
96 Rudi Septaniza, SE Penanggung Jawab Samsat Cabang Bengkulu
Penanggung Jawab Samsat Cabang Bengkulu
97 Albertson Sibarani, SE.Ak. AAAI-K
Kepala Urusan Dukungan Bisnis Divisi TIK
Underwiter Madya Tk. I Unit Bisnis Strategis
98 Rudi Hilman, A.Md. Ajun Analis PKBL Cabang Kalbar Penanggung Jawab Samsat Cabang Kalimantan Barat
99 Rudi Yanto, SE Arsiparis Muda Tk. II Divisi SDM Kepala Perwakilan Tk.II Baturaja Cab. Sumsel
100 Juliansyah, SE Penanggung Jawab Samsat Cabang Kalbar
Penanggung Jawab Samsat Cabang Kalimantan Barat
101 Anton Wicaksono, AMD Penanggung Jawab Samsat Cabang Kalbar
Mobile Service Cabang Kalimantan Barat
102 Febrian Dharmawan, ST Penanggung Jawab Samsat Cabang Sumsel
Penanggung Jawab Samsat Cabang Sumatera Selatan
103 Purnama Juliasti Sinaga, A.Md
Penanggung Jawab Samsat Cabang Bengkulu
Penanggung Jawab Samsat Cabang Bengkulu
104 Abu Yamin Penanggung Jawab Bidang Pelayanan Klaim Cabang Sumsel
Penanggung Jawab Samsat
105 Syafwan Hilman Penanggung Jawab Samsat Cabang Sumsel
Ajun Arsiparis Cabang Sumatera Selatan
106 Mas Ludhfi Ardiarta,SE Kasir Cabang Tipe C Cabang Maluku Ajun Arsiparis Cab. Maluku107 Deddy Irawan, SE., Ak,
M.Com,CFP, CSA,CRP,CAKepala Perwakilan Tk.I Pematang Siantar Cabang Sumut
Kepala Bagian Operasional Cabang Lampung
108 Adrian Syafri, ST Kasir Perwakilan Tk.I Cabang Sumsel Penanggung Jawab Bidang Teknik Cab. Sumsel
109 Fairus Salem Kabiran, ST Penanggung Jawab Samsat Cabang Maluku
Ajun Arsiparis Cabang Maluku
110 Hery Tri Nuryanto, S. Pd Penanggung Jawab Samsat Cabang Bengkulu
Ajun Arsiparis Cabang Bengkulu
111 Nurunnisa Samal, SH, MH Ajun Arsiparis Cabang Maluku Ajun Arsiparis Cab. Maluku112 Friendsky Mainake, A.Md Mobile Service Cabang Maluku Pelaksana Administrasi
Cabang Maluku113 Boy Delon, SE Penanggung Jawab Samsat Cabang
SumselPenanggung Jawab Samsat Cabang Sumatera Selatan
NO. NAMA jABATAN LAMA jABATAN BARU NO. NAMA jABATAN LAMA jABATAN BARU
Edisi Agustus 2018info SDM 26114 Dodi Apriadi, SE Penanggung Jawab Samsat Cabang
SumselKasir Perwakilan Tk.I Cabang Sumatera Selatan
115 Dicky Linecer, SE Pelaksana Administrasi Cabang Bengkulu
Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Bengkulu
116 Tri Purwandoko, STP Penanggung Jawab Samsat Cabang Jatim
Penanggung Jawab Samsat Cabang Jawa Timur
117 Rudi Septaniza, SE Penanggung Jawab Samsat Cabang Bengkulu
Penanggung Jawab Samsat Cabang Bengkulu
118 Ni Luh Putu Sri Susanti Kurniawati, SE
Penanggung Jawab Samsat Cabang Bengkulu
Penanggung Jawab Samsat Cabang Bengkulu
119 Hendra Lesnussa, A. Md Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Maluku
Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Maluku
120 Dheny Sudjarwo, SE Penanggung Jawab Samsat Cabang Maluku
Penanggung Jawab Samsat Cabang Maluku
121 Prapitya Djafar, SE Ajun Arsiparis Cabang Maluku Ajun Arsiparis Cab. Maluku122 Riki Nugraha, SH Penanggung Jawab Samsat Cabang
SumselPenanggung Jawab Samsat Cabang Sumatera Selatan
123 Yulians Allen Katuuk, SE Penanggung Jawab Samsat Cabang Maluku
Penanggung Jawab Samsat Cabang Maluku
124 Ariessa Purnamasari, A. Md Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Jatim
Pelaksana Administrasi Cabang Jawa Timur
125 Ficko Figama Irwan, SE Ajun Arsiparis Cabang Sumsel Penanggung Jawab Samsat Cabang Sumatera Selatan
126 Ricky Efendy, SE Mobile Service Cabang Kalbar Pelaksana Administrasi Cabang Kalimantan Barat
127 Dicky Pahlawan, ST Pelaksana Administrasi Cabang Kalteng
Pelaksana Administrasi Cabang Kalimantan Tengah
128 Hendra, SE.As, AAI-K, ANZIIF (Sr. Assoc.) CIP, CRMO
Pelaksana Administrasi Cabang Maluku
Pelaksana Administrasi Cabang Maluku
129 Pamela Frensia Iman, SE Ajun Arsiparis Cabang Maluku Kasir Cabang Tipe C Cabang Maluku
130 Immanuel Rumapea, SH Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Sumsel
Pelaksana Administrasi Cabang Sumatera Selatan
131 Alfred J. Sapulette Pelaksana Administrasi Cabang Maluku
Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Maluku
132 Muhammad Fajar Pradana, SH
Pelaksana Administrasi Cabang Jatim
Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Jawa Timur
133 Rheno Rudy Yusetiyono, SH Pelaksana Administrasi Cabang Maluku
Mobile Service Cabang Maluku
134 Rahma Arsyilla Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Sumsel
Pelaksana Administrasi Cabang Sumatera Selatan
135 Zainudin Bin Bachtiar Pelaksana Administrasi Cabang Bengkulu
Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Bengkulu
136 Randa Morgan Tarigan, SH Pelaksana Administrasi Cabang Kalteng
Pelaksana Administrasi Samsat Cab. Kalteng
137 Annas Suwaryadi Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Bengkulu
Pelaksana Administrasi Cabang Bengkulu
138 Bima Prabowo, SH Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Kalteng
Pelaksana Administrasi Cabang Kalimantan Tengah
139 Yogi Permana Pelaksana Administrasi Cabang Kalteng
Pelaksana Administrasi Cabang Kalimantan Tengah
140 Edwan Kiko Pelaksana Administrasi Cabang Sumsel
Pelaksana Administrasi Samsat Cab. Sumsel
141 Lahmudin, SE Penanggung Jawab Bidang Keuangan & Umum Cabang Sumbar
Arsiparis Muda Tk. II Cabang Sumatera Barat
142 Rina Hudiyati Suyatna Kepala Sub Bagian Administrasi Klaim Cabang Jabar
Arsiparis Muda Tk.I Cabang Jawa Barat
143 I Ketut Suwana, SH Kepala Sub Bagian Iuran Wajib Cabang Bali
Arsiparis Muda Tk.I Cabang Bali
144 Haloman Binni Penanggung Jawab Samsat Cabang Sulut
Arsiparis Muda Tk. II Cabang Sulawesi Utara
145 Taufik Ferdian Iskandar, SE Kepala Perwakilan Tk.II Baturaja Cabang Sumsel
Kepala Perwakilan Tk.I Pematang Siantar Cabang Sumatera Utara
146 Oloan Maulana Sembiring, S.Kom
Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Jabar
Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Jawa Barat
147 Gerids Yanri Yulius, S.Kom Pelaksana Administrasi Cabang Sulsel
Pelaksana Administrasi Cabang Sulawesi Selatan
148 Zainal Abidin Kadir, SH Mobile Service Cabang Sultra Mobile Service Cabang Sulawesi Tenggara
149 Tatiana Romanova Lumban Toruan, SH
Pelaksana Administrasi Cabang SUmsel
Pelaksana Administrasi Cabang Sumatera Selatan
150 Sabarno Pelaksana Administrasi Cabang Kalsel
Pelaksana Administrasi Cabang Kalimantan Selatan
151 Moch Faisal Kafrawi, SH Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Sulsel
Pelaksana Administrasi Samsat Cab. Sulsel
152 Dedy Darma, S.Ak Pelaksana Administrasi Cabang Sultra
Pelaksana Administrasi Cabang Sulawesi Tenggara
153 Maya Mulyasari, S.Si Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Sulsel
Pelaksana Administrasi Samsat Cab. Sulsel
154 Nurul Mawaddah Hasan, SE Pelaksana Administrasi Cabang Sulsel
Pelaksana Administrasi Cabang Sulawesi Selatan
155 Utami Rizki Umar, SE Pelaksana Administrasi Cabang Sulsel
Pelaksana Administrasi Cabang Sulawesi Selatan
156 Rani Shintawati Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Banten
Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Banten
157 Apriyanto Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Kalsel
Pelaksana Administrasi Samsat Cab. Kalsel
158 Sheila Masyita Muhsen, SH Pelaksana Administrasi Cabang Sulsel
Pelaksana Administrasi Cabang Sulawesi Selatan
159 Yoga Untoro,SH Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Jabar
Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Jawa Barat
160 Ag Pratama Pelaksana Administrasi Cabang Sumsel
Pelaksana Administrasi Cabang Sumatera Selatan
161 Peppy Lia Syahmi, A.Md Pelaksana Administrasi Sekper Pelaksana Administrasi Divisi MR Dan Litbang
162 Adinda Pingkan Kasa Pelaksana Administrasi Cabang Sulut
Pelaksana Administrasi Samsat Cab. Sulawesi Utara
163 Ronaldo Daniel Rumbino Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Papua
Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Papua
164 Ferry Agustinus Klemen Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Papua
Pelaksana Administrasi Samsat Cabang Papua
165 Permadi Anggrimulja, SH, SE, PIA
Kepala Urusan Sumbangan Wajib Divisi Asuransi
Kepala Cabang Kepulauan Bangka Belitung
166 Taufik Adnan, SH. Kepala Cabang Sumatera Selatan Cabang Sumsel
Kepala Cabang DKI. Jakarta
167 John Veredy Panjaitan, SE Kepala Cabang Sulawesi Tenggara Cabang Sultra
Kepala Cabang Sumatera Selatan
168 Ir. Bambang Panular. MM. AAAI-K, CHRM
Kepala Cabang Sumatera Barat Cabang Sumbar
Kepala Cabang Jawa Tengah
169 Rama Yudha, SE. MBA. AMII. ACII. CRMP
Kepala Urusan Sekretariat Sekper Kepala Cabang Sumatera Barat
170 Regy S. Wijaya, S.Kom. MMSI. AMII
PJT. Kepala Urusan Penelitian Dan Pengembangan Div. MR&Litbang
Kepala Cabang Sulawesi Tenggara
Para Pembaca setia newSletter dan Majalah Secure Jasa raharJa, saat ini kami telah hadir dalam format e-Magazine. silakan download “aPlikasi Jasa raharJa” di ioS dan Play Store dalam gadget anda.
NO. NAMA jABATAN LAMA jABATAN BARU NO. NAMA jABATAN LAMA jABATAN BARU
Para Pembaca setia newSletter dan Majalah Secure Jasa raharJa, saat ini kami telah hadir dalam format e-Magazine. silakan download “aPlikasi Jasa raharJa” di ioS dan Play Store dalam gadget anda.